bsi · web viewdari definisi di atas, dapat diketahui bahwa arus kas merupakan jumlah kas yang...
TRANSCRIPT
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Pengertian sistem di bagi menjadi dua pendekatan yaitu di lihat dari
pendekatan yang menekan pada prosedur dan di lihat dari pendekatan yang
menekankan pada elemen atau komponen.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur didefinisikan
sebagai berikut: “Suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan untuk
menyelesaikan sasaran tertentu.”
Dari kedua pengertian tersebut, dapat di simpulkan bahwa sistem adalah
sebagai suatu kumpulan atau himpunan antar group dan dan subsistem/ bagian/
komponen yang terorganisasi baik fisik maupun non fisik seperti hardware, software,
brainware dan procedur yang saling berinteraksi dan bekerjasama secara harmonis
untuk mencapai tujuan tertentu.
2.1.1. Pengertian Sistem
Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk
melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan yang dihasilkan oleh
suatu proses tertentu yang bertujuan untuk menyediakan informasi untuk membantu
mengambil keputusan manajemen operasi perusahaan dari hari ke hari serta
menyediakan informasi yang layak untuk pihak di luar perusahaan.
Pengertian sistem yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut:
1. Menurut Azhar Susanto (2013:22), “Sistem adalah kumpulan/group dari sub
sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling
berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai
satu tujuan tertentu”.
2. Menurut Sutarman (2009:5), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling
berinteraksi dalam suatu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian
suatu tujuan utama”.
3. Menurut Jogiyanto (2009:34), “Sistem dapat di definisikan dengan pendekatan
prosedur dan dengan pendekatan komponen”.
Menurut Mulyadi (2010:5), “Sistem adalah jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan sedangkan prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang”.
Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem
adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling
berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk
mencapai tujuan tertentu.
2.1.2. Karakteristik Sistem
Sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan
bahwa hal tersebut bisa dikaitkan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Komponen Sistem (Component)
Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem.
Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi
tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batasan Sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan
sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang
mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.
Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat
merugikan sistem tersebut.
4. Penghubung (Interface)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut
penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-
sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari
satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsitem lain melalui penghubung
tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk
satu kesatuan.
5. Masukan Sistem (Input)
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat
berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).
6. Keluaran Sistem (Output)
Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.
Keluaran ini dapat menjadi masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem
informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat
digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang
menjadi input bagi subsitem lain.
7. Pengolah Sistem (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan
menjadi keluaran.
8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat
deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem
tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau
tujuan yang telah direncanakan.
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang :
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
a. Sistem Abstrak (Abstrack System)
Adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara
fisik contohnya sistem teologia yang merupakan suatu sistem yang
menggambarkan hubungan antara tuhan dengan manusia.
b. Sistem Fisik (Phisycal System)
Adalah sistem yang tampak secara fisik sehingga setiap mahluk dapat
melihatnya misalnya seperti sistem komputer, sistem akuntansi, sistem
produksi, dan lain-lain.
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
a. Sistem Alamiah (Natural System)
Adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia
misalnya seperti tata surya, sistem galaxi, sistem produksi dan lain-lain.
b. Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
Adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan yang melibatkan
interaksi manusia misalnya seperti akuntansi, sistem informasi dan lain-lain.
3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilis
a. Sistem Deterministik (Deterministik System)
Adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah di prediksi.
Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran
dari sistem dapat diramalkan misalnya sistem komputer adalah contoh sistem
yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarka program-program
komputer yang dijalankan.
b. Sistem Probabilistik (Probabilistic System)
Adalah sistem yang kondisi masa depan tidak dapat diprediksi karena
mengundang unsur probabilitas misalnya sistem manusia.
4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
a. Sistem Terbuka (Open System)
Adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan
luarnya. Lebih spesifik dikenal dengan juga yang disebut dengan sistem
terotomasi, yang merupakan bagian dari sistem yang di gunakan dalam
masyarakat modern. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan
keluaran untuk subsistem lainnya misalnya sistem kebudayaan manusia.
b. Sistem Tertutup (Close System)
Adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan
lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur
tangan dari pihak luar. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi
kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup yang ada hanyalah
secara relatif tertutup tidak benar-benar tertutup (relatively closed system).
2.1.4. Pengertian Informasi
Informasi merupakan suatu kesatuan yang tampak maupun tidak yang
fungsinya untuk mengurangi ketidak pastian suatu keadaan atau peristiwa dimasa
depan. Informasi terdiri dari data yang telah diambil dan diolah untuk tujuan
informatif sebagai kesimpulan, argumen, atau dasar dalam pengambilan keputusan.
Selain pengertian diatas terdapat pula pengertian menurut para ahli, diantaranya:
1. Menurut Elilitan (2009:692), “Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari
pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata
(fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan”.
2. Menurut Sutabri (20011:69), “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan
atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan
keputusan”.
3. Menurut Mc.leod (2010:34) “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi
bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan bermanfaat bagi pengambilan
keputusan saat ini atau mendatang”.
4. Menurut Sutarman (2009:13), “Sistem informasi adalah ”Sistem dapat
didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis,
menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah
sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan,
kalkulasi)”.
5. Menurut Mulyanto (2009:29), “Sistem informasi adalah suatu komponen yang
terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses,
menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu
tujuan”.
Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat
disimpulkan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk
yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini
atau mendukung sumber informasi.
2.1.5. Kualitas Informasi
Adapun kualitas dari informasi adalah sebagai berikut :
1. Akurat
Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga
penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah
atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi
tersebut menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan
maksudnya. Ketidak akuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi
mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data
asli tersebut. Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah
informasi antara lain adalah:
a. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila
informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam
pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga
akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan
suatu masalah dengan baik.
b. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai
dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.
c. Informasi harus aman dari segala ganguan (noise) dapat mengubah atau merusak
akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.
2. Tepat Waktu
Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak
boleh terlambat. Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik,
karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan
dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya
informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu
disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan
informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan
demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah,
dan mengirimkan informasi tersebut.
3. Relevan
Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti
bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi
untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai
kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas.
Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.
2.1.6. Nilai Informasi
Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information)
ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam
kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu
memiliki manfaat yang tinggi pula.
Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi
tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat
ditaksir nilai efektivitasnya.
Terdapat lima hal yang menentukan nilai informasi, yaitu :
1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.
2. Untuk mendapatkan pengalaman.
3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan
masalah atau proses bisnis tertentu.
4. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau
yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai
ini bisa menghindari seorang manajer darimembuat kesalahan yang sama yang
dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.
Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat nya lebih efektif di
bandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat
ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai
efektivitasnya.
