blok13up3

Upload: rossy-pagliuka

Post on 13-Apr-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 blok13up3

    1/10

    TUGAS INDIVIDU

    BLOK 13 UP3

    UJI HIPOTESIS STATISTIK

    Disusun oleh :

    ROSSY PAGLIUKA

    2012/333969/KH/7448/Z

    Kelompok 4

    FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

    UNIVERSITAS GADJAH MADA

    YOGYAKARTA

    2014

  • 7/26/2019 blok13up3

    2/10

    LEARNING OBJECTIVE

    I. Apakah perbedaan data berpasangan dan data tak berpasangan

    II. Apa saja perbedaan one side dan two side test?

    III. Bagaimana perhitungan t- test pada skenario?

    PEMBAHASAN

    I. Perbedaan Data Berpasangan dan Data Tak Berpasangan

    Data berpasangan dan data tak berpasangan merupakan bagian two side test.

    1. Uji T berpasangan

    Uji-t berpasangan (paired t-test) adalah salah satu metode pengujian hipotesis dimana data

    yang digunakan tidak bebas (berpasangan). Ciri-ciri yang paling sering ditemui pada kasus

    yang berpasangan adalah satu individu (objek penelitian) dikenai 2 buah perlakuan yang

    berbeda. Walaupun menggunakan individu yang sama, peneliti tetap memperoleh 2 macam

    data sampel, yaitu data dari perlakuan pertama dan data dari perlakuan kedua. Perlakuan

    pertama mungkin saja berupa kontrol, yaitu tidak memberikan perlakuan sama sekali

    terhadap objek penelitian. Misal pada penelitian mengenai efektivitas suatu obat tertentu,

    perlakuan pertama, peneliti menerapkan kontrol, sedangkan pada perlakuan kedua, barulah

    objek penelitian dikenai suatu tindakan tertentu, misal pemberian obat. Dengan demikian,

    performance obat dapat diketahui dengan cara membandingkan kondisi objek penelitian

    sebelum dan sesudah diberikan obat.(Soebagyo, 2006)

    Varians Populasi Tidak Diketahui

    2. Uji T independent (tidak berpasangan)

    Uji-t 2 sampel independen (bebas) adalah metode yang digunakan untuk menguji kesamaan

    rata-rata dari 2 populasi yang bersifat independen, dimana peneliti tidak memiliki informasi

    t =

  • 7/26/2019 blok13up3

    3/10

    mengenai ragam populasi. Independen maksudnya adalah bahwa populasi yang satu tidak

    dipengaruhi atau tidak berhubungan dengan populasi yang lain. Barangkali, kondisi dimana

    peneliti tidak memiliki informasi mengenai ragam populasi adalah kondisi yang paling

    sering dijumpai di kehidupan nyata. Oleh karena itu secara umum, uji-t (baik 1-sampel, 2-

    sampel, independen maupun paired) adalah metode yang paling sering digunakan. Uji T 2

    sampel independent dengan asumsi ragam ke dua populasi tidak homogen. Uji T 2 sampel

    independent dengan asumsi ragam ke dua populasi homogen. .(Soebagyo, 2006)

    Data Tidak Berpasangan

    Varians Populasi Tidak Diketahui

    = (n1-1)s12+ (n2-1)s2

    2/(n1+ n2-2

    Data Berpasangan Tidak Diketahui

    sd = (Sd - nd)/(n-1)

    II. Perbedaan One Side dan Two Side Test

    a. One-Side test

    Uji T satu sampel, merupakan statistik uji yang digunakan untuk menguji hipotesis

    mengenai rata-rata suatu populasi. Statistik uji ini termasuk ke dalam metode statistika

    parametrik, oleh karena itu, statistik uji ini mengasumsikan bahwa data memiliki distribusi

    normal. Selain itu, statistik uji ini tidak mensyaratkan diketahuinya ragam (variance)

    populasi, sehingga statistik uji ini lebih banyak dipakai daripada uji-z. Seperti yang kita

    t = ( - ) / Sp )

    t = / (sd / )

  • 7/26/2019 blok13up3

    4/10

    ketahui bahwa uji-z mensyaratkan pengetahuan akan ragam (variance) dari populasi yang

    sedang diamati dan dianalisis (Gunardi, 2004).

    One-sided test : mencantum satu peluang

    Ho : = o ( : mean yg akan dibuktikan)

    H1 : o

    Daerah penerimaan:

    Daerah di bawah kurva yg terletak di sebelah kanan batas kritis

    Daerah penolakaan:

    Daerah di bawah kurva yang terletak di sebelah kiri atau pada bataskritis

    H1 : o

    Daerah penerimaan:

    Daerah di bawah kurva yg terletak di sebelah kiri atau pada batas kritis

    Daerah penolakaan:

    daerah di bawah kurva yang terletak di sebelah kanan atau pada batas kritis (Sugiyono,

    2003 ; Walpole, 1992).

    a. Two-Side test

    Two-sided test : mencatumkan dua peluang

    Ho : = o

    H1 : o

    Daerah penerimaan:

    daerah di bawah kurva yg terletak di antara dua batas kritis

    Daerah penolakaan:

    daerah di bawah kurva yang terletak di sebelah kiri atau pada batas kritis dan di sebelah kanan

    atau pada batas kritis

    Hitung nilai statistik dari contoh acak berukuran n

  • 7/26/2019 blok13up3

    5/10

    Buat keputusan: tolak Ho jika statistik mempunyai nilai dalam daerah kritis, selain itu terima

    Ho (Sugiyono, 2003 ; Walpole, 1992).

