boarding school sebagai penunjang keberhasilan...

145
BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN PENDIDIKAN NILAI DI MAN INSAN CENDEKIA SERPONG Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: SITI AISYAH NIM1112018200045 JURUSAN MANAJEMENPENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 M / 1437

Upload: vuphuc

Post on 18-Mar-2019

236 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG

KEBERHASILAN PENDIDIKAN NILAI

DI MAN INSAN CENDEKIA SERPONG

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

SITI AISYAH

NIM1112018200045

JURUSAN MANAJEMENPENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016 M / 1437

Page 2: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Page 3: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Page 4: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

iii

UJI REFERENSI

Page 5: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

iv

ABSTRAK

Siti Aisyah (NIM : 1112018200045). Boarding School Sebagai Penunjang

Keberhasilan Pendidikan Nilai Siswa di MAN Insan Cendekia Serpong

Skripsi, Jakarta : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penanaman nilai

sebagai penunjang keberhasilan pendidikan nilai siswa di MAN Insan Cendekia

Serpong, yang dilihat berdasarkan beberapa program pendidikan nilai di asrama

dan strategi pendidikan nilai. Penelitian ini dilaksanakan di MAN Insan Cendekia

Serpong 2015/2016 dengan menggunakan metode deskriptif kualitaif. Adapun

teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara,

observasi dan pengumpulan data. Di samping itu, penulis merujuk kepada buku-

buku pendidikan nilai, yang dijadikan sebagai landasan teori untuk mengkaji

strategi pendidikan nilai di MAN Insan Cendekia.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pembinaan asrama berjalan

cukup efektif dengan segala upaya dan strategi yang telah dilakukan semua guru

di MAN Insan Cendekia. Hal ini dapat terlihat dari penanaman nilai yang

dilakukan oleh semua guru di MAN Insan Cendekia serta dengan strategi yang

dilakukan yaitu pengintegrasian program pendidikan nilai dengan kegiatan sehari

hari selain itu juga dengan melakukan kegiatan yang diprogramkan, meskipun

terdapat beberapa hambatan dalam pelaksanaan pendidikan nilai. Dapat

disimpulkan bahwa pendidikan nilai pada boarding school di MAN Insan

Cendekia sudah cukup efektif. Hal ini menunjukan bahwa boarding school cukup

menunjang keberhasilan pendidikan nilai siswa di MAN Insan Cendekia Serpong.

Kata kunci :Boarding School, Keberhasilan, PendidikanNilai.

Page 6: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

v

ABSTRACT

Siti Aisyah (NIM : 1112018200045). Boarding School as A Success Support

of Students Character Education at MAN Insan Cendekia Serpong

The aim of this research was to know the effect of implementing character

as a success support of students character education at MAN Insan Cendekia

Serpong. The indicator was based on some character education programs in hostel

and strategy of character education. It was conducted at MAN Insan Cendekia

Serpong 2015/2016 using quality descriptive method. Data collection techniques

used in this research were interview, observation, and questionnaire. Beside that,

the author refered to character education books, which were used as a theoretical

basis to review strategy of character eeducation at MAN Insan Cendekia.

The result showed that hostel building program ran quite effectively

because the effort and strategy that has been done by all the teachers at MAN

Insan Cendekia. It can be seen from implementing character and strategy that was

used, such as integration between character education program and daily activity.

It was also supported by doing activities in the program even though there were

some obstacles in the implementation. From the result, it can be concluded that

character education in boarding school at MAN Insan Cendekia was quite

effective. It showed that boarding school supported the success of students

character education at MAN Insan Cendekia Serpong.

Key Word : Boarding School, Success, Character Education

Page 7: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang senantiasa selalu penulis

ucapkan sebagai ungkapan rasa syukur atas segala limpahan nikmat, rahmat dan

anugrah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini

sebagai persyaratan dalam mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd). Sebuah

karya yang mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi diri penulis khususnya dan

umumnya bagi seluruh pembaca karya ini.

Shalawat dan salam semoga Allah selalu limpahkan kepada junjungan

Muhammad saw yang telah membimbing umatnya untuk menuju kebahagaian

dunia dan akhirat.

Penulis sadar bahwa dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak pihak

yang telah memberikan bimbingan serta bantuan baik rmateril dan moral kepada

penulis. Maka dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Dr. Hasyim Asy’ari, M. Pd. Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan yang

juga sekaligus dosen pembimbing II, yang selalu mendukung dan

membimbing dalam penulisan skripsi.

3. Rusydy Zakarya, M. Ed, M.Phil. Dosen Pembimbing I dalam penulisan

skripsi, beliau telah meluangkan banyak waktu, tenaga dan pikirannya

dalam membantu, membimbing dan mendukung penulis sehingga

terselesaikan skripsi ini dengan baik.

4. Dra. Persahini Sidik, M. Si. Kepala MAN Insan Cendekia Serpong,

dewan guru MAN Insan Cendekia Serpong yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut, sehingga

dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

5. Kedua orang tua tercinta, alm. Ayahanda tercinta yang akan tetap selalu

dikenang sampai kapan pun dan umiku tersayang, berkat doa beliau,

penulis dapat bertahan sampai saat ini, serta berkat dukungannya dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Page 8: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

vii

6. Kakak dan adik terhebat, Mas Asep, Mas Rido, Mba Nok, Kak Nung,

Kak Ema dan adikku mia yang selalu memotivasi penulis untuk segera

menyelesaikan penelitian agar segera pula menjadi orang yang sukses

serta bermanfaat untuk orang banyak.

7. Keluarga besar Yayasan Pendidikan Al Manshuriyah Halim dan

Depokyang selalu memberikan motivasi dan dukungan untuk segera

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

8. Teman-Teman Tersayang terutama (Siti Bebiyy, Ainatul Puser , Ira,

Umdah, Vidi, Ismi, Jannahe Jahe, Essa Chaca. Kalian selalu menjadi

bagian dari cerita di masa masa kuliahku yang nantinya dirindukan.

9. Teman-teman seperjuangan Manajemen Pendidikan angkatan 2012,

kawan kawan Power Ranger dan Semut Ranger yang selalu indah untuk

dikenang, selalu berbaik hati dan saling support satu sama lain.

Akhirnya penulis berdoa kepada Allah SWT mudah-mudahan mereka yang

turut membantu study penulis dan kelancaran penelitian skripsi ini, baik yang

disebut maupun yang tidak disebut namanya dalam kata pengantar ini, semoga

Allah membalasnya dan diberikan keberkahan dalam kehidupanya. Penyusunan

skripsi ini masih banyak kekurangan-kekurangan, saran yang baik sangat penulis

harapkan. Dengan segala kekurangannya, mudah-mudahan karya ini dapat

bermanfaat pula bagi penulis maupun pembaca sekalian. Amiiinn

Ciputat, September 2016

Hormat saya,

Siti Aisyah

Penulis

Page 9: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

viii

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIYAH

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : SitiAisyah

NIM : 1112018200045

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Jurusan : Manajemen Pendidikan

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwaskripsi yang berjudulBoarding School sebagai Penunjang Keberhasilan

Pendidikan Siswa di MAN Insan Cendekia Serpong adalah benar hasil karya

sendiri dibawah bimbingan :

Pembimbing 1

Nama : Rusydy Zakarya, M. Ed, M. Phil

NIP : 19560530 198503 1 002

Pembimbing 2

Nama : Dr. Hasyim Asy’ari, M. Pd

NIP : 19661009 199303 1 004

Demikian surat pernyataan ini saya buat, dengan sebenar-benarnya dan

saya siap menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan

hasil karya sendiri.

Jakarta, September 2016

Yang menyatakan

Siti Aisyah

Page 10: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

VIII

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ......................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI .......................................... ii

UJI REFERENSI .................................................................................................... iii

ABSTRAK ............................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIYAH ................................................... viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... VIII

DAFTAR TABEL ................................................................................................. XI

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ XII

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................................ 6

C. Pembatasan Masalah ............................................................................................... 7

D. Rumusan Masalah ................................................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 8

BAB II KAJIAN TEORI ........................................................................................ 2

A. Pendidikan Nilai ...................................................................................................... 2

1. Pengertian Pendidikan Nilai ................................................................................ 2

2. Tujuan Pendidikan Nilai ................................................................................... 13

3. Nilai-Nilai yang Ditanamkan pada Pendidikan ................................................. 15

4. Strategi Penanaman Pendidikan Nilai ............................................................... 16

5. Keberhasilan Pendidikan Nilai .......................................................................... 19

B. Boarding School Sebagai Penunjang Keberhasilan Pendidikan Nilai ................. 22

1. Pengertian Boarding school .............................................................................. 22

2. Karakteristik Boarding School .......................................................................... 25

3. Manfaat Boarding School ............................................................................... 26

4. Pendekatan Pendidikan Nilai pada Boarding School ........................................ 27

5. Strategi Mewujudkan Keberhasilan Pendidikan Nilai Siswa Boarding School 30

Page 11: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

IX

C. Penelitian Yang Relevan ....................................................................................... 32

D. Kerangka Berpikir ................................................................................................. 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 36

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................................. 36

B. Metode Penelitian ................................................................................................. 36

C. Sumber Data .......................................................................................................... 37

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 37

E. Teknik Pengolahan Data ....................................................................................... 38

F. Kisi-kisiInstrumen ................................................................................................. 39

BAB IV HASIL PENELITIAN .......................................................................... 47

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................................................... 47

1. Profil MAN Insan Cendekia Serpong ............................................................... 47

2. Sejarah Singkat MAN Insan Cendekia Serpong ............................................... 48

3. Visi dan Misi MAN Insan Cendekia Serpong................................................... 48

4. Sasaran MAN Insan Cendekia Serpong ............................................................ 49

5. Guru MAN Insan Cendekia Serpong ................................................................ 50

6. Keadaan Siswa .................................................................................................. 50

7. Fasilitas ............................................................................................................. 51

8. KurikulumMAN Insan Cendekia Serpong ........................................................ 53

B. Deskripsi dan Analisa Data ................................................................................... 57

1. Kegiatan Siswa .................................................................................................. 57

2. Pendidikan Nilai Siswa ..................................................................................... 60

3. Tujuan Pendidikan Nilai ................................................................................... 64

4. Strategi Pendidikan Nilai pada Boarding School .............................................. 65

5. Program Pembinaan Pendidikan Nilai pada Boarding School .......................... 66

6. Hambatan dalam Penanaman Pendidikan Nilai ................................................ 69

C. Temuan Hasil Penelitian ....................................................................................... 70

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 72

A. Simpulan ............................................................................................................... 72

B. Saran-saran ............................................................................................................ 72

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 74

Page 12: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

X

LAMPIRAN LAMPIRAN .................................................................................... 78

Page 13: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

XI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Waktu Penelitian .................................................................................. 36

Tabel 3.2 Kisi Kisi Instrumen Observasi Boarding School Sebagai

Penunjang Keberhasilan Pendidikan Nilai Siswa ............................. 39

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Boardinng School Sebagai

Penunjang Keberhasilan Pendidikan Nilai Siswa ................................ 41

Tabel 3.4 Daftar Ceklist Studi Dokumentasi ....................................................... 44

Tabel 3.5 Kondisi Sarana Prasarana MAN Insan Cendekia Serpong .................. 52

Tabel 3.6 Jadwal Keseharian Siswa ..................................................................... 58

Page 14: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

XII

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Observasi .................................................................................. 78

Lampiran 2 Daftar Ceklis Studi Dokumentasi ............................................................. 80

Lampiran 3 Pedoman Wawancara ............................................................................... 82

Lampiran 4 Hasil Wawancara Kepala Madrasah ......................................................... 88

Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang Keasramaan ............. 91

Lampiran 6 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan ............... 94

Lampiran 7 Hasil Wawancara Guru Asrama Putra ...................................................... 97

Lampiran 8 Hasil Wawancara Guru Asrama Putri ...................................................... 100

Lampiran 9 Hasil Wawancara Siswa ........................................................................... 103

Lampiran 10 Hasil Wawancara Siswa ........................................................................... 105

Lampiran 11 Hasil Wawancara Orang Tua .................................................................... 107

Lampiran 12 Hasil Wawancara Orang Tua .................................................................... 109

Lampiran 13 Data Guru MAN Insan Cendekia ............................................................. 111

Lampiran 14 Struktur Kurikulum .................................................................................. 113

Lampiran 15 Program Pendampingan dan Pembinaan Individu Siswa ......................... 116

Lampiran 16 Jadwal Kelas KBM Keagamaan ............................................................... 117

Lampiran 17 Rencana Pelaksanaan Pembinaan Keasramaan ........................................ 118

Lampiran 18 Surat Bimbingan Skripsi ............................................................................ 120

Lampiran 19 Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................................ 121

Page 15: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan menjadi hal penting karena pendidikan salah satu

faktor dalam mencapai keberhasilan hidup. Dengan pendidikan manusia

akan bertahan dan menjadi manusia yang lebih unggul. Pendidikan

merupakan kegiatan yang memiliki tujuan, sasaran dan target untuk

mencapai arah sesuai yang diharapkan pada tujuan pendidikan nasional.

Untuk mencapai tujuan nasional tersebut, perlu ditingkatkan pemahaman

mengenai arti penting pendidikan. Pendidikan yang dijalankan harus

memiliki arahan dan muatan yang sudah ditetapkan sebagai wahana

pengembangan bagi anak didik di masa depan. Didefinisikan pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri,

keperibadian kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Seperti yang disebutkan dalam Undang Undang Sisdiknas No. 20

tahun 2003 pasal 3 dijelaskan bahwa :

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan

bertanggung jawab”. 1

Untuk mencapai keberhasilan pendidikan yangmenyeimbangkan

kemampuanyang dimiliki peserta didik, bukan hanya mengembangkan

kemampuan pengetahuan/kognitif siswa, tetapi juga spritual untuk

1 Undang – Undang No. 20 Th. 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, persetujuan Dewan

Perwakilan Rakyar dan Presiden, h. 4

Page 16: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

2

membentuk nilai/karakter peserta didik. Apabila dilihat dari kondisi

faktual yang ada bergesernya landasan dan tujuan pendidikan saat ini yang

lebih mengedepankan kognisi anak. Di mana sekolah lebih mengutamakan

pengembangan intelektual siswa. Penanaman nilai moral pada peserta

didik sangat kurang sehingga semakin jauh dari harapan tujuan pendidikan

nasional.

Menurut Zakiah dan Rusdiana, bahwa salah satu sektor yang kurang

diperhatihan adalah dunia afeksi pendidikan yang semakin termarginalkan.

Hal ini disebabkan bergesernya landasan dan tujuan pendidikankita saat

ini, yang lebih mengedepankan dunia kognisi.2Masyarakat menuntut

peningkatan kualitas pendidikan moral nilai peserta didik dari sekolah.

Oleh karena itu lembaga pendidikan diharapkan dapat membina atau

membimbing para peserta didiknya untuk dapat membentuk afektif/sikap

dan kepribadian yang baik pada peserta didik bukan hanya kognitif

peserta didik.

Mulyana menyebutkan Seharusnya apa yang diperbuat pada pendidikan

sudah memiiki nilai yang ideal, tetapi praktik pendidikan seringkali

dihadapkan pada kenyataan-kenyataan kurang memuaskan.3Dalam

mewujudkan tujuan pendidikan, padahal mengandung sejumlah nilai bagi

pengembangan karakter siswa.

Dalam mencapai tujuan pendidikan dan memenuhi perkembangan

zaman yang semkain maju, banyak variasi/model lembaga pendidikan

yang kini berkembang. Menurut Abu Ahmadi lembaga pendidikan

terbagi menjadi tiga, lembaga pendidikan formal, non formal dan informal.

4Masing-masing lembaga pendidikan mempunyai tujuan sesuai dengan ciri

khas dan mempunyai cara tersendiri dalam mencapai tujuan pendidikan.

Pada hakikatnya, sistem apa pun yang ditetapkan oleh sekolah, tujuannya

2Qiqi Yuliati Zakiah dan Rusdiana, Pendidikan Nilai (Kajian Teori dan Praktik di Sekolah),

(Bandung : Pustaka Mulia, 2014), cet. I, h. 59 3Rohmat Mulyana, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, (Bandung : Alfabheta : 2004), h.

104 4Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, (Jakarta : Rhineka Cipta, 2007), Cet. II, h. 162-

169

Page 17: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

3

tetap untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi pribadi

unggulan.

Dari sekian banyak sistem lembaga pendidikan, menurut peneliti

terdapat satu sistem yang memiliki keunggulan lebih dibandingkan dengan

yang lain, yakni sistemboarding school. Pada sistem boarding school,

diharapkan efektif dan dapat berhasil membimbing serta mendidik

kecerdasan intelektual, spiritual, keterampilan melalui penanaman nilai-

nilai moral pada peserta didik. Lembaga dengan sistem ini memiliki

kesempatan penuh dalam membimbing siswa, karena siswa tinggal di

lingkungan sekolah selama 24 jam dalam pengawasan wali asuh. Apabila

dibandingkan pada lulusan sekolah umum yang banyak melahirkan

kecerdasan atau kemampuan kognitif peserta didik saja, namun disisi lain

menimbulkan ketidak seimbangan karena jiwa-jiwa yang masih lemah

dari nilai-nilai moral ataupun nilai spiritual.

Boarding schooldi sini mengadopsi sistem pesantren yakni lembaga

pendidikan berciri khas Islam dengan tujuan untuk mendalami ilmu agama

dan mengamalkannya sebagai pedoman dalam sehari-hari siswa. Menurut

Daulay, seiring dengan arus kemajuan zaman, dibarengi dengan masuknya

ide-ide pembaruan, maka pesantren telah mengalami dinamika.5 Dinamika

pesantren merupakan perubahan sistem lembaga yang beralih menjadi

lebih baik dan modern. Dengan bertransformasi, pendidikan pesantren

menjadi sistem baru yang lebih modern yaitu sekolah asrama (boarding

school) dengan berbagai fasilitas yang lebih maju, teknologi modern dan

ilmu-ilmu pengetahuan (umum) terbaru (diupgrade), namun penanaman

nilai-nilai spiritual pada boarding school tetap berkembang sebagai

landasan pembentukan nilai moral dan dijadikan pedoman bagi kehidupan

siswa di masa sekarang dan masa yang akan datang.

Maksudin mengungkapkan, melalui sistemboarding school,

sekolah berupaya memperkenalkan misi secara tegas, yaitu tidak hanya

5Haidar Putra Daulay, “Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Naional di Indonesia”, (Jakarta

: Kencana, 2007), Cet. II, h. 36

Page 18: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

4

mendidik siswa dalam kelas, tetapi membantu mereka menjadi individu

yang berorientasi secara lebih baik (better oriented).6Boarding school

dianggap sebagai salah satu sistem pendidikan yang dapat mencetak

generasi-generasi yang bukan hanya memiliki kemampuan intelektual saja

tetapi juga menanamkan nilai-nilai pendidikan sehingga diharapkan dapat

membentuk karakter yang kuat.

Peserta didik hidup mandiri dengan kegiatan penuh dan teratur

selama 24 jam di mulai dari kegiatan sekolah sampai kegiatan belajar di

asrama. Pada umumnya jika di sekolah umum/regular hanya memperoleh

pembelajaran maksimal selama 8-9 jam di sekolah, boarding school

mempunyai peluang lebih dalam mengembangkan nilai-nilai pendidikan

pada siswa. Penanaman nilai-nilai moral peserta didik yang ada menjadi

keunggulan tersendiri karena peserta didik memiliki jenjang waktu hampir

24 jam bertemu/komunikasi oleh pendidik di asrama.

Bimbingan penuh dan pembinaan yang ditanamkan tenaga pendidik

(guru, wali asuh asrama) secara tidak langsung membentuk kepribadian

kuat, sehingga dapat menanamkan nilai-nilai pendidikan pada siswa.

Maka sekolah berbasis boarding (asrama) menjadi salah satu variasi

lembaga pendidikan alternatif yang bertujuan bukan hanya membentuk

kemampuan kognitif/pengetahuan siswa saja, melainkan dapat membentuk

nilai/moral peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan

nasional.

Dengan dinamika perkembangan zaman, model boarding school kini

menjadi salah satu sistem yang banyak diminati masyarakat. Kesadaran

masyarakat semakin bertambah tentang keunggulan dan perkembangan

yang ada pada sistem berbasis boarding school, yaitu bukan hanya

mengasah kemampuan ilmu-ilmu agama/spiritual, tetapi mampu

memberikan ilmu pengetahuan umum dan keterampilan sebagai

pendukung tercapainya keberhasilan pendidikan sesuai dengan tujuan

6Maksudin, Pendidikan Karakter Non Dikotomik, (Jakarta : Pustaka Pelajar & FITK UIN Sunan

KaliJaga, 2013) Cet. I, h. 102

Page 19: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

5

pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan tetap

berakhlak mulia.

Berdasarkan paparan mengenai boarding school di atas, terdapat salah

satu lembaga pendidikan yang menerapkan boarding school yaitu MAN

Insan Cendekia Serpong yang berada di wilayah Tangerang Selatan. MAN

Insan Cendekia Serpong menerapkan sistem boarding dengan wilayah

asrama atau tempat tinggal yang masih satu lingkungan dengan sekolah.

Menurut salah satu guru asrama, bahwa dengan konsep sistem boarding

school ini, kurang lebih bermanfaat/ menguntungkan bagi siswa. Boarding

school lebih memudahkan siswa dalam konsentrasi belajar, mengurangi

tingkat stress siswa seperti dalam hal kemacetan perjalanan siswa. Selain

itu memudahkan siswa dalam hal kegiatan belajar seperti adanya

kesempatan siswa untuk belajar bersama, diskusi bersama sesama siswa

yang menjadikan suasana proses pembelajaran siswa lebih kondusif.7

Terkait dengan ini, penulis menemukan beberapa hal pada boarding

school, peserta didik dapat melaksanakan kegiatan belajar dengan fokus

dan efektif serta didukung pula dengan pengawasan yang intensif oleh

pembina asrama masing-masing. Terjalin hubungan intensif dengan wali

asrama yang dapat membangun kedekatan dengan siswa, yang secara tidak

langsung menanamkan nilai-nilai moral pada siswa. Dengan berbagai

fasilitas modern yang tersedia di sana sangat mendukung proses

pendidikan.

Kedekatan/hubungan sosial pendidik sebagai teladan/contoh, dapat

menumbuhkan nilai-nilai karakter pada siswa. Seperti hal disiplin waktu,

mandiri, rasa ingin tahu, tata krama/sopan santun, sikap menghargai satu

sama lain dan mudah bergaul/sosialisasi terhadap lingkungan yang secara

tidak langsung tertanam pada siswa. Pembinaan belajar oleh guru asrama

mendukung proses belajar siswa, agar lebih fokus dalam belajar, mandiri,

sikap kerja sama atau diskusi antar siswa, memberikan keleluasaan siswa

dalam membangun kemandirian belajar, tingkat keingintahuan siswa yang

lebih besar sehingga pengetahuan siswa menjadi semakin berkembang.

7Wawancara (observasi awal) dengan Bapak Tri Harianto, guru asrama MAN Insan Cendekia

Serpong, pada 20 Januari 2016

Page 20: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

6

Tetapi keterbatasan wali asuh/guru asrama yang ada yaitu masih sedikit

jumlahnya yang tidak mengoptimalkan pencapaian pendidikan nilai pada

siswa secara menyeluruh. Selain itu, adanya krisis moral pada siswa/siswi

yang baru menjajaki dunia boarding school menjadikan guru/pendidik

harus menangani peserta didik dengan pendekatan-pendekatan yang lebih

maksimal agar tercapainya keberhasilan pendidikan nilai yang diharapkan

sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Terlebih ketercapaian MAN

Insan Cendekia Serpong sebagai sekolah berbasis boarding dalam

meraih berbagai prestasi nasional dan internasional yang menjadi

keunggulan sendiri bagi lembaga. Bukan saja prestasi akademik namun

diharapkan pula prestasu non akademik dapat diraih.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

yang berjudul “Boarding School Sebagai Penunjang Keberhasilan

Pendidikan Nilai Siswa di MAN Insan Cendekia Serpong”

B. Identifikasi Masalah

Setelah memaparkan latar belakang di atas, maka peneliti dapat

mengidentifikasi masalah masalah, yaitu sebagai berikut :

1. Kegiatan siswa boarding school teratur dan terjadwal selama 24 jam

2. Komunikasi siswa dan guru bisa dilakukan selama 24 jam

3. Pembinaan program keasramaan terintegrasi dengan program

pembelajaran di sekolah.

4. Terbatasnya kuota penerimaan siswa baru di sekolah

5. Tertekannyakepribadiansiswa yang baru pada boarding school

6. Terbatasnya guru/pembina asrama

7. Kurang meratanya pendekatan pendidikan nilai kepada seluruh siswa

8. Kurang optimalnya ketercapaian pendidikan nilai siswa

padalembagaboarding school

Page 21: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

7

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah yang telah dipaparkan diatas, tidak semua

masalah diteliti karena keterbatasan waktu dan tenaga penulis. Agar

penelitian ini dapat dilaksanakan dengan mudah, terarah, tidak meluas, dan

mendapatkan hasil sesuai dengan yang diinginkan, maka penulis hanya

membatasi penelitianmengenai belum optimalnya ketercapaian nilai-nilai

pendidikan siswa di MAN Insan Cendekia Serpong, karena dugaan belum

meratanya pendekatanguru kepada seluruh siswa,

D. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan

masalah di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah, yaitu

“Bagaimana penanaman pendidikan nilai dalam menunjang keberhasilan

pendidikan nilai siswa di MAN Insan Cendekia Serpong ?”

