development newsletter edisi november

8
Special Edition Sambutan 1 Bazaar KBRI 2 Soul Kitchen 2 Panca Dewi 3 Nasya Group 4 Garuda Jaya 5 Galeri Foto 6 Kenangan Bazaar 7 Bazaar, I love you 8 VOL 06| November | 2012 Beberapa tahun yang lalu saya hadir dalam sebuah acara pembukaan kuliah sebuah pendidikan tinggi yang mengembangkan pendidikan entrepreneurship. Pimpinan dari organisasi pendidikan ini sangat merasakan betapa pentingnya entrepreneurship bagi generasi muda sehingga kemudian menghubungi UCEC mengajak kerja sama untuk mengembangkan sebuah pendikan tinggi yang membangun jiwa entrepreneurship dalam diri peserta didiknya. Dalam acara kuliah perdana itu mitra kami menyampaikan sebuah kalimat yang sangat tepat tentang pendidikan entrepreneurship. Beliau berkata "Saya menginginkan sebuah sekolah yang lulusannya berani membakar ijazahnya......". Apakah artinya? Bukan berarti ijazah yang sudah diterima nanti sore segera dibuang dan dibakar. Namun yang dimaksud adalah ijazah sekolah kehidupan yang ada di dalam hati dan sudah melekat dalam diri itulah yang lebih penting dibanding selembar kertas ijazah. "Ruh" entrepreneurship yang sudah tinggal dalam diri kita tidak akan hilang walau ijazah yang dari kertas terbakar. Ya jiwa dan semangat entrepreneurship itu sudah berada dalam diri Anda semua namun kalau tidak dipelihara, kalau tidak dikobarkan dengan rajin, kalau tidak dilaksanakan maka "ruh" itu bisa padam perlahan-lahan. Oleh karena itu jangan lengah, selepas dari ruangan ini Anda semua akan mendapatkan tantangan dunia nyata oleh karena itu jangan berhenti belajar dan bertindak. Berpikir kreatif dan berinovasi jadikanlah kebiasaan hidup sehari-hari. Apapun yang sedang Anda kerjakan, jangan mengurung "ruh" entrepreneurship hanya dalam kotak bisnis, seluruh aspek kehidupan kita adalah samudera raya yang begitu luas untuk mempraktekkan entrepreneurship. Lakukanlah sebanyak mungkin dan sesering mungkin. Harapan kami dari UCEC, setiap alumni dari program pembelajaran entrepreneurship ini akan terus berprestasi dan mencapai cita-cita masa depan untuk menjadi sosok entrepreneur mandiri yang jadi berkat bagi keluarga dan masyarakat. Terima kasih kepada MTM yang sudah mengajak kami menjadi mitra, terima kasih kepada para pelatih yang sudah memberikan waktu dan keahliannya yang berharga dan terima kasih untuk para peserta didik yang dengan penuh semangat menyambut kami dan belajar bersama kami. God bless you all. Salam Entrepreneurship Antonius Tanan Presiden UCEC From Redaksi Hi teman-teman, jumpa lagi diedisi khusus ini. Setelah melewati suka duka bazaar dan inilah kisah-kisah luar biasa dibalik perjuangan mereka. Semoga bisa memberi inspirasi dan semangat untuk yang lain. Terimakasih untuk tim penulis yang memberi inspirasi luar biasa. Menjelang akhir tahun ajaran kami mengucapkan tetap semangat untuk tugas-tugas akhirnya. Jia you!!!!! -San-San-

Upload: media-transformation-ministry

Post on 10-Mar-2016

227 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Development Newsletter edisi November

