bupati karangasem peraturan bupati karangasem …
TRANSCRIPT
BUPATI KARANGASEM
PROVINSI BALI
PERATURAN BUPATI KARANGASEM
NOMOR 3 TAHUN 2021
TENTANG
TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA
SETIAP DESA TAHUN ANGGARAN 2021
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI KARANGASEM,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 19
ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan Nomor
222/PMK.07/2020 tentang Pengelolaan Dana
Desa, perlu menetapkan Peraturan Bupati
tentang Tata Cara Pembagian dan Penetapan
Rincian Dana Desa Setiap Desa Tahun Anggaran
2021;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958
tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat
II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I
Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara
Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1655);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 7 Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
SALINAN
- 2 -
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6573);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5539)
sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor
11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6321);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014
tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5558)
sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor
8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014
tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5864);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20
Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan
Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 611);
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
61/PMK.07/2019 tentang Pedoman
Penggunaan Transfer ke Daerah dan Dana
Desa untuk Mendukung Pelaksanaan
Kegiatan Intervensi Pencegahan Stunting
- 3 -
Terintegrasi (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 530)
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
222/PMK.07/2020 tentang Pengelolaan Dana
Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 1641);
10. Peraturan Bupati Nomor 49 Tahun 2018
tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita
Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2018
Nomor 50);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA
PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA
DESA SETIAP DESA TAHUN ANGGARAN 2021.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Karangasem.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Karangasem.
3. Bupati adalah Bupati Karangasem.
4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu kepala daerah dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan
Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
5. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah adalah Badan
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karangasem.
6. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa adalah Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Karangasem.
7. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang selanjutnya
disingkat KPPN adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan yang memperoleh kuasa dari Bendahara Umum
Negara untuk melaksanakan sebagian fungsi Kuasa Bendahara
Umum Negara.
8. Desa adalah Desa di Kabupaten Karangasem.
9. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
10. Pemerintah Desa adalah Perbekel dibantu perangkat Desa
- 4 -
sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
11. Perbekel adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan
Desa.
12. Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul adalah hak yang
merupakan warisan yang masih hidup dan prakarsa Desa atau
prakarsa masyarakat Desa sesuai perkembangan kehidupan
masyarakat.
13. Kewenangan Lokal Berskala Desa adalah kewenangan untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat Desa yang
telah dijalankan oleh Desa atau mampu dan efektif dijalankan
oleh Desa dan prakarsa masyarakat Desa.
14. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah
musyawarah antara Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah
Desa, dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh Badan
Permusyawaratan Desa untuk menyepakati hal yang bersifat
strategis.
15. Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup
dan kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan
masyarakat Desa.
16. Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan
kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan
meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku,
kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya
melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan
pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas
kebutuhan masyarakat Desa.
17. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, yang
selanjutnya disingkat RPJM Desa, adalah dokumen perencanaan
Desa untuk 6 (enam) tahun.
18. Rencana Kerja Pemerintah Desa yang selanjutnya disebut RKP
Desa, adalah dokumen perencanaan Desa untuk periode 1 (satu)
tahun.
19. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, yang selanjutnya
disingkat APB Desa, adalah rencana keuangan tahunan
Pemerintahan Desa.
20. Rekening Kas Umum Negara, yang selanjutnya disebut RKUN,
adalah rekening tempat penyimpanan uang negara yang
ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum
Negara untuk menampung seluruh penerimaan negara dan
membayar seluruh pengeluaran negara pada bank sentral.
21. Rekening Kas Umum Daerah, yang selanjutnya disebut RKUD,
adalah Rekening tempat penyimpanan uang daerah yang
ditentukan oleh Bupati untuk menampung seluruh penerimaan
daerah dan membayar seluruh pengeluaran daerah pada bank
- 5 -
yang ditetapkan.
22. Rekening Kas Desa, yang selanjutnya disebut RKD, adalah
rekening tempat menyimpan uang Pemerintahan Desa yang
menampung seluruh penerimaan Desa dan digunakan untuk
membayar seluruh pengeluaran Desa pada Bank yang
ditetapkan.
23. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran, yang selanjutnya disebut
SiLPA, adalah selisih lebih realisasi penerimaan dan
pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran.
24. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi Desa
yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah kabupaten dan digunakan untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan,
pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.
25. Prioritas Penggunaan Dana Desa adalah pilihan kegiatan yang
didahulukan dan diutamakan daripada pilihan kegiatan lainnya
untuk dibiayai dengan Dana Desa.
26. Alokasi Dasar adalah alokasi minimal Desa yang akan diterima
oleh setiap Desa secara merata yang besarnya dihitung
berdasarkan persentase tertentu dari anggaran Dana Desa yang
dibagi dengan jumlah Desa secara nasional.
27. Alokasi Afirmasi adalah alokasi yang dihitung dengan
memperhatikan status Desa tertinggal dan Desa sangat
tertinggal, yang memiliki jumlah penduduk miskin tertinggi.
28. Alokasi Kinerja adalah alokasi yang diberikan kepada desa yang
memiliki hasil penilaian kinerja terbaik.
29. Alokasi Formula adalah alokasi yang dihitung dengan
memperhatikan jumlah penduduk Desa, angka kemiskinan
Desa, luas wilayah Desa, dan tingkat kesulitan geografis Desa
setiap kabupaten.
30. Indeks Desa Membangun yang selanjutnya disingkat IDM adalah
Indeks Komposit yang dibentuk dari Indeks Ketahanan Sosial,
Indeks Ketahanan Ekonomi dan Indeks Ketahanan Ekologi Desa.
31. Tipologi Desa adalah merupakan fakta, karakteristik dan kondisi
nyata yang khas keadaan terkini di Desa maupun keadaan yang
berubah berkembang dan diharapkan terjadi di masa depan (visi
Desa).
32. Padat Karya Tunai adalah kegiatan pemberdayaan masyarakat
Desa, khususnya yang miskin dan marginal, yang bersifat
produktif dengan mengutamakan pemanfaatan sumber daya,
tenaga kerja, dan teknologi local untuk memberikan tambahan
upah/pendapatan, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan
- 6 -
kesejahteraan rakyat.
33. Anak Kerdil (stunting) adalah kondisi gagal tumbuh pada anak
balita (bayi di bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi
kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.
34. Pendampingan Desa adalah Kegiatan untuk melakukan aktifitas
pemberdayaan masyarakat melalui asistensi, pengorganisasian,
pengarahan dan fasilitasi Desa.
35. Pelayanan Gizi adalah rangkaian kegiatan untuk memenuhi
kebutuhan gizi perorangan dan masyarakat melalui upaya
pencegahan, peningkatan, penyembuhan, dan pemulihan yang
dilakukan di masyarakat dan fasilitas pelayanan kesehatan
36. Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut BUM Desa,
adalah usaha yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki
oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari
kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa
pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya
kesejahteraan masyarakat Desa.
37. Aparat Pengawas Internal Pemerintah Kabupaten Karangasem
yang selanjutnya disingkat APIP adalah inspektorat Kabupaten
Karangasem.
38. Jumlah Desa adalah jumlah Desa yang ditetapkan oleh Menteri
Dalam Negeri.
BAB II
PENETAPAN RINCIAN DANA DESA
Pasal 2
Peraturan Bupati ini menetapkan Tata Cara Pembagian dan Rincian
Dana Desa untuk setiap Desa Tahun Anggaran 2021.
Pasal 3
Rincian Dana Desa setiap Desa Tahun Anggaran 2021 dialokasikan
secara merata dan berkeadilan berdasarkan:
a. Alokasi Dasar;
b. Alokasi Afirmasi;
c. Alokasi Kinerja; dan
d. Alokasi Formula.
- 7 -
Pasal 4
(1) Alokasi Dasar setiap Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
huruf a, dihitung berdasarkan alokasi dasar per kabupaten/kota
yang pembagiannya secara merata kepada setiap Desa
berdasarkan kluster jumlah penduduk.
(2) Kluster jumlah penduduk sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dengan ketentuan :
a. Rp. 481.573.000,00 (empat ratus delapan puluh satu juta lima
ratus tujuh puluh tiga ribu rupiah) bagi desa dengan jumlah
penduduk sampai dengan 100 (serratus) jiwa;
b. Rp. 561.574.000,00 (lima ratus enam puluh satu juta lima ratus
tujuh puluh empat ribu rupiah) bagi desa dengan jumlah
penduduk 101 (seratus satu) sampai dengan 1000 (seribu) jiwa;
c. Rp. 641.574.000,00 (enam ratus empat puluh satu juta lima
ratus tujuh puluh empat ribu rupiah) bagi desa dengan jumlah
penduduk 1.001 (seribu satu) sampai dengan 5.000 (lima ribu)
jiwa;
d. Rp. 721.575.000,00 (tujuh ratus dua puluh satu juta lima ratus
tujuh puluh lima ribu rupiah) bagi desa dengan jumlah
penduduk 5.001 (lima ribu satu) sampai dengan 10.000
(sepuluh ribu) jiwa; dan
e. Rp. 801.576.000,00 (delapan ratus satu juta lima ratus tujuh
puluh enam ribu rupiah) bagi desa dengan jumlah penduduk
diatas 10.000 (sepuluh ribu) jiwa.
(3) Desa penerima Dana Desa Tahun Anggaran 2021 yaitu 75 (tujuh
puluh lima) Desa dengan nama-nama Desa sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 5
(1) Alokasi Afirmasi setiap Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3 huruf b diberikan kepada Desa Tertinggal dan Desa Sangat
Tertinggal yang memiliki jumlah penduduk miskin tinggi.
