bab i poligami

23
  BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Poligami merupakan suatu tinda kan yang saat ini masih me njadi pro kontra di masyar akat. Hal ini dikarenakana perbedaan pendapat / pandangan masyarakat.  Masih banyak yang menganggap poligami adalah suatu perbuatan negatif. Hal ini terjadi karena poligami dianggap menyakiti kaum wanita dan hanya menguntungkan bagi kaum pria saja. Di Indonesia  sendiri, masih belum ada Undang-Undang yang menjelaskan secara rinci boleh tidaknya poligami dilakukan. Tujuan hidup keluarga adalah untuk mendapatkan kebahagiaan lahir dan batin. Namun dengan adanya Polligami yang dilakukan sang suami, kebahagiaan dalam keluarga dapat menjadi hilang. Hal ini tentunya merugikan bagi kaum istri d an anak-anaknya karena mereka beranggapan tidak akan mendapatkan perlakuan yang adil dari sang suami. Pandangan masyarakat terhadap poligami beragam, ada yang setuju namun juga ada yang tidak setuju atau menentang terlebih lagi bagi kaum hawa yang merasa dirugikan, karena harus berbagi dengan yang lain. Hal ini dipengaruhi dengan perekonomian keluarga yang tidak memungkinkan poligami. Berdasarkan uraian itulah saya memilih judul “ P oligami Menurut Pandangan  Islam “ untuk mengetahui lebih jauh lagi tentang permasalahan poligami yang masih menjadi pro kontra masyarakat. 1.2 Pembatasan Masalah Menjaga terbatasnya waktu dalam plenulisan karya ilmiah ini, saya hanya membatasi pembahasan- pembahasan poligami menurut Pandangan A gama Islam. 1.3 Tujuan Pembatasan Masalah 

Upload: putrihidayatullah-hidayatullah

Post on 16-Jul-2015

143 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I Poligami

5/14/2018 BAB I Poligami - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-poligami 1/23

 

BAB I 

PENDAHULUAN 

1.1 Latar Belakang 

Poligami merupakan suatu tindakan yang saat ini masih menjadi pro kontra di masyarakat. Halini dikarenakana perbedaan pendapat / pandangan masyarakat. Masih banyak yang menganggappoligami adalah suatu perbuatan negatif.

Hal ini terjadi karena poligami dianggap menyakiti kaum wanita dan hanya menguntungkan bagikaum pria saja. Di Indonesia sendiri, masih belum ada Undang-Undang yang menjelaskan secara

rinci boleh tidaknya poligami dilakukan.

Tujuan hidup keluarga adalah untuk mendapatkan kebahagiaan lahir dan batin. Namun denganadanya Polligami yang dilakukan sang suami, kebahagiaan dalam keluarga dapat menjadi hilang.Hal ini tentunya merugikan bagi kaum istri dan anak-anaknya karena mereka beranggapan tidakakan mendapatkan perlakuan yang adil dari sang suami.

Pandangan masyarakat terhadap poligami beragam, ada yang setuju namun juga ada yang tidaksetuju atau menentang terlebih lagi bagi kaum hawa yang merasa dirugikan, karena harus berbagidengan yang lain. Hal ini dipengaruhi dengan perekonomian keluarga yang tidak memungkinkanpoligami.

Berdasarkan uraian itulah saya memilih judul “ Poligami Menurut Pandangan Islam “ untukmengetahui lebih jauh lagi tentang permasalahan poligami yang masih menjadi pro kontramasyarakat.

1.2 Pembatasan Masalah 

Menjaga terbatasnya waktu dalam plenulisan karya ilmiah ini, saya hanya membatasipembahasan- pembahasan poligami menurut Pandangan Agama Islam.

1.3 Tujuan Pembatasan Masalah 

Page 2: BAB I Poligami

5/14/2018 BAB I Poligami - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-poligami 2/23

Untuk mengetahui pandangan islam tentang poligami yang masih menjadi pro konra dimasyarakat.

1.4 Metode Penulisan 

Saya menggunakan metode penelitian dan khususnya kepustakaan serta dalam membuat karyatulis ilmiah ini saya mecari data atau referensi dari membaca beberapa buku dari beberapasumber dan internet mengenai poligami. Dan mungkin yang terbanyak menjadi referensi sayayaitu dari internet.

1.5 Sistematika Penulisan 

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang1.2 Pembatasan Masalah

1.3 Tujuan Pembahasan Masalah

1.4 Metode Penulisan

1.5 Sistematika Penulisan

BAB II PENGERTIAN POLIGAMI

2.1 Pengertian Poligami

2.1.1 Pengertian Poligami Menurut Pandangan Islam

2.1.2 Pengertian Poligami Menurut Para Ulama

2.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi seseorang Berpoligami

2.2.1 Faktor Biologis

2.2.2 Faktor Internal Rumah Tangga

2.2.3 Faktor Sosial

2.3 Dampak Poligami

2.3.1 Dampak Negatif Poligami terhadap Kehidupan Keluarga

Page 3: BAB I Poligami

5/14/2018 BAB I Poligami - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-poligami 3/23

2.3.2 Dampak Negatif Poligami terhadap Istri

2.3.3 Dampak Negatif Poligami terhadap Anak

2.4 Pandangan Saya sebagai mahasiswa AKPRIND terhadap Poligami

BAB III SYARAT POLIGAMI

3.1 Syarat Diperbolehkannya Poligami

3.2 Hikmah Diperbolehkannya Poligami

BAB IV PENUTUP

BAB II 

ISI 

2.1 Pengertian Poligami 

Dalam antropologi sosial, poligami merupakan praktik pernikahan kepada lebih dari satu suamiatau istri (sesuai dengan jenis kelamin orang bersangkutan) sekaligus pada suatu saat(berlawanan dengan monogami, di mana seseorang memiliki hanya satu suami atau istri pada

suatu saat).

Terdapat tiga bentuk poligami, yaitu poligami (seorang pria memiliki beberapa istri sekaligus),poliandri (seorang wanita memiliki beberapa suami sekaligus), dan pernikahan kelompok(bahasa Inggris: group marriage, yaitu kombinasi poligami dan poliandri). Ketiga bentukpoligami tersebut ditemukan dalam sejarah, namum poligami merupakan bentuk yang palingumum terjadi.

Walaupun diperbolehkan dalam beberapa kebudayaan, poligami ditentang oleh sebagiankalangan. Terutama kaum feminis menentang poligini, karena mereka menganggap poliginisebagai bentuk penindasan kepada kaum wanita.Islam pada dasarnya memperbolehkan seorangpria beristri lebih dari satu (poligini).

Page 4: BAB I Poligami

5/14/2018 BAB I Poligami - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-poligami 4/23

Islam memperbolehkan seorang pria beristri hingga empat orang istri dengan syarat sang suamiharus dapat berbuat adil terhadap seluruh istrinya (Surat an-Nisa ayat 3 4:3).

