ca pankreas
DESCRIPTION
kanker pangkreasTRANSCRIPT
1
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (duictless) yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhi
organ-organ lain. Masalah masalah kesehatan pada system endokrin merupakan suatu
masalah yang sangat kompleks, yaitu saling berkaitan dengan masalah-masalah lain diluar
kesehatan sendiri.
Zaman sekarang masyarakat tidak lagi makan-makanan yang alami seperti singkong,
daun-daunan serta rempah-rempahan. Adanya makanan modern junk food yang mengandung
bahan pewarna, pengwet dan perasa yang tidak lagi alami membuat sel-sel yang tidak
semestinya tumbuh, tumbuh secara cepat yang dapat merusak organ yang ditempatinya. Sel-
sel ini tidak berfungsi bagi tubuh, bahkan membahayakan tubuh. Sel-sel tersebut bernama
kanker. Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang kanker pankreas yaitu kanker
yang dimulai dari pakreas. Jika tidak segera diatasi, kanker ini tumbuh menjalar ke organ
lain dan dapat merusaknya.
Oleh sebab itu perlu pencegahan untuk diri kita agar dapat terhindar dari kanker,
diantaranya yaitu dengan menjaga pola hidup sehat dan olahraga yang cukup serta
melakukan penyuluhan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pencegahan penyakit
tersebut
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan pankreas?
1.2.2 Bagaimana anatomi dan fisiologi Pankreas?
1.2.3 Apakah yang di maksud dengan kanker pankreas?
1.2.4 Apa saja etiologi dari Ca Pankreas?
1.2.5 Bagaimana patofisiologi dari Ca Pankreas?
1.2.6 jelaskan klasifikasi ca pankreas ?
1.2.7 Apa saja tanda dan gejala dari Ca Pankreas?
1.2.8 jelaskan woc kanker pankreas?
1
2
1.2.9 Apa saja pemeriksaan diagnostic dari Ca Pankreas?
1.2.10 Apa saja komplikasi dari Ca Pankreas?
1.2.11 Bagaimana penatalaksanaan Ca Pankreas?
1.2.12 Jelaskan asuhan keperawatan kanker penkreas?
1.3 Tujuan
Adapun beberapa tujuan yang akan dibahas dalam materi ini adalah :
1.3.1 Memahami apa yang dimaksud dengan Ca Pankreas
1.3.2 Mengetahui apa saja anatomi dan fisiologi Ca Pankreas
1.3.3 Mengetahui apa saja etiologi dari Ca Pankreas
1.3.4 Mengetahui bagaimana patofisiologi dari Ca Pankreas
1.3.5 Mengetahui apa saja tanda dan gejala dari Ca Pankreas
1.3.6 Mengetahui apa saja pemeriksaan diagnostic dari Ca Pankreas
1.3.7 Mengetahui apa saja komplikasi dari Ca Pankreas
1.3.8 Mengetahui bagaimana penatalaksanaan Ca Pankreas
1.3.9 Mengetahui bagaimana perawatan dari Ca Pancreas
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan
pembaca terutama perawat mengenai Penyakit Sistem Endokrin yaitu Ca Pankreas.
Makalah ini juga memberikan pemahaman yang lebih dalam proses belajar mengajar di
semester IV ini.
2
3
Bab II
Tinjauan pustaka
2.1 Definisi Kanker Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama,
yaitu: Menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin.
Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum
(Sylvia, 2006). Pankreas terdiri dua bagian,
1. bagian endokrin pankreas
bagian ini berfungsi memproduksi dan melepaskan hormone insulin, glucagon,
dan somatostatin.Hormone ini masing – masing di produksi oleh sel-sel khusus yang
berbeda di pancreas, yang di sebut pulau langerhans.Elizabeth J. Corwin (2009).
Pulau langerhans adalah kumpulan sel berbentuk ovoid, berukuran 76 x 175
um.Pulau-pulau ini tersebar di seluruh pancreas, walaupun lebih banyak di temukan di
kauda (ekor) dari pada kaput (kepala) dan korpus (badan) pancreas. Pulau-pulau ini
menyusun sekitar 2% volume kelenjar, sedangka bagian eksokrin penkreas membentuk
80% serta duktus dan pembuluh darah membentuk sisanya. W. F. Ganong , (2012).
2. Bagian eksokrin pankreas
Menurut W. F. Ganong , (2012). diungkapkan bagian pancreas yang menyekresi
getah pancreas adalah kelenjar alveolus gabungan yang bentuknya mirip dengan kelenjar
saliva. Didalam sel ini terbentuk granula berisi enzim pencernaan (granula zimogen)
yang mengeluarkan melalui eksositosis dari apeks sel ke dalam lumen duktus
pankreatikus.Cabang halus duktus bergabung menjadi sebuah duktus (duktus
pankreatikus wiring), yang biasanya menyatu dengan duktus koleduktus untuk
membentuk ampula vateri.Ampula membuka melalui papilla dudenom, dan orifisiumnya
dilingkari oleh sfingter Oddi.Beberapa memiliki duktus pancreatikus asesori (duktus
Santorini) yang juga masuk ke dalam duodenum di bagian lebih proximal.
Fungsi bagian ini adalah sekresi enzim pancreas dan sekresi natrium
bikarbonat.Fungsi sekresi enzim pancreas berlangsung akibat stimulasi pancreas
kolesistokinin, suatu hormone yang dikeluarkan oleh usus halus.Sedangkan natrium
bikarbonat dikeluarkan dari sel asinus ke dalam duktus pankreatikus lalu disalurkan ke
3
4
usus halus, sebagai respon terhadap terhadap hormon usus halus, sekretin. Elizabeth J.
Corwin (2009).
2.2 Anatomi dan Fisiologi Pankreas
1. Anatomi
Pankreas merupakan suatu organ berupa kelenjar dengan panjang dantebal
sekitar 12,5 cm dan tebal + 2,5 cm (pada manusia). Pankreas terbentang dariatas sampai
ke lengkungan besar dari perut dan biasanya dihubungkan oleh duasaluran ke duodenum
(usus 12 jari), terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum sehingga
termasuk organ retroperitonial kecuali bagian kecilcaudanya yang terletak dalam
ligamentum lienorenalis. Strukturnya lunak dan berlobulus.
