cara kerja isolasi piperin

Upload: lili-izamaatin-r

Post on 10-Oct-2015

33 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Menjelaskan cara kerja isolasi piperin secara singkat

TRANSCRIPT

  • 5/20/2018 Cara Kerja Isolasi Piperin

    1/3

    Pada percobaan isolasi piperin dari Piperis nigri, simplisia atau serbuk piperin

    ditimbang sebanyak 30 gram dan kemudian dibungkus atau ditempatkan dalam kertas saring

    yang akan dimasukkan ke dalam alat penyari soxhlet. Kertas saring dibentuk sesuai dengan

    diameter alat penyari soxhlet dan dibuat tidak terlalu tinggi agar saat etanol mengalir melalui

    kertas saring, etanol dapat dengan cepat menyari serbuk dan didapatkan sari yang baik. Pada

    percobaan kelompok kami, kertas saring dibuat terlalu tinggi sehingga diperlukan waktu lebih

    lama saat proses penyarian. Pelarut yang digunakan adalah etanol 96% yang ditambahkan

    paling sedikit sebanyak 2 kali sirkulasi ( 120 ml). Selanjutnya ditambahkan batu didih pada

    labu. Fungsi batu didih adalah untuk meratakan panas dan mencegah bumping. Penyarian

    dilakukan selama 2 jam dengan kecepatan 6-8 sirkulasi per jam.

    Kertas saring yang telah terisi sampel dimasukan ke dalam soxhlet. Soxhlet

    disambungkan dengan labu dan ditempatkan pada alat pemanas listrik serta kondensor . Alat

    pendingin disambungkan dengan soxhlet. Air untuk pendingin dijalankan dan alat ekstraksi

    mulai dipanaskan .

    Ketika pelarut dididihkan, uapnya naik melewati soklet menuju ke pipa pendingin.

    Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar kondenser mengembunkan uap pelarut

    sehingga kembali ke fase cair, kemudian menetes ke kertas saring berisi serbuk piperin.

    Pelarut melarutkan simplisia, larutan sari akan terkumpul dan bila volumenya telah

    mencukupi, sari akan dialirkan menuju labu. Proses dari pengembunan hingga pengaliran

    disebut sebagai refluks. Penyarian dilakukan selama 2 jam dengan kecepatan 6-8 sirkulasi per

    jam.

    Selanjutnya sari didinginkan, kemudian dipisahkan dari bagian yang tidak terlarut

    dengan penyaringan melalui kertas saring. Selanjutnya filtrat yang diperoleh diuapkan di atas

    penangas air sampai kering atau konsistensi kental. Setelah itu ditambahkan dengan 10 ml

    KOH-etanolik 10% sambil diaduk-aduk hingga timbul endapan. Setelah mengendap, sari

    dipisahkan dari bagian yang tidak larut melalui glass wool. Sari jernih yang didapat

    didiamkan dalam lemari es sampai pembentukan kristal optimal. Pada praktikum sari

    didinginkan dalam lemari es selama 4 hari. Namun pada hari ke-4, sari piperin tidak

    didapatkan kristal optimal, kemungkinan karena kurangnya pendinginan saat penyaringan

    atau saat dilakukan penyaringan, sari masih daam kondisi panas sehingga kristal yang

    terbentuk hanya berupa serbuk-serbuk kecil.

    Kristal yang timbul tersebut kemudian dipisahkan, dicuci dengan etanol 96% dingin

    dan dikeringkan dalam lemari pengering pada suhu 40C selama 30-45 menit kemudian

    disimpan dalam eksikator yang dilengkapi kapur tohor. Fungsi dari kapur tohor adalah

  • 5/20/2018 Cara Kerja Isolasi Piperin

    2/3

    sebagai penetral pH dan mengendapkan senyawa. Kristal yang diperoleh kemudian ditimbang

    dan diidentifikasi dengan KLT.

    Kromatografi lapis tipis (KLT) merupakan teknik pemisahan yang digunakan hanya

    sebatas untuk memisahkan senyawa-senyawa dalam suatu sampel. Pada KLT selalu

    digunakan pembanding atau standar dan bergantung pada detector. Pada identifikasi senyawa

    piperin dengan KLT, fase diam yang digunakan yaitu Silika gel GF 254. Silika gel tersebut

    mengandung gipsum dan dapat berflourosensi. Fase diam yang digunakan yaitu

    Diklorometana dan etil asetat dengan 75:25. Cuplikannya adalah larutan sampel dan larutan

    standar piperin. Sedangkan deteksi yang digunakan yaitu UV 254 dengan penampak noda

    anisaldehid asam sulfat yang dipanaskan dengan suhu 110C selama 10 menit.

    Kertas silika gel diberi batas tepi sebelum diberikan penotolan. Ektsrak piperin yang

    telah dilarutkan kemudian ditotolkan pada kertas dengan pipa kapiler. Setelah semua ekstrak

    ditotolkan, kertas kromatografi dimasukkan dalam chamber yang telah diisi dengan eluen

    yaitu diklorometana dan etil asetat. Setelah eluen sampai pada batas eluasi, kertas

    kromatografi diambil dari chamber dan dikeringkan dengan diangin-anginkan. Kemudian

    noda yang timbul pada kertas dideteksi menggunakan UV 254 dan diberi penampak noda

    anisaldehid asam sulfat yang telah dipanaskan sehingga dapat diketahui pemisahan senyawa

    pada sampel serbuk piperin.

  • 5/20/2018 Cara Kerja Isolasi Piperin

    3/3