bunda

8
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fungsi perencanaan adalah fungsi terpenting dalam manajemen k fungsi ini akan menentukan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Fungsi perencanaan merupakan landasandasar dari fungsi manajemen secara keseluruhan. Tanpa ada fungsi perencanaan, tidak mungkin fungsi manajemen lainnya akan dapat dilaksanakan dengan baik. Perencanaan manajerial akan memberikan pola pandang secara menyeluruh terhadap semua pekerjaan akan dijalankan, siapayang akan melakukan dan kapan akan dilakukan. Perencanaan merupakan tuntunan proses pencapaian tujuan secara efesien da efektif. Perencanaan manajerial terdiri dari dua bagian utama yaitu perumusan strategi dan penerapan strategi . Pada bagian perumusan strategi akan ditetapkan tujuan dan kebijaksanaan umum organisasi. Untuk mengembangkan stra manajer harus memiliki keterampilan manajerial yang bersifat konse bagian penerapan strategi akan ditentukan upaya untuk mencapai tu bagian ini dibutuhkan manajer yang memiliki keterampilan manajerial yang bersifat teknis. Perumusan strategi biasanya dikerjakan oleh pimpi suatu organisasi sedangkan implementasinya dikerjakan sepenuhnya ol manajer operasional dan dikoordinasi oleh manajer menengah. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam dalam makalah ini adalah !. Apa pengertian dari perencanaan " #. Apa $isi, misi, filosofi, tujuan sasaran dari perencanaan " %. &agaimana cara menganalisa dari '()T " *. Apa saja macam-macam perencanaan dalam manajemen kepera+atan " . &agaimana langkah-langkah membuat perencanaan " . &agaimana manajemen by objektif " .&agaimana cara perencanaan yang efektif " C. Tujuan Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah !. Untuk mengetahui pengertian perencanaan. #. Untuk mengetahui $isi, misi, filosofi, tujuan, dan sasaran.

Upload: vanda-love-djavaneis

Post on 08-Oct-2015

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

gujyhufyt

TRANSCRIPT

BAB 1PENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahFungsi perencanaan adalah fungsi terpenting dalam manajemen karena fungsi ini akan menentukan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Fungsi perencanaan merupakan landasan dasar dari fungsi manajemen secara keseluruhan. Tanpa ada fungsi perencanaan, tidak mungkin fungsi manajemen lainnya akan dapat dilaksanakan dengan baik. Perencanaan manajerial akan memberikan pola pandang secara menyeluruh terhadap semua pekerjaan yang akan dijalankan, siapa yang akan melakukan dan kapan akan dilakukan. Perencanaan merupakan tuntunan proses pencapaian tujuan secara efesien dan efektif.Perencanaan manajerial terdiri dari dua bagian utama yaitu perumusan strategi dan penerapan strategi. Pada bagian perumusan strategi akan ditetapkan tujuan dan kebijaksanaan umum organisasi. Untuk mengembangkan strategi, manajer harus memiliki keterampilan manajerial yang bersifat konseptual. Di bagian penerapan strategi akan ditentukan upaya untuk mencapai tujuan. Pada bagian ini dibutuhkan manajer yang memiliki keterampilan manajerial yang bersifat teknis. Perumusan strategi biasanya dikerjakan oleh pimpinan puncak suatu organisasi sedangkan implementasinya dikerjakan sepenuhnya oleh para manajer operasional dan dikoordinasi oleh manajer menengah.

B. Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah dalam dalam makalah ini adalah:1. Apa pengertian dari perencanaan ?2. Apa visi, misi, filosofi, tujuan sasaran dari perencanaan ?3. Bagaimana cara menganalisa dari SWOT ?4. Apa saja macam-macam perencanaan dalam manajemen keperawatan ?5. Bagaimana langkah-langkah membuat perencanaan ?6. Bagaimana manajemen by objektif ?7. Bagaimana cara perencanaan yang efektif ?C. TujuanAdapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah:1. Untuk mengetahui pengertian perencanaan.2. Untuk mengetahui visi, misi, filosofi, tujuan, dan sasaran.3. Untuk mengetahui analisa SWOT.4. Untuk mengetahui macam-macam perencanaan dalam manajemen keperawatan.5. Untuk mengetahui langkah-langkah membuat perencanaan.6. Untuk mengetahui manajemen by objektif.7. Untuk mengetahui perencanaan yang efektif.

