biografi hamka

10
HAMKA (HAJI ABDULLAH MALIK KARIM AMRULLAH) Makalah Disusun guna memenuhi tugas: Mata Kuliah: Studi Tokoh Pendidikan Islam Dosen Pengampu: Mochamad Iskarim, S.Pd.I., M.S.I \ Disusun Oleh: 1. Eka Fatma Novianti (2021114022) 2. Ana Nazudah (2021114026) 3. Rif’atun Nafi’ah (2021114058) 4. Ika Rimaturrahmah (2021114078) Kelas: C PRODI PAI JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PEKALONGAN 2016

Upload: eka-fatma

Post on 15-Apr-2017

172 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

HAMKA

(HAJI ABDULLAH MALIK KARIM AMRULLAH)

Makalah

Disusun guna memenuhi tugas:

Mata Kuliah: Studi Tokoh Pendidikan Islam

Dosen Pengampu: Mochamad Iskarim, S.Pd.I., M.S.I

\

Disusun Oleh:

1. Eka Fatma Novianti (2021114022)

2. Ana Nazudah (2021114026)

3. Rif’atun Nafi’ah (2021114058)

4. Ika Rimaturrahmah (2021114078)

Kelas: C

PRODI PAI

JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(STAIN) PEKALONGAN

2016

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt., yang telah

melimpahkan taufiq, hidayah dan inayah-Nya, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah yang berjudul “HAMKA (Haji Abdulla Malik Karim

Amrullah)”. Salawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad

Saw., sahabatnya, keluarganya, serta segala umatnya hingga yaumil akhir.

Makalah ini disusun guna menambah wawasan pengetahuan terkait

biografi Hamka, setting sosial, pemikiran tentang pendidikan, karya-karya

Hamka, relevansi pemikiran Hamka dengan pendidikan saat ini. Makalah ini

disajikan sebagai bahan materi dalam diskusi mata kuliah Studi Tokoh

Pendidikan Islam.

Penulis menyadari bahwa kemampuan dalam penulisan makalah ini

jauh dari kata sempurna. Penulis sudah berusaha dan mencoba

mengembangkan dari beberapa referensi mengenai sumber materi yang

saling berkaitan. Apabila dalam penulisan makalah ini ada kekurangan dan

kesalahan baik dalam penulisan dan pembahasannya maka penulis dengan

senang hati menerima kritik dan saran dari pembaca.

Akhir kata, semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi

penulis dan pembaca yang budiman. Amin yaa robbal ‘alamin.

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang ..........................................................................................1

B. Rumusan Masalah .....................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................2

A. Biografi......................................................................................................2

B. Setting Sosial .............................................................................................2

C. Pemikiran Tentang Pendidikan .................................................................3

D. Karya-karya Hamka ..................................................................................5

E. Relevansi Pemikiran Pada Saat ini ............................................................5

BAB III PENUTUP .................................................................................................6

Kesimpulan ..........................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................7

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dalam rangka membentuk manusia

menjadi insan kamil. Pendidikan juga dapat diartikan merubah dari yang tidak

tahu menjadi tahu, dari bodoh menjadi pintar, dalam hal ini kaitannya dengan

pemikiran Hamka tentang pendidikan. Maka Hamka mengaktualisasi

pemikirannya dengan spesifikasi dengan bidang yang tekuninya yaitu tentang

tasawuf, dalam tasawuf ini Hamka berbicara tentang kesehatan mental yang

mana beliau menamakannya dengan kesehatan jiwa.

Sedangkan tujuan akhir dalam pendidikan adalah untuk mencapai insan

kamil. Sehingga pemikiran Hamka tentang kesehatan mental ada kesesuaian

dengan tujuan akhir yang mana dalam kajian kesehatan mental menurut Hamka

identik dengan pensucian jiwa yang dimaksud yaitu suatu proses

pengembangan jiwa agar terarah menuju kesempurnaan manusia atau insan

kamil. Untuk lebih jelasnya, maka penulis mencoba mengupas lebih lanjut

tentang konsep pendidikan (telaah pemikiran Hamka).

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Biografi Hamka ?

2. Bagaimana setting sosial Hamka ?

3. Bagaimana pemikiran Hamka tentang pendidikan ?

4. Apa saja karya-karya Hamka ?

5. Bagaiamana relevansi pemikiran Hamka dengan pendidikan saat ini ?

2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi

Nama lengkap HAMKA adalah Haji Abdul Malik Amrullah, lahir di desa

kampung Molek, Maninjau, Sumatera Barat, pada tanggal 16 Februari 1908.1

Beliau hanya bersekolah sampai kelas dua di Sekolah Dasar Maninjau. Setelah

itu, pada usia sepuluh tahun, dia belajar agama dan bahasa Arab di Sumatra

Thawalib di Padang Panjang yang didirikan ayahnya. Ia wafat pada 24 Juli

1981.2

Pada tahun 1924, dalam usia 16 tahun, ia pergi ke Jawa, di sana menimba

pelajaran tentang gerakan Islam modern melalui H. Oemar Said

Tjokroaminoto, Ki Bagus Hadikusumo (Ketua Muhammadiyah 1944-1952)