1. Bagian Pankreas
Pankreas dapat dibagi ke dalam :
a. Caput Pancreatis
berbentuk seperti cakram dan terletak di dalam bagian cekung duodenum.
Sebagian caput meluas di kiri di belakang arteri dan vena mesenterica superior serta
dinamakanProcessus Uncinatus.
b. Collum Pancreatis
merupakan bagian pancreas yang mengecil danmenghubungkan caput dan
corpus pancreatis. Collum pancreatisterletak di depan pangkal vena portae hepatis dan
tempatdipercabangkannya arteria mesenterica superior dari aorta.
4
5
c. Corpus Pancreatis
berjalan ke atas dan kiri, menyilang garistengah. Pada potongan melintang
sedikit berbentuk segitiga.
d. Cauda Pancreatis
berjalan ke depan menuju ligamentumlienorenalis dan mengadakan hubungan
dengan hilum lienale.
2. Hubungan
a. Ke anterior : Dari kanan ke kiri: colon transversum dan perlekatanmesocolon
transversum, bursa omentalis, dan gaster.
b. Ke posterior : Dari kanan ke kiri: ductus choledochus, vena portae
hepatisdan vena lienalis, vena cava inferior, aorta, pangkal arteria mesenterica superior,
musculus psoas major sinistra, glandula suprarenalis sinistra, rensinister, dan hilum
lienale.
3. Vaskularisasi
a. Arteriae
A.pancreaticoduodenalis superior (cabang A.gastroduodenalis )
A.pancreaticoduodenalis inferior (cabang A.mesenterica cranialis)
A.pancreatica magna dan A.pancretica caudalis dan inferior cabang A.lienalis
b. Venae
Venae yang sesuai dengan arteriaenya mengalirkan darah ke sistem porta.
4. Aliran Limfatik
Kelenjar limfe terletak di sepanjang arteria yang mendarahi kelenjar.Pembuluh
eferen akhirnya mengalirkan cairan limfe ke nodi limfe coeliaci danmesenterica
superiors.
5. Inervasi
Berasal dari serabut-serabut saraf simpatis (ganglion seliaca) dan parasimpatis (vagus).
6. Ductus Pancreaticus
a. Ductus Pancreaticus Mayor (Wirsungi )
Mulai dari cauda dan berjalan di sepanjang kelenjar menuju ke caput,menerima
banyak cabang pada perjalanannya. Ductus ini bermuara ke parsdesendens duodenum di
sekitar pertengahannya bergabung dengan ductuscholedochus membentuk papilla
duodeni mayor vateri. Kadang-kadang muara ductus pancreaticus di duodenum terpisah
dari ductus choledochus.
b. Ductus Pancreaticus Minor ( Santorini )
5
6
Mengalirkan getah pancreas dari bagian atas caput pancreas dan kemudian
bermuara ke duodenum sedikit di atas muara ductus pancreaticus pada papilla duodeni
minor.
c. Ductus Choleochus et Ductus Pancreaticus
Ductus choledochus bersama dengan ductus pancreaticus bermuara kedalam
suatu rongga, yaitu ampulla hepatopancreatica (pada kuda). Ampullaini terdapat di dalam
suatu tonjolan tunica mukosa duodenum, yaitu papilladuodeni major. Pada ujung papilla
itu terdapat muara ampulla. (Richard S.Snell, 2000).
2. Fisiologi
1. Eksokrin
a. Getah pankreas mengandung enzim -enzim untuk pencernaan ketiga jenis
makanan utama : protein, karbohidrat , dan lemak. Ia juga mengandung ion bikarbonat
dalam jumlah besar, yang memegang peranan penting dalam menetralkan kimus asam
yang keluarkan oleh lambung ke dalam duodenum.
b. Enzim-enzim proteolitik adalah tripsin, kimotripsin, karboksi peptidase,
ribonuklease, deoksiribonuklease.Tiga enzim pertama memecahkan keseluruhan dan
secara parsial protein yang dicernakan,sedankan neklease memecahkan kedua jenis asam
nukleat : asam ribunokleat dan deoksinukleat.
c. Enzim pencernaan untuk karbohidrat adalah amilase pankreas yang
menghidrolisis pati,glikogen dan sebagian besar karbvohidrat lain kecuali selulosa untuk
membentuk karbohidrat,sedangkan enzim-enzin untuk pencernaan lemak adalah : lipase
pancreas yang menghidrolisis lemak netral menjadi gliserol,asam lemak dan kolesterol
esterase yang menyebabkan hidrolisis ester-ester kolesterol.
d. Enzim-enzim protoeletik waktu disintesis dalam sel-sel pancreas berada dalam
bentuk tidak aktif : tripsinogen,kimotripsinogen, dan prokarboks peptidase,yang
semuanya secara enzimitik tidak aktif.zat-zat ini hanya akan menjadi aktif setelah
mereka disekresi ke dalam saluran cerna.tripsinogen diaktifkan oleh suatu enzim yang
dinamakan enterkinase yang disekresi oleh mukosa usus ketike kimus mengadakan kontak
dengan mukosa. Tripsinogen juga dapat diaktifkan oleh tripsin yang telah dibentuk.
Kimotripsinogen diaktifkan olehtripsin menjadi kimotripsin, dan prokarboksipeptidase
diaktifkan dengan beberapacara yang sama.
e. Penting bagi enzim-enzim proteolitik getah pankreas tidak diaktifkansampai
mereka disekresi ke dalam usus halus, karena tripsin dan enzim-enzim lainakan
6
7
mencernakan pankreas sendiri. Sel-sel yang sama, yang mensekresi enzim-enzim
proteolitik ke dalam asinus pankreas serentak juga mensekresikan tripsininhibitor. Zat ini
disimpan dalam sitoplasma sl-sel kelenjar sekitar granula-granulaenzim, dan mencegah
pengaktifan tripsin di dalam sel sekretoris dan dalam asinusdan duktus pankreas.
f. pankreas rusak berat atau bila saluran terhambat, sjumlah besar
sekret pankreas tertimbun dalam daerah yang rusak dari pankreas. Dalam keadaan
ini,efek tripsin inhibitor kadang-kadang kewalahan, dan dalam keadaan ini
sekret pankreas dengan cepat diaktifkan dan secara harfiah mencernakan
seluruh pankreas dalam beberapa jam, menimbulkan keadaan yang
dinamakan pankreatitis akut. Hal ini sering menimbulkan kematian karena sering
diikutisyok, dan bila tidak mematikan dapat mengakibatkan insufisiensi pankreas
selamahidup.
g. Enzim-enzim getah pankreas seluruhnya disekresi oleh asinus
kelenjar pankreas. Namun dua unsur getah pankreas lainnya, air dan ion
bikarbonat,terutama disekresi oleh sel-sel epitel duktulus-duktulus kecil yang terletak
didepan asinus khusus yang berasal dari duktulus. Bila pankreas dirangsang
untuk mengsekresi getah pankreas dalam jumlah besar ± yaitu air dan ion
bikarbonatdalam jumlah besar ± konsentrasi ion bikarbonat dapat meningkat sampai
145mEq/liter.
h. Setiap hari pankreas menghasilkan 1200-1500 ml pancreatic juice,
cairan jernih yang tidak berwarna. Pancreatic juice paling banyak mengandung
air, beberapa garam, sodium bikarbonat, dan enzim-enzim. Sodium bikarbonatmemberi
sedikit pH alkalin (7,1-8,2) pada pancreatic juice sehingga menghentikan gerak pepsin
dari lambung dan menciptakan lingkungan yangsesuai bagi enzim-enzim dalam usus
halus.
i. Enzim-enzim dalam pancreatic juice termasuk enzim pencernaankarbohidrat
bernama pankreatik amilase; beberapa enzim pencernaan proteindinamakan tripsin,
kimotripsin, karboksipeptidase; enzim pencernaan lemak yangutama dalam tubuh orang
dewasa dinamakan pankreatik lipase; enzim pencernaanasam nukleat dinamakan
ribonuklease dan deoksiribonuklease.Seperti pepsin yang diproduksikan dalam perut
dengan bentuk inaktifnyaatau pepsinogen, begitu pula enzim pencernaan protein dari
pankreas. Hal inimencegah enzim-enzim dari sel-sel pencernaan pankreas.
j. Enzim tripsin yang aktif disekresikan dalam bentuk inaktif
dinamakantripsinogen. Aktivasinya untuk tripsin diselesaikan dalam usus halus oleh
7
8
suatuenzim yang disekresikan oleh mukosa usus halus ketika bubur chyme ini tibadalam kontak
dengan mukosa. Enzim aktivasi dinamakan enterokinase.Kimotripsin diaktivasi dalam
usus halus oleh tripsin dari bentuk inaktifnya,kimotripsinogen. Karboksipeptidase juga
diaktivasi dalam usus halus oleh tripsin.Bentuk inaktifnya dinamakan
prokarboksipeptidase.
2. Endokrin
a. Tersebar di antara alveoli pankreas, terdapat kelompok-kelompok kecil
selepitelium yang jelas terpisah dan nyata. Kelompok ini adalah pulau-pulau
kecil/kepulauan Langerhans yang bersama-sama membentuk organ endokrin.
b. Hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin adalah :
.Insulin
Insulin adalah suatu polipeptida yang mengandung dua rantai asam aminoyang
dihubungkan oleh jembatan disulfida. Terdapat perbedaan kecil dalamkomposisi asam
amino molekul dari satu spesies ke spesies lain. Perbedaan ini biasanya tidak cukup besar
untuk dapat mempengaruhi aktivitas biologi suatuinsulin pada spesies heterolog tetapi
cukup besar untuk menyebabkan insulin bersifat antigenik.
Glukagon
Molekul glukagon adalah polipepida rantai lurus yang mengandung 29nresidu
asam amino dan memiliki molekul 3485. Glukagon merupakan hasil darisel-sel alfa,
yang mempunyai prinsip aktivitas fisiologis meningkatkan kadar glukosa darah. Glukagon
melakukan hal ini dengan mempercepat konversi dariglikogen dalam hati dari nutrisi-nutrisi lain,
seperti asam amino, gliserol, danasam laktat, menjadi glukosa (glukoneogenesis).
Kemudian hati mengeluarkan glukosa ke dalam darah, dan kadar gula darah meningkat.
Somatostatin
Somatostatin dijumpai di sel D pulau langerhans pankreas. Somatostatin
menghambat sekresi insulin, glukagon, dan polipeptida pankreas dan mungkin bekerja
lokal di dalam pulau-pulau pankreas. Penderita tumor pancreas somatostatin mengalami
hiperglikemia dan gejal-gejala diabete lain yang menghilang setelah tumor
diangkat.Para pasien tersebut juga mengalami dyspepsia akibat lambatnya pengosongan
lambung dan penurunan sekresi asam lanmbung,dan batu empedu ,yang tercetus oleh
penurunan kontraksi kandung empedu.
8
9
2.3 Kanker Pankreas
Kanker pankreas merupakan kanker GI mematikkan yang berkembang cepat.
Kanker ini paling sering menyerang orang kulit hitam.Terutama pria berusia 35-70
tahun.Tumor pankreas hampir selalu merupakan adeno karsinoma dan paling sering
muncul di kepala pankreas.Tumor badan dan ekor pankreas dan tumor sel kepulauan
jarang muncul. Jurnal Nursing (2011).
Tumor pankreas dapat berasal dari jaringan eksokrin dan jaringan endokrin
pankreas, serta jaringan penyangganya. Dalam klinis sebagian besar pasien (90%) tumor
pankreas adalah tumor ganas dari jaringan eksokrin pankreas yaitu adenokarsinoma
duktus pankreas . Ilmu Penyakit Dalam FKUI (2006).
Kanker berawal dari kerusakan materi genetika atau DNA (Deoxyribo Nuclead
Acid). Satu sel saja yang mengalami kerusakan genetika sudah cukup DNA. Contohnya
mutasi titik yang menyebabkan pengaktifan di proto-onkogen K-ras di kondon 12
ditemukan > 90 % kanker pancreas.
