case eyang
DESCRIPTION
geriTRANSCRIPT
Kepaniteraan Klinik Geriatri
I. IDENTITAS
Nama lengkap : Eyang Hariyah
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat/tanggal lahir : Surabaya, 27-07-1925
Usia : 89 tahun
Alamat : Jl. Tebet Barat Dalam
VII D No. 76
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : Belum Tamat SD/SR
Pekerjaan terakhir : Tukang Ketik
Status perkawinan : Menikah (Janda)
Suku bangsa : Jawa
Tahun masuk STW Cibubur : 20 Juni 2000
II. RIWAYAT MEDIS
Diperoleh dari : Autoanamnesa dan Alloanamnesa ( Tanggal 9 Desember – 12
Desember 2014)
A. Keluhan Utama
Meriang sudah 1 minggu, tidak enak badan dan tidak nafsu makan,
B. Keluhan tambahan
Badan terasa lemas dan kepala terasa agak nyeri
nyeri perut bagian tengah atas
Mata agak kabur dan tidak bisa melihat pandangan jauh dengan jelas
Pendengaran berkurang
Sering lupa
C. Riwayat Penyakit Sekarang
Eyang H mengeluh badannya merasa meriang sudah sejak 1 minggu yang lalu
dan tidak nafsu makan. Eyang H merasa meriangnya bertambah parah sejak 2 hari
ini. Meriang terutama dirasakan saat menjelang sore dan malam hari. Keluhan
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 1Sasana Tresna Werdha Cibubur 24 November 2014 – 27 Desember 2014
Kepaniteraan Klinik Geriatri
membaik saat pagi hari, namun tidak membaik sepenuhnya. Selama 1 minggu,
meriang tidak sampai badan menggigil, badan hanya merasa kedinginan. Keluhan
ini disertai rasa tidak nafsu makan, sehingga makanan yang dimakan oleh eyang
tidak dihabiskan semua, kadang eyang tidak memakan makanannya bila rasa
mualnya muncul. 3 hari yang lalu eyang muntah 1 x berisi makanan yang
dimakan, tidak berwarna merah maupun hitam, serta muntah tidak menyembur.
Selain itu eyang juga mengeluh nyeri perut bagian tengah atas. Kurangnya nafsu
makan sudah dikeluhkan 4 hari ini. Oleh karena itu eyang merasa badannya lemas
dan kepala agak terasa nyeri. Nyeri kepala ringan terjadi di seluruh kepala, tidak
terlokalisir dan kadang nyeri dirasakan berdenyut-denyut. Nyeri kepala dirasakan
hanya bila keluhan meriangnya muncul. Bila meriangnya hilang, nyeri kepala
berkurang dan hilang. Nyeri kepala juga membaik bila eyang tidur. Sebelum dan
selama sakit eyang memiliki kebiasaan tidur memakai kipas angin.
Eyang H mengaku tidak ada rasa berdebar-debar, keluar keringat dingin,
hilang kesadaran seperti pingsan, batuk maupun pilek, sesak nafas, mencret,
maupun nyeri tenggorokkan. Eyang juga pernah meriang seperti ini 1 tahun yang
lalu, namu n sembuh dengan obat-obatan yang diberikan dokter di STW, eyang
lupa nama obat tersebut.
Eyang merasa sering lupa terhadap kegiatan sehari-hari yang sudah
dilakukan. Keluhan seperti ini sudah dirasakan sekitar 10 tahun yang lalu.
Keluhan ini terjadi perlahan-lahan. Setiap ditanya eyang lupa makan paginya.
Terkadang bila ada kegiatan yang ingin sekali diikuti, eyang menulisnya di kertas
agar nanti bisa dibaca dan diingat oleh eyang.
Eyang juga mengeluh penglihatan kedua matanya agak buram dan eyang
merasa sulit untuk melihat pandangan yang jauh. Keluhan ini sudah dirasakan
eyang sewaktu eyang masuk ke STW. Bila dalam keadaan gelap, eyang sulit
untuk melihat. Eyang mengeluh penglihatannya kabur seperti tertutup kabut tebal.
Eyang sudah pernah operasi katarak pada mata kanannya sejak 8 tahun yang lalu
dan dipasang lensa buatan. Hingga saat ini, eyang mengeluh pandangan mata
kanannya lebih buram bila dibandingkan dengan mata kirinya. Eyang hanya dapat
membaca tulisan dengan ukuran besar dan tidak dapat melihat jarak jauh dengan
jelas. Hingga saat ini eyang tidak memakai kacamata jarak jauh maupun kacamata
untuk membaca.
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 2Sasana Tresna Werdha Cibubur 24 November 2014 – 27 Desember 2014
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Selain itu, eyang juga mengeluh pendengaran kedua telinganya mengalami
gangguan, terutama telinga sebelah kiri. Sewaktu muda, eyang pernah keluar
cairan dari telinga kiri dan terasa sakit, namun eyang lupa cairannya berwarna apa,
konsistensinya, dan jumlahnya. Sejak saat itu, pendengarannya menjadi
berkurang. Keluhan telinga berdenging disangkal. Keluhan pendengaran kedua
telinga berkurang bertambah berat dalam kurang lebih 10 tahun terakhir. Sehingga
apabila eyang ingin mengobrol dengan orang baru, eyang selalu mengingatkan
bahwa eyang memiliki kurang pendengaran agar tidak salah paham.
Eyang memiliki riwayat darah tinggi yang dirasakan kurang lebih 12 tahun
lalu. Sebelum eyang minum obat-obatan hipertensi, eyang biasanya memiliki tensi
sistolik 150-160 mmHg dan diastolik 90-100 mmHg. Setelah minum obat, tensi
eyang cenderung normal dengan sistolik berkisar antara 110-140 mmHg dan
diastolik antara 60-70 mmHg. Obat darah tinggi yang diminum sampai saat ini
adalah amlodipin 1 x 5 mg pagi hari dan HCT 25 mg 1 x ¼ tablet pagi hari.
Namun karena tekanan darah eyang sudah stabil, HCT tidak diminum lagi.
Riwayat kencing manis, asma, penyakit jantung, penyakit kolesterol, dan asam
urat disangkal. Untuk sakit ini, eyang diberikan ekstra paracetamol 500 mg satu
kali. Namun keluhan hanya membaik sementara.
D. Riwayat Makan
Sebelum sakit ini, nafsu makan eyang baik. Biasanya makan 3 x sehari, porsi
cukup dan teratur disertai selingan snack dari rumah. Makanan yang dimakan pun
biasanya eyang habiskan, jarang eyang menyisakannya Sehari- hari eyang
mengaku makan cukup dan tepat waktu karena takut lambungnya terasa nyeri
bila terlambat makan. Menu makanan eyang sehari-hari adalah menu makanan
rumah STW yaitu dengan nasi atau lontong dan lauk seperti hati, telur, tahu,
tempe atau ikan dan makanan bersantan, serta snack berupa roti atau biskuit atau
buah pisang, melon, atau pepaya. Semenjak sakit, nafsu makan tidak baik, eyang
makan 1x sehari, porsi tidak dihabiskan dan terkadang tidak disentuh dan tidak
teratur. Makanan yang tidak dimakan biasanya eyang berikan kepada cleaning
service wisma Cempaka atau diberikan kepada tetangga sebelah eyang. Semenjak
sakit, eyang mengaku jarang minum air putih, sehari kurang lebih menghabiskan
sekitar 750 cc air putih. Eyang jarang minum kopi.
