1

Di sebuah desa yang damai, hiduplah para hewan yang hidup berdampingan dengan tenteram. Salah satunya adalah keluarga kelinci yang berjumlah 4 ekor. Ada Bapak, Ibu, dan 2 ekor anaknya yaitu Tono dan Tini.

Tono dan Tini adalah kakak beradik yang suka membantu orang tuanya. Tapi si Tini lebih rajin dari pada kakaknya si Tono yang yang agak malas. Apa bila si Tono disuruh orang tuanya dia selalu membangkang, berbeda dengan si Tini yang selalu taat dan patuh kepada kedua orang tuanya.

2

Setiap pagi tini selalu bangun pagi dan dengan senang hati ikut membantu ibunya mencuci pakaian kemudian dijemur di halaman rumahnya.

Setelah selesai membantu Ibunya muncuci pakaian, jika pada hari libur Tini ikut Ayahnya bekerja sebagai pengantar surat. Setiap rumah mereka datangi untuk mengantarkan surat.

3

Hingga pada suatu ketika Tini mengantar surat kerumah Pak Wawan si Burung Gagak.

“Assalamu’allaikum. Pak, ini dapat surat”. kata Tini dengan ramah.

“Wa’allaikum salam. Iya Tini terima kasih”. Jawab Pak Wawan.

Setiap rumah di datangi Tini dan ayahnya dengan ramah hingga mereka memiliki banyak teman.

Tini juga merupakan anak yang rajin, setiap pergi kesekolah dia membawa buku yang banyak untuk dipelajari. Apabila pembagian rapot tiba, Orang Tuanya ikut bangga karena Tini selalu mendapat rangking 1 dalam kelasnya.

4

Tini adalah seorang teman yang baik, dia adalah anak yang jujur, suka menolong, dan selalu menerima teman dengan baik. Tini senang bermain musik, dia sering bermain bersama temannya seekor tupai yang bernama Anton.

Jika ada temannya yang sedang sedih, Tini yang baik berusaha untuk menghibur agar tidak sedih dan selalu tersenyum bahagia.

5

Berbeda dengan si Tono, dia merupakan anak yang malas dan tidak suka berteman. Setiap hari Tono hanya malas-malasan di kamar sambil mendengarkan musik.

Selain pemalas Tono juga suka hidup bermewah, berbeda dengan adiknya si Tini yang lebih suka hidup sederhana dan selalu mensyukuri nikmat Allah SWT.

6

Tono tidak pernah membantu pekerjaan kedua Orang Tuanya. Dia sering mencuri wortel milik Pak Tani, hingga dia dijuluki sebagai panjang tangan.

Semua tetangga Tono tidak ada yang mau berteman dengannya, karena sifat Tono yang malas, egois, suka berbohong, suka mencuri, dan memilih-milih teman. Jika bermain Tono selalu sendirian, tidak ada satu temanpun yang mau menemani.

7

Pada suatu hari rumah Tono dan Tini terkena gelombang tsunami yang sangat besar. Air laut yang berjumlah saangat banyak membanjiri seluruh desa. Keluarga Tono dan Tini pun merasa kebingungan karena terombang ambing di laut.

Karena terkena ombak yang besar Tono dan Tini terpencar dengan jarak yang jauh. Setelah air surut Tini yang baik pun ditolong oleh teman-temannya.

8

Tini pun selamat dari banjir besar itu tadi. Tapi Tini kebingungan dengan nasib kakaknya si Tono dan mengajak teman-temannya untuk mencari Tono.

“Tono. Tono. Kamu dimana?” Teriak Tini dan teman-temanya kebingungan.

Dari kejauhan Tono berada ditengah laut dan tidak ada yang menolong karena sifatnya yang angkuh tadi.

“Tolong! Tolong!” Teriak Tono dengan panik.

Namun teman-temannya tidak ada yang mau membantu.

9

Setelah beberapa lama kemudian Tini berhasil menemukan Tono dan Tini langsung berenang menghampirinya.

Akhirnya Tono selamat dan Tono sangat berterima kasih kepada adiknya si Tini yang tealah menyelamatkan hidupnya. Tono pun merasa menyesal karena bersikap angkuh dan tidak memiliki banyak teman. Setelah kejadian tersebut, tono mulai belajar untuk hidup rajin, jujur dan mudah menerima teman.

10