budidaya tanaman bawang daun - digilib.uns.ac.id/budidaya... · laporan tugas akhir ini penulis...

59
i BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) DI KEBUN BENIH HORTIKULTURA (KBH) TAWANGMANGU Tugas Akhir Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh Gelar Ahli Madya Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jurusan/Program Studi DIII Agribisnis Hortikultura dan Arsitektur Pertamanan Oleh : Lela Meltin H 3306017 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Upload: phamtuyen

Post on 01-Feb-2018

263 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

Page 1: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

i

BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN

(Allium fistulosum L.)

DI KEBUN BENIH HORTIKULTURA (KBH)

TAWANGMANGU

Tugas Akhir

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

guna memperoleh Gelar Ahli Madya Pertanian

di Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret

Jurusan/Program Studi

DIII Agribisnis Hortikultura dan Arsitektur Pertamanan

Oleh :

Lela Meltin

H 3306017

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 2: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

ii

BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN

(Allium fistulosum L.)

DI KEBUN BENIH HORTIKULTURA (KBH)

TAWANGMANGU

yang dipersiapkan dan disusun oleh

LELA MELTIN

H 3306017

telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji

Pada tanggal : ..........................

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan tim penguji

Penguji I Penguji II

Ir. Pratignya Sunu, MP

NIP. 130 814 565

Ir. Panut Sahari, MP

NIP. 130 814 805

Surakarta, .............................

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Fakultas Pertanian

Dekan,

Prof. Dr. Ir. H. Suntoro Wongso Atmojo, MS.

NIP. 131 124 609

Page 3: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala

Hidayah dan Inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan

Tugas Akhir ini.

Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat-syarat

memperoleh gelar Ahli Madya Pertanian. Dengan Laporan Tugas Akhir ini semua

kegiatan yang ada dalam pelaksanaan Praktek Kerja Magang (PKM) telah penulis

uraikan secara lengkap.

Penyusunan Laporan Tugas Akhir ini tidak mampu penulis susun sendiri

tanpa bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis menghaturkan banyak terima

kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya Laporan Tugas

Akhir ini. Rasa terima kasih penulis haturkan kepada :

1) Prof. Dr. Ir. H. Suntoro Wongso Atmojo, MS., selaku Dekan

Fakultas Petanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2) Ir. Heru Irianto, MM., selaku Koodinator Program D III Fakultas

Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3) Ir. Panut Sahari, MP., selaku Pembimbing Akademik Program D III

Agribisnis Hortikultura dan Arsitektur Pertamanan, Universitas

Sebelas Maret Surakarta dan selaku Dosen Penguji II.

4) Ir. Pratignya Sunu, MP., selaku Dosen Pembimbing dan Penguji I.

5) Seluruh staf karyawan (Bapak Tri Jumanto, SP., Bapak Slamet

Suharso, A. Md., Bapak Pardjo, Bapak Sardjono, Bapak Samikun,

Mbah Radji, Bapak Purwanto, dan Bapak Pardi ) yang turut

membantu selama berlangsungnya kegiatan PKM di KBH

Tawangmangu.

6) Bapak, Ibu, dan Adik tercinta yang telah memberi doa, semangat dan

dorongan selama kuliah di Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

Page 4: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

iv

Akhirnya semoga Laporan Tugas Akhir ini nantinya banyak membantu

dan berguna bagi penulis dan semua yang membaca. Penulis menyadari, masih

begitu banyak kekurangan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini. Oleh

sebab itu kritik dan saran yang sifatnya membangun senantiasa penulis harapkan

demi perbaikan Laporan Tugas Akhir ini. Akhir kata penulis sampaikan banyak

terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya Laporan

Tugas Akhir ini.

Surakarta, ………………….

Penulis,

Lela Meltin

H 3306017

Page 5: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

v

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.....................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................

KATA PENGANTAR ..................................................................................

DAFTAR ISI ................................................................................................

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................

DAFTAR TABEL.........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................

A. Latar Belakang ..................................................................................

B. Tujuan ...............................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................

A. Sejarah Tanaman Bawang Daun .......................................................

B. Klasifikasi Tanaman Bawang Daun..................................................

C. Morfologi Tanaman Bawang Daun...................................................

D. Jenis Bawang Daun...........................................................................

E. Syarat Tumbuh Tanaman Bawang Daun ..........................................

F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang Daun .......................................

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN ...........................................

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan .......................................................

B. Metodologi ........................................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................

A. Kondisi Umum Lokasi ......................................................................

B. Hasil Kegiatan dan Pembahasan .......................................................

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................

A. Kesimpulan .......................................................................................

B. Saran..................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

i

ii

iii

v

vi

vii

1

1

3

4

4

4

5

6

7

8

15

15

15

17

17

23

36

36

36

Page 6: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Struktur organisasi KBH Tawangmangu .................................

18

Page 7: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Analisa Usaha Tani Bawang Daun Skala 1.000m2......................

33

Page 8: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

viii

ABSTRACT

Practice of this apprentice aim to obtain is skill and job experience in the

field of agriculture especially on leaf onion crop cultivation. Execution of

apprentice was done on Februari 9th until March 9th 2009 in KBH Tawangmangu,

Karanganyar, Surakarta.

Basic method applied in this practice was field practice, discussion,

interview, data collecting and book study. While retrieval of location practice of

apprentice was done intentionally. KBH TAWANGMANGU selected as place of

apprentice because yielding a lot of seeds required by public either from vegetable

commodity, fruits and ornamental plant.

Cultivation of leaf onion in KBH applies its sapling because more

efficient, economical in field farm and labor. Leaf onion clump taken as seed is

better if which is easily born, its bar is joint, its leaf is big and thick. Before

planted, the clump is eliminated some of its roots and leaf, then plunged at

condensation containing atonic dose 2 ml and metallic with dose 1 ml during 10-

15 minutes.

Maintenance activity of leaf onion covers watering, mowing, bedding and

additional fertilizing. Additional fertilizing in KBH was done 3 times that is 2

MST, 1 month of after planting and 1,5 months after planted. Fertilizer applied is

KNO3 and black NPK. Pest control is done mechanically and chemically.

Harvesting of leaf onion is done at the age of 2,5 months with marking number of

sapling per clump and some onion laminas starts turns yellow and drying.

Keyword : cultivation of leaf onion crop

Page 9: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

ix

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada saat terjadi krisis ekonomi di Indonesia, komoditas hortikultura

yang meliputi tanaman sayuran, buah-buahan, dan tanaman hias merupakan

salah satu pemicu pertumbuhan ekonomi baru pada sektor pertanian. Bahkan

beberapa produk komoditas sayuran Indonesia telah menjadi mata dagang

ekspor dan sumber devisa negara. Oleh karena itu, produksi, produktivitas,

dan kualitas sayuran nasional perlu ditingkatkan terutama untuk jenis sayuran

potensial yang selama ini belum mendapat perhatian. Salah satu jenis

komoditas sayuran potensial dan layak dikembangkan secara intensif dalam

skala agribisnis adalah bawang daun (Allium fistulosum L.). Tanaman ini

diduga berasal dari kawasan Asia Tenggara, kemudian meluas ditanam di

berbagai daerah (Negara) yang beriklim tropis maupun subtropis. Bawang

daun merupakan salah satu jenis tanaman sayuran yang digunakan sebagai

bahan penyedap rasa (bumbu) dan bahan campuran sayuran lain pada

beberapa jenis makanan populer di Indonesia, seperti soto, sup, campuran

bumbu mi instan, dan penyedap jenis makanan lainnya. Selain itu juga

bermanfaat untuk memudahkan pencernaan dan menghilangkan lendir-lendir

dalam kerongkongan. Tanaman yang dikonsumsi biasanya berdaun muda dan

berbatang putih karena terpendam di dalam tanah (Anonim, 2009).

Page 10: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

x

Daerah pusat penyebaran bawang daun di Indonesia semula

terkonsentrasi pada lahan dataran tinggi dengan udara yang sejuk (suhu

rendah) seperti di Cipanas, Pacet (Cianjur), Lembang (Bandung), dan Malang

(Jawa Timur) (Rukmana, 1995). Dalam perkembangan selanjutnya, budidaya

bawang daun meluas keberbagai daerah (wilayah) di seluruh nusantara, baik

ditanam di dataran tinggi maupun di dataran rendah. Luas areal panen bawang

daun di Indonesia setiap tahun terus meningkat, karena prospek pemasaran

komoditas ini menunjukkan kecenderungan yang semakin baik. Pemasaran

produksi bawang daun segar tidak hanya untuk pasar dalam negeri (domestik)

melainkan juga pasar luar negeri (ekspor). Produksi jenis bawang daun yang

dinantikan oleh pasar ekspor Singapura dan Belanda adalah bawang prei.

Disamping itu, permintaan bawang daun akan semakin meningkat seiring

dengan meningkatnya laju pertumbuhan penduduk.

Bawang daun merupakan tanaman sayuran daun semusim yang

berbentuk rumput. Disebut bawang daun karena yang dikonsumsi hanya

daunnya atau bagian daun yang masih muda. Pangkal daunnya membentuk

batang semu dan bersifat merumpun. Batangnya pendek dan membentuk

cakram, di cakram ini muncul tunas daun dan akar serabut. Warna bunganya

putih. Biji yang masih muda berwarna putih, setelah tua berwarna hitam. Bila

kering, biji mudah menjadi tepung. Bawang daun mengandung vitamin C,

banyak vitamin A dan sedikit vitamin B (Sunarjono, 2003).