ãA%y`Ìh• 9$# š cqãBº§qs% ’ n?tã Ïä!$|¡ÏiY9$# $yJÎ/ Ÿ@ž Òsù ª!$# óOßgŸÒ÷èt/ 4’ n?tã<Ù÷èt/ !$yJÎ/ur (#qà)xÿRr& ô`ÏB öNÎgÏ9ºuqøBr& 4 àM»ysÎ=»¢Á9$$sù ìM»tGÏZ»s%×M»sàÏÿ»ym É=ø‹ tóù=Ïj9 $yJÎ/ xáÏÿym ª!$# 4 ÓÉL»©9$#ur tbqèù$sƒ rB Æèdy—qà±èSÆèdqÝàÏèsù £`èdrã• àf÷d$#ur ’ Îû ÆìÅ_$ŸÒyJø9$# £`èdqç/ÎŽôÑ$#ur ( ÷bÎ*sù

öNà6uZ÷èsÛr& Ÿxsù (#qäóö7s? £`ÍköŽ n=tã ¸x‹ Î6y™3 ¨bÎ) ©!$# š c%x. $wŠ Î=tã#ZŽ • Î6Ÿ2 ÇÌÍÈ

Poligini dalam Islam baik dalam hukum maupun praktiknya, diterapkan secara bervariasi di tiap-tiap negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Di Indonesia sendiri terdapat hukum

yang memperketat aturan poligini untuk pegawai negeri, dan sedang dalam wacana untukdiberlakukan kepada publik secara umum.

Tunisia adalah contoh negara arab dimana poligini tidak diperbolehkan. Menurut Gustave LeBon, di Eropa tidak ada praktik atau tradisi timur yang dikritik dengan begitu sengitnya selainpoligami.

2.1.1 Poligami Menurut Pandangan Islam

Poligami merupakan salah satu isu yang disorot tajam kalangan feminis, tak terkecuali feminisislam. Poligami adalah isyarat islam yang merupakan sunah Rasulullah SAW tentunya dengansyarat sang suami memiliki kemampuan untuk adil diantara para isteri.Sebagai mana pada ayatyang artiya : 

÷bÎ)ur ÷LäêøÿÅz ž wr& (#qäÜÅ¡ø)è? ’ Îû 4‘ uK»tGu‹ ø9$# (#qßsÅ3R$$sù $tB z>$sÛ Nä3s9z`ÏiB Ïä!$|¡ÏiY9$# 4Óo_÷WtB y]»n=èOur yì»t/â‘ ur ( ÷bÎ*sù óOçFøÿÅz ž wr& (#qä9ω÷ès?¸oy‰Ïnºuqsù ÷rr& $tB ôMs3n=tB öNä3ãY»yJ÷ƒ r& 4 y7Ï9ºsŒ #’ oT÷Š r& ž wr& (#qä9qãès?ÇÌÈ

“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap(hak -hak) perempuan yatim

(bilamana kamu mengawininya),maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senang, dua,tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak dapat berlaku adil,maka (kawinilah) seorang

saja, atau budak-budak yangkamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat daripada tidak 

berbuat aniaya.” (QS.An-Nisa ayat ke-3)

`s9ur (#þqãè‹ ÏÜtFó¡n@ br& (#qä9ω÷ès? tû÷üt/ Ïä!$|¡ÏiY9$# öqs9ur öNçFô¹t• ym ( Ÿxsù(#qè=Š ÏJs? ̈ @à2 È@øŠ yJø9$# $ydrâ‘ x‹ tGsù Ïps)¯ =yèßJø9$$x. 4 bÎ)ur (#qßsÎ=óÁè? (#qà)-Gs?ur cÎ*sù ©!$# tb%x. #Y‘ qàÿxî $VJŠ Ïm§‘ ÇÊËÒÈ

Page 5: BAB I Poligami

5/14/2018 BAB I Poligami - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-poligami 5/23

“Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil diantara isteri-isteri(mu), walaupun kamu

sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalau cenderung (kepada yang

kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung.” (QS.An-Nisa ayat 129)

Selain itu, tidak adanya ayat Al-Quran dan sunah Rasulullah yang menggambarkan

diperbolehkan atau dilarangnya poligami. Sesungguhnya poligami yang diatur dalam islam tidakmemperbolehkan bagi laki-laki untuk berhubungan dengan wanita yang ia sukai diluarpernikahan.

Poligami merupakan sistem yang manusiawi, karena dapat meringankan beban masyarakat yaitudengan melindungi wanita yang tidak bersuami dan menempatkannya ke shaf para isteri yangterpelihara dan terjaga.

2.1.2 Pengertian Poligami Menurut Para Ulama

Banyak ulama yang angkat bicara soal poligami, dari pernyataan dan komentar-komentar yang

disampaikannya, diharapkan dapat menjadi bahan renungan dan masukan bagi saya, sekaligusmenambah wawasan saya tentang fenomena poligami dan realita yang terjadi di masyarakat.

Menurut Prof. Dr. Musdah Mulia, MA, dosen pasca sarjana UIN Syarif Hidayatullah,

“Poligami itu haram lighairih, yaitu haram karena adanya dampak buruk dan ekses-eskes yang

ditimbulkannya.”

Ia juga mengaku memiliki data yang menunjukkan bahwa praktik poligami di masyarakat telahmenimbulkan masalah yang sangat krusial dan problem sosial yang sangat besar. Begitu jugadengan tingginya Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), keretakan rumahtangga dan

penelantaran anak-anak.

Prof. Dr. Quraish Shihab menyatakan, “Poligami itu mirip dengan pintu darurat dalam pesawat terbang, yang hanya boleh dibuka dalam keadaan emergency tertentu.”

Hal senada disampaikan pula oleh Ketua PBNU, KH. Hasyim Muzadi, “Poligami tak ubahnya

sebuah pintu darurat (emergency exit) yang memang disediakan bagi yang membutuhkannya.”

Dalam kesempatan yang lain, beliau juga mengatakan, “Poligami atau monogamy adalah sebuah

 pilihan yang diberikan islam untuk manusia, keduanya tak perlu dikontradiksikan.” 

Dr. KH. Miftah Faridh (Direktur PUSDAI Jabar), juga memiliki pandangan yang sama,“Poligami dalam pandangan islam merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan umtuk memecahkan berbagai masalah sosial yang dihadapi manusia. Poligami tidak perludipertentangkan , apalagi sampai menimbulkan keretakan ukhuwah Islamiyah, adapun jika adayang belum siap melakukannya, itu lain persoalan.” 

Page 6: BAB I Poligami

5/14/2018 BAB I Poligami - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-poligami 6/23

 

Pendapat yang sama, juga disampaikan oleh Prof. Huzaemah Tahido Yanggo. Ahli fikih lulusanUniversitas Al-Azhar Mesir ini menyatakan, bahwa poligami sesuai dengan syariat islam.Menurutnya, hak poligami bagi suami telah dikompensasi dengan hak istri untuk menuntut

 pembatalan akad nikah dengan jalan khulu‟, yaitu ketika sang suami berbuat semena-menaterhadap istrinya. Yang jelas istri memperbolehkan suami dengan syarat adil. Syarat inimerupakan suatu penghormatan kepada wanita, bila tidak dipenuhi akan mengakibatkan dosa.Kalau suami tidak berlaku adil kepada istri-istrinya, berarti dia tidak mu‟asyarah bil ma‟ruf (bergaul dengan baik) kepada mereka.

Direktur utama Pusat Konsultasi Syariah, Dr. Surahman Hidayat, mengatakan , “Nikah itu baik poligami atau monogamy, tidak untuk menzalimi siapa pun. Justru untuk tegaknya kebahagiaan,yang pada gilirannya terwujud rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rahman.” 

Pimpinan pesantren Darut Tauhid, KH. Abdullah Gymnastiar atau akrab dipanggil Aa Gym,menyatakan sebelum ia berpoligami, “Poligami merupakan syariat Islam yang sangat darurat.

Wacana soal poligami itu perlu diketahui dan dipahami. Oleh karena itu, wacana poligami tidakperlu dipertentangkan oleh umat islam. Di berbagai tempat ceramah, saya sering menyebarkanwacana tentang poligami, karena hal itu adalah ajaran islam. Kalau saya sendiri, sampai sekarangmasih belum siap berpoligami. Untuk saat ini saya sudah merasa bahagia hidup bersama satuorang istri dan tujuh orang anak titipan Allah Ta‟ala.” 