(2) Besaran Alokasi Afirmasi setiap Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diberikan kepada Desa Tertinggal dan Desa Sangat
Tertinggal yang memiliki jumlah penduduk miskin terbanyak
yang berada pada kelompok Desa pada desil 8 (delapan), 9
(Sembilan), dan 10 (sepuluh) berdasarkan perhitungan yang
dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan.
- 8 -
Pasal 6
Alokasi Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c, dibagi
kepada setiap Desa dengan kinerja terbaik dalam Pengelolaan
Keuangan Desa, Pengelolaan Dana Desa, Capaian keluaran (output)
Dana Desa, dan Capaian hasil (outcome) Pembangunan Desa.
Pasal 7
Penghitungan Alokasi Kinerja setiap Desa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6 dilakukan dengan menggunakan bobot sebagai
berikut:
a. Pengelolaan keuangan Desa dengan bobot 20%;
b. Pengelolaan Dana Desa dengan bobot 20%;
c. Capaian keluaran (output) Dana Desa dengan bobot 25%; dan
d. Capaian hasil (outcome) Pembangunan Desa dengan bobot 35%.
Pasal 8
(1) Pengelolaan keuangan desa sebagaimana dalam Pasal 7 huruf a
dinilai dari :
a. perubahan rasio Pendapatan Asli Desa terhadap total
pendapatan APBDes dengan bobot 50% (lima puluh
persen);dan
b. rasio belanja bidang pembangunan dan pemberdayaan
terhadap total belanja bidang APBDes dengan bobot 50% (lima
puluh persen).
(2) Pengeloaan Dana Desa sebagaiman dalam Pasal 7 huruf b dinilai
dari :
a. persentase kesesuaian bidang pembangunan dan
pemberdayaan sebagai prioritas Dana Desa terhadap total
dana desa dengan bobot 55% (lima puluh lima persen); dan
b. persentase pengadaan barang jasa Dana Desa secara swakelola
dengan bobot 45% (empat puluh lima persen).
(3) Capaian keluaran (output) Dana Desa sebagaimana dalam Pasal 7
huruf c dinilai dari :
a. persentase realisasi penyerapan Dana Desa dengan bobot 50%
(lima puluh persen); dan
b. persentase capaian keluaran Dana Desa dengan bobot 50%
(lima puluh persen).
(4) Capaian hasil pembangunan Desa sebagaimana dalam Pasal 7
huruf d dinilai dari :
a. perubahan skor indeks Desa Membangun dengan bobot 30%
(tiga puluh persen);
b. perubahan status desa indeks Desa membangun dengan bobot
30% (tiga puluh persen);
c. status desa indeks Desa membangun terakhir dengan bobot
10% (sepuluh persen); dan
- 9 -
d. perbaikan jumlah penduduk miskin dengan bobot 30% (tiga
puluh persen).
Pasal 9
(1) Besaran Alokasi Kinerja dihitung berdasarkan ketentuan dalam
Peraturan Menteri Keuangan mengenai Pengelolaan Dana Desa
yang disusun dan ditetapkan oleh Bupati.
(2) Daftar Desa yang memperoleh Alokasi Kinerja berdasarkan hasil
penghitungan alokasi kinerja yang disusun dan ditetapkan oleh
Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempergunakan
data yang bersumber dari Kementerian Keuangan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 10
(1) Alokasi Formula sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf d,
dihitung dengan bobot dan data penghitungan :
a. 10% (sepuluh persen) untuk jumlah penduduk;
b. 40% (empat puluh persen) untuk angka kemiskinan;
c. 20% (dua puluh persen) untuk luas wilayah; dan
d. 30% (tiga puluh persen) untuk tingkat kesulitan gerografis.
(2) Data jumlah Penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan
IKK desa setiap Desa yang disusun dan ditetapkan oleh Bupati
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempergunakan data yang
bersumber dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Sosial,
dan Badan Pusat Statistik sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
Pasal 11
Penghitungan Alokasi Formula setiap Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dilakukan dengan menggunakan formula sebagai
berikut: AF Desa = {(0,10 x Z1) + (0,40 x Z2) + (0,20 x Z3) + (0,30 x Z4)} x AF Kab/Kota
Keterangan:
AF Desa = Alokasi Formula setiap Desa
Y1 = rasio jumlah penduduk setiap Desa terhadap total
penduduk Desa Kabupaten Karangasem
Y2 = rasio jumlah penduduk miskin setiap Desa terhadap
total penduduk miskin Desa Kabupaten
Karangasem
Y3 = rasio luas wilayah setiap Desa terhadap total luas
wilayah Desa Kabupaten Karangasem
Y4 = rasio IKG setiap Desa terhadap total IKG Desa
- 10 -
Kabupaten Karangasem
AF Kab/Kota = Alokasi Formula setiap Daerah Kabupaten.
Pasal 12
Penetapan Rincian Dana Desa untuk setiap Desa Tahun Anggaran
2021 sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
BAB III
PENYALURAN DANA DESA
Pasal 13
(1) Dana Desa disalurkan dari RKUN ke RKD melalui RKUD.
(2) Penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan melalui pemotongan Dana Desa setiap Daerah dan
penyaluran dana hasil pemotongan Dana Desa ke RKD.
(3) Pemotongan Dana Desa setiap Daerah dan penyaluran dana hasil
pemotongan Dana Desa ke RKD sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dilaksanakan berdasarkan surat kuasa pemindahbukuan
Dana Desa dari Bupati.
(4) Penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dalam 3 (tiga) tahap, dengan ketentuan :
a. tahap I sebesar 40% (empat puluh persen) dari pagu Dana
Desa setiap Desa dengan rincian :
1. 40% (empat puluh persen) dari pagu Dana Desa setiap Desa
dikurangi kebutuhan Dana Desa untuk BLT Desa bulan
kesatu sampai bulan kelima paling cepat bulan Januari; dan
2. kebutuhan Dana Desa untuk BLT Desa bulan kesatu
sampai dengan kelima paling cepat bulan Januari untuk
bulan kesatu dan paling cepat masing-masing bulan
berkenaan untuk bulan kedua sampai dengan bulan kelima.
b. tahap II sebesar 40% (empat puluh persen) dari pagu Dana
Desa setiap Desa dengan rincian :
1. 40% (empat puluh persen) dari pagu Dana Desa setiap Desa
dikurangi kebutuhan Dana Desa untuk BLT Desa bulan
keenam sampai bulan kesepuluh paling cepat bulan Maret;
dan
2. kebutuhan Dana Desa untuk BLT Desa bulan keenam
sampai dengan kesepuluh paling cepat bulan Juni untuk
bulan keenam dan paling cepat masing-masing bulan
berkenaan untuk bulan ketujuh sampai dengan bulan
kesepuluh.
- 11 -
c. tahap III sebesar 20% (dua puluh persen) dari pagu Dana Desa
setiap Desa dengan rincian :
1. 20% (dua puluh persen) dari pagu Dana Desa setiap Desa
dikurangi kebutuhan Dana Desa untuk BLT Desa bulan
kesebelas sampai bulan kedua belas paling cepat bulan
Juni; dan
2. kebutuhan Dana Desa untuk BLT Desa bulan kesebelas
sampai dengan kedua belas paling cepat bulan November
untuk bulan kesebelas dan paling cepat akhir bulan
November untuk bulan kedua belas.
(5) Penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
untuk Desa berstatus Mandiri dilakukan dalam 2 (dua) tahap,
dengan ketentuan :
a. tahap I sebesar 60% (enam puluh persen) dari pagu Dana Desa
setiap Desa dengan rincian :
1. 60% (enam puluh persen) dari pagu Dana Desa setiap Desa
dikurangi kebutuhan Dana Desa untuk BLT Desa bulan
kesatu sampai bulan ketujuh paling cepat bulan Januari;
dan
2. kebutuhan Dana Desa untuk BLT Desa bulan kesatu
sampai dengan ketujuh paling cepat bulan Januari untuk
bulan kesatu dan paling cepat masing-masing bulan
berkenaan untuk bulan kedua sampai dengan bulan
ketujuh.
b. tahap II sebesar 40% (empat puluh persen) dari pagu Dana
Desa setiap Desa dengan rincian :
1. 40% (empat puluh persen) dari pagu Dana Desa setiap Desa
dikurangi kebutuhan Dana Desa untuk BLT Desa bulan
kedelapan sampai bulan kedua belas paling cepat bulan
Maret; dan
2. kebutuhan Dana Desa untuk BLT Desa bulan kedelapan
sampai dengan kedua belas paling cepat bulan Agustus
untuk bulan kedelapan dan paling cepat masing-masing
bulan berkenaan untuk bulan kesembilan sampai dengan
bulan kesebelas, serta paling cepat akhir November untuk
bulan kedua belas.
(6) Desa Mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat (5) merupakan
status Desa hasil penilaian yang dilakukan setiap tahun yang
telah ditetapkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi dalam Indeks Desa.
- 12 -
Pasal 14
(1) Penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13
ayat (4) dilaksanakan setelah Kepala KPPN selaku KPA
Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa menerima dokumen
persyaratan penyaluran dari Bupati secara lengkap dan benar.