Bawang daun bisa tumbuh di dataran rendah maupun tinggi, namun

paling umum dibudidayakan di dataran tinggi. Dataran rendah yang terlalu

Page 11: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xi

dekat pantai bukanlah lokasi yang tepat karena pertumbuhan bawang daun

menginginkan ketinggian sekitar 900 - 1.700 m dpl. Di daerah dataran rendah

produksi anakan bawang daun juga tak seberapa banyak. Curah hujan yang

tepat sekitar 1.500 - 2.000 mm/tahun dan kelembaban udara berkisar 80% –

90% Daerah tersebut sebaiknya juga memiliki suhu udara harian 190C - 240C.

Persyaratan tumbuh lainnya yang berpengaruh terhadap pertumbuhan bawang

daun adalah tanah harus subur, gembur, banyak mengandung bahan organic,

tata udara dalam tanah (draenase dan aerasi) baik dan derajat keasaman tanah

(pH) antara 6,5 – 7,5. Pada tanah pegunungan berapi (Andosol), Latosol,

Regosol, tanaman tumbuh lebih baik, tetapi pada tanah lempung yang

mengandung pasir, Mediteran, serta Aluvial dapat juga tumbuh baik

Benih/bibit bawang daun bisa diperbanyak lewat biji maupun tunas anakan.

Umumnya petani Indonesia menggunakan setek tunas. Caranya dengan

memisahkan anakan dari induknya. Pilihlah induk yang sehat dan bagus

pertumbuhannya. Kebutuhan setek untuk 1 ha areal penanaman bawang daun

ialah 200.000 setek. Benih asal biji kebutuhannya sebanyak 1,5 - 2 kg/ha.

Perbanyakan tanaman bawang daun dengan biji dilakukan melalui persemaian

terlebih dahulu selama 2 bulan (Nazaruddin, 1994).

B. Tujuan

Tujuan dilaksanakannya Praktek Kerja Magang (PKM) ini adalah

sebagai berikut :

Page 12: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xii

1. Tujuan Umum :

a. Agar mahasiswa memperoleh pengalaman yang berharga dengan

mengenali kegiatan-kegiatan di lapangan kerja yang ada di bidang

pertanian secara luas.

b. Meningkatkan pemahaman kepada para mahasiswa mengenai

hubungan antara teori dan penerapannya serta faktor-faktor yang

mempengaruhinya sehingga dapat sebagai bekal bagi mahasiswa

dalam terjun ke masyarakat.

c. Agar mahasiswa memperoleh ketrampilan kerja dan pengalaman kerja

yang praktis yakni secara langsung dapat menjumpai, merumuskan

serta memecahkan permasalahan yang ada dalam kegiatan di bidang

pertanian.

d. Meningkatkan hubungan antara Perguruan Tinggi, Pemerintah, instansi

terkait dan masyarakat sehingga dapat meningkatkan mutu

pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi.

2. Tujuan Khusus :

a. Memperoleh ketrampilan dan pengalaman kerja dalam bidang

pertanian khususnya pada tanaman bawang daun (Allium fistulosum L)

yang dilakukan di Kebun Benih Hortikultura (KBH) Tawangmangu.

b. Melihat dan memahami secara langsung upaya dan pengembangan

Agribisnis khususnya Agribisnis tanaman sayur dalam pokok bahasan

tanaman bawang daun(Allium fistulosum L) .

Page 13: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xiii

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sejarah Tanaman Bawang Daun

Bawang daun diduga berasal dari benua Asia yang memiliki iklim

panas (tropis), terutama kawasan Asia Tenggara (Cina dan Jepang). Di

Indonesia budidaya bawang daun mulanya hanya terpusat di pulau Jawa (Jawa

Barat dan Jawa Timur), terutama di dataran tinggi (pegunungan) yang

berhawa sejuk (dingin), seperti Cipanas, Pacet (Cianjur), Lembang (Bandung)

dan Malang (Jawa Timur). Pada mulanya, bawang daun tumbuh secara liar.

Kemudian, secara berangsur-angsur sesuai dengan perkembangan peradaban

manusia dibudidayakan sebagai bahan sayur (daun dan batang) dan bahan obat

(akar, batang dan daun) (Cahyono, 2005).

B. Klasifikasi Tanaman Bawang Daun

Kedudukan tanaman bawang daun dalam tatanama (sistematika)

tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut :

Division : Spermatophyta

Sub-division : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Liliflorae

Famili : Liliaceae

Page 14: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xiv

Genus : Allium

Spesies : Allium fistulosum L.

Bawang daun masih sefamily dengan bawang merah (A. cepavar.

ascalonicum L), bawang Bombay (A. cepa L), bawang putih (A. sativum L),

bawang kucai (A. schoenoprasum L), bawang prei (A. porum L.)dan bawang

ganda (A. odorum L) (Rukmana, 1995).

C. Morfologi Tanaman Bawang Daun

Bawang daun (Allium fistulosum L.) termasuk jenis tanaman sayuran

daun semusim (berumur pendek). Tanaman ini berbentuk rumput atau rumpun

dengan tinggi tanaman mencapai 60 cm atau lebih, tergantung pada

varietasnya. Bawang daun selalu menumbuhkan anakan-anakan baru sehingga

membentuk rumpun. Secara morfologi, bagian atau organ-organ penting

bawang daun adalah sebagai berikut :

1. Akar

Bawang daun berakar serabut pendek yang tumbuh dan

berkembang ke semua arah dan sekitar permukaan tanah. Perakaran

bawang daun cukup dangkal, antara 8-20 cm. Perakaran bawang daun

dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada tanah yang gembur,

subur, mudah menyerap air dan kedalaman tanah cukup dalam. Akar

tanaman berfungsi sebagai penopang tegaknya tanaman dan alat untuk

menyerap zat-zat hara dan air (Cahyono, 2005).

Page 15: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xv

2. Batang

Bawang daun memiliki dua macam batang, yaitu batang sejati dan

batang semu. Batang sejati berukuran sangat pendek, berbentuk cakram

dan terletak pada bagian dasar yang berada di dalam tanah. Batang yang

tampak di permukaan tanah merupakan batang semu, terbentuk (tersusun)

dari pelepah-pelepah daun (kelopak daun) yang saling membungkus

dengan kelopak daun yang lebih muda sehingga kelihatan seperti batang.

Fungsi batang bawang daun, selain sebagai tempat tumbuh daun dan

organ-organ lainnya, adalah sebagai jalan untuk mengangkut zat hara

(makanan) dari akar ke daun sebagai jalan untuk menyalurkan zat-zat hasil

asimilasi ke seluruh bagian tanaman (Cahyono, 2005).

3. Daun

Bentuk daun dari bawang daun menurut Rukmana (1995)

dibedakan atas dua macam, yaitu bulat panjang di dalamnya berlubang

seperti pipa dan panjang pipih tidak berlubang. Cahyono (2005)

menambahkan ukuran panjang daun sangat bervariasi, antara 18 - 40 cm,

tergantung pada varietasnya. Daun berwarna hijau muda sampai hijau tua

dan permukaan daun halus. Daun tanaman bawang daun merupakan

bagian tanaman yang dikonsumsi (dimakan) sebagai bumbu atau penyedap

sayuran dan memilki rasa agak pedas. Daun juga berfungsi sebagai tempat

berlangsungnya fotosintesis dan hasil fotosintesis tersebut digunakan

untuk pertumbuhan tanaman (Rukmana, 1995).

Page 16: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xvi

4. Bunga

Tangkai bunga keluar dari ujung tanaman (titik tumbuh) yang

panjangnya antara 30 - 90 cm. Secara keseluruhan, bentuk bunga bawang

daun seperti payung (umbrella) dan berwarna putih. Bawang daun dapat

menyerbuk sendiri atau silang dengan bantuan serangga lalat hijau ataupun

dengan bantuan manusia, sehingga menghasilkan buah dan biji (Rukmana,

1995).

5. Biji

Biji bawang daun yang masih muda berwarna putih dan setelah tua

berwarna hitam, berukuran sangat kecil, berbentuk bulat agak pipih dan

berkeping satu. Biji bawang daun tersebut dapat digunakan sebagai bahan

perbanyakan tanaman (pembiakan) secara generatif (Cahyono, 2005).

D. Jenis Bawang Daun

Menurut Nazaruddin (1994) jenis bawang daun yang baik diusahakan

adalah sebagai berikut :

1. Bawang Prei (Allium porum L.)

Di luar negeri jenis ini dikenal sebagai leek. Jenis ini tidak berumbi

dan daunnya lebih lebar dari jenis bawang merah atau putih. Pelepahnya

panjang dan liat, bagian dalam daun pipih.

2. Bawang Kucai (Allium schoenoprasum L.)

Page 17: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xvii

Bawang kucai adalah jenis bawang daun yang cukup terkenal

sebagai bahan sayuran. Daunnya kecil-kecil, panjang, pipih dan berwarna

hijau tua. Daun berlubang kecil. Berbeda dengan bawang prei yang tak

berumbi, bawang kucai berumbi meskipun kecil-kecil sekali.

3. Bawang Bakung (Allium fistulosum L.)

Daunnya berbentuk bulat panjang. Berlubang seperti pipa. Kadang-

kadang berumbi juga, tetapi kecil.

E. Syarat Tumbuh Tanaman Bawang Daun

Syarat tumbuh tanaman bawang daun menurut Cahyono (2005) harus

memperhatikan keadaan iklim dan tanahnya, yaitu :

1. Keadaan Iklim

Keadaan iklim yang harus diperhatikan adalah suhu udara,

kelembaban udara, curah hujan dan penyinaran cahaya matahari.

a. Suhu udara

Bawang daun menghendaki suhu udara berkisar antara 190C - 240C.

Suhu udara yang melebihi batas maksimal menyebabkan proses

fotosintesis tidak dapat berjalan sempurna atau bahkan terhenti. Suhu

udara yang rendah dapat menimbulkan kematian.

b. Kelembaban udara

Kelembaban udara yang optimal bagi pertumbuhan bawang daun

berkisar antara 80% - 90%.

c. Curah hujan

Page 18: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xviii

Curah hujan yang cocok bagi bawang daun adalah sekitar 1.500-2.000

mm/tahun.

2. Keadaan tanah

Keadaan tanah yang harus diperhatikan adalah :

a. Sifat fisik tanah

Sifat fisik tanah yang paling baik untuk tanaman bawang daun adalah

tanah yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organic, tata air

dan udara dalam tanah (drainase dan aerasi) baik. Di daerah produsen

bawang daun, jenis tanah yang relatif baik untuk pertumbuhan

tanaman ini adalah Andosol, Latosol, Regosol dan sebagaian kecil

pada tanah Mediteran dan Aluvial.

b. Sifat kimia tanah

Kondisi kimia tanah yang cocok untuk bawang daun adalah tanah

dengan pH 6,5 - 7,5.

c. Sifat biologis tanah

Sifat biologis tanah yang baik adalah tanah yang banyak, mengandung

bahan organic (humus), unsur-unsur hara yang berguna untuk tanaman

dan jasad renik (organisme tanah) yang menguraikan bahan organic

tanah.

d. Ketinggian tempat

Daerah dataran tinggi (pegunungan) dengan ketinggian 900 - 1.700 m

dpl sangat cocok (ideal) untuk penanaman bawang daun.

F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang Daun

Page 19: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xix

1. Pengolahan Tanah

Tatacara penyiapan lahan untuk bertanam bawang daun adalah

sebagai berikut :

a. Buang rumput-rumput liar (gulma), batu kerikil ataupun sisa-sisa

tanaman ke tempat penampungan limbah di sekitar lokasi.

b. Olah tanah dengan cara dicangkul atau dibajak sedalam 30 - 40 cm

hingga strukturnya gembur.

c. Buat parit keliling untuk pemasukan dan pembuangan air.

d. Buat bedengan-bedengan selebar 80 - 100 cm, tinggi 30 cm dan lebar

parit (antar bedengan) 25 - 30 cm.

e. Sebarkan pupuk kandang sebanyak 10 - 15 ton/ha atau pupuk organic

dengan dosis 2,5 - 3,5 ton/ha di permukaan bedengan, kemudian

campurkan hingga merata (homogen) dengan tanah.

f. Ratakan permukaan bedengan dengan cangkul atau bilah bambu.

(Rukmana, 1995).

2. Pembibitan

Bawang daun bisa diperbanyak lewat biji maupun tunas anakan.

Umumnya petani Indonesia menggunakan stek tunas. Caranya dengan

memisahkan anakan dari induknya. Pilihlah induk yang sehat dan bagus

pertumbuhannya. Tetapi untuk jenis bawang daun impor bibit yang

digunakan adalah biji yang dibeli di toko pertanian. Umumnya jenis

bawang daun introduksi ini tergolong hibrida yang memang tak baik

diperbanyak dengan tunas anakan atau dari biji hasil penanaman sendiri.

Page 20: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xx

Kelemahan bibit asal biji adalah panen bisa lebih lama 1 bulan

daripada dengan bibit asal tunas anakan. Kebutuhan stek untuk 1 ha areal

penananaman bawang daun adalah 200.000 stek. Benih asal biji

kebutuhannya sebanyak 1,5 - 2 kg/ha. Bibit asal stek anakan bisa langsung

ditanam ke lahan. Akan tetapi, terlebih dahulu kurangi perakaran dan

potong sebagian daun untuk mengurangi penguapan. Apabila

menggunakan biji, lakukan persemaian untuk mendapatkan bibit. Caranya,

cangkul tanah persemaian sampai gembur. Tambahkan pupuk kandang

sepertiga bagian lapisan tanah. Kemudian taburkan benih secara merata,

tak perlu dalam cukup 0,5 - 1 cm dari permukaan tanah. Tutupi dengan

lapisan tanah tipis-tipis. Seminggu kemudian bibit tumbuh, biarkan hingga

memiliki 2 atau 3 helai daun, baru dipindah ke lahan (Nazaruddin, 1994).

2. Penanaman

Sebelum tanam, bibit bawang daun yang berasal dari semaian biji

segera dicabut satu persatu secara hati-hati. Sebagian akar-akar dan daun-

daunnya dipotong dengan pisau atau gunting pangkas yang tajam dan

bersih steril. Demikian pula bibit yang berasal dari rumpun induk yang

dipecah-pecah (anakan), sebagian akar-akarnya dibuang dan sepertiga

bagian tanaman ujungnya dipotong. Hal ini bertujuan untuk mempercepat

pertumbuhan tunas dan akar-akar baru, memperbanyak jumlah anakan dan

daun sehingga produksinya akan tinggi. Bibit bawang daun yang siap

ditanam, sebaiknya direndam dahulu dengan larutan fungisida pada

Page 21: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xxi

konsentrasi rendah (30% - 50%) dari dosis yang dianjurkan selama 10 - 15

menit (Rukmana,1995).

Bedengan-bedengan yang akan ditanami bawang daun dibuat

lubang tanam dengan jarak 20 x 30 cm. Selanjutnya bibit ditanam pada

lubang tanam dan akar-akarnya ditata secara menyebar. Lubang tanam

ditutup dengan tanah dan dipadatkan pelan-pelan agar tanaman dapat

berdiri tegak dan kuat. Setelah penanaman selesai, sebaiknya segera

dilakukan penyiraman lahan dengan cara digenangi air (di-leb) (Cahyono,

2005).

3. Pemeliharaan Tanaman

Tanaman bawang daun tidak menuntut pemeliharaan khusus

(ekstra). Namun, untuk mendapatkan produksi yang maksimal perlu

perawatan yang intensif . Kegiatan pokok pemeliharaan tanaman bawang

daun adalah sebagai berikut :

a. Penyiraman

Pengairan bawang daun cukup dilakukan seperlunya. Pengairan

yang berlebihan dapat menyebabkan busuk akar sehingga tanaman

menjadi layu dan mati. Selain itu juga akan mendorong pertumbuhan

cendawan dan bakteri yang dapat menyerang tanaman. Sebaliknya,

pengairan yang kurang juga menyebabkan pertumbuhan bawang daun

lambat, daun cepat tua dan kerontokkan bunga.

Pengairan bawang daun dapat dilakukan dengan beberapa cara,

antara lain sebagai berikut :

Page 22: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xxii

· Penggenangan sesaat (sistem leb), yaitu penggenangan air melalui

parit-parit hingga tanah bedengan cukup basah secara merata.

· Pengairan dengan metode sprinkle irrigation, yaitu system

pengairan dengan penyemprotan bertekanan tinggi sehingga air

terpecik seperti hujan buatan.

· Pengairan dengan metode irigasi tetes, yaitu air dialirkan melalui

slang-slang utama yang kemudian dialirkan kesetiap tanaman

melalui slang-slang sekunder.

· Pengairan dengan sistem manual, yaitu pengairan dengan

menggunakan gembor (emrat) yang berlubang halus untuk

menyiram tanaman yang masih kecil atau yang berlubang besar

untuk tanaman yang telah dewasa (Cahyono, 2005).

b. Penyiangan

Penyiangan merupakan kegiatan membersihkan rerumputan

(gulma) dan jenis tanaman lain yang mengganggu tanaman bawang

daun. Pendaringan dilakukan dengan cara pengolahan tanah secara

ringan. Langkah ini bertujuan untuk menggemburkan tanah,

memperbaiki drainase, memperbaiki peredaran udara (aerasi) dan

memelihara struktur tanah agar tetap gembur (Cahyono, 2005).

Pada waktu tertentu, saat bermunculan (tumbuh) tangkai bunga

dan daun-daun tua ada yang menguning, sebaiknya dilakukan

pemotongan (pembuangan). Hal ini bertujuan untuk menjaga

kebersihan kebun atau tanaman, merangsang pertumbuhan anakan dan

Page 23: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xxiii

daun yang lebih banyak, sekaligus menghilangkan sarang hama atau

penyakit yang bercokol pada daun-daun bawang. Tangkai bunga dan

daun-daun tua tersebut segara dikumpulkan pada suatu tempat untuk

dikubur atau dimusnahkan (Rukmana, 1995).

c. Pemupukan susulan

Pemupukan susulan merupakan pemupukan kedua setelah

pemupukan dasar yang dilakukan pada saat pengolahan tanah. Unsur

hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N),

Fosfor (P), dan Kalium (K). Nitrogen merupakan unsur hara utama

bagi pertumbuhan tanaman. Fungsi nitrogen bagi tanaman yaitu :

meningkatkan pertumbuhan tanaman; menyehatkan pertumbuhan

daun, daun tanaman lebar dengan warna yang lebih hijau, kekurangan

N menyebabkan khlorosis (pada daun muda berwarna kuning);

meningkatkan kadar protein dan meningkatkan berkembangbiaknya

mikroorganisme di dalam tanah. Kegunaan P dalam tanaman adalah

mempercepat pertumbuhan akar semai, pembungaan dan pemasakan

buah, biji atau gabah; meningkatkan produksi biji-bijian. Sedangkan

peran K yaitu pembentukan protein dan karbohidrat; meningkatkan

resistensi tanaman terhadap penyakit; mengeraskan jerami dan bagian

kayu dari tanaman dan meningkatkan kualitas biji/buah (Sutejo, 1987)

Cara pemupukannya dilakukan 2 macam yaitu cair dan padat.