E. Tujuan Penelitian

Pelaksanaan penelitian memiliki tujuan yaitu :

1. Untuk mengetahui proses pendidikan nilai siswa boarding school

dalam menunjang keberhasilan siswa di MAN Insan Cendekia

2. Untuk mendeskripsikan strategi penanaman nilai pendidikan

dalam menunjang keberhasilan pendidikan siswa di MAN Insan

Cendekia.

Page 22: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

8

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian adalah

1. Bagi peneliti

Hasil penelitian dapat digunakan untuk menambah wawasan dan acuan

pustaka sebagai referensi untuk peneliti pribadi maupun peneliti lain

yang ingin mendalami sistem boarding school.

2. Bagi Lembaga boarding school lain

Hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai saran atau masukan dalam

mengembangkan pelaksanaan boarding school sehingga dapat

menunjang keberhasilan pendidikan nilai siswa.

3. Bagi lembaga pendidikan

Hasil penelitian ini juga dapat digunakan oleh lembaga pendidikan

sebagai acuan pengembangan/ penanaman pendidikan nilai di

boarding school

Page 23: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pendidikan Nilai

1. Pengertian Pendidikan Nilai

Pendidikan nilai terdiri dari kata pendidikan dan nilai. Pendidikan

berasal dari kata didik dengan memberi awalan pe- dan -an.

Pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan

sengaja terhadap peserta didik oleh orang dewasa agar menjadi

dewasa.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagaimana dikutip oleh

Anas, pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tata laku

seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan

manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.8 Banyak pendapat

ahli mengemukakan pengertian pendidikan, di bawah ini pendapat

beberapa ahli diantaranya :

Nana Sudjana yang dikutip Ramayulis mengemukakan .

“pendidikan adalah usaha sadar memanusiakan manusia atau

membudayakan manusia, yakni proses sosialisasi menuju kedewasaan

intelektual, sosial, moral sesuai dengan kemampuan dan martabat

sebagai manusia”.9 Pandangan lain menurut John Dewey dalam

Engkoswara dan Komariah, pendidikan adalah proses pembentukan

kecakapan fundamental secara intelektual, emosional ke arah alam dan

sesama manusia. 10

Berdasarkan Undang-Undang. No 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional di jelaskan bahwa :

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

8Anas Solahuddin dan Irwanto Alkriencihie, Pendidikan Krakter (Pendidikan Berbasis Agama dan

Budaya Bangsa)), (Bandung : Pustaka Setia, 2013), h. 80 9Ramayulis, Dasar Dasar Kependidikan (Suatu Pengantar Ilmu Pendidikan), (Jakarta:Kalam

Mulia, 2015), Cet. I, h. 16 10Engkoswara, dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Alfhabeta, 2012), h. 6

Page 24: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

10

aktif mengembangkan potensi dirimya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat bangsa dan negara.”11

Suardi menjelaskan bahwa pendidikan adalah sarana

menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiaan untuk

bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna.12

Pendapat lain,

menurut Ahmad D. Marimba dalam Ramayulis bahwa pendidikan

adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar terhadap perkembangan

jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya kepribadian yang

utama.13

Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa pendidikan

mengacu pada pelaksanaan atau proses yang dilakukan dengan sengaja

atau secara sadar menuju manusia ke arah yang lebih positif dan dapat

mengembangkan yang ada di dalam dirinya sehingga menjadi pribadi

yang lebih baik. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa pendidikan

merupakan hal penting yang merupakan suatu proses bimbingan atau

pengajaran yang dilakukan manusia dan agar terbentuknya kemampuan

intelektual, spiritual, keterampilan, akhlak yang mulia yang diperlukan

bukan hanya untuk saat ini tetapi juga di masa yang akan datang

sehingga menjadi pribadi yang lebih baik. Dengan pendidikan bukan

hanya dapat mengembangkan kemampuan intelektual dan potensi diri

namun juga dapat mengembangkan potensi diri peserta didik.

Berikut akan dipaparkan penjelasan tentang pengertian nilai.

Terdapat beberapa pandangan para ahli mendefinisikan nilai, dalam

bahasa Perancis, nilai yaitu valueryang mengandung arti pemberani

11Ramayulis, op. Cit., h. 17 12Suardi, Pengantar Pendidikan (Teori dan Aplikasi), Jakarta : Indeks Permata Puri Media, 2012),

Cet. II, h. 1 13 Ramayulis, Op. Cit., h.16

Page 25: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

11

dalam berperang yang seakar dengan valere dan valor yang kemudian

bertransformasi makna menjadi nilai.14

Nilai atau Valuedalam Bahasa Inggris atau dalam bahasa latin Valere

berarti berguna, mampu, berdaya, berlaku dan kuat. Istilah nilai dalam

kajian filsafat dipakai untuk menunjuk kata benda abstrak yang artinya

keberhargaan (worth) atau kebaikan (goodness) dan kata kerja yang

artinya suatu tindakan kejiwaan dalam melakukan penilaian. 15

Kluckholhn dalam Zakiah dan Rusdiana menjelaskan nilai sebagai

konsepsi dari apa yang diinginkan dan memengaruhi pilihan terhadap

cara, tujuan akhir tindakan.16

Adapun menurutRohmat Mulyana, nilai

mencakup segala sesuatu yang dianggap bermakna bagi kehidupan

seseorang yang pertimbangannya didasarkan pada kualitas benar salah,

atau baik buruk atau indah-tidak.17

Kuperman dalamZakiah dan Rusdiana mengartikan bahwa nilai

adalah patokan formatif yang mempengaruhi manusia dalam

menentukan pilihannya diantara cara-cara tindakan alternatif. 18

Pendapat Frankel dalam Ida Zusnani menjelaskan bahwa nilai adalah

standar tingkah laku, keindahan, keadilan, kebenaran dan efisiensi

mengikat manusia dan sepatutnya dijalankan dan dipertahankan.19

Dari beberapa pernyataan diatas, dapat dipahami bahwa nilai

merupakan konsep yang memberi arahan pada hidup seseorang dan

keyakinan yang menyangkut tingkah laku seseorang untuk melakukan

hal baik dan menghindari hal buruk selain itu dapat memberi makna

pada sesuatu sehingga menjadi titik tolak suatu tindakan. Berdasarkan

uraian diatas dapat disimpulkan definisi nilai adalah segala hal yang

berhubungan dengan tingkah laku seseorang mengenai baik buruk yang

14Tim Penulis Rumah Kitab, Pendidikan karakter berbasis tradisi pesantren, (Jakarta : Tim Rumah

Kitab, 2014 ), Cet. I, h. 15-16 15Ida Zusnani, Manajemen Pendidikan Berbasis Karakter Bangsa, (Jakarta: Tugu Publisher, 2012),

Cet. I, h. 45-46 16Zakiah dan Rusdiana, op, Cit., h. 62 17 Mulyana, op. Cit, h. 117 18Zakiah dan Rusdiana, Op. Cit,. h.62 19Zusnani, Op. Cit., h. 47

Page 26: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

12

diukur oleh agama, tradisi, etika, moral dan kebudayaan yang ada

dimasyarakat untuk melakukan hal baik dan menghindari hal buruk.

Nilai juga dapat menjadi patokan dalam melakukan tindakan-tindakan

agar dapat mencpai tujuan yang diharapkan.

Setelah mengetahui beberapa pendapat dan pandangan para ahli

tentang pendidikan dan nilai, maka akan lebih mudah memahami

pengertian pendidikan nilai. Beberapa ahli mengemukakan pengertian

pendidikan nilai. Menurut Mardinamaja (1986), yang dikutip atas Zaim

El Mubarok bahwa “pendidikan nilai adalah sebagai bantuan terhadap

peserta didik agar menyadari dan mengalami nilai-nilai serta

menempatkan secara integral dalam keseluruhan hidupnya”.20

Dahlan seperti yang dikutip Zakiah dan Rusdiana menjelaskan

pendidikan nilai sebagai suatu proses kegiatan yang dilaksanakan secara

sistematis untuk melahirkan manusia yang memiliki komitmen kognitif,

komitemen afektif dan komitmen pribadi berdasarkan nilai-nilai

agama. 21

Adapun Sumantri (2007) menjelaskan, “pendidikan nilai

merupakan proses bimbingan melalui suri tauladan pendidikan

yang berorientasi pada penanaman nilai-nilai kehidupan yang di

dalamnya mencakup nilai-nilai agama, budaya,etika, dan estetika

menuju pembentukan peserta didik yang memiliki kecakapan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian yang utuh,

berakhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakatdan negara”.22

Dari pernyataan para ahli diatas dapat dipahami bahwa pendidikan

nilai bukan hanya membentuk kemampuan kognitif atau kecerdasan

intelektual pesera didik, selain itu juga membentuk kemampuan afektif

serta dapat mengembangkan keterampilan yang ada pada diri peserta

didik. Dengan pendidikan, dapat membantu seseorang untuk

20 Zaim El Mubarak, Membumikan Pendidikan Nilai, (Bandung : Alfabeta, 2009), cet. II, h, 12 21Zakiah dan Rusdiana, Op. Cit., h.61 22Ibid, h. 199

Page 27: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

13

mengenali, memilih dan menetapkan nilai-nilai yang digunakan sebagai

landasan pengambilan keputusan dan menjadi kebiasaan dalam hidup.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa

pendidikan nilai yaitu proses menyadarkan atau bimbingan pada peserta

didik untuk membentuk kemampuan kognitif dan spiritual yang

mengarah kepada kehidupan peserta didik sehingga dapat digunakan di

masa yang akan datang setelah peserta didik bersosialisasi pada

masyarakat. Pendidikan nilai mengarah kepada kemampuan afektif

peserta didik, yang dapat memberikan manfaat pada perubahan sikap

yang lebih baik/akhlak yang baik.

2. Tujuan Pendidikan Nilai

Dari pengertian pendidikan nilai diatas, dapatlah dijelaskan

bahwa proses pendidikan nilai mengarah agar peserta didik menjadi

pribadi lebih baik yang bermanfaat dan unggul. Dalam rangka

mewujudkan nilai pada diri siswa perlu adanya tujuan-tujuan atau

target dari nilai yang ditanamkan. Sehingga nilai-nilai yang

ditanamkan dapat tercapai. Banyak ahli menguraikan tujuan

pendidikan nilai di antaranya:

Menurut Mulyana bahwa pendidikan nilai secara umum untuk

membantu peserta didik agar memahami, menyadari, dan mengalami

nilai-nilai serta mampu menempatkannya secara integral dalam

kehidupan. 23

Menurut N. Driyarkara dalam Zaim El-Mubarok menguraikan

tujuan pendidikan nilai adalah human being yakni sejalan dengan

tujuan pendidikan yaitu memanusiakan manusia.24

Maksudnya,

pendidikan nilai diharapkan dapat membantu peserta didik untuk

tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih unggul dan

bermanfaat bukan hanya bagi dirinya tetapi juga bagi lingkungannya.

23Mulyana, op. Cit., h. 119 24Zaiem el Mubarok, Membumikan Pendidikan Nilai, (Bandung : Alfabeta, 2009), cet. II, h. 19

Page 28: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

14

Kesadaran siswa yang timbul dapat membuat pertimbangan-

pertimbangan atas perilaku sehari-hari di sekolah dan di masyarakat.

Komite APEID dalam Mulyana mengemukakan pendidikan nilai

secara khusus ditujukan untuk (a)menerapkan pembentukan nilai

kepada anak (b), menghasilkan sikap yang mencerminkan nilai yang

dinginkan dan (c) membimbing perilaku yang konsisten terhadap nilai-

nilai tersebut.25

Menurut Apnieve-UNESCO, (1996:184) tujuan pendidikan nilai

adalah untuk membantu peserta didik dalam mengeksplorasi nilai-nilai

yang ada melalui pengujian kritis sehingga mereka dapat

meningkatkan kualitas berpikir dan perasaan.26

Dengan adanya

pendidikan nilai di sekolah diharapkan dapat membentuk pribadi yang

cakap dan siswa dapat mengamalkan nilai yang bermanfaat bagi

dirinya sendiri dan masyarakat.

Dari uraian para ahli diatas, dapat dipahami bahwa tujuan

pendidikan nilai secara umum lebih mengarah kepada pendapat N.

Driyarkara yaitu untuk mewujudkan peserta didik agarmampu

menggunakan pengetahuan nilai dan mengamalkan nilai-nilai akhlak

yang baik pada perilaku sehari-hari bagi dirinya dan di lingkungan

masyarakat. Peserta didik juga dapat konsisten melaksanakan nilai-

nilai yang telah ditanamkan pada kehidupan sehari-hari.

Maka dapat disimpulkan tujuan pendidikan nilai yaitu

membimbing siswa agar terwujudnya pribadi unggulan pada peserta

didik dan dapat menerapkan akhlak-akhlak/sikap-sikap yang sesuai

dengan harapan masyarakat. Bukan hanya bermanfaat bagi dirinya

namun juga di lingkungan masyarakat. Tujuan pendidikan nilai

meliputi tindakan mendidik yang berlangsung mulai dari penyadaran

sampai perwujudan perilaku yang diterapkan pada kehidupan sehari

hari peserta didik.

25 Mulyana, op. Cit, h. 120 26Zakiah dan Rusdiana, op. Cit., h. 63

Page 29: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

15

3. Nilai-Nilai yang Ditanamkan pada Pendidikan

Nilai yang ditanamkan pada proses pendidikan mengacu

kepada sikap atau etika yang ditekankan bagi kepribadian peserta didik

menjadi lebih unggul pada suatu lembaga pendidikan. Nilai dapat

menjiwai tindakan seseorang oleh karena itu nilai selalu menyangkut

tindakan dan diukur melalui tindakan. Pendidikan nilai yang

ditanamkan diharapkan dapat memberikan kesadaran dan membangun

pendidikan yang efektif sehingga terwujudnya perilaku/etika baik serta

mengangkat martabat diri siswa. Nilai-nilai ini merupakan uraian yang

diharapkan dimiliki peserta didik sebagaai dasar pembentukan karakter

atau pribadinya.

Menurut Paul Suparno dalam Nurul Zuriah, nilai-nilai yang

ditawarkan pada proses pendidikan antara lain : religiusitas, sosialitas,

gender, keadilan, demokrasi, kejujuran, kemandirian, tanggung jawab,

daya juang dan penghargaan terhadap lingkungan.27

Adapun menurut UNESCO dalam Mulyana menyebutkan nilai-

nilai pada pendidikan meliputi nilai kesehatan, nilai kebenaran, nilai

kasih sayang, nilai tanggung jawab sosial, efisensi ekonomi, solidaritas

global dan nasionalisme. 28

Pandangan lain dari Solomon, dalam

Zuriah unsur-unsur nilai pada pelaksanaan pendidikan yaitu hati

nurani, kebajikan, kejujuran, dapat dipercaya, disiplin, kesopanan,

kerapian,keihlasan, kebijakan, pengendalian diri, keberanian,

kesetiaan, kehormatan, keadi;an.29

Nilai yang dikembangkan Ary Ginanjar dalam Dharma

Kesuma, menguraikan ada 7 nilai.30

27Zuriah, op. Cit.. h. 39 -40 28Mulyana, Op. Cit., h.107 29Zuriah, Op. Cit., h. .68 30Dharma Kesuma, dkk, Pendidikan Karakter (Kajian Teori dan Praktik di Sekolah), (Bandung :

Remaja Rosadakarya, 2012), cet. III, h. 13

Page 30: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

16

No Tujuh nilai utama

1 Jujur

2 Tanggung jawab

3 Visioner

4 Disiplin

5 Kerjasama

6 Adil

7 Peduli

Dari uraian di atas dijelaskan bahwa nilai-nilai yang ditawarkan

atau disebutkan harus dimiliki peserta didik agar terwujudnya peserta

didik yang unggulan dengan pribadi dan akhlak yang baik serta dapat

mengamalkannya di masyarakat. Selain itu nilai-nilai tersebut

diharapkan dapar membentuk karakter yang baik pada pesera didik.

Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan, proses

penanaman nilai-nilai pendidikan diharapkan dapat menumbuhkan

nilai moral pada diri siswa sehingga berpengaruh pada keberhasilan

pendidikan siswa, dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

Nilai-nilai yang ditanamkan di sekolah merupakan pondasi awal yang

harus dibiasakan sehingga dapat dikembangkan pada diri siswa.

4. Strategi Penanaman Pendidikan Nilai

Penanaman pendidikan nilai penting karena kita ketahui bersama,

bahwa telah bergesernya landasan dan tujuan pendidikan saat ini

yakni, pendidikan lebih mengedepankan kognisi peserta didik. Untuk

itu perlu strategi atau langkah-langkah yang harus dirumuskan/

dilakukan oleh lembaga pendidikan sebagai pijakan dalam menunjang

keberhasilan pendidikan siswa secara utuh.Untuk mengembangkan

nilai-nilai pada diri peserta didik perlu adanya upaya atau strategi

penanaman pendidikan nilai yang dilakukan civitas pada lembaga

Page 31: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

17

pendidikan. Strategi merupakan teknik atau langkah-langkah khusus

yang dilakukan dalam penanaman nilai pada lembaga pendidikan.

Strategi penanaman pendidikan nilai dilaksanakan oleh seluruh

pendidik atau seluruh bagian yang ada di sekolah (Kepala sekolah,

karyawan, guru, staff) yang berinteraksi langsung oleh siswa. Dengan

strategi penanaman pendidikan nilai diharapkan

mendorong/terwujudnya nilai-nilai pendidikan bagi siswa. Berikut ini

beberapa strategi yang dikemukakan beberapa ahli, diantaranya

Dalam buku “Pendidikan Nilai Sebagai Kajian Teori Dan Praktik

Di Sekolah” oleh Qiqi Yuliati dan Rusdiana, terdapat beberapa strategi

pendidikan nilai yang dilakukan oleh sekolah yaitu :

a. Penataan fisik sekolah yang kondusif untuk keberlangsungan

belakar mengajar

b. Pembinaan keagamaan bagi pendidik yang terpola dan

terprogram, ada pelatihan bagi guru tentang metode nilai dalam

bidang studi.

c. Penataan kualitas ekstrakurikuler

d. Peningkatan rasa tanggung jawab, disiplin, kerja sama dalam

menjalankan ativitas persekolahan.

e. Guru tampil sebagai sosok yang cerdas secara intelektual,

spiritual dan emosional.

f. Diantara guru teerlahir kebiasaan berdiskusi, peningkatan

wawasan dan informasi tentang ilmu dan agama

g. Istiqomah dan beramal soleh

h. Budaya ucapan salam di sekolah.

i. Adanya program BK ysng berbasis nilai keimanan dan

ketakwaan.31

Menurut Nurul Zuriah penerapan pendidikan nilai dapat dilakukan

dengan strategi pengintegrasian yaitu diintegrasikan pada kegiatan

sehari-hari dan pendidikan nilai yang diintegrasikan pada kegiatan

yang diprogramkan, adapun penjelasannya yaitu sebagai berikut :

a. Pengintegrasian dalam kehidupan sehari-hari (kegiatan di luar

sekolah)

1) Keteladanan atau contoh

2) Kegiatan spontan

31Zakiah dan Rusdiana, op.Cit., h. 169-170

Page 32: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

18

3) Teguran

4) Pengkondisian lingkungan

b. Pengintegrasian dalam kegiatan yang telah diprogramkan

Pada kegiatan ini, telah dibuat perencanaannya terlebih

dahulu atau telah diprogramkan oleh pendidik. Contohnya

seperti pada kegiatan pembelajaran dan kegiatan perayaan

hari-hari besar keagamaan, kegiatan olahraga, tugas-tugas

piket dan kegiatan-kegiatan sosial.32

Adapun Zakiah dan Rusiana (2015) menambahkan bahwa

pelaksanaan pendidikan nilai dapat dilaksanakan bersama-sama oleh

kepala sekolah, guru, konselor dan staff di lembaga pendidikan melalui

pengembangan diri, pengintegrasian dengan mata pelajaran dan

budaya sekolah.

a. Program pengembangan diri

Dalam program pengembangan diri, pelaksanaan

penanaman nilai dapat dilakukan ke dalam kegiatan sehari-hari

melalui kegiatan rutin di sekolah, spontan, keteladanan dan

pengondisian.

b. Pengintegrasian dalam mata pelajaran

Penanaman pendidikan nilai diintegrasikan dalam setiap

pokok mata pelajaran. Nilai-nilai tersebut dicantumkan dalam

silabus atau RPP. Dengan mengintegrasikan pada mata

pelajaran, memungkinkan peserta didik melakukan internalisasi

nilai dan menunjukkannya pada perilaku.

c. Budaya sekolah

Budaya sekolah adalah suasana kehidupan sekolah tempat

peserta didik berinteraksi dengan sesama teman, guru, dan

seluruh interaksi yang terjadi sekolah. Penanaman nilai dalam

budaya sekolah mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan

warga sekolah seperti kepala sekolah, guru, konselor,

tenaga/staff administrasi dalam melakukan

komunikasi/interaksi dengan peserta didik dan menggunakan

fasilitas-fasilitas yang ada di sekolah.33

32Zuriah, Op. Cit., h. 86-88 33Zakiah dan Rusdiana, Op. Cit., h. 115-117

Page 33: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

19

Menurut Muchlas Samami dan Harianto, strategi pendidikan

nilai dapat dilakukan melalui transformasi budaya sekolah (School

Culture) dan habituasi melalui kegiatan ekstrakurikuler.34

Setelah pemaparan yang telah dikemukakan, dapat dipahami

bahwa strategi pendidilan pendidikan nilai pada siswa lebih

mencondong pada pendapat Qiqi Yuliati yaitu dapat dilakukan dengan

pembinaan atau pengintegrasian dalam kehidupan sehari-hari sebagai

program pengembangan diri, penanaman pendidikan nilai seperti

keteladanan guru, kegiatan spontan atau pengondisian lingkungan.

Selain itu strategi yang dapat dilakukan ialah dengan

mengintegrasikan kegiatan yang telah diprogramkan seperti kegiatan

pembelajaran di kelas yang diintegrasikan pada mata pelajaran.35

Berdasarkan uraian diatas, dapat dipahami bahwa strategi ini

dapat diterapkan oleh seluruh civitas sekolah yaitu kepala sekolah,

guru serta tenaga kependidikan/staff sekolah yang dilakukan secara

bersama-sama sebagai upaya penanaman pendidikan nilai pada

peserta didik. Strategi dapat dilakukan dengan strategi pembinaan

sehari-hari yang berupa keteladanan, kegiatan-kegiatan spontan,

budaya sekolah dan pengondisian lingkungan. Selain itu dapat

menerapkan strategi yang diintegrasikan pada kegiatan yang telah

diprogramkan pada lembaga pendidikan seperti pada kegiatan belajar

di kelas yang dipadukan dengan penanaman nilai-nilai pendidikan.

Dari beberapa startegi yang telah dipaparkan, diharapkan agar seluruh

civitas sekolah/lembaga pendidikan dapat melaksanakannya agar

tujuan pendidikan yang direncanakan dapat terlaksana dan tercapai.

5. Keberhasilan Pendidikan Nilai

Menurut KBBI berasal dari kata hasil, yang berarti 1. Sesuatu

yang diadakan/dibuat, 2. Pendapatan/perolehan. Keberhasilan diartikan

sebagai suatu perjuangan terus menerus dalam suatu perjalanan.

34Muchlas Samami dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter, (Jakarta : PT. Remaja

Rosdakarya, 2011), cet. I, h. 147 35Zakiah dan Rusdiana, Op. Cit., h. 116

Page 34: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

20

Menurut David J. Scwart dalam Abd. Wahab dan Umiano bahwa

pengertian keberhasilan adalah hal yang mengagumkan dan positif,

keberhasilan berarti kesejahteraan pribadi. Memperoleh kehormatan,

kepemimpinan, disegani dan pupuler. Keberhasilan berarti rasa hormat

kepada diri sendiri, terus menerus mendapat kebahagiaan yang lebih riil

dan kepuasan.36

Keberhasilan berarti memperoleh penghargaan,

kepemimpinan dan bisa dikatakan akan dilihat lebih tinggi oleh orang

lain dalam usaha dan kehidupan sosial. Keberhasilan membutuhkan

keyakinan, ketika merasa yakinmaka secara otomatis akan memperoleh

hasil.

Abd.Wahab menambahkan bahwa keberhasilan adalah

kemampuan seseorang untuk memiliki IQ, EQ dan SQ yang bersinergi

dengan baiksehingga dapat menghasilkan hal positif yang bermanfaat

untuk dirinya dan orang lain.37

Banyak anggapan bahwa seseorang yang

berhasil berarti telah melaksanakan tugasnya dengan baik dan dapat

memperoleh hasil yang diinginkan sesuai dengan standar yang telah

ditentukan.

