buat abdan.docx
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan praktikum
Setelah selesai percobaan , praktikan dapat :
mengunakan alat ukur dengan benar
menentukan tahanan dalam dari voltmeter dan ampermeter
menentukan batas ukur dari alat ukur
menentukan perluasan alat ukur
PEMAKAIAN ALAT UKUR
1.2 Dasar teori
Ampermeter : adalah suatu alat ukur yang dapatdigunakan untuk mengukur besarnya
arus listrik dari suatu rangkaian. Di dalam ampermeter tersebut
terdapat tahanan dalam yangtelah dirancang nilainya sekecil mungkin.
Sedang kan idealnyaa dalah nol.
Simbol Ampermeter:
Voltmeter : adalah suatu alat ukur untuk mengukur besarnya beda potensial atau
tegangan listrik dari suatu rangkaian. Berbeda dengan yang dirancang
pada alat ukur ampermeter, voltmeter dirancang mempunyai tahanan
dalam yang besar Idealnya adalah takt erhingga.
Simbol Voltmeter :
Ohmmeter : Adalah suatu alat ukur untuk mengetahui besarnya resistansi suatu
komponen, resistor atau suatu rangkaian listrik. Ohm meter digunakan
langsung untuk mengukur, maka rangkaian tidak boleh dalam
keadaan bertegangan.
A
V
Simbol Ohm meter :
Multimeter : Sesuai dengan namanya biasanya dapat digunakan sebagai
ampermeter, voltmeter ataupun Ohm meter. Dengan memindahkan
rotary switch/selector switch yang ada pada alat tersebut kita dapat
menentukan multimeter akan dipakai sebagai ampermeter, voltmeter
atau Ohmmeter. Pada multimeter batasukur dari tegangan dan arus
telah ditentukan sebelumnya.Untuk mengukur arus yang lebih besar
dari batas ukur multimeter tersebut, pada multimeter dipasang tahanan
yang paralel dengan multimeter. Besar nyatahanan tersebut akan
dibahas kemudian. Demikian juga bila multimeter tersebut digunakan
untuk mengukur tegangan yang lebih besar dari batas kemampuan
multimeter, tahanan seri perlu dipasang pada multimeter dan akan
dibahas nanti.
Menentukan tahanan shunt :
Im = batas ukur pada multimeter = 10 A. I = besarnya arus yang akan diukur = 15 A.
Tahanan dalam (Rm) = 0,01 Ω
Maka besarnya tahanan paralel Rsh yang harus dipasang adalah : 0,02 Ω
Ω
Menentukan tahanan seri:
Misalnya arus yang dibolehkan mengalir
melalui multimeter = 10 mA. Besarnya tegangan
yang akan diukur = 220 Volt. Tahanan dalam
Rm= 500Ω.
Batas ukur multimeter adalah 5 volt
Untuk itu besarnya tahananseri RS yang
diperlukan adalah = 21.500 atau21,5kΩ
1. DAFTAR PERALATAN
No Nama Alat No. Inventaris Jumlah
1 Power supply dc 1 buah
2 Multimeter 4buah
3 Proto board 1 buah
4 Saklar 1 buah
5 Resistor 1 buah
6 Kabel penghubung Secukupnya
2. LANGKAH KERJA
1. Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah ini :
2. On-kan power supply dan atur tegangan menjadi 0-10 volt.
3. Catat besarnya arus yang melalui tahanan tesebut. Catat juga besarnya tegangan pada
ampermeter untuk mengetahui nilai tahanan dalam dari ampermeter.
Cata data yang diperoleh pada tabel 1.
4. Ganti tahanan menjadi R=150 Ω /5W
On – kan power supply dan atur tegangan menjadi 15 volt.
Ukur besarnya tegangan dan arus yang terbaca pada voltmeter dan ampermeter
Catat datanya sesuai dengan langkah 3.
Variasikan tegangan untuk 17,5 volt dan 19 volt.
Catat datanya pada tabel 2.
5. Buat rangkaian seperti gambar di bawah ini
6. On – kan power supply dengan atur tegangan pada 10 volt, baca dan catat penunjukan
V1dan V2.
7. Buat rangkaian seperti gambar di bawah ini
Dengan menambahkan 2 tahanan seri (R2 + R3 = 100 kΩ + 220 kΩ ) padaV1 , baca
dan catat penunjukan kedua voltmeter tersebut Tabel 3. Variasikan teganganpada 12
V dan 15 V.