2.1.7. Pengertian Sistem Informasi
Menyangkut pemahaman tentang pengertian sistem informasi ini, dalam
bukunya Agus Mulyanto (2009:29) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi
Konsep dan Aplikasi mengutipkan beberapa pendapat para ahli, di antaranya :
1. Menurut James Alter, sistem informasi adalah “Kombinasi antar prosedur kerja,
informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai
tujuan dalam sebuah organisasi”.
2. Menurut Bodnar dan Hopwood, sistem informasi adalah “Kumpulan perangkat
keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke
dalam bentuk informasi yang berguna”.
3. Menurut Gelinas, Oram dan Wiggins, sistem informasi adalah “ Suatu sistem
buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis
komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan
mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada pemakai ”.
4. Menurut Turban, McLean dan Waterbe, sistem informasi adalah “Sistem yang
mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan mneyebarkan
informasi untuk tujuan spesifik”.
5. Menurut Joseph Wilkinson, sistem informasi adalah “Kerangka kerja yang
mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan
(input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran
perusahaan”.
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
adalah suatu sistem yang terdiri dari kumpulan komponen sistem, yaitu software,
hardware dan brainware yang memproses informasi menjadi sebuah output yang
berguna untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam suatu organisasi.
2.1.8. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Pada umumnya sistem informasi merupakan sebuah sistem yang ada pada
sebuah organisasi dimana didalamnya terdapat kombinasi yang terdiri dari kumpulan
orang, fasilitas, teknologi bahkan cara kerja atau metode sehingga menciptakan alur
sebuah komunikasi serta pemprosesan beragam tipe kejadian internal maupun
eksternal yang dapat dijadikan sebagai sebuah dasar dalam penentuan keputusan
berdasarkan informasi yang terdapat pada sistem tersebut.
Sebuah sistem tidak dapat berjalan tanpa adanya support atau dukungan
operasi dan managemen yag meliputi kombinasi teknologi informasi dan beragam
aktivitas manusia yang berperan sebagai pengguna teknologi itu sendiri. Berikut
beragam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli :
Menurut Hanif Al Fatta (2009:9) “Sistem informasi merupakan suatu
perkumpulan data yang terorganisasi beserta tatacara penggunaanya yang
mencangkup lebih jauh dari pada sekedar penyajian.Istilah tersebut menyir atkan
suatu maksud yang ingin dicapai dengan jalan memilih dan mengatur data serta
menyusun tatacara penggunaanya”.
Menurut Azhar Susanto (2013:72) dalam bukunya yang berjudul Sistem
Informasi Akuntansi: “Komponen-komponen yang saling berhubungan dan
bekerjasama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan informasi untuk
mendukung pengambilan keputusan koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan
gambaran aktivitas didalam perusahaan”.
Dengan demikian, dilihat dari definisi tersebut di atas sistem akuntansi dan
sistem informasi akuntansi mempunyai pengertian yang sama yaitu serangkaian
kegiatan administrative perusahaan dalam melaksanakan berbagai aktivitas sehari-
hari .
2.1.9. Pengertian Kas Kecil (Petty Cash)
Demi alasan keamanan, biasanya perusahaan menyimpan kas di bank
karena disamping lebih aman, juga untuk mempermudah pengendalian atas arus
keluar masuknya harta perusahaan. Namun selain menyimpan kas di bank,
perusahaan juga selalu memiliki kas yang disimpan oleh kasir perusahaan atau bagian
keuangan dan biasanya disebut kas kecil.
Menurut Rudianto (2012:188), “Kas kecil adalah uang tunai yang
disediakan perusahaan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya
relatif kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek atau giro”.
Dana kas kecil tersebut dikelola oleh kasir yang bertanggung jawab terhadap
pembayaran-pembayaran bernilai kecil dan rutin.
Menurut Rudianto (2012:188), terdapat dua metode pencatatan kas kecil,
yaitu:
1. Metode Imprest
Suatu metode pengisian dan pengendalian kas kecil yang jumlah kas kecil selalu
sama dari waktu ke waktu, karena pengisian kas kecil akan selalu sama 20
dengan jumlah yang telah dikeluarkan. Penggunaan kas kecil yang dicatat dengan
metode imprest tidak memerlukan pencatatan (jurnal) atas setiap transaksi yang
terjadi. Bukti-bukti transaksi dikumpulkan, dan pada saat pengisian kembali, kas
kecil diisi kembali berdasarkan jumlah dari keseluruhan bukti transaksi tersebut.
2. Metode Fluktuasi
Suatu metode pencatatan dan pengendalian kas kecil yang jumlah kas kecil akan
selalu berubah karena pengisian kembali kas selalu sama dari waktu ke waktu.
Pengeluaran yang menggunakan kas kecil harus selalu dicatat (dijurnal)
berdasarkan bukti transaksi yang ada satu per satu.
2.1.10. Pengertian Informasi Akuntansi Arus Kas
Kas sangat diperlukan oleh setiap perusahaan baik itu perusahaan swasta
maupun perusahaan milik pemerintah. Pada umumnya kas diperlukan perusahaan
karena tiga alasan yaitu transaksi, untuk berjaga-jaga dan untuk spekulasi guna
mengambil keuntungan kalau kesempatan ada. Karena alasan itulah perusahaan
dituntut untuk mempunyai ketersediaan kas yang cukup dan juga perusahaan harus
bisa mengelola arus kas tersebut.
Pengertian arus kas menuruut Harahap (2010:257) “Arus kas merupakan
suatu laporan yang memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan
pengeluaran kas suatu perusahaan pada suatu periode tertentu dengan
mengklasifikasikan transaksi pada kegiatan: operasi, pembiayaan, dan investasi”.
Arus kas masuk (cash inflow) dan arus kas keluar (cash outflow) masing-
masing terbagi dua bagian, antara lain :
1) Arus Kas Masuk (cash inflow)
a. Bersifat rutin, mislanya: penerimaan dari hasil penjualan secrara tunai,
penerimaan piutang yang telah di jadwalkan sesuai dengan penjualan kredit yang
di lakukan, dan lain-lain.
b. Bersifat tidak rutin, misalnya: penerimaan uang sewa gedung, penerimaan
modal saham, penerimaan utang atau kredit, penerimaan bunga, dan lain-lain.
2) Arus Kas Keluar (cash outflow)
a. Bersifat rutin, misalnya: pembelian bahan baku dan bahan pembantu,
membayar upah dan gaji, membeli peralatan kantor habis pakai, dan lain-lain.
b. Bersifat tidak rutin, misalnya: pembelian aset, pembayaran angsuran utang,
pembayaran deviden, dan lain-lain.