(2) Dalam rangka penyampaian dokumen persyaratan penyaluran
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk penyaluran Dana
Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (4), Perbekel
menyampaikan dokumen persyaratan penyaluran kepada Bupati,
dengan ketentuan :
a. tahap I berupa peraturan Desa mengenai APB Desa;
b. tahap II berupa :
1. laporan realisasi penyerapan dan capaian keluaran Dana
Desa tahun anggaran sebelumnya; dan
2. laporan realisasi penyerapan dan capaian keluaran Dana
Desa tahap I menunjukkan rata-rata realisasi penyerapan
paling sedikit sebesar 50% (lima puluh persen) dan rata-rata
capaian keluaran menunjukkan paling sedikit 35% (tiga
puluh lima persen);
3. peraturan Perbekel mengenai penetapan keluarga penerima
manfaat BLT Desa atau Peraturan Perbekel mengenai
penetapan tidak terdapat keluarga penerima manfaat BLT
Desa; dan
4. berita acara konfirmasi dan rekonsiliasi kumulatif sisa dana
desa Tahun Anggaran 2015 sampai dengan Tahun Anggaran
2018 di RKD antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah
Desa.
c. tahap III sebesar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat
(4) huruf c angka 1 berupa :
1. laporan realisasi penyerapan dan capaian keluaran Dana
Desa sampai dengan tahap II menunjukkan rata-rata
realisasi penyerapan paling sedikit sebesar 90% (Sembilan
puluh persen) dan rata-rata capaian keluaran menunjukkan
paling sedikit sebesar 75% (tujuh puluh lima persen); dan
2. laporan konvergensi pencegahan stunting tingkat Desa
tahun anggaran sebelumnya.
(3) Dalam rangka penyampaian dokumen persyaratan penyaluran
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk penyaluran Dana
Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5), Perbekel
menyampaikan dokumen persyaratan penyaluran kepada Bupati,
dengan ketentuan :
a. tahap I berupa peraturan Desa mengenai APB Desa; dan
b. tahap II berupa :
1. laporan realisasi penyerapan dan capaian keluaran Dana
Desa tahun anggaran sebelumnya;
2. laporan realisasi penyerapan dan capaian keluaran Dana
- 13 -
Desa tahap I menunjukkan rata-rata realisasi penyerapan
paling sedikit sebesar 50% (lima puluh persen) dan rata-
rata capaian keluaran menunjukkan paling sedikit sebesar
35% (tiga puluh lima persen);
3. laporan konvergensi pencegahan stunting tingkat Desa
tahun anggaran sebelumnya;
4. peraturan Perbekel mengenai penetapan keluarga penerima
manfaat BLT Desa atau Peraturan Perbekel mengenai
penetapan tidak terdapat keluarga penerima manfaat BLT
Desa; dan
5. berita acara konfirmasi dan rekonsiliasi kumulatif sisa
Dana Desa Tahun Anggaran 2015 sampai dengan Tahun
Anggaran 2018 di RKD antara Pemerintah Daerah dengan
Pemerintah Desa.
(4) Dalam hal Desa tidak melaksanakan BLT Desa Tahun Anggaran
2020 selama 9 (Sembilan) bulan, selain persyaratan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf b dan ayat (3) huruf b, penyaluran
Dana Desa tahap II Tahun Anggaran 2021 juga ditambahkan
dokumen persyaratan berupa Peraturan Perbekel mengenai tidak
terdapat calon keluarga penerima manfaat BLT Desa yang
memenuhi kriteria dan/atau tidak tersedia cukup anggaran per
bulannya.
(5) Capaian keluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b
angka 2 dan huruf c angka 1 dan ayat (3) huruf b angka 2
dihitung berdasarkan rata-rata persentase capaian keluaran dari
seluruh kegiatan.
(6) Penyusunan laporan realisasi penyerapan dan capaian keluaran
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dilakukan
sesuai table referensi data bidang, kegiatan, sifat kegiatan,
uraian keluaran, volume keluaran, cara pengadaan, dan capaian
keluaran.
(7) Dokumen persyaratan penyaluran sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf b dan huruf c disampaikan oleh Perbekel kepada
Bupati melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa,
dengan ketentuan :
a. laporan realisasi penyerapan dan capaian keluaran Dana
Desa tahun anggaran sebelumnya diterima paling lambat
tanggal 10 januari tahun anggaran berjalan;
b. laporan realisasi penyerapan dan capaian keluaran Dana
Desa tahap I menunjukkan rata-rata realisasi penyerapan
paling sedikit sebesar 50% (lima puluh persen) dan rata-rata
capaian keluaran menunjukkan paling sedikit 35% (tiga
puluh lima persen) diterima paling cepat minggu keempat
bulan Februari tahun anggaran berjalan atau paling lambat
minggu kedua bulan September tahun anggaran berjalan;
c. laporan realisasi penyerapan dan capaian keluaran Dana
- 14 -
Desa sampai dengan tahap II menunjukkan rata-rata realisasi
penyerapan paling sedikit sebesar 90% (Sembilan puluh
persen) dan rata-rata capaian keluaran menunjukkan paling
sedikit sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) diterima paling
cepat minggu kedua bulan Mei tahun anggaran berjalan atau
paling lambat minggu kedua bulan Oktober tahun anggaran
berjalan; dan
d. laporan konvergensi pencegahan stunting tingkat Desa tahun
anggaran sebelumnya diterima paling cepat minggu kedua
bulan Februari tahun anggaran berjalan atau paling lambat
minggu kedua bulan September tahun anggaran berjalan.
(8) Dokumen persyaratan penyaluran sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) huruf b disampaikan oleh Perbekel kepada Bupati
melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, dengan
ketentuan :
a. laporan realisasi penyerapan dan capaian keluaran Dana
Desa tahun anggaran sebelumnya diterima paling lambat
tanggal 10 Januari tahun anggaran berjalan;
b. laporan realisasi penyerapan dan capaian keluaran Dana
Desa tahap I menunjukkan rata-rata realisasi penyerapan
paling sedikit sebesar 50% (lima puluh persen) dan rata-rata
capaian keluaran menunjukkan paling sedikit 35% (tiga
puluh lima persen) diterima paling cepat minggu keempat
bulan Februari tahun anggaran berjalan atau paling lambat
minggu kedua September tahun anggaran berjalan; dan
c. laporan konvergensi pencegahan stunting tingkat Desa tahun
anggaran sebelumnya diterima paling cepat minggu kedua
bulan Februari tahun anggaran berjalan atau paling lambat
minggu kedua bulan September tahun anggaran berjalan.
(9) Format laporan realisasi penyerapan dan capaian keluaran Dana
Desa serta laporan konvergensi pencegahan stunting tingkat Desa
tercantum dalam Lampiran III Peraturan Bupati ini.
Pasal 15
(1) Dalam rangka penyaluran Dana Desa tahap I untuk kebutuhan
BLT Desa bulan kesatu sampai dengan bulan kelima
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (4) huruf a, Perbekel
memenuhi ketentuan :
a. persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2)
huruf a dan menyampaikan data jumlah keluarga penerima
manfaat setiap bulan yang berlaku selama 12 (dua belas)
bulan untuk penyaluran Dana Desa untuk BLT Desa bulan
kesatu kepada Bupati; dan
b. Dana Desa untuk BLT Desa bulan kedua sampai bulan
kelima masing-masing bulan disalurkan setelah Perbekel
menyampaikan data realisasi jumlah keluarga penerima
manfaat bulan sebelumnya kepada Bupati.
- 15 -
(2) Penyaluran Dana Desa Tahap II untuk BLT Desa bulan keenam
sampai dengan bulan kesepuluh sebagaimana dimaksud pada
Pasal 13 ayat (4) huruf b masing-masing bulan disalurkan
setelah Perbekel menyampaikan data realisasi jumlah keluarga
penerima manfaat bulan sebelumnya kepada Bupati.
(3) Penyaluran Dana Desa tahap III untuk BLT Desa bulan kesebelas
sampai bulan kedua belas sebagaimana dimaksud dalam Pasal
13 ayat (4) huruf c masing-masing bulan disalurkan setelah
Perbekel menyampaikan data realisasi jumlah keluarga penerima
manfaat bulan sebelumnya kepada Bupati.
(4) Perbekel menyampaikan data realisasi jumlah keluarga penerima
manfaat bulan kedua belas kepada Bupati paling lambat minggu
ketiga bulan Desember.
(5) Jumlah keluarga penerima manfaat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a merupakan jumlah yang diperoleh dari realisasi
jumlah keluarga penerima manfaat BLT Desa bulan kesatu tahun
sebelumnya atau hasil pendataan jumlah keluarga penerima BLT
Desa tahun berkenaan.
(6) Dalam hal terdapat perubahan peraturan Perbekel mengenai
penetapan keluarga penerima manfaat BLT Desa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf b angka 3, Perbekel
menyampaikan perubahan Peraturan Perbekel dimaksud kepada
Bupati paling lambat minggu ketiga bulan Desember.
(7) Perbekel bertanggungjawab atas kebenaran data realisasi jumlah
keluarga penerima manfaat BLT Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) sampai ayat (4).
Pasal 16
(1) Dalam rangka penyaluran Dana Desa tahap I untuk Desa
berstatus Desa mandiri, kebutuhan BLT Desa bulan kesatu
sampai dengan bulan kelima sebagaimana dimaksud dalam Pasal
13 ayat (5) huruf a, Perbekel memenuhi ketentuan :
a. persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2)
huruf a dan menyampaikan data jumlah keluarga penerima
manfaat setiap bulan yang berlaku selama 12 (dua belas)
bulan untuk penyaluran Dana Desa untuk BLT Desa bulan
kesatu; dan
b. Dana Desa untuk BLT Desa bulan kedua sampai bulan
ketujuh masing-masing bulan disalurkan setelah Perbekel
menyampaikan data realisasi jumlah keluarga penerima
manfaat bulan sebelumnya kepada Bupati.
(2) Penyaluran Dana Desa Tahap II untuk BLT Desa bulan
kedelapan sampai dengan bulan kedua belas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5) huruf b masing-masing bulan
disalurkan setelah Perbekel menyampaikan data realisasi jumlah
keluarga penerima manfaat bulan sebelumnya kepada Bupati.
- 16 -
(3) Penyaluran Dana Desa tahap III untuk BLT Desa bulan kesebelas
sampai bulan kedua belas sebagaimana dimaksud dalam Pasal
13 ayat (4) huruf c masing-masing bulan disalurkan setelah
Perbekel menyampaikan data realisasi jumlah keluarga penerima
manfaat bulan sebelumnya kepada Bupati.
(4) Perbekel menyampaikan data realisasi jumlah keluarga penerima
manfaat bulan kedua belas untuk Desa berstatus mandiri
kepada bupati paling lambat minggu ketiga bulan Desember.
(5) Jumlah keluarga penerima manfaat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a merupakan jumlah yang diperoleh dari realisasi
jumlah keluarga penerima manfaat BLT Desa bulan kesatu tahun
sebelumnya atau hasil pendataan jumlah keluarga penerima BLT
Desa tahun berkenaan.
(6) Dalam hal terdapat perubahan Peraturan Perbekel mengenai
penetapan keluarga penerima manfaat BLT Desa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf b angka 3, Perbekel
menyampaikan perubahan Peraturan Perbekel dimaksud kepada
Bupati paling lambat minggu ketiga bulan Desember.
(7) Perbekel bertanggungjawab atas kebenaran data realisasi jumlah
keluarga penerima manfaat BLT Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) sampai ayat (4).
BAB IV
PENGGUNAAN DANA DESA
Pasal 17
(1) Penggunaan Dana Desa diprioritaskan untuk pemulihan ekonomi
dan pengembangan sektor prioritas di Desa.
(2) Permulihan ekonomi sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
berupa jaring pengaman sosial, Padat Karya Tunai, pemberdayaan
usaha mikro kecil dan menengah, sector usaha pertanian, dan
pengembangan potensi Desa melalui Badan Usaha Milik Desa.
(3) Pengembangan sektor prioritas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) berupa pengembangan Desa Digital, Desa Wisata, usaha budi
daya pertanian, peternakan, perikanan, ketahanan pangan dan
hewani, dan perbaikan fasilitas kesehatan.
(4) Jaring pengaman sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
berupa BLT Desa menjadi prioritas utama dalam penggunaan
Dana Desa.
(5) Prioritas penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) termasuk kegiatan dalam rangka menanggulangi dampak
pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
(6) Penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
- 17 -
berpedoman pada prioritas penggunaan Dana Desa yang
ditetapkan dalam Peraturan Menteri Desa Nomor 13 Tahun 2020
tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2021.
Pasal 18
(1) Pemerintah Desa wajib menganggarkan dan melaksanakan BLT Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (4).
(2) BLT Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada keluarga penerima manfaat yang paling sedikit memenuhi
kriteria sebagai berikut :
a. keluarga miskin atau tidak mampu yang berdomisili di Desa bersangkutan; dan
b. tidak termasuk penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, Kartu Pra Kerja, Bantuan Sosial Tunai,
dan program bantuan sosial Pemerintah lainnya.
(3) Dalam hal keluarga penerima manfaat BLT Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan petani, BLT Desa dapat
digunakan untuk kebutuhan pembelian pupuk.
(4) Rincian keluarga penerima manfaat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berdasarkan kelompok pekerjaan ditetapkan dengan
Peraturan Perbekel.
(5) Pendataan keluarga penerima manfaat BLT Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) mempertimbangkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari Kementerian Sosial.
(6) Besaran BLT Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan sebesar Rp. 300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah) untuk bulan pertama sampai dengan bulan kedua belas per keluarga
penerima manfaat.
(7) Pembayaran BLT Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dilaksanakan selama 12 (dua belas) bulan mulai bulan Januari.
(8) Dalam hal pembayaran BLT Desa bulan kedua sampai bulan kedua belas lebih besar dari kebutuhan BLT Desa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) huruf a dan Pasal 16 ayat (1) huruf a, pembayaran atas selisih kekurangan BLT Desa bulan berikutnya menggunakan Dana Desa selain Dana Desa untuk
BLT Desa setiap bulannya.
(9) Dalam hal pembayaran BLT Desa bulan kedua sampai bulan kedua belas lebih kecil dari kebutuhan BLT Desa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) huruf a dan Pasal 16 ayat (1) huruf a, selisih lebih Dana Desa untuk BLT diarahkan
penggunaannya untuk kegiatan pemulihan ekonomi lainnya di Desa.
(10) Dalam hal tidak terdapat keluarga penerima manfaat BLT Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Perbekel menetapkan Peraturan Perbekel mengenai tidak terdapat keluarga penerima
manfaat BLT Desa.
- 18 -
(11) Ketentuan mengenai kriteria, mekanisme pendataan, penetapan data penerima manfaat BLT Desa dan pelaksanaan pemberian BLT Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
sesuai Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mengenai Prioritas penggunaan Dana Desa.
Pasal 19
(1) Kegiatan yang didanai dari Dana Desa berpedoman pada
pedoman teknis penggunaan Dana Desa Tahun 2021 serta
ketentuan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 13 Tahun 2020 tentang
Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2021.
(2) Pelaksanaan kegiatan yang didanai dari Dana Desa diutamakan
secara swakelola dengan menggunakan sumber daya/bahan
baku lokal, dan diupayakan dengan lebih banyak menyerap
tenaga kerja dari masyarakat Desa setempat.
Pasal 20
(1) Pedoman teknis penggunaan Dana Desa Tahun 2021
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1) yakni selain
pemenuhan prioritas penggunaan Dana Desa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17, pelaksanaan kegiatan yang
menggunakan Dana Desa juga diutamakan untuk :
a. peningkatan pelayanan publik bidang kesehatan Desa,
meliputi :
1. perbaikan gizi untuk pencegahan kekurangan gizi kronis
(stunting);
2. peningkatan pola hidup bersih dan sehat; dan
3. pencegahan kematian ibu dan anak.
b. peningkatan pelayanan publik bidang pendidikan dan
kebudayaan di Desa paling sedikit meliputi :
1. penyelenggaraan pendidikan anak usia dini (PAUD);
2. penanganan anak usia sekolah yang tidak sekolah, putus
sekolah karena ketidakmampuan ekonomi; dan
3. pengembangan kebudayaan Desa sesuai dengan kearifan
lokal.
c. peningkatan pelayanan publik bidang sosial di Desa seperti
perlindungan terhadap kelompok masyarakat rentan meliputi
perempuan, lanjut usia, anak dan warga masyarakat
berkebutuhan khusus.
- 19 -
Pasal 21
(1) Dana Desa dapat digunakan untuk mendanai kegiatan yang
tidak termasuk dalam prioritas penggunaan Dana Desa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) setelah
mendapatkan persetujuan Bupati.
(2) Dalam memberikan persetujuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Perbekel memastikan pengalokasian Dana Desa untuk
kegiatan yang menjadi prioritas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 17 ayat (1) terpenuhi.
(3) Persetujuan Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan setelah Camat mengajukan permohonan persetujuan
kepada Bupati dilampiri laporan hasil evaluasi rancangan
Peraturan Desa mengenai APB Desa sebelum hasil evaluasi
rancangan peraturan Desa mengenai APB Desa ditetapkan dalam
Keputusan Camat.
(4) Berdasarkan persetujuan Bupati sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) Camat menerbitkan Keputusan Camat mengenai hasil
evaluasi rancangan Peraturan Desa mengenai APB Desa.
Pasal 22
(1) Perbekel bertanggung jawab atas penggunaan Dana Desa
termasuk pelaksanaan BLT Desa.
(2) Pemerintah daerah dapat melakukan pendampingan atas
penggunaan Dana Desa.
(3) Pendampingan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibebankan
pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
BAB V
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Pasal 23
(1) Bupati melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
melakukan pemantauan dan evaluasi atas:
a. sisa Dana Desa di RKD; dan
b. capaian keluaran Dana Desa.
(2) Dalam hal berdasarkan pemantauan dan evaluasi atas sisa Dana
Desa di RKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
terdapat sisa Dana Desa di RKD, Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa meminta penjelasan kepada Perbekel mengenai sisa
Dana Desa di RKD tersebut.
(3) Pemantauan dan evaluasi atas capaian keluaran Dana Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan dengan
pengecekan atas kewajaran data dalam laporan capaian keluaran
- 20 -
yang akan direkam dalam aplikasi Online Monitoring Sistem
Perbendaharaan dan Anggaran Negara (OM SPAN).
(4) Dalam hal terdapat indikasi penyalahgunaan Dana Desa, Bupati
melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dapat
meminta APIP untuk melakukan pemeriksaan.
BAB VI
SANKSI
Pasal 24
(1) Dalam hal Perbekel melakukan penyalahgunaan Dana Desa dan
ditetapkan sebagai tersangka dan Desa mengalami permasalahan
administrasi dan/atau ketidakjelasan status hukum, dilakukan
penghentian penyaluran Dana Desa tahun anggaran berjalan
dan/atau tahun anggaran berikutnya.