BAB 2TINJAUAN TEORI

A.Definisi PerencanaanPerencanaan merupakan usaha sadar dan pembuatan keputusan yang telah diperhitugkan secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa depan dan oleh suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan (Siagian, 2007). Perencanaan menurut (Douglas) yaitu, suatu proses kontinu dari pengkajian, membuat tujuan dan sasaran, dan mengimplementasikan serta mengevaluasi atau mengontrolnya, yang adalah subjek untuk mengubah sebaru mungkin fakta yang diketahui. Lalu Douglas menyatakan bahwa, perencanaan mempunyai tujuan khusus atau tujuan yang mengarahkan program atau metode sebelumnya untuk mencapai tujuan.Alexander menyatakan bahwa perencanaan adalah memutuskan seberapa luas akan dilakukan, bagaimana melakukannya, kapan melakukannya, dan siapa yang melakukannya. Steiner mendefinisikan perencanaan sebagai suatu proses memulai dengan sasaran-sasaran, batasan strategi, kebijakan, dan rencana detail untuk mencapainya, mencapai organisasi untuk menerapkan keputusan, dan termasuk tinjauan kinerja dan umpan balik terhadap pengenalan siklus perencanaan baru

B.Perumusan Visi, Misi, Filosofi dan Tujuan Sasaran1.Perumusan VisiIstilah lain dari visi adalah mimpi, cita-cita. Visi merupakan dasar untuk membuat suatu perencanaan sehingga harus disusun secara singkat, jelas, dan mendasar, serta harus ada batasa waktu pencapaiannya. Visi merupakan pertanyaan yang berisi tentang mengapa organisasi pelayanan keperawatan dibentuk. Contoh visi ruang perawatan menjadi ruang anak yang mampu menyelanggarakan pelayanan keperawatan secara profesional tahun 2015.2.Perumusan misiMisi adalah uraian yang berisi pernyataan-pernyataan operasional guna mencapai visi yang telah ditetapkan. Contoh misi ruang perawatan: 1) Memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif.2) Menyediakan perawatan yang efesien dan efektif yang menyumbang kepada perawatan keseluruhan pasien dan perawatan yang dirancang untuk membantu pasien mengembalikan dan memelihara tingkat kesehatan maksimum pasien sekembali kerumahnya dan lingkungannya.3) Membantu mengembangkan dan mendorong suasana yang mendatangkan balas kasih pada pasien dan pegawai.4) Mengajar, mengarahkan dan membantu dalam kegiatan profesional yang berkaitan dengan keperawatan pasien.5) Turut serta dan bekerjasama dengan semua anggota tim kesehatan dalam lembagan kami dan masyarakat kami.3.Perumusan Filosofi1) Kami percaya setiap pasien dianugrahi tuhan hak hidup dan mati dengan baik dan sepantasanya.2) Kami percaya setiap pasien adalah seseorang yang harus dihargai tanpa memperhatikan kebangsaanya, suku, keyakinan, warna kulit, jenis kelamin, atau status.3) Kami percaya perawatan harus bersifat tersendiri bagi masing-masing pasien. Tujuan tersebut sesuai dengan aktivitas profesional keperawatan yang tergabung dalam suatu rencana keperawatan itu sendiri, dengan keperawatan khusus dengan catatan dokumentasi keperawatan.4) Kami percaya bahwa perawatan merupakan bagian utuh dari perawatan kesehatan yang direncanakan dan diurus atas kerjasama dengan staf medis, disiplin ilmu lain yang terkait, pasien dan keluarga pasien.5) Kami percaya dalam pemanfaatan efektif pegawai profesional dan nonprofesional bekerjasama sebagai anggota tim kesehatan.6) Kami percaya dalam pengembangan pendayagunaan pegawai dengan evaluasi yang terus menerus dan dengan memakai program pendidikan. Contoh filosofi ruang perawatan : pasien adalah manusia sebagai individu yang unik bermartabat.4.Tujuan sasaranTujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai. Tujuan memberikan arah bagi organisasi untuk menentukan apa yang harus dilakukan, bagaimana cara pencapaiannya, dan bagaimana cara menilainya. Perumusan tujuan dalam organisasi pelayanan keperawatan hal yang mutlak untuk dilakukan. Untuk merumuskan suatu tujuan organisasi pelayanan keperawatan yang baik, ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan.

3.Analisa SWOTAnalisa SWOT adalah bentuk analisa sitausi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai faktor masukan yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang harus diingat baik-baik oleh para pengguna analisa SWOT bahwa analisa SWOT adalah semata-mata alat analisis yang ditujukkan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisis ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang ajaib bagi masalah yang dihadapi oleh organisasi layanan keperawatan. Analisis tersebut terbagi atas empat komponen dasar berikut:1) Strength (S) adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari keperawatan atau program layanan asuhan keperawatan pada saat ini. 2) Weakness (W) adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari keperawatan atau program layanan asuhan keperawatan pada saat ini. 3) Opportunitty (O) adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar keperawatan dan memberikan peluang berkembang bagi layanan keperawatan dimasa depan.4) Threat (T) adalah situasi yang merupakan ancaman bagi keperawatan yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi layanan keperawatan dimasa depan.Contoh pasangan kekuatan dan kelemahan dalam analisis situasi :KomponenSubkomponenKomponenSubkomponen

SPerawat diruangan saat ini memiliki jumlah anggota yang sangat besar.WJumlah anggota yang besar menurunkan tingkat efektivitas koordinasi dan komunikasi antar anggota.

