blok 9-tukak gaster

12
Peran dan Mekanisme Lambung dalam Sistem Pencernaan Manusia Lydia Gloriani Lethe ( 102013343 ) Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510 [email protected] Pendahuluan Manusia merupakan organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri atau disebut sebagai organisme heterotrof. Semua kebutuhan makanan didatangkan dari luar untuk memenuhi kebutuhan energi dan untuk sistesis zat yang dibutuhkan dalam tubuh.Sebelum dapat digunakan oleh tubuh, makanan dicerna dalam sistem pencernaan. Sistem pencernaan ini dimulai dari rongga mulut sampai ke anus. Sistem pencernaan juga melibatkan beberapa organ tambahan yang berperan dalam membantu proses pencernaan seperti hati dan pankreas. Sistem pencernaan adalah penghancuran bahan makanan (mekanis/enzimatis, kimia dan mikrobia) dari bentuk komplek (molekul besar) menjadi sederhana (bahan penyusun) dalam saluran cerna. Tujuan utama dari pencernaan itu sendiri adalah untuk mengubah bahan komplek menjadi sederhana. Topografi pada gaster 1

Upload: lydia-gloriani-lethe

Post on 05-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Blok 9-Tukak Gaster

Peran dan Mekanisme Lambung dalam Sistem

Pencernaan Manusia

Lydia Gloriani Lethe ( 102013343 )

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510

[email protected]

Pendahuluan

Manusia merupakan organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri atau

disebut sebagai organisme heterotrof. Semua kebutuhan makanan didatangkan dari luar untuk

memenuhi kebutuhan energi dan untuk sistesis zat yang dibutuhkan dalam tubuh.Sebelum

dapat digunakan oleh tubuh, makanan dicerna dalam sistem pencernaan. Sistem pencernaan

ini dimulai dari rongga mulut sampai ke anus. Sistem pencernaan juga melibatkan beberapa

organ tambahan yang berperan dalam membantu proses pencernaan seperti hati dan pankreas.

Sistem pencernaan adalah penghancuran bahan makanan (mekanis/enzimatis, kimia dan

mikrobia) dari bentuk komplek (molekul besar) menjadi sederhana (bahan penyusun) dalam

saluran cerna. Tujuan utama dari pencernaan itu sendiri adalah untuk mengubah bahan

komplek menjadi sederhana.

Topografi pada gaster

Letak lambung dan bentuknya bergantung pada berbagai keadaan. Bentuk umum

adalah bentuk-J dengan pars pylorica sedikit naik ke atas ke pylorus. Ostium cardiacum

terletak kurang lebih 3 cm disebelah kiri garis tengah, setinggi vertebra thoracalis 11 dan

10cm di sebelah dalam dari rawan iga 7 kiri. Lubang ini merupakan tempat yang paling tetap

dari lambung. Pylorus letaknya relatif tetap, yaitu pada posisi berbaring terletak di atau

sedikit kanan dari linea mediana setinggi vertebra lumbalis 1 pada linea transpyloricum.

Pylorus dapat turun sampai vertebra lumbalis 2 atau 3 pada posisi berdiri, atau bahkan dapat

bergeser 5 cm ke kanan pada lambung yang penuh. Fundus letaknya paling superior di

belakang iga ke 5 kiri linea di medioclavicularis. Fiksasi paling kuat dari lambung terdapat

1

Page 2: Blok 9-Tukak Gaster

pada cardia karena hubungannya dengan oesophagus yang terfiksasi pada diaphragma.

Omentum minus juga dapat membantu fiksasi lambung pada tempatnya. 1

Gambar 1. Fundus6

Lapisan – lapisan dinding gaster

Paling luar tunica serosa dilapisi oleh peritoneum viscerale dari cavum peritonei di

depan dan bursa omentalis di belakang. Di sebelah dalamnya terdapat tunica muscularis yang

terdiri dari 3 lapisan otot polos. Yang paling dalam adalah fibrae obliquae terbentuk dengan

baik pada daerah cardia dan menyebar ke fundus dan permukaan anterior dan posterior

corpus ventriculi. Ynag paling luar adalah tunica longitudinalis yang tipis tersebar pada

permukaan depan dan belakang corpus gastrica, namun tebal pada curvatura major dan

minor, serta meliputi seluruh bagian pars pylorica. Di sebelah dalamnya terdapat tuica

circularis, yang melingkar pada seluruh bagian lambung kecuali fundus dan menebal pada

sphincter pylori dan membentuk m.sphincter pylori. Di sebelah dalam dari lapisan otot

terdapat tunica submucosa yang terdiri dari jaringan penghubung longgar,dan mengandung

sejumlah pembuluh darah dan limfe. Lapisan paling dalam yang cukup tebal (dapat sampai

2mm) dan bersifat vascular disebut tunica mucosa gastricae. Lapisan ini mempunyai

sejumlah lipatan disebut plicae gastricae.1

Vaskularisasi gaster

Lambung mendapat darah dari cabang – cabang artaria celiaca, yaitu arteriae gastrica

2

Page 3: Blok 9-Tukak Gaster

sinistra et dextra, gastro-omentalis (epiploica) deztra et sinistra, dan gastrica brevis.

A.gastrica sinistra yang merupakan cabang langsung dari a.celiaca berjalan ke esophagus dan

turun kembali ke curvatura minor. A.gastrica dextra,, cabang dari a.hepatica communis atau

propia berjalan pada pinggir atas pylorus dan curvatura minor.A. gastro-omentalis dextra

merupakan cabang dari a.gastroduodenalis ( merupakan cabang dari a.hepatica communis).

A.gastro-omentalis sinstra dan a.gastrica brevis merupakan cabang dari a.lienalis. 1

Vena gastrica dextra dan sinistra mengalirkan darah langsung ke dalam v.porta

hepatis, sedang v.gastro-omentalis kiri v.gastrica brevis masuk ke v.lienalis, sedang v.gastro-

omentalis kanan masuk ke v.mesenterica superior terus ke v.porta hepatis. 1

Gambar 2. Vaskularisasi6

Saluran limfe gaster

Saluran limfe lambung mengikui perjalanan arteria sepanjang curvatura major dan

minor sebagai nnl.gastro-omentalis/epiploica,nnl.gastrica, pancreaticoenalis dan nnl.pylorica

(didepan caput pancreas) yang semuanya dialirkan ke nnl.celiaca. 1

Persarafannya oleh sistem otonom yang terbagi dalam saraf simpatis yang

berasal dari N. X dan saraf simpatis yang berasal dari N. spinalis T6-T9. Sistem getah

beningnya akan dialirkan menuju nnll. coeliaca.1

Histologi gaster

Tunika mukosa fundus gaster dilapisi epitel selapis torak. Foveola gastrika berupa

sumuran kecil antara tonjolan mukosa. Ynag terlihat sebagai tonjolan ini sebenarya mukosa

di antara dua sumuran, mirip girus pada otak. Di dasar foveola terdapat muara kelenjar

fundus yang merupkan kelenjar tubulosa simpleks, yang biasanya tidak berkelok-kelok.

3

Page 4: Blok 9-Tukak Gaster

Perbedaan foveola gastrika yang lebih homogen dibanding daerah kelenjar yang agak

beragam.2

Foveola gastrika di fundus meliputi 1/3 bagian ketebalan mukosa, sedangkan kelenjar

mencapai 2/3 bagiannya. Kelenjar fundus memenuhi lamina propia. Sel mukus leher

( mucous eck cell) bentuknya torak mirip sel epitel fundus terdapat di leher kelenjar. Inti sel

lonjong terletak di dasar sel. Sitoplasma bagian apikal kadang-kadang mengandung granula.