Pemupukan cair diberikan saat tanah dalam keadaan kering (musim

kemarau), caranya yaitu dengan melarutkan pupuk kasar kedalam air

Page 24: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xxiv

dan disiramkan pada tanaman, ini dilakukan supaya kandungan pupuk

cepat terserap oleh akar. Adapun pemupukan padat dilakukan dengan

cara memberikan langsung pada tanaman. Cara pemupukan ini

memakai system round (melingkar) dan diberikan pada saat musim

hujan. Setelah pupuk disebar, lalu ditutup dengan tanah agar pupuk

tersebut tidak cepat menguap. Dan sesuai kegiatan pemupukan segera

dilakukan penyiraman (pengairan) agar pupuk tersebut larut dengan air

tanah sehingga dapat cepat dimanfaatkan oleh tanaman (Rukmana,

1995).

4. Pengendalian Hama dan Penyakit Bawang Daun

Hama dan penyakit yang menyerang bawang daun dapat merusak

seluruh bagian tanaman. Kerugian yang diakibatkannya antara lain

penurunan hasil panen, penurunan kualitas daun, peningkatan biaya

produksi dan pada akhirnya penurunan pendapatan usaha tani. Oleh karena

itu, pengendalian hama dan penyakit harus dilakukan dengan baik dan

sedini mungkin agar serangan hama dan penyakit dapat ditekan sekecil

mungkin. Dengan demikian, kerusakan yang terjadi tidak melampaui batas

ambang ekonomi (tidak menimbulkan kerugian terlalu besar) (Cahyono,

2005).

Pelaksanaan proteksi tanaman terhadap hama dan penyakit ini

dapat menerapkan system pengendalian secara terpadu, yaitu :

· Pengendalian secara kultur teknik, merupakan usaha pengendalian

yang bersifat pencegahan (preventif), yakni dilakukan agar populasi

Page 25: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xxv

organisme pengganggu tanaman (OPT) tidak meningkat sampai

melebihi Ambang Kendali (AK).

· Pengendalian mekanik pada dasarnya adalah untuk mematikan OPT

secara langsung, baik dengan tangan atau bantuan alat maupun bahan

lain.

· Pengendalian secara biologi (hayati) adalah cara pengendalian dengan

menggunakan musuh-musuh alami seperti parasit, predator atau

pathogen.

· Pengendalian secara kimiawi adalah dengan menggunakan senyawa-

senyawa kimia atau disebut pestisida yang disemprotkan pada tanaman

(Rukmana, 1995).

Hama yang sering menyerang tanaman bawang daun adalah ulat

tanah (Agrotis ipsilon Hfn.), ulat daun (Spodoptera axiqua Hbn.) dan kutu

bawang (Thrips tabaci Lind.). Ulat tanah biasanya merusak dengan cara

memotong bagian dasar tanaman yang dilakukan pada malam hari. Hidup

di bawah atau dekat permukaan tanah dan berwarna hitam, kelabu suram

atau cokelat. Nama umum ulat daun adalah ulat grayak atau sering disebut

ulat tentara. Serangga ini merusak saat stadia ulat, yaitu memakan daun,

sehingga menjadi berlubang. Cara penyerangannya menggerombol. Kutu

bawang mengisap cairan tanaman, baik pada daun maupun pada bagian

tanaman yang lain. Daun yang terisap akan berubah warna menjadi kuning

dan akhirnya berwarna keperak-perakan atau cokelat dan mengerut atau

mengeriting, selanjutnya daun menjadi layu (Sudarmo, 1991).

Page 26: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xxvi

Penyakit yang sering ditemukan pada tanaman bawang daun adalah

sebagai berikut : busuk leher batang yang disebabkan jamur Botrys allii

Munn, layu fusarium yang disebabkan jamur Fusarium sp., bercak ungu di

sebabkan Alternaria porri (Ell. Cif.), antraknosa disebabkan jamur

Collectotrichum gloeosporioides Penz., dan busuk daun disebabkan jamur

Peronospora destructor (Berk.) Casp. (Semangun, 1989).

5. Panen

Ciri-ciri tanaman bawang daun sudah saatnya panen adalah sebagai

berikut :

a. Umurnya cukup tua, yaitu 2,5 bulan setelah tanam untuk tanaman yang

bibitnya berasal dari anakan, sedangkan 5 bulan bila bibitnya berasal

dari semaian biji (dihitung dari semai biji).

b. Jumlah anakan per rumpun telah maksimal (banyak).

c. Beberapa helai daun bawah mulai menguning atau mengering.

d. Garis tengah (diameter) batang telah mencapai maksimal sesuai

dengan varietasnya (Rukmana, 1995).

Waktu pemanenan bawang daun yang baik adalah pada pagi atau

sore hari dan pada saat cuaca cerah (tidak mendung atau hujan). Waktu

pemanenan yang tepat akan menghasilkan kualitas bawang daun yang

baik, misalnya tidak layu, ukuran diameter batang optimal, kandungan

nutrisi optimal dan sebagainya. Pemanenan yang dilakukan pada siang hari

akan menghasilkan bawang daun yang kurang segar, sedikit layu,

Page 27: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xxvii

kandungan nutrisinya rendah, daya simpan pendek, cepat rusak,

menguning dan membusuk (Cahyono, 1995).

Page 28: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xxviii

BAB III

TATA LAKSANA PELAKSANAAN

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan Praktek Kerja Magang (PKM) ini dilaksanakan di Kebun

Benih Hortikultura (KBH) Tawangmangu, yang beralamat di Jl. Lawu No. 32

Tawangmangu, Karanganyar 57792. KBH Tawangmangu terletak pada

ketinggian 1100 m dpl. Adapun pelaksanaan magang ini kurang lebih satu

bulan, yaitu dari tanggal 09 Februari – 09 Maret 2009.

B. Metodologi

Pada Praktek Kerja Magang (PKM) ini metode yang digunakan adalah

sebagai berikut :

1. Praktek Kerja Magang Di Lapang

Praktek kerja magang secara langsung dilakukan dengan mengikuti

kegiatan budi daya tanaman bawang daun (Allium fistulosum L.). Selain

itu juga mengikuti semua kegiatan yang dilaksanakan di KBH

Tawangmangu.

2. Diskusi dan Wawancara

Metode diskusi dan wawancara yang dilakukan dalam kegiatan

PKM ini meliputi:

a. Melakukan tanya jawab dengan pembimbing lapangan atau pihak yang

terkait menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan

budidaya tanaman bawang daun.

Page 29: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xxix

b. Identifikasi masalah dan mencari pemecahannya kemudian

didiskusikan dengan pembimbing lapangan atau pihak yang terkait

kemudian dibandingkan dengan kondisi yang ada di lapang.

3. Pengamatan dan Pengumpulan Data

Kegiatan ini dilakukan secara rutin selama berlangsungnya

kegiatan PKM. Tujuan kegiatan ini adalah untuk melengkapi data yang

sudah diperoleh yang akan dipergunakan sebagai perlengkapan atau

lampiran dalam penyusunan laporan praktek kerja magang.

4. Studi Pustaka

Pengumpulan data dengan cara memanfaatkan data yang tersedia

yang berhubungan dengan kegiatan praktek magang. Data tersebut berupa

internet, buku, arsip, dan lain sebagainya yang bersifat informatif dan

relevan.

Page 30: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xxx

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Umum Lokasi

1. Sejarah Kebun Benih Hortikultura (KBH) Tawangmangu

KBH Tawangmangu berdiri sejak zaman penjajahan Belanda pada

tahun 1927. KBH Tawangmangu ini merupakan kebun yang berada di

dataran tinggi yang membudidayakan berbagai jenis tanaman sayuran,

berbagai jenis tanaman hias, serta mengusahakan bibit tanaman jeruk

keprok Tawangmangu bersertifikat.

Kebun tersebut pada mulanya merupakan milik Mangkunegaran

yang diurusi oleh pegawai Mangkunegaran dengan nama kebun

“Kismo Usaha “. Setelah Indonesia merdeka, nama kebun tersebut diganti

menjadi “Jawatan Usaha Tani“ yang dikelola oleh Mangkunegaran.

Beberapa tahun kemudian KBH Tawangmangu ini mengalami

perkembangan status tanah kebun, selanjutnya diambil oleh Pemerintah

Daerah Tingkat I Jawa Tengah dengan nama Perusahaan Daerah

(Perusda), dalam hal ini penguasaannya ditangani oleh PPT (Perusahaan

Pariwisata Tawangmangu).

Dinas Pertanian Tanaman Pangan (DPTP) hanya mempunyai

wewenang hak pakai saja, yaitu dengan jalan menyewa. Hal ini dirasakan

terlalu berat oleh DPTP yang mengusahakan tanaman padi dan tanaman

hortikultura, karena iklim yang tidak mendukung sehingga tanaman padi

Page 31: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xxxi

Pimpinan KBH Tawangmangu

· Bapak Tri Jumanto, SP.