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 3Sasana Tresna Werdha Cibubur 24 November 2014 – 27 Desember 2014
Kepaniteraan Klinik Geriatri
E. Riwayat BAK
Lancar, sehari rata-rata enam kali BAK dan biasa BAK di kamar mandi. BAK
warna kuning jernih, darah (-), kencing tersendat-sendat (-), nyeri waktu
berkemih (-).
F. Riwayat BAB
Teratur, sehari sekali, warna kekuningan, konsistensi kadang keras kadang
normal, nyeri (-), darah segar (-), lendir (-).
G. Riwayat Penyakit Dahulu
Penyakit lambung (+) sejak masih sekolah dulu dan hingga sekarang
jarang kumat. Namun saat ini penyakit lambung eyang sedang kumat oleh
karena eyang tidak makan teratur.
Katarak mata kanan dioperasi tahun 2006. setelah operasi keluhan
penglihatan kabur cukup membaik.
Katarak mata kiri tidak dioperasi.
Keluar cairan dari telinga kiri sewaktu muda. Sekarang pendengaran
berkurang yang bertambah berat dalam 10 tahun terakhir ini.
Kencing manis disangkal
Penyakit ginjal disangkal
Penyakit paru disangkal
Alergi disangkal
H. Riwayat Penyakit Dalam Keluarga
Darah tinggi : (+) pada ayah dan ibu
Asthma : disangkal
Kencing manis : disangkal
Penyakit jantung koroner : disangkal
Alergi : disangkal
Ca Mammae : disangkal
I. Riwayat Kehidupan Pribadi
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 4Sasana Tresna Werdha Cibubur 24 November 2014 – 27 Desember 2014
Kepaniteraan Klinik Geriatri
1. Riwayat prenatal, perinatal, masa kanak-kanak dan remaja
Eyang H adalah anak ketiga dari 5 bersaudara (2 orang laki – laki dan
3 orang perempuan). Lahir di Surabaya, 27 Juli 1925 secara spontan dan
tanpa penyulit. Orang tua eyang berasal dari Jawa Timur dan Madura.
Eyang dulunya tinggal di Jawa Timur bersama kedua orang tuanya, tetapi
setelah eyang menikah, eyang memutuskan pindah ke Solo kurang lebih 3
tahun kemudian pindah ke Jakarta yaitu di Ciputat. Eyang mengaku tidak
ada masalah selama masa kecil hingga remajanya. Eyang mengaku sebagai
seorang anak yang riang gembira dan cenderung menyimpan bila memiliki
masalah karena tidak ingin membuat orang lain khawatir.
2. Riwayat Pendidikan
Pendidikan Eyang H hanya sampai jenjang belum tamat Sekolah Dasar
di Surabaya. Eyang bersekolah sampai jenjang Sekolah Rakyat kelas 5. Eyang
tidak ingat nama sekolah tersebut. Eyang tidak melanjutkan ke jenjang sekolah
yang lebih tinggi dengan alasan tidak memiliki cukup biaya. Menurut eyang,
eyang merasa sudah cukup puas dengan jenjang pendidikan tersebut karena
eyang masih bisa bekerja untuk memenuhi kehidupannya dan tidak bergantung
pada orang lain.
3. Riwayat masa dewasa
a. Riwayat Pekerjaan
Semasa hidupnya, Eyang H bekerja sebagai tukang ketik di kabupaten
setelah eyang sudah menikah dan dikaruniai seorang anak di Solo selama
kurang lebih 25 tahun sebelum eyang pensiun. Diantara eyang bekerja sebagai
tukang ketik, eyang juga menyambi pekerjaan sebagai tukang menjahit di
rumahnya. Biasanya eyang menjahit pakaian yang dipesan orang dengan
menggunakan alat menjahit yang eyang punya di rumahnya.
b. Riwayat Perkawinan
Eyang H menikah pada usia 21 tahun dengan suaminya yang bernama
Bapak Sumantri yang berselisih usia 4 tahun lebih tua dengan eyang.
Hubungan eyang dan suaminya sangat harmonis. Menurut keterangan eyang,
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 5Sasana Tresna Werdha Cibubur 24 November 2014 – 27 Desember 2014
Kepaniteraan Klinik Geriatri
suami eyang adalah seorang yang bijaksana, tegas dan disiplin. Eyang dan
suaminya memiliki seorang anak perempuan bernama Suharmin yang saat ini
anaknya sudah berkeluarga dan sekarang tinggal di daerah Tebet. Eyang
merasa puas dan tidak mengeluh karena hanya memiliki satu anak. Suami
eyang meninggal pada tahun 1996 di Jawa Timur oleh karena penyakit gula.
Setelah suami eyang meninggal, eyang sempat sedih namun segera merelakan
kepergian suaminya. Saat ini, Eyang tidak lagi berlarut-larut memikirkan
kepergian almarhum suaminya. Kemudian eyang tidak menikah lagi dan
memutuskan untuk tinggal bersama anaknya sebelum eyang masuk ke STW
dan menghabiskan hidupnya di rumah STW. Eyang senang, puas, dan
memiliki rasa syukur dapat menikah dengan almarhum suaminya.
c. Riwayat Keluarga
b: ? D: ? b:? D: ?
b: ?, D: ? b: ?, D:? b: 1925 b:? D:1966 b: ? b:?
b:? b:?
b:? b:? b:?
d. Riwayat Kehidupan Sosial
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 6Sasana Tresna Werdha Cibubur 24 November 2014 – 27 Desember 2014
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Sebelum tinggal di STW, Eyang H kesehariannya beraktivitas di
rumah dengan mengerjakan aktivitas rutin rumah tangga. Eyang mengaku
dulunya eyang termasuk orang yang ramah dan periang, oleh karena itu eyang
senang menghadiri acara-acara perkumpulan ibu-ibu RT di kawasan dekat
rumahnya atau ada acara-acara pelatihan pengetikan saat suami eyang masih
aktif bekerja. Namun setelah meninggalnya suami eyang ± 48 tahun yang lalu,
eyang mengontrakkan rumahnya untuk biaya hidup sehari hari eyang sebelum
eyang pindah ke rumah anaknya di Jakarta.
Di masa tuanya, eyang menghabiskan hidupnya di rumah anak eyang
satu-satunya. Namun, karena eyang tidak ingin merepotkan anak beserta
keluarganya, akhirnya eyang memutuskan untuk ingin tinggal sendiri mandiri
di rumah werdha STW. Eyang berpikir bila eyang ditempatkan di STW, eyang
merasa lebih leluasa untuk melakukan kegiatannya dan merasa senang karena
ada banyak teman mengobrol seusia eyang.
Setelah eyang tinggal di rumah STW sejak tahun 2000, eyang selalu
hadir dan mengikuti kegiatan di sini terutama kegiatan pengajian rumah STW
setiap kalinya. Diluar kegiatan rohani, Eyang juga sering mengikuti setiap
kegiatan yang dijadwalkan rumah. Namun bila eyang merasa tidak enak
badan, eyang lebih memilih untuk duduk di tempat tidurnya atau mengobrol
bersama eyang-eyang lainnya dan sesekali eyang berjalan-jalan di sekitar
rumah. Eyang cukup senang berada di rumah STW.
e. Riwayat Agama
Eyang H menganut agama Islam sejak lahir dan sangat taat
melaksanakan ibadahnya terutama shalat lima waktu. Eyang H senang dan
puas dengan agama yang dianut sekarang.