Dari definisi di atas, dapat diketahui bahwa arus kas merupakan jumlah
kas yang mengalir masuk dan keluar dalam satu periode tertentu. Dengan kata lain,
arus kas adalah perubahan yang terjadi dalam pos kas suatu periode.
2.1.11. Siklus Akuntansi
Gambar di bawah menunjukan langkah-langkah dalam siklus akuntansi
yang biasa di gunakan oleh perusahaan sebagai prosedur akuntansi dalam mencatat
transaksi dan menyiapkan laporan keuangan (financial statements)
s
1
Analisa Transaksi Bisnis
2
Menjurnal Transaksi
3
Posting ke Buku Besar (Ledger)
9
Neraca Saldo Setelah Penutup (pilihan)
10
Jurnal Pembalik Pilihan
Sumber : Puspitawati dkk, (2011:90)Gambar II.1.
Siklus Akuntansi Siklus akuntansi terdiri dari 2 bagian yang saling terkait yaitu proses
pencatatan dan proses pelaporan.
1. Proses Pencatatan
Mengacu pada pendapat Skousen et al (2009) dan Weygantd et al (2011).
Dalam praktik bisnis ada tiga langkah dasar dalam proses pencatatan yaitu:
a. Analisa setiap transaksi untuk mengetahui efek pada satu akun atau pos.
Proses pencatatan di mulai dengan menganalisis dokumen transaksi yang
menunjukan suatu aktivitas bisnis telah terjadi. Dokumen sumber (source
document) merupakan catatan pertama dari setiap transaksi yang merupakan
sumber informasi rinci transaksi.
b. Menjurnal informasi transaksi yang terjadi.
Setelah informasi dokumen keuangan di analisis, transaksi di catat dalam urutan
kronologis dengan ayat jurnal yang sesuai.
c. Memindahkan buku atau melakukan posting ke buku besar (ledger)
Buku besar (ledger) adalah kumpulan akun yang di gunakan oleh suatu entitas
bisnis. Informasi yang di catat dalam jurnal di pindahkan ke akun atau pas yang
sesuai pada buku besar.
2. Proses Pelaporan
Mengacu pada Skousesn et al (2009) dan Weygandt (2011), langkah
langkah dalam proses pelaporan adalah:
a. Menyiapkan Neraca Saldo (Trial Balance) atas akun-akun besar.
Neraca saldo adalah daftar semua akun dan saldonya. Setelah semua transaksi satu
periode di pindahkan bukukan ke buku besar, saldo setiap akun akun dapat di
hitung untuk memeriksa keseimbangan saldo debit dan kredit.
b. Membuat jurnal penyesuaian
Pada akhir periode banyak akun yang membutuhkan penyesuaian untuk
menunjukan kondisi yang sebenarnya. Untuk itu di butuhkan analisis atas setiap
akun dan berbagai dokumen sumber. Berdasarkan analisis tersebut, kemudian di
buat jurnal penyesuaian.
c. Membuat neraca saldo setelah penyesuaian
2.1.12. Pengertian Zakat
Ditinjau dari segi bahasa, kata zakat merupakan kata dasar (masdar) dari
zaka yang berarti berkah, tumbuh, bersih dan baik. Sesuatu itu zaka, berarti tumbuh
dan berkembang, dan seorang itu zaka, berarti orang itu baik.Menurut Lisan Al-‘Arab
arti dasar dari kata zakat, ditinjau dari sudut bahasa, adalah suci, tumbuh, berkah dan
terpuji; semuanya digunakan dalam al-Qur’an dan al-Hadits.Tetapi yang terkuat,
menurut al-Wahidi dan lain-lain, kata dasar zaka berarti bertambah dan tumbuh,
sehingga bisa dikatakan, tanaman itu zaka, artinya tumbuh, sedangkan tiap sesuatu
yang bertambah disebut zaka, artinya bertambah. Bila satu tanaman tumbuh tanpa
cacat, maka kata zaka di sini berarti bersih. Apabila seseorang diberi sifat zaka dalam
arti baik, maka berarti orang itu lebih banyak mempunyai sifat yang baik. Seorang itu
zaki, berarti seorang yang memiliki lebih banyak sifat-sifat orang baik, dan kalimat
“zakka al-hakim al-syuhud” berarti hakim menyatakan tambahan para saksi dalam
khabar. Zakat dari segi istilah fiqih berarti “Sejumlah harta tertentu diwajibkan Allah
diserahkan kepada orang-orang yang berhak” disamping berarti “mengeluarkan
jumlah tertentu itu sendiri”. Jumlah yang dikeluarkan itu disebut zakat katrna yang
dikeluarkan itu menambah banyak, membuat lebih berarti, dan melindungikekayaan
itu dari kebinasaan”. Demikian disampaikan oleh Al-Nawawi mengutip pendapat Al-
Wahidi. (Fiqh al-Zakat, I/36).
1. Golongan Yang Berhak Menerima Zakat
a. Fakir Miskin
1) Fakir; yaitu orang yang tidak mempunyai harta atau mata pencaharian yang layak
yang bisa mencukupi kebutuhan-kebutuhannya baik sandang, papan dan pangan.
2) Miskin; yaitu orang yang mempunyai harta atau mata pencaharian tetapi tidak
mencukupi. Perlu diketahui bahwa pengangguran yang mampu bekerja dan ada
lowongan pekerjaan halal yang dan layak tetapi tidak mau bekerja karena malas,
bukan termasuk fakir/miskin. Sedangkan para santri yang mampu bekerja tetapi
tidak sempat bekerja karena kesibukan belajar jika kiriman belum mencukupi
maka termasuk fakir/miskin.( H.Syarwani ala at-Tuhfah 7/164)
b. Amil zakat
Yang dimaksud dengan amil zakat ialah suatu panitia atau badan yang dibentuk
oleh pemerintah untuk menangani masalah zakat dengan segala persoalannya.
Ada beberapa syarat yang dipenuhi dalam diri amil yaitu :
1) Beragama Islam
2) Mukallaf (sudah baligh dan berakal)
3) Merdeka (bukan budak)
4) Adil dengan pengertiantidak pernah melakukan dosa besar atau dosa kecil secara
kontinyu
5) Bisa melihat, bisa mendengar.
6) Laki-laki
7) Mengerti terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya
8) Tidak termasuk ahlul-bait atau bukan keturunan Bani Hasyim dan Bani
Muththalib
9) Bukan mawali ahlul-bait atau budak yang dimerdekakan oleh golongan Bani
Hasyim dan Bani Muththalib.
10) Mu’allaf
11) Mukatab
12) Gharim
Gharim ialah orang-orang yang mempunyai beban hutang kepada orang
lain. Hutang tersebut ada kalanya ia pergunakan untuk mendamaikan dua kelompok
yang betikai, atau hutang untuk membiayai kebutuhannya sendiri dan tidak mampu
membayarnya, dan atau hutang karena menanggung hutang orang lain.
