blue bird group implementasikan solusi business intelligence

28
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Pada saat ini penggunaan kemajuan teknologi informasi yang diintegrasikan dengan proses pekerjaan di suatu organisasi sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting. Hal ini dikarenakan adanya kebutuhan dari organisasi tersebut untuk meningkatkan kemampuannya dalam menganalisis masalah-masalah yang dihadapinya serta dalam pengambilan keputusan. Ketersediaan data dan informasi yang lengkap, benar dan tepat sudah menjadi kebutuhan pokok bagi kelangsungan hidup suatu organisasi. Business Intelligence (BI) merupakan salah satu bentuk implementasi yang mampu menjawab kebutuhan di atas. BI telah banyak digunakan oleh organisasi- organisasi dalam mengelola data dan informasi sampai dengan dukungan pengambilan keputusan. Secara ringkas, BI dapat diartikan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan (usaha) suatu organisasi. BI biasanya dikaitkan dengan upaya untuk memaksimalkan kinerja suatu organisasi. Business Intelligence System merupakan istilah yang umumnya 1

Upload: bhimo-bhaskoro

Post on 28-Dec-2015

172 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Blue Bird Group Implementasikan Solusi Business Intelligence

TRANSCRIPT

Page 1: Blue Bird Group Implementasikan Solusi Business Intelligence

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

Pada saat ini penggunaan kemajuan teknologi informasi yang diintegrasikan

dengan proses pekerjaan di suatu organisasi sudah menjadi kebutuhan yang sangat

penting. Hal ini dikarenakan adanya kebutuhan dari organisasi tersebut untuk

meningkatkan kemampuannya dalam menganalisis masalah-masalah yang dihadapinya

serta dalam pengambilan keputusan. Ketersediaan data dan informasi yang lengkap, benar

dan tepat sudah menjadi kebutuhan pokok bagi kelangsungan hidup suatu organisasi.

Business Intelligence (BI) merupakan salah satu bentuk implementasi yang

mampu menjawab kebutuhan di atas. BI telah banyak digunakan oleh

organisasi- organisasi dalam mengelola data dan informasi sampai dengan dukungan

pengambilan keputusan. Secara ringkas, BI dapat diartikan sebagai pengetahuan yang

didapatkan dari hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan (usaha) suatu

organisasi. BI biasanya dikaitkan dengan upaya untuk memaksimalkan kinerja

suatu organisasi. Business Intelligence System merupakan istilah yang umumnya

digunakan untuk jenis aplikasi ataupun teknologi yang digunakan untuk membantu

kegiatan BI, seperti mengumpulkan data, menyediakan akses, serta menganalisa data

dan informasi mengenai kinerja perusahaan.

Salah satu perusahaan yang membutuhkan Business Intelligent ialah perusahaan

transportasi khususya pada pelayanan jasa armada taksi dikarenakan persaingan yang ketat

antar perusahaan terlebih pada saat ini membutuhkan cara untuk meningkatkan competitive

advantage nya. Perusahaan taksi yang paling bersaing saat ini ialah Putra Group dengan

Blue Bird Group. Jika dilihat dari market share bisnis jasa pelayanan taksi di Indonesia ini,

maka yang masih menjadi top leader nya ialah Blue Bird Group, dan challenger nya ialah

Putra Group, dan follower nya ialah Express Taksi. Putra Group sebagai salah satu

1

Page 2: Blue Bird Group Implementasikan Solusi Business Intelligence

perusahaan taksi yang cukup besar di Indonesia. Dengan motto”Aman dan Terpercaya”,

sebelumnya  beroperasi dengan nama Taksi CITRA yang mulai beroperasi sejak 1995

menggunakan jenis kendaraan Sedan Proton Saga 1300cc. Hingga tahun 1997 Jumlah 

kendaraan mencapai 1000 unit. Karena pergantian pemegang saham dan pertimbangan

pasar, Taksi CITRA kemudian berubah nama menjadi Taksi PUTRA pada awal tahun

2001. Sampai dengan saat ini armada kendaraan yang dimiliki Perusahaan Taksi Putra

Group lebih dari 2.500 kendaraan. Sejak awal pendirian konsep pengoperasian taksi 

menggunakan system owner operator  yaitu sistem pengelolaan yang memberikan

kesempatan kepada pengemudi untuk memiliki kendaraan taksinya dalam kurun waktu

tertentu melalui mekanisme setoran harian. Dengan demikian pola hubungan antara

perusahaan dan pengemudi merupakan pola kemitraan yang diatur dalam tata tertib

pengoperasian taksi. Pilihan atas sistem pengelolaan ini dilandasi semangat berbagi dengan

memberi kesempatan kepada pengemudi untuk turut dalam proses peningkatan

kesejahteraan, karena sistem ini dapat menjamin peningkatan kesejahteraan pengemudi

setelah masa cicilan selesai.Dengan sistem owner operator, motivasi kerja dan rasa

memiliki pengemudi atas armada taksinya akan tinggi, sehingga para pelanggan akan

senantiasa memperoleh pelayanan terbaik. 

Dengan Business Intelligent akan dapat membantu Putra Group mendapatkan

pengetahuan yang jelas mengenai BI pesaing juga mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja organisasi sehingga dapat membantu organisasi dalam

pengambilan keputusan serta sekaligus meningkatkan keunggulannya (competitive

advantage). Business Intelligent juga dapat membantu suatu organisasi dalam

menganalisis perubahan tren yang terjadi sehingga akan membantu organisasi

menentukan strategi yang diperlukan dalam mengantisipasi perubahan tren tersebut. Upaya

memaksimalkan kinerja organisasi merupakan hal yang prioritas saat ini. Organisasi

yang secara jelas mampu mengidentifikasikan, menjelaskan, dan

mengimplementasikan strateginya akan mampu berkembang dan berkompetisi lebih baik.

Untuk mencapai kinerja yang maksimal, organisasi tersebut harus mampu melakukan :

o Komunikasi yang jelas mengenai strategi dan tujuan organisasi

o Meningkatkan budaya akuntabilitas

2

Page 3: Blue Bird Group Implementasikan Solusi Business Intelligence

o Menyediakan dan meningkatkan akses data dan informasi sesuai dengan kebutuhan

o Meningkatkan partisipasi sebanyak-banyaknya pihak yang terkait

BI dapat dimanfaatkan suatu organisasi dalam mencapai hal-hal di atas.

Bahkan

BI dapat dijadikan dasar dalam melakukan pengawasan karena BI juga dapat

memberikan :

Informasi dini (alert) jika terjadi penyimpangan antara kinerja dengan tujuan

yang telah ditentukan sebelumnya

o Menyediakan laporan ter-otomasi (automated-feedback)

o Memonitor secara real-time Key Performance Index (KPI)

1.2 Identifikasi Masalah

Upaya implementasi BI memerlukan investasi sumber daya organisasi yang relatif

cukup besar, baik itu berupa dana, waktu, maupun sumber daya manusia. Di sisi

lain, menurut beberapa hasil studi dan riset, pembangunan BI juga memiliki risiko yang

cukup besar untuk mengalami kegagalan (tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi).

Risiko ini akan terjadi jika pembangunan BI tersebut tidak direncanakan secara cermat.

Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana

faktor-faktor yang menjadi penentu suksesnya implementasi Business Intelligent di

suatu organisasi bisnis pesaing PUTRA GROUP, yaitu BLUE BIRD GROUP sebagai

leader di bisnis transportasi khususnya armada taksi agar dapat memberikan suatu

rekomendasi untuk perusahaan PUTRA GROUP agar mampu meningkatkan competitive

advantage perusahaan?

3

Page 4: Blue Bird Group Implementasikan Solusi Business Intelligence

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Business Intelligent

Business Intelligence (BI) merupakan sistem dan aplikasi yang berfungsi

untuk mengubah data-data dalam suatu perusahaan atau organisasi (data operasional,

data transaksional, atau data lainnya) ke dalam bentuk pengetahuan. Aplikasi ini

melakukan analisis data-data di masa lampau, menganalisisnya dan kemudian

menggunakan pengetahuan tersebut untuk mendukung keputusan dan perencanaan

organisasi.

Definisi BI lainnya adalah yang sebagaimana diungkapkan oleh DJ Powers :

"Business Intelligence menjelaskan tentang suatu konsep dan metode bagiamana

untuk

meningkatkan kualitas pengambilan keputusan bisnis berdasarkan sistem yang

berbasiskan data. BI seringkali dipersamakan sebagaimana briefing books, report and

query tools, dan sistem informasi eksekutif. BI merupakan sistem

pendukung

pengambilan keputusan yang berbasiskan data-data"

2.2. Manfaat Business Intelligence Bagi Perusahaan

Beberapa manfaat yang bisa didapatkan bila suatu perusahaan

mengimplementasikan BI adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan nilai data dan informasi organisasi

Melalui pembangunan BI, maka seluruh data dan informasi dapat diintegrasikan

sedemikian rupa sehingga menghasilkan dasar pengambilan keputusan yang lengkap.

Informasi-informasi yang dulunya tidak dicakupkan sebagai salah satu

faktor pengambilan keputusan (terisolasi) dapat dengan mudah dilakukan 'connect

4

Page 5: Blue Bird Group Implementasikan Solusi Business Intelligence

and combine' dengan menggunakan BI. Data dan informasi yang dihasilkan pun juga

menjadi lebih mudah diakses dan lebih mudah untuk dimengerti (friendly-users infos).

b. Memudahkan pemantauan kinerja perusahaan

Dalam mengukur kinerja suatu organisasi seringkali dipergunakan ukuran yang

disebut Key Performance Indicator (KPI). KPI tidak melulu diukur dengan satuan uang,

namun dapat juga berdasarkan kecepatan pelaksanaan suatu layanan. BI dapat

dengan mudah menunjukkan capaian KPI suatu organisasi dengan mudah, cepat dan

tepat. Dengan demikian akan memudahkan pihak-pihak yang terlibat dalam

pengambilan keputusan untuk menentukan langkah-langkah antisipasi yang diperlukan.

