paparan biro perencanaan

71
KEMENTERIAN PERTANIAN 8 Mei 2014 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN dan PENGEMBANGAN KAWASAN 2015-2019 Disampaikan pada Pra-Musrenbangtan 2014 Bogor, 7-9 Mei 2014

Upload: lephuc

Post on 12-Jan-2017

244 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

KEMENTERIAN PERTANIAN

8 Mei 2014

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN dan

PENGEMBANGAN KAWASAN 2015-2019

Disampaikan pada Pra-Musrenbangtan 2014

Bogor, 7-9 Mei 2014

ISI PAPARAN

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

MASALAH DAN TANTANGAN 2015-2019ISTRATEGI DAN KEBIJAKAN 2015-2019II

PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015IV

PAGU INDIKATIF RAPBN KEMENTAN 2015III

PEMBANGUNAN BERDIMENSI KAWASANVMEKANISME PRA-MUSRENBANGTAN DAN

AGENDA MUSRENBANGTANVI

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

MASALAH DAN TANTANGAN

2015-2019I

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

PERMASALAHAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

1. LAHAN

Konversi lahan yang tidak terkendali

Keterbatasan dalam pencetakan

lahan baru

Penurunan kualitas lahan

Rata-rata kepemilikan lahan

yang sempit

Ketidakpastian status

kepemilikan lahan

2. INFRASTRUKTUR

Kerusakan jaringan irigasi

yang tinggi

Pendangkalan waduk

Kurang memadainya

sarana pelabuhan dan transportasi

ternak

3. BENIH

Sistem pengadaan benih yang tidak sesuai

dengan musim tanam

Belum terbangunnya

sistem pembibitan sapi

nasional

4. REGULASI / KELEMBAGAAN

Perijinan investasi untuk

pengembangan integrasi sawit-

sapi

Perijinan HGU investasi

tanaman pangan yang belum

diatur petunjuk pelaksanaannya

kecuali untuk tebu

Kelembagaan petani yang

belum mempunyai posisi tawar yang kuat

5. SDM

Kemampuan petani, peternak

dan pekebun dalam

memanfaatkan teknologi maju

Menurunnya minat generasi

muda untuk terjun di bidang

pertanian

- Keterbatasan tenaga penyuluh, pengamat OPT, Pengawas Benih Tanaman serta

tenaga Kesehatan Hewan

6. PERMODALAN

Sulitnya akses petani terhadap

permodalan

Tunggakan kredit usaha tani yang

belum terselesaikan

Persyaratan agunan kredit KKPE berupa

sertifikat, menghambat penyaluran

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.idKementerian Pertanian www.pertanian.go.id

TANTANGAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

1. PERUBAHAN IKLIM

• Gagal panen yang akan berakibat kelangkaan/krisis pangan.

2. KONDISI PEREKONOMIAN GLOBAL.

• Terjadi pelemahan nilai tukar rupiah, harga produk dan biaya produksi menjadi lebih mahal.

• Krisis ekonomi berdampak pada pelemahan ekspor

3. GEJOLAK HARGA PANGAN GLOBAL

• Harga pangan yang berfluktuasi akibat perubahan iklim sehinga harga pangan menjadi mahal

4. BENCANA ALAM

• Kemampuan dan ketersediaan pangan sering terganggu

5. PENINGKATAN JUMLAH PENDUDUK

melebihi kapasitas lahan yang tersedia

6. ASPEK DISTRIBUSI mengingat Indonesia

sebagai negara kepulauan. Diperlukan aksesibilitas dan sarana transportasi yang lebih

efisien.

7. LAJU URBANISASI yang tinggi, sehingga

generasi muda cenderung meninggalkan

perdesaan/pertanian. Sektor pertanian menjadi kurang diminati generasi

penerus.

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Asean Economic Community

AEC 2015

6

2013

2014• Pasar Tunggal &

basis produksi Asean

• Pergerakan bebas barang, jasa, investasi, tk terampil, aliran modal yang lebih bebas

2016•populasi yang mendekati

angka 600 juta

•ekonomi terbesar

kesembilan setelah Amerika Serikat, Cina,

Jepang, Jerman, Perancis,

Brazil, Inggris, dan Italia.

Efektif berlaku 31 Desember 2015

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

ISU STRATEGIS LIMA TAHUN KE DEPAN

7

• Kecukupan produksi komoditas strategis (padi, jagung, kedelai, tebu, sapi, cabai dan bawang merah) serta pengurangan ketergantungan impor

1

• Peningkatan daya saing produk di dalam negeri / antisipasi pasar bebas AEC (ASEAN Economic Community 2015), Indonesia sebagai target pasar.

2

• Pemantapan dan peningkatan daya saing produk pertanian di dunia internasional3

• Diversifikasi pangan untuk mengurangi konsumsi beras dan tepung terigu4

• Peningkatan pendapatan dan peningkatan kesejahteraan petani5

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

SASARAN, STRATEGI DAN

KEBIJAKAN 2015-2019II

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

STRATEGI INDUK PEMBANGUNAN PERTANIAN (SIPP)2013-2045

MISI 2013-2045: Mengembangkan dan mewujudkan:

1. Penataan ruang dan reforma agraria

2. Sistem pertanian tropika terpadu

3. Kegiatan ekonomi produksi, informasi dan teknologi

4. Pasca panen, agro-energi dan bioindustri berbasis perdesaan

5. Sistem pemasaran dan rantai nilai produk

6. Sistem pembiayaan pertanian

7. Sistem penelitian, inovasi dan sumberdaya manusia berkualitas

8. Infrastruktur pertanian dan perdesaan

9. Program legislasi, regulasi dan manajemen yang imperatif

VISI: “Terwujudnya sistem pertanian-bioindustri berkelanjutan yang

menghasilkan beragam pangan sehat dan produk bernilai tambah

tinggi dari sumberdaya hayati pertanian dan kelautan tropika”

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

2015

2020

2025

20352045

TAHAPAN SIPP DAN TARGET KUANTITATIF

PERIODISASI LIMA TAHUNAN MENUJU 2045

Penduduk Perdesaan: 121.0 juta

jiwa

PDB Per Kapita: 4.053

Pangsa PDB pertanian (on-farm):

12%

Pangsa PDB industri: 29.5%

Pangsa PDB agroindustri: 17%

Pangsa TK pertanian (on farm):

35%

Pangsa TK agroindustri: 15%

Sosok usahatani (sistem

pertanian terpadu): Pemantapan

(capacity buiding, pelembagaan)

menuju industrialisasi pertanian

dan perdesaan terpadu

Terbangunnya fondasi pertanian

industrial berkelanjutan

Penduduk Perdesaan: 122.0 juta

jiwa

PDB Per Kapita: 5.737

Pangsa PDB pertanian (on-farm):

9%

Pangsa PDB industri: 45%

Pangsa PDB agroindustri: 27%

Pangsa TK pertanian (on farm): 28%

Pangsa TK agroindustri: 30%

Sosok usahatani (sistem pertanian

terpadu): Menuju Dominasi

pertanian

kompleks on-farm & off-farm

(agroindustri) perdesaan

kompleks on-farm & off-farm (agro-

industri)

Terbangunnya sistem pertanian

terpadu

Penduduk Perdesaan: 122.6 juta

jiwa

PDB Per Kapita: 8.430

Pangsa PDB pertanian (on-farm):

6%

Pangsa PDB industri: 46%

Pangsa PDB agroindustri: 29%

Pangsa TK pertanian (on farm):

20%

Pangsa TK agroindustri: 31%

Sosok usahatani (sistem

pertanian terpadu): Dominasi

pertanian

kompleks on-farm & off-farm

(agro-industri)

Terwujudnya kemandirian

pertanian dan Pangan

Penduduk Perdesaan: 123 juta

jiwa

PDB Per Kapita: 15.672

Pangsa PDB pertanian (on-farm):

4%

Pangsa PDB Industri: 33%

Pangsa PDB agroindutri: 20%

Pangsa TK pertanian (on farm):

9%

Pangsa TK agroindustri: 19%

Sosok usahatani (sistem

pertanian terpadu): Menuju

multifungsi pertanian

Terwujudnya Kehidupan

berkeadilan dan Berkualitas

Penduduk Perdesaan: 122.2 juta

jiwa

PDB Per Kapita: 24.336

Pangsa PDB pertanian (on-farm):

3%

Pangsa PDB Industri: 21%

Pangsa PDB agroindutri: 13%

Pangsa TK pertanian (on farm):

7%

Pangsa TK agroindustri: 12%

Sosok usahatani (sistem

pertanian terpadu): Pertanian

Industrial kompleks

Terwujudnya pertanian mandiri,

maju, adil dan makmur

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

SASARAN SIPP AKHIR 2015

1. Penduduk perdesaan 121 juta jiwa

2. PDB per kapita $ 4.053/kap/tahun

3. Pangsa PDB pertanian(onfarm) 12%

4. Pangsa PDB Industri: 29,5%

5. Pangsa PDB Agroindustri: 17%

6. Pangsa TK pertanian (on-farm) 35%

7. Pangsa TK Agroindustri: 15,0%

8. Sosok SPT: pemantapan (capacity building, pelembagaan) menuju industrialisasi pertanian dan perdesaan terpadu.

9. Sasaran: terbangunnya fondasi Sistem Pertanian Bioindustri Berkelanjutan.

SASARAN SIPP AKHIR 2020

1. Penduduk perdesaan 122 juta jiwa

2. PDB per kapita $ 5.737/kap/tahun

3. Pangsa PDB pertanian (on-farm) 9%

4. Pangsa PDB Industri: 45%

5. Pangsa PDB Agroindustri: 27%

6. Pangsa TK pertanian (on-farm) 28%

7. Pangsa TK Agroindustri: 30,0%

8. Sosok SPT: Menuju dominasi

pertanian kompleks on-farm dan off-

farm (bioindustri) perdesaan.

