blok 9
DESCRIPTION
disgestiveTRANSCRIPT
Mekanisme Sistem Pencernaan
Dyah Ratnaningtyas
102012131
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Terusan Arjuna No. 6, Jakarta 11510
PENDAHULUAN
Sistem pencernaan merupakan suatu sistem yang sangat penting dalam keberlangsungan
hidup seseorang, karena sistem ini mempunyai fungsi menyediakan makanan, air dan
elektrolit bagi tubuh dari nutrien yang dicerna sehingga mudah di absorpsi.
Sistem pencernaan ini terdiri dari saluran pencernaan yang mempunyai fungsi khusus. Tanpa
adanya saluran pencernaan ini makanan yang dimakan mungkin tidak bisa dicerna dan tubuh
tidak mendapatkan nutrisi.
Sistem pencernaan bekerja secara mekanik dalam menghaluskan makanan dan bekerja secara
kimia dalam memecah molekul-molekul makanan sehingga dapat diserap bagi tubuh.
Sistem pencernaan juga dapat kehilangan fungsinya atau rusak apabila tidak dijaga dengan
baik, hal ini akam menimbulkan banyak gangguan bagi organ-organ lain.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus
halus, usus besar, rektum dan anus.Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang
terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu. Dalam skenario
dikatakan bahwa seorang mahasiswa B 19 tahun, merasa mual, kembung dan nyeri ulu hati.
Dia tidak pernah sarapan pagi dan selalu minum kopi. Oleh dokter didiagnosa menderita
penyakit lambung. Dari skenario tersebut, organ terkait adalah lambung .
1
Pembahasan
Struktur makroskopis, mikroskopis organ pencernaan
Gambar 1. Pencernaan
Lambung
Lambung adalah organ berbentuk J, terletak pada bagian superior kiri rongga abdomen di
bawah diafragma. 1 berupa kantong penyimpanan makanan. Lambung terdiri dari tiga bagian
yaitu : kardiak (bagian atas), fundus (bagian tengah) dan pilorus (bagian akhir).2
- Fundus adalah bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut esophagus
- Badan lambung adalah bagian yang berdilatasi di bawah fundus, yang membentuk
duapertiga bagian lambung. Tepi medial badan lambung yang konkaf disebut kurvatur
kecil, tepi lateralnya yang konfeks di sebut kurvatura besar.
- Bagian pylorus lambung menyempit di ujung bawah lambung dan membuka ke
duodenum. Antrum pylorus mengarah ke mulut pylorus yang dikelilingi sfingter pylorus
muskularis tebal.
Lambung melakukan gerakan peristaltik untuk meremas dan mengaduk makanan yang
masuk. Di dalam lambung terdapat kelenjar yang menghasilkan enzim pencernaan seperti
asam khlorida (HCl), enzim pepsin dan enzim renin. Enzim ptialin dalam air ludah tidak
2
dapat bekerja di dalam lambung karena terlalu asam (pH sekitar 1,5 sampai 3). Makanan
berada di lambung kira-kira 3 sampai 4 jam atau sampai 7 jam untuk bahan makanan yang
mengandung banyak lemak. Makanan yang sudah hancur sedikit demi sedikit masuk ke usus
halus. Di gaster terdapat 2 sfingter yaitu gastereshopagus yang menghubungkan gaster
dengan eshopagus, dan sfingter pilorus yang menghubungkan gaster dengan deudonum.1,2 Di
lambung terdapat rugae yang terdiri dari mukosa dan submukosa lambung. Gaster merupakan
pembesaran tractus digestivus yang berbentuk sebagai kantong. Dalam keadaan kosong ruang
di dalamnya tidak jauh lebih besar daripada ruang usus. Makanan dan minuman dari
eosophagus akan bermuara dalam cardia. Disebelah kiri cardia, dinding ventriculus sedikit
lebih membesar, dimana terdapat fundus ventriculi. Sisi yang melengkung di sebelah kanan
dan kiri masing-masing disebut sebagai curvatura minor dan curvatura mayor. Kedua sisi ini
membatasi permukaan facies anterior dan fascies pesterior. Bagian terbesar yaitu corpus
ventriculi yang melanjutkan diri dengan menyempit disebut pylorus ventriculi. Selanjutnya
pylorus akan bermuara dalam duodenum.3
Gambar 2. Lambung
struktur mikroskopisnya Lambung terdiri dari empat lapisan: 4
- Lapisan peritoneal luar yang merupakan lapisan serosa.