Mutasi-mutasi ini dapat diidentifikasi dari apusan sitologis atau getah pancreas
yang diperoleh pada saat kanulasi retrograde endoskopi duktus pankreatikus dilakukan.
Mutasi di gen penekan tumor TP53 pernah dideteksi pada 50 – 75% adenokarsinoma
pancreas. Hilangnya fungsi TP53 dan K-ras secara bersamaan mungkin berperan dalam
sifat agresif kanker ini. Selain itu, pada sekitar 90% kasus, gen penekan tumor P16 yang
terletak di kromoson 9P mengalami inaktivasi. Mutasi di gen-gen perbaikan
ketidakcocokan DNA juga dapat menyebabkan kanker pancreas.Tampaknya berbagai
mutasi harus terjadi agar kanker pankreas dapat timbul.Sindrom kanker pankreas familiar
timbul akibatmutasi di sel benih.Contoh-contohnya mencakup mutasi di STK11 pada
9
10
sindrom Puetz-Jegher dan di gen-gen perbaikan ketidakcocokan DNA. Gen perbaikan
ketidakcocokanBRCA2 mengalami inaktivasi pada 7-10% kanker pankreas.
Kanker adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan gangguan
pertumbuhan seluler dan merupakan kelompok penyakit dan bukan hanya penyakit
tunggal (Doegoes, 2000).
Kanker Pankreas merupakan tumor ganas yang berasal dari sel-sel yang
melapisi saluran pankreas.Sekitar 95% tumor ganas pankreas merupakan
Adenokarsinoma.Tumor-tumor ini lebih sering terjadi pada laki-laki dan agak lebih
sering menyerang orang kulit hitam. Tumor ini jarang terjadi sebelum usia 50 tahun dan
rata-rata penyakit ini terdiagnosis pada penderita yang berumur 55 tahun. (Brunner &
Suddarth, 2001).
Pada pankreatitis kronik, jalur timbulnya kanker pankreas mungkin melalui
proses peradangan kronik, termasuk pembentukan stroma. Mediator-mediator
peradangan kronik di duktus dan stroma fibrotik di sekitarnya kemungkinan besar
membantu proses transformasi menjadi ganas, meskipun mekanisme yang pasti belum
diketahui. Transformasi maligna sel-sel ductus pancreaticus manusia sering
menyebabkan deregulasi ekspresi berbagai faktor pertumbuhan dan reseptor, termasuk
faktor perangsang pertumbuhan ( mis, TGF-α) dan reseptor tempatnya terikat ( mis,
faktor pertumbuhan epidermis [EGF] dan reseptor yang mirip EGF). Masih belum
diketahui bagaimana perubahan-perubahan ini berkaitan dengan patogenesis tumor.
2.3 Etiologi Kanker Pankreas
A. Faktor Resiko Eksogen
Dalam fisiologi pancreas getah pancreas bersifat basa dengan komposisi
HCO3 (Asam) dengan kadar 113 meg/L. Setiap hari disekresikan sekitar 1500 mL getah
pancreas. Sekresi getah pancreas bersama dengan sekresi empedu dan getah usus berefek
pada penetralan asam lambung dan menaikkan PH duodenum menjadi 6,0 – 7,0.
Didalam getah penkreas terdapat tripsinogen yang diubah menjadi enzim aktif
tripsin.Tripsin berfungsi untuk mengubah kimotripsinogen menjadi kimotripsin yang
merangsang kerja enzim enteropeptidase. Definisi enterpeptidase akan mengakibatkan
kelainan congenital dan nutrisi protein.
Merupakan Adenoma yang jinak dan Adenokarsinoma yang ganas yang
berasal dari sel parenkim (asiner atau sel duktal) dan tumor kistik.Yang termasuk factor
10
11
resiko eksogen adalah makanan tinggi lemak dan kolesterol, pecandu alkohol, perokok,
orang yang suka mengkonsumsi kopi, dan beberapa zat karsinogen.(Setyono, 2001).
B. Faktor Resiko Endogen
Penyebaran kanker/tumor dapat langsung ke organ di sekitarnya atau melalui
pembuluh darah kelenjar getah bening.Lebih sering ke hati, peritoneum, dan paru.
Kanker di kaput pankreas lebih banyak menimbulkan sumbatan pada saluran empedu
disebut Tumor akan masuk dan menginfiltrasi duodenum sehingga terjadi perdarahan di
duodenum. Kanker yang letaknya di korpus dan kaudal akan lebih sering mengalami
metastasis ke hati, bisa juga ke limpa. (Setyono, 2001).
2.4 Patofisiologi Ca Pankreas
Kanker pancreas hampir 90% berasal dari duktus, dimana 75% bentuk klasik
adenokarsinoma sel duktal yang memproduksi musin. Sebagian besar kasus (70%),
lokasi kanker pada kaput pancreas, 15-20% pada badan dan 10% pada ekor. Pada waktu
di diagnosis, ternyata tumor pancreas relative sudah besar. Tumor yang dapat direseksi
biasanya besarnya 2,5-3,5cm. Pada sebagian besar kasus tumor sudah besar (5-6cm),
dan atau telah terjadi infiltrasi dan melekat pada jaringan sekitar, sehingga tidak dapat
direkseksi.
Pada umumnya tumor meluas ke retroperitoneal ke belakang pankreas,
melapisi dan melekat pada pembuluh darah, secara mikroskopik terdapat infiltrasi di
jaringan lemak peripankreas, saluran limfe, dan perineural. Pada stadium lanjut, kanker
kaput pancreas sering bermetastasis ke duodenum, lambung, peritoneum, hati dan
kandung empedu. Kanker pancreas pada bagian dan ekor pancreas dapat metastasis ke
hati, peritoneum, limpa, lambung dan kelenjar adrenal kiri. Karsinoma di kaput pancreas
sering menimbulkan sumbatan pada saluran empedu sehingga terjadi kolestasis ekstra-
hepatal. Disamping itu akan mendesak dan menginfiltrasi duodenum, yang dapat
menimbulkan peradangan di duodenum. Karsinoma yang letaknya di korpus dan kauda,
lebih sering mengalami metastasis ke hati danke limpa.
Kanker pankreas merupakan tumor yang relatif sering. Sekarang insidennya
mendekati kanker lambung. Tumor ini lebih sering pada pria dibandingkan wanita
dengan rasio 2:1 atau 3:1. Insiden tertinggi pada usia lanjut. Sekitar 60% berasal dari
kaput pankreas, biasanya menyumbat saluran empedu dan menyebabkan ikterus dan
kandung empedu dapat teraba, sedangkan tumor yang berasal dari korpus dan kauda
11
12
sering tetap tenang sampai lanjut sekali. Tanda dan gejala lain adalah sakit perut, BB
menurun, anoreksia, dan nausea (mual).
Diagnosis banding terhadap pankreatitis kronik mungkin sukar. Karena
diagnosis sukar dilakukan, tumor ini biasanya tidak di temukan sampai tumor telah
menyebar di luar batas kemampuan reaksi lokal.
Kemungkinan hidup rata-rata setelah diagnosis ditegakkan adanyana kanker
hati, kandung empedu, atau pankreas adalah kurang dari 1 tahun.
2.5 Klasifikasi Ca Pankreas
Klasifikasi Ca Pankreas terdiri dari :
TX : Tumor primer tidak ditemukan
T1 : Tidak ada bukti tumor primer
Tis : Karsinoma in situ
T1 : Diameter terbesar tumor < 2 cm, terbatas dalam pancreas.
T2 : Diameter terbesar tumor > 2 cm, terbatas dalam pancreas.
T3 : Tumor langsung menginvasi duodenum, duktus biliaris, gaster, limpa,
kolon, dan jaringan sekitar lainnya, tapi belum mengenai trunkus seliak atau vena
mesenterium superior.
T4 : Tumor mengenai trunkus seliak atau vena mesentrium superior.
Kelenjar limfe regional (N)
NX : Kelenjar limfe regional tidak dapat ditemukan.
N0 : Tidak ada metastasis kelenjar limfe regional.
N1 : Terdapat metastasis ke kelenjar limfe regional
Pn1a : Terdapat metastasis satu kelenjar limfe regional
Pn1b : Terdapat metastasis multiple kelenjar limfe regional.
Metastasis jauh (M)
MX : Metastasis jauh tidak dapat ditemukan.
M0 : Tidak ada metastasis jauh.
M1 : Terdapat metastasis jauh.
Klasifikasi stadium
Stadium 0 : Tis, N0, M0
Stadium IA : T1,N0, M0
12
13
Stadium IB : T2, N0, M0
Stadium IIA : T3, N0, M0
Stadium IIB : T1-3, N1, M0
Stadium III : T4, N apapun, M0
Stadium IV : T apapun, N apapun, M1
Berikut adalah klasifikasi TNM kanker pankreas menurut UICC tahun 2002.
Klasifikasi Stadium
Stadium 0 Tis, N0 ,M0
Stadium IA T1, N0, M0
Stadium IB T2, N0, M0
Stadium IIA T3, N0, M0
Stadium IIB T1-3, N1, M0
Stadium III T4, N apapun, M0
Stadium IV T apapun, N apapun, M1
Sumber : Desen, Wan. 2013. Onkologi Klinis
2.6 Tanda dan Gejala Kanker Pankreas
1. Tipe obstruksi
Biasanya adenokarsinoma hulu pankreas sama sekali tidak bersengaja atau
bertanda sampai terjadi ikterus obstrusi. Tanda lambat lainnya ialah menurutnya berat
badan, nyeri epigastrium, dan massa di epigastrium. Kehilangan berat badan dapat
sampai 10 kg. Nyeri hebat di punggung terdapat pada 25% penderita. Kandung empedu
yang teraba tidak nyeri, dan sering ditemukan ikterus obstruksi karena sumbatan di
duktus koledokus menurut hukum courvoisier. Bila terdapat ikterus, hampir selalu
disertai pruritus, dan 5-10% disertai kolangitis.
2. Tipe nonobstruksi
Adenokarsinoma pankreas pada korpus dan ekor pankreas jarang disertai
ikterus. Gejala yang menonjol ialah kehilangan berat badan, nyeri epigastrium dan
pinggang, dan hepatomegali bila terdapat metastatis ke hati.
Sejumlah tanda dan gejala kanker pankreas tak muncul dalam tahap awal.Tapi setelah
tumbuh dan menyebar, nyeri sering berkembang pada perut bagian bawah dan kadang-
13
14
kadang menyebar ke punggung.Rasa sakit bisa menjadi lebih buruk setelah orang makan
atau berbaring. Dan gejala lain yang mungkin muncul antara lain:
1. Berat badan menurun drastis akibat kehilangan nafsu makan
2. Anoreksia dan kembung
3. Diare dengan kandungan lemak dalam feses (steatorrhea)
4. Diabetes ( pada penderita ini disertai berat badan yang menurun drastis, mual, serta
kulit, mata, atau selaput lendir menguning.)
5. Warna urin lebih gelap, biasanya berwarna kehitaman menyerupai warna tanah
6. Mengalami kelelahan berkepanjangan
7. Terjadi pembekuan darah
8. Gangguan sistem pencernaan yang mengarah pada menurunnya metabolisme tubuh
9. Depresi berkepanjangan
10. Gangguan pada organ hati atau liver
Gejala khas dari kanker pankreas adalah :
1. Nyeri pada abdomen yag hebat khususnya pada epigastrium.
2. Ikterus
3. Kadang-kadang timbul perdarahan gastrointestinal
Timbulnya gejala defisiensi insulin hiperglikemia dan toleransi glukosa yang terdiri atas
glukosuria, Diabetes dapat yang abnormal menjadi tanda dini kanker pankreas
14
15
15
16
2.9 Komplikasi Ca Pankreas
Pankreas memroduksi sejumlah enzim yang berfungsi memecahkan
makanan sehingga tubuh Anda dapat menyerap nutrisi yang terkandung dalam makanan.
Tetapi tumor pankreas seringkali menghambat produksi atau penyaluran enzim
ini.Akibatnya, tubuh Anda tidak bisa dengan mudah menyerap nutrisi, yang kemudian
membuat Anda terkena diare dan kehilangan berat badan yang drastis.