c. Meningkatkan nilai investasi TI yang sudah ada

BI tidak perlu/harus mengubah atau menggantikan sistem informasi yang

sudah digunakan sebelumnya. Sebaliknya, BI hanya menambahkan layanan pada sistem-

sistem tersebut sehingga data dan informasi yang sudah ada dapat menghasilkan informasi

yang komprehensif dan memiliki kegunaan yang lebih baik.

d. Menciptakan karyawan yang memiliki akses informasi yang baik (well-

informed

workers)

Dalam melaksanakan pekerjaannya sehari-hari, seluruh level dari suatu organisasi

(mulai dari pegawai/bawahan sampai dengan pimpinan) selalu berkaitan dan/atau

akses data dan informasi. BI mempermudah seluruh level pegawai dalam mengakses data

dan informasi yang diperlukan sehingga membantu membuat suatu keputusan. Jika

kondisi seperti ini tercapai, maka misi dan strategi organisasi yang sudah ditetapkan dapat

dengan lebih mudah terlaksana serta terpantau tingkat pencapaiannya.

e. Meningkatkan efisiensi biaya

BI dapat meningkatkan efisiensi karena mempermudah seseorang

dalam melakukan pekerjaan : hemat waktu dan mudah pemanfaatannya. Waktu

yang dibutuhkan untuk mencari data dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan

5

Page 6: Blue Bird Group Implementasikan Solusi Business Intelligence

menjadi semakin singkat dan cara untuk mendapatkannya pun tidak memerlukan

pengetahuan (training) yang rumit. Dengan demikian training-training yang bisanya sering

dilakukan dengan biaya yang cukup besar, dapat dihemat sedimikian rupa.

2.3 Pendekatan Implementasi Business Intelligence

Dalam membangun dan mengimplementasikan BI di suatu organisasi, terdapat 3

(tiga) pendekatan yang bisa digunakan . Masing-masing dari pendekatan tersebut

memiliki kelebihan dan kelemahan, dimana pilihan dari strategi tersebut berdasarkan

kondisi dan kebutuhan organisasi yang akan membangun BI.

Pendekatan tersebut adalah sebagai berikut :

A. Top-down Approach

Pendekatan top-down sangat tepat bagi suatu organisasi yang akan membangun

BI dimana pada waktu yang bersamaan organisasi tersebut juga sedang melakukan

perubahan proses kerja (bussiness process re-engineering) secara menyeluruh di

seluruh aspek organisasi. Pada pendekatan ini, kerangka data warehouse secara

menyeluruh (enterprise data warehouse) harus disusun terlebih, baru kemudian

diikuti oleh data warehouse departemental (data mart).

Kelebihan dari pendekatan ini adalah :

Pembangunan BI langsung mencakup data seluruh organisasi

Kerangka BI akan lebih terstruktur, bukan gabungan dari berbagai data mart (data

parsial)

Penyimpanan data menjadi terpusat

Kontrol informasi dapat dilakukan secara tersentralisasi

Adapun kelemahan pendekatan ini yang harus diantisiapasi adalah :

Waktu implementasi lebih lama

Risiko kegagalan relatif tinggi karena kerumitannya

Membutuhkan biaya yang relatif besar.

6

Page 7: Blue Bird Group Implementasikan Solusi Business Intelligence

B. Bottom-up Approach

Kebalikan dengan pendekatan sebelumnya, dalam pendekatan bottom-up BI yang

akan disusun justru dari tingkat departemental (departemental data warehouse) baru

kemudian diintegrasikan menjadi data warehouse organisasi secara keseluruhan.

Pendekatan ini sangat tepat bagi kebutuhan suatu organisasi yang memprioritaskan

pembangunan BI di suatu departemen terlebih dahulu. Kemudian setelah sukses di

departemen tersebut akan dilanjtukan ke departemen lainnya.

Kelebihan dari pendekatan ini adalah :

Implementasi lebih mudah untuk dikelola dan lebih cepat memperlihatkan hasil

Risiko kegagalan relatif lebih kecil

Bersifat incremental, dimana data mart yang penting dapat dijadwalkan lebih

awal

Memungkinkan anggota tim proyek untuk belajar dengan baik

Adapun kelemahan pendekatan ini yang harus diantisiapasi adalah :

Tiap data mart merupakan departmental-view

Memungkinkan terjadinya duplikasi data di setiap data mart di masing-masing

departemen

Data tidak konsisten dan data sulit direkonsiliasi

Terdapat banyak interface yang sulit dikelola

C. Practical Approach

Pendekatan ini mengkombinasikan ke-dua pendekatan sebelumnya untuk mendapatkan

kelebihannya. Dalam pendekatan ini, pengembangan BI di suatu organisasi akan

dimulai dengan perencanaan dan pendefinisian arsitektur kebutuhan data warehouse

organisasi secara keseluruhan (standardisasi). Baru kemudian akan dilakukan

serangkaian pembuatan BI pada tiap departemen yang membutuhkan.