- Lapisan muskularis yang terdiri atas tiga lapisan,
1. serabut longitudinal, yang tidak dalam dan bersambung dengan otot oesophagus
2. serabut sirkuler yang paling tebal dan terletak di pilorus serta membentuk otot
sfingter dan berada dibawah lapisan pertama3
3. serabut oblik yang terutama dijumpai pada fundus lambung dan berjalan dari
orifisium cardiac, kemudian membelok ke bawah melalui kurvatura minor
(lengkung kecil).
- Lapisan submukosa yang terdiri atas jaringan areolar berisi pembuluh darah dan
saluran limfe.
- Lapisan mukosa yang terletak di sebelah dalam, tebal, dan terdiri atas banyak kerutan
atau rugae, yang hilang bila organ itu mengembang karena berisi makanan. Membran
mukosa dilapisi epitelium silindris dan berisi banyak saluran limfe. Semua sel-sel itu
mengeluarkan sekret mukus. Permukaan mukosa ini dilintasi saluran-saluran kecil
dari kelenjar-kelenjar lambung. Semua ini berjalan dari kelenjar lambung tubuler
yang bercabang-cabang dan lubang-lubang salurannya dilapisi oleh epitel silinder.
Epitel ini bersambung dengan permukaan mukosa dari lambung. Epitel dari bagian
kelejar yang mengeluarkan sekret berubah-ubah dan berbeda-beda di beberapa daerah
lambung.
Gambar 3.Struktur Lambung
Fungsi Lambung
1. Penyimpanan makanan. Kapasitas lambung normal memungkinkan adanya interval waktu
yang panjang antara saat makan dan kemampuan menyimpan makanan dalam jumlah
besar sampai makanan ini dapat terakomodasi di bagian bawah saluran. Lambung tidak
memilikiperan mendasar dalam kehidupan dan dapat di angkat, asalkan makanan yang di
makan sedikt dan seriang
2. Produksi kimus. Aktivitas lambung menyebabkan terbentuknya kimus(massa homogen
setengah cair, berkadar asam tinggi yang berasal dari bolus) dan mendorongnya ke dalam
duodenum.
3. Digesti protein. Lambung memulai digesti protein melalui sekresi tripsin dan asam klorida.4
4. Produksi mucus. Mucus yang dihasilkan oleh kelenjar membentuk bariel setebal 1 mm
untuk melindungi lambung terhadap aksi pencernaan dari sekresinya sendiri.
5. Produksi factor intrinsic
- Factor intrinsic adalah glikoprotein yang disekresi sel parietal
- Vitamin B12, di dapat dari makanan yang dicerna di lambung, terikat pada factor
intrinsic. Kompleks factor intrinsic vitamin B12 dibawa ke ileum usus halus, tempat
vitamin B12 diabsorbsi.
6. Absorpsi. Absorpsi nutrient yang berlangsung dalam lambung hanya sedikit. Beberapa
obat larut lemak (aspirin) dan alcohol diabsorpsi pada dinding lambung. Zat terlarut dalam
ait terabsorpsi dalam jumlah yang tidak jelas.