9. Sasaran: kompleks on-farm dan off-

farm (agro-industri) terbangunnya

sistem pertanian Bioindustri

Berkelanjutan.

SASARAN STRATEGIS PEMBANGUNAN PERTANIAN

2015-2019

1. Meningkatnya Ketahanan Pangan dengan

penyediaan bahan pangan pokok (padi, jagung,

kedelai, gula, daging, dan lainnya)

2. Meningkatnya ekspor dan substitusi impor

produk pertanian

3. Meningkatnya ketersediaan bahan baku bio-

industri dan bio-energi

4. Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan

petani

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

STRATEGI PEMBANGUNAN PERTANIAN 2015-2019

1. Menjadikan basis produksi komoditas pangan,

komoditas ekspor, penyedia bahan baku bio-industri

dan bio-energi dengan pendekatan kawasan

2. Meningkatkan kualitas, nilai tambah dan daya saing

produk pertanian

3. Menyediakan/peningkatan prasarana dan sarana

dasar pertanian

4. Memberikan perlindungan dan pemberdayaan

petani

5. Meningkatkan tata kelola kepemerintahan yang baik

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

1. Kebijakan peningkatan ketahanan pangan (padi, jagung, kedelai,

tebu, sapi, cabai dan bawang merah) yang berdampak bagi

perekonomian

2. Kebijakan pengembangan komoditas ekspor dan substitusi

impor serta komoditas penyedia bahan baku bio-industri dan

bio-energi

3. Kebijakan peningkatan daya saing produk pertanian melalui

standarisasi produk dan proses, peningkatan rantai pasok (supply

chain) dan rantai nilai (value chain), mutu dan keamanan pangan

4. Kebijakan pengembangan infrastruktur (lahan, air, sarana dan

prasarana) dan agro-industri di perdesaan, sebagai dasar/

landasan pengembangan bio-industri berkelanjutan

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

2015-2019

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Lanjutan...Lanjutan...Lanjutan...Lanjutan...

5. Kebijakan re-orientasi produksi dari satu jenis produk menjadi

multi produk (produk utama, bioenergi, produk sampingan,

produk dari limbah, zero waste dan lainnya)

6. Kebijakan pengembangan kawasan/klaster, yaitu pada kawasan

tertentu yang mengungkit pencapaian target nasional

7. Kebijakan sistem perbenihan/pembibitan, perlindungan petani,

kelembagaan ekonomi petani, inovasi dan diseminasi teknologi,

penyuluhan, dan kebijakan sistem perkarantinaan pertanian

8. Kebijakan mendukung program tematik: MP3EI, MP3KI,

Pengarusutamaa Gender (PUG), Kerjasama Selatan-Selatan (KSS),

ketenagakerjaan, percepatan daerah tertinggal, kawasan khusus

dan wilayah perbatasan, Pengembangan Papua dan Papua Barat

9. Kebijakan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim serta

penanganan pasca bencana alam

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Lanjutan...Lanjutan...Lanjutan...Lanjutan...10. Kebijakan subsidi: (1) subsidi pupuk tetap diperlukan dengan

fokus mengurangi pupuk tunggal, dan menaikan subsidi pupuk

majemuk, (2) pupuk organik tetap dikembangkan bukan dengan

dukungan subsidi, tetapi dialihkan menjadi kegiatan

pengembangan pupuk organik, (3) subsidi benih difokuskan

pada: penyediaan benih sumber (subsidi) dan kegiatan

penguatan penangkar benih/bibit memproduksi benih sebar.

11. Kebijakan kredit: (1) kredit ketahanan pangan dilanjutkan

untuk mendorong dan meningkatkan produksi dan produktivitas

pangan guna mendukung ketahanan pangan, (2) untuk lebih

menjamin teralokasinya kredit untuk pangan, maka plafon kredit

dialokasikan menurut subsektor, (3) untuk memecahkan

kelangkaan tenaga kerja & menjamin pengelolaan pangan skala

luas, maka kredit mekanisasi pertanian sangat diperlukan, (4)

kegiatan sertifikasi tanah perlu dilakukan, agar layak kredit

12. 12. 12. 12. KebijakanKebijakanKebijakanKebijakan pengarusutamaan Hayatipengarusutamaan Hayatipengarusutamaan Hayatipengarusutamaan Hayati:

(1) peningkatan pemahaman pengelolaan keanekaragaman hayati; (2)

perlindungan, pelestarian dan rehabilitasi keanekaragaman hayati; (3)

peningkatan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai sumber pangan

baru lokal dalam mendukung diversifikasi pangan, untuk kegiatan biofarmaka,

kosmetika dan pemanfaatan lainnya yang memberi nilai tambah; (4) kapasitas

SDM dan Iptek untuk pengelolaan keanekaragaman hayati.

13. Tatakelola Kepemerintahan yang baik dan Reformasi Birokrasi: (1) peningkatan kualitas pelayanan publik,; (2) peningkatan kapasitas dan

akuntabilitas kinerja birokrasi; (3) penerapan SAKIP; (4) mengoptimalkan

tingkat efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerja pegawai; (5) penataan

manajemen aparatur; (6) peningkatan pengawasan dan akuntabilitas; (7)

pembenahan sistem kelembagaan, ketatalaksanaan dan manajemen; (8)

pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN; (9) Pemanfaatan Teknologi

informasi dan komunikasi dalam peningkatan efisiensi kerja dan pelayanan

publik.

Lanjutan...Lanjutan...Lanjutan...Lanjutan...

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

KEBIJAKAN FOKUS PENGEMBANGAN KOMODITAS

1. Bahan Pangan Pokok Nasional: Beras, Jagung, Kedelai, Gula, Daging

Unggas, Daging Sapi-Kerbau

2. Bahan Pangan Pokok Lokal: Sagu, Jagung (NTT-Madura), Umbi-

Umbian (ubi kayu, ubi jalar)

3. Produk Pertanian Penting Pengendali Inflasi: Cabai, Bawang Merah,

Bawang Putih, CPO/Minyak Goreng

4. Bahan Baku Industri (Konvensional): Sawit, Karet, Kakao, Kopi, Susu,

Ubi kayu

5. Bahan Baku Industri lainnya : Sorgum, Gandum, Tanaman Obat,

Minyak Atsiri

6. Produk Industri Pertanian Prospektif : Aneka Tepung, Jamu

7. Produk Energi Pertanian Prospektif : Biodiesel, Bioetanol, Biogas

8. Produk Pertanian Berorientasi Ekspor Prospektif : Pala, Lada, Buah-

buahan (Nanas, Manggis, Salak, Mangga, Jeruk), Kambing/Domba, Babi,

Florikultura

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

KEBUTUHAN REGULASI DALAM RANGKA PERCEPATAN

PEMBANGUNAN PERTANIAN

1. Regulasi di bidang lahan: mempercepat penerbitan Perda

Provinsi/ Kab/Kota dan penyempurnakan Perda sesuai UU

41/2009.

2. Regulasi sarana pertanian: perbaikan subsidi pupuk dan

subsidi benih; pengembangan sistem perbenihan.

3. Regulasi pembiayaan pertanian: mempercepat dan

mempermudah persyaratan akses petani pada skim kredit.

4. Regulasi perlindungan petani: implmentasi UU 19/2013

asuransi usahatani

5. Regulasi terkait penganekaragaman pangan dan gizi

6. Regulasi di bidang ekspor pertanian dan impor produk

pertanian:

7. Regulasi kemudahan investasi di sektor pertanian

URAIANSasaran

2015

Sasaran

2016

Sasaran

2017

Sasaran

2018

Sasaran

2019

Growth PDB Pert luas

(%)3,5 3,6 3,7 3,7 3,8

Neraca Perdagangan

(US$ Milyar)17,87 18,08 18,30 18,52 18,74

Tenaga Kerja

(juta orang)35,36 35,09 34,89 34,73 34,68

Investasi PMA

(Rp milyar)24.289,2 26.427,5 27.985,1 30.471,2 32.313,4

Investasi PMDN

(Rp milyar)18.294,9 19.905,4 21.078,6 22.951,3 24.338,8

NTP (2012:100) 102,00 102,72 103,38 103,99 104,56

SASARAN INDIKATOR MAKRO PERTANIAN 2015-2019

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

SASARAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN

TAHUN 2015-2019

2015 2016 2017 2018 2019

1 Padi 73.444.901 75.134.134 76.862.219 78.630.050 80.438.541

2 Jagung 20.544.341 21.016.861 21.500.249 21.994.755 22.500.634

3 Kedelai 1.294.756 1.324.535 1.355.000 1.386.165 1.418.046

4 Kacang Tanah 800.000 821.750 846.250 873.750 904.250

5 Kacang Hijau 350.000 370.000 390.000 410.000 430.000

6 Ubi Kayu 26.600.000 27.300.000 27.600.000 28.100.000 28.300.000

7 Ubi Jalar 2.650.000 2.700.000 2.800.000 2.850.000 2.950.000

No KomoditasTahun

Keterangan : 1. Sasaran peningkatan produksi sebesar 2,3 %

2. Baseline 2014 Padi 73.162.171 Ton, Jagung 20.087.445 Ton, Kedelai 1.265.646 Ton

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

SASARAN PRODUKSI HORTIKULTURA UTAMA 2015 - 2019

No Komoditas Produksi Sasaran

2015 2016 2017 2018 2019

1 Cabai Besar (ton)1,267,325 1,292,672 1,318,525 1,344,896 1,371,794

Cabai Rawit (ton)856,615 873,748 891,222 909,047 927,228

2 Bawang Merah (ton)1,011,771 1,032,007 1,052,647 1,073,700 1,095,174

Bawang Putih (ton)18,577 18,949 19,328 19,714 20,108

3 Kentang (ton)1,296,445 1,322,374 1,348,821 1,375,798 1,403,314

4 Mangga (ton)2,377,421 2,424,969 2,473,469 2,522,938 2,573,397

5 Manggis (ton)191,932 195,771 199,686 203,680 207,753

6 Pisang (ton)6,432,428 6,561,077 6,692,298 6,826,144 6,962,667

7 Jeruk (Siam/Keprok) (ton)1,546,811 1,577,747 1,609,302 1,641,488 1,674,318

8 Durian (ton)896,125 914,048 932,328 950,975 969,995

9 Rimpang (Kg) 412,456,752 418,944,168 425,431,585 431,919,002 438,406,419

10 Anggrek (Tangkai) 21,416,982 22,428,998 23,441,014 24,453,030 25,465,046

11 Krisan (Tangkai) 348,031,062 375,016,554 402,002,045 428,987,536 455,973,027

2015 2016 2017 2018 2019

1 Kapas 2.723 2.996 3.444 4.137 5.166 17,49

2 Kakao 896.620 986.752 1.071.131 1.162.960 1.262.916 8,94

3 Teh 153.756 179.397 191.881 205.272 219.640 9,40

4 Cengkeh 110.361 119.821 130.123 141.342 153.564 8,61

5 Karet 3.322.855 3.573.963 3.775.158 3.988.186 4.213.770 6,12

6 Kelapa 3.843.397 4.010.111 4.184.563 4.367.132 4.558.216 4,36

7 Kopi 757.662 793.353 837.932 885.153 935.178 5,40

8 Lada 97.234 105.395 114.268 123.915 134.407 8,43

9 Jambu Mete 129.069 140.969 153.966 168.161 183.665 9,22

10 Kelapa Sawit 29.648.079 32.667.067 34.374.479 36.175.344 38.074.987 6,47

11 Tembakau 279.588 298.801 319.394 341.471 365.141 6,90

12 Tebu 3.102.221 3.451.295 3.640.619 3.840.801 4.052.490 6,94

13 Nilam 3.357 3.935 4.614 5.412 6.351 17,28

14 Pala 28.868 31.486 34.341 37.455 40.852 9,07

42.375.790 46.365.341 48.835.913 51.446.741 54.206.343 6,36TOTAL

5.2.2. Prediksi Produksi

No Komoditas

Prediksi Produksi (Ton/Tahun) Laju

Pertumb.

(%)

Prediksi Sasaran Strategis Ditjenbun

periode 2015-2019

Prediksi Sasaran Mikro

SASARAN KOMODITAS PERKEBUNAN 2015-2019

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

SASARAN KOMODITAS PETERNAKAN 2015-2019

A. PROYEKSI POPULASI TAHUN 2015-2019

(000 ekor)

No Jenis TernakTahun

2015 2016 2017 2018 2019

1 Sapi Potong 12.916 13.131 13.416 13.780 14.234

2 Sapi Perah 455 463 474 486 499

3 Kerbau 1.116 1.122 1.134 1.148 1.165

4 Kambing 20.042 20.817 21.623 22.460 23.329

5 Domba 16.617 17.752 18.964 20.259 21.642

6 Babi 8.884 9.221 9.571 9.935 10.312

7 Ayam Buras 293.881 295.609 297.348 299.096 300.855

8 Ayam Petelur 168.163 179.690 192.007 205.169 219.233

9 Ayam Pedaging 1.497.497 1.574.103 1.654.628 1.739.272 1.828.247

10 Itik 49.419 51.050 52.734 54.474 56.271

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Lanjutan….B. PROYEKSI PRODUKSI DAGING, TELUR DAN SUSU TAHUN 2015 - 2019

(000 ton)

No Jenis TernakTahun

2015 2016 2017 2018 2019

A Daging 2.941,48 3.103,13 3.278,92 3.470,89 3.681,71

1 Sapi 477,46 498,12 557,23 626,62 708,62

2 Kerbau 29,12 29,91 30,88 31,96 33,15

3 Kambing 68,42 71,07 73,82 76,67 79,64

4 Domba 43,07 46,01 49,15 52,51 56,1

5 Babi 263,88 273,9 284,3 295,09 306,3

6 Ayam Buras 287,09 288,77 290,47 292,18 293,9

7 Ayam Petelur 76,81 82,08 87,71 93,72 100,14

8 Ayam Pedaging 1.690,31 1.776,78 1.867,67 1.963,21 2.063,64

9 Itik 35,32 36,49 37,69 38,93 40,22

B Telur 1.923,30 2.048,80 2.183,28 2.327,38 2.481,84

Ayam Buras 208,81 213,03 217,34 221,73 226,21

Ayam Petelur 1.418,94 1.527,93 1.645,30 1.771,68 1.907,77

Itik 295,55 307,84 320,64 333,97 347,86

C Susu 1.110,46 1.181,11 1.256,25 1.336,18 1.421,19

SASARAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2015-2019

No. IKU 2015 2016 2017 2018 2019

1. Skor PPH 82,9 84,1 85,3 86,5 87,8

2. Penurunan wilayah

rawan pangan

4% 4% 4% 4% 4%

3. Stabilnya harga

pangan (gabah) di

tingkat produsen

Sesuai HPP Sesuai

HPP

Sesuai

HPP

Sesuai HPP Sesuai HPP

4. Stabilnya harga

pangan (beras) di

tingkat konsumen

CV<10% CV<10% CV<10% CV<10% CV<10%

5. Kons. Energi

(kkal/kap/hr)

2.011 2.025 2.039 2.053 2.067

6. Kons.Protein

(gr/kap/hr)

55,3 55,5 55,7 55,8 56,0

26Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

PAGU INDIKATIF RAPBN

KEMENTAN 2015III

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

KRONOLOGIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN

PERTANIAN 2015

1. Rekapitusi e-proposal dari SKPD provinsi dan kab/kota untuk

perencanaan 2015 terdapat 12.935 proposal dengan total usulan Rp

54,66 T

2. Kementan melalui Surat Sekjen No.792/2014 tanggal 7 Maret 2014

mengusulkan RAPBN 2015 ke Bappenas dan Kemenkeu sebesar Rp

29,64 T

3. Sesuai SB Menteri PPN/Kepala Bappenas No. 0091/2014 dan

Menkeu No.S-179/2014 Tanggal 19 Maret 2014 Bahwa Pagu

Indikatif RAPBN Kementan Rp 15,82 T

4. Pada trilateral meeting antara Kementan, Bappenas dan Kemkeu

pada 28 Maret 2014, Kementan mengusulkan kebutuhan tambahan

Rupiah Murni (RM) 2015 Rp 5,47 T

DATABASE GAPOKTAN DAN POKTAN MELALUI EPROPOSAL 315.295 POKTAN

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Gapoktan Gapoktan

(hasil upload) (hasil entry)

1 Aceh - 3.433 4.806 11.525

2 Sumatera Utara - 1.865 3.976 7.693

3 Sumatera Barat - 1.205 8.975 6.521

4 Riau 115 758 1.105 1.282

5 Jambi 202 1.247 3.997 5.167

6 Sumatera Selatan 878 1.504 6.077 2.062

7 Bengkulu 319 853 4.279 4.016

8 Lampung 611 1.696 18.439 5.865

9 Kepulauan Bangka Belitung - 211 950 378

10 Kepulauan Riau - 90 344 121

11 Dki Jakarta 19 - - 377

12 Jawa Barat 389 3.882 21.478 9.235

13 Jawa Tengah - 6.530 23.627 11.938

14 Di Yogyakarta 292 134 2.878 1.209

15 Jawa Timur - 4.122 10.823 9.008

16 Banten - 796 1.349 2.138

17 Bali 431 544 533 3.836

18 Nusa Tenggara Barat 455 753 1.378 6.372

19 Nusa Tenggara Timur - 2.267 8.487 9.913

20 Kalimantan Barat 156 612 3.086 1.413

21 Kalimantan Tengah 1 863 4.234 1.062

22 Kalimantan Selatan 321 1.648 10.493 2.412

23 Kalimantan Timur 12 172 437 66

24 Kalimantan Utara 9 199 93 513

25 Sulawesi Utara 33 802 3.058 5.803

26 Sulawesi Tengah 571 821 2.921 4.008

27 Sulawesi Selatan - 2.345 13.041 16.230

28 Sulawesi Tenggara - 770 722 1.910

29 Gorontalo - 600 4.478 2.871

30 Sulawesi Barat - 185 1.856 3.526

31 Maluku - 395 1.252 1.706

32 Maluku Utara 66 283 400 2.069

33 Papua Barat 339 192 455 653

34 Papua 6 960 605 1.765

Jumlah 5.225 42.737 170.632 144.663

No Provinsi Poktan

Poktan Non

Gapoktan

Provinsi Kab/Kota Provinsi Kab/Kota Provinsi Kab/Kota Provinsi Kab/Kota Provinsi Kab/Kota Provinsi Kab/Kota Provinsi Kab/Kota Provinsi Kab/Kota

1 Aceh 17 70 12 40 14 107 4 84 4 170 10 66 2 51 4 53 708

2 Sumatera Utara 7 72 8 43 10 99 4 79 1 139 10 60 - 28 4 74 638

3 Sumatera Barat - 34 1 37 3 85 17 42 4 95 4 64 - 16 1 24 427

4 Riau 9 28 - 27 6 64 11 36 2 84 9 37 - 2 1 19 335

5 Jambi 14 43 8 26 4 34 6 20 4 61 7 50 3 14 1 11 306

6 Sumatera Selatan 10 65 9 40 13 62 3 53 10 115 12 61 - 12 2 56 523

7 Bengkulu 4 32 4 35 6 50 7 32 3 66 5 44 - 3 4 33 328

8 Lampung - 56 - 33 39 107 8 35 8 128 3 61 3 25 1 32 539

9 Kepulauan Bangka Belitung 4 11 4 10 4 23 3 18 - 27 1 16 1 5 1 9 137

10 Kepulauan Riau - 3 - 4 6 15 6 10 - 11 - 9 - 1 1 6 72

11 Dki Jakarta 3 - 6 - 3 - - - 1 - 1 - 1 - 1 4 20

12 Jawa Barat 15 78 11 76 31 104 9 74 9 116 13 106 - 15 1 30 688

13 Jawa Tengah 7 120 5 122 4 205 - 81 - 261 5 132 11 135 1 45 1.134

14 Di Yogyakarta 12 21 4 14 11 24 27 12 5 33 16 18 6 11 3 11 228

15 Jawa Timur - 16 - 33 17 156 - 121 1 91 1 77 4 11 1 65 594

16 Banten 3 16 - 12 15 38 6 14 5 36 16 30 1 8 1 9 210

17 Bali 1 21 7 17 3 60 5 27 - 58 1 40 1 - 1 2 244

18 Nusa Tenggara Barat 17 38 7 40 1 55 8 19 1 65 3 55 9 7 1 10 336

19 Nusa Tenggara Timur 5 69 2 29 10 91 2 50 10 122 4 57 1 45 1 43 541

20 Kalimantan Barat 6 21 8 24 21 69 5 44 - 66 5 32 7 18 1 20 347

21 Kalimantan Tengah 4 37 5 23 6 75 12 29 4 77 4 34 6 46 1 15 378

22 Kalimantan Selatan 10 38 8 16 31 48 2 20 3 49 9 27 - 31 1 13 306

23 Kalimantan Timur 2 7 - 6 7 27 7 2 - 20 - 10 - - - 3 91

24 Kalimantan Utara 1 6 - 9 4 18 - 3 - 7 - 5 - 1 - 1 55

25 Sulawesi Utara 5 41 5 9 8 58 11 39 5 73 15 50 4 11 1 15 350

26 Sulawesi Tengah 5 69 9 21 8 64 9 42 2 112 6 66 - 6 1 14 434

27 Sulawesi Selatan 13 122 7 100 8 141 15 44 8 211 11 83 7 26 1 28 825

28 Sulawesi Tenggara 6 42 1 25 9 84 2 52 - 196 1 53 2 13 1 12 499

29 Gorontalo 14 27 6 6 9 54 1 28 4 83 8 28 3 21 4 18 314

30 Sulawesi Barat - 5 1 15 1 24 5 14 - 28 1 11 - - 1 3 109

31 Maluku 7 30 8 25 4 49 6 44 20 70 15 30 - 6 1 9 324

32 Maluku Utara 2 32 1 15 6 46 1 48 - 57 - 14 - 3 1 12 238

33 Papua Barat 4 32 6 29 5 53 - 13 2 74 5 23 6 4 1 5 262

34 Papua 7 51 7 31 4 42 1 24 19 95 10 24 1 39 4 54 413

214 1.353 160 992 331 2.231 203 1.253 135 2.896 211 1.473 79 614 50 758 12.953 TOTAL

TOTALPPSDMP

ProvinsiNoHortikultura BKPPerkebunan PSPTanaman Pangan PKH PPHP

REKAPITULASI USULAN DAERAH MELALUI EPROPOSAL (jumlah proposal)

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Jumlah Usulan/Proposal Kab/Kota ke Kementan ( per 31 Maret 2014) (Rupiah)

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Jumlah Usulan/Proposal Kab/Kota ke Kementan ( per 31 Maret 2014) (Rupiah)

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id33

Kementan mengusulkan kebutuhan APBN 2015 Rp 29,64 T

NO. PROGRAM/KEGIATANUSULAN 2015

(Rp 000) 24,365,489,502

1 Peningkatan Ketahanan Pangan 9,746,195,801

2 Pengembangan komoditas Ekspor 6,091,372,376

3 Pengembangan bio-energi 2,436,548,949

4 Pengembangan infrastrukur pertanian 6,091,372,376

1,832,000,000

9 Pelayanan Dasar Tanaman Pangan 110,000,000

10 Pelayanan Dasar Hortikultura 46,000,000

11 Pelayanan Dasar Perkebunan 68,000,000

13 Pelayanan Dasar Peternakan dan Kesehatan Hewan 98,000,000

12 Pelayanan Dasar Pengolahan dan Pemasaran 76,000,000

14 Pelayanan Dasar Prasarana dan Sarana Pertanian 25,000,000

16 Pelayanan Dasar Penelitian dan Pengembangan 139,000,000

15 Pelayanan Dasar Penyuluhan & SDM Pertanian 826,000,000

18 Pelayanan Dasar Ketahanan Pangan 56,000,000

17 Pelayanan Dasar Karantina Pertanian 68,000,000

19 Koordinasi dan Manajemen (Setjen) 265,000,000

20 Pengawasan dan Pengendalian (Itjen) 55,000,000

Belanja Mengikat/Rutin, PNBP dan PHLN 3,439,377,629

21 Belanja pegawai, Tukin, dan operasional kantor (rutin) 2,902,235,975

22 Pinjaman Luar Negeri (PLN) 415,125,000

23 Hibah Luar Negeri (HLN) 20,686,500

24 Badan Layanan Umum 19,329,170

25 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) 82,000,984

29,636,867,131

26 Subsidi Pupuk 30,000,000,000

27 Subsidi Benih (padi, jagung, kedelai) 1,600,000,000

28 DAK Bidang Pertanian 3,500,000,000

64,736,867,131

Program Pembangunan

Kegiatan Pelayanan Dasar Pertanian

SUB TOTAL USULAN APBN KEMENTAN 2015

TOTAL USULAN APBN 2015

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Kementan mengusulkan anggaran 2015 Subsidi pupuk Rp 30T, subsidi benih Rp 1,6T dan dan DAK Pertanian Rp 3,5T

1 Subsidi Pupuk 30,000,000,000

2 Subsidi Benih (padi, jagung, kedelai) 1,600,000,000

3 DAK Bidang Pertanian 3,500,000,000 REKAPITULASI KEBUTUHAN DANA AL0KASI KHUSUS (DAK) BIDANG PERTANIAN 2015 -

No. Uraian Jumlah (Rp.000)

1 Pengembangan jaringan irigasi (JITUT-JIDES) *) 500.000 ha 1.250.000.000

2 Prasarana dan sarana perbenihan/bibit *) 193 paket 1.175.370.000

3 Prasarana dan sarana pengendalian OPT/penyakit hewan*) 178 paket 809.900.000

4 Penyediaan lumbung pangan *) 1.274 unit 127.400.000

5 Pembangunan/rehab BPP Kecamatan *) 343 unit 137.330.000

JUMLAH 3.500.000.000

Volume

Melanjutkan Reformasi Pembangunan bagi

Percepatan Pembangunan Ekonomi yang Berkeadilan

� Reformasi pembangunan untuk struktur ekonomi yang kokoh:

perceptan hilirisasi industri berbasis SDA; mengurangi impor

barang modal dan bahan baku; kepastian dan penegakan hukum

serta reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan.

