c2o newsletter, edisi khusus membaca kota surabaya, vol. 7 november 2010

12
facebook.com/c2o.library WEB: http://c2o-library.net twitter.com/c2o_library L I B R A R Y . C I N E M A T H E Q U E . C A F E n e w s l e t t e r EDISI KHUSUS Vol. 7, November 2010 Membaca Kota Surabaya KOMUNITAS: Surabaya Tempo Dulu & Surabaya Food BUKU: Karya Idrus, Pramoedya Ananta Toer, Suparto Brata, Du- kut Imam Widodo, Ludruk (James L. Peacock), Komedie Stamboel (Matthew Cohen), Howard W. Dick, Remy Sylado, K'tut Tantri, Purnawan Basundoro FILM: Soerabaja, Surabaya & Jalan Raya Pos

Upload: c2o-library

Post on 09-Mar-2016

222 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Newsletter C2O diterbitkan tiap awal bulan sebagai media berkala yang memuat informasi acara, ulasanbuku & film dari koleksi kami, dan berita-berita lainnya. Unduh gratis dari situs C2O, http://c2o-library.net atau dapatkan di C2O.Bebas untuk disebarkan, digandakanatau diadaptasi, selama (1) mencantumkan atribusi penga-rang, (2) untuk kepentingan non-komersil, dan (3) didistribusikan dalam kondisi yang sama.

TRANSCRIPT

Page 1: c2o newsletter, edisi khusus MEMBACA KOTA SURABAYA, vol. 7 November 2010

facebook.com/c2o.libraryWEB: http://c2o-library.net twitter.com/c2o_library

LIBRARY

.

CINEMATHEQUE

.

CAFE

newsletter

EDISI KHUSUS Vol. 7, November 2010

MembacaKota Surabaya

Komunitas: surabaya tempo Dulu & surabaya Food

BuKu: Karya idrus, Pramoedya ananta toer, suparto Brata, Du-kut imam Widodo, Ludruk (James L. Peacock), Komedie stamboel

(matthew Cohen), Howard W. Dick, Remy sylado, K'tut tantri, Purnawan

Basundoro

FiLm: soerabaja, surabaya & Jalan Raya Pos

Page 2: c2o newsletter, edisi khusus MEMBACA KOTA SURABAYA, vol. 7 November 2010

2 | C2O Newsletter vol. 7 > November 2010

Newsletter C2O diterbitkan tiap awal bulan sebagai media berkala yang memuat informasi acara, ula-san buku & film dari koleksi kami, dan berita-berita lainnya. Unduh gratis dari situs C2O, http://c2o-library.net atau dapatkan di C2O.

Bebas untuk disebarkan, di-gandakan atau diadaptasi, selama (1) mencantumkan atribusi penga- rang, (2) untuk kepentingan non-komersil, dan (3) didistribusikan dalam kondisi yang sama.

KONTRIBUSI TULISAN | C2O meneri-ma kiriman tulisan ulasan/tinjauan (buku/film/musik), reportase aca-ra, artikel (hasil observasi, terjema-han, dll.). Panjang tulisan min. 400 kata. Sertakan sumber acuan, foto/ilustrasi, dan biodata singkat.

C2OPusat informasi dan kegiatan di mana pengunjung dari beragam kalangan dapat menggunakan me-dia informasi demi keterbukaan pikiran dan budaya. Tersedia lebih dari 4,000 buku pilihan dalam ba-hasa Inggris dan Indonesia dengan tema utama sastra, sejarah, sosial budaya, seni & disain. Tersedia juga beragam komik, dan lebih dari 900 film penting beserta literaturnya.

ALAMATJl. Dr. Cipto 20 Surabaya 60264(jln kecil seberang konjen Amrik)Tel: (031) 77525216HP: 081515208027 / 085854725932Web: http://c2o-library.netEmail: [email protected]

JAM BUKASenin, Rabu-Jumat 10.00 - 19.00Sabtu-Minggu 11.00 - 21.00Selasa tutup

SUPPORT THE LIBRARY! Newsletter ini, beserta seluruh kegiatan, situs dan koleksi Perpustakaan C2O, ada ka-rena dukungan dan kontribusi anggota, teman, dan pengunjung C2O dari berbagai latar belakang. BCA KCU Darmo No. 0885268191 (A/N: Kathleen M. Azali). Untuk sumbangan buku, lihat hal. 12.