TRANSCRIPT

Special Edition

Sambutan 1

Bazaar KBRI 2

Soul Kitchen 2

Panca Dewi 3

Nasya Group 4

Garuda Jaya 5

Galeri Foto 6

Kenangan Bazaar 7

Bazaar, I love you 8

VOL 06| November | 2012

Beberapa tahun yang lalu saya hadir dalam sebuah acara pembukaan kuliah sebuah pendidikan tinggi yang mengembangkan pendidikan entrepreneurship. Pimpinan dari organisasi pendidikan ini sangat merasakan betapa pentingnya entrepreneurship bagi generasi muda sehingga kemudian menghubungi UCEC mengajak kerja sama untuk mengembangkan sebuah pendikan tinggi yang membangun jiwa entrepreneurship dalam diri peserta didiknya. Dalam acara kuliah perdana itu mitra kami menyampaikan sebuah kalimat yang sangat tepat tentang pendidikan entrepreneurship. Beliau berkata "Saya menginginkan sebuah sekolah yang lulusannya berani membakar ijazahnya......". Apakah artinya? Bukan berarti ijazah yang sudah diterima nanti sore segera dibuang dan dibakar. Namun yang dimaksud adalah ijazah sekolah kehidupan yang ada di dalam hati dan sudah melekat dalam diri itulah yang lebih penting dibanding selembar kertas ijazah. "Ruh" entrepreneurship yang sudah tinggal dalam diri kita tidak akan hilang walau ijazah yang dari kertas terbakar. Ya jiwa dan semangat entrepreneurship itu sudah berada dalam diri Anda semua namun kalau tidak dipelihara, kalau tidak dikobarkan dengan rajin, kalau tidak dilaksanakan maka "ruh" itu bisa padam perlahan-lahan. Oleh karena itu jangan lengah, selepas dari ruangan ini Anda semua akan mendapatkan tantangan dunia nyata oleh karena itu jangan berhenti belajar dan bertindak. Berpikir kreatif dan berinovasi jadikanlah kebiasaan hidup sehari-hari. Apapun yang sedang Anda kerjakan, jangan mengurung "ruh" entrepreneurship hanya dalam kotak bisnis, seluruh aspek kehidupan kita adalah samudera raya yang begitu luas untuk mempraktekkan entrepreneurship. Lakukanlah sebanyak mungkin dan sesering mungkin. Harapan kami dari UCEC, setiap alumni dari program pembelajaran entrepreneurship ini akan terus berprestasi dan mencapai cita-cita masa depan untuk menjadi sosok entrepreneur mandiri yang jadi berkat bagi keluarga dan masyarakat. Terima kasih kepada MTM yang sudah mengajak kami menjadi mitra, terima kasih kepada para pelatih yang sudah memberikan waktu dan keahliannya yang berharga dan terima kasih untuk para peserta didik yang dengan penuh semangat menyambut kami dan belajar bersama kami. God bless you all.

Salam Entrepreneurship Antonius Tanan Presiden UCEC

From Redaksi Hi teman-teman, jumpa lagi

diedisi khusus ini. Setelah melewati suka duka bazaar dan

inilah kisah-kisah luar biasa dibalik perjuangan mereka. Semoga bisa memberi inspirasi dan semangat

untuk yang lain. Terimakasih untuk tim penulis

yang memberi inspirasi luar biasa. Menjelang akhir tahun ajaran kami

mengucapkan tetap semangat untuk tugas-tugas akhirnya.

Jia you!!!!! -San-San-

S O U L K I T C H E N

"Saya Masih Ting Ting Dijamin Masih Ting Ting Sama Sekali Belum Berpengalaman...." Lagu berirama centil yg dibawakan Ayu Ting Ting begitu menggoda untuk membiarkan setiap pengunjung bazaar KBRI untuk ikut bergoyang. Tetapi, semangat yang menyala-nyala dibakar dengan panas dan teriknya sinar matahari Minggu siang kemarin, tidak membuat para (calon) pengusaha dari Team Development itu mengeluh, apalagi kehilangan fokus untuk melayani pelanggan. Dalam rangka merayakan hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-67, KBRI menyelenggarakan panggung gembira bersama Ayu Ting Ting, Anang dan Ashanti, Ungu Band dan banyak lagi. Di saat yang sama, bazaar pun diadakan untuk melayani para pengunjung yang haus dan lapar. Team Development pun tidak mau kalah untuk unjuk gigi dan kreativitas mereka untuk menjadi calon wirausahawati yang sukses. Dengan mengandalkan dua (2) tenda yang kami sudah siapkan, delapan (8) kelompok siap beraksi. Yang sangat menarik adalah kelompok Garuda Jaya, yang beranggotakan Santi Natalia, Yanti, Khusnul, Atien, Dina dan Ihwati mereka berinovasi dengan ide "angkot bahagia". Bermula dari kesulitan mendapatkan angkutan umum dari KBRI menuju stasiun MRT terdekat, Yanti melihat peluang gemilang dan kemudian menelurkan ide cemerlangnya. Mereka pun sukses meraup dolar demi dolar dari pengunjung yang ingin menggunakan angkot bahagia tersebut. Para kondektur-kondektur cantik nan perkasa pun kewalahan mengatur para penumpang yang mengalir bak mata air. Saat ditanya, Yanti, dara cantik berdarah Toraja pun mengatakan bahwa ia pun menerapkan ilmu sakti entrepreneurship yang telah diajarkan kepadanya setiap Minggunya. "Saya melihat peluang dari masalah yang dialami.." Seorang tamu istimewa dari UCEC, tak lain Pak Antonius Tanan pun datang memberi semangat kepada setiap anak didiknya. Wajahnya pun terlihat begitu sumringah dan bangga melihat anak didiknya turun ke lapangan untuk mempraktekkan ilmu entrepreneurship yang telah diajarkan di kelas. Acara ini berlangsung hingga pukul 5 sore, namun semua dagangan pun laris manis, padahal waktu masih menunjukkan pukul 4. Saat yang ditunggu-tunggu pun tiba, menghitung raupan hari itu. Lapar dan haus pun tidak lagi dirasakan, tetapi getaran bahagia karena mampu ber-entrepreneurship. Uang yang didapat hari itu, tidak akan pernah sebanding dengan pengalaman pertama mereka ber-bazaar ria bersama. "It's priceless.." Psssttttt!!! Pada akhirnya, team Development pun meraup $10 ribu dalam hitungan jam. Benar-benar prestasi yang sangat memuaskan. Tidak terasa, air mata haru pun mengalir. Ladies, keep on shining for our nation, Indonesia. (Natalie)