dan KH. Fakhruddin. Setelah beberapa lama di sana, ia berangkat ke

Pekalongan dan menemui kakak iparnya, S.R. Sultan Mansur yang pada waktu

itu ketua Muhammadiyah cabang Pekalongan. Di kota ini ia berkenalan dengan

tokoh-tokoh Muhammadiyah setempat.3

In 1970’s, Hamka was the leader of Majelis Ulama Indonesia, the biggest

Muslim organizations in Indonesia beside Nahdlatul Ulama and

Muhammadiyah. In the Dutch colonial era, Hamka was the chief editor of

Indonesian magazines, such as Pedoman Masyarakat, Panji Masyarakat, and

Gema Islam.4

B. Setting Sosial

Hamka hidup dan berkembang dalam struktur masyarakat Minangkabau

yang menganut sistem matrilineal. Waktu itu, pelaksanaan pendidikan masih

bersifat tradisional. Materi pendidikan masih berorientasi pada pengajian kitab-

1 Yunan Yusuf, Ensiklopedi Muhammadiyah, cet.1 (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 134.

2 Salman Iskandar, 99 Tokoh Muslim Indonesia, (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2009), hlm. 18.

3 M. Sugeng Sholehuddin, Reinventing Kepemimpinan dalam Pendidikan Islam, (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2010), hlm. 323.

4 Goodreads.com/author/show/625942.Hamka, diakses pada tanggal 25 April 2016, pukul: 14.00.

3

kitab klasik seperti nahwu, sharaf, dan yang sejenisnya dengan mnggunakan

sistem hafalan.5

C. Pemikiran Tentang Pendidikan

1. Terminologi dan Urgensi Pendidikan

Pendidikan (Islam) merupakan proses transmisi ajaran Islam dari

generasi ke generasi berikutnya. Proses tersebut melibatkan tidak saja aspek

kognitif (pengetahuan tentang ajaran Islam), tetapi juga aspek afektif dan

psikomotorik (menyangkut bagaimana sikap dan pengamalan ajaran Islam).

Melalui pendidikan manusia mampu menciptakan peradaban yang tinggi

dan mengenal eksistensi dirinya, baik sebagai makhluk individu, sosial,

maupun bertuhan.

2. Tugas dan Tanggungjawab Pendidik

Tugas dan tanggungjawab pendidik, yaitu membimbing peserta

didiknya untuk memiliki ilmu yang luas, berakhlak mulia, dan bermanfaat

bagi masyarakat luas. syarat-syarat seorang pendidik :

a. Berlaku adil dan objektif pada setiap peserta didik.

b. Memelihara martabat dengan akhlakul karimah.

c. Menyampaikan ilmu yang dimiliki tanpa ada yang ditutup-tutupi.

d. Hormati keberadaan peserta didik.

e. Memberikan ilmu pengetahuan sesuai dengan tempat dan waktunya.

f. Disamping mentransfer sejumlah ilmu seorang guru dituntut untuk

memperbaiki akhlak peserta didik.

g. Bimbing mereka sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah

ditentukan.

h. Berikan mereka bekal ilmu-ilmu agama.

i. Laksanakan tugas sebagai guru dengan ikhlas, tawadhu’, dan istikomah.

3. Tugas dan Tanggung Jawab Peserta Didik

Seorang peserta didik hendaknya terlebih dahulu mencari guru yang

banyak pengalamannya, luas ilmu pengetahuannya, bijaksana, pemaaf,

5 Ramayulis, Ensiklopedi Tokoh Pendidikan Islam, (Ciputat: Quantum Teaching, 2005), hlm. 261-283.

4

tenang dalam memberikan pelajaran, dan sabar. Tanggung jawab peserta

didik dalam menuntut ilmu : Jangan putus asa, jangan lalai dan merasa puas

terhadap ilmu yang diperoleh, jangan merasa terhalang karena faktor usia,

berusaha agar tingkah lakunya sesuai dengan ilmu yang dimiliki, dan

hendaklah diperbagus tulisannya, sabar dan teguhkan hati.

4. Materi dan Metode Pendidikan

Materi pendidikan Islam menurut Hamka :

a. Ilmu-ilmu agama seperti tauhid, fiqh, tafsir, hadits, nahwu, bayan,

mantiq, dan lain sebagainya.

b. Ilmu-ilmu umum, seperti sejarah, filsafat, kesusasteraan, ilmu alam, dan

lain-lain.

c. Keterampilan.

d. Kesenian.