    III. Perhitungan T- test pada Skenario

    Langkah-langkah pengujian hipotesis:

    1. Tentukan rumusan hipotesis, baik H0maupun H1

    2. Tentukan tingkan signifikan a yang diinginkan

    3. Tentukan nilai kritis berdasarkan a di atas

    4. Tentukan statistik uji (Zh) yang cocok untuk menguji hipotesis nol. Z bisa berupa rataan,

    proporsi peluang, dll.

    5.

    Hitung nilai statistik uji (zh) berdasarkan data yang diketahui dari populasi atau sampel

    6. Keputusan: tolak H0bila zh terrletak pada daerah penolakan H0, sebaliknya terima H0bila

    zh terletak di daerah penerimaan H0 (Munir, 2011).

    A. Data berpasangan

    Untuk membuktikan ada tidaknya perbedaan berat lahir antara anak domba jantan dan betina

    dilakukan uji T dengan tingkat signifikansi 5%.

    No Domba jantan Domba betina d d

    1 5,15 4,57 0,58 0,3364

    2 4,57 5,89 -1,32 1,7424

    3 6,16 5,17 0,99 0,9801

    4 3,89 4,48 -0,59 0,3481

    5 4,81 4,86 -0,05 0,0025

    24,58 24,97 -0,39 3,4095

    Mean 4,916 4,994 -0,078

    Sd2 =

  • 7/26/2019 blok13up3

    6/10

    =

    =

    =

    = 0,84477

    Sd = 0,919 = 0,92

    1) Two sided test

    a) =0,05

    b) H0: 1=2

    c) H1:

    1

    2(TST)

    d) Batas kritis

    t

    df = n1 = 5 - 1 = 4

    Batas kritis t 0,025 ; 4df = 2,776

    e) Komputasi

    thitung=

    =

    = -0,19

    f) Putusan : Terima H0 (P>0,05)

    g) Kesimpulan : tidak ada perbedaan yang signifikan berat lahir domba jantan dan betina

    2) One Sided Test

    a) = 5% = 0,05

    b) Ho: = o

    c) HA = > o; o =0

    d) Batas Kritis: t = T ; = 2,132 4 df

  • 7/26/2019 blok13up3

    7/10

    e) Komputasi : t = -0,19

    f) Putusan : Terima Ho(P>0,05)

    g) Konklusi : tidak ada perbedaan antara berat lahir domba jantan dengan berat lahir domba

    betina

    B. Data Tidak Berpasangan

    Data berat lahir domba yang diambil dari induk yang tidak melahirkan kembar (Data tidak

    berpasangan)

    S12=

    =

    =

    = 0,6948

    S22=

    =

    =

    = 0,32392

    no BB jantan BB betina

    1 5,15 26,52 4,57 20,88

    2 4,57 20,88 5,89 34,69

    3 6,16 37,95 5,17 26,73

    4 3.89 15,13 4,48 20,07

    5 4,81 23,14 4,86 23,62

    24,58 123,62 24,97 125,99

  • 7/26/2019 blok13up3

    8/10

    Sp2=

    =

    =

    =

    = 0,5102

    Sp = 0,71

    1) Two Sided Test

    a) =0,05

    b)

    H0: 1=2

    c) H1: 12(TST)

    d) Batas kritis

    t

    df = n1+n2-2= 5+5-2 = 8

    Batas kritis t 0,025 ; 8df = 2,306

    e) Komputasi

    thitung=

    =

    =

    = -0,1743

    f) Putusan : Terima H (P>0,05)

    g) Kesimpulan : tidak ada perbedaan yang signifikan pada berat lahir domba jantan dan

    betina

  • 7/26/2019 blok13up3

    9/10

    2) One-Sided Test

    a. = 0,05

    b. Ho= =o

    c. HA= > o(one side test)

    d. Batas Kritis T = T ; df = 8 -1,86

    e. Komputasi : t = -0,155

    f. Putusan : terima Ho(P>0,05)

    g. Konklusi : tidak ada perbedaan antara berat lahir domba jantan dengan berat lahir

    domba betina

  • 7/26/2019 blok13up3

    10/10

    DAFTAR PUSTAKA

    Gunardi, A. R. 2004.Metode Statistika. Yogyakarta: FMIPA UGM

    Munir, R.2011.Pengujian Hipotesis. Bandung : Institut Teknologi Bandung

    Soebagyo, Slamet. 2006.Dasar-dasar Statistika. Fakultas Yogyakarta: Kedokteran Hewan Universitas

    Gadjah Mada

    Sugiyono. 2003. Statistika Untuk Penelitian Cetakan 5. Bandung: Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI)

    Walpole, RE. 1992.Pengantar Statistika. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama