amphibia classification- klasifikasi amphibi
DESCRIPTION
Klasifikasi Amphibi, Pengertian Amphibi, Ciri-ciri Amphibi, Reproduksi Amphibi, Ekskresi Amphibi, Sistem Rangka Amphibi, Respirasi Amphibi, Contoh Amphibi, Peranan Amphibi.TRANSCRIPT
Putri Larasati
SMAN 1 Cibinong
Jl. Mayor Oking Jayaatmaja no.73
www.sman1-cbi.sch.id
Hewan amphibi adalah hewan yang hidup di dua alam. Tubuh amphibia terbagi atas kepala, badan, dan ekor. Kulit amphibia berlendir, terdiri dari 2 lapis (dermis dan epidermis). Ketika fase lrva hidup di dalam air dan bernafas menggunakan insang. Setelah dewasa hidup di darat dan bernafas dengan paru-paru. Dalam siklus hidupnya amphibia mengalami metamorfosa sempurna.
Ciri-Ciri Amphibi Penutup tubuh kulit yang berlendir, tidak bersisik dan halus. Terdiri dari dermis
dan epidermis.
Alat gerak dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang.
Alat pernapasan pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidung amfibi mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam
Habitat air dan darat
Suhu tubuh tidak tetap, berubah-ubah mengikuti suhu lingkungannya (berdarah dingin/poikiloterm)
Peredaran darahnya Tertutup
Alat penglihatan Mata dan matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membran niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam
Berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal)
Jantung terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik
Sistem Rangka Amphibi
Amphibi memiliki sistem rangka yang lebih tebal dan luas
secara proporsional, apabila dibandingkan dengan pisces.
Tengkorak Amphibi mempunyai tulang-tulang premaksila, nasal,
frontal, parietal, dan skuamosa. Pada permukaan dorsal dari
tubuh anura tidak tertutup tulang seluruhnya. Bagian
kondrokronium belum mengeras, hanya daerah oksipital dan
eksoksipital yang mengeras, dan masing-masing memiliki kondila
bertemu dengan vertebra pertama. Amphibi tidak memiliki langit-
langit (palatum skunder), akibatnya nares internal lebih maju di
dalam langit-langit mulut. Di bagian ventral otak tertutup oleh
tulang dermal dinamakan parasfenoid. Gigi terletak pada
premaksila, maksila, palatine, vomer, parasfenoid, dan tulang
dental. Ada beberapa Amphibi yang tidak memiliki gigi, atau gigi
pada rahang bawah.
Kelenjar Kulit
1.Glandula Mucosa (Kelenjar Lendir yang menghasilkan
lendir bening untuk memudahkan katak melepaskan diri
bila ditangkap.
2.Glandula Toxicon (Poison gland)kelenjar racun ,yang
menghasilkan zat racun yang pada tingkat tertentu dapat
mematikan Hewan lain .pada Kodk berwrna putih
terutama bagian Kepala.
Dalam kulit terdapat Butir-butir Pigmen (Zat warna) pada
Epidermis dan Sel-sel pigment pada Endodermis ,Yaitu:
- Melanophora (Warna Hitam atau Coklat)
- Lipophora (Warna pigment merah atau kuning)
Sistem Otot
Sistem otot Amphibi, seperti sistem-sistem otot pada
organ yang lain sebagai transisi antara ikan dan reptil.
Sistem otot ikan terpusat pada gerakan tubuh ke
lateral, membuka dan menutup mulut serta gill
apertura (operculum atau penutup lubang/celah
insang), dan gerakan sirip yang relatif sederhana. Ada
perbedaan antara ikan dengan amphibi, yaitu sekat
horizontal pada amphibi membagi otot dorsal dan
ventral.
Sistem saraf
Sistem saraf pada amfibi terdiri atas sistem saraf sentral dan
sistem saraf periforium. Sistem saraf sentral terdiri dari
: encephalon(otak) dan medulla spinalis. Enchephalon terdapat
pada kotak otak (cranium). Pada sebelah dorsal akan tampak
dua lobus olfactorium menuju saccus nasalis, dua haemisperium
cerebri atau cerebrum kanan kiri yang berbentuk ooid yang
dihubungkan dengan comisure anterior, sedangkan bagian
anteriornya dergabung dengan dienchepalon medialis. Dibagian
belakang ini terdapat dua bulatan lobus opticus yang ditumpuk
otak tengah tengah (mesenchepalon) sebelah bawahnya
merupakancerebreum (otak kecil). Dibelakang terdapat bagian
terbuka sebelah atas yakni medulla oblongata yang berhubungan
dengan medulla spinalis dan berakhir disebelah felium terminale .