Khusus untuk bulan November, kami menambah sedikit halaman. Demi menggiatkan usaha Mem-baca Kota Surabaya, kami mengangkat koleksi

buku (hal. 6-7) dan film (hal. 8) mengenai Surabaya yang tersedia di C2O, dengan tujuan memperkenalkan dan membangkitkan semangat untuk menggali dan mengenal lebih jauh kota kita. Selain itu, kami juga akan menampil-kan komunitas-komunitas Surabaya yang telah banyak membantu dan menginspirasi kami: Surabaya Tempo Dulu (STD) dan SurabayaFood. Baca sedikit mengenai mereka di hal. 4-5. STD juga akan tampil sebagai nara-sumber pemutaran dua film yang berkaitan dengan seja-rah Surabaya, Soerabaja, Surabaya dan Jalan Raya Pos (info pemutaran di hal. 8). Untuk mengibur di malam Sabtu, kami hadirkan juga film-film tentang kota (hal.9). Semoga bisa mendorong kita untuk lebih aktif mengenal, memelihara dan menggali potensi kota kita sendiri.

Di bulan Oktober, ada tiga bencana alam besar melanda Indonesia: 1) banjir bandang di Wasior (150 orang tewas, 150 hilang, 6.000 mengungsi); 2) gempa bumi dan tsu-nami di Mentawai (413 tewas, 163 hilang); 3) Gunung Merapi meletus (35 tewas, belasan ribu mengungsi). Koordinasi relawan masih belum tertata (“banyak manu-sia, sedikit bekerja”), penyaluran bantuan belum merata, birokrasi berbenturan. Jika ingin membantu meringan-kan, berikut adalah beberapa saluran bantuan:

Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas1. BCA cab. Gajah Mada, Jakarta, No. A/C 0123021433

Tim Relawan LINGKARMUDA2. : Lingkarmuda posko MCR (Muticulture Campus Realino) dan Lingkarmuda posko Rumah Pelangi, Muntilan. http://lingkarmudaindonesia.blogspot.com/ BNI syariah no 018747930 a.n Dominika Dian Nuri Ningtyas Mandiri no 137-00-0568007-5 a.n Denta Nur Patria BCA no KCP Urip Sumohardjo no. 4560050491 a.n. Cha-tarina Grasia. SMS nama, alamat, dan besaran bantuan ke 085228214600 (HP LINGKARMUDA).

DARI REDAKSI

Page 3: c2o newsletter, edisi khusus MEMBACA KOTA SURABAYA, vol. 7 November 2010

November 2010 < C2O Newsletter vol. 7 | 3

UTAMA

Posisi Surabaya saat itu terlihat dari jaringan transportasi dan ko-

munikasi yang terpelihara, banyaknya perusahaan dan konsulat asing, majunya media jurnalisme dalam ber-bagai bahasa, dan keterbu-kaannya terhadap berbagai tren arsitektur, kesenian, bahkan politik radikal.

Jatuhnya industri gula de-ngan depresi 1930an, disusul dengan serangan Jepang, revolusi, dan kemerdekaan, menundukkan Surabaya da-lam stagnasi yang panjang dan sempat meredupkannya dari peta ekonomi interna-sional untuk jangka waktu yang cukup lama.

Berbagai pergolakan dan perubahan politik, ekonomi dan sosial budaya bermun-culan, dan cerita mengenai Surabaya akan terus berjalan. Pertanyaan-pertanyaan me-ngenai identitas, citra, label, dan segala permasalahannya, terus-menerus dilontarkan.

Apakah identitas Sura-baya? Berbagai label seperti

kota dagang, kota pendidi-kan, heroik, green & clean, sparkling, (berusaha) digu-lirkan. Belum lagi identitas bonek (bondo nekat) dan warna hijaunya, tak jarang berbareng dengan label lain-nya (yang sering berkonotasi negatif ) seperti kasar, cuek acuh tak acuh, dan tidak peduli budaya.

Benarkah? Di C2O, kami percaya pada pentingnya membaca dan mengetahui sejarah, daripada mengha-biskan waktu pada slogan, asumsi, citra dan label habit-ual yang kerap mengaburkan ketimbang mencerahkan.

Terlalu sering, kita men-dengar klaim-klaim heroik dan rujukan ke referensi-ref-erensi mengenai Surabaya; bagaimana kota ini menjadi subjek atau latar belakang berbagai karya nasional maupun internasional. Tapi sudahkah kita membacanya atau melihatnya? Dari nove-let Idrus yang berjudul Sura-baya, Kremil yang dituliskan Pak Suparto Brata, Kembang

Jepun yang pernah ditulis oleh Remy Sylado, sudah-kah kita membacanya? Dan ketika kita menonton per-tunjukan ludruk, tahukah kita asal-usulnya, dan ke-napa kondisinya saat ini be-gitu terabaikan? Bagaimana dengan komedie stamboel, teater keliling dari daerah Krambangan yang menjadi cikal bakal berbagai seni pertunjukan di Indonesia? Dan, jika kita selalu meraya-kan Hari Pahlawan, apa yang sebenarnya kita rayakan?

