budaya kerja biro krasi
TRANSCRIPT
-
7/30/2019 Budaya Kerja Biro Krasi
1/16
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangSikap adalah bentuk ungkapan perasaan seseorang terhadap pekerjaan,
baikungkapan bernada positif maupun negatif. Ungkapan seperti ini dalam bidang
studi perilaku organisasi sering disebut sebagai sikap karyawan terhadap sebuah
pekerjaan. Dalam kehidupan organisasi, sikap karyawan tidak hanya ditujukan
kepada pekerjaan tetapi juga pada obyek-obyek yang lain seperti gaji yang diterima,
teman kerja, atasan langsung, pimpinan perusahaan dan bahkan terhadap organisasi
secara keseluruhan.
Ada empat alasan mengapa seorang manajer perlu memahami sikap
karyawan. Pertama, pada situasi tertentu sikap seseorang berpengaruh terhadap
perilaku individu orang tersebut. Kedua, dalam konteks pekerjaan, membangun sikap
kerja positif sangat berguna bagi alasan kemanusiaan terlepas bahwa sikap tersebut
akan meningkatkan produktivitas seseorang atau tidak. Ketiga, banyak organisasi
yang dengan sengaja mendesain program untuk menciptakan sikap positif, seperti
membangun citra (image) katakanlah melalui berbagai bentuk iklan agar konsumen
memiliki sikap positif terhadap perusahaan. Keempat, sikap seseorang memainkan
peran penting dalam studi perilaku organisasi khususnya teori motivasi.
Keterlibat kerja bisa disebut sebagai nilai-nilai kerja. Secara umum
keterlibatan kerja didefinisikan sebagai kekuatan hubungan antara konsep diri dan
kerja individual seseorang. Seseorang dikatakan keterlibatannya dalam kerja sangat
tinggi jika: (1) berpartisipasi secara aktif. (2) memandang kerja sebagai bagian dari
hidup yang sangat penting dan (3) melihat pekerjaan dan seberapa baik ia bekerja
sebagai bagian penting dari konsep diri mereka.
-
7/30/2019 Budaya Kerja Biro Krasi
2/16
2
Seseorang yang keterlibatannya dalam pekerjaan sangat tinggi cenderung
menyatu dengan pekerjaan memiliki ego yang tinggi terhadap pekerjaan. Ia bisa
menghabiskan waktu berjam-jam untuk bekerja dan manakala jauh dari tempat kerja
ia selalu memikirkannya. Jika gagal mengerjakan proyek ia merasa frustasi. Jika hasil
kerjanya jelek ia merasa malu. Bagi orang-orang semacam ini, pekerjaan adalah
aspek penting dalam hidupnya.
Job involvement merupakan hasil dari kombinasi antara karakteristik
seseorang dengan factor-faktor organisasi. Seseorang akan menunjukkan keterlibatan
kerja yang lebih tinggi jika orang tersebut berkomitmen terhadap etika kerja, atau jika
ia memiliki konsep diri yang sejalan dengan kinerjanya. Keterlibatan kerja yang lebih
tinggi juga terkait dengan sejauh mana pekerjaan tersebut memberi kesempatan bagi
dirinya untuk berpartisipasi dalam membuat keputusan penting tentang pekerjaan
tersebut. Akibatnya, keterlibatan kerja merupakan hasil dari kombinasi antara
orientasi nilai Si pekerja dengan karakteristik pekerjaan yang diharapkan yang
memungkin ia terlibat dalam pekerjaan.
B. Rumusan MasalahDi dalam makalah yang penulis buat atau susun yang berjudul Nilai Positif
dan Negatif dalam budaya demokrasi. Disini penulis merumuskan sebagai berikut.
1. Nilai- nilai kerja dalam budaya birokrasi
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi budaya kerja
3. Birokrasi kerja
-
7/30/2019 Budaya Kerja Biro Krasi
3/16
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Budaya Kerja Birokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata demos artinya rakyat dan
cratos/kratein artinya pemerintahan/berkuasa. Pemerintahan demokrasi yang kokoh
adalah pemerintahan yang sesuai dengan pandangan hidup, kepribadian, dan falsafah
bangsanya. Pada masa Yunani Kunosudah berkembang demokrasi langsung, artinya
seluruh rakyat terlibat secara langsung dalam masalah kenegaraan. Hal ini terjadi
karena wilayah negara sempit dan penduduknya sedikit. Pada masa modern,
demokrasi langsung tidak dapat dijalankan karena wilayah negara cukup luas, jumlah
penduduk banyak, rakyat melalui suatu lembaga perwakilan (badan-badan perwakilan
rakyat) dapat menyalurkan aspirasinya dalam kenegaraan atau sering disebut
demokrasi perwakilan.
1. Budaya Demokrasi, adalah pola pikir, pola sikap, dan pola tindak wargamasyarakat yang sejalan dengan nilai-nilai kemerdekaan, persamaan dan
persaudaraan antar manusia yang berintikan kerjasama, saling percaya,
menghargai keanekaragaman, toleransi, kesamaderajatan, dan kompromi.
2. International Commision of Jurist (ICJ), demokrasi adalah suatu bentukpemerintahan dimana hak untuk membuat keputusan-keputusan politik
diselenggarakan oleh wn melalui wakil-wakil yg dipilih oleh mereka dan
bertanggung jawab kepada mereka melalui suatu proses pemilihan yg bebas.
3. Abraham Lincoln, demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat danuntuk rakyat.
4. Giovanni Sartori, memandang demokrasi sebagai suatu sistem di mana takseorangpun dapat memilih dirinya sendiri, tak seorangpun dapat
-
7/30/2019 Budaya Kerja Biro Krasi
4/16
4
menginvestasikan dia dgn kekuasaannya, kemudian tidak dapat juga untuk
merebut dari kekuasaan lain dengan cara-cara tak terbatas dan tanpa syarat.
5. Ensiklopedi Populer Politik Pembangunan Panca-sila, demokrasi adalah suatupola pemerintahan dalam mana kekuasaan untuk memerintah berasal dari
mereka yang diperintah.
Unsur-unsur budaya demokrasi kerja adalah :
1. Kebebasan, adalah keleluasaan untuk membuat pilihan terhadap beragampilihan atau melakukan sesuatu yang bermamfaat untuk kepentingan bersama
atas kehendak sendiri tanpa tekanan dari pihak manapun. Bukan kebebasan
untuk melakukan hal tanpa batas. Kebebasan harus digunakan untukhal yang
bermamfaat bagi masyarakat, dengan cara tidak melanggar aturan yang
berlaku.
2. Persamaan, adalah Tuhan menciptakan manusia dengan harkat dan martabatyang sama. Di dalam masyarakat manusia memiliki kedudukan yang sama di
depan hukum,politik, mengembangkan kepribadiannya masing-masing, sama
haknya untuk menduduki jabatan pemerintahan.
3. Solidaritas, adalah kesediaan untuk memperhatikan kepentingan danbekerjasama dengan orang lain. Solidaritas sebagai perekat bagi pendukung
demokrasi agar tidak jatuh kedalam perpecahan.
4. Toleransi, adalah sikap atau sifat toleran. Toleran artinya bersikapmenenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat,
pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dll) yang bertentangan atau
berbeda dengan pendirian sendiri.
5. Menghormati Kejujuran, adalah keterbukaan untuk menyatakan kebenaran,agar hubungan antar pihak berjalan baik dan tidak menimbulkan benih-benih
konplik di masa depan.
-
7/30/2019 Budaya Kerja Biro Krasi
5/16
5
6. Menghormati penalaran, adalah penjelasan mengapa seseorang memilikipandangan tertentu, membela tindakan tertentu,dan menuntut hal serupa dari
orang lain. Kebiasaan memberipenalaran akan menumbuhkan kesadaran
bahwa ada banyakalternatif sumber informasi dan ada banyak cara untuk
mencapai tujuan.
7. Keadaban, adalah ketinggian tingkat kecerdasan lahir-batin atau kebaikanbudi pekerti. Perilaku yang beradab adalah perilaku yang mencerminkan
penghormatan terhadap dan mempertimbangkan kehadiran pihak lain yang
tercermin dalam sopan santun, dan beradab.
B. Nilai-nilai budaya Kerja BirokrasiTimbulnya fenomena kinerja birokrasi yang dianggap rendah dan lamban,
penelitian ini berasumsi bahwa hal tersebut disebabkan karena tidak dimilikinya
komitmen dan konsistensi birokrat terhadap nilai-nilai etos kerja yang tumbuh dan
berkembang di birokrasi. Oleh karena itu, penelitian ini menggarisbawahi artipentingnya etos kerja sebagai alat untuk membina, mengembangkan, dan
menegakkan sikap mental pegawai di lingkungan birokrasi. pentingnya etos kerja dan
kepemimpinan legal rasional birokrasi dalam upaya membina, menegakkan dan
meningkatkan disiplin kerja pegawai, memperhatikan sistem penghargaan dan
hukuman (reward and punishment system) melalui mekanisme insentif maupun
mekanisme rekrutmen kepemimpinan birokrasi, mengembangkan budaya malu dan
menciptakan keteladanan kerja di Iingkungan pegawai, dan perlunya perundang-
undangan yang mampu mengatur tentang standar pelayanan publik.
Ada pun nilai-nilai positif dalam nilai budaya kerja birokrasi antara lain
adalah sebagai berikut.
-
7/30/2019 Budaya Kerja Biro Krasi
6/16
6
Aktualisasi budaya kerja produktif sebagai ukuran sistem nilai mengandung
komponen-komponen yang dimiliki seorang karyawan, yakni :
1. Pemahaman substansi dsar tentang makna bekerja
2. Sikap terhadap pekrjaan dan lingkungan pekerjaan
3. Perilaku ketika bekerja
4. Etos Kerja
5. Sikap terhadap waktu
6. Cara atau alat yang digunakan untuk bekerja.
Semakin positif nilai komponen-komponen budaya tersebut dimiliki oleh
seseorang karyawan, maka akan semakin tinggi kinerjanya. Ceteris paribus. Agar
budaya kerja dapat tumbuh berkembang dengan subur dikalangan karyawan dan staf,
maka dibutuhkan pendekatan-pendekatan melalui tindakan manajemen puncak dan
proses sosialisasi
1. Tindakan manajemen puncaka. Apa yang dikatakan manajemen puncak akan menjadi panutan.b. Bagaimana manajemen puncak berperilaku akan menunjukkan
karyawan bersikap dalam berkomunikasi dan berprestasi untuk
mencapai standar kerja perusahaan.
c. Bagaimana manajemen puncak menegakkan norma-norma kerja akanmenumbuhkan integritas dan komitmen karyawan yang tinggi.
d. Imbalan dan hukuman yang diberikan manajemen puncak akan memacukaryawan untuk meningkatkan semangat dan disiplin kerja.
Pada hakikatnya, bekerja dapat dipandang dari berbagai perspektif. Ada yang
menganggap bahwa bekerja merupakan bentuk ibadah, cara manusia
mengaktualisasikan dirinya, ada juga yang memang karena ingin mengejar karier dan
uang, semua berdasarkan keyakinan dan nilai yang dianutnya. Semua pandangan itu
dapat menjadi motivasi untuk melahirkan karya yang bermutu dalam pencapaian
tujuan organisasi dan individu. Karena itu setiap karyawan dan manajemen
-
7/30/2019 Budaya Kerja Biro Krasi
7/16
7
seharusnya memiliki sudut pandang atau pemahaman yang sama tentang makna
budaya kerja dan batasan bekerja.
Budaya kerja dalam organisasi seperti di perusahaan diaktualisasikan sangat
beragam. Bisa dalam bentuk dedikasi/loyalitas, tanggung jawab, kerjasama,
kedisiplinan, kejujuran, ketekunan, semangat, mutu kerja, keadilan, dan integritas
kepribadian. Semua bentuk aktualisasi budaya kerja itu sebenarnya bermakna
komitmen. Ada suatu tindakan, dedikasi, dan kesetiaan seseorang pada janji yang
telah dinyatakannya untuk memenuhi tujuan organisasi dan individunya.
Bentuk komitmen karyawan bisa diujudkan antara lain dalam beberapa hal
sebagai berikut.
1. Komitmen dalam mencapai visi,misi, dan tujuan organisasi.2. Komitmen dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Standard
Operating Procedure (SOP) yang telah ditetapkan.
3. Komitmen dalam mengembangkan mutu sumberdaya manusia, mutuproduk dan layanan
4. Komitmen dalam mengembangkan kebersamaan tim kerja secara efektifdan efisien untuk mencapai tujuan bersama.
5. Komitmen untuk berdedikasi, jujur, disiplin dan bertanggungjawabterhadap setiap tugas yang diberikan.
pada dasarnya melaksanakan komitmen sama saja maknanya dengan menjalankan
kewajiban, tanggung jawab, dan janji yang membatasi kebebasan seseorang untuk
melakukan sesuatu. Jadi karena sudah punya komitmen maka dia harus
mendahulukan apa yang sudah dijanjikan buat organisasinya ketimbang untuk hanya
kepentingan dirinya. Di sisi lain komitmen berarti adanya ketaatasasan seseorangdalam bertindak sejalan dengan janji-janjinya. Semakin tinggi derajad komitmen
karyawan semakin tinggi pula kinerja yang dicapainya. Namun dalam prakteknya
tidak semua karyawan melaksanakan komitmen seutuhnya. Ada komitmen yang
sangat tinggi dan ada yang sangat rendah.
-
7/30/2019 Budaya Kerja Biro Krasi
8/16
8
Menegakkan komitmen berarti mengaktualisasikan budaya kerja secara total. Kalau
sebagian dari karyawan ternyata berkomitmen rendah maka berarti masih ada yang
kurang dalam penerapan budaya perusahaan. Karena itu sosialisasi dan internalisasi
budaya kerja sejak karyawan masuk ke perusahaan seharusnya menjadi program
utama. Selain itu pengembangan sumberdaya manusia karyawan utamanya yang
menyangkut kecerdasan emosional dan kecerdasan sosial harus menjadi prioritas
disamping ketrampilan teknis.
C. Faktor yang mempengaruhi Budaya KerjaMenurut pendapat para ahli, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi budaya kerja
adalah sebagai berikut :
1. Perilaku pemimpinTindakan nyata dari seorang pemimpin biasanya akan menjadi cermin penting
bagi para pegawai.
2. Seleksi para pekerjaDengan menempatkan pegawai yang tepat dalam kedudukan yang tepat, akan
menumbuhkembangkan rasa memiliki dari para pegawai.
3. Budaya OrganisasiSetiap organisasi memiliki budaya kerja yang dibangun sejak lama.
4. Budaya LuarDidalam suatu organisasi, budaya dapat dikatakan lebih dipengaruhi oleh
komunitas budaya luar yang mengelilinginya.
5. Menyusun misi perusahaan dengan jelasDengan memahami misi organisasi secara jelas maka akan diketahui secara
utuh dan jelas sesuatu pekejaan yang seharusnya dilakukan oleh para pegawai
-
7/30/2019 Budaya Kerja Biro Krasi
9/16
9
6. Mengedepankan misi perusahaanJika tujuan suatu organisasi sudah ditetapkan, setiap pemimpin harus dapat
memastikan bahwa misi tersebut harus berjalan.
7. Keteladanan pemimpinPemimpin harus dapat memberi contoh budaya semangat kerja kepada para
bawahannya
8. Proses pembelajaran.Pembelajaran pegawai harus tetap berlanjut. Untuk menghasilkan budaya
kerja yang sesuai, para pegawai membutuhkan pengembangan keahlian dan
pengetahuan.
9. Motivasi10.Pekerja membutuhkan dorongan untuk turut memecahkan masalah organisasi
lebih inovatif.
Dengan demikian pemimpin dapat mengembangkan budaya kerja yang adil
melalui peningkatan daya pikir pegawai dalam memecahkan masalah ayng ada secara
efektif dan efisien.
Selanjutnya yang dimaksud budaya kerja dalam penelitian ini adalah kondisi
dan iklim kerja yang diciptakan oleh pimpinan dan diberlakukan dalam organisasi
untuk dijadikan pedoman sikap dan perilaku pegawai dalam melaksanakan tugas.
Jadi dalam rangka mengaktualisasikan budaya kerja sebagai ukuran sistem nilai
dalam bekrja yang pertama kali harus diupayakan adalah penanaman dalam sikap
mental karyawan yang meliputi pemahaman dan pelaksanaan dalam sikap dan
pelaksanaan pekerjaannya sehari-hari.
Selain itu perilaku pemimpin merupakan faktor yang mempengaruhi
pelaksanaan budaya kerja dalam suatu organisasi. Dalam hal ini diperlukan
keteladanan sikap untuk dapat dijadikan contoh dan panutan oleh semua karyawan,
-
7/30/2019 Budaya Kerja Biro Krasi
10/16
10
juga kebijakan dalam menentukan arah, tujuan serta visi dan misi suatu organisasi
yang akan juga dijadikan landasan dalam pelaksanaan budaya kerja.
Nilai-nilai Budaya Kerja yang telah ditetapkan, sesungguhnya merupakan
cerminan atas konsepsi nilai, keyakinan & juga pedoman perilaku nilai yang telah
diidentifikasi, ditunjukan dan diusulkan oleh seluruh jajaran organisasi.
Rumusan Nilai-Nilai Budaya Kerja dalam kalimat pendek dan sederhana
dalam Bahasa Indonesia diyakini dan diharapakan sangat membantu memudahkan
pemahaman dan implementasinya oleh semua karyawan.
-
7/30/2019 Budaya Kerja Biro Krasi
11/16
11
BAB III
PENUTUP
A. KesimpulanBahwa system kerja atau budaya kerja Birokratif yang terjai di Indonesia atau di
sekitar kita perlu kita tingkatkan agar dalam pencapaian kerja bias mendapatkan suatu
hasil atau kepuasan dalam lingkungan kerja kita. Demikian yang dapat kami paparkan
mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
B. Saran
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dansaran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.
.
-
7/30/2019 Budaya Kerja Biro Krasi
12/16
12
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul Nilai Positif dan Negative dalam Budaya Kerja Birokrasi Maksud dan
tujuan dibuatnya makalah ini antara lain sebagai tugas dari mata pelajaran di
sekolahanPada kesempatan ini penulis ini juga mengucapkan terimakasih kepada guru
atau pembimbing .karena atas bimbingannya makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini yang tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu.Penulis sangat berharap makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembacak hususnya, dan tentunya kepada penulis sendiri agar
semakin menambah wawasan dan pengetahuan tentang Nilai Positif dan Negative
dalam Budaya Kerja Birokrasi, yang seyogyanya kita temui sehari-hari baik
sebagai pelajar, mahasiswa ataupun karyawan. Penulis menyadari, pada makalah ini
banyak sekaliterdapat kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu masukan
dari para pembaca pada khususnya sangat sekali penulis harapkan agar dapat menjadi
yang lebih baik lagi. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
penulis
-
7/30/2019 Budaya Kerja Biro Krasi
13/16
13
DAFTAR PUSTAKA
http://sp-kmohlp.blogspot.com/2011/12/budaya-perusahaan.htm
Bagyo Sucahyo ; Pekerjaan Logam Dasar Petunjuk kerja bangku,Jilid 1.Paket
Depdikbud,JakartaTerheijden,van.AlatAlat Perkakas.PT Angkasa ,Bandung
American Public Health Association (APHA). 1965.Standard Method forTheExamination of Water and Waste Water 16th.
merican Public HealthAssosiation Inc., New York.Apriyanti. 2003.Keragaman dan
Kelimpahan Fitoplankton di Muara Sungai DonanCilacap. Laporan Kerja Praktek.
Fakultas Sains dan Teknik
JurusanPerikanan dan Kelautan, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.
55hal.Arinardi, O. H., Trimaningsih., Sudirdjo. 1994.
Pengantar Tentang Plankton sertaKisaran Kelimpahan dan Plankton Predominan di
Sekitar Pulau Jawa dan Bali.
Puslitbang Oseanologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta.Arinardi, O.
H., Trimaningsih., Riyono, H. R., Asnaryanti, E. 1996.
KisaranKelimpahan dan Komposisi Plankton Predominan di Perairan Kawasan
TengahIndonesia.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta. 165 hal.Arinardi, O. H.,
Trimaningsih., Riyono, H. R., Asnaryanti, E., A. B. Sutomo., S.A. Yusuf. 1997.
i
http://sp-kmohlp.blogspot.com/2011/12/budaya-perusahaan.htmhttp://sp-kmohlp.blogspot.com/2011/12/budaya-perusahaan.htm -
7/30/2019 Budaya Kerja Biro Krasi
14/16
14
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................. ii
BAB I. PENDAHULUAN
A.
Latar belakang .................................................................... 1B. Rumusan Masalah .............................................................. 2
BAB II. PEMBAHASAN
A. Budaya Kerja Birokrasi ...................................................... 3B. Nilai budaya kerja Birokrasi .............................................. 5C. Faktor yang mempengaruhi
Budaya kerja birokrasi ....................................................... 8
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................ 11B. Saran ................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
-
7/30/2019 Budaya Kerja Biro Krasi
15/16
15
MAKALAHNILAI POSITIF DAN NILAI NEGATIVE
BUDAYA KERJA DEMOKRASI
Disusun oleh
1. FUJI MULYADI 10.11.108.501101.0034002. HALIFAH TRI .H 10.11.108.501101.0034023. INDRA GUNAWAN 10.11.108.501101.0034124. LAILA 10.11.108.501101.003421
UNIVERSITAS KUTAI KARTA NEGRA
TENGGARONG
2012
ii
-
7/30/2019 Budaya Kerja Biro Krasi
16/16
16