case ike - obgyn

9
Presentasi Kasus P 1 A 0 Post Partum Spontan 1 jam (diluar) dengan HPP Dini e.c Retensio Plasenta Penyaji Ike Annisa Yuel!a Pembimbing dr. "au#ik$ Sp%& 'A&IA D*PAR"*+* %'S"*"RI DA &I *,%-%&I A,/-"AS ,*D%,"*RA I-+/ ,*S*HA"A / I *RSI"AS '* &,/-/ RS/D dr. +.Y/ /S '* &,/-/ Dipresentasikan hari Sabtu ,15 Maret 2014, pukul 08.00 !"

Upload: ike-annisa-yuwelza

Post on 07-Oct-2015

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hhj

TRANSCRIPT

Presentasi kasus 2

8

Presentasi Kasus

P1A0 Post Partum Spontan 1 jam (diluar) dengan HPP Dini e.c Retensio Plasenta

PenyajiIke Annisa Yuwelza

Pembimbingdr. Taufik, SpOG

BAGIAN/Departemen obstetri dan ginekologiFAKULTAS KEDOKTERAN & ILMU KESEHATANUNIVERSITAS BENGKULURSUD dr. M.YUNUS BENGKULUDipresentasikan hari Sabtu ,15 Maret 2014, pukul 08.00 WIB

I. REKAM MEDISA. Anamnesis Autoanamnesis1. IdentifikasiNama : Ny. AMed.Rec/Reg : 645020Umur : 24 tahun Suku bangsa : BengkuluPendidikan : SLTAPekerjaan : Ibu rumah tanggaAlamat : Desa Dusun Baru 1,Kecamatan Pondok KubangMRS : 09 Maret 2014 pukul 01:10 WIB

2. Riwayat Perkawinan Kawin 1 kali, lama 13 bulan

3. Riwayat ReproduksiMenars 14 tahun, siklus haid teratur 28 hari, lama haid 7 hariHari pertama haid terakhir tanggal 9 Juni 2013.Riwayat pemakaian KB tidak ada.

4. Riwayat kehamilan/melahirkan1. Aterm, spontan, 2014, bidan, laki-laki, 2900 gr,sehat, umur 1 jam 5. Riwayat Antenatal carePemeriksaan kehamilan dilakukan teratur setiap bulan dengan bidan. Selama kehamilan pasien mengaku tidak ada keluhan. Pasien pernah di USG, dan pada pemeriksaan USG tersebut dinyatakan kondisi janin baik dengan presentasi kepala.

6. Riwayat penyakit dahulu- Riwayat asma (-)- Riwayat hipertensi (-)- Riwayat diabetes melitus (-)- Riwayat sakit ginjal (-)- Riwayat menjalani operasi (-)

7. Riwayat penyakit keluarga- Riwayat asma (-)- Riwayat hipertensi (-)- Riwayat diabetes melitus (-)

8. Riwayat gizi/sosial ekonomiSedang

9. Anamnesis KhususKeluhan utama : Habis melahirkan dengan ari ari belum keluarRiwayat perjalanan penyakit :Pasien datang ke IGD dengan keluhan ari-ari belum keluar sejak 1 jam SMRS. Pasien telah melahirkan bayi laki laki ditolong bidan pada jam 23:40 tetapi ari-ari belum lahir setelah melahirkan. Di klinik Bidan tersebut, pasien dicoba untuk dikeluarkan plasenta tetapi tidak bisa lalu Pasien dibawa ke RSUD Dr. M.Yunus BengkuluB. Pemeriksaan Fisik1. Status Presenta. Keadaan umum : tampak sakit sedangKesadaran: compos mentisTipe badan: AtletikusBerat badan: 51 kgTinggi badan: 157 cmTekanan darah: 110/70 mmHgNadi: 91x/menit Pernafasan: 20x/menitSuhu: 36,6C b. Keadaan khususKepala: konjungtiva anemis (-/-), sklera tidak ikterikLeher:Tekanan vena jugularis tidak meningkat, massa tidak adaToraks:Jantung: murmur tidak ada, gallop tidak ada, paru-paru: sonor, vesikuler (+) normal, ronkhi tidak ada, wheezing tidak adaAbdomen:lihat status obstetriEkstremitas:Edema pretibia -/-

