case hiv
DESCRIPTION
presentasi kasus hivTRANSCRIPT
CASE-BASED DISCUSSION (CBD)
SMF /BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM
FK UNUD/RSUD WANGAYA
Nama DM : I Gusti Ayu Mardewi (1102005104)
Pembimbing : Dr.dr. Ketut Suryana, Sp.PD.KAI
I. IDENTITAS PENDERITA
Nama : IKS
Umur : 27 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Bangsa : Indonesia
Suku : Bali
Agama : Hindu
Pendidikan : SMA
Status : Belum menikah
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Jl. Noja No. 33 Denpasar
Tanggal MRS : 24 Mei 2015
Tanggal Pemeriksaan : 3 Juni 2015
II. KELUHAN UTAMA
Sesak napas
III. ANAMNESIS
Pasien datang ke Rumah Sakit Wangaya dengan keluhan sesak napas sejak 2 minggu
sebelum pemeriksaan (3 Juni 2015). Sesak muncul tiba-tiba tanpa didahului oleh aktivitas berat
dan sesak dirasakan terus menerus. Dikatakan rasanya seperti tertindih benda berat, sehingga
pasien sulit untuk bernapas. Sesak sudah membaik dibandikan saat pertama kali pasien datang.
Menurut pasien sesaknya dikatakan tidak berkurang walaupun dengan mengubah posisi tidur
menjadi duduk.
Selain sesak, pasien juga mengeluhkan adanya batuk yang dirasakan 3 minggu yang lalu.
Keluhan batuk dikatakan batuk kering tanpa dahak. Pasien menyangkal adanya batuk darah.
Keluhan keringat malam dikatakan ada.
Keluhan lain yang dirasakan adalah demam sumer-sumer. Demam dikatakan hilang timbul
sejak 1 bulan yang lalu, demam muncul mendahului batuk dan sesak. Demam berkurang dengan
obat penurun panas namun suhu badan akan meningkat lagi beberapa saat setelahnya. Selain itu,
pasien juga sering merasakan lemas yang dirasakan pada seluruh bagian tubuh. Karena badan
lemas, mengakibatkan pasien tidak mampu beraktivitas seperti biasanya. Lemas muncul saat
baru bangun tidur dan tidak hilang walaupun pasien sudah beristirahat seharian.
Pasien juga mengatakan terdapat bercak berwarna putih pada lidah dan rongga mulut pasien.
Bercak tersebut tidak hilang jika pasien berkumur dengan air. Bercak disadari muncul kurang
lebih sejak 3 bulan yang lalu. Awalnya bercak-bercak putih timbul pada lidah kemudian dengan
cepat menyebar ke seluruh rongga mulut pasien tidak mengeluhkan sakit tenggorokan saat
makan ataupun minum.
Pasien mengatakan terdapat penurunan berat badan sekitar 12 kg sejak 2 bulan yang lalu,
awalnya berat badan pasien dikatakan 70 kg dan sekarang menjadi 58 kg. Pasien mengalami
penurunan nafsu makan.
BAB dikatakan normal, warna kuning, konsistensi lembek. BAK normal, warna kuning,
jernih, frekuensi 3 – 4 kali sehari, tiap kali BAK volume 200 cc.
Riwayat Penyakit Dahulu dan Pengobatan:
Pasien memiliki riwayat rawat inap di RSUD Wangaya kurang lebih 1,5 tahun yang lalu
dengan keluhan diare. Saat itu pasien dikatakan menderita diare selama 3 bulan. Pasien
didiagnosis B24 dan mendapat pengobatan ARV, tetapi sejak 3 bulan yang lalu pasien berhenti
mengonsumsi obatnya karena sudah merasa sehat.
Pasien menyangkal adanya memiliki riwayat sakit jantung, asma, hipertensi. Riwayat alergi
obat maupun makanan juga disangkal oleh pasien.
Riwayat Penyakit dalam Keluarga:
Di keluarga pasien dikatakan tidak ada yang memiliki keluhan serupa. Adanya anggota
keluarga yang menderita batuk lama ataupun minum obat dalam jangka waktu lama disangkal.
Riwayat sakit jantung, asma, dan hipertensi dalam keluarga dikatakan tidak ada.
Riwayat Pribadi dan Sosial :
Pasien merupakan seorang laki-laki lajang yang berprofesi sebagai pegawai swasta.
Pasien mengatakan sebelum sakit dirinya terkadang memang mengkonsumsi alkohol dan
merokok sebanyak kurang lebih 1 bungkus tiap harinya. Pasien mempunyai tato dan tindikan,
tetapi pasien menyangal pernah menggunakan jarum suntik secara bersama. Pasien menyangkal
pernah melakukan transfusi darah. Riwayat berhubungan seksual multipartner dikatakan ada dan
tidak pernah menggunakan kondom.
IV. PEMERIKSAAN FISIK
Status Present (3 Juni 2015)
Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran : Compos mentis
Tensi : 110/70 mmHg
Nadi : 88 x /menit
Respirasi : 24 x /menit
Suhu Aksila : 36,7 oC
Berat badan : 58 kg
Tinggi Badan : 170 cm
BMI : 20,06 kg/m2
Status nutrisi : Cukup
Status Generalis (3 Juni 2015)
Kepala : Normochepali
Mata : Anemia - / - , Ikterus - / -, Refleks pupil +/+ isokor
THT : Telinga: bentuk normal, tanda radang (-), sekret (-)
Hidung: terpasang O2 sungkup non-breathing, napas cuping hidung (-)
Tenggorok: Oral plak (+)
Leher : JVP PR+ 0 cm H20, Pembesaran kelenjar getah bening (-)
Thorak : simetris, deformitas (-)
Cor :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas atas : ICS II
Batas bawah : ICS V
Batas kanan : PSL dekstra
Batas kiri : MCL sinistra ICS V
Auskultasi : S1 S2 tunggal reguler murmur (-)
Pulmo :
Inspeksi : Dada simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : Vocal fremitus normal/normal
Perkusi : sonor / sonor
Auskultasi : Vesikuler +/+, rhonki -/- , wheezing -/-
Abdomen :
Inspeksi : Distensi (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Nyeri tekan (-) Hepar dan Lien tidak teraba.
Perkusi : Timpani
Ekstremitas: Akral hangat + / + Oedem - / -
+ / + - / -
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah lengkap
Pemeriksaan Hasil Nilai
Rujukan24-5-2015 26-5-2015 1-6-2015
WBC (K/µL) 27,28 (H) 28,4 (H) 14,48 (H) 4,0-10,0
Ne (%) 96,6 (H) 92,3 (H) 92,7 (H) 50-70
Ly (%) 1,7 (L) 4,8 (L) 1,9 (L) 20-40
Mo (%) 1,6 (L) 1,5 (L) 5,2 2-8
Eos (%) 0,0 1,2 0,1 0-4
Ba ((%) 0,1 0,2 0,1 0-1
RBC (M/µL) 3,15 (L) 2,95 (L) 3,12 (L) 4,5-6,2
HGB (g/dl) 10,7 (L) 10,2 (L) 10,3 (L) 13,0-18,0
HCT (%) 30,1 (L) 31,8 (L) 30,9 (L) 40,0-54,0
MCV (fl) 95,6 107,8 (H) 99,0 (H) 81,0-96,0
MCH (Pg) 34,0 34,6 33,0 27,0-36,0
MCHC (g/dl) 35,5 32,1 33,3 31,0-37,0
MPV (fl) 9,8 10,4 24,3 9,0-13,0
2. Kimia Darah (27 Mei 2015)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Remarks
SGPT 95 0-42 H
SGOT 171 0-37 H
Ureum 30,0 10,00-50,00
Kreatinin 1,0 0,3-1,2
3. Analisa Gas Darah
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
26-5-2015 28-5-2015
PH 7,15 (L) 7,48 (H) 7,35 – 7,45
pCO2 (mmHg) 34 (L) 26 (L) 35 – 45
pO2 (mmHg) 24 (L) 102 (H) 80 – 100
HCO3- (mmol/L) 11 (L) 19 (L) 23,0 – 33,0
BE(B) (mmol/L) -17 (L) -2 -2,0 – 2,0
SO2 (%) 27 (L) 98 95-99
4. Radiologis
Thorax PA (25 Mei 2015 )
Cor : besar dan bentuk normal
Po : Corakan broncovascular paru kasar. Tampak infiltrat minimal pada perifer dan basal
paru
Sinus phrenicocostalis kanan & kiri tajam.
Diaphragma kanan kiri normal.
Tulang-tulang : Tak tampak kelainan.
Kesan : Bronkopneumonia
5. EKG (26 Mei 2015)
Irama Sinus
HR 168 x/ menit
Axis normal
Gelombang p dan t tidak bisa dibedakan
Supraventrikular takikardi
EKG (29 Mei 2015)
Irama Sinus
HR 98x/ menit
Axis normal
T inversi di V3
Interval PR sempit
A-V blok derajat 1
Myokardil iskemi
VI. ASESSMENT
- Infeksi B24 Stad. IV (WHO) on ARV putus obat
- PCP severe`
Hipoxemia
Gagal Napas Tipe 1 (membaik)
- Oral Candidiasis
- Wasting Syndrome
- CAP PSI class IV
- Sepsis (membaik)
- Obs. Transaminitis ec. Susp viral dd/ HIV reaktif
- SVT (membaik)
VII. PENATALAKSANAAN
- IVFD NaCl 0,9% 20 tetes/menit
- O2 masker non-breathing 8 lpm
- Suspensi nistatin 3-5 cc dikumur 3 kali sehari selama 7 hari
- Cotrimoxazole 4 x 1440 mg p.o selama 21 hari
- Metylprednisolon 3x125 mg
- Cefoperazone 2x1 gram
- Levofloxacin 1x750 mg
- Ambroxol 3xC1
PLANNING
- CD4
- KOH swab
- BTA
- HbsAg; anti HCV
- Pemberian ARV
MONITORING
- Keluhan
- Vital sign
- AGD
- DL
- EKG
PROGNOSIS
Dubius ad malam
KIE
- KIE tentang penyakit pasien bahwa memerlukan terapi seumur hidup dan obat ARV tidak
boleh putus walaupu pasien sudah merasa sehat.
- KIE keluarga pasien, supaya mengingatkan pasien untuk selalu minum obat