Pekerja Harian

· Mbah Radji. · Pak Purwanto.

Seksi Tan. Sayuran

· Pak Pardjo. · Pak Sardjono.

Seksi Tan. Kentang

· Pak Slamet S., A. Md.

Seksi Tan. Hias

· Pak Pardi.

Se ksi Tan. Jeruk

· Pak Slamet S. A. Md

Gambar 1. Struktur organisasi KBH Tawangmangu

tidak dapat diusahakan di KBH Tawangmangu, sehingga DPTP berusaha

mengelola kebun dengan hak milik sendiri. Akhirnya pada tanggal

10 September 1987, KBH Tawangmangu berhasil untuk disertifikatkkan

dengan nomor sertifikat 318/Twn/1987 yang langsung dikelola oleh DPTP

wilayah Surakarta.

Setelah mengalami perkembangan dari tahun ketahun, KBH

Tawangmangu banyak menghasilkan bibit-bibit yang dibutuhkan oleh

masyarakat baik dari komoditi sayuran (kentang), tanaman hias

(anggrek, berbagai macam anthurium, dan masih banyak lagi), hingga

buah-buahan (jeruk, pisang, kelengkeng, durian, dan advokat).

2. Struktur Organisasi

Kebun Benih Hortikultura (KBH) Tawangmangu langsung di

bawah DPTP Kodya Dati II Surakarta. Stuktur organiasasi di KBH

Tamangmangu menggunakan sistem garis lurus dengan pembagian tugas

dan pertanggung jawaban yang jelas. Struktur organisasi di KBH

Tamangmangu adalah sebagai berikut :

Page 32: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xxxii

Dalam melaksanakan tugas yang telah diberikan oleh Dinas

Pertanian Jawa Tengah, terdapat koordinasi yang cukup baik. Tugas

mereka masing-masing antara lain :

a. Pimpinan Kebun Benih Hortikultura (KBH) Tawangmangu

Pengawasan langsung kebun maupun yang mengelola kantor

sebagai atasan dilakukan oleh Bapak Tri Jumanto, SP. Selaku

pimpinan KBH Tamangmangu, mempunyai tugas sebagai berikut :

1) Memberikan bimbingan kepada pegawai dan karyawan apa yang

harus dikerjakan.

2) Mengawasi langsung di lapangan dan meneliti hasil kerja

karyawan.

3) Mengurusi bidang administrasi di KBH Tawangmangu, mengenai

daftar infentaris barang, obat dan pupuk, buku tamu, buku agenda

surat keluar dan surat masuk, serta daftar gaji pegawai.

4) Membuat laporan pertanggung jawaban kepada Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Tengah.

b. Seksi Tanaman Sayuran

Di KBH Tamangmangu ini bagian tanaman sayuran dijabat

oleh 2 orang yaitu Bapak Pardjo dan Bapak Sardjono. Tugas dari seksi

tanaman sayuran adalah sebagai berikut :

1) Mengadakan pengadaan benih, pengolahan tanah, penanaman,

pemeliharaan tanaman, pengendalian hama dan penyakit, serta

pemanenan.

Page 33: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xxxiii

2) Memberikan masukan kepada pimpinan tentang sayuran yang

cocok pada setiap musim.

3) Bertangung jawab atas hasil yang dicapai pada tanaman sayuran

tersebut.

c. Seksi Tanaman Kentang

Tanaman kentang merupakan tanaman yang membutuhkan

perawatan yang cukup sulit, sehingga walaupun digolongkan tanaman

sayuran, dibutuhkan orang-orang yang benar-benar mengerti dalam hal

budi daya tanaman kentang, selain itu juga tanaman kentang di

KBH Tamangmangu ini digunakan sebagai pembuatan benih kentang

bersertifikat dan juga digunakan untuk konsumsi. Seksi tanaman

kentang dijabat oleh Bapak Slamet Suharso, A. Md. Adapun tugas-

tugasnya adalah sebagai berikut :

1) Membudidayakan benih tanaman kentang bersertifikat dan

konsumsi.

2) Menangani pasca panen benih kentang.

3) Sortasi benih kentang.

4) Bertanggung jawab atas keberhasilan pembuatan benih kentang

bersertifikat.

d. Seksi Tanaman Buah

KBH Tamangmangu hanya mengusahakan mata entres

tanaman jeruk dan pembuatan bibit jeruk keprok Tawangmangu

bersertifikat untuk disalurkan kepada para petani. Seksi tanaman jeruk

Page 34: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xxxiv

ini dijabat oleh Bapak Slamet Suharso, A. Md. Adapun tugas-tugasnya

adalah sebagai berikut :

1) Merawat induk tanaman jeruk keprok Tawangmangu yang akan

digunakan sebagai mata entres.

2) Membuat bedengan tempat penanaman batang bawah tanaman

jeruk.

3) Mengokulasi tanaman jeruk untuk menghasilkan bibit yang bagus.

4) Merawat bibit tanaman di lahan dengan melakukan pemupukan,

serta mengendalikan hama dan penyakit.

5) Memasang label pada bibit jeruk keprok Tawangmangu.

6) Bertangung jawab atas keberhasilan bibit tanaman jeruk keprok

Tawangmangu maupun induknya.

e. Seksi Tanaman Hias

Tanaman hias di KBH Tamangmangu sangat banyak sekali,

selain sebagai koleksi juga untuk dijual, karena daerah Tawangmangu

merupakan salah satu pusat tanaman hias yang ada di Jawa Tengah.

Bidang tanaman hias ini ditangani oleh Bapak Pardi, adapun

tugas-tugasnya adalah sebagai berikut :

1) Membudidayakan tanaman hias.

2) Memelihara dan memupuk tanamana hias.

3) Merawat taman.

4) Bertangung jawab atas tanaman hias yang dibudidayakan.

Page 35: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xxxv

3. Kondisi Wilayah

Kebun Benih Hortikultura (KBH) Tawangmangu terletak di

sebelah timur kota Karangannyar, tepatnya ± 1 km sebelah timur Terminal

Bus Tawangmangu yang mempunyai area seluas 3,3 Ha. Secara geografis

KBH Tawangmangu dibatasi oleh 4 desa yaitu: sebelah utara dengan

Dukuh Karang Sari, sebelah selatan dengan Dukuh Bener, sebelah timur

dengan Dukuh Beji, dan sebelah barat dengan Karang Kulon.

KBH Tawangmangu terletak pada ketinggian 1100 m dpl. Dengan

keadaan suhu pada waktu pagi 190 C - 220 C, siang 220 C - 240 C, dan sore

hari 220 C sedangkan malam hari 170 C - 210 C. Kelembapan rata-rata

70 – 80 %, dengan banyaknya intensitas penyinaran 5 - 8 jam/hari. Curah

hujan rata-rata 3200 mm/tahun.

Jenis tanah di KBH Tawangmangu ini adalah tanah andosol.

Dimana tanah di Tawangmangu ini stuktur atasnya menggumpal, tekstur

lempung berat, tanahnya gembur, daya ikat tanah terhadap air tinggi,

bahan organik di dalam tanah tidak cepat tercuci oleh air, dan

pH tanah 5,82.

4. Fungsi Kebun

Kebun Benih Hortikultura (KBH) Tawangmangu mempunyai

fungsi sebagai berikut :

a. Sebagai salah satu tempat penyedia benih kentang dan bibit jeruk

keprok Tawangmangu bersertifikat untuk daerah Jawa Tengah.

b. Sebagai lahan percontohan bagi para petani di sekitarnya.

Page 36: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xxxvi

c. Sebagi tempat informasi teknologi baru dari Dinas Pertanian untuk

para petani.

d. Sebagai penghasil tanaman sayuran dan tanaman hias untuk

masyarakat.

5. Pengelolaan Kebun

Ada beberapa kegiatan pengelolaan yang dilakukan di Kebun

Benih Hortikultura (KBH) Tawangmangu ini, adapun pengelolaannya

mencakup 3 hal yaitu :

a. Pengelolaan Lahan

KBH Tamangmangu mempunyai areal keseluruhan lahan

seluas 3,3 Ha. Kebun tersebut terbagi menjadi: 2,0 Ha untuk budidaya

tanaman sayuran; 0,3 Ha untuk budidaya tanaman hias; 0,2 Ha untuk

pembibitan jeruk keprok Tawangmangu bersertifikat; dan 0,8 Ha untuk

bangunan seperti: rumah dinas, gudang bawang putih dan bawang

merah, gudang kentang, screen house, green house, vila dinas, jalan,

kolam, dan taman.

b. Pengelolaan Tenaga Kerja

Tenaga kerja di KBH Tamangmangu merupakan pegawai

negeri sipil yang digaji oleh pemerintah, diluar itu ada juga tenaga

kerja honorer dimana honor yang diperoleh dibayar oleh Dinas

Pertanian dan yang terakhir adalah tenaga kerja harian yang dibayar

langsung oleh pimpinan, diambilkan dari hasil eksploitasi kebun.

Tenaga kerja harian bertugas membantu para pegawai dalam

Page 37: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xxxvii

membudidayakan berbagai macam tanaman pada umumnya, dan

tanaman sayuran pada khususnya. Jumlah tenaga kerja di KBH

Tawangmangu ini ada 7 orang dengan rincian sebagai berikut :

1) Seksi tanaman hias : 1 orang.

2) Seksi tanaman sayuran : 2 orang.

3) Seksi tanaman jeruk : 1 orang.

4) Seksi tanaman kentang : 1 orang.