13) Sabilillah
Sabilillah adalah orang-orang yang berperang di jalan Allah SWT dan
mereka tidak mendapatkan bayaran resmi dari negara meskipun mereka tergolong
orang-orang yang kaya. Menurut madzhab Syafi’ie sabilillahtertentu bagi mereka
yang berperang di atas. Sementara ada yang berpendapat bahwa termasuk
sabilillahadalah segala sesuatu yang menjadi sarana kebaikan adalam agama seperti
pembangunan madrasah, masjid, rumah sakit Islam dan jalan raya atau seperti para
guru dan kiai yang berkonsentrasi mengajarkan agama Islam kepada masyarakat.
(lihat Jawahir al-Bukhari, al-Tafsir al-Munir, Qurrah al-A’in al-Malikiyah)
14) Ibnu Sabil
Ibnu Sabil adalah musafir yang akan bepergian atau yang sedang melewati
tempat adanya harta zakat dan membutuhkan biaya perjalanan menurut
Syafi’iyah dan Hanabilah. Catatan: Pertama, perlu diketahui bahwa dalam pemberian
zakat terhadap al-ashnaf al-tsamaniyah di atas masing-masing kategori
(kelompok) minimal tiga orang. Dan kedua, semua kelompok di atas diberi sesuai
dengan kebutuhannya; fakir miskin diberi secukupnya untuk kebutuhan selama satu
tahun, gharim dan mukatab diberi secukupnya untuk membayar tanggungannya,
sabilillah diberi secukupnya untuk kebutuhan dalam peperangan, ibnu sabil diberi
secukupnya sampai ke negerinya, mu’allaf diberi dengan pemberian yang dapat
menghasilkan tujuan sesuai dengan macam-macamnya mu’allaf di atas, dan amil
diberi sesuai dengan upah pekerjaannya.
2. Orang Yang Wajib Mengeluarkan Zakat
Orang yang wajib mengeluarkan zakat adalah orang yang beragama Islam
dan merdeka (hurr). Anak kecil (shabi) juga dikenakan kewajiban zakat dalam
hartanya. Orang yang mempunyai hutang yang menghabiskan kekayaannya menurut
pendapat yang azhhar dalam madzhab Syafi’e wajib mengeluarkan zakat. Namun
menurut Hanabilah hutang yang tidak bisa terbayar kecuali dengan harta yang
dizakati atau dengan menjual kebutuhan hidup (primer; pangan dan skunder; sandang,
papan) maka bisa menggugurkan kewajiban zakat, baik sudah jatuh tempo atau
belum.(Kassyaf al-Qina’ 2/202)
2.1.13. Pengertian Infaq
Infaq berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan sesuatu (harta)
untuk kepentingan sesuatu. Menurut terminologi syariat, infaq berarti mengeluarkan
sebagian dari harta atau pendapatan/penghasilan untuk suatu kepentingan yang
diperintahkan Islam. Jika zakat ada nishabnya, infaq tidak mengenal nishab.
Infaq dikeluarkan setiap orang yang beriman, baik yang berpenghasilan
tinggi maupun rendah, apakah ia di saat lapang maupun sempit (QS. 3:134)
Jika zakat harus diberikan pada mustahik tertentu (8 asnaf), maka infaq boleh
diberikan kepada siapapun. Misalnya, untuk kedua orang tua, anak-yatim, dan
sebagainya. (QS. 2:215)
Infaq adalah pengeluaran sukarela yang di lakukan seseorang, setiap kali ia
memperoleh rizki, sebanyak yang ia kehendakinya. Allah memberi kebebasan kepada
pemiliknya untuk menentukan jenis harta, berapa jumlah yang yang sebaiknya
diserahkan.
2.1.14. Pengertian Sedekah
Shadaqah berasal dari kata shadaqa yang berarti benar. Orang yang suka
bersedekah adalah orang yang benar pengakuan imannya. Adapun secara terminologi
syariat shadaqah makna asalnya adalah tahqiqu syai'in bisyai'i, atau
menetapkan/menerapkan sesuatu pada sesuatu. Sikapnya sukarela dan tidak terikat
pada syarat-syarat tertentu dalam pengeluarannya baik mengenai jumlah, waktu dan
kadarnya. Atau pemberian sukarela yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain,
terutama kepada orang-orang miskin setiap kesempatan terbuka yang tidak ditentukan
jenis, jumlah maupun waktunya, sedekah tidak terbatas pada pemberian yang bersifat
material saja tetapi juga dapat berupa jasa yang bermanfaat bagi orang lain. Bahkan
senyum yang dilakukan dengan ikhlas untuk menyenangkan orang lain termasuk
kategori sedekah. Shadaqoh mempunyai cakupan yang sangat luas dan digunakan Al-
Qur'an untuk mencakup segala jenis sumbangan. Shadaqah ialah segala bentuk nilai
kebajikan yang tidak terikat oleh jumlah, waktu dan juga yang tidak terbatas pada
materi tetapi juga dapat dalam bentuk non materi, misalnya menyingkirkan rintangan
di jalan, menuntun orang yang buta, memberikan senyuman dan wajah yang manis
kepada saudaranya, menyalurkan syahwatnya pada istri.
Sedekah berarti memberi derma, termasuk memberikan derma untuk
mematuhi hukum dimana kata zakat digunakan didalam Al-Qur'an dan Sunnah. Zakat
telah disebut pula sedekah karena zakat merupakan sejenis derma yang diwajibkan
sedangkan sedekah adalah sukarela, zakat dikumpulkan oleh pemerintah sebagai
suatu pengutan wajib, sedegkan sedekah lainnya dibayarkan secara sukarela. Jumlah
dan nisab zakat di tentukan, sedangkan jumlah sedekah yang lainya sepenuhnya
tergantung keinginan yang menyumbang.
Pengertian sedekah sama dengan pengertian infaq, termasuk juga hukum
dan ketentuan-ketentuannya. Hanya saja shadaqoh mempunyai makna yang lebih luas
lagi dibanding infaq. Jika infaq berkaitan dengan materi, sedekah memiliki arti lebih
luas, menyangkut juga hal yang bersifat nonmateriil.
2.1.15. Pengertian Wakaf
Ditinjau dari segi bahasa wakaf berarti menahan. Sedangkan menurut
istilah syara’, ialah menahan sesuatu benda yang kekal zatnya, untuk diambil
manfaatnya untuk kebaikan dan kemajuan Islam. Menahan suatu benda yang kekal
zatnya, artinya tidak dijual dan tidak diberikan serta tidak pula diwariskan, tetapi
hanya disedekahkan untuk diambil manfaatnya saja.