Dan setelah dirinya resmi menikahi isrti keduanya, banyak pernyataan yang beliau sampaikan.Di antaranya beliau mengatakan, “Saya prihatin dengan adanya pandangan kurang baik terhadappoligami. Seakan para pelaku poligami adalah seorang penjahat yang telah melakukan kejahatanyang sangat besar”. Namun beliau juga tidak menganjurjan jamaahnya untuk berpoligami,

“Kalau tidak ada ilmunya, lebih baik   jangan”, ujarnya. 

Dr. Yusuf Al-Qardhawi mengatakan, “Pada hakikatnya apa yang dilakukan oleh barat pada hari

ini dengan segala bentuk perzinaan yang mereka lakukan, tidak lain adalah salah satu bentukpoligami juga, meski tidak dalam bentuk formal. Atau dengan kata lain, poligami liar.” 

2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Poligami

Menurut Abu Azzam Abdillah, banyak faktor yang sering memotivasi seorang pria untukmelakukan poligami. Selama dorongan tersebut tidak menyimpang dari ketentuan syariat, tentutidak ada cela dan larangan untuk melakukannya. Berikut ini beberapa faktor utama yangmenjadi pertimbangan kaum pria dalam melakukan poligami. 

Page 7: BAB I Poligami

5/14/2018 BAB I Poligami - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-poligami 7/23

2.2.1 Faktor- Faktor Biologis

1.  a. Istri yang Sakit 

Adanya seorang istri yang menderita suatu penyakit yang tidak memungkinkan baginya untuk

melayani hasrat seksual suaminya. Bagi suami yang shaleh akan memilih poligami dari padaenergi ke tempat – tempat mesum dengan sejumlah wanita pelacur 

1.  b. Hasrat Seksual yang Tinggi 

Sebagian kaum pria memiliki gairah dan hasrat seksual yang tinggi dan menggebu, sehinggabaginya satu istri dirasa tidak cukup untuk menyalurkan hasratnya tersebut.

1.  c. Rutinitas Alami Setiap Wanita

Adanya masa-masa haid, kehamilan dan melahirkan, menjadi alasan utama seorang wanita tidak

dapat menjalankan salah satu kewajiban terhadap suaminya. Jika suami dapat bersabarmenghadapi kondisi seperti itu, tentu tidak akan menjadi masalah. Tetapi jika suami termasukorang yang hasrat seksualnya tinggi, beberapa hari saja istrinya mengalami haid, dikhawatirkansang suami tidak bisa menjaga diri, maka poligami bisa menjadi pilihannya.

1.  d. Masa Subur Kaum Pria Lebih Lama

Kaum pria memiliki masa subur yang lebih lama dibandingkan wanita. Dokter Boyke, seorangseksolog, mengakui banyak menangani kasus perselingkuhan pria usia 40-50 tahun, karena padausia tersebut pria mendapat puber kedua, sementara para istri umumnya malah menjadi frigid.

2.2.2 Faktor Internal Rumah Tangga

Menurut buku „Hitam Putih Poligami‟, terdapat beberapa faktor internal rumahtangga yangmendorong suami untuk berpoligami.

1.  a. Kemandulan 

Banyak kasus perceraian yang dilatarbelakangi oleh masalah kemandulan , baik kemandulanyang terjadi pada suami maupun yang dialami istri. Hal ini terjadi karena keinginan seseoranguntuk mendapat keturunan merupakan salah satu tujuan utama pernikahan dilakukannya.

Dalam kondisi seperti itu, seorang istri yang bijak dan shalihah tentu akan berbesar hati dan ridhabila sang suami menikahi wanita lain yang dapat memberikan keturunan. Di sisi lain, sang suamitetep memposisikan istri pertamanya sebagai orang yang mempunyai tempat di hatinya, tetapdicintainya, dan hidup bahagia bersamanya.

1.  b. Istri yang Lemah 

Page 8: BAB I Poligami

5/14/2018 BAB I Poligami - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-poligami 8/23

Ketika sang suami mendapati istrinya dalam keadaan serba terbatas , tidak mampumenyelesaikan tugas-tugas rumahtangganya dengan baik, tidak bisa mengarahkan dan mendidikanak-anaknya, lemah wawasan ilmu dan agamanya,serta bentuk-bentuk kekuranganlainnya.maka pada saat itu,kemungkinan suami melirik wanita lain yang dianggapnya lebihbaik,bisa saja terjadi.dan sang istri hendaknya berlapang dada bahkan berbahagia,karena akan

ada wanita lainyang membantunya memecahkan persoalan rumah tangganya,tanpa akankehilangan cinta dan kasih saying suaminya.

1.  c. Kepribadian yang Buruk 

Istri yang tidak pandai bersyukur, banyak menuntut, boros, suka berkata kasar, gampang marah,tidak mau menerima nasihat suami dan selau ingin menang sendiri, biasanya tidak disukai sangsuami. Oleh karenanya, tidak jarang suami yang mulai berpikir untuk menikahi wanita lain yangdianggap lebih baik dan lebih shalihah, apalagi jika watak dan karakter buruk sang istri tidak bisadiperbaiki lagi.

2.2.3 Faktor Sosial

1.  a. Banyaknya Jumlah Wanita 

Di Indonesia, pada PEMILU tahun 1999, jumlah pemilih pria hanya 48%, sedangkan pemilihwanita sebanyak 52%. Berarti dari jumlah 110 Juta jiwa pemilih tersebut, jumlah wanita adalah57,2 juta orang dan Jumlah pria 52,8 juta orang. Padahal usia para pemilih itu merupakan usiasiap nikah.

1.  b. Kesiapan Menikah dan Harapan Hidup pada Wanita Jika saya mencoba melakukan survei pada masalah kesiapan menikah, pasti para wanita akanlebih banyak jumlahnya daripada jumlahnya daripada kaum pria. Bahkan di daerah-daerahtertentu, wanita usia 14-16 tahun sudah banyak yang bersuami, dan wanita yang usianya 20tahun merasa sudah terlambat menikah. Sebagian pendapat juga mengatakan bahwa harapanhidup kaum wanita, lebih panjang daripada harapan hidup kaum pria, perbedaannya berkisar 5-6tahun. Sehingga tidak heran jika lebih banyak suami yang lebih dahulu meninggal dunia,sedangkan sang istri harus hidup menjanda dalam waktu yang sangat lama, tanpa ada yangmengayomi, melindungi, dan tiada yang memberi nafkah secara layak.

1. 

c. Berkurangnya Jumlah Kaum Pria

Dampak paling nyata yang ditimbulkan akibat banyaknya jumlah kematian pada kaum priaadalah semakin bertambahnya jumlah peremuan yang kehilangan suami dan terpaksa harushidup menjanda.lalu siapakah yang akan bertanggung jawab mengayomi,memberi perlindungandan memenuhi nafkah lahir dan batinnya,jika mereka terus menjanda?solusinya tida lain,kecualimenikah lagi dengan seorang jejaka,atau duda,atau memasuki kehidupan poligami dengan priayang telah beristri.itulah solusi yang lebih mulia,halal dan baradab.

Page 9: BAB I Poligami

5/14/2018 BAB I Poligami - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-poligami 9/23

1.  d. Lingkungan dan Tradisi

Lingkungan tempat saya hidup dan beraktivitas sangat besar pengaruhnya dalam mempentukkarakter dan sikap hidup seseorang. Seorang suami akan tergerak hatinya untuk melakukanpoligami, jika ia hidup di lingkungan atau komunitas yang memelihara tradisi poligami.