Dari paparan para ahli, dapat dikemukakan bahwa keberhasilan

yaitu tercapainya kemampuan seseorang sehingga dapat melaksanakn

tugas atau menyelesaikan dengan baik dengan menggunakan

kemampuan yang ada di dalam dirinya. Apabila telah menyelesaikan

tugas dengan baik maka terdapat perubahan positif pada suatu proses

atau perjalanan dan diamanfaatkan secara efektif.

Berdasarkan uraian di atas dapat ditelaah bahwa keberhasilan

adalah proses untuk berubah menjadi lebih positif yang mencakup

kemampuan IQ, EQ dan SQ yang dimiliki seseorang sehingga dapat

menghasilkan hal yang bermanfaat dan meencapai tugas yang telah

diselesaikan.

36Abd. Wahab dan Umiano, Kepemimpinan Pendidikan dan Kecerdasan Spiritual, (Yogyakarta:Ar-

Ruz Media, 2011),. h. 148 37Ibid. h. 148

Page 35: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

21

Dengan demikian, dapat diketahui bahwa pengertian

keberhasilan pendidikan nilai yaitu kemampuan yang terbentuk secara

sistematis dan terintegrasi untuk membantu peserta didik memahami

nilai-nilai perilaku manusia yang terwujud dalam sikap, pikiran,

perasaan, perkataan dan perbuatan sehingga dapat menghasilkan hal

yang bermanfaat. Bukan hanya memahami nilai-nilai perilaku manusia,

tetapi juga dapat melakukan hal-hal baik dan menghindari hal- hal

buruk yang dapat digunakannya di masyarakat. Ketercapaian

proses/bimbingan nilai-nilai pendidikan yang dapat memberikan

pengaruh bagi sikap siswa bukan hanya saat ini tetapi hingga saat yang

akan datang.

Djamarah dalam Suardi mengungkapkan keberhasilan

pendidikan dipengaruhi dengan perubahan atas komponen-komponen

pendidikan yang meliputi kurikulum, sarana prasarana, guru, siswa dan

model pengajarannya yang tepat. Semua kompenen berkaitan dalam

mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.38

Menurut Berkowitz

yang dikutip dalam Masnur Muchlis, menunjukkan peningkatan

motivasi siswa dalam meraih prestasi akademik pada sekolah dalam

menerapkan pendidikan karakter. . 39

Keberhasilan program pendidikan nilai karakter dapat diketahui

dengan pencapaian indikator oleh peserta didik seperti yang tercantum

pada SKL yang meliputi :

a. Mengamalkan ajaran agama sesuai dengan tahap perkembangan

b. Memahami kekurangan dan kelebihan sendiri

c. Menunjukkan sikap percaya diri

d. Mematuhi aturan aturan sosial yang berlaku

e. Menghargai keberagaman agama, budaya suu, ras dan golongan

sosial ekonomi dalam lingkup nasional

f. Mencari informasi dari lingkungan sekitar dan sumber lain secara

logis dan kreatif

g. Menunjukkan kemampuan belajar mandiri sesuai kemampuan

h. Menunjukkan kemampuan analisis dan memcahkan masalah

38Suardi, Op. Cit., h. 3 39Masnur Muslich, Pendidikan Karakter : Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional, (Jakarta :

Bumi Aksara, 2011), Cet. I, h. 29

Page 36: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

22

i. Mendeskripsikan gejala alam dan sosial

j. Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab

k. Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara demi terwujudnya

persatuan dalam NKRI

l. Menghargai karya seni dan budaya nasional

m. Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk

berkarya

n. Menerapkan hidup bersih, sehat, aman dan memanfaatkan waktu

luang

o. Berkomunikasi dengan berinteraksi secara efektif

p. Memahami hak dan kewajiban diri sendiri dan orang lain falam

pergaulan di masyarakat

q. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis

r. Menunjukkan keterampilan menyimak

s. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti

pendidikan.

t. Memiliki jiwa kewirausahaan. 40

Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan

tercapainya atau berhasilnya pendidikan nilai yang ditanamkan pada

lembaga pendidikan banyak mempengaruhi perilaku atau sifat dari

siswa tersebut. Perubahan perubahan yang terjadi pada siswa

mengarah kepada perubahan positif dan peningkatan motivasi yang

bermanfaat bagi diri siswa maupun lingkungannya. Keberhasilan

pendidikan nilai pendidikan juga dijabarkan yang mencondong pada

Standar Kompetensi Lulusan yang ada.

B. Boarding School Sebagai Penunjang Keberhasilan Pendidikan Nilai

1. Pengertian Boarding school

Boarding school terdiri dari dua kata yaitu boarding dan

school. Boarding berarti asrama dan school berarti sekolah. Model

boarding school ini, bukan sesuatu yang baru pada sistem pendidikan

di Indonesia, karena telah lama hadir lembaga-lembaga pendidikan

dengan konsep boarding school. Terdapat beberapa pandangan ahli

mengenai boarding school, diantaranya :

40 Ibid, h. 88-89

Page 37: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

23

Menurut Johar Maknun, boarding school merupakan istilah

Bahasa Inggris yang berarti sekolah berasrama. Para murid mengikuti

pendidikan regular dari pagi hingga siang di sekolah kemudian

dilanjutkan dengan pendidikan agama atau pendidikan nilai-nilai

khusus di malam hari.41

M. Soleh menjelaskan boarding school adalah

sistem pendidikan dimana siswa tinggal dalam suatu asrama dan

menetap di sana dalam kurun waktu tertentu.42

Pendapat dari Hendriyanti, boarding school diartikan sebagai

sekolah yang menyediakan asrama untuk tempat tinggal sekaligus

tempat mendidik siswa siswi selama kurun waktu tertentu.43

Adapun menurut Rizkiani, boarding school yaitu lembaga pendidikan

yang mengkombinasikan tempat tinggal para siswa di institusi sekolah

yang jauh dari rumah dan keluarga mereka dengan diajarkan agama

serta pembelajaran beberapa mata pelajaran.44

.

Istilahboarding schooldalamkamus Bahasa Inggris – Indonesia

( Oxford-Erlangga) adalahsekolahberasrama.45

Dalam hal ini

pengertian boarding school memiliki hampir kesamaan dengan

pesantren yang diartikan juga sebagai tempat tinggal santri , untuk

mendalami agama islam dengan sungguh-sungguh. 46

Sesuai perkembangan zaman dibarengi pula masuknya ide

pembaru ke Indonesia, pesantren yang telah mengalami dinamika.

Dinamika itu dilihat dari segi materi, administrasi, serta dinamika

sistem menjadi klasikal.47

Awalnya bersifat tradisonal yang

41Johar Maknun, “ Pengembangan SMK Boarding School Berbasis Keunggulan Lokal”, 2010, h.10 42M. Soleh, “Perbedaan Motivasi Belajar siswa yang Menggunakan Sistem Boarding School dan

Siswa Yang tidak Menggunakan Sistem Boarding School”, Vol. 01, 2013, h. 2 43 Hendriyanti ,”Pelaksanaan Program Boarding School dalam Pembinaan Moral Siswa”, Vol.

XIX, 2014, h. 208 44

Riskiani, “Pengaruh Sistem Boarding School Terhadap Pembentukan Karakter Siswa”,

Vol. VI, Nomor. 01, 2012, h. 13 45Joyce. M. Hawkens, Oxford-Erlangga 9Kamus Inggris Indonesia0, (Jakarta : PT. Gelora Aksara,

2005 ), h. 32 46

Didik Suhardi, “Peran SMP Berbasis PesantrenSebagai Upaya penanaman Pendidikan

Karakter Kepada Generasi Bangsa”, th. II, NO. 3, 2012, h. 320 47Haidar Putra Daulay, “Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Naional di Indonesia”,

(Jakarta : Kencana, 2007), Cet. II, h. 36

Page 38: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

24

bertransformasi menjadi modern, namun tidak menghilangkan unsur

unsur nilai pesantren.

Pesantren mengalami penyesuaian diri dengan situasi dan

kondisi yang telah termodifikasi dan mengadopsi nilai kemodernan.

Menurut daulay, perkembangan pesantren sesuai dengan arus dinamika

zaman, persepsi pesantren berkembang pula.48

Perkembangannya

dapat dilihat dari unsur-unsur yang ada pada lembaga tersebut. Maka

dengan ini, penulis mensejajarkan antara boarding school dan

pesantren karena tidak berbeda jauh makna dari keduanya.

Pesantren di artikan sebagai lembaga pendidikan Islam yang

bersifat tradisional untukmempelajari, mendalami, memahami

menghayati dan mengamalkan ajaranislam dengan mementingkan

moral keagamaan sevagai pedoman perilaku sehari-hari.49

Pengertian

pesantren tidak berubah makna dengan boarding school, yang

bertransformaasi menjadi lebih modern.

Dari paparan di atas, dapat dipahami bahwa boarding school

adalah suatu konsep lembaga pendidikan, dimana lembaga sekolah

menyediakan asrama untuk tempat tinggal siswa. Selain mendapatkan

pendidikan di sekolah, para siswa juga mendapat pendidikan yang ada

di asrama yang biasanya berupa pendidikan keagamaan atau nilai-nilai

khusus.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan pengertian

boarding school adalah lembaga pendidikan yang bertransformasi dari

lembaga pesantren dan mengalami perkembangan, dimana para siswa

tinggal menyatu dengan lembaga. Boarding school mengkombinasikan

tempat tinggal/asrama bagi siswa dan gurunya di area sekolah dengan

berbagai fasilitas yang tersedia seperti tempat tidur, ruang belajar,

ruang olahraga, ruang pertemuan dan berbagai laboratorium. Di

lingkungan sekolah para siswa dapat melakukan interaksi dengan

48 Ibid, h. 27 49Abuddin Nata (eds.), sejarah pertumbuhan fan perkembangan lembaga pendidikan Islam di

Indonesia, (Jakarta : PT. Grasindo, 2013), h. 103

Page 39: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

25

sesama siswa ataupun dengan guru setiap saat. Pendidikan yang

didapatkan juga difasilitasi dengan teknologi yang lebih modern.

Pendidikan pada boarding school bukan hanya pendidikan di sekolah,

namun pendidikan yang ada di asrama yakni dengan menanamkan

nilai-nilai khusus dan juga pengawasan pembelajaran yang ketat oleh

guru asrama.

2. Karakteristik Boarding School

Terdapat karakteristik suatu lembaga pendidikan digolongkan

sebagai sekolah asrama yang menjadi ciri khas lembaga boarding.

Menurut Maknun karakteristik boarding school, menjadikan

keunggulan pada sistem ini yaitu pada proses pendidikan paripurna,

fasilitas lengkap, guru berkualitas, lingkungan kondusif , siswa

heterogen, jaminan kemanan dan jaminan kualitas.50

Abuddin Nata menjelaskan bahwa karakteristik boarding

school dapat dilihat dari berbagai segi yang meliputi keseluruhan

sistem pendidikan, yaitu :

a. Materi pelajaran dan metode pengajaran yang mengajarkan

agama dan sebagai sumbernya kajian materi pelajaran adalah al

Qur’an.

b. Prinsip pendidikan pada boarding school didasarkan pada nilai-

nilai luhur kehidupan masyarakat sehingga tercipta

ketentraman dan kenyamanan

c. Sarana dan fasilitas asrama menunjukkan jiwa kesederhanaan

d. Adanya hubungan yang akrab antara guru/pendidik dengan

siswa.51

Pendapat Maksudin, bahwa karakteristik boarding school

antara lain :

i. Jumlah siswa perkelas relatif kecil yang berpengaruh

terhadap kemudahan kemudahan guru dalam mengajarkan

siswa

ii. Memprioritaskan mutu akademik dan keahlian khusus

siswa

50Maknun, Op., Cit, h.11-13 51Abudin Nata, Op. Cit., h. 107-118

Page 40: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

26

iii. Sumber daya yang ada relatif lengkap

iv. Mengutamakan aspek akademik yang tinggi dengan standar

tinggi sehingga siswa mengetahui dan mempertimbangkan

v. Pilihan mata pelajaran atau keterampilan lebih banyak dan

berbeda-beda.52

Dari beberapa konsep diatas, dapat diketahui bahwa

karakteristik boarding school yaitu sebuah lembaga sekolah asrama

yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung yang lebih

lengkap dari sekolah umum regular/biasa, boarding school bukan

hanya mementingkan akademis siswanya namun juga mengutamakan

spritual siswa. Peserta didik yang ada di lembaga boarding school

lebih bervariasai asal daerahnya. Biasanyanya peserta didik pada

boarding school, memiliki kehidupan yang lebih mandiri,

menunjukkan jiwa kesederhanaan dan bertanggung jawab karena

keharusan dirinya yang tinggal jauh dari keluarganya. Bahkan

kehidupan guru/pendidik lebih dekat dengan para siswa.

3. Manfaat Boarding School

Boarding school berawal dari transformasi lembaga pendidikan

pesantren menjadi lembaga yang lebih modern tetapi tidak

meninggalkan nilai-nilai keagamaan atau spiritual yang melekat pada

lembaga boarding dan tetap dicirikan dengan kesederhanaan

kehidupan di pesantren. Perkembangan pengetahuan masyarakat

tentang lembaga pendidikan boarding school semakin bertambah,

sehingga berkembang pula lembaga-lembaga pendidikan dengan

sistem boarding karena melihat manfaat/keunggulan boarding school.

Adapun Imam Zarkasyi dalam Haidar Daulay menguraikan

bahwa manfaat dari pendidikan boarding school yaitu timbulnya

semangat,mandiri dan percaya diri. Siswa/siswi dididik tidak hanya

52Maksudin, op. Cit., h. 101

Page 41: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

27

menggantungkan pada ijazah dengan bukan mental pencari kerja.53

Maksudnya, dengan siswa mengikuti pendidikan pada boarding

school, diharapkan siswa tidak menggantungkan pada kecerdasan

intelektualnya saja, tetapi memiliki sikap sikap yang baik.

Maksudin, mempertegas dengan siswa mengikuti sistem boarding

school berperan sebagai wahana suntuk mendidik kecerdasan dan

keterampilan siswa disamping mendidik mereka agar memiliki sikap

toleran, saling menghargai tidak menonjolkan sikap keturunan ras dan

untuk membangkitkan nasionalisme dengan menyatakan kebebasan.54

Berdasarkan paparan diatas, dapat diketahui bahwa pada

dasarnya dengan pendidikan yang ada pada boarding school dapat

memberikan manfaat lebih banyak kepada peserta didik karena proses

pendidikan bukan hanya dilakukan pada jam pelajaran di sekolah,

namun pendidikan yang berlangsung pada lembaga boarding school

terjadi selama 24 jam. Lembaga boarding school mempunyai waktu

yang lebih dalam mengembangkan nilai-nilai pada diri siswa.

Bimbingan dan pengawasan dari guru serta wali asrama menjadi suatu

komunikasi intensif antara pendidik dan peserta didik yang dapat

dijadikan sebagai perwujudan strategi penanaman nilai-nilai pada

lembaga boarding school.

4. Pendekatan Pendidikan Nilai pada Boarding School

Dalam sistem boarding school, peserta didik diharuskan untuk

tinggal di lingkungan asrama sehingga pendidik dapat mengawasi

seluruh kegiatan dan perkembangan yang ada pada diri siswa. Seluruh

kegiatan siswa baik intrakurikuler, ekstrakurikuler dan kegiatan asrama

di pantau dan di bimbing oleh guru selama 24 jam. Sistem boarding

school, mengintegrasikan pembelajaran ilmu agama dan ilmu umum

53Haidar Putra Daulay, “Sejarah Pertumbuhan dan Pembaruan Pendidikan Islam di Indonesia”,

(Jakarta : Kencana, 2007), Cet. II, h. 71 54

Maksudin, op.cit. h. 104

Page 42: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

28

yang bertujuan untuk membentuk kepribadian siswa sehingga

terbentuk nilai-nilai yang baik pada siswa.

Menurut Zakiah dan Rusdiana, ada beberapa pendekatan dalam

proses pendidikan nilai di sekolah. Pendekatan ini merupakan cara

yang dilakukan pada proses pengalihan nilai dari pendidik kepada

peserta didik. Pendekatan tersebut yaitu:

a. Melalui pendekatan emosional, pendidik berusaha

mengaktifkan nilai afektif peserta didik.

b. Membina perilaku postif. Pendidik dapat membina perilaku

positif siswa secara berulang-ulang.

c. Transformasi dan penanaman nilai yang disampaikan pada

peserta didik bersifat kontinue, perlahan-lahan, sedikit demi

sedikit sehingga membentuk kebiasaan dan sifat kepribadian

peserta didik.55

Pendekatan pendidikan nilai dapat diarahkan pada proses

penanaman nilai-nilai pendidikan yang dapat terwujud pada

pembelajaran. Nilai-nilai yang ditanamkan pada siswa berupa transfer

atau pengalihan dari pendidik ke peserta didik agar mencapai

target/tujuan nilai yang diharapkan yakni untuk membentuk moral,

mental dan pribadi yang baik.

Pendapat lain, menurut Kircshenbaum dikutip dalam Damiyati

Zuchdi pendekatan penanaman pendidikan nilai yang dilakukan pada

lembaga pendidikan dengan penedekatan komphrensif yang meliputi :

a. Inkalkulasi nilai yaitu menanamkan nilai dan moralitas dapat

berupa menghargai orang lain, membuka komunikasi dengan

lingkungan, menciptkan pengalaman sosial.

b. Modeling/keteladanan nilai

Pemberian teladan merupakan pendekatan yang biasa di

lakukan, biasanya guru di lingkungan sekolah/ asrama berperan

sebagai model bagi murid-muridnya. Dengan keteladanan nilai

ini, murid-mencontoh perilaku/tingkah laku yang dilakukan

guru-guru di sekelilingnya. Untuk itu guru/wali di lingkungan

pendidikan mempunyai tanggung jawab yang besar dalam hal

nilai perilakunya sendiri.

c. Fasilitasi

55Zakiah dan Rusdiana, Op. Cit., h. 168

Page 43: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

29

Pada fasilitasi ini melatih peserta didik untuk mengatasi

berbagai masalah yang dihadapi. Pada fasilitasi dapat

membawa dampak positif bagi kepribadian peserta didik.

Kegiatan fasilitasi biasanya memberikan kesempatan kepada

peserta didik ,menyusun pendapat, menghragai pandangannya

dan juga memotivasi peserta didik menghubungkan persoalan

nilai dengan kehidupan

d. Skill development yaitu pengembangan keterampilan untuk

mencapai kehidupan pribadi yang tenteram. 56

Ahmad Fikri dalam Anas Solahudin menambahkan, beberapa

pendekatan dalam pendidikan nilai yaitu dengan keteladanan,

pembelajaran, pemberdayaan, penguatan terus menerus, monitoring

dan evaluasi.57

Djahiri yang dikutip dalam Yuliati Zakiah dan Rusdiana,

mengemukakan pendekatan pendidikan nilai yaitu evocation,

inclucation, model reasoring dan value clarification. Penjelasannya

sebagai berikut :

a. Evocation yaitu pendekatan kepada peserta didik melalui

pemberian kesempatan untuk secara bebas mengekspresikan

respon afektif.

b. Inculcation yaitu pendekatan agar peserta didik menerima

stimulus yang diarahkan.

c. Model reasoring yaitu pendekatan agar terjadi transaksi

intelektual tinggi dalam pemecahan masalah-masalah pada diri

siswa.

d. Value clarification yaitu pendekatan melalui stimuslus terarah

sgar siswa diajak mencari kejelasan isi pesan keharusan nilai

moral.58

Berdasarkan paparan di atas dapat dikemukakan bahwa

pendekatan pendidikan nilai dapat dilakukan dengan beberapa cara

yang mencakup inkalkulasi nilai yaitu membangun komunikasi dengan

orang lain sehingga tercipta saling menghargai satu sama lain,

modeling/keteladanan yaitu pendekatan melalui sikap guru yang

56Damiyati Zuchdi, Humanisasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2009), h. 46-51 57Solahudin, Op. Cit., h. 71 58Zakiah dan Rusdiana, Op. Cit., h. 71

Page 44: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

30

menjadi contoh sikap bagi para siswa dan fasilitasi yaitu sikap

memberikan keleluasaan pada siswa dalam menyelesaikan masalah-

masalahnya sehingga secara tidak langsung dapat membentuk pribadi

kuat dalam diri siswa. Pendekatan yang dilakukan secara berulang-

ulang dan terus menerus bertujuan agar penanaman nilai yang

disampaikan dapat menjadi suatu kebiasaan. Dengan pendekatan ini,

peserta didik lebih mudah menyerap nilai-nilai yang diajarkan dan

ditanamkan, pesan yang disampaikan pendidik kepada peserta didik

pun lebih mudah diserap.

Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa dalam proses

pendidikan diperlukan pendekatan penanaman nilai agar tujuan

pendidikan nilai yang selama ini menjadi bagian tujuan pendidikan

nasional dapat tercapai. Karena pada hakikatnya pendidikan bukan

hanya dilihat dari keberhasilan intelektual peserta didik saja tetapi juga

nilai moral yang dimiliki peserta didik yang nantinya dapat bermanfaat

di masyarakat pada masa yang akan datang. Pendekatan dapat

dilakukan secara terus menerus atau berulang-ulang sehingga menjadi

habituasi pada peserta didik.

5. Strategi Mewujudkan Keberhasilan Pendidikan Nilai Siswa

Boarding School

Dalam sistem pendidikan boarding school peserta didik diharuskan

tinggal di asrama. Oleh karena itu guru atau pendidik lebih mudah

mengawasi dan mengontrol perkembangan moral/sikap peserta didik.

Dalam kegiatan kurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler baik di

sekolah, asrama dan lingkungan dipantau selama 24 jam oleh guru.

Keberhasilan pendidikan tidak terlepas dari tiga faktor yang paling

mendukung yaitu pendidikan sekolah, keluarga dan masyarakat.

Menurut Abdul Sani, totalitas pendidikan nilai pada pesantren

mengandalkan strategi keteladanan, penciptaan lingkungan dan

Page 45: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

31

pembiasaan melalui program dan kegiatan.59

Hal yang sama terjadi

pada sistem boarding school,yang mempunyai pengaruh dalam

mewujudkan nilai-nilai pendidikan pada siswa boarding school` setiap

kegiatan dikerjakan penuh dengan kesadaran tanpa ada keterpaksaan

oleh siswa yang secara tidak langsung tertanam pada diri siswa

sehingga muncul budaya yang baik di lingkungan boarding school.

Wibisono sebagaimana dikutip Zakiah dan Rusdiana bahwa :

Strategi pendidikan nilai dapat dikembangakan pada proses belajar

mengajar yang meliputi :

a. Spiritual untuk meletakkan nilai-nilai etik dan moral sebagai

religiusitas

b. Akademis untuk menunjukkan kaidah normatif yang harus

dipatuhi dalam menggali dan mengembangkan ilmu.

c. Mondial untuk menyadarkan bahwa siapa pun harus siap

menghadapi perubahan yang berlangsung.60

Dengan menggunakan strategi diatas, penanaman pendidikan nilai

biasanya diintegrasikan pada program yang sudah

ditentukan/direncanakan, seperti kegiatan pembelajaran di kelas.

Selain itu dapat pula pada kegiatan spontanitas di lingkungan sekolah.

Adapun Zakiah dan Rusdiana menambahkan bahwa strategi

mewujudkan keberhasilan pendidikan nilai di lembaga pendidikan,

dengan menanamkan nilai-nilai pada diri siswa yaitu sebagai berikut :

a. Adanya kesadaran akan pentingnya nilai yang mencakup

semua pihak sekolah : kepala sekolah, guru, tenaga

kependidikan dan siswa.

b. Adanya komitmen, penghayatan dan aktualisasi yang

dilakukan bersama-sama

c. Adanya evaluasi yang dilakukan untuk meningkatkan

kualitas sekolah. Evaluasi ini juga sebagai saran

membentuk ide-ide inovatif.61

Dari paparan di atas dapat diketahui bahwa terdapat strategi atau

langkah-langkah yang dilakukan dalam penanaman

59Ridwan Abdullah Sani, Pendidikan Karakter di Pesantren, Bandung : Citapustaka, 2011, cet : I,

h. 58 60Zakiah dan Rusdiana, Op. Cit., h. 73 61Zakiah dan Rusdiana, Op. Cit., h. 170

Page 46: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

32

pendidikannilaipada boarding school. Pendidikan nilai pada boarding

school dapat dilakukan oleh pendidik/guru dengan memberi teladan,

habituasi/pembiasaan dan penanaman spiritual pada peserta didik.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan

bahwa strategi penanaman pendidikan nilai itu penting. Semua harus

dipersiapkan lembaga pendidikan dimulai dari guru-guru/pendidik

yang handal untuk merealisasikan strategi tersebut agar mencapai

tujuan dari pendidikan. Dengan melakukan upaya pembinaan secara

kontinue untuk menjadikan pembiasan pada siswa. Selain itu

penciptaan lingkungan boarding school (sekolah asrama) yang

kondusif dalam penyelenggaraan pendidikan.

