botulism

Upload: yoseph-alam-naibaho

Post on 09-Jan-2016

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Botulism-Definition-Epidemiolgy-Etiologyso on...

TRANSCRIPT

Botulism

BotulismDefinitionBotulism is an illness caused by a neurotoxin produced primarily by Clostridium botulinumMerupakan penyakit yang bersifat neuroparalitik (melumpuhkan syaraf), dan biasanya berakibat fatal yang disebabkan oleh produksi neurotoksin dari Clostridium botulinumFive types of disease can occur:foodborne botulismwound botulisminfant intestinal botulismadult enteric botulism (similar to infant botulism)inhalational botulism (rare)ClassificationFive types of disease can occur:foodborne botulismDisebabkan karena makanan yang mengandung toksin botulismewound botulismDisebabkan toksin dari luka yang terinfeksi oleh Clostridum Botulinuminfant intestinal botulismDisebabkan akibat tertelannya spora C. botulinum toksigenikadult enteric botulism (similar to infant botulism)Disebabkan karena berkembangnya C. botulinum dalam usus setelah proses pembedahan atau luka di daerah perutinhalational botulism (rare)Akibat terhirupnya neurotoksin botulinum melalui saluran pernafasanEpidemiologyIn U.S. : 24 cases/ yr of foodborne illness29 cases/yr of wound botulism94 cases/yr of infant botulism EtiologyNeurotoxin from Clostridium botulinumType C. botulinum (A, B, C1, C2, D, E, F, G)

TaxonomyKingdom : BacteriaDivisi : FirmicutesKelas : Clostridia Ordo : ClostridialesFamili : ClostridiaceaeGenus : ClostridiumSpecies : Clostridium botulinum

SifatBatang Gram-positif, pembentuk spora, anaerob, yg memerlukan suatu potensi redoks rendah untuk pertumbuhannya dlm makanan atau jaringan.Spora dapat tersebar luas di tanah & debu; spora ini resisten terhadap pemanasan & pengeringan & dpt bertahan selama berpuluh-puluh tahun dalam lingkungan kering, dapat membentuk gas, serta menimbulkan rasa dan bau pada makanan yang terkontaminasi.Jika berada dalam keadaan lembab, lingkungan yg berisi zat gizi yg tidak terlalu asam, spora akan menjalani germinasi dan berkembang menjadi sel-sel vegetatif. Toksin saraf (neurotoksin) yang dihasilkan C. botulinum dapat bertahan dalam suhu kamar atau suhu dingin, tetapi tidak tahan panas dan dapat diinaktifasi pada 100C selama 10 menit. Clinical PresentationsSymptoms usually begin 12 to 36 hr following ingestion. Severity of illness is related to the quantity of toxin ingested. Significant findings: Acute, bilateral cranial nerve palsies, with ocular and bulbar manifestations being most frequent (diplopia, ophthalmoplegia, ptosis, dysphagia, dysarthria, fixed and dilated pupils, and dry mouth) Usually bilateral nerve involvement that may progress to a descending flaccid paralysis No sensory deficits, aside from possible blurred vision GI symptoms (dry mouth, nausea, vomiting, diarrhea, or cramps) Generally an absence of fever Normal heart rate to mild bradycardia with patient remaining normotensive Clinical PresentationsWound botulism Occurs primarily in injecting drug users (subcutaneous black tar heroin injectionskin popping) or with traumatic injury. Presentation is similar to that of foodborne disease, except for a longer incubation period (4-14 days) and absence of GI symptoms. Fever is uncommon and if present may be due to wound infection, which is not always apparent. Clinical PresentationsGejala gastrointestinal :Mualmuntah kram perutmulut kering diareGejala syaraf awal :Diplopia pandangan kabur kelopak mata jatuhFotofobiakekakuan sendigangguan bicara tidak dapat menelan makanan.

Kelemahan otot: otot yang menggerakkan kepala, otot lengan atas, otot pernafasan otot tungkai bagian bawah.

*takikardiDIAGNOSeAnamnesisPx fisik : kelemahan otot, jika sudah lama, keluhan bertambah dengan paralise lengan, tungkai sampai kesulitan nafas karena kelemahan otot-otot pernafasan.Px. Penunjang :a. CT Scan : tdk menunjukkan tanda iritasi meningen atau tanda perdarahan intrakranial. b. Px serebro spinalis : kadar protein pada cairan serebrospinal tdk berubah. c. Elektromyography : menstimulasi dan merekam aktivitas listrik otot.Dilakukan berulang pada otot yg terkena (mengalami lesi) yg menunjukan potensial aksi. d. Tensilon test (myastenia gravis) : negatif e. Px lab dan petunjuk dari makananf. Kultur bakteri dari lukaDiagnosa dapat ditegakkan dengan ditemukannya toksin botulisme di serum pasien juga dalam urin. Bakteri juga dapat diisolasi dari feses penderita dengan foodborne atau infant botulisme.Differential DiagnoseMyasthenia gravis, Lambert-Eaton myasthenic syndrome Guillain-Barr syndrome or other acute inflammatory demyelinating polyneuropathy Tick paralysis CVA Other: polio, heavy metal intoxication, and shellfish poisoning Differential Diagnose1. Sindroma Guillain-Barre Kelumpuhan timbul pada keempat anggota gerak, pada umumnya bermula di bagian distal tungkai kemudian menjalar ke proksimal ke lengan, leher bahkan wajah serta otot penelan. Dissociation cytoalbuminigue (Pemeriksaan cairan serebrospinalis terdapat kadar protein yang tinggi sedangkan jumlah sel biasanya dalam keadaan normal).

2. Miastenia gravis pada pagi hari pasien merasa tidak terdapat gangguanmakin siang kelainan mulai dari kelopak mata yang setengah menutup (ptosis) dan badan terasa lemahBicara mulai parau kesukaran menelan.

TreatmentPerawatan suportif dengan intubasi jika terjadi gagal nafas.Keluarkan toksin :Perangsangan muntahPengosongan lambung melalui lavase lambungPemberian obat pencahar untuk mempercepat pengeluaran isi usus.

TreatmentAntitoksin (heptavalent botulinum antitoxin / HBAT) ; didapatkan dari serum kuda, Efektif dlm waktu 72 jam setelah terjadinya gejala.Tidak menghentikan kerusakan, tapi dapat memperlambat kerusakan fisik dan mental yg lebih lanjut, shg tubuh dapat mengadakan perbaikan selama bbrp bulan. pada wound botulism.Debridement luka Penicillin 2 million U IV setelah diberikan antitoksin.Metronidazole 500 million U IV sbg alternatif jika pasien alergi dgn penicillinVentilator sebagai alat bantu napas pasien pada stadium lanjut.

PreventionMemasak makanan pada suhu 80C selama 30 menit, bisa mencegah foodborne botulism.Memanaskan makanan kaleng sebelum disajikan.Makanan yg mungkin sudah tercemar sebaiknya segera dibuang. Hindari kontak kulit dengan penderita dan selalu mencuci tangan segera setelah mengolah makananPrognosisPrognosis dari botulisme bervariasi, tergantung dari jenis botulisme yang menginfeksi dan kecepatan diagnosis dan pemberian obat. Makin awal diagnosis dapat ditegakkan atau makin cepat penderita berobat, makin baik prognosisnya.