calici

5
Latar Belakang Cat flu adalah penyakut saluran pernafasan yang dapat disebabkan oleh virus dan bakteri. Beberapa penyakit yang masuk dalam klasifikasi dari cat flu ini adalah feline viral rhinotracheitis (FVR), feline calicivirus (FCV), feline pneumonitis (chlamidia). Feline Calicivirus, penyakit ini biasa menyerang kucing, menyebabkan gangguan pernafasan, luka sekitar bibir dan mulut seperti sariawan (ulkus oral), kadang disertai sakit persendian. Penyakit ini menyebabkan flu yang agak berat tetapi jarang menyebabkan komplikasi serius. Calicivirus dan rhinotracheitis menyebabkan sekitar 85-90% dari seluruh penyakit pernafasan pada kucing. Calicivirus tersebar di seluruh dunia dan dapat menyerang semua ras kucing. Vaksinasi telah mengurangi kejadian dan keparahan gejala klinis penyakit ini. Calicivirus mempunyai beberapa strain, strain tertentu menyebabkan gejala yang berbeda seperti luka (ulkus) pada telapak kaki dan mulut. feline calicivirus (FCV), jarang menyebabkan kematian pada kucing dewasa tetapi dapat berakibat fatal bila menyerang anak kucing (Little 2008). Meskipun pada kucing dewasa jarang berakibat fatal, gejala-gejala penyakit seperti pilek dan bersin-bersin dapat berlangsung cukup lama. Oleh karena itu pencegahan dengan vaksinasi rutin merupakan tindakan terbaik. Tujuan Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dari makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menentukan pengobatan dari Feline calicivirus yang menyerang kucing Gejala

Upload: yosia-arauna

Post on 03-Oct-2015

70 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

top

TRANSCRIPT

Latar BelakangCat flu adalah penyakut saluran pernafasan yang dapat disebabkan oleh virus dan bakteri. Beberapa penyakit yang masuk dalam klasifikasi dari cat flu ini adalah feline viral rhinotracheitis (FVR), feline calicivirus (FCV), feline pneumonitis (chlamidia). Feline Calicivirus, penyakit ini biasa menyerang kucing, menyebabkan gangguan pernafasan, luka sekitar bibir dan mulut seperti sariawan (ulkus oral), kadang disertai sakit persendian. Penyakit ini menyebabkan flu yang agak berat tetapi jarang menyebabkan komplikasi serius.Calicivirus dan rhinotracheitis menyebabkan sekitar 85-90% dari seluruh penyakit pernafasan pada kucing. Calicivirus tersebar di seluruh dunia dan dapat menyerang semua ras kucing. Vaksinasi telah mengurangi kejadian dan keparahan gejala klinis penyakit ini. Calicivirus mempunyai beberapa strain, strain tertentu menyebabkan gejala yang berbeda seperti luka (ulkus) pada telapak kaki dan mulut. feline calicivirus (FCV), jarang menyebabkan kematian pada kucing dewasa tetapi dapat berakibat fatal bila menyerang anak kucing (Little 2008). Meskipun pada kucing dewasa jarang berakibat fatal, gejala-gejala penyakit seperti pilek dan bersin-bersin dapat berlangsung cukup lama. Oleh karena itu pencegahan dengan vaksinasi rutin merupakan tindakan terbaik.TujuanAdapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dari makalah ini adalah sebagai berikut :1. Untuk menentukan pengobatan dari Feline calicivirus yang menyerang kucing

GejalaGejala klinis pada kucing yang terinfeksi FCV dapat terjadi secara akut, kronis, atau tidak sama sekali. Gejala akut FCV termasuk demam, discharge pada hidung, bersin dan ulserasi dari mulut (stomatitis). Radang paru-paru dapat berkembang dengan infeksi bakteri sekunder. Selain untuk stomatitis, beberapa kucing dapat mengembangkan polyarthritis, keduanya mungkin immune-mediated diperantarai immune complex deposition. Stomatitis dan polyarthritis dapat berkembang tanpa gejala infeksi pernafasan atas, namun demam dan kehilangan nafsu makan dapat terjadi. Pada tulisan ini akan dibahas tentang Feline calicivirus.