Dalam pengimpelentasian Business Intelligence, ada tiga komponen yang harus

diperhatikan supaya system tersebut bisa berjalan dengan baik dan sukses. Tiga komponen

tersebut adalah:

7

Page 8: Blue Bird Group Implementasikan Solusi Business Intelligence

 1. Bisnis proses

 2. Teknologi Informasi

 3. People

2.6. Faktor-faktor yang Mengakibatkan Kegagalan Implementasi Business

Intelligence

beberapa faktor yang harus dihindari agar implementasi BI di suatu organisasi

berjalan sukses. Hal ini sangat penting diperhatikan karena upaya

implementasi BI biasanya akan membutuhkan sumber daya (dana, waktu, tenaga)

yang relatif cukup besar. Faktor-faktor tersebut adalah :

a. Perencanaan yang kurang matang

Implementasi BI tidak mungkin berhasil tanpa perencanaan yang matang. Kondisi

tersebut antara lain ditunjukkan dengan adanya rendahnya konsistensi dukungan

pimpinan terhadap proyek BI itu sendiri dan rendahnya tingkat kerjasama antar-

bagian di organisasi dalam upaya mewujudkan BI. Selain hal di atas, kurang jelasnya

kebutuhan informasi yang ingin didapatkan dari pengembangan BI juga berpotensi

menurunkan tingkat keberhasilan. Sebelum dilaksanakan perusahaan yang bersangkutan

harus mampu mendefinisikan informasi apa saja yang dibutuhkan, data-data apa saja

yang perlu dianalisis, dan dimana sajakah data-data tersebut dikelola. Kemudian,

siapa sajakah yang terkait dengan kebutuhan analisis tersebut dan bagaimana

bentuk informasi yang diharapkan. Kesemuanya harus jelas terlebih dahulu sebelum

dimulainya pengembangan BI.

b. Kualitas data yang tidak/kurang baik

BI tidak akan dapat digunakan dengan baik jika data yang akan dianalisis merupakan

data yang tidak/kurang baik kualitasnya. Data yang tidak/kurang baik akan

menghasilkan informasi yang kurang baik dalam pengambilan keputusan (garbage in =

garbage out concept)

8

Page 9: Blue Bird Group Implementasikan Solusi Business Intelligence

c. Kurangnya mengantisipasi terhadap perubahan di organisasi

Sistem BI beserta implementasinya seringkali mengalami perubahan kebutuhan

dan organisasi patut mengantisipasi hal tersebut. Perubahan yang terjadi di organisasi pun

juga membutuhkan antisipasi pada sistem BI yang dipakai. Untuk itu organisasi harus

memperhitungkan sumber daya yang dibutuhkan.

d. Pengadaan sistem BI yang one-stop shoping

Sampai dengan saat ini, belum ada sistem BI yang siap pakai (fit) untuk semua jenis

organisasi yang membutuhkannya. Untuk itu pengadaan BI di suatu organisasi

memerlukan suatu proses penyempurnaan yang berkelanjutan dan bukan hanya

sekadar pembelian sistem yang sekali beli dapat digunakan seterusnya tanpa

penyempurnaan. Kebutuhan infrasruktur seperti server dan jaringan juga harus

diakomodasikan karena akan terus berkembang menyesuaikan banyaknya data yang

akan disimpan.

e. Pengembangan BI hanya mengandalkan tenaga outsourcing

Faktor paling krusial pada pengembangan BI di suatu organisasi adalah kejelasan

bagaimana proses kerja organisasi yang bersangkutan dan dimana data-data dan

informasi organisasi disimpan atau dikelola. Selain itu pemahaman yang jelas tentang

tujuan dan strategi organisasi, sejarah perkembangannya, serta profil pemakainya juga

menjadi informasi yang penting. Pihak outsourcing (vendor) BI tidak mungkin

mengetahui informasi yang lengkap dan detail mengenai hal-hal tersebut dengan

sendirinya tanpa bantuan dari pegawai organisasi yang bersangkutan. Pihak

outsourcing BI hanya bertindak sebagai tenaga yang membantu membuat sistem, tapi

bentuk sistem dan kebutuhan apa saja yang diperlukan hanya organisasilah yang

mengetahui dengan baik.

9

Page 10: Blue Bird Group Implementasikan Solusi Business Intelligence

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 PROFIL TAKSI PUTRA GROUP

Taksi PUTRA dengan motto”Aman dan Terpercaya”, sebelumnya  beroperasi

dengan nama Taksi CITRA yang mulai beroperasi sejak 1995 menggunakan jenis

kendaraan Sedan Proton Saga 1300cc. Hingga tahun 1997 Jumlah  kendaraan mencapai

1000 unit. Karena pergantian pemegang saham dan pertimbangan pasar, Taksi CITRA

kemudian berubah nama menjadi Taksi PUTRA pada awal tahun 2001. Sampai dengan saat

ini armada kendaraan yang dimiliki Perusahaan Taksi Putra Group lebih dari 2.500

kendaraan.