Ada berbagai cerita dan sejarah Surabaya yang kita sendiri begitu asing. De-ngan ini kami bermaksud mengundang semua pihak untuk saling belajar dan berbagi informasi menge-nai kota kita, mulai dari buku dan film mengenai Surabaya yang tersedia di C2O, dan komunitasnya. Meskipun banyak kekurang-annya, semoga sedikit ber-guna. Kritik, komentar, saran, silahkan email ke: [email protected]

Membaca Kota SurabayaSurabaya pernah menjadi kota terbesar dan terpenting di Hindia Belanda. Bahkan dibanding-kan Batavia yang sepi, Surabaya merupakan pelabuhan penting di Asia modern sejajar den-gan Kalkuta, Rangoon, Singapore, Bangkok, Hongkong dan Shanghai. Siapapun yang bergelut dalam dunia pelayaran tujuh-puluh tahun yang lalu akan mengenali Surabaya sebagai pelabu-han gula terbesar ketiga di dunia (Surabaya, City of Work, Howard Dick, 2002).

Page 4: c2o newsletter, edisi khusus MEMBACA KOTA SURABAYA, vol. 7 November 2010

4 | C2O Newsletter vol. 7 > November 2010

MEMBACA SEJARAH SURABAyA

Menurut Nikki P u t r a y a n a dan Bambang

Irawan, dua dari admin STD, awalnya tidak ada yang kenal secara tatap muka—semuanya bertemu di dunia maya. Dan sampai artikel ini ditulis, baru dua kali mereka mengadakan semacam kopdar/gather-ing tatap muka. Terakhir mereka bahkan berkunjung ke rumah Pak Dukut Imam Widodo, penulis banyak buku sejarah, antara lain Hikajat Surabaia Tempo Doeloe yang juga merupa-kan salah satu buku favorit anggota C2O.

STD mempunyai sema-ngat mengagumkan untuk sama-sama belajar menge-nali Surabaya lebih jauh. Tiap bulannya, mereka memilih satu topik sebagai fokus utama, yang kemu-dian dikelompokkan dalam satu album foto menjadi semacam esai foto. Di STD, semua orang—admin mau-pun anggota—sama-sama belajar dan didorong untuk saling berbagi informasi mengenai Surabaya, sekecil apapun. Kebanyakan dari admin STD tidak berlatar belakang studi sejarah, dan jarang yang berasal dari Surabaya. Tapi semuanya,

dengan beragam latar bela-kang dan profesi, mempu-nyai kepedulian dan keingi-nan untuk menanamkan kecintaan kota, saling meng- inspirasi dan mendorong pemikiran kritis. Selain itu, mereka juga mengembang-kan perhatian terhadap etika dalam penyebaran media, dan sangat mendo-rong partisipasi aktif dari anggota-anggotanya untuk menggali sejarah di sekitar kita.

Ide awal dibuatnya STD berawal dari ditemukan-nya buku Oud Soerabaia di perpustakaan Universitas Murdoch dan rasa takjub melihat koleksi buku ber-bahasa Indonesia di situ dan pada saat yang sama se-dang membaca buku Pram, Bumi Manusia. Gaya cerita Pram yang membangkitkan semangat dan pengetahuan “alternatif ” nya yang me-narik membuat rasa sayang bila buku diletakkan sete-lah dibaca. Dari buku itu Bambang mencari kalimat-kalimat yang bisa diklop-kan dengan foto-foto Sura-baya atau yang terkait.

Karena keterbatasan halaman, re-portase ini kami persingkat. Baca wawancara lengkapnya di: http://c2o-library.net/2010/10/surabaya-tempo-dulu/

Surabaya Tempo Dulu (selanjutnya STD) adalah satu komunitas yang aktif membagi informasi sejarah lokal Surabaya dengan memanfaatkan media jaringan sosial Facebook. C

2O pun, berkenalan dengan STD mela-

lui Facebook. Di sela-sela banjiran update status, kami melihat sedikit nyempil informasi renyah dan menarik mengenai sejarah Surabaya, yang hampir selalu diupdate setiap hari, kerap dibarengi dengan foto, gambar ataupun peta.

Surabaya Tempo DuluMengenal dan berbagi sejarah Surabaya

Page 5: c2o newsletter, edisi khusus MEMBACA KOTA SURABAYA, vol. 7 November 2010

November 2010 < C2O Newsletter vol. 7 | 5

MEMBACA KULINER SURABAyA

Pertama, adalah ke-kayaan kulinernya. Ada banyak sekali

tempat makan di Surabaya. Tentu tidak bisa diperha-tikan dari segi jumlah saja jika dibandingkan Jakarta. Tetapi jika dibandingkan dengan jumlah penduduk kota Surabaya maka jumlah tempat makan di Surabaya mulai dari yang warung sampai kelas restoran ada banyak sekali. Selain jum-lah, keanekaragaman jenis hidanganpun juga patut dibanggakan. Mungkin tidak banyak yang tahu, bahkan mungkin warga Surabaya sendiri tentang beragamnya jenis hidangan yang ada di Surabaya. Yang mewakili kuliner Nusan-tara, SuFocrew menemukan depot khas hidangan Batak yang sangat lezat: Rumah makan khas kota Bagan Siapi-api yang otentik. Mu-lai dari Coto, Konro sam-pai Ikan Bakar khas Makas-sar yang mantap juga ada. Jangan lupa pula penjual bebek goreng dengan para penggemar fanatiknya yang luar biasa militan dan last

but not least kuliner khas Surabaya sendiri seperti Rujak Cingur, Rawon lalu Lontong Balap dan kuliner khas Surabaya lainnya.