5) Tenaga kerja harian : 2 orang.

c. Pengelolaan Dana

Dana yang diterima oleh KBH Tamangmangu, sebelum

digunakan harus dibuat laporan Rencana Operasional Proyek (ROP)

terlebih dahulu, kemudian baru disyahkan oleh koordinator Unit

Pelaksana Teknik Daerah (UPTD) wilayah Surakarta, sehingga dana

tersebut benar-benar terkontrol oleh atasan. Isi laporan ROP tersebut

digunakan untuk kegiatan penanaman dan beberapa dana sesuai

dengan kondisi iklim (musim tanamnya) dan berapa lama target yang

harus dicapai untuk mengembalikan dana tersebut dan baru kemudian

kebutuhan dari masing-masing kegiatan penanaman dirinci. Dana

tersebut berasal dari anggaran APBD dan anggaran APBN. Anggaran

rutin bersifat tetap yang berarti setiap tahun mendapatkan bagian uang

kerja yang besarnya sudah ditetapkan oleh kantor cabang Dinas

Pertanian Tanaman Pangan (DPTP) wilayah Surakarta. Sedangkan

anggaran APBD dan APBN bersifat tidak tetap dan artinya tidak tentu

Page 38: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xxxviii

tiap bulan anggaran itu ada. Dana untuk memperoleh anggaran rutin

dengan cara pimpinan kebun harus membuat ROP dan dana anggaran

rutin tersebut dipergunakan sebagai dana pengelolaan tanaman

sayuran, tanaman hias, dan tanaman buah-buahan.

Dana yang dikeluarkan oleh APBD Tingkat I harus

dikembalikan oleh KBH Tawangmangu setelah panen, yaitu sebesar

25 % dari keuntungan yang diperoleh. Bila terjadi kegagalan karena

serangan hama, penyakit, dan perubahan iklim yang tidak mendukung

maka harus membuat proses verbal laporan kegagalan. Apabila

kegagalan tersebut karena kesalahan teknis maka dalam hal ini

merupakan tanggung jawab pimpinan kebun.

B. Hasil Kegiatan dan Pembahasan

Teknik budidaya tanaman bawang daun meliputi tahapan: pengolahan

tanah, pengadaan benih, penanaman, pemeliharaan tanaman, pengendalian

hama dan penyakit, serta pemanenan.

1. Pengolahan Tanah

Penyiapan lahan bertujuan untuk menciptakan kondisi lingkungan

yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman dan pembentukan hasil. Lahan

yang telah memadat dan keras harus diolah kembali, agar menjadi tanah

yang lebih halus sehingga berstruktur remah. Lahan juga harus dibersihkan

dari semak belukar, rumput-rumput, gulma dan sisa-sisa tanaman lain.

Page 39: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xxxix

Dengan demikian akan tercipta kondisi lahan yang dapat menjamin

pertumbuhan tanaman.

Tatacara pengolahan tanah untuk tanaman bawang daun yang biasa

dipakai di KBH Tawangmangu, yaitu :

a. Mengumpulkan rumput ke satu sisi sekaligus membersihkan lahan dari

bahan-bahan yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman seperti

bongkahan gamping, batu-batuan, gulma dan sisa-sisa tanaman

lainnya.

b. Membuat lubang pada sisi yang lain dengan cara mencangkul tanah

sedalam 40 – 50 cm.

c. Memasukkan rumput pada lubang yang telah dibuat dan ditutup tanah

tipis, lalu pupuk kandang dan ditutup tanah tipis dan ditambah dengan

pupuk TSP dan ponska kemudian ditutup dengan tanah. Pupuk ini

sebagai pupuk dasar bawang daun.

d. Membuat lubang pada sisi lainnya lalu masukkan rumput ditutup tanah

tipis, pupuk kandang ditutup tanah tipis dan pupuk TSP dan ponska

lalu ditutup tanah.

e. Menaikkan tanah yang ada pada selokan atau saluran air (parit) dengan

menggunakan alat bantu cangkul, sehingga bedengan lurus dan

diratakan.

f. Menggemburkan tanah di bawah bedengan dan di tepi bedengan yang

tidak terolah kemudian diratakan.

Page 40: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xl

g. Menaikkan sisa tanah yang ada pada selokan, sisa-sisa tanah ini

diberikan pada bedengan yang kurang halus atau kurang banyak , rapi

dan rata.

Rumput yang dimasukan ke dalam lubang berfungsi sebagai pupuk

organik serta dapat menjamin porositas tanah. Sehingga rumput ini nanti

selain sebagai pupuk bagi tanaman juga berfungsi sebagai penggembur

tanah. Bedengan dibuat dengan lebar ± 100 cm, karena dengan bedengan

selebar ini maka proses penyiangan menjadi tidak terlalu sulit. Bila terlalu

lebar maka proses penyiangan akan sulit dilakukan dan bila terlalu sempit

(kurang dari 100 cm) maka akan memperbanyak jumlah selokan sehingga

akan mengurangi luas lahan penanaman. Tinggi bedengan 25 - 30 cm,

apabila di musim penghujan bedengan dibuat agak tinggi untuk mengatasi

longsor pada saat hujan turun.

2. Pengadaan Bibit

Di KBH Tawangmangu, perbanyakan bibit bawang daun dilakukan

secara vegetatif yaitu dengan menggunakan anakan-anakannya (rumpun

induk yang dipisah-pisah/dipecah-pecah). Yang dicabut/diambil dari lahan

tumpang sari antara tanaman bawang daun dan tanaman wortel karena

lebih efisien, hemat lahan, tenaga dan lainnya.

Perbanyakan bawang daun di KBH Tawangmangu dengan

anakan/secara vegetatif dilakukan dengan cara:

a. Rumpun bawang daun yang hendak dijadikan bibit dipilih yang sudah

cukup tua, yaitu telah berumur 2,5 bulan dan pertumbuhannya baik.

Page 41: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xli

b. Rumpun bawang daun yang telah dipilih dibongkar/dicabut bersama

akar dan tanahnya.

c. Rumpun tanaman yang telah dicabut dibersihkan dan sebagian akar

dan daunnya yang telah tua dibuang.

d. Anakan bawang daun dipecah-pecah menjadi beberapa bagian, setiap

bagian terdiri atas 1-3 anakan sebagai calon bibit dan sebagian

daunnya dibuang.

e. Selanjutnya, bibit bawang daun berupa anakan tersebut dapat langsung

ditanam di kebun/disimpan di tempat yang teduh dan lembab. Daya

simpan bibit anakan adalah 5-7 hari.

Rumpun bawang daun yang hendak dijadikan bibit bawang daun

sebaiknya dipilih yang mudah beranak, batangnya kekar, daunnya besar

dan tebal. Untuk mencabut rumpun bawang daun dapat dilakukan dengan

tangan atau alat bantu, biasanya alat bantu ini seperti cangkul atau kored.

Bibit bawang daun yang akan ditanam dipotong sebagian akar dan

daunnya, hal ini bertujuan untuk mengurangi penguapan air dan untuk

merangsang pertumbuhan tunas baru serta perakarannya.

3. Penanaman

Bibit yang akan ditanam berasal dari anakan yang telah dipilih.

Bibit yang akan ditanam tadi dibersihkan dengan cara sebagian akarnya

dipotong, agar tidak sulit dalam penanamannya dan pembentukan akar

yang baru lebih cepat. Lalu batang sampai akar dicelupkan pada larutan

yang mengandung atonik dan metalik (pupuk daun yang mengandung

Page 42: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xlii

unsure hara makro, mikro dan zat perangsang tumbuh) dengan dosis atonik

2 ml dan metalik 1 ml. Pencelupan dilakukan selama 10-15 menit. Manfaat

dari pencelupan ini agar akar dapat terbentuk cepat dan untuk kekebalan

tanaman.

Kedalaman tanah untuk bawang daun 10 cm dan jarak tanamnya

25 x 30 cm. Tata cara penanamannya adalah tanah ditugal terlebih dahulu

lalu membenamkan 1 - 3 bibit bawang daun pada lubang tanam dengan

posisi tegak berdiri. Kemudian tanah disekitar bibit dipadatkan pelan-pelan

agar tanaman dapat berdiri kuat dan tegak, serta perakarannya dapat

kontak langsung dengan air tanah. Setelah penanaman selesai, sebaiknya

segera dilakukan penyiraman lahan dengan cara digenangi air (dileb).

Penanaman bawang daun sebaiknya dilakukan pada sore hari, karena pada

saat itu suhu udara dan penguapan air (respirasi) tidak terlalu tinggi, selain

itu agar bibit sudah kuat pada saat terkena terik matahari pada pagi

harinya. Dengan demikian bibit dapat tumbuh dengan baik.

4. Pemeliharaan Tanaman

Bibit bawang daun yang telah ditanam di kebun perlu dipelihara

lebih lanjut agar pertumbuhannya tetap baik. Kegiatan pemeliharaan

bawang daun di KBH Tawangmangu meliputi penyiraman, penyiangan,

pembubunan dan pemupukan susulan.

a. Penyiraman

Page 43: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xliii

Pada stadium awal pertumbuhan, bibit bawang daun perlu

mendapatkan air tanah yang cukup. Oleh karena itu, penyiraman

(pengairan) perlu dilakukan secara rutin satu sampai dua kali sehari,

atau tergantung cuaca dan keadaan tanah. Sewaktu melakukan

pengairan, keadaan tanah tidak boleh terlalu basah (becek), karena

dapat menyebabkan busuknya akar tanaman.