Ada beberapa pengertian tentang wakaf antara lain:
Pengertian wakaf menurut mazhab syafi’i dan hambali adalah seseorang
menahan hartanya untuk bisa dimanfaatkan di segala bidang kemaslahatan dengan
tetap melanggengkan harta tersebut sebagai taqarrub kepada Allah ta’alaa
Pengertian wakaf menurut mazhab hanafi adalah menahan harta-benda
sehingga menjadi hukum milik Allah ta’alaa, maka seseorang yang mewakafkan
sesuatu berarti ia melepaskan kepemilikan harta tersebut dan memberikannya kepada
Allah untuk bisa memberikan manfaatnya kepada manusia secara tetap dan kontinyu,
tidak boleh dijual, dihibahkan, ataupun diwariskan.
Pengertian wakaf menurut imam Abu Hanafi adalah menahan harta-benda
atas kepemilikan orang yang berwakaf dan bershadaqah dari hasilnya atau
menyalurkan manfaat dari harta tersebut kepada orang-orang yang dicintainya.
Berdasarkan definisi dari Abu Hanifah ini, maka harta tersebut ada dalam
pengawasan orang yang berwakaf (wakif) selama ia masih hidup, dan bisa diwariskan
kepada ahli warisnya jika ia sudah meninggal baik untuk dijual ayau dihibahkan.
Definisi ini berbeda dengan definisi yang dikeluarkan oleh Abu Yusuf dan
Muhammad, sahabat Imam Abu Hanifah itu sendiri.
Pengertian wakaf menurut mazhab maliki adalah memberikan sesuatu hasil
manfaat dari harta, dimana harta pokoknya tetap/lestari atas kepemilikan pemberi
manfaat tersebut walaupun sesaat.
Pengertian wakaf menurut peraturan pemerintah no. 28 tahun 1977 adalah
perbuatan hukum seseorang atau badan hukum yang memisahkan sebagian harta
kekayaannya yang berupa tanah milik dan melembagakannya untuk selama-lamanya.
Bagi kepentingan peribadatan atau keperluan umum lainnya sesuai dengan ajaran
agama Islam.
Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa wakaf itu termasuk
salah satu diantara macam pemberian, akan tetapi hanya boleh diambil manfaatnya,
dan bendanya harus tetap utuh. Oleh karena itu, harta yang layak untuk diwakafkan
adalah harta yang tidak habis dipakai dan umumnya tidak dapat dipindahkan,
mislanya tanah, bangunan dan sejenisnya. Utamanya untuk kepentingan umum,
misalnya untuk masjid, mushala, pondok pesantren, panti asuhan, jalan umum, dan
sebagainya.
Hukum wakaf sama dengan amal jariyah. Sesuai dengan jenis amalnya
maka berwakaf bukan sekedar berderma (sedekah) biasa, tetapi lebih besar pahala
dan manfaatnya terhadap orang yang berwakaf. Pahala yang diterima mengalir terus
menerus selama barang atau benda yang diwakafkan itu masih berguna dan
bermanfaat. Hukum wakaf adalah sunah.
1. Syarat dan Rukun Wakaf
a. Syarat Wakaf
Syarat-syarat harta yang diwakafkan sebagai berikut:
1) Diwakafkan untuk selama-lamanya, tidak terbatas waktu tertentu (disebut
takbid).
2) Tunai tanpa menggantungkan pada suatu peristiwa di masa yang akan datang.
Misalnya, “Saya wakafkan bila dapat keuntungan yang lebih besar dari usaha
yang akan datang”. Hal ini disebut tanjiz
3) Jelas mauquf alaih nya (orang yang diberi wakaf) dan bisa dimiliki barang yang
diwakafkan (mauquf) itu
b. Rukun Wakaf
Orang yang berwakaf (wakif) syaratnya adalah sebagai berikut:
1) Kehendak sendiri
2) Berhak berbuat baik walaupun non Islam
3) Sesuatu (harta) yang diwakafkan (mauquf)
4) Tempat berwakaf (yang berhak menerima hasil wakaf itu), yakni orang yang
memilki sesuatu, anak dalam kandungan tidak syah.
5) Akad, misalnya: “Saya wakafkan ini kepada masjid, sekolah orang yang tidak
mampu dan sebagainya” tidak perlu qabul (jawab) kecuali yang bersifat pribadi
(bukan bersifat umum)
2. Harta yang Diwakafkan
Wakaf meskipun tergolong pemberian sunah, namun tidak bisa dikatakan
sebagai sedekah biasa. Sebab harta yang diserahkan haruslah harta yang tidak habis
dipakai, tapi bermanfaat secara terus menerus dan tidak boleh pula dimiliki secara
perseorangan sebagai hak milik penuh. Oleh karena itu, harta yang diwakafkan harus
berwujud barang yang tahan lama dan bermanfaat untuk orang banyak, misalnya:
a. Sebidang tanah.
b. Pepohonan untuk diambil manfaat atau hasilnya.
c. Bangunan masjid, madrasah, atau jembatan.
Dalam Islam, pemberian semacam ini termasuk sedekah jariyah atau amal
jariyah, yaitu sedekah yang pahalanya akan terus menerus mengalir kepada orang
yang bersedekah. Bahkan setelah meninggal sekalipun, selama harta yang diwakafkan
itu tetap bermanfaat.
3. Landasan Wakaf Di Indonesia
Berikut adalah landasan wakaf di Indonesia :
a. Landasan Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah
Milik
b. Peraturan Menteri dalam Negeri No. 6 Tahun 1977 tentang Tata Cara
Pendaftaran Tanah mengenai Perwakafan Tanah Milik
c. Peraturan Menteri Agama No. 1 Tahun 1978 Tentang Peraturan Pelasanaan
Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah Milik
d. Peraturan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam No. Kep/P/75/1978
tentang Formulir dan Pedoman Peraturan-Peraturan tentang Perwakafan Tanah
Milik.
2.2 . Peralatan Pendukung (Tool System)
Merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika
model dari suatu sistem dengan menggunakan simbol-simbol, lambang-lambang,
diagram-diagram yang menunjukan secara tepat arti dan fungsinya. Adapun peralatan
pendukung (tools system) yang dijelaskan sebagai model sistem yang akan dirancang
adalah sebagai berikut :
2.2.1. Unified Language Modeling (UML)
Menurut Nugroho (2010:6), “UML (Unified Modeling Language) adalah
‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma
‘berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk
penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa
sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.
Menurut Nugroho (2009:4) UML (Unified Modeling Language) adalah Metodologi kolaborasi antara metoda-metoda Booch, OMT (ObjectModeling Technique), serta OOSE (object Oriented Software Enggineering) dan beberapa metoda lainnya, merupakan metodologi yang paling sering digunakan saat ini untuk analisa dan perancangan sistem dengan metodologi berorientasi objek mengadaptasi maraknya penggunaan bahasa “pemrograman berorientasi objek” (OOP).