Contoh pasangan kesempatan dan ancaman dalam analisis situasi :KomponenSubkomponenKomponenSubkomponen

OTersedianya pendidikan keperawatan membuat makin banyak perawat yang bersekolah hingga perguruan tinggi.TLulusan perawat yang dihasilkan tidak sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dari seorang perawat

Contoh analisis SWOT model kualitatif.KomponenSubkomponenKomponenSubkomponen

S1. Organisasi memiliki anggota yang banyak2. Organisasi memiliki cadangan dana yang besar3. Organisasi memiliki peraturan yang lengkap4. Organisasi memiliki sekretariat yang representatifW1. Budaya organisasi adalah budaya tradisional yang menghambat tercapainya kondisi kerja yang efisien2. Keinginan anggota untuk belajar dari kesalahan sangat rendah.

Selain empat komponen dasar analisis SWOT ini, berkembang pula beberapa subkomponen hasil proses analisis yang jumlahnya bergantung pada kondisi organisasi. Sebenarnya masing-masing subkomponen seperti komponen strenght memiliki 12 subkomponen, komponen weakness memiliki 8 subkomponen dsb. Terdapat 2 model analisis SWOT yang umum digunakan dalam melakukan analisis situasi antara lain model kuantitatif dan model kualitatif.1. Model kuantitatif adalah suatu asumsi dasar dari model ini adalah kondisi yang berpasangan antara S dan W serta O dan T. Kondisi berpasangan ini terjadi karena diasumsikan bahwa dalam setiap kekuatan, selalu ada kelemahan yang tersembunyi dan dari setiap kesempatan yang terbuka, selalu ada ancaman yang harus diwaspadai. Ini berarti bahwa setiap satu rumusan streght (S), harus selalu memiliki satu pasangan weakness (W), dan setiap satu rumusan opportunity (O) harus memilki satu pasangan satu threat (T).2. Model kualitatif urutan-urutan dalam membuat analisis SWOT kualitatif, tidak berbeda jauh dengan urutan-urutan kuantitatif. Perbedaaan besar diantara keduanya adalah pada saat pembuatan subkomponen dari masing-masing komponen. Apabila model kuantitatif, setiap subkomponen S memiliki pasangan subkomponen W dan satu subkomponen O memiliki pasangan satu subkomponen T. akan tetapi, dalam model kualitatif hal tersebut tidak terjadi. Selain itu, subkomponen pada masing-masing komponen (S-W-O-T) adalah berdiri bebas dan tidak memiliki hubungan satu sama lain. Sebagai alat analisis, SWOT berfungsi sebagai panduan pembuatan peta. Ketika telah berhasil membuat peta langkah tidak boleh berhenti karena petatidak menunjukkan kemana harus pergi, tetapi peta dapat menggambarkan banyak jalan yang dapat ditempuh jika ingin mencapai tujuan tertentu. Peta baru akan berguna jika tujuan telah ditetapkan.tujuan dapat ditetapkan dengan memangun visi-misi atau program dalam layanan dalam keperawatan yang akan dibahas.Matriks analisis TOWS :Matriks TOWSStrenghtsSusun daftar kekuatanWeaknessesSusun daftar kelemahan

OpportunitiesSusun daftar peluangStrategi SOGunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluangStrategi WOTanggulangi kelemahan dengan memanfaatkan peluang

ThreatsSusun daftar ancamanStrategi STGunakan kekuatan untuk menghindari ancamanStartegi WTPerkecil kelemahan dan hindari ancaman

Analisa TOWSModel ini dikembangkan oleh david (1989) yang tidak menggunakan singkatan SWOT seperti yang lazimnya, namun menggunakan TOWS. David mendahulukan analisa ancaman dan peluang, untuk kemudian melihat sejauh mana kapabilitas internal sesuai dan cocok dengan faktor-faktor eksternal tersebut. Terdapat empat strategi yang tampil dari hasil analisis TWOS tersebut Strategi SO digunakan untuk menarik keuntungan dari epluang yang tersedia dalam lingkungan eksternal. Para manajer tidak akan meninggalkan kesempatan untuk memanfaatkan kekuatannya mengejar peluang yang dimaksud. Strategi WO bertujuan memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang dari lingkungan luar. Sering dijumpai dilemma bahwa ada peluang terlihat, namun organisasi tidak mampu mengejarnya. Strategi ST akan digunakan orgsnisasi untuk menghindari, setidaknya memperkecil dampak ancaman yang datang dari luar. Strategi WT adalah taktik pertahanan yang diarahkan pada usaha memperkecil kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Dalam hal ini, aktivitas organisasi mungkin harus menghentikan sementara dan membubarkannya, lalu mendirikan organisasi yang baru atau melebur masuk ke organisasi sejenis yang lain, mengadakan rasional, dan lain-lain.