Pernafasan Amphibi Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit,
dan paru-paru. Kecuali pada fase berudu bernapas dengan insang
karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut dapat berfungsi
sebagai alat pernapasan karma tipis dan banyak terdapat kapiler
yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga
mulut dan faring, Iubang hidung terbuka dan glotis tertutup
sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk
melalui selaput rongga mulut yang tipis. Selain bernapas dengan
selaput rongga mulut, katak bernapas pula dengan kulit, ini
dimungkinkan karna kulitnya selalu dalam keadaan basah dan
mengandung banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah
berdifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena
kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan
ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida dari jaringan akan
di bawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru
lewat arteri kulit paru-paru (arteri pulmo kutanea). Dengan
demikian pertukaran oksigen dan karbon dioksida dapat terjadi di
kulit.
Sistem Pencernaan
Di dalam mulut terdapat gerigi kecil di sepanjang rahang atas, dan
ada gigi vomerin pada langit-langit mulut. Lidah berotot dan
bfurfate (cabang dua) pada ujungnya, dan bertaut pada bagian
anterior mulut. Saluran pencernaan mulai dari esophagus
(bedinding lurus dan besar) langsung bersatu dengan
lambung. Lambung memanjang dan erkelok ke samping kiri
dan berotot. Usus terdiri dari intestinum (keci, panjang,
berkelok-kelok), rectum yang langsung bersatu dengan cloaca.
Hati dn pancreas mempunyai mempunyai saluran-saluran
menuju ke duodenum, kandung empedu, lambung intestinum.
Pada potongan melintang intestinum terdiri dari empat lapisan,
yaitu: peritoneum, lapisan otot, submukosa dan mukosa
Sistem ekskresi Alat ekskresi utama katak adalah sepasang
ginjal (opistonefros) yang terletak di kanan dan kiri
tulang belakang. Ginjal berwarna merah
kecokelat¬cokelatan. Ginjal sebagai alat penyaring
akan mengeluarkan zat sisa, yaitu garam-garam
mineral dan cairan dari darah. Saluran ekskresi
katak merupakan sepasang saluran yang akan
bermuara di kloaka. Pada katak jantan, saluran
ginjal. dan saluran kelaminnya menyatu,
sedangkan pada katak betina tidak.
Reproduksi Amphibi Reproduksi pada amphibi ada dua macam yaitu secara
eksternal pada anura pada umumnya dan internal pada Ordo
Apoda. Proses perkawinan secara eksternal dilakukan di dalam
perairan yang tenang dan dangkal. Di musim kawin, pada anura
ditemukan fenomena unik yang disebut dengan amplexus, yaitu
katak jantan yang berukuran lebih kecil menempel di punggung
betina dan mendekap erat tubuh betina yang lebih besar. Perilaku
tersebut bermaksud untuk menekan tubuh betina agar
mengeluarkan sel telurnya sehingga bisa dibuahi jantannya.
Amplexus bisa terjadi antara satu betina dengan 2 sampai 4
pejantan di bagian dorsalnya dan sering terjadi persaingan antar
pejantan pada musim kawin. Siapa yang paling lama bertahan
dengan amplexusnya, dia yang mendapatkan betinanya. Amphibi
berkembang biak secara ovipar, yaitu dengan bertelur, namun ada
juga beberapa famili amphibi yang vivipar, yaitu beberapa anggota
ordo apoda
Sistem Peredaran Darah
Amphibi Jantung katak terdiri dari tiga ruang yaitu : atrium kiri, atrium
kanan, dan ventrikel (2 atrium, 1 ventrikel). Atrium kanan menerima darah yang miskin oksigen dari seluruh tubuh, sedangkan atrium kiri menerima darah dari paru – paru. Darah dari kedua atrium bersama – sama masuk ventrikel. Walaupun tampaknya terjadi percampuran antara darah yang miskin oksigen dengan darah yang kaya oksigen namun percampuran diminimalisasi oleh adanya sekat – sekat yang terdapat pada ventrikel. Dari ventrikel, darah masuk ke pembuluh darah yang bercabang tiga. Arteri anterior mengalirkan darah ke kepala dan ke otak. Cabang tengah (lung aorta) mengalirkan darah ke jaringan internal dan organ dalam badan, sedangkan arteri posterior dilewati oleh darah yang menuju kulit dan paru – paru. Darah vena dari seluruh tubuh mengalir masuk ke sinus venosus dan kemudian mengalir menuju ke atrium kanan. Dari atrium kanan, darah mengalir ke ventrikel yag kemudian di pompa keluar melalui arteri pulmonalis → paru – paru → vena pulmonalis → atrium kanan. Lintasan peredaran darah ini disebut peredaran darah paru – paru.
Klasifikasi Amphibi 1) Ordo Urodela (Caudata)
Pembagian tubuh atas kepala, badan, ekor, dan kaki sama besar. Bentuk larva sama dengan dewasa, seperti paada bengkarung . Larva bernapas dengan insang, sedangkan hewan dewasa dengan paru-paru. Pada beberapa jenis, hewan dewasa tetap mempunyai insang, misalnya proteus dan siren.
Contoh:
1. Megalobatrachus japonicus (salamander raksasa, Cina
dan Jepang, kira – kira 150 cm),
2. Ambystoma tigrinum (dewasa tidak mempunyai insang),
3. Hynobius sp.
4. Ranodon sp., (terdapat di Asia),
5. katak pohon (Polypedates sp.)
Ordo Urodela Morfologi
Tulang rangka
Anatomi tubuh
Salamandra
maculosa
Necturus
maculosus
(Anjing lumpur)
Proteus
anguinus
(Salamander
proteid)
2) Ordo Apoda (gymnophiona)
Apoda merupakan amphibi tidak berkaki, bentuk mirip
cacing, ekor pendek, kulit lunak dan mengasilkan cairan.
Sisik terpendam dalam kulit. Mempunyai tentakel di
antara mata dan hidungnya. Mata tidak berkelopak.
Contohnya adalah Ichthyophis glutinosus (salamander
cacing) yang hidup di Asia. Salamander cacing hidup di
dalam lubang atau tempat gelap yang basah.
3) Ordo Anura Ordo anura atau katak mudah dikenali dari tubuhnya yang seperti
sedang berjongkok, leher tidak jelas. Tubuh katak tersususn dari tiga bagian (1) kepala (2) badan (3) anggota gerak,kepalanya pipih lebar begitu juga dengan mulutnya memiliki lidah yang panjang dan lengket yang berfungsi untuk menangkap mangsa , pangkal lidah terdapat di depan dan ujung lidah di belakang mulut. Giginya terdapat pada langit-langit mulut yang disebut gigi vormer, matanya yang besar menonjol di sisi kepala, terdapat dua kelopak yaitu atas dan bawah tetapi sulit digerakkan, sebagai gantinya katak memiliki selaput bening tipis yang disebut selaput niktitans , pada ujung depan atas mulut erdapat lubang hidung yang dapat menutup saat menyelam di air. Di bagian sisi belakang mata terdapat selaput gendang telinga yang disebut membran tympani. Badan katak juga lebar memiliki dua pasang anggota gerak (kaki) , bagian depan lebih kecil dan pendek dari kaki bagian belakang. Jari kaki depan ada empat sedangkan jari kaki belakang ada lima, untuk memudahkan berenang pada bagian diantara jari-jarinya terdapat slaput renang. Kulit katak selalu di basahi oleh kelenjar kulit yang menghasilkan lendir.
Bufo asper
Bufo
melanostictus
Limnonectes kuhlii
Peranan Amphibi • Dimamfaatkan dalam bidang kedokteran untuk diambil
racunnya sebagai “penguat denyut jantung”, seperti
racun Bufotalin (C119H117O25) dan racun Bufotenin
(C6H9NO) dari katak Bufo marinus.
• Untuk tes kehamilan, contoh: Bufo melanostiscus.
• Keperluan praktikum zoologi bagi siswa dan mahasiswa.
• Katak membantu membinasakan nyamuk.
• Digunkan sebagai bahan makanan di Jepang dan Cina,
contoh : Megalobatrachus maximus dan Rana sp.
• Di bidang peternakan dan pertanian, Amphibia berperan
sebagai pengendali hayati ilmiah terutama terhadap
populasi serangga di alam yang memungkinkan
„meledak‟ sebagai hama.
Thank You Hopefully, this document will help you to learn about Amphibia.
Please don’t reupload to your blog, website or slideshare &
Download this without write down URL my blog or my
slideshare account.
Putri larasati © 2013
http://www.slideshare.net/PutriLarasati1
http://putriiilarasati.blogspot.com
http://www.twitter.com/PutriLarasati_