Kuliner internasional juga menunjukkan perkem-bangan pesat. Untuk ma-kanan Asia seperti Jepang contohnya, sudah ada bayak tempat makan mulai dari yang otentik hingga yang Japanese Fusion. Hidangan Eropa yang berkelas inter-nasional juga ada. Bahkan restoran fine dining juga su-dah bisa ditemui

Kedua adalah tempat. Mulai dari yang nyempil di gang dan jadi satu den-gan tempat tinggal hingga restoran dengan interior ru-mah antik yang berusia leb-ih dari 100 tahun, warung berkapasitas kurang dari 10 hingga ribuan orang juga OK. Tidak peduli tempat-nya, di mana saja asal me-nyediakan hidangan yang enak pasti ramai pembeli.

Ketiga, kekhasan citara-sanya. Walaupun Surabaya adalah kota metropolitan sejak jaman dahulu kala akar budaya Arek Suroboyo

memiliki kekuatan yang luar biasa. Hal ini yang membuat warga Surabaya tidak terlalu terlihat wa-jah metropolisnya. Justru karena para pendatang yang menetap di Surabaya terserap dalam budaya Arek Suroboyo tersebut. Hal ini bisa dilihat dari faktor yang paling mudah yaitu bahasa. Jika kita lihat gaya bahasa generasi ke-2 atau ke-3 pendatang yang menetap di Surabaya pasti mereka mu-lai bercakap-cakap dengan bahasa Suroboyoan. Sete-lah bahasa, biasanya mereka juga menjadi penggemar fa-natik citarasa khas Surabaya dan menempatkan Rujak Cingur sebagai salah satu makanan favoritnya (jokes)

Demikian sekelumit cata-tan perjalanan Surabaya-Food.com selama kurang lebih 2 tahun. Semoga dapat memberi gambaran tentang perkembangan di-namika masyarakat kota Surabaya. (CARLOS)

Surabayafood.com didirikan pertama kali atas sebuah ide sederhana yaitu bagaimana agar lebih mudah mencari tempat-tempat makan di Surabaya lewat sarana teknologi informasi berbasis internet. Tetapi selama 2 tahun ini, ide yang sederhana itu tidak lagi menjadi hal yang sederhana. Intensitas para SuFocrew (sebutan untuk para pengelola website SurabayaFood.com) untuk menjaga keberadaan dan kelangsungan website ini membawa kami pada kenyataan yang luar biasa dari kota Surabaya yang memang luar biasa ini.

Page 6: c2o newsletter, edisi khusus MEMBACA KOTA SURABAYA, vol. 7 November 2010

6 | C2O Newsletter vol. 7 > November 2010

BUKU: KOLEKSI SURABAyA

Surabaya, telah muncul dalam berbagai buku, fiksi maupun non-fiksi. Ironisnya, ter-lalu sering kita mendengar referensi mengenai Surabaya, tapi sendirinya asing dengan referensi buku yang dimaksud. Keterbatasan akses dan arsip memang selalu menja-

di kendala. Untuk itu, bulan ini kami mengangkat sejumlah buku dari koleksi kami yang berkaitan dengan Surabaya, dengan ulasan yang akan ditampilkan di situs kami. Ada ban-yak buku sejarah karya Pak Dukut, Purnawan Basundoro, dan H. W. Dick. Pram mengam-bil setting Surabaya di mahakayanya Bumi Manusia. Idrus menggambarkan pertempuran Surabaya. James L. Peacock menuliskan buku komprehensif mengenai ludruk sebagai Ritus Modernisasi. Mengenai Komedie Stamboel, komedi keliling asal Krambangan yang men-jadi cikal bakal berbagai seni pertunjukan di Indonesia, baca buku Matthew Cohen. Jangan lupa, Kremil (Suparto Brata) dan Kembang Jepun (Remy Sylado). Saatnya, kenali kotamu!