C. Penelitian Yang Relevan

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan penulis terhadap

penelitian terdahulu, maka didapat pembahasan yang berkaitan dengan

penelitian yang penulis lakukan, referensi tersebut antara lain :

1. Penelitian yang dilakukan oleh TubagusMuttaqin yang berkaitan

dengan sistem boarding school berjudul “Sistem Boarding School

sebagai Alternatif Sekolah Unggul di SMAN Cahaya Madani Banten

Boarding School Pandeglang”, Jurusan Manajemen Pendidikan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, membahas tentang sistem boarding school mampu menjadi

alternatif untuk menjadi sekolah unggul. Dengan pelaksanaan

kegiatan-kegiatan boarding school dapat menjadikan sekolah menjadi

lembaga yang unggul. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh

penulis, di sini penulis tidak hanya membahas pelaksanaan kegiatan

dan sistem boarding school, tetapi juga membahas tentang

pendekatan-pendekatan dalam pendidikan nilai pada siswa dan

boarding school sebagai penunjang keberhasilan pendidikan nilai

siswa siswi.

Page 47: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

33

2. Penelitian yang dilakukan oleh Mira Khumaira yang berjudul

“Pembinaan akhlak siswa melalui program Boarding School di MTs

Alhidayah Boarding School Depok”, Jurusan Pendidikan Agama

Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Dari penelitian tersebut diperoleh bahwa dari pendidikan

berbasis asrama (boarding school) mampu mempengaruhi sikap siswa

dan pengembangan kualitas pribadi siswa untuk memperoleh hasil

yang efektif untuk pembinaan akhlak siswa. Berbeda dengan penelitian

yang dilakukan peneliti pada kesempatan ini, membahas tentang

strategi-strategi pendidikan nilai pada boarding school sehingga

membentuk pendidikan nilai moral pada siswa siswi pada boarding

school.

3. Skripsi berjudul “Pelaksanaan Pembentukan Nilai Karakter Siswa SD

Insan Teladan Bogor” disusun oleh Rihlah Sylvia, Jurusan

Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada penelitian tersebut membahas

tentang upaya-upaya sekolah dalam mengembangkan nilai pada siswa

sekolah dasar sehingga dapat membentuk karakter siswa. Berbeda

dengan penelitian yang dilakukan penulis pada penelitian kali ini

membahas tentang penanaman pendidikan nilai pada siswa boarding

school dan pendekatan yang dilakukan untuk mengembangkan nilai-

nilai pendidikan tersebut, sehingga mencapai keberhasilan pendidikan

nilai pada siswa boarding school.

D. Kerangka Berpikir

Agar lebih terarah, penulis membuat kerangka pikir sebagai

pedoman dalam melaksanakan penelitian tentang sistem boarding school

sebagai penunjang keberhasilan pendidikan nilai siswa.

Kondisi nyata MAN Insan Cendekia Serpong dalam proses

penanaman nilai boarding school, yaitu : masih terlihat merangkapnya

antara guru asrama dan guru sekolah, adanya krisis moral pada siswa yang

Page 48: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

34

baru menjajaki boarding school, masih tertekannya kepribadian siswa dan

kurang meratanya pendekatan nilai oleh seluruh siswa dalam penanaman

pendidikan nilai pada boarding school.

Penanaman pendidikan nilai ini sangat penting bagi siswa karena

dengan pendidikan nilai yang ditanamkan secara intensif dan maksimal

maka output yang dihasilkan dapat terbentuknya/tercetaknya peserta didik

dengan pribadi kuat, unggulan, berakhlakul karimah dan bermanfaat bagi

diri sendiri maupun lingkungan masyarakat di masa yang akan datang.

Dengan penanaman nilai pada boarding school diharapkan dapat

menunjang terciptanya keberhasilan pendidikan nilai siswa yang

merupakan bagian dari tujuan pendidikan nasional.

Dengan melihat perbedaan kondisi nyata dari harapan di atas, maka

diduga masih adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, yaitu

belum optimal/meratanya pendidikan nilai yang diharapkan pada semua

siswa dalam mencapai keberhasilan pendidikan tersebut, sehingga

membutuhkan strategi-strategi untuk mengoptimalkan penanaman nilai

pada siswa boarding school, diantaranya:

1. Pengembangan diri siswa yang mencakup keteladanan,

pengondisian lingkungan, kegiatan spontan

2. Pengintegrasian pada kegiatan yang telah diprogramkan

seperti pada proses pembelajaran dikelas

3. Memberikan kesadaran akan pentingnya nilai bagi seluruh

warga/civitas lembaga pendidikan

4. Budaya sekolah

Untuk lebih jelasnya kerangka berpikir yang dipaparkan di atas,

diutarakan lagi dalam bentuk diagram sebagai berikut :

Page 49: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

35

Diagram kerangka berpikir

Feedback

Proses Output INPUT

Kondisi nyata

1. Terbatasnya kuota

penerimaan siswa

boarding school

2. Kepribadian siswa masih

tertekan

3. Terbatasnya guru asrama

4. Adanya krisis moral

pada siswa yang baru

menjajaki boarding

school

5. Masih kurangnya rasa

keterbukaan siswa pada

guru

6. Belum merata

pendekatan nilai pada

siswa

7. Kurang optimal

ketercapaian pendidikan

nilai

L

Masalah

Belum

optimalnya

ketercapaian

/meratanya

pendidikan nilai

Strategi

1. Pengembangan diri

(teladan,

pengondisian

lingkungan )

2. Pengintegrasian pada

kegiatan yang telah

diprogramkan

(diterapkan pada RPP

mata pelajaran, proses

pembelajaran dikelas)

3. Memberikan

kesadaran pentingnya

pendidikan nilai

Hasil

1. Tercetaknya

siswa/siswi

dengan pribadi

unggulan

2. Tercapai

keberhasilan

pendidikan nilai

siswa

Page 50: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MAN Insan Cendekia yang beralamat di

Jalan Insan Cendekia Nomor 1, BSD Sektor XI, Serpong Tangerang

Selatan, Banten. Adapun jumlah keseluruhan waktu penelitian pada

bulan Januari 2016 – Juni 2016.

Peneliti memilih lembaga pendidikan/sekolah MAN Insan

Cendekia karena MAN Insan Cendekia merupakan salah satu lembaga

pendidikan dengan menerapkan sistem boarding school.

Tabel 3.1

Waktupenelitian

B. Metode Penelitian

Dilihat dari tujuan penelitian dan sifat masalah yang ada, fokus

penelitian ini adalah mendeskripsikan proses pendidikan nilai pada

lembaga boarding school. Dengan demikian penelitian ini dapat

No. JenisKegiatan Waktu

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sept

1. Observasi awal

2. Bimbingan

skripsi bab 1-3

3. Pengumpulan

data

4. Pelaksanaan

penelitian

5. Pengolahan data

6. bimbingan bab

4-5

7. Uji referensi

8. Munaqosah

Page 51: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

37

dikategorikan sebagai penelitian kualitatif dengan bentuk metode

deskriptif kualitatif. Dengan pendekatan tersebut diharapkan dapat

diperoleh pemahaman dan penafsiran mengenai makna, kenyataan, dan

fakta yang relevan.

Untuk itu metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian

kualitatif. Teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi akan

digunnakan untuk pengumpulan data penelitian.

C. Sumber Data

Sesuai fokus penelitian maka yang menjadi sumber data dalam

penelitian ini adalah kepala Madrasah/sekolah, wakil kepala Madrasah

bidang Kesiswaan, wakil kepala Madrasah bidang keasramaan, 2 wali

asrama (putra dan putri), siswa dan orang tua/wali siswa. Selanjutnya

untuk mendukung hasil penelitian ini juga dibutuhkan sumber data

berupa dokumen di MAN Insan Cendekia Serpong.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan pada penelitian ini,

penulis mengumpulkan data dengan menggunakan teknikwawancara,

observasidanstudidokumentasi.62

1. Observasi

Metode observasi yang digunakan yakni observasi langsung dengan

menggunakan panduan pengamatan. Observasi digunakan untuk

memperoleh data tentang bentuk program/kegiatan pembinaan

spiritual, akademis dan budaya sekolah pada proses pendidikan di

boarding school, keadaan sarana prasarana dalam menunjang

keberhasilan pendidikan nilai di MAN Insan Cendekia Serpong .

2. Wawancara

62Nana Syaodi, Metode Peneliiian Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosdakarya,2005), Cet. I, h.

216-219

Page 52: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

38

Wawancara digunakan untuk memperoleh data/informasi

terkait bentuk-bentuk kegiatan (spiritual dan akademis) pada boarding

school, strategi pendidikan nilai yang dilakukan melalui

pengintegrasian dalam kehidupan sehari-hari di asrama,

pengintegrasain nilai pendidikan pada kegiatan yang telah

diprogramkan (kurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler) di MAN

Insan Cendekia. Metode yang dilakukan dengan menggunakan

pedoman wawancara.

Wawancara dilakukan dengan Kepala Madrasah MAN Insan

Cendekia, Wakil Kepala Madrasah Bidang Keasramaan, Wakil Kepala

Madrasah Bidang Kesiswaan, 2 wali asrama (putra dan putri), 2 siswa

dan orang tua siswa.

3. Studi Dokumen

Dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan data mengenai hal-hal

berupa catatan. Studi dokumentasi digunakan untuk memperoleh

tentang profil, visi dan misi, tujuan sekolah, data guruasrama, data

sarana prasarana, jadwal berbagai kegiatan, dokumen tugas/materi

pembinaan yang ada di MAN Insan Cendekia dan lain sebagainya.

Dokumen-dokumen tersebut digunakan untuk melengkapi data

penelitian sehingga dapat ditampilkan gambaran tentang objek

penelitian.

E. Teknik Pengolahan Data

Data yang telah diperoleh dilapangan akan dianalisa melalui proses

klasifikasi data, kategorisasi dan penarikan kesimpulan. Adapun

dijelaskan sebagai berikut :

1. Klasifikasi data, yakni proses pengelompokan data berdasarkan

jawaban- jawaban sumber data atau informasi.

2. Kategorisasi data yaitu pengelompokan jawaban pada aspek-

aspek/dimensi masalah yang muncul.

Page 53: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

39

3. Interpretasi data yaitu proses mencari kesamaan dan perbedaan dari

data yang diperoleh kemudian ditarik kesimpulan berdasarkan

kerangka berpikir yang telah dirumuskan.

F. Kisi-kisiInstrumen

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Observasi Boarding School Sebagai Penunjang

Keberhasilan Pendidikan Nilai Siswa Di MAN Insan Cendekia Serpong

Variabel Dimensi Sub dimensi

Boarding school Kegiatan asrama 1. Bentuk-bentuk

kegiatan/pembinaan spiritual

yang dilakukan di asrama

mencakup kegiatan

(solat wajib berjamah,

solat tahajjud, membaca dan

menghafal Al-Qur’an, puasa

sunnah, ceramah dsb)

2. Bentuk kegiatan akademik

(kegiatan pembelajaran malam,

pendalaman materi, belajar

mandiri asrama dsb).

3. Bentuk kegiatan non akademik

(olahraga : sepak bola,

tenis meja, taekwondo, voli,

basket. Kesenian : Tari Saman,

Hadroh, Marawis.

Kedisiplinan : Pencinta

alam, Paskibra, PMR, dsb)

Pendidikan nilai

siswa

Strategi penanaman

nilai siswa

1. Bentuk pendekatan pembinaan

spiritual siswa (pembinaan

Page 54: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

40

keagamaan, ibadah (solat,

membaca Al Qur’an, puasa

sunnah, ceramah)

2. Bentuk pendekatan pembinaan

akademik

(Kegiatan pembelajaran,

jam tambahan/pendalaman

materi, pengawasan belajar

mandiri)

3. Bentuk pendekatan sosial

guru/pendidik asrama

(menunjukkan sikap empatik

dan simpatik pada seluruh

siswa, berperan sebagai

konselor bagi siswa)

4. Bentuk pendekatan guru (guru

memberikan teladan/contoh

pada siswa)

5. Tempat pelaksanaan

pembinaan/kegiatan akademis

siswa (ruang kelas, mesjid, aula

pertemuan)

6. Metode, materi, sumber belajar

7. Sarana prasarana yang di

gunakan (laboratorium, Ruang

CSA, asrama, Al qur’an, sound

system, proyektor)

Page 55: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

41

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Boarding School sebagai penunjang

Keberhasilan pendidikan nilai siswa di MAN Insan Cendekia Serpong

Variabel Dimensi Indikator

Boarding School Guru/pendidik di

asrama

1. Jumlah guru yang

terlibatpadakegiatanasrama

(kurikuler, kokurikuler dan

ekstrakurikuler)

2. Latar belakang pendidik/ guru

asrama

3. Kegiatan pembinaan spiritual yang

dilakukan pendidik (kegiatan

ibadah solat berjamaah, solat

sunnah, membaca dan menghafal

Al Qur’an)

4. Kegiatan pelatihan bagi

guru/pembina asrama

5. Kegiatan pembinaan akademis

(KBM di asrama, jam tambahan,

pendalaman materi, dsb)

6. Jadwal pembinaan akademik di

asrama (sore hari setelah kegiatan

pembelajaran di sekolah sampai

dengan malam hari )

Siswa 1. Rasio siswa yang akan diterima

2. Latar belakang siswa (lulusan

sekolah, asal daerah)

3. Strategi penyeleksian masuk

Page 56: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

42

sekolah

a. Persyaratan peserta didik

b. Bentuk penyeleksian (tes tulis

dan non tulis)

c. Tujuan penyeleksian

(pemetaan potensi secara

akademis dan non akademis)

4. Latar belakang orang tua siswa

(asal daerah)

KegiatanAsrama 1. Jadwalkegiatan rutin di asrama

2. Tujuan penyelenggaraan kegiatan

asrama

a. Menjadikan peserta didik hidup

mandiri dan disiplin

b. Mencetak siswa yang memiliki

akhlak karimah dan unggulan

c. Membina sikap spiritual siswa

3. Materi dan metode pendidikan

asrama

(pedoman /kurikulum

pendidikan asrama)

4. Bentuk kegiatan asrama

a. Kegiatan spiritual (ibadah solat

berjamaah, solat sunnah,

membaca dan menghafal al

qur’an)

b. Kegiatan akademis

(pembelajaran asrama,

pendalaman materi, kegiatan

belajar mandiri, kegiatan

ekstrakurikuler)

Page 57: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

43

5. Manfaat atau dampak dari

pendidikan nilai

PendidikanNilaiSiswa Tujuan pendidikan

nilai

Tujuan normatif dan tujuan nyata

yang ingin dicapai dari pendidikan

nilai

a. Membantu peserta didik

menjadi pribadi yang unggul

dan lebih baik.

b. Membimbing perilaku yang

konsisten terhadap nilai.

c. Dapat membentuk pribadi

yang cakap dan dapat

bermanfaat di masyarakat

Strategi Pendidikan

Nilai

1. Pendekatan yang dilakukan

a. Pendekatan sosial (sikap empati

dan simpati pendidik kepada

semua peserta didik)

b. Pendekatan akademis (kegiatan

belajar mengajar di asrama)

c. Pendekata teladan (contoh dan

teladan pendidik, budaya

mengucapkan salam)

2. Strategi Pendidikan nilai yang

dilakukanguru :

a. Pengintegrasian program

pendidikan nilai pada

kehidupan sehari-hari

(kegiatan spontan,

pengondisian lingkungan dan

budaya sekolah).

Page 58: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

44

Tabel 3.4

Daftar Ceklist Studi Dokumentasi

No Dokumen Ada Tidak ada

1. Jadwal kegiatan rutin asrama √

2. Data jumlah guru pembina asrama √

3. Tata tertib atau peraturan pembinaan asrama √

4. Dokumen materi pembinaan keagamaan

a. Buku panduan/pedoman materi

b. Jadwal materi

5. Dokumen materi pembinaan ekstrakurikuler

a. Buku pedoman materi

b. Jadwal kegiatan ekstrakurikuler

6. Buku penilaian/evaluasi kegiatan asrama

a. Buku penilaian spiritual

b. Pengintegrasian program

pendidikan nilai pada kegiatan

yang diprogramkan (KBM,

Pendalaman materi,

ekstrakurikuler)

3. Program Pendidikan Nilai

a. Pembinaan spiritual (kegiatan

solat berjamaah, membaca dan

menghafal al qur’an)

b. Pembinaan akademis (KBM di

asrama, kegiatan belajar

mandiri, pendalaman materi,

kegiatan ekstrakurikuler di

asrama)

Page 59: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

45

b. Buku penilaian akademik

c. Buku penilaian non akademik

7. Dokumen hasil pekerjaan/tugas-tugas kegiatan

pembelajaran di asrama

a. Data absen

b. Laporan nilai

c. Laporan tugas tertulis (paper/essay)

d. Laporan tugas non tulis (menghafal)

8. Data sarana pendidikan

a. Ruang kelas

b. Proyektor

c. Buku pelajaran

9. Data prasarana

a. Mesjid

b. Asrama

c. Laboratorium

d. Ruang pertemuan/aula

e. Ruang media/ IT (CSA)

f. Komputer/laptop

g. Lapangan olahraga

10. Dokumen sekolah

a. Profil sekolah

b. Kurikulum pembinaan pendidikan di asrama

11. Dokumen bentuk kegiatan asrama

a. Panduan kegiatan-kegiatan spiritual/asrama

b. Panduan kegiatan akademis

c. Laporan program pembinaan

d. Rencana pengembangan program

pendidikan nilai

Page 60: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Profil MAN Insan Cendekia Serpong

Nama Sekolah : MAN Insan Cendekia

Serpong

No. Statistik Sekolah : 311 280 405 006

Status akreditasi : A

Alamat Lengkap : Jl. Cendekia BSD City, Serpong Kota

Tangerang Selatan Provinsi Banten

15310

No. Telepon : 021-756357880

Web Site : www.ic.sch.id

Luas Tanah : 5,5 hektar

Secara geografis MAN Insan Cendekia berlokasi di lingkungan

yang kondusif untuk proses pembelajaran sekolah. MAN Insan

Cendekia berada di lingkungan yang jauh dari pemukiman penduduk.

Jarak MAN Insan Cendekia sekitar ±200 meter dari jalan raya,

sehingga dapat meminimalisir terganggunya proses KBM dari

kebisingan/keramaian kendaraan atau gangguan lainnya dan membuat

proses KBM menjadi lebih nyaman.

Akses jalan menuju MAN Insan Cendekia Serpong cukup

strategis. Dari arah Jalan Raya Pamulang mengikuti arah jalur menuju

kota BSD Serpong. Apabila menggunakan akses/rute tol, maka dapat

menggunakan jalur tol Jakarta – Serpong. Dan letak MAN Insan

Cendekia ini hanya sekitar 3 km setelah keluar tol Serpong. Selain itu,

tidak jauh dari MAN Insan Cendekia Serpong, di sebelah barat,

terdapat Pusat Kesehatan Masyarakat kota Tangerang Selatan.

Page 61: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

48

2. Sejarah Singkat MAN Insan Cendekia Serpong

Untuk memenuhi kebutuhan akan sumber daya manusia (SDM)

yang berkualitas tinggi dalam penguasaan IPTEK yang didasari Imtak

yang kuat. Pada tahun 1996 BPPT melalui program STEP (Science

and Technology Equity Program) mendirikan Magnet School (SMU

Insan Cendekia) di Serpong Tangerang Selatan dan di Gorontalo.

Pada tahun 1996/1997 penerimaan siswa baru SMU Insan

Cendekia dipriotaskan bagi siswa lulusan SLTP/MTs berprestasi dan

berminat besar dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Tetapi

pada tahun ajaran selanjutnya SMU Insan Cendekia memberi

kesempatan pada siswa semua SLTP/MTs negeri dan swasta.

Kemudian pada tahun pelajaran 2000/2001 SMU Insan Cendekia

dilimpahkan pengelolaannya dari BPPT kepada Departemen Agama

Republik Indonesia, karena BPPT tidak diperbolehkan untuk

malaksanakan/ menyelenggarakan pendidikan sekolah. Dengan tetap

mempertahankan ciri khas Insan Cendekia yaitu Iman Takwa serta

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, maka pengelolaan BPPT dan

Departemen Agama melakukan kerjasama dan selanjutnya

bertransformasi sebagai Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia.

Padatahun 2001, SMU/MA InsanCendekiaberubahmenjadi MAN

InsanCendekia (berdasarkan SK Menag RI nomor 490 tahun 2001).63

3. Visi dan Misi MAN Insan Cendekia Serpong

Di bawah ini dapat dilihat visi dan misi MAN Insan Cendekia

Serpong sebagai berikut :

a. Visi

Terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi

dalam keimanan dan ketakwaan, menguasai ilmu pengetahuan dan

63

Profil MAN Insan Cendekia Serpong, tahun 2015, h. ii

Page 62: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

49

teknologi serta mampu mengaktualisasikan diri dalam kehidupan

bemasyarakat

b. Misi

1) Menyiapkan calon pemimpin masa depan yang menguasai ilmu

pengetahuan dan teknologi, mempunyai daya juang tinggi,

kreatif, inovatif dan mempunyai landasan iman dan takwa yang

kuat.

2) Membentuk sumber daya pendidik dan kependidikan yang

profesional

3) Menjadikan Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia sebagai

sekolah/madrasah model dalam pengembangan pengajaran

Iptek dan imtaq bagi lembaga pendidikan lainnya.64

Berdasarkan visi dan misi di atas dapat diketahui bahwa MAN

Insan Cendekia bertujuan melahirkan atau mencetak manusia yang

berwawasan dan berkualitas baik yang berlandaskan keimanan dan

ketakwaan. Lulusan MAN Insan Cendekia diharapkan dapat

mengaktualisasikan ilmu-ilmu yang diperolehnya di masyarakat luas.

4. Sasaran MAN Insan Cendekia Serpong

Sasaran atau target lulusan MAN Insan Cendekia Serpong dapat

dilihat seperti yang dibawah :

a. Diterimanya lulusan MAN Insan Cendekia Serpong di

PerguruanTinggi berkualitas, baik di dalam maupun di luar

negeri (> 90%)

b. Diperolehnya prestasi yang baik bagi lulusan MAN Insan

Cendekiaselama di perguruan tinggi

c. Terciptanya kehidupan warga Insan Cendekia yang religious

melalui prilaku yang ikhlas, mandiri, sederhana, ukhuwah, dan

bebas berkreasi.65

64

Ibid, h. vi

Page 63: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

50

5. Guru MAN Insan Cendekia Serpong

Dalam melaksanakan proses pendidikan tentu dibutuhkan tenaga

pendidik dan kependidikan yang kompeten agar tujuan-tujuan yang

telah direncanakan lembaga pendidikan dapat tercapai. Selain itu,

dengan guru-guru yang memiliki kompetensi yang baik, diharapkan

dapat menunjang keberhasilan pendidikan siswanya.

MAN Insan Cendekia memiliki tenaga pendidik yang kompeten

sesuai dengan bidangnya masing-masing. Tenaga pendidik, jumlah

total 50 orang yang rata-rata lulusan S1 dan S2, dengan latar belakang

pendidikan lulusan S1 sebanyak 26 orang dan lulusan S2 sebanyak 24

orang. Diantara jumlah guru yang ada di MAN Insan Cendekia

terdapat 8 orang guru atau pembina asrama yang diwajibkan untuk

menjadi pembimbing di asrama. 66

(sebagaimana terdapat pada

lampiran 13 )

Dengan banyaknya jumlah guru yang ada di MAN Insan Cendekia

Serpong, diharapkan dapat membimbing dan memberi teladan bagi

siswa siswi baik dalam kedisiplinan, kemandirian dan belajar. Adapun

secara rinci mengenai data pendidik dapat dilihat pada lampiran .

6. Keadaan Siswa

MAN Insan Cendekia Serpong merupakan salah satu sekolah di

bawah Kementerian Agama Republik Indonesia, yang memiliki

asrama (Boarding School) bagi siswa siswi yang berprestasi dan

memiliki kemampuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Adapun jumlah siswa pada tahun ajaran tahun 2015/2016 di MAN

Insan Cendekia sebanyak 392 siswa. Yang terdiri dari jumlah siswa

kelas X sebanyak 160 siswa, siswa kelas XI 120 siswa dan siswa kelas

XII 115 siswa. Untuk jumlah rombongan belajar setiap angkatan di

65

Ibid 66

Data kepegawaian MAN Insan Cendekia 2015/2016

Page 64: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

51

MAN Insan Cendekia terdiri dari 6 kelas. Setiap kelasnya terdiri dari

20-25 siswa.

Dengan dibatasinya jumlah siswa yang diterima setiap tahunnya,

diharapkan dapat menghasilkan lulusan terbaik, unggulan dan diterima

pada universitas-universitas terbaik di dalam maupun di luar negeri.