Mekanisme Sistem Pencernaan
Fungsi utama sistem pencernaan adalah untuk memindahkan zat gizi atau nutrien, air, dan
elektrolit dari makanan yang kita makan ke dalam lingkungan internal tubuh. Dalam proses
memindahkan zat tersebut sistem pencernaan melaksanakan 4 proses mendasar, yaitu
motilitas, sekresi, digesti/pencernaan, dan absorpsi/penyerapan. 5
1. Motilitas
Kontraksi otot mencampur dan mendorong isi saluran pencernaan, otot polos di dinding
saluran pencernaan secara terus menerus berkontraksi dengan kekuatan rendah yang
disebut dengan tonus. Tonus ini penting untuk mempertahankan agar tekanan pada isi
saluran pencernaan tetap dan untuk mencegah dinding saluran pencernaan melebar
secara permanen setelah mengalami distensi (peregangan). Dalam proses motilitas terjadi
dua gerakan :
• Gerakan propulsif
yaitu gerakan mendorong atau memajukan isi saluran pencernaan sehingga berpindah
tempat ke segmen berikutnya, dimana gerakan ini pada setiap segmen akan berbeda
tingkat kecepatannya sesuai dengan fungsi dari regio saluran pencernaan, contohnya
gerakan propulsif yang mendorong makanan melalui esofagus berlangsung cepat tapi
sebaliknya di usus halus tempat utama berlangsungnya pencernaan dan penyerapan
makanan bergerak secara sangat lambat.
• Gerakan mencampur
gerakan ini mempunyai 2 fungsi yaitu mencampur makanan dengan getah pencernaan
dan mempermudah penyerapan pada usus. Yang berperan dalam kedua gerakan ini
5
salah satunya yaitu muskularis eksterna suatu lapisan otot polos utama disaluran
pencernaan yang mengelilingi submukosa. Di sebagian besar saluran pencernaan
lapisan ini terdiri dari dua bagian yaitu lapisan sirkuler dalam dan lapisan longitudinal
luar. Serat-serat lapisan otot polos bagian dalam berjalan sirkuler mengelilingi
saluran, kontraksi serat-serat sirkuler ini menyebabkan kontriksi, sedangkan kontraksi
serat-serat di lapisan luar yang berjalan secara longitudinal menyebabkan saluran
memendek, aktivitas kontraktil lapisan otot polos ini menghasilkan gerakan propulsif
dan mencampur.
2. Sekresi
Sejumlah getah pencernaan disekresikan ke lumen saluran pencernaan oleh kelenjar
eksokrin. Sekresi pencernaan terdiri dari air, elektrolit, dan konstituen organik spesifik
seperti enzim, garam empedu, atau mukus. Sekresi ini memerlukan ATP, baik untuk
transport aktif bahan-bahan ke dalam sel maupun untuk sintesis produk sekretorik oleh
Retikulum Endoplasma. Sekresi tersebut dikeluarkan ke lumen saluran pencernaan
karena adanya rangsangan saraf atau hormon yang sesuai.
3. Digesti/pencernaan
proses penguraian makanan dari struktur yang kompleks menjadi satuan-satuan yang
lebih kecil sehingga dapat diserap oleh enzim-enzim yang diproduksi didalam sistem
pencernaan. Pencernaan dilakukan melalui proses hidrolisis enzimatik. Dengan
menambahkan H2O di tempat ikatan, enzim dalam sekresi pencernaan memutuskan
ikatan-ikatan yang menyatukan subunit-subunit. Karbohidrat atau polisakarida menjadi
monosakarida, lemak yang pada umumnya adalah trigliserida dipecah menjadi
monogliserida dan asam lemak, sedangkan protein diubah menajdi asam-asam amino.
4. Absorbsi
Setelah proses digesti molekul-molekul yang telah menjadi satuan-satuan kecil dapat
diabsorpsi bersama dengan air, vitamin, dan elektrolit, dari lumen saluran pencernaan
kedalam darah atau limfe. Absorpsi sebagian besar terjadi di usus halus.
Sistem Penceraan pada Organ
Mulut
Hal pertama dalam proses pencernaan adalah mengunyah, motilitas yang dilakukan mulut
melibatkan pengirisan, penggilingan, dan pencampuran makanan oleh gigi. Fungsi
mengunyah adalah untuk menggiling dan memecahkan makanan menjadi potongan yang
6
lebih kecil sehingga makanan mudah untuk ditelan , untuk mencampur makanan dengan liur,
dan untuk merangsang kuncup kecap. Yang terakhir tidak saja menghasilkan rasa nikmat
kecap yang subyektif tetapi juga, melalui mekanisme feed forward, secara refleks
meningkatkan sekresi liur, lambung, pankreas, dan empedu untuk persiapan bagi kedatangan
makanan.5
Liur, merupakan saliva hasil sekresi yang berkaitan dengan mulut. Liur mengandung 99,5%
H2O dan 0,5% elektrolit dan protein. Protein yang terpenting adalah amilase, mukus, dan
lisozim Sekresi liur yang terjadi secara terus-menerus tanpa adanya rangsangan yang
ditimbulkan oleh stimulasi konstan tingkat rendah oleh ujung saraf simpatis yang berakhir di
kelenjar liur. Sekresi basal ini penting untuk menjaga mulut dan tenggorokan agar selalu
basah.
Motilitas yang berkaitan dengan faring dan esofagus adalah menelan. Menelan sebenarnya
adalah keseluruhan proses pemindahan makanan dari mulut melalui esofagus hingga ke
lambung.5 Tekanan bolus di faring merangsang reseptor tekanan di faring yang kemudian
mengirim impuls aferen ke pusat menelan di medula. Pusat menelan kemudian secara refleks
mengaktifkan serangkaian otot yang terlibat dalam proses menelan. Terjadi gelombang
peristaltik pada esofagus mendorong bolus menuju sfingter esofagus bagian distal, kemudian
menuju lambung. Peristaltik mengacu pada kontraksi berbentuk cincin otot polos sirkuler
yang bergerak secara progresif ke depan dengan gerakan mengosongkan, mendorong bolus di
depan kontraksi. Dengan demikian pendorongan makanan melalui esopagus adalah proses
aktif yang tidak mengandalkan gravitasi. Sekresi esofagus seluruhnya bersifat protektif dan
berupa mukus, mukus disekresikan disepanjang saluran pen cernaan.
Lambung
- Sekresi
Mukosa lambung mempunyai dua tipe kelenjar tubular yang penting, yaitu kelenjar
Oksintik (disebut juga kelenjar gastrik) dan kelenjar pilorik. Kelenjar oksintik menyekresi
asam hidroklorida, pepsinogen, faktor intrinsik, dan mukus. Kelenjar pilorik terutama
menyekresi mukus untuk melindungi mukosa pilorus dari asam lambung. Kelenjar pilorik
juga menyekresi hormon gastrin.1
Sel-sel parietal secara aktif mengeluarkan HCl ke dalam lumen kantung lambung, hal ini
menyebabkan pH lumen turun sampai 2.
7
HCl membantu fungsi pencernaan, antara lain:
1. Mengaktifkan prekursor enzim pepsinogen menjadi enzim aktif pepsin.
2. Membantu penguraian serat otot dan jaringan ikat, sehingga partikel makanan
berukuran besar dapat dipecah menjadi partikel kecil.
3. Bersama dengan lisososm mematikan sebagian besar mikroorganisme yang masuk
bersama makanan.
Pepsinogen merupakan enzim inaktif yang disintesa oleh aparatus golgi dan retikulum
endoplasma kemudian disimpan di sitoplasma dalam vesikel sekretorik yang dikenal
dengan granula zimogen. Pepsinogen mengalami penguraian oleh HCl menjadi enzim
bentuk aktif yaitu pepsin. Sekresi mukus berfungsi sebagai sawar protektif dari cedera
terhadap mukosa lambung karena sifat lubrikalis dan alkalisnya dengan menetralisasi HCl
yang terdapat didekat mukosa lambung. Hormon gastrin disekresikan oleh sel-sel gastrin
( G sel ) yang terletak di daerah kelenjar pilorus lambung, gastrin merangsang peningkatan
sekresi getah lambung yang bersifat asam, dan mendorong pertumbuhan mukosa lambung
dan usus halus, sehingga keduanya dapat mempertahankan kemampuan sekresi mereka.6
- Motilitas
Motilitas lambung bersifat kompleks dan dikontrol oleh beberapa faktor, terdapat 4 aspek
motilitas lambung:
1. Pengisian lambung: Volume lambung jika kosong sekitar 50 ml, tetapi organ ini dapat
mengembang hingga kapasitasnya mencapai sekitar 1 liter ketika makan. Akomodasi
perubahan volume ini akan menyebabkan ketegangan pada dinding lambung dan
meningkatkan tekanan intralambung, tapi hal ini tidak akan terjadi karena adanya
faktor plastisitas otot polos lambung dan relaksasi resesif lambung pada saat terisi.
Plastisitas adalah kemampuan otot polos mempertahankan ketegangan konstan dalam
rentang panjang yang lebar, dengan demikian pada saat serat-serat otot polos lambung
teregang pada pengisian lambung, serat-serat tersebut melemas. Peregangan dalam
tingkat tertentu menyebabkan depolarisasi sel-sel pemacu, sehingga mendekati
potensial istirahat yang membuat potensial gelombang lambat mampu mencapai
ambang dan mencetuskan aktivitas kontraktil.
2. Penyimpanan lambung: Selama makanan masuk ke lambung, makanan membentuk
lingkaran konsentris makanan di bagian oral lambung, makanan yang paling baru
terletak paling dekat dengan pembukaan esofagus dan makanan yang yang paling
akhir terletak paling dekat dengan dinding luar lambung. Normalnya bila makanan
8
meregangkan lambung refleks vasovagal dari lambung ke batang otak dan kemudian
kembali ke lambung akan mengurangi tonus di dalam dinding otot korpus lambung
sehingga dinding menonjol keluar secara progresif, menampung jumlah makanan
yang makin lama makin banyak sampai suatu batas saat lambung berelaksasi
sempurna, yaitu 0,8 sampai 1,5 liter.
3. Pencampuran lambung: Kontraksi peristaltik lambung yang kuat merupakan penyebab
makanan bercampur dengan sekresi lambung dan menghasilkan kimus. Setiap
gelombang peristaltik antrum mendorong kimus ke depan ke arah sfingter pilorus.
Apabila kimus terdorong oleh kontraksi peristaltik yang kuat akan melewati sfingter
pilorus dan terdorong ke duodenum tetapi hanya sebagian kecil saja. Sebelum lebih
banyak kimus dapat diperas keluar, gelombang peristaltik sudah mencapai sfingter
pilorus menyebabkan sfingter berkontraksi lebih kuat, menutup dan menghambat
aliran kimus ke dalam duodenum. Sebagian besar kimus antrum yang terdorong ke
depan tapi tidak masuk ke duodenum berhenti secara tiba-tiba pada sfingter yang
tertutup dan bertolak kembali ke dalam antrum, hanya untuk didorong ke depan dan
bertolak kembali pada saat gelombang peristaltik yang baru datang. Gerakan maju
mundur tersebut disebut retropulsi, menyebabkan kimus bercampur secara merata di
antrum.
4. Pengosongan lambung: Kontraksi peristaltik antrum, selain menyebabkan
pencampuran lambung juga menghasilkan gaya pendorong untuk mengosongkan
lambung. Jumlah kimus yang masuk ke duodenum pada setiap gelombang peristaltik
sebelum sfingter pilorus tertutup tergantung pada kekuatan peristaltik. Intensitas
peristaltik antrum sangat bervariasi tergantung dari pengaruh berbagai sinyal dari
lambung dan duodenum.1,6
Intestinum tenue ( usus halus )
Motilitas
Segmentasi adalah metode motilitas utama usus halus yaitu proses mencampur dan
mendorong secara perlahan kimus, dengan cara kontraksi bentuk cincin otot polos sirkuler di
sepanjang usus halus, diantara segmen yang berkontraksi terdapat daerah yang berisi kimus.
Perjalanan isi usus biasanya memerlukan waktu 3-5 jam untuk melintasi seluruh panjang usus
halus, sehingga tersedia cukup waktu untuk berlangsungnya proses pencernaan dan
penyerapan.1
9
Sekresi
Sekresi usus halus tidak mengandung enzim pencernaan, kelenjar eksokrin yang terletak di
mukosa usus halus mengeluarkan sekitar 1,5 liter larutan garam dan mukus cair (sukus
enterikus) ke dalam lumen. Mukus berfungsi sebagai proteksi dan lubrikasi.