� Percepatan pembangunan ekonomi secara menyeluruh: daya

saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan SDA

dan SDM berkualitas, serta kemampuan Iptek,

� Berkeadilan: pembangunan inklusif dan peningkatan rasa

keadilan.

RANCANGAN TEMA RKP 2015

3535Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

RANCANGAN ISU STRATEGIS PER BIDANG PEMBANGUNAN 2015*)

NO. ISU STRATEGIS

2

BIDANG PEMBANGUNAN EKONOMI

1 Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja

2 Transformasi Sektor Industri Dalam Arti Luas

3 Peningkatan Daya Saing UMKM dan Koperasi

4 Peningkatan Efisiensi Sistem Logistik dan Distribusi

3BIDANG PEMBANGUNAN PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA

3 Peningkatan Ketahanan Air

4

BIDANG PEMBANGUNAN PENGELOLAAN SDA DAN LINGKUNGAN HIDUP

1 Perkuatan Ketahanan Pangan

2 Peningkatan Ketahanan Energi

3 Percepatan Pembangunan Kelautan

4 Peningkatan Keekonomian Keanekaragaman Hayati dan Kualitas Lingkungan Hidup

9

BIDANG PEMBANGUNAN WILAYAH DAN TATA RUANG

1 Pembangunan Daerah Tertinggal dan Perbatasan

2 Pengelolaan Risiko Bencana

3 Sinergi Pembangunan Perdesaan

*) Perkiraan awal kebutuhan pendanaan isu strategis pembangunan mencapai Rp. 438,1 T

3636Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

37

Pagu Indikatif RAPBN Kementan 2015 Rp 15,82 T

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

BELANJA PEGAWAI BELANJA BARANG

1 SEKRETARIAT JENDERAL 767.264.116 50.000.000 817.264.116 - 6.300.000 - 3.036.251 402.856.599 1.229.456.966

2 INSPEKTORAT JENDERAL 20.172.000 3.264.000 23.436.000 - - - - 62.092.157 85.528.157

3 DITJEN TANAMAN PANGAN 52.500.000 12.266.000 64.766.000 - 3.500.000 - 627.475 2.663.310.884 2.732.204.359

4 DITJEN HORTIKULTURA 33.010.186 10.289.000 43.299.186 - - - - 585.795.800 629.094.986

5 DITJEN PERKEBUNAN 87.688.000 11.511.000 99.199.000 - - - 506.570 1.485.520.851 1.585.226.421

6 DITJEN PKH 140.786.000 60.000.000 200.786.000 - - 19.329.170 8.577.099 1.431.922.474 1.660.614.743

7 DITJEN PPHP 23.961.000 5.375.000 29.336.000 - - - - 563.940.200 593.276.200

8 DITJEN PSP 29.147.898 13.134.000 42.281.898 11.760.000 4.500.000 - - 3.143.790.400 3.202.332.298

9 BADAN LITBANG 553.048.800 155.300.000 708.348.800 246.360.000 - - 10.652.206 717.609.234 1.682.970.240

10 BPPSDMP 139.290.000 46.392.000 185.682.000 - 2.500.000 - 2.851.605 968.490.095 1.159.523.700

11 BKP 24.410.000 8.200.000 32.610.000 140.400.000 4.560.000 - - 404.814.900 582.384.900

12 BARANTAN 232.377.000 150.000.000 382.377.000 - - 53.049.319 246.955.711 682.382.030

JUMLAH 2.103.655.000 525.731.000 2.629.386.000 398.520.000 21.360.000 19.329.170 79.300.525 12.677.099.305 15.824.995.000

BLU PNBP RUPIAH MURNI TOTALNO ESELON-I

RANCANGAN PAGU INDIKATIF APBN 2015 (Rp 000)

BELANJA OPERASIONAL BELANJA

OPERASIONAL /

MENGIKAT

PLN HLN

38

Pagu Indikatif RAPBN Kementan 2015 untuk SubsidiPupuk dan Subsidi Benih

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

ALOKASI

(Rp 000)

1 Subsidi Pupuk 32.203.100.000

2 Subsidi Benih (padi, jagung, kedelai) 1.003.400.000

33.206.500.000

SUBSIDI

JUMLAH

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

PROGRAM DAN KEGIATAN

PEMBANGUNAN PERTANIAN 2015IV

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

PROGRAM PEMBANGUNAN PERTANIAN 2015-2019

1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya (Setjen)

2. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Pertanian (Itjen)

3. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Produksi Tanaman Pangan

(Ditjen Tanaman Pangan)

4. Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Hortikultura Ramah Lingkungan

(Ditjen Hortikultura)

5. Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (Ditjen

Perkebunan)

6. Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat (Ditjen PKH)

7. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Mutu, Pemasaran Hasil dan Investasi

Pertanian (Ditjen PPHP)

8. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP)

9. Program Penciptaan Teknologi dan Inovasi Pertanian Bio-industri Berkelanjutan (Balitbangtan)

10. Program Peningkatan Penyuluhan, Pendidikan dan Pelatihan Pertanian (BPPSDMP)

11. Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat (BKP)

12. Program Peningkatan Kualitas Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati

(Barantan)

KEMENTAN

STRUKTUR PROGRAM PEMBANGUNAN PERTANIAN (2010-2014)

Kegiatan

Komponen

TP Bun PPHP

PROGRAMPROGRAM

Hor PKH PSP

Litbang

BKPPSDMP

SetjenKarantina

Itjen

Kegiatan

Komponen

Kegiatan

Komponen

Kegiatan

Komponen

Kegiatan

Komponen

Kegiatan

Komponen

Kegiatan

Komponen

Kegiatan

Komponen

Kegiatan

Komponen

Kegiatan

Komponen

Kegiatan

Komponen

Kegiatan

Komponen

Kegiatan

Eselon-II

Eselon-IEselon-I

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

KEMENTAN

USULAN RESTRUKTURISASI PROGRAM PEMBANGUNAN PERTANIAN2015-2019

Peningkatan

kesejahteraan

petani

Pengembangan

Bio-energiPengembangan

Komoditas

Ekspor

Peningkatan

Ketahanan

Pangan

Kegiatan

Komponen

TP Bun PPHPHor PKH PSP Litbang BKPPSDMP SetjenKarantina Itjen

Kegiatan

Komponen

Kegiatan

Komponen

Kegiatan

Komponen

Kegiatan

Komponen

Kegiatan

Komponen

Kegiatan

Komponen

Kegiatan

Komponen

Kegiatan

Komponen

Kegiatan

Komponen

Kegiatan

Komponen

Kegiatan

Komponen

Kegiatan

Eselon-I

Eselon-II

SASARAN STRATEGIS

KEMENTAN

SASARAN STRATEGIS

KEMENTAN

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

PROGRAM

Ket: 1) pertumbuhan sasaran 2014-2015

URAIANCapaian

2013

Sasaran

2014

Sasaran

2015

Pertumbuhan1)

(%)

Growth PDB Pert luas (%) 3,54 3,69 3,72 0,81

Neraca Perdagangan

(US$ Milyar)18,35 20,15 23,87 18,46

Tenaga Kerja

(juta orang)36,05 35,77 35,36 (1,14)

Investasi PMA

(US$ Juta)4.303,0 5.593,0 6.971,0 24,64

Investasi PMDN

(Rp Milyar)25.015,0 28.134,0 30.589,0 8,73

NTP (2012:100) 99,71 101,21 102,00 0,78

SASARAN INDIKATOR MAKRO PERTANIAN 2015

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

(Juta ton)

KOMODITAS

Capaian

Produksi

2012

Capaian

Produksi

2013

Target

Produksi

2014

Target

Produksi

2015

Pertumbuhan5)

(%)