Sebaliknya ia akan bersikap antipati, sungkan dan berpikir seribu kali untuk melakukannya, jikalingkungan dan tradisi yang ada di sekitarnya menganggap poligami sebagai hal yang tabu danburuk, sehingga mereka melecehkan dan merendahkan para pelakunya.

1.  e. Kemapanan Ekonomi 

Inilah salah satu motivator poligami yang paling sering saya dapati pada kehidupan modernsekarang ini. Kesuksesan dalam bisnis dan mapannya perekonomian seseorang, seringmenumbuhkan sikap percaya diri dan keyakinan akan kemampuannya menghidupi istri lebih darisatu.

2.3 Dampak Negatif Poligami

2.3.1 Terhadap Kehidupan Rumah Tangga

Dampak poligami terhadap kehidupan rumah tangga antara lain :

1.  Ketidakharmonisan hubungan anggota keluarga.2.  Sering timbul permasalahan atau percek-cokan.3.  Tidak adanya rasa saling pecaya.4.  Tidak adanya kepedulian yang besar dari suami terhadap anak dan isteri.

5.  Kemungkinan dapat menyebabkan perceraian.

2.3.2 Dampak yang Umum Terjadi Terhadap Istri

Menurut buku „Agar Suami Tak Berpoligami‟, dampak -dampak umum yang dapat terjadi bagipara istri yang suaminya berpoligami adalah,

Dampak psikologis: perasaan inferior istri dan menyalahkan diri karena merasa tindakansuaminya berpoligami adalah akibat dari ketidakmampuan dirinya memenuhi kebutuhan biologissuaminya.

Dampak ekonomi rumah tangga: Ketergantungan secara ekonomi kepada suami. Walaupun adabeberapa suami memang dapat berlaku adil terhadap istri-istrinya, tetapi dalam prakteknya lebihsering ditemukan bahwa suami lebih mementingkan istri muda dan menelantarkan istri dan anak-anaknya terdahulu.. Akibatnya istri yang tidak memiliki pekerjaan akan sangat kesulitanmenutupi kebutuhan sehari-hari. Kekerasan terhadap perempuan, baik kekerasan fisik, ekonomi,seksual maupun psikologis. Hal ini umum terjadi pada rumah tangga poligami, walaupun begitukekerasan juga terjadi pada rumah tangga yang monogami.

Page 10: BAB I Poligami

5/14/2018 BAB I Poligami - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-poligami 10/23

Dampak hukum: Seringnya terjadi nikah di bawah tangan (perkawinan yang tidak dicatatkanpada Kantor Catatan Sipil atau Kantor Urusan Agama), sehingga perkawinan dianggap tidak saholeh negara, walaupun perkawinan tersebut sah menurut agama. Pihak perempuan akandirugikan karena konsekwensinya suatu perkawinan dianggap tidak ada, seperti hak waris dansebagainya.

Dampak kesehatan: Kebiasaan berganti-ganti pasangan menyebabkan suami/istri menjadi rentanterhadap penyakit menular seksual (PMS), bahkan rentan terjangkit virus HIV/AIDS.

2.3.3 Dampak Negatif Poligami Terhadap Anak

Poligami tidak hanya berdampak negative terhadap kehidupan rumah tangga dan isteri,namunpoligami juga berdampak negative terhadap anak,antara lain:

1.  Sang anak merasa tidak mendapatkan perhatian dari orang tuanya. 2.  Anak menjadi frustasi melihat keadaan orang tuanya. 3.  Anak mendapat tekanan mental. 4.  Adanya rasa benci kepada sang ayah. 5.  Dicemooh oleh teman-temannya. 6.  Anak tidak betah di rumah. 7.  Tidak menutup kemungkinan anak menjadi melakukan perbuatan yang tidak baik. 8.  Anak mengikuti pergaulan yang negative. 9.  Anak tidak semangat belajar. 

10. Anak menjadi beranggapan negative terhadap orang tua. 

2.4 Pandangan Saya sebagai Mahasiswa IST AKPRIND Terhadap Poligami 

Menurut saya sendiri sebagai mahasiswa lajang tentang poligami. Boleh tidaknya poligami itutergantung dari masing-masing orang yang mau menjalaninya, mungkin dengan segalapertimbangan yang seksama. Apa akibat yang akan timbul seelah dia melakukan poligami.

Page 11: BAB I Poligami

5/14/2018 BAB I Poligami - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-poligami 11/23

Tapi saya sempat menanyakan pendapat dari teman-teman “bagaimana tentang poligami

menurut kalian?”. Dan jawaban mereka beragam : 

1.  Menindas kaum wanita dan secara tidak langsung menginjak-injak harga diri wanita.2.  Tidak adil untuk perempuan3.  Menyakiti kaum wanita4.  Dapat merusak kebahagian keluarga5.  Sanksi di akhirat sangat besar apabila tidak bisa berlaku adil6.  Berdampak negatif terhadap anak

Saya bisa mengetahui bahwa sebagian besar dari teman-teman saya tidak setuju akan poligami.Banyak dari mereka masih beranggapan bahwa poligami adalah suatu tindakan yang tidak baik.Baik temen laki-laki maupun perempuan menganggap bahwa poligami hanya akanmenimbulkan konflik-konflik atau masalah-masalah yang dapat merusak keharmonisan suatu

keluarga. Hanya sedikit dari mereka yang mengaku setuju pada poligami. Meskipun sedikit, inimembuktikan bahwa masih ada orang yang memandang poligami dari sisi positif, danmemaklumi poligami asalkan alasannya jelas.

Sebagian besar dari dari teman-teman saya beranggapan tidak perlu ada Undang-Undang yangmengatur Poligami. Karena mereka beranggapan bahwa poligami adalah hak setiap orang dantidak ada hadist atau pun ayat AL-QURAN yang secara terang-terangan melarang poligami.Namun, ada juga yang berpendapat bahwa Undang-Undang yang mengatur poligami sangatdiperlukan, karena dapat memperjelas hukum tentang poligami di Indonesia.

Di sekitar tempat tinggal mereka jarang terdapat orang yang berpoligami. Kalau pun ada, hanya

beberapa orang saja yang mempunyai tetangga atau keluarga yang berpoligami. Saya hanyamenemukan 2 kasus yang mengatakan bahwa ayahnya sendiri yang melakukan poligami. Adayang mengaku bahwa ayahnya sendiri melakukan poligami berencana akan mengikuti jejakayahnya. Sedangkan ada juga yang mengaku ayahnya berpoligami, mengaku membenci ayahnyadan merasa kasihan terhadap ibunya. Dari dua kasus tersebut, saya dapat mengetahui bahwapoligami membawa dampak negatif bagi anak. Anak akan membenci orangtuanya dan akanmengikuti jejak sang ayah. Ada juga yang mempunyai tetangga yang berpoligami, menurutnyaorang yang berpoligami memang kurang harmonis dan suami jarang pulang. Meski begitu suamimasih bertanggung jawab dan menafkahi keluarga tersebut.

Dari keterangan di atas, sebagian besar teman-teman saya memang menentang atau tidak setuju

terhadap poligami, terutama perempuan. Namun masih ada yang setuju akan poligami karenaberanggapan poligami adalah salah satu cara dalam menghindari perzinaan dan mengangkatderajat wanita-wanita yang tidak memiliki suami.

