case neurodermatitis

Upload: add1ee

Post on 10-Jan-2016

39 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

neurodermatitis

TRANSCRIPT

Neurodermatitis

Neurodermatitis adalah peradangan kulit kronis, gatal, sirkumskrip, ditandai dengan kulit tebal dan garis kulit tampak lebih menonjol (likenifikasi) menyerupai kulit batang kayu akibat garukan atau gosokan yang berulang ulang karena berbagai rangsangan pruritogenik. Pruritus memainkan peran sentral dalam timbulnya pola reaksi kulit berupa likenifikasi dan prurigo nodularis. Hipotesis mengenai pruritus dapat karena adanya penyakit yang mendasari, misalnya gagal ginjal kronis, obstruksi saluran empedu, diabetes melitus, penyakit kulit yang mendasari seperti dermatitis atopik, dermatitis kontak alergi, gigitan serangga dan aspek psikologik dengan tekanan emosi. Etiologi dari neurodermatitis belum diketahui, diduga karena ada hubungannya dengan ketegangan jiwa. 1,2,3,4Neurodermatitis jarang terjadi pada anak, tetapi lebih sering terjadi pada dewasa ke atas, terutama pada usia 30 50 tahun. Kasus neurodermatitis pada wanita lebih banyak dibanding pada pria.1Keluhan penderita biasanya adalah rasa gatal yang amat sangat dan dapat mengganggu tidur. Rasa gatal tidak terus menerus, biasanya pada saat tidak sibuk dan bila muncul sangat sulit untuk menahan keinginan untuk menggaruk. Penderita merasa enak setelah digaruk hingga luka setelah rasa gatal hilang digantikan dengan rasa nyeri.1,2Gambaran klinis lesi biasanya tunggal, dapat pula lebih dari satu. Awalnya berupa plak eritematosa dan edema atau kelompok papul. Selanjutnya karena garukan yang terus menerus maka bagian tengah akan menebal, kering dan berskuama. Tepi hiperpigmentasi serta batas tegas. Ukuran lesi lentikular sampai plakat, umumnya lonjong. Letak lesi dapat dimana saja, asal mudah dicapai dengan tangan. Tetapi yang biasa menjadi predileksi dari neurodermatitis adalah skalp, tengkuk, sisi leher, lengan bagian ekstensor, pubis, vulva, skrotum, perianal, paha bagian medial, lutut, tungkai bawah lateral, pergelangan kaki bagian depan dan punggung kaki. 1,2,4Diagnosis dari neurodermatitis biasanya ditegakan dengan gambaran klinis. Penatalaksanaan dari neurodermatitis secara umum dan khusus. Secara umum adalah upaya mencegah gosokan dan garukan pada lesi, serta menghindari gigitan serangga. Penatalaksanaan secara khusus dengan pemberian obat secara sistemik dan topikal. Secara sistemik diberikan antihistamin yang berefek sedatif dan tranquilizer, sedangkan secara topikal dapat diberikan kortikosteroid salep maupun intralesi dan preparat ter.1,2Prevalensi kasus neurodermatitis di dunia pada tahun 2009 sekitar 2,13 % yang sebagian besar dijumpai pada wanita berusia 30 50 tahun sekitar 1,7 %. Jika di indonesia kasus neurodermatitis pada tahun 2009 sekitar 0,95 % yang sebagian besar dijumpai pada wanita berusia 30 50 tahun sekitar 0,51 %.5

LAPORAN KASUS

A. Identitas PasienNama: Tn.AJenis kelamin: laki lakiUmur: 65 tahunAlamat: Kaladaru RT 03 / RT 01, TalangAgama: IslamNomor RM: 436556B. AnamnesisAutoanamnesis dilakukan pada tanggal 24 Oktober 2011, pukul 11.00 di poliklinik kulit dan kelamin RSU Kardinah TegalKeluhan Utama:Gatal pada punggung kaki kananRiwayat penyakit sekarang:Sejak 1 tahun yang lalu, pasien ,mengatakan adanya bruntus bruntus kecil kemerahan bersisik yang menebal terasa keras dan gatal pada punggun kaki kanan. Awalnya bruntus muncul sedikit lalu digaruk, semakin lama semakin banyak dan menyebar pada punggung kaki kanan. Rasa gatal amat sangat dirasakan pasien sampai tidak dapat menahan untuk tidak menggaruk sampai lecet. Rasa gatal terkadang sampai mengganggu tidur. Untuk mengurangi rasa gatal, pasien biasanya memberikan minyak kayu putih dan balsam namun tidak mengurangi rasa gatalnya.Kira kira 2 tahun yang lalu, pasien sudah mengalami sakit kulit serupa pada punggung kaki kanan juga sebelah atas. Pasien berobat ke dokter kulit dan sembuh hingga muncul kembali dengan keluhan yang sama saat ini.Pasien tidak mengeluhkan keluhan serupa pada bagian tubuh lain. Tidak ada riwayat kontak dengan logam, bahan kimia dan digigit serangga.Riwayat penyakit dahulu:Pasien tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi dan kencing manis. Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat, makanan, riwayat asma. Riwayat penyakit TBC paru dan penyakit ginjal disangkal. Pasien tidak pernah dirawat dirumah sakit.Riwayat pekerjaan dan kebiasaan:Pasien sehari hari bekerja sebagai buruh di pasar. Dengan kondisi ekomomi kurang (penghasilan Rp.800.000/bulan). Pekerjaan pasien cukup mengakibatan beban pikiran. Pasien memliki kebiasaan makan sehari 3 kali, mandi 2 kali sehari tidak merokok.Riwayat penyakit keluarga:Pasien tidak memiliki riwayat keluarga yang hipertensi, kencing manis dan alergi.C. Pemeriksaan FisikPemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 24 Oktober 2011 pukul 11.30 WIB.Status Generalis:Keadaan umum: tampak sakit ringanKesadaran: compos mentisNadi: 80 x / menitRespirasi: 18 x / menitSuhu: afebrisKepala: normocephali, dalam batas normalLeher: dalam batas normalThorak: dalam batas normalAbdomen: dalam batas normalGenitalia: tidak diperiksaEkstrimitas: pada status dermatologikusStatus dermatologikus:Distribusi: lokalisataAd regio: punggung kaki kananLesi: mulipel, sebagian konfluens, konfluens, asimetris, batas tegas, bentuk tidak teratur, panjang terbesar 12 cm, lebar terbesar 6 cm.Efloresensi: likenifiksi, skuama pitiriasiformis, tepi hiperpigmentasi.

Foto regio punggung kaki kanan

D. ResumePasien laki laki 65 tahun datang dengan keluhan gatal pada punggung kaki kanan sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu. Awalnya bruntus bruntus merah gatal, sedikit lalu digaruk. Semakin lama melebar. Rasa gatal dirasakan amat sangat hingga digaruk sampai lecet. Gatal muncul saat sedang santai hingga mengganggu tidur. 2 tahun yang lalu pasien sudah pernah mengalami hal serupa pada tempat yang sama lalu berobat ke dokter dan sembuh dan kambuh kembali seperti keluhan saat ini. Pada tempat yang gatal lama lama menjadi tebal dan menghitam disetai sisik. Pekerjaan pasien cukup membuat beban pikiran.Pada pemeriksaan fisik didapatkan lesi kulit dengan distribusi lokalisata pada regio punggung kaki kanan dengan lesi multipel kofluens, asimetris, bentuk tidak teratur. Tampak likenifikasi, skuama pitiriasiformis dengan tepi hiperpigmentasi.E. Diagnosis Banding1. Neurodermatitis2. Dermatitis numularis kronis3. Psoriasis dengan infeksiF. Diagnosis KerjaNeurodermatitisG. PenatalaksanaanUmum:Menjelaskan pada pasien tentang penyakitnya dan pengobatannyaMenyarankan untuk mengurangi beban pikiran yang dirasaMenyarankan untuk memotong kuku dan tidak menggarukMemotivasi pasien untuk rutin berobatKhusus:Sistemik: Klorfeniramin maleat tab 3 x 4 mg / hariTopikal: Desoximethason 0,25 % zalf dioleskan 2 kali sehariH. PrognosisQuo ad vitam: ad vitam Quo ad sanationam: dubia ad bonamQuo ad functionam: ad bonam