f. Situasi Kehidupan Sekarang
Eyang H tidak ingat kapan beliau masuk dan tinggal di STW , atas
kemauan sendiri setelah ditinggal meninggal suaminya. Eyang sudah menikah
dan menjadi janda yang memiliki satu anak perempuan yang telah berkeluarga
dan memiliki 3 orang cucu laki-laki. Eyang memilih untuk tinggal di rumah
STW karena tidak ingin menyusahkan anak dan cucu-cucunya. Begitupula bila
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 7Sasana Tresna Werdha Cibubur 24 November 2014 – 27 Desember 2014
Kepaniteraan Klinik Geriatri
eyang merasa sakit, eyang cenderung untuk menutup-nutupi penyakitnya agar
tidak menyusahkan keluarganya. Selama tinggal di rumah STW, Eyang
merasa senang karena beliau memiliki teman di rumah STW dan dapat bergaul
baik dengan beberapa eyang di rumah STW. Eyang juga cukup merasa puas
dan senang karena sebulan sekali anak beserta cucunya sering rutin
mengunjungi eyang. Disini Eyang rajin dapat mengikuti setiap kegiatan,
namun hal ini tidak dilakukan sudah 1 minggu dikarenakan eyang merasa
tidak enak badan. Bila eyang merasa sakit, eyang lebih memilih beristirahat di
kamarnya saja daripada ikut kegiatan. Namun eyang semangat untuk sembuh
agar segera dapat menjalankan setiap kegiatan yang diadakan di rumah STW.
g. Persepsi Tentang Diri dan Kehidupannya
Eyang H merasa puas, nyaman, dan bahagia dengan kehidupannya
baik pada saat sebelum masuk rumah STW maupun setelah masuk rumah
STW. Tidak ada hal yang disesali selama kehidupannya sampai sekarang.
III. PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan tanggal Tanggal 9 Desember – 12 Desember 2014 pukul 09.30 WIB
A. KEADAAN UMUM
Keadaan umum tampak sakit ringan, kesadaran compos mentis.
B. TANDA VITAL
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 84 x/menit, reguler, kuat angkat, isi cukup.
Pernapasan : 22 x/menit, thoraco-abdominal
Suhu tubuh : 36,50C
Berat badan : 52 kg
Tinggi badan : 160 cm
Status Gizi : IMT = BB ( kg ) = 52 = 20,3
TB2(m) (1,60)2
Status gizi : normoweight
BMI berdasarkan kriteria WHO Asia Pasifik :
Underweight : < 18,5 Obesitas grade II : > 30
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 8Sasana Tresna Werdha Cibubur 24 November 2014 – 27 Desember 2014
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Normoweight : 18,5 – 22,9
BB lebih : > 23
Dengan resiko : 23,00 - 24,9
Obesitas grade I : 25 – 29,9
C. STATUS INTERNUS
KEPALA : bentuk dan ukuran normal, tidak teraba benjolan, rambut warna hitam-
keputihan terdistribusi merata, tidak mudah dicabut, tidak tampak
kelainan kulit kepala
MATA
OD OS
Palpebra Edema -
Xantelasma -
Edema -
Xantelasma -
Konjungtiva Anemis +
Hiperaemis –
Anemis +
Hiperaemis –
Sclera Ikterik – Ikterik –
Kornea Jernih
Arcus senilis +
Reflek kornea +
Jernih
Arcus senilis +
Reflek kornea +
Pupil oval, isokor, Ø 3 mm,
RCL +, RCTL +
Bulat, isokor, Ø 3 mm,
RCL +, RCTL +
Lensa Jernih, IOL Keruh, shadow test (+)
Retina Tidak dilakukan
pemeriksaan
Tidak dilakukan
pemeriksaan
Visus VOD = 2/60 VOS = 4/60
TELINGA
AD AS
Bentuk Normotia Normotia
Daun telinga Fistel preaurikuler –
Fistel retroaurikuler –
Abses mastoiditis –
Fistel preaurikuler –
Fistel retroaurikuler –
Abses mastoiditis –
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 9Sasana Tresna Werdha Cibubur 24 November 2014 – 27 Desember 2014
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Nyeri tekan tragus –
Nyeri tarik aurikuler –
Nyeri tekan tragus –
Nyeri tarik aurikuler –
Liang telinga Serumen +
Lapang
Hiperemis –
Sekret –
Corpus alienum -
Serumen +
Lapang
Hiperemis –
Sekret –
Corpus alienum -
Membran
timpani
Utuh, warna putih
seperti mutiara, tidak
hiperaemis, reflek
cahaya +
Utuh, warna putih
gelap, tidak hiperaemis,
reflek cahaya -
Tes Berbisik Depan telinga 1 meter depan telinga
Tes Rinne (+) (+)
Tes Weber Lateralisasi ke ke kiri
Tes
Schwabach
memendek memendek
HIDUNG : bentuk normal, septum nasi di tengah, tidak ada deviasi, mukosa tidak
hiperemis, sekret -/-
MULUT : bentuk simetris, perioral sianosis -, bibir agak pucat, lidah kotor -, letak
uvula di tengah, faring tidak hiperaemis, tonsil T1-T1, tidak hiperaemis,
detritus –
GIGI :
1 2 3 4 5 6 7 8 8 7 6 5 4 3 2 1
1 2 3 4 5 6 7 8 8 7 6 5 4 3 2 1
Kode Gigi : M-T 18,17,16,15, 26, 27, 28, 38, 37, 36, 35, 45, 46, 47, dan 48.
LEHER : trakea di tengah, struma –
KGB : retroaurikuler, submandibula, cervical, supraclavicula, inguinal tidak
teraba membesar.
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 10Sasana Tresna Werdha Cibubur 24 November 2014 – 27 Desember 2014
Kepaniteraan Klinik Geriatri
THORAX
Pulmo
- Inspeksi : simetris dalam keadaan statis dan dinamis
- Palpasi : stem fremitus kanan dan kiri sama kuat.
- Perkusi : sonor pada kedua lapang paru.
- Auskultasi : Suara Nafas bronkial, ronkhi +/+ pada kedua basal
sampai tengah lobus paru, wheezing -/-.
Kesan : terdapat ronkhi kering pada kedua lobus tengah dan basal paru
Jantung
- lnspeksi : pulsasi ictus cordis tidak tampak.
- Palpasi : pulsasi ictus cordis tidak teraba.
- Perkusi :
Batas atas di ICS III linea midsternal sinistra
Batas kanan di ICS IV linea sternal dextra
Batas kiri di ICS VI linea midclaviculasinistra
- Auskultasi : bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-).
Kesan : tidak ada kelainan
ABDOMEN
- Inspeksi : datar, caput medusa (-), spider nevi (-)
- Palpasi : nyeri tekan (+) pada epigastrium dan kuadran kiri atas,
nyeri lepas (-), hepar dan lien tidak teraba membesar.
- Perkusi : timpani, nyeri ketok ginjal (-)
- Auskultasi : bising usus (+) normal
- Ascites : tes undulasi (-), shifting dullness (-)
Kesan : terdapat nyeri tekan pada epigastrium dan kuadran kiri atas
EKSTREMITAS
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 11Sasana Tresna Werdha Cibubur 24 November 2014 – 27 Desember 2014
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Superior Inferior
Edema -/- -/-
Clubbing finger -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
Akral sianosis -/- -/-
Akral pucat -/- -/-
CRT < 2 detik < 2 detik
kuku Spoon nails - Spoon nails -
KULIT : Kulit keriput, warna kulit kuning langsat, ikterus (-), sianosis (-), kering
(+), kulit pucat, kulit kuning langsat.