Komedie Stam-boelMatthew CohenOhio UP, 2006No. Panggil:792.09598 COH Kom

Bumi ManusiaPramoedya Ananta ToerPenerbit:Hasta MitraNo Panggil: F TOE Bum

Saksi MataSuparto BrataKompasNo. Panggil:F BRA SakAsal: Suparto Brata

KremilSuparto BrataPustaka PelajarNo. Panggil:F BRA KreAsal: Suparto Brata

Hikayat Soera-baja Tempo Doeloe 1-3Dukut Imam WidodoNo. Panggil:959.82 WID HikAsal: Pak Dukut

Komunitas Tiong-hoa di SurabayaAndjarwati NoordjanahPenerbit:OmbakNo. Panggil: 305.895105982NOO Kom

Revolusi di Nusa DamaiKetut TantriPenerbit:GramediaNo. Panggil:F TAN Rev

Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke RomaIdrusBalai PustakaNo. Panggil: F IDR Ave

Ritus Modernisa-si: Aspek Sosial & Simbolik Teater Rakyat IndonesiaJames L. PeacockBalai PustakaNo. Panggil: 792.095982

Kembang JepunRemy SyladoPenerbit:GramediaNo. Panggil:F SyL Kem

Kembang JepunRemy SyladoPenerbit:GramediaNo. Panggil:F SyL Kem

Surabaya, City of WorkHoward W. DickPenerbit:Ohio Uni Pr, 2002No. Panggil:330.95982 DIC SurAsal: Bambang Irawan, STD

Page 7: c2o newsletter, edisi khusus MEMBACA KOTA SURABAYA, vol. 7 November 2010

November 2010 < C2O Newsletter vol. 7 | 7

BUKU: SURABAyA, KOTA KERJA

Surabaya, City of WorkHoward W. DickPenerbit:Ohio Uni Pr, 2002No. Panggil:330.95982 DIC SurAsal: Bambang Irawan, STD

Beruntung kita, bahwa bahwa H.W. Dick te-lah memberikan kita

satu buku penelitian sejarah Surabaya yang tampil ringan dan memikat, tapi juga men-gandung penelitian ilmiah yang serius. Lebih dari seke-dar sejarah kota Surabaya, buku ini membuka sebuah bidang baru dalam peneli-tian sejarah perekonomian sebuah kota yang sama sekali belum pernah ditulis di In-donesia sebelumnya.

Mari kita telusuri fakta KBS dari entri Wonokro-mo di buku ini. Dari index diperoleh 20 entri tentang Wonokromo dan satu yang menarik ada di halaman 346:

Pengembangan tanah terbesar ternyata dilakukan oleh perusahaan trem. Demi realisasi trem listrik di Sura-

baya, OJS (East Java Steam Tram Company) memutus-kan terjun dalam dunia real estate agar proses pengadaan tanah tidak menemui per-masalahan sengketa tanah dan keuntungan harga ta-nah jangka panjang. Tahun 1912 setelah melalui proses negosiasi yang panjang, OJS berhasil mengkonsolidasi utuh beberapa estate seluas 336 hektar mulai dari sisi se-latan Jalan Pandegiling (dulu Tamarindelaan) hingga sisi utara sungai Wonokromo (ARA, OJS 2.20.16.20: 328). Pada saat itu Surabaya dan Wonokromo dipenuhi daerah pertanian beririgasi, hanya dilalui jalan raya utama dan jalur tram uap yang melengkapi rute sungai Kalimas. Dalam satu lang-kah, OJS mengembangkan sebuah suburb baru yang me-nyambung Surabaya Lama dengan Wonokromo. Ren-cana pengembangan Darmo Boulevard yang lebar den-gan jalur ganda tram listrik yang baru, jalan raya lebar untuk antispiasi era automo-bile dan perumahan mewah

berhalaman luas dilengkapi jalur akses kebakaran dibela-kangnya disetujui Munici-pality tahun 1917.

“Surabaya pernah menjadi kota terbesar dan terpenting di Hindia Belanda, bahkan dibandingkan Batavia yang sepi, Surabaya merupakan pelabuhan penting di Asia modern sejajar dengan Ka-lkuta, Rangoon, Singapore, Bangkok, Hongkong dan Shanghai. Siapapun yang bergelut dalam dunia pe-layaran tujuh-puluh tahun yang lalu akan mengenali Surabaya sebagai pelabu-han gula terbesar ketiga di dunia”( p. xvii -xviii). Buku ini membangunkan pen-duduknya dari amnesia se-jarah dan merangkai argu-men tentang faktor-faktor penyebab stagnasi hingga tergesernya Surabaya di po-sisi kedua (atau keenam?) di Indonesia setelah Jakarta (Bambang, STD).

Karena keterbatasan halaman, re-portase ini kami persingkat. Buku ini dihadiahkah dari Bambang, STD, untuk C2O. Nantikan resensi leng-kapnya di situs C2O!

