biologi animalia sma kelas 10 amphibia

18
AMPHIBI Kelompok 11 : Naufal Baihaqi Lascha Putra Andhika

Upload: fauzan-ardana

Post on 09-Aug-2015

69 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia

AMPHIBI

Kelompok 11 : Naufal Baihaqi Lascha Putra Andhika

Page 2: Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia

A. Pengertian

Amfibi adalah jenis hewan vertebrata (Hewan Bertulang Belakang) yang pada umumnya hidup di dua alam, yaitu darat dan air. Biasanya amfibi akan bertelur di dalam air, atau sering juga menempatkan telurnya di tempat yang memiliki tingkar kelembaban yang tinggi. Setelah menetas larva atau berudu akan hidup di dalam air atau tempat yang basah dan bernafas menggunakan dengan insang. Selanjutnya berudu tersebut akan mengalami metamorfosis dan nantinya akan menjadi hewan dewasa yang hidup di daratan dan bernafas menggunakan paru-paru.

Page 3: Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia

B. Ciri-Ciri

1. Amfibi memiliki tulang belakang. Mereka adalah vertebrata.

2. Amfibi adalah hewan berdarah dingin. Mereka tidak bisa mengatur suhu tubuh mereka sendiri.

3. Amfibi menghabiskan setidaknya sebagian dari kehidupan mereka di air dan di darat.

4. Amfibi tidak memiliki sisik dan kulit mereka permeabel (molekul dan gas dapat melewati).

5. Amfibi memiliki insang untuk setidaknya bagian dari kehidupan mereka. Beberapa spesies telah insang hanya sebagai larva, sementara yang lain dapat memiliki insang sepanjang hidup mereka.

6. Kebanyakan amfibi mengalami metamorfosis.

Page 4: Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Page 5: Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia

C. Klasifikasi

1. Apoda (Gymnophiona), contohnya Ichtyophis glutinosus (salamander cacing)

2. Urodela (Caudata), contohnya Plethodon glutinosis (Salamander berlendir)

3. Anura (Salientia), contohnya bangkong (Bufo bufo) dan katak pohon(Hyla Caerulea)

Page 6: Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia

APODA/SESILIA (Gymnophiona)

Merupakan ordo amfibia yang bertubuh serupa cacing besar atau ular. Hewan ini amat langka. Selain karena hanya ditemukan di daerah hutan-hutan yang masih baik, sesilia hidup di dalam tanah yang gembur, di dekat sungai atau rawa-rawa; sehingga jarang sekali didapati oleh manusia. Dalam bahasa Jawa mereka disebut ulo duwel

Page 7: Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Page 8: Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia

URODELA

Urodela disebut juga caudata. Ordo ini mempunyai ciri bentuk tubuh memanjang, mempunyai anggota gerak dan ekor serta tidak memiliki tympanum. Tubuh dapat dibedakan antara kepala, leher dan badan. Beberapa spesies mempunyai insang dan yang lainnya bernafas dengan paru-paru. Pada bagaian kepala terdapat mata yang kecil dan pada beberapa jenis, mata mengalami reduksi. Fase larva hampir mirip dengan fase dewasa. Anggota ordo Urodela hidup di darat akan tetapi tidak dapat lepas dari air. Pola persebarannya meliputi wilayah Amerika Utara, Asia Tengah, Jepang dan Eropa. (Pough et. al, 1998)

Page 9: Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Page 10: Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia

ANURA

Nama anura mempunyai arti tidak memiliki ekor. Seperti namanya, anggota ordo ini mempunyai ciri umum tidak mempunyai ekor, kepala bersatu dengan badan, tidak mempunyai leher dan tungkai berkembang baik. Tungkai belakang lebih besar daripada tungkai depan. Hal ini mendukung pergerakannya yaitu dengan melompat. Pada beberapa famili terdapat selaput diantara jari-jarinya. Membrana tympanum terletak di permukaan kulit dengan ukuran yang cukup besar dan terletak di belakang mata. Kelopak mata dapat digerakkan. Mata berukuran besar dan berkembang dengan baik. Fertilisasi secara eksternal dan prosesnya dilakukan di perairan yang tenang dan dangkal. (Duellman and Trueb, 1986)

Page 11: Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Page 12: Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia

Ordo Anaura :

1. Ascaphidae,

2. Leiopelmatidae,

3. Bombinatoridae

4. Discoglossidae,

5. Pipidae,

6. Rhinophrynidae,

7. Megophryidae,

8. Pelodytidae,

9. Pelobatidae,

10. Allophrynidae,

Page 13: Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia

D. REPRODUKSI

Dekat pangkal oviduk pada

katak betina dewasa,

terdapat saluran yang

menggembung yang disebut

kantung telur (uterus).

Oviduk katak betina

terpisah dengan ureter.

Oviduk nya berkelok-kelok

dan bermuara di kloaka.

Page 14: Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia

Pada katak betina, oogenesis membutuhkan waktu selama 3 tahun. Dua tahun

pertama, oosit tumbuh dan berkembang secara bertahap dan pada tahun ketiga,

pertumbuhan oosit meningkat yang menyebabkan yolk menjadi besar.

Telur dihasilkan di dalam ovarium. Sel oogonia yang bersifat diploid membelah

secara mitosis menghasilkan oosit primer. Kemudian ribuan oosit primer memulai

suatu periode pertumbuhan yang masing-masing oositnya terselubung dalam

seberkas sel yang disebut folikel. Bahan makanan dialihkan dari sel-sel folikel

tersebut ke oosit yang sedang tumbuh. Ketika tahap ini selesai, sel telur diselubungi

oleh membran vitelin.

Pada kebanyakan hewan akuatik dan amfibia proses tersebut terjadi sekali setahun.

Page 15: Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia

Spermatogenesis pada katak, tidak jauh berbeda dengan spermtogenesis

pada hewan vertebrata lainnya. Perbedaannya hanya terletak pada susunan

tubulus seminiferus. Setelah spermatogonia dibentuk, spermatogonia akan

menjadi spermatosit primer yang kemudian bergerak ke tubulus seminiferus.

Pada fase ini terjadi duplikasi DNA, kemudian mengalami meiosis I dan

menghasilkan 2 spermatosit sekunder yang haploid. Spermatid (n) terbentuk

setelah spermatosit sekunder mengalami meiosis II. Selama proses

spermiogenesis, ekor pada spermatid mulai terbentuk. Jika semua bagian

pada sperma telah terbentuk maka sel tersebut telah menjadi spermatozoa.  

Page 16: Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia

Organ reproduksi pada katak jantan merupakan sepasang testis yang berbentuk oval dan berwarna kuning keputih-putihan. Testis tersebut terletak disebelah atas ginjal yang digantungkan oleh mesorsium. Sperma yang dihasilkan testis berjumlah sepasang dan nantinya akan disalurkan ke dalam vas deferens, yang selanjutnya akan bermuara di kloaka. Di dekat kloaka, duktus mesonefrus pada beberapa spesies akan membesar membentuk vasikula seminalis (penyimpan sperma sementara).

Page 17: Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia

E.PERANAN AMPHIBI

1. Katak diambil daging dan telurnya yang kemudian dikonsumsi 

2. Kulit katak dapat dibuat jaket dan barang kerajinan lainnya jika diberi samak 

3. Katak berfungsi sebagai pemberantas nyamuk yang dilakukan secara biologi dan juga sebagai pengendali serangga hama pada pertanian

4. Katak dapat digunakan dalam tes kehamilan seperti Bufo melanostictus, karena dapat menghasilkan hormon perang gonad yang efeknya sama dengan hormon perangsang gonad yang terdapat dalam urine wanita hamil 

5. Dapat digunakan sebagai racun untuk anak panah hal ini dilakukan orang indian

6. Racun bufotalin dan Bufotenin dihasilkan oleh jenis kodok Bufo marinus yang dimanfaatkan sebagai penguat denyut jantung. 

Page 18: Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia

TERIMA KASIH