biografi entrepreunership

Upload: mym37

Post on 19-Jul-2015

87 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Oleh : M. Yusuf Mubarok 0031 1112 1047

Pengertian Entrepreneur/Pengusaha orang-orang

pekerja keras yang mengarahkan segenap potensinya (waktu, pikiran, tenaga, biaya) dengan penuh inisiatif serta memiliki cita-cita atau tujuan tertentu untuk meraih kesuksesan.

NABI MUHAMMAD SAW

Tahapan Entrepreneurship Nabi Muhammad SAW Nabi

Muhammad SAW membangun jiwa wirausahanya sejak usia sangat belia (12 tahun) dan kemudian melakoni diri sebagai pedagang mengikuti jejak pamannya, Abu Thalib. Lakon diri didasari oleh kecermelangan yang dimilikinya dan sikap empati untuk meringankan beban keluarga pamannya, Pada usia 17 20 tahun nabi Muhammad di beri kepercayaan mengelola bisnis pamannya,

Tahapan Entrepreneurship Nabi Muhammad SAW Nabi Muhammad SAW harus menghadapi tantangan

persaingan dengan para pedagang-pedagang senior di Jazirah Arab dalam pasar regional (bukan lokal). Pada usia 23 hingga 25 tahun, Nabi Muhammad SAW semakin melejit sebagai seorang professional karena mampu menjalankan amanah bisnis Khadijah ra hingga menghasilkan laba berkali-kali lipat. Semua dijalankan dengan metode berbisnis yang cerdas dan cerdik.

Tahapan Entrepreneurship Nabi Muhammad SAW Nabi Muhammad SAW mengenali dengan baik pasar-

pasar regional yang dikunjungi dan karakter masyarakat pembeli di daerah tersebut. Beliau melakukan pola jemput bola, meluaskan jaringan (network) bisnis dengan membangun kerjasama strategis dengan mitra-mitra potensial. Beliau mencari produk-produk terkini dan berkualitas baik serta menjualnya dengan penuh kesantunan, keluasan informasi, serta jaminan (garansi) bagi pembelinya.

Tahapan Entrepreneurship Nabi Muhammad SAW Rasulullah SAW melakoni diri sebagai

entrepreneur atau pengusaha dengan empat tahapan karakter :

1. Integrity atau integritas Merupakan sifat standar dan pondasi utama karakter orang pengusaha yaitu kejujuran yang mengikat utuh karakter-karakter positif lainnya. Nabi Muhammad saw sejak kecil sudah membangun sifat jujurnya sehingga kemudian terkenal dengan julukan al-amin (orang yang terpercaya). Beliau sangat menjaga perilaku, tutur kata, dan komitmen atas dasar kejujuran sehingga terpancar padanya kewibawaan dan kekuatan.

2. Loyality atau loyalitas merupakan sifat pendukung yang menguatkan kepercayaan banyak orang. Loyalitas berhubungan dengan kesetiaan dan komitmen jangka panjang. Muhammad saw menunjukkan loyalitas yang tinggi kepada pamanya, Abu Thalib. Ketika datang

tawaran rekrutmen dari Khadijah ra, Muhammad saw pun menyerahkan keputusan kepada pamannya, Abu Thalib. Dalam hal dagang, Muhammad saw selalu mempraktikkan jiwa yang loyal kepada para pelanggannya dengan layanan terbaik kepada siapa pun sehingga kebalikannya, para pelanggannya juga loyal kepadanya.

3. Profesionality atau professional merupakan

kapasitas untuk menjalankan suatu profesi dengan ukuran-ukuran standar serta kualitas terbaik. Nabi Muhammad saw memasuki tahap professional ketika direkrut oleh Khadijah ra sebagai mitra dagangnya dan setelah mereka menikah, Muhammad saw pun menjadi manajer dagang perusahaan mereka. Muhammad saw menggunakan hukum dan standar pemasaran saat ini; positioning, segmentation, dan targeting.

Positioning of Nabi Muhammad saw dipraktikan berdasarkan pondasi

utama kejujuran yang sudah menjadi merk dirinya (personal branding). Nabi Muhammad saw mengambil spesilasisasi dagang kebutuhan sandang, seperti kain dan pakaian. Karena itu, Muhammad saw juga melakukan lawatan dagang ke Yaman sebagai kota sentra garmen dan tekstil pada saat itu. Segmentation of Nabi Muhammad saw ditunjukkan dengan mengatur dan mengenali pasar-pasar yang akan dituju serta dilalui. Nabi Muhammad saw selalu berusaha menggali karakter masyarakat di suatu daerah, kebutuhan mereka, pemimpin mereka, serta tren yang terjadi (identifying). Karena itu, Nabi Muhammad saw mampu mengambil hati konsumennya juga menarik hati pengusaha lokal untuk bermitra dengannya. Targeting of Nabi Muhammad saw dibuktikan dengan tercapainya laba perusahaan yang dikelolanya dua kali lipat, bahkan lebih setiap kali selesai misi dagang. Muhammad saw telah menetapkan satu ukuran dan strategi untuk bisa mencapai apa yang ditargetkan kepadanya. Ia mengenali dengan baik pasar-pasar di Semenanjung Arab berikut waktu-waktu digelarnya (pasar pada masa Arab jahiliyah mirip dengan bazaar yang diadakan pada waktu-waktu tertentu), mengenali karakter konsumen, serta menjual dengan cara-cara yang lebih menarik dan berkesan.

4. Spritiuality atau spritiaulitas terbangun lebih kuat saat Nabi Muhammad saw

menikah dengan Khadijah ra, Nabi Muhammad saw lebih banyak menghabiskan waktu untuk berkompetensi seperti yang disebutkan dalam sejarah kerap menyendiri di Gua Hira. Sebagai pengelola bisnis, beliau sangat peduli dengan masalah-masalah akhlak sehingga beliau adalah tokoh utama yang kemudian melahirkan konsep spiritual marketing.

Sifat Sifat Entrepreneurship Nabi Muhammad SAW

AL AMIN1.

2.3. 4.

Siddiq ( Benar ) Amanah ( Dapat di Percaya) Fathonah ( Cerdas ) Tablig ( Menyampaikan )

Session 2

Ir. Itasia Dina Sulvianti, M.Si

INSPIRING WOMEN Ir. Itasia Dina sulvianti, M.Si adalah seorang

wirausahawan sekaligus sebagai dosen dan kepala sekolah SMK Wikrama Bogor. Dalam membangun sekolah yang bertaraf Nasional dan akan bertaraf International yaitu SMK Wikrama Bogor Ir. Itasia Dina Sulvianti, M.Si merintis dari 0 sampai menjadi 1 dan menjadikan siswa siswinya berkarakter dan life skill.

Berawal Dari Garasi dan menciptakan siswa yang berkarakter Sebelum

mendirikan dan mengepalai SMK Wikrama, Beliau tidak bersentuhan dengan dunia pendidikan SMK. Beliau seorang sarjana matematika lulusan Institut Teknologi Bandung tahun 1986. Semasa kuliah, beliau aktif di teater bersama Sujiwo Tejo. Selesai sarjana, Beliau melanjutkan pendidikan manajemen data dan analisis statistik berbasis komputer di Amerika Serikat selama 16 bulan. Pulang dari Amerika. Beliau lantas melanjutkan pendidikan pascasarjana di IPB.

Berawal Dari Garasi dan menciptakan siswa yang berkarakter Sembari kuliah, Beliau bergabung dengan lembaga kursus komputer

yang didirikan temannya. Beliau melamar kerja di bagian administrasi. Tugasnya antara lain mengurus pendaftaran siswa. ''Banyak yang mencemooh, ngapain sih punya sertifikat Amerika kok kerja begitu,' kisahnya.

Namun, beliau bergeming. Beliau tekun bekerja sembari mengamati bagaimana lembaga kursus itu beroperasi. Jabatannya naik menjadi kepala litbang sampai wakil direktur. Tahun 1993, perusahaan kolaps. Demi menyelamatkan karyawan, beliau lantas mengambil alih kepemilikan dengan menyuntikkan modal yang menurutnya tidak seberapa. Jadilah beliau sebagai pemilik dan direktur lembaga kursus tersebut.

Terbukti, langkah taktisnya berhasil. Selanjutnya, banyak peserta kursus yang 'memprovokasi' agar beliau sekalian saja membuat pendidikan itu menjadi formal. beliau terpancing membuat sebuah sekolah.

Berawal Dari Garasi dan menciptakan siswa yang berkarakter Karena itu, beliau membulatkan tekad. Beliau menyusun

kurikulum sendiri yang kini dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pendidikan dimulai di garasi. Saat itu siswanya hanya 34 orang. Tahun 1999, angkatan pertama SMK di garasi itu lulus dengan nilai bagus. ''Angkatan kedua lebih heboh. Ada yang bisa dapat nilai 9 untuk ujian matematika,'' katanya. Tahun 1998, Ita berniat pindah lokasi dari garasi ke sebuah tempat yang lebih layak. Kontrak kerja sama telah ditandatangani, tetapi kemudian pecah kerusuhan Mei 1998. Akibat kalut, si empunya lokasi yang peranakan Tionghoa membatalkan kerja sama secara sepihak. Ita kalang kabut. ''Brosur sudah disebar. Semua anak sudah tahu kita akan pindah sekolah awal tahun ajaran baru,'' ceritanya. Namun, Ita tak surut. Di depan lokasi, ia melihat sebuah vila. Karena kepepet, ia sewa vila tersebut untuk sekolah sementara.

Berawal Dari Garasi dan menciptakan siswa yang berkarakter Tahun 2000, beliau baru mulai membangun SMK Wikrama

di lokasi sekarang. Kata beliau, ia mencicil untuk membeli tanah yang dijual Rp150 ribu per meter kala itu. ''Enggak ada dana untuk membangun. Tapi saya yakin saja bisa. Kuncinya hanya ada pada pribadi sendiri''Suaminya yang juga pelukis lantas melukis bangunan sekolah. ''Setiap saya masuk sekolah darurat, saya melihat lukisan itu. Saya yakin bisa,'' katanya. Visualisasi yang kuat atas sebuah sekolah baru membuat Beliau fokus pada upaya pengumpulan dana untuk membangun. Dia bekerja sama dengan sejumlah orang. Setahun kemudian, sekolah baru itu beroperasi

menciptakan siswa yang berkarakter Beliau selalu mengatakan : Jujur Berdoa Hemat Bersih Ikhlas Memberi Berjamaah Disiplin Bertanggung Jawab RapihSifat sifat ini lah yang membuat Siswa Siswi SMK Wikrama Bogor mempunyai karakter dan life skill yang berbeda dengan siswa yang lain.

KesimpulanDalam berwirausaha kita harus mempunyai karakter yang bisa menjadi modal kita dalam usaha. Dimana karakter tersebut lah yang akan membawa kita kedalam cita cita kita atau kedalam kesuksesan hidup kita.... dan apa sih yang ada dalam karakter itu : 1. Kejujuran 2. Selalu berdoa 3. Cerdas 4. Pantang menyerah 5. Disiplin 6. Selalu memberi dan 7. Bertanggung Jawab

TERIMA KASIH