khaifazulfenia.files.wordpress.com€¦  · web viewtugas iii . pendidikan agam. a. islam....

33
TUGAS III PENDIDIKAN AGAMA ISLAM POLIGAMI DITINJAU DARI HUKUM ISLAM Studi Kasus: Kisah Poligami Eyang Subur Disusun Oleh : Nama : Khaifa Zulfenia 14106101 7 Fariska atha dewa 14106101 0 Amar rifa’i 14106101 5 Novitasari 14107100 4 Widayatno 14111100 4 Jurusa : MATEMATIKA

Upload: others

Post on 30-Oct-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: khaifazulfenia.files.wordpress.com€¦  · Web viewTUGAS III . PENDIDIKAN AGAM. A. ISLAM. POLIGAMI DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Studi Kasus: Kisah Poligami Eyang Subur. Disusun Oleh

TUGAS III PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

POLIGAMI DITINJAU DARI HUKUM ISLAMStudi Kasus: Kisah Poligami Eyang Subur

Disusun Oleh :

Nama : Khaifa Zulfenia 141061017

Fariska atha dewa 141061010

Amar rifa’i 141061015

Novitasari 141071004

Widayatno 141111004

Jurusan : MATEMATIKA

TEKNIK LINGKUNGAN

Dosen : Dra.Hj. Arifah Budiyati Mz

Tanggal : 05 MEI 2015

FAKULTAS SAINS TERAPANINSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA

2015

Page 2: khaifazulfenia.files.wordpress.com€¦  · Web viewTUGAS III . PENDIDIKAN AGAM. A. ISLAM. POLIGAMI DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Studi Kasus: Kisah Poligami Eyang Subur. Disusun Oleh

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayahnya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang pernikahan

poligami ditinjau dari hukum islam sebagai tugas 3 mata kuliah pendidikan agama islam.

Tugas 3 ini kami susun berdasarkan keterangan yang kami peroleh selama

penyelesaian. Kami menyadari bahwa tugas ini tidak dapat tersusun dengan baik tanpa

bantuan dari berbagai pihak, untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu kami dalam menyelesaikan tugas ini.

Tentunya tiada gading yang tak retak. Demikian pula dengan tugas 3 ini juga masih

jauh dari sempurna. Untuk itu kami mohon kritik dan saran dari para pembaca khususnya

dosen pengampu ibu Dra. Hj. Arifah Budhyati Mz , teman-teman satu angkatan dan kakak

senior demi kesempurnaan tugas 3 ini. Terakhir semoga tugas ini bermanfaat.

Mei 2015

Penulis

Kelompok 2

2

Page 3: khaifazulfenia.files.wordpress.com€¦  · Web viewTUGAS III . PENDIDIKAN AGAM. A. ISLAM. POLIGAMI DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Studi Kasus: Kisah Poligami Eyang Subur. Disusun Oleh

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................2

BAB I......................................................................................................................................................2

PENDAHULUAN.....................................................................................................................................2

A. LATAR BELAKANG......................................................................................................................2

B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................................2

C. BATASAN MASALAH..................................................................................................................2

D. TUJUAN MASALAH....................................................................................................................2

BAB II.....................................................................................................................................................2

PEMBAHASAN.......................................................................................................................................2

LANDASAN TEORI..............................................................................................................................2

A. Pengertian poligami..................................................................................................................2

B. Hukum dan Dalil mengenai poligami........................................................................................2

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi poligami............................................................................2

D. Syarat-syarat melakukan perkawinan poligami berdasarkan hukum islam............................2

E. Dampak negatif dari poligami...................................................................................................2

F. Manfaat atau hikmah dari perkawinan poligami.....................................................................2

BAB III....................................................................................................................................................2

PENUTUP...............................................................................................................................................2

A. KESIMPULAN.................................................................................................................................2

B. SARAN...........................................................................................................................................2

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................2

3

Page 4: khaifazulfenia.files.wordpress.com€¦  · Web viewTUGAS III . PENDIDIKAN AGAM. A. ISLAM. POLIGAMI DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Studi Kasus: Kisah Poligami Eyang Subur. Disusun Oleh

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manusia itu diciptakan berpasang-pasangan, dan hanya Allah swt yang mengatur,

menentukan dan mengetahui siapakah pasangan hidup manusia itu sendiri. Semua telah

tertulis di Lahul Mafzuz, jauh sebelum manusia dan alam semesta ini diciptakan. Jadi

sesuai dengan fitrah manusia yang hidup berpasangan, Allah swt menjadikan manusia

yang berpasangan tersebut dalam suatu bingkai yang dinamakan pernikahan, hal ini juga

sesuai dengan sunnah Rasulullah Muhammad saw.

Perkawian poligami ialah perkawian yang lebih dari satu istri. Menurut Hukum Islam

poligami diatur dalam Al-Qur’an surah An-Nissa’ ayat 3 (Q.IV:3) yang maksudnya, ‘Dan

jika kamu takut tidak dapat beraku adil terhadap (hak-hak) wanita yatim (jika kamu

mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi; dua, tiga atau

empat. Kemudian jika kamu takut tidak dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang

saja’. Kata adil dimaksudkan dapat memenuhi kebutuhan istri dan anak-anaknya, sandang

pangan, tempat kediaman, giliran mengunjungi, pemeliharaan dan pendidikan anak-anak,

budi pekerti dan agama mereka tanpa ada kericuhan secara terus-menerus.

Hukum perkawinan yang baik seharusnya adalah hukum perkawinan yang bisa

menjamin dan memelihara hakekat perkawinan yaitu untuk menghadapi segala keadaan

yang terjadi atau mungkin akan terjadi nantinya. Kesepakatan antara suami istri untuk

saling setia dan menjaga keharmonisan rumah tangga yang utuh adalah dambaan dan

keinginan untuk kesempurnaan rohani tiap individu. Akan tetapi, kesempurnaan rohani

tidak dapat dipaksakan oleh kekuatan hukum. Keutamaan disini bukan dimaksudkan

bahwa suami mencukupkan diri untuk beristri satu, karena ketidakmampuannya untuk

beristri dua atau tiga, keutamaan disini maksudnya adalah bahwa apabila seorang suami

yang mampu untuk beristri lebih dari satu akan tetapi Ia tidak mau berpoligami, dengan

demikian Ia mempunyai kesadaran bahwa kebahagiaan spiritual atau keimanan yang baik

dalam cara pandangnya yaitu terletak dari sikapnya yang berusaha menjauhkan diri dari

poligami.

Perkawinan poligami menurut hukum islam adalah monogami, yaitu seorang laki-laki

hanya diperbolehkan mempunyai seorang istri, akan tetapi tidak menutup kemungkinan

dengan adanya suatu sebab tertentu maka laik-laki diperbolehkan untuk mempunyai istri

4

Page 5: khaifazulfenia.files.wordpress.com€¦  · Web viewTUGAS III . PENDIDIKAN AGAM. A. ISLAM. POLIGAMI DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Studi Kasus: Kisah Poligami Eyang Subur. Disusun Oleh

lebih dari satu, tentunya harus dengan syarat-syarat yang ada dalam syari’at Islam dan

peraturan perundang- undangan.

Seperti yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini, terdapat seseorang yang dikabarkan

bahwa ia merupakan penganut aliran sesat (namun belum jelas faktanya) yang melakukan

praktik poligami yang tidak sesuai dengan syariat Islam. Sosok itu ialah ‘Eyang Subur’

yang berpoligami lebih dari empat istri (delapan orang), namun tidak banyak yang

menentangnya, bahkan di media pun ia diberitakan positif mengenai praktik poligaminya

tersebut. Sangat berbeda kejadiannya ketika poligami itu dilakukan oleh salah satu ulama

besar Indonesia, yaitu AA Gym yang banyak dicemooh oleh masyarakat, padahal ia

menjalankan poligami sesuai syariat Islam.

Jadi agar suatu permasalahan tidak menimbulkan konflik dan pertentangan yang

berkepanjangan di masyarakat, serta bisa dihormati keberadaannya, maka dalam kasus

poligami ini perlu dilakukan pengkajian yang intensif dan dicermati secara teliti dan hati-

hati dengan memakai sudut pandang hukum Islam, yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadist, serta

dengan hati nurani yang luhur.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas,dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa hukum melakukan poligami dan dalil yang melandasinya?

2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi poligami?

3. Bagaimana syarat-syarat melakukan perkawinan poligami berdasarkan hukum islam

serta tidak pertentangan dimasyarakat!

4. Apa saja dampak negatif dari poligami?

5. Apa manfaat yang didapatkan dari perkawinan poligami?

6. Bagaimana menangani poligami yang dipersalahgunakan pada kasus “Eyang Subur”?

C. BATASAN MASALAH

Pembatasan masalah bertujuan agar permasalahan lebih spesifik dan terarah. Arikunto

dalam prosedur penelitian suatu pendekatan praktek (2006: 49) menyatakan bahwa

“Pembatasan masalah sering diartikan sebagai pembatasan pengertian perlu ditambahkan

pada rancangan penelitian untuk pedoman kerja bagi peneliti sendiri dan bagi orang lain yang

akan membantu untuk memudahkan atau menyederhanakan masalah”.

Berdasarkan pernyataan diatas, maka yang menjadi pembatasan

5

Page 6: khaifazulfenia.files.wordpress.com€¦  · Web viewTUGAS III . PENDIDIKAN AGAM. A. ISLAM. POLIGAMI DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Studi Kasus: Kisah Poligami Eyang Subur. Disusun Oleh

masalah dalam penelitian ini yaitu “Perkawinan poligami menurut hukum islam”

D. TUJUAN MASALAH

Berdasarkan perumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui :

1. Untuk mengetahui dasar hukum islam serta dalil mengenai poligami.

2. Untuk mengetahui factor apa saja yang mempengaruhi poligami

3. Untuk mengetahui syarat-syarat melakuakn poligami .

4. Untuk mengatahui dampak apa saja yang dapat ditimbulkan melalui perkawinan

poligami

5. Untuk mengetahui manfaat dan mudharat yang didapatkan dalam perkawinan

poligami

6. Untuk mengetahui syariat poligami yang sesuai dengan hukum islam , sehingga tidak

disalahgunakan oleh banyak pihak.

6

Page 7: khaifazulfenia.files.wordpress.com€¦  · Web viewTUGAS III . PENDIDIKAN AGAM. A. ISLAM. POLIGAMI DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Studi Kasus: Kisah Poligami Eyang Subur. Disusun Oleh

BAB II

PEMBAHASAN

LANDASAN TEORI

A. Pengertian poligami

Pengertian dari Poligami adalah pernikahan seorang suami dengan istri lebih

dari satu. Istilah poligami berasal dari bahasa Inggris “polygamy”, dan dalam bahasa

Arab disebut الزوجات .yang berarti beristeri lebih dari seorang wanita تعدد

Para orientalis menuduh bahwa poligami merupakan produk ajaran Islam,

dengan tujuan menghina dan meneror ajaran Islam, mereka mengemukakan segi-segi

negatif dari poligami. Padahal poligami sudah berlangsung lama sebelum Islam

datang. Agama Yahudi memperbolehkan poligami yang tidak terbatas di masa lalu.

Justru adanya syariat Islam lebih mengatur poligami dengan sejumlah syarat tertentu.

Berbicara tentang Poligami tidak terlepas dari tinjauan anjuran nikah, tujuan,

dan fungsi pernikahan.

