bister kelompok 14

15
TUGAS BISNIS INTERNASIONAL KELOMPOK 14 M.GOVIN RAMADHAN C1C111207 ARBANI SANUSI C1C11 S-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Upload: ummihanie

Post on 18-Feb-2016

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Bisnis Internasional

TRANSCRIPT

Page 1: Bister Kelompok 14

TUGAS

BISNIS INTERNASIONAL

KELOMPOK 14

M.GOVIN RAMADHAN C1C111207

ARBANI SANUSI C1C11

S-1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

2014

Page 2: Bister Kelompok 14

Bab 4 hal 111 no.P1 (14)

Menjelaskan pentingnya lembaga-lembaga internasional bagi membuat keputusan

bisnis dan perusahaan mereka

Organisasi internasional tumbuh dikarenakan adanya kebutuhan dan kepentingan dari

setiap negara maka dari itu prasyarat untuk mendirikan suatu organisasi internasional adalah

keinginan untuk bekerjasama secara internasional yang memberikan manfaat asalkan

pendirian organisasi tersebut tidak melanggar kedaulatan dan kekuasaan negara anggotanya.

Oleh karena itu negara-negara yang berdaulat menyadari bahwa kehadiran organisasi

internasional sangat penting bagi kelangsungan hubungan antarnegara ataupun dalam

memenuhi kebutuhannya.

Organisasi internasional dapat didefinisikan sebagai suatu struktur formal yang secara

berkesinambungan menjalankan fungsinya yang dibentuk atas kesepakatan antar anggota-

anggota (baik itu pemerintah maupun non pemerintah) dari dua atau lebih negara berdaulat

dengan tujuan untuk mencapai tujuan bersama para anggotanya.

Organisasi perdagangan dunia (World Trade Organization) adalah sebuah organisasi

multinasional yang dirangcang untuk mengurus peraturan tentang perdagangan antar negara.

WTO berfungsi sesuai dengan persetujuan intinya, yang telah dirundingkan, ditandatangani,

dan disahkan oleh kebanyakan dari negara-negara berdagang di dunia. Tujuannya adalah

untuk membantu produsen barang-barang dan jasa, eksportir, dan importir melakukan bisnis

mereka dengan mengurangi atau menghapuskan penghalang perdagangan dan pembatasan di

seluruh dunia.

Dalam sistem internasional tidak terdapat badan formal yang berfungsi sebagai pusat

pembuat peraturan dimana sumber peraturan dalam arena internasional pun lebih beragam

karena ketiadaan dari pemerintah dunia yang notabene sumber peraturan tersebut berasal dari

praktek sebelumnya atau produk dari panitia ad hoc atau dari kesepakatan bilateral legal

antara negara atau berasal dari organisasi internasional.

Penerapan peraturan

Dalam sistem politik internasional penerapan peraturan dilakukan oleh negara

berdaulat dikarenakan tidak adanya otoritas sentral dengan partner yang melakukan

tugasnya. Peraturan yang diterapkan biasanya bersifat umum, contohnya IGO sangat aktif

dalam menerapkan aturan yang telah disepakati bersama terutama dalam memonitor

penerapan aturan internasional oleh pemerintah. Penerapan peraturan internasional yang telah

Page 3: Bister Kelompok 14

dibuat oleh organisasi internasional memiliki suatu kekurangan yakni tidak adanya alat

pemaksaan dikala permohonan, persuasi ataupun penekanan gagal dilakukan.

Bab 5 hal 159 no.P6 (28)

Menjelaskan pentingnya kemampuan untuk menguasai bahasa lokal

Pada era global dan era perdagangan bebas ini semakin banyak perusahaan-

perusahaan multinasional di berbagai negara, juga perusahaan-perusahaan lokal yang

mengembangkan bisnisnya ke negara-negara lain. Konsekuensi adalah semakin banyaknya

keberadaan pekerja dan professional asing di suatu negara atau orang bekerja di negara lain.

Oleh karena hal tersebut maka akan terjadi perbedaan kebudayaan yang dibawa masing-

masing pekerja. Bahasa merupakan cerminan utama kelompok- kelompok budaya karena

bahasa merupakan sarana penting yang dipakai anggota- anggota masyarakat untuk

berkomunikasi satu sama lain. Maka perlu para pekerja untuk menguasai bahasa dimana

tempat bekerja agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam berkomunikasi dengan pekerja lain

yang berbeda negara ataupun dengan pekerja dari negara itu sendiri.

Page 4: Bister Kelompok 14

Bab 7 hal 249 no.P3 (42)

Mendeskripsikan dimensi ekonomi dan sosioekonomi dan indikator berbeda yang

digunakan untuk menilai

Dimensi Ekonomi

Diantara dimensi ekonomi yang paling penting adalah Pendapatan Nasional Bruto,

distribusi pendapatan, pengeluaran konsimsi individu, kepemilikan pribadi atas barang,

investasi swasta, biaya tenaga kerja per unit, kurs, tingkat inflasi dan suku bunga.

1. Pendapatan Nasional Bruto

Pendapatan Nasional Bruto (gross national income, GNI) merupakan penjumlahan

dari seluruh barang dan jasa final yang dihasilkan, dan produk domestik bruto (PNB

dikurangi dengan pendapatan faktor luar negeri bersih) merupakan nilai yang digunakan

untuk mengukur besarnya ukuran dari suatu perekonomian.

Produk domestik bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GNP) adalah nilai total

seluruh barang dan jasa yang diproduksi secar domestik, tidak termasuk (tidak seperti PNB)

pendapatan faktor bersih dari luar negeri.

2. GNI/Kapita dan PDB/Kapita

Pada umumnya dapat diasumsikan bahwa semakin tinggi nilai, maka semakin maju

perekonomiannya. Akan tetapi, pada umumnya, tingkat pertumbuhan adalah lebih penting

bagi para agen pemasaran karena tingkat pertumbuhan yang tinggi menunjukkan pasar yang

berkembang dengan cepat, yang mana selalu mereka cari. Sering kali, apabila diberikan

pilihan antara melakukan investasi dinegara dengan PNB/kapita yang lebih tinggi tetapi

tingkat pertumbuhan yang rendah dan melakukan investasi disuatu negara dengan kondisi

sebaliknya, maka manajemen akan memilih yang terakhir.

3. Distribusi pendapatan

Distribusi pendapatan adalah ukuran bagaimana pendapatan suatu bangsa terbagi

diantara rakyatnya, biasanya dilaporkan sebagai persentase pendapatan yang diterima oleh

kuintil penduduk.

4. Konsumsi perorangan

Page 5: Bister Kelompok 14

Salah satu bidang perhatian dari para agen pemasaran adalah cara-cara para konsumen

mengalokasikan pendapatan bersih mereka (pendapatan pribadi setelah dikurangi pajak)

antara pembelian atas barang yang kebutuhan pokok dan nonpokok (esensial dan

nonesensial).

Indikator-indikator yang menambah pengetahuan mengenai konsumsi perorangan

adalah indikator-indikator yang berhubungan dengan Kepemilikan barang dan Konsumsi

bahan-bahan kunci

5. Biaya tenaga kerja per unit

Satu faktor yang memberikan kontribusi terhadap kesempatan atas investasi yang

menguntungkan adalah kemampuan untuk memperoleh biaya tenaga kerja per unit (total

biaya tenaga kerja langsung dibagi unit yang diproduksi) yang lebih rendah dibandingkan

dengan apa yang sekarang tersedia bagi perusahaan. Kecenderungan luar negeri dalam biaya-

biaya ini dipantau secara ketat karena tiap negara mengalami tingkat kenaikan yang berbeda.

Dimensi ekonomi lainnya

Utang internasional yang besar dari sejumlah negara berpendapatan sedang dan

rendah menimbilkan banyak permasalahan, tidak hanya bagi pemerintah negara-negara

tersebut, tetapi juga bagi perusahaan-perusahaan multi nasional.

Jika sebagian besar devisa yang diperoleh suatu negara tidak dapat digunakan untuk

mengimpor komponen-komponen yang digunakan dalam produk-produk lokal, maka

industri-industri lokal harus membuatnya sendiri atau perusahaan-perusahaan yang

mengimpornya harus menghentikan produksi. Kedua alternative dapat menyebabkan

perusahaan-perusahaan yang mengimpornya harus menghentikan produksi. Kedua alternative

dapat menyebabkan perusahaan itu menjual suku cadang yang dibuat disalah satu pabrik

dinegara asalanya kepada cabangnya. Ini merupakan kejadian yang biasa, karena pabrik

dinegara asal biasanya lebih terintegrasi secara vertikal dibandingkan dengan cabang-

cabangnya. Kelangkaan valuta asing juga dapat mempersulit cabang untuk mengimpor bahan

baku dan suku cadang untuk peralatan produksinya

Dimensi Sosioekonomi

Definisi yang lengkap mengenai potensi pasar juga harus mencukupi informasi rinci

mengenai atribut-atribut fisik populasi sebagaimana diukur dengan dimensi sosioekonomi.

Bagian ini akan dimulai dengan suatu analisis atas total populasi.

Page 6: Bister Kelompok 14

1. Populasi total

Populasi total, indikator paling umum mengenai ukuran pasar potensial, adalah

karakteristik populasi yang pertama yang akan diperiksa oleh para analis. Fakta bahwa

negara maju memiliki penduduk kurang dari 10 juta memperjelas bahwa ukuran populasi saja

adalah indikator yang buruk dari kekuatan ekonomi dan potensi pasar. Jelas, lebih banyak

informasi yang diperlukan. Hanya untuk beberapa produk murah dan dikonsumsi secara

masal saja, seperti minuman ringan, rokok, dan sabun, ukuran populasi saja memberikan

dasar yang cukup untuk mengestimasikan konsumsi.

2. Distribusi umur

Karena hanya sedikit prosuk yang dibeli oleh setiap orang, maka para agen pemasaran

harus mengidentifikasikan segmen-segmen dari populasi yang lebih mungkin akan membeli

barang-barang mereka. Untuk beberapa perusahaan, umur merupakan penentu yang penting

dari ukuran pasar. Tetapi sayangnya, distribusi kelompok umur dalam populasi sangat

berbeda. Pada umumnya karena tingkat kelahiran dan kesuburan yang lebih tinggi, negara-

negara yang berkembang memiliki penduduk berusia muda dibandingkan dengan negara-

negara industri.

3. Keprihatinan di negara-negara maju

Pada tahun 2025, Jepang, dengan penduduk lanjut usia yang tumbuh paling cepat

didunia industri, akan memiliki penduduk berusia lanjut dengan jumlah dua kali lipat dari

jumlah anak-anak. Cadangan dana jaminan sosial pemerintah akan mengering karena biaya

pensiun dan kesehatan untuk orang berusia lanjut, yang diprediksikan akan menghabiskan 73

persen dari pendapatan nasional. Menurut kementrian kesehatan dan kesejahteraan, satu-

satunya solusi adalah mengenakan pajak yang lebih tinggi dan mengurangi tunjangan-

tunjangan. Suatu analisis yang dilakukan oleh dewan penasihat perdana mentri

menyimpulkan bahwa apabila system yang ada sekarang tidak diubah, perekonomian akan

runtuh.

4. Kepadatan distribusi penduduk

Aspek-aspek kependudukan lain yang menjadi perhatian manajemen adalah

kepadatan pendudukan dan distribusi penduduk. Kepadatan penduduk adalah suatu ukuran

jumlah penduduk per unit wilayah (penduduk per kilometer persegi atau mil persegi).

Distribusi penduduk adalah suatu ukuran mengenai bagaimana penduduk terdistribusi dari

daerah pedesaan sampai ke kota-kota.

Page 7: Bister Kelompok 14

Negara berpenduduk padat cenderung membuat distribusi dan komunikasi produk

menjadi lebih sederhana dan lebih murah dibandingkan dengan dinegara-negara yang

kepadatan penduduknya rendah.

Dimensi sosioekonomi lainnya

Dimensi-dimensi sosioekonomi lainnya dapat memberikan informasi yang berguna

kepada manajemen. Kenaikan jumlah wanita yang bekerja misalnya, adalah sangat signifikan

bagi para agen pemasaran, karena hal tersebut dapat menghasilkan pendapatan keluarga yang

lebih besar, pasar yang lebih besar untuk convenience goods (barang mudah dicari), dan

kebutuhan untuk mengubah bauran promosi. Para manajer personalia tertarik dengan

kenaikan ini, karena hal tersebut mengakibatkan pasokan tenaga kerja yang lebih besar. Hal

ini juga menandakan bahwa perubahan-perubahan mungkin diperlukan dapal proses

produksi, fasilitas karyawan, dan kebijakan manajemen personalia.

Page 8: Bister Kelompok 14

Bab 9 hal 329 no.P2 (56)

Mengenali pentingnya hukum luar negeri

Negara merupakan subjek hukum terpenting di dalam hukum perdagangan

internasional. Negara merupakan subjek hukum yang paling sempurna, alasannya :

Pertama, Negara merupakan satu-satunya subjek hukum yang memiliki kedaulatan.

Berdasarkan kedaulatan ini, Negara memiliki wewenang untuk menentukan dan mengatur

segala sesuatu yang masuk dan keluar dari wilayahnya. Dengan atribut kedaulatannya ini,

Negara antara lain berwenang untuk membuat hukum (regulator) yang mengikat segala

subjek hukum lainnya (individu, perusahaan), mengikat benda dan peristiwa hukum yang

terjadi di dalam wilayahnya termasuk perdagangan.

Kedua, Negara juga berperan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam

pembentukan organisasi-organisasi (perdagangan) internasional didunia misal, WTO,

UNCTAD,UNCITRAL.

Ketiga, Negara juga bersama-sama dengan Negara lain mengadakan perjanjian internasional

guna mengatur transaksi perdagangan.

Keempat, Negara berperan juga sebagai subjek hukum dalam posisinya sebagai pedagang.

Dalam posisinya ini, Negara adalah salah satu pelaku utama dalam perdagangan

internasional. Ketika Negara bertransaksi dagang dengan Negara lain, kemungkinan hukum

yang akan mengaturnya adalah hukum internasional. Ketika Negara bertransaksi dengan

subjek hukum lainnya, hukum yang mengaturnya adalah hukum nasional (dari salah satu

pihak).

Salah satu masalah yang kerap timbul dalam kaitannya dengan Negara adalah atribut

kedaulatan Negara itu sendiri. Prinsip umum yang diakui adalah bahwa dengan atribut

kedaulatan, Negara memiliki imunitas terhadap pengadilan Negara lain. Arti imunitas disini

adalah bahwa Negara tersebut memiliki hak untuk mengklaim kekebalannya terhadap

tuntutan (klaim) terhadap dirinya. Minimal ada 4 (empat) pembatasan terhadap muatan

imunitas suatu Negara, yaitu :

Page 9: Bister Kelompok 14

Pertama, pembatasan oleh hukum internasional. Dalam bertransaksi dagang, hukum

internasional mengakui imunitas Negara ini, tetapi juga sekaligus membatasinya. Hukum

internasional juga mensyaratkan Negara-negara untuk bekerjasama dengan Negara lain untuk

memajukan ekonomi. Deklarasi mengenai prinsip-prinsip hukum internasional antara lain

menyatakan bahwa ; … States have the duty to co operate with one another, irrespective of

the difference in their political, economic and social system,…

Kedua, pembatasan oleh hukum nasional. Dewasa ini beberapa Negara memiliki undang-

undang mengenai imunitas yang sifatnya membatasi imunitas Negaranegara (asing) yang

melakukan transaksi dagang di dalam wilayahnya atau dengan warga negaranya.

Ketiga, pembatasan secara diam-diam dan sukarela. Pembatasan ini dianggap terjadi ketika

suatu Negara secara sukarela menundukkan dirinya ke hadapan suatu badan peradilan yang

mengadili persidangan dan Negara tersebut mematuhinya, Negara tersebut dianggap

telahdengan sukarela menanggalkan imunitasnya.

Keempat, kemungkinan lain yang menjadi indikasi pembatasan imunitas ini adalah apabila

Negara memasukkan klausul arbitrase ke dalam kontrak dagangnya. Dengan demikian dapat

dianggap bahwa Negara tersebut telah menanggalkan imunitasnya untuk menghadap ke

badan arbitrase yang dipilihnya untuk menyelesaikan sengketa dagangnya. Dengan adanya

pembatasan-pembatasan tersebut, kekebalan suatu Negara untuk hadir dihadapan badan

peradilan (nasional asing, internasional atau arbitrase) tidak lagi berlaku. Namun, masalah

sesungguhnya dalam kaitannya dengan pembatasan Negara di hadapan badan peradilan

adalah pelaksanaanputusan pengadilannya.

Berdasarkan hukum internasional, suatu badan peradilan tidak dapat menyita harta

milik Negara lain atau memaksakan putusannya terhadap harta milik Negara lain yang

digunakan atau yang memiliki fungsi pelayanan publik. Hukum internasional melarang suatu

Negara menahan kapal perang asing yang sedang menyandar di pelabuhan suatu Negara

asing atau menyita bangunan kedutaan Negara asing.

Page 10: Bister Kelompok 14

Bab 11 hal 387 no.P2 (70)

Menjelaskan alasan orang meninggalkan negara asal mereka untuk bekerja diluar

negeri

Faktor-faktor pendorong (push factor) antara lain adalah: 

1. Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan seperti menurunnya daya dukung

lingkungan, menurunnya permintaan atas barang-barang tertentu yang bahan bakunya

makin susah diperoleh seperti hasil tambang, kayu, atau bahan dari pertanian.

2. Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat negara asal (misalnya tanah untuk pertanian

di wilayah perdesaan yang makin menyempit).

3. Adanya tekanan-tekanan seperti politik, agama, dan suku, sehingga mengganggu hak

asasi penduduk di negara asal.

Faktor-faktor penarik (pull factor) antara lain adalah: 

1. Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk memperbaikan taraf hidup.

2. Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik.

3. Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, misalnya iklim,

perumahan, sekolah dan fasilitas-fasilitas publik lainnya.

4. Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan

sebagai daya tarik.

5. Jumlah pendapatan yang lebih besar dibandingkan dengan bekerja di negara asal.