Teman-teman saya juga menyebutkan beberapa hal yang menjadi penyebab seseorangberpoligami, yaitu:

Belum Memiliki Keturunan

Page 12: BAB I Poligami

5/14/2018 BAB I Poligami - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-poligami 12/23

Salah satu tujuan berumah tangga adalah memiliki keturunan. Kemungkinan sepasang suami-istri yang belum memiliki keturunan, walaupun sudah lama menikah pasti akan diliputi rasa risaudan keinginan untuk memiliki anak pun semakin besar. Untuk itu, suami yang setia lebihmemilih berpoligami untuk mendapatkan keturunan daripada harus menceraikan istrinya.

Bosan Pada Istri

Rasa bosan sering kal muncul dalam kehidupan rumah tangga. Jika istri tidak pandai menjagapenampilannya, suami akan cenderung jenuh dan memilih untuk menikah lagi.

Hawa Nafsu

Sebagian besar menganggap bahwa hawa nafsu adalah faktor utama seseorang berpoligami.Karena sebagaimana saya ketahui bahwa perbandingan hawa nafsu pria dan wanita adalah 9 : 1.Oleh karena itu, pria shaleh yang tidak bisa menahan hawa nafsunya akan memilih poligamidaripada melakukan zina.

Mencari Pasangan Muda

Jika suami merasa dirinya masih gagah, berpenampilan menarik dan mapan dalam ekonomi akanmerasa dirinya masih pantas untuk memiliki lagi pasangan yang lebih muda dibandingkandengan istri pertamanya.

Istri Kurang Memuaskan

Pelayanan yang baik dari istri terhadap suami sangatlah penting untuk menjaga keharmonisandalam rumahtangga. Tidak hanya pelayanan biologis, tetapi juga pelayanan dalam hal-hal lain,

seperti memasak, membersihkan rumah dan menjaga anak-anak.Dari data-data tersebut, sudah jelas bahwa sebagian besar dari teman-teman saya yang sayamintai pendapat tidak menyetujui adanya poligami dengan berbagai macam alasan.

BAB III 

SYARAT POLIGAMI 

3.1 Syarat Diperbolehkannya Poligami 

Syarat yang dituntut Islam dari seotrang muslim yang akan melakukan poligami adalahkeyakinan dirinya bahwa ia bisa berlaku adil di antara dua istri atau istri-istrinya dalam halmakanan, minuman, tempat tinggal, pakaian , dan nafkah. Barang siapa kurang yakin akankemampuannya memenuhi hak-hak tersebut dengan seadil-adilny, haramlah baginya menikahdengan lebih dari satu perempuan. Allah SWT berfirman :

bÎ)ur ÷LäêøÿÅz ž wr& (#qäÜÅ¡ø)è? ’ Îû 4‘ uK»tGu‹ ø9$# (#qßsÅ3R$$sù $tB z>$sÛ Nä3s9z`ÏiB Ïä!$|¡ÏiY9$# 4Óo_÷WtB y]»n=èOur yì»t/â‘ ur ( ÷bÎ*sù óOçFøÿÅz ž wr& (#qä9ω÷ès?

Page 13: BAB I Poligami

5/14/2018 BAB I Poligami - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-poligami 13/23

¸oy‰Ïnºuqsù ÷rr& $tB ôMs3n=tB öNä3ãY»yJ÷ƒ r& 4 y7Ï9ºsŒ #’ oT÷Š r& ž wr& (#qä9qãès?ÇÌÈ

“ Lalu jika kalian khawatir tidak bisa adil, cukuplah satu saja.” (An - Nisa : 3) 

Beliau SWT juga bersabda,“ Barang siapa mempunyai dua istri, sementara ia lebih condong ke pada salah satu diantara

keduanya, maka pada hari kiamat nanti akan datang dengan menyeret salah satu belahan

tubuhnya yang terjatuh atau miring.” 

Miring yang diperingatkan dalam hadist ini adalah ketidakadilan dalam hak-haknya, bukansekedar kecenderungan hati, karena yang disebut terakhir ini termasuk hal yang susah dipenuhi,bahkan dimaklumi dan dimaafkan Allah Swt.

Menurut beberapa ulama, setelah meninjau ayat-ayat tentang poligami, mereka telah menetapkan

bahwa menurut asalnya, Islam sebenamya ialah monogami. Terdapat ayat yang mengandungiugutan serta peringatan agar tidak disalah gunakan poligami itu di tempat-tempat yang tidakwajar. Ini semua bertujuan supaya tidak terjadinya kezaliman. Tetapi, poligami diperbolehkandengan syarat ia dilakukan pada masa-masa terdesak untuk mengatasi perkara yang tidak dapatdiatasi dengan jalan lain. Atau dengan kata lain bahwa poligami itu diperbolehkan oleh Islamdan tidak dilarang kecuali jikalau dikhuatirkan bahwa kebaikannya akan dikalahkan olehkeburukannya.

Jadi, sebagaimana talaq, begitu jugalah halnya dengan poligami yang diperbolehkan keranahendak mencari jalan keluar dari kesulitan. Islam memperbolehkan umatnya berpoligamiberdasarkan nas-nas syariat serta realiti keadaan masyarakat. Ini bererti ia tidak boleh dilakukan

dengan sewenang-wenangnya demi untuk mencapai kesejahteraan masyarakat Islam, demi untukmenjaga ketinggian budi pekerti dan nilai kaum Muslimin.

Oleh yang demikian, apabila seorang lelaki akan berpoligami, hendaklah dia memenuhi syarat-syarat sebagai berikut;

1.  1. Membatasi jumlah isteri yang akan dikahwininya.

Syarat ini telah disebutkan oleh Allah (SWT) dengan firman-Nya;

÷bÎ)ur ÷LäêøÿÅz ž wr& (#qäÜÅ¡ø)è? ’ Îû 4‘ uK»tGu‹ ø9$# (#qßsÅ3R$$sù $tB z>$sÛ Nä3s9z`ÏiB Ïä!$|¡ÏiY9$# 4Óo_÷WtB y]»n=èOur yì»t/â‘ ur ( ÷bÎ*sù óOçFøÿÅz ž wr& (#qä9ω÷ès?¸oy‰Ïnºuqsù ÷rr& $tB ôMs3n=tB öNä3ãY»yJ÷ƒ r& 4 y7Ï9ºsŒ #’ oT÷Š r& ž wr& (#qä9qãès?ÇÌÈ

Page 14: BAB I Poligami

5/14/2018 BAB I Poligami - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-poligami 14/23

“Maka berkahwinlah dengan sesiapa yang kamu ber -kenan dari perempuan-perempuan (lain):

dua, tiga atau empat.” (Al-Qur‟an, Sur ah an-Nisak ayat 3)

Ayat di atas menerangkan dengan jelas bahwa Allah telah menetapkan seseorang itu berkahwintidak boleh lebih dari empat orang isteri. Jadi, Islam membatasi kalau tidak beristeri satu, bolehdua, tiga atau empat saja.

Pembatasan ini juga bertujuan membatasi kaum lelaki yang suka dengan perempuan agar tidakberbuat sesuka hatinya. Di samping itu, dengan pembatasan empat orang isteri, diharapkan jangan sampai ada lelaki yang tidak menemukan isteri atau ada pula wanita yang tidakmenemukan suami. Mungkin, kalau Islam membolehkan dua orang isteri saja, maka akan banyakwanita yang tidak menikah. Kalau pula dibolehkan lebih dari empat, mungkin terjadi banyak

lelaki tidak memperolehi isteri.

1.  2. Diharamkan bagi suami mengumpulkan wanita-wanita yang masih ada tali

persaudaraan menjadi isterinya.

