penggunaan pengamanan dan pemeliharaaan bmd

73
DTSS PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH MODUL Penggunaan, Pengamanan, dan Pemeliharaan BMD Penulis : Sumini dan Oktavia Ester Pangaribuan Widyaiswara Muda Pusdiklat Kekayaan Negara dan Perimbangan Keuangan Penilai : Arvan Carlo Djohansjah Widyaiswara Muda Pusdiklat Kekayaan Negara dan Perimbangan Keuangan KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN PUSDIKLAT KEKAYAAN NEGARA DAN PERIMBANGAN KEUANGAN 2010

Upload: bagus-deddy-andri

Post on 27-Dec-2015

89 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

barang milik negara

TRANSCRIPT

Page 1: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

DTSS PENGELOLAAN BARANG MILIKDAERAH

MODUL

Penggunaan, Pengamanan, danPemeliharaan BMD

Penulis :Sumini dan Oktavia Ester Pangaribuan

Widyaiswara MudaPusdiklat Kekayaan Negara dan Perimbangan Keuangan

Penilai :Arvan Carlo Djohansjah

Widyaiswara MudaPusdiklat Kekayaan Negara dan Perimbangan Keuangan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIABADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

PUSDIKLAT KEKAYAAN NEGARA DAN PERIMBANGANKEUANGAN

2010

Page 2: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena hanya

atas berkat rakhmat-Nyalah kita semua masih diberikan kesempatan untuk

menghasilkan karya-karya nyata yang bermanfaat bagi orang banyak. Begitu

pula dengan modul diklat ini yang tanpa restu-Nya tidak akan terselesaikan

dengan baik.

Modul “Penggunaan, Pengamanan, dan Pemeliharaan Barang MilikDaerah” ini disusun oleh Saudara Sumini dan Oktavia Ester Pangaribuan

dengan penilai Saudara Arvan Carlo Djohansjah berdasarkan Surat Keputusan

Kepala Pusdiklat Kekayaan Negara dan Perimbangan Keuangan Nomor:

KEP.01/PP.6/2010 tanggal 4 Januari 2010 tentang Pembentukan Tim

Penyusunan Modul DTSS Pengelolaan Barang Milik Daerah dan Pelatihan

Percepatan Akuntabilitas dan Keuangan Daerah.

Kami menyetujui modul ini digunakan sebagai bahan ajar bagi para peserta

Diklat Pengelolaan Barang Milik Daerah. Modul ini disusun dengan maksud guna

membantu pencapaian tujuan pembelajaran dalam diklat tersebut.

Akhirnya, semoga Modul Penggunaan, Pengamanan, dan PemeliharaanBarang Milik Daerah ini dapat bermanfaat bagi peserta diklat khususnya dan

masyarakat luas pada umumnya.

Jakarta, November 2010

Kepala Pusat Pendidikan danPelatihan Kekayaan Negaradan Perimbangan Keuangan

Syamsu SyakbaniNIP 195902241980031001

Page 3: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………... iii

DAFTAR TABEL ………………………………………………………………….. v

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL …………………………………………….. vi

PETA KONSEP MODUL …………………………………………………………… vii

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ……………………………………………………… 1

1.2. Deskripsi Singkat …………………………………………………… 3

1.3. Prasyarat Kompetensi ……………………………………………… 3

1.4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar …………………….. 4

1.5. Relevansi Modul …………………………………………………….. 5

2. KEGIATAN BELAJAR 1; Dasar Hukum, Pengertian, dan PermasalahanPenggunaan, Pengamanan, dan Pemeliharaan Barang Milik Daerah2.1. Indikator Hasil Belajar ……………………………………………….. 6

2.2. Dasar Hukum Penggunaan, Pengamanan, dan Pemeliharaan

Barang Milik Daerah …………………………………………………. 6

2.3. Pengertian Penggunaan, Pengamanan, dan Pemeliharaan

Barang Milik Daerah ...................…………….…………………. 11

2.4. Permasalahan dalam Penggunaan, Pengamanan, dan

Pemeliharaan Barang Milik Daerah ………………………………… 13

2.5. Latihan ……………………………………………………………….. 15

2.6. Rangkuman …………………………………………………………. 16

2.7. Tes Formatif …………………………………………………………. 16

2.8. Umpan Balik dan Tindak Lanjut …………………………………… 20

3. KEGIATAN BELAJAR 2; Penggunaan Barang Milik Daerah3.1. Indikator Hasil Belajar ……………………………………………… 21

3.2. Penggunaan Barang Milik Daerah …………………………………. 21

3.3. Penetapan Status Penguasaan dan Penggunaan Barang

Milik Daerah ………………………………………………………….. 22

3.4. Pemanfaatan Barang Milik Daerah ……………………….………. 35

Page 4: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

iv

3.5. Penyerahan Tanah dan/atau bangunan idle kepada Pengelola …. 36

3.6. Latihan …………………………………………………………………. 36

3.7. Rangkuman ……………………………………………………………. 36

3.8. Tes Formatif ……………………………………………………………. 37

3.9. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ……………………………………… 40

4. KEGIATAN BELAJAR 3; Pengamanan dan Pemeliharaan Barang MilikDaerah4.1. Indikator Hasil Belajar ………………………………………………. 42

4.2. Ruang Lingkup Pengamanan Barang Milik Daerah………………… 42

4.3. Pengamanan Administrasi Barang Milik Daerah …………………… 43

4.4. Pengamanan Fisik Barang Milik Daerah ….……………………….. 44

4.5. Pengamanan Melalui Tindakan Hukum Terhadap Barang Milik

Daerah …………………………………………………….…………... 48

4.6. Aparat Pelaksana Pengamanan Barang Milik Daerah …………… 49

4.7. Tujuan Pemeliharaan Barang Milk Daerah ……………………….. 50

4.8. Sasaran Pemeliharaan Barang Milik Daerah .........………………. 51

4.9. Rencana Pemeliharaan Barang Milik Daerah ……………………. 51

4.10. Pelaksanaan Pemeliharaan Barang Milik Daerah ………………… 52

4.11. Penerimaan Pekerjaan Pemeliharaan/Perawatan ………………… 53

4.12. Latihan ………………………………………………………………….. 54

4.13. Rangkuman …………………………………………………………… 55

4.14. Tes Formatif …………………………………………………………… 56

4.15. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ……………………………………… 59

TES SUMATIF ………………………………………………………………………… 60

KUNCI JAWABAN …………………………………………………………………… 65

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………. 66

Page 5: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

v

DAFTAR TABEL

Gambar 1 Contoh Format Keputusan Kepala Daerah tentang Penetapan

Status Penggunaan BMD …………………………………………… 28

Gambar 2 Lampiran Keputusan Gubernur/Bupati/Walikota Tentang Penetapan

Status Penggunaan Barang Milik Daerah Pada Dinas/Badan/Kantor 33

Gambar 3 Kartu Pemeliharaan Barang ………………………………………… 53

Page 6: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

vi

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

A. Petunjuk Cara BelajarAgar peserta diklat dapat mengikuti mata pelajaran ini dengan baik dan

mencapai hasil belajar yang maksimal, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Pelajari peraturan perundang-undangan yang berlaku, sebagai acuan

penggunaan, pengamanan dan pemeliharaan Barang Milik Daerah;

2. Lakukan diskusi dalam kelompok belajar untuk memperoleh pemahaman

terhadap isi materi dalam peraturan perundang-undangan maupun dalam

modul ini;

3. Pelajari rangkuman dan selesaikan latihan-latihan yang dimuat pada tiap

Kegiatan Belajar dalam modul ini;

4. Kerjakan tes formatif untuk tiap-tiap kegiatan belajar, kemudian lakukan

umpan balik dengan mencocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban

yang telah disediakan dalam modul ini.

B. Perlengkapan/referensi yang DisiapkanAgar mencapai hasil yang maksimal, perlengkapan yang perlu disiapkan

oleh peserta dan pengajar dalam mempelajari modul ini adalah:

1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan BMN/D;

4. Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan

Barang Milik Daerah;

5. Peraturan daerah tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah;

6. Peraturan daerah tentang Penggunaan Barang Milik Daerah.

7. Peraturan daerah tentang Pengamanan Barang Milik Daerah

8. Peraturan daerah tentang Pemeliharaan Barang Milik Daerah

9. Kasus-kasus mengenai penggunaan, pengamanan dan pemeliharaan Barang

Milik Daerah.

Page 7: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

vi

PETA KONSEP

MODUL PENGGUNAAN, PENGAMANAN DANPEMELIHARAAN BARANG MILIK DAERAH

Peserta mampu memahami dan dapat melaksanakan penggunaan, pengamanandan pemeliharaan Barang Milik Daerah sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

Dasar hukum pengggunaan,pengamanan dan pemeliharaan

BMD

PengertianPengamanan

Pengalihan StatusPenggunaan

Pejabat PenggunaBarang

Pengertianpenggunaan

Pengertianpemeliharaanpenghapusan

Penetapan StatusPenggunaan

Ruang LingkupPengamananenghapusan

SecaraFisik

TujuanPemeliharaan

SasaranPemeliharaan

RencanaPemeliharaan

PelaksanaanPemeliharaan

SecaraAdminstrasi

TindakanHukum

Page 8: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangSistem Manajemen Aset Pemerintah Daerah sejak diberlakukannya

undang-undang otonomi daerah mengalami banyak perubahan. Pemerintah

daerah dituntut agar mengarah kepada model manajeman aset yang efektif

dalam pengadaan dan pengelolaan, efisien dalam pemanfaatan dan

pemeliharaan serta transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Beberapa

langkah dalam manajemen aset pemerintah daerah meliputi; inventarisasi aset,

legal audit, penilaian aset, pemanfaatan aset serta pengawasan dan

pengendalian dengan sistem informasi manajemen aset (SIMA).

Keberadaan dan pengelolaan aset milik pemerintah daerah saat ini masih

dalam kondisi yang memprihatinkan (Kompas, Jawa Barat, 18 September 2008).

Banyak pejabat dan aparat daerah yang kurang peduli dan belum mengelola

aset itu secara efektif, efisien dan profitable. Akibatnya, tidak sedikit aset daerah

yang pindah tangan secara tidak wajar atau dikelola oleh pihak lain dengan sewa

yang sangat kecil. Kurangnya profesionalisasi manajemen aset daerah

menimbulkan persoalan serius di belakang hari.

Keberadaan aset daerah pada saat ini melahirkan paradoks dalam hal

usaha peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pengelolaan aset daerah

ibaratnya seperti penderita myopia atau rabun dekat. Akibatnya, potensi besar

yang sudah ada di depan mata tidak tergarap secara optimal. Mereka justru

mencari sumber PAD ke mana-mana yang belum pasti hasilnya. Mestinya aset

daerah yang luar biasa besarnya itu dikelola lebih baik sehingga menghasilkan

keuntungan optimal. Alangkah baiknya jika Kepala Daerah mulai dari Bupati,

Walikota, hingga Gubernur begitu dirinya dilantik langsung mengetahui dan

memahami secara persis kondisi aset daerah lalu melaporkannya kepada rakyat

secara berkala.

Kepala Daerah yang menjadi penanggung jawab utama aset daerah harus

membangun Sistem Informasi Aset Daerah yang sesuai dengan regulasi. Sistem

informasi itu sebaiknya sesuai dengan perkembangan konvergensi teknologi

informasi dan komunikasi (TIK) terkini yang berbasis internet. Sudah cukup

Page 9: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

2

banyak perangkat aplikasi untuk mengelola aset daerah yang harganya

terjangkau dan hasil pengembang dalam negeri yang berbasis teknologi open

sources software (OSS). Tidak bisa ditunda-tunda lagi bahwa aset daerah perlu

segera diinventarisasi agar dapat dicegah adanya tindakan korupsi. Bahkan,

KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) menyatakan cukup banyak modus

sertifikat ganda yang telah menggerogoti aset negara dan menyebabkan

ketidakjelasan status tanah yang berpengaruh terhadap pembangunan dan

investasi. Pokok pangkal dari kasus di atas karena banyak instansi pemerintah

hingga pemerintah desa sangat teledor dan belum tergerak untuk mendaftarkan

dan mengelola asetnya secara benar. Kalaupun ada, itupun hanya bersifat

insidentil atau proyek sesaat dan belum sistematis dalam kerangka manajemen

aset. Perlu diingat penyertifikatan tanah merupakan langkah yang tepat untuk

menata aset negara dan sesungguhnya pendaftaran tanah di seluruh NKRI

adalah kewajiban Pemerintah. Namun, karena keteledoran, hingga saat ini

diperkirakan 75 persen bidang tanah aset pemerintah belum bersertifikat. Ikwal

rendahnya prosentase sertifikasi untuk tanah aset daerah juga terjadi di

beberapa kabupaten/kota. Seperti, Aset tanah milik Pemprov Jawa Barat dan

Kota Bandung yang belum bersertifikat mencapai jumlah puluhan ribu tempat.

Bahkan banyak kantor dinas yang hingga saat ini belum juga memiliki sertifikat

tanah yang bisa menimbulkan berbagai modus penyerobotan dan

penyalahgunaan.

Perlu disadari bahwa mengelola aset daerah jangan seperti menangani

harta warisan nenek moyang yang bisa dilakukan seenaknya sendiri. Aset

daerah merupakan titipan generasi mendatang yang membutuhkan

profesionalisasi dan political will yang kokoh. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa

manajemen aset termasuk aset pemerintah pusat dan daerah merupakan bidang

profesi atau keahlian tersendiri. Sayangnya, pada saat ini belum berkembang

dengan baik di lingkungan pemerintahan maupun di satuan kerja atau instansi.

Kondisi inilah yang perlu menjadi perhatian kita bersama untuk meningkatkan

kompetensi dari sumber daya manusia yang akan mengurus dan mengelola aset

pemerintah. Untuk itulah, modul ini disusun untuk mendukung pelaksanaan

pendidikan dan pelatihan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan

sumber daya manusia yang kompeten dan handal dalam mengelola kekayaan

daerah, khususnya adalah Barang Milik Daerah.

Page 10: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

3

1.2. Deskripsi SingkatModul ini berjudul Penggunaan, Pengamanan dan Pemeliharaan

Barang Milik Daerah, merupakan bagian dari materi yang akan disampaikan

pada Diklat Teknis Subtantif Spesialisasi (DTSS) Pengelolaan Barang MilikDaerah. DTSS Pengelolaan Barang Milik Daerah merupakan diklat yang

ditujukan untuk pengelola barang milik daerah (pejabat dan/atau pelaksana) agar

pengelolaan barang milik daerah dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Modul Penggunaan, Pengamanan

dan Pemeliharaan Barang Milik Daerah ini akan membahas konsep dan tata cara

penggunaan, pengamanan dan pemeliharaan terhadap barang milik daerah yang

akan dituangkan dalam pokok bahasan dan selanjutnya dijabarkan dalam

subpokok bahasan disertai dengan latihan dan tes formatif.

1.3. Prasyarat KompetensiModul ini ditujukan untuk Anda yang ingin memiliki kompetensi di bidang

pengurusan dan pertanggungjawaban pengelolaan barang milik daerah, secara

khusus mengenai tatacara penggunaan, pengamanan dan pemeliharaan Barang

Milik Daerah yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

sebagai unit pengguna/kuasa pengguna barang pada pemerintah daerah. Untuk

dapat memahami secara baik isi dari modul ini, ada beberapa prasyarat

kompetensi yang sudah Anda miliki, yaitu bahwa Anda telah:

1. mengetahui dan memahami ketentuan-ketentuan/pokok-pokok pengelolaan

Barang Milik Daerah;

2. mengetahui dan memahami perencanaan kebutuhan dan penganggaran

Barang Milik Daerah;

3. mengetahui dan memahami pengadaan barang milik daerah;

4. mengetahui dan memahami penerimaan, penyaluran dan pendistribusian

Barang Milik Daerah;

5. mengetahui dan memahami penatausahaan Barang Milik Daerah;

Page 11: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

4

1.4. Standar Kompetensi dan Kompetensi DasarModul Penggunaan, Pengamanan dan Pemeliharaan Barang Milik Daerah

ini disusun dan disampaikan kepada peserta diklat dengan tujuan agar para

peserta dapat memiliki standar kompetensi yaitu memahami dan mampu

melaksankan kegiatan penggunaan, pengamanan dan pemeliharaan Barang

Milik Daerah sehingga dapat mengampu tugas penyelenggaraan pengelolaan

Barang Milik Daerah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kompetensi dasar dari modul ini adalah bahwa setelah mempelajari modul ini,

peserta:

1. dapat memahami dan mampu menjelaskan ketentuan peraturan perundang-

undangan sebagai dasar hukum peggunaan, pengamanan dan pemeliharaan

Barang Milik Daerah.

2. dapat memahami dan mampu menjelaskan pengertian penggunaan Barang

Milik Daerah

3. dapat memahami dan mampu menjelaskan pengertian pengamanan Barang

Milik Daerah.

4. dapat memahami dan mampu menjelaskan pengertian pemeliharaan Barang

Milik Daerah.

5. dapat memahami dan mampu menjelaskan permasalahan dalam

pelaksanaan penggunaan, pengamanan dan pemeliharaan Barang Milik

Daerah.

6. mampu menjelaskan tentang Pengguna Barang Milik Daerah.

7. dapat memahami dan mampu menjelaskan penetapan status penguasaan

dan penggunaan Barang Milik Daerah.

8. dapat memahami dan mampu menjelaskan tata cara penetapan

penggunaan Barang Milik Daerah.

9. dapat memahami dan mampu menjelaskan tata cara pengalihan status

penggunaan Barang Milik Daerah.

10. dapat memahami dan mampu menjelaskan ruang lingkup pengamanan

Barang Milik Daerah.

11. dapat memahami dan mampu menjelaskan pengamanan adminstratif Barang

Milik Daerah.

12. dapat memahami dan mampu menjelaskan pengamanan fisik Barang Milik

Daerah.

Page 12: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

5

13. dapat memahami dan mampu menjelaskan pengamanan hukum Barang Milik

Daerah

14. dapat memahami dan mampu menjelaskan tujuan pemeliharaan Barang Milik

Daerah.

15. dapat memahami dan mampu menjelaskan sasaran pemeliharaan Barang

Milik Daerah.

16. dapat memahami dan mampu menjelaskan rencana pemeliharaan Barang

Milik Daerah.

17. dapat memahami dan mampu menjelaskan pelaksanaan pemeliharaan

Barang Milik Daerah.

1.5. Relevansi ModulMaksud dari modul Penggunaan, Pengamanan dan Pemeliharaan Barang

Milik Daerah ini adalah untuk memberikan pengetahuan, pemahaman dan

pedoman kepada Anda para peserta, bahwa untuk mengurus dan menertibkan

pencatatan barang/aset daerah dalam pemakaian, Kepala Daerah harus

menunjuk/menetapkan pengurus barang/aset masing-masing unit kerja yang

memiliki skill dan pemahaman mengenai tatacara penggunaan, pengamanan

dan pemeliharaan barang milik daerah sehingga bertanggungjawab sesuai

dengan tugas dan fungsinya. Modul Penggunaan, Pengamanan dan

Pemeliharaan Barang Milik Daerah ini adalah untuk memberikan pengetahuan,

pemahaman dan pedoman kepada Anda para peserta, bahwa untuk melakukan

penggunaan, pengamanan dan pemeliharaan untuk tercapainya tujuan tertib

hukum, tertib fisik dan tertib administrasi atas pelaksanaan pengelolaan barang

milik daerah.

Adapun tujuan dari modul ini adalah agar peserta memiliki acuan yang

jelas dalam mempelajari ketentuan penggunaan, pengamanan dan

pemeliharaan Barang Milik Daerah melalui kegiatan belajar yang dipandu oleh

modul ini. Anda juga dapat menggunakan modul ini untuk mengukur hasil

belajar melalui latihan soal yang dimuat dalam modul yang disertai dengan kunci

jawaban serta umpan balik agar Anda dapat menilai diri Anda sendiri dalam

penguasaan terhadap tatacara penggunaan, pengamanan dan pemeliharaan

Barang Milik Daerah.

Page 13: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

6

BAB II

KEGIATAN BELAJAR 1

DASAR HUKUM, PENGERTIAN, DAN PERMASALAHANPENGGUNAAN, PENGAMANAN DAN PEMELIHARAAN

BARANG MILIK DAERAH

2.1. Indikator Hasil BelajarSetelah mempelajari kegiatan belajar 1 ini, peserta diharapkan:

1. dapat memahami dan mampu menjelaskan ketentuan peraturan perundang-

undangan sebagai dasar hukum peggunaan, pengamanan dan pemeliharaan

Barang Milik Daerah.

2. dapat memahami dan mampu menjelaskan pengertian penggunaan Barang

Milik Daerah

3. dapat memahami dan mampu menjelaskan pengertian pengamanan Barang

Milik Daerah.

4. dapat memahami dan mampu menjelaskan pengertian pemeliharaan Barang

Milik Daerah.

5. dapat memahami dan mampu menjelaskan permasalahan dalam

pelaksanaan penggunaan, pengamanan dan pemeliharaan Barang Milik

Daerah

2.2. Dasar Hukum Penggunaan, Pengamanan dan Pemeliharaan BarangMilik DaerahBadan Pemeriksa Keuangan (BPK) selaku auditor eksternal pemerintah,

sesuai amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara, wajib melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan yang

disajikan baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah termasuk

laporan barang milik negara/daerah. Adapun tujuan pemeriksaan terhadap

pelaporan barang milik daerah adalah untuk menguji dan menilai:

a. Informasi mengenai jumlah aset, khususnya tanah, bangunan gedung dan

alat-alat angkutan telah disajikan sesuai dengan kriteria yang telah

ditetapkan;

Page 14: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

7

b. Entitas yang diperiksa telah mematuhi persyaratan kepatuhan terhadap

peraturan pengelolan aset daerah;

c. Sistem Pengendalian Intern entitas laporan aset daerah maupun terhadap

pengamanan atas aset daerah telah dirancang dan dilaksanakan secara

memadai untuk mencapai tujuan pengendalian.

Untuk dapat mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan dan

penggunaan Barang Milik Daerah, dibutuhkan sumber daya manusia yang

memiliki kompetensi yang dapat diandalkan dan mampu mengemban tugas dan

tanggung jawab dengan baik. Kemampuan untuk dapat menjalankan tugas

pengelolaan yang tepat sangat berkaitan dengan kemampuan personil tersebut

dalam memahami ketentuan perundang-undangan yang menjadi dasar dalam

pengelolaan tersebut. Bagaimana Barang Milik Daerah yang lebih banyak

bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ini dapat berdaya

guna secara optimal terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah, perlu

diawali dengan pemahaman atas dasar hukum penggunaan Barang Milik

Daerah.

2.2.1. Dasar Hukum Penggunaan Barang Milik DaerahKetentuan penggunaan Barang Milik daerah yang diatur dalam

Permendagri 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik

Daerah Bab VI Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23 dan Pasal 24 sebagai berikut:

Pasal 21Barang milik daerah ditetapkan status penggunaannya untuk penyelenggaraan

tugas pokok dan fungsi SKPD dan dapat dioperasikan oleh pihak lain dalam

rangka mendukung pelayanan umum sesuai tugas pokok dan fungsi SKPD

yang bersangkutan.

Pasal 22(1) Status penggunaan barang milik daerah ditetapkan dengan Keputusan

Kepala Daerah.

(2) Penetapan status penggunaan barang milik daerah sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), diatur dengan tata cara sebagai berikut:

Page 15: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

8

a. pengguna melaporkan barang milik daerah yang diterima kepada

pengelola disertai dengan usul penggunaannya; dan

b. pengelola meneliti usul penggunaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

huruf a, untuk ditetapkan status penggunaannya.

Pasal 23(1) Penetapan status penggunaan tanah dan/atau bangunan dilakukan dengan

ketentuan bahwa tanah dan/atau bangunan digunakan untuk kepentingan

penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pengguna dan/atau kuasa

pengguna.

(2) Pengguna dan/atau kuasa pengguna wajib menyerahkan tanah dan/atau

bangunan termasuk barang inventaris lainnya yang tidak digunakan untuk

kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pengguna dan/atau

kuasa pengguna kepada Kepala Daerah melalui pengelola.

Pasal 24(1) Pengguna yang tidak menyerahkan tanah dan/atau bangunan yang tidak

digunakan untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi SKPD

bersangkutan kepada Kepala Daerah, dikenakan sanksi berupa pembekuan

dana pemeliharaan tanah dan/atau bangunan dimaksud.

(2) Tanah dan/atau bangunan yang tidak digunakan sesuai tugas pokok dan

fungsi SKPD, dicabut penetapan status penggunaannya dan dapat dialihkan

kepada SKPD lainnya.

2.2.2. Dasar Hukum Pengamanan dan Pemeliharaan Barang Milik DaerahUntuk dapat memberikan keyakinan bahwa pemerintah daerah selaku

entitas yang diperiksa telah mematuhi persyaratan kepatuhan terhadap

peraturan pengelolaan aset daerah, termasuk di dalamnya adalah barang milik

daerah, maka dalam pelaksanaan pengelolaan barang milik daerah harus diawali

dengan pemahaman terhadap peraturan perundang-undangan yang menjadi

dasar hukum pengelolaan. Bagaimana pengamanan dan pemeliharaan terhadap

barang milik daerah dapat dilaksanakan dengan tepat dan benar tentu saja kita

harus mengetahui dasar hukumnya sebagai berikut:

Page 16: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

9

1. Peraturan Pemerintah nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan BarangMilik Negara/Daerah:1) Pasal 32 ayat (1) menyatakan bahwa Pengelola Barang, Pengguna

Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang wajib melakukan pengamanan

barang milik negara/daerah yang berada dalam penguasaannya, ayat (2)

menyatakan bahwa pengamanan barang milik negara/daerah meliputi

pengamanan administrasi, pengamanan fisik, dan pengamanan hukum.

2) Pasal 33 ayat (1) menyatakan bahwa Barang Milik Negara/Daerah

berupa tanah harus disertifikatkan atas nama Pemerintah Republik

Indonesia/pemerintah daerah yang bersangkutan, ayat (2) menyatakan

bahwa Barang Milik Negara/Daerah berupa bangunan harus dilengkapi

dengan bukti kepemilikan atas nama Pemerintah Republik

Indonesia/pemerintah daerah yang bersangkutan dan ayat (4)

menyatakan bahwa Barang Milik Daerah selain tanah dan/atau bangunan

harus dilengkapi dengan bukti kepemilikan atas nama pemerintah daerah

yang bersangkutan.

3) Pasal 35 ayat (1) menyatakan bahwa pengguna barang dan/atau kuasa

pengguna barang bertanggung jawab atas pemeliharaan barang milik

negara/daerah yang ada di bawah penguasaannya dan ayat (2)

menyatakan bahwa biaya pemeliharaan barang milik negara/daerah

dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah.

2. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 17 Tahun 2007 tentang PedomanTeknis Pelaksanaan Pengelolaan Barang Milik Daerah, dalam Bab IXPasal 45, Pasal 46, Pasal 47, Pasal 48, dan Pasal 49 sebagai berikut:

Pasal 45(1) Pengelola, pengguna dan/atau kuasa pengguna wajib melakukan

pengamanan barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya.

(2) Pengamanan barang milik daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

meliputi:

a. pengamanan administrasi meliputi kegiatan pembukuan, inventarisasi,

pelaporan dan penyimpanan dokumen kepemilikan;

Page 17: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

10

b. pengamanan fisik untuk mencegah terjadinya penurunan fungsi barang,

penurunan jumlah barang dan hilangnya barang;

c. pengamanan fisik untuk tanah dan bangunan dilakukan dengan cara

pemagaran dan pemasangan tanda batas, selain tanah dan bangunan

dilakukan dengan cara penyimpanan dan pemeliharaan; dan

d. pengamanan hukum antara lain meliputi kegiatan melengkapi bukti status

kepemilikan.

Pasal 46(1) Barang milik daerah berupa tanah harus disertifikatkan atas nama

Pemerintah daerah.

(2) Barang milik daerah berupa bangunan harus dilengkapi dengan bukti

kepemilikan atas nama Pemerintah Daerah. .

(3) Barang milik daerah selain tanah dan/atau bangunan harus dilengkapi

dengan bukti kepemilikan atas nama pemerintah daerah.

Pasal 47Barang milik daerah dapat diasuransikan sesuai kemampuan keuangan

daerah dan dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 48(1) Pembantu Pengelola, pengguna dan/atau kuasa pengguna bertanggung

jawab atas pemeliharaan barang milik daerah yang ada di bawah

penguasaannya.

(2) Pemeliharaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berpedoman pada

Daftar Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah (DKPBMD).

(3 Biaya pemeliharaan barang milik daerah dibebankan pada Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah.

Pasal 49(1) Pengguna dan/atau kuasa pengguna wajib membuat Daftar Hasil

Pemeliharaan Barang dan melaporkan kepada Pengelola secara berkala.

Page 18: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

11

(2) Pembantu pengelola meneliti laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dan menyusun Daftar Hasil Pemeliharaan Barang yang dilakukan dalam 1

(satu) tahun anggaran.

(3) Laporan hasil pemeliharaan sebagaimana dimaksud ayat (2) dijadikan

sebagai bahan evaluasi.

3. Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 17 Tahun 2007 tentangPedoman Teknis Pelaksanaan Pengelolaan Barang Milik Daerah:1) Poin II.4.c. menyatakan bahwa tugas dan tanggungjawab Kepala SKPD

adalah melakukan pencatatan dan inventarisasi Barang Milik Daerah

yang berada dalam penguasaannya dan point 4.e. menyatakan bahwa

mengamankan dan memelihara Barang Milik Daerah yang berada dalam

penguasaannya.

2) Poin VII.3.b. (penatausahaan) menyatakan bahwa Barang Milik/Kekayaan

Negara yang dipergunakan pemerintah daerah, Pengguna mencatat

dalam Buku Inventaris tersendiri dan dilaporkan pada pengelola dan point

3.c. menyatakan bahwa Barang Milik Daerah adalah barang yang

berasal/dibeli dengan dana yang bersumber dari APBD atau sumbangan

berupa pemberian, hadiah, donasi, warkat, hibah, swadaya, kewajiban

pihak ketiga dan sumbangan pihak lain.

3) Poin IX.b.2. (sasaran pemeliharaan) menyatakan bahwa barang yang

dipelihara dan dirawat adalah barang inventaris yang tercatat dalam buku

inventaris.

2.3. Pengertian Penggunaan, Pengamanan dan Pemeliharaan2.3.1. Pengertian Penggunaan

Berdasarkan laporan hasil pemeriksaan BPK terhadap manajemen aset

daerah, persoalan yang sering muncul dalam penggunaan BMD adalah berupa

penggunaan BMD yang tidak sesuai tupoksi dan terjadinya inefisiensi. Persoalan

ini dapat disebabkan karena barang berlebih dan karena kecenderungan

melanggar atau kekurangpahaman terhadap penggunaan suatu aset. Apa

sebenarnya yang dimaksud dengan penggunaan? Menurut Permendagri Nomor

17 Tahun 2007 yang dimaksud dengan penggunaan adalah kegiatan yang

dilakukan oleh pengguna/kuasa pengguna dalam mengelola dan

Page 19: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

12

menatausahakan barang milik daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang bersangkutan. Penggunaan

merupakan penegasan pemakaian barang milik daerah yang ditetapkan oleh

Kepala Daerah kepada pengguna/kuasa pengguna barang sesuai tugas dan

fungsi SKPD yang bersangkutan. Istilah penggunaan BMD dalam pengelolaan

BMD berbeda dengan istilah pemanfaatan BMD. Pemanfaatan BMD adalah

pendayagunaan barang milik daerah yang tidak dipergunakan sesuai dengan

tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam bentuk

sewa, pinjam pakai, kerjasama pemanfaatan, bangun guna serah dan bangun

serah guna dengan tidak mengubah status kepemilikan. Jadi barang milik daerah

yang sedang tidak digunakan dapat dioptimalkan dengan cara pemanfaatan

sehingga dapat menghasilkan pendapatan daerah atau dapat membantu SKPD

lain melalui pinjam pakai.

2.3.2. Pengertian PengamananPengamanan adalah kegiatan berupa tindakan pengendalian dalam

pengurusan barang milik daerah dalam bentuk fisik, administratif dan tindakan

upaya hukum. Yang dimaksud pengendalian dalam bentuk fisik adalah

merupakan tindakan yang harus dilakukan oleh pengurus barang milik daerah

agar secara fisik barang tersebut terjaga atau dalam keadaan aman sehingga

jumlah, kondisi, dan keberadaan barang tersebut sesuai dengan yang tercatat

dalam data administrasi. Pengamanan sebagaimana tersebut di atas, dititik

beratkan pada penertiban/pengamanan secara fisik dan administratif, sehingga

barang milik daerah tersebut dapat dipergunakan/dimanfaatkan secara optimal

serta terhindar dari penyerobotan, pengambil alihan atau klaim dari pihak lain.

2.3.3. Pengertian PemeliharaanPemeliharaan adalah kegiatan atau tindakan yang dilakukan agar semua

barang milik daerah selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara

berdaya guna dan berhasil guna. Pemeliharaan dilakukan terhadap barang

inventaris yang sedang dalam unit pemakaian, tanpa merubah, menambah atau

mengurangi bentuk maupun kontruksi asal, sehingga dapat dicapai

pendayagunaan barang yang memenuhi persyaratan baik dari segi unit

pemakaian maupun dari segi keindahan.

Page 20: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

13

2.4. Permasalahan dalam Penggunaan, Pengamanan dan PemeliharaanBarang milik atau kekayaan negara/daerah yang dikelola baik oleh

pemerintah pusat maupun daerah, mempunyai peran strategis. Entah barang

tersebut bergerak atau barang tidak bergerak mempunyai nilai yang amat tinggi.

Sayang, masih ada permasalahan dalam pengelolaannya, antara lain, masih

banyak instansi yang belum dapat menyajikan data secara pasti, berapa

sesungguhnya nilai aset tersebut. Pencatatan yang ada pada instansi pemakai

barang masih banyak yang sudah ketinggalan zaman karena nilai yang tercatat

pada umumnya didasarkan atas nilai perolehan yang tentu tidak mencerminkan

nilai sesungguhnya. Belum lagi permasalahan-permasalahan lain di bidang

pengelolaan aset daerah seperti tidak jelasnya status hukum aset, pemanfaatan

aset oleh pihak lain yang tidak mengikuti prosedur, tukar-menukar aset daerah

yang cenderung merugikan daerah, pencatatan aset yang tidak tertib dan konflik

kepentingan dalam pemanfaatan aset daerah. Permasalahan mengenai

pengelolaan aset daerah ini harus segera ditertibkan. Hal ini sejalan dengan

kehendak UU No 17/2003 tentang Keuangan Negara yang pada hakikatnya

bertujuan mewujudkan tertib administrasi pengelolaan Keuangan Negara yang

mencakup baik uang dan barang. Dalam perjalanan sejarahnya, tertib

pengelolaan uang jauh lebih maju bila dibandingkan dengan tertib pengelolaan

barang milik negara.

Berdasarkan temuan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan

terhadap manajemen aset di beberapa daerah menunjukkan bahwa terdapat

permasalahan terkait dengan pengelolaan Barang Milik Daerah terutama yang

berkaitan dengan kegiatan penggunaan, pengamanan dan pemeliharaan. Berikut

ini penulis sajikan temuan hasil pemeriksaan di beberapa daerah untuk

memperlihatkan kepada Anda beberapa masalah yang terjadi. Temuan

kelemahan sistem pengendalian intern dan ketidakpatuhan terhadap peraturan

perundang-undangan pada pemeriksaan LKPD yang dilakukan oleh Badan

Pemeriksa Keuangan yang signifikan antara lain:

1. Kepemilikan aset tanah dan bangunan masih banyak yang tidak didukung

dengan bukti hak atas tanah dan bangunan yang sah (sertifikat) sehingga

hak atas aset tersebut tidak jelas dan rawan terhadap penyalahgunaan.

Page 21: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

14

2. Terdapat hasil pengadaan barang milik daerah yang belum dicatat dalam

Laporan Hasil Pengadaan Barang dan ada juga yang belum dicatat dalam

Buku Inventaris SKPD.

3. Aset berupa tanah dan bangunan dan selain tanah dan bangunan yang

bukan milik Pemerintah Daerah dicatat dalam Daftar Aset Tetap dan di sisi

lain ada Barang Milik Daerah yang justru belum dimasukkan dalam Daftar

Inventaris.

4. Administrasi terhadap bukti kepemilikan Aset Daerah masih banyak yang

tidak tertib.

5. Terdapat beberapa Barang Milik Daerah yang belum diserahkan status

penggunaannya oleh Kepala Daerah sebagai Pemegang Kekuasaan

Pengelolaan Barang Milik Daerah.

6. Barang Milik Daerah hasil tukar menukar belum dicatat dalam Laporan

Mutasi Barang dan Buku Inventaris Barang sedangkan aset pengganti untuk

proses tukar menukar belum dihapuskan dari Daftar Barang Milik Daerah

Pemerintah Daerah.

7. Pinjam Pakai Tanah dan Bangunan kepada Pihak Ketiga masih banyak yang

tidak sesuai ketentuan dan tidak mempunyai dasar perjanjian yang jelas.

8. Aset Tetap yang diperoleh dari dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan

belum jelas statusnya.

9. Penyertaan modal pemerintah daerah pada BUMD ada yang belum

didukung dengan bukti kepemilikan/penyertaan modal sehingga kekuatan

hukum atas penyertaan modal tersebut masih lemah.

10. Pengamanan Aset Tanah Milik Pemerintah Daerah belum dilakukan secara

maksimal.

11. Terdapat beberapa jenis aset dengan kondisi rusak berat yang tidak efisien

untuk diperbaiki belum diusulkan untuk dihapuskan.

12. Pemanfaatan tanah dan bangunan milik Pemerintah Daerah belum didukung

dengan bukti perjanjian serta hasil/pendapatan sewa tidak/belum disetor ke

Kas Daerah.

13. Luas Tanah dalam Laporan Penilaian Aset ada yang tidak sama dengan luas

tanah sebenarnya.

Page 22: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

15

14. Pengelolaan penghunian Rumah Dinas tidak tidak dilakukan secara tertib dan

cenderung dibiarkan dan tidak terurus sehingga potensi terjadinya

penyalahgunaan fungsi dan penyerobotan oleh pihak lain.

15. Tanah Milik Pemda yang berstatus Bangun Guna Serah belum memiliki Bukti

Kepemilikan yang Sah dan bangunan di atas tanah tersebut dikuasai oleh

pihak lain.

Perlu penulis tegaskan di sini, bahwa temuan tersebut disajikan dalam

modul ini semata-mata untuk menjadi perhatian peserta bahwa pemahaman

terhadap masalah penggunaan, pengamanan dan pemeliharaan BMD sangat

diperlukan sehingga perlu kita lihat apa saja permasalahan yang masih terjadi.

Karena dalam pelaksanaannya masih banyak daerah yang belum melaksanakan

ketentuan mengenai penggunaan, pengamanan dan pemeliharaan sesuai

dengan peraturan yang ada. Permasalahan-permasalahan yang terjadi tersebut

di atas sangat mungkin terjadi pula di daerah Anda. Mengapa demikian? Bisa

jadi jawabannya adalah karena kurangnya pemahaman dan perhatian akan

pentingnya pengelolaan BMD sebagai bagian dari aset/kekayaan daerah

sehingga dalam pengelolaan BMD justru terjadi pelanggaran terhadap peraturan

perundang-undangan.

2.5. LatihanSetelah Anda membaca uraian materi dalam Kegiatan Belajar 1,

kerjakanlah latihan berikut ini. Anda dapat juga mendiskusikannya dengan

peserta lain.

1. Apa yang dimaksud dengan (a) penggunaan dan (b) pengamanan dan

pemeliharaan?

2. Sebutkan tujuan pemeriksaan BPK terhadap pelaporan barang milik daerah!

3. Siapa saja yang wajib melakukan pengamanan dan pemeliharaan barang

milik daerah?

4. Mengapa pengguna barang harus memperhatikan masalah penggunaan?

5. Sebutkan apa saja penyebab terjadinya permasalahan dalam penggunaan,

pengamanan dan pemeliharaan barang milik daerah!

Page 23: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

16

2.6. RangkumanPengguna Barang dalam kaitannya dengan Barang Milik Daerah dibatasi

oleh ketentuan mengenai penggunaan, di mana Barang Milik Daerah digunakan

semata-mata untuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dari unit kerja atau

SKPD yang bersagkutan. Penggunaan mengatur bagaimana pengguna barang

memperoleh hak, wewenang dan tanggung jawab terhadap Barang Milik daerah

dalam penyelenggaraan kepemerintahan sesuai dengan tupoksinya dengan

mengikuti prosedur yang telah diatur dalam peraturan.

Pengamanan adalah kegiatan tindakan pengendalian dalam pengurusan

barang milik daerah dalam bentuk fisik, administratif dan tindakan upaya hukum.

Sedangkan pemeliharaan adalah kegiatan atau tindakan yang dilakukan agar

semua barang milik daerah selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan

secara berdaya guna dan berhasil guna. Pengelola, pengguna dan/atau kuasa

pengguna wajib melakukan pengamanan barang milik daerah yang berada

dalam penguasaannya. Sedangkan untuk pemeliharaan wajib dilakukan oleh

pembantu pengelola, pengguna dan/atau kuasa pengguna terhadap barang

yang berada di bawah penguasaannya.

Berkaitan dengan penggunaan, pengamanan dan pemeliharaan ini masih

terdapat permasalahan di beberapa daerah yaitu bahwa masih banyak daerah

yang belum sepenuhnya melaksanakan kegiatan penggunaan, pengamanan dan

pemeliharaan ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini nampak dari

laporan temuan hasil pemeriksaan manajemen aset daerah yang dilakukan oleh

Badan Pemeriksa Keuangan. Dengan adanya permasalahan ini tentu saja harus

menjadi perhatian bagi Pemerintah Daerah untuk terus meningkatkan upaya

dalam melaksanakan pengelolaan atas Barang Milik daerah khususnya adalah

kegiatan penggunaan, pengamanan dan pemeliharaan.

2.7. Tes FormatifPilih satu jawaban yang paling tepat!

1. Sistem Pengendalian Intern dirancang berkaitan dengan kegiatan

pengelolaan barang milik daerah, yaitu:

a. penilaian

b. pengamanan

c. pemeliharaan

Page 24: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

17

d. penggunaan

2. Barang yang dipelihara dan dirawat adalah:

a. semua barang yang dibeli

b. semua barang yang diterima

c. semua barang yang tercatat dalam buku inventaris

d. semua barang yang digunakan

3. Berikut ini adalah pernyataan yang berhubungan dengan pemeliharaan,

kecuali:

a. Dilakukan terhadap barang dalam unit pemakaian

b. Berdasarkan Daftar Kebutuhan Pemeliharaan BMD

c. Menambah atau mengurangi bentuk dan konstruksi asal

d. Untuk lebih meningkatkan pendayagunaan

4. Pasal 21 Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 menyatakan bahwa Barang

milik daerah ditetapkan status penggunaannya untuk penyelenggaraan tugas

pokok dan fungsi SKPD dan dapat dioperasikan oleh pihak lain dalam rangka

mendukung pelayanan umum sesuai tugas pokok dan fungsi SKPD yang

bersangkutan. .....dapat dioperasikan oleh pihak lain dalam rangka

mendukung pelayanan umum sesuai tugas pokok dan fungsi SKPD adalah

merupakan bagian siklus pengelolaan BMD berupa:

a. penggunaan

b. pengamanan

c. pemeliharaan

d. pemanfaatan

5. Untuk tetap mengoptimalkan fungsi BMD dilakukan tindakan:

a. pengamanan

b. pemeliharaan

c. penilaian

d. jawaban a dan b benar

Page 25: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

18

6. Sedangkan untuk menghindari pengurangan secara fungsi dan fisik BMD

dilakukan dengan:

a. pengamanan

b. pemeliharaan

c. penilaian

d. jawaban a dan b benar

7. Pengurusan sertifikat atas nama Pemerintah Daerah merupakan bagian dari

tindakan pengamanan:

a. adminstratif

b. fisik

c. hukum

d. semua jawaban benar

8. Belum adanya dukungan berupa bukti kepemilikan seperti sertifikat atas

tanah dan bangunan yang dimiliki pemerintah daerah merupakan

permasalahan:

a. penggunaan

b. pengamanan

c. pemeliharaan

d. semua jawaban benar

9. Salah satu kegiatan pengelolaan BMD yang juga merupakan bagian dari

kegiatan pengamanan adalah:

a. Perencanaan kebutuhan dan penganggaran

b. Pengadaan

c. Penatausahaan

d. Pemanfaatan

10. Administrasi terhadap bukti kepemilikan Aset Daerah masih banyak yang

tidak tertib. Masalah ini berkaitan dengan:

a. penggunaan

b. pengamanan

c. pemeliharaan

Page 26: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

19

d. jawaban a dan b benar

11. Terdapat beberapa Barang Milik Daerah yang belum diserahkan status

penggunaannya oleh Kepala Daerah sebagai Pemegang Kekuasaan

Pengelolaan Barang Milik Daerah. Hal ini merupakan permasalahan dalam:

a. penggunaan

b. pengamanan

c. pemeliharaan

d. tidak ada jawaban yang benar

12. Terdapat beberapa jenis aset dengan kondisi rusak berat yang tidak efisien

untuk diperbaiki belum diusulkan untuk dihapuskan. Hal ini merupakan

permasalahan dalam:

a. penggunaan

b. pengamanan

c. pemeliharaan

d. semua jawaban benar

13. Berikut ini adalah persamaan antara penggunaan BMD dan pemanfaatan

BMD oleh Pemda X:

a. Keduanya digunakan untuk melaksanakan tupoksi Pemda X

b. Keduanya menghasilkan pendapatan untuk Pemda X

c. Keduanya menunjukkan status penggunaan ada pada Pemda X

d. Semua jawaban benar

14. Permasalahan yaitu terdapat hasil pengadaan barang milik daerah yang

belum dicatat dalam Laporan Hasil Pengadaan Barang dan ada juga yang

belum dicatat dalam Buku Inventaris SKPD, berkaitan dengan:

a. penggunaan

b. pengamanan

c. pemeliharaan

d. semua jawaban benar

Page 27: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

20

15. Pengelolaan penghunian Rumah Dinas tidak tidak dilakukan secara tertib dan

cenderung dibiarkan dan tidak terurus sehingga potensi terjadinya

penyalahgunaan fungsi dan penyerobotan. Ini merupakan permasalahan:

a. penggunaan

b. pengamanan

c. pemeliharaan

d. semua jawaban benar

2.8. Umpan Balik dan Tindak LanjutPeriksalah jawaban Saudara dengan kunci jawaban test formatif yang ada

di bagian belakang modul ini. Hitunglah jumlah jawaban Saudara yang sesuai

dengan kunci jawaban, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mngetahui

tingkat penguasaan Saudara terhadap materi.

Rumus = Jumlah jawaban yang sesuai kunci X 100%

Jumlah semua soal

Penjelasan tingkat penguasaan:

90% - 100% = sangat baik

80% - 89% = baik

70% - 79% = cukup

70% - 69% = kurang

Kalau Saudara mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, Saudara dapat

meneruskan dengan materi selanjutnya. Tetapi kalau nilai Saudara kurang dari

80% maka Saudara harus mengulangi materi ini terutama yang Saudara belum

kuasai.

Page 28: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

21

BAB III

KEGIATAN BELAJAR 2

PENGGUNAAN BARANG MILIK DAERAH

3.1. Indikator Hasil BelajarSetelah mempelajari kegiatan belajar 2 ini, peserta diharapkan:

1. mampu menjelaskan tentang Pengguna Barang Milik Daerah.

2. dapat memahami dan mampu menjelaskan penetapan status penguasaan

dan penggunaan Barang Milik Daerah.

3. dapat memahami dan mampu menjelaskan tata cara penetapan

penggunaan Barang Milik Daerah.

4. dapat memahami dan mampu menjelaskan tata cara pengalihan status

penggunaan Barang Milik Daerah.

3.2. Pengguna Barang Milik DaerahPengguna Barang Milik Daerah adalah Kepala Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD), yang berwenang dan bertanggung jawab untuk:

a. mengajukan rencana kebutuhan barang milik daerah bagi satuan kerja

perangkat daerah yang dipimpinnya;

b. mengajukan permohonan penetapan status untuk penguasaan dan

penggunaan barang milik daerah yang diperoleh dari beban APBD dan

perolehan lainnya yang sah;

c. melakukan pencatatan dan inventarisasi barang milik daerah yang berada

dalam penguasaannya;

d. menggunakan barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya untuk

kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi satuan kerja

perangkat daerah yang dipimpinnya;

e. mengamankan dan memelihara barang milik daerah yang berada dalam

penguasaannya;

f. mengajukan usul pemindahtanganan barang milik daerah berupa tanah

dan/atau bangunan yang tidak memerlukan persetujuan DPRD dan barang

milik daerah selain tanah dan bangunan;

Page 29: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

22

g. menyerahkan tanah dan bangunan yang tidak dimanfaatkan untuk

kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi satuan kerja

perangkat daerah yang dipimpinnya kepada gubernur/bupati/walikota melalui

pengelola barang;

h. melakukan pengawasan dan pengendalian atas penggunaan barang milik

daerah yang ada dalam penguasaannya;

i. menyusun dan menyampaikan Laporan Barang Pengguna Semesteran

(LBPS) dan Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT) yang berada dalam

penguasaannya kepada pengelola barang.

3.3. Penetapan Status Penguasaan dan Penggunaan Barang Milik DaerahPenetapan status penggunaan barang milik daerah merupakan suatu hal

yang baru dalam hal pengelolaan barang milik daerah. Kepmendagri No.

152/2004 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Daerah dan regulasi

sebelumnya tidak mengatur tentang penetapan status penggunaan. Penetapan

status penggunaan merupakan penegasan pemakaian barang milik daerah yang

ditetapkan oleh Kepala Daerah kepada pengguna/kuasa pengguna barang

sesuai tugas dan fungsi SKPD yang bersangkutan. Gubernur/bupati/walikota

melakukan pengelolaan barang milik daerah untuk:

1. digunakan oleh instansi/SKPD lain yang memerlukan dalam rangka

penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya melalui pengalihan statuspenggunaan;

2. dimanfaatkan, dalam bentuk sewa, kerja sama pemanfaatan, pinjam pakai,

bangun guna serah dan bangun serah guna; atau

3. dipindahtangankan, dalam bentuk penjualan, tukar menukar, hibah,

penyertaan modal pemerintah pusat/daerah.

Pengalihan status penggunaan merupakan wujud dari fungsi pelayanan

oleh pemerintah daerah. Pengalihan status penggunaan untuk digunakan dalam

rangka memenuhi kebutuhan organisasi/SKPD sesuai dengan tugas pokok dan

fungsinya. Adapun Penetapan Status Penggunaan merupakan suatu kegiatan

yang dilakukan oleh pengguna/kuasa pengguna dalam mengelola dan

menatausahakan barang milik daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi

SKPD yang bersangkutan. Pengguna dan/atau kuasa pengguna wajib

menyerahkan tanah dan/atau bangunan termasuk barang inventaris lainnya yang

Page 30: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

23

tidak digunakan untuk kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi

pengguna dan/atau kuasa pengguna kepada Kepala Daerah melalui pengelola.

Dan selanjutnya digunakan oleh SKPD lain yang memerlukan dalam rangka

penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya melalui pengalihan status

penggunaan.

Barang Milik Daerah ditetapkan statusnya untuk:

1) dipakai untuk penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya.

2) dioperasikan oleh pihak lain untuk menunjang penyelenggaraan tugas pokok

dan fungsi SKPD yang menyerahkan Barang Milik Daerah tersebut. Contoh:

Dinas Perhubungan membangun bandara kemudian diserahkan

operasionalnya kepada PT. Angkasa Pura.

Penetapan status penggunaan barang milik daerah pada masing-masing

SKPD dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. jumlah personil/pegawai pada SKPD;

b. standar kebutuhan tanah dan/atau bangunan dan selain tanah dan/atau

bangunan untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi SKPD;

c. beban tugas dan tanggungjawab SKPD; dan

d. jumlah, jenis dan luas, dirinci dengan lengkap termasuk nilainya.

Status penggunaan barang milik daerah pada masing-masing SKPD

ditetapkan dalam rangka tertib pengelolaan barang milik daerah dan kepastian

hak, wewenang dan tanggungjawab kepala SKPD. Tujuan pengaturan

penggunaan BMN dengan penetapan status adalah:

1) Untuk tertib & pengamanan administrasi, pengamanan hukum dan fisik.

Dengan penetapan status, maka bukti-bukti kepemilikan menjadi syarat suatu

Barang Milik Daerah dapat ditetapkan statusnya akan diurus dan dikelola

sesuai ketentuan. Dengan demikian, keamanan Barang Milik Daerah secara

administrasi dan hukum akan dapat lebih baik terjamin.

2) Untuk secepatnya menyesuaikan Daftar Barang Milik Daerah dan

penyediaan dana operasional & pemeliharaan.

Adapun implikasi dari penetapan status penggunaan adalah bahwa dengan

penetapan status tersebut akan berakibat:

1) biaya operasional dan pemeliharaan Barang Milik Daerah yang digunakan

dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi disediakan dalam

APBD.

Page 31: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

24

2) biaya pemeliharaan dan operasional Barang Milik Daerah yang

dioperasionalkan oleh pihak lain ditanggung oleh operator.

3.3.1. Tata cara penetapan status penggunaan.Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang

Milik Negara/Daerah dengan tegas menyebutkan penetapan status barang milik

daerah dan Daftar Barang Pengguna, sedangkan Permendagri No. 17 Tahun

2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah tidak dengan

tegas menyebutkan format penetapan status penggunaan, meskipun pada

batang tubuh menyebutkan dengan jelas status penggunaan.

Adapun tata cara penetapan status penggunaan Barang Milik Daerah

dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. pengguna melaporkan barang milik daerah yang berada pada SKPD yang

bersangkutan kepada pengelola disertai usul penetapan status

penggunaan;

b. pengelola melalui pembantu pengelola, meneliti laporan barang milik daerah

yang berada pada SKPD yang disampaikan oleh pengguna;

c. setelah dilakukan penelitian atas kebenaran usulan SKPD, pengelola

mengajukan usul kepada Kepala Daerah untuk ditetapkan status

penggunaannya.

d. penetapan status penggunaan barang milik daerah untuk melaksanakan

tugas dan fungsi SKPD dan/atau dioperasikan oleh pihak lain dalam rangka

menjalankan pelayanan umum sesuai tugas pokok dan fungsi SKPD yang

bersangkutan;

e. penetapan status penggunaan ditetapkan oleh Kepala Daerah melalui

Keputusan Kepala Daerah tentang Penetapan Status Penggunaan Barang

Milik Daerah. Contoh format Keputusan Kepala Daerah tentang Penetapan

Status Penggunaan Barang Milik Daerah dapat dilihat pada Tabel 1.

Sedangkan contoh daftar barang yang ditetapkan status penggunaannya

sebagai lampiran Keputusan Kepala Daerah tentang Penetapan Status BMD

dapat dilihat pada Tabel 2.

f. atas penetapan status penggunaan, masing-masing Kepala SKPD melalui

penyimpan/pengurus barang wajib melakukan penatausahaan barang

daerah yang ada pada pengguna masing-masing.

Page 32: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

25

Proses penetapan status penggunaan barang milik daerah merupakan

rangkaian dari kegiatan pengadaan, penerimaan, penyaluran dan penetapan

status penggunaan yang bersumber dari APBD. Adapun Langkah-langkah

Pengadaan, Penerimaan, Penyaluran dan Penetapan Status Penggunaan BMD

adalah sebagai berikut:

(1) Kepala Daerah: menetapkan Surat Keputusan Panitia Pengadaan

Barang dan Jasa dan Surat Keputusan Panitia Pemeriksa Pengadaan

Barang dan Jasa.

(2) Pengguna Barang: menerbitkan Surat Perintah Kerja (SPK) kepada

Panitia Pengadaan Barang dan Jasa.

(3) Panitia Pengadaan Barang dan Jasa : berdasarkan SPK mengadakan

lelang dan selanjutnya menetapkan pemenang lelang. Dan melaporkan

hasil lelang kepada Kepala Daeah melalui Kepala SKPD.

(4) Pemenang lelang: selanjutnya disebut pihak ketiga melaksanakan

pekerjaan dan menghasilkan barang. Spesifikasi barang tersebut harus

sesuai dengan SPK yang diterbitkan oleh Pengguna Barang. Pihak

ketiga membuat Berita Acara Penyerahan Barang ke penyimpan barang

setelah dilakukan pemeriksaan oleh Panitia Pemeriksa Pengadaan

Barang dan Jasa.

(5) Panitia Pemeriksa Pengadaan Barang dan Jasa: melakukan

pemeriksaan dan verifikasi, apakah barang dari pihak ketiga sesuai

dengan SPK yang diterbitkan oleh Pengguna Barang. Jika sesuai

menerbitkan Berita Acara Hasil Pemeriksaan Pengadaan Barang dan

Jasa yang diserahkan kepada Penyimpan Barang.Jika ternyata bahwa

barang yang diperiksa tersebut tidak sesuai dengan persyaratan

sebagaimana tertera dalam surat Perjanjian dan/atau dokumen

penyerahan lainnya, maka Berita Acara Pemeriksaan Barang segera

diberitahukan kepada Panitia/Pejabat Pengadaan yang melaksanakan

pengadaan.Berdasarkan Berita Acara pemeriksaan barang tersebut,

Panitia/Pejabat Pengadaan harus segera mengambil tindakan

penyelesaian, jika pelaksanaan penyelesaian barang dimaksud

memerlukan waktu yang lama, maka barang tersebut dapat diserahkan

kepada penyimpan barang/pengurus barang untuk disimpan sebagai

Page 33: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

26

barang titipan.

Dalam hal ini harus dibuat Berita Acara sementara yang memuat semua

data/keterangan yang diperlukan sehubungan dengan kekurangan-

kekurangan barang dimaksud.

(5) Panitia Pemeriksa Pengadaan Barang dan Jasa: melakukan

pemeriksaan dan verifikasi, apakah barang dari pihak ketiga sesuai

dengan SPK yang diterbitkan oleh Pengguna Barang. Jika sesuai

menerbitkan Berita Acara Hasil Pemeriksaan Pengadaan Barang dan

Jasa yang diserahkan kepada Penyimpan Barang.Jika ternyata bahwa

barang yang diperiksa tersebut tidak sesuai dengan persyaratan

sebagaimana tertera dalam surat Perjanjian dan/atau dokumen

penyerahan lainnya, maka Berita Acara Pemeriksaan Barang segera

diberitahukan kepada Panitia/Pejabat Pengadaan yang melaksanakan

pengadaan.Berdasarkan Berita Acara pemeriksaan barang tersebut,

Panitia/Pejabat Pengadaan harus segera mengambil tindakan

penyelesaian, jika pelaksanaan penyelesaian barang dimaksud

memerlukan waktu yang lama, maka barang tersebut dapat diserahkan

kepada penyimpan barang/pengurus barang untuk disimpan sebagai

barang titipan. Dalam hal ini harus dibuat Berita Acara sementara yang

memuat semua data/keterangan yang diperlukan sehubungan dengan

kekurangan-kekurangan barang dimaksud.

(6) Penyimpan Barang: menerima barang dari pihak ketiga disertai dengan

Berita Acara Penyerahan Barang dan Berita Acara Hasil Pemeriksaan

Pengadaan Barang dan Jasa dari Panitia Pemeriksa Pengadaan Barang

dan Jasa. Pertama, periksa (cek) dulu dokumen penerimaan barangapakah telah ditanda tangani oleh Tim/Panitia Pemeriksa Barang.

Pengurus/Penyimpan Barang akan berbahaya sekali kalau seandainya

Team/Panitia Pemeriksa Barang Pengadaan belum menandatangai

Berita Acara Tanda Pemeriksaan Barang tersebut tapi telah diterima

oleh Pengurus/Penyimpan Barang. Kedua, periksa (cek) dan hitungjumlah unit barang untuk setiap macam barang apakah sudah sesuai

dengan dokumennya. Kalau belum cukup maka Pengurus/Penyimpan

Barang melaporkan pada Panitia Pelaksana Pengadaan serta atasannya

Page 34: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

27

dan mencatat keterangan kekurangan tersebut pada dokumen yang

bersangkutan, dan penerima barang membuat Tanda Penerimaan

Sementara Barang yang dengan tegas menyatakan sebab-sebab dari

Penerimaan Sementara tersebut dan selanjutnya harus disetujui dan

ditandatangani oleh yang menyerahkan barang tersebut. Ketiga,periksa (cek) setiap unit barang berdasarkan spesifikasinya apakah

sudah cocok dan lengkap bahagian-bahagiannya serta alat-alat

tambahan/kelengkapannya. Jika barang tersebut ada yang kurang

bahagian-bahagiannya atau kelengkapannya maka

Pengurus/Penyimpan Barang melaporkan pada atasannya dan mencatat

keterangan kekurangan tersebut pada dokumen yang bersangkutan dan

penerima barang membuat Tanda Penerimaan Sementara yang dengan

tegas menyatakan sebab-sebab dari Penerimaan Sementara tersebut

dan selanjutnya harus disetujui dan ditandatangani oleh yang

menyerahkan barang tersebut, tetapi kalau semuanya telah lengkap dan

sesuai maka penerimaan itu dibuatkan Berita Acara PenerimaanBarang. Keempat, Semua dokumen tertulis terhadap barang-barang

tersebut harus disimpan dengan rapi sebagai arsip penting dari satuan

unit kerja yang bersangkutan.

(7) Pengguna Barang: menerbitkan Surat Perintah Penyaluran Barang

(SPPB), selanjutnya diserahkan kepada Penyimpan Barang dan

tembusannya kepada Pengurus Barang.

(8) Penyimpan Barang: menyalurkan barang ke unit pemakai berdasarkan

SPPB.

(9) Pengurus Barang: menyiapkan dokumen usulan penetapan status

penggunaan barang yang selanjutnya diserahkan kepada Pengguna

Barang. Pengurus Barang menyiapkan usulan Buku Inventaris atau

usulan Daftar Barang Pengguna dan menyerahkan kepada Pengguna

Barang.

(10) Pengguna Barang: Menandatangani usulan Buku Inventaris atau

usulan Daftar Barang Pengguna dan Mengajukan permohonan

penetapan status untuk penguasaan dan penggunaan BMD.

(11) Pembantu Pengelola: melakukan penelitian dan verifikasi terhadap

Page 35: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

28

pengajuan usulan penetapan status penggunaan yang diajukan oleh

Pengguna. Selanjutnya diajukan kepada Pengelola.

(12) Pengelola: Meneliti pengajuan usulan penetapan status penggunaan

dari pembantu pengelola dan mengajukan usulan penetapan status

kepada Kepala Daerah.

(13) Kepala Daerah: Menetapkan status penggunaan barang milik daerah

yang diusulkan oleh Pengelola dan selanjutnya menyerahkannya kepada

Pengelola.

(14) Pengelola : Menerima penetapan status penggunaan dan menyerahkan

kepada Pembantu Pengelola

(15) Pembantu Pengelola : Menerima penetapan status penggunaan dari

Pengelola dan menyerahkan kepada Pengurus Barang.

(16) Pengurus Barang : melakukan penatausahaan terhadap barang yang

sudah ditetapkan statusnya tersebut.

Tabel 1Contoh Format Keputusan Kepala Daerah tentang Penetapan Status

Penggunaan BMD

KEPUTUSAN GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA…………NOMOR………………

TENTANG

PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN BARANG MILIK DAERAHPROVINSI/KABUPATEN/KOTA……PADA…..SKPD…….

GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA…………….

Menimbang : a. bahwa tanah dan/atau bangunan dan baranginventaris lainnya milik Pemerintah DaerahProvinsi/Kabupaten/Kota……….yang berada padaSKPD…………….harus digunakan sesuai dengantugas pokok dan fungsi SKPD yang bersangkutan;

b. bahwa status penggunaan barang milik daerahtersebut sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 6Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang MilikNegara/Daerah harus ditetapkan denganKeputusan Kepala Daerah…………

Mengingat : 1. Undang-undang No. 5 Tahun 1960 tentang

Page 36: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

29

Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (LembaranNegara Tahun 1960 Nomor 164, TambahanLembaran Negara Nomor 2043);

2. Undang–undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Tahun2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran NegaraNomor 4437);

3. Undang–undang Nomor 33 Tahun 2004 tentangPerimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusatdan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentangKeuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor4286) ;

5. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran NegaraNomor 4355) ;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/daerah;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor ..... Tahun..... tentang Pedoman Teknis Pengelolaan BarangDaerah.

M E M U T U S K A N :

Menetapkan :

PERTAMA : Tanah dan/atau bangunan serta barang inventarislainnya milik Pemerintah DaerahProvinsi/Kabupaten/Kota ....... yang dipergunakan padaDinas/Badan/Kantor..............sebagimana tersebutpada Lampiran keputusan ini;

KEDUA : Penggunaan tanah dan/atau bangunan serta baranginventaris lainnya sebagaimana dimaksud padaDIKTUM PERTAMA harus dipergunakan dalam rangkamenunjang tugas pokok dan fungsiDinas/Badan/Kantor............;

KETIGA : Apabila tanah dan/atau bangunan serta baranginventaris lainnya tidak digunakan sesuai tugas pokokdan fungsi Dinas/Badan/Kantor ........... wajibdiserahkan kepada Kepala Daerah melalui pengelola;

KEEMPAT : Tanah dan/atau bangunan serta barang inventarislainnya sebagaimana DIKTUM PERTAMA dijadikanlampiran dalam Berita Acara Serah Terima Jabatan

Page 37: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

30

dari pejabat yang lama kepada pejabat yang baru;

KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan :Pada tanggal :

GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA

(.....................................................)

Tembusan :1. Yth. Ketua DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota .............;2. Yth. Bawasda Provinsi/Kabupaten/Kota ............;3. Arsip.

3.3.2. Tata cara Pengalihan Status PenggunaanTahapan langkah Penetapan Status Penggunaan BMD yang bersumber

dari SKPD lain atau yang disebut dengan pengalihan status penggunaan adalah

sebagai berikut:

(1) Unit Pemakai :Melaporkan kepada Pengguna Barang melalui Pengurus Barang, bahwa

barang yang dalam penguasaan Unit Pemakai sudah tidak dapat

mendukung tupoksi SKPD yang bersangkutan dan akan dilakukan

penghapusan dari SKPD yang bersangkutan.

(2) Pengurus Barang :Menyiapkan dokumen usulan penghapusan BMD yang berada di SKPD

yang bersangkutan, dan diserahkan kepada Pengguna Barang.

(3) Pengguna Barang :Menandatangani dokumen usulan penghapusan BMD yang berada di

penguasaan SKPD yang bersangkutan dan diserahkan kepada

Pembantu Pengelola.

(4) Pembantu Pengelola:Pembantu Pengelola melakukan penelitian dan verifikasi terhadap

usulan dokumen penghapusan dari SKPD. Dan selanjutnya diserahkan

Page 38: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

31

kepada Pengelola.

(5) Pengelola :Memberikan persetujuan dan selanjutnya menetapkan status

penggunaan barang tersebut kepada SKPD lain yang membutuhkan

guna mendukung tupoksi SKPD lain tersebut.

(6) Pembantu Pengelola :Melakukan penatausahaan pada Buku Induk Inventaris (BII) khususnya

penghapusan status penggunaan dari SKPD lama ke SKPD lain yang

membutuhkan (baru). Selanjutnya menetapkan status penggunaan ke

SKPD lain yang membutuhkan. Dan memberikan persetujuan ke SKPD

lama. Selanjutnya Pengurus Barang pada SKPD lama melakukan

penghapusan pada BI/DBP SKPD yang bersangkutan.

(7) Pengguna Barang (baru) :Menerima penetapan status penggunaan dari Pembantu Pengelola guna

menunjang tuposi SKPD yang bersangkutan dan menerbitkan Surat

Perintah Penyaluran Barang (SPPB) kepada Pengurus Barang,

selanjutnya diserahkan kepada Pengurus Barang.

(8) Pengurus Barang :Melakukan penatausahaan (khususnya BI/DBP) terhadap dokumen yang

diterima dari Pengguna Barang dan barang yang diterima dari Pembantu

Pengelola. Dan Selanjutnya berdasarkan SPPB, barang tersebut

disalurkan kepada Unit Pemakai.

3.3.3. Status Penggunaan atas TanahTanah merupakan suatu faktor sangat penting dalam kehidupan suatu

masyarakat, terlebih-lebih di lingkungan masyarakat Indonesia yang sebagian

besar penduduknya menggantungkan kehidupan dari tanah. Dalam rangka

pembangunan nasional untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur

berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 tanah juga merupakan

salah satu modal utama, baik sebagai wadah pelaksanaan pembangunan

maupun sebagai faktor produksi untuk menghasilkan komoditas-komoditas

perdagangan yang sangat diperlukan guna meningkatkan pendapatan nasional.

Setiap instansi atau lembaga pemerintahan, dalam menjalankan tugas yang

Page 39: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

32

diembannya sudah tentu memerlukan bidang tanah, baik untuk pembangunan

gedung kantor atau kegiatan operasionalnya. Di zaman Pemerintahan Hindia

Belanda dahulu sudah ada ketentuan yang berlaku walaupun belum menyentuh

tertib penguasannnya. Pada waktu itu berlaku ketentuan yang terdapat dalam

Staatsblad 1911 no 110 juncto Staatsblad 1940 no 430. Di dalam lembaran

Negara ini disinggung mengenai harta benda, bangunan dan lapangan militer.

Mengenai bidang tanah disebut atau dirangkum ke dalam kata is lands-

onroerende goederen atau “harta benda tetap/harta benda tidak bergerak milik

Negara” sedangkan tertib administrasi penguasaan oleh instansi itu

dipergunakan oleh istilah in beheer atau “dalam penguasaan”. Sebagai bukti

bahwa bidang tanah itu ada dalam penguasaan suatu instansi tertentu, ialah

bahwa instansi tersebut memiliki anggaran belanja dari pemerintahan untuk

membiayai pemeliharaannya.

Saat ini ketentuan yang mengatur tanah yang dimiliki Pemerintah Daerah

mengikuti Permendagri No. 17 Tahun 2007, sebab tanah merupakan bagian dari

barang milik daerah. Di mana Permendagri tersebut pada konsideran tetap

merujuk kepada Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna

Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai atas Tanah.

3.3.3.1. Pemberian Hak atas TanahAdapun asal-usul tanah terdiri dari:

1. tanah negara (tanah yang langsung dikuasai negara);

2. tanah hak masyarakat (tanah masyarakat hukum adat); dan

3. tanah hak (tanah kepunyaan perorangan atau Badan Hukum), berbentuk hak

milik, hak guna usaha, hak guna bangunan, hak pakai atau hak pengelolaan.

Setiap penguasaan tanah oleh pemerintah daerah untuk keperluan apapun perlu

ada landasan haknya yang sah, yaitu hak atas tanah yang diberikan oleh Pejabat

yang berwenang. Yang dimaksud dengan Pejabat yang berwenang dalam

pemberian hak atas tanah ialah Instansi Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Pengadaan tanah di Pemerintah Daerah dilaksanakan/dikoordinasikan oleh

Pengelola.

Penguasaan tanah oleh Pemerintah Daerah dapat ditempuh melalui

prosedur:

Page 40: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

33

Tabel 2LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA……………

NOMOR…………TANGGAL……………..

TENTANG PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN BARANG MILIK DAERAH PADA DINAS/BADAN/KANTOR......

No.Urt

NamaBarang/JenisBarang

Merk/Model No. SeriPabrik

Ukuran Bahan TahunPembuatan/Pembelian

No. KodeBarang

JumlahBarang/Register

HargaPerolehan

Keadaan Barang Ket.

Baik KurangBaik

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA........

(...........................................)

Page 41: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

34

1. pemberian tanah negara (tanah yang langsung dikuasai oleh negara) oleh

pemerintah melalui keputusan pemberian hak;

2. pembebasan tanah hak (tanah yang sudah ada haknya, kepunyaan

perorangan atau Badan Hukum) dilakukan secara musyawarah dengan

pembayaran ganti rugi kepada pemiliknya; dan

3. penerimaan atau sumbangan (hibah) tanpa disertai pembayaran ganti rugi

kepada pihak yang melepaskan tanahnya

Hak atas tanah yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah yaitu :

1. hak pakai, apabila tanahnya dipergunakan sendiri untuk keperluan yang

langsung berhubungan dengan penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan;

dan

2. hak pengelolaan, apabila tanahnya dipergunakan untuk keperluan lain yang

tidak langsung berhubungan dengan tugas, seperti pengkaplingan untuk

pegawai/anggota DPRD, pola kerjasama dengan Pihak Ketiga atau

penggunaannya akan ditentukan kemudian oleh Kepala Daerah.

Semua tanah yang pada saat ini statusnya masih dikuasai Pemerintah Daerah

harus disertifikatkan atas nama Pemerintah Daerah untuk menghindari hal-hal

yang tidak diinginkan di kemudian hari, dan masing-masing Pemerintah Daerah

menyediakan dana untuk kepengurusan sertifikat dimaksud.

3.3.3.2. Bukti Kepemilikan TanahBukti kepemilikan tanah adalah berupa sertifikat hak atas tanah.

Perolehan hak dan penyelesaian sertifikat hak atas tanah dilakukan dengan

tahapan-tahapan sebagai berikut:

1) Dengan selesainya proses pembebasan tanah, berubahlah status tanahnya

menjadi tanah negara (tanah yang dikuasai oleh Negara secara langsung)

dan untuk dapat dikuasai sebagai Hak Pakai atau Hak Pengelolaan oleh

Pemerintah Daerah, harus dipenuhi ketentuan permohonan hak dan

penyelesaian sertifikat hak atas tanahnya;

2) Permohonan untuk mendapatkan Hak Pakai atau Hak Pengelolaan diajukan

oleh Pemerintah Daerah kepada Pejabat yang berwenang sesuai ketentuan

Peraturan perundang-undangan yang berlaku;

3) Setelah sertifikat Hak Atas Tanah tersebut diterima oleh pemerintah

daerah, selesailah proses pengadaan tanahnya; Pengurusan lebih lanjut,

Page 42: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

35

sepanjang mengenai inventarisasinya terutama didasarkan kepada

penyimpanan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pengadaan

tanah tersebut antara lain:

a) berita acara pembebasan tanah;

b) berkas (pertinggal) permohonan hak pakai/hak pengelolaan;

c) salinan surat keputusan pemberian hak pakai/hak pengelolaan;

d) sertifikat atas tanahnya.

4) Perolehan hak berupa sumbangan/hibah.

a) penerimaan sumbangan atau hibah atas tanah dari Pihak Ketiga

dituangkan dalam Berita Acara Hibah dengan mencantumkan luas

tanah, nilai dan status kepemilikan;

b) setelah ditandatangani Berita Acara Hibah, Pemerintah Daerah segera

menyelesaikan status/dokumen kepemilikan;

c) penerimaan sumbangan atau hibah berupa tanah dan/atau bangunan

dan selain tanah dan/atau bangunan baik dari Pemerintah Pusat,

Pemerintah Daerah, masyarakat atau badan hukum lainnya,

dituangkan dalam Berita Acara dan segera diselesaikan

status/dokumen kepemilikan;

3.4. Pemanfaatan Barang Milik DaerahBarang milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan dan selain tanah

dan/atau bangunan yang telah diserahkan oleh pengguna kepada pengelola

dapat didayagunakan secara optimal sehingga tidak membebani Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah, khususnya biaya pemeliharaan dan

kemungkinan adanya penyerobotan dari pihak lain yang tidak bertanggung

jawab. Pemanfaatan barang milik daerah yang optimal akan membuka lapangan

kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat dan menambah/meningkatkan

pendapatan daerah.

Pemanfaatan BMD oleh pengguna barang merupakan pendayagunaan

barang milik daerah yang tidak dipergunakan sesuai tugas pokok dan fungsi

SKPD dalam bentuk pinjam pakai, sewa, kerjasama pemanfaatan, bangun guna

serah, bangun serah guna dengan tidak merubah status kepemilikan.

Pemanfaatan barang milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan

dilaksanakan oleh pengelola setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah,

Page 43: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

36

selain tanah dan/atau bangunan dilaksanakan oleh pengguna setelah mendapat

persetujuan pengelola. Pemanfaatan BMD akan dibahas tersendiri dalam ModulPemanfaatan Barang Milik Daerah.

3.5. Penyerahan tanah dan/atau bangunan idle kepada Pengelola.

Apabila di SKPD terdapat barang inventaris berupa tanah dan bangunan

yang tidak dipergunakan untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi SKPD maka

pengguna barang wajib menyerahkan tanah dan bangunan yang tidak

dipergunakan tersebut kepada Kepala Daerah melalui pengelola. Kepala Daerah

dapat menetapkan barang milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan yang

harus diserahkan oleh pengguna karena sudah tidak dipergunakan untuk

penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD yang bersangkutan. Dalam hal

ini, apabila pengguna barang tidak menyerahkan tanah dan/atau bangunan

tersebut maka akan dikenakan sanksi berupa pembekuan dana pemeliharaan

tanah dan/atau bangunan tersebut.

3.6. LatihanSetelah Anda membaca uraian materi dalam Kegiatan Belajar 2,

kerjakanlah latihan berikut ini. Anda dapat juga mendiskusikannya dengan

peserta lain.

1) Apakah Barang Milik Daerah yang belum ditetapkan status penggunaannya

tidak boleh digunakan untuk penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi

SKPD?

1) Apa tujuan penetapan status penggunaan?

2) Apa yang harus diselesaikan oleh Pengguna Barang setelah BMD diterima

dari penyedia barang?

4) Bagaimana jika pengguna barang A membutuhkan BMD berupa tanah dan

mengetahui bahwa pengguna barang B menguasai/memiliki tanah yang

berlebih?

5) Apa sanksi terhadap Pengguna Barang yang tidak menyerahkan tanah

dan/bangunan yang idle?

Page 44: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

37

3.7. RangkumanPenggunaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengguna/kuasa

pengguna dalam mengelola dan menatausahakan barang milik daerah sesuai

dengan tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang

bersangkutan. Wewenang penggunaan diwujudkan dengan penetapan status

penggunaan. Penetapan status penggunaan merupakan penegasan pemakaian

barang milik daerah yang ditetapkan oleh Kepala Daerah kepada

pengguna/kuasa pengguna barang sesuai tugas dan fungsi SKPD yang

bersangkutan. Pengguna Barang menyampaikan laporan BMD disertai dengan

usul penetapan status penggunaan kepada Pengelola Barang. Pengelola Barang

melalui Pembantu Pengelola Barang melakukan penelitian atas kebenaran

laporan BMN. Berdasarkan hasil penelitian terhadap laporan BMD tersebut,

Pengelola Barang mengajukan usul penetapan status penggunaan kepada

Kepala Daerah. Selanjutnya Kepala Daerah menetapkan status penggunaan

BMD melalui Keputusan Kepala Daerah.

Barang Milik Daerah yang telah ditetapkan status penggunaannya terhadap

Pengguna Barang menjadi tanggung jawab Pengguna Barang dalam hal

penatausahaannya, pengamanan dan pemeliharaannya. Untuk mengoptimalkan

pendayagunaa BMD, Pengguna Barang dapat melakukan pemanfaatan terhadap

BMD yang sedang tidak digunakan untuk penyelenggaraan tupoksi.

Pemanfaatan ini bisa dalam bentuk sewa, pinjam pakai, kerjasama pemanfaatan,

bangun serah guna/bangun guna serah.

3.8. Tes FormatifPilih satu jawaban yang paling tepat!

1. Dalam pengelolaan BMD, pejabat yang berfungsi sebagai pengguna barang

adalah:

a. Kepala Daerah

b. Sekretaris Daerah

c. Kepala Biro Perlengkapan

d. Kepala SKPD

2. Status penggunaan BMD ditetapkan oleh:

a. Pengelola Barang

Page 45: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

38

b. Pengguna Barang

c. Kepala Daerah

d. Kepala SKPD

3. Berikut ini wewenang yang berkaitan dengan penetapan status penggunaan,

kecuali:

a. melakukan penatausahaan terhadap BMD

b. dapat melakukan pemanfaatan terhadap BMD

c. dapat mengajukan usul alih status BMD

d. dapat melakukan pemindahtanganan terhadap semua jenis BMD.

4. Penetapan status penggunaan BMD pada masing-masing SKPD dengan

memperhatikan hal-hal berikut ini, kecuali:

a. standar biaya pengadaan BMD

b. standar kebutuhan BMD

c. jumlah pegawai SKPD

d. beban tugas dan tanggung jawab SKPD

5. Penetapan status penggunaan BMD berdampak pada hal-hal berikut ini,

kecuali:

a. dapat mengajukan biaya operasional dan pemeliharaan baik untuk BMD

yang digunakan maupun yang diopersionalkan oleh pihak lain

b. adanya kepastian wewenang dan tanggung jawab terhadap BMD

c. keamanan BMD secara administrasi lebih terjamin

d. keamanan BMD secara hukum akan lebih terjamin

6. Dalam proses pengajuan usul penetapan status penggunaan BMD,

Pengguna Barang membuat laporan BMD yang berisi informasi-informasi

berikut ini, kecuali:

a. Nama/jenis barang

b. Merk/model

c. Keadaan barang

d. Lokasi Barang

Page 46: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

39

7. Selanjutnya laporan BMD dalam rangka pengajuan usul penetapan status

penggunaan diteliti oleh:

a. Penyimpan Barang

b. Pengurus Barang

c. Pembantu Pengelola Barang

d. Pengelola Barang

8. Asal usul dari tanah yang digunakan oleh Pemda terdiri dari:

a. tanah negara

b. tanah hukum adat

c. tanah hak perorangan/badan hukum

d. semua jawaban benar

9. Adapun hak yang melekat atas tanah yang digunakan oleh Pemda adalah:

a. hak milik

b. hak pakai

c. hak pengelolaan

d. jawaban b dan c benar

10. BMD yang ada di bawah penguasaan Pengguna Barang yang tidak

digunakan untuk tupoksi yang harus diserahkan pada Pengelola Barang

adalah:

a. semua Barang Inventaris

b. Barang Inventaris yang bernilai di atas Rp5 Milyar

c. Barang Inventaris yang akan dipindahtangankan

d. Tanah dan bangunan

11. Sanksi yang diberikan apabila BMD pada nomor 10 di atas tidak diserahkan

adalah:

a. pembekuan dana pemeliharaan atas BMD tersebut

b. pengurangan dana pemeliharaan atas BMD tersebut

c. pengurangan anggaran pengadaan BMD

d. tidak boleh mengajukan anggaran pemeliharaan untuk tahun berikutnya

Page 47: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

40

12. Pemanfaatan BMD berupa tanah dan/atau bangunan yang tidak digunakan

untuk tupoksi dilaksanakan oleh:

a. Pengelola Barang

b. Pengguna Barang

c. Pengurus Barang

d. Penyimpan Barang

13. Sedangkan untuk pemanfaatan BMD selain tanah dan/atau bangunan dapat

dilaksanakan oleh:

a. Pengelola Barang

b. Pengguna Barang

c. Pengurus Barang

d. Penyimpan Barang

14. Bukti kepemilikan atas tanah dan/atau bangunan disimpan oleh:

a. Pengelola Barang

b. Pengguna Barang

c. Pengurus Barang

d. Penyimpan Barang

15. Sedangkan bukti kepemilikan atas Barang Inventaris selain tanah dan/atau

bangunan dapat disimpan oleh:

a. Pengelola Barang

b. Pengguna Barang

c. Pengurus Barang

d. Penyimpan Barang

3.9. Umpan Balik dan Tindak LanjutPeriksalah jawaban Saudara dengan kunci jawaban test formatif yang ada

di bagian belakang modul ini. Hitunglah jumlah jawaban Saudara yang sesuai

dengan kunci jawaban, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mngetahui

tingkat penguasaan Saudara terhadap materi.

Rumus = Jumlah jawaban yang sesuai kunci X 100%

Jumlah semua soal

Page 48: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

41

Penjelasan tingkat penguasaan:

90% - 100% = sangat baik

80% - 89% = baik

70% - 79% = cukup

70% - 69% = kurang

Kalau Saudara mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, Saudara dapat

meneruskan dengan materi selanjutnya. Tetapi kalau nilai Saudara kurang dari

80% maka Saudara harus mengulangi materi ini terutama yang Saudara belum

kuasai.

Page 49: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

42

BAB IV

KEGIATAN BELAJAR 3

PENGAMANAN DAN PEMELIHARAAN BARANG MILIK DAERAH

4.1. Indikator Hasil BelajarSetelah mempelajari kegiatan belajar 3 ini, peserta diharapkan:

1. dapat memahami dan mampu menjelaskan ruang lingkup pengamanan

Barang Milik Daerah.

2. dapat memahami dan mampu menjelaskan pengamanan adminstratif Barang

Milik Daerah.

3. dapat memahami dan mampu menjelaskan pengamanan fisik Barang Milik

Daerah.

4. dapat memahami dan mampu menjelaskan pengamanan hukum Barang Milik

Daerah

5. dapat memahami dan mampu menjelaskan tujuan pemeliharaan Barang Milik

Daerah.

6. dapat memahami dan mampu menjelaskan sasaran pemeliharaan Barang

Milik Daerah.

7. dapat memahami dan mampu menjelaskan rencana pemeliharaan Barang

Milik Daerah.

8. dapat memahami dan mampu menjelaskan pelaksanaan pemeliharaan

Barang Milik Daerah.

4.2. Ruang Lingkup Pengamanan Barang Milik DaerahPengamanan barang milik daerah, meliputi:

a. pengamanan administrasi meliputi kegiatan pembukuan, inventarisasi,

pelaporan dan penyimpanan dokumen kepemilikan.

b. pengamanan fisik untuk mencegah terjadinya penurunan fungsi barang,

penurunan jumlah barang dan hilangnya barang;

c. pengamanan fisik untuk tanah dan bangunan dilakukan dengan cara

pemagaran dan pemasangan tanda batas, selain tanah dan bangunan

dilakukan dengan cara penyimpanan dan pemeliharaan; dan

Page 50: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

43

d. pengamanan hukum antara lain meliputi kegiatan melengkapi bukti status

kepemilikan. Barang milik daerah berupa tanah harus disertifikatkan atas

nama Pemerintah daerah. Barang milik daerah berupa bangunan harus

dilengkapi dengan bukti kepemilikan atas nama Pemerintah Daerah. Barang

milik daerah selain tanah dan/atau bangunan harus dilengkapi dengan bukti

kepemilikan atas nama pemerintah daerah.

4.3. Pengamanan Administrasi Barang Milik Daerah

4.3.1. Terhadap Barang Inventaris.

Pengamanan administrasi terhadap barang bergerak dilakukan dengan

cara :

a. pencatatan/inventarisasi.

b. kelengkapan bukti kepemilikan antara lain BPKB, faktur pembelian dll.

c. pemasangan label kode lokasi dan kode barang berupa stiker.

Pengamanan administrasi terhadap barang tidak bergerak dilakukan

dengan cara :

a. pencatatan/inventarisasi.

b. penyelesaian bukti kepemilikan seperti: IMB, Berita Acara serah terima,

Surat Perjanjian, Akte Jual Beli dan dokumen pendukung lainnya.

Pengamanan administrasi termasuk di dalamnya adalah menyimpan

dokumen bukti kepemilikan. Untuk dokumen bukti kepemilikan terhadap barang

milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan, asli dokumen kepemilikannya

disimpan oleh pengelola barang sedangkan pengguna barang menyimpan

fotocopy/salinannya. Untuk barang milik daerah berupa barang bergerak, seperti

kendaraan bermotor, asli bukti kepemilikan disimpan oleh pengguna barang.

4.3.2. Terhadap Barang persediaan.

Pengamanan administratif terhadap barang persediaan dilakukan dengan

cara pencatatan dan penyimpanan secara tertib. Untuk pengamanan

administrasi ini, Anda dapat mempelajarinya secara lengkap dalam modul

Penatausahaan Barang Milik Daerah, karena tujuan dari penatausahaan ini

adalah dalam rangka pengamanan barang milik daerah secara administrasi.

Page 51: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

44

Penatausahaan barang milik negara/daerah meliputi pembukuan, inventarisasi,

dan pelaporan. barang milik negara/daerah yang berada di bawah penguasaan

pengguna barang/kuasa pengguna barang harus dibukukan melalui proses

pencatatan dalam Daftar Barang Kuasa Pengguna oleh kuasa pengguna

barang, Daftar Barang Pengguna oleh pengguna barang dan Daftar Barang Milik

Negara/Daerah oleh pengelola barang. Proses inventarisasi, baik berupa

pendataan, pencatatan, dan pelaporan hasil pendataan barang milik

negara/daerah merupakan bagian dari penatausahaan. Hasil dari proses

pembukuan dan inventarisasi diperlukan dalam melaksanakan proses pelaporan

barang milik negara/daerah yang dilakukan oleh kuasa pengguna barang,

pengguna barang, dan pengelola barang.

Hasil penatausahaan barang milik negara/daerah digunakan dalam rangka

penyusunan neraca pemerintah pusat/daerah setiap tahun; perencanaan

kebutuhan pengadaan dan pemeliharaan barang milik negara/daerah setiap

tahun untuk digunakan sebagai bahan penyusunan rencana anggaran;

pengamanan administratif terhadap barang milik negara/daerah.

4.4. Pengamanan Fisik Barang Milik Daerah4.4.1. Terhadap Barang Inventaris4.4.1.1. Terhadap Barang-Barang Bergerak

Pengamanan terhadap barang-barang bergerak dilakukan dengan cara:

a. pemanfaatan sesuai tujuan.

b. penggudangan/penyimpanan baik tertutup maupun terbuka.

c. pemasangan tanda kepemilikan.

Pengamanan/penyimpanan barang milik daerah selain tanah dan/atau

bangunan atau dalam golongan barang bergerak sebelum diserahkan pada

pemakainya merupakan hal yang penting untuk diperhatikan oleh pengguna

barang. Semua barang-barang hasil kegiatan pengadaan sebelum sampai

kepada si pemakai barang tentu saja harus disimpan dulu pada suatu tempat

untuk tujuan pengamanan baik itu sifatnya sementara waktu atau dalam waktu

yang agak lama. Penyimpanan ini tentu saja menuntut tanggung jawab yang

berat dalam menjaga keselamatannya baik dari segi kerusakan fisik (pecah,

rusak dan sebagainya) maupun dari segi kehilangan unit barang tersebut atau

Page 52: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

45

bagian-bagiannya dari unit barang tersebut (onderdil/suku cadang atau

perlengkapannya).

Untuk menjaga keselamatan barang tersebut tentu memerlukan petugas

dan fasilitas yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan itu. Maka

diperlukan Bendaharawan barang beserta beberapa orang stafnya, tergantung

besar kecilnya bobot kerja yang akan diembannya. Maka sudah umum dijumpai

pada setiap satuan kerja/instansi tertentu, selalu ada petugas yang ditunjuk

sebagai Bendaharawan barang, Petugas gudang beserta adanya fasilitas

pergudangan. Pengurus gudang atau Kepala Gudang bertanggung jawab

sepenuhnya atas keselamatan dan keutuhan barang dalam gudangnya,

sehingga pengurusan barang harus pula dilaksanakan kegiatan administratif

menyangkut hal-hal sebagai berikut:

1. Melaksanakan pembukuan terhadap keluar masuk barang dari dan keluar

gudang.

2. Melaksanakan penyimpanan barang secara tertib dan teratur.

3. Melaksanakan perawatan barang selama dalam penyimpanan serta

pemeliharaan kebersihan ruangan tempat penyimpanan barang.

4. Merencanakan tempat penyimpanan barang untuk keperluan barang baru

atau yang akan diterima dan barang yang tidak dipakai lagi/yang belum

dihapuskan.

5. Mengadakan pencatatan atau stock opname pada tiap-tiap akhir tahun.

4.4.1.2. Terhadap Barang Tidak BergerakPengamanan fisik terhadap barang tidak bergerak berupa tanah dan/atau

bangunan dilakukan untuk menjaga barang inventaris tersebut dari kerusakan

fisik dengan cara melakukan tindakan-tindakan, seperti pemagaran,

pemasangan tanda batas, papan kepemilikan, dan dilakukan penjagaan di lokasi

tanah dan/atau bangunan serta dengan melakukan perlindungan asuransi bagi

gedung kantor.

4.4.2. Terhadap Barang PersediaanPengamanan terhadap barang persediaan dilakukan oleh penyimpan

dan/atau pengurus barang dengan cara penempatan pada tempat penyimpanan

Page 53: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

46

yang baik sesuai dengan sifat barang tersebut agar barang milik daerah terhindar

dari kerusakan fisik.

4.4.3. Gudang untuk Tempat Pengamanan Fisik BarangGudang merupakan tempat yang digunakan untuk pengamanan fisik

terhadap barang-barang bergerak. Gudang sebagaimana dimaksud pada uraian

di atas sebetulnya mempunyai beberapa fungsi yaitu:

4.4.3.1. Gudang Sebagai Tempat Penerimaan Barang:

Gudang digunakan sebagai tempat penerimaan barang sehingga barang-

barang yang masuk dapat dikontrol baik secara kuantitas maupun kualitasnya.

Berikut ini uraian penggunaan gudang sebagai penerimaan barang.

1. Gudang sebagai tempat penerimaan barang dari hasil kegiatan pengadaan,

baik yang bersumber dari APBN/APBD ataupun dari pengadaan dengan

biaya luar negeri (loan) atau dari sumber biaya lainnya. Dalam hal ini

maksudnya barang baru yang diterima dibukukan pada Buku Pengadaan/

pembelian

2. Gudang sebagai penerimaan dari gudang lainnya. Dalam hal ini sebagai

penyimpan perantara sampai dengan dikeluarkannya/dikirimnya atau

didistribusikannya barang-barang tersebut, dibukukan dalam Buku Barang

Persediaan.

3. Gudang sebagai penerimaan barang-barang bantuan, hibah, sitaan dan lain

sebagainya, dibukukan dalam persediaan.

4.4.3.2. Gudang Sebagai Tempat Penyimpanan BarangGudang sebagai penyimpanan barang adalah merupakan suatu kegiatan

serta usaha untuk melaksanakan pengurusan, pengaturan barang di dalam

ruangan khusus (gudang/penyimpanan). Tugas penyimpanan barang adalah

untuk:

1. Menerima, menyimpan, mengatur, merawat dan menjaga keutuhan barang

agar dapat digunakan sesuai dengan rencana secara tertib, teratur, rapi dan

aman.

2. Menyelenggarakan administrasi penyimpanan atas semua barang yang ada

dalam simpanannya.

Page 54: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

47

3. Melakukan stok opname secara periodik atau insidental terhadap barang

yang ada dalam penyimpanan/gudang.

4. Membuat laporan tentang keadaan penyimpanan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

Gudang sebagai penyimpanan barang maksudnya adalah supaya barang

yang disimpan dalam gudang dengan tujuan guna menghindari kerusakan dan

gangguan lingkungan dengan kata lain barang itu terjamin dan aman. Barang itu

disimpan dengan penataan tertentu sehingga mudah dikenali, dicari, diambil,

disajikan dan diawasi, jadi bukan ditaruh sembarangan/asal-asalan saja, dan

minimal harus mempunyai:

1. Kartu Barang; yang merupakan dokumen pencatatan tentang jumlah barang

barang persediaan dan perubahannya yang digantungkan pada tempat

penyimpanan barang.

2. Kartu Persediaan: yang merupakan dokumen pencatatan barang-barang

persediaan dalam gudang sebagai sumber data yang dapat digunakan

dalam:

a. Pertanggungjawaban barang-barang persediaan.

b. Pengendalian persediaan.

c. Informasi sisa persediaan barang.

3. Mempunyai perencanaan tatacara penyimpanan/penempatan barang

berdasarkan: jenis/sifat, kondisi, daya tahan/sensitifitasnya, dan sebagainya.

4.4.3.3. Gudang Sebagai Tempat Pengamanan Barang:Gudang juga berfungsi sebagai pengamanan fisik barang adalah

maksudnya dengan menyimpan barang dalam gudang tujuannya adalah

menjaga keselamatan dan keamanan akan barang dari segala macam

kemungkinan seperti kehilangan, kerusakan fisik dan lain sebagainya. Untuk itu

penyimpanan barang dalam gudang harus memenuhi syarat-syarat tertentu

sehingga dapat mencegah barang dari kerusakan yang disebabkan oleh faktor-

faktor sebagai berikut;

a. Biologis: hama atau hewan perusak seperti tikus dan sebagainya.

b. Cuaca, suhu dan sinar.

c. Air dan kelembaban.

d. Fisik: benturan, geseran, tekanan/himpitan dalam penumpukan barang.

Page 55: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

48

e. Lain-lain yang dapat menurunkan kwalitas atau yang dapat menurunkan

fungsi/kualitas dari penggunaan barang.

Oleh sebab itu penempatan barang dalam penggudangan haruslah teratur

sedemikian rupa agar tujuan utama penyimpanan tercapai yaitu:

a. Cepat, tepat dan efisien dalam melayani permintaan, penerimaan dan

penanganan.

b. Aman dan awet.

c. Memudahkan mengetahui persediaan.

d. Memungkinkan mendahulukan pengeluaran barang yang diterima lebih

dahulu.

Untuk tujuan tersebut di atas maka dianjurkan cara-cara penyimpanan

barang dengan penyusunan penempatan berdasarkan:

a. Macam/sifat/jenis barang.

b. Ukuran besar kecilnya barang.

c. Frekuensi pemakaian/pengambilan barang.

d. Jumlahnya barang.

e. Daya tahan atau sensitivitas barang.

f. Kondisi barang

4.5. Pengamanan Melalui Tindakan Hukum Terhadap Barang MilikDaerah

Pengamanan melalui upaya hukum terhadap barang inventaris yang

bermasalah dengan pihak lain, dilakukan dengan cara:

a. negosiasi (musyawarah) untuk mencari penyelesaian.

b. Upaya pengadilan Perdata maupun Pidana.

c. Penerapan hukum.

Dalam rangka memberikan perlindungan hukum terhadap tanah aset

instansi pemerintah dan kepastian hukum dalam “kepemilikannya” perlu didasari

oleh dasar-dasar penguasaan hak yang sah agar dengan mudah dapat

membuktikan dirinya sebagai pemegang hak atas tanah yang bersangkutan.

Perlindungan dan kepastian hukum kepada pemegang hak atas tanah dapat

diberikan melalui pendaftaran tanah. Dengan ini, kepada pemegang hak atas

tanah diberikan sertifikat sebagai tanda bukti haknya. Inilah yang menjadi tujuan

utama pendaftaran tanah yang penyelenggaraannya diperintahkan oleh Pasal 19

Page 56: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

49

UUPA. Dengan demikian memperoleh Sertifikat bukan sekedar fasilitas

melainkan merupakan “hak” pemegang hak atas tanah yang dijamin oleh

Undang-Undang.

4.6. Aparat Pelaksana Pengamanan

Pengamanan pada prinsipnya dilaksanakan oleh aparat pelaksana

Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.

a. Pengamanan administratif.

Pengamanan administratif dilaksanakan sebagai berikut:

1. Pencatatan oleh Pengguna dan dilaporkan kepada pengelola melalui

Pembantu Pengelola;

2. Pemasangan label dilakukan oleh Pengguna dengan koordinasi Pembantu

Pengelola;

3. Pembantu Pengelola dan/atau SKPD menyelesaikan bukti kepemilikan

barang milik daerah.

b. Pengamanan fisik.

Pengamanan fisik Barang Milik Daerah dilaksanakan sebagai berikut:

1. Pengamanan fisik secara umum tehadap barang inventaris dan barang

persediaan dilakukan oleh pengguna.

2. penyimpanan bukti kepemilikan dilakukan oleh pengelola.

3. pemagaran dan pemasangan papan tanda kepemilikan dilakukan oleh

pengguna terhadap tanah dan/atau bangunan yang dipergunakan untuk

penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi dan oleh Pembantu Pengelola

terhadap tanah dan/atau bangunan yang telah diserahkan oleh pengguna

kepada Kepala Daerah.

c. Tindakan Hukum.

Tindakan hukum dalam pelaksanaan pengamanan Barang Milik Daerah

adalah dilakukan sebagai berikut:

Page 57: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

50

1. musyawarah untuk mencapai penyelesaian atas barang milik daerah yang

bermasalah dengan pihak lain pada tahap awal dilakukan oleh pengguna dan

pada tahap selanjutnya oleh Pembantu Pengelola .

2. Upaya pengadilan Perdata maupun Pidana dengan dikoordinasikan oleh Biro

Hukum/Bagian Hukum.

3. Penerapan hukum melalui tindakan represif/pengambil alihan, penyegelan

atau penyitaan secara paksa dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja

(Satpol PP) bersama-sama Biro Hukum/Pembantu Pengelola dan SKPD

Terkait.

4.7. Tujuan Pemeliharaan Barang Milik DaerahPemeliharaan adalah kegiatan atau tindakan yang dilakukan agar semua

barang milik daerah selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara

berdaya guna dan berhasil guna. Dalam nomenklatur Permendagri No.13/2006

tidak ada nama dan nomor rekening belanja pemeliharaan, karena

“pemeliharaan” dianggap sebagai suatu aktivitas sehingga menjadi nama

program atau kegiatan. Dalam Permendagri No.59/2007, istilah belanja

pemeliharaan kemudian dimunculkan lagi.

Pemeliharaan dilakukan terhadap barang inventaris yang sedang dalam

unit pemakaian, tanpa merubah, menambah atau mengurangi bentuk maupun

kontruksi asal, sehingga dapat dicapai pendayagunaan barang yang memenuhi

persyaratan baik dari segi unit pemakaian maupun dari segi keindahan.

Penyelenggaraan pemeliharaan dapat berupa :

a) Pemeliharaan ringan adalah pemeliharaan yang dilakukan sehari-hari oleh

Unit pemakai/pengurus barang tanpa membebani anggaran;

b) Pemeliharaan sedang adalah pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan

secara berkala oleh tenaga terdidik/terlatih yang mengakibatkan

pembebanan anggaran; dan

c) Pemeliharaan berat adalah pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan

secara sewaktu-waktu oleh tenaga ahli yang pelaksanaannya tidak dapat

diduga sebelumnya, tetapi dapat diperkirakan kebutuhannya yang

mengakibatkan pembebanan anggaran.

Page 58: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

51

Penyelenggaraan pemeliharaan dimaksudkan untuk mencegah barang

milik daerah terhadap bahaya kerusakan yang disebabkan oleh faktor:

a) Biologis;

b) Cuaca, suhu dan sinar;

c) Air dan kelembaban;

d) Fisik yang meliputi proses penuaan, pengotoran debu, sifat barang yang

bersangkutan dan sifat barang lain, benturan, getaran dan tekanan; dan

e) Lain-lainnya yang dapat mengakibatkan perubahan kualitas dan sifat-sifat

lainnya yang mengurangi kegunaan barang.

4.8. Sasaran pemeliharaanBarang yang dipelihara dan dirawat adalah barang inventaris yang tercatat

dalam buku inventaris yang ada pada Pemerintah Daerah, yang terdiri dari

Golongan Tanah, Golongan Peralatan dan Mesin, Golongan Gedung dan

Bangunan, Golongan Jalan, Irigasi dan Jaringan dan Golongan Aset Tetap

Lainnya.

4.9. Rencana pemeliharaan barangRencana pemeliharaan barang yaitu penegasan urutan tindakan atau

gambaran pekerjaan yang akan dilaksanakan terhadap barang inventaris, yang

dengan tegas dan secara tertulis memuat macam/jenis barang, jenis pekerjaan,

banyaknya atau volume pekerjaan, perkiraan biaya, waktu pelaksanaan dan

pelaksanaannya. Setiap unit diwajibkan untuk menyusun rencana pemeliharaan

barang dimaksud dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Harus memuat ketentuan mengenai macam/jenis barang, jenis pekerjaan,

banyaknya atau volume pekerjaan, perkiraan biaya, waktu dan

pelaksanaannya;

2) Menjadi bahan dalam menyusun rencana APBD, khususnya Rencana

Tahunan Pemeliharaan Barang; dan

3) Rencana Tahunan Pemeliharaan Barang disampaikan kepada Pengelola

melalui Pembantu Pengelola untuk dipergunakan sebagai pedoman selama

tahun anggaran yang bersangkutan.

Rencana Tahunan pemeliharaan barang bagi SKPD ditandatangani oleh

Kepala SKPD dan diajukan pada waktu dan menurut prosedur yang ditetapkan,

Page 59: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

52

dengan demikian maka Rencana Tahunan Pemeliharaan barang merupakan

landasan bagi pelaksanaan pemeliharaan barang. Setiap perubahan yang akan

diadakan pada Rencana Pemeliharaan Barang harus dengan sepengetahuan

Kepala SKPD yang bersangkutan, sebelum diajukan kepada Pengelola melalui

Pembantu Pengelola.

4.10. Pelaksanaan pemeliharaanPelaksanaan pemeliharaan barang milik daerah dilaksanakan oleh

pembantu pengelola, pengguna dan kuasa pengguna sesuai dengan daftar

kebutuhan pemeliharaan barang milik daerah (DKPBMD) yang ada di masing-

masing SKPD. Pelaksanaan pemeliharaan barang milik daerah ditetapkan

dengan Surat Perintah Kerja/Surat Perjanjian/Kontrak yang ditandatangani oleh

Kepala SKPD. Dalam rangka tertib pemeliharaan setiap jenis barang milik

daerah, harus dibuat kartu pemeliharaan/perawatan yang memuat:

1) Nama barang inventaris;

2) Spesifikasinya;

3) Tanggal perawatan;

4) Jenis pekerjaan atau pemeliharaan;

5) Barang-barang atau bahan-bahan yang dipergunakan;

6) Biaya pemeliharaan/perawatan;

7) Yang melaksanakan pemeliharaan/perawatan;

8) Lain-lain yang dipandang perlu

Pencatatan dalam kartu pemeliharaan/perawatan barang dilakukan oleh

pengurus barang. Contoh format kartu pemeliharaan/perawatan dapat dilihat

pada Tabel 3.

Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan mengkoordinasikan dan

bertanggungjawab atas pemeliharaan barang Daerah. Pelaksanaan

pemeliharaan Barang Daerah dilakukan oleh Bagian Umum dan

Perlengkapan/Kepala Unit Kerja dengan berpedoman pada Daftar Kebutuhan

Pemeliharaan Barang Daerah (DKPBD). Kepala unit kerja, dalam hal ini Kepala

Bagian Umum dan Perlengkapan, bertanggungjawab untuk membuat daftar hasil

pemeliharaan barang dalam lingkungan wewenang dan wajib

melaporkan/menyampaikan daftar hasil pemeliharaan barang tersebut kepada

Bupati/Walikota setiap semester. Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan

Page 60: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

53

Tabel 3SKPDKAB/KOTAPROVINSI

Kode Lokasi :……………………KARTU PEMELIHARAAN BARANG

TAHUN ANGGARAN ……..

No. Spesifikasi Barang Nama Barangyang dipelihara

JenisPemeliharaan

Yangmemelihara

TanggalPemeliharaan

BiayaPemeliharaan

BuktiPemeliharaan

KeteranganNo. KodeBarang

No. Register

1 2 3 4 5 6 7 8 9 13

MengetahuiKepala SKPD Pengurus Barang

(.........................) (............................)

Page 61: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

54

meneliti laporan dan menyusun daftar hasil pemeliharaan barang yang

dilakukan dalam 1 (satu) Tahun Anggaran sebagai lampiran perhitungan

anggaran tahun yang bersangkutan.

4.11. Penerimaan pekerjaan pemeliharaan/perawatan barangAdapun dalam pelaksanaan penerimaan pekerjaan

pemeliharaan/perawatan barang dilakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Pekerjaan pemeliharaan barang yang akan diterima harus dilakukan

pemeriksaan oleh Panitia Pemeriksa Barang;

2. Hasil pemeriksaan dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan

yang ditandatangani oleh Panitia Pemeriksa Barang;

3. Pelaksanaan pekerjaan/pemeliharaan barang dilaporkan kepada Pengelola

melalui pembantu pengelola;

4. Pembantu pengelola menghimpun seluruh pelaksanaan pemeliharaan

barang dan dilaporkan kepada Kepala Daerah;

4.12. LatihanSetelah Anda membaca uraian materi dalam Kegiatan Belajar 3,

kerjakanlah latihan berikut ini. Anda dapat juga mendiskusikannya dengan

peserta lain.

1. Sebutkan contoh-contoh tindakan yang merupakan kegiatan pengamanan

administratif, pengamanan fisik dan tindakan hukum!

2. Apa sajakah tugas pengurus barang/gudang?

3. Sebutkan fungsi-fungsi gudang!

4. Sebutkan tujuan utama penyimpanan!

5. Dalam hal pengamanan, siapa saja yang harus melakukan pengamanan dan

apa bentuk pengamanan harus yang dilakukan?

6. Apakah tujuan dari pemeliharaan?

7. Sebutkan jenis-jenis pemeliharaan dan jelaskan!

8. Apakah yang dimaksud dengan rencana pemeliharaan?

9. Apa saja yang harus dimuat dalam rencana pemeliharaan?

10. Apakah setiap pengguna barang harus membuat rencana pemeliharaan?

Jelaskan!

Page 62: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

55

4.13. RangkumanPengamanan Barang Milik Daerah meliputi pengamanan administratif,

pengamanan fisik dan pengamanan melalui tindakan hukum. Semua barang-

barang hasil kegiatan pengadaan sebelum sampai kepada sipemakai barang

tentu saja disimpan dulu pada suatu tempat guna pengamanannya baik itu

sifatnya sementara waktu atau dalam waktu yang agak lama. Sudah umum

dijumpai pada setiap satuan kerja/instansi tertentu, selalu ada petugas yang

ditunjuk sebagai Bendaharawan barang, Petugas gudang beserta adanya

fasilitas pergudangan. Yang mengurus gudang atau Kepala Gudang

bertanggung jawab sepenuhnya atas keselamatan dan keutuhan barang dalam

gudangnya. Gudang sebetulnya mempunyai beberapa fungsi yaitu: (1) Sebagai

tempat untuk pembukuan terhadap keluar masuk barang dari dan keluar gudang,

(2) Sebagai tempat penyimpanan barang secara tertib dan teratur, (3) Sebagai

tempat perawatan barang selama dalam penyimpanan serta pemeliharaan

kebersihan ruangan tempat penyimpanan barang, (4) Sebagai tempat

penyimpanan barang untuk keperluan barang baru atau yang akan diterima dan

barang yang tidak dipakai lagi/yang belum dihapuskan dan (5) Sebagai tempat

pencatatan atau stock opname pada tiap-tiap akhir tahun. Pengamanan Barang

Milik daerah dilakukan oleh aparat pelaksana pengamanan pada tingkat

pengguna barang dan tingkat pengelola barang sesuai dengan tugas dan

kewenangannya masing-masing.

Pemeliharaan adalah kegiatan atau tindakan yang dilakukan agar semua

barang milik daerah selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan

secara berdaya guna dan berhasil guna. Pemeliharaan dilakukan terhadap

barang inventaris yang sedang dalam unit pemakaian, tanpa merubah,

menambah atau mengurangi bentuk maupun kontruksi asal, sehingga dapat

dicapai pendayagunaan barang yang memenuhi persyaratan baik dari segi unit

pemakaian maupun dari segi keindahan. Pemeliharaan dapat berupa

pemeliharaan ringan, pemeliharaan sedang dan pemeliharaan berat. Setiap

tahun SKPD harus menyusun rencana pemeliharaan Barang Milik Daerah dalam

rangka penyusunan Daftar Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah

(BKPBMD).

Page 63: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

56

4.14. Tes Formatif1. Pengamanan BMD merupakan tindakan pengendalian dalam pengurusan

BMD dalam bentuk:

a. Fisik

b. Administrasi

c. Tindakan hukum

d. Semua jawaban benar

2. Pengedalian fisik terhadap barang ditujukan untuk mencapai keadaan

sebagai berikut, kecuali:

a. aman secara jumlah

b. aman secara hak kepemilikan

c. aman secara kondisi

d. aman secara fungsi

3. Kegiatan pembukuan, inventarisasi dan penyimpanan dokumen kepemilikan

merupakan pengamanan secara:

a. Fisik

b. Administrasi

c. Hukum

d. Legalitas

4. Pemasangan label kode lokasi dan kode barang dengan stiker merupakan

tindakan pengamanan:

a. Fisik

b. Administrasi

c. Hukum

d. Legalitas

5. Kepemilikan atas BMD berupa tanah dan/atau bangunan dan selain tanah

dan/atau bangunan harus didukung oleh dokumen bukti kepemilikan.

Pengurusan dokumen bukti kepemilikan merupakan pengamanan:

a. Fisik

b. Administrasi

Page 64: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

57

c. Hukum

d. Legalitas

6. Sedangkan penyimpanan terhadap bukti kepemilikan merupakan tindakan

pengamanan:

a. Fisik

b. Administrasi

c. Hukum

d. Legalitas

7. Berikut ini adalah definisi pemeliharaan, kecuali:

a. dilakukan terhadap barang dalam unit pemakaian

b. tanpa merubah bentuk

c. dapat menambah dan mengurangi

d. agar pendayagunaan barang dapat dicapai

8. Penggantian kran air yang dilakukan oleh pengurus barang merupakan:

a. pemeliharaan ringan

b. pemeliharaan sedang

c. pemeliharaan berat

d. bukan pemeliharaan

9. Membersihkan virus komputer yang dilakukan oleh pegawai merupakan:

a. pemeliharaan ringan

b. pemeliharaan sedang

c. pemeliharaan berat

d. bukan pemeliharaan

10. Kegiatan up-grade komputer dengan menggunakan jasa rekanan

merupakan:

a. pemeliharaan ringan

b. pemeliharaan sedang

c. pemeliharaan berat

d. bukan pemeliharaan

Page 65: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

58

11. Perbaikan mobil dengan cara turun mesin yang dilaksanakan oleh bengkel

merupakan:

a. pemeliharaan ringan

b. pemeliharaan sedang

c. pemeliharaan berat

d. bukan pemeliharaan

12. Pemeliharaan dimaksudkan untuk mencegah barang dari hal-hal berikut ini,

kecuali:

a. pengaruh cuaca

b. proses penuaan

c. pengambilalihan oleh orang yang tidak berhak

d. pengotoran debu

13. Yang menjadi sasaran pemeliharaan dari SKPD adalah:

a. BMD yang status penggunaannya ada pada SKPD

b. BMD yang dibeli oleh SKPD

c. BMD yang tercatat dalam Buku Inventaris

d. Semua barang (BMD dan BMN) yang tercatat dalam Buku Inventaris

14. Penegasan urutan tindakan atau gambaran pekerjaan yang dilaksanakan

dalam pemeliharaan disebut:

a. Rencana pemeliharaan

b. Sasaran pemeliharaan

c. Tujuan pemeliharaan

d. Pelaksanaan pmeliharaan

15. Rencana Tahunan Pemeliharaan Barang digunakan sebagai bahan

penyusunan:

a. Renstra

b. Renja

c. RKT

d. RAPBD

Page 66: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

59

4.15. Umpan Balik dan Tindak LanjutPeriksalah jawaban Saudara dengan kunci jawaban test formatif yang ada

di bagian belakang modul ini. Hitunglah jumlah jawaban Saudara yang sesuai

dengan kunci jawaban, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mngetahui

tingkat penguasaan Saudara terhadap materi.

Rumus = Jumlah jawaban yang sesuai kunci X 100%

Jumlah semua soal

Penjelasan tingkat penguasaan:

90% - 100% = sangat baik

80% - 89% = baik

70% - 79% = cukup

70% - 69% = kurang

Kalau Saudara mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, Saudara dapat

meneruskan dengan materi selanjutnya. Tetapi kalau nilai Saudara kurang dari

80% maka Saudara harus mengulangi materi ini terutama yang Saudara belum

kuasai.

Page 67: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

60

Tes Sumatif

A. PILIHAN GANDA

Pilih salah satu jawaban yang paling tepat!1. Untuk tetap mengoptimalkan fungsi BMD dilakukan tindakan:

a. pemanfaatan

b. pemeliharaan

c. penilaian

d. penggunaan

2. Untuk pengamanan terhadap tanah dan/atau bangunan milik pemerintah

daerah harus diurus sertifikat atas nama:

a. Pemerintah pusat

b. Pemerintah Daerah

c. Kepala Daerah

d. Kepala SKPD

3. Menjamin bahwa BMD digunakan/dimanfaatkan sesuai tujuan merupakan

pengamanan secara:

a. fisik

b. adminstrasi

c. hukum

d. tidak ada jawaban yang benar

4. Penetapan status penggunaan BMD pada masing-masing SKPD dengan

memperhatikan hal-hal berikut ini:

a. Biaya standar

b. standar kebutuhan BMD

c. rencana kebutuhan

d. rencana anggaran

4. Berikut ini wewenang yang berkaitan dengan penetapan status penggunaan:

a. melakukan penatausahaan terhadap BMD

Page 68: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

61

b. tidak dapat melakukan pemanfaatan terhadap BMD

c. tidak dapat mengajukan usul alih status BMD

d. dapat melakukan pemindahtanganan terhadap semua jenis BMD.

5. Pejabat yang melakukan pengamanan dan pemeliharaan adalah sebagai

berikut, kecuali:

a. pengelola

b. pembantu pengelola

c. pengguna

d. pengurus dan penyimpan

6. Pejabat/petugas yang terkait langsung dengan kegiatan pengamanan BMD

adalah:

a. pengelola

b. pembantu pengelola

c. pengguna

d. penyimpan

7. Gudang, berkaitan dengan pengelolaan BMD, memiliki beberapa fungsi

berikut ini, kecuali :

a. Tempat penerimaan barang

b. Tempat pengamanan barang

c. Tempat penatausahaan barang

d. Tempat penyimpanan barang

8. Berikut ini adalah tujuan utama penyimpanan barang dalam gudang sehingga

penempatan barang dalam penggudangan haruslah teratur sedemikian rupa,

kecuali:

a. Cepat, tepat dan efisien dalam melayani permintaan, penerimaan dan

penanganan

b. Aman dan awet

c. Cepat dapat dihabiskan

d. Memudahkan untuk mengetahui jumlah persediaan

Page 69: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

62

9. Cara-cara penyimpanan barang yang baik adalah penyusunan penempatan

hendaknya berdasarkan hal-hal berikut ini, kecuali:

a. Macam/sifat/jenis barang

b. Harga barang

c. Daya tahan atau sensitivitas barang

d. Ukuran besar/kecilnya barang

10. Melakukan pendaftaran tanah untuk mendapatkan sertifikat merupakan

upaya:

a. Pengamanan fisik

b. Pengamanan adminstrasi

c. Pengamanan secara hukum

d. Dalam rangka pemeliharaan

11. Tanah dan/atau bangunan yang dipergunakan oleh pengguna, bukti

kepemilikannya disimpan oleh:

a. pengelola

b. pembantu pengelola

c. pengguna

d. pengurus dan penyimpan

12. Sedangkan untuk tanah dan/atau bangunan yang telah diserahkan kepada

pengelola, kegiatan pemagaran dan pemasangan papan tanda kepemilikan

dilakukan oleh:

a. pengelola

b. pembantu pengelola

c. pengguna

d. pengurus dan penyimpan

13. Upaya pengadilan perdata dan pidana merupakan tindakan pengamanan

secara:

a. fisik

Page 70: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

63

b. administrasi

c. hukum

d. legal

14. Upaya tindakan hukum seperti tersebut di atas dilakukan dengan

berkoordinasi dengan:

a. Kepala Daerah

b. Sekretaris Daerah

c. Biro/Bagian Hukum

d. Biro/Bagian Perlengkapan

15. Kartu pemeliharaan dibuat oleh:

a. pengelola

b. pembantu pengelola

c. pengguna

d. jawaban a dan b benar

B. BENAR SALAHJawablah B bila pernyataan di bawah ini benar dan S jika pernyataan di bawah

ini salah.

1. B - S Sebelum ditetapkan status penggunaannya, BMD boleh

digunakan untuk penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi.

2. B - S Penetapan status penggunaan dimaksudkan agar tercapai tertib

administrasi dan tertib pengelolaan.

3. B - S Tidak semua BMD harus ditetapkan statusnya oleh Pengelola

Barang.

4. B - S Setelah barang diterima, Pengguna Barang harus mengurus

dokumen kepemilikan.

5. B - S Sanksi menelantarkan BMD berupa tanah/bangunan hanya

terbatas pada dicabutnya status penetapan penggunaan.

6. B - S Melengkapi dokumen bukti kepemilikan merupakan tindakan

pengamanan administratif.

Page 71: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

64

7. B - S Menjamin pemanfaatan Barang Milik daerah sesuai dengan

tujuannya merupakan tindakan pengamanan hukum.

8. B - S Penyimpanan barang di gudang merupakan tindakan

pengamanan adminstratif dan pengamanan fisik.

9. B - S Melakukan perawatan terhadap Barang Milik Daerah selama

dalam penyimpanan merupakan bagian dari pengamanan yaitu

mencegah barang dari kerusakan.

10. B - S Aparat pelaksana pengamanan atas Barang Milik Daerah dibentuk

dengan keputusan Kepala Daerah.

11. B - S Pemeliharaan dilakukan terhadap barang inventaris yang sedang

dalam unit pemakaian, dapat merubah, menambah atau

mengurangi bentuk maupun kontruksi asal.

12. B - S Pemeliharaan ringan adalah pemeliharaan yang dilakukan sehari

hari oleh Unit pemakai/pengurus barang dengan membebani

anggaran;

13. B - S Setiap SKPD tidak wajib menyusun rencana pemeliharaan barang

apabila sudah menyusun RKA-SKPD.

14. B - S Dalam penerimaan pekerjaan pemeliharaan/perawatan barang

harus dilakukan pemeriksaan oleh Panitia Pemeriksa Barang

Daerah.

15. B - S Kepala unit kerja bertanggungjawab untuk membuat daftar hasil

pemeliharaan barang dalam lingkungan wewenang dan wajib

melaporkan/menyampaikan daftar hasil pemeliharaan barang

tersebut kepada Bupati/Walikota.

Page 72: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

65

KUNCI JAWABAN

A. TES FORMATIF-KEGIATAN BELAJAR 11. b 6. d 11. a2. c 7. c 12. a3. c 8. b 13. c4. a 9. c 14. a5. c 10. b 15. b

B. TES FORMATIF-KEGIATAN BELAJAR 21. d 6. d 11. a2. c 7. c 12. a3. d 8. d 13. b4. a 9. d 14. a5. a 10. d 15. b

C. TES FORMATIF-KEGIATAN BELAJAR 31. d 6. b 11. c2. b 7. c 12. c3. b 8. a 13. d4. b 9. a 14. a5. c 10. b 15. d

D. TES SUMATIFI. Pilihan Ganda1. b 6. d 11. a2. b 7. c 12. b3. a 8. c 13. c4. b 9. b 14. c5. a 10. c 15. c

II. Benar Salah1. B 6. B 11. S2. B 7. S 12 B3. B 8. B 13. S4. S 9. B 14. B5. S 10. B 15. B

Page 73: Penggunaan Pengamanan Dan Pemeliharaaan Bmd

66

DAFTAR PUSTAKA

Pemerintah Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentangKeuangan Negara.

Pemerintah Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara.

Pemerintah Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.

Pemerintah Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Pemerintah Republik Indonesia, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah.

Pemerintah Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96 Tahun2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan,Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara.

Departemen Dalam Negeri dan Lembaga Administrasi Negara, Modul 4:Verifikasi, Penerimaan, Penyimpanan, Pendistribusian dan PengamananBarang/Aset, http://www.daneprairie.com.

Penetapan Status Barang Milik Daerah, posting by Riris inhttp://www.asetdaerah.wordpress.com