Bambang Irawan sedang menempuh study S1 double degree jurusan Edukasi dan English and Creative Arts di Universitas Murdoch Perth, Western Australia. Menulis ulasan buku singkat (Book Postcard, lihat kanan) di fa-cebooknya, dan artikel-artikel menarik tentang cerita-cerita sejarah seputar Surabaya di FB Surabaya Tempo Dulu (facebook.com/surabayatempodulu).Facebook Bambang: www.facebook.com/profile.php?id=1048377208

Page 8: c2o newsletter, edisi khusus MEMBACA KOTA SURABAYA, vol. 7 November 2010

8 | C2O Newsletter vol. 7 > November 2010

FILM: SEJARAH & BUDAyA

RAGAM BUDAYA & SEJARAH

P E M U TA R A N F I L M

SURABAYABersama komunitas Surabaya Tempo Dulu (facebook.com/surabayatempodulu), mari mengenal ragam sejarah Surabaya dari filmnya! Tiap Sabtu (kecuali Sabtu ke-2), pk. 17.30.

Soerabaja, Surabaya2008 | Belanda | 55 menit | teks Indonesia

Dokumenter revolusi Surabaya oleh Peter Hoogendijk. Info: www.soerabajasurabaya.nl

Pemutaran: 6 November 2010, 17.30

Sutradara Peter Hoogendijk membawa ibunya, Thera André, ke Surabaya, kota di mana ibunya kembali dari kamp Jepang 60 tahun yang lalu. Thera kemudian dilarikan oleh tentara Inggris ke luar kota. Selama di Belanda, ia bahkan tidak tahu sama sekali mengenai Pertempuran Surabaya.

Peter membawa ibunya kembali ke kota kelahirannya untuk mencari tahu apa yang terjadi, dan dari dokumenter ini, kita bisa melihat berbagai sudut pandang: perayaan-nya tiap 10 November dan wawancara dengan para veteran pejuang (Pemuda), korban pelarian Belanda, dan putra-putra Jendral Mallaby.

KRONOLOgIThe proclamation - Aug. 17 1945The flag incident - Sept. 19The Japanese dislodged - early Oct.The Food boycott - from Oct. 6Bloody Monday - Oct. 1549th Indian Infantry Brigade - Oct. 25The Gubeng Transport - Oct. 28The Murder on Mallaby - Oct. 30The Evacuation started - early Nov.The Werfstraatprison - Nov. 9The Battle for Surabaya - Nov. 10 – Dec. 1

Jalan Raya Pos1996 | Belanda | 155 menit | Bhs. Indonesia

Narasi: Pramoedya Ananta Toer. Diproduksi oleh: Pieter van Huystee Film & TV, Nederland 1996

Pemutaran: 20 & 27 November 2010, 17.30

“Jaman dulu rakyat kecil jadi tumbal Daendels untuk pembangunan Jalan Raya Pos. Jaman sekarang korban pun berjatuh-an untuk pembangunan Orde Baru. Kor-bannya selalu rakyat kecil yang kehadiran-nya dalam sejarah barangkali memang tak penting.”

Disutradarai oleh Bernie Ijdis, film Jalan Raya Pos (De Groote Postweg) ini bukan bercerita soal Daendels, tapi lebih menceri-takan tentang Indonesia masa kini, khusus-nya kehidupan-kehidupan di sekitar jalan raya dibangun Daendels lebih dari 200 ta-hun yang lalu.

Dalam film ini kita bisa melihat berbagai realita zaman itu (mungkin hingga seka-rang): mulai dari bis berkaraoke, kehidu-pan gelandangan di kolong Jembatan Mer-ah, pabrik gula dadakan, hingga pengamen menyanyikan tragedi Marsinah.

Almarhum Pram, yang juga telah menu-lis buku Jalan Raya Pos, Jalan Daendels (tersedia di C2O), hadir sebagai narator dalam film ini dalam kesehariannya di ru-mahnya. Jangan dilewatkan!

Page 9: c2o newsletter, edisi khusus MEMBACA KOTA SURABAYA, vol. 7 November 2010

November 2010 < C2O Newsletter vol. 7 | 9

FILM FRIDAy: TENTANG KOTA

Bagaimana kota digambarkan dalam film? Berikut adalah beberapa contoh film klasik terke-nal tentang kota: Berlin, Tokyo, Manhattan dan Paris. Dengan pilihan dari berbagai periode, selalu ada sesuatu gambaran kota untuk kamu nikmati di akhir minggu di C2O!

Berlin, Symphony of a Great CitySutradara: Walter Ruttmann1927 | Jerman | 65 menit | BW | Silent, teks Inggris

Pemutaran: 5 November 2010, 17.00

Satu contoh genre “simfoni kota”, menggambarkan kehidupan dalam kota melalui impresi visual, den-gan gaya semi-dokumenter tanpa isi narasi konven-sional, meskipun urutan kejadian tetap menunjukkan semacam tema besar atau impresi kehidupan sehari-hari.

ManhattanSutradara: Woody Allen1979 | USA | 96 menit | BW| Bhs. Inggris

Pemutaran: 19 November 2010, 17.00

Komedi romantis mengenai duda 2x cerai berusia 42 tahun yang berpacaran dengan perempuan 17 tahun, sebelum akhirnya jatuh cinta dengan perempuan se-lingkuhan sahabat karibnya.