Komplikasi lainnya termasuk:
1. Masalah dengan metabolisme glukosa. Tumor yang memengaruhi kemampuan pankreas
Anda memroduksi insulin dapat mendorong pada masalah dengan metabolisme glukosa,
termasuk diabetes.
2. Jaundice, terkadang diikuti dengan rasa gatal yang hebat. Menguningnya kulit dan bagian
putih mata Anda dapat terjadi jika tumor pankreas menyumbat saluran empedu Anda,
pipa tipis yang membawa empedu dari liver ke usus dua belas jari Anda. Warna kuning
berasal dari kelebihan bilirubin. Asam empedu dapat menyebabkan rasa gatal jika
kelebihan bilirubin tersebut mengendap di kulit Anda.
3. Nyeri. Tumor pankreas yang besar akan menekan lingkungan sekitar saraf, menimbulkan
rasa sakit di punggung atau perut yang terkadang bisa menjadi hebat.
4. Metastasis. Ini adalah komplikasi paling serius dari kanker pankreas. Pankreas Anda
dikelilingi oleh sejumlah organ vital, termasuk juga perut Anda, limpa kecil, liver, paru-
paru dan usus. Karena kanker pankreas jarang terdeteksi pada stadium awal, kanker ini
seringkali menyebar ke organ-organ tersebut atau ke dekat ujung limpa.
2.10 Pemeriksaan Diagnostic Kanker Pancreas
1 USG : USG abdomen merupakan pilihan metode survei dan diagnosis kanker pankreas.
Yang ditandai dengan sederhana, non-invasif, non-radioaktif, dapat multi-sumbu
pengamatan permukaan, dan lebih jelas melihat struktur pancreas dengan internal
saluran empedu atau tanpa obstruksi dan lokasi obstruksi.Keterbatasan USG adalah
bidang pandang kecil yang rentan terhadap perut, gas usus, dan somatotip.Selain itu,
USG juga bergantungan dengan pengalaman dokter yang memeriksa dan peralatan
yang digunakan, subjektivitas tertentu, jika perlu, mengingat kombinasi dari
16
17
pencitraan maka dapat ditambahkan dengan pemeriksaan resonansi CT dan magnetik
(MRI) serta tes laboratorium.
2. CT : CT saat ini menjadi metode alat pemeriksa yang terbaik untuk pankreas dengan
pemeriksaan noninvasif, terutama digunakan untuk diagnosis kanker pankreas dan
pementasan. Dapat melihat ukuran dan lokasi lesi secara luas, tetapi diagnosis
kualitatif tidak akurat, tidak kondusif untuk menampilkan hubungan antara tumor
dan struktur sekitarnya.CT dapat dengan akurat menentukan apakah sudah ada
metastasis pada hati dan kelenjar getah bening.CT menjadi banyak digunakan dalam
beberapa tahun terakhir bidang diagnosis tumor dan sebagai sarana untuk
menentukan langkah pengobatan, anda dapat lebih akurat menilai sifat dan tingkat
lesi stadium tumor ganas dan pilihan pengobatan dengan nilai yang lebih tinggi.
3 Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan resonansi magnetik
Kolangiopankreatografi (MRCP) : Bukan sebagai metode pilihan untuk diagnosis
kanker pankreas, tetapi ketika pasien alergi dengan kontras ketingkatkan CT maka
dapat dilakukan pemeriksaan scan MRI,tetapi tidak untuk mendeteksi tingkatan
stadiumnya. Selain itu, beberapa lesi sulit untuk dikarakterisasi, berdasarkan
pemeriksaan CT dapat digantikan dengan melakukan MRI, untuk melengkapi
kekurangan dari gambar CT. MRCP dilakukan untuk menentukan perbandingan tanpa
obstruksi bilier dan tempat obstruksi, penyebab obstruktif memiliki keuntungan jelas,
dan Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP), empedu transhepatik
saluran pencitraan alat invasif, dan lebih aman.
2.11 PenatalaksanaanTindakan bedah yang harus dilakukan biasanya cukup luas jika ingin
mengangkat tumor terlokalisir yang masih dapat direseksi.Namun demikian, terapi
17
18
bedah yaitu Definitive (eksisi total lesi), Tidak dapat dilakukan karena pertumbuhan
yang sudah begitu luas.Tindakan bedah tersebut sering terbatas pada tindakan paliatif.
Meskipun tumor pankreas mungkin resisten terhadap terapi radiasi standar,
pasien dapat diterapi dengan radioterapi dan kemoterapi (Fluorourasil, 5-FU) .jika
pasien menjalani pembedahan, terapi radiasi introperatif (IORT = Intraoperatif
Radiation Theraphy) dapat dilakukan untuk memberikan radiasi dosis tinggi pada
jaringan tumor dengan cedera yang minimal pada jaringan lain serta dapat
mengurangi nyeri pada terapi radiasi tersebut. (Brunner & Suddarth, 2002)
18
19
ASUHAN KEPERAWATAN NANDA NOC NIC CA PANKREAS
Diagnosa Nic Noc1. Nyeri akut
berhubungan dengan obetruksi pankreas, duktusbiler, konstaminsasi pada permukaan peritoneal oleh eksudatpankreas / autodigesti oleh pankreas.
Management nyeri, aktifitas :
Lakukan penilaian nyeri secara
komprehensif dimulai dari lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas dan penyebab.
Kaji ketidaknyamanan secara
nonverbal, terutama untuk pasien
yang tidak bisa
mengkomunikasikannya secara
efektif
Pastikan pasien mendapatkan
perawatan dengan analgesic
Gunakan komunikasi yang
terapeutik agar pasien dapat
menyatakan pengalamannya
terhadap nyeri serta dukungan
dalam merespon nyeri
Pertimbangkan pengaruh budaya
terhadap respon nyeri
Tentukan dampak nyeri terhadap
kehidupan sehari-hari (tidur,
nafsu makan, aktivitas, kesadaran,
mood, hubungan sosial,
performance kerja dan melakukan
tanggung jawab sehari-hari)
Evaluasi pengalaman pasien atau
keluarga terhadap nyeri kronik
atau yang mengakibatkan cacat
Evaluasi bersama pasien dan
tenaga kesehatan lainnya dalam
menilai efektifitas pengontrolan
Control nyeri.Indikator yang ingin di capai
Gunakanukuranpenceg
ahan
Penggunaan analgesic
yang tepat
Pantau tanda2 vital
Melaporkantanda/
gejalanyeripadatenagak
esehatan
Menilaigejaladarinyeri
Gunakancatatannyeri
Tingkatannyeri.