(2) Penghentian penyaluran Dana Desa tahun anggaran berjalan
dan/atau tahun anggaran berikutnya sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) mengikuti ketentuan Peraturan Perundang-
undangan.
(3) Dana Desa yang dihentikan penyalurannya sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tidak dapat disalurkan kembali ke RKD.
(4) Desa yang dihentikan penyaluran Dana Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berhak mendapatkan penyaluran Dana
Desa pada tahun anggaran berikutnya setelah periode
penghentian penyaluran Dana Desa.
(5) Penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dilaksanakan mengikuti mekanisme sesuai ketentuan Peraturan
Perundang-undangan.
Pasal 25
(1) Dalam hal Pemerintah Desa tidak melaksanakan BLT Desa
selama 12 (dua belas) bulan Tahun Anggaran 2021, dikenakan
sanksi pemotongan Dana Desa sebesar 50% (lima puluh persen)
dari Dana Desa yang akan disalurkan pada tahap II Tahun
Anggaran 2022.
(2) Pengenaan sanksi kepada Pemerintah Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dikecualikan dalam hal berdasarkan
hasil musyawarah Desa khusus/musyawarah insidentil tidak
terdapat calon keluarga penerima manfaat BLT Desa yang
memenuhi kriteria.
(3) Hasil musyawarah Desa khusus/musyawarah insidentil
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dalam
peraturan Perbekel.
- 21 -
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 26
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Kabupaten Karangasem.
Ditetapkan di Amlapura pada tanggal 26 Januari 2021
BUPATI KARANGASEM,
TTD I GUSTI AYU MAS SUMATRI
Diundangkan di Amlapura pada tanggal 26 Januari 2021
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM,
TTD
I KETUT SEDANA MERTA
BERITA DAERAH KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2021 NOMOR 3.
22
LAMPIRAN I
PERATURAN BUPATI KARANGASEM
NOMOR 3 TAHUN 2021
TENTANG
Jumlah PendudukRasio Jumlah
PendudukBobot
Jumlah
Penduduk Miskin
Rasio Jumlah
Penduduk
Miskin
BobotLuas
Wilayah
Rasio Luas
WilayahBobot
Indeks
Kesulitan
Geografis
Rasio Indeks
Kesulitan GeografisBobot
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22=12+15+18+21
1 Nongan 4 MAJU 5 - 50 50,0775273 48 6.256 0,0132523 0,00132523 119 0,00372959 0,001491836 7 0,008994517 0,001798903 21 0,011626903 0,003488071 0,00810404
2 Rendang 4 MANDIRI 5 - 54 53,6300367 4 7.636 0,016175601 0,00161756 110 0,00344752 0,001379008 11 0,013484781 0,002696956 18 0,010038975 0,003011692 0,008705216
3 Menanga 4 MANDIRI 8 - 50 50,088903 46 7.428 0,015734988 0,001573499 403 0,01263046 0,005052183 13 0,015527081 0,003105416 14 0,008009963 0,002402989 0,012134087
4 Besakih 4 MAJU 6 - 49 48,9176057 65 7.585 0,016067566 0,001606757 191 0,00598615 0,002394459 24 0,029697292 0,005939458 25 0,014307803 0,004292341 0,014233015
5 Pempatan 5 MAJU 7 - 50 49,8214175 51 10.950 0,023195762 0,002319576 292 0,0091516 0,003660639 61 0,075229409 0,015045882 21 0,012028204 0,003608461 0,024634558
6 Pesaban 3 MAJU 1 - 51 50,6723542 34 2.831 0,005997005 0,0005997 11 0,00034475 0,000137901 4 0,004504252 0,00090085 24 0,013742272 0,004122681 0,005761133
7 Tangkup 3 MAJU 7 - 49 49,3277013 60 3.369 0,007136669 0,000713667 217 0,00680102 0,002720406 3 0,003916741 0,000783348 24 0,013319884 0,003995965 0,008213386
8 Talibeng 3 MAJU 4 - 49 49,4523686 57 3.712 0,007863257 0,000786326 88 0,00275802 0,001103206 5 0,005833147 0,001166629 26 0,014617193 0,004385158 0,007441319
9 Sidemen 3 MAJU 5 - 51 51,3061908 22 4.405 0,009331263 0,000933126 118 0,00369825 0,001479299 4 0,005399508 0,001079902 18 0,010003583 0,003001075 0,006493402
10 Sangkan Gunung 4 MAJU 9 - 50 49,5508727 54 7.846 0,016620452 0,001662045 577 0,01808381 0,007233522 7 0,008183192 0,001636638 25 0,013978188 0,004193456 0,014725662
11 Telagatawang 3 MAJU 5 - 50 50,3227722 41 3.376 0,007151497 0,00071515 134 0,00419971 0,001679882 3 0,004056625 0,000811325 21 0,011753327 0,003525998 0,006732355
12 Sinduwati 3 MAJU 7 - 50 49,5350933 55 4.836 0,010244265 0,001024427 245 0,00767857 0,003071426 3 0,004224485 0,000844897 22 0,012262742 0,003678823 0,008619572
13 Tri Eka Buana 3 MAJU 8 - 50 50,2328578 42 2.579 0,005463184 0,000546318 475 0,01488702 0,005954806 4 0,00470009 0,000940018 26 0,014507959 0,004352388 0,01179353
14 Kertha Buana 3 MAJU 4 - 50 50,2251094 43 2.869 0,006077501 0,00060775 64 0,00200583 0,000802332 3 0,004238474 0,000847695 39 0,021759905 0,006527972 0,008785748
15 Lokasari 3 MAJU 6 - 51 50,5544473 37 2.765 0,005857195 0,000585719 182 0,00570408 0,002281631 4 0,004616159 0,000923232 22 0,012532489 0,003759747 0,007550329
16 Wisma Kerta 3 MAJU 4 - 49 48,817473 67 3.364 0,007126077 0,000712608 74 0,00231924 0,000927696 3 0,003902753 0,000780551 30 0,016732443 0,005019733 0,007440587
17 Gegelang 4 MAJU 8 - 49 49,1548135 62 9.473 0,020066982 0,002006698 345 0,01081267 0,00432507 14 0,016883953 0,003376791 25 0,014140755 0,004242226 0,013950785
18 Antiga 4 MAJU 7 - 49 49,4166354 59 7.488 0,015862088 0,001586209 259 0,00811734 0,003246936 10 0,012351723 0,002470345 19 0,010824482 0,003247345 0,010550834
19 Ulakan 4 MAJU 7 - 49 49,4903007 56 6.104 0,012930313 0,001293031 239 0,00749052 0,002996208 7 0,00836504 0,001673008 18 0,010348348 0,003104504 0,009066752
20 Manggis 4 MAJU 5 - 50 50,0831882 47 7.150 0,015146091 0,001514609 130 0,00407434 0,001629736 7 0,008812668 0,001762534 17 0,009365878 0,002809763 0,007716643
21 Nyuh Tebel 3 MAJU 1 - 51 50,7114081 32 2.729 0,005780935 0,000578093 14 0,00043878 0,00017551 2 0,002825649 0,00056513 21 0,011830024 0,003549007 0,004867741
22 Tenganan 3 MAJU 7 - 47 47,3609465 70 4.627 0,009801533 0,000980153 223 0,00698906 0,002795625 11 0,01331692 0,002663384 22 0,012537531 0,003761259 0,010200421
23 Ngis 3 BERKEMBANG 5 - 49 49,1293601 63 2.442 0,005172973 0,000517297 91 0,00285204 0,001140815 4 0,005525403 0,001105081 30 0,017021822 0,005106547 0,00786974
24 Selumbung 3 MAJU 1 - 53 52,6600681 10 3.779 0,008005186 0,000800519 12 0,00037609 0,000150437 7 0,009302261 0,001860452 34 0,018823512 0,005647054 0,008458462
25 Padangbai 3 MAJU 2 - 49 48,8528868 66 3.631 0,007691672 0,000769167 33 0,00103426 0,000413702 4 0,00503581 0,001007162 15 0,008594215 0,002578264 0,004768296
26 Antiga Kelod 4 MAJU 9 - 51 51,3260242 21 5.489 0,011627537 0,001162754 500 0,01567054 0,006268217 5 0,006336728 0,001267346 24 0,013205457 0,003961637 0,012659954
27 Pesedahan 3 BERKEMBANG 1 - 47 47,2812704 71 1.848 0,003914682 0,000391468 4 0,00012536 5,01457E-05 1 0,00085329 0,000170658 19 0,010668381 0,003200514 0,003812786
28 Sengkidu 3 MAJU 2 - 52 51,9620311 17 2.684 0,00568561 0,000568561 23 0,00072084 0,000288338 2 0,002993509 0,000598702 12 0,006622222 0,001986666 0,003442267
29 Bugbug 5 MAJU 9 - 51 51,1816073 24 11.338 0,024017675 0,002401768 705 0,02209546 0,008838186 9 0,011428491 0,002285698 15 0,008427396 0,002528219 0,016053871
30 Tumbu 3 MAJU 7 - 51 51,4137216 20 4.717 0,009992183 0,000999218 242 0,00758454 0,003033817 5 0,005595345 0,001119069 23 0,012808539 0,003842562 0,008994666
31 Seraya 5 MAJU 10 - 51 50,9937241 27 11.045 0,023397003 0,0023397 1638 0,0513367 0,020534679 16 0,019583706 0,003916741 23 0,01272956 0,003818868 0,030609988