Hambatan Yang Kami Alami Tak banyak hambatan yang kami benar-benar rasakan, karena kami saling memahami teman-teman kami. Ide Menjual Produk Ide produk kami dapatkan setelah melakukan survey lapangan, mencari makanan Indonesia yang mereka inginkan tapi tidak selalu menemukan di Singapura. Kami menemukan bahwa salah satu contohnya adalah minuman bandung yang kami campurkan dengan buah dan jelly, sehingga mirip dengan es teler. Persiapan Mental baja untuk menghadapi tantangan ketakutan dan keraguan akan kegagalan Pada akhirnya, terima kasih yang sebesar-besarnya untuk semua pembimbing dan mentor. Soul Kitchen and Team : Munah Kartini Endah Winarti Lienda Rosa Koa

T h e S t o r y

Soul Kitchen Indonesian Embassy Bazaar - Menemukan Peluang Pengalaman berharga dari KBRI Bazaar Sungguh pengalaman yang sangat luar biasa ketika kami diizinkan turun langsung dalam acara bazaar kemarin. Dari menganalisa pasar, memproduksi produk yang kami jual hingga sampai pada “deal” adalah sebagian dari apa yang kami pelajari kemarin. Team work ( Kerja sama antar Team) Selain daripada pengalaman berbisnis, kami juga rasakan arti sebenarnya dalam “teamwork”. Soul Kitchen bersyukur karena team kami sangat kompak dan kolaboratif, terbuka dalam masukan-masukan positif dari anggota-anggota team kami serta saling menopang dan memotivasi satu dan yang lainnya. Mengikuti saran Pak Deny dalam belajar, yaitu “Serius tapi Santai (STS)” itulah pedoman yang kami terapkan ketika kami bekerja sama antar satu dengan yang lainnya.

B a z a a r d a n P a n g g u n g G e m b i r a K B R I 2 0 1 2

Pertama-tama, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kehadirat Tuhan yang maha Esa atas segala AnugrahNYA yang telah menuntun dan mempertemukan kami dengan team Development yang telah bekerja sama dengan Universitas Ciputra untuk mengadakan program Entrepreneurship untuk kami para BMI di Singapura.

Untuk memperingati hari Kemerdekaan RI yang ke 67, KBRI mengadakan bazaar yang dimana Team Development juga turut serta dalam memeriahkan acara tersebut. Kami (Lilik, Henny, Ningsih, Sindria dan Yunis) membentuk Panca Dewi Group, yang berarti Kelompok yang terdiri dari Lima Perempuan. Dalam bazaar ini, kami dapat mempraktekkan langsung teori-teori jitu entrepreneurship yang kami pelajari di kelas.

Brikut kisah pengalaman kami dalam bazar di KBRI 2012 Singapore

“Senang sekali dapat bekerja sama dengan Panca Dewi Group dalam bazaar ini. Saya belajar mengenai arti kebesamaan (unity) dan juga team-work. Walaupun pada awalnya saya merasa lelah setelah berbelanja dan memasak, tapi ketika stall kami diserbu oleh pengunjung yang lapar dan haus, kami pun optimis dengan hasil penjualan kami. Benar-benar pengalaman yang sangat berharga. Terima kasih Development! Salam Entrepreneur!” (Lilik. K)

“Pengalaman luar biasa dan sangat tak ternilai ketika saya mendapat kesempatan ber-entrepreneur dalam acara bazaar di KBRI kemarin. Lelah secara fisik karena persiapan seperti menuangkan ide-ide dalam bentuk menu dan juga memasak, dll yang benar-benar menyerap seluruh energi saya tetap membuat saya pantang mundur. Apalah arti lelah dibandingkan pengalaman yang saya dapatkan semasa bazaar.

