buku acuan modul rongga mulut - labioskisis

8
BUKU ACUAN MODUL RONGGA MULUT LABIOSKISIS EDISI I

Upload: radiannasution

Post on 24-Sep-2015

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Buku Acuan Modul Rongga Mulut - Labioskisis

TRANSCRIPT

Modul

Modul Rongga Mulut

Labioskisis

BUKU ACUANMODUL RONGGA MULUT LABIOSKISISEDISI I

KOLEGIUM

ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK BEDAH

KEPALA DAN LEHER

2015Buku Acuan Modul THT-KLRONGGA MULUT

LABIOSKISISTUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran Umum :

Setelah mengikuti sesi ini, setiap peserta didik diharapkan untuk :

1. Mengenali gejala, tanda Labioskisis

2. Melakukan anamnesis, pemeriksaan dan diagnosis klasifikasi tentang labioskisis

3. Melakukan keputusan untuk pemeriksaan penunjang persiapan operasi

4. Membuat keputusan tentang waktu dan tehnik operasi yang akan digunakan

5. Merencanakan perawatan pasca operasi serta perencanaan tatalaksana selanjutnya

6. Merencanakan penatalaksanaan bila terjadi komplikasi operasi

Tujuan Pembelajaran Khusus :

Setelah Mengikuti sesi ini peserta didik akan memiliki kemampuan untuk :

1. Menjelaskan anatomi, topografi dan patofisiologi labioskisis (tingkat kompetensi K4)

2. Mejelaskan etiologi dan kalsifikasi labioplasti (tingkat kompetensi K4)

3. Menjelaskan dan gambaran klinis beberapa klasifikasi labioskisis (tingkat kompetensi K4)

4. Menerangkan pemeriksaan penunjang yang diperlukan pada penatalaksanaan labioskisis (tingkat kompetensi K4)

5. Menjelaskan tehnik operasi sesuai dengan klasifikasi labioskisis (tingkat kompetensi K4)

6. Menjelaskan perawatan pasca operasi dan rencana selanjutnya (tingkat kompetensi K4)

7. Menjelaskan penangan komplikasi operasi mulai dari komplikasi pada saat operasi, pasca operasi dan komplikasi lama (tingkat kompetensi K4)

8. Melakukan tatalaksana pasien labioskisis mulai dari perinatal sampai pasca operasi

(tingkat kompetensi K4)

9. Melakukan tindakan bedah Labioplasti (tingkat kompetensi K4)

10. Merawat penderita labioskisis pra operasi termasuk edukasi keluarga pasien, informed consent serta perawatan pasca operasi serta mengatasi komplikasi yang kemungkinan terjadi (tingkat kompetensi K4)

KOMPETENSI Mampu melakukan diagnosis serta klasifikasi labioskisi berdasarkan pemeriksaan fisik. Dapat menentukan saat melakukan operasi dan mampu melakukan operasi labioplasti secara mandiri.

Keterampilan Setelah mengikuti sesi ini, peserta didik diharapkan terampil :

1. Mengenali gejala, tanda Labioskisis

2. Melakukan anamnesis, pemeriksaan dan diagnosis klasifikasi tentang labioskisis

3. Melakukan keputusan untuk pemeriksaan penunjang persiapan operasi

4. Membuat keputusan tentang waktu dan tehnik operasi yang akan digunakan

5. Merencanakan perawatan pasca operasi serta perencanaan tatalaksana selanjutnya

6. Merencanakan penatalaksanaan bila terjadi komplikasi operasi

GAMBARAN UMUMMemberi penjelasan agar kompeten mendiagnosis dan mengklasifikasi tipe labioskisis. Serta dapat melakukan penatalaksanaan secara comprehensive masalah yang ada pada kasus kasus labioskisis.

REFERENSI 1. Davit III, A.J. et al. Comprehensive cleft care. In : Johnson JT, Rosen CA, Bailey BJ, eds. Baileys Head and Neck Surgery Otolaryngology. 5th Ed. Philadelphia: Wolters Kluwer Health/Lippincott Williams & Wilkins; 2014: 1556-1573.

2. Sadler, T.W. 2010, Langmans Medical Embryology 8th ed. Montana : Twin Bridges. 3. Lee .K.J, Cleft Lip and Palate in Essential Otolaryngology Head and Neck Surgery, 10th Ed. McGraw-Hill, 2012, : 285-299.4. Wang T.D., Mikzuk H.A. Cleft Lip and Palate. In : Flint PW et al, eds. Cummings Otolaryngology-Head and Neck Surgery 6th Ed. Philadelphia: Elsevier Saunders;2015: 2915-2932MATERI BAKU LabioplastiDefinisi

Suatu tindakan rekonstruksi celah bibir (labioskisis) dengan menggunakan tehnik Millard dengan tujuan untuk membentuk bibir yang sempurna.

