bis kuning ui sudahkah memenuhi harapan mahasiswa - output penelitian
DESCRIPTION
Menjawab pertanyaan: Apakah warga UI sebagai target konsumen Bikun telah puas akan kondisi dan pelayanan Bikun saat ini?TRANSCRIPT
© Badan Otonom Economica – Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Bis Kuning UI: Sudahkah Memenuhi Harapan Mahasiswa?
Bikun atau bis kuning adalah salah satu sarana transportasi umum yang disediakan UI
dengan tujuan memudahkan mobilitas di dalam UI sekaligus mengurangi penggunaan
kendaraan pribadi. Bikun yang telah menemani warga UI lebih dari 10 tahun ini, banyak
mengalami perkembangan. Mulai dari jumlah armada, kapasitas tempat duduk, sampai
fasilitas pendukung. Metamorfosis bikun paling drastis terjadi pada tahun 2009, ketika mulai
digunakannya bus AC kapasitas besar dengan tema Green Eco-Living. Pertanyaannya,
apakah warga UI sebagai target konsumen Bikun telah puas akan kondisi dan pelayanan
Bikun saat ini?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, divisi penelitian Badan Otonom Economica
telah melakukan penelitian pada tanggal 16-17 April 2012 . Survey dilakukan terhadap 247
responden yang dipilih secara random dari 11 fakultas yang berada di Kampus UI Depok.
Hasil penelitian ini tidak dimaksudkan untuk mewakili keseluruhan populasi.
Aspek pertama yang ditinjau adalah kondisi Bikun saat ini. Indikator kepuasan
mahasiswa terhadap kondisi bikun dalam survey ini adalah frekuensi kedatangan, ketepatan
jadwal, kondisi fisik bus, kondisi fasilitas penunjang, dan kebersihan. Indikator-indikator
tersebut diukur menggunakan Consumer Satisfaction Index (CSI) dengan membandingkan
ukuran kepuasan dan kepentingan masing-masing indikator menurut responden. CSI ini
menunjukkan pendapat responden secara keseluruhan. Meski demikian, bukan berarti setiap
responden memiliki pendapat sama dengan yang tertera dalam CSI.
Perhitungan CSI terhadap aspek ini menunjukkan angka sebesar 75% ( pembulatan
74,99% ). Angka tersebut menyatakan bahwa konsumen, dalam hal ini mahasiswa UI, telah
cukup puas dengan kondisi Bikun saat ini. Analisis CSI tersebut dapat dijelaskan dalam
diagram 1.
COPYRIGHT BOE FEUI. DO NOT COPY WITHOUT PERMISSION
© Badan Otonom Economica – Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Diagram 1: Kepuasan dan Kepentingan Konsumen terhadap Kondisi Bis Kuning
Area ungu menunjukkan variabel yang dianggap kurang penting namun telah
memberikan kepuasan bagi konsumen. Termasuk dalam area ini adalah frekuensi
kedatangan dan ketepatan jadwal. Area merah menunjukkan variabel yang dianggap
penting namun belum memberikan kepuasan bagi konsumen. Kondisi fasilitas bus kuning
masuk ke dalam area ini. Sementara, area biru menunjukkan variabel yang dianggap penting
dan telah memberikan kepuasan bagi konsumen. Variabel yang terdapat dalam area ini adalah
kebersihan.
Aspek kedua yang ditinjau adalah pelayanan Bikun. Indikator kepuasan yang
digunakan dalam aspek ini adalah keramahan dan kepedulian pengemudi, safety driving,
kecepatan menyetir, keamanan, serta kenyamanan. Perhitungan CSI terhadap aspek ini
menununjukkan angka 82,07% (di atas 75%). Sehingga, dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar konsumen bus kuning puas akan pelayanan dari pengendara bus kuning. Analisis CSI
untuk aspek ini dapat dijelaskan dalam diagram di bawah ini.
COPYRIGHT BOE FEUI. DO NOT COPY WITHOUT PERMISSION
© Badan Otonom Economica – Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Diagram 2: Kepuasan dan Kepentingan Konsumen terhadap Pelayanan Bis Kuning
Area hijau menunjukkan variabel yang tidak penting dan tidak memberikan kepuasan
bagi konsumen. Termasuk dalam area ini adalah keramahan dan kepedulian pengemudi.
Area merah menunjukkan variabel yang penting namun belum memberikan kepuasan bagi
konsumen. Kecepatan menyetir masuk ke dalam area ini. Sementara, area biru
menunjukkan variabel yang dianggap penting dan telah memberikan kepuasan bagi
konsumen. Variabel yang terdapat dalam area ini adalah safety driving, keamanan, dan
kenyamanan.
Selain kedua aspek yang telah dipaparkan di atas, terdapat hal-hal yang juga perlu
mendapat perhatian terkait operasional Bikun saat ini. Frekuensi kedatangan Bikun saat peak-
hour salah satunya. Seperti yang disajikan dalam Diagram 3, mayoritas responden (84%)
menyatakan frekuensi kedatangan Bikun saat peak-hour, yaitu pukul 07.30-08.30 dan 16.30-
17.30, belum mampu menampung seluruh penumpang yang mengantri di halte. Dapat dilihat
pada jam-jam tersebut bahwa bikun dalam kondisi sangat penuh. Hal lain yang perlu
mendapat perhatian adalah frekuensi kedatangan Bikun pada hari Sabtu. Mayoritas responden
(73%) menyatakan frekuensi kedatangan Bikun pada hari Sabtu masih kurang. Hal ini
dikarenakan armada bus yang beroperasi pada hari Sabtu hanya separuh dari jumlah yang
beroperasi pada hari kerja.(Diagram 4)
COPYRIGHT BOE FEUI. DO NOT COPY WITHOUT PERMISSION
© Badan Otonom Economica – Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Diagram 3: Apakah frekuensi kedatangan bikun saat peak-hour sudah memadai?
Diagram 4: Apakah frekuensi kedatangan bikun di hari Sabtu sudah memadai?
Hal lain yang tidak kalah penting adalah faktor penumpang. Meskipun ada
mahasiswa yang merasa keberatan dengan penumpang di luar civitas academica UI,
mayoritas mahasiswa (61%) merasa tidak keberatan dengan hal ini. Alasan yang mereka
kemukakan adalah karena Bikun merupakan fasilitas umum yang tidak seharusnya
dieksklusifkan hanya untuk civitas akademika UI. Oleh karena itu, sebagian besar responden
(70%) merasa peraturan khusus mengenai penumpang Bikun tidak diperlukan.
COPYRIGHT BOE FEUI. DO NOT COPY WITHOUT PERMISSION
© Badan Otonom Economica – Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Diagram 5: Apakah Anda merasa terganggu dengan keberadaan penumpang selain civitas akademika UI?
Diagram 6: Apakah Anda merasa perlu adanya peraturan khusus mengenai penumpang Bikun?
Pada akhir penelitian, kami menangkap beberapa kritik yang masih muncul di
kalangan mahasiswa antara lain kurangnya keramahan supir, ketidaksesuaian jadwal dengan
jam kedatangan, frekuensi kedatangan yang masih jarang, kurangnya kenyamanan, jumlah
penumpang yang terlalu banyak, serta belum adanya perhatian khusus terhadap peak-hour
dan hari Sabtu. Sedangkan, beberapa saran yang muncul adalah tingkatkan frekuensi dan
jumlah armada, perhatikan ketepatan jadwal, tingkatkan keramahan dan pelayanan supir,
serta perbaikan fasilitas penunjang di beberapa bikun. Namun, kepuasan tersebut kembali
pada personal masing-masing. Jadi, sudahkah Anda puas dengan kondisi dan pelayanan Bis
Kuning UI?
COPYRIGHT BOE FEUI. DO NOT COPY WITHOUT PERMISSION