Indicator yang ingin di
capai:
Melaporkannyeri
Fruekuensinyeri
Panjangnya episode
nyreri.
Keteganganotot.
Kegelisahan
Perubahanfruekuensipe
rnafasan
Perubahantekanandarah
.
Hilangnyanafsumakan.
Berkeringat.
Ekspresinyerilisan.
Ekspresiwajahsaatnyeri
Mekindungibagiantubu
19
20
nyeri yang pernah dilakukan
Bantu pasien dan keluarga
mencari dan menyediakan
dukungan.
Gunakan metoda penilaian yang
berkembang untuk memonitor
perubahan nyeri serta
mengidentifikasi faktor aktual dan
potensial dalam mempercepat
penyembuhan
Tentukan tingkat kebutuhan
pasien yang dapat memberikan
kenyamanan pada pasien dan
rencana keperawatan
Menyediakan informasi tentang
nyeri, contohnya penyebab nyeri,
bagaimana kejadiannya,
mengantisipasi ketidaknyamanan
terhadap prosedur
Kontrol faktor lingkungan yang
dapat menimbulkan
ketidaknyamanan pada pasien
(suhu ruangan, pencahayaan,
keributan)
Mengurangi atau menghapuskan
faktor-faktor yang mempercepat
atau meningkatkan nyeri
(spt:ketakutan, fatique, sifat
membosankan, ketiadaan
pengetahuan)
Mempertimbangkan kesediaan
pasien dalam berpartisipasi,
kemampuannya dalam
berpartisipasi, pilihan yang
h yang nyeri.
Perubahanfruekuensina
di.
Tingkat kenyamanan.
Indicator yang ingin di
capai:
Melaporkanperkemban
ganfisik.
Melaporkanperkemban
gankepuasan.
Melaporkanperkemban
ganpsikologi.
Mengekspresikanperasa
andenganlingkunganfisi
ksekitar.
Mengekspresikanperasa
ansecara spiritual.
Melaporkankepuasande
ngantingkatanmandiri.
Mengekspresikankepua
sandengan control
nyeri.
20
21
digunakan, dukungan lain dalam
metoda, dan kontraindikasi dalam
pemilihan strategi mengurangi
nyeri
Pilihlah variasi dari ukuran
pengobatan (farmakologis,
nonfarmakologis, dan hubungan
atar pribadi) untuk mengurangi
nyeri
Pertimbangkan tipe dan sumber
nyeri ketika memilih metoda
mengurangi nyeri
Mendorong pasien dalam
memonitor nyerinya sendiri
Ajari untuk menggunakan tehnik
non-farmakologi (spt:
biofeddback, TENS, hypnosis,
relaksasi, terapi musik, distraksi,
terapi bermain, acupressure,
apikasi hangat/dingin, dan
pijatan ) sebelum, sesudah dan
jika memungkinkan, selama
puncak nyeri , sebelum nyeri
terjadi atau meningkat, dan
sepanjang nyeri itu masih terukur.
Kolaborasikan dengan pasien dan
tenaga kesehatan lainnya untuk
memilih dan
mengimplementasikan metoda
dalam mengatasi nyeri secara
non-farmakologi.
Menyediakan analgesic yang
dibutuhkan dalam mengatasi
nyeri
21
22
MenggunakanPatient-Controlled
Analgesia (PCA)
Gunakan cara mengontrol nyeri
sebelum menjadi menyakitkan
(puncak nyeri)
Pengobatan sebelum beraktivitas
untuk meningkatkan partisipasi ,
tapi evaluasi resiko pemberian
obat penenang
Pastikan pretreatmen strategi
analgesi dan/ non-farmakologi
sebelum prosedur nyeri hebat
Kaji tingkat ketidaknyamanan
bersama pasien, catat perubahan
dalam catatan medis dan
informasikan kepada tenaga
kesehatan yang lain
Evaluasi efektifitas metoda yang
digunakan dalam mengontrol
nyeri secara berkelanjutan
Modifikasi metode kontrol nyeri
sesuai dengan respon pasien
Anjurkan untuk istirahat/tidur
yang adekuat untuk mengurangi
nyeri
Dorong pasien untuk
mendiskusikan pengalamannya
terhadap nyeri
Beritahu dokter jika metoda yang
digunakan tidak berhasil atau jika
ada komplain dari pasien
mengenai metoda yang diberikan
Informasikan kepada tenaga
kesehatan yang lain/anggota
22
23
keluarga tentang penggunaan
terapi non-farmakologi yang akan
digunakan oleh pasien
Gunakan pendekatan dari
berbagai disiplin ilmu dalam
manajemen nyeri
Mempertimbangkanpasien,
keluarga, danhal lain yang
mendukungdalam proses
manajemennyeri
Menyediakan informasi yang
akurat untuk meningkatkan
pengetahuan keluarga terhadap
respon nyeri
Menyertakan keluarga dalam
mengembangkan metoda
mengatasi nyeri
Monitor kepuasan pasien terhadap
manajemen nyeri ynag diberikan
dalam interval yang ditetapkan.