Anjuran Nikah: QS.An-Nur: 32-33

يغنهم فقراء يكونوا إن وإمائكم عبادكم من الحين والص منكم الأيامى وأنكحوا

عليم واسع والله فضله من حتى الله نكاحا يجدون لا الذين وليستعفف

فضله من الله يغنيهم

Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang

layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba

sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka

dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.

Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri) nya,

hingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya.

Hadits Tentang Nikah:

Abdullah Ibnu Mas'ud Ra berkata: Rasulullah Saw bersabda pada kami: "Wahai

generasi muda, barangsiapa di antara kamu telah mampu berkeluarga hendaknya ia

kawin, karena ia dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan.

7

Page 8: khaifazulfenia.files.wordpress.com€¦  · Web viewTUGAS III . PENDIDIKAN AGAM. A. ISLAM. POLIGAMI DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Studi Kasus: Kisah Poligami Eyang Subur. Disusun Oleh

Barangsiapa belum mampu hendaknya berpuasa, sebab ia dapat

mengendalikanmu." 1

B. Hukum dan Dalil mengenai poligami

Sesuai dengan undang-undang No. 1 Tahun 1974 prinsip perkawinan adalah

monogami. Dalam bukunya yang berjudul The Second Messege of Islami, Mohammed

Thaha mengatakan bahwa didalam Islam prinsip murninya adalah perkawinan dilakukan

oleh satu laki-laki dengan satu perempuan tanpa adanya perceraian Sebagaimana Allah

swt. berfirman dalam surat An-Nisa’ ayat 3 dan 129 yang berbunyi:

Dan jika kamu tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang

yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang

kamu senangi : dua,tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat

berlaku adil, maka (kawinilaha) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki.

Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.

Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara istri-istri (mu),

walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu

cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-

katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari

kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Pada awalnya Islam membolehkan seorang suami atau laki-laki berpoligami dengan

alasan:1 Sumber: http://marhamahsaleh.wordpress.com/

8

Page 9: khaifazulfenia.files.wordpress.com€¦  · Web viewTUGAS III . PENDIDIKAN AGAM. A. ISLAM. POLIGAMI DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Studi Kasus: Kisah Poligami Eyang Subur. Disusun Oleh

1.   Menopang ekonomi para janda dan anak yatim yan telah kehilangan suami dan ayah

mereka pasca Perang Uhud.

2.      Pemerataan distribusi ekonomi secara adil.

3.      Kuatnya kelompok masyarakat tidak memberhalakan sesuatu selain mengabdi kepada

Allah (tauhid)2

Menurut Mahmud Syaltut, mantan Syekh Al-Azhar, hukum

poligami adalah mubah. Poligami dibolehkan selama tidak dikhawatirkan terjadinya

penganiayaan terhadap para istri. Kebolehan berpoligami adalah terkait dengan

terjaminnya keadilan dan ketiadaan kekhawatiran akan terjadinya penganiayaan terhadap

para istri.

Dalam tafsir al-Kassyaf, Zamakhsyari mengatakan bahwa poligami dalam Islam suatu

rukhshah (kelonggaran ketika darurat), sama halnya dengan rukhshah bagi musafir dan

orang sakit yang boleh berbuka puasa. Kelonggaran boleh berpoligami untuk

menghindarkan terjadinya perzinaan.

Dengan demikian, haram berpoligami bagi seseorang yang merasa khawatir tidak

akan berlaku adil.

Namun, pada kenyataan yang banyak terjadi pada masa sekarang tujuan poligami

tidak kembali lagi pada tujuan awal tetapi hanya untuk memuaskan nafsu duniawi.

Pada QS. An-Nisa ayat 3 Allah mengungkapkan bersama dengan ayat 2,4,5, dan 6

yang menerangkan tentang penganyoman serta pemeliharaan anak yatim. Sehingga dapat

dikatakan bahwa diperbolehkannya berpoligami ditujukkan untuk pemeliharaan anak

yatim dan bukan untuk menuaskan nafsu birahi saja. Seperti yang sudah diungkapkan

diatas pada bagian pendapat para ulama, bahwa jika ingin melakukan poligami harus

mampu memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Meskipun Islam membolehkan berpoligami, namun tidak berarti Islam memberikan

dispensasi itu secara bebas kepada setiap pria. Dalam hal ini ada aturan-aturan dan

ketentuan yang harus dipatuhi oleh mereka yang akan melakukan poligami seperti

tersebut dalma kitab-kitab Fiqh. Di Indonesia, ketentuan tentang poligami ini diatur oleh

Undang-undang No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan khususnya bab 1 pasal 3 sampai

dengan pasal 5 dan peraturan pemerintah tentang pelaksanaannya termaktub dalam

Peraturan pemerintah No. 9 tahun 1975, bab VII, pasal 40 sampai dengan pasal 44, yang

mana kesemuanya itu mengacu pada tujuan menjaga kehormatan wanita agar tidak terjadi

2 Eko Eni Setyaningsih, Skripsi Poligami dalam Perspektif Hukum Islam di Indonesia dan Hak Asasi Manusia, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2007), hal 29

9

Page 10: khaifazulfenia.files.wordpress.com€¦  · Web viewTUGAS III . PENDIDIKAN AGAM. A. ISLAM. POLIGAMI DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Studi Kasus: Kisah Poligami Eyang Subur. Disusun Oleh

adanya tindakan diluar ketentuan hukum, dengan jelas bahwa didalam pasal 3 Undang-

undang Perkawinan tahun 1974 termaktub dengan bunyi:

“Pada asasnya dalam suatu perkawinan seorang pria hanya boleh mempunyai seorang

istri, seorang wanita hanya boleh memiliki seorang suami.”