Sejak awal pendirian konsep pengoperasian taksi  menggunakan system owner

operator  yaitu sistem pengelolaan yang memberikan kesempatan kepada pengemudi untuk

memiliki kendaraan taksinya dalam kurun waktu tertentu melalui mekanisme setoran

harian. Dengan demikian pola hubungan antara perusahaan dan pengemudi merupakan pola

kemitraan yang diatur dalam tata tertib pengoperasian taksi. Pilihan atas sistem pengelolaan

ini dilandasi semangat berbagi dengan memberi kesempatan kepada pengemudi untuk turut

dalam proses peningkatan kesejahteraan, karena sistem ini dapat menjamin peningkatan

kesejahteraan pengemudi setelah masa cicilan selesai.Dengan sistem owner operator,

motivasi kerja dan rasa memiliki pengemudi atas armada taksinya akan tinggi, sehingga

para pelanggan akan senantiasa memperoleh pelayanan terbaik. Taksi PUTRA siap

melayani pelanggan kota Jakarta dan sekitarnya dengan pengemudi berpengalaman untuk

menjamin keamanan dan kenyamanan pelanggan. Saat ini, armada Taksi PUTRA

menggunakan kendaraan Hyundai Exel I 1500cc, Hyundai Exel II 1500cc , Proton Wira

1500cc dan Proton Waja 1600cc.  Memiliki warnabody Blue Langkawi dengan mahkota

atau taxi-sign khas berwarna kuning cerah. Selain itu, interior Taksi PUTRA selalu terjamin

kebersihan dan kesejukannya. Pengemudi Taksi PUTRA merupakan pengemudi

berpengalaman, karena syarat menjadi pengemudi Taksi PUTRA memiliki pengalaman

10

Page 11: Blue Bird Group Implementasikan Solusi Business Intelligence

sebagai pengemudi taksi minimal 2 tahun yang dimaksudkan untuk menjamin keamanan

dan kenyamanan dalam perjalanan dan pengetahuan pengemudi tentang alamat tujuan

pelanggan. Untuk menjaga kualitas layanan Taksi PUTRA maka sistem rekrutmen

pengemudi adalah hal yang menjadi perhatian utama, selain seleksi kesehatan fisik, psiko-

test, pengetahuan tentang jalan juga tentang latar belakang pengemudi. 

Taksi PUTRA yang mulai beroperasi di Jakarta dan sekitarnya awal Februari 2001,

juga membangun sistem database berisi informasi detail tentang pengemudi, keluarga dan

kerabatnya. Sistem ini bertujuan untuk menjamin bahwa seluruh data dan informasi

mengenai pengemudi Taksi PUTRA dimiliki oleh perusahaan untuk menjamin keamanan

dan kenyamanan pelanggan. Operasi Taksi PUTRA Jakarta adalah kota Jakarta dan

sekitarnya yaitu : ke Timur sampai dengan Cikarang Kabupaten Bekasi, Selatan arah ke

Puncak sampai dengan Taman Safari Cisarua Kabupaten Bogor, Arah Sukabumi sampai

dengan Cigombong Kabupaten Bogor,arah  ke Barat sampai dengan Balaraja Kabupaten

Tangerang.Sejak awal tahun 2005, warga Makassar, Sulawesi Selatan, telah dapat

menikmati layanan Taksi PUTRA Makassar. Keberadaan Taksi PUTRA di Makassar selain

dimaksudkan untuk melayani masyarakat pengguna jasa taksi, juga memperluas

kesempatan bagi pengemudi untuk ikut serta dalam pengelolaan taksi sistem

owner operator, karena Taksi PUTRA Makassar adalah bagian tak terpisahkan dari Taksi

PUTRA Group.  Dengan wilayah operasi kota Makassar, Kabupaten Maros, Gowa dan

Takalar , taksi PUTRA Makassar yang menggunakan sedan KIA Rio SF 1.400cc dan

Proton Waja 1600cc berwarna hitam, dengan mahkota atau taxi-sign yang juga berwarna

hitam dan logo “PU” dalam tulisan Lontar seperti halnya logo Taksi PUTRA Jakarta dan

Makassar, dipastikan dapat memberikan pelayanan terbaik, cepat dan terpercaya Taksi

Putra Bandung mulai melayani masyarakat Kota Bandung dan sekitarnya awal Februari

tahun 2008, kehadiran Taksi Putra di Bandung selain untuk melayani masyarakat pengguna

jasa taksi, juga dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada pengemudi untuk ikut

serta dalam pengelolaan taksi sistem Owner Operator seperti halnya di Jakarta dan di

Makassar.

11

Page 12: Blue Bird Group Implementasikan Solusi Business Intelligence

3.2 Profil Blue Bird Group

Blue Bird Group sebagai pesaing Putra Group Taksi sebagai market leader dalam

bisnis transportasi, Blue Bird sudah menjadi brand yang kuat dan dikenal luas oleh

masyarakat. Diawali dengan armada 25 taksi pada tahun 1972, kini setelah lebih dari 30

tahun mendalami bisnis jasa transportasi, Blue Bird telah berkembang pesat dengan sekitar

12000 armada-nya yang tersebar di seluruh penjuru Jakarta. Sebuah prestasi luar biasa

untuk sebuah usaha jasa transportasi dengan jumlah armada yang sangat banyak.