Adapun proses seleksi siswa MAN Insan Cendekia, terdiri dari :

a. Penyerahan dan seleksi berkas

b. Mengikut tes tulis

c. Tes kesehatan

7. Fasilitas

MAN Insan Cendekia Serpong memiliki sarana prasarana yang

cukup memadai dan menunjang proses pendidikan. Keberadaan sarana

prasarana di MAN Insan Cendekia Serpong dapat menunjang kegiatan

belajar mengajar siswa, sehingga mendukung belajar siswa dengan

nyaman dan siswa dapat menyerap pelajaran dengan baik. Adapun

kondisi sarana prasarana dapat dilihat sebagai berikut67

:

67

Op,. Cit. Profil MAN Insan Cendekia th. 2015, h. 56

Page 65: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

52

Tabel 3.5 Kondisi Fasilitas MAN Insan Cendekia Serpong

No Ruang Jumlah Baik Kurang Keterangan

1. Mesjid 2 lantai √ Memadai

2

2

Gedung administrasi

a. Ruang Kepala sekolah

b. Ruang waka

kesiswaan

c. Ruang waka kurikulum

d. Ruang waka sarana

prasarana dan humas

e. Ruang guru

f. Ruang kepegawaian

2

lantai

1

1

1

1

1

Ber AC dan luas

Luas dan

terawat

Terawat dan

bersih Terawat

Terawat

terawat

Nyaman dan

terawat

3 Ruang kelas 18 ruang √ Terawat

4

4

Lab. Fisika, Kimia,

Biologi

Masing-

masing 2

ruang

√ Baik dan

terawat

5

5

Lab. Bahasa, visual, TIK Masing

masing 2

ruang

√ Baik dan

terawat

6

6

Perpustakaan 1 √ Cukup luas dan

terawat

7. Ruang serbaguna 1 √ Ber AC dan

terawat

8. Gedung asrama siswa 2 gedung √ Memadai

9 Asrama guru 1 gedung √ Terawat

1

10

Kantor keasramaan 1 √ Bersih dan

berAC

11 Koperasi 1 √ Memadai

1

12

Lapangan olahraga ( bola,

basket, voli, bulu tangkis

√ Terawat

Sumber : Data Sarana dan Prasarana dan Profil MAN Insan Cendekia Serpong

tahun 2015.

Page 66: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

53

Berdasarkan keterangan di atas dapat diketahui bahwa

fasilitas yang tersedia cukup memadai, semua sarana prasarana yang

ada dapat digunakan secara baik dan dapat menunjang seluruh kegiatan

pendidikan di MAN Insan Cendekia. Sarana prasarana yang ada cukup

lengkap dan memenuhi kebutuhan belajar siswa siswi MAN Insan

Cendekia sebagai sekolah boarding school.

8. KurikulumMAN Insan Cendekia Serpong

a. Struktur Kurikulum sekolah

Struktur kurikulum yang digunakan MAN Insan Cendekia

Serpong mengacu pada kurikulum 2013 dengan SKS dan

penyesuaian yang dilakukan sesuai dengan visi dan misi

madrasah.68

Kurikulum mencakup keseluruhan proses pembelajaran

yang terintegrasi antara pembelajaran di kelas dan di asrama.

Program peminatan di MAN Insan Cendekia terdiri dari dua

yaitu program MIA (Matematika Ilmu Alam ) dan IIS (Ilmu Ilmu

Soisal). Untuk itu terdapat tambahan jam untuk masing-masing

program peminatan. Program MIA (Matematika, Biologi, Fisika

dan Kimia) dan Program IIS (Ekonomi, Sejarah, Sosiologi Dan

Geografi) masing-masing 88 jam tambahan. Jadi untuk kelas X,

XI dan XII jumlah sks yang harus diikuti siswa sekitar 20-23 sks

setiap semester. Apabila dijumlahkan dari semester 1 sampai

dengan semester 6 yaitu sejumlah 314 jam pelajaran atau 150 SKS.

Adapun untuk lebih merinci mengenai struktur kurikulum MAN

Insan Cendekia dapat dilihat pada lampiran 12.

68

Ibid, h. 7-10

Page 67: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

54

Waktu belajar sekolah MAN Insan Cendekia dimulai pukul

07.00 hingga pukul 15.00, kemudian dilanjutan dengan berbagai

kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan mulai pukul 16.00

hingga pukul 17.15 WIB pada hari-hari tertentu. Selain kegiatan-

kegiatan ekstrakurikuler juga terdapat kegiatan tambahan

bimbingan belajar seperti pendalaman materi, remidial atau klinik

pelajaran di sekolah.

Untuk mengejar ketertinggalan pelajaran pada siswa dan

untuk mengembangkan kualitas peserta didik, guru/pendidik

wajib melaksanakan klinik belajar. Program klinik belajaradalah

suatu program kegiatan pembelajaran diluar jam reguler dalam

upaya membantu peserta didik mengejar ketertinggalan dalam

pembelajarannya pada rombongan belajarnya.

b. Kurikulum Keasramaan MAN Insan Cendekia

Kurikulum pembinaan keasaramaan disusun untuk

menunjang tumbuhnya ruh keagamaan peserta didik. Kurikulum

tersebut meliputi pembinaan salimul aqidah, shohihul ibadah dan

akhlakul karimah. Penilaian kegiatan peserta didikdi

asramadidasarkanpada prinsip obyektif, terpadu, transparan,

terukur, dan edukatif. Penilaian dilakukan padasetiap

berlangsungnya kegiatan di asrama. Penilaian meliputi ranah

kompetensi pengetahuan, kompetensi sikap, dan kompetensi

keterampilan. 69

Proses pembelajaran di sekolah dengan pendidikan yang

ada di asrama menjadi satu kesatuan. Kegiatan pembelajaran yang

dilakukan pada siang hari maupun malam hari, mencakup semua

aspek kehidupan sebagai seorang manusia, baik kebutuhan

aktualisasi diri maupun kebutuhan riil untuk hidup bermasyarakat

dan yang lebih penting adalah pengetahuan, pemahaman serta

69

Ibid, h. 46

Page 68: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

55

implementasi nilai-nilai keislaman yang berguna untuk

kehidupan di dunia dan akhirat.

Pada program pelajaran malam hari masing-masing

angkatan terdapat mata pelajaran yang sudah ditentukan sesuai

jadwal dan ada guru mata pelajaran masig-masing. Mata pelajaran

malam hari di asrama merupakan kegiatan aplikatif/praktek atau

mengembangkan kompetensi psikomotorik siswa. Pelajaran ini

mendukung pelajaran pada siang hari yang ada di sekolah. Mata

pelajaran tersebut terdiri dari Al Quran Hadis, Bahasa Arab,

Aqidah Akhlak dan SKI (sejarah kebudayaan Islam).

Standar Kompetensi yang ditargetkan dalam Pembinaan

Asrama adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya siswa yang berkepribadian Islami, memiliki

landasan akidah yang kuat, istiqamah dalam beribadah,

berakhlakul karimah,dan mampu berkomunikasi dalam

bahasa internasional, dengan indikator-indikator sebagai

berikut :

a. Siswa memiliki pemahaman akidah islamiyah yang benar

dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

b. Siswa memiliki pemahaman tentang al-Quran dan Hadis

dan mampu bersikap dan berperilaku sesuai ajaran al-

Qurandan Hadis.

c. Siswa memiliki pemahaman tentang ibadah dan muamalah

yang benar serta mampu mempraktikkannya dalam

kehidupan sehari-hari.

d. Siswa memiliki pemahaman tentangsejarah dakwah

Rasulullah saw. Dan para sahabat, keunggulan

peradaban Islam serta kemajuan ilmu pengetahuan

di dunia Islam.

e. Siswa memiliki kemampuan berbahasa internasiona lbaik

dalam bacaan, tulisan, maupun percakapan/komunikasi.

f. Siswa memiliki kemampuan melaksanakan ibadah fardlu

„ain, fardlu kifayah,dan amalan-amalan sunnah.

g. Siswa memiliki pengalaman yang integratif dalam sistem

pengajaran dan pembinaan kehidupan sosial

sertakeagamaan.

2. Terwujudnya kepribadian dan lingkungan yang Islami serta

kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing, dengan

indikator-indikator sebagai berikut :

Page 69: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

56

a. Terciptanya praktik kehidupan Islami di Kampus MAN

Insan Cendekia.

b. Penggunaan bahasa internasional dalam suasana

akademik dan pembinaan kehidupan keagamaan

sehari-hari.70

Waktu kegiatan belajar mengajar (KBM) Keagamaan malam

hari di MAN Insan Cendekia dimulai pukul 18.30 hingga pukul

19.40 yang dibimbing oleh guru mata pelajaran malam hari di

asrama. Setelah KBM malam , kemudian dilanjutkan dengan

kegiatan belajar mandiri siswa. Kegiatan ini dilakukan masing-

masing siswa yang kebanyakan digunakan untuk mengerjakan

tugas-tugas atau pekerjaan sekolah. Kegiatan mandiri siswa dapat

dilakukan di kamar asrama, ruang CSA (penggunaan

laptop/komputer) atau ruang aula di asrama.

Selain program belajar keagamaan malam hari terdapat program

pembinaan kehidupan keagamaan atau religiusitas. Program yang

dilaksanakan di MAN Insan Cendekia dalam bidang pembinaan

kehidupan keagamaan diarahkan pada upaya memunculkan

kesadaran, partisipasi, dan tanggung jawab pribadi peserta didik

sebagai calon pemimpin masa depan. Adapun program-program

pembinaan keagamaan yang secara khusus dikembangkan di MAN

Insan Cendekia antara lain ; Tahfizhul Quran, Tahfizul hadis,

Qiroatul kutub, Pembinaan imam sholat dan khatib, Pembinaan

shalat berjamaah, Tadarus al quran dan Taushiah. 71

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat diketahui bahwa dengan

jumlah waktu mata pelajaran keagamaan yang sedikit di sekolah,

maka mata pelajaran dilanjutkan pada kegiatan pembelajaran

keagamaan malam hari di asrama, sehingga saling terintegrasi

antara pelajaran agama di sekolah pada siang hari dengan pelajaran

di malam hari di asrama. Dengan hal tersebut diharapkan dapat

70

Ibid, h. 47 71

Ibid, h. 50

Page 70: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

57

memaksimalkan kemampuan kognitif peserta didik maupun

kemampuan psikomotorik peserta didik pada mata pelajaran

keagamaan. Selain mengembangkan keterampilan siswa,

pembinaan religiusitas di asrama juga menjadi salah satu program

keasramaan di MAN Insan Cendekia dalam mencapai visi dan misi

MAN Insan Cendekia.

B. Deskripsi dan Analisa Data

Berdasarkan wawancara dengan responden yang dilengkapi dengan

hasil observasi dan studi dokumentasi maka diperoleh hasil penelitian

sebagai berikut :

1. Kegiatan Siswa

MAN Insan Cendekia Serpong sebagai sekolah yang menerapkan

sistemboarding school tentu banyak kegiatan yang dilaksanakan oleh

siswa. Siswa siswi MAN Insan Cendekia ditanamkan sikap disiplin

dan ditanamkan sikap agar dapat mengatur waktu dengan segala

kegiatan yang dilakukan disekolah dan asrama sesuai dengan peraturan

yang ada.

Menurut siswa, dengan jadwal kegiatan yang penuh atau padat,

siswa selalu ditanamkan sikap disiplin dan mandiri pada dirinya.

Menurut Khoirunisa salah satu siswa kelas 11 mengungkapkan bahwa:

“manfaat yang saya rasakan dari kegiatan-kegiatan pendidikan di

asrama, saya menjadi siswa yang lebih disiplin dan dapat

memanfaatkan waktu dengan berbagai kegiatan hal positif bersama

teman-teman di sini”. 72

Kegiatan yang padat, dapat melatih dirinya menjadi lebih disiplin

dan menjadi diri yang lebih baik lagi. Suasana disiplin di sekolah atau

asrama serta peraturan yang cukup ketat, secara tidak langsung

72

Hasil wawancara dengan siswa MAN Insan Cendekia (khoirunnisa kelas 11 IPA), pada 30 Maret 2016

Page 71: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

58

tertanam pada siswa siswi karena suasana kehidupan sekolah dan

asrama yang terjadi di lingkungan MAN Insan Cendekia. .

Salma salah satu siswa kelas 10 menambahkan :

“Saya merasakan lebih disiplin yang ada di diri saya pribadi dalam

menjalankan berbagai kegiatan. Selain itu pelajaran keagamaan malam

yang mendukung pelajaran siang hari, menambahkan atau memperluas

pengetahuan agama saya”.73

Dalam hal ini, siswa menjadilebih

termotivasi, karena pembelajaran keagamaan yang di asrama dapat

meningkatkan nilai spiritual/ibadah-ibadah dan pengetahuan

agamanya.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat diketahui bahwa

dengan berbagai kegiatan yang cukup padat, yaitu dimulai dari

kegiatan belajar formal di sekolah sampai dengan kegiatan belajar di

asrama, siswa siswi menjalankan seluruh kegiatan dengan disiplin dan

sangat memanfaatkan waktunya dengan baik. Dengan kondisi

lingkungan sekolah dan lingkungan asrama yang mendukung siswa

siswi. Seperti yang telah diketahui bahwa siswa siswi yang mengikuti

proses pendidikan di MAN Insan Cendekia merupakan siswa siswi

terpilih.

Tabel 3.6

Jadwal keseharian siswa MAN Insan Cendekia Serpong.74

Waktu Jenis Kegiatan

03.45-05.45

Bangun tidur, MCK, QiyamulLail, Tadarus Alquran, shalat

Shubuh, wirid, doa dan pembinaan keagamaan

05.45-06.30 Makan pagi dan persiapan ke masjid dan Gedung

Pendidikan

73

Hasil wawancara dengan siswa MAN Insan Cendekia (Salma kelas 10), pada 25 Maret 2016 74

Profil MAN Insan Cendekia tahun 2015, h. 52

Page 72: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

59

06.30-07.00 Menuju masjid didahului dengan apel pagi, shalat Dhuha,

Tahfidz dan Tilawah

07.00-15.35 Jam Pelajaran

15.35-16.00 Sholat Ashar berjamaah

16.00-17.50 Responsi, klinik pelajaran, bimbingan UN/PTN, bimbingan

olimpiade, pengayaan, remedial, ekstrakurikuler

17.50-18.40 Tadarus al-Quran, shalat Maghrib, wirid, dan doa. Santap

Malam

18.40-19.30 Kegiatan pembinaan keagamaan

19.30-20.00 Shalat Isya berjamaah

20.00-22.00 Belajar mandiri,tutorial dan pembinaan keagamaan

22.00-04.00 Istirahat malam

Sumber : Profil sekolah MAN Insan Cendekia Serpong tahun 2015

Selain kegiatan belajar formal di sekolah, pada pembinaan asrama

terdapat kegiatan belajar mengajar (KBM) kegamaan malam hari di

asrama yang dimulai pukul 18.30-20.00 dengan mata pelajaran agama

yang berbeda masing masing angkatan. Adapun lebih jelasnya secara

merinci terdapat dilampiran 15.

Setelah KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) keagamaan di malam hari,

dilanjutkan dengan kegiatan belajar mandiri siswa sesuai dengan

kebutuhan atau tugas masing-masing. Kebanyakan siswa siswi

menggunakan waktu belajar mandiri untuk mengerjakan tugas-tugas

sekolah yang bisa dilakukan di asrama baik perorangan atau kelompok,

aula asrama atau ruang CSA (penggunaan media laptop) yang dapat

mengakses internet atau menggunakan laptop dalam menyelesaikan

tuugas-tugas sekolahnya.

Selain itu, MAN Insan Cendekia Serpong memiliki beberapa kegiatan

ekstrakurikuler. Menurut Wakamad bidang kesiswaan, setiap siswa

diwajibkan mengikuti satu ekstrakurikuler dan maksimal mengikuti 2

ekstrakurikuler. Siswa diwajibkan mengikuti ekstrakurikuler karena untuk

Page 73: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

60

melatih keterampilan atau bakat siswa.75

Dalam hal ini menunjukkan,

siswa siswi MAN Insan Cendekia juga ditanamkan nilai-nilai melalui

kegiatan ekstrakurikuler. Selain menumbukan kedisiplinan yang tinggi,

minat bakat siswa juga harus dikembangkan.

Adapun rincian ekstrakurikuler di MAN Insan Cendekia sebagai berikut :

a. Pramuka, Paskibra, pencinta alam, PMR / UKS, Robotic,

Sinematografi

b. Kesenian : Hadrah, saman, kaligrafi, paduan suara, band

c. Olahraga : taekwondo, sepak bola, basket, badminton, panahan.

d. Bahasa : Jurnalistik/lingkar pena, debate/ICDC, English club/ Ice

Cube

e. Karya Ilmiah Remaja : KIR Sosial, KIR Fisika, KIR Biologi, KIR

Keagamaan, KIR Rekayasa/teknologi.76

Dengan adanya berbagai ekstrakurikuler di MAN Insan Cendekia,

siswa siswi diwajibkan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler minimal

satu jenis ekstrakurikuler. Hal ini bertujuan agar siswa siswi di MAN

Insan Cendekia dapat mengembangkan diri dan mengembangkan

minat melalui kegiatan ekstrakurikuler, dan tetap dengan

mengutamakan kedisiplinan dan kemandirian siswa.

2. Pendidikan Nilai Siswa

Pendidikan nilai merupakan salah satu hal yang sangat

berpengaruh bagi lembaga pendidikan. Menurut salah satu guru asrama

putra MAN Insan Cendekia bahwa :Pendidikan nilai di MAN Insan

Cendekia sangat fundamental. Dengan pendidikan nilai yang ada di

asrama memberikan pengaruh terhadap pendidikan dan sikap di

sekolah yang berpengaruh juga pada prestasi-prestasi siswa.77

Maka dapat diketahui bahwa prestasi yang diraih tidak lepas dari

proses pendidikan nilai yang ada di MAN Insan Cendekia Serpong.

75

Hasil wawancara dengan Wakamad bidang kesiswaan (Bapak Away Baedowi), pada 13 Juni 2016 76

Jadwal kegiatan esktrakuriuler tahun 2015 77

Hasil wawancara dengan bapak Dr. Fahruroji, MA, (Wali Asrama kelas XII Putra ) pada tanggal 30 Maret 2016

Page 74: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

61

Keberhasilan prestasi yang diraih MAN Insan Cendekia tidak lepas

dari usaha pendidikan nilai yang ditanamkan seluruh guru. Adapun

penanaman pendidikan nilai pada boarding school tersebut merupakan

usaha yang dilakukan seluruh civitas sekolah agar nilai-nilai atau

akhlak yang baik tertanam pada diri siswa.

Menurut Wakil Kepala Madrasah bidang keasramaan MAN Insan

Cendekia Serpong bahwa :

Di MAN Insan Cendekia, pendidikan nilai merupakan hal

yang krusial. Pendidikan nilai yang dilakukan pendidik atau

pembina asrama sendiri dapat dilakukan secara terintegrasi dengan

kehidupan sehari-hari siswa selama di sekolah atau pun di asrama.

Siswa siswi di didik untuk dapat mengamalkan nilai-nilai positif di

kehidupan sehari-hari.78

Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan MAN Insan Cendekia

menambahkan bahwa :

Pendidikan nilai itu sangat penting, karena dari pelaksanaan

nilai-nilai itu sendiri akan berdampak pada diri siswa-siswa.

Pendidikan nilai sendiri secara tersirat ditanamkan pada siswa siswi

yang perubahannya dapat dilihat dari sikap siswa.79

Dari pemaparan di atas, dapat diketahui bahwa pendidikan nilai

merupakan salah satu hal berperan penting bagi kegiatan-kegiatan lain.

Pendidikan nilai dapat diintegrasikan pada program-program

pendidikan yang ada. Apabila pendidikan nilai dapat terlaksana dengan

baik maka, dampaknya dapat dilihat pada perubahan sikap dan prestasi

siswa. Selain itu siswa dapat mengamalkan nilai-nilai positif pada

kehidupannya.

Adapun pembinaan pendidikan nilai di Boarding Schoolmenjadi

salah satu hal yang dapat mempengaruhi kehidupan siswa di

78

Hasil wawancara dengan Bapak Chairul Huda, S. Ag (Wakamad Bidang Keasramaan), pada 30 maret 2016 79

Hasil wawancara dengan Bapak Away Bedowi, MA (Wakamd Bidang Kesiswaan), pada 13 juni 2016

Page 75: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

62

lingkungan sekolah dan lingkungan asrama. Pembinaan pada boarding

school inimeliputi pembinaan kehidupan keagamaan, pembinaan

kehidupan keasramaan, dan pembinaan kebahasaan. Secara rinci dapat

dilihat sebagai berikut :

a. Semua program yang dilaksanakan di MAN Insan Cendekia dalam

bidang pembinaan kehidupan keagamaan diarahkan pada upaya

memunculkan kesadaran, partisipasi, dan tanggung jawab pribadi

peserta didik sebagai calon pemimpin masa depan.

Adapun program-program atau kegiatan yang

menunjang pendidikan nilai di asrama yang dikembangkan

bagi siswa antara lain tahfizul qur’an, hadis, tadarus quran,

pembinaan khatib, pembinaan imam, tausiah.

b. Pembinaan kehidupan asramamelalui program guru asuh,

tujuan untuk efektivitas dan keberhasilansilan peserta didik

di asrama, tentu dibutuhkan pengelolaan manajemen

kehidupan peserta didik ketika berada di asrama. Karena

seluruh peserta didik MAN Insan Cendekia tinggal di asrama

dan jauh dari orang tua, maka diperlukan peran guru di

madrasah sebagai pengganti orang tua dalam bentuk program

Guru Asuh, agar perkembangan jiwa peserta didik bisa baik,

karena situasi dan kondisi yang terus terpantau selama 24 jam

c. Pembinaan kebahasaan

Tujuan

1) Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan

berbahasa asing peserta didik.

2) Meningkatkan penguasaan bahasa asing peserta didik

khususnya bahasa Arab dan bahasa Inggris, untuk menunjang

proses pembelajaran.

3) Memberi bekal ketrampilan berbahasa asing peserta didik

untuk bisa bergaul di dunia internasional. 80

Dalam melaksanakan program-program pembinaan/

pendidikan nilai di asrama, guru-guru asrama menyiapkan

perencanaan pembelajaran dari pembinaan-pembinaan yang

dilakukan di lingkungan asrama. Selain itu sebagai pengawasan

dan evaluasi pembinaan yang ada di asrama, guru asrama

menyediakan pula form penilaian bulanan untuk pembinaan

religiusitas, keasramaan dan pembelajaran yang ada di

80

Profil MAN Insan Cendekia Serpong tahun 2015, h. 48-51

Page 76: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

63

asrama.Adapun perencanaan pembinaan di asrama dan

pendampingan pembinaan individu dapat dilihat pada lampiran

16dan 17 .

Menurut Khoirunisasalah satu siswa kelas XI MAN Insan

Cendekia bahwa,pendekatan yang dilakukan dengan pendekatan sosial

kepada siswa. Guru/pembina asrama sering mengajak ngobrolm

mengajak diskusi. Guru-guru juga senantiasa memberikan contoh dan

menjadi figur bagi diri saya.81

Hal ini juga terlihat pula pada sikap ramah guru-guru. Penerapan

sikap murah senyum dan selalu menyapa setiap kali

berpapasan/bertatap muka dilingkungan sekolah dan asrama.

Ditunjukkan pula sikap menjaga kebersihan lingkungan sekolah.82

Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa pendidikan

nilai merupakan salah satu hal yang berpengaruh dalam menunjang

kehidupan siswa di asrama dan keberhasilan pengelolaan boarding

school. Pendidikan nilai diintegrasikan oleh seluruh pendidik pada

pembinaan sehari-hari dalam bentuk pendekatan sosial. Selain itu

program-program pendidikan nilai diintegrasikan pada program-

program/kegiatan formal pada pembelajaran kelas yang ada di MAN

Insan Cendekia. Pembina atau guru asrama sangat berperan dalam

penanaman dan pelaksanaan pendidikan nilai di MAN Insan Cendekia

pada waktu bertatap muka pembelajaran di kelas.

81

Hasil wawancara dengan Khoirunnisa (siswa kelas XI), pada tanggal 30 Maret 2016 82

Hasil observasi pada tanggal Maret-Mei 2016

Page 77: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

64

3. Tujuan Pendidikan Nilai

Tujuan pembinaan program/pendidikan nilai yang telahditentukan

diharapkan dapat tercapai/sesuai target. Menurut wali asrama putra,

dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan tentu diharapkan agar siswa

siswa bukan saja mempuyai wawasan yang luas, tetapi juga sikap-

sikap yang baik dalam menjalankan kehidupannya.83

Tujuan lain diungkapkan wali asrama putri, bahwa :Tujuannya

agar dapat menciptakan kehidupan yang tertib, rapi, nyaman, mandiri,

dapat bertanggung jawab pada diri sendiri atau tugas. Dengan

pendidikan nilai yang ditanamkan, diharapkan menjadi pembiasaan

perilaku atau sikap yang baik pada siswa.84

Kepala Madrasah mengungkapkan tujuan pendidikan nilai yaitu :

Siswa siswi MAN Insan Cendekia paling utama dididik untuk menjadi

siswa yang scientific (memiliki banyak ilmu pengetahuan dan

teknologi ) ahli terhadap ilmu-ilmu terbaru, namun dengan dukungan

atau mengedepankan IMTAQ yang baik dan unggulan. Maka dengan

penanaman dan pendidikan dari boarding school ini diharapkan sikap

nilai-nilai itu tumbuh dan tertanam pada siswa.85

Berdasarkan pemaparan di atas dapat diketahui, bahwa tujuan

pendidikan nilai bagi siswa di MAN Insan Cendekia, agar menjadikan

perilaku siswa siswi menjadi lebih baik. Bukan hanya unggul dalam

ilmu pengetahuan umum, tetapi menjadi siswa siswi yang memiliki

sikap spiritual yang baik. maka sikap atau karakter baik siswa

teetanam pada dirinya

83

Hasil wawancara dengan Bapak Fahruroji MA (Wali asrama Putra), pada 30 Maret 2016 84

Hasil wawancara dengan Ibu Evi Siti F, S. Ag (Wali asrama kelas XI Putri), pada 30 Maret 2016 85

Hasil wawancara dengan ibu Persahini Sidik, M. Si (Kepala Madrasah MAN Insan Cendekia Insan Serpong) pada 27 mei 2016

Page 78: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

65

4. Strategi Pendidikan Nilai pada Boarding School

Dalam menerapkan pendidikan nilai diperlukan strategi yang

dilakukan agar tujuan pendidikan nilai dapat tercapai. Terdapat

beberapa pendapat mengemukakan strategi pendidikan nilai sebagai

berikut :

Menurut Wakil Kepala Madrasah Bidang Keasramaan bahwa :

Selain itu guru-guru juga harus memberikan contoh atau teladan

yang baik kepadSa siswa dan melakukan pendekatan sosial atau

pendekatan personal kepada siswa.Selain itu pula terdapat satu waktu

dimana guru/wali asrama ini melakukan pertemuan untuk

membiccarakan permasalahan yang dihadapi. Dengan hal ini

diharapkan dapat membangun kedekatan pada siswa, sehingga lebih

mudah dalam mengetahui perkembangan siswa.86

Menurut wali asrama putra yang juga berperan sebagai guru mata

pelajaran Qur’an Hadis bahwa :

Peran guru memang sangat penting dalam menanamkan

pendidikan nilai di boarding schoolbahkan salah satu kunci dalam

penanaman nilai pendidikan. Strategi guru-guru di asrama, bukan

hanya melalui pendekatan sosial kepada siswa, tetapi guru bertindak

sebagai seorang figur/contoh/ teladan di dalam menjalankan kehidupan

sehari-harinya di asrama. Dengan menjadi teladan yang baik

diharapkan dapat memberikan contoh pada siswa-siswi. 87

Adapun dapat dipahami, bahwa pendidik dalam menerapkan

strategi yang pendidikan nilai memliki peran yang penting.

Pendidikan nilai yang ditanamkan kepada siswa lebih condong pada

teladan guru guru yang mencontohkan sikap-sikap baik sehingga

menjadi pembiasaan atau budaya di lingkungan sekolah dan asrama.

Wali asrama putri MAN Insan Cendekia menambahkan bahwa :

Terdapat beberapa strategi yang dilakukan dalam menanamkan

pendidikan nilai siswa. Strategi tersebut antara lain : keteladanan guru,

guru menjadi figur atau menjadi contoh kepada siswa-siswa. Melalui

pembinaan disiplin kepada siswa, siswa ditanamkan sikap disiplin

86

Hasil wawancara dengan bapak Chairul Huda, S. Ag (Wakamad Bidang Keasramaan ) pada 30 Maret 2016 87

Hasil wawancara dengan Bapak Pahrurozi, MA (Wali asrama kelas XII Putra), Pada 30 Mret 2016

Page 79: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

66

dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Pendekatan siswa secara

personal, mengajak siswa curhat atau menceritakan masalahnya. 88

Dari beberapa penjelasan di atas dapat diketahui bahwa guru/wali

asrama menerapkan strategi pendidikan nilai dengan melakukan

pendekatan-pendekatan kepada siswa. Dari keteladanan saat

pembinaan dan penanaman disiplin pada kegiatan ibadah maupun

kegiatan belajar dapat menjadi suatu pembiasaan bagi siswa. Dapat

disimpulkan, bahwa strategi pendiidkan nilai yang dilakukan guru

berjalan cukup baik, hal ini diupayakan pendidik yang mencakup

pendekatan akademik dan nilai spiritual siswa.

Adapun dapat diketahui bahwa strategi pendidikan nilai yang ada

di MAN Insan Cendekia ini, relevan/sesuai dengan teori yang telah

dipaparkan di bab 2 yang dijelaskan oleh Wibisono bahwa strategi

pendidikan nilai dapat dikembangkan dengan penanaman spiritual dan

akademis siswa. Selain pada kegiatan yang diprogramkan, pendidikan

nilai juga diiintegrasikan pada kegiatan sehari-hari.

5. Program Pembinaan Pendidikan Nilai pada Boarding School

Pembinaan pendidikan nilai di asrama MAN Insan Cendekia,

ditanamkan oleh guru-guru asrama. Siswa melakukan berbagai

kegiatan di asrama setelah jam pelajaraan di sekolah selesai pukul

15.00 WIB. Peran guru asrama dalam pembinaan pendidikan nilai

sangat berpengaruh bagi siswa siswi karena penanaman dilakukan

langsung oleh guru-guru asrama. Siswa siswi juga diawasi langsung

oleh guru asrama.

Menurut Kepala Madrasah MAN Insan Cendekia Serpong bahwa :

MAN Insan Cendekia merupakan MAN yang berbasis boarding

school. MAN Insan Cendekia ini secara garis besar, mengedepankan

nilai keimanan dan ketakwaan kepada siswanya. Dengan tetap

88

Hasil wawancara dengan Ibu Evi Siti Fauziah, S. Ag (Wali asrma kelas XI Putri), Pada 30 Maret 2016

Page 80: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

67

mengandalkan nilai-nilai untuk selalu berprestasi dalam bidang ilmu

pengetahuan.89

Program pembinaan asrama meliputi kegiatan-kegiatan pembinaan

selama siswa berada di asrama. Pembinaan pendidikan di asrama ini

untuk melahirkan siswa siswi yang berakhlak bagi kehidupan sehari-

hari. Dengan pembinaan-pembinaan yang ada di asrama tentu memiliki

tujuan masing-masing dari program-program di asrama yang mengacu

kepada perkembangan ilmu pengetahuan teknologi serta iman dan

takwa siswa sesuai dengan visi misi sekolah

Wakil Kepala Madrasah bidang keasramaanmenambahkan bahwa:

Pembinaan keasramaan di sini mencakup pada aspek

religiusitas/keagamaan siswa, kehidupan keasramaan dan

kebahasaan.Pada pembinaan keagamaan di malam hari terdapat

kegiatan belajar mengajar (KBM) keagamaan yang dilaksanakan di

malam hari setelah pelaksanaan solat maghrib berjamaah, berisi

pelajaran-pelajaran agama yang terintegrasi dengan pelajaran di siang

hari di sekolah. Pada kelas KBM keagamaan malam hari, di bimbing

oleh guru asrama sesuai dengan pelajaran masing-masing yang telah

dijadwalkan.90

Pembinaan yang dilakukan oleh seluruh guru di MAN Insan

Cendekia, secara tidak langsung menanamkan nilai kepada siswa. Dari

ketiga aspek tersebut diketahui, bahwa pembinaan

keasramaandilakukan pendidik selama siswa berada di lingkungan

sekolah dan asrama. Hal ini juga ditunjukkan pada jadwal pelajaran

KBM keagamaan (lampiran 15)

Program pembinaan pendidikan di asrama tentu memberikan

dampak positif pada siswa. Hal ini, ditunjukan padahasil wawancara

yang dilakukan peneliti kepada orang tua siswa.Dapat diketahui

bahwa dari pelaksanaan program pendidikan atau pembinaan

pendidikan yang di MAN Insan Cendekia Serpong, putra

89

Hasil wawancara dengan Ibu Persahini, M. Si (Kepala Madrasah MAN Insan Cendekia) pada 27 Mei 2016 90

Hasil wawancara dengan Bapak Chairul Huda (Wakamad MAN Insan Cendekia) pada 30 Maret 2016

Page 81: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

68

putrinyamengalami peningkatan lebih baik dalam hal ibadah maupun

akademisnya. Serta banyak perubahan hal positif yang biasa dilakukan

di rumah.

Menurut Bapak Anto orang tua dari Aldilla kelas XII

bahwa,“banyak hal positif yang terlihat dari anak saya apabila di

rumah. Terutama dalam religiusitas atau ibadah. Sebagai contoh, anak

saya selalu rajin membaca al Quran setelah selesai solat selain itu

minat belajar dan membaca yang cukup tinggi”.91

Sedangkan Ibu Mira, yang merupakan orang tua dari Raihan, siswa

kelas XII MIPA menambahkan bahwa :

Alhamdulillah, bersyukur anak saya lebih religi/taat beragama,

semakin berbakti kepada orang tua, dan berusaha mendapatkan

hasil yang terbaik dalam melaksanakan pendidikanya. Seperti

contohnya, anak saya berjuang terus untuk mengikuti olimpiade,

padahal selagi masih dudui di SMP, dia kurang tertarik dalam

mengikuti kompetisi dan perubahannya sekarang dia lebih

memiliki jiwa bertanding dan kompetisi. Selain itu juga

semangatnya untuk melanjutkan kuliahnya di universitas unggulan

baik di dalam atau diluar negeri. Semangat dan motivasinya untuk

meraih itu sangat tinggi.92

Berdasarkan pemaparan di atas dapat diketahui, bahwa dari

pembinaan yang ada di MAN Insan Cendekia membawa dampak baik

bagi siswa siswi. Kebiasaan positif seperti kegiatan spiritual

keagamaan siswa dapat meningkat serta sikap positi yang tertanam

pada siswa.

Dalam menjalankan pembinaan pendidikan asrama, sudah menjadi

keharusan bahwa pengawasan perlu dilakukan agar dapat diketahui

perkembangan pendidikan nilai tersebut. Menurut wakamad bidang

keasramaan bahwa pengawasan yang dilakukan terhadap pembinaan

asrama dalam bentuk koordinasi langsung oleh wali asrama. Wakamad

melakukan evaluasi rutin dengan para guru asrama dan mendiskusikan

91

Hasil wawancara dengan Bapak Anto (Orang tua siswa) pada tanggal 17 Juli 2016 92

Hasil wawancara dengan Ibu Mira (Orang Tua Siswa) pada 17 Juli 2016

Page 82: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

69

apabila terdapat permasalahan yang signifikan di asrama.93

Dengan

koordinasi langsung dan pertemuan rutin ini, diharapkan program

pembinaan asrama yang ada, dapat diketahui perkembangannya oleh

semua guru. selain itu guru-guru dapat diskusi atau sharing mengenai

permasalahan permasalaha siswa.

Kepala Madrasah mengungkapkan untuk pengawasan terhadap

program program di MAN Insan Cendekia, kepala madrasah selalu

melakukan koordinasi, komunikasi secara rutin. Terkadang pula,

kepala madrasah juga mengontrol langsung, turun langsung.

Contohnya, Seperti pembinaan program kebersihan, kepala madrasah

melihat langsung. 94

6. Hambatan dalam Penanaman Pendidikan Nilai

Wakil Kepala MadrasahBidang Keasramaan MAN Insan Cendekia

mengungkapkan bahwa :

Segala sesuatu yang dilakukan memiliki hambatan. Begitu

pula dalam menerapkan atau menanamkan pendidikan nilai di

boarding school. Hambatan yang dirasakan yakni dalam

menangani atau mendidik siswa yang sekian banyak dengan

jumlah guru yang masih terbatas. Dan juga pembimbingan

terhadap siswa siswa bermasalah. 95

Dalam penanaman pendidikan nilai, hambatan lain dirasakan oleh

wali asrama putri, bahwa : Selama membimbing dan tinggal di MAN

Insan Cendekia, alhamdulillah belum ada hambatan yang begitu serius.

Hanya saja terkadang dalam membimbing pada siswa yang bermasalah

dibutuhkan perhatian yang lebih.96

Wali asrama putra menambahkan bahwa :

93

Hasil wawancara dengan Bapak Chairul Huda, S. Ag (Wakamad Bidang Keasramaan), pada 30 Maret 2016 94

Hasil wawancara dengan ibu Persahini Sidik , M. Si (Kepala MAN Insan Cendekia ), pada 27 Mei 2016 95

Hasil wawancara dengan Bapak Chairul Huda, S. Ag (Wakamad Bidang Keasramaan), pada 30 Maret 2016 96

Hasil wawancara dengan Ibu Eva Siti Wali Asrama kelas XI putri), pada 30 Maret 2016

Page 83: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

70

Alhamdulillah, selama di MAN Insan Cendekia tidak ada

hambatan yang begitu serius. Namun kendala atau hambatan past

dirasakan. Tetapi, kami sebagai pendidik dan pembina asrama di

MAN Insan Cendekia, lebih memberikan perhatian kepada siswa

kelas XI, karena di tingkat ini siswa siswi lebih sibuk dengan

berbagai kegiatan organisasi dan tidak melakuan tanggung jawab

terhadap akademisnya. Di tingkat XI kondisi psikologis siswa

siswa lebih sensitif dan rentan. 97

Berdasarkan pemaparan dan hasil wawancara diatas, bahwa

hambatan hambatan yang dialami berbeda-beda. Hambatan yang

dialami anatara lain masih kurang guru asrama dengan jumlah siswa

yang lumayan banyak, maka perlu penanganan dan pengawasan ekstra

bagi siswa siswi MAN Insan Cendekia, agar pembinaan pendidikan

nilai dapat tercapai dan dapat bermanfaat bagi diri sendiri maupun di

masyarakat.

C. Temuan Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian yang diperoleh penulis maka dapat diketahui ada

keberhasilan dan hambatan yang ditemukan dalam pelaksanaan pendidikan

nilai di boarding school MAN Insan Cendekia Serpong. Menurut penulis,

keberhasilan yang dicapai dari pendidikan nilai siswa pada program

boarding school yaitu :

1. Pendidikan nilai ditanamkan oleh semua guru

Guru–guru di sekolah dan guru asrama di MAN Insan

Cendekia menanamkan pendidikan nilai pada program pendidikan

formal maupun pada kegiatan informal di asrama. Hal ini

ditunjukkan dengan guru-guru selalu mengajarkan nilai nilai positif,

nilai-nilai baik di seluruh kegiatan siswa. Mulai dari nilai religius,

nilai akademis, nilai kesopanan, kebersihan dan lain lain.

97

Hasil wawancara dengan Bapak Pahrurozi, MA (Wali Asrama kelas XII Putra), pada 30 Maret 2016

Page 84: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

71

2. Pendidikan nilai terintegrasi pada kegiatan sehari hari dan kegiatan

yang diprogramkan.

Pendidikan nilai yang ditanamkan guru-guru di MAN Insan

Cendekia pada kegiatan sehari-hari dengan pendekatan sosial kepada

siswa. Selain itu hal ini ditunjukkan dengan kegiatan spontanitas

guru. Siswa siswi MAN Insan Cendekia diberikan ruang untuk

selalu menceritakan masalah-masalahnya dan menganggap bahwa

guru-guru di asrama sebagai pengganti orang tuanya.

Pendidikan nilai yang ditanamkan pada kegiatan yang

diprogramkan contohnya pendekatan yang dilakukan pada program

pembinaan religiusitas di asrama. Guru menanamkan nilai religius

pada pembinaan di asrama.

3. Pendidikan nilai dilakukan oleh seluruh civitas MAN Insan

Cendekia Serpong.

Untuk mendukung tercapainya visi dan misi MAN Insan

Cendekia, pendidikan nilai bukan hanya dilaksanakan oleh guru atau

pendidik di MAN Insan Cendekia, tetapi seluruh civitas yang

meliputi kepala sekolah, guru/pendidik, staff/karyawan sampai

dengan pertugas/pelaksana kebersihan serta keamanan juga harus

mendukung pendidikan nilai di MAN Insan Cendekia.

4. Hambatan dalam pembagian waktu.

Dengan berbagai kegiatan di MAN Insan Cendekia yang penuh

dan padat, adanya kesulitan dalam pembagian waktu. Padat dan

banyaknya kegiatan siswa namun masih adanya keinginan siswa

dalam penambahan kegiatan. Sebagai contoh pada ekstrakurikuler

yang cukup diminati siswa namun karena waktunya yang kurang,

kegiatan tersebut tidak dapat terlaksana.

Page 85: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

72

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di bab-bab sebelumnya,

maka dapat dijelaskan bahwa pendidikan nilai siswa pada boarding school

di MAN Insan Cendekia Serpong sudah berjalan dengan baik. Hal ini

terlihat melalui proses pendidikan nilai yang ditanamkan kepada siswa

oleh semua guru dan seluruh civitas sekolah MAN Insan Cendekia

Serpong. Hasilnya ditunjukkan dengan sikap siswa yang memiliki tingkat

disiplin serta nilai spiritual yang kuat. Selain itu, >90% lulusan yang

diterima perguruan tinggi yang berkualitas. Pendidikan nilai juga

diintegrasikan pada kegiatan-kegiatan yang diprogramkan seperti kegiatan

pembelajaran formal di sekolah (kelas) dan juga diintegrasikan pada

kegiatan kegiatan sehari-hari di asrama dan sekolah.

B. Saran-saran

Berdasarkan paparan dan kesimpulan di atas, maka penulis

menyampaikan beberapa saran semoga bermanfaat untuk perbaikan di

masa yang akan datang, khususnya bidang boarding sebagai penunjang

pendidikan nilai di MAN Insan Cendekia sebagai berikut :

1. Kepala madrasah dapat meningkatkan program pembinaan

pendidikan yang ada di asrama., seperti pada kegiatan belajar

mengajar (KBM) keagamaan malam hari di asrama.

2. Kepada guru-guru khususnya guru asrama, harus terus mencari dan

mengembangkan strategi pendidikan nilai yang terbaru bagi siswa,

dansebaiknya ada penambahan jumlah guru atau wali asrama agar

tertanamnya pendidikan nilai siswa lebih kuat dan pembinaan

asrama yang lebih efektif, sehingga lebih banyak lagi generasi-

Page 86: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

73

3. generasi yang bukan saja memiliki pengetahuan yang luas tetapi juga

generasi yang memiliki nilai baik.

4. Kepala Madrasah dan guru-guru harus tetap terus mengupayakan

program/kegiatan pembinaan nilai berjalan dengan baik.

Menyeimbangkan dengan kegiatan pendidikan formal di sekolah atau

kegiatan pembelajaran di kelas dengan berbagai kegiatan pembinaan

yang ada di asrama. Hal ini sangat penting agar keberhasilan pendidikan

nilai tetap terlaksana

.

Page 87: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

74

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Ridwan Sani. Pendidikan Karakter di Pesantren, Bandung : Citapustaka,

2011.

Ahmadi, Abu., Dkk. Ilmu Pendidikan, Jakarta : Rhineka Cipta, Cet. II, 2007.

Daulay, Haidar Putra. Sejarah Pertumbuhan dan Pembaruan Pendidikan Islam di

Indonesia, Jakarta: Kencana, et. II, 2007.

---------. Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta : Kencana,

2007.

El Mubarok, Zaim. Membumikan Pendidikan Nilai, Bandung : Alfabeta, cet. II,

2009

Engkoswara, dkk., Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2012.

Hendriyanti,Pelaksanaan Program Boarding School dalam Pembinaan Moral Siswa,

Vol. XIX, Ta’dib, 2014

Joyce. M. Hawkens, Oxford-Erlangga 9Kamus Inggris Indonesia0, (Jakarta : PT.

Gelora Aksara, 2005.

Kesuma, Darma. dkk, Pendidikan Karakter (Kajian Teori dan Praktik di Sekolah),

(Bandung : Remaja Rosadakarya, 2012), cet. III,

Maknun, Johar. “ Pengembangan SMK Boarding School Berbasis Keunggulan

Lokal”, 2010,

Maksudin. Pendidikan Karakter Non Dikotomik, Jakarta : Pustaka Pelajar & FITK

UIN Sunan KaliJaga, Cet. I, Jurnal Pendidikan 2013

Mulyana, Rohmat. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, Bandung : Alfabeta, Cet. I,

2004

Muslich, Masnur, Pendidikan Karakter : Menjawab Tantangan Krisis

Multidimensional, Jakarta : Bumi Aksara, Cet. I, 2011

Page 88: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

75

Nata, Abuddin. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga – Lembaga

Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: PT. Grasindo, 2002

Zuriah, Nurul.Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan,

Jakarta : Bumi Aksara. Cet. IV, 2015.

Qomar, Mujammil. Pesantren (Dari Transformasi Metodologi Menuju

Demokratisasi Institusi), Jakarta : Gelora Aksara, 2007.

Ramayulis. Dasar-Dasar Kependidikan (Suatu Pengantar Ilmu Pendidikan), Jakarta:

Kalam Mulia, 2015.

Riskiani. Pengaruh Sistem Boarding School Terhadap Pembentukan Karakter Siswa,

Vol. VI, Nomor. 01, Jurnal Pendidikan, 2012

Samami, Muchlas dan Hariyanto. Konsep dan Model Pendidikan Karakter, Jakarta :

PT. Remaja Rosdakarya, 2011.

Solahuddin, Anas. dan Alkriencihie, Irwanto. Pendidikan Karakter (Pendidikan

Berbasis Agama dan Budaya Bangsa), Bandung : Pustaka Setia, 2011.

Soleh, Muhammad. “Perbedaan Motivasi Belajar siswa yang Menggunakan Sistem

Boarding School dan Siswa Yang tidak Menggunakan Sistem Boarding

School”, Vol. 01, E-Journal Pendidikan, 2013.

Suardi, Pengantar Pendidikan (Teori dan Aplikasi), Jakarta : Indeks Permata Puri

Media. Cet. II, 2012

Suhardi, Didik. Peran SMP Berbasis Pesantren Sebagai Upaya Penanaman

Pendidikan Karakter Kepada Generasi Bangsa”, th. II, No. 3, E- Journal

Pendidikan 2012

Suharsaputra, Uhar. AdministrasiPendidikan, Jakarta: PT RefikaAditaPratama,

2010.

Syaodih, Nana. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya,

Cet. I , 2005.

Tim Penulis Rumah Kitab, Pendidikan karakter berbasis tradisi pesantren, Jakarta :

Tim Rumah Kitab , Cet. I, 2014

Page 89: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

76

Undang-undang No. 20 Th. 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,

www.sdm.data.kemendikbud.go.ig, 10 Agustus 2016

Wahab, Abdul. dan Umiarso. Kepemimpinan Pendidikan dan Kecerdasan Spiritual.

Jakarta : Ar Ruz Media, 2011.

Yuliati, Qiqi, Zakiah. dan Rusdiana. Pendidikan Nilai (Kajian Teori Praktek di

Sekolah, Bandung: Pustaka Setia, Cet. l, 2014

Zusnani, Ida. Manajemen Pendidikan Berbasis Karakter Bangsa, Jakarta: Tugu

Publisher, Cet. I, 2012.

Anto. Orang tua siswa, wawancara, 17 Juli 2016

Baedowi, Away. Wakamad bidang kesiswaan, wawancara, 13 Juni 2016

Fahruroji. Wali Asrama kelas XII Putra, wawancara, 30 Maret 2016

Fauziah, Evi Siti. Wali asrama kelas XI Putri, wawancara, 30 Maret 2016

Huda, Chairul. Wakamad Bidang Keasramaan, wawancara, 30 maret 2016

Khoirunnisa. siswi kelas 11 IPA, Wawancara, 30 Maret 2016

Mira. Orang Tua Siswa, wawancara 17 Juli 2016

Sidik, Persahini. Kepala Madrasah, wawancara 27 mei 2016

Profil MAN Insan Cendekia Serpong,dokumentasi, tahun 2015

Page 90: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

77

Page 91: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

78

LAMPIRAN LAMPIRAN Lampiran 1

Pedoman Observasi

Variabel Dimensi Sub dimensi

Boarding school Kegiatan asrama 2. Bentuk-bentuk

kegiatan/pembinaan spiritual

yang dilakukan di asrama

mencakup kegiatan

(solat wajib berjamah,

solat tahajjud, membaca dan

menghafal Al-Qur’an, puasa

sunnah, ceramah dsb)

2. Bentuk kegiatan akademik

(kegiatan pembelajaran malam,

pendalaman materi, belajar

mandiri asrama dsb).

3. Bentuk kegiatan non akademik

(olahraga : sepak bola,

tenis meja, taekwondo, voli,

basket. Kesenian : Tari Saman,

Hadroh, Marawis.