Pengairan berikutnya secara berangsur-angsur dikurangi, yakni

3 - 5 hari sekali atau tergantung kering tidaknya keadaan tanah.

Kegiatan pengairan ini sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari.

b. Penyiangan dan pembubunan

Selama pertumbuhan tanaman bawang daun di kebun, biasanya

ditumbuhi rumput-rumput liar (gulma) yang dapat bersaing dalam hal

kebutuhan air, unsur hara, sinar matahari dan lain-lain. Selain itu

penyiangan dilakukan pada daun-daun yang berwarna kuning. Oleh

karena itu, gulma-gulma tersebut perlu disiangi, baik yang tumbuh

pada bedengan-bedengan maupun dalam parit antar bedengan.

Kegiatan penyiangan gulma minimal dilakukan dua kali, yaitu

pada waktu tanam berumur 3-4 minggu, dan diulang ketika berumur 6

minggu setelah tanam. Penyiangan dilakukan dengan cara mencabut

(membersihkan) gulma dengan tangan atau menggunakan cangkul

secara hati-hati agar tidak merusak perakaran tanaman bawang daun

dan pada daun-daun yang kuning dicabut dari atas ke bawah. Gulma

yang tumbuh dalam parit antar bedengan dibersihkan dan diangkut ke

Page 44: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xliv

tempat penampungan sisa-sisa tanaman. Sambil menyiang dilakukan

pula penggemburan tanah ala kadarnya secara hati-hati.

c. Pemupukan Susulan

Pemupukan susulan merupakan pemupukan kedua setelah

pemupukan dasar yang dilakukan pada saat pengolahan tanah.

Pemupukan susulan bertujuan untuk memberi tambahan zat makanan

(hara) pada tanaman yang disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan

tanaman.

Pada KBH Tawangmangu pemupukan susulan pada tanaman

bawang daun dilakukan 3 kali yaitu : 2 minggu setelah tanam, 1 bulan

setelah tanam dan 1,5 bulan setelah tanam. Aplikasi pupuk urea

dengan cara pupuk disebar langsung pada lahan. Pupuk yang

digunakan adalah pupuk KNO dan NPK Hitam (Mas Hitam) dengan

perbandingan 1:4.

Pemupukan pada umur 2 MST dilakukan dengan cara

ditaburkan secara merata di atas permukaan tanah. Dosis yang

digunakan NPK 12 kg dan KNO3 3 kg. Setelah itu pada umur 1 bulan

pemupukan dilakukan dengan cara menugal tanah disebelah kanan

atau kiri tanaman. Lalu pupuk dimasukkan pada tugal tersebut,

kemudian ditutup dengan tanah. Dosis yang digunakan NPK 16 kg dan

KNO3 4 kg. Pada umur 1,5 bulan pemupukan dilakukan sama seperti

umur 1 bulan. Dosis yang digunakan NPK 20 kg dan KNO3 5 kg.

5. Pengendalian Hama dan Penyakit

Page 45: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xlv

Pengendalian hama dan penyakit yang menyerang tanaman

merupakan kegiatan yang penting, karena dapat menurunkan hasil

produksi tanaman bawang daun.

Pengendalian hama pada KBH Tawangmangu menggunakan 2 cara

yaitu, secara mekanik dan kimiawi. Pengendalian secara mekanik

dilakukan dengan cara langsung membunuh hama yang ditemukan di

lahan. Pengendalian secara kimiawi dilakukan dengan cara penyemprotan

insektisida dengan Curacron. Konsentrasi untuk penggunaan Curacron

setiap kali penyemprotan adalah 1,5 - 2 ml/l. Setiap kali penyemprotan

ditambah pupuk daun atonik 2 ml/l dan metalik 1 ml/l. Aplikasi

pemakaiannya dicampur dengan perekat APSA dengan dosis 0,25 - 0,5

ml/l. Perekat ini bertujuan agar insektisida dan fungisida tidak terbawa air

pada waktu hujan. Jenis hama yang biasa ditemukan di KBH

Tawangmangu adalah sebagai berikut :

a. Ulat Tanah (Agrotis ipsilon Hfn.)

Tubuh ulat tanah berwarna cokelat tua kehitam-hitaman dan

bagian perutnya berwarna lebih muda. Tubuh ulat ini beruas-ruas,

lunak, liat dan berukuran panjang sekitar 5 cm. Telur kupu-kupu ini

berwarna putih dan berbentuk bulat, diletakkan di atas tanah. Ciri-ciri

lainnya adalah pada kedua sisi badannya terdapat garis berwarna

cokelat. Ulat tanah ini hidup di dalam tanah dan pada malam atau sore

hari aktif menyerang tanaman.

Page 46: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xlvi

Ulat tanah menyerang tanaman muda yang berumur antara 1 -

30 hari. Bagian yang diserang adalah daun dan pucuk tanaman. Gejala

serangannya berupa tanaman bawang daun yang terserang tampak

terkulai karena pucuk-pucuknya dipotong pada bagian pangkalnya.

Pada serangan yang berat dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman

bawang daun terhambat sekalipun mampu bertunas kembali.

b. Ulat Daun (Spodoptera exiqua Hbn.)

Ulat daun yang menyerang bawang daun juga dikenal dengan

sebutan ulat grayak (Spodoptera spp.) Ulat ini berbentuk bulat panjang

dengan ukuran panjang tubuh sekitar 2,5 cm. Kupu-kupu (ngengat)

ulat daun berwarna kelabu dan sayap depan berbintik-bintik kuning.

Kupu-kupu bertelur di permukaan daun bawang atau pada gulma yang

tumbuh di sekitar kebun.

Ulat daun sangat berbahaya bagi tanaman bawang-bawangan,

karena serangannya memiliki daya rusak sangat tinggi dan

perkembangannya sangat cepat. Kumpulan ulat yang masih kecil akan

membuat lubang pada daun, kemudian masuk ke dalam daun dan

merusak (memakan) daging daun sebelah dalam. Daun bawang yang

diserang bercak-bercak putih memanjang seperti membrane. Lambat

laun daun akan menjadi layu, berlubang dan dakat lubangan tersebut

ada kotoran ulat. Pada tingkat serangan yang berat menyebabkan daun-

daun rusak, sehingga menurunkan kualitas hasil panen atau tidak laku

dijual.

Page 47: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xlvii

c. Kutu Bawang (Thrips tabaci Lind.)

Nama lain dari kutu ini adalah kutu loncat (Sunda) dan kemerki

(Jawa). Kutu thrips tabaci dewasa berukuran 1 mm, berwarna kuning

kecokelat-cokelatan, cokelat atau hitam. Trips jantan tidak bersayap,

sedangkan yang betina mempunyai dua pasang sayap yang halus dan

berumbai-rumbai. Hama ini berkembangbiak secara parthenogenesis,

yaitu menghasilkan telur tanpa melalui perkawinan

Hama ini meletakkan telur secara terpisah-pisah pada jaringan

tanaman atau daun bagian bawah. Telur berbentuk oval (lonjong) dan

berwarna putih. Penyebaran ke tanaman lain berlangsung sangat cepat

dengan bantuan angin. Hama ini akan menyerang hebat bila didukung

oleh kondisi suhu udara tinggi (di atas suhu normal) dan kelembaban

udara diatas 70%. Bila keadaan suhu udara dingin sekali, hama ini

akan menghilang dengan sendirinya. Gejala serangannya ditandai

dengan adanya daun yang berwarna putih berkilat seperti perak. Pada

serangan yang berat, daun bawang seluruhnya berwarna putih.

Pengendalian penyakit pada bawang daun dilakukan dengan

melakukan penyemprotan fungisida Dithane M-45 dengan konsentrasi 1,5

- 2 gr/l. setiap penyrmprotan ditambahkan pupuk daun atonik 2 ml/l dan

metalik 1 ml/l. Aplikasi pemakaiannya dicampur dengan perekat APSA

dengan dosis 0,25 - 0,5 ml/l. Jenis penyakit yang biasa ditemukan di KBH

Tawangmangu adalah sebagai berikut :

a. Busuk Leher Batang

Page 48: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xlviii

Penyebab penyakit busuk leher batang adalah cendawan

Botrytis allii Munn. Spora cendawan ini berwarna abu-abu. Keadaan

lingkungan yang mendukung perkembangan cendawan ini adalah

tempat yang becek dan lembab.

Bawang daun yang diserang oleh cendawan Botrytis allii

Munn. menampakkan gejala-gejala : leher batang atau pangkal batang

menjadi lunak dan berwarna abu-abu, kebasahan dan akhirnya

membusuk. Serangan ini mengakibatkan pengangkutan zat hara dan air

ke daun terganggu sehingga tanaman menjadi layu.

b. Layu Fusarium

Penyebab penyakit ini adalah cendawan Fusarium sp.

Cendawan ini hidup dalam tanah dan menginfeksi tanaman melalui

akar yang terluka karena peralatan pertanian atau karena serangan

nematoda (cacing tanah). Setelah menginfeksi akar, cendawan ini akan

menjalar ke batang dan menetap pada berkas pembuluh pengangkutan

serta merusak jaringan pembuluh pengangkutan.