Kesuksesan yang diraih oleh Blue Bird ini tak lepas dari upaya blue bird dalam

memanfaatkan teknologi. Berawal sekitar tahun 1972, Blue Bird yang

mengimplementasikan pertama kali di Indonesia sistem komunikasi radio serta penggunaan

argometer yang ketat untuk armada-armadanya. Jejak langkah Blue Bird ini diikuti pula

oleh perusahaan taksi lainnya yang beroperasi di Indonesia. Sekitar beberapa tahun

terakhir ini Blue Bird sudah menggunakan teknologi GPS (Global Positioning System).

Selain digunakan untuk melacak posisi armada-armadanya, GPS ini juga digunakan sarana

berkomunikasi antara armada taksi dengan Call Center. Berbeda dengan teknologi

komunikasi radio yang terbatas pada komunikasi suara yang sudah umum digunakan oleh

operator-operator taksi, teknologi GPS ini mempermudah operator dalam menentukan

posisi konsumen dan armada mana yang dapat menjangkaunya, sehingga pelayanan bisa

dilakukan lebih cepat dan mengurangi antrean pemesanan. Keunggulan lainnya, konsumen

tidak perlu mendengarkan suara dari radio komunikasi ketika ada pemesanan yang masuk

ke pengemudi taksi. Perkembangan Blue Bird tidak cukup hanya di kota Jakarta dan

sekitarnya saja, melainkan di kota-kota besar lain di Indonesia. Di Bali, sejak tahun 1989

Blue Bird Group telah menempatkan armada Golden Bird-nya, yang diikuti dengan armada

taksi regular Bali Taksi pada tahun 1994. Kemudian berturut-turut pada tahun 1996 dan

1997, taksi regular memasuki Lombok dengan nama Lombok Taksi dan kota Surabaya

dengan nama Surabaya taksi. Sekitar bulan November 2005, Blue Bird mulai menjamah

kota Bandung dengan 75 armada taksi regulernya. Meskipun dengan jumlah armada yang

masih sedikit, Bandung Taksi ini mendapatkan pertentangan yang cukup keras dari

operator-operator taksi lainnya di Bandung. Harus diakui jika reputasi dan brand

12

Page 13: Blue Bird Group Implementasikan Solusi Business Intelligence

image yang telah diposisikan oleh Blue Bird Group, cukup menjadi ancaman terhadap

operator taksi lainnya.

Blue Bird pada saat ini meningkatkan diversifikasi produknya ke jasa angkutan

non-penumpang Blue Bird dengan menyediakan jasa Truk Container, yaitu Iron Bird dan

Angkutan Kontenindo Antarmoda. Di luar usaha transportasi primer, Blue Bird juga telah

mendirikan Holiday Resort Lombok, dan perusahaan manufacture otomotif seperti Everlite,

Restu Ibu, Ziegler Indonesia, serta usaha service lain seperti Jasa Alam, Gas Biru, dan Ritra

Konnas Freight Centre.

3.3 Penerapan Business Intelligent Pada Blue Bird Group

 

Perusahaan transportasi blue bird berhasil mengimplemantasikan solusi Business

Intelligent (BI), yakni SAP NetWeaver Business Intelligent (SAP NetWeaver BI). Ini

merupakan suatu solusi yang mengolah data mentah menjadi informasi pendukung

pengambilan keputusan perusahaan dan proses bisnis sehingga mampu memberikan

gambaran lengkap dari bisnis untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda dari para

pengguna, professional TI dan manajemen senior. Solusi ini disediakan melalui teknologi

portal enterprise dan menyediakan kepada para penggunanya suatu infrastruktur andal,

peralatan yang komprehensif, kemampuan untuk melakukan perencanaan dan simulasi,

serta fungsionalitas data-warehousing. Aplikasi business intelligence diperlukan perusahaan

untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis dan menyediakan akses ke data guna

membantu penggunanya mengambil keputusan bisnis secara akurat.

SAP (System Application and Product) adalah software ERP (Enterprise Resources

Planning),yaitu merupakan tools IT dan manajemen dalam membantu pencanaan dan

kebijakan perusahaan didalam mengambil keputusan, serta merupakan software yang

diimplementasikan untuk mendukung organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional

secara lebih efisien dan efektif. SAP terdiri dari serangkaian modul aplikasi yang mampu

mendukung semua transaksi perusahaan. Semua modul dalam aplikasi SAP dapat

diintegrasikan secara terpadu antara satu dengan lainnya serta memungkinkan ketersediaan

data yang akurat dan aktual. ERP merupakan suatu perangkat lunak yang didesain untuk

13

Page 14: Blue Bird Group Implementasikan Solusi Business Intelligence

memadukan proses bisnis yang ada, pengunaan database perusahaan untuk menghasilkan

informasi yang valid. ERP dan Business Intelligence mempunyai keterkaitan, ERP

merupakan sistem yang menintegrasikan seluruh sistem yang ada dalam suatu perusahaan

untuk mendapatkan informasi yang benar dan digunakan untuk pengambilan keputusan.

Proses implementasi Business Intelligent di Blue Bird Group dapat berjalan dengan

baik karena garis besar cakupan proyek dan indicator kinerja kunci perusahaan sangat

jelas. Di samping itu, proses implementasi secara hirarki dan dengan dukungan tenaga-

tenaga konsultan yang professional dan berkualitas juga menjadi faktor penting dalam

keberhasilan proses implementasi. Konsultan yang andal memahami bahwa pendekatan

dari bottom up untuk mengimplementasikan business intelligent akan membutuhkan waktu

yang panjang. Sedangkan metode top down merupakan metode yang tepat untuk

mengimplementasikan Business Intelligent.

Blue Bird Group mengimplementasikan SAP Netweaver BI untuk modul-modul

Financial Accounting (FI), Controlling (CO), CO Profitability Analysis (CO PA) Plant

Maintenance (PM), dan modul yang dirancang khusus yang dinamakan “Taximeter System”

dari legacy VB sistem perusahaan. Proses implementasi dilakukan oleh Hermis consulting.

Pada fase pertama, SAP NetWeaver BI “GO Live”. Mengingat pertumbuhan bisnis

kian kompleks, Blue Bird Group mengimplementasikan SAP Business Suite, yang

membantu perusahaan mengonsolidasikan operasional yang terdiri dari 28 cabang

perusahaan, lebih dari 70 pool. Setelah itu, Blue Bird Group membutuhkan suatu sistem

yang mampu mengelola laporan-laporan yang dihasilkan SAP Business Suite guna menjadi

informasi akurat yang dapat diakses secara cepat dan tepat untuk proses pembuatan

keputusan.

Blue Bird selanjutnya menginstall SAP NetWeaver BI sebagai suatu solusi yang

membantu perusahaan untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari sistem SAP-nya.

Melalui implementasi solusi tersebut, lanjut Noni, pihaknya berkeinginan memiliki suatu

solusi BI yang memberikan fungsionalitas menyeluruh dan terbaik, serta di saat yang

bersamaan juga menyediakan fitur-fitur bagi kebutuhan spesifik industri. Disamping itu,

solusi harus mampu mengintegrasikan data dari berbagai perusahaan dan

mentransformasikan ke dalam bentuk yang dapat dipraktekan, informasi bisnis yang tepat

14

Page 15: Blue Bird Group Implementasikan Solusi Business Intelligence

waktu untuk mendorong proses pembuatan keputusan, serta menghasilkan tindakan-

tindakan yang strategis dan bisnis yang solid.

2. Blue Bird Berhasil Implementasikan Solusi MySAP Bunisess Suite

Kelompok usaha Blue Bird hari ini mengumumkan rampungnya

pengimplementasian solusi peranti lunak SAP dalam sistem Teknologi Informasi mereka.

Sebagai perusahaan transportasi yang armadanya mencapai lebih dari 15.000 kendaraan,

Blue Bird memerlukan solusi TI yang handal untuk memantau banyak hal dalam

operasionalnya sehari-harinya, Order pelanggan, kendaraan yang beroperasi dan yang

dalam perawatan, sampai konsumsi bahan bakar, perlu terdata dengan baik. Dengan tujuan

integrasi dan akurasi data, solusi MySAP Business Suite dimanfaatkan Blue Bird untuk

menangani semua itu.

MySAP Business Suite merupakan solusi peranti lunak dengan fungsi luas.

Dengannya, Blue Bird dapat memonitor banyak informasi penting secara mudah dan tepat

waktu. Data tersebut akan tersedia sesuai dengan informasi yang diperlukan oleh jajaran

management untuk membuat keputusan secara cepat. Ini tentu meningkatkan efisiensi

perusahaan. Implementasi mySAP Business Suite tersebut meliputi fungsi keuangan,

controlling, sales & distribution, material management dan fleet management. Di samping

itu, SAP secara khusus mengembangkan dua fungsi lain untuk Blue Bird, yakni Driver

Management dan Operation & Reservation Management agar bias disatukan dengan sistem

mereka yang berbasiskan Visual Basic. Implementasi SAP dapat membawa perubahan

besar bagi perusahaan ini. Dapat dibayangkan hanya dengan mengklik sebuah tombol,

maka dapat melihat visibilitas di seluruh operasional perusahaan.

3.Teknologi GPS dan MDT Blue Bird

Blue Bird Group merintis penggunaan MDT (Mobile Data Transfer) dan GPS

sebagai instrument pelengkap di taksinya. MDT mirip seperti pager, dimana setiap

informasi yang terkait dengan pengemudi akan tampil dilayarnya. MDT juga merupakan

alat penangkap order dalam radius 3-4 km untuk setiap order yang dilelang via data

komputer, sehingga tidak ada istilah lagi pengemudi berebut order atau spekulasi posisi

taksi yang terlalu jauh dari tempat jemput konsumen. Pada saat ini 50% lebih mobil-mobil

15

Page 16: Blue Bird Group Implementasikan Solusi Business Intelligence

Blue Bird sudah dilengkapi dengan teknologi global positioning system (GPS) yang dapat

memantau keberadaan mobil di jalan raya. Dengan alat ini mobil dapat dilacak di manapun

keberadaannya. Selain memudahkan para pengemudi , penumpang juga merasa lebih

terlindungi jika menggunakan Blue Bird. Sampai saat ini masih sedikit perusahaan taksi

lainnya yang menggunakan GPS dikarenakan biayanya sangat tinggi dan harga GPS per

unit mobil adalah Rp 15 juta. Pihak manajemen merencanakan semua taksi Blue Bird akan

dilengkapi dengan sistem GPS.

Salah satu strategi yang digunakan Blue Bird di dalam memelihara loyalitas

pelanggannya ialah dengan menyediakan credit voucher yang tidak hanya untuk korporat

saja, namun juga untuk perorangan. Pihaknya juga hendak menyediakan tabel diskon

tertentu. Jadi, tambah banyak pemakaian per bulan, maka makin besar pula diskonnya.

Pelanggan yang loyal pada Blue Bird dengan program ini akan dapat menggunakan taksi

dengan harga diskon, besarannya bervariasi antara 5%-15%. Pada saat ini Blue Bird

memiliki pelanggan korporat lebih dari 650 perusahaan. Selama ini banyak masyarakat

yang mengenal Blue Bird memang bukan karena tarifnya yang murah, melainkan karena

nyaman, aman, berkualitas dan lain sebagainya. Sebagai langkah akhir, yang dapat

dilakukan Blue Bird untuk mempertahankan adalah dengan meningkatkan kualitas layanan

yang aman dan nyaman. Untuk menjamin hal tersebut, pihak Blue Bird sering

menggunakan mistery shopper atau penumpang yang diminta untuk menguji sopir. Seiring

dengan itu, pelatihan bagi para pengemudi mengenai pentingnya layanan pun terus

digencarkan guna memberikan yang terbaik bagi pelanggan.

Basis usaha Blue Bird terletak pada jasa transportasi, khususnya adalah taksi dan

alat angkutan / kendaraan. Secara langsung yang menjadi penggerak utama usaha ini adalah

para pengemudi-nya. Selain berfungsi utama sebagai driver, pengemudi juga menjalankan

fungsi sebagai customer service dan sales force, karena mau tidak mau, para pengemudi

inilah yang akan berhadapan langsung dengan penumpang / customer. Para pengemudi di

Blue Bird dilatih secara khusus dalam berbagai tahapan training. Dari para pengemudi

inilah image Blue Bird dibangun. Sehingga tidak heran bila masyarakat mengenal Blue

Bird karena para pengemudinya yang baik dan jujur.

16

Page 17: Blue Bird Group Implementasikan Solusi Business Intelligence

BAB IV

REKOMENDASI

4. Rekomendasi Bagi Putra Group

Penerapan Business Intelligent pada Blue Bird Group ini perlu diimplementasikan

juga pada perusahaan Putra Group untuk dapat meningkatkan competitive advantage

perusahaan. Hal ini terbukti berhasil pada Blue Bird Group yang selalu menjadi leader

market bisnis di bidang pelayanan taksi ini dengan mengimplementasikan business

intelligent yang baik.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh Putra Group sebagai rekomendasi

untuk meningkatkan competitive advantage perusahaan :

1. Sistem ERP perlu diterapkan di Putra Group (karena tidak ada informasi bahwa

Putra Group menggunakan ERP) seperti SAP NetWeaver Business Intelligent

(SAP NetWeaver BI) dan MySAP Business Suite untuk memantau banyak hal

dalam operasionalnya sehari-harinya, Order pelanggan, kendaraan yang

beroperasi dan yang dalam perawatan, sampai konsumsi bahan bakar, perlu

terdata dengan baik. Dengan tujuan integrasi dan akurasi data, dan lain

sebagainya. Solusi ini dimanfaatkan Blue Bird untuk menangani semua itu.

2. Penggunaan teknologi Global Positioning System (GPS) dan Mobile Data

Transfer (MDT) perlu juga untuk diimplementasikan perusahaan agar dapat

meningkatkan kualitas pelayanan pada pelanggan dan juga untuk kemudahan di

bagi para pengemudinya.

3. Perlu dilakukan strategi dalam bentuk penawaran harga murah, dan diferensiasi

non harga, seperti kualitas, layanan, kecepatan, fleksibilitas, dan sebagainya.

Disamping itu, perusahaan juga dapat memilih strategi untuk pasar yang lebih

focus (niche market). Dan juga Putra Group perlu memasuki segmen pasar yang

baru untuk dapat meningkatkan market share nya.

17

Page 18: Blue Bird Group Implementasikan Solusi Business Intelligence

DAFTAR PUSTAKA

Ferenc Mantfeld, Why do BI implementation fails?, http://blogs.ittoolbox.com, 2006

Han, Jiawei & Kember, Michelin, Data mining Concepts & Techniques, Simon

Fraser University Academic Press, USA 2001

Martin, Brown, DeHayes, et all, Entreprise Systems,   Managing Information Technology , 5th edition, hal 198.

Martin, Brown, DeHayes, et all, Managerial Support Systems, Managing Information Technology, 5th edition, hal 222

Mike Steadman, The Value of BI for Association Executives, Association Xpertise

Inc., 2003

Steve Williams, Nancy Williams, BI and Government Performance Management:

Getting to Green, DM Review, 2004

Pranala Luar

18