Kedisiplinan : Pencinta

alam, Paskibra, PMR, dsb)

Pendidikan nilai

siswa

Strategi penanaman

nilai siswa

8. Bentuk pendekatan pembinaan

spiritual siswa (pembinaan

keagamaan, ibadah (solat,

membaca Al Qur’an, puasa

Page 92: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

79

sunnah, ceramah)

9. Bentuk pendekatan pembinaan

akademik

(Kegiatan pembelajaran,

jam tambahan/pendalaman

materi, pengawasan belajar

mandiri)

10. Bentuk pendekatan sosial

guru/pendidik asrama

(menunjukkan sikap empatik

dan simpatik pada seluruh

siswa, berperan sebagai

konselor bagi siswa)

11. Bentuk pendekatan guru (guru

memberikan teladan/contoh

pada siswa)

12. Tempat pelaksanaan

pembinaan/kegiatan akademis

siswa (ruang kelas, mesjid, aula

pertemuan)

13. Metode, materi, sumber belajar

14. Sarana prasarana yang di

gunakan (laboratorium, Ruang

CSA, asrama, Al qur’an, sound

system, proyektor)

Page 93: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

80

Lampiran 2

Daftar Ceklist Studi Dokumentasi

No Dokumen

1. Jadwal kegiatan rutin asrama

2. Data jumlah guru pembina asrama

3. Tata tertib atau peraturan pembinaan asrama

4. Dokumen materi pembinaan keagamaan

c. Buku panduan/pedoman materi

d. Jadwal materiajar

5. Dokumen materi pembinaan ekstrakurikuler

c. Buku pedoman materi

d. Jadwal kegiatan ekstrakurikuler

6. Buku penilaian/evaluasi kegiatan asrama

d. Buku penilaian spiritual

e. Buku penilaian akademik

f. Buku penilaian non akademik

7. Dokumen hasil pekerjaan/tugas-tugas kegiatan pembelajaran di asrama

e. Data absen

f. Laporan nilai

g. Laporan tugas tertulis (paper/essay)

h. Laporan tugas non tulis (menghafal)

8. Data sarana pendidikan

d. Ruang kelas

e. Proyektor

f. Buku pelajaran

9. Data prasarana

Page 94: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

81

h. Mesjid

i. Asrama

j. Laboratorium

k. Ruang pertemuan/aula

l. Ruang media/ IT (CSA)

m. Komputer/laptop

n. Lapangan olahraga

10. Dokumen sekolah

c. Profil sekolah

d. Kurikulum pembinaan pendidikan di asrama

11. Dokumen bentuk kegiatan asrama

e. Panduan kegiatan-kegiatan spiritual/asrama

f. Panduan kegiatan akademis

g. Laporan program pembinaan

h. Rencana pengembangan program pendidikan nilai

Page 95: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

82

Lampiran 3

Pedoman Wawancara

A. Untuk Kepala Madrasah

1. Apa saja persyaratan dalam pemilihan pembina/guru asrama ?

2. Bagaimana kebijakan kepala madrasah dalam menentukan program-

program pendidikan pada boarding school ?

3. Apakah kepala madrasah ikut menentukan program-program

pembinaan asrama ? program seperti apa ?

4. Adakah program-program khusus yang dilakukan guna pengembangan

bagi pembina/guru asrama ?

5. Bagaimana strategi pembinaan spiritual, akademik dan non akademik

yang diterapkan ?

6. Apa saja nilai-nilai pendidikan (agama dan akademik) yang

diupayakan pada boarding school ?

7. Apa saja tujuan yang ingin dicapai dari pembinaan akademik dan non

akademik pada boarding ?

8. Apa strategi yang dilakukan kepala madrasah dalam mencapai

keberhasilan pendidikan nilai di MAN Insan Cendekia ?

9. Bagaimana latar belakang/Asal daerah orang tua siswa siswi MAN

Insan Cendekia ?

Page 96: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

83

B. Untuk Wakil Kepala Madrasah Bidang Keasramaan

1. Berapa jumlah guru yang terlibat dalam pembinaan pada boarding

school ?

2. Apa saja kualifikasi sebsgai guru/pembina asrama ?

3. Bagaimana konsep pendidikan nilai yang diterapkan pada boarding

school ini?

4. Bagaimana model pembinaan (akademik dan non akademik ) siswa di

asrama?

5. Apa tujuan pembinaan yang dilakukan di asrama ?

6. Kurikulum apa yang diterapkan dalam pendidikan pada boarding

school ?

7. Siapa saja yang merumuskan kegiatan/program pembinaan boarding

school ?

8. Siapa yang berperan dalam menentukan materi pembinaan (akademik

dan non akademik) di asrama seperti waktu, tempat dan materi ajar?

9. Bagaimana pengawasan yang dilakukan dalam penerapan program

pembinaan asrama ? seperti apa bentuk pengawasan tersebut ?

10. Apa saja upaya yang dilakukan dalam pengembangan program

pembinaan asrama ?

11. Hambatan apa yang dirasakan dalam menerapkan pendidikan nilai

pada boarding school ?

12. Dampak atau hasil yang dirasakan dari pembinaan-pembinaan

pendidikan nilai terhadap siswa ?

Page 97: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

84

C. Untuk Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan

1. Bagaimana pendapat bapak tentang pendidikan nilai di MAN Insan

Cendekia?

2. Apa saja kegiatan-kegiatan yang mencakup bagian kesiswaan ?

3. Apakah siswa wajib mengikuti kegiatan ekstrakurikuler ?

4. Pada setiap kegiatan ekstrakurikuler adakah guru yang terlibat

langsung ?

5. Nilai apa saja yang diharapkan dari kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler

dan OSIS yang diikuti siswa ?

6. Bagaimana strategi yang diterapkan dalam rangka penanaman

pendidikan nilai pada kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler siswa dan

OSIS ?

7. Apa saja tantangan yang dirasakan dalam pembinaan pendidikan nilai

pada kegiatan ekstrakurikuler ?

8. Bagaimana bentuk pengawasan yang dilakukan Wakamad bidang

kesiswaan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler ?

Page 98: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

85

D. Untuk Guru/Pembina Asrama

1. Bagaimana gambaran kegiatan/program yang ada pada boarding

school ?

2. Siapa saja yang berperan dalam penyusunan (jadwal kegiatan, materi,

metode) program pembinaan pada boarding school ?

3. Apa saja tujuan yang ingin dicapai dari setiap program pembinaan di

asrama ?

4. Adakah buku pedoman/ materi ajar pada program pembinaan

akademik siswa di asrama ?

5. Bagimana pendekatan yang dilakukan guru/pembina asrama dalam

menerapkan pendidikan nilai ?

6. Apa strategi yang dilakukan guru dalam mengintegrasikan program

pendidikan nilai pada kehidupan sehari hari di boarding school ?

7. Apa strategi yang dilakukan guru dalam mengintegrasikan program

pendidikan nilai pada kegiatan pembelajaran di boarding school ?

8. Bagiamana metode yang digunakan dalam pembinaan (spiritual,

akademik dan non akademik ) di asrama ?

9. Apa dampak/hasil yang terlihat dari program pembinaan di asrama ?

10. Apa saja hambatan yang dirasakan dalam menerapkan pendidikan nilai

bagi siswa siswi ?

11. Berapa jumlah siswa yang diterima setiap tahun dan jumlah

keseluruhan siswa pada boarding school ini ?

Page 99: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

86

E. Untuk Siswa

1. Bagaimana perasaan kamu menjadi siswa boarding school ?

2. Dari mana asal kota dan asal sekolah sebelumnya ?

3. Bagaimana pandangan kamu tentang pendidikan nilai (program-

program pendidikan spiritual dan akademik ) yang ada di boarding

school ?

4. Sejauh ini, bagaimana pendapat kamu tentang pendekatan-pendekatan

(cara) yang dilakukan pembina asrama ?

5. Apa kendala yang dirasakan dalam mengikuti kegiatan pembinaan

(spiritual, akademik dan non akademik di sini ? adakah rasa

keberatan/tertekan ?

6. Apa manfaat yang didapatkan dari kegiatan-kegiatan pembinaan

(akademik, non akademik) di asrama ?

Page 100: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

87

F. Untuk Orang tua

1. Apa harapan bapak/ibu kepada puta/putrinya yang mengikuti

pendidikan di MAN Insan Cendekia ?

2. Sejauh ini, apa dampak yang terlihat setelah mengikuti berbagai

program pembinaan pendidikan di boarding school ?

3. Pernahkah pihak sekolah mengundang atau mengikutsertakan dalam

evaluasi pembinaan asrama ?

4. Apakah bapak/ibu pernah mengajukan keluhan atau saran-saran

kepada pihak sekolah ? bagimana tanggapan pihak sekolah ?

5. Adakah saran bapak/ibu bagi perkembangan sekolah ?

Page 101: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

88

Lampiran 4

Hasil Wawancara dengan Kepala Madrasah MAN Insan Cendekia Serpong

Nama : Dra. Persahini Sidik, M. Si

Tanggal : 26 Mei 2016

Lokasi : Ruang Kepala Sekolah

1. Apa saja persyaratan dalam pemilihan guru asrama ?

Jawaban :Untuk menjadi guru-guru asrama di MAN Insan Cendekia

Serpong, dari awal memang ingin menjadi guru asrama atau ditempatkan

menjadi pembimbing asrama. Dalam penyeleksian untuk menjadi guru

asrama, sama seperti guru-guru bidang studi lainnya. Seleksi atau

pemilihannya antara lain dengan seleksi berkas, seleksi tulis, wawancara dan

praktek. Selain itu, Untuk menjadi guru/pembina asrama tentu harus memiliki

pengetahuan agama yang lebih dikuasai, karena secara umum guru asrama ini

akan membimbing pelajaran keagamaan di asrama dan juga mengajar

pelajaran agama yang dibutuhkan oleh sekolah

2. Bagaimana kebijakan kepala madrasah dalam menentukan program-program

pendidikan di asrama ?

Jawaban : Dari awal pendirian sekolah, MAN Insan Cendekia memiliki

tujuan yaitu menyeimbangkan antara Iptek dan Imtak bagi siswa siswinya.

Maka untuk mendukung program-program tersebut, selalu ada rapat evaluasi

dan rapat koordinasi. Kepala madrasah memberikan wewenang kepada unsur

keasramaan yakni wakamad bidang keasramaan dan juga guru-guru asrama

dalam menentukan program keasramaan, namun tetap dalam pengawasan

kepala madrasah. Dengan kegiatan evaluasi dan laporan program kepada

kepala madrasah, kemudian program-program tersebut didiskusikan bersama

Page 102: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

89

apakah terus dilanjutkan atau tidak dan pengembangan-pengembangan

seperti apa yang seharusnya dilakukan demi kemajuan MAN Insan Cendekia.

3. Apakah kepala madrasah ikut menentukan program pendidikan asrama ?

Jawaban : Mengenai program pendidikan keasramaan, kepala madrasah

banyak melakukan monitor dan evaluasi berkala apakah program-program

berjalan baik atau sebaliknya. Kepala madrasah melakukan kontrol di setiap

kegitan yang ada.

4. Adakah program khusus yang dilakukan guna pengembangan bagi

pembina/guru asrama ?

Jawaban : Apabila spesifik bagi pengembangan guru/pembina asrama, sangat

jarang sekali. Tetapi untuk guru-guru lain atau guru-guru sekolah secara

menyeluruh seringkali sekolah mengikuti atau mengadakan sendiri program

pengembangan tersebut. Seperti workshop, pelatihan, mendatangkan ahli dari

pusdiklat, atau diskusi dengan ahli/guru yang memiliki pengalaman lebih.

Namun apabila secara spesifik keasramaan, biasanya setiap tahun melakukan

studi banding ke lembaga pendidikan yang berbasis boarding.

5. Bagaimana strategi yang dilakukan kepala sekolah terhadap pembinaan

spiritual/ akademik yang diterapkan ?

Jawaban : Secara berkala, kepala madrasah mengadakan rapat rutin oleh

seluruh unsur kepemimpnan di MAN Insan Cendekia. Untuk penentuan

strategi atau program-program pembinaan keasramaan diamanahkan kepada

wakil bidang keasramaan. Dan juga melakukan evaluasi berkala, agar seluruh

koordinasi dan program pembinaan keasramaan dapat berjalan lancar.

6. Apa saja nilai-nilai pendidikan (agama dan akademik) dan pembinaan

yangdiupayakan pada boarding school ?

Jawaban : MAN Insan Cendekia merupakan MAN yang berbasis boarding

school. MAN Insan Cendekia ini secara garis besar, mengedepankan nilai

keimanan dan ketakwaan kepada siswanya. Dengan tetap mengandalkan nilai-

nilai untuk selalu berprestasi dalam bidang ilmu pengetahuan. Program

pembinaan asrama meliputi kegiatan-kegiatan pembinaan selama siswa berada

di asrama. Program pembinaan asrama ini dihargai dengan 12 jam pelajaran.

Pembinaan pendidikan di asrama ini untuk melahirkan siswa siswi yang

berakhlak sesuai dengan visi misi MAN Insan Cendekia. Dengan pembinaan-

pembinaan yang ada di asrama tentu memiliki tujuan dan nilai masing-masing

dari program-program di asrama.

7. Apa saja tujuan yang ingin dicapai dari pembinaan akademik dan non

akademik pada boarding ?

Jawaban : Siswa siswi MAN Insan Cendekia paling utama dididik untuk

menjadi siswa yang scientific (memiliki banyak ilmu pengetahuan dan

Page 103: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

90

teknologi ) ahli terhadap ilmu-ilmu terbaru, namun dengan dukungan atau

mengedepankan IMTAQ yang baik dan unggulan. Maka dengan penanaman

dan pendidikan dari boarding school ini diharapkan sikap nilai-nilai itu

tumbuh dan tertanam pada siswa.

8. Bagaimana latar belakang/asal orang tua siswa siswi MAN Insan Cendekia ?

Jawaban : asal daerah seluruh siswa siswi lebih condong dari pulau

Jawa, namun ada beberapa dari pulau Sumatera.

9. Bagaimana pengawasan yang dilakukan kepala madrasah dalam program

pembinaan pendidikan nilai tersebut ?

Jawaban : Untuk pengawasan terhadap program program di MAN Insan

Cendekia, kepala madrasah selalu melakukan koordinasi, komunikasi secara

rutin. Terkadang pula, kepala madrasah juga mengontrol langsung, turun

langsung. Contohnya, Seperti pembinaan program kebersihan, kepala

madrasah melihat langsung

Mengetahui

Interviewee Interviewer

Kepala Madrasah Penulis

Dra. Persahini Sidik, M. Si Siti Aisyah

Page 104: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

91

Lampiran 5

Hasil Wawancara dengan Wakil Kepala Madrasah Bidang Keasramaan

Nama : Chairul Huda, S. Ag

Lokasi : Ruang Wakil Bidang Keasramaan

1. Berapa jumlah guru yang terlibat dalam pembinaan pada boarding school di

MAN Insan Cendekia Serpong?

Jawaban : Secara umum, semua guru terlibat dalam pendidikan siswa. Untuk

pembinaan program keasramaan tersebut ada 8 orang

2. Apa saja kualifikasi sebagai guru/pembina asrama ?

Jawaban : Untuk guru/pembina asrama ini tergantung kebutuhan yang

memang diperlukan di sekolah. Namun spesifikasinya memiliki pengetahuan

keagamaan yang cukup kuat, memiliki pengalaman mengelola

sekolah/pesantren. Penyeleksiannya pula melalui seleksi berkas, seleksi

wawancara dan seleksi tulis.

3. Bagaimana konsep pendidikan nilai yang diterapkan pada boarding school ?

Jawaban : Di MAN Insan Cendekia, pendidikan nilai merupakan hal yang

krusial. Pendidikan nilai yang dilakukan pendidik atau pembina asrama

sendiri dapat dilakukan secara terintegrasi dengan kehidupan sehari-hari siswa

selama di sekolah atau pun di asrama. Siswa siswi di didik untuk dapat

mengamalkan nilai-nilai positif di kehidupan sehari-hari.

4. Bagaimana bentukprogram pembinaan siswa di asrama?

Jawaban : pembinaan asrama di sini mencakup pada aspek

religiusitas/keagamaan siswa, kehidupan keasramaan dan kebahasaan siswa.

Pada pembinaan keagamaan di malam hari terdapat kegiatan belajar mengajar

(KBM) keagamaan yang dilaksanakan di malam hari setelah pelaksanaan solat

maghrib berjamaah, berisi pelajaran-pelajaran agama yang terintegrasi dengan

pelajaran di siang hari di sekolah. Pada kelas KBM keagamaan malam hari, di

bimbing oleh guru asrama sesuai dengan pelajaran masing-masing yang telah

dijadwalkan.

Page 105: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

92

5. Apa tujuan pembinaan yang dilakukan di asrama ?

Jawaban : Pembinaan pendidikan di asrama bertujuan untuk menanamkan

nilai-nilai baik/positif kepada siswa. Pembinaan yang dilakukan di asrama

mendidik siswa untuk disiplin dan mandiri.

6. Bagaimana kurikulum yang diterapkan dalam pendidikan pada boarding

school ?

Jawaban : Proses pendidikan di Boarding school ini, dimulai setelah siswa

selesai mengikuti pelajaran di sekolah. Kegiatan pembelajaran keagamaan di

asrama juga merupakan pelengkap/tambahan pelajaran keagamaan siang hari

di sekolah. Dengan waktu di sekolah yang terbatas, maka pelajaran-pelajaran

agama ini ditambahkan waktunya di malam hari.

7. Siapa yang berperan dalam menentukan materi pembinaan (akademik ) di

asrama seperti waktu, tempat dan materi ajar?

Jawaban : Program pembelajaran agama malam merupakan waktu tambahan

pelajaran agama di siang hari di sekolah. Maka materi ajar sendiri, guru

menyesuaikan dengan materi di sekolah. Untuk rencana pembelajarannya

sendiri, guru asrama menentukannya secra sederhana.

8. Bagaimana strategi yang dilakukan dalam menerapkan pendidikan nilai pada

boarding school ?

Guru-guru memberikan contoh atau teladan yang baik kepada siswa dan

melakukan pendekatan kepada siswa. Selain itu pula terdapat satu waktu

dimana guru/wali asrama ini melakukan pertemuan untuk membiccarakan

permasalahan yang dihadapi. Dengan hal ini diharapkan dapat membangun

kedekatan pada siswa, sehingga lebih mudah dalam mengetahui

perkembangan siswa.

9. Bagaimana pengawasan yang dilakukan dalam penerapan program

pembinaan asrama ? seperti apa bentuk pengawasan tersebut ?

Jawaban : Pengawasan yang dilakukan dalam bentuk koordinasi

langsung oleh wali asrama. Wakamad melakukan evaluasi rutin dengan para

Page 106: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

93

guru asrama dan mendiskusikan apabila terdapat permasalahn-permasalahan

yng signifikan di asrama

10. Hambatan apa yang dirasakan dalam menerapkan pendidikan nilai pada

boarding school ?

Jawaban : Segala sesuatu yang dilakukan memiliki hambatan. Begitu pula

dalam menerapkan atau menanamkan pendidikan nilai di boarding school.

Hambatan yang dirasakan yakni dalam menangani atau mendidik siswa yang

sekian banyak dengan jumlah guru yang masih terbatas. Dan juga

pembimbingan terhadap siswa siswa bermasalah

11. Dampak yang dirasakan dari pembinaan-pembinaan pendidikan nilai

terhadap siswa ?

Jawaban : Dampak yang terlihat apabila secara sederhana dari upaya-upaya

pembinaan yang dilakukan di MAN Insan Cendekia, biasanya setelah siswa

menginjak kelas XI atau XII. Kedidiplinan dan kemandirian yang cukup kuat

pada siswa.

Mengetahui

Interviewee Interviewer

Wakamad Bid. Keasramaan Penulis

Chairul Huda, S. Ag Siti Aisyah

Page 107: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

94

Lampiran 6

Hasil Wawancara Dengan Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan

Nama : Bapak Away Baedowi, MA

Lokasi : Ruang Wakamad Bidang kesiswaan

1. Bagaimana pendapat bapak tentang pendidikan nilai di MAN Insan Cendekia?

Jawaban : Pendidikan nilai itu sangat penting, karena dari pelaksanaan nilai-

nilai itu sendiri akan berdampak pada diri siswa-siswa. Pendidikan nilai

sendiri secara tersirat ditanamkan pada siswa siswi yang perubahannya dapat

dilihat dari sikap siswa.

2. Apa saja kegiatan-kegiatan yang mencakup bagian kesiswaan ?

Jawaban : Untuk kegiatan kesiswaan ini mencakup pada kegiatan

ekstrakurikuler, kegiatan osis dan kegiatan bimbingan pada siswa siswi.

3. Apakah siswa wajib mengikuti kegiatan ekstrakurikuler ?

Jawaban : Menurut wakamad bidang kesiswaan, setiap siswa diwajibkan

mengikuti satu ekstrakurikuler dan maksimal mengikuti 2 ekstrakurikuler.

Siswa diwajibkan mengikuti ekstrakurikuler karena untuk melatih

keterampilan atau bakat siswa.

4. Pada setiap kegiatan ekstrakurikuler adakah guru yang terlibat langsung ?

Jawaban : Pada setiap kegiatan ekstrakurikuler di MAN Insan Cendekia di

tangani oleh pelatih dari kegiatan tersebut. Sedangkan guru-guru di sini

berperan sebagai koordinator atau pendamping dari kegiatan-kegiatan

tersebut.

5. Nilai apa saja yang diharapkan dari kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler dan

OSIS yang diikuti siswa ?

Jawaban : dari kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler ini, siswa diharapkan

mampu mengembangkan dirinya. Siswa diarahkan pada keterampilan yang

Page 108: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

95

mereka minati. Sekain itu dari kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang ada

dapat melatih percaya diri, keberanian untuk tampil, disiplin waktu dan

komitemen.

6. Bagaimana strategi yang diterapkan dalam rangka penanaman pendidikan

nilai pada kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler siswa dan OSIS ?

Jawaban : siswa mulai ditanamkan nilai pada saat masa taaruf siswa/MOS

untuk melihat penampilan berbagai ektrakurikuler yang ada. Selain itu,

wakamad menyampaikan pula kepada pelatih atau pembina ekskul agar

apabila terdapat event/acara disesuaikan dengan visi misi, tidak adanya unsur-

unsur di luar norma-norma yang berlaku di MAN Insan Cendekia. Dapat

melatih sesuai dengan norma agama dan norma susila, melatih kedisiplinan

yang tinggi. Dari kegiatan OSIS yang dilimpahkan pada siswa, dilatih sikap

kepemimpinan dan tanggung jawab sebagai pengurus tanpa meninggalkan

kewajibannya untuk belajar dan meraih prestasi di sekolah.

7. Apa saja tantangan yang dirasakan dalam pembinaan pendidikan nilai pada

kegiatan ekstrakurikuler ?

Jawaban : Tantang yang dihadapi dalam pembinaan kegiatan ekstrakurikuler

ini yaitu bisanya permasalahan waktu. Karena kurangnya kesempatan waktu

atau waktu yang terbatas, ada ekskul yang kemudian di off/diberhentikan,

karen kesibukan dan jadwal yang sudah padat di MAN Insan Cendekia.

Page 109: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

96

8. Bagaimana bentuk pengawasan yang dilakukan Wakamad bidang kesiswaan

dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler ?

Jawaban : Untuk pengawasan kegiatan ekstrakurikuler siswa, bidang

kesiswaan melimpahkan pada pendamping yang sudah ditunjuk untuk

mengawasi.

Mengetahui

Interviewee Interviewer

Wakamad Bid. Kesiswaan Penulis

Away Baedhowy, MA Siti Aisyah

Lampiran 7

Page 110: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

97

Hasil Wawancara dengan Guru Asrama

Nama : Bapak Fahrurozi, MA

( Wali Asrama kelas XII Putra)

Lokasi : Gedung administrasi MAN Insan Cendekia Serpong

1. Bagaimana gambaran kegiatan/program yang ada pada boarding school ?

Jawaban : Gambaran secara umum kegiatan siswa siswi MAN Insan Cendekia :

Pagi : solat subuh berjamaah, membaca al quran, kajian/menghafal al quran,

sarapan,siap siap sekolah, sholat dhuha, apel sebelum sekolah

Siang : kegiatan belajar di sekolah sampai pukul 15.30

Malam : setelah maghrib siswa belajar keagamaan sampai pukul 19.50 sesuai dengan

jadwal masing-masing, solat isya dan dilnjutkan belajar mandiri atau mengerjakan

tugas-tugas sekolah.

2. Bagaimana konsep pendidikan nilai pada boarding school ?

Pendidikan nilai di MAN Insan Cendekia sangat fundamental. Dengan

pendidikan nilai yang ada di asrama memberikan pengaruh terhadap pendidikan

dan sikap di sekolah yang berpengaruh juga pada prestasi-prestasi siswa

3. Apa saja tujuan yang ingin dicapai dari setiap program pembinaan di asrama ?

Dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan tentu diharapkan agar siswa siswa

bukan saja mempuyai wawasan yang luas, tetapi juga sikap-sikap yang baik

dalam menjalankan kehidupannya.

4. Adakah buku pedoman/ materi ajar pada program pembinaan akademik siswa di

asrama ?

Jawaban : biasanya, untuk guru-guru yang mengajar pelajaran keasramaan

tergantung guru-guru masing. Masing-masing guru menggunakan buku pelajaran

terbaru sebagai acuan yang disesuaikan dengan pelajarannya.

Page 111: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

98

5. Bagimana pendekatan yang dilakukan guru/pembina asrama dalam menerapkan

pendidikan nilai ?

Jawaban : Dalam menerapkan pendidikan nilai di lingkungan boarding, guru-

guru asrama melakukan pendekatan lebih kepada pendekatan sosial. Guru selalu

mengajak siswa menceritakan masalah-masalahnya atau menganggapnya guru

sebagai orang tua ataupun teman sendiri. Bahkan setiap minggunya

dikhususkan/diberikan waktu apabila siswa ingin melakukan konseling atau

sekadar curhat kepada guru atas permasalahan yang dialaminya.

6. Apa strategi yang dilakukan guru dalam mengintegrasikan program pendidikan

nilai pada kehidupan sehari hari di boarding school ?

Jawaban : Peran guru memang sangat penting dalam menanamkan pendidikan

nilai di boarding schoo bahkan salah satu kunci penanaman nilai pendidikan.

Strategi guru-guru di asrama, bukan hanya melalui pendekatan sosial kepada

siswa, tetapi guru bertindak sebagai seorang figur/contoh/ teladan di dalam

menjalankan kehidupan sehari-harinya di asrama. Dengan menjadi teladan yang

baik diharapkan dapat memberikan contoh pada siswa-siswi.

7. Apa strategi yang dilakukan guru dalam mengintegrasikan program pendidikan

nilai pada kegiatan pembelajaran di boarding school ?

Jawaban : untuk mengintegrasikan progrm pendidikan pada kegiatan

pembelajaran ini sebagai contohnya, guru menerapkan kedisiplinan yang tinggi

di jam-jam belajar. Guru mencontohkan juga sebagai sosok yang disiplin.

8. Bagiamana metode yang digunakan dalam pembinaan (spiritual, akademik dan

non akademik ) di asrama ?

Jawaban : Metode yang dilakukan dalam pembinaan atau pendidikan siswa siswi

di asrama secara menyeluruh. Dalam pembinaan spiritual, kepribadian dan

keasramaa siswa di tanamakan kedisiplinan dan kemandirian.

Page 112: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

99

9. Apa dampak/hasil yang terlihat dari program pembinaan di asrama ?

Jawaban : Dampak atau manfaat dari penanaman pendidikan memang tidak

selalu dirasakan secara instant. Butuh waktu untuk merasakannya atau melihat

sikap-sikap apa yang sudah tertanaman pada diri siswa. Namun perubahan-

perubahan sederhana yang tampak pada siswa seperti dalam hal tata krama, sikap

sapa siswa terhadap tamu atau guru di sekolah dan juga kedisiplinan siswa.

10. Apa saja hambatan yang dirasakan dalam menerapkan pendidikan nilai bagi

siswa siswi ?

Jawaban : Alhamdulillah, selama di MAN Insan Cendekia tidak ada hambatan

yang begitu serius. Namun kendala atau hambatan past dirasakan. Tetapi, kami

sebagai pendidik dan pembina asrama di MAN Insan Cendekia, lebih

memberikan perhatian kepada siswa kelas XI, karena di tingkat ini siswa siswi

lebih sibuk dengan berbagai kegiatan organisasi dan tidak melakuan tanggung

jawab terhadap akademisnya. Di tingkat XI kondisi psikologis siswa siswa lebih

sensitif dan rentan.

11. Berapa jumlah siswa yang diterima setiap tahun pada boarding school ini ?

Jawaban : Untuk setiap tahunnya, jumlah siswa yang diterima kurang lebih 120

siswa. Dengan 1 wali asrama putra dan 1 wali asrama putri tiap angkatan.

Mengetahui

Interviewee Interviewer

Wali Asrama Putra Penulis

Fahrurozi, MA Siti Aisyah

Page 113: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

100

Lampiran 8

Hasil Wawancara Dengan Guru Asrama

Nama : Ibu Evi Siti Fauziah, S. Ag

(wali asrama kelas XI putri )

Lokasi : Ruang Guru Asrama

1. Bagaimana gambaran kegiatan/program yang ada pada boarding school ?

Jawaban :Gambaran secara umum kegiatan siswa siswi MAN Insan Cendekia

yaitu

Pagi : solat subuh berjamaah, membaca al quran, kajian/menghafal al quran,

sarapan,siap siap sekolah, sholat dhuha, apel sebelum sekolah

Siang : kegiatan belajar di sekolah sampai pukul 15.30

Malam : setelah maghrib siswa belajar keagamaan sampai pukul 19.50 sesuai

dengan jadwal masing-masing, solat isya dan belajar mandiri. Ada pula sisswa

yang mengerjakan tugas di Ruang CSA.

2. Siapa saja yang berperan dalam penyusunan (jadwal kegiatan, materi, metode)

program pembinaan pada boarding school ?

Jawaban : dalam penentuan jadwal atau materi biasanya diadaka rapat rutin

bersama Wakamad dan guru-guru asrama.

3. Bagaimana pendekatan yang dilakukan guru/pembina asrama dalam menerapkan

pendidikan nilai ?

Jawaban : Pendekatan oleh guru-guru asrama lebih kepada pendekatan seca

personal. Guru menanamkan pada siswa, agar siswa-siswi menganggap guru

seperti orang tua sendiri. Sering mengajak cerita atau menceritakan permasalahan

atau kendala yang dihadapi. Selain itu seringkali menanyakan perkembangan

belajar maupun organisasi.

Page 114: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

101

4. Apa strategi yang dilakukan guru dalam mengintegrasikan program pendidikan

nilai pada kehidupan sehari hari di boarding school ?

Jawaban : Terdapat beberapa strategi yang dilakukan dalam menanamkan

pendidikan nilai siswa. Strategi tersebut antara lain : keteladanan guru, guru

menjadi figur atau menjadi contoh kepada siswa-siswa. Melalui pembinaan

disiplin kepada siswa, siswa ditanamkan sikap disiplin dalam menjalani kehidupan

sehari-hari. Pendekatan siswa secara personal, mengajak siswa curhat atau

menceritakan masalahnya.

5. Apa strategi yang dilakukan guru dalam mengintegrasikan program pendidikan

nilai pada kegiatan pembelajaran di boarding school ?

Jawaban : Strategi yang dilakukan dalam mngintegrasikan program nilai

pada kegiatan pembelajaran di asrama, biasanya guru memberikan perhatian lebih

pada anak pada saat belajar selain itu menanamkan sikap disiplin di waktu belajar

anak baik di kelas maupun di asrama.

6. Apa tujuan pendidikan nilai dari pembinaan pendidikan boarding school di MAN

Insan Cendekia ?

Tujuannya agar dapat menciptakan kehidupan yang tertib, rapi, nyaman,

mandiri, dapat bertanggung jawab pada diri sendiri atau tugas. Dengan pendidikan

nilai yang ditanamkan, diharapkan menjadi pembiasaan perilaku atau sikap yang

baik pada siswa.

7. Apa dampak/hasil yang terlihat dari program pembinaan di asrama ?

Jawaban : Dampak yang terlihat tidak langsung terlihat progrssnya,

perubahan yang terlihat sederhana seperti hal kesantunan sikap memberi salam

atau sikap sopan siswa.

Page 115: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

102

8. Apa saja hambatan yang dirasakan dalam menerapkan pendidikan nilai bagi siswa

siswi ?

Jawaban : Selama membimbing dan tinggal di MAN Insan Cendekia,

alhamdulillah belum ada hambatan yang begitu serius. Hanya saja terkadang

dalam membimbing pada siswa yang bermasalah dibutuhkan perhatian yang lebih.

Mengetahui

Interviewee Interviewer

Wali Asrama Putri Penulis

Evi Siti Fauziah, S. Ag Siti Aisyah

Page 116: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

103

Lampiran 9

Hasil Wawancara dengan Siswa

Nama : Salma

Kelas : X

Lokasi : Depan mesjid

1. Bagaimana perasaan kamu menjadi siswa boarding school ?

Jawaban : perasaan saya menjadi salah satu siswa MAN Insan Cendekiaini

bersyukur dan senang. Atas dorongan orang tua dan guru-guru SMP terdahulu

untuk bisa masuk/ luluseleksi di MAN Insan Cendekia

2. Dari mana asal kota dan asal sekolah sebelumnya ?

Jawabannya ; Dari Jakarta dan berasal dari SMP Islam

3. Bagaimana pandangan kamu tentang pendidikan nilai (program-program

pendidikan spiritual dan akademik ) yang ada di boarding school ?

Jawaban : di asrama, dididik untuk disiplin baik pada kegiatan ibadah, kegiatn

sehari-hari maupun belajar di asrama

4. Sejauh ini, bagaimana pendapat kamu tentang pendekatan-pendekatan (cara) yang

dilakukan pembina asrama ?

Jawaban : menurut pendapat saya, guru-guru atau pembina asrama di sini sangat

perduli dan memperhatikan kami. Guru-guru seringkali menanyakan kabar dan

menanyakan perkembangan atau permasalahan yang kami hadapi. Siswa-siswi

sering pula disuruh curhat.

5. Apa kendala yang dirasakan dalam mengikuti kegiatan pembinaan (spiritual,

akademik dan non akademik di sini ? adakah rasa keberatan/tertekan ?

Jawaban : dalam melaksanakan berbagai kegiatan di MAN Insan Cendekia, saya

tidak ada rasa tekanan, mungkin hanya di awal-awal masuk sekolah ini karena

penyesuaian dengan berbagai kegiatan yang ada dan susasana asrama.

6. Apa manfaat yang didapatkan dari kegiatan-kegiatan pembinaan (akademik, non

akademik) di asrama ?

Page 117: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

104

Jawaban : Saya merasakan lebih disiplin yang ada di diri saya pribadi dalam

menjalankan berbagai kegiatan. Selain itu pelajaran keagamaan malam yang

mendukung pelajaran siang hari, menambahkan atau memperluas pengetahuan

agama saya..

Mengetahui

Interviewee Interviewer

Siswa Penulis

Salma Siti Aisyah

Page 118: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

105

Lampiran 10

Hasil Wawancara Dengan Siswa

Nama : Khairunnisa

Kelas : XI IPA

Lokasi : Di depan koperasi

1. Bagaimana perasaan kamu menjadi siswa boarding school ?

Jawaban : alhamdulillah, rasa syukur dan bahagia bisa lulus seleksi di MAN Insan

Cendekia. Tidak menyangka bisa masuk di sekolah ini

2. Dari mana asal kota dan asal sekolah sebelumnya ?

Jawaban : asal kota Tangerang dan sekolah Madrasah tsanawiyah

3. Bagaimana pandangan kamu tentang pendidikan nilai (program-program

pendidikan spiritual dan akademik ) yang ada di boarding school ?

Jawaban : program-program di sini sangat memberikan banyak manfaat. Saya

merasakan manfaat dari penanaman pendidikan nilai yang ada di asrama dan

sekolah

4. Sejauh ini, bagaimana pendapat kamu tentang pendekatan-pendekatan (cara) yang

dilakukan pembina asrama ?

Jawaban : Pendekatan yang dilakukan dengan pendekatan sosial kepada siswa.

Guru/pembina asrama sering mengajak ngobrol mengajak diskusi. Guru-guru juga

senantiasa memberikan contoh dan menjadi figur bagi diri saya.

5. Apa kendala yang dirasakan dalam mengikuti kegiatan pembinaan (spiritual,

akademik dan non akademik di sini ? adakah rasa keberatan/tertekan ?

Jawaban : alhamdulillah saya tidak merasakan tekanan dalam mengikuti kegiatan

tau program yang ada di MAN Insan Cendekia.

6. Apa manfaat yang didapatkan dari kegiatan-kegiatan pembinaan (akademik, non

akademik) di asrama ?

Page 119: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

106

Jawaban : Manfaat yang saya rasakan dari kegiatan-kegiatan pendidikan di

asrama, saya menjadi siswa yang lebih disiplin dan dapat memanfaatkan waktu

dengan berbagai kegiatan hal positif bersama teman-teman di sini.

Mengetahui

Interviewee Interviewer

Siswa Penulis

Khairunnisa Siti Aisyah

Page 120: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

107

Lampiran 11

Hasil Wawancara dengan Orang Tua Siswa

Nama : Ibu Mira

Orang tua : M. Raihan Ramadhan / kelas : XII MIPA

1. Apa harapan bapak/ibu kepada puta/putrinya yang mengikuti pendidikan di MAN

Insan Cendekia ?

Jawaban : Harapan yang baik sebagai orang tua kepada anaknya, dapat menjadi

anak soleh, berakhlak mulia dan anak yang cerdas.

2. Sejauh ini, adakah perubahan yang terlihat pada putra/putrinya ? Dampak yang

terlihat setelah mengikuti berbagai program pembinaan pendidikan di boarding

school ?

Jawaban : Alhamdulillah, bersyukur anak saya lebih religi/taat beragama, semakin

berbakti kepada orang tua, dan berusaha mendapatkan hasil yang terbaik dalam

melaksanakan pendidikanya. Seperti contohnya, anak saya berjuang terus untuk

mengikuti olimpiade, padahal selagi masih dudui di SMP, dia kurang tertarik

dalam mengikuti kompetisi dan perubahannya sekarang dia lebih memiliki jiwa

bertanding dan kompetisi. Selain itu juga semangatnya untuk melanjutkan

kuliahnya di universitas unggulan baik di dalam atau diluar negeri. Semangat dan

motivasinya untuk meraih itu sangat tinggi.

3. Pernahkah pihak sekolah mengundang atau mengikutsertakan dalam evaluasi

pembinaan asrama ?

Jawaban : Sebenernya, pihak sekolah sering mengundang atau mengajak rang tua

pada kegiatan-kegiatan yang mengikutsertakan orang tua siswa. Saya juga pernah

hadir pada kegiatan pramuka di bogor pada saat anak saya kelas 10 dan juga

kegiatan stukol di bandung pada saat kelas 11.\

4. Apakah bapak/ibu pernah mengajukan keluhan atau saran-saran kepada pihak

sekolah ? bagimana tanggapan pihak sekolah ?

Page 121: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

108

Jawaban : Selama ini, saya sebagai orang tua siswa tidak ada keluhan pada

sekolah, karena menurut saya sekolah dan khususnya guru-guru sudah sangat

berdedikasi tinggi untuk perkembangan dan kemajuan pendidikan anak-annak.

Saya melihat banyak perkembangan itu pada diri anak saya, banyak perubahan dan

kemajuan positif.

5. Adakah saran bapak/ibu bagi perkembangan sekolah ?

Jawaban : Menurut saya. Karena MAN Insan Cendekia Serpong dibawah naungan

Kemennterian Agama, harapan saya agar fasilitas asrama yang ada di MAN Insan

Cendekia lebih ditingkatkan. Sebagai contoh seperti penambahan fasilitas olahraga

untuk mendukung kualitas anak anak. Karena seperti yang telah diketahu bahwa

anak-anak yang melaksanakan pendidikan di MAN Insan Cendekai adalah siswa

yang berprestasi, mempunyai potensi dan akhak yang baik, maka perlu adanya

dukungan terus menerus dari pemerintah atau kementerian agama.

Mengetahui

Interviewee Interviewer

Wali Murid Penulis

Ibu Mira Siti Aisyah

Page 122: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

109

Lampiran 12

Hasil Wawancara dengan Orang Tua Siswa

Nama : Bapak Anto

Orang tua : Aldilla Yasmin / kelas : XII

1. Apa harapan bapak/ibu kepada puta/putrinya yang mengikuti pendidikan di MAN

Insan Cendekia ?

Jawaban : harapan saya sebagai orang tua, agar anak saya dapat menguasai ilmu

pengetahuan dan teknologi yang mumpuni yang juga didukung serta dibentengu

dengan iman dan takwa.

2. Sejauh ini, apa dampak yang terlihat setelah mengikuti berbagai program

pembinaan pendidikan di boarding school ?

Jawaban : banyak hal positif yang terlihat dari anak saya apabila di rumah.

Terutama dalam religiusitas atau ibadah. Sebagai contoh, anak saya selalu rajin

membaca al Quran setelah selesai solat selain itu minat belajar dan membaca yang

cukup tinggi.

3. Pernahkah pihak sekolah mengundang atau mengikutsertakan pada kegiatan

sekolah ? dan kegiatan apa ?

Jawaban : karena saya sebagai pengurus komite sekolah, jadi pada rapat rutin saya

diundang ke sekolah. Selain itu orang tua juga pernah terlibat di acara I-Care di

mana pada acar tersebut orang tua mendampingi siswa anak anak berkunjung ke

panti asuhan di Bogor. Pada kegiatan lain seperti mendampingi keikutsertaan

anak-anak yang mengikuti perlombaan.

4. Pernahkah orang tua diundang pada kegiatan evaluasi keasramaan?

Jawaban : untuk secara khusus kegiatan atau rapat evaluasi keasramaan tidak,

tetapi orang tua biasa diikutsertakan atau diundang pada kegitan pertemuan rutin

komite dan pihak sekolah secara bulanan. Pada pertemuan ini membahas masalah-

masalah penting kesiswaan.

Page 123: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

110

5. Apakah bapak/ibu pernah mengajukan keluhan atau saran-saran kepada pihak

sekolah ? bagimana tanggapan pihak sekolah ?

Jawaban : pernah, hal ini terkait mengenai perizinan untuk keluar. Pda

awalnya perizinan untuk keluar sulit tetapi setelah menyampaikan keluhan dan

saran, maka ada respon yang positif dari pihak sekolah..

6. Adakah saran bapak/ibu bagi perkembangan sekolah ?

Jawaban : saran saya sebagai orang tua, lebih kepada perkembangan dari segi fisik

asrama MAN Insan Cendekia. Selain itu juga sebaiknya ada komunikasi yang

berkesinambungan antara orang tua dengan wali asuh atau wali asrama.

Mengetahui

Interviewee Interviewer

Wali Murid Penulis

Bapak Yanto Siti Aisyah

Page 124: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

111

Lampiran 13

Data Guru MAN Insan Cendekia Serpong

No Nama Kategori

Pendidikan

1 Dra. Persahini Sidik, M.Si. Guru S2

2 Ahmad Jalaluddin, S.Ag. Guru S1

3 Dra. Nurhayati, M.Pd. Guru S2

4 Abdul Jalil, M.A. Guru S2

5 Away Baidhowy, M.A. Guru S2

6 Rapiq, S.S., M.Pd. Guru S2

7 Chairul Huda, S.Ag. Guru S1

8 Dra. Rini Kristiani Guru S1

9 Ir. H. Elly Haswani, M.Pd. Guru S2

10 Tubagus Sedyayunta, M.MSI. Guru S2

11 Dra. Sartini Subaryatun M.Pd. Guru S2

12 Kusen, M.Pd. Guru S2

13 Drs. Kris Djuli Wahono Guru S2

14 Drs. Nuryanto Guru S2

15 Dra. Yelnita Nova Guru S1

16 Muhamad Ihsanudin, M.Hum. Guru S2

17 Ipik Ernaka, M.Hum. Guru S2

18 Dra. Renelita Artati, M.Si. Guru S2

19 Drs. H. Japar, M.P.Kim. Guru S2

20 Gustinefa, M.Pd. Guru S2

21 Dra. Fatri Amida, M. M. Guru S2

22 Susi Pawartiningtyas, S.Pd. Guru S1

23 M. Bahrul Ulum, Lc. Guru S1

24 Dra. Hj. Sri Hartini Guru S1

25 Hilman Setiawan, S.Si. Guru S1

26 Etty Poejiastuti, S.Si. Guru S1

27 Hj. Rita Suzana, M.P. Mat. Guru S2

Page 125: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

112

Sumber : Data Kepegawaian MAN Insan Cendekia 2015

28 Darno Raharjo, M.Pd., M.Si. Guru S2

29 Tina Yulistania, S.Pd. Guru S1

30 Eneng Uswatun Hasanah, M.Pd. Guru S2

31 Siti Sofiatun, S.Si. Guru S1

32 Diah Ayuningtias, M.Si. Guru S2

33 Ahmad Imam Satriya, M.Hum. Guru S2

34 Fiestyo Agung Prabowo,

M.P.Fis. Guru

S2

35 Deni Samsudin Permana, S.Pd. Guru S1

36 Metig Dwi Wahyuni, S.Si. Guru S1

37 Erwin Supriatna, S.Pd. Guru S1

38 Arthi Riyani Kurniawati, S.Si. Guru S1

39 M. Syahril, S.Pd. Guru S1

40 Yus Kusnandar, S.Pd. Guru S1

41 Tri Haryanto, S.Pd. Guru S1

42 Muhammad Zaenuri, Lc. Guru S1

43 Muslih Husein, S.Pd. Guru S1

44 Ajeng Ghina, S.Pd. Guru S1

45 Evi Siti Fauziah, S.Ag. Guru

Asrama

S1

46 Dr. Pahrurroji M.Bukhori, M.A. Guru

Asrama

S2

47 Kusdiniyah, S.Ag. Guru

Asrama

S1

48 Eva Novita, S.S., M.A. Guru

Asrama

S2

49 Reisa Suci Arimbi, S.Psi. Guru

Asrama

S1

50 Yoga Maolana, Lc., M.A. Guru

Asrama

S2

Page 126: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang
Page 127: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

113

Lampiran 14

Struktur Kurikulum

A. Program MIPA

No

Mata Pelajaran

Jumlah

Standar

Pelaks

a-

naan

Semester

Jam SKS P M 1 2 3 4 5 6

KelompokWajib

KelompokWajibA

1 PendidikanAgamaIslam:

a. Fiqih 16 8 4 6 1 1 1 1

b.Qur’anHadits 16 8 4 6 1 1 1 1

c. AkidahAkhlak 12 8 4 6 1 1 1 1

d. SejarahKebudayaanIslam 12 6 2 6 1 1

2 BahasaArab 16 8 8 6 2 1 2 2 1

3 PendidikanPancasiladan

Kewarganegaraan

12

5

5

1

1

2

1

4 BahasaIndonesia 24 12 12 2 2 2 2 2 2

5 Matematika 24 10 10 2 2 2 2 2

6 SejarahIndonesia 12 4 4 2 2

7 BahasaInggris 12 8 8 2 2 1 1 2

KelompokWajibB

8

SeniBudaya(termas

ukmuatanlocal)

12

4

4

1

1

1

1

9

PrakaryadanKewirausahaan

(termasukmuatanlocal)

12

4

4

1

1

1

1

10

PendidikanJasmani,Olah

raga danKesehatan

12

6

6

1

1

1

1

1

1

198 92

PeminatanMatematikadanIP

A

11 Matematika 22 12 12 2 2 2 2 2 2

12 Biologi 22 12 12 2 2 2 2 2 2

13 Fisika 22 12 12 2 2 2 2 2 2

14 Kimia 22 12 12 2 2 2 2 2 2

Page 128: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

114

88 48

Mata PelajaranPilihandan

Pendalaman

B. Program IIS

No

Mata Pelajaran

Jumlah

Standar

Pelaks

a-

naan

Semeste

r Jam SK

S P M 1 2 3 4 5 6

KelompokWajib

KelompokWajibA

1 PendidikanAgamaIslam:

a. Fiqih 16 8 4 6 1 1 1 1

b.Qur’anHadits 16 8 4 6 1 1 1 1

c. AkidahAkhlak 12 8 4 6 1 1 1 1

d.

SejarahKebudayaanIslam

12 6 2 6 1 1

2 BahasaArab 16 8 8 6 2 1 2 2 1

3 PendidikanPancasiladan

Kewarganegaraan

12

5

5

1

1

2

1

4 BahasaIndonesia 24 12 12 2 2 2 2 2 2

5 Matematika 24 10 10 2 2 2 2 2

6 SejarahIndonesia 12 4 4 2 2

7 BahasaInggris 12 8 8 2 2 1 1 2

KelompokWajibB

8

SeniBudaya(termas

ukmuatanlocal)

12

4

4

1

1

1

1

9

PrakaryadanKewirausahaa

n

(termasukmuatanlocal)

12

4

4

1

1

1

1

10

PendidikanJasmani,Olah

raga danKesehatan

12

6

6

1

1

1

1

1

1

198 92

PeminatanMatematikadanIP

A

15

PilihanLintasMinatatau

PendalamanMinat

28

10

10

2

2

2

2

2

Jumlah 314 150 113 20 23 23 23 22 21 21

Page 129: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

115

11 Ekonomi 22 12 12 2 2 2 2 2 2

12 Sejarah 22 12 12 2 2 2 2 2 2

13 Sosiologi 22 12 12 2 2 2 2 2 2

14 Geografi 22 12 12 2 2 2 2 2 2

88 48

MataPelajaranPilihandan

Pendalaman

Sumber : Profil MAN Insan Cendekia tahun 2015

15

PilihanLintasMinatatau

PendalamanMinat

28

10

10

2

2

2

2

2

Jumlah 314 150 113 20 23 23 23 22 21 21

Page 130: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

116

Lampiran 15

Kelas KBM Keagamaan MAN Insan Cendekia Serpong

Page 131: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

117

Lampiran 16

Rencana Pelaksanaan Pembinaan Keasramaan

Page 132: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

118

Page 133: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

119

Lampiran 17

PenilaianProgram Pendampingan dan Pembinaan Individual Tahun

2015/2016

Page 134: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

120

Lampiran 18

Surat Permohonan Pembimbing

Page 135: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

121

Lampiran 19

Surat PermohonanIzin Penelitian

Page 136: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

122

Page 137: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

123

Page 138: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

124

Page 139: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

125

Page 140: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

126

Page 141: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

127

Page 142: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

128

Page 143: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

129

Page 144: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

130

Page 145: BOARDING SCHOOL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33461/1/SKRIPSI... · Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Madrasah Bidang

131