Menurut Rosa dan Salahudin (2011:113) Unifield Modeling Language (UML)
adalah “salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk
mendefinisikan requirement membuat analisis dan desian, serta menggambarkan
arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan
grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan
pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek
(Object Orientedprogramming)”.
2.2.2. Diagram Unified Modeling Language (UML)
UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sistem. Dengan
menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi perangkat
lunak, sistem operasi apapun serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun.
Pemodelan merupakan gambaran dari suatu proses yang dituangkan kedalam
pemetaan dengan kaidah-kaidah tertentu.
Abstraksi konsep dasar UML terdiri dari structural classification, dinamic
behaviour dan model management. UML mendefinisikan diagram-diagram sebagai
berikut :
1. Activity Diagram
Menurut Rossa dan M.Shalahuddin (2013:161) mengatakan bahwa,
“Diagram aktivitas atau activity diagram menggunakan workflow (aliran kerja) atau
aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat
lunak”. Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan aliran kerja atau
aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat
lunak. Diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan
aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.
Berikut adalah contoh activity diagram :
Petugas perpustakaan Pengunjung/anggota perpustakaan
Login
Menampilkan menu
mengelola
pustaka
mengelola
anggota pustaka
Mengelola
pinjaman
Mengelola
etugas
Logout
Sumber : Menurut Rossa dan M.Shalahuddin (2013:176) Gambar II.2.
Contoh Activity Diagram
2. Use Case Diagram
Menurut Rosa dan Salahudin (2011:130) Use case merupakan pemodelan untuk melakukan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.
Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan
(behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah
interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan
dibuat.Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada
didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-
fungsi itu.
Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel
mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian
apa yang disebut aktor dan use case.
a. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem
informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang tentu akan dibuat itu
sendiri, ajdi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum
tentu merupakan orang.
b. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang
saling bertukar pesan ntar unit atau aktor. Berikut adalah contoh diagram use case
dari sistem informasi manajemen perpustakaan:
<<include>
Memasukan anggota
Mencari anggota
Menghapus anggota
Mengubah anggota
Melihat anggota
Mengelola anggota
Melihat peminjamanMencari peminjaman
Menghapus peminjaman
Mengubah peminjaman
Mengelola peminjaman
Memasukan pinjaman
Login
Logout
petugas perpustakaan<<include>>
<<include>>
<<include>>
Anggota/pengunjung perpustakaan
Sumber: Rosa A.S dan M.Shalahuddin (2013 : 205)
Gambar II.3.Contoh Use Case Diagram
3. Sequance Diagram
Menurut Rossa dan M.Shalahuddin (2013:165) “Diagram sequence
menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup
objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek”. Diagram sekuen
menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup
objek dan massage yang dikirimkan dan diterima objek. Oleh karena itu untuk
menggambar diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam
ValidasiMemeriksa status
login
Memasukkan petugas
Mengubah petugas petugas
Menghapus petugas
Mengelola petugas
Mencari petugas
Mengelola pustaka
Melihat petugas
Mengelola pustaka
Mengubah pustaka
Menghapus pustaka
Melihat pustaka
Mencari pustaka
sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansi menjadi
objek itu. Membuat diagram sekuen juga dibutuhkan untuk melihat skenario yang ada
pada use case.
Banyaknya diagram sekuen yang harus digambar adalah minimal sebanyak
pendefunisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua use
case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesab sudah dicakup pada diagram
sekuen sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan maka diagram sekuen
yang harus dibuat juga semakin banyak.
Berikut adalah contoh dari sequence diagram:
1: main() 2 : tampilMenu()
3 : klik menu logout 4 : logout()
Sumber: Rosa A.S dan M.Shalahuddin (2013 : 233)
Gambar II.4.Contoh Sequence Diagram
4. Deployment Diagram
Diagram deploymentatau deployment diagrammenunjukan konfigurasi
komponen dalam proses ekseskusi aplikasi. Diagram deployment juga dapat
digunakan untuk memodelkan hal-hal berikut:
Petugasperpustakaan M : Main an : Antarmuka
V : Validasi
a. Sistem tambahan (embedded system) yang menggambarkan rancangan device,
node, dan hardware.
b. Sistem client/server
c. Sistem terdistribusi murni
d. Rekayasa ulang aplikasi
Berikut adalah contoh diagram demployment :
Server
php server
components user onterface business processing security
MySQL
components data
Sumber: Rosa A.S dan M.Shalahuddin (2013 : 210)Gambar II.5.
Contih Demployment Diagram
2.2.3. ERD (Entity Relationship Diagram)
Menurut Rosa dan M. Shalahuddin (2015:50) “ERD ( Entity Relationship
Diagram) adalah bentuk paling awal dalam melakukan perancangan basis data
relasional.” ERD (Entity Relationship Diagram) dikembangkan berdasarkan teori
himpunan dalam bidang matematika. ERD (Entity Relationship Diagram) digunakan
untuk pemodelan basis data rasional. ERD (Entity Relationship Diagram) memiliki
beberapa aliran notasi seperti notasi Chen (dikembangkan oleh Petter chen), Barker
(dikembangkan oleh Richard Barker, Ian Palmer, Harry Ellis), notasi Crows Foot,
dan beberapa notasi lain. Namun yang banyak digunakan adalah notasi dari Chen.
Pemodelan awal basis data yang paling banyak digunakan adalah
menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). ERD dikembangkan berdasarkan
teori himpunan dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis
data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data tidak perlu menggunakan
ERD. ERD memiliki beberapa aliran notasi seperti notasi Chen (dikempengkan oleh
Peter Chen), Barker (dikembangkan oleh Richard Barker, Ian Palmer, Harry Elis),
notasi Crow’s Foot, dan beberapa notasi lain. Namun yang banyak digunakan adalah
notasi dari Chen. Berikut adalah simbol-simbol yang digunakan pada ERD dengan
notasi Chen:
Tabel II.1.