Pada hari H itu sendiri, banyak sekali kepanikan yang menyerang saya seperti: kuah soto yang terlalu asin, kemasan makanan yang tidak terlalu menarik, dan juga cuaca yang sangat terik sehingga saya harus merelakan tiga (3) jerigen susu soya untuk terbuang sia-sia, tidak membuat saya goyah dan takut.

Dan pada akhirnya, jerih payah kami pun terbayar. Semua produk yang kami tawarkan habis terjual. Rasa lelah pun tak lagi terasa. Hanya bahagia dan puas dengan apa yang kami pelajari hari itu.” (Henny Teguh) “Saya senang sekali dengan pengalaman pertama saya dalam ber-entrepreneurship bersama teman-teman. Saya belajar banyak sekali, terutama dalam hal berinteraksi dengan pembeli maupun dalam hal team work, bukan hanya team work antar anggota group, tetapi juga team work dengan kelompok lain.” (Ningsih) “Sama dengan yang lainnya, ini juga adalah kali pertama saya mengikuti kegiatan bazaar di KBRI. Seru sekali dan sangat menantang.

Saya belajar banyak sekali tentang mengolah modal, membuat produk hingga memasarkan produk yang dijual. Saya juga belajar untuk lebih kreatif dalam memasarkan produk kami. Yunis dan saya menari sambil mempromosikan produk kami. Rasa malu pun tidak kami hiraukan. Senang sekali, dengan kekompakan sesama anggota kelompok, semua dapat berjalan dengan baik dan semua produk pun terjual habis. Salam Entrepreneur!” (Sindria) “Pengalaman bazaar pertama yang tidak mungkin saya lupakan. Perasaan malu, tidak percaya diri dan pesimis pun bercampur aduk jadi satu. Pembeli yang sedikit di awal pun tidak menggoyahkan semangat kami untuk pantang menyerah. Menjelang siang, stall kami pun diserbu pengunjung yang terlihat lapar dan haus ditengah teriknya sinar matahari. Puji Tuhan, dagangan kami pun ludes terjual. Terima kasih Development!” (Yunis) Salam E. Panca Dewi Group

P A N C A D E W I G R O U P

N A S Y A G R O U P

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,akhirnya acara Bazaar yang di gelar dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 67 di KBRI Singapura telah berlalu dengan sangat luar biasa. Kami, “NASYA GROUP”, dari Team MTM-UCEC, Entrepreneurship Kelas Lanjutan,sangat bangga dengan adanya program Development yang selalu memberi dukungan dan telah banyak mengajarkan kami tentang teknik-teknik berbisnis, bagaimana menuangkan ide-ide kreatif dan juga berani untuk ACTION untuk mengejar impian. NASYA, terinspirasi dari huruf pertama nama-nama para anggota, yang terdiri dari: Nurwanti Kholiyah, Anik Kristanti, Sulis Tyaningsih, Yuni Astuti, dan Anissa’ul Khotiah. Team NASYA sangat bersyukur karena telah berhasil mencapai obyektif kami dalam Bazaar kali ini dengan sempurna. Kami pun tetap bersemangat, dan pantang menyerah walaupun teriknya matahari membakar permukaan kulit kami. Itupun bukan suatu penghalang lagi bagi kami untuk memberikan yang terbaik dari kami. Kami belajar banyak sekali dari bazaar ini. Terutama ketika kami tidak lagi diizinkan untuk ‘menjemput bola’ oleh panitia dan ketika kelompok Matahari 7 mengumumkan bahwa mereka akan membagikan 1000 botol air mineral secara gratis kepada pengunjung.

T h e S t o r y Walau sempat juga kami merasa ketakutan, namun semua itu tidak membuat semangat kami padam. “Setiap masalah pasti ada solusinya. Kita adalah anak didik Pak Ciputra, kita pasti bisa melewati ini semua, jangan khawatir dagangan kita pasti habis terjual”. Begitulah kami, tetap optimistik. Tepat di hari H nya, semua berjalan lancar, dan tepat seperti dugaan kami, pengunjung yang datang jumlahnya melebihi tahun kemarin dan semua kelompok Entrepreneurship Program dari Development Team menjual habis tak bersisa semua barang-barang dagangan. Satu hal yang benar-benar kami rasakan adalah: kami bisa dan kami mampu! Dan kami pasti akan menjadi yang lebih baik lagi untuk menjadi entrepreneur handal masa depan. Terima kasih untuk team Nasya dan juga semua our heroes di Development Team. “Things end but memories last forever”.