I. Pembahasan Pruritus memainkan peran sentral dalam timbulnya pola reaksi kulit berupa likenifikasi. Hipotesis mengenai pruritus dapat terjadi oleh karena adannya beberapa faktor pencetus seperti adanya penyakit yang mendasari dan aspek psikologis karena tekanan emosi. Pada neurodermatitis penyebabnya tidak diketahui, namun gatal yang terjadi dihubungkan dengan adanya ketegangan jiwa.1,3Penegakan diagnosis neurodermatitis berdasarkan anamnesis dan gambaran klinis. Pada anamnesis seorang laki laki usia 65 tahun awalnya mengeluh adanya bruntus kemerahan pada punggung kaki kanan. Awalnya sedikit, gatal lama lama melebar. Rasa gatal yang dirasakan amat sangat terutama saat tidak sibuk, sampai lecet dan berubah menjadi tebal, mengelupas dan menghitam. Sesuai dengan teori, kondisi pasien sesuai dengan neurodermatitis.Pada pemeriksaan dermatologi, distribusi lokalisata pada punggung kaki kanan. Lesi multipel, konfluens, asimetris, batas tegas, bentuk tidak teratur, ukuran papular sampai plakat. Tepi hiperpigmentasi, likenifikasi, skuama halus. Gambaran dermatologikus ini sesuai dengan gambaran neurodermatitis.Diagnosis banding pada kasus ini adalah dermatitis numularis kronik. Berdasarkan literatur, dermatitis numularis adalah dermatitis yang bentuknya menyerupai uang logam dan biasanya menyerang daerah tungkai bawah, badan, lengan termasuk punggung tangan. Kasus dermatitis numularis lebih banyak ditemukan pada pria daripada wanita dan jika pada pria di usia sekitar 55-65 tahun, pada wanita 15-25 tahun. Penyebabnya multifaktor dan beberapa kemungkinannya adalah bakteri Staphylococcus dan Micrococcus, serta faktor psikologis. Rasa gatal hebat disertai nyeri. Efloresensi pada lesi akut adalah makula eritematosa, terjadi eksudasi yang berasal dari vesikel atau papulovesikel halus yang awalnya bergabung membentuk bulatan seperti mata uang (koin) kemudian pecah, terjadi krusta kekuningan dan melebar, biasanya numular hingga plakat, berbatas tegas, menyebar dan tampak central healing, terkadang hiperpigmentasi, jika pada lesi kronis berupa likenifikasi dan skuama halus.1Diagnosis banding dermatitis numularis dapat disingkirkan melalui predileksi terjadinya lesi pada kasus ini, dimana pada bagian lutut dan punggung kaki merupakan predileksi dari neurodermatitis. Diagnosis banding lainnya yaitu dermatitis atopi. Berdasarkan literatur, dermatitis atopi adalah dermatitis kronis dan residif, disertai gatal, yang umumnya sering terjadi pada masa bayi dan anak-anak, berhubungan dengan peningkatan kadar IgE dalam serum dan riwayat atopi pada keluarga atau penderita. Stigmata atopi ditandai dengan adanya asma bronkiale, rhinitis alergik, dermatitis atopic dan konjngtivitis alergi. Pada kasus ini, pasien menyangkal adanya stigmata alergi. Sehingga diagnose dermatitis atopi dapat disingkirkan. Penatalaksanaan dari neurodermatitis secara umum dan khusus. Secara umum adalah dengan memotong kuku dan mencegah garukan, menjelaskan kepada pasien tentang penyakitnya dan pengobatannya, menyarankan pasien untuk mengurangi beban pikirannya dan memotivasi pasien untuk rutin berobat. Pada pasien ini ditambahkan dengan memperbaiki gaya hidup dengan mengurangi konsumsi garam serta melakukan konsultasi pada bagian penyakit dalam dikarenakan penyakit sistemik dialami pasien dan pada kasus ini penyakit yang diderita adalah hipertensi stadium 3. Melakukan konsultasi pada bagian psikiatri untuk menangani masalah kejiwaan pasien. Melakukan konsultasi pada bagian gizi untuk mengatasi masalah berat badan pasien serta menyarankan pasien untuk berolahraga.Penatalaksanaan secara khusus adalah dengan pemberian obat secara sistemik dan topikal. Secara sistemik diberikan antihistamin yang berefek sedatif dan tranqullizer, Antihistamin terdapat 3 generasi. Generasi antihistamin yang pertama mempunyai efek sedasi sedangkan generasi kedua dan ketiga mempunyai efek sedasi yang rendah, hampir tidak ada. Untuk itu pada kasus ini dipilih klorfeniramin maleat yang merupakan golongan antihistamin generasi pertama dengan dosis 3 x 4 mg. Diberikan juga antibiotic Amoxicillin 3x500mg /hari untuk mencegah adanya infeksi sekunder pada kasus ini. Secara topikal dapat diberikan kortikosteroid salep. Kortikosteroid topikal terbagi menjadi tujuh golongan berdasarkan efek antiinflamasi dan antimitotiknya dari yang paling kuat ke yang paling lemah. Pada kasus diperlukan kortikosteroid topikal yang berefek antiinflamasi dan antimitotik potensi tinggi sehingga dipilih Desoximethasone 0,25% zalf dioleskan 2x sehari.Prognosis neurodermatitis bergantung pada status psikologik penderita. Penyakit ini tidak menimbulkan kematian, tetapi bersifat kronik dan residif.1

DAFTAR PUSTAKA

1. Djuanda, Suria., Sularsito, Sri Adi., Dermatitis dalam Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, di edit oleh Djuanda., A., edisi empat cetakan kedua, FK UI. Jakarta. 2005. Hal 129-153.1. Siregar, RS, Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Edisi kedua. EGC. Jakarta 2005. Hal 130-131.1. Roesyanto, D, Irma., Mahadi., Ekzema dan Dermatitis dalam Ilmu Penyakit Kulit, di edit oleh Harahap, M., Hipokrates. Jakarta. 2000. Hal 16-17.1. Freedberg IM, Eisen AZ, Wolff K, Austen KF, Goldsmith LA, Katz SI. Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. Soter NA, editor. In: Cutaneous changes in disorders of altered activity. 6th ed. USA: Techbooks, Inc ; 2003. Vol. IA. p. 1194-1197.1. Neurodermatitis [serial online]; cited 2010 Mei 15; available at URL. http://www.google.co.id/depkes