32 Seraya Barat 4 MAJU 9 - 53 52,836791 8 5.855 0,012402848 0,001240285 518 0,01623468 0,006493873 11 0,013260967 0,002652193 27 0,015364561 0,004609368 0,014995719
33 Seraya Timur 4 BERKEMBANG 9 - 51 50,722115 31 8.212 0,017395762 0,001739576 699 0,02190742 0,008762967 10 0,011974038 0,002394808 29 0,016331974 0,004899592 0,017796943
34 Pertima 4 MAJU 7 - 51 51,0881544 26 6.956 0,014735134 0,001473513 231 0,00723979 0,002895916 9 0,011204678 0,002240936 20 0,011340452 0,003402136 0,010012501
Desil JPMSkor Kinerja
Hitung
Ranking
Alokasi
Kinerja
Alokasi
Afirmasi
PENETAPAN DATA UNTUK PENGHITUNGAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2021
No. Nama Desa Klaster JP
Variabel Penghitungan Alokasi Formula
Klasifikasi Desa
IDM Total Bobot
Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Miskin Luas Wilayah IKGSkor
Kinerja
TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA SETIAP DESA TAHUN ANGGARAN 2021
23
Jumlah PendudukRasio Jumlah
PendudukBobot
Jumlah
Penduduk Miskin
Rasio Jumlah
Penduduk
Miskin
BobotLuas
Wilayah
Rasio Luas
WilayahBobot
Indeks
Kesulitan
Geografis
Rasio Indeks
Kesulitan GeografisBobot
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22=12+15+18+21
Desil JPMSkor Kinerja
Hitung
Ranking
Alokasi
Kinerja
Alokasi
AfirmasiNo. Nama Desa Klaster JP
Variabel Penghitungan Alokasi Formula
Klasifikasi Desa
IDM Total Bobot
Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Miskin Luas Wilayah IKGSkor
Kinerja
35 Tegalinggah 3 MAJU 6 - 50 50,3860476 39 3.156 0,006685463 0,000668546 159 0,00498323 0,001993293 5 0,005665286 0,001133057 28 0,015525772 0,004657731 0,008452628
36 Bukit 4 MAJU 8 - 50 49,996754 49 5.097 0,01079715 0,001079715 375 0,01175291 0,004701163 7 0,008393017 0,001678603 23 0,012671373 0,003801412 0,011260893
37 Ababi 5 MAJU 9 - 51 50,6103269 35 10.563 0,022375966 0,002237597 529 0,01657943 0,006631774 12 0,014827663 0,002965533 21 0,011867056 0,003560117 0,01539502
38 Tiyingtali 3 MAJU 5 - 50 50,3623663 40 4.538 0,009613001 0,0009613 115 0,00360422 0,00144169 5 0,005903089 0,001180618 26 0,014560935 0,00436828 0,007951888
39 Bunutan 5 MAJU 10 - 52 52,1260302 14 11.828 0,025055659 0,002505566 1977 0,06196133 0,02478453 28 0,034313451 0,00686269 33 0,018423449 0,005527035 0,039679821
40 Tista 4 MANDIRI 9 - 52 51,52579 19 6.179 0,013089188 0,001308919 677 0,02121791 0,008487166 8 0,00965197 0,001930394 22 0,012612313 0,003783694 0,015510173
41 Abang 3 MAJU 9 - 51 51,1478836 25 3.959 0,008386486 0,000838649 485 0,01520043 0,00608017 7 0,008239145 0,001647829 22 0,012269337 0,003680801 0,012247449
42 Pidpid 3 MAJU 7 - 45 45,1537813 74 4.341 0,00919569 0,000919569 236 0,0073965 0,002958598 6 0,007539727 0,001507945 37 0,020841873 0,006252562 0,011638675
43 Datah 5 MAJU 10 - 53 52,7646085 9 13.152 0,027860334 0,002786033 1195 0,0374526 0,014981039 36 0,045238362 0,009047672 25 0,013772407 0,004131722 0,030946466
44 Culik 3 MANDIRI 4 - 39 39,27408 75 4.428 0,009379985 0,000937998 64 0,00200583 0,000802332 4 0,005105752 0,00102115 20 0,011498704 0,003449611 0,006211092
45 Purwa Kerthi 4 MANDIRI 9 - 53 53,2141653 6 6.419 0,013597588 0,001359759 547 0,01714357 0,006857429 5 0,006280774 0,001256155 24 0,013713059 0,004113918 0,013587261
46 Kertha Mandala 3 MAJU 7 - 53 52,9491144 7 4.928 0,010439152 0,001043915 237 0,00742784 0,002971135 8 0,010141562 0,002028312 25 0,014243025 0,004272908 0,01031627
47 Laba Sari 3 MANDIRI 7 - 56 55,6673922 1 3.762 0,007969174 0,000796917 273 0,00855612 0,003422446 5 0,005791182 0,001158236 21 0,01197944 0,003593832 0,008971432
48 Nawa Kerti 3 BERKEMBANG 7 - 52 52,3004232 12 4.108 0,008702118 0,000870212 224 0,0070204 0,002808161 6 0,007050134 0,001410027 38 0,021518904 0,006455671 0,011544071
49 Kesimpar 3 BERKEMBANG 7 - 51 50,8485635 29 2.564 0,005431409 0,000543141 207 0,0064876 0,002595042 3 0,003217323 0,000643465 30 0,016730553 0,005019166 0,008800813
50 Tri Buana 4 MAJU 9 - 51 51,3053543 23 5.232 0,011083126 0,001108313 615 0,01927477 0,007709907 4 0,004504252 0,00090085 27 0,015235751 0,004570725 0,014289795
51 Bungaya 4 MAJU 8 - 50 49,7012991 52 6.310 0,01336669 0,001336669 403 0,01263046 0,005052183 8 0,009833818 0,001966764 22 0,012579108 0,003773733 0,012129348
52 Budakeling 4 MAJU 8 - 49 49,2785649 61 5.053 0,010703944 0,001070394 392 0,01228571 0,004914282 2 0,003007498 0,0006015 21 0,011734086 0,003520226 0,010106402
53 Benandem 5 MANDIRI 9 - 50 49,5930465 53 12.144 0,025725053 0,002572505 764 0,02394459 0,009577836 17 0,020982543 0,004196509 20 0,011253547 0,003376064 0,019722914
54 Sibetan 5 MAJU 9 - 47 46,9231382 72 10.114 0,021424834 0,002142483 681 0,02134328 0,008537312 10 0,013037153 0,002607431 23 0,012784352 0,003835306 0,017122531
55 Jungutan 4 MAJU 9 - 46 45,8004843 73 8.093 0,01714368 0,001714368 718 0,0225029 0,00900116 19 0,024101947 0,004820389 25 0,01390209 0,004170627 0,019706544
56 Bungaya Kangin 4 MAJU 9 - 49 49,4178724 58 7.157 0,015160919 0,001516092 671 0,02102987 0,008411947 5 0,005595345 0,001119069 14 0,007925598 0,002377679 0,013424788
57 Bhuana Giri 4 MAJU 8 - 47 47,4022161 69 7.522 0,015934111 0,001593411 441 0,01382142 0,005528567 16 0,020311101 0,00406222 30 0,016976251 0,005092875 0,016277074
58 Macang 3 BERKEMBANG 4 - 49 49,070715 64 1.587 0,003361797 0,00033618 59 0,00184912 0,00073965 2 0,002699754 0,000539951 28 0,015732844 0,004719853 0,006335633
59 Muncan 4 MANDIRI 8 - 54 54,3891853 2 8.015 0,01697845 0,001697845 455 0,01426019 0,005704077 12 0,014883617 0,002976723 23 0,012790863 0,003837259 0,014215905
60 Selat 3 MANDIRI 3 - 51 50,9804864 28 3.027 0,006412198 0,00064122 38 0,00119096 0,000476384 4 0,005567368 0,001113474 18 0,009972887 0,002991866 0,005222944
61 Duda 4 MAJU 8 - 50 50,1786864 44 5.692 0,012057559 0,001205756 384 0,01203498 0,004813991 8 0,009442144 0,001888429 18 0,00991289 0,002973867 0,010882043
62 Sebudi 4 MAJU 7 - 48 48,3286627 68 5.826 0,012341416 0,001234142 295 0,00924562 0,003698248 35 0,043252014 0,008650403 33 0,018553228 0,005565969 0,019148761
63 Duda Utara 4 MAJU 7 - 53 52,5322374 11 6.632 0,014048794 0,001404879 298 0,00933964 0,003735857 7 0,008141226 0,001628245 25 0,013789327 0,004136798 0,01090578
64 Duda Timur 4 MANDIRI 8 - 52 51,9112507 18 7.036 0,014904601 0,00149046 359 0,01125145 0,00450058 11 0,013484781 0,002696956 20 0,011408232 0,003422469 0,012110465
65 Peringsari 4 BERKEMBANG 7 - 50 50,1047825 45 6.394 0,01354463 0,001354463 244 0,00764722 0,00305889 9 0,011330573 0,002266115 20 0,011488201 0,00344646 0,010125928
66 Amerta Bhuana 3 MAJU 6 - 51 50,6872465 33 3.571 0,007564572 0,000756457 148 0,00463848 0,001855392 5 0,006294763 0,001258953 31 0,017656956 0,005297087 0,009167889
67 Ban 5 MAJU 10 - 50 49,9884123 50 12.766 0,027042657 0,002704266 1286 0,04030464 0,016121854 44 0,054484669 0,010896934 35 0,019622211 0,005886663 0,035609717
68 Dukuh 3 MAJU 6 - 51 50,5073068 38 4.869 0,01031417 0,001031417 193 0,00604883 0,002419532 16 0,019751567 0,003950313 35 0,019587306 0,005876192 0,013277454
69 Kubu 3 MAJU 6 - 52 52,2224203 13 4.829 0,010229437 0,001022944 146 0,0045758 0,001830319 7 0,008910586 0,001782117 17 0,009647997 0,002894399 0,007529779
70 Tianyar 5 MAJU 10 - 54 54,2854726 3 14.955 0,031679691 0,003167969 1407 0,04409691 0,017638763 21 0,026018353 0,005203671 19 0,010604716 0,003181415 0,029191817
