budidaya bawang merah

7
 BUDIDAYA BAWANG MERAH Bawang merah (Allium cepa) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Agar sukses budidaya bawang merah kita dihadapkan dengan berbagai masalah (resiko) di lapangan. Diantaranya cara budidaya, serangan hama dan penyakit, kekurangan unsur mikro, dll yang menyebabkan produksi menurun. Memperhatikan hal tersebut, PT. NATURAL NUSANTARA berupaya membantu penyelesaian permasalahan tersebut. Salah satunya dengan peningkatan produksi bawang merah secara kuantitas, kualitas dan kelestarian ( K - 3 ), sehingga petani dapat berkarya dan berkompetisi di era perdagangan bebas. A. PRA TANAM 1. Syarat Tumbuh Bawang merah dapat tumbuh pada tanah sawah atau tegalan, tekstur sedang sampai liat. Jenis tanah Alluvial, Glei Humus atau Latosol, pH 5.6 - 6.5, ketinggian 0-400 mdpl, kelembaban 50-70 %, suhu 25-320 C 2. Pengolahan Tanah Pupuk kandang disebarkan di lahan dengan dosis 0,5-1 ton/ 1000 m2 Diluku kemudian digaru (biarkan + 1 minggu) Dibuat bedengan dengan lebar 120 -180 cm Diantara bedengan pertanaman dibuat saluran air (canal) dengan lebar 40-50 cm dan kedalaman 50 cm. Apabila pH tanah kurang dari 5,6 diberi Dolomit dosis + 1,5 ton/ha disebarkan di atas bedengan dan diaduk rata dengan tanah lalu biarkan 2 minggu. Untuk mencegah serangan penyakit layu taburkan GLIO 100 gr (1 bungkus GLIO) dicampur 25-50 kg pupuk kandang matang, diamkan 1 minggu lalu taburkan merata di atas bedengan. ' 3. Pupuk Dasar Berikan pupuk : 2-4 kg Urea + 7-15 kg ZA + 15-25 kg SP-36 secara merata diatas bedengan dan diaduk rata dengan tanah. Atau jika dipergunakan Pupuk Majemuk NPK (15-15-15) dosis ± 20 kg/ 1000 m2 dicampur rata dengan tanah di bedengan. Siramkan pupuk SUPER NASA yang telah dicampur air secara merata di atas bedengan dengan dosis ± 10 botol/1000 m2 dengan cara : - alternatif 1 : 1 botol Super Nasa diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan. - alternatif 2 : setiap 1 gembor volume 10 lt diberi 1 sendok peres makan Super Nasa untuk menyiram 5-10 meter bedengan. Biarkan selama 5 - 7 hari 4. Pemilihan Bibit - Ukuran umbi bibit yang optimal adalah 3-4 gram/umbi. - Umbi bibit yang baik yang telah disimpan 2-3 bulan dan umbi masih dalam ikatan (umbi masih ada daunnya) - Umbi bibit harus sehat, ditandai dengan bentuk umbi yang kompak (tidak keropos), kulit umbi tidak

Upload: januardi-dhivesbuck

Post on 07-Jul-2015

74 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BUDIDAYA BAWANG MERAH

5/9/2018 BUDIDAYA BAWANG MERAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/budidaya-bawang-merah-559bf56b4e31a 1/7

 

BUDIDAYA BAWANG MERAH

Bawang merah (Allium cepa) merupakan salahsatu komoditas hortikultura yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Agar sukses budidaya bawang

merah kita dihadapkan dengan berbagai masalah (resiko) di lapangan. Diantaranya cara budidaya,serangan hama dan penyakit, kekurangan unsur mikro, dll yang menyebabkan produksi menurun.Memperhatikan hal tersebut, PT. NATURAL NUSANTARA berupaya membantu penyelesaianpermasalahan tersebut. Salah satunya dengan peningkatan produksi bawang merah secarakuantitas, kualitas dan kelestarian ( K - 3 ), sehingga petani dapat berkarya dan berkompetisi di eraperdagangan bebas.

A. PRA TANAM1. Syarat TumbuhBawang merah dapat tumbuh pada tanah sawah atau tegalan, tekstur sedang sampai liat. Jenistanah Alluvial, Glei Humus atau Latosol, pH 5.6 - 6.5, ketinggian 0-400 mdpl, kelembaban 50-70 %,suhu 25-320 C

2. Pengolahan TanahPupuk kandang disebarkan di lahan dengan dosis 0,5-1 ton/ 1000 m2Diluku kemudian digaru (biarkan + 1 minggu)Dibuat bedengan dengan lebar 120 -180 cmDiantara bedengan pertanaman dibuat saluran air (canal) dengan lebar 40-50 cm dan kedalaman 50cm.Apabila pH tanah kurang dari 5,6 diberi Dolomit dosis + 1,5 ton/ha disebarkan di atas bedengan dandiaduk rata dengan tanah lalu biarkan 2 minggu.Untuk mencegah serangan penyakit layu taburkan GLIO 100 gr (1 bungkus GLIO) dicampur 25-50 kgpupuk kandang matang, diamkan 1 minggu lalu taburkan merata di atas bedengan. '

3. Pupuk Dasar Berikan pupuk : 2-4 kg Urea + 7-15 kg ZA + 15-25 kg SP-36 secara merata diatas bedengan dandiaduk rata dengan tanah.

Atau jika dipergunakan Pupuk Majemuk NPK (15-15-15) dosis ± 20 kg/ 1000 m2 dicampur ratadengan tanah di bedengan.

Siramkan pupuk SUPER NASA yang telah dicampur air secara merata di atas bedengan dengandosis ± 10 botol/1000 m2 dengan cara :- alternatif 1 : 1 botol Super Nasa diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudiansetiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.- alternatif 2 : setiap 1 gembor volume 10 lt diberi 1 sendok peres makan Super Nasa untuk menyiram5-10 meter bedengan.Biarkan selama 5 - 7 hari

4. Pemilihan Bibit- Ukuran umbi bibit yang optimal adalah 3-4 gram/umbi.

- Umbi bibit yang baik yang telah disimpan 2-3 bulan dan umbi masih dalam ikatan (umbi masih adadaunnya)- Umbi bibit harus sehat, ditandai dengan bentuk umbi yang kompak (tidak keropos), kulit umbi tidak

Page 2: BUDIDAYA BAWANG MERAH

5/9/2018 BUDIDAYA BAWANG MERAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/budidaya-bawang-merah-559bf56b4e31a 2/7

 

luka (tidak terkelupas atau berkilau)

B. FASE TANAM1. Jarak TanamPada Musim Kemarau, 15 x 15 cm, varietas Ilocos, Tadayung atau BangkokPada Musim Hujan 20 x 15 cm varietas Tiron

2. Cara TanamUmbi bibit direndam dulu dalam larutan NASA + air ( dosis 1 tutup/lt air )Taburkan GLIO secara merata pada umbi bibit yg telah direndam NASASimpan selama 2 hari sebelum tanamPada saat tanam, seluruh bagian umbi bibit yang telah siap tanam dibenamkan ke dalam permukaantanah. Untuk tiap lubang ditanam satu buah umbi bibit.

C. AWAL PERTUMBUHAN ( 0 - 10 HST )1. Pengamatan HamaWaspadai hama Ulat Bawang ( Spodoptera exigua atau S. litura), telur diletakkan pada pangkal danujung daun bawang merah secara berkelompok, maksimal 80 butir. Telur dilapisi benang-benangputih seperti kapas.

Kelompok telur yang ditemukan pada rumpun tanaman hendaknya diambil dan dimusnahkan.Populasi diatas ambang ekonomi kendalikan dengan VIREXI atau VITURA . Biasanya pada bawanglebih sering terserang ulat grayak jenis Spodoptera exigua dengan ciri terdapat garis hitam di perut/kalung hitam di leher, dikendalikan dengan VIREXI.

Ulat tanah . Ulat ini berwarna coklat-hitam. Pada bagian pucuk /titik tumbuhnya dan tangkai kelihatanrebah karena dipotong pangkalnya. Kumpulan ulat pada senja/malam hari. Jaga kebersihan dari sisa-sisa tanaman atau rerumputan yang jadi sarangnya. Semprot dengan PESTONA.Penyakit yang harus diwaspadai pada awal pertumbuhan adalah penyakit layu Fusarium. Gejalaserangan penyakit ini ditandai dengan menguningnya daun bawang, selanjutnya tanaman layudengan cepat (Jawa : ngoler). Tanaman yang terserang dicabut lalu dibuang atau dibakar di tempatyang jauh. Preventif kendalikan dengan GLIO.

2. Penyiangan dan PembumbunanPenyiangan pertama dilakukan umur 7-10 HST dan dilakukan secara mekanik untuk membuanggulma atau tumbuhan liar yang kemungkinan dijadikan inang hama ulat bawang. Pada saatpenyiangan dilakukan pengambilan telur ulat bawang

Dilakukan pendangiran, yaitu tanah di sekitar tanaman didangir dan dibumbun agar perakaranbawang merah selalu tertutup tanah. Selain itu bedengan yang rusak atau longsor perlu dirapikankembali dengan cara memperkuat tepi-tepi selokan dengan lumpur dari dasar saluran (di Brebesdisebut melem).

3. Pemupukan pemeliharaan/susulanDosis pemupukan bervariasi tergantung jenis dan kondisi tanah setempat. Jika kelebihan Urea/ZAdapat mengakibatkan leher umbi tebal dan umbinya kecil-kecil, tapi jika kurang, pertumbuhan

tanaman terhambat dan daunnya menguning pucat. Kekurangan KCl juga dapat menyebabkan ujungdaun mengering dan umbinya kecil.

Pemupukan dilakukan 2 kali ( dosis per 1000 m2 ) :- 2 minggu : 5-9 kg Urea+10-20 kg ZA+10-14 kg KCl- 4 minggu : 3-7 kg Urea+ 7-15 kg ZA+12-17 kg KClCampur secara merata ketiga jenis pupuk tersebut dan aplikasikan di sekitar rumpun atau garitantanaman. Pada saat pemberian jangan sampai terkena tanaman supaya daun tidak terbakar danterganggu pertumbuhannya.Atau jika dipergunakan Pupuk Majemuk NPK (15-15-15) dosis ± 20 kg/ 1000 m2 diberikan pada umur ± 2 minggu.

4. PengairanPada awal pertumbuhan dilakukan penyiraman dua kali, yaitu pagi dan sore hari. Penyiraman pagihari usahakan sepagi mungkin di saat daun bawang masih kelihatan basah untuk mengurangi

Page 3: BUDIDAYA BAWANG MERAH

5/9/2018 BUDIDAYA BAWANG MERAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/budidaya-bawang-merah-559bf56b4e31a 3/7

 

serangan penyakit. Penyiraman sore hari dihentikan jika persentase tanaman tumbuh telah mencapailebih 90 %Air salinitas tinggi kurang baik bagi pertumbuhan bawang merahTinggi permukaan air pada saluran ( canal ) dipertahankan setinggi 20 cm dari permukaan bedenganpertanaman

D. FASE VEGETATIF ( 11- 35 HST )1. Pengamatan Hama dan PenyakitHama Ulat bawang, S. litura dan S. exiguaThrips, mulai menyerang umur 30 HST karena kelembaban di sekitar tanaman relatif tinggi dengansuhu rata-rata diatas normal. Daun bawang yang terserang warnanya putih berkilat seperti perakSerangan berat terjadi pada suhu udara diatas normal dengan kelembaban diatas 70%. Jikaditemukan serangan, penyiraman dilakukan pada siang hari, amati predator kumbang macan.Populasi diatas ambang ekonomi kendalikan dengan BVR atau PESTONA.

Penyakit Bercak Ungu atau Trotol, disebabkan oleh jamur Alternaria porii melalui umbi atau percikanair dari tanah. Gejala serangan ditandai terdapatnya bintik lingkaran konsentris berwarna ungu atauputih-kelabu di daun dan di tepi daun kuning serta mongering ujung-ujungnya. Serangan pada umbisehabis panen mengakibatkan umbi busuk sampai berair dengan warna kuning hingga merahkecoklatan. Jika ada hujan rintik-rintik segera dilakukan penyiraman. Preventif dengan penebaranGLIO.