SALAM E NASYA GROUP

Saya merasa senang dan bangga bisa mempraktekan langsung ilmu Entrepreneurship pada acara bazaar kemarin. Suatu

pengalaman yang sangat berharga bagi saya secara pribadi. Banyak sekali hal-hal yang saya pelajari selama bazaar ini

berlangsung. Contohnya: dalam kalkulasi pengeluaran, dalam mempersiapkan produk yang akan dijual, kemasan produk dan

juga team work. Kami bersyukur karena kami memiliki kekompakan yang luar biasa sehingga produk-produk kamipun laris manis terjual. Rasa lelah pun tak lagi kami rasakan melihat

dollar demi dollar yang terkumpul. Dengan pengalaman ini, saya merasa makin siap untuk ber-entrepreneurship ketika

sekembalinya saya ke Indonesia nantinya. Terima kasih kepada team tutor dan mentor dari MTM dan

UCEC atas bimbingannya. (Rita Mulyati)

Saya belajar banyak sekali bagaimana seorang Entrepreneur

harus mempunyai semangat “jatuh 10x dan bangkit 11x”. Selama bazaar berlangsung, tidak terhitung berapa kali saya

ditolak calon pelanggan (Santi Natalia)

Tanggal 26 Agustus 2012, kami Entrepreneurs class mendapat info dari ibu Ekky bahwa akan diadakan Bazaar dan panggung gembira di KBRI Singapore pada tgl 16 September dan kami akan mengambil bagian dalam Bazaar itu. Kami dari Kelompok Garuda Jaya, beranggotakan enam (6) orang yang, menariknya, kami semua tidak bisa memasak pada saat bazaar berlangsung. Lalu kami pun mulai mencari ide apa yang bisa kami lakukan selain memasak. Saya pun teringat 6 tahun silam, dimana saat saya menghadiri panggung gembira di KBRI, saya mengalami masalah dalam hal transportasi untuk pulang. Secara lokasi, KBRI memang terletak jauh dari lokasi bus stop ataupun stasiun MRT. Sementara untuk naik taxi, antrian akan sangat teramat panjang dan biaya pun akan mahal. Saya melihat bahwa ini bukan cuma masalah saya saja, tetapi juga merupakan masalah dari semua pengunjung KBRI. Lalu muncullah ide saya untuk membuat shuttle bus dari KBRI ke MRT Orchard (MRT station terdekat). Ketika saya menyampaikan ide ini kepada teman-teman anggota kelompok saya, mereka sangat mendukung dan akhirnya kami memutuskan untuk menjalankannya. Kami mulai mengadakan research, berapa biaya yang akan kami butuhkan, bagaimana strategy marketing kami dan apa saja tantangan yang akan kami hadapi dan bagaimana kami bersaing dengan competitors. Sampai pada akhirnya saya menjatuhkan pilihan pada satu (1) perusahaan bus yang memberikan tawaran paling menarik dari segi harga maupun kualitas. Kami mulai mengadakan persiapan-persiapan yang kami perlukan nanti dan mulai menyusun marketing dan juga advertising strategy. Saya tiba-tiba teringat dengan competitor kami nanti disana, kemudian muncul lagi ide baru dibenak saya untuk membuat ticket, karena setahu saya competitor kami tidak menggunakan tiket. Dengan adanya ticket ini saya yakin kami bisa bersaing dengan mereka karena kami akan mulai menjual ticket sebelum dan selama acara panggung gembira. Anggota kelompok saya menyetujui dan mendukung ide ini, jadi sayapun mulai mendesign dan mencetak ticket. Kami sepakat menetapkan harga $2, karena kami perhitungkan inilah harga yang pas buat teman-teman semua. Tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah. Perhitungannya, kalau teman-teman naik taxi, dimulai dengan standard meter awal $3.50 dan kalau naik bus umum adalah $1.50 dan sedang jarak bus stopnya lumayan jauh dari KBRI, sementara sistem Shuttle Bus kami adalah pick up dimana pick up pointnya tepat di depan KBRI. Tanggal 9 September, kami sudah siap tempur. Ticket sudah jadi dicetak dan kamipun sudah mulai memasarkannya. Kami menggunakkan massmedia sebagai sarana promosi kami (Facebook dan Twitter). Selain itu kami juga menghubungi teman-teman lewat sms dan telepon ke teman-teman lain. Kami juga menawarkan kerjasama dengan group yang lain dari Entrepreneurship class. Dan ada beberapa group yang menerima tawaran kerjasama ini. Jadi kami saling bekerjasama membantu memasarkan barang mereka dan merekapun membantu kami memasarkan ticket kami. Minggu, 16 September yang ditunggu-tunggupun datang, kami sudah siap terjun langsung ke lapangan. Jam 10 pagi kami sudah berkumpul di KBRI dan langsung mulai memasarkan ticket shuttle bus kami. Jam 12 siang, kami mulai cemas, karena ticket hanya terjual sekitar 100 lebih. Sedang jam 1 siang, bus kami yg pertama datang, dan karena tidak diperbolehkan parkir dan menunggu lama, jadi para penumpang yang saat itu sudah siap pulang langsung kami persilahkan naik dan bus langsung berangkat. Saya ingat penumpang pada putaran pertama cuma 12 orang. Putaran yang kedua mulai bertambah menjadi 26 orang.

