biografi seniman

13
BIOGRAFI SENIMAN (PELUKIS) DI INDONESIA 1. Biografi R. Saleh 2. Biografi Affandi 3. Biografi A.D Pirous Disusun Oleh : Jessica Maulidya Kelas : XI. IIS3 Dinas Pendidikan Budaya Dan Olahraga SMA Negeri 6 Palembang

Upload: nisamawarrr

Post on 26-Dec-2015

55 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sebuah biografi

TRANSCRIPT

Page 1: BIOGRAFI SENIMAN

BIOGRAFI SENIMAN

(PELUKIS) DI INDONESIA

1. Biografi R. Saleh

2. Biografi Affandi

3. Biografi A.D Pirous

Disusun Oleh : Jessica Maulidya

Kelas : XI. IIS3

Dinas Pendidikan Budaya Dan Olahraga

SMA Negeri 6 Palembang

Tahun ajaran 2014/2015

Page 2: BIOGRAFI SENIMAN

1. Biografi Raden Saleh

Raden Saleh Sjarif Boestaman (1807 atau 1811 - 23 April 1880) adalah pelukis Indonesia beretnis Jawa yang mempionirkan seni modern Indonesia (saat itu Hindia Belanda). Lukisannya merupakan perpaduan Romantisisme yang sedang populer di Eropa saat itu dengan elemen-elemen yang menunjukkan latar belakang Jawa sang pelukis.

Raden saleh kecil dengan keahliannya yang menonjol sebagai seorang pelukis besar sejak bersekolah di sekolah rakyat di zamannya membuat Raden Saleh menjadi tokoh yang besar dengan berbagai macam penghargaan. Belajar dari seorang pelukis keturunan Belgia berasal dari belanda,menjadikan raden saleh seorang pelukis dengan multi talenta,seperti melukis dengan cat minyak,di tambah dengan terjun langsung dengan mencari objek pemandangan dan objek lukisan tipe tipe orang indonesia di daerah yang di singgahi.

Pada Tahun 1829, hijrahlah Raden Saleh ke Belanda untuk Belajar, selama di eropa Raden Saleh juga belajar mendalami pelukisan hewan yang dipertemukan dengan sifat agresif manusia,melukis kehidupan satwa di padang pasir juga merupakan salah satu ilham yg keluar selama tinggal di Aljazair beberapa bulan pada tahun 1846. Raden Saleh juga di percaya menjadi menjadi konservator pada "Lembaga Kumpulan Koleksi Benda-benda Seni". Dari keunikan keunikan jiwa seni inilah yang menjadikan Raden saleh menjadi sosok tokoh yang sangat inspiratif di zamannya.

Salah satu karya Raden Saleh adalah lukisan penangkapan Diponegoro,yg mana lukisan tersebut menggambarkan bahwa Raden Saleh tidak menyukai penindasan serta mempercayai idealisme kebebasan dan kemerdekaan. Berbagai macam penghargaan mengalir dari hasil karya Raden Saleh baik penghargaan mancanegara maupun dari indonesia. Raden saleh menikah dengan gadis keluarga ningrat keturunan Keraton Solo setelah perceraiannya dengan istri terdahulu.Batavia adalah tempat di mana Raden Saleh

Page 3: BIOGRAFI SENIMAN

Tinggal dengan gedung hasil karyanya sendiri dari segi bangunan dan tekniknya yang mana sesuai dengan tugasnya sebagai seorang pelukis.

Tanggal 23 April 1880 adalah sejarah bagi tokoh kebanggaan bangsa kita, meninggal dengan berbagai macam kontroversi menjadi topik hangat diperbincangkan. Namun, Bangsa kita bisa bangga, berkat Raden Saleh, Indonesia bisa menghasilkan anak bangsa dengan segala talenta dan kreativitasnya. Hasil hasil karyanya bisa menembus museum besar seperti Rijkmuseum belanda dan Louvre Paris.

Bahkan setelah sekian lama kematiannya sejak abad 18,hasil karyanya masih dikagumi dan diakui oleh beberapa mancanegara. Tepatnya bulan september 2011 di kota Dresden Jerman telah sukses mengadakan pameran lukisan hasil karya Raden Saleh.

Hasil – Hasil Karya Raden Saleh :

1. Judul : Berburu Banteng

2. Judul : Gunung Meletus

Page 4: BIOGRAFI SENIMAN

3. Judul : Singa

4. Judul : Perkelahian dengan singa

5. Judul : Jalanan di megamendung

Page 5: BIOGRAFI SENIMAN

2. Biografi Affandi

Affandi Koesoema (Cirebon, Jawa Barat, 1907 - 23 Mei 1990) adalah seorang pelukis yang dikenal sebagai Maestro Seni Lukis Indonesia, mungkin pelukis Indonesia yang paling terkenal di dunia internasional, berkat gaya ekspresionisnya dan romantisme yang khas. Pada tahun 1950-an ia banyak mengadakan pameran tunggal di India, Inggris, Eropa, dan Amerika Serikat. Pelukis yang produktif, Affandi telah melukis lebih dari dua ribu lukisan.

Ayahnya, R. Koesoma, bekerja sebagai mantri ukur pabrik gula. Peruntungan ini membuat Affandi kecil berkesempatan mengecap berbagai tingkat bangku pendidikan (dalam sistem kolonial Belanda) mulai dari HIS, MULO, dan AMS; sebuah peruntungan yang memang tidak banyak bisa dirasakan teman sebayanya.

Dengan bakat lukis dan minat seni yang mengalahkan disiplin ilmu lain, Affandi, sebelum menjadi pelukis besar, dia adalah tukang sobek karcis dan pembuat iklan. Menginjak usia 26 tahun, ia menikahi Maryati dan dikaruniai Kartika Affandi, matahari lain dalam wujud seorang putri.

Affandi mulai melukis dengan bergabung dalam kelompok seniman Lima Bandung yang menjadi tempat berkumpulnya pelukis kenamaan Hendra Gunawan, Barli, Sudarso, dan Wahdi, dan Affandi sendiri sebagai ketua. Selain itu, nama maestro lukis ini pernah menuai 'kontroversi' pada masa-masa Orde Baru terkait keterlibatannya dalam kepemimpinan Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat).

Pada 1943, pameran tunggal pertama Affandi diadakan di Gedung Poetra Djakarta. Sejak itu, Affandi berubah menjadi matahari. Lebih dari 2000 karya lukis dihasilkan begawan warna Indonesia ini. Dan matahari lukisnya terus bersinar di benua Asia, Eropa, Amerika dan Australia. Begawan yang gemar menyulut rokoknya dengan pipa unik ini juga dianugerahi Doctor Honoris Causa dari University of Singapore pada 1974. Setahun sebelumnya,

Page 6: BIOGRAFI SENIMAN

pemerintah Indonesia memberikan penghargaan berupa sebuah museum yang didirikan tepat di atas tanah yang pernah menjadi tempat tinggal sang Empu Lukis Indonesia dan diresmikan Menteri P&K masa itu, Fuad Hassan.

Meski dunia internasional menyebut Affandi terpayungi dalam genre ekspresionisme, sang Begawan Lukis ini menyatakan tidak mengenal aliran seperti itu dalam karyanya. Tentu saja, 'Affandi dan Matahari' bukan ekspresionis maupun yang lain; Affandi adalah Matahari itu sendiri. Dan 'aliran matahari' belum dikenal di dunia lukis manapun di dunia ini. Dan sang Begawan sendiripun juga mungkin tidak peduli dengan sebutan, setidak peduli asap tembakau pipanya yang terus menyeruak, berbaur menjadi udara.

Dalam melukis Affandi melangkah dengan lebih mengutamakan kebebasan berekspresi. Dilandasi jiwa kerakyatan, Affandi tertarik dengan tema kehidupan masyarakat kecil. Teknik melukis bentuk bahkan yang cenderung memerintah objeknya seperti yang dilakukan angkatan Moi India atau India Jelita, dirasakan Affandi tidak mewakili kondisi masyarakat dengan kemelaratan akibat penjajahan.

Pada 23 Mei 1990 Affandi meninggal dunia. Meski telah tiada, karya-karyanya masih dapat dinikmati di Museum Affandi. Museum yang diresmikan oleh Fuad Hassan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ketika itu dalam sejarahnya telah pernah dikunjungi oleh Mantan Presiden Soeharto dan Mantan Perdana Menteri Malaysia Dr. Mahathir Mohammad pada Juni 1988 kala keduanya masih berkuasa. Museum ini didirikan tahun 1973 di atas tanah yang menjadi tempat tinggalnya.

Page 7: BIOGRAFI SENIMAN

Hasil – hasil Karya Affandi :

1. Judul : Affandi dan orang orang munafik

2. Judul : Perahu diBali

3. Judul : Perahu dibawah sinar matahari

Page 8: BIOGRAFI SENIMAN

4. Judul : Menara Eiffel

5. Judul : Perahu dan matahari

Page 9: BIOGRAFI SENIMAN

3. A.D. Pirous

Abdul Djalil Pirous atau lebih dikenal dengan A.D Piraous lahir di Meulaboh, Aceh, 11 Maret 1932. Sejak 1964 sampai dengan 2002, A.D. Pirous bekerja sebagai tenaga pengajar di Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB. A.D. Pirous pernah menjabat sebagai dekan pertama di fakultas ini pada tahun 1984.

Memperoleh posisi Guru Besar pada 1994, A.D. Pirous mencatatkan prestasinya sebagai salah seorang perintis seni rupa Islam modern di Indonesia. Ia juga merupakan pendiri bidang studi Desain Grafis yang berlanjut menjadi bidang Desain Komunikasi Visual di ITB. Seusai masa baktinya pada dunia akademik di ITB, A.D. Pirous tetap mengabdikan dirinya sebagai pelukis dancendekiawan senior di bidang seni rupa dan kebudayaan.

A.D. Pirous dikenal dengan karya-karyanya yang bernafaskan islami. Pengungkapannya dalam lukisan lewat konstruksi struktur bidang-bidang dengan latar belakang warna yang memancarkan berbagai karakter imajinatif.

Dengan prinsip penyusunan itu, pelukis ini sangat kuat sensibilitasnya terhadap komposisi dan pemahaman yang dalam berbagai karakter warna. Nafas spiritual suatu ketika muncul dalam imaji warna yang terang, saat yang lain bisa dalam warna redup yang syahdu, sesuatu juga bisa muncul dalam kekayaan warna yang menggetarkan.

Sentuhan ragam hias etnis Aceh, yang memuat ornament-ornamen atau motif Buraq, juga memberikan nafas sosiokultural yang islami dalam lukisannya. Sebagai puncak kunci nafas spiritual itu, adalah aksentuasi kaligrafi Arab yang melafaskan ayat-ayat Suci Al-Qur’an.

Page 10: BIOGRAFI SENIMAN

Hasil – Hasil Karya A. D Pirous :

1. Judul : -

2. Judul : -

Page 11: BIOGRAFI SENIMAN

Daftar Pustakahttp://id.wikipedia.org/wiki/Raden_Saleh

http://profil.merdeka.com/indonesia/r/raden-saleh-sjarif-boestaman/

http://mengenangradensaleh.wordpress.com/mekanisme-menulis/

http://id.wikipedia.org/wiki/Affandi

http://profil.merdeka.com/indonesia/a/affandi-koesoema/

http://fotofamilyku.blogspot.com/2012/05/gallery-koleksi-lukisan-sang-maestro.html

http://blog-senirupa.blogspot.com/2013/02/27-karya-seni-lukisan-affandi-diatas.html

http://ivarosamuslimah.blogspot.com/2011/12/abdul-djalil-pirous.html