2. Pemeriksaan obstetriPada pemeriksaan obstetri saat masuk rumah sakit tanggal 9 Maret pukul 01.10 WIB didapatkan : Pemeriksaan luar : abdomen datar, lemas, simetris, tinggi fundus uteri sepusat, kontraksi baik, tampak tali pusat keluar dari muara vulva Inspekulo: tampak tali pusat keluar dari OUE, tanda tanda lepas plasenta (+) VT : Portio lunak, OUE terbuka, teraba tali pusat keluar dari muara OUE.

Hasil laboratorium (9 Maret 2014) Darah rutinHb : 12,8 g/dl (12 14 gr/dl)Leukosit: 18.900/mm3(5000 10.000 mm3)Trombosit: 271.000/mm3(200.000 500.000/mm3)Hematokrit: 37 %(38-44%)

D. Diagnosa kerjaP1A0post partum spontan 1 jam (diluar) + HPP dini e.c retensio plasenta

E. PrognosisIbu : dubia ad bonam

F. Terapi Observasi tanda vital ibu dan perdarahan IVFD RL + oksitosin drip 20 I.U 20 tetes/menit Injeksi Cefotaxime 2 x 1 gram Misoprostol 3 tablet per rektal Kosongkan kandung kemih Rencana manual plasenta di kamar operasi Persiapan alat dan tindakan

G. FOLLOW UP09.03.1401:10 WIB

Kel : lemas (+), pucat (-), mual muntah (-)Status present :KU: sedang TD : 110/70 mmHgSens : CM N : 91 x/mnt RR : 20 x/mnt T : 36,70C

Terapi : Observasi TVI dan perdarahan IVFD RL + oksitosin drip 20 I.U 20 tetes /menit Inj cefotaxime 2x1 g iv Misoprostol 3 tablet per rektal Asam mefenamat 3x500 mg Rencana manual plasenta

09.03.1401.45 WIB

Laporan Tindakan

Pukul 01.20 WIB Tindakan dimulaiPasien dalam posisi litotomi dan dalam spinal anastesiDilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada daerah vulva dan sekitarnyaTangan operator masuk secara obstetri dengan menyusuri tali pusatDilakukan penglepasan plasenta dari tepi seperti mengupas Plasenta lahir lengkap

Pukul 01:40 WIBTindakan selesai

10.03.1407.00 WIB

Kel : -Status present :KU: sedang TD : 100/70 mmHgSens : CM N : 89 x/mnt RR : 21 x/mnt T : 36,50C

Hasil laboratorium :Hb 11,9 g/dlTerapi : Observasi TVI, perdarahan IVFD RL gtt XX /menit Inj cefotaxime 2x1 g iv Asam Mefenamat 3x1

09.00 WIB- pasien pulang APS

RETENSIO PLASENTA

Retensio plasenta adalah plasenta yang belum lahir seluruhnya dalam setengah jam (30 menit) setelah janin lahir2.Sewaktu suatu bagian plasenta (satu atau lebih lobus) tertinggal, maka uterus tidak dapat berkontraksi secara efektif dan keadaan ini dapat menimbulkan perdarahan. Gejala dan tanda yang bisa ditemui adalah perdarahan segera, uterus berkontraksi tetapi tinggi fundus tidak berkurang3 Etiologi 1. Plasenta belum lepas dari dinding uterus2. Plasenta sudah lepas tapi belum dilahirkan

Penyebab Retensio plasenta21. Fungsional His kurang kuat (penyebab tersering) Plasenta sukar terlepas karena tempatnya (insersi dis sudut tuba), bentuknya (plasenta membranasea, plasenta anularis), dan ukurannya (plasenta yang sangat kecil) Plasenta yang sukar lepas dari uterus karena penyebab diatas disebut plasenta adhesive2. Patologi Anatomi Plasenta akreta: implantasi plasenta menembus desidua basalis Plasenta inkreta: plasenta sampai menembus miometrium Plasenta perkreta: vili korialis sampai menembus perimetrium