Misalnya, berkahwin dengan kakak dan adik, ibu dan anaknya, anak saudara dengan emaksaudara baik sebelah ayah maupun ibu.

Tujuan pengharaman ini ialah untuk menjaga silaturrahim antara anggota-anggota keluarga.Rasulullah (s.a.w.) bersabda, maksudnya;

“Sesungguhnya kalau kamu berbuat yang demikian itu, akibatnya kamu akan memutuskan silaturrahim di antara sesama kamu.” (Hadis riwayat Bukhari & Muslim)

Kemudian dalam hadis berikut, Rasulullah (s.a.w.) juga memperkuatkan larangan ini,maksudnya;

 Bahwa Urnmu Habibah (isteri Rasulullah) mengusulkan agar baginda menikahi adiknya. Maka

beliau menjawab; “Sesungguhnya dia tidak halal untukku.” (Hadis riwayat Bukhari dan Nasa‟i) 

Page 15: BAB I Poligami

5/14/2018 BAB I Poligami - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-poligami 15/23

 

Seorang sahabat bernama Fairuz Ad-Dailamy setelah memeluk agama Islam, beliaumemberitahu kepada Rasulullah bahwa beliau mempunyai isteri yang kakak beradik. MakaRasulullah menyuruhnya memilih salah seorang di antara mereka dan menceraikan yang satunya

lagi. Jadi telah disepakati tentang haramnya mengumpulkan kakak beradik ini di dalam Islam.

3. Disyaratkan pula berlaku adil,

sebagaimana yang difirmankan Allah (SWT);

÷bÎ)ur ÷LäêøÿÅz ž wr& (#qäÜÅ¡ø)è? ’ Îû 4‘ uK»tGu‹ ø9$# (#qßsÅ3R$$sù $tB z>$sÛ Nä3s9

z`ÏiB Ïä!$|¡ÏiY9$# 4Óo_÷WtB y]»n=èOur yì»t/â‘ ur ( ÷bÎ*sù óOçFøÿÅz ž wr& (#qä9ω÷ès?¸oy‰Ïnºuqsù ÷rr& $tB ôMs3n=tB öNä3ãY»yJ÷ƒ r& 4 y7Ï9ºsŒ #’ oT÷Š r& ž wr& (#qä9qãès?ÇÌÈ

“Kemudian jika kamu bimbang tidak dapat berlaku adil (di antara ist eri-isteri kamu), maka

(kahwinlah dengan) seorang saja, atau (pakailah) hamba-hamba perempuan yang kaumiliki.

Yang demikian itu adalah lebih dekat (untuk mencegah) supaya kamu tidak melakukan

kezaliman.” (Al -Qur’an, Surah an-Nisa ayat 3)

Dengan tegas diterangkan serta dituntut agar para suami bersikap adil jika akan berpoligami.Andaikan takut tidak dapat berlaku adil kalau sampai empat orang isteri, cukuplah tiga orangsaja. Tetapi kalau itupun masih juga tidak dapat adil, cukuplah dua saja. Dan kalau dua itu punmasih khuatir tidak boleh berlaku adil, maka hendaklah menikah dengan seorang saja.

Para mufassirin berpendapat bahwa berlaku adil itu wajib. Adil di sini bukanlah bererti hanyaadil terhadap para isteri saja, tetapi mengandungi erti berlaku adil secara mutlak. Oleh karena ituseorang suami hendaklah berlaku adil sebagai berikut:

   Berlaku adil terhadap dirinya sendiri.

Seorang suami yang selalu sakit-sakitan dan mengalami kesukaran untuk bekerja mencari rezeki,sudah tentu tidak akan dapat memelihara beberapa orang isteri. Apabila dia tetap berpoligami, inibererti dia telah menganiayai dirinya sendiri. Sikap yang demikian adalah tidak adil.

Page 16: BAB I Poligami

5/14/2018 BAB I Poligami - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-poligami 16/23

   Adil di antara para isteri. 

Setiap isteri berhak mendapatkan hak masing-masing dari suaminya, berupa kemesraanhubungan jiwa, nafkah berupa makanan, pakaian, tempat tinggal dan lain-lain perkara yangdiwajibkan Allah kepada setiap suami.

Adil di antara isteri-isteri ini hukumnya wajib, berdasarkan firman Allah dalam Surah an-Nisakayat 3 dan juga sunnah Rasul. Rasulullah (s.a.w.) bersabda, maksudnya;

“Barangsiapa yang mempunyai dua isteri, lalu dia cenderung kepada salah seorang di

antaranya dan tidak berlaku adil antara mereka berdua, maka kelak di hari kiamat dia akan

datang dengan keadaan pinggangnya miring hampir jatuh sebelah.” (Hadis riwayat Ahmad binHanbal)

   Adil memberikan nafkah.

Dalam soal adil memberikan nafkah ini, hendaklah si suami tidak mengurangi nafkah dari salahseorang isterinya dengan alasan bahwa si isteri itu kaya atau ada sumber kewangannya, kecualikalau si isteri itu rela. Suami memang boleh menganjurkan isterinya untuk membantu dalam soalnafkah tetapi tanpa paksaan. Memberi nafkah yang lebih kepada seorang isteri dari yang lain-lainnya diperbolehkan dengan sebab-sebab tertentu. Misalnya, si isteri tersebut sakit danmemerlukan biaya rawatan sebagai tambahan.

Prinsip adil ini tidak ada perbezaannya antara gadis dan janda, isteri lama atau isteri baru, isteriyang masih muda atau yang sudah tua, yang cantik atau yang tidak cantik, yang berpendidikantinggi atau yang buta huruf, kaya atau miskin, yang sakit atau yang sihat, yang mandul atau yangdapat melahirkan. Kesemuanya mempunyai hak yang sama sebagai isteri.

   Adil dalam menyediakan tempat tinggal. 

Selanjutnya, para ulama telah sepakat mengatakan bahwa suami bertanggungjawab menyediakantempat tinggal yang tersendiri untuk tiap-tiap isteri berserta anak-anaknya sesuai dengankemampuan suami. Ini dilakukan semata-mata untuk menjaga kesejahteraan isteri-isteri, jangansampai timbul rasa cemburu atau pertengkaran yang tidak diingini.

Page 17: BAB I Poligami

5/14/2018 BAB I Poligami - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-poligami 17/23

   Adil dalam giliran, 

Demikian juga, isteri berhak mendapat giliran suaminya menginap di rumahnya sama lamanya

dengan waktu menginap di rumah isteri-isteri yang lain. Sekurang-kurangnya si suami mestimenginap di rumah seorang isteri satu malam suntuk tidak boleh kurang. Begitu juga pada isteri-isteri yang lain. Walaupun ada di antara mereka yang dalam keadaan haidh, nifas atau sakit,suami wajib adil dalam soal ini. Sebab, tujuan perkahwinan dalam Islam bukanlah semata-matauntuk mengadakan „hubungan seks‟ dengan isteri pada malam giliran itu, tetapi bermaksud untuk menyempumakan kemesraan, kasih sayang dan kerukunan antara suami isteri itu sendiri. Hal iniditerangkan Allah dengan firman-Nya;

ô`ÏBur ÿ¾ÏmÏG»tƒ #uä ÷br& t,n=y{ /ä3s9 ô`ÏiB öNä3Å¡àÿRr& %[`ºurø—r& (#þqãZä3ó¡tFÏj9

$ygøŠ s9Î) Ÿ@yèy_ur Nà6uZ÷ t/ Zo¨Š uq¨B ºpyJômu‘ ur 4 ̈ bÎ) ’ Îû y7Ï9ºsŒ ;M»tƒ Uy5Qöqs)Ïj9 tbrã• ©3xÿtGtƒ ÇËÊÈ

“Dan di antara tanda-tanda yang membuktikan kekuasaan-Nya, dan rahmat-Nya, bahwa la

menciptakan untuk kamu (wahai kaum lelaki), isteri-isteri dari jenis kamu sendiri, supaya kamu

bersenang hati dan hidup mesra dengannya, dan dijadikan-Nya di antara kamu (suami isteri)

 perasaan kasih sayang dan belas kasihan. Sesungguhnya yang demikian itu mengandungi

keterangan-keterangan (yang menimbulkan kesedaran) bagi orang-orang yang berfikir.” (Al-Qur’an, Surah ar -Ruum ayat 21) 

Andaikan suami tidak bersikap adil kepada isteri-isterinya, dia berdosa dan akan menerimaseksaan dari Allah (SWT) pada hari kiamat dengan tanda-tanda berjalan dalam keadaanpinggangnya miring. Hal ini akan disaksikan oleh seluruh umat manusia sejak Nabi Adamsampai ke anak cucunya.

