bmd

5
NAMA : VERA DESNIARTI NIM : 20117301166 Laporan hasil pratikum system mekanisme dasar penyakit (BMD) Uji benedict dan peragian Tujuan : Agar mahasiswa: 1. Mengetahui bahwa glukosa dapat mereduksi pereaksi benedict 2. Mengetahui bahwa laktosa dapat mereduksi pereaksi benedict 3. Mengetahui bahwa glukosa dapat di fermentasikan oleh sel-sel ragi 4. Mengetahui bahwa laktosa tidak dapat di fermentasikan oleh sel- sel ragi 5. Dapat membedakan glukosa dari laktosa yang dapat pd urine wanita hamil apabila tes benedict urine positif. LANDASAN TEORI a. Peragian FERMENTASI Merupakan proses perubahan karbohidrat menjadi alkohol. Zat-zat yang bekerja pada prosesi ini adalah enzim yang dibuat oleh sel-sel ragi . Lamanya proses peragian tergantung dari bahan yang akan diragikan. Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi,terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.

Upload: surayya-ardillah

Post on 11-Apr-2016

4 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kk

TRANSCRIPT

Page 1: bmd

NAMA : VERA DESNIARTI

NIM : 20117301166

Laporan hasil pratikum system mekanisme dasar penyakit (BMD)

Uji benedict dan peragian

Tujuan :

Agar mahasiswa:

1. Mengetahui bahwa glukosa dapat mereduksi pereaksi benedict2. Mengetahui bahwa laktosa dapat mereduksi pereaksi benedict3. Mengetahui bahwa glukosa dapat di fermentasikan oleh sel-sel ragi4. Mengetahui bahwa laktosa tidak dapat di fermentasikan oleh sel-sel ragi5. Dapat membedakan glukosa dari laktosa yang dapat pd urine wanita hamil apabila tes benedict

urine positif.

LANDASAN TEORI

a. Peragian

FERMENTASI

Merupakan proses perubahan karbohidrat menjadi alkohol. Zat-zat yang bekerja pada prosesi iniadalah enzim yang dibuat oleh sel-sel ragi . Lamanya proses peragian tergantung dari bahan yang akan diragikan.

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi,terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.

Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi. Fermentasi adalah proses

Page 2: bmd

an-aerobic atau sebagian aerobic, suatu proses oksidasi karbohidrat. Fermentasi dibedakan dari pembusukan karena merupakan perombakanan-aerobic terhadap bahan yang mengandung protein. Natrium Clorida / garam dapur sangat berguna pada proses fermentasi karena garam ini menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk dan sebagian terbesar mikroba lainnya. Bakteri tertentu tahan dalam larutan garam. Contoh-contoh hasil fermentasi anggur, cuka (cider), alkohol, acar dan macam-macam asinan lainnya.

Reaksi

Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H1206) yang merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan.Persamaan Reaksi Kimia

C6H1206 2C2H5OH + 2C02+ 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)Dijabarkan sebagai

Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi(ATP)Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir yang dihasilkan

b. Uji Benedict

Gula reduksi dengan larutan Benedict (campuran garam Kupri Sulfat, Natrium Sitrat, Natrium Karbonat) akan terjadi reaksi reduksi oksidasi dan dihasilkan endapan berwarna merah dari kupro oksida.

Jika tidak ada zat yang mereduksi maka larutan Benedict ini tetap jernih sesudah percobaan. Tetapi apabila jumlah karbohidrat yang mereduksi banyak sekali maka reaksi terlihat sebelum dipanaskan.

Dalam percobaan ini yang terpenting adalah terjadinya kekeruhan (endapan halus/kasar) dan perubahan warna. Kemungkinan akan terlihat kekeruhan dengan hijau, kuning atau merah tergantung dari halus kasarnya endapan Cu2O.

Page 3: bmd

Alat dan bahan :

1. Tabung reaksi 2. Tabung peragian 3. Mortar dan stemper4. Tabung peragian5. Larutan glukosa 2%6. Larutan laktosa 2%

Prosedur karja :

1. Haluskan dalam sebuah mortar 2 gram ragi roti dengan 20 ml larutan glukosa 2% dalam mortar yang lain haluskan dengan cara yang sama dengan 20 ml larutan laktosa 2%

2. Pindahkan campuaran tersebut ketabung peragian sampai bagian tertutup peragian terisi penuh.

3. Perhatikan perubahan pada tabung peragian selama 1 jam.

Test benedict (semi kuantitatif)Campurkan 2,5 ml pereaksi benedict kuantitatif dengan 4 tetes larutan glukosa 2%. Panaskan selama 5 menit pada penangas air mendidih atau didihkan di atas api kecil selama 1 menit . biarkan menjadi dingin perlahan-lahan,perhatikan perubahan warnanya.

Penafsiran

Warna Penilaian kadar

Biru/hijau keruh 0 -Hijau/kuning hijau + Kurang dari 0,5 %Kuning kehijauan ++ 0,5-1,0 %Jingga +++ 1,0-2,0 %Merah ++++ Lebih dari 2%

Hasil Pengamatan :

1. Benedict

Keadaan sebelumnya :benedict sebanyak 2,5 ml dengan warna awal biru di dalam tabung reaksi,kemudian di campur dengan glukosa 20% sebanyak 4 tetes dan di panaskan,hasilnya benedict berubah warna menjadi berwarna jingga

+3 menghasilkan kadar 2,0% dan terbukti glukosa tersebut.

Page 4: bmd

2. Peragian

Keadaan sebelumya : dua tabung peragian yang di isi dengan glukosa dan laktosa ketabung peragian sampai bagian tertutup peragian terisi penuh,di menit 20 glukosa mengalami pengurangan dan mengeluarkan gelembung sedangkan laktosa di menit ke 20 masih belum ada perubahan.

Rumus reaksinya :

C6H12o6 → 2C2H5OH + 2CO2

KESIMPULAN

Larutan glukosa dan laktosa merupakan gula pereduksi, hal ini disebabkan adanya gugus karbonil yang berpotensi bebas pada residu glukosa dimana ujung pereduksinya adalah yang mengandung aldehida.

Benedict reagen digunakan untuk menguji atau memeriksa kehadiran gula pereduksi dalam suatu cairan. Monosakarida yang bersifat reduktor, dengan diteteskannya Reagen akan menimbulkan endapan. Selain menguji adanya gula pereduksi, juga berlaku secara kuantitatif, karena semakin banyak gula dalam larutan maka semakin gelap warna endapan.

Pada uji fermentasi yang dilakukan terhadap glukosa, menghasilkan hasil yang positif dan dapat difermentasikan oleh sel ragi dengan adanya perubahan. Sedangkan untuk uji terhadap laktosa menghasilkan hasil yang negatif.

*jika dites pada wanita hamil hasilnya + maka terkandung glukosa/laktosaBila Glukosa = maka wanita hamil menderita diabetes

Bila Laktosa = maka wanita hamil tersebut memiliki keadaan.

Daftar Pustaka

1 Lehninger. 1982. Dasar-Dasar Biokimia. Jilid 1. Erlangga.2 Dawn. B, Mark, dkk. Biokimia Kedokteran Dasar. EGC.3 Lubert Stryer. 2000. Biokimia. EGC