budaya kerja biro krasi

Upload: thomyemoekty

Post on 04-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 Budaya Kerja Biro Krasi

    1/16

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangSikap adalah bentuk ungkapan perasaan seseorang terhadap pekerjaan,

    baikungkapan bernada positif maupun negatif. Ungkapan seperti ini dalam bidang

    studi perilaku organisasi sering disebut sebagai sikap karyawan terhadap sebuah

    pekerjaan. Dalam kehidupan organisasi, sikap karyawan tidak hanya ditujukan

    kepada pekerjaan tetapi juga pada obyek-obyek yang lain seperti gaji yang diterima,

    teman kerja, atasan langsung, pimpinan perusahaan dan bahkan terhadap organisasi

    secara keseluruhan.

    Ada empat alasan mengapa seorang manajer perlu memahami sikap

    karyawan. Pertama, pada situasi tertentu sikap seseorang berpengaruh terhadap

    perilaku individu orang tersebut. Kedua, dalam konteks pekerjaan, membangun sikap

    kerja positif sangat berguna bagi alasan kemanusiaan terlepas bahwa sikap tersebut

    akan meningkatkan produktivitas seseorang atau tidak. Ketiga, banyak organisasi

    yang dengan sengaja mendesain program untuk menciptakan sikap positif, seperti

    membangun citra (image) katakanlah melalui berbagai bentuk iklan agar konsumen

    memiliki sikap positif terhadap perusahaan. Keempat, sikap seseorang memainkan

    peran penting dalam studi perilaku organisasi khususnya teori motivasi.

    Keterlibat kerja bisa disebut sebagai nilai-nilai kerja. Secara umum

    keterlibatan kerja didefinisikan sebagai kekuatan hubungan antara konsep diri dan

    kerja individual seseorang. Seseorang dikatakan keterlibatannya dalam kerja sangat

    tinggi jika: (1) berpartisipasi secara aktif. (2) memandang kerja sebagai bagian dari

    hidup yang sangat penting dan (3) melihat pekerjaan dan seberapa baik ia bekerja

    sebagai bagian penting dari konsep diri mereka.

  • 7/30/2019 Budaya Kerja Biro Krasi

    2/16

    2

    Seseorang yang keterlibatannya dalam pekerjaan sangat tinggi cenderung

    menyatu dengan pekerjaan memiliki ego yang tinggi terhadap pekerjaan. Ia bisa

    menghabiskan waktu berjam-jam untuk bekerja dan manakala jauh dari tempat kerja

    ia selalu memikirkannya. Jika gagal mengerjakan proyek ia merasa frustasi. Jika hasil

    kerjanya jelek ia merasa malu. Bagi orang-orang semacam ini, pekerjaan adalah

    aspek penting dalam hidupnya.

    Job involvement merupakan hasil dari kombinasi antara karakteristik

    seseorang dengan factor-faktor organisasi. Seseorang akan menunjukkan keterlibatan

    kerja yang lebih tinggi jika orang tersebut berkomitmen terhadap etika kerja, atau jika

    ia memiliki konsep diri yang sejalan dengan kinerjanya. Keterlibatan kerja yang lebih

    tinggi juga terkait dengan sejauh mana pekerjaan tersebut memberi kesempatan bagi

    dirinya untuk berpartisipasi dalam membuat keputusan penting tentang pekerjaan

    tersebut. Akibatnya, keterlibatan kerja merupakan hasil dari kombinasi antara

    orientasi nilai Si pekerja dengan karakteristik pekerjaan yang diharapkan yang

    memungkin ia terlibat dalam pekerjaan.

    B. Rumusan MasalahDi dalam makalah yang penulis buat atau susun yang berjudul Nilai Positif

    dan Negatif dalam budaya demokrasi. Disini penulis merumuskan sebagai berikut.

    1. Nilai- nilai kerja dalam budaya birokrasi

    2. Faktor-faktor yang mempengaruhi budaya kerja

    3. Birokrasi kerja

  • 7/30/2019 Budaya Kerja Biro Krasi

    3/16

    3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Budaya Kerja Birokrasi

    Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata demos artinya rakyat dan

    cratos/kratein artinya pemerintahan/berkuasa. Pemerintahan demokrasi yang kokoh

    adalah pemerintahan yang sesuai dengan pandangan hidup, kepribadian, dan falsafah

    bangsanya. Pada masa Yunani Kunosudah berkembang demokrasi langsung, artinya

    seluruh rakyat terlibat secara langsung dalam masalah kenegaraan. Hal ini terjadi

    karena wilayah negara sempit dan penduduknya sedikit. Pada masa modern,

    demokrasi langsung tidak dapat dijalankan karena wilayah negara cukup luas, jumlah

    penduduk banyak, rakyat melalui suatu lembaga perwakilan (badan-badan perwakilan

    rakyat) dapat menyalurkan aspirasinya dalam kenegaraan atau sering disebut

    demokrasi perwakilan.

    1. Budaya Demokrasi, adalah pola pikir, pola sikap, dan pola tindak wargamasyarakat yang sejalan dengan nilai-nilai kemerdekaan, persamaan dan

    persaudaraan antar manusia yang berintikan kerjasama, saling percaya,

    menghargai keanekaragaman, toleransi, kesamaderajatan, dan kompromi.

    2. International Commision of Jurist (ICJ), demokrasi adalah suatu bentukpemerintahan dimana hak untuk membuat keputusan-keputusan politik

    diselenggarakan oleh wn melalui wakil-wakil yg dipilih oleh mereka dan

    bertanggung jawab kepada mereka melalui suatu proses pemilihan yg bebas.

    3. Abraham Lincoln, demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat danuntuk rakyat.

    4. Giovanni Sartori, memandang demokrasi sebagai suatu sistem di mana takseorangpun dapat memilih dirinya sendiri, tak seorangpun dapat

  • 7/30/2019 Budaya Kerja Biro Krasi

    4/16

    4

    menginvestasikan dia dgn kekuasaannya, kemudian tidak dapat juga untuk

    merebut dari kekuasaan lain dengan cara-cara tak terbatas dan tanpa syarat.

    5. Ensiklopedi Populer Politik Pembangunan Panca-sila, demokrasi adalah suatupola pemerintahan dalam mana kekuasaan untuk memerintah berasal dari

    mereka yang diperintah.

    Unsur-unsur budaya demokrasi kerja adalah :

    1. Kebebasan, adalah keleluasaan untuk membuat pilihan terhadap beragampilihan atau melakukan sesuatu yang bermamfaat untuk kepentingan bersama

    atas kehendak sendiri tanpa tekanan dari pihak manapun. Bukan kebebasan

    untuk melakukan hal tanpa batas. Kebebasan harus digunakan untukhal yang

    bermamfaat bagi masyarakat, dengan cara tidak melanggar aturan yang

    berlaku.

    2. Persamaan, adalah Tuhan menciptakan manusia dengan harkat dan martabatyang sama. Di dalam masyarakat manusia memiliki kedudukan yang sama di

    depan hukum,politik, mengembangkan kepribadiannya masing-masing, sama

    haknya untuk menduduki jabatan pemerintahan.

    3. Solidaritas, adalah kesediaan untuk memperhatikan kepentingan danbekerjasama dengan orang lain. Solidaritas sebagai perekat bagi pendukung

    demokrasi agar tidak jatuh kedalam perpecahan.

    4. Toleransi, adalah sikap atau sifat toleran. Toleran artinya bersikapmenenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat,

    pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dll) yang bertentangan atau

    berbeda dengan pendirian sendiri.

    5. Menghormati Kejujuran, adalah keterbukaan untuk menyatakan kebenaran,agar hubungan antar pihak berjalan baik dan tidak menimbulkan benih-benih

    konplik di masa depan.

  • 7/30/2019 Budaya Kerja Biro Krasi

    5/16

    5

    6. Menghormati penalaran, adalah penjelasan mengapa seseorang memilikipandangan tertentu, membela tindakan tertentu,dan menuntut hal serupa dari

    orang lain. Kebiasaan memberipenalaran akan menumbuhkan kesadaran

    bahwa ada banyakalternatif sumber informasi dan ada banyak cara untuk

    mencapai tujuan.

    7. Keadaban, adalah ketinggian tingkat kecerdasan lahir-batin atau kebaikanbudi pekerti. Perilaku yang beradab adalah perilaku yang mencerminkan

    penghormatan terhadap dan mempertimbangkan kehadiran pihak lain yang

    tercermin dalam sopan santun, dan beradab.

    B. Nilai-nilai budaya Kerja BirokrasiTimbulnya fenomena kinerja birokrasi yang dianggap rendah dan lamban,

    penelitian ini berasumsi bahwa hal tersebut disebabkan karena tidak dimilikinya

    komitmen dan konsistensi birokrat terhadap nilai-nilai etos kerja yang tumbuh dan

    berkembang di birokrasi. Oleh karena itu, penelitian ini menggarisbawahi artipentingnya etos kerja sebagai alat untuk membina, mengembangkan, dan

    menegakkan sikap mental pegawai di lingkungan birokrasi. pentingnya etos kerja dan

    kepemimpinan legal rasional birokrasi dalam upaya membina, menegakkan dan

    meningkatkan disiplin kerja pegawai, memperhatikan sistem penghargaan dan

    hukuman (reward and punishment system) melalui mekanisme insentif maupun

    mekanisme rekrutmen kepemimpinan birokrasi, mengembangkan budaya malu dan

    menciptakan keteladanan kerja di Iingkungan pegawai, dan perlunya perundang-

    undangan yang mampu mengatur tentang standar pelayanan publik.

    Ada pun nilai-nilai positif dalam nilai budaya kerja birokrasi antara lain

    adalah sebagai berikut.

  • 7/30/2019 Budaya Kerja Biro Krasi

    6/16

    6

    Aktualisasi budaya kerja produktif sebagai ukuran sistem nilai mengandung

    komponen-komponen yang dimiliki seorang karyawan, yakni :

    1. Pemahaman substansi dsar tentang makna bekerja

    2. Sikap terhadap pekrjaan dan lingkungan pekerjaan

    3. Perilaku ketika bekerja

    4. Etos Kerja

    5. Sikap terhadap waktu

    6. Cara atau alat yang digunakan untuk bekerja.

    Semakin positif nilai komponen-komponen budaya tersebut dimiliki oleh

    seseorang karyawan, maka akan semakin tinggi kinerjanya. Ceteris paribus. Agar

    budaya kerja dapat tumbuh berkembang dengan subur dikalangan karyawan dan staf,

    maka dibutuhkan pendekatan-pendekatan melalui tindakan manajemen puncak dan

    proses sosialisasi

    1. Tindakan manajemen puncaka. Apa yang dikatakan manajemen puncak akan menjadi panutan.b. Bagaimana manajemen puncak berperilaku akan menunjukkan

    karyawan bersikap dalam berkomunikasi dan berprestasi untuk

    mencapai standar kerja perusahaan.

    c. Bagaimana manajemen puncak menegakkan norma-norma kerja akanmenumbuhkan integritas dan komitmen karyawan yang tinggi.

    d. Imbalan dan hukuman yang diberikan manajemen puncak akan memacukaryawan untuk meningkatkan semangat dan disiplin kerja.

    Pada hakikatnya, bekerja dapat dipandang dari berbagai perspektif. Ada yang

    menganggap bahwa bekerja merupakan bentuk ibadah, cara manusia

    mengaktualisasikan dirinya, ada juga yang memang karena ingin mengejar karier dan

    uang, semua berdasarkan keyakinan dan nilai yang dianutnya. Semua pandangan itu

    dapat menjadi motivasi untuk melahirkan karya yang bermutu dalam pencapaian

    tujuan organisasi dan individu. Karena itu setiap karyawan dan manajemen

  • 7/30/2019 Budaya Kerja Biro Krasi

    7/16

    7

    seharusnya memiliki sudut pandang atau pemahaman yang sama tentang makna

    budaya kerja dan batasan bekerja.

    Budaya kerja dalam organisasi seperti di perusahaan diaktualisasikan sangat

    beragam. Bisa dalam bentuk dedikasi/loyalitas, tanggung jawab, kerjasama,

    kedisiplinan, kejujuran, ketekunan, semangat, mutu kerja, keadilan, dan integritas

    kepribadian. Semua bentuk aktualisasi budaya kerja itu sebenarnya bermakna

    komitmen. Ada suatu tindakan, dedikasi, dan kesetiaan seseorang pada janji yang

    telah dinyatakannya untuk memenuhi tujuan organisasi dan individunya.

    Bentuk komitmen karyawan bisa diujudkan antara lain dalam beberapa hal

    sebagai berikut.

    1. Komitmen dalam mencapai visi,misi, dan tujuan organisasi.2. Komitmen dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Standard

    Operating Procedure (SOP) yang telah ditetapkan.

    3. Komitmen dalam mengembangkan mutu sumberdaya manusia, mutuproduk dan layanan

    4. Komitmen dalam mengembangkan kebersamaan tim kerja secara efektifdan efisien untuk mencapai tujuan bersama.

    5. Komitmen untuk berdedikasi, jujur, disiplin dan bertanggungjawabterhadap setiap tugas yang diberikan.

    pada dasarnya melaksanakan komitmen sama saja maknanya dengan menjalankan

    kewajiban, tanggung jawab, dan janji yang membatasi kebebasan seseorang untuk

    melakukan sesuatu. Jadi karena sudah punya komitmen maka dia harus

    mendahulukan apa yang sudah dijanjikan buat organisasinya ketimbang untuk hanya

    kepentingan dirinya. Di sisi lain komitmen berarti adanya ketaatasasan seseorangdalam bertindak sejalan dengan janji-janjinya. Semakin tinggi derajad komitmen

    karyawan semakin tinggi pula kinerja yang dicapainya. Namun dalam prakteknya

    tidak semua karyawan melaksanakan komitmen seutuhnya. Ada komitmen yang

    sangat tinggi dan ada yang sangat rendah.

  • 7/30/2019 Budaya Kerja Biro Krasi

    8/16

    8

    Menegakkan komitmen berarti mengaktualisasikan budaya kerja secara total. Kalau

    sebagian dari karyawan ternyata berkomitmen rendah maka berarti masih ada yang

    kurang dalam penerapan budaya perusahaan. Karena itu sosialisasi dan internalisasi

    budaya kerja sejak karyawan masuk ke perusahaan seharusnya menjadi program

    utama. Selain itu pengembangan sumberdaya manusia karyawan utamanya yang

    menyangkut kecerdasan emosional dan kecerdasan sosial harus menjadi prioritas

    disamping ketrampilan teknis.

    C. Faktor yang mempengaruhi Budaya KerjaMenurut pendapat para ahli, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi budaya kerja

    adalah sebagai berikut :

    1. Perilaku pemimpinTindakan nyata dari seorang pemimpin biasanya akan menjadi cermin penting

    bagi para pegawai.

    2. Seleksi para pekerjaDengan menempatkan pegawai yang tepat dalam kedudukan yang tepat, akan

    menumbuhkembangkan rasa memiliki dari para pegawai.

    3. Budaya OrganisasiSetiap organisasi memiliki budaya kerja yang dibangun sejak lama.

    4. Budaya LuarDidalam suatu organisasi, budaya dapat dikatakan lebih dipengaruhi oleh

    komunitas budaya luar yang mengelilinginya.

    5. Menyusun misi perusahaan dengan jelasDengan memahami misi organisasi secara jelas maka akan diketahui secara

    utuh dan jelas sesuatu pekejaan yang seharusnya dilakukan oleh para pegawai

  • 7/30/2019 Budaya Kerja Biro Krasi

    9/16

    9

    6. Mengedepankan misi perusahaanJika tujuan suatu organisasi sudah ditetapkan, setiap pemimpin harus dapat

    memastikan bahwa misi tersebut harus berjalan.

    7. Keteladanan pemimpinPemimpin harus dapat memberi contoh budaya semangat kerja kepada para

    bawahannya

    8. Proses pembelajaran.Pembelajaran pegawai harus tetap berlanjut. Untuk menghasilkan budaya

    kerja yang sesuai, para pegawai membutuhkan pengembangan keahlian dan

    pengetahuan.

    9. Motivasi10.Pekerja membutuhkan dorongan untuk turut memecahkan masalah organisasi

    lebih inovatif.

    Dengan demikian pemimpin dapat mengembangkan budaya kerja yang adil

    melalui peningkatan daya pikir pegawai dalam memecahkan masalah ayng ada secara

    efektif dan efisien.

    Selanjutnya yang dimaksud budaya kerja dalam penelitian ini adalah kondisi

    dan iklim kerja yang diciptakan oleh pimpinan dan diberlakukan dalam organisasi

    untuk dijadikan pedoman sikap dan perilaku pegawai dalam melaksanakan tugas.

    Jadi dalam rangka mengaktualisasikan budaya kerja sebagai ukuran sistem nilai

    dalam bekrja yang pertama kali harus diupayakan adalah penanaman dalam sikap

    mental karyawan yang meliputi pemahaman dan pelaksanaan dalam sikap dan

    pelaksanaan pekerjaannya sehari-hari.

    Selain itu perilaku pemimpin merupakan faktor yang mempengaruhi

    pelaksanaan budaya kerja dalam suatu organisasi. Dalam hal ini diperlukan

    keteladanan sikap untuk dapat dijadikan contoh dan panutan oleh semua karyawan,

  • 7/30/2019 Budaya Kerja Biro Krasi

    10/16

    10

    juga kebijakan dalam menentukan arah, tujuan serta visi dan misi suatu organisasi

    yang akan juga dijadikan landasan dalam pelaksanaan budaya kerja.

    Nilai-nilai Budaya Kerja yang telah ditetapkan, sesungguhnya merupakan

    cerminan atas konsepsi nilai, keyakinan & juga pedoman perilaku nilai yang telah

    diidentifikasi, ditunjukan dan diusulkan oleh seluruh jajaran organisasi.

    Rumusan Nilai-Nilai Budaya Kerja dalam kalimat pendek dan sederhana

    dalam Bahasa Indonesia diyakini dan diharapakan sangat membantu memudahkan

    pemahaman dan implementasinya oleh semua karyawan.

  • 7/30/2019 Budaya Kerja Biro Krasi

    11/16

    11

    BAB III

    PENUTUP

    A. KesimpulanBahwa system kerja atau budaya kerja Birokratif yang terjai di Indonesia atau di

    sekitar kita perlu kita tingkatkan agar dalam pencapaian kerja bias mendapatkan suatu

    hasil atau kepuasan dalam lingkungan kerja kita. Demikian yang dapat kami paparkan

    mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih

    banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan

    kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

    B. Saran

    Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dansaran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan

    penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini

    berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada

    umumnya.

    .

  • 7/30/2019 Budaya Kerja Biro Krasi

    12/16

    12

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

    limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang

    berjudul Nilai Positif dan Negative dalam Budaya Kerja Birokrasi Maksud dan

    tujuan dibuatnya makalah ini antara lain sebagai tugas dari mata pelajaran di

    sekolahanPada kesempatan ini penulis ini juga mengucapkan terimakasih kepada guru

    atau pembimbing .karena atas bimbingannya makalah ini dapat terselesaikan dengan

    baik. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

    membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini yang tidak dapat penulis

    sebutkan satu per satu.Penulis sangat berharap makalah ini dapat memberikan

    manfaat bagi para pembacak hususnya, dan tentunya kepada penulis sendiri agar

    semakin menambah wawasan dan pengetahuan tentang Nilai Positif dan Negative

    dalam Budaya Kerja Birokrasi, yang seyogyanya kita temui sehari-hari baik

    sebagai pelajar, mahasiswa ataupun karyawan. Penulis menyadari, pada makalah ini

    banyak sekaliterdapat kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu masukan

    dari para pembaca pada khususnya sangat sekali penulis harapkan agar dapat menjadi

    yang lebih baik lagi. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

    penulis

  • 7/30/2019 Budaya Kerja Biro Krasi

    13/16

    13

    DAFTAR PUSTAKA

    http://sp-kmohlp.blogspot.com/2011/12/budaya-perusahaan.htm

    Bagyo Sucahyo ; Pekerjaan Logam Dasar Petunjuk kerja bangku,Jilid 1.Paket

    Depdikbud,JakartaTerheijden,van.AlatAlat Perkakas.PT Angkasa ,Bandung

    American Public Health Association (APHA). 1965.Standard Method forTheExamination of Water and Waste Water 16th.

    merican Public HealthAssosiation Inc., New York.Apriyanti. 2003.Keragaman dan

    Kelimpahan Fitoplankton di Muara Sungai DonanCilacap. Laporan Kerja Praktek.

    Fakultas Sains dan Teknik

    JurusanPerikanan dan Kelautan, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.

    55hal.Arinardi, O. H., Trimaningsih., Sudirdjo. 1994.

    Pengantar Tentang Plankton sertaKisaran Kelimpahan dan Plankton Predominan di

    Sekitar Pulau Jawa dan Bali.

    Puslitbang Oseanologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta.Arinardi, O.

    H., Trimaningsih., Riyono, H. R., Asnaryanti, E. 1996.

    KisaranKelimpahan dan Komposisi Plankton Predominan di Perairan Kawasan

    TengahIndonesia.

    Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta. 165 hal.Arinardi, O. H.,

    Trimaningsih., Riyono, H. R., Asnaryanti, E., A. B. Sutomo., S.A. Yusuf. 1997.

    i

    http://sp-kmohlp.blogspot.com/2011/12/budaya-perusahaan.htmhttp://sp-kmohlp.blogspot.com/2011/12/budaya-perusahaan.htm
  • 7/30/2019 Budaya Kerja Biro Krasi

    14/16

    14

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ................................................................... i

    DAFTAR ISI ................................................................................. ii

    BAB I. PENDAHULUAN

    A.

    Latar belakang .................................................................... 1B. Rumusan Masalah .............................................................. 2

    BAB II. PEMBAHASAN

    A. Budaya Kerja Birokrasi ...................................................... 3B. Nilai budaya kerja Birokrasi .............................................. 5C. Faktor yang mempengaruhi

    Budaya kerja birokrasi ....................................................... 8

    BAB III. PENUTUP

    A. Kesimpulan ........................................................................ 11B. Saran ................................................................................... 11

    DAFTAR PUSTAKA

  • 7/30/2019 Budaya Kerja Biro Krasi

    15/16

    15

    MAKALAHNILAI POSITIF DAN NILAI NEGATIVE

    BUDAYA KERJA DEMOKRASI

    Disusun oleh

    1. FUJI MULYADI 10.11.108.501101.0034002. HALIFAH TRI .H 10.11.108.501101.0034023. INDRA GUNAWAN 10.11.108.501101.0034124. LAILA 10.11.108.501101.003421

    UNIVERSITAS KUTAI KARTA NEGRA

    TENGGARONG

    2012

    ii

  • 7/30/2019 Budaya Kerja Biro Krasi

    16/16

    16