8. Ulangi langkah 7 untuk R2 + R3 = 10 KΩ + 4,7 KΩ
Tabel 4 (tentukan sendiri).
9. Buat rangkaian seperti gambar di bawah ini :
Posisi dari ring selektor multimeter pada Vdc = 10 volt.
Tentukan nilai tahanan seri RS yang akan digunakan untuk mengukur tegangan pada
R beban tersebut diatas. Tahanan dalam Rm = 50 KΩ /volt
Posisi dari ring selektor multimeter padaVdc = 10 volt. Tentukan nilai tahanan seri RS
yang akan digunakan untuk mengukur teganganan pada R beban tersebut diatas.
Tahanan dalam Rm= 50 KΩ /volt
10. Buat posisi dari ring selektor multimeter pada Idc = 3 mA.
11. Setelah selesai percobaan kembalikan peralatan
BAB II
PEMBAHASAN
ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN
2.1 Data Hasil Percobaan & Perhitungan
2.1.1 Percobaan 1
Rbeban = 47Ω / 5w
NoTegangan sumber (v)
Tegangan di amper meter (v)
Arus melalui R
(mA)
Tahanan dalam amper meter
(perhitungan) (Ω )1
2
3
4
5
2
4
6
8
10
0,25
0,5
0,9
1,05
1,35
30
70
105
140
175
8,333
7,142
8,571
7,5
7,714
Keterangan: Vp = Tegangan Perhitungan
Ip = Kuat Arus Listrik Perhitungan
RdA= Tahanan Dalam Ampere meter
It= Kuat Arus Listrik Teori
I t1 = V / R
= 2 / 47
= 0,0425 [A]
= 42,5 [mA]
R dA1 = VP / IP
= 0,25 / 30
= 0,008333[kΩ]
I t2 = V / R
= 4 / 47
= 0,1481[A]
=148,1 [mA]
R dA2 = VP / IP
= 0,5 / 70
= 0,007142 [kΩ]
I t3 = V / R
= 6 / 47
= 0,1276 [A]
=127,6 [mA]
R da3 = VP / IP
= 0,9 / 105
= 0,008571 [Ω]
I t4 = V / R
= 8 / 47
= 0,1702 [A]
= 170,2 [mA]
R dA4 = VP / IP
= 1,05 / 140
= 0,0075 [kΩ]
I t5 = V / R
= 10 / 47
= 0,2127 [A]
= 212,7 [mA]
R da5 = VP / IP
= 1,35 / 175
= 0,007714 [kΩ]
2.1.2 Percobaan 2
TABEL 2. R beban = 150 Ω
No Tegangan
sumber
(V)
Tegangan di
Ampermeter
(V)
Arus melalui
Rangkaian
(mA)
Tahanan dalam
ampermeter
(perhitungan)
[Ω]
1.
2.
3.
4.
5,
2
4
6
8
10
0,125
0,25
0,275
0,35
0,425
11,75
24
35
50
60
10,638
10,417
7,857
7
7,083
Keterangan: Vp = TeganganPerhitungan
Ip = Kuat Arus Listrik Perhitungan
RdA = Tahanan Dalam Ampere meter
It = Kuat Arus Listrik Teori
I t1 = V / R
= 2 / 150
= 0,01333 [A]
= 13,33 [mA]
R da1 = Vp / Ip
= 0,123 / 11,75
= 0,0010638 [kΩ]
I t2 = V / R
= 4 / 150
= 0,02667 [A]
=26,67 [mA]
R dA2 = Vp / Ip
= 0,25 / 24
= 0,0010417 [kΩ]
I t3 = V / R
= 6 / 150
= 0,04 [A]
=40 [mA]
R da3 = Vp / Ip
= 0,275 / 35
= 0,007857 [Ω]
I t4 = V / R
= 8 / 150
= 0,5333 [A]
= 53,33 [mA]
R dA4 = Vp / Ip
= 0,35 / 150
= 0,007 [kΩ]
I t5 = V / R
= 10 / 150
= 0,6667 [A]
= 66,67 [mA]
R da5 = Vp / Ip
= 0,425 / 60
= 0,007083 [kΩ]
2.1.3 Percobaan 3
TABEL 3.
NoTegangan
sumber
V1
(V
)
V2
(V)
Tahanan dalam amper meter
(perhitungan)
[Ω]
keterangan
1. 10 10 10 1200 Arus rangkaian tak dihitung
Rangakaian parallel V= konstan
I= V/R
IR1 = Vrd / Rt
= 10/ 1200
= 0,00833[A]
Rdv1 = V1 / IR1
= 10 / 0,00833
= 1200 [Ω]
2.1.4 Percobaan 4
TABEL 4.
No Tegangan
sumber
(V)
V1
(V)
V2
(V)
Tahanan dalam Ampere
meter
(perhitungan)
[Ω]
keterangan
1.
2.
3.
10
12
15
6,6
10
12,5
9,6
12
15
704000
1600000
1600000
-
R2+R3 seri
dgV1
Keterangan: Vb = Selisih antara V1 dan V2
Ip= Kuat Arus Listrik Perhitungan
RdA= Tahanan Dalam Ampere meter
Rt= Tahanan Teori (R2+R3)
Vb1 = V2-V1
= 9,6-6,6
=3 V
Ip1 = Vb1/Rt
= 3/320
= 9,375x10-3 [mA]
RdA1 = V11 /Ip1
= 6,6/9,375x10-3
=704[kΩ]
=704000[Ω]
Vb2 = V2 - V1
= 12 - 10
=2 V
Ip2 = Vb2 / Rt
= 2 / 320
= 6,25x10-3 [mA]
RdA2 = V12 / Ip2
= 10 / 6,25x10-3
=1600[kΩ]
=1600000[Ω]
Vb3 = V2 - V1
= 15 – 12,5
=2,5 V
Ip3 = Vb3 / Rt
= 2,5 / 320
= 7,8125x10-3 [mA]
RdA3 = V13 / Ip3
= 12,5 / 7,8125x10-3
=1600[kΩ]
=1600000[Ω]
2.1.5 Percobaan 5
TABEL 5
No Tegangan
sumber
(V)
Tahanan pada
Multimeter
(kΩ)
Tahanan dalam Potensiometer
(perhitungan)
[kΩ]
keterangan
1 13 48 50
Rangakaian parallel I= konstan
I= Im= Is
Rm = 50 [kΩ/volt]
Im = Vm /Rm
=12/(50000x12)
=2x10-5 A
V = Vs+Vm
13 =Is x Rs+Im x Rm
13 =(2x10-5 x Rs)+12
13-12 =2x10-5.Rs
Rs =1/2x10-5
=50 kOhm
2.1.6 Percobaan6
TABEL 6.
No Tegangan
sumber
(V)
Amperemeter
(A)
Tahanan dalam
Potensiometer
(perhitungan)
[Ω]
keterangan
1 11 0,3 20
Berdasarkan Teori:
0,3 A Rm= 1 Ohm
Vsh=0,3 V
I =V/RL
=11/1200
=9,16x10-3 A
Ish =I-Im
=9,16x10-3-3x10-3
=6,16x10-3
Rsh = Vsh/Ish
=0,3/6,16x10-3
=48,7 Ohm
Namun,ketika dilakukan pembacaan Vsh secara manual, didapatkan bahwa Vsh= 0,15
Rsh = Vsh/Ish
=0,15/6,16x10-3
=24 Ohm
Sehingga memperoleh hasil yang lebih mendekati nilai tahanan dalam potensiometer yang
terbaca.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Besarnya arus listrik dari suatu rangkaian & didalamnya terhadap tahanan dalam yang
kecil dan idealnya adalah nol dengan memakai rumus “ I = V/R , maka semakin besar
tahanannya semakin menuju angka idealnya yaitu nol dan sebaliknya sesuai dengan rumus I =
V/R dan voltage yang ditentukan makan tahapan harus sekecil mungkin.
Sesuai dengan rumusnya V = I . R dengan arus yang ada ditentukan maka tahanan harus
sebesar mungkin idealnya tak terhingga, sehingga voltmeter dapat dihitung.
Tahanan dalam yang didapatpada Volt Meter berbanding lurus dengan hasil yang didapat “
Semakin besar tegangan yang digunakan semakin besar pula tahanan dalam yang didapat ”
sebaliknya tahanan dalam yang didapat pada Ampere Meter berbanding terbalik dengan hasil
yang didapat “ Semakin besar arus yang digunakan semakin kecil tahanan dalam yang didapat “
3.2 Saran
Dari percobaan yang dilakukan diketahui bahwa penyimpangan yang terjadi cukup besar
sehingga mempengaruhi hasil yang diperoleh, hal ini diakibatkan oleh kondisi alat ukur yang
tidak sudah dalam keadaan standart sehingga alat ukur yang digunakan perlu dikalibrasi ulang.