nama_atribut
Tabel Contoh ERDSimbol DeskripsiEntitas / entity Entitas merupakan data inti yang akan
disimpan; bakal tabel pada basis data; benda yang memiliki data dan harus disimpan datanya agar dapat diakses oleh aplikasi komputer; penamaan entitas biasanya lebh ke kata benda dan belum merupakan nama tabel
Atribut Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan; biasanya berupa id; kunci primer dapat lebih dari satu kolom, asalkan kombinasi dari bebrapa kolom tersebut dapat bersifat unik (berbeda tanpa ada yang sama)
Atribut multinilai / multivalue Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari satu
Relasi Relasi yang menghubungkan antar entitas; biasanya diawali dengan kata kerja
Asosiasi / association
N
Penghubung antara relasi dan entitas dimana di kedua ujungnya memiliki multiplicity kemungkinan jumlah pemakaian Kemungkinan jumlah maksimum keterhubungan antara entitas satu dengan entitas yang lain disebut dengan kardinalitas. Misalkan ada kardinalitas 1 ke N atau sering disebut dengan one to many menghubungkan entitas A dan entitas B maka
Sumber : Rosa dan M. Shalahuddin (2015:162)
ERD biasanya memiliki hubungan binary (satu relasi menghubungkan dua
buah entitas). Beberapa metode perancangan ERD menoleransi hubungan relasi
ternary (satu relasi menghubungkan tiga buah relasi) atau N-ary (satu relasi
menghubungkan banyak entitas), tapi banyak metode perancangan ERD yang tidak
mengizinkan hubungan ternary atau N-ary. Berikut adalah contoh bentuk hubungan
relasi dan ERD.
Nama_entitas
nama_atribut
nama_atribut
nama_relasi
Tabel II.2.Tabel Hubungan Relasi dan ERD
Nama Gambar
Binary
Ternary
N-ary
Sumber : Rosa dan M. Shalahuddin (2015:195)
Beberapa metode perencanaan ERD memberikan solusi untuk perncanaan
ERD yang tidak binary diubah sebagai berikut:
E1 E2
E1
E3
E2
E2
E3E1
E4
R1
R1
R1
E1
E3
E4 E2R1
R3
R2
Sumber : Rossa dan M Shalahuddin (2013:202)Gambar II.6.
Hubungan Relasi dan ERD Entitas E4 berasal dari relasi R1 yang dijadikan entitas, karena banyak
metode perencanaan ERD yang menyatakan bahwa jika terjadi relasi ternary, maka
relasinya lebih layak dijadikan entitas dibandingkan menjadi relasi.
Menurut Connoly dan begg (2010:371-395), “Entity Relation Diagram digunakan
untuk menggambarkan struktur logical database dalam bentuk diagram ERD, serta
menyediakan cara yang sederhana dan mudah untuk memahami bagian berbagai
komponen dalam desain database”.
ERD memiliki 3 komponen yaitu :
1. Entity
Entity adalah benda yang yang memiliki identifikasi yang berbeda. Entity dapat
digambarkan sebagai persegi yang berisi nama dari entity tersebut.
2. Relationship
Relationship adalah hubungan antara entity. Entity merupakan pengikut dari
relationship. Relationship dapat digambarkan dalam bentuk belah ketupat
yangmana berisi nama dari relasi tersebut. Relationship dapat berupa hubungan
one –to-one , one-to-many, atau many-tomany.
a. Hubungan one-to-one (1 atau 1...1)
Hubungan dimana setiap entity yang ada hanya dapat mempunyaimaksimal 1
(satu) hubungan dengan entity yang lain.
b. Hubungan one-to-many (1...*)
Hubungan dimana setiap entity yang dapat mempunyai satu atau lebih dari satu
hubungan dengan entity yang lain.
c. Hubungan many-to-many (*...*)
Hubungan dimana setiap entity dapat mempunyai lebih dari satu relasidengan
entity lainnya.
3. Property atau atribut
Property atau atribut adalah sifat karateristik deskriptif suatu entitas. Setiap
property atau atribut mempunyai key diantranya primary key (PK) dan foreign
key(FK), yang bertujuan untuk menunjukkan hubungan antara kedua entitas.
2.2.4. LRS (Logical Rceord Structure)
Menurut Utomo (2010:32), ”Model yang dibangun menunjukan segala suatu
yang harus dimasukan dalam sistem dan dalam sesuatu yang harus dikerjakan oleh
sistem, tanpa memerinci bagian sistem kerja”. Oleh karena itu logika, tidak ada
referensi ke pemilihanhardware, software atau media.
2.2.5. Spesifikasi File
Spesifikasi file memberikan rincian yang lebih lengkap. Hasil normalisasi
data hanya menunjukan atribut (field) apa saja yang terdapat dapat sebuah file.
Spesifiaksi file berisi kode file, nama file, organisasi, record key dan deskripsi field
(nama tipe, panjang, desimal, keterangan). Record key boleh lebih dari satu jenis dan
boleh beberapa field. Tipe field antara lain numeric, character, date, boolean.
Contoh :
Nama File : Surat Transfer
Kode File : Tabel Surat_Transfer
Primary Key : No_ST
Foreign Key : No_MPP
Tabel II.3.Tabel Spesifikasi File
No Nama Field Type Panjang Keterangan
1 No_ST Character 7 Nomor
Transaksi ST
2 Tgl_ST Date/Time - Tanggal
Transaksi ST
3 Kettr Character 50 Keterangan
Transaksi ST
4 No_MPP Character 8 Nomor MPP
Sumber : Puspitawati dkk, (2011:110)
2.2.6. Pengkodean
Pengkodean menurut Kusbianto (2010:384) “Kode dapat di gunakan untuk
tujuan mengklasifikasikan data, memasukkan data kedalam komputer untuk
mengambil bermacam-macam informasi yang berhubungan dengannya”.
Menurut Jogiyanto (2014:384) “Pengkodean digunakan untuk tujuan
mengklasifikasikan data, memasukan data kedalam komputer dan untuk mengambil
bermacam-macam informasi yang berhubungan dengannya”. Kode dapat dibentuk dari
kumpulan angka, huruf dan karakter khusus.
Untuk merancangan kode harus memperhatikan beberapa hal yaitu sebagai
berikut:
1. Harus mudah di ingat
Supaya kode mudah diingat maka dapat dilakukan dngan cara menghubungkan
kode dengan objek yang diwakili dengan kodenya.
2. Harus unik
Kode harus unik atau masing-masing item yang diwakilinya, unik berarti tidak ada
yang kembar.
3. Harus fleksibel
Kode harus fleksibel sehingga memungkinkan perubahan-perubahan atau
pengambilan item baru dapat diwakili oleh kode.
4. Harus efisien
Kode harus sependek mungkin, selain mudah diingat juga akan efisien bisa
direkam disimpan lauar komputer.
5. Harus distandarisasi
Kode harus distandarisasikan untuk seluruh tingkatan dan departemen pada suatu
organisasi. Kode yang tidak standar akan mengakibatkan kebingungan, salah
pengertian dan cenderung dapat terjadi kesalahan pemakaian bagi yang memakai
kode tersebut.
6. Harus konsisten
Kode harus konsisten dengan yang telah dipergunakan.
7. Spasi dihindari
Penggunaan spasi pada kode sebaiknya harus dihindari karena dapat menyebabkan
kesalahan pada penggunanya.