Sel parietal atau sel HCL bentuknya mirip segitiga atau bulat,pada sitoplasmana merah

dengan inti bulat,biru di tengah,kromatin padat, terdapat terutama pada bagian ismus kelenjar

dansel zimogen (chief cell) bentuknya mirip sel HCL,sering tidak teratur, antara sel-sel ini

ada sel HCL,sitoplasma sel zimogen tampak agak basofil dan di bagian apikal terlihat ada

granula.2

Tunika mukosa pilorua juga mempunyai foveola gastrika, dilapisi epitel selapis torak.

Foveolagastrika pilorus disini dalam, meliputi kurang lebih 2/3 ketebalan mukosa,1/3 bagian

ditempati kelenjar pilorus. Kelenjar pilorus tampak homogen karena hampir semuanya sel

adalah sel mukus. Kelenjar ini sering tampak berkelok-kelok. Dalam lamina propia kadang-

kadang terdapat nodulus limfatikus yang dapat meluas sampai ke tunika submukosa. 2

Tunika muskularis mukosa merupakan lanjutan dari yang ada di fundus.Tunika

muskularis yang sirkular amat tebal dan membentuk sfingter pilori. Yang longitudinal tidak

berubah ketebalannya. 2

Gambar 3. Lapisan – lapisan lambung5

Mekanisme kerja lambung

Lambung mempunyai fungsi penting yaitu menyimpan makanan yang masuk sampai

disalurkan ke usus halus dengan kecepatan yang sesuai untuk pencernaan dan penyerapan

yang optimal. Makanan yang dikonsumsi hanya beberapa menit memerlukan waktu

4

Page 5: Blok 9-Tukak Gaster

beberapa jam untuk dicerna dan diserap, lambung perlu menyimpan makanan dan

menyalurkannya sedikit demi sedikit ke duodenum dengan kecepatan yang tidak melebihi

kapasitas usus. Selain itu lambung juga berfungsi untuk mensekresikan asam hidroklorida

(HCl) dan enzim-enzim yang memulai pencernaan protein.Akhirnya melalui gerakan

mencampur lambung, makanan yang masuk dihaluskan dan dicampur dengan sekresi

lambung untuk menghasilkan campuran kental yang dikenal dengan kimus.

Terdapat empat aspek motilitas lambung: pengisian lambung, penyimpanan lambung,

pencampuran lambung, dan pengosongan lambung.

a. Pengisian lambung.

Apabila kosong, lambung mempunyai volume sekitar 50 ml, organ ini dapat

mengembang hingga kapasitasnya mencapai sekitar 1 liter ketika makan. Akomodasi

perubahan volume akan menimbulkan ketegangan pada dinding lambung dan sangat

meningkatkan tekanan intralambung jika tidak terdapat 2 faktor ini yaitu plastisitas otot

polos lambung dan relaksasi reseptif lambung pada saat ia terisi. Plastisitas mengacu

pada kemampuan otot polos mempertahankan ketegangan kontans dalam rentang

panjang yang lebar.Dengan demikian, pada saat serat-serat otot polos lambung teregang

pada pengisian lambung, serat-serat tersebut melemas tanpa menyebabkan ketengan

otot.3

Interior lambung membentuk ipatan-lipatan dalam yang dikenal sebagai

rugae.Selama makan, lipatan-lipatan tersebut mengecil dan mendatar pada saat lambung

sedikit demi sedikit melemas karena terisi, seperti pengembangan perlahan kantung es

yang semula kolaps lalu terisi. Relaksasi refleks lambung sewaktu menerima makanan

disebut relaksasi reseptif.Relaksasi itu meningkatkan kemampuan lambung

mengakomodasi volume makanan tambahan dengan hanya sedikit mengalami

peningkatan tekanan.Relaksasi reseptif dipicu oleh tindakan makan dan diperantai oleh

saraf vagus.

b. Penyimpanan lambung

Setelah dimulai,gelombang peristaltik menyebar keseluruh fundus dan korpus lalu ke

antrum dan sfingter pylorus. Karena lapisan ototo difundus dan korpus tipis, kontraksi

peristaltik dikedua daerah tersebut lemah.Ada saat mencapai antrum, gelommbang

menjadi jauh lebih kuat disebabkan oleh lapaisan otot di antrum yang jauh lebih

tebal.Karena diundus dan korpus gerakan mencampur yang terjadi kurang kuat, makanan

yang masuk ke lambung dari esophagus tersimpan relative tenang tanpa mengalami

5

Page 6: Blok 9-Tukak Gaster

pencampuran.Daerah fundus biasanya tidak menyimpan makanan, tetapi hanya berisi

sejumlah gas.Maknan secara bertahap disalurkan dari korpus ke antrum, tempat

berlangsungnya pencampuran makanan.3

c. Pencampuran lambung

Kontraksi peristaltic lambung yang kuat merupakan penyebab makanan bercampur

dengan sekresi lambung dan menghasilkan kimus.Sebelum lebih banyak kimus dapat

diperas keluar, gelombang peristaltik sudah mencapai sfingyer pilorus dan menyebabkan

sfingter tersebut berkontraksi lebih kuat, menutup pintu keluar dan menghambat aliran

lebih lanjut ke dalam duodenum. Bagian terbesar kimus antrum yang terdorong ke depan,

tetapi tidak dapat didorong kedalam duodenum dengan tiba-tiba berhenti pada sfingter

yang tertutup dan tertolak kembali ke dalam antrum, hanya untuk didorong kedepan dan

tertolak kembali pada saat gelombang peristaltik yang baru datang. Gerakan maju

mundur tersebut yang disebut retropulsi, menyebabkan kimus bercampur secara merata

di antrum.3

d. Pengosongan lambung

Kontraksi peristatik antrum, selain menyebabkan pencampuran lambung, juga

menghasilkan gaya pendorong untuk mengosongkan lambung. Intesitas peristaltis

antrum dapat sangat bervariasi dibawah pengaruh berbagai sinyal dari lambung dan

duodenum, dengan demikan pengosongan lambung diatur oleh factor lambung dan

duodenum.Selain itu derajat keenceran kimus di dalam lambung juga mempengaruhi

pengosongan lambung.3

Pencernaan karbohidrat dan pencernaan protein

Pencernaan karbohidrat berlanjut dikorpus lambung, sedangkan pencernaan protein

dimulai di antrum.Di dalam lambung berlangsung dua pencernaan yang terpisah.Makanan

dikorpus lambung berada dalam bentuk semipadat, karena kontraksi peristaltik didaerah

tersebut terlalu lemak untuk mencampur makanan.Karena makanan tidak bercampur dengan

sekresi lambung di korpus lambung, di sini pencernaan protein minimal. Asam dan pepsin

hanya mampu menyerap permukaan massa makanan. Namun, pencernaan karbohidrat

berlanjut dibagian interior massa makanan dibawah pengaruh amilase liur.3

Pencernaan oleh getah lambung itu sendiri dilaksanakan diantrum lambung, tempat

makanan dicampur secara merata dengan HCl dan pepsin, sehingga pencernaan protein dapat

6

Page 7: Blok 9-Tukak Gaster

dimulai.

Penyerapan alkohol dan aspirin di lambung

Walaupun tidak ada makanan yang diserap dari lambung, terdapat dua bahan non-

nutrien yang diserap secara langsung oleh lambung (etil alkohol dan aspirin).Alcohol bersifat

larut lemak sampai pada tingkat tertentu, sehingga zat ini dapat berdifusi menembus

membrane lipid sel-sel epitel yang melapisi lambung dan memasuki darah melalui kapiler

submukosa. Kategori lain bahan-bahan yang diserap oleh mukosa lambung adalah asam-asam

lemah, terutama asam asetilsalisilat (aspirin).3

Organ yang terlibat dalam pencernaan dilambung saah satunya adalah pankreas.

Seperti pepsinogen, enzim pankreas disintesis oleh retikulum endoplasma dan kompleks

golgi sel asinus. Enzim-enzim pankreas tersebut penting karena mereka mampu mencernakan

hampir semua makanan secara sempurna tanpa bantuan sekresi pencernaan lain. Ketiga jenis

enzim pankreas itu adalah enzim-enzim proteolitik (tripsinogen, kemotripsinogen,

prokarboksipeptidase) yang berperan dalam pencernaan protein; amilase pankreas yang

berperan dalam pencernaan karbohidrat dengan cara serupa dengan amilase liur; lipase

pankreas satu-satunya ezim yang penting dalam pencernaan lemak.3

Pencernaan protein

Pencernaan protein dimulai didalam lambung, disitu pepsin menguraikan beberapa

oktan peptida.Seperti banyak enzim lainnya yang berperan pada pencernaan protein, pepsin

disekresi dalam bentuk precursor inaktif (proenzim) dan diaktifkan di dalam saluran

cerna.Prekursor pepsin dinamakan pepsinogen dan diaktifkan oleh asam hidroklorida

lambung.Mukosa lambung manusia mengandung sejumlah pepsinogen yang saling

berhubungan, yang dapat dibagi menjadi 2 kelompok yang berbeda secara histoimunokimia,

pepsinogen I dan pepsinogen II.Pepsinogen I hanya ditemukan di daerah yang menyekresi

asam, sedangkan pepsinogen II juga ditemukan di daerah pylorus.Sekresi asam maksimal

adahubungannya dengan kadar pepsinogen I.3

Pepsin menghidrolisis ikatan-ikatan antara asam amino aromatik seperti fenilalanin

atau tirosin dan asam amino kedua, sehingga hasil pencernaan peptic adalah berbagai

polipeptida dengan ukuran yang sangat berbeda.Gelatinase yang mencairkan gelatin juga

ditemukan didalam lambung. Kimosin, enzim didalam lambung penggumpal susu juga

dikenal sebagai rennin, ditemukan dalam lambung hewan muda tetapi tidak mungkin pada

manusia.3

7

Page 8: Blok 9-Tukak Gaster

Enzim pencernaan

Getah lambung merupakan cairan jernih bewarna kuning pucat yang mengandung HCl

0,2-0,5% dengan pH 1. Getah lambung terdiri atas 97-99% air dan sisanya musin (lendir)

serta garam anorganik, enzim pencernaan (pepsin dan renin), dan lipase.4

Pepsin merupakan fungsi utama untuk hidrolisis molekul protein menjadi peptide. Yang

diisekresikan dalam bentuk inaktif. Jika diperlukan maka akan berubah bentuk dari

pepsinogen menjadi pepsin.Renin merupakan fungsi utama mengubah kaseinogen menjadi

kasein. Enzim hanya terdapat pada lambung bayi untuk mengolah susu. Lipase merupakan

fungsi utama hidrolisis tri-asilgliserol menjadi asam lemak dan gliserol.5

Kesimpulan

Pada lambung terdapat gerakan peristaltik. Gerakan ini yang mencampur makanan

dengan enzim – enzim yang terdapat pada lambung.Ketika sawar mukosa lambung rusak

maka asam dan pepsin berdifusi ke mukosa, asam ini yang memicu pengeluaran histamin

yang mengakibatkan sekresi asam yang meningkat sehingga kembali berdifusi ke mukosa

dan menghasilkan histamin dan seterusnya seperti ini. Sehingga hal ini sering disebut lingkar

setan dan hal ini yang membuat luka pada lambung.

DAFTAR PUSTAKA

1. Widjaja H.I. Anatomiabdomen. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2011.h.53-8.

2. Bevelander, G. Dasar-dasar histologi. Edisi ke – 8. Jakarta : Penerbit Erlangga; 1998.

h.245-52.

3. Sherwood L. Fisiologi manusia. Edisi ke – 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC; 2001. h. 538-52.

4. Marks, Dawn B. Biokimia kedokteran dasar. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC; 2000. 481-90.

5. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran edisi 20. Jakarta: EGC 2002.

6. http://www.google.co.id/search?

hl=id&cp=17&gs_id=25&xhr=t&q=anatomi+lambung+manusia

8

Page 9: Blok 9-Tukak Gaster

9