KUKU : Normal
Kesan Status Internis
o Lensa OD jernih dan IOL (+), lensa OS keruh dan shadow test (+) arcus
senilis ODS +, konjunctiva anemis +/+
o VOD 2/60 dan VOS 4/60
o Turun pendengaran telinga kiri lebih besar dari telinga kanan (Tes berbisik
(+) dan tes schwabach memendek kedua telinga), curiga tuli perseptif
telinga kanan (Tes rinne (+) ADS, Tes Weber lateralisasi ke kiri
o Mulut dan kulit agak pucat
o Terdapat Missing teeth pada M-T 18,17,16,15, 26, 27, 28, 38, 37, 36, 35,
45, 46, 47, dan 48.
o Kulit kering
o terdapat ronkhi kering pada kedua lobus tengah dan basal paru
o terdapat nyeri tekan pada epigastrium dan kuadran kiri atas abdomen
o Pemeriksaan lain dalam batas normal
D. STATUS NEUROLOGIS
1. Kesadaran : compos mentis
2. Rangsangan meningeal : ( - )
3. Peningkatan TIK : ( - )
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 12Sasana Tresna Werdha Cibubur 24 November 2014 – 27 Desember 2014
Kepaniteraan Klinik Geriatri
4. Nn. Cranialis
N. olfaktorius : dalam batas normal
N. optikus : dalam batas normal
N. occulomotorius : dalam batas normal
N. trochlearis : dalam batas normal
N. trigeminus : dalam batas normal
N.abducent : dalam batas normal
N. fasialis : dalam batas normal
N. vestibulo troklearis : dalam batas normal
N. glosofaringeus : dalam batas normal
N. vagus : dalam batas normal
N. ascesorius : dalam batas normal
N. hipoglosus : dalam batas normal
5. Motorik
Kekuatan
Kanan Kiri
Superior 5555 5555
Inferior 5555 5555
Tonus : normotonus
Trofi : eutrofi
6. Sensorik
Eksteroseptif (rasa raba halus dan tajam) : (+) sama kuat
Proprioseptif (getar dan posisi) : (+) sama kuat
7. Sistem otonom : baik
8. Fungsi cerebellum&koordinasi : baik
9. Fungsi luhur : baik
10. Reflek fisiologis
Superior Inferior
Reflek bisep +/+ +/+
Reflek trisep +/+ +/+
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 13Sasana Tresna Werdha Cibubur 24 November 2014 – 27 Desember 2014
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Reflek patella +/+ +/+
Reflek Achilles +/+ +/+
11. Reflek patologis : ( - )
12. Tanda regresi & dementia : ( - )
Kesan status neurologis : Dalam batas normal
E. STATUS MENTAL
1. Deskripsi Umum
a. Penampilan
Seorang perempuan berusia 89 tahun, berperawakan normal, tinggi badan
sedang, punggung tampak agak membungkuk, dan cara berpakaian rapi dan
bersih.
b. Pembicaraan
Eyang H berbicara dengan spontan, suara yang cukup jelas dan pelontaran
kata serta kalimat yang jelas dan lantang serta menggunakan bahasa
Indonesia. Pembicaraan Eyang tertata rapi dengan tata bahasa baik dan
pilihan kata yang bagus. Pertanyaan pemeriksa dapat dijawab dengan
jawaban yang memiliki asosiasi baik dan tidak membingungkan.
c. Sikap terhadap pemeriksa
Eyang H kooperatif terhadap pemeriksa, ramah dan murah senyum, bicara
sesuatu hal yang dapat dipercaya, tidak ragu-ragu, ekspresif, dan bersahabat.
d. Perilaku dan aktifitas psikomotor
Eyang H saat ini merasa nyaman dan senang tinggal di rumah STW. Sehari-
hari Eyang mengikuti sebagian besar kegiatan yang diadakan di rumah STW,
terutama kegiatan pengajian. Eyang mudah akrab dan terbuka untuk
bersosialisasi, tidak tampak marah walaupun sedang sakit dan sering tampak
mengobrol dengan penghuni rumah STW yang lain terutama teman samping
kamarnya. Namun semenjak sakit ini, eyang menjadi kurang aktif untuk
mengikuti kegiatan. Eyang H masih mampu melakukan segala aktivitas
sehari-hari secara mandiri tanpa bantuan orang lain.
2. Keadaan Mood, Afektif Dan Keserasian
a.) Mood : euthymic
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 14Sasana Tresna Werdha Cibubur 24 November 2014 – 27 Desember 2014
Kepaniteraan Klinik Geriatri
b.) Afek : luas
c.) Keserasian : serasi
3. Gangguan Persepsi Dan Kognitif
a.) Halusinasi auditorik : tidak ada
b.) Halusinasi visual : tidak ada
c.) Ilusi : tidak ada
d.) Depersonalisasi : tidak ada
e.) Apraksia : tidak ada
f.) Agnosia : tidak ada
4. Pikiran
a. Arus Pikir
1.) Produktivitas : baik
2.) Kontinuitas Pikiran : baik
3.) Hendaya Bahasa : tidak ada
b. Bentuk Pikir
1.) Asosiasi Longgar : tidak ada
2.) Ambivalensi : tidak ada
3.) Flight of Ideas : tidak ada
4.) Inkoherensi : tidak ada
5.) Verbigrasi : tidak ada
6.) Persevarasi : tidak ada
c. Isi Pikir
1.) Fobia : tidak ada
2.) Obsesi : tidak ada
3.) Kompulsi : tidak ada
4.) Ideas of Preferance : tidak ada
5.) Waham : tidak ada
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 15Sasana Tresna Werdha Cibubur 24 November 2014 – 27 Desember 2014
Kepaniteraan Klinik Geriatri
5. Pengendalian Impuls
Eyang H duduk tenang, berperilaku sopan, dan tidak agresif saat wawancara.
6. Fungsi Intelektual
a. Taraf Pendidikan : sesuai dengan latar belakang pendidikan.
b. Orientasi
1.) Waktu : tidak baik, Eyang tidak mengetahui waktu dengan baik (tanggal,
bulan, tahun) saat wawancara.
2.) Tempat : baik, Eyang E.P. mengetahui tempat dimana dirinya sekarang.
3.) Orang : baik, Eyang E.P mengetahui dan mengenal dokter yang
memeriksanya, perawat dan nama – nama teman eyang di rumah STW.
c. Atensi : pemusatan dan mempertahankan perhatian baik.
d. Memori
1.)Jangka Panjang : kurang baik, Eyang hanya ingat sebagian kecil masa
mudanya.
2.)Jangka Sedang : tidak baik, Eyang tidak ingat kapan masuk ke rumah
STW.
3.)Jangka Pendek : kurang baik, Eyang hanya ingat 1 jenis makanan
dalam menu makan paginya.
4.)Jangka Segera : kurang baik, Eyang dapat mengulang dengan benar 2
dari 3 macam benda yang disebutkan oleh pemeriksa.
e. Daya Konsentrasi & Kalkulasi : kurang baik, Eyang dapat menghitung
angka 10 – 3 sebanyak 2 kali. Eyang tidak dapat menghitung angka 100 – 7
sama sekali.
f. Kemampuan Baca Dan Tulis : baik, Eyang dapat menuliskan namanya
sendiri, dan membaca tulisan tersebut.
g. Kemampuan Visuospasial : kurang baik, Eyang dapat menggambarkan jam
bulat, lengkap dengan semua angka namun dengan urutan terbalik dari kiri ke
kanan, serta menempatkan jarumnya sesuai.
h. Pikiran Abstrak : baik, E.P dapat mengartikan peribahasa berakit-rakit ke
hulu berenang-renang ke tepian.