Ungkapan ini tidak jauh dari pemahaman al-Qur’an. Artinya, prinsip dasar dalam sistem

perkawinan Islam itu adalah beristri satu (monogami)3

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi poligami

Menurut Abu Azzam Abdillah, banyak faktor yang sering memotivasi seorang pria

untuk melakukan poligami. Selama dorongan tersebut tidak menyimpang dari ketentuan

syariat, tentu tidak ada cela dan larangan untuk melakukannya. Berikut ini beberapa

faktor utama yang menjadi pertimbangan kaum pria dalam melakukan poligami.

1) Faktor- Faktor Biologis

1.1 Istri yang Sakit

Adanya seorang istri yang menderita suatu penyakit yang tidak

memungkinkan baginya untuk melayani hasrat seksual suaminya. Bagi suami

yang shaleh akan memilih poligami dari pada energi ke tempat–tempat mesum

dengan sejumlah wanita pelacur

1.2 Hasrat Seksual yang Tinggi

Sebagian kaum pria memiliki gairah dan hasrat seksual yang tinggi dan

menggebu, sehingga baginya satu istri dirasa tidak cukup untuk menyalurkan

hasratnya tersebut.

1.3 Rutinitas Alami Setiap Wanita

Adanya masa-masa haid, kehamilan dan melahirkan, menjadi alasan utama

seorang wanita tidak dapat menjalankan salah satu kewajiban terhadap

suaminya. Jika suami dapat bersabar menghadapi kondisi seperti itu, tentu

tidak akan menjadi masalah. Tetapi jika suami termasuk orang yang hasrat

seksualnya tinggi, beberapa hari saja istrinya mengalami haid, dikhawatirkan

sang suami tidak bisa menjaga diri, maka poligami bisa menjadi pilihannya.

1.4 Masa Subur Kaum Pria Lebih Lama

Kaum pria memiliki masa subur yang lebih lama dibandingkan wanita. Dokter

Boyke, seorang seksolog, mengakui banyak menangani kasus perselingkuhan 3 Eko Eni Setyaningsih, Skripsi Poligami dalam Perspektif Hukum Islam di Indonesia dan Hak Asasi Manusia, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2007), hal 39

10

Page 11: khaifazulfenia.files.wordpress.com€¦  · Web viewTUGAS III . PENDIDIKAN AGAM. A. ISLAM. POLIGAMI DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Studi Kasus: Kisah Poligami Eyang Subur. Disusun Oleh

pria usia 40-50 tahun, karena pada usia tersebut pria mendapat puber kedua,

sementara para istri umumnya malah menjadi frigid.

2) Faktor Internal Rumah Tangga

2.1 Kemandulan

Banyak kasus perceraian yang dilatarbelakangi oleh masalah kemandulan ,

baik kemandulan yang terjadi pada suami maupun yang dialami istri. Hal ini

terjadi karena keinginan seseorang untuk mendapat keturunan merupakan

salah satu tujuan utama pernikahan dilakukannya.

Dalam kondisi seperti itu, seorang istri yang bijak dan shalihah tentu akan

berbesar hati dan ridha bila sang suami menikahi wanita lain yang dapat

memberikan keturunan. Di sisi lain, sang suami tetep memposisikan istri

pertamanya sebagai orang yang mempunyai tempat di hatinya, tetap

dicintainya, dan hidup bahagia bersamanya

2.2 Istri yang Lemah

Ketika sang suami mendapati istrinya dalam keadaan serba terbatas , tidak

mampu menyelesaikan tugas-tugas rumahtangganya dengan baik, tidak bisa

mengarahkan dan mendidik anak-anaknya, lemah wawasan ilmu dan

agamanya,serta bentuk-bentuk kekurangan lainnya.maka pada saat

itu,kemungkinan suami melirik wanita lain yang dianggapnya lebih baik,bisa

saja terjadi.dan sang istri hendaknya berlapang dada bahkan berbahagia,karena

akan ada wanita lainyang membantunya memecahkan persoalan rumah

tangganya,tanpa akan kehilangan cinta dan kasih saying suaminya.

2.3 Kepribadian yang Buruk

Istri yang tidak pandai bersyukur, banyak menuntut, boros, suka berkata kasar,

gampang marah, tidak mau menerima nasihat suami dan selau ingin menang

sendiri, biasanya tidak disukai sang suami. Oleh karenanya, tidak jarang suami

yang mulai berpikir untuk menikahi wanita lain yang dianggap lebih baik dan

lebih shalihah, apalagi jika watak dan karakter buruk sang istri tidak bisa

diperbaiki lagi.

3) Faktor  Sosial

3.1 Banyaknya Jumlah Wanita Banyaknya Jumlah Wanita

11

Page 12: khaifazulfenia.files.wordpress.com€¦  · Web viewTUGAS III . PENDIDIKAN AGAM. A. ISLAM. POLIGAMI DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Studi Kasus: Kisah Poligami Eyang Subur. Disusun Oleh

Di Indonesia, pada PEMILU tahun 1999, jumlah pemilih pria hanya 48%,

sedangkan pemilih wanita sebanyak 52%. Berarti dari jumlah 110 Juta jiwa

pemilih tersebut, jumlah wanita adalah 57,2 juta orang dan Jumlah pria 52,8

juta orang. Padahal usia para pemilih itu merupakan usia siap nikah.

3.2 Kesiapan Menikah dan Harapan Hidup pada Wanita

Jika saya mencoba melakukan survei pada masalah kesiapan menikah, pasti

para wanita akan lebih banyak jumlahnya daripada jumlahnya daripada kaum

pria. Bahkan di daerah-daerah tertentu, wanita usia 14-16 tahun sudah banyak

yang bersuami, dan wanita yang usianya 20 tahun merasa sudah terlambat

menikah. Sebagian pendapat juga mengatakan bahwa harapan hidup kaum

wanita, lebih panjang daripada harapan hidup kaum pria, perbedaannya

berkisar 5-6 tahun. Sehingga tidak heran jika lebih banyak suami yang lebih

dahulu meninggal dunia, sedangkan sang istri harus hidup menjanda dalam

waktu yang sangat lama, tanpa ada yang mengayomi, melindungi, dan tiada

yang memberi nafkah secara layak.