Faktor predisposisi terjadinya plasenta akreta adalah plasenta previa, bekas sectio secarea, riwayat kuret berulang dan multiparitas.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pelepasan plasenta11. Kelainan dari uterus sendiri yaitu snomali dari uterus atau serviks, kelemahaan dan tidak efektifnya kontraksi uterus, kontraksi yang tetanik dari uterus, serta pembentukan constriction ring.2. Kelainan dari plasenta dan sifat perlekatan plasenta pada uterus3. Ksalahan manajemen kala III persalinan seperti manipulasi dari uterus yang tidak perlu sebelum terjadinya pelepasan dari plasenta menyebabkan kontraksi yang tidak ritmik, pemberian uterotonik yang tidak tepat waktu dapat menyebabkan serviks kontraksi dan menahan plasenta serta pemberian anestesi terutama yang melemahkan kontraksi uterus.

Tanda tanda lepasnya plasenta adalah fundus naik dimana pada perabaan uterus terasa bulat dan keras , bagian tali pusat yang berada diluar lebih panjang terjadi perdarahan sekonyong konyong.Cara memastikan lepasnya plasenta :1. Kustner. Tangan kanan menegangkan tali pusat, tangan kiri menekan di atas simfisis. Bila tali pusat tak tertarik masuk lagi berarti tali pusat telah lepas2. StrassmanTangan kanan menegangkan tali pusat, tangan kiri mengetuk-ngetuk fundus. Jika terasa getaran pada tali pusat, berarti tali pusat belum lepas3. Klein Ibu disuruh mengejan, bila plasenta telah lepas, tali pusat yang berada diluar bertambah panjang dan tidak masuk lagi ketika ibu berhenti mengejan

Penanganan Inspeksi plasenta segera setelah bayi lahir, jika ada plasenta yang hilang, uterus harus dieksplorasi dan potongan plasenta dikeluarkan khususnya jika menghadapi perdarahan post partum lanjut. Jika plasenta belum lahir harus diusahakan mengeluarkannya. Dapat dicoba dulu perasat Crede, tetapi saat ini tidak digunakan lagi karena memungkinkan terjadinya inversio uteri. Tekanan yang keras akan menyebabkan perlukaan pada otot uterus dan rasa nyeri keras dengan kemungkinan syok. Cara lain untuk membantu pengeluaran plasenta adalah cara Brand-Andrew yaitu salah satu tangan penolong memegang tali pusat dekat vulva. Tangan yang lain diletakkan pada dinding perut diatas simfisis sehingga permukaan palmar jari jari tangan terletak dipermukaan depan rahim. Kira kira pada perbatasan segmn bawah dan badan rahim. Dengan melakukan penekanan ke arah atas belakang, maka badan rahim terangkat. Apabila plasenta telah lepas maka tali pusat tidak tertarik ke atas. Kemudian tekanan diatas simfisis diarahkan kebawah belakang, ke arah vulva, pada saat ini dilakukan tarikan ringan pada tali pusat untuk membantu mengeluarkan plasenta, tetapi kita tidak dapat mencegah plasenta tidak dapat dilahirkan seluruhnya melainkan sebagian masih harus dikeluarkan dengan tangan. Pengeluaran plasenta dengan tangan kini dikenal sebagai Plasenta Manual2

Indikasi Plasenta manual :1. Perdarahan pada kala III persalinan kurang lebih 500 cc2. Retensio plasenta setelah 30 menit bayi lahir3. Setelah persalinan yang sulit seperti forceps,vakum, perforasi dilakukan eksplorasi jalan lahir4. Tali pusat putus3

DAFTAR PUSTAKA

1. Eni Nur Rahmawati. Ilmu Praktis Kebidanan. Victory Inti Cipta. Surabaya : 20112. Sarwono Prawirohardjo. Ilmu kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta : 20083. Wiknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadi T. Perdarahan Post Partum. Dalam : Ilmu Bedah Kebidanan. Edisi 3 Jakarta : YBP-SP. 2002