Penyakit Antraknose atau Otomotis, disebabkan oleh jamur Colletotricum gloesporiodes. Gejalaserangan adalah ditandai terbentuknya bercak putih pada daun, selanjutnya terbentuk lekukan yangakan menyebabkan patahnya daun secara serentak (istilah Brebes: otomatis). Jika ada gejala,tanaman terserang segera dicabut dibakar dan dimusnahkan. Untuk jamur yang ada didalam tanahkendalikan dengan GLIO

Penyakit oleh virus.- Gejalanya pertumbuhan kerdil, daun menguning, melengkung ke segala arah dan terkulai sertaanakannya sedikit. Usahakan memakai bibit bebas virus dan pergiliran tanaman selain golonganbawang-bawangan.

Busuk umbi oleh bakteri.- Umbi yang terserang jadi busuk dan berbau. Biasa menyerang setelah dipanen. Usahakan tempatyang kering.- Busuk umbi/ leher batang oleh jamur.- Bagian yang terserang jadi lunak, melekuk dan berwarna kelabu. Jaga agar tanah tidak terlalubecek (atur drainase).- Untuk pencegahan hama-penyakit usahakan pergiliran tanaman dengan jenis tanaman lain (bukangolongan Bawang-bawangan. PESTISIDA Kimia digunakan sebagai alternatif terakhir untukmengatasi serangan hama-penyakit.

2. Pengelolaan Tanaman- Penyiangan kedua dilakukan pada umur 30-35 HST dilanjutkan pendagiran, pembumbunan dan perbaikan bedengan yang rusak.

- Penyemprotan POC NASA dengan dosis 4-5 tutup/tangki tiap 7-10 hari sekali mulai 7 hari setelahtanam hingga hari ke 50-55. Mulai hari ke 35 penyemprotan ditambah HORMONIK dengan dosis 1-2tutup/ tangki (dicampurkan dengan NASA).- Pengairan, penyiraman 1x per hari pada pagi hari, jika ada serangan Thrips dan ada hujan rintik-rintik penyiraman dilakukan siang hari.

E. PEMBENTUKAN UMBI ( 36 - 50HST )Pada fase pengamatan HPT sama seperti fase Vegetatif, yang perlu diperhatikan adalahpengairannya. Butuh air yang banyak pada musim kemarau sehingga perlu dilakukan penyiramansehari dua kali yaitu pagi dan sore hari.

F. PEMATANGAN UMBI ( 51- 65 HST )

Pada fase ini tidak begitu banyak air sehingga penyiraman hanya dilakukan sehari sekali yaitu padasore hari.

Page 4: BUDIDAYA BAWANG MERAH

5/9/2018 BUDIDAYA BAWANG MERAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/budidaya-bawang-merah-559bf56b4e31a 4/7

 

G. PANEN DAN PACA PANEN1. Panen> 60-90 % daun telah rebah, dataran rendah pemanenan pada umur 55-70 hari, dataran tinggi umur 70 - 90 hari.> Panen dilakukan pada pagi hari yang cerah dan tanah tidak becek> Pemanenan dengan pencabutan batang dan daun-daunnya. Selanjutnya 5-10 rumpun diikat

menjadi satu ikatan (Jawa : dipocong)

2. Pasca Panen- Penjemuran dengan alas anyaman bambu (Jawa : gedeg). Penjemuran pertama selama 5-7 haridengan bagian daun menghadap ke atas, tujuannya mengeringkan daun. Penjemuran keduaselama2-3 hari dengan umbi menghadap ke atas, tujuannya untuk mengeringkan bagian umbi dansekaligus dilakukan pembersihan umbi dari sisa kotoran atau kulit terkelupas dan tanah yang terbawadari lapangan. Kadar air 89 85 % baru disimpan di gudang.- Penyimpanan, ikatan bawang merah digantungkan pada rak-rak bambu. Aerasi diatur dengan baik,suhu gudang 26-290C kelembaban 70-80%, sanitasi gudang.

Budidaya Bawang MerahSecara Organik 

PDF

| Print|

E-

ma

il

Top of Form

User Rating: / 15

Poor Best

Rate

Bottom of Form

Written by prakarsa team

 Tertarik pada pertanian karena kami sekeluarga hidup di lingkungan

masyarakat petani dan peternak sapi perah. Kegiatan dalam masyarakat

sebagai anggota klub sepak bola dan sekretaris kelompok tani Subur

Makmur.

 

Petani di daerah Batu sejak tahun 50-an telah menggunakan pupuk kimiadan pestisida kimia seperti DDT. Tahun 1980 mereka sudah mulai

merasakan bahwa hasil produksi pertaniannya semakin merosot.

Penggunaan pupuk dan pestisida meningkat jumlahnya seiring dengan

mahalnya harga pupuk dan pestisida kimia. Dengan kemampuan yang pas-

pasan saya berupaya dan mencari terobosan agar petani tetap mendapat

keuntungan. Disinilah saya bergabung dengan petani lestari HPS Batu.

 

Di dalam tanah terdapat mahlk kecil yang dinamakan mikro organisme yangmenghancurkan sisa-sisa mahluk hidup dari hewan atau tumbuhan. Hasil

Page 5: BUDIDAYA BAWANG MERAH

5/9/2018 BUDIDAYA BAWANG MERAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/budidaya-bawang-merah-559bf56b4e31a 5/7

 

penghancuran itu menjadi makanan bagi tumbuh-tumbuhan dan selanjutnya

membentuk rantai makanan yang tidak pernah berhenti (daur ulang alami).

Setelah manusia menemukan pupuk kimia untuk menyuburkan tanaman dan

DDT untuk melindungi dari serangan hama, berkembanglah pemakaian

pestisida untuk memberantas hama dan penyakit tanaman. Penggunaanpupuk kimia yang terus menerus menyebabkan penurunan jumlah bahan

organik tanah, PH tanah menurun, tanah menjadi kecut (masam), ditambah

pemakaian pestisida yang berakibat matinya mikro organisme di dalam

tanah, sehingga tanah menjadi mati/bantat.

 

Dengan terjadinya krisis, pupuk menjadi mahal bahkan ada yang naik 3 kali

llipat sehingga petani tidak mampu membelinya. Biaya untuk bertanam

menjadi semakin tinggi sedangkan hasilnya makin berkurang. Kerugianselalu terjadi sehingga membuat kami harus mementukan pilihan jalan

keluar.

 

Menanam Bawang Merah Secara Organik 

1.  Tanah dicangkul agak dalam dan rumputnya diambil (kebruk kalet : bahasa

petani Batu), selanjutnya digulut dengan lebar 80 cm.

2. Guludan ditaburi pupuk kandang

3. Pupuk kandang ditutup dengan tanah dan permukaan guludan dibuat rata.

Pada musim penghujan permukaan guludan dibuat agak lebih tinggi agar

tidak terendam air hujan. Tinggi guludan pada musim kemarau 30 cm dan

musim hujan 40 cm.

4. Bibit yang sudah siap kemudian ditanam pada guludan (diponjo) dengan

 jarak 20 cm, kemudian ditutup menggunakan daun pahit-pahitan (daun yang

rasanya pahit).

5. Tahap selanjutnya adalah penyiangan, menggemburkan tanah dan menguruk

tanaman tipis-tipis sesuai dengan pertumbuhan tanaman.

6. Pemberantasan hama dan penyakit menggunakan rendaman daun pahitan

dan bawang putih.

7. Setelah cukup umur tanaman dicabut, diikat dan selanjutnya disiger .

 Hasil yang Diperoleh

1. Penanaman pada waktu musim kemarau (dengan disiram), dengan bibit

sebanyak 15 kg menghasilkan panen sebanyak 60 kg.

Page 6: BUDIDAYA BAWANG MERAH

5/9/2018 BUDIDAYA BAWANG MERAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/budidaya-bawang-merah-559bf56b4e31a 6/7

 

2. Penanaman pada musim hujan, dengan bibit sebanyak 50 kg menghasilkan

panen sebanyak 200 kg.

Kendala dan Manfaat

Selama proses penanaman berlangsung selalu dibayangi keraguan karena

seolah-olah menentang arus, meskipun dengan sistem pertanian organik

berarti mengikuti hukum alam.