71 Tianyar Barat 5 BERKEMBANG 10 - 52 51,9654402 16 13.946 0,029542291 0,002954229 1653 0,05180681 0,020722725 22 0,027473142 0,005494628 19 0,010466111 0,003139833 0,032311416
24
Jumlah PendudukRasio Jumlah
PendudukBobot
Jumlah
Penduduk Miskin
Rasio Jumlah
Penduduk
Miskin
BobotLuas
Wilayah
Rasio Luas
WilayahBobot
Indeks
Kesulitan
Geografis
Rasio Indeks
Kesulitan GeografisBobot
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22=12+15+18+21
Desil JPMSkor Kinerja
Hitung
Ranking
Alokasi
Kinerja
Alokasi
AfirmasiNo. Nama Desa Klaster JP
Variabel Penghitungan Alokasi Formula
Klasifikasi Desa
IDM Total Bobot
Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Miskin Luas Wilayah IKGSkor
Kinerja
72 Tianyar Tengah 5 BERKEMBANG 10 - 51 50,8245564 30 10.106 0,021407887 0,002140789 1406 0,04406557 0,017626226 16 0,020381043 0,004076209 25 0,013984555 0,004195366 0,02803859
73 Tulamben 5 MAJU 10 - 52 52,0186018 15 11.649 0,024676477 0,002467648 1598 0,05008305 0,020033222 29 0,035670322 0,007134064 17 0,009701495 0,002910449 0,032545382
74 Baturinggit 4 MAJU 8 - 53 53,3474562 5 5.561 0,011780058 0,001178006 350 0,01096938 0,004387752 16 0,019933415 0,003986683 22 0,012384046 0,003715214 0,013267654
75 Sukadana 4 MAJU 8 - 51 50,6068413 36 7.587 0,016071803 0,00160718 397 0,01244241 0,004976964 25 0,031389884 0,006277977 28 0,015870211 0,004761063 0,017623185- 472.069,000 1,000 10% 31.907,000 1,000 40% 805,187 1,000 20% 1.780,693 1,000 0,300 1,000
######## JP 10% Alokasi Afirmasi DT Klaster JP AD Desa
######## JPM 40% Alokasi Afirmasi DST 1 481.573.000
######## LW 20% Alokasi Kinerja Per Desa 2 561.574.000 BUPATI KARANGASEM,
######## IKG 30% 3 641.574.000
- 4 721.575.000
- 5 801.576.000
########
######## I GUSTI AYU MAS SUMATRI
TTD
Total
AD Desa per Klaster
Pagu Alokasi Dasar Kab./Kota …
Bobot AF Alokasi Per Desa
Hasil Hitung Alokasi Dasar Kab./Kota …
Pagu Alokasi Afirmasi Kab./Kota …
Hasil Hitung Alokasi AfirmasiKab./Kota …
Pagu Alokasi Kinerja Kab./Kota …
Kontrol Penghitungan
Pagu Dana Desa Kab./Kota …
Hasil Hitung Alokasi Kinerja Kab./Kota …
Hasil Perhitungan Pagu Dana Desa Kab./Kota …
25
ALOKASI DASAR ALOKASI FIRMASI ALOKASI
KINERJA
ALOKASI
FORMULA
1 2 3 4 5 6 7=3+4+5+6
1 Nongan 721.575.000 0 - 246.249.000 967.824.000
2 Rendang 721.575.000 0 288.153.000 264.516.000 1.274.244.000
3 Menanga 721.575.000 0 - 368.705.000 1.090.280.000
4 Besakih 721.575.000 0 - 432.483.000 1.154.058.000
5 Pempatan 801.576.000 0 - 748.544.000 1.550.120.000
6 Pesaban 641.574.000 0 - 175.057.000 816.631.000
7 Tangkup 641.574.000 0 - 249.571.000 891.145.000
8 Talibeng 641.574.000 0 - 226.111.000 867.685.000
9 Sidemen 641.574.000 0 - 197.308.000 838.882.000
10 Sangkan Gunung 721.575.000 0 - 447.453.000 1.169.028.000
11 Telagatawang 641.574.000 0 - 204.569.000 846.143.000
12 Sinduwati 641.574.000 0 - 261.914.000 903.488.000
13 Tri Eka Buana 641.574.000 0 - 358.357.000 999.931.000
14 Kertha Buana 641.574.000 0 - 266.963.000 908.537.000
15 Lokasari 641.574.000 0 - 229.424.000 870.998.000
16 Wisma Kerta 641.574.000 0 - 226.089.000 867.663.000
17 Gegelang 721.575.000 0 - 423.907.000 1.145.482.000
18 Antiga 721.575.000 0 - 320.597.000 1.042.172.000
19 Ulakan 721.575.000 0 - 275.502.000 997.077.000
20 Manggis 721.575.000 0 - 234.477.000 956.052.000
21 Nyuh Tebel 641.574.000 0 - 147.911.000 789.485.000
22 Tenganan 641.574.000 0 - 309.949.000 951.523.000
23 Ngis 641.574.000 0 - 239.129.000 880.703.000
24 Selumbung 641.574.000 0 - 257.018.000 898.592.000
25 Padangbai 641.574.000 0 - 144.889.000 786.463.000
26 Antiga Kelod 721.575.000 0 - 384.684.000 1.106.259.000
27 Pesedahan 641.574.000 0 - 115.855.000 757.429.000
28 Sengkidu 641.574.000 0 - 104.596.000 746.170.000
29 Bugbug 801.576.000 0 - 487.812.000 1.289.388.000
30 Tumbu 641.574.000 0 - 273.311.000 914.885.000
31 Seraya 801.576.000 0 - 930.113.000 1.731.689.000
32 Seraya Barat 721.575.000 0 288.153.000 455.659.000 1.465.387.000
33 Seraya Timur 721.575.000 0 - 540.776.000 1.262.351.000
34 Pertima 721.575.000 0 - 304.239.000 1.025.814.000
35 Tegalinggah 641.574.000 0 - 256.841.000 898.415.000
36 Bukit 721.575.000 0 - 342.173.000 1.063.748.000
37 Ababi 801.576.000 0 - 467.792.000 1.269.368.000
38 Tiyingtali 641.574.000 0 - 241.625.000 883.199.000
39 Bunutan 801.576.000 0 - 1.205.708.000 2.007.284.000
40 Tista 721.575.000 0 - 471.291.000 1.192.866.000
41 Abang 641.574.000 0 - 372.150.000 1.013.724.000
42 Pidpid 641.574.000 0 - 353.652.000 995.226.000
43 Datah 801.576.000 0 - 940.337.000 1.741.913.000
44 Culik 641.574.000 0 - 188.730.000 830.304.000
45 Purwa Kerthi 721.575.000 0 288.153.000 412.861.000 1.422.589.000
46 Kertha Mandala 641.574.000 0 288.153.000 313.469.000 1.243.196.000
47 Laba Sari 641.574.000 0 288.153.000 272.605.000 1.202.332.000
48 Nawa Kerti 641.574.000 0 - 350.777.000 992.351.000
49 Kesimpar 641.574.000 0 - 267.421.000 908.995.000
50 Tri Buana 721.575.000 0 - 434.209.000 1.155.784.000
NAMA DESANO
BAGI SETIAP DESA TAHUN ANGGARAN 2021
PENETAPAN PENGALOKASIAN DANA DESA
PERHITUNGAN PENGALOKASIANJUMLAH RINCIAN DANA
DESA SETIAP DESA
LAMPIRAN II
PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 3 TAHUN 2021 TENTANG
TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA SETIAP DESA TAHUN
ANGGARAN 2021
26
ALOKASI DASAR ALOKASI FIRMASI ALOKASI
KINERJA
ALOKASI
FORMULA
1 2 3 4 5 6 7=3+4+5+6
NAMA DESANO
PERHITUNGAN PENGALOKASIANJUMLAH RINCIAN DANA
DESA SETIAP DESA
51 Bungaya 721.575.000 0 - 368.561.000 1.090.136.000
52 Budakeling 721.575.000 0 - 307.092.000 1.028.667.000
53 Benandem 801.576.000 0 - 599.299.000 1.400.875.000
54 Sibetan 801.576.000 0 - 520.284.000 1.321.860.000
55 Jungutan 721.575.000 0 - 598.801.000 1.320.376.000
56 Bungaya Kangin 721.575.000 0 - 407.924.000 1.129.499.000
57 Bhuana Giri 721.575.000 0 - 494.594.000 1.216.169.000
58 Macang 641.574.000 0 - 192.514.000 834.088.000
59 Muncan 721.575.000 0 288.153.000 431.963.000 1.441.691.000
60 Selat 641.574.000 0 - 158.704.000 800.278.000
61 Duda 721.575.000 0 - 330.661.000 1.052.236.000
62 Sebudi 721.575.000 0 - 581.853.000 1.303.428.000
63 Duda Utara 721.575.000 0 - 331.382.000 1.052.957.000
64 Duda Timur 721.575.000 0 - 367.988.000 1.089.563.000
65 Peringsari 721.575.000 0 - 307.686.000 1.029.261.000
66 Amerta Bhuana 641.574.000 0 - 278.575.000 920.149.000
67 Ban 801.576.000 0 - 1.082.034.000 1.883.610.000
68 Dukuh 641.574.000 0 - 403.448.000 1.045.022.000
69 Kubu 641.574.000 0 - 228.799.000 870.373.000
70 Tianyar 801.576.000 0 288.153.000 887.020.000 1.976.749.000
71 Tianyar Barat 801.576.000 0 - 981.812.000 1.783.388.000
72 Tianyar Tengah 801.576.000 0 - 851.978.000 1.653.554.000
73 Tulamben 801.576.000 0 - 988.921.000 1.790.497.000
74 Baturinggit 721.575.000 0 288.153.000 403.150.000 1.412.878.000
75 Sukadana 721.575.000 0 - 535.497.000 1.257.072.000
52.598.106.000 - 2.305.224.000 30.385.918.000 85.289.248.000
BUPATI KARANGASEM,
I GUSTI AYU MAS SUMATRI
TTD
JUMLAH
27
LAMPIRAN III
PERATURAN BUPATI KARANGASEM
NOMOR 3 TAHUN 2021
TENTANG
Pagu Desa Rp. …
NO URAIANURAIAN
OUTPUT
VOLUME
OUTPUT
CARA
PENGADAANANGGARAN REALISASI SISA
%CAPAIAN
OUTPUT
TENAGA
KERJADURASI UPAH KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1. PENDAPATAN