3.3 Berkurangnya Jumlah Kaum Pria

Dampak paling nyata yang ditimbulkan akibat banyaknya jumlah kematian

pada kaum pria adalah semakin bertambahnya jumlah peremuan yang

kehilangan suami dan terpaksa harus hidup menjanda.lalu siapakah yang akan

bertanggung jawab mengayomi,memberi perlindungan dan memenuhi nafkah

lahir dan batinnya,jika mereka terus menjanda?solusinya tida lain,kecuali

menikah lagi dengan seorang jejaka,atau duda,atau memasuki kehidupan

poligami dengan pria yang telah beristri.itulah solusi yang lebih mulia,halal

dan baradab.

3.4 Lingkungan dan Tradisi

Lingkungan tempat saya hidup dan beraktivitas sangat besar pengaruhnya

dalam mempentuk karakter dan sikap hidup seseorang. Seorang suami akan

tergerak hatinya untuk melakukan poligami, jika ia hidup di lingkungan atau

komunitas yang memelihara tradisi poligami.

Sebaliknya ia akan bersikap antipati, sungkan dan berpikir seribu kali untuk

melakukannya, jika lingkungan dan tradisi yang ada di sekitarnya menganggap

poligami sebagai hal yang tabu dan buruk, sehingga mereka melecehkan dan

merendahkan para pelakunya.

3.5 Kemapanan Ekonomi12

Page 13: khaifazulfenia.files.wordpress.com€¦  · Web viewTUGAS III . PENDIDIKAN AGAM. A. ISLAM. POLIGAMI DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Studi Kasus: Kisah Poligami Eyang Subur. Disusun Oleh

Inilah salah satu motivator poligami yang paling sering saya dapati pada

kehidupan modern sekarang ini. Kesuksesan dalam bisnis dan mapannya

perekonomian seseorang, sering menumbuhkan sikap percaya diri dan

keyakinan akan kemampuannya menghidupi istri lebih dari satu.

D. Syarat-syarat melakukan perkawinan poligami berdasarkan hukum

islam

1. Berlaku adil pada istri dalam pembagian giliran dan nafkah. Dan tidak

dipersyaratkan untuk berlaku adil dalam masalah kecintaan. Karena hal ini

adalah perkara hati yang berada di luar batas kemampuan manusia.

2. Mampu untuk melakukan poligami yaitu:

1. mampu untuk memberikan nafkah sesuai dengan kemampuan, misalnya

jika seorang lelaki makan telur, maka ia juga mampu memberi makan telur

pada istri-istrinya.

2. kemampuan untuk memberi kebutuhan biologis pada istri-istrinya.

Adapun adab dalam berpoligami bagi orang yang melakukannya adalah sebagai berikut

(kami ringkas dari tulisan Ustadz Abu Ismail Muslim Al Atsari dalam majalah As Sunnah

Edisi 12/X/1428 H):

1. Berpoligami tidak boleh menjadikan seorang lelaki lalai dalam ketaatan pada

Allah.

2. Orang yang berpoligami tidak boleh beristri lebih dari empat dalam satu waktu.

3. Jika seorang lelaki menikahi istri ke lima dan dia mengetahui bahwa hal tersebut

tidak boleh, maka dia dirajam. Sedangkan jika dia tidak mengetahui, maka dia

terkena hukum dera.

4. Tidak boleh memperistri dua orang wanita bersaudara (kakak beradik) dalam satu

waktu.

5. Tidak boleh memperistri seorang wanita dengan bibinya dalam satu waktu.

6. Walimah dan mahar boleh berbeda dia antara para istri.

7. Jika seorang pria menikah dengan gadis, maka dia tinggal bersamanya selama

tujuh hari. Jika yang dinikahi janda, maka dia tinggal bersamanya selama 3 hari.

Setelah itu melakukan giliran yang sama terhadap istri lainnya.

13

Page 14: khaifazulfenia.files.wordpress.com€¦  · Web viewTUGAS III . PENDIDIKAN AGAM. A. ISLAM. POLIGAMI DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Studi Kasus: Kisah Poligami Eyang Subur. Disusun Oleh

8. Wanita yang dipinang oleh seorang pria yang beristri tidak boleh mensyaratkan

lelaki itu untuk menceraikan istri sebelumnya (madunya).

9. Suami wajib berlaku adil dalam memberi waktu giliran bagi istri-istrinya. 

10. Suami tidak boleh berjima’ dengan istri yang bukan gilirannya kecuali atas seizin

dan ridha istri yang sedang mendapatkan giliran.  

11. Hendaknya menyiarkannya (dengan walimah) untuk istri ke-2 hingga ke-4 seperti

walimah yg dilakukan untuk istri pertama tanpa membeda-bedakannya.

E. Dampak negatif dari poligami

1) Terhadap Kehidupan Rumah Tangga

1.1 Ketidakharmonisan hubungan anggota keluarga.

1.2 Sering timbul permasalahan atau percek-cokan.

1.3 Tidak adanya rasa saling pecaya.

1.4 Tidak adanya kepedulian yang besar dari suami terhadap anak dan isteri.

1.5 Kemungkinan dapat menyebabkan perceraian.

2) Dampak yang Umum Terjadi Terhadap Istri

Menurut buku ‘Agar Suami Tak Berpoligami’, dampak-dampak umum yang dapat

terjadi bagi para istri yang suaminya berpoligami adalah,

Dampak psikologis: perasaan inferior istri dan menyalahkan diri karena merasa

tindakan suaminya berpoligami adalah akibat dari ketidakmampuan dirinya

memenuhi kebutuhan biologis suaminya.

Dampak ekonomi rumah tangga: Ketergantungan secara ekonomi kepada suami.