Tinjauan pustakaFeline calicivirus merupakan salah satu penyakit yang termasuk ke dalam cat flu. Cat flu adalah penyakit dengan kumpulan gejala terdapat pada organ respirasi bagian atas (upper respiratory disease). Cat flu merupakan penyakit yang umum pada kucing dan meskipun tidak fatal pada kucing dewasa yang sehat, tetapi dapat fatal pada anak kucing dan kucing tua yang mengalami imunosuppresi. Terdapat beberapa penyebab dari feline upper respiratory disease complex, tetapi 80-90% dari kasus disebabkan oleh feline herpes-1 (feline rhinotracheitisvirus) dan calicivirus. Penyebab lainya termasuk Chlamydophila felisi, feline reovirus, Bordetella bronchiseptica, Pasteurella spp., dan Mycoplasma. Feline calicivirus merupakan virus RNA yang dikenal sebagai Picornavirus (Gambar 1). Biasanya virus ini menyerang saluran pernafasan atas seperti paru-paru, selain itu juga menyerang lidah sehingga menyebabkan tongue and lung disease. Masa inkubasi penyakit kurang dari 48 jam dan bila tidak diikuti infeksi sekunder berlangsung 5-7 hari.Penyebaran virus ini biasanya terjadi melalui kontak dengan air liur, cairan yang keluar dari hidung dan mata serta kadang-kadang melalui kotoran kucing yang terinfeksi. Virus ini tahan terhadap berbagai desinfektan dan dapat bertahan di luar tubuh kucing hingga 8-10 hari. Banyak kucing yang telah sembuh tetapi dapat menularkan penyakit ini meskipun tidak menunjukkan gejala sakit (karier). Virus ini sering menyerang kucing muda (kitten), rumah/tempat dengan jumlah kucing banyak dan tempat penampungan hewan. Wabah biasanya terjadi pada kandang/populasi kucing yang padat, ventilasi kurang baik, kandang yang kurang bersih, nutrisi kurang dan suhu lingkungan yang terlalu panas atau terlalu dingin. Kucing yang terinfeksi menyebabkan gangguan pernafasan, luka sekitar bibir dan mulut seperti sariawan (ulkus oral), kadang disertai sakit persendian. Penyakit ini menyebabkan flu yang agak berat tetapi jarang menyebabkan komplikasi serius. Calicivirus mempunyai beberapa strain, strain tertentu menyebabkan gejala yang berbeda seperti luka (ulkus) pada telapak kaki dan mulut. Sebagian besar gejala yang muncul biasanya suara menjadi serak, dan hilangnya nafsu makan.Replikasi calicivirus terjadi pada jaringan oropharyngeal dan menyebar terutama pada epitel konjungtiva, hidung dan rongga mulut termasuk lidah dan langit-langit mulut. Kemudian terjadi sitolisis pada jaringan yang terinfeksi dengan cepat. Bentuk virulensi sistemik, gejala klinis yang muncul terjadi akibat vaskulitis dan perkembangan koagulasi intravaskuler yang menyebar atau gejala respon peradangan sistemik (systemic inflammatory response syndrome).Feline calicivirus dapat dicegah dengan cara vaksinasi. Vaksin calicivirus dapat mencegah beberapa varian feline calicivirus. Galur yang resisten selalu ada dan tidak dapat diatasi oleh vaksin yang digunakan. Hewan yang sudah divaksin masih dapat menjadi karier dan dapat membahayakan hewan disekitarnya. Kucing mulai divaksin pada umur 6-12 minggu dengan vaksin inaktif untuk penyakit feline rhinotracheitis, feline calicivirus dan feline panleukopenia (cat distemper). Kemudian diulang 3-4 minggu kemudian sampai berumur 12 minggu. Kucing berumur 12 minggu atau lebih yang belum divaksin disuntik dua kali dengan selang 3-4 minggu.Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk mengeliminasi virus ini. Pemberian tetes mata atau salep antibiotik seperti eritromisin untuk gejala konjungtivitis. Discharge pada mata dan hidung harus dibersihkan secara teratur dengan NaCl fisiologis hangat. Infeksi bakteri sekunder dapat diobati dengan antibiotik spektrum luas seperti amoksisilin. Rasa sakit yang ditimbulkan akibat ulser dapat dikurangi dengan pemberian buprenorfin dengan dosis 0,01-0,03 mg/kg berat badan secara intramuskular, intravena atau peroral. Kucing yang terinfeksi feline calicivirus biasanya menyebabkan kehilangan rasa dari penciumannya sehingga kucing akan kehilangan ketertarikan untuk makan. Selain itu, ulcer yang terdapat pada mulut dapat menyebabkan kucing berhenti untuk makan. Hal ini tentunya dapat mengakibatkan terjadinya malnutrisi dan dehidrasi sehingga pemberian cairan intravena perlu dilakukan.Saat ini tidak ada obat antivirus tertentu yang tersedia untuk digunakan dalam FCV. Pengobatan calicivirus umumnya gejala dan bertujuan untuk meningkatkan system kekebalan kucing tubuh. Perawatan dengan antibiotik (untuk mengobati atau mencegah infeksi bakteri sekunder) salah satunya dengan pemberian Doxycycline. Doxycycline termasuk golongan Tetracycline yang bersifat bakteriostatik dengan cara menghambat sintesa protein dari bakteri. Mempunyai spektrum bakteri yang lebar, efektif terhadap kuman gram positif dan negatif, mencakup spektrum penicillin dan streptomycin, anti-inflamasi (untuk mengurangi demam dan memberikan nyeri dari ulkus oral) dengan pemberian dan terapi kadang-kadang cairan (jika kucing mengalami dehidrasi dan tidak dapat makan).Beberapa kasus dapat mengambil manfaat dari penggunaan Interferon. Interferon adalah protein yang diproduksi oleh tubuh sebagai respons terhadap infeksi virus. Versi Obat ini tersedia namun efektivitasnya terhadap calicivirus yang terbukti saat ini.Pengobantan Doxycycline termasuk golongan Tetracycline yang bersifat bakteriostatik dengan cara menghambat sintesa protein dari bakteri. Mempunyai spektrum bakteri yang lebar, efektif terhadap kuman gram positif dan negatif, mencakup spektrum penicillin dan streptomycin. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder.