blok 5

Upload: wiyogo

Post on 10-Jan-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Dislokasi yang Terjadi di Sendi, Tulang, Otot pada Rahang BawahWiyogoMahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJln Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510. Tlp: (021) 5694-2061, fax : (021) 563-1731

AbstakTulang adalah salah satu jaringan yang paling kuat pada tubuh manusia, dan juga melindungi organ-organ vital manusia. Tulang sendiri merupakan tempat melekatnya otot rangka sehingga tubuh dapat digerakan. Dalam seluruh kegiatan manusia diperlukan peran penting dari tulang dan otot. Apabila salah satu mengalami gangguan, maka aktivitas manusia itu sendiri menjadi terganggu dan tidak maksimal karena satu sama lain saling berhubungan. Begitu juga dengan tulang di rahang dan mulut kita, atau mandibula tahang bawah kita. Jika tmembuka dan menutup mulut terlalu ekstrim makan akan dapat mengakibatkan dislokasi pada tulang ini.kata kunci : tulang, otot, sendi, rahang bawah, mandibula

Abstract Bone is protect the vital organs of human. This important role is bone itself are where the muscles attach to the body frame can be moved and can respond to a wide variety of existing impuls the surrounding. required in all human activities important role of bone and muscle. When one was down, then human activity itself becomes distracted and not maximized because relate to one another. Likewise with our mouth bone, or mandible under our casks. If that oppened and shut your mouth will eat too extreme can result in the dislocation of this bone.Keywords: bone, muscles, mandibula, joints.

PendahuluanDalam tubuh manusia, terdapat berbagai macam tulang, otot dan juga sendi didalamnya. Manusia juga dilengkapi dengan organ-organ lain dengan kegunaan masing-masing. Di dalam bagian mulut manusia misalnya, mulut merupakan salah satu struktur tubuh manusia yang paling kompleks. Dimana terdapat tulang, otot dan persendian yang memungkinkan mulut dapat menguyah makanan serta fungsi lainya. Namun, sering dalam kehidupan sehari-hari manusia melakukan banyak aktivitas yang berlebihan yang dapat menyebabkan gangguan fungsional pada tulang. Dalam melakukan gerak, sering kali terjadi dislokasi. Dislokasi bisa terjadi karena aktifitas yang berlebihan misalnya terkena pukulan keras ketika rahang sedang terbuka, menguap, dan tertawa terlalu lebar. Dislokasi sendiri adalah keadaan dimana terjadi perubahan dari letak suatu tulang terhadap tulang lainnya yang membentuk persendian. Dengan makalah ini penulis mencoba untuk menjelaskan mengenai sturktur tulang sendi dan otot pada mulut, jaringan ikat yang berperan di dalamnya, mekanisme pergerakan di dalam mulut, dan juga sumber energi untuk pergerakan otot di dalam mulut tersebut .Makalah ini di buat untuk mengetahui struktur anatomi dari rahang atau mandibula, fisiologis dari otot dan pergerakan sendi, kontraksi dan relaksasi otot yang berperan, dan histologi yang membahas tentang jaringan ikat.PembahasanRangka muka terdiri atas tulang mandibula, maksila, nasal, palatina, lakrimal, dan vomer. Mandibula yang tunggal membentuk rahang bawah. Mandibula merupakan satu-satunya tulang yang dapat bergerak. Mandibula tersusun atas bagian badan, yang membentuk dagu dan berisi gigi bawah dan atas dua bagian tegak yang disebut ramus yaitu sebelah kiri dan kanan dan bersatu pada badan rahang pada angulus mandibulae atau sudut rahang. Disebelah atas ramus berakhir menjadi dua prossesus koronoideus di depan dan prossesus kondiloideus yang biasa sering sebut sebagai caput mandibula. Kepala mandibula membentuk sendi dengan tulang temporal dan menjadi sendi mandibula.1,2Sendi yang terdapat pada mandibula yaitu articulatio temporomandibularis yang mempunyai ciri khusus mengandung discus articularis jaringan fibrosa di antara tulang. Discus articularis adalah lembar cekung ganda dari jaringan ikat fibrosa avaskular yang membagi kedalam ruang sendi anterior dan posterior. Pada tepi anterior, ia menyatu dengan serabut otot pterygoid lateral dan bagian posterior melekat pada jaringan ikat longgar (zona bilaminar) yang mengandung saraf dan dilapisi dengan membran sinovial, dan mempunyai otot utama yaitu otot mastikasi masseter, temporalis, dan pterygoideus. Otot masseter adalah otot tebal dan kuat untuk menutup rahang dengan cara menarik dan mengangkat mandibula ke belakang, dan menimbulkan gerakan membuka dan menutup mulut, gerakan memutar atau menggiling, dan protrusi rahang bawah.1,3Struktur Tulang, Otot, dan Sendi Secara makroskopik tulang dalam mulut ada mandibula.Mandibula merupakan bagian tulang yang paling rentan mengalami fraktur pada trauma facialis. Dari keseluruhan struktur mandibula, bagian yang terlemah adalah daerah sub kondilar, angulus mandibula dan region mentalis. Fraktur subkondilar banyak dijumpai pada anak-anak sedangkan fraktur angulus sering dijumpai pada remaja dan dewasa muda.2 Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuan berkontraksi . otot memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika berelaksasi. Kontraksi otot terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan , sedangkan relaksasi otot terjadi jika otot sedang beristirahat. Otot dapat dibedakan menjadi 3 yaitu otot polos, otot rangka (lurik), dan otot jantung. Ketiga otot ni memiliki cirri khas masing-masing yang dapat membedakannya.Tulang tersusun sedemikian rupa sehingga pada posisi berdiri di mana garis berat tubuh darivertex(puncak kepala) akan diteruskan ke sendi panggul terus ke sendi panggul terua ke kaki. Pada keadaan ini tubuh dapat berdiri tanpa dibantu otot. Rangka manusia dilihat dari anterior dan posterior. Ossa Frontalis terutama membentuk dahi (tulang dahi), os. Parietalis membentuk puncak kepala (tulang ubun-ubun), sedangkan ossa Temporal merupakan tulang di sisi kepla, dan ossa Occipitalis adalah tulang belakang kepala. Ossa zygomaticus membentuk pipi (tulang pipi), ossa maxilla adalah tulang rahang atas, sedangkan os mandibula (tulang rahang bawah). Clavicula adalah tulang selangka, sedangkan os scapulaadalah tulang belikat. Bagian tulang lengan atas (ossa humerus) yang membentuk persendian dengan tulang belikat dinamakan caput humeri (caput = kepala).1,5Jaringan Ikat atau ligamen pada sendi temporomandibulaSendi temporomandibula ini berdekatan dengan meatus auditorius externus dengan telinga tengah dan telinga bagian dalam. Ligamen malleolar anterior melekat pada prosessus anterior dari malleolus dibagian superior, sementara bagian inferior menyatu dengan kapsula sendi dan ligamentum sphenomandibulare, yang melekat pada lingual mandibula.6