Walaupun ada beberapa suami memang dapat berlaku adil terhadap istri-istrinya,

tetapi dalam prakteknya lebih sering ditemukan bahwa suami lebih mementingkan

istri muda dan menelantarkan istri dan anak-anaknya terdahulu.. Akibatnya istri yang

tidak memiliki pekerjaan akan sangat kesulitan menutupi kebutuhan sehari-hari.

Kekerasan terhadap perempuan, baik kekerasan fisik, ekonomi, seksual maupun

psikologis. Hal ini umum terjadi pada rumah tangga poligami, walaupun begitu

kekerasan juga terjadi pada rumah tangga yang monogami.

Dampak hukum: Seringnya terjadi nikah di bawah tangan (perkawinan yang tidak

dicatatkan pada Kantor Catatan Sipil atau Kantor Urusan Agama), sehingga

perkawinan dianggap tidak sah oleh negara, walaupun perkawinan tersebut sah

14

Page 15: khaifazulfenia.files.wordpress.com€¦  · Web viewTUGAS III . PENDIDIKAN AGAM. A. ISLAM. POLIGAMI DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Studi Kasus: Kisah Poligami Eyang Subur. Disusun Oleh

menurut agama. Pihak perempuan akan dirugikan karena konsekwensinya suatu

perkawinan dianggap tidak ada, seperti hak waris dan sebagainya.

Dampak kesehatan: Kebiasaan berganti-ganti pasangan menyebabkan suami/istri

menjadi rentan terhadap penyakit menular seksual (PMS), bahkan rentan terjangkit

virus HIV/AIDS.

3) Dampak Negatif Poligami Terhadap Anak

3.1 Sang anak merasa tidak mendapatkan perhatian dari orang tuanya.

3.2 Anak menjadi frustasi melihat keadaan orang tuanya.

3.3 Anak mendapat tekanan mental.

3.4 Adanya rasa benci kepada sang ayah.

3.5 Dicemooh oleh teman-temannya.

3.6 Anak tidak betah di rumah.

3.7 Tidak menutup kemungkinan anak menjadi melakukan perbuatan yang

tidak baik.

3.8 Anak mengikuti pergaulan yang negative.

3.9 Anak tidak semangat belajar.

3.10 Anak menjadi beranggapan negative terhadap orang tua.

F. Manfaat atau hikmah dari perkawinan poligami

Poligami adalah syariat yang Allah pilihkan pada umat Islam untuk kemaslahatan

mereka. Seorang wanita terkadang mengalami sakit, haid dan nifas. Sedangkan

seorang lelaki selalu siap untuk menjadi penyebab bertambahnya umat ini. Dengan

adanya syariat poligami ini, tentunya manfaat ini tidak akan hilang sia-sia. (Syaikh

Muhammad Asy Syanqithi dalam Adhwaul Bayaan 3/377 dinukil dari Jami’ Ahkamin

Nisaa 3/443-3445). Jumlah lelaki yang lebih sedikit dibanding wanita dan lelaki lebih

banyak menghadapi sebab kematian dalam hidupnya. Jika tidak ada syariat poligami

sehingga seorang lelaki hanya diizinkan menikahi seorang wanita maka akan banyak

wanita yang tidak mendapatkan suami sehingga dikhawatirkan terjerumus dalam

perbuatan kotor dan berpaling dari petunjuk Al Quran dan Sunnah. (Syaikh

Muhammad Asy Syanqithi dalam Adhwaul Bayaan 3/377 dinukil dari Jami’ Ahkamin

Nisaa 3/443-3445). Secara umum, seluruh wanita siap menikah sedangkan lelaki

banyak yang belum siap menikah karena kefakirannya sehingga lelaki yang siap

menikah lebih sedikit dibandingkan dengan wanita. (Sahih Fiqih Sunnah 3/217).

15

Page 16: khaifazulfenia.files.wordpress.com€¦  · Web viewTUGAS III . PENDIDIKAN AGAM. A. ISLAM. POLIGAMI DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Studi Kasus: Kisah Poligami Eyang Subur. Disusun Oleh

Syariat poligami dapat mengangkat derajat seorang wanita yang ditinggal atau dicerai

oleh suaminya dan ia tidak memiliki seorang pun keluarga yang dapat

menanggungnya sehingga dengan poligami, ada yang bertanggung jawab atas

kebutuhannya. Kami tambahkan, betapa banyak manfaat ini telah dirasakan bagi

pasangan yang berpoligami, Alhamdulillah. Poligami merupakan cara efektif

menundukkan pandangan, memelihara kehormatan dan memperbanyak keturunan.

Kami tambahkan, betapa telah terbaliknya pandangan banyak orang sekarang ini,

banyak wanita yang lebih rela suaminya berbuat zina dari pada berpoligami, Laa

haula wa laa quwwata illa billah. Memperbanyak jumlah kaum muslimin sehingga

memiliki sumbar daya manusia yang cukup untuk menghadapi musuh-musuhnya

dengan berjihad. Kami tambahkan, kaum muslimin dicekoki oleh program Keluarga

Berencana atau yang semisalnya agar jumlah mereka semakin sedikit, sementara jika

kita melihat banyak orang-orang kafir yang justru memperbanyak jumlah keturunan

mereka. 

G. STUDI KASUS

Kisah kehidupan Eyang Subur (ES) bersama delapan istri membuat banyak orang

bertanya-tanya dan penasaran. Menurut kesaksian salah seorang artis (Adi B.S) yang

juga sebagai mantan murid ES, menyatakan bahwa ES adalah penganut aliran sesat.

Profil Eyang Subur

Berawal pada tahun 1974 ketika merantau ke Jakarta menjadi seorang penjahit,

Eyang Subur sempat bekerja disebuah perusahaan konveksi, sebelum kemudian

menjadi tenar sebagai paranormal pada tahun 1980. Sisi negatif Eyang Subur mulai

terlihat ketika timbul perseteruan dengan mantan muridnya (Adi Bing Selamet) yang

kemudian menjadi topik sorotan oleh media di Indonesia. Mulai dari melakukan

poligami yang berlebihan, tuduhan melakukan pelet, dan suka membagi-bagikan harta

yang tidak diketahui dengan jelas asal-usulnya menjadikan beberapa pihak pro kontra

dengannya.

Sebelum permasalahan ini santer diberitakan, Eyang Subur beristri lebih dari 4

orang, yang tentu saja ini melanggar syariah Islam. Banyak yang mengatakan bahwa dia

menggunakan ilmu pelet untuk memikat wanita yang ingin dinikahinya, namun menurut

pengakuan isteri pertamanya, Eyang Subur berpoligami dikarenakan hanya ingin

16

Page 17: khaifazulfenia.files.wordpress.com€¦  · Web viewTUGAS III . PENDIDIKAN AGAM. A. ISLAM. POLIGAMI DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Studi Kasus: Kisah Poligami Eyang Subur. Disusun Oleh

menolong serta meningkatkan derajat wanita dan sama sekali tanpa ilmu pelet.

(Sumber: kapanlagi.com)

Kemudian, banyaknya pengakuan dari murid-muridnya yang mengatakan bahwa

Eyang Subur sering membagi-bagikan harta, menimbulkan pertanyaan dari mana dia

memperoleh kekayaan itu. Berdasarkan pengakuan pelayan pribadinya, kekayaan

Eyang Subur diperoleh dari tamu-tamu yang berkunjung ke rumahnya. “Setiap malam

Rabu dan Jum’at, ada ratusan orang yang datang. Sebagian besar dari mereka berharap

keberkahan dari Eyang Subur dan berharap dilancarkan segala urusannya” kata pelayan

pribadinya. (Sumber: informasigila.blogspot.com)

Mengetahui hal itu, Majelis Ulama Indonesia-pun turun tangan. Setelah melakukan

investigasi ke rumah Eyang Subur, MUI telah mengantongi beberapa fakta dan

keputusan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan paham dan pengamalan

keagamaan Eyang Subur telah menyimpang dari akidah dan syariah Islam karena telah

mempraktikkan perdukunan dan ramalan. “Atas dasar itu, MUI meminta Saudara Subur

untuk bertaubat dan kembali ke jalan yang lurus,” kata Ketua MUI KH Ma`ruf Amin,

Senin (22/4/2013). Keputusan MUI tersebut didasarkan kepada:

Pertama, ditemukan praktek keagamaan yang bertentangan dari pokok-pokok

syariat oleh Eyang Subur dengan menikahi wanita lebih dari empat orang dalam waktu

bersamaan. Itu dibuktikan dengan pengakuan yang bersangkutan dan kesaksian dari

sejumlah orang-orang yang terpercaya.

Kedua, ditemukan adanya praktek perdukunan dan peramalan yang dibuktikan oleh

kesaksian sejumlah orang yang jumlahnya sangat sulit untuk terjadinya kebohongan

serta indikasi kuat dalam proses klarifikasi yang menunjukan adanya praktek dimaksud.

“Penyimpangan tersebut didasarkan fatwa MUI nomor 2/munas VII/MUI/2005 tentang

perdukunan dan peramalan” terang Ma’ruf. (Sumber: islampos.com)

Mendengar fatwa Majelis Ulama Indonesia. Melalui kuasa hukumnya, Ramdan

Alamsyah, Eyang Subur akhirnya mengakui telah melakukan penyimpangan dalam

ajaran Islam. Hanya saja, Eyang Subur tak mau dibilang memiliki ajaran sesat.

(Sumber: bersamadakwah.com)

17

Page 18: khaifazulfenia.files.wordpress.com€¦  · Web viewTUGAS III . PENDIDIKAN AGAM. A. ISLAM. POLIGAMI DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Studi Kasus: Kisah Poligami Eyang Subur. Disusun Oleh

Beberapa Hal Yang Menarik Dari Kasus Eyang Subur

Ada yang menarik dari kasus Eyang Subur yang punya istri 8 orang wanita ini:

1).Tidak seperti biasanya, aktivis Femenis, Liberal dan HAM tidak menyerang praktek

poligami yang dilakukan oleh Eyang Subur, begitu juga dengan berita2 di media sekuler

yang memberitakan sangat positif kehidupan rumah tangga Eyang Subur, berbeda dengan

kasus Poligami nya aa Gym yang dicerca habis2an oleh media. Padahal AAGym cuma

menikahi 2 orang wanita, sedangkan Eyang Subur menikahi 8 orang wanita sekaligus.

Poligami AA Gym masih sesuai koridor syariat.

2).Jadi ternyata bukan Poligami nya yang mereka serang, tapi Syariat Islam-nya. Jika

praktek poligami itu bertentangan dengan syariat maka mereka akan dukung. Jadi jelas,

bahwa aktivis HAM, Feminis, Liberal dll adalah musuh2 Islam yang berusaha untuk

mengacak-acak syariat Islam dalam segala aspeknya.4

Menanggapi Kasus Poligami Eyang Subur

Dari kasus tentang kisah poligami Eyang Subur di atas, dapat ditarik kesimpulan

bahwa praktik poligami yang dia lakukan jika dipandang dengan hukum Islam adalah

haram. Dikarenakan ia melakukan poligami bertentangan dengan dalil Al-Qur’an surat

An-Nisa (4): 3 yang berkenaan dengan batasan jumlah istri yang boleh dinikahi, yaitu

maksimal empat orang, sedangkan pernikahan yang dilakukan ES adalah dengan delapan

orang wanita.

