gastritis dan tukak lambung

8/12/2019 Gastritis Dan Tukak Lambung

http://slidepdf.com/reader/full/gastritis-dan-tukak-lambung 1/28

GASTRITIS & TUKAK



Mukus

Glikoprotein

FosfolipidaIon bikarbonat

Prostaglandin

Aliran darah mukosa

Regenerasi sel

Heat Shock Protein

AsamPepsin

Makanan

Alkohol

H. pylori

Obat-obatan

NeracaShay & Sun

FAKTOR AGRESIF

FAKTORDEFENSIF

TEORI KESEIMBANGAN SHAY & SUN

pertukakan

penyembuhan



Ulkus Peptikum (UP):

• Lesi / luka dalam jar. mukosa,

submukosa, dst, pada SCBA, yangberhubungan asam lambung, dan

bersifat kronik residif

• Di Indonesia + 10 % dari SindromaDispepsia.

• sebab multifaktorial, patofisiologi:

gangguan keseimbangan fa. agresif vsfa. defensif mukosa



* Khas: Dispepsia tipe ulkus:- nyeri uluhati, tajam, lokasi jelas

- intermiten, lapar, malam hari

- membaik dg. makan/antasid

* Dispepsia tipe lain, nafsu makan turun

* Komplikasi:

- muntah, muntah/berak darah,

- nyeri menghebat, menetap, meluas

2. Tanda fisik

1. Gejala

* Tidak jelas, nyer i tekan uluhati

* Komplikasi (penetrasi, perforasi)



A. Pertimbangan Pengobatan

B. Tujuan Pengobatan

C. Pengobatan Non-Medikamentosa

D. Pengobatan Medikamentosa

E. Pengobatan Komplikasi

F. Pengobatan Jangka Panjang



OBAT-OBAT

TUKAK PEPTIK & GASTRITIS

PENGUAT

FAKTOR DEFENSIF

PENGHAMBAT

FAKTOR AGRESIF

LANGSUNG ADAPTIF

PGE2+PGI2

Mucus

HS protein

• teprenone

TEPRENONE

PGE2

• cetraxate

• misoprostol

• clebopride

Pelapisan

mukosa,

antipepsin

• sucralfate

Antikolinergik

• ex. beladona

• atropine

• hyosciamine

• scopolamine

• pirenzepine

H2-blocker

• cimetidine

• ranitidine

• famotidine

• roxatidine

• nizatidine

PPI

• omeprazole

• lansoprazole

• pantoprazole

• rabeprazole

PARIET

Lain-lain

• antasida

• oxethazaine

STROCAIN

TIPE

INTERMEDIER



Aspirin/ NSAIDs

H. pylori

PepsinGastricacid

AGGRESSIVE FACTORS

Aspirin/ NSAIDs

Prostaglandinproduction

Bicarbonateproduction

Mucusproduction

Acidicenvironment

Neutral environment

Patofisiologi Ulkus Peptik: fa. agresif vs fa.defensif

F. Soemanto PM .



MEKANISMEDEFENSIFLAMBUNG

Lapisan primer(glikoprotein)

Lapisan sekunder(fosfolipida)

Sel epitel

Rongga

lambung

Difusi balik

Pepsin

Asam



ACTIVE STAGE

A1 A2

HEALING STAGE

H1

H2

SCAR STAGE

S1

S2

TAHAPAN PENYEMBUHAN TUKAKSakita-Miwa



KUALITAS PENYEMBUHAN TUKAK

Endoskopi:

Kesembuhan Tahap S2

Histopatologi:

Struktur mikro-arsitektural

Sakita T., et al.: Gastric Ulcer Diagnosis-Gastric and Duodenal Ulcer: 197, 1970



1. Menghilangkan keluhan

2. Mempercepat penyembuhan luka

3. Mengobati komplikasi

4. Mencegah kekambuhanF. Soemanto PM .



Penting mencari:

- faktor-2 yang berperan pada penyakit

- diagnosis dan pengobatan yang sesuai

2. Merubah cara hidup (life style)

Faktor yang perlu diperbaiki a.l.:

- rokok, alkohol, diet, cara makan, dll.

- stress psiko-sosial

1. Pendekatan pribadi

F. Soemanto PM .



1. Antasida

2. Penghambat sekresi asam

a. Anti-muskarinikb. Antagonis H2 -reseptor (H2RA)

c. Penghambat pompa proton (PPI)

3. Sitoproteksi

a. Sucralfateb. Cetraxate

c. Colloidal Bismuth subcitrate

d. Prostaglandin

F. Soemanto PM .



1. Antasida - netrali sir asam lambung

- menghilangkan rasa sakit

2. Anti-kholinergik (muskarinik)

- pirenzepin: selekti f , ES ringan 3. Antagonis reseptor H2 (H2RA)

- Cime-, Rani-, Famo-, Roxa-, Niza-tidin

- sangat efekti f untuk pengobatan UP4. Penghambat pompa proton (PPI)

- Ome-, Lanso-, Panto-, Rabe -prazol

- paling efekti f : UP, eradikasi Hp, GERD

F. Soemanto PM .



PPI

H2RA AM

GastrinHistamin

Acetylcholine

HCL

The acid pump is the final step in gastric acid secretion

F. Soemanto PM .



Obat Dosis (mg) Waktu pengobatan

Ulkus Duodeni 4 Mg 6 Mg 8 MgCimetidin 800 hs 80 96

Ranitidin 150 bid 79 86 93

300 hs 84 95

Famotidin 40 hs 82 93

Roxatidin 75 bid 88

150 hs 77

Obat Dosis (mg) Waktu pengobatan

Ulkus Gaster 4 Mg 8 Mg 12 Mg

Cimetidin 400 bid 70 93Ranitidin 150 bid 63 91 93

300 hs 61 90

Famotidin 40 hs 52 82

Roxatidin 75 hs 84



( H K -ATP ase inhibitors)+ +

* Hambat sekresi asam pada membran

kanalikuli sel parietal (step akhir)

Baik pada keadaan basal & rangsangan

* Daya hambat sekresi asam 24-jam:

PPI >90% ( vs H2RA 50-80% )

* Kesembuhan luka & keluhan lebih cepat

„90% healing’ PPI 4 Mg (vs H2RA 8 Mg) * Omeprasol, Lansoprazol, Pantoprasol,

Rabeprazole .



1. Sucralfate- Sitoproteksi lokal

2. Bismuth colloidal

- sitoproteksi lokal dan daya anti- bakteri terhadap H.pylori

3. Cetraxate, Teprenone

- sitoproteksi sistemik, mukus promoter

4. Prostaglandin (misoprostol)

- sitoproteksi sistemik

- profilaksis pada pengguna AINS



* Paling sering, 15% kasus UP

* Biasanya manula, pengguna AINS

* 20-30% tanpa gejala khas UP

Macam Pengobatan

1. Konservatif

- sitoproteksi, anti-sekresi asam, vasoaktif.2. Terapi Endoskopik

- skleroterapi, hemoklip, koagulasi.

3. Terapi Bedah



1. Perforasi / Penetrasi * Jarang terjadi, 7% kasus UP

* Penetrasi: UD - pankreas, UG - hati. kolon

* Terapi: operasi2. Obstruksi / Retensi Lambung

* Obstuksi pada antrum atau pilorus:

a. Gangguan fungsi: inflamasi, edema b. Mekanik: fibrosis/ stenosis

* Terapi: a. Konservatif

b. Delatasi balon, operasi



F. Soemanto PM .

Faktor

dominan Helicobacterpylori

Kelamin Pria

Usia > 50 th

Riwayat

keluarga UP

Duodenitis

Kadar HCL tinggi

Kadar Pepsinogen

tinggi

Kualitas

Penyembuhan luka

Sosio-ekonomi

kurangFaktor

lain



1. Mencegah kekambuhan UP

2. Mencegah komplikasi UP

B. PILIHAN

1. Terapi penahan kontinyu(profilaksis)

2. Terapi intermiten

a. Bila timbul keluhan (on demand)

b. Musim (seasonal)c. Mingguan (weekend)

3. Terapi “kuratif” tunggal

(terapi eradikasi H.pylori)

A. TUJUAN



Eradication of H.pylori results in long-term

remission of peptic ulcer disease

Duodenal ulcer Gastric ulcer

Patients in remission

H.pylori eradicated

H.pylori positive

H.pylori eradicated

H.pylori positive

Patients in remission

Years after terminationof treatment

Months after terminationof treatment

0 2 4 6 8 10 12

%100

75

50

25

0

%100

75

50

25

0

0 0.5 1 1.5 2

Miehlke et al, 1995; Axcon et al, 1997



Terapi standar

A. 1. PPI + Amoksilin + Klaritromisin

2. PPI + Metronidazol + Klaritromisin

3. PPI + Metronidazol + Tetrasiklin

B. Dosis Penghambat Pompa Proton:

Omeprazol 20 mg Lansoprazol 30 mg

Pantoprazol 40 mg Rabeprazol 10 mg C. Dosis Antibiotika:

Amoksilin 1000 mg Klaritromisin 250-500 mg

Metronidazol 500 mg Tetrasiklin 250-500 mg

PPI + 2 antibiotika, dosis 2 x sehari, lama 7 hari

gastritis dan tukak lambung

Documents