1,2 Pendapatan Transfer
1.2.1 Dana Desa
- TAHAP PERTAMA
- TAHAP KEDUA
JUMLAH PENDAPATAN
2. BELANJA BANTUAN KE DESA…..
2,1 Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan
2.1.1 Kegiatan…..
2.1.2 dstnya.
2,2 Bidang Pembangunan Desa
TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA
SETIAP DESA TAHUN ANGGARAN 2021
CONTOH FORMAT LAPORAN REALISASI PENYERAPAN DANA DESA DAN CAPAIAN KELUARAN DANA DESA
LAPORAN REALISASI PENYERAPAN DAN CAPAIAN KELUARAN DANA DESA
TAHAP ...TAHUN ANGGARAN ...
PEMERINTAH DESA …
KECAMATAN …
SERTA FORMAT LAPORAN KONVERGENSI PENCEGAHAN STUNTING TINGKAT DESA
KABUPATEN …
28
2.2.1 Kegiatan….
2.2.2 dstnya.
2,3 Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
2.3.1 Kegiatan….
2.3.2 dstnya.
2,4 Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa
2.4.1 Kegiatan……………….
2.4.2 dstnya.
2,5 Bidang Penanggulangan Bencana,
Keadaan Darurat dan Mendesak Desa
2.5.1 Kegiatan……….
2.5.2 dstnya.
JUMLAH BELANJA
3. PEMBIAYAAN
3,1 Pengeluaran Pembiayaan
3.1.2 Penyertaan Modal
- Modal awal
- Pengembangan Usaha
- dstnya.
JUMLAH PEMBIAYAAN
JUMLAH
(PENDAPATAN - BELANJA - PEMBIAYAAN)
………..(Desa), tgl-bulan-tahun
Disetujui oleh :
Bendahara Desa…………. PERBEKEL……..
(……………………………………) (………………………………….)
29
Kolom 1 diisi dengan Kode Rekening sesuai dengan APBDesa
Kolom 2 diisi sesuai dengan uraian pendapatan, belanja dan pembiayaan yang menggunakan Dana Desa
Kolom 3 diisi dengan uraian output, misal : Pembangunan Jalan
Kolom 4 diisi dengan volume output yang terdiri dari jumlah dan satuan output. Misal : 500 meter
Kolom 5 diisi dengan cara pengadaan. Misal : Swakelola
Kolom 6 diisi dengan jumlah anggaran
Kolom 7 diisi dengan jumlah realisasi
Kolom 8 diisi dengan selisih antara anggaran dan realisasi
Kolom 9 diisi dengan persentase capain output dengan perhitungan sebagai berikut :
a. Kegiatan pembangunan/pemeliharaan/pengembangan fisik dihitung sesuai perkembangan penyelesaian fisik di lapangan dan foto.
b. Kegiatan Non fisik dihitung dengan cara :
- Penyelesaian kertas kerja/kerangka acuan kerja yang memuat latar belakang, tujuan, lokasi, target/sasaran, dan anggaran, sebesar 30%;
- Undangan pelaksanaan kegiatan, daftar peserta pelatihan dan konfirmasi pengajar, sebesar 50%;
- Kegiatan telah terlaksana, sebesar 80%; dan
- laporan Pelaksanaan Kegiatan dan Foto, sebesar 100%.
Kolom 10, 11, dan 12 dalam rangka pelaksanaan program cash for work yang diisi hanya untuk kegiatan Dana Desa pada Bidang Pembangunan Desa.
Kolom 13 diisi dengan keterangan, misal : berapa output yang telah terlaksana (kuantitas).
10
11
3
4
5
6
7
8
PETUNJUK PENGISIAN
9
NO URAIAN
1
2
30
:
:
TOTAL KEK/RESTI
%
1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
1
2
1
2
TTD
TERHADAP SASARAN 1.000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN (HPK)
LAPORAN KONVERGENSI PENCEGAHAN STUNTING TINGKAT DESA
BUPATI KARANGASEM,
I GUSTI AYU MAS SUMATRI
BIDANG PEMBANGUNAN DESA
BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
TABEL 3. KELENGKAPAN KONVERGENSI PAKET LAYANAN PENCEGAHAN STUNTING BAGI 1.000 HPK
DESA
KABUPATEN
TOTAL TINGKAT KONVERGENSI DESA
KECAMATAN
TAHUN
ANAK > 2-6 TAHUN
TABEL 5. PENGGUNAAN DANA DESA DALAM PENCEGAHAN STUNTING
% (PERSEN)ALOKASI DANA
TOTAL ALOKASI DANA
KEGIATAN KHUSUS PENCEGAHAN
STUNTINGBIDANG/KEGIATANNO
IBU HAMIL
ANAK 0-23 BULAN
JUMLAH
IBU HAMIL
ANAK USIA
0 - 23 BULAN
(0 - 2 TAHUN)RUMAH TANGGA ANAK 0-2 TH MEMILIKI AKSES AIR MINUM AMAN
RUMAH TANGGA ANAK 0-2 TH MEMILIKI JAMBAN LAYAK
ANAK 0-2 TH JAMINAN KESEHATAN
TINGKAT KONVERGENSISEHARUSNYA DITERIMAYANG DITERIMA
JUMLAH INDIKATORNO
TABEL 4. TINGKAT KONVERGENSI DESA
SASARAN
ANAK >2-6 TAHUN AKTIF DALAM KEGIATAN PAUD MINIMAL 80%
ANAK USIA <12 BULAN MENDAPAT IMUNISASI DASAR LENGKAP
DITIMBANG BERAT BADAN RUTIN SETIAP BULAN
DIUKUR PANJANG/TINGGI BADAN 2 KALI DALAM SETAHUN
ORANG TUA/PENGASUH MENGIKUTI KONSELING GIZI BULANAN
KUNJUNGAN RUMAH BAGI ANAK GIZI BURUK/KURANG/STUNTING
MEMILIKI JAMINAN KESEHATAN
RUMAH TANGGA IBU HAMIL MEMILIKI JAMBAN LAYAK
ANAK 0-2 TH AKTA LAHIR
ORANG TUA/PENGASUH MENGIKUTI PARENTING BULANAN (PAUD)
PERIKSA 4 KALI SELAMA KEHAMILAN
MENDAPAT DAN MEMINUM PIL FE SELAMA 90 HARI
IBU BERSALIN MENDAPAT LAYANAN PEMERIKSAAN NIFAS 3 KALI
RUMAH TANGGA IBU HAMIL MEMILIKI AKSES AIR MINUM AMAN
IBU HAMIL (KEK/RESTI) MENDAPAT KUNJUNGAN RUMAH BULANAN
MENGIKUTI KONSELING GIZI/KELAS IBU MINIMAL 4 KALI
INDIKATOR JUMLAH
JUMLAH TOTAL ANAK
USIA 0 - 23 BULAN
GIZI KURANG/ GIZI
BURUK/ STUNTING
HIJAU (NORMAL)
SASARAN
JUMLAH
TABEL 2. HASIL PENGUKURAN TIKAR PERTUMBUHAN (DETEKSI DINI STUNTING )
SASARAN
ANAK 0 - 23 BULAN
TOTAL
KUNING (RESIKO
STUNTING )
MERAH
(TERINDIKASI
STUNTING )
SASARAN
:
:
TABEL 1. JUMLAH SASARAN 1.000 HPK (IBU HAMIL DAN ANAK 0 - 23 BULAN)
IBU HAMILJUMLAH TOTAL
RUMAH TANGGA 1.000
HPK