Dan yang ketiga mulai penuh, yang keempat dan seterusnya penumpang mulai berdesakan dan kami pun mulai kewalahan Team kami hanya bejumlah 6 orang, 3 diantara kami bertugas menawarkan ticket dan yang lain bertugas mengatur bus. Kami sangat berterima kasih karena guru-guru kami akhirnya turun tangan dan ikut membantu kami. Melihat penumpang yang berebut masuk bus, kamipun kewalahan karena susah untuk menertibkan mereka. kamipun harus berteriak agar mereka tidak saling dorong mendorong untuk menghindari kecelakaan dan hal-hal lainnya yang tidak diinginkan. Kami menyewa dua armada bus dengan interval 15-20 menit. Walaupun banyak yang mengomel dan menggerutu, tapi kami tetap semangat dan sabar mendengar ocehan mereka.

G A R U D A J A Y A G R O U P

Tepat jam 5, adalah putaran terakhir untuk shuttle bus kami. Kami sangat bersyukur karena semua penumpang yang sudah membeli ticket bisa naik bus dan pulang ke tempat mereka bekerja. Kami tidak sabar lagi untuk mengetahui hasil kerja keras kami. Kami langsung menggelar tikar, duduk bersama dan mulai menghitung hasilnya, kami semua bahagia banget karena ternyata hasialnya malah melebihi target kami. Saya sangat kagum dengan kerja keras teman-teman saya, yang tidak peduli teriknya matahari, dan bahkan penolakan dari orang-orang. Saya sempat menangis mengingat perjuangan teman-teman saya, yang hari itu bahkan tidak sempat makan, minum ataupun duduk istirahat sejenak. Saya sangat terharu dengan semangat dan kerja keras team kami. Ini adalah pengalaman pertama kami terjun langsung ke dunia business dan kami akan jadikan ini sebagai pelajaran yang sangat berharga. Dari sini kami akan belajar untuk lebih baik lagi. Special thanks to, semua guru dan mentor kami di kelas Entrepreneurship, dan GARUDA JAYA Team ( Santi, Atien, Wati, Dina, dan Khusnul ) dan teman-teman sekelas dan yang lain. Salam Entrepreneurs Yanti

G a l l e r y

Saya sangat bangga dengan pencapaian yang diperoleh dalam bazaar ini. Saya memberikan tantangan/target 10-20% untuk melewati penjualan tahun lalu 2011, tapi suatu kejutan yang

luar biasa terjadi. Siswa Entrepreneur tahun ini berhasil mencapai hampir 150% lebih dari target yang diberikan.

Mereka sangat semangat dalam melakukan proyek ini, mereka bisa mengatasi semua tantangan dan hambatan tanpa

menyerah. Suatu pembelajaran yang sangat berharga yang akan berguna bagi masa depan mereka.

(Ekky W)