Indikasi operasi

Labioskisis unilateral, bilateral, komplit maupun inkomplit dengan usia, keadaan umum dan tercapainya tolerasi operansi.List of Skill

Tahapan Bedah Dasar (sudah kompeten melakukan bedah dasar)

Persiapan pra operasi: anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, IC

Melakukan Operasi (asistensi)

Menangani Komplikasi

Melakukan Follow-up

Tahapan bedah lanjutan

Persiapan pra operasi: anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, IC

Melakukan Operasi (Bimbingan, Mandiri)

Menangani Komplikasi

Melakukan Follow-up

Melakukan perencanaan selanjutnya

Tehnik Operasi

Menjelang operasi

Penjelasan kepada penderita dan keluarga mengenai tindakan operasi yang akan dilakukan serta resiko komplikasi yang dapat terjadi. Setelah mendapatkan keterangan keluarga pasien diharapkan menanda tangani surat persetujuan operasi (informed Consent).

Memeriksa dan mempersiapkan alat dan kelengkapan operasi

Penderita puasa minimal 6 jam sebelum operasi

Pemberian antibiotik profilaksis sesuai standard penggunaan antibiotika yang berlaku.

Tahapan operasi.

Pembiusan dilakukan dengan endotrakeal maupun lokal anestesi tergantung usia pasien. Desinfektan dengan larutan antiseptik dan lapangan operasi di persiapkan dengan linen steril.

Dilakukan penandaan dengan larutan biru etilen atau pena penanda titik titik pada bibir sebagai titik bantu dan gambaran dalam melakukan labioskisis dengan tehnik Millard.

Dilakukan infiltrasi dengan Adrenalin : Lidokain sebesar 1: 200.000 pada sudut bibir dan tepi medial defek bibir.

Setelah penandaan dan infiltrasi sempurna dilakukan insisi sesuai penandaan dan perencanaan gambar, setelah dilakukan insisi tindakan selanjutnya adalah undermining didaerah sulcus gingivobucal dan alae. Setelah diyakinan tidak terjadi regangan pada saat akan melakukan penjahitan utuk menyatukan tepi celah bibir, maka dilakukan penjahitan dangan menggunakan vicyrl 4-0 mulai dari mukosa bibir, otot orbikularis dan terakhir kulit dengan menggunakan nylon 5-0.

Penjahitan untuk menyatukan tepi defek harus sempurna sehingga terbentuk vermillion, cupit bow serta garis merah bibir sempurna. Luka ditutup dengan kassa antibiotik dan plaster.

Perawatan pasca operasi

Pasca bedah pasien dapat dipulangkan setelah efek anestesi umum sudah hilang dan sadar penuh dan tidak ada perdarahan. Pasien diterapi dengan antibiotika oral dan analgesia

Follow-up

Pasien diharapkan kontrol untuk perawatan luka pada hari ke tiga dan angkat jahitan pada hari

ke 7

ALGORITMA dan PROSEDUR

KEPUSTAKAAN MATERI BAKU 1. Davit III, A.J. et al. Comprehensive cleft care. In : Johnson JT, Rosen CA, Bailey BJ, eds. Baileys Head and Neck Surgery Otolaryngology. 5th Ed. Philadelphia: Wolters Kluwer Health/Lippincott Williams & Wilkins; 2014: 1556-1573.

2. Sadler, T.W. 2010, Langmans Medical Embryology 8th ed. Montana : Twin Bridges.

3. Lee .K.J, Cleft Lip and Palate in Essential Otolaryngology Head and Neck Surgery, 10th Ed. McGraw-Hill, 2012, : 285-299.

4. Wang T.D., Mikzuk H.A. Cleft Lip and Palate. In : Flint PW et al, eds. Cummings Otolaryngology-Head and Neck Surgery 6th Ed. Philadelphia: Elsevier Saunders;2015: 2915-2932

Algoritma : Celah Bibir dan Palatum

Palatoskisis

- BB 10 pon

- Umur 10 mgg

- Hb 10

ProtudingMaksila

(-)

Labio plasti

Celah bibir dan palatum

Labioskisis

Labiopalatoskis

Palatoskisis

Timpanometri

(+)

OME (-)

Orthodonti

Prosthodonti

OME (+)

Gromet

18 bln

Palatoplasti

Faringoplasti

Rinoplasti

(Cleft Lipnose)

Timpanometri

OME (-)

OME (+)

Dewasa

> 16 thn

-Nasofari ngoskopi

-Analisis suara

Palatoplasti

Pasang Gromet

Speech Therapy

3-4 thn

VP I

VP I (-)

Faringo plasti

Baik

Nasofaringoskopi

OME: Otitis Media Efusi

PAGE 1