Bawang daun yang diserang penyakit layu fusarium

menampakkan gejala-gejala : pada mulanya daun menguning dan

selanjutnya daun-daun layu. Kelayuan pada tanaman terjadi secara

mendadak dan bersifat tetap (tidak dapat sehat kembali).

c. Bercak Ungu

Penyebab penyakit bercak ungu adalah cendawan Alternaria

porri (Ell.cif.) yang dapat bertahan dari musim kemusim pada sisa

Page 49: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

xlix

tanaman dan disebarkan dengan bantuan angina. Serangan penyakit ini

mudah berjangkit pada pertanaman bawang daun yang dipupuk tidak

berimbang, kurang air (pengairan) terutama di musim kemarau.

Gejala serangan penyakit ini adalah mula-mula terdapat bercak-

bercak kecil, melekuk, berwarna putih sampai kelabu. Kemudian

bercak tersebut membesar dan warnanya menjadi agak keungu-

unguan. Tetapi daun yang terserang menjadi berwarna kemerah-

merahan atau keungu-unguan yang dikelilingi warna kuning. Lambat

laun ujung daun menguning. Serangan yang berat dapat menyebabkan

pembusukan pada pangkal batang atau leher akar yang ditandai dengan

warna kuning sampai merah kecokelat-cokelatan.

d. Antraknosa

Penyakit antraknosa disebabkan oleh cendawan

Collectotrichum gloeosporioides Penz. Serangan penyakit antraknosa

pada bawang daun menyebabkan pangkal daun mengecil dan tanaman

mati sehingga penyakit ini sering disebut penyakit otomatis atau

smudge. Tanda-tanda bawang daun yang diserang penyakit ini adalah

daun-daun bagian bawah rebah, pangkal daun mengecil, berwarna

gelap dan tanaman mati secara mendadak.

e. Busuk Daun

Page 50: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

l

Penyebab penyakit yang juga disebut “embun tepung” ini

adalah cendawan Peronospora destructor (Berk.) Casp. Cendawan ini

cepat berkembang pada musim hujan dan pada kondisi lingkungan

yang lembab dan suhu malam hari yang rendah. Tanda-tanda bawang

daun yang diserang penyakit ini adalah tampak bercak-bercak hitam

pucat pada daun, terutama pada ujung-ujung daun yang kemudian

berubah warna menjadi putih lembayung atau ungu. Pada serangan

yang berat, daun akan menguning, layu, mongering dan akhirnya mati.

Daun yang telah mati ditandai dengan warna putih dan diliputi oleh

bulu-bulu berwarna hitam.

Penyakit yang paling banyak ditemui adalah layu fusarium dan

antraknosa. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan cara mencabut

langsung tanaman yang terkena penyakit. Apabila penyakit telah parah dan

sulit dikendalikan maka dilakukan pergiliran tanaman dengan tanaman

yang bukan famili Liliaceae.

6. Panen

Pemanenan bawang daun dilakukan pada umur 2,5 bulan. Ciri-ciri

tanaman bawang daun yang siap panen adalah jumlah anakan per rumpun

telah banyak dan beberapa helai daun bawah mulai menguning atau

mengering.

Cara panen bawang daun adalah dengan cara mencabut seluruh

rumpun tanaman. Pencabutan harus dilakukan dengan hati-hati agar

seluruh rumpun dan daun tidak ada yang patah atau rusak. Bawang daun

Page 51: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

li

yang telah dipanen segera dikumpulkan pada tempat yang teduh agar tidak

terkena sinar matahari secara langsung. Pemanenan dilakukan pada pagi

hari.

Pada musim hujan, hasil panen bawang daun lebih sedikit

dibandingkan musim kamarau. Namun harga jual bawang daun cenderung

naik karena pasokannya pada musim hujan berkurang.

Tabel 1.1 Analisa Usaha Tani Bawang Daun Skala 1000 m2.

No Uraian Volume Satuan (Rp) Jumlah

1

Pengeluaran

A.Biaya Operasional

1. Sewa Lahan

2. Bibit

3. Pupuk

­ Ponska

­ TSP/SP 36

-Kandang

-Mas Hitam

-KNO3

4. Pestisida

-Curacron

-Dithane M-45

-Atonik

-Metalik

450 kg

40 kg

30 kg

1 ton

48 kg

12 kg

1 l

2 kg

200 ml

100 ml

2500

2.000

2.500

170.000

9.000

11.000

350.000

1.125000

80.000

75.000

170.000

432.000

132.000

86.000

120.000

10.000

12.500

Page 52: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

lii

2

3

-Pelekat (APSA)

5. Tenaga Kerja

-Pengolahan tanah

s/d siap tanam

-Penanaman

-Penyemprotan s/d

panen

-Pemupukan 3x

-Panen

Total Biaya

Penerimaan

Produksi

Keuntungan

1000 ml

5 org

5 org

4 org

3 org

5 org

1.800 kg

20.000

12.500

20.000

12.500

20.000

6.500

20.000

100.000

62.000

80.000

37.500

100.000

2.992.000

11.700.000

8.708.000

Sumber : KBH Tawangmangu

Dari table di atas dapat dihitung BEP (Break Event Point) volume

produksi, BEP harga produksi, B/C ratio dan ROI.

a. BEP Volume Produksi

BEP volume produksi = total biaya produksi

harga ditingkat petani

= Rp 2.992.000,-

Rp 6.500,-/kg

= 460,3 kg

Page 53: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

liii

Hasil ini menunjukkan bahwa pada saat diperoleh produksi

sebesar 460,3 kg bawang daun, usaha tani bawang daun tersebut tidak

menghasilkan keuntungan, namun juga tidak mengalami kerugian.

b. BEP Harga Produksi

BEP harga produksi = total biaya produksi

total produksi

= Rp 2.992.000,-

1.800 kg

= Rp 1.662,2/kg

Hasil ini menunjukkan bahwa pada saat harga bawang daun

ditingkat petani sebesar Rp 1.662,2/kg usaha tani bawang daun tidak

mengalami keuntungan, namun juga tidak mengalami kerugian.

c. B/C Ratio

B/C ratio = total pendapatan

tot biaya produksi

= Rp 11.700.000,-

Rp 2.992.000,-

= 3,9

Nilai B/C ratio sebesar 3,9 menunjukkan bahwa dari

pengeluaran biaya sebesar Rp 2.992.000,- akan diperoleh penerimaan

sebesar 3,9 kali dari biaya yang digunakan.

d. ROI

ROI = keuntungan usaha tani x 100%

Page 54: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

liv

modal usaha tani

= Rp 8.708.000,- x 100%

Rp 2.992.000,-

= 291 %

Nilai ROI sebesar 291% menunjukkan bahwa setiap

pengeluaran modal sebesar Rp 100,- akan diperoleh keuntungan

sebesar Rp 264,3,-

Page 55: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

lv

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Di KBH Tawangmangu jenis bawang daun yang dibudidayakan adalah

jenis Bawang Bakung (Allium fistulosum L.). Bibit bawang daun (Allium

fistulosum L.) yang digunakan di KBH Tawangmangu diperoleh dari

anakan-anakannya.

2. Pupuk daun yang digunakan yaitu, atonik dan metalik yang diberikan pada

saat anakan bawang daun akan ditanam.

3. Pupuk susulan yang biasa dipakai di KBH Tawangmangu ada dua macam

yaitu KNO3 dan NPK Hitam (Mas Hitam). Cara pemberian pupuk ini ada

2 macam, yang pertama diberikan langsung pada tanaman, ini diberikan

apabila keadaan tanah basah (musim hujan), dan yang kedua pupuk

dilarutkan dalam air lalu disiramkan pada tanaman (kocor), ini diberikan

apabila keadaan tanah kering (kemarau).

4. Jenis penyakit yang paling banyak ditemui di KBH Tawangmangu adalah

Layu Fusarium dan Antraknosa.

5. Pemanenan bawang daun (Allium fistulosum L.) dilakukan pada umur 2,5

bulan karena bibit menggunakan anakan.

6. Budidaya bawang daun (Allium fistulosum L.) menghasilkan keuntungan.

Page 56: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

lvi

B. Saran

1. Sebaiknya penanaman bawang daun memperhatikan musim agar didapat

hasil panen yang baik.

2. Pengendalian hama dan penyakit lebih ditingkatkan agar tidak

menurunkan kulitas bawang daun.

3. Untuk pengadaan bibit, pilih bibit yang batangnya kekar, daunnya besar

dan kekar.

Page 57: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

lvii

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Teknologi Budidaya Tanaman Bawang Daun. http://www.iptek.net.id/ind/teknologi_pangan/index.phd?id=203. Diakses tanggal 21 April 2009.

Cahyono, B. 2005. Teknik Budidaya dan Analisis Usaha Tani Bawang Daun. Kanisius. Yogyakarta.

Nazarudin. 1994. Budidaya dan Pengaturan Panen Sayuran Dataran Rendah. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rukmana, R. 1995. Bertanam Bawang Daun. Kanisius. Yogyakarta.

Semangun, H. 1989. Penyakit-penyakit Tanaman Hortikultura Di Indonesia. Gajah Mada University Pers. Jogjakarta.

Sudarmo, S. 1991. Pengendalian Serangga Hama Sayuran dan Palawija. Kanisius. Yogyakarta.

Sunarjono, H. 1984. Kunci Bercocok Tanam Sayur-sayuran Penting Di Indonesia. Sinar Biru. Bandung.

Suteja, M. 1987. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta.

Page 58: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

lviii

Pengolahan lahan

Anakan bawang daun yang telah ditanam

Page 59: BUDIDAYA TANAMAN BAWANG DAUN - digilib.uns.ac.id/Budidaya... · Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat ... F. Teknik Budidaya Tanaman Bawang ... Bawang daun

lix

Pemupukan susulan

Panen bawang daun