Gambar 1. Struktur MandibulaLigamen kapsul adalah jaringan fibrous elastis tipis yang melekat pada pinggiran permukaan artikular. Fibrous berorientasi vertikal dan tidak menahan gerakan secara bersamaan. Fungsi dari ligamen yang membentuk Sendii Temporomandibula ini adalah sebagai alat untuk menghubungkan tulang temporal dengan prosesus kondiloideus dari tulang mandibula serta membatasi gerak mandibula membuka, menutup mulut, pergerakan ke samping, dan gerakan lain. Ligamen yang menyusun sendi tempomandibula terdiri dari ligamen temporo mandibular, ligamen spheno mandibular, dan ligamen stylo mandibular.7Gerakan pada mandibula Gerakan mandibula dalam hubungannya dengan rahang atas dapat dibedakan menjadi gerakan membuka yang mempunyai mekanisme M.pterygoideus lateralis menarik processus condilaris ke depan menuju eminentia articularis. Pada saat bersamaan serabut posterior M. Temporalis harus relaks dan keadaan ini diikuti dengan relaksasi M. Masseter, serabut anterior M. Temporalis dan M. Pterygoideus Medialis yang berlangsung cepat dan lancar. Keadaan ini akan memungkinkan mandibula berotasi di sekitar sumbu horizontal sehingga proseccus condilaris akan bergerak ke depan sedang angulus mandibula bergerak ke belakang. Dagu akan terdepresi, keadaan ini dibantu dengan gerak membuka yang kuat oleh M. Digastricus, M. Geniohyoideus, dan M. Mylohyoideus yang berkontraksi terhadap os. Hyoid. dan gerakan menutup yang mempunyai mekanisme rahang dapat menutup pada berbagai posisi. Mulai dari menutup pada posisi protusi penuh sampai menutup pada keadaan Processus Condylaris berada pada posisi paling posterior dalam fossa Mandibula. Pada posisi protusi memerlukan kontraksi M. Pterygoideus Lateralis yang dibantu M. Pterygoideus Medialis. Caput Mandibula akan tetap pada posisi ke depan Eminentia Articularis. 8,9

Gambar 2. Fungsi Temporomandibular JointPada gerak menutup retrusi, serabut posterior M. Temporalis akan bekerjasama dengan M. Masseter untuk mengembalikan Processus Conylaris ke dalam Fossa Mandibula, sehingga gigi geligi dapat saling kontak pada oklusi normal. Pada gerak menutup Cavum Oris, kekuatan yang dikeluarkan otot penguyahan akan diteruskan terutama melalui gigi geligi ke rangka wajah bagian atas M. Pterygoideus Lateralis dan serabut posterior M. Temporalis cenderung menghilangkan tekanan dari caput mandibula saat otot-otot ini berkontraksi. Keadaan ini berhubungan dengan fakta bahwa sumbu rotasi mandibula akan melintas di sekitar ramus. Terjadi dua pergerakan pada sendi temporo mandibular yaitu pergerakan rotasi dan pergerakan translasi. Pergerakan rotasi adalah pergerakan anatara permukaan superior kondilus dengan permukaan inferior dari diskus artikularis. Sedangkan pergerakan translasi adalah pergerakan dimana setiap titik dari objek yang bergerak secara simultan mempunyai kecepatan dan arah yang sama.9Mekanisme Pergerakan Mulut Teori kontraksi otot yang disebut model sliding filaments. Model ini menyatakan bahwa kontraksi didasarkan adanya dua set filamen di dalam sel otot kontraktil yang berupa filament aktin dan filamen miosin. Rangsangan yang diterima oleh asetilkolin menyebabkan aktomiosin mengerut (kontraksi). Kontraksi ini memerlukan energi. Pada waktu kontraksi, filamen aktin meluncur di antara miosin ke dalam zona H (zona H adalah bagian terang di antara 2 pita gelap). Dengan demikian serabut otot menjadi memendek yang tetap panjangnya ialah ban A (pita gelap), sedangkan ban I (pita terang) dan zona H bertambah pendek waktu kontraksi.10Ujung miosin dapat mengikat ATP dan menghidrolisisnya menjadi ADP. Beberapa energi dilepaskan dengan cara memotong pemindahan ATP ke miosin yang berubah bentuk ke konfigurasi energi tinggi. Miosin yang berenergi tinggi ini kemudian mengikatkan diri dengan kedudukan khusus pada aktin membentuk jembatan silang. Kemudian simpanan energi miosin dilepaskan, dan ujung miosin lalu beristirahat dengan energi rendah, pada saat inilah terjadi relaksasi. Relaksasi ini mengubah sudut perlekatan ujung myosin menjadi miosin ekor. Ikatan antara miosin energi rendah dan aktin terpecah ketika molekul baru ATP bergabung dengan ujung miosin. Kemudian siklus tadi berulang Iagi.6Dislokasi Dislokasi adalah gangguan lengkap dalam hubungan normal dua tulang di mana tidak ada lagi kontak dari permukaan artikular. Dislokasi biasanya disebabkan oleh trauma, biasanya ada kerusakan pada ligamen, kapsul sendi dan jaringan lunak.4,6Pada skenario ini, dislokasi yang terjadi adalah dislokasi pada Temporomandibular joint (TMJ ) atau dislokasi mandibula adalah pergeseran condylus dari lokasinya yang normal di fossa mandibularis. 3,4Pada dislokasi tipe ini terjadi perubahan posisi condylus menjadi anterior terhadap ossa articularis tulang temporal. Dislokasi anterior biasanya terjadi akibat interupsi pada sekuens normal kontraksi otot saat mulut tertutup setelah membuka dengan ekstrim atau membuka secara berlebihan. Muskulus masseter dan temporalis mengangkat mandibula sebelum muskulus pterygoid lateral berelaksasi, mengakibatkan condylus mandibularis tertarik ke anterior ke tonjolan tulang dan keluar dari fossa temporalis. Spasme muskulus masseter, temporalis dan pterygoid menyebabkan trismus dan menahan condylus tidak dapat kembali ke fossa temporalis.5,8

KesimpulanTulang dan otot mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia, fungsi dan kerjanya adalah salah satu yang dapat membuat manusia melakukan aktivitasnya sehari-hari. Untuk itu jika terjadi gangguan maka aktivitas juga akan terganggu. Dalam proses membuka dan menutup mulut, ada peranan dari tulang, otot, dan juga sendi. Saat membuka dan menutup mulut dengan benar maka akan mecegah terjadinya dislokasi pada Temporomanbibular Joint (TMJ). Dislokasi mandibula sendiri adalah pergeseran condylus dari lokasinya yang normal, yaitu di fossa mandibularis pada sendi atau tulang di rahang bawah (mandibula).

Daftar Pustaka1. Liebgott, Bernard, D.D.S,M.Sc. D, Ph. D. 1994. Dasar-Dasar Anatomi Kedokteran Gigi. Jakarta: EGC.2. McDevitt, W. E. 2001. Anatomi Fungsional Dari Sistem Pengunyahan. Jakarta: EGC3. National Institute of Dental and Craniofacial Research. TMJ disorders: June 2006.4. Okeson JP.Management of temporomandibular disorders and occlusion.5th ed.2003.St.Louis:Mosby p.93-1075. Pearce E. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedic. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka, 20096. Sherwood L. Fisiologi Manusia. Dari Sel ke Sistem. Ed (6). Jakarta: EGC, 20117. Treatment of Temporomandibular Disorders. Diunduh dari www.colgate.com. Sitasi tanggal 26 Mei 2009.