Paguyuban belum mampu memasarkan hasil panen sehingga terpaksa saya

menjualnya seharga produk konvensional.

 

Kesimpulan

Bertani dengan sistem organik harus titen dan telaten sehingga pasti panen.

Dengan sistem pertanian organik biaya yang dikeluarkan rendah,

pengerjaan tanah mudah karena gembur. Sudah waktunya petani beralih

sistem, meninggalkan sistem konvensional yang merugi dan merusak

lingkungan, dengan sistem pertanian organik yang lestari.

PENULIS: RUDY GUNAWAN, DRESEL, ORO-ORO OMBO, BATU, MALANG

BUDIDAYA BAWANG MERAH ASAL BIJI

May 13, 2008

Sampai saat ini petani bawang merah di Daerah Istimewa Yogyakarta selalu menggunakan

umbi bibit sebagai bahan tanaman. Bibit yang berasal dari umbi, daya hasilnya relatif tidak

berubah dengan bergantinya waktu. Peningkatan daya hasil hanya bisa dilakukan melalui

perbaikan kultur teknis, dan suatu ketika produksi bawang merah akan mengalami

penurunan.

Untuk meningkatkan produktivitas bawang merah selain perbaikan kultur teknis, petani perludikenalkan varietas unggul “TUK-TUK” yang dapat ditanam melalui biji. Ciri-ciri bawang

merah ini antara lain bentuk umbi bulat, ukuran seperti bawang merah lokal Philipina, warna

umbi merah muda sampai kecoklatan.

Bawang ini dapat ditanam di dataran rendah maupun dataran tinggi, dengan suhu optimal

25 – 32 derajat celcius, tanah yang cocok adalah tanah yang aerasinya baik, subur, gembur,

mempunyai bahan organik tinggi, sedang pH tanah berkisar 5,5-6,5. Adapun cara bercocok

tanamnya sebagai berikut :

CARA BERCOCOK TANAM

Persemaian

Benih atau biji sebaiknya disemai pada lahan terbuka agar tumbuh dengan baik, caranya:

Page 7: BUDIDAYA BAWANG MERAH

5/9/2018 BUDIDAYA BAWANG MERAH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/budidaya-bawang-merah-559bf56b4e31a 7/7

 

1. Buat bedengan dengan lebar 1m, tinggi 40cm-50cm, dan panjang menyesuaikan lahan

yang tersedia.

2. Usahakan jarak antar bedengan 40-50 cm.

3. Campur tanah bedengan dengan pupuk kandang 2 Kg/m2 dan kapur pertanian sebanyak

150-200g/m2,

4. Ratakan kembali bedengan tersebut,

5. Taburi bedengan dengan sekam padi setebal 9-10 cm.

6. Bakar sekam padi selanjutnya dibiarkan selama 1 hari.

7. Ratakan bedengan, beri pupuk dasar KCI:50g/m2; SP-36:50g/m2 dan bahan aktif 

karbofuran 5g/m2,

8. Buat alur melintang dengan jarak antara alur 5-10cm dan kedalaman 1 cm.

9. Taburkan biji bawang merah pada alur tersebut sebanyak 150-200 biji/alur, kemudian

tutup alur dengan tanah.

10. Lakukan penyiraman secara rutin dan hati-hati untuk menjaga kelembaban;

11. Kecambah akan muncul 5-10 HSS (Hari Setelah Semai);

12. Bila musim hujan sebaiknya bedengan ditutp dengan sungkup plastik selama 3-4

minggu.

Penanaman

1. Buat bedengan yang sama baik ukuran maupun perlakuannya seperti bedengan

pesemaian, kemudian diari sampai basah.

2. Buat lubang tanam dengan jarak dalam barisan 5cm-10cm dan jarak antar barisan 10cm;

3. Usahakan baris tanaman dibuat memotong bedengan untuk memudahkan penyiangan;4. Tanam bibit yang telah berumur 6 minggu setelah semai dengan memasukkan bibit

kedalam lubang tanam satu lubang satu bibit;

5. Tekan tanah disekitarnya dengan lembut supaya akarnya menyatu dengan tanah.