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 16Sasana Tresna Werdha Cibubur 24 November 2014 – 27 Desember 2014
Kepaniteraan Klinik Geriatri
i. Intelegensi & Kemampuan Informasi : kurang baik, Eyang tidak dapat
menyebutkan nama presiden Indonesia saat ini.
j. Bahasa : cukup
k. Agnosia : tidak ditemukan
7. Uji Daya Nilai
a.) Daya Nilai Sosial : baik
b.) Discriminative Insight : baik
c.) Discriminative Judgement : baik
d.) Kesadaran : compos mentis
8. Tilikan : derajat 6
9. Realibilitas : secara umum dapat dipercaya
Kesan : terdapat sedikit retardasi psikomotor saat ini, fungsi intelektual secara umum
terganggu (disorientasi waktu, gangguan memori, gangguan kalkulasi, gangguan dalam
kemampuan visuospasial, dan gangguan dalam kemampuan informasi dan intelegensi) .
SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONER (SPSMQ )
1. Tanggal berapa hari ini ? Jawaban : Salah2. Hari apa sekarang ? Jawaban : Salah3. Apa nama tempat ini ? Jawaban : Benar4. Kapan anda lahir ? Jawaban : Benar5. Dimana tempat anda lahir ? Jawaban : Benar6. Berapa umur anda ? Jawaban : Salah7. Berapa saudara yang anda miliki ? Jawaban : Benar8. Siapa nama teman di sebelah kamar anda ? Jawaban : Salah9. Siapa nama kakak anda ? Jawaban : Benar10. Kurangi 1 dari 10 dan seterusnya ? Jawaban : Benar
Kesimpulan : Salah 4 (Kerusakan Intelektual Ringan)
Interpretasi hasil :
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 17Sasana Tresna Werdha Cibubur 24 November 2014 – 27 Desember 2014
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Salah 0-3 : Fungsi Intelektual Utuh
Salah 4-5 : Kerusakan Intelektual ringan
Salah 6-8 : Kerusakan intelektual sedang
Salah 9-10 : Kerusakan intelektual berat
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL MINI ( MMSE )
Item Test Nilai Max
Nilai
1 ORIENTASI
Sekarang (tahun), (musim), (bulan), (tanggal), (hari) apa?
5 1
2 Kita berada di mana? (Negara), (propinsi), (kota), (rumah sakit), (lantai/ kamar) ? 5 5
3 REGISTRASI
Sebutkan 3 buah nama benda (apel, meja, koin) tiap benda 1 detik, klien disuruh
mengulangi ketiga nama benda tersebut dengan benar dan catat jumlah
pengulangan
3 3
4 ATENSI DAN KALKULASI
Kurangi 100 dengan 7. Nilai 1 untuk setiap jawaban yang benar. Hentikan setelah 5 jawaban. Atau disuruh mengeja kata “ WAHYU “ (Nilai diberikan pada huruf yang benar sebelum kesalahan misalnya = 2)
5 3
5 MENGINGAT KEMBALI (RECALL)
Klien disuruh mengingat kembali 3 nama benda di atas
3 2
6 BAHASA
Klien disuruh menyebutkan nama benda yang ditunjukan (pensil, arloji)
2 2
7 Klien disuruh mengulang kata-kata: “tanpa kalau dan atau tetapi.” 1 1
8 Klien disuruh melakukan perintah: “ Ambil kertas ini dengan tangan kanan, lipatlah menjadi dua dan letakkan di lantai”
3 3
9 Pasien diminta membaca dan melakukan perintah “Angkatlah tangan kiri 1 1
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 18Sasana Tresna Werdha Cibubur 24 November 2014 – 27 Desember 2014
Kepaniteraan Klinik Geriatri
anda”
10 Klien disuruh menulis sebuah kalimat dengan spontan 1 1
11 Kliendisuruhmenggambarkanbentuk di bawah ini 1 1
JUMLAH 30 23
Kesimpulan : skor = 23 (dicurigai ada gangguan kognitif)Nilai MMSE:
25-30 : Tidak ada gangguan kognitif
20-24: dicurigai ada gangguan kognitif
<20 : ada gangguan kognitif
Clock Drawing TestInstruksi :
Pasien diminta membuat jam dinding bulat lengkap dengan angka-angkanya, lalu
Eyang E.P diminta menggambarkan jarum jam yang menunjukkan pukul dua
belas lewat sepuluh menit.
Komponen yang dinilai Nilai
Menggambar lingkaran yang tertutup 1
Meletakan angka – angka dalam posisi yang benar 0
Ke – 12 angka komplit 1
Meletakan jarum-jarum jam dalam posisi yang tepat 1
Total nilai 3
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 19Sasana Tresna Werdha Cibubur 24 November 2014 – 27 Desember 2014
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Kesimpulan : terdapat gangguan ringan fungsi kognitif
SKALA DEPRESI GERIATRI – 15 ( GDS )
GERIATRIC DEPRESSION SCALE
No. PERTANYAAN YA TIDAK Score
1 Apakah anda puas dengan kehidupan anda? 0 1 0
2 Apakah anda meninggalkan banyak kegiatan
/ minat kesenangan anda?
1 0 1
3 Apakah anda merasa hidup anda kosong? 1 0 0
4 Apakah anda sering merasa bosan? 1 0 0
5 Apakah anda mempunyai semangat yang
baik setiap hari?
0 1 0
6 Apakah anda takut sesuatu yang buruk akan
terjadi pada anda?
1 0 0
7 Apakah anda merasa bahagia untuk
sebagian besar hidup anda?
0 1 0
8 Apakah anda sering merasa tidak berdaya? 1 0 0
9 Apakah anda lebih sering tinggal di dalam
rumah daripada keluar dan mengerjakan
sesuatu yang baru?
1 0 0
10 Apakah anda mempunyai banyak masalah
dengan daya ingat anda dibandingkan
dengan kebanyakan orang?
1 0 0
11 Apakahanda pikir bahwa hidup anda 0 1 0
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 20Sasana Tresna Werdha Cibubur 24 November 2014 – 27 Desember 2014
Kepaniteraan Klinik Geriatri
sekarang ini menyenangkan?
12 Apakah anda merasa tidak berharga seperti
perasaan anda saat ini?
1 0 0
13 Apakah anda merasa penuh semangat? 0 1 1
14 Apakah anda merasa bahwa keadaan anda
tidak ada harapan?
1 0 0
15 Apakah anda berpikir orang lain lebih baik
keadaannya daripada anda?
1 0 0
Penilaian GDS versi Indonesia
1.) Jawaban TIDAK untuk butir 1, 5, 7, 11, 13 mendapat skor 1
2.) Jawaban YA untuk butir 2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 12, 14,15 mendapat skor 1
3.) Butir-butir pertanyaan lainnya bila dijawab YA mendapat skor 1 dan
bila TIDAK mendapat skor 0
4.) Skor <5 : tidak depresi
5.) Skor 5-9 : kemungkinan besar depresi
6.) Skor >10 : depresi
Total score : 2 (tidak depresi)
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 21Sasana Tresna Werdha Cibubur 24 November 2014 – 27 Desember 2014
Kepaniteraan Klinik Geriatri
DETEKSI TERHADAP DEPRESI
Pertanyaan Setiap
saat
Sering Kadang-
kadang
Jarang Tidak
pernah
A. Seberapa sering dalam 1 bulan
terakhir anda merasa cemas dan
gelisah
√
B. Seberapa sering dalam 1 bulan
terakhir anda merasa tenang dan
damai
√
C. Seberapa sering dalam 1 bulan
terakhir anda merasa sedih
√
D. Seberapa sering dalam 1 bulan
terakhir anda merasa bahagia
√
E. Seberapa sering dalam 1 bulan
terakhir anda merasa rendah diri dan
tidak ada yang dapat menghibur anda
√
F. Seberapa sering dalam 1 bulan
terakhir anda merasa hidup ini tidak
berarti lagi
√
Jawaban seperti “ Setiap saat “ atau “ Sering “ mengindikasikan kecurigaan adanya depresi ( kecuali untuk pertanyaan B dan D )
Kesimpulan : Tidak terdapat depresi.