8. Hindari karakter yang mirip
Karakter-karakter yang mirip hampir serupa bentuk dan bunyi pengucapannya
sebaiknya tidak digunakan didalam kode.
9. Panjang kode harus sama
Masing-masing kode yang sejenis harus mempunyai panjang yang sama. Ada
beberapa macam tipe kode yang sering digunakan dalam sistem informasi,
diantaranya:
a. Kode Mnemonik (Mnemonic code)
Kode mnemonik digunakan untuk tujuan agar mudah diingat. Kode mnemonik
dibuat dengan dasar singkatan atau mengambil sebagian karakter dari item yang
akan diwakili dengan kode ini.
Contoh:
Kode “P” untuk mewakili Pria
Kode “W” untuk mewakili Wanita
b. Kode urut (Squential code)
Kode urut disebut juga dengan kode serial (serial code) merupakan kode yang
nilainya urut antara satu dengan kode berikutnya. Kebaikannya adalah sangat
sederhana, mudah diterapkan, kode dapat pendek tetapi unik. Kelemahannya
adalah penambahan kode hanya dapat ditambahkan pada akhir urutan dan tidak
dapat disisipkan.
Contoh:
001 kas
02 utang
c. Kode blok (Block code)
Kode blok mengklasifikasikan item kedalam kelompok blok tertentu yang
mencerminkan satu klasifikasi tertentu atas pemakaian maksimum yang
diharapkan.
Contoh:
Blok Kelompok
1000-1999 Aktiva lancar
2000-2999 Aktiva tetap
d. Kode Grup (Group Code)
Kode grup merupakan kode yang berdasarkan field-field dan tiap-tiap field kode
memiliki arti.
Contoh:
X X X X X
e. Kode Desimal (Decimal Code)
Kode desimal mengklasifikasi kode atas dasar 10 unit angka desimal dimulai dari
angka 0 sampai dengan 9 atau dari angka 00 sampai dengan 99 tergantung banyak
kelompok.
Contoh:
00 Aktiva Lancar
0010 Kas
00 Aktiva Tetap
0110 Bangunan
2.2.7. Java Netbeans
Java merupakan bahasa pemrograman yang disusun oleh James Gosling yang
dibantu oleh rekan-rekannya di suatu perusahaan perangkat lunak yang bernama Sun
Microsystems, di dalam buku M. Shalahuddin dan Rosa A.S. (2010 : 1) “Java adalah
nama sekumpulan teknologi untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak pada
komputer yang berdiri sendiri ataupun pada lingkungan jaringan”.
Salah satu software java IDE yang paling banyak di gunakan dalam
komunitas java adalah NetBeans berlisensikan Sun Public License. NetBeans bersifat
open-source. NetBeans sebagai IDE ditujukan untuk memudahkan pembuatan program
yang menggunakan bahasa pemrogramman Java. Dalam NetBeans, pemrogrammman
dilakukan berbasiskan visual dan event-driven. NetBeans juga di rancang untuk
memudahlan perancangan dan pemakaian komponen Beans, dan nantinya dapat di
pakai di dalam program Java.
2.2.8. MySQL
SQL atau singkatan dari Structured Query Language ialah bahasa yang
digunakan untuk mengelola data pada RDBMS. SQL awalnya di kembangkan
berdasarkan teori aljabar relasional dan kalkulus. SQL mulai berkembang pada tahun
1970an. SQL mulai digunakan sebagai standar yang resmi pada tahun 1986 oleh ANSI
(American National Standards Institue) dan pada tahun 1987 oleh ISO (International
Organization for Standardization) dan disebut sebagai SQL-B6. MySQL dan SQL
tidaklah sama. Singkatnya, MySQL ialah perangkat lunaknya dan SQL adalah bahasa
perintahnya.
MySQL biasa dibaca mai-es-ki-el atau mai-se-kuel adalah suatu perangkat
lunak database relasi (Relational Database Management System atau RDBMS)
seperti halnya Oracle, Postgresql, MS SQL dan sebagainya.
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL
(bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multi thread, dan
multi-user. MySQL dimiliki dan di sponsori oleh sebuah perusahaan komersial
Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode
sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL
AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius.
MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang
didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License), dimana
setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk
turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu
konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language).
SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau
seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan
dengan mudah secara otomatis.
Berikut adalah beberapa pengertian MySQL menurut para ahli:
1. Menurut Raharjo (2011:21), “MySQL merupakan RDBMS (atau server
database) yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah
sangat besar dan dapat di akses oleh banyak user”.
2. Menurut Kadir (2008:2), “MySQL adalah sebuah softwareopen source yang
digunakan untuk membuat sebuah database.”
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa MySQL adalah suatu software atau program yang digunakan untuk membuat
sebuah database yang bersifat open source.
Ketika dibandingkan antara MySQL dengan sistem database yang lain, maka
perlu difikirkan apa yang paling penting sesuai kebutuhan. Apakah tampilan, support,
fitur-fitur SQL, kondisi keamanan dalam lisensi, atau masalah harga. Dengan
pertimbangan tersebut, MySQL memiliki banyak hal yang bisa ditawarkan, antara
lain :
1. Berdasarkan kecepatannya, banyak ahli memberikan pendapat bahwa MySQL
merupakan server tercepat.
2. MySQL memiliki performa tinggi namun merupakan database yang simpel
sehingga mudah di-setup dan dikonfigurasi.
3. MySQL cenderung gratis untuk penggunaan tertentu.
4. MySQL mengerti bahasa SQL (Structured Query Language) yang merupakan
pilihan sistem database moderen.
5. Banyak klien dapat mengakses server dalam satu waktu. Mereka dapat
menggunakan banyak database secara simultan.
6. Database MySQL dapat diakses dari semua tempat di internet dengan hak akses
tertentu.
7. MySQL dapat berjalan dalam banyak varian Unix dengan baik, sebaik seperti
saat berjalan di sistem non-Unix.
8. MySQL mudah didapatkan dan memiliki source code yang boleh disebarluaskan
sehingga bisa dikembangkan lebih lanjut.
9. Dapat dikoneksikan pada bahasa C, C++, Java, Perl, PHP dan Python.
Jika hal-hal diatas ialah kelebihan yang dimiliki oleh MySQL, maka MySQL
juga memiliki kekurangan seperti :
1. Untuk koneksi ke bahasa pemrograman visual seperti visual basic, delphi, dan
foxpro, MySQL kurang mendukung. Karena koneksi ini menyebabkan field yang
dibaca harus sesuai dengan koneksi dari program visual tersebut. Dan ini yang
menyebabkan MySQL jarang dipakai dalam program visual.
Data yang ditangani belum begitu besar.