Nama saya Nunung Hartati, kelahiran Cilacap, 6 Juni

1986. Pengalaman saya mengikuti bazaar di KBRI yang diselenggarakan oleh sekolah Development membuat saya merasakan suka, duka cita yang tak akan pernah saya lupakan. Sebelum acara dilaksanakan, sempat membuat saya drop dan tidak semangat lagi bahkan sempat saya bilang mau mundur saja. Namun saya teringat kata Kak San yang memberikan solusi dan dukungan yang membuat saya, “Kenapa saya tidak berpikiran seperti itu yah?’’ Akhirnya dengan dukungan dari Ibu Ekky juga saya mulai gali lagi semangat yang pernah hilang. Saya berusaha untuk bisa menjadi murid yang berhasil sebagai grup bersama. Sehingga itulah saya beri nama grup ‘HAPPY SMILE’ dengan harapan walau sempat mengalami rintangan kami semua tetap tersenyum bahagia tanpa paksaan. Setelah konfirmasi grup baru, kami meluncurkan rancangan ide, strategi, dan pemasaran. Seumur hidup di Singapura baru kali itu saya masak untuk banyak orang. Apalagi saya tidak pernah bikin ‘Somai, Rujak ataupun Gorengan’ dalam jumlah yang banyak. Terkendala dengan biaya modal, saya melepas cincin dan anting-anting lalu saya gadaikan di MAXI CASH. Pengorbanan ini saya harapkan bisa memberikan pembelajaran yang berharga. Setelah mengurangi jadwal menulis saya mulai atur pembelanjaan, mencari harga barang-barang yang murah agar bisa menghasilkan keuntungan. Hasilnya bisa terbelai di hari Jumat. Hari sabtunya saya mulai memikirkan caranya memasak, dengan ukuran dapur yang kecil. Menjelang malamnya, saya habiskan waktu di dapur, menyiapkan segala per- siapan. Menggoreng gorengan dan somai tidak terlalu sulit karena saya sudah praktikan membuat somai sebe- lumnya. Tapi yang membuat saya menangis adalah saat memotong buah-buahan terutama memotong nanas yang tidak hanya satu sampai dua biji. Telapak tangan saya sampai perih dan mati rasa. Saya SMS teman grup untuk membeli es batu semua bilang pada tidak bisa karena jauh dari NTUC ataupun 7 ELEVEN, itulah yang membuat saya ingin menjerit. Semalaman tidak tidur, tangan mati, saya harus membersihkan dapur dan juga membungkusi ma- kanan. Saya sempat bingung karena jam lima pagi belum selesai dan masih harus membungkus gorengan. Sempat kalang-kabut, akhirnya saya berusaha tenangkan diri. Akhirnya bisa teratasi dengan baik.. Namun setelah saya mandi dan salat Subuh, saya coba istirahat sebentar dan targetkan jam enam bangun.

Yang terjadi saya keblablasan untuk mengambil gorengan pesanan. Saya langsung lari ke bawah dan keringat dingin membanjiri bajuku Tenang dan tenang, itu yang saya katakana pada diri sendiri. Lalu saya tata semuanya dalam dua troli dan empat ditenteng. Alhamdulillah majikan saya mau mengantar saya ke embassy setelah melihat jumlah barang-barang saya banyak sekali. Jika harus naik taxi perlu dua kali putaran atau tiga. Sampainya di embassy, majikan menurunkan di taxi stand padahal sebenarnya bisa masuk ke dalam. Sampai lima kali putaran untuk membawa barang-barang, tapi untungnya ada Asmanah yang datang bersamaan dengan saya. Ternyata untuk berjualan dengan meja yang sempit sangat merepotkan sekali. Tapi di situlah saya bisa belajar menjadi tetangga yang baik. Sambil menawarkan dagangan sendiri saya juga membantu tetangga sebelah. Meski masih ada dua orang dari grup HAPPY SMILE yang datang terlambat saya tidak mau kisah lagi, yang penting saya bisa menjual hampir separuh dari dagangan. Kondisi tubuh saya menurun-terik matahari yang sangat panas sekali. Rasa pusing mulia menyerang, akhirnya saya putuskan menyerah untuk berdiri di panasan dan saya minta digantikan dengan teman segrup. Berteduh di belakang sambil berbaring, benar-benar lemas sekali, tidak makan dan minum. Yang membuat saya senang adalah semua dagangan bisa terjual walau masih ada disisa sedikit tapi setelah dihitung bersih kami bisa kembali modal dan dapat profit. Jika diberikan kesempatan lagi, saya memilih untuk bisa mengurangi anggota grup dan sewa stall yang tidak terlalu sempit untuk memudahkan dalam berjualan. Itulah pengalaman yang tidak akan saya lupakan, semoga jika pulang ke Indonesia ilmu yang saya dapatkan bisa bermanfaat. (Anung D’Lizta)

K e n a n g a n B a z a a r d i K B R I - S i n g a p u r a

DEVELOPMENT NEWSLETTER 400 Orchard Rd #07-01

Orchard Towers Singapore 238875

Phone (65) 64634695 www.mtm.org.sg Facebook group:

development.program

”mba dimana, cepetan datang ya ,saya sudah sampai di KBRI sudah banyak orang lho dan saya lihat didepan stall kita ada yang jualan mie ayam bakso tapi cuma $3”, Oo NO dalam hati saya berfikir dagangan kami lebih mahal akankah laku? Rasa,panik dan khawatir tingkat tinggi. Harapan saya bisa datang jam 8pagi tapi saya belum siap, ditambah lagi boss saya belum bangun aduuhhh gimana nih? Sampai saya selesai mandi dan siap untuk berangkat, tapi boss belum keluar juga dari kamarnya aduuuhhh rasanya detak jantung mau copot dag dig dug berdetak cepet banget, sudah jam 8.30 ku coba telepon beberapa kali gak diangkat juga, akhirnya nekat dan kuberanikan diri, rasa super malu untuk masuk kamar dan membangunkannya. Akhirnya kami berangkatjuga, dalam perjalanan saya berkeringat dan resah, boss saya tanya kenapa, saya jawab my friend just told me, she said there is few competitors sale the same product but their price are cheaper than us. Dan kembali boss saya memberi kekuatan,”don’t think about money Yuni, you should have fun today please okay?”, hatiku rasanya tenang. akhirnya sampai juga saya di KBRI, terlihat kesibukan orang menata stall dan makanan untuk dijual. Sebelum acara dimulai dengan doa dan briefing untuk semua siswa entrepreneur yang di pimpin oleh Bu Ekky, setelah terlihat pintu gerbang dibuka dan para pengunjung mulai berdatangan, menambah suasana semakin ramai dan disaat banyaknya pembeli kompor gas yang saya bawa bermasalah, oooohhh kompor kenapa kamu gak bisa di ajak kompromi dan saya terus mencoba sampai habis juga dagangan kami, setelah acara selesai beberapa taxi menolak saya, akhirnya saya telephone boss saya untuk datang menjemput, Thanks GOD rasa tenang dan bahagia sambil menunggu kedatangan boss saya berbaring direrumputan didekat taxi stand KBRI, semua merupakan pengalaman yang berkesan dan saya sangat menikmatinya, thanks to all tutors for your help and your support too. (Yuni Dwi Astuti)

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya acara bazaar di KBRI pada tanggal 16 September 2012 berjalan lancar, saya Yuni Dwi Astuti, dari entrepreneur class akan berbagi kisah tentang proses persiapan dan perjalanan bazaar, pertama saya merasa bangga menjadi bagian dari Development Group dimana program ini banyak didapati kegiatan membuka cara pemikiran seseorang untuk maju dan merubah atau membekali masa depan yang lebih baik, dengan mendengar bahwa adanya kesempatan untuk para murid entrepreneur class untuk membuka usaha di KBRI, walaupun setahun sekali, saya tertarik dan semangat untuk melakukannya. Teori dan teknik terus diajarkan oleh para tutor bagaimana dan hal apa yang perlu disiapkan sampai pembentukan group dan seminggu sebe- lumperayaan, saya membagikan flyer brosur ten- tang makanan tapi disaat saya menyebarkan flyer di Paya Lebar saya hampir merasa geram dan ma- lu karena ada yang orang yang menolak saat saya memberi, mereka berfikir saya meminta sumban- gan ooohhh NO!!! tapi saya tetap semangat dengan melanjutkannya di Vivocity, saya memberi flyer pada sekelompok orang disana, mereka de- ngan senang hati menerima sambil tanya ada nomer telephonenya enggak? saya bilang infonya komplit, terus mereka menjawab siiipppp sampai jumpa minggu depan yaa dan ternyata benar, mereka datang mengunjungi stall dan membeli beberapa mangkok mie ayam bakso. Tiga hari sebelum perayaan, persiapan kompor yang akan saya gunakan untuk bazaar nanti ternyata tidak dibenarkan dengan alasan terlalu besar, tapi bagaimanapun saya harus patuhi, sampai akhirnya saya dapat pinjaman kompor kecil dari teman. Satu hari menjelang perayaan, adalah hari yang tersibuk dapur seakan seperti kapal pecah dan berantakan, karena banyak sekali bahan mentah dan hampir semua perabotan dapur terkeluar dari cabinet, boss saya hanya tersenyum dan bilang “Keep do it…don’t worry I’ll support you, do you have transport? saya jawab gak punya boss… alright, I can send you to the embassy on tomorrow okay? hatiku seneng banget mendengarnya. Saya masih sibuk hingga tengah malam tapi kerjaan masih banyak menunggu saking capeknya saya ingin segera berbaring untuk istirahat tapi enggak bisa tidur, jam 2 pagi kembali ke dapur untuk memasak nasi dan menyiapkan makanan lain sampai waktu sudah menunjukan pukul 8 lebih, tapi saya belum siap, tiba-tiba teman saya sms

B a z a a r … I l o v e y o u

SEKOLAH KESETARAAN DAN KURSUS

untuk Tenaga Migran Indonesia (PLRT) di Singapura

Mempersiapkan Siswa Untuk Siap Masuk Lapangan Kerja Atau Bahkan Membuka

Lapangan Kerja Sendiri

Sekolah Setiap Hari Minggu Kelas pagi : 11 AM – 2 PM Kelas siang : 2 PM – 5 PM

Informasi : Development Program 400 Orchard Rd #15-08

Orchard Towers, Singapore 238875

Tlp : 6463 4695 www.mtm.org.sg

Hubungi:

Ibu Ekky, hp 9199 5454 Ms. San San, hp 9297 3785

Ms. Ruth, hp 9337 5149