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 22Sasana Tresna Werdha Cibubur 24 November 2014 – 27 Desember 2014
Kepaniteraan Klinik Geriatri
STATUS FUNGSIONAL
ACTIVITIES OF DAILY LIVING (INDEKS ADL BARTHEL) RSCMFungsi Nilai Keterangan
1. mengontrol BAB 0
1
2
Inkontinensia
Kadang2 inkontinensia
Kontinen teratur
2. mengontrol BAK 0
1
2
Inkontinensia
Kadang2 inkontinensia
Kontinen teratur
3. membersihkan diri (lap muka,
sisir rambut, sikat gigi)
0
1
Butuh pertolongan orang lain
Mandiri
4. toileting 0
1
2
Tergantung pertolongan orang lain
Perlu pertolongan pada beberapa
aktivitas tetapi dapat mengerjakan
sendiri beberapa aktivitas
Mandiri
5. makan 0
1
2
Tidak mampu
Perlu seseorang menolong
memotong makanan
Mandiri
6. Berpindah tempat dari tidur ke
duduk
0
1
2
3
Tidak mampu
Perlu banyak bantuan untuk bisa
duduk (2 orang)
Bantuan minimal 1 orang
Mandiri
7. Mobilisasi atau berjalan 0
1
2
3
Tidak mampu
Bisa berjalan dengan kursi roda
Berjalan dengan bantuan orang lain
atau walker
Mandiri
8. Berpakaian 0 Tergantung orang lain
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 23Sasana Tresna Werdha Cibubur 24 November 2014 – 27 Desember 2014
Kepaniteraan Klinik Geriatri
1
2 Sebagian dibantu
Mandiri
9. Naik turun tangga 0
1
2
Tidak mampu
Butuh pertolongan
Mandiri (naik turun)
10. Mandi 0
1
Tergantung orang lain
Mandiri
Total nilai 19
Activities of Daily Living (Indeks ADL Barthel) RSCM
Catatan : jawaban pasien adalah yang tercetak tebal
Interpretasi nilai 20 : mandiri
12 - 19 : ketergantungan ringan
9 – 11 : ketergantungan sedang
5 – 8 : ketergantungan berat
0 – 4 : ketergantungan total
Kesimpulan : nilai ADL 19 berarti ketergantungan ringan.
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 24Sasana Tresna Werdha Cibubur 24 November 2014 – 27 Desember 2014
Kepaniteraan Klinik Geriatri
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Hematologi
1) Laboratorium di RSUD Pasar Rebo (21/02/2005)
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan SatuanGula Darah Puasa 72 < 100 mg/dLGula Darah 2 jam PP
109 < 140 mg/dL
Trigliserida 94 40-155 Mg/dLKolesterol Total 201 < 200 Mg/dLAsam Urat 4.8 2.4-5.7 Mg/dL
2) Laboratorium di Klinik Medika Cibubur ( 17/02/2011)
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan SatuanHematologiHematologi lengkapHemoglobin 12.0 11.7-15.5 g/dLHematokrit 34 35-47 %Eritrosit 4.0 3.8-5.2 10^6 mLLeukosit 6.0 3.6-11.0 106/µLHitung jenis Leukosit
Basofil Eosinofil Neutrofil
batang Neutrofil
segmen Limfosit Monosit
0.00.00.0
62
37.01.0
0-12-43-5
50-70
25-402-8
%%%
%
%%
Trombosit 131 150-440 mm/jamLED 25 0-30 mm/jamKimiaSGOT 21 <32 U/lSGPT 12 <31 U/lGlukosa Puasa 87 70-110 Mg/dLGlukosa 2 jam PP 110 <160 Mg/dLKolesterol total 219 <200 Mg/dLKolesterol HDL 55.8 35-45 Mg/dLKoleterol LDL 101 <160 Mg/dLTrigliserida 78 <150 Mg/dLUreum 43 10-50 Mg/dLKreatinin 0.8 0.5-0,9 Mg/dL
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 25Sasana Tresna Werdha Cibubur 24 November 2014 – 27 Desember 2014
Kepaniteraan Klinik Geriatri
3) Laboratorium di Klinik Medika Cibubur (28/11/2014)
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan
HEMATOLOGIHEMATOLOGI RUTINHematologi lengkap
Hemoglobin L 11.7 12-14 g/dLEritrosit 4.0 4.2-6.2 juta/uLHematokrit 36 34-52 %Leukosit 4.50 4.80-10.80 10^3/uLTrombosit 176 150.000-450.000 ribu/uLMCV 96 79-97 fLMCH 27 27-31 pg/mLMCHC 33.5 31.4-38.5 g/dLHitung jenis
Eosinofil 2 2-4 % Basofil 0 0-1 % Batang 0 2-6 % Segmen 49 20-40 % Limfosit 49 19.3-53 % Monosit 0 4.7-11 %
Laju endap darah H 53 0-15 mm/jamSEROLOGI WIDALS. typhi O NEGATIF NEGATIFS. paratyphi A-O NEGATIF NEGATIFS. paratyphi B-O NEGATIF NEGATIFS. paratyphi C-O NEGATIF NEGATIFS. typhi H NEGATIF NEGATIFS. paratyphi A-H NEGATIF NEGATIFS. paratyphi B-H NEGATIF NEGATIFS. paratyphi C-H NEGATIF NEGATIF
B. Pemeriksaan Bone Mass Density (tanggal 24/11/2007)
Dilakukan scanning Os Calcaneus dengan T-Score = -4,8 (Osteoporosis)
V. RESUME
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 26Sasana Tresna Werdha Cibubur 24 November 2014 – 27 Desember 2014
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Telah diperiksa seorang perempuan, berinisial Eyang H usia 89 tahun dengan
keluhan meriang saat menjelang sore dan malam hari sejak 1 minggu yang lalu
dan tidak nafsu makan yang bertambah berat sejak 2 hari ini. Meriang tidak
sampai menggigil, badan hanya merasa kedinginan. Eyang pernah mual dan
muntah satu kali berisi sisa makanan yang dimakan. Selain itu eyang juga
mengeluh nyeri perut bagian tengah atas. Badan terasa lemas dan nyeri kepala
ringan yang terjadi di seluruh kepala, tidak terlokalisir dan berdenyut-denyut
terutama bila meriangnya kambuh yang membaik bila meriangnya hilang dan
dibawa tidur. Eyang memiliki kebiasaan tidur memakai kipas angin. Keluhan
meriang pernah sejak 1 tahun yang lalu.
Eyang merasa sering lupa terhadap kegiatan sehari-hari yang sudah
dilakukan. Keluhan seperti ini sudah dirasakan sekitar 10 tahun yang lalu.
Keluhan ini terjadi perlahan-lahan. Setiap ditanya eyang lupa makan paginya.
Eyang juga mengeluh penglihatan kedua matanya agak buram dan eyang merasa
sulit untuk melihat pandangan yang jauh. Eyang mengeluh penglihatannya kabur
seperti tertutup kabut tebal. Bila dalam keadaan gelap, eyang sulit untuk melihat.
Hingga saat ini, eyang mengeluh pandangan mata kanannya lebih buram bila
dibandingkan dengan mata kirinya.Eyang sudah pernah operasi katarak pada mata
kanannya sejak 8 tahun yang lalu dan dipasang lensa buatan. Hingga saat ini,
eyang mengeluh pandangan mata kanannya lebih buram bila dibandingkan dengan
mata kirinya.
Selain itu, eyang juga mengeluh pendengaran kedua telinganya mengalami
gangguan, terutama telinga sebelah kiri. Keluhan telinga berdenging disangkal.
Riwayat keluar cairan dari telinga kiri ada yang bertambah berat dalam kurang
lebih 10 tahun terakhir.
Eyang memiliki riwayat darah tinggi selama kurang lebih 12 tahun dan minum
obat amlodipin 1 x 5 mg pagi hari dan HCT 25 mg 1 x ¼ tablet pagi hari. Namun
karena tekanan darah eyang sudah stabil, HCT tidak diminum lagi. Sebelum
eyang minum obat-obatan hipertensi, eyang biasanya memiliki tensi sistolik 150-
160 mmHg dan diastolik 90-100 mmHg. Setelah minum obat, tensi eyang
cenderung normal dengan sistolik berkisar antara 110-140 mmHg dan diastolik
antara 60-70 mmHg.
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 27Sasana Tresna Werdha Cibubur 24 November 2014 – 27 Desember 2014
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Untuk sakit ini, eyang diberikan paracetamol 500 mg satu kali. Namun
keluhan hanya membaik sementara. Sehari-hari semenjak sakit, nafsu makan
Eyang menurun dan cenderung tidak menghabiskan makanannya. Semenjak sakit,
eyang mengaku jarang minum air putih, sehari kurang lebih menghabiskan sekitar
750 cc air putih. Eyang sering makan makanan bersantan. BAK dan BAB lancar
dan tidak ada keluhan.
Riwayat Penyakit Dahulu
Penyakit lambung (+) sejak masih sekolah dulu dan hingga sekarang
jarang kumat. Namun saat ini penyakit lambung eyang sedang kumat oleh
karena eyang tidak makan teratur.
Katarak mata kanan dioperasi tahun 2006. setelah operasi keluhan
penglihatan kabur cukup membaik.
Katarak mata kiri tidak dioperasi.
Keluar cairan dari telinga kiri sewaktu muda. Sekarang pendengaran
berkurang yang bertambah berat dalam 10 tahun terakhir ini.
Riwayat Penyakit Dalam Keluarga
Darah tinggi : (+) pada ayah dan ibu
Keadaan umum : Keadaan umum tampak sakit ringan, kesadaran compos
mentis.
TANDA VITAL
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 84 x/menit, reguler, kuat angkat, isi cukup.
Pernapasan : 22x/menit, thoraco-abdominal
Suhu badan : 36. 50C
Berat badan : 52 kg
Tinggi badan : 160 cm
Status Gizi : IMT = 20.3 Status gizi : normoweight
Kesan Status Internis
o Arcus senilis ODS +, konjunctiva anemis +, lensa OD jernih dan IOL +,
lensa OS keruh dan shadow test +
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 28Sasana Tresna Werdha Cibubur 24 November 2014 – 27 Desember 2014
Kepaniteraan Klinik Geriatri
o VOD 2/60 dan VOS 4/60
o Turun pendengaran telinga kiri lebih besar dari telinga kanan (Tes berbisik
(+) dan tes schwabach memendek kedua telinga), curiga tuli perseptif
telinga kanan (Tes rinne (+) ADS, Tes Weber lateralisasi ke kiri
o Membran timpani kiri utuh, warna putih gelap, tidak hiperaemis, reflek
cahaya -
o Mulut dan ekstremitas pucat
o Terdapat Missing teeth pada M-T 18,17,16,15, 26, 27, 28, 38, 37, 36, 35,
45, 46, 47, dan 48.
o Kulit kering
o Pulmo : terdapat ronkhi kering pada kedua lobus tengah dan basal paru
o Abdomen : terdapat nyeri tekan pada epigastrium dan kuadran kiri atas
o Pemeriksaan lain dalam batas normal
Status Neurologis : Dalam batas normal
Status mentalis :
terdapat sedikit retardasi psikomotor saat ini, fungsi intelektual secara umum
terganggu (disorientasi waktu, gangguan memori, gangguan kalkulasi, gangguan
dalam kemampuan visuospasial, dan gangguan dalam kemampuan informasi dan
intelegensi). Eyang menyadari bahwa dirinya sakit, paham, dan perlu diobati.
Short Portable Mental Status Questioner (SPMSQ): Salah 4
kerusakan intelektual ringan.
Pemeriksaan Mini Mental State Examination (MMSE): Skor 23
(dicurigai ada gangguan kognitif)
Clock Drawing Test : nilai 3 terdapat gangguan fungsi kognitif
ringan
Geriatric Depression Scale (GDS): Skor 2 ( tidak depresi )
Activities of Daily Living (Indeks ADL Barthel) : Skor 19 (
Ketergantungan ringan)
Pemeriksaan Penunjang
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 29Sasana Tresna Werdha Cibubur 24 November 2014 – 27 Desember 2014
Kepaniteraan Klinik Geriatri
1) Laboratorium di RSUD Pasar Rebo (21/02/2005)
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan SatuanKolesterol Total H 201 < 200 Mg/dL
2) Laboratorium di Klinik Medika Cibubur ( 17/02/2011)
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan SatuanKolesterol total H 219 <200 Mg/dL
3) Laboratorium di Klinik Medika Cibubur (28/11/2014)
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan
Hemoglobin L 11.7 12-14 g/dLLaju endap darah H 53 0-15 mm/jamSerologi widal NEGATIF NEGATIF
4) Pemeriksaan Bone Mass Density (tanggal 24/11/2007)
Dilakukan scanning Os Calcaneus dengan T-Score = -4,8 (Osteoporosis)
PERMASALAHAN
Biologi : Meriang sudah 1 minggu, tidak enak badan dan tidak nafsu makan,
terkadang badan lemas, kepala terasa agak nyeri, dan nyeri perut bagian tengah
atas, nyeri perut bagian atas, mata agak kabur dan tidak bisa melihat
pandangan jauh, dan pendengaran berkurang, serta sering lupa
Psikososial
Tidak ada masalah
Lingkungan
Tidak ada masalah
VI. DIAGNOSA KERJA
Diagnosa Utama
Observasi febris akut H+7 ec DD/
Suspek ISK
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 30Sasana Tresna Werdha Cibubur 24 November 2014 – 27 Desember 2014
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Dehidrasi
Bronkopneumonia
Diagnosa tambahan
- Anemia ringan ec DD/ defisiensi Fe, defisiensi Asam Folat, faktor usia
- Sindrom Dispepsia ec DD/ ulkus peptikum, ulkus duodenum, batu empedu.