1. Padi1) 69,06 71,29 73,16 73,44 0,38

2. Jagung2) 19,39 18,51 20,09 20,54 2,24

3. Kedelai3) 0,84 0,78 1,27 1,29 1,57

4. Gula 2,59 2,54 2,97 3,10 4,38

5.Daging Sapi4) 0,42 0,43 0,46 0,48 4,35

6. Daging Unggas6) 0,88 0,95 1,02 1,69 65,69

7. Cabai 1,66 1,72 1,89 2,12 12,17

8. Bawang Merah 0,96 0,96 1,00 1,01 1,0

TARGET PRODUKSI KOMODITAS PANGAN STRATEGIS 2015

Ket: 1) GKG, 2) Pipilan Kering (PK), 3) Biji kering, 4) meat yield sapi lokal, 5) pertumbuhan sasaran 2014-2015, 6) 2012-2014 = daging ayam buras, 2015 = daging ayam ras dan buras

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

URAIANCapaian

2013

Target

2014

Target

2015

Pertumbuhan2)

(%)

Skor PPH1) 81,4 81,7 82,9 0,92

Penurunan Penduduk rawan

pangan (%)2,17 1 1 0,00

Penurunan Konsumsi Beras (%) 0,87 1,5 1,5 0,00

Konsumsi Energi

(kkal/kap/hari)1.930 1.997 2.011 2,08

Konsumsi Protein

(gr/kap/hari)55,7 55,2 55,3 0,2

TARGET KETAHANAN PANGAN 2015

Ket: 1) Indeks Pola Pangan Harapan; 2) pertumbuhan target 2014-2015

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id46

Ket: 1) pertumbuhan sasaran 2014-2015

(ton)

KOMODITAS

Capaian

Produksi

2012

Capaian

Produksi

2013

Target

Produksi

2014

Target

Produksi

2015

Prtumbuhn1)

(%)

1. Kelapa Sawit 26.015.518 27.746.125 28.439.000 29.648.079 4,25

2. Karet 3.012.254 3.107.544 2.801.000 3.322.855 18,63

3. Kopi 691.163 698.886 751.262 757.662 0,85

4. Kakao 740.513 777.539 809.203 896.620 10,8

5. Lada 87.841 88.675 92.000 97.234 5,69

6. Pala 25.321 25.909 27.000 28.868 6,92

7. Kelapa 3.189.897 3.228.110 3.380.000 3.843.397 13,71

8. Teh 145.575 146.682 151.020 153.756 1,81

9. Manggis 190.287 118.907 113.096 191.932 69,71

10 Salak 1.035.406 991.759 980.969 1.090.079 11,12

TARGET PRODUKSI KOMODITAS UNGGULAN 2015

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Ket: 1) pertumbuhan sasaran 2014-2015

(ton)

KOMODITAS

Capaian

Produksi

2012

Capaian

Produksi

2013

Target

Produksi

2014

Target

Produksi

2015

Pertumbuhan1)

(%)

11. Nanas 1.781.894 1.725.800 1.817.789 2.270.762 24,92

12. Mangga 2.376.333 2.058.607 2.298.092 2.377.421 2,01

13. Durian 888.127 689.682 846.503 896.125 13,30

14. Krisan* 397.651.571 383.984.867 218.910.706 348.031.062 58,98

15. Anggrek* 20.727.891 15.456.959 15.906.749 21.416.982 34,64

16. Biofarmaka 449.446 479.682 498.208 500.974 0,56

17. Babi 232.143 245.595 247.420 263.880 6,65

18. Kambing/ Domba 110.906 111.251 160.694 111.490 -30,62

TARGET PRODUKSI KOMODITAS UNGGULAN 2015

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

KEGIATAN UTAMA KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 (1)

NO KEGIATAN PRIORITAS VOLUMEALOKASI

(Rp 000)

2.059.458.400

1. Pengembangan Budidaya Padi 350.000 Ha 1.058.500.000

2. Pengembangan Budidaya Jagung 35.000 Ha 72.975.000

3. Pengembangan Budidaya Kedelai 350.000 Ha 681.750.000

4. Pengembangan Budidaya Ubi Kayu 9.950 Ha 29.850.000

5. Bantuan Sarana Pascapanen 2.205 Unit 216.383.400

392.520.900

1. Kawasan Tanaman Buah 6.307 Ha 98.490.000

2. Kawasan Tanaman Florikultura 450.000 m2 39.480.800

3. Kawasan Tanaman Sayuran dan Obat 1.304 Ha 131.125.100

4. Fasilitasi Pengelolaan OPT Hortikultura 2.045 Kali 58.711.100

5. Lembaga Perbenihan Hortikultura 160 Lembaga 64.713.900

1.112.254.007

1. Pengembangan Kopi 4.900 Ha 36.474.360

2. Pengembangan T e h 3.300 Ha 77.063.095

3. Pengembangan Kakao 21.000 Ha 177.620.899

4. Pengembangan Lada 1.700 Ha 18.058.217

5. Pengembangan Karet 19.600 Ha 145.970.076

6. Pengembangan Kelapa 25.100 Ha 68.043.543

7. Pengembangan Kelapa Sawit 5.500 Ha 42.746.810

8. Pengembangan Sagu 1.400 Ha 8.446.445

9. Pengembangan Tebu 60.000 Ha 475.728.625

10. Penanganan OPT Perkebunan 16.700 Ha 32.762.984

11. Pembinaan Pascapanen Perkebunan 303 Keltan 29.338.953

Ditjen Tanaman Pangan

Ditjen Hortikultura

Ditjen Perkebunan

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

KEGIATAN UTAMA KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 (2)

NO KEGIATAN PRIORITAS VOLUMEALOKASI

(Rp 000)

1.003.396.413

1. Pengembangan Budidaya Ternak Potong 550 Keltan 303.611.010

2. Pengendalian, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan Menular Strategis dan Zoonosis

5.590.515 Dosis 136.023.011

3. Produksi Vaksin dan Bahan Biologis 6.377.775 Dosis 21.612.185

4. Peningkatan Produksi Benih Ternak 4.800.000 Dosis 72.663.930

5. Peningkatan Produksi Bibit Ternak 312.260 Ekor 100.824.353

6. Penguatan Kelembagaan Perbibitan 268 Keltan 107.906.175

7. Pengembangan Pakan Hijauan 3.000.000 Stek 109.300.000

8. Penerapan Penjaminan Produk Hewan yang ASUH 154 Unit Usaha 151.455.749

339.080.300

1. Unit Usaha Pengolahan Hasil Tanaman Pangan 115 Unit 79.450.000

2. Unit Usaha Pengolahan Hasil Hortikultura 55 Unit 36.300.000

3. Unit Usaha Pengolahan Hasil Perkebunan 95 Unit 56.200.000

4. Unit Usaha Pengolahan Hasil Peternakan 85 Unit 62.800.000

5. Kelembagaan Pemasaran Petani 100 Unit 83.570.300

6. Pameran, Promosi, Eksibisi dan Perleombaan di Dalam Negeri/Luar Negeri

22 Kali 20.760.000

2.324.850.000

1. Jalan Pertanian 500 KM 50.000.000

2. Pengembangan Optimasi Lahan 200.000 Ha 420.000.000

3. Pengembangan Metode SRI 100.000 Ha 210.000.000

4. Perluasan Sawah 40.000 Ha 424.000.000

5. Perluasan Areal Hortikultura/Perkebunan/Peternakan 25.000 Ha 175.000.000

6. Pengembangan Jaringan Irigasi 350.000 Ha 350.000.000

7. Bantuan Traktor Roda-2 4.398 Unit 109.950.000

8. Bantuan Traktor Roda-4 50 Unit 37.500.000

9. Bantuan Pompa Air 2.420 Unit 48.400.000

10. PUAP 5.000 Gapoktan 500.000.000

Ditjen Peternakan & Kesehatan Hewan

Ditjen PPHP

Ditjen PSP

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

KEGIATAN UTAMA KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 (3)

NO KEGIATAN PRIORITAS VOLUMEALOKASI

(Rp 000)

739.346.100

1. Aparatur Pertanian yang Ditingkatkan Kompetensinya 3.276 Orang 50.507.600

2. Non Aparatur yang Ditingkatkan Kompetensinya 3.716 Orang 18.580.600

3. Aparatur Pertanian yang Mengikuti Pendidikan Tinggi

Kedinasan

2.776 Orang 34.212.000

4. Kelembagaan Penyuluhan Pertanian yang Difasilitasi 1.645 Unit 98.965.300

5. Ketenagaan Penyuluhan yang Difasilitasi 47.949 Orang 461.600.900

6. Pengawalan dan Pendampingan Penyuluh di Lokasi Sentra

Produksi Pangan Utama

1.000 WKPP 50.646.000

7. Generasi Muda Pertanian yang Mengikuti Pendidikan

Menengah Pertanian

18.230 Orang 24.833.700

262.673.000

1. Jumlah Lembaga Usaha Pangan Masyarakat yang

Dikembangkan

327 Lembaga 39.977.000

2. Jumlah Lumbung Pangan yang Diberdayakan 1.483 Lumbung 43.341.000

3. Jumlah Desa Mandiri Pangan yang Diberdayakan 429 Desa 26.085.000

4. Jumlah Kawasan Mandiri Pangan yang Diberdayakan 144 Kawasan 47.042.000

5. Jumlah Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi yang

Dikembangkan

456 SKPG 25.578.000

6. Jumlah Desa yang Diberdayakan dalam P2KP 2.699 Desa 80.650.000

Badan PPSDMP

Badan Ketahanan Pangan

373737

TINDAK LANJUT KEMENTAN TERHADAP

KESEPAKATAN PRA MUSRENBANGNAS(sumber: Bappenas, Mei 2014)

(a) Relevansi Isu Strategis Daerah dan Nasional

� Pertanian ada kesamaaan pemahaman pentingnya

Ketahanan Pangan (KP)

� diangkatnya KP sebagai isu strategis bagi hampir seluruh

provinsi (31 Provinsi).

� Provinsi yang tidak mengusulkan DKI Jakarta, Kepri, Kaltara.

� Perikanan juga sudah diangkat dalam Ketahanan Pangan

sebagai isu strategis bagi sebagian besar provinsi (20 provinsi), yaitu: Aceh, Sumut, Kepri, Sumsel, Babel,

Lampung, Banten, Jabar, DIY, Bali, Kalbar, Sulut, Gorontalo,

Sulbar, Sulsel, Sulteng, Sultra, Maluku, Maluku Utara, dan

Papua Barat.

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

3737

(b) Rekapitulasi Kesepakatan Kegiatan� Sebagian besar kegiatan yang diusulkan dapat diakomodasi, namun

volume dan anggarannya disesuaikan.

� Ada 4 kegiatan tidak diakomodasi karena:

� Kegiatan yang diusulkan bersifat fisik, sementara di K/L non fisik,

misal pembinaan kelembagaan tani (WISMP),

� Kegiatan hanya terdapat di pusat, misal pemantauan data distribusi

harga dan cadangan pangan,

� Kegiatan yang diusulkan sudah tidak ada lagi, misal BLBU. � Terdapat beberapa kegiatan yang belum diakomodasi karena

keterbatasan alokasi pada Renja Kementerian Kelautan dan PerikananTA 2015, seperti usulan lanjutan pembangunan pelabuhan perikananserta pengadaan kapal perikanan > 30 GT dan 10-30 GT

� Terdapat beberapa kegiatan yang tidak diakomodasi karenamerupakan kewenangan daerah (provinsi atau kab/kota), sehinggadiusulkan agar dapat didanai melalui DAK bidang Kelautan danPerikanan Provinsi maupun kab/kota, seperti pengadaan alat tangkapperikanan

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Lanjutan...

3737

(c) Tanggapan dan Masukan Pembahasan Pra Musrenbangnas ke depan

� Daerah hendaknya memastikan usulan yang disampaikan telah sesuai dengan

isu strategis, kegiatan (nomenklatur), serta jelas indikator dan volumenya.

Beberapa case dalam Pra Musrenbangnas:

� Usulan tidak semuanya terisi terutama pada volume target dan

anggaran sehingga tidak bisa disandingkan dengan Renja K/L

� Terdapat daerah yang tidak memiliki form F1 misal Sulteng

� Usulan kegiatan tidak sesuai dengan nomenklaturnya misalnya

usulan kegiatan pengembangan kakao namun masuk ke dalam

kegiatan pengembangan tanaman tahunan yang seharusnya masuk

dalam kegiatan pengembangan tanaman rempah dan penyegar

� Mengingat keterbatasan waktu, maka forum Pramusrenbangnas hendaknya

fokus kepada pembahasan kegiatan prioritas dan tidak membahas kegiatan

secara detil maupun kegiatan di tingkat kabupaten .

� Forum Pramusrenbangnas akan menghasilkan keputusan (diakomodasi,

tidak diakomodasi, dan dibahas lebih lanjut) terhadap usulan daerah, termasuk

didalamnya perubahan lokasi atau penambahan target kegiatan.

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Lanjutan...

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

USULAN KEBUTUHAN TAMBAHAN RUPIAH MURNI (RM)

PADA RENJA 2015 Rp. 5,47 T

Pada trilateral meeting antara Kementan, Bappenas dan

Kemkeu, dengan pagu indikatif Renja 2015 sebesar Rp

15,82 T, dirasakan masih kurang, maka Kementan

mengusulkan tambahan RM Rp.5,47 T untuk

(i) memenuhi penambahan output pada target padi dari

73,44 jt ton menjadi 75,57 jt ton, kedelai 0,9 jt ton

menjadi 1,5 jt ton, daging sapi dari 0,48 jt ton menjadi

0,53 jt ton dan gula dari 2,9 jt ton menjadi 3,10 jt ton;

(ii)menampung output baru penyediaan bahan baku bio-

energi dan bioindustri;

(iii)penambahan biaya operasional.

RINCIAN USULAN TAMBAHAN Rupiah Murni tahun 2015

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

No. PROGRAM PAGU (Rp.Juta)

KEMENTERIAN PERTANIAN 5.470.239

1Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Kementan 15.600

2Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur

Kementerian Pertanian -

3Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Dan Mutu Hasil

Tanaman Pangan 2.181.331

4Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Hortikultura

Ramah Lingkungan 55.000

5Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman

Perkebunan Berkelanjutan 393.220

6Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis

Peternakan Rakyat 1.140.000

7Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Mutu,

Pemasaran Hasil dan Investasi Pertanian 174.700

8Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana

Pertanian -

9Program Penciptaan Teknologi dan Inovasi Pertanian Bio-

industri Berkelanjutan 50.000

10Program Peningkatan Penyuluhan, Pendidikan dan Pelatihan

Pertanian 1.072.096

11Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan

Masyarakat 288.292

12Program: Peningkatan Kualitas Perkarantinaan Pertanian dan

Pengawasan Keamanan hayati 100.000

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

FOKUS PENGEMBANGAN

KAWASAN 2015-2019V

KAWASAN

• “Gabungan dari sentra-sentra pertanianyang terkait secara fungsional baik dalam

faktor sumber daya alam, sosial budaya,maupun infrastruktur, sedemikian rupa

sehingga memenuhi batasan luasanminimal skala ekonomi dan efektivitasmanajemen pembangunan wilayah”

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Perspektif Pengembangan Kawasan Pertanian (1)

• Pendekatanpengembangan wilayah :–Supply side strategy–Demand side strategy

• Tidak berkembangnyasuatu wilayah karena : – Rendahnya aktivitas

produksi (barang dan jasa) – Tingginya kebocoran

wilayah– Infrastruktur terbatas

Sinergi dan keseimbangan antara desa-kota

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Perspektif Pengembangan Kawasan Pertanian (2)

� Dari perspektif tata ruang, peningkatan

produktivitas wilayah dapat dilakukan dengan

mengembangkan pusat kegiatan baik dari

perspektif supply side maupun perspektif demand

side

� Fokus pada pengembangan sektor/ subsektor/

komoditas unggulan

� Mengembangkan keterkaitan (linkages) antar

wilayah (generative linkages) & mengurangi parasitic

linkages

� Membangun backward dan forward lingkages

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Arah Pengembangan Kawasan Pertanian

� Perkembangan sistem kawasan pertanian perlu

terintegrasi dengan pengembangan sistem

permukiman

� Pembanggunan pertanian tidak dapat dipisahkan

dengan pembangunan perdesaan

� Ekonomi rumah tangga petani dan ekonomi

perdesaan cenderung akan lebih majemuk (on farm,

off farm dan non farm)

� Perlu didorong pengembangan industrialisasi di

perdesaan berbasis pertanian

� Ke depan, perlu pendefinisian ulang terkait dengan

konsep petani dan perdesaan

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

KRITERIA KOMODITAS dan LOKASI CALON KAWASAN

a. LIMA Komoditas Pangan Utama (Padi, Jagung, Kedelai, Tebu dan Daging Sapi), dan 40 Komoditass Unggulan Nasional (Permentan Nomor: 50 tahun 2012)

b. Komoditas yang sejalan dengan Koridor Ekonomi: Sawit dan Karet (Sumatera-Kalimantan), Industri Pangan (Jawa), Jagung dan Sapi (Bali-Nustra), Pangan (Sulawesi), Pangan dan Ternak (Papua-Maluku).

1. KRITERIA KOMODITAS:

2. KRITERIA UMUM CALON LOKASI:a. Memiliki potensi pasar yang besar untuk SD pertanian (selama ini merupakan sentra)

b. Memanfaatkan kawasan yang ada, dimungkinkan membangun kawasan baru

c. Bisa di dalam satu kabupaten, lintas kabupaten, lintas provinsi

d. Mempertimbangkan skala ekonomi kewilayahan (bukan skala ekonomi unit usaha) dan keterkaitan ke belakang dan ke depan.

e. Mengacu pada peraturan perundangan, misal UU 12/1992, 18/2004, 18/2009, 41/2009, UU 13/2010, UU 18/2012, UU 19/2013.

f. Sejalan dengan Renstra Kementan, Kebijakan daerah (Renstrada Provinsi dan Renstrada Kabupaten) dan mengacu ketentuan RTRW

g. Adanya Komitmen Kepala daerah untuk membangun kawasan dimaksud

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

TAHAPAN PENGEMBANGAN KAWASAN

62

KAWASAN

BELUM BERKEMBANG

- ON FARM

- TEKNOLOGI BUDIDAYA

- SARANA & PRASARANA

- PENYULUHAN

Keterangan:

1) Ada pembagian tugas yang jelas

Pusat, Prov, Kab/Kota

2) Swasta, BUMN, dan masyarakat

pelaku utama kawasan

3) Pertanian basis penggerak ekonomi

4) Didukung infrastruktur memadai.

KAWSAN

SUDAH

BERKEMBANG:

- KELEMBAGAAN

- MUTU

- PEMASARAN

- OFF FARM

KAWASAN

CUKUP

BERKEMBANG:

- KELEMBAGAAN

- ON FARM

- SARANA & PRASARANA

INISIASIKAWASANBARU

PENUMBUHAN

PEMANTAPAN

EXISTING :SPAKU, KINAK,KIMBUN,AGROPOLITAN, KAS, PRIMATANI, IHDUA

Merauke,/Papua

Bambery/Fax-fax

Bulungan/Kaltim

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

PENGEMBANGAN

Proses Pengembangan Kawasan Pertanian

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

MEKANISME PRA-MUSRENBANGTAN

DAN AGENDA MUSRENBANGTANVI

KISI-KISI / OUTLINE TAYANGAN SESDIT/BADAN

(1) Sasaran IKU outcome, Regulasi dan Kebijakan Operasional Eselon-I pada

2015-2019

(2) Target produksi nasional dan dirinci target produksi per provinsi 2015-

2019, eselon-I lainnya menyesuaikan target output/outcome per provinsi

(3) Rencana pengembangan komoditas dan lokasi kabupaten/ kawasan

tahun 2015 secara berkelanjutan 2015-2019.

(4) Desain /model/bagan/rancangan pengembangan kawasan andalan

(5) Identifikasi masalah utama kawasan, potensi dan prospek

pengembangannya

(6) Rancangan kegiatan trigger/strategis, volume dan pagu indikatif per

kab/kota/ kawasan

(7) Rancangan kegiatan reguler/pelayanan dasar (mencakup lokasi, kegiatan,

volume dan pagu indikatif 2015)

(8) Evaluasi/sandingan e-proposal 2015 dengan Renja Eselon-I

(9) Rancangan penentuan Unit-Cost Kegiatan Utama 2015

(10) Rancangan jumlah Satker DIPA pusat-daerah 2015

Kementerian Pertanianwww.pertanian.go.id

1. Penentuan sasaran produksi per provinsi 2015

2. Penentuan komoditas dan lokasi kab/kota/kawasan 2015, sebagai

kelanjutan dari tahun sebelumnya dan dlm kerangka 2015-2019.

3. Identifikasi masalah utama pada kab/kota/kawasan dan identifikasi

potensi serta prospek pengembangannya

4. Rancangan kegiatan trigger, volume dan pagu indikatif per kab/

kota/kawasan

5. Sandingan e-proposal 2015 dengan Renja Eselon-I

6. Kesepakatan penentuan Unit-Cost Kegiatan 2015

7. Usulan Rancangan jumlah Satker DIPA 2015

� Output dari Pra-Musrenbangtan ini akan disampaikan pada Forum Musrenbangtan 13

Mei 2014 di Auditorium dan ditindaklanjuti dalam penyusunan RKA-K/L

� Setelah Musrenbangtan agar dilaksanakan kunjungan LAPANG untuk

mengidentifikasi dan analisis need assement kebutuhan setempat

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Output PRA-MUSRENBANGTAN

POKOK BAHASAN DISKUSI PADA PRA-MUSRENBANGTAN

7-9 Mei 2014

1. Diskusi target produksi/outcome per provinsi 2015-2019 dan

penentuan lokasi kawasan komoditas unggulan.

2. Penentuan lokasi inti kawasan (nama kecamatan, bisa eks

lokasi primatani, Agropolitan, pusat ekonomi dan lainnya)

3. Penentuan jenis program/kegiatan “trigger” / pemicu

pertumbuhan kawasan

4. Sandingan usulan e-proposal 2015 dengan Renja Eselon-I (hasil diskusi dituangkan ke dalam kesepakatan yang akan dijadikan

dasar bagi kabupaten/kota “mengusulkan” tambahan e-proposal baru)

5. Penentuan unit-cost RKA-K/L 2015 spesifik lokasi.

6. Diskusi penentuan calon satker DIPA TP provinsi/kab 2015

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

FORMAT DESK PRA-MUSRENBANGTAN (per provinsi)

PROV/KAB/KOTAE-PROPOSAL TAN

PANGAN*)TANAMAN PANGAN**) KESEPAKATAN

Komoditas

Eproposal,

Kegiatan dan

Volume

Usulan

(Rp.000)

Komoditas

Permentan

50/2012

Komoditas

Renja 2015

Komoditas,

Kegiatan &

Volume

Alokasi

Rp.000)

1. Aceh

a. Aceh utara

b. Aceh Barat

c. Pidie

dst...

2. Sumut

a. Dairi

b. Asahan

dst......

2. Sumbar

a. Solok

b. Tanah Datar

dst......Wakil Ditjen TP

ttd

Wakil SKPD Provinsi ......

ttd

Wakil Biroren

ttd

*) diisi oleh SKPD Provinsi dan dibawa pada saat desk

**) diisi oleh Ditjen/Badan lingkup Kementan

POKOK BAHASAN PADA MUSRENBANGTAN 13 Mei 2014

Tujuan: Memantapkan Rancangan Keterpaduan Program dan Kegiatan

Fokus Komoditas dan Lokasi tahun 2015-2019:

1. Membahas hal-hal strategis, terobosan baru dan atau penguatan/

perbaikan dalam kerangka 2015-2019.

2. Fokus pengembangan kawasan: komoditas strategis, lokasi prioritas,

penyempurnaan komponen kegiatan, keterpaduan LEAD-Pendukung

lintas subsektor, lintas K/L, dukungan daerah, menjawab isu terkini.

3. Pembangunan kawasan harus mampu mendorong partisipasi investor

dan dunia usaha.

4. Kebutuhan regulasi di pusat dan daerah (Perda/ Pergub/Perbup) untuk

akselerasi program pembangunan pertanian

5. Fokus program/ kegiatan serta arahan tindaklanjut Pra-musrenbangtan

6. Arahan rancangan Satker DIPA TP provinsi dan kabupaten tahun 2015

7. Lain-lain: (manajemen, koordinasi, agenda rapat 2015, pengawalan RKA-K/L, monevlap, dll)

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

JADWAL ACARA MUSRENBANGTAN 2014Tema: Pembangunan Bioindustri Pertanian untuk Peningkatan Ketahanan pangan

dan Kesejahteraan PetaniAuditorium Kementan, 13 MEI 2014

70

JAM ACARA NARASUMBER MODERATOR

Selasa, 13 Mei 2014

07.30 – 09.00 Registrasi Peserta

09.00 – 10.15 Pembukaan

Lagu Indonesia Raya

Pembacaan Doa

Laporan Ketua Panitia

Pengarahan dan Pembukaan

MC

Protokol

Ihsan

Karoren

Menteri Pertanian

10.15 – 10.30 Break

10.30 – 12.00 Panel-I

1. Hasil Evaluasi Pengawasan Pembangunan Pertanian

2. Kebijakan dan Program Pembangunan Pertanian 2015-2019

Inspektorat Jenderal

Sekretaris Jenderal

SAM Bidang

Hubungan

Internasional

12.00-13.00 ISHOMA -

13.00-15.15 Paparan Panel-II

Fokus Program dan Kegiatan PPHP, Ketahanan Pangan, PSDMP, Litbang dan

Perkarantinaan Tahun 2015

Dirjen PPHP, Ka.BKP,

KaBPPSDMP, KabaLitbang,

Kabarantan,

SAM Bidang

Lingkungan

15.30-15.45 Break dan Sholat -

15.45-17.50 Paparan Panel-III

Fokus Program dan Kegiatan Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan,

Peternakan dan PSP Tahun 2015

Dirjen TP, Dirjen Horti,

Dirjen Bun, Dirjen PKH,

Dirjen PSP,

Sekretaris

Mentan

17.50 – 18.00 Penutupan Sekretaris Jenderal

Eselon-1 dapat melaksanakan rapat lanjutan setelah 13 Mei 2014

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id