Firman Allah (SWT) dalam Surah az-Zalzalah ayat 7 hingga 8;

`yJsù ö@yJ÷ètƒ tA$s)÷WÏB >o§‘ sŒ #\• ø‹ yz ¼çnt• tƒ ÇÐÈ `tBur ö@yJ÷ètƒ tA$s)÷WÏB;o§‘ sŒ #v• x© ¼çnt• tƒ ÇÑÈ

Page 18: BAB I Poligami

5/14/2018 BAB I Poligami - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-poligami 18/23

 

“Maka sesiapa berbuat kebajikan seberat zarrah, nescaya akan dilihatnya (dalam surat 

amalnya)! Dan sesiapa berbuat kejahatan seberat zarrah, nescaya akan dilihatnya (dalam surat amalnya).”

1.  4. Anak-anak juga mempunyai hak untuk mendapatkan perlindungan,

pemeliharaan serta kasih sayang yang adil dari seorang ayah. 

Oleh itu, disyaratkan agar setiap suami yang berpoligami tidak membeza-bezakan antara anak sianu dengan anak si anu. Berlaku adil dalam soal nafkah anak-anak mestilah diperhatikan bahwanafkah anak yang masih kecil berbeza dengan anak yang sudah besar. Anak-anak perempuan

berbeza pula dengan anak-anak lelaki. Tidak kira dari ibu yang mana, kesemuanya merekaberhak memiliki kasih sayang serta perhatian yang seksama dari bapa mereka. Jangan sampaimereka diterlantarkan kerana kecenderungan si bapa pada salah seorang isteri serta anak-anaknya saja.

Keadilan juga sangat dituntut oleh Islam agar dengan demikian si suami terpelihara dari sikapcurang yang dapat merosakkan rumahtangganya. Seterusnya, diharapkan pula dapat memeliharadari terjadinya cerai-berai di antara anak-anak serta menghindarkan rasa dendam di antarasesama isteri.

Sesungguhnya kalau diperhatikan tuntutan syarak dalam hal menegakkan keadilan antara paraisteri, nyatalah bahwa sukar sekali didapati orang yang sanggup menegakkan keadilan itu dengansewajarnya.

Bersikap adil dalam hal-hal menzahirkan cinta dan kasih sayang terhadapisteri-isteri, adalah satutanggungjawab yang sangat berat. Walau bagaimanapun, ia termasuk perkara yang berada dalam

kemampuan manusia. Lain halnya dengan berlaku adil dalam soal kasih sayang, kecenderunganhati dan perkara-perkara yang manusia tidak berkesanggupan melakukannya, mengikut tabiatsemulajadi manusia.

Hal ini sesuai dengan apa yang telah difirmankan Allah dalam Surah an-Nisak ayat 129 yangberbunyi;

Page 19: BAB I Poligami

5/14/2018 BAB I Poligami - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-poligami 19/23

`s9ur (#þqãè‹ ÏÜtFó¡n@ br& (#qä9ω÷ès? tû÷üt/ Ïä!$|¡ÏiY9$# öqs9ur öNçFô¹t• ym ( Ÿxsù(#qè=Š ÏJs? ̈ @à2 È@øŠ yJø9$# $ydrâ‘ x‹ tGsù Ïps)¯ =yèßJø9$$x. 4 bÎ)ur (#qßsÎ=óÁè? (#qà)-Gs?ur cÎ*sù ©!$# tb%x. #Y‘ qàÿxî $VJŠ Ïm§‘ ÇÊËÒÈ

“Dan kamu tidak sekali-kali akan sanggup berlaku adil di antara isteri-isteri kamu sekalipun

kamu bersungguh-sungguh (hendak melakukannya); oleh itu janganlah kamu cenderung denganmelampau-lampau (berat sebelah kepada isteri yang kamu sayangi) sehingga kamu biarkan

isteri yang lain seperti benda yang tergantung (di awang-awang).”

Selanjutnya Siti „Aisyah (r.a.) menerangkan, maksudnya; 

 Bahwa Rasulullah (s.a.w.) selalu berlaku adil dalam mengadakan pembahagian antara isteri-

isterinya. Dan beliau berkata dalam doanya: “Ya Allah, inilah kemampuanku membahagi apa

 yang ada dalam milikku. Ya Allah, janganlah aku dimarahi dalam membahagi apa yang menjadi

milikku dan apa yang bukan milikku”

Menurut Prof. Dr. Syeikh Mahmoud Syaltout; “Keadilan yang dijadikan syarat diperbolehkanpoligami berdasarkan ayat 3 Surah an-Nisak. Kemudian pada ayat 129 Surah an-Nisa pulamenyatakan bahwa keadilan itu tidak mungkin dapat dipenuhi atau dilakukan. Sebenamya yangdimaksudkan oleh kedua ayat di atas ialah keadilan yang dikehendaki itu bukanlah keadilan yangmenyempitkan dada kamu sehingga kamu merasakan keberatan yang sangat terhadap poligamiyang dihalalkan oleh Allah. Hanya saja yang dikehendaki ialah jangan sampai kamu cenderungsepenuh-penuhnya kepada salah seorang saja di antara para isteri kamu itu, lalu kamu tinggalkanyang lain seperti tergantung-gantung.” 

Kemudian Prof. Dr. T.M. Hasbi Ash-Shidieqy pula menerangkan; “Orang yang boleh beristeridua ialah yang percaya benar akan dirinya dapat berlaku adil, yang sedikit pun tidak akan adakeraguannya. Jika dia ragu, cukuplah seorang saja.” 

“Adil yang dimaksudkan di sini ialah „kecondongan hati‟. Dan ini tentu amat sulit untukdilakukan, sehingga poligami adalah suatu hal yang sukar untuk dicapai. Jelasnya, poligami itudiperbolehkan secara darurat bagi orang yang benar- benar percaya dapat berlaku adil.” 

Selanjutnya beliau menegaskan, jangan sampai si suami membiarkan salah seorang isterinyaterkatung-katung, digantung tak bertali. Hendaklah disingkirkan sikap condong kepada salahseorang isteri yang menyebabkan seorang lagi kecewa. Adapun condong yang dimaafkanhanyalah condong yang tidak dapat dilepaskan oleh setiap individu darinya, iaitu condong hatikepada salah seorangnya yang tidak membawa kepada mengurangkan hak yang seorang lagi.