- Hipertensi grade I terkontrol dengan obat
- Missing teeth
- Gangguan pendengaran ec DD/ Presbiakusis, Tuli campuran
- Katarak senilis imatur OS dan Pseudofakia OD
- Demensia Alzheimer
- Osteoporosis
- Hiperkolesterolemia
Diagnosis Multiaxial :
Axis 1 : F00.1 Demensia pada penyakit Alzheimer dengan onset lambat
Axis 2 : -
Axis 3 :
- Observasi febris akut H+7
- Anemia ringan
- Sindrom Dispepsia
- Hipertensi grade I terkontrol dengan obat
- Missing teeth
- Presbiakusis
- Katarak senilis imatur OS dan Pseudofakia OD
- Osteoporosis
- Hiperkolesterolemia
Axis 4 : -
Axis 5 : Skor GAF 70-61 (beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam
fungsi, secara umum masih baik)
VII. PEMERIKSAAN YANG DIANJURKAN
Cek laboratorium : Darah rutin (Hb, Hematokrit, Jumlah Eritrosit, Jumlah
Leukosit, Hitung jenis Leukosit, Jumlah Trombosit), hitung MCV dan MCHC,
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 31Sasana Tresna Werdha Cibubur 24 November 2014 – 27 Desember 2014
Kepaniteraan Klinik Geriatri
elektrolit darah (Na, K, Ca), Periksa ulang profil lipid (Kolesterol Total, LDL,
HDL, Trigliserida) dan asam urat, pemeriksaan Gula darah sewaktu
Hapusan darah tepi morfologi eritrosit
Urin rutin
Foto rontgen thorax PA
Funduskopi
Gastroscopy
Audiometry direct
CT scan kepala dan PET scan kepala
Pemeriksaan ulang BMD DEXA
VIII. RENCANA PENGELOLAAN
Diagnosa Terapi non farmakologis Terapi farmakologis
Observasi
febris akut ec
DD/ suspek
ISK, dehidrasi,
bronkopneumo
nia
Terapi yang telah diberikan :
- Kompres bila demam dengan air hangat atau
suam-suam kuku pada daerah dahi dan daerah
lipatan seperti lipat ketiak dan lipat paha
ANJURAN :
- minum dengan porsi yang cukup yaitu minimal
1500 cc dengan air hangat
- jangan mandi terlebih dahulu bila bada terasa
tidak enak
- Hentikan kebiasaan penggunaan kipas angin
saat tidur di malam hari
Terapi yang telah
diberikan:
- Ekstra Paracetamol
tablet 500 mg satu kali.
ANJURAN :
-Paracetamol 500 mg 3 x 1 tablet per hari bila demam atau meriang
Anemia ringan Terapi yang telah diberikan: Terapi yang telah
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 32Sasana Tresna Werdha Cibubur 24 November 2014 – 27 Desember 2014
Kepaniteraan Klinik Geriatri
ec DD/
defisiensi Fe,
defisiensi
Asam Folat,
dan faktor usia
- belum ada intervensi yang dilakukan
- makanan seperti biasa
ANJURAN :
- tentukan jenis anemia pasien dan penyebabnya
terapi sesuai penyakit dasarnya
- beri makanan yang mengandung Fe hati,
daging sapi, daging ayam, ikan, telur dll
- beri vitamin C untuk membantu penyerapan Fe
(terdapat juga pada makanan seperti brokoli,
kembang kol, strawberry, jeruk)
diberikan:
-Dailyvit tablet 1x1 sesudah makan
ANJURAN :
-Sulfas Ferosus 200 mg 1 x 1 tablet per hari.
Sindrom
Dispepsia ec
DD/
Ulkus
peptikum,
ulkus
duodenum,
batu empedu
ANJURAN :
- Hindari makanan yang merangsang seperti
pedas, asam, tinggi lemak, kopi.
- Konsumsi cukup sayur, buah, dan susu rendah
lemak
- Makan porsi kecil tapi sering
- Menjaga keteraturan jadwal makan agar tidak
terlambat dan jangan menunda-nunda makan
Terapi yang telah diberikan:
- Omeprazole 20 mg 1 x
1 tablet per hari diminum
30 menit sebelum makan
pagi.
ANJURAN :
- Metoklopramid 10mg 2
x 1 tablet sebelum makan
(untuk muntahnya)
Katarak senilis
imatur OS dan
Pseudofakia
OD
ANJURAN :
-Edukasi mengenai penyakit katarak
-Berjalan dengan hati-hati dan berpegangan pada
benda statis agar tidak menabrak benda di
dekatnya.
- Konsul ke dokter spesialis mata
ANJURAN :
Catarlent (Cacl2 anhidrat
0.075gram, Kalium
iodida 0.075gram,
Natrium tiosulfat
0.0075gram,
Fenilmerkuri nitrat
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 33Sasana Tresna Werdha Cibubur 24 November 2014 – 27 Desember 2014
Kepaniteraan Klinik Geriatri
0.3mg) 4 x 1 gtt OS
Osteoporosis ANJURAN :
- Edukasi mengenai penyakit osteoporosis dan
bagaimana melalukakan pencegahan jatuh pada
lansia
- konsumsi kacang kedelai
- konsumsi makanan dan minuman yang
mengandung tinggi kalsium
Penggunaan alat bantu berjalan, jangan berjalan
terlalu lama, kurangi mengangkat beban yang
berat, jaga berat badan ideal
ANJURAN :
- Hibone 1x1
(bonistein(genistein)
15mg, Ca element
(sebagian Ca fosfat) 250
mg,vit D3 200 IU,Vit
K1 0.1 mg
Hipertensi
grade I
terkontrol
dengan obat
ANJURAN :
- Edukasi mengenai penyakit hipertensi
- motivasi untuk terus mempertahankan tekanan
darah dalam keadaan stabil
- restriksi garam dapur < 6g/hari, jaga berat badan, usakan tetap aktif, perbanyak konsumsi sayur dan buah, kurangi makan makanan berlemak.
Terapi yang telah diberikan:
- Amlodipine 1 x 5 mg
pagi hari
ANJURAN :
-
Gangguan
pendengaran ec
DD/
presbiakusis,
tuli campuran.
ANJURAN :
- Edukasi mengenai penyakit presbiakusis.
- rajin membersihkan liang telinga minimal 1
bulan sekali untuk mencegah terbentuknya
serumen prop
- Konsul ke dokter spesialis THT
ANJURAN :
- Pemakaian alat bantu
dengar
Demensia
Alzheimer
ANJURAN :
- Edukasi mengenai penyakit demensia
Alzheimer
Terapi yang telah diberikan:
- Fordesia (Donepezil) 5
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 34Sasana Tresna Werdha Cibubur 24 November 2014 – 27 Desember 2014
Kepaniteraan Klinik Geriatri
- latihan untuk menghafal dan menghitung setiap
hari.
mg 1 x ½ tablet sore hari.
ANJURAN :
-
Missing teeth ANJURAN :
- pemberiaan gigi palsu
- melakukan perawatan gigi seperti menggosok
gigi sebanyak 2x/hari pagi dan malam sebelum
tidur.
- hindari makan makanan bertekstur keras.
- Konsul ke dokter gigi.
ANJURAN :
-
IX. PROGNOSA
Observasi febris Akutec DD/ suspek ISK, dehidrasi, bronkopneumonia
Ad vitam : ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Anemia Ringan ec DD/ defisiensi Fe, defisiensi Asam Folat, faktor usia
Ad vitam : ad bonam
Ad functionam : Dubia ad malam
Ad sanationam : Dubia
Sindrom Dispepsia ec DD/ ulkus peptikum, ulkus duodenum, batu empedu.
Ad vitam : ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Katarak senilis imatur OS
Ad vitam : Dubia
Ad functionam : Dubia
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 35Sasana Tresna Werdha Cibubur 24 November 2014 – 27 Desember 2014
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Ad sanationam : Dubia ad malam
Osteoporosis
Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad functionam : Dubia ad malam
Ad sanationam : Dubia ad malam
Hipertensi grade I terkontrol dengan obat
Ad vitam : ad bonam
Ad functionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam
Gangguan pendengaran ec DD/ Presbiakusis, Tuli campuran
Ad vitam : Dubia
Ad functionam : Dubia ad malam
Ad sanationam : Dubia ad malam
Demensia Alzheimer
Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad functionam : Dubia ad malam
Ad sanationam : Dubia ad malam
Missing teeth
Ad vitam : ad bonam
Ad functionam : Dubia ad malam
Ad sanationam : Dubia ad malam
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 36Sasana Tresna Werdha Cibubur 24 November 2014 – 27 Desember 2014