Film dipinjam dari koleksi Erlin Goentoro.

Paris, Je t’aime2006 | Prancis | 120 menit | BW| Prancis, teks Inggris

Pemutaran: 26 November 2010, 17.00

Aktor-aktor dari berbagai negara termasuk Amerika, Inggris dan Prancis, muncul dalam film dengan durasi 2 jam yang terdiri dari 18 film pendek dengan latar belakang distrik Paris yang berbeda. Dibuat oleh 22 sutradara: Gurinder Chadha, Sylvain Chomet, Joel dan Ethan Coen, Gerard Depardieu, Wes Craven, Alfonso Cuarón, Nobuhiro Suwa, Alexander Payne, Tom Tykwer, Walter Salles dan Gus Van Sant.

Tokyo StorySutradara: yasujiro Ozu1953 | Jepang | 136 menit | BW | Jepang, teks Inggris

Pemutaran: 12 November 2010, 17.00

Cerita mengenai sepasang suami istri lansia yang pergi ke Tokyo untuk mengunjungi anak-anaknya yang telah dewasa, tapi menemukan bahwa anak-anaknya terlalu sibuk untuk menghabiskan waktunya dengan mereka. Kerap dianggap sebagai mahakarya Ozu, dan dua kali muncul di majalah Sight & Sound dalam daftar ‘Top Ten’ film terbaik.

Page 10: c2o newsletter, edisi khusus MEMBACA KOTA SURABAYA, vol. 7 November 2010

10 | C2O Newsletter vol. 7 > November 2010

REPORTASE ACARA

Peluncuran Buku Only a Girl: Menantang Phoenix

L Lian Gouw, penulis buku Only a Girl khusus datang ke In-

donesia untuk peluncuran terjemahan bukunya, set-elah 50 tahun lebih men-inggalkan tanah airnya un-tuk menetap di Amerika. Di usia senja 76 tahunnya, beliau masih tampak bu-gar dan bersemangat. Di-dampingi oleh Soe Tjen Marching, acara diskusi berlangsung dengan inter-aktif, menghibur sekaligus informatif.

Dengan latar belakang Bandung di tahun 1930-1952—kota di mana penu-lis dibesarkan, buku ini menceritakan kehidupan dan pergulatan tiga gene-rasi perempuan Tionghoa. Nanna yang berusaha mem-pertahankan dan menana-

mkan nilai-nilai tradisional Tionghoa sementara anak-anaknya lebih memilih mengikuti cara hidup ber-baur dengan masyarakat kolonial Belanda. Caro-lien, putri bungsunya yang menjunjung nilai Belanda, dengan berani menentang keluarganya untuk menikah dengan lelaki yang “sepadan dengannya” sekedar demi mencari kemapanan hidup.

Pilihan Carolien ini pun diakhiri dengan perceraian karena sang suami, Po Han, meskipun simpatik dan lembut hati, tidak dapat menghidupi keluarganya karena obsesinya kepada fotografi. Namun, di sini perceraian tidak menjadi sesuatu yang salah, tapi menjadi pilihan.

Menurut Soe Tjen, ini-

lah salah satu daya tarik buku ini. Di sini kita bisa melihat keanekaragaman masyarakat Tionghoa di Indonesia. Dari gaya hidup, bahasa, nama, dan kebiasaan yang muncul da-lam novel ini, kita bisa me-lihat berbagai campur aduk perasaan, ideologi, dan per-tanyaan-pertanyaan lain-nya yang kerap terabaikan, seiring dengan pergeseran-pergeserannya.

Satu buku yang menarik, renyah dibaca, dan mem-beri kita pemahaman se-jarah. Lian Gouw melun-curkan buku ini di Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan untuk Surabaya, buku ini diluncurkan di C2O, Gra-media Expo dan UK Petra.

Karena keterbatasan halaman, reportase ini kami persingkat. Lengkapnya, kunjungi: http://c2o-library.net/2010/10/only-a-girl/

Page 11: c2o newsletter, edisi khusus MEMBACA KOTA SURABAYA, vol. 7 November 2010

November 2010 < C2O Newsletter vol. 7 | 11

ACARA & KEGIATAN

agenda Jumat, 5 November 2010, 17.00 FRIDAy FAVOURITES: Tentang Kota Berlin, Symphony of a City

Sabtu, 6 November 2010, 17.30 FILM SEJARAH: SurabayaSoerabaja Surabayabersama Surabaya Tempo Dulu

Jumat, 12 November 2010, 17.00 FRIDAy FAVOURITES: Tentang Kota Tokyo Story (yasujiro Ozu)

Sabtu, 13 November 2010, 15.00 BEDAH BUKU: The ‘O’ Projectbersama penulis, Firliana PurwantiSoe Tjen Marching, Putri Aisyiyah