Page 20: BAB I Poligami

5/14/2018 BAB I Poligami - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-poligami 20/23

 

Afif Ab. Fattah Tabbarah dalam bukunya Ruhuddinil Islami mengatakan; “Makna adil di dalam

ayat tersebut ialah persamaan; yang dikehendaki ialah persamaan dalam hal pergaulan yangbersifat lahir seperti memberi nafkah, tempat tinggal, tempat tidur, dan layanan yang baik, juga

dalam hal menunaikan tanggungjawab sebagai suami isteri.” 

1.  5. Tidak menimbulkan huru-hara di kalangan isteri mahupun anak-anak. 

Jadi, suami mesti yakin bahwa perkahwinannya yang baru ini tidak akan menjejaskan sertamerosakkan kehidupan isteri serta anak-anaknya. Kerana, diperbolehkan poligami dalam Islamadalah untuk menjaga kepentingan semua pihak. Jika kepentingan ini tidak dapat dijaga denganbaik, maka seseorang yang berpoligami pada saat itu adalah berdosa.

1.  6. Berkuasa menanggung nafkah.

Yang dimaksudkan dengan nafkah di sini ialah nafkah zahir, sebagaimana Rasulullah (s.a.w.)bersabda yang bermaksud;

“Wahai sekalian pemuda, sesiapa di antara kamu yang berkuasa mengeluarkan nafkah, maka

hendaklah kamu berkahwin. Dan sesiapa yang tidak berkuasa, hendaklah berpuasa.”

Hadis di atas menunjukkan bahwa Rasulullah (s.a.w.) menyuruh setiap kaum lelaki supayaberkahwin tetapi dengan syarat sanggup mengeluarkan nafkah kepada isterinya. Andaikanmereka tidak berkemampuan, maka tidak digalakkan berkahwin walaupun dia seorang yang sihatzahir serta batinnya. Oleh itu, untuk menahan nafsu seksnya, dianjurkan agar berpuasa. Jadi,kalau seorang isteri saja sudah kepayahan untuk memberi nafkah, sudah tentulah Islam melarangorang yang demikian itu berpoligami. Memberi nafkah kepada isteri adalah wajib sebaik sajaberlakunya suatu perkahwinan, ketika suami telah memiliki isteri secara mutlak. Begitu juga siisteri wajib mematuhi serta memberikan perkhidmatan yang diperlukan dalam pergaulan sehari-hari.

Kesimpulan dari maksud kemampuan secara zahir ialah;

   Mampu memberi nafkah asas seperti pakaian dan makan minum.

   Mampu menyediakan tempat tinggal yang wajar. 

Page 21: BAB I Poligami

5/14/2018 BAB I Poligami - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-poligami 21/23

   Mampu menyediakan kemudahan asas yang wajar seperti pendidikan dan sebagainya.   Sihat tubuh badannya dan tidak berpenyakit yang boleh menyebabkan ia gagal

memenuhi tuntutan nafkah zahir yang lain.    Mempunyai kemampuan dan keinginan seksual. 

3.2 Hikmah Diperbolehkannya Poligami

Islam adalah kata akhir Allah yang dengannya ia menutup risalah-risalah sebelumnya. Karenaitulah, ia juga membawa syariat yang universal dan abadi, untuk seluruh penjuru dunia untuksemua zaman dan untuk semua umat manusia.

Ia tidak membuat syariat untuk orang kota dengan melalaikan orang desa, tidak untuk

masayarakat daerah beriklim dingin dengan merupakan masyarakat beriklim tropis dan tidakpula suatu abad dengan melupakan abad dan generasi lain.

Ia telah mengukurkebutuhan individu, kebutuhan masyarakat, sekaligus kadar kepentingansemua pihak. Ada diantara mereka yang memiliki semangat besar untuk memiliki keturunan,akan tetapi diberi rezeki dengan istri yang tidak beranak karena mandul, berpenyakit, atau sebablainnya.

Ada satu diantara tiga pilihan bagi perempuan yang jumlahnya berlebih dibanding dengan jumlah laki-laki:

1.  Menghabiskan seluruh masa hidupnya dengan menelan kenyataan pahit tidakmendapatkan jodoh.

2.  Melepaskan kendali, menjadi pemuas nafsu bagi laki-laki hidung belang yangdiharamkan.

3.  Atau menikah dengan seorang laki-laki beristri yang mampu memberi nafkah dan berlaku

baik.Tidak diragukan lagi, cara terakhir adalah alternatif yang adil, dan merupakan solusi terbaikterhadap permasalahan yang akan dihadapinya. Dan itulah keputusan hukum islam,

zNõ3ßssùr& Ïp¨Š Î=Îg»yfø9$# tbqäóö7tƒ 4 ô`tBur ß`|¡ômr& z`ÏB «!$# $VJõ3ãm 5Qöqs)Ïj9tbqãZÏ%qムÇÎÉÈ

Page 22: BAB I Poligami

5/14/2018 BAB I Poligami - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-poligami 22/23

“ Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik 

daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin “ 

Itulah poligami, yang tdak diterima orang-orang barat yang Nasrani itu. Mereka mencibir danmemperolok-olok kaum muslimin dengan syariat yang membolehkan poligami ini. Namun pada

waktu yang bersamaan, mereka mengizinkan kaum lelakinya berhubungan dengan perempuan-perempuan nakal dan teman-eman hidup tanpa batas atau pun perhitungan, tidak berdasarkanpada undang-udang atau pun norma yang patut bagi perempuan dan keturunan yang dilahirkan,sebagai buah dari “poligami” atheis dan amoral. 

BAB IV 

PENUTUP 

Kesimpulan : 

Dari data-data yang saya peroleh, baik dari buku, internet serta dari teman-teman yang sayamintai pendapat, Saya dapat menyimpulkan bahwa pada dasarnya poligami diperbolehkan olehagama apabila tujuannya baik dan sang suami dapat berlaku adil terhadap istri-istrinya dan jumlah istrinya tidak melebihi 4 orang. Namun masyarakat masih beranggapan negatif kepadaorang-orang yang berpoligami. Hal ini terjadi karena masalah poligami masih tabu dimasyarakat.

Saran : Sebaiknya masyarakat tidak selalu beranggapan negatif terhadap seseorang yang melakukanpoligami karena ia pasti memiliki alasan-alasan serta faktor-faktor yang jelas untuk melakukanpoligami. Selain itu, sebaiknya para suami jangan melakukan poligami apabila tidak dapatberlaku adil bagi istri-istrinya karena hukuman bagi suami yang tidak bisa berlaku adil sangatlahpedih.

 Nabi bersabda, “Barang siapa beristri dua dan tidak berlaku adil pada keduanya maka ia akandatang pada hari kiamat dalam keadaan tubuhnya.” (HR Tirmidzi dan Al Hakim) 

Daftar Pustaka 

Page 23: BAB I Poligami

5/14/2018 BAB I Poligami - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-poligami 23/23

Qardhawi, Yusuf.2007.Halal Haram Dalam Islam.Surakarta:Era Intermedia.

Abdillah, Abu Azzam.2007.Agar Suami Tak Berpoligami.Bandung: Ikomatuddin Press.

Aydi, Hasan.2007.Poligami Syariah dan Perjuangan Kaum Perempuan.Bandung: Alfa Beta.

Faqih, Khoyin Abu.2007.Poligami Solusi atau Masalah.Jakarta: Al-I‟tishom Cahaya Umat. 

Gusmaian,Islah.2007.Mengapa Nabi Muhammad Berpoligami.Jogjakarta:Putaka Marwa.

Hathaut, Hasan.2007.Panduan Seks Islami.Jakarta:Zahra.

Husaein, Abdulrahman.2006.Hitam Putih Poligami.Jakarta:Fakultas Ekonomi UI.