Digestive
Pencernaan di dalam lumen usus halus dilaksanakan oleh enzim-enzim pankreas dan sekresi
empedu. Enzim pankreas meyebabkan lemak direduksi menjadi satuan-satuan monogliserida
dan asam lemak bebas yang dapat diserap, protein diuraikan menjadi fragmen peptida kecil
dan beberapa asam amino, dan karbohidrat direduksi menjadi disakarida dan beberapa
monosakarida.3
Absorbsi
Semua produk pencernaan karbohidrat, protein dan lemak serta sebagian besar elektrolit,
vitamin dan air dalam keadaan normal diserap oleh usus halus. Sebagian besar penyerapan
berlangsung di duodenum dan jejenum, dan sangat sedikit yang berlangsung di ilieum.
Intestinum crassum ( usus besar )
Rata-rata kolon menerima sekitar 500 ml kimus dari usus halus setiap harinya, isi usus yang
disalurkan ke kolon terdiri dari residu makanan yang tidak dapat dicerna (misal selulosa),
komponen empedu yang tidak diserap dan sisa cairan, bahan ini akhirnya yang disebut feses.
Motilitas
Motilitas yang terjadi pada kolon adalah kontraksi haustra yaitu gerakan mengaduk isi kolon
dengan gerakan maju mundur secara perlahan yang menyebabkan isi kolon tersalurkan ke
mukosa absortif. Peningkatan motilitas terjadi setiap 3-4 kali sehari setelah makan yaitu
terjadi kontraksi simultan segmen-segmen besar di kolon asendens dan transversum sehingga
feses terdorong sepertiga sampai seperempat dari panjang kolon, gerakan ini disebut gerakan
massa yang mendorong isi kolon ke bagian distal usus besar sebagai tempat defekasi.
Sewaktu gerakan masa di kolon mendororng isi kolon ke dalam rektum, terjadi peregangan
rektum dan merangsang reseptor regang di dinding rektum serta memicu refleks defekasi.1
Sekresi
Sekresi kolon terdiri dari larutan mukus alkalis (HCO3-) yang fungsinya adalah melindungi
mukosa usus besar dari cedera kimiawi dan mekanis, juga menghasilkan pelumasan untuk
memudahkan feses lewat.
10
Absorbsi
Dalam keadaan normal kolon menyerap sebagian besar garam dan air. Natrium zat yang
paling aktif diabsorpsi dan, Klorida diabsorpsi secara pasif mengikuti penurunan gradien
listrik, dan air diabsorpsi secara osmosis.
Proses pencernaan makanan ( zat makanan )
- Karbohidrat
Tersusun dari Carbon (C), Hidrohen (H) dan Oksigen (O).
Fungsi :
1. Penghasil energy. Setiap 1 gram karbohidrat mengandung sebesar 4,1 kalori.
2. Menjaga keseimbangan asam dan basa di dalam tubuh.
3. Bahan pembentuk senyawa organik lain, seperti Protein dan Lipid/Lemak.
4. Berperan penting dalam metabolisme tubuh. Karbohidrat diserap dengan mudah oleh
tubuh dalam bentuk yang paling sederhana yaitu glukosa (C6H10O6). Kadar glukosa
normal dalam tubuh berkisar 70 – 100 mg/100 ml darah. Bila kadar glukosa dibawah
normal disebut hipoglikemia dan bila diatas batas normal disebut hiperglikemia.
Kelebihan glukosa akan disimpan dalam hepar/hati dalam bentuk glikogen.1
- Protein
Protein tersusun dari unsur-unsur C, H, O dan Nitogen (N). Beberapa protein juga
mengandung Phosphor (P), dan Sulfur/belerang (S). Penyusun paling sederhana adalah
asam amino yang akan mudah diserap oleh tubuh. Berdasarkan macamnya asam amino
dibedakan menjadi dua yaitu asam amino esensial dan asam amino nonesensial yang
berbeda dari proses pencernaannya, asam amino esensial: Tidak dapat diproses secara
alami oleh tubuh. Harus dibantu dari makanan, dan asam amino nonesensial: Dapat
diproses dalam tubuh secara alami. Berdasarkan dari sumbernya dibedakan jadi Protein
nabati yaitu protein yang berasal dari tumbuhan dan Protein hewani yaitu protein yang
berasal dari hewan. Dalam 1 gram protein mengandung 4,1 kalori. Kebutuhan protein
manusia adalah 1gr/kg berat badan. Kebutuhan rata-rata orang Indonesia adalah 46,2
gram/orang/hari.