Namun jika kita bandingkan dengan kasus poligami yang pernah dilakukan AA Gym,

nampaknya kasus poligami ES ini terasa adem ayem di tengah-tengah masyarakat, bahkan

tidak menimbulkan pertentangan dan protes dari masyarakat. Dan sangat berbeda jauh

ketika kasus ini terjadi pada AA Gym beberapa waktu yang lalu.

Menurut analisis penulis, hal ini bisa terjadi karena ada suatu konspirasi untuk

memojokkan suatu pihak, dalam hal ini adalah ajaran Islam. Seperti halnya pada saat

terjadinya pengeboman-pengeboman di Indonesia yang dilakukan oleh para teroris, dan

dalam hal ini media juga menyangkut-pautkan dengan umat islam. Padahal faktanya tidak

demikian adanya. Wallahu alam bisshohab.

Dan jika kita berkaca pada tujuan pernikahan yang sebenarnya adalah untuk

menciptakan rumah tangga yang sakinah (tentram), tumbuhnya rasa cinta dan kasih

4 http://info-kita.net/

18

Page 19: khaifazulfenia.files.wordpress.com€¦  · Web viewTUGAS III . PENDIDIKAN AGAM. A. ISLAM. POLIGAMI DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Studi Kasus: Kisah Poligami Eyang Subur. Disusun Oleh

sayang antara suami dan istri (mawaddah wa rahmah). Serta dengan melihat fungsi

pernikahan yang diantaranya untuk menjaga kesehatan kelamin. Sedangkan apa yang

dilakukan oleh Eyang Subur, tidak sesuai dengan tujuan tersebut, karena belum tentu

wanita yang menjadi istri-istrinya mersakan adanya sakinah, mawaddah wa rahmah dalam

pernikahan tersebut. Begitu juga dengan jumlah istri yang terbilang tidak sedikit, sehingga

dengan seringnya berganti-ganti pasangan, tidak menutup kemungkinan akan

menimbulkan penyakit kelamin pada yang bersangkutan serta para istrinya.

19

Page 20: khaifazulfenia.files.wordpress.com€¦  · Web viewTUGAS III . PENDIDIKAN AGAM. A. ISLAM. POLIGAMI DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Studi Kasus: Kisah Poligami Eyang Subur. Disusun Oleh

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Hukum poligami adalah mubah dan bersyarat.

2. Islam membolehkan poligami dengan syarat adil, dan jika ditemukan adanya

kekurangan yang signifikan (menonjol) pada istri sebelumnya, serta terpenuhi

beberapa kondisi tertentu untuk menghindari jatuhnya sang suami kedalam perzinaan,

sehingga sebagai jalan keluarnya diperbolehkan berpoligami.

3. Syarat adil merupakan suatu penghormatan kepada wanita yang bila tidak dipenuhi

akan mendatangkan dosa.

4. Konsep keadilan merupakan landasan dalam melakukan pernikahan baik itu

monogami dan poligami. Keadilan itu bukan dalam perspektif perempuan saja, tapi

perempuan harus mampu berlaku adil terhadap suami yang mampu dan ingin

berpoligami dengan syarat mampu berlaku adil dan tidak melakukan aniaya terhadap

isteri dan dirinya sendiri.

5. Islam lebih mengutamakan sistem monogami (karena inilah yang mendekati

keadilan). Tetapi pada saat yang sama Islam membolehkan poligami dalam keadaan

tertentu, dengan seperangkat persyaratan tertentu, yang bertujuan mewujudkan

keadilan.

B. SARAN

1. Banyak orang yang menentang syariat poligami dikarenakan kurangnya pemahaman akan hal ini. Anehnya para penentang poligami baik pria maupun wanita, mayoritas mereka tidak mengerti tata cara wudhu dan sholat yang benar, tapi dalam masalah poligami, mereka merasa sebagai ulama besar!

2. Hendaknya mereka lebih banyak dan lebih dalam mempelajari ajaran agama Allah swt kemudian mengamalkannya sampai mereka menyadari bahwa sesungguhnya aturan Allah akan membawa kebahagiaan di dunia dan akhirat.

20

Page 21: khaifazulfenia.files.wordpress.com€¦  · Web viewTUGAS III . PENDIDIKAN AGAM. A. ISLAM. POLIGAMI DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Studi Kasus: Kisah Poligami Eyang Subur. Disusun Oleh

3. Jangan mudah terintervensi oleh media dan orang-orang yang sengaja ingin menjatuhkan islam melalui berbebagai cara, termasuk masalah poligami yang diberitakan secara negatif dan berlebihan.

4. Boleh jadi kita tidak suka sesuatu, namun padahal itu baik bagi kita, dan mungkin kita suka sesuatu padahal itu tidak baik bagi kita, yang Maha Mengetahui sesuatu itu baik atau tidak hanyalah Allah swt.

21

Page 22: khaifazulfenia.files.wordpress.com€¦  · Web viewTUGAS III . PENDIDIKAN AGAM. A. ISLAM. POLIGAMI DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Studi Kasus: Kisah Poligami Eyang Subur. Disusun Oleh

DAFTAR PUSTAKA

Sudrajat,Ajat dan Amir Syamsudin.2008. Din Al-Islam.Yogyakarta: UNY Press

http://rahmatyudistiawan.wordpress.com/2013/01/23/hukum-poligami-jumlah-

istri-dan-syarat-adil-dalam-poligami-oleh-rahmat-yudistiawan/

http://marhamahsaleh.wordpress.com/

http://tausyiahaditya.blogspot.com/2013/01/bagaimanakah-poligami-dalam-

islam.html

http://info-kita.net/2013/05/beberapa-hal-yang-menarik-dari-kasus-eyang-

subur/

www.kapanlagi.com

http://hukum.kompasiana.com/2013/01/05/poligami-dalam-hukum-islam-

522592.html

http://escampur-sari.blogspot.com/2012/06/makalah-poligami.htm L

http://gumilar69.blogspot.com/2013/12/makalah-poligami-bab-ii.html

22