Jumat, 19 November 2010, 17.00 FRIDAy FAVOURITES: Tentang Kota Manhattan (Woody Allen)

Sabtu, 20 November 2010, 17.30 FILM SEJARAH: SurabayaJalan Raya Pos (film langka buatan Belanda, dinarasikan oleh Pram)bersama Surabaya Tempo Dulu

Jumat, 26 November 2010, 17.00 FRIDAy FAVOURITES: Tentang Kota Paris, Je t’aime

Sabtu, 27 November 2010, 17.30 FILM SEJARAH: SurabayaJalan Raya Pos

Diskusi BukuThe ‘O’ Project

Sabtu, 13 November 2010, 15.00Bersama PENULIS, Firliana PurwantiPEMBICARA: Dr. Soe Tjen Marching, Media & Seksualitas, FISIP Unair

MODERATOR: Putri Aisyiyah, Peminat kajian feminis

The Orgasm Project lahir dari rentan-nya kedaulatan tubuh perempuan

karena mitos dan ketabuan. Berbasis cerita orgasme berbagai perempuan dari Aceh, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Makas-sar, penulis membahas seksualitas dengan menyeluruh.

Dari sunat perempuan, mitos keperawan-an, tingkat kebugaran, perilaku seks aman, masturbasi, sex toy, keberagaman orientasi seksual dan identitas gender, dengan narasi yang memikat. Proyek ini berhasil mem-bongkar kebisuan perempuan terhadap ke-nikmatan seks dan orgasme. Setelah dibe-dah di berbagai kota di Indonesia, kini The ‘O’ Project hadir di Surabaya.

Penulis : Firliana PurwantiEditor : Agustine, Budi Setiyono, Dédé Oetomo, Chris-tina M. UdianiPenerbit: Kepustakaan Populer Gramedia, 2010

WRITERS LIVE! @C2O Library

Page 12: c2o newsletter, edisi khusus MEMBACA KOTA SURABAYA, vol. 7 November 2010

12 | C2O Newsletter vol. 7 > November 2010

KOLEKSI BARU

Sekali lagi kami menda-pat limpahan sumbang-

an buku dari anggota, te-man dan pengunjung C2O: Pak Dukut Imam Widodo, Adi Prasetijo (ICSD), Dédé Oetomo, Antonio Carlos, Lian Gouw, GN, dan GPU Surabaya. Terima kasih!

Perpustakaan C2O didi-rikan dengan tujuan

memperluas akses infor-masi untuk meningkatkan kepedulian minat baca dan budaya. Anda bisa me-nyumbangkan buku/ma-jalah/jurnal ke C2O, untuk dijaga kelestariannya dan dimanfaatkan orang lain.

Materi sumbangan akan disesuaikan dengan fokus dan koleksi kami, terutama yang bertema sejarah, sastra dan budaya. Materi yang tidak diseleksi akan kami sumbangkan ke perpusta-kaan/taman baca lainnya, atau kami jual untuk fund-raising.

Kami juga menerima kiriman buku langsung dari penerbit untuk kami resensi. Buku dapat dise-rahkan langsung ke C2O, Jl. Dr. Cipto 20 Sura-baya 60264, selama jam buka. Lebih lanjut, email: [email protected].

Hubungan Antar SukubangsaParsudi SuparlanyPKIK, 2004No. Panggil:959.83 ABD BunAsal: Adi Prasetijo

Corporate Social Responsibility Arif Budimanta, Adi Prasetijo, Bam-bang RuditoICSD, 2004Asal: Adi Prasetijo

Only a Girl (Eng-lish version)Lian gouwGramedia, 2004No. Panggil:F GOU OnlAsal: Lian Gouw. Versi bhs Indone-sia, juga tersedia!

Heat SignatureLisa TeasleyPenerbit:Bloomsbury, 2006No. Panggil:F TEA GloAsal:Dédé Oetomo

The Last Bissu (film)Sutradara:Rhoda GrauerAsal:Gaya Nusantara

To the Light-houseVirginia WoolfPenerbit:WordsworthNo. Panggil:F WOO Dal

The ‘O’ Project*Firliana PurwantiPenerbit:KPG, 2010Asal: GPU Sura-baya

Garudayana 1Is yuniartoPenerbit:m&c!, 2009No. Panggil:K yUN GarAsal: Is yuniarto

Dari Presiden ke PresidenBenny RachmadiPenerbit:KPGNo. Panggil:K RAC PreAsal: Hendra A.

*Pengarang The ‘O’ Project, Firliana Purwanti, akan hadir di C2O, Sabtu, 13 November, 2010, 17.00, untuk bedah bukunya bersama Soe Tjen Marching dan Putri Aisyiyah. Untuk detil acara dan buku, lihat hal. 11.

Sumbangkan buku!

Hikayat Soera-baja Tempo Doeloe 1-3Dukut Imam WidodoNo. Panggil:959.82 WID HikAsal: Pak Dukut