PemberianobatpenenangAktifitas :
Kajiriwayatkesehatanpasiendanriw
ayatpemakaianobatpenenang
Tanyakankepadapasienataukeluarg
atentangpengalamanpemberianobat
penenangsebelumnya
Melihatkemungkinanalergiobat
M
eninjauapakahpasientelahmentaatip
embatasanberkenaan dg
aturanmakan, seperti yang
ditentukan
23
24
Meninjauulangtentangcontraindika
sipemberianobatpenenang
Beritahukeluargadan/
ataupasiententangefekpemberianob
atpenenang
Mengevaluasitingkatankesadaranp
asiendanrefleks normal
sebelumpemberianobatpenenang
Memperoleh TTV dalambatas
normal
Memperolehkadaroksigendanirama
EKG dalambatas normal
Mengetahuiperjalananobatmelalui
IV
Memberikanpengobatansesuai
order dokter,
sesuaikandenganresponpasien
Memonitortingkatankesadaranpasi
en
Monitor kadaroxigendarah
Memonitor EKG pasien
Memonitorpasienterhadapefeknega
tifobat, mencakupperadangan,
tekananberhubungandenganpernap
asan, somnolen yang takpantas,
hipoxemia, arrithmia, apnea.
Memastikanketersediaandanpembe
rian benzodiazepine
sebagaireseptorantagonis
(flumazenil),
sesuaidenganprotokoldanorderando
kter
Memastikanketersediaandanpembe
rian anti narkotika,
24
25
sesuaidenganprotokoldanorderando
kter
Menentukanukuran unit yang
seimbangsesuaikeb
utuhanpasien
Penghentianpemberianobatpenenan
gsesuaidenganprotokol
Pendokumentasianresponpasien
25
26
26
1. Resiko tinggi
kekurangan
volume cairan
berhubungan
dengankehilangan
cairan berlebihan,
muntah,
penghisapan
gaster,perdarahan
dan asupan cairan
tidak adekuat.
ManajemenCairan
Aktifitas :
Timbang BB tiaphari
Pertahankan intake yang
akurat
Monitor status hidrasi
(seperti :kelebapan
mukosa membrane, nadi)
Monitor TTV
Monitor perubahan BB
klien sebelum dan
sesudah dialisa
Monitor respon pasien
untuk meresepkan terapi
elektrolit
Anjurkanklienuntuk
intake oral
Distribusikancairan> 24
jam
Konsultasi dengan
dokter, jika gejala dan
tanda kehilangan cairan
makin buruk
Persiapkanuntukadminist
rasiprodukdarah
Berikanterapi IV
Nasogastrikuntukmengga
ntikehilangancairan
Pencegahanperdarahan
Aktifitas:
Monitor kemungkinan
terjadinya perdarahan
pada pasien
Pantau gejala dan
tanda timbulnya
perdarahan yang
berkelanjutan cek
sekresi pasien baik
yang terlihat maupun
yang tidak disadari
KESEIMBANGAN CAIRAN
Indicator yang ingin di capai:
Tekanandarah : DBH
Tekananarteri rata-rata :
DBN
Tekanan vena sentral :
DBH
Tekananhambatanpulmonal
: DBH
Palpasinadiperifer
Perubahansuaranapas (-)
Kestabilanberatbadan
Mata yang cekung (-)
Konfusi yang tidak tampak
Rasa haus abnormal (-)
Hidrasikulit
Kelembabanmukosakulit
STATUS NUTRISI: INTAKE
MAKANAN DAN CAIRAN.
Indikator yang hendak di
capai :
Intake makanan di mulut
Intake di saluranmakanan
Intake cairan di mulut
Intake cairan
Intake Total Parenteral
Nitrition.
KESEIMBANGAN
ELEKTROLIT DAN ASAM
BASA
Indikator yang ingin di capai
Denyutjantung
Iramajantung
Pernapasan
Iramanapas : DBH
Status kesadaran
Orientasikognitif
Kekuatanotot
27
Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan
27
28
Kanker Pankreas merupakan tumor ganas yang berasal dari sel-sel yang melapisi
saluran pankreas. Sekitar 95% tumor ganas pankreas merupakan Adenokarsinoma. Tumor-
tumor ini lebih sering terjadi pada laki-laki dan agak lebih sering menyerang orang kulit
hitam. Tumor ini jarang terjadi sebelum usia 50 tahun dan rata-rata penyakit ini terdiagnosis
pada penderita yang berumur 55 tahun. (Brunner & Suddarth, 2001).
Kanker Pankreas pada bagian badan dan ekor pancreas dapat metastasis ke hati,
peritoneum, limpa, lambung dan kelenjar adrenal kiri. Karsinoma di kaput pancreas sering
menimbulkan sumbatan pada saluran empedu sehingga terjadi kolestasis ekstra-hepatal.
Disamping itu akan mendesak dan menginfiltrasi duodenum, sehingga dapat menimbulkan
peradangan di duodenum. Karsinoma yang letaknya di korpus dan kaudal, lebih sering
mengalami metastasis ke hati danke limpa.
Perawatan Kanker Pankreas dapat dilakukan dengan operasi, radioterapi dan
kemoterapi. Ada juga perawatan untuk rasa nyeri akibat kanker pancreas,
bioterapi/imuniterapi dan follow up test.
3.2 Saran
Diharapkan kepada pembaca khususnya perawat untuk selalu menambah pengetahuan
mengenai Penyakit Kanker Pankreas.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2014. Makalah Ca Pankreas. Diakses pada tanggal 11 Mei 2014 dari
http://irmaasusil.wordpress.com/2014/03/16/makalah-ca-pankreas/
Anonym.2011. Penyakit dan Dianosa Ca Pankreas. Diakses pada tanggal 11 mei 2014 dari
http://prodia.co.id/penyakit-dan-diagnosa/kanker-pankreas
28
29
Anonym. 2013. Perawatan Kanker Pankreas. Diakses pada tanggal 11 Mei 2014 dari
http://infokesehatan1001.blogspot.com/2013/04/perawatan-kanker-pankreas.html
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Ed. 8 Vol. 2.
Jakarta : EGC.
Corwin, J. Elizabeth.2009. Buku Saku Patofisiologi Edisi Rev. 3. Jakarta: EGC.
Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta kedokteran Jilid 1, Jakarta: Media Aesculapius
Noer, Sjaifoellah. 1996. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1 Ed. 3. Jakarta : Balai
Penerbit FKUI.
Price, Sylvia. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Vol. 2.
Jakarta EGC
Riyadi, Sujono dan Sukarmin. 2013. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan
Gangguan Eksokrin & Endokrin pada Pankreas. Yogyakarta: Graha Ilmu.
29