Menurut Hamka, metode pendidikan Islam dibagi menjadi :

a. Diskusi : Merupakan proses bertukar pikiran antara dua belah pihak. Dan

tujuan utamanya adalah mencari kebenaran.

b. Karyawisata : Mengajak anak mengenal lingkungannya. Tujuannya yaitu

memperoleh pengalaman langsung dan memiliki kepekaan terhadap

sosialnya.

c. Resitasi : Menyerahkan sejumlah soal-soal pendidikan untuk dikerjakan.

Disini akan terlihat kesungguhan dan tanggungjawab anak didik.6

5. Tujuan Pendidikan Islam

Tujuan pendidikan islam, menurut HAMKA, sama dengan tujuan

penciptaan manusia itu sendiri, yakni untuk mengabdi dan beribadah kepada

Allah. Ia mengatakan bahwa ibadah adalah mengakui diri sebagai budak dan

hamba Allah, tunduk kepada kemauannya, baik secara sukarela maupun

terpakasa.7

6 Ibid., hlm. 278-282.7 Syamsul Kurniawan, Jejak Pemikiran Tokoh Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media, 2013), hlm. 230-231.

5

D. Karya-karya Hamka

Karya-karyanya yaitu: Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Dibawah

Lindungan Ka’bah, Merantau Ke Deli, Keadilan Illahi, Tasawuf Modern,

Falsafah Hidup, Lembaga Hidup, Pedoman Mubaligh Islam, Semangat Islam,

Sejarah Islam Di Sumatra, Revolusi Fikiran Dan Sebagainya.8

E. Relevansi Pemikiran Pada Saat ini

1. Terminologi dan Urgensi Pendidikan: Teori pendidikan menurut Hamka

relevan jika diaplikasikan dalam pendidikan masa sekarang. Hal tersebut

sejalan dengan sistem pendidikan pemerintah sekarang, yaitu lebih

ditekankan kapada pendidikan karakter yang merujuk kepada kurikulum

2013 (aspek kognitif, afektif dan psikomotorik).

2. Tugas dan Tanggungjawab Pendidik: Pemikiran Hamka tentang hal ini

sejalan dengan konsep pendidik zaman sekarang. Dimana seorang pendidik

tidak hanya mentranfer ilmunya, melainkan juga mentranfer nilai yang akan

membentuk karakter mulia peserta didik.

3. Tugas dan Tanggung Jawab Peserta Didik: Tugas peserta didik dalam hal ini

selaras jika dikaitkan dengan konsep peserta didik di masa sekarang, yaitu

peserta didik harus senantiasa bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.

4. Materi dan Metode Pendidikan: Materi dan metode pendidikan menurut

Hamka relevan diterapkan dalam sistem pembelajaran sekarang, karena

tidak ada dikotomi ilmu pengetahuan dan metode yang digunakan efektif

untuk menggali potensi dan menuntut peserta didik untuk aktif.

8 Abdul Khobir, Filsafat Pendidikan Islam: Landasan Teoritis dan Praktis, (Yogyakarta: Gama Media Offset, 2007) hlm. 190-194.

6

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan Nama lengkap HAMKA adalah Haji Abdul Malik Amrullah, lahir di

desa kampung Molek, Maninjau, Sumatera Barat, pada tanggal 16 Februari

1908. Ia adalah seorang ulama, aktivis politik, dan penulis Indonesia yang

terkenal di penjuru Nusantara. Hamka wafat pada 24 Juli 1981.

Menurutnya, pendidikan Islam merupakan “serangkaian upaya yang

dilakukan pendidik untuk membantu membentuk watak, budi, akhlak, dan

kepribadian peserta didik, sehingga ia tahu membedakan mana yang baik dan

mana yang buruk.”Pemikiran Hamka dalam bidang pendidikan lebih

menekankan pada ilmu pengetahuan menuju kebahagiaan dunia dan akhirat

dimana didalamnya ia mempunyai pemikiran tentang terminologi dan urgensi

pendidikan, tugas dan tanggungjawab pendidik, tugas dan tanggung jawab

peserta didik, materi dan metode pendidikan, tujuan pendidikan Islam.

7

DAFTAR PUSTAKA

Goodreads.com/author/show/625942.Hamka, diakses pada tanggal 25 April 2016,

pukul: 14.00.

Iskandar, Salman. 2009. 99 Tokoh Muslim Indonesia. Bandung: PT Mizan

Pustaka.

Khobir, Abdul. 2007. Filsafat Pendidikan Islam: Landasan Teoritis dan Praktis.

Yogyakarta: Gama Media Offset.

Kurniawan, Syamsul. 2013. Jejak Pemikiran Tokoh Pendidikan Islam.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Ramayulis. 2005. Ensiklopedi Tokoh Pendidikan Islam. Ciputat: Quantum

Teaching.

Sholehuddin, M. Sugeng. 2010. Reinventing Kepemimpinan dalam Pendidikan

Islam. Pekalongan: STAIN Pekalongan Press.

Yusuf, Yunan. 2005. Ensiklopedi Muhammadiyah. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.