Fungsi protein:
1. Penghasil energy.
2. Perbaikan dan pemelihraan sel yang rusak dan pembangun sel.
11
3. Pengatur, penjaga keseimbangan asam-basa dan cairan dalam jaringan dan pembuluh
darah.
4. Pengatur dan melaksanakan metabolisme tubuh.
5. Membantu tubuh dalam menghancurkan atau menetralkan zat asing yang masuk
dalam tubuh.
6. Penghasil substansi penting seperti hemoglobin, enzim,antibody dan hormone.
Kelebihan asam amino tidak dapat disimpan karena bersifat racun yaitu Ureum
(NH3). Dan diolah dengan cepat oleh hati serta dikeluarkan oleh ginjal dalam bentuk
urine.1
- Lemak
Lemak Tersusun dari unsur C, H, O. Perbedaan dengan karbohidrat adalah kandungan
Oksigennya lebih sedikit dan jumlah Hidrogennya lebih banyak. Lipid disimpan di bawah
kulit dan setiap 1 gram mengandung 9,3 kalori. Merupakan sumber energi yang terbesar
bagi tubuh. Diserap oleh tubuh dalam bentuk asam lemak dan gliserol. Dapat disimpan
oleh tubuh bila kelebihan lemak, dibagian bawah kulit. Bersadarkan sumbernya lemak
dibagi menjadi dua yaitu Lemak nabati yaitu lemak yang berasal dari tumbuhan, dan
Lemak hewani yaitu lemak yang berasal dari hewan. Lemak dapat dibedakan berdasarkan
tingkat kejenuhannya yaitu Asam lemak jenuh yaitu asam lemak yang dapat disintesis
sendiri oleh tubuh dengan bahan baku dari makanan. Umumnya berbentuk padat dan
terdapat pada hewan. Asam lemak tidak jenuh yaitu asam lemak yang tidak dapat
disintesis sendiri oleh tubuh, sehingga harus diperoleh dari luar/bahan makanan.
Umumnya berbentuk cair dan terdapat pada lemak nabati.
Fungsi lemak:
1. Sumber energi terbesar.
2. Pelarut vitamin A, D, E dan K.
3. Pelindung organ dalam tubuh.
4. Pelindung tubuh dari suhu rendah.
5. Cadangan makanan yang disimpan di bagian bawah kulit.
6. Komponen bagian sel tertentu seperti membrane sel. Jumlah lemak yang dibutuhkan
oleh tubuh sekitar 20 – 25 % dari jumlah kalori yang dibutuhkan tiap hari.1
12
PENUTUP
Kesimpulan
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus
halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang
terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu. Jika pada salah
satu organ tersebut tidak menjalankan fungsinya dengan baik maka akan terjadi gangguan.
HCL membantu dalam proses pencernaan, Pada skenario dikatakan wanita mengeluh nyeri
ulu hati dan mual, hal itu dikarnakan sekresi HCL pada lambung yang berlebihan sehingga
wanita tersebut mual.
Daftar Pustaka
1. Sloane E. Sistem Pencernaan. dalam: Widyastuti P, editor. Anatomi dan Fisiologi.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2004. hlm. 281-7.
2. William L, Wilkins. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi ke-6.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2006.
3. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-11. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC; 2008. hlm. 439-50
4. Pearce EC. Sistem Pencernaan . dalam: Handoyo SY, editor. Anatomi dan
Fisiologi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2009. hlm. 218
5. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta:Penerbit
Buku Kedokteran EGC; 2011. hlm . 641-92.
6. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-20. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2002.
13