b.indo wacana

8
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Istilah wacana berasal dari kata sansekerta yang bermakna ucapan atau tutu wacana adalah salah satu kata yang banyak disebut seperti halnya demokrasi, manusia, dan lingkungan hidup. Seperti halnya banyak kata yang digunakan, ka kadang pemakai bahasa tidak mengetahui secara jelas apa pengertian dari kata digunakan tersebut. Ada yang mengartikan wacana sebagai unit bahasa yang leb dari kalimat. Ada juga yang mengartikan sebagai pembicaraan. Kata wacana jug dipakai oleh banyak kalangan mulai dari studi bahasa, psikologi, so komunikasi, sastra dan sebagainya. Pembahasan wacana berkaitan erat dengan pembahasan keterampilan berbahasa terutama keterampilan berbahasa yang bersifat produktif , yaitu berbicara da aik wacana maupun keterampilan berbahasa, sama-sama menggunakan bahasa seba alat komunikasi. !acana berkaitan dengan unsur intralinguistik "internal bah unsur ekstralinguistik yang berkaitan dengan proses komunikasi seperti inter "kon$ersasi dan pertukaran# dan pengembangan tema "monolog dan paragraf#. %ealitas wacana dalam hal ini adalah eksistensi wacana yang berupa $erbal non$erbal. %angkaian kebahasaan $erbal atau language exist "kehadiran kebahasaan# dengan kelengkapan struktur bahasa, mengacu pada struktur apa adanya ataulanguage likes mengacu pada wacana sebagai rangkaian nonbahasa "rangkaian isyarat atau tanda-tanda yang bermakna#. !ujud wacana sebagai media berupa rangkaian ujaran lisan dan tulis. Sebagai media komunikasi wacana lisan, wujudnya dapat berupa sebuah percakapan atau dialoglengkapdan penggalan percakapan. !acana dengan media komunikasi tulis dapat berwujud sebuah teks, alinea, dan sebuah wacana. erdasarkan uraian di atas ,betapa pentingnya apa itu wacana dan m supaya tidak terjadinya kesalah pahaman dalam pengertian wacana , maka dari menbahas topic wacana . [Wacana atau Karangan] Page 1

Upload: amalia-kharisma

Post on 04-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

b.indo Wacana

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar Belakang.Istilah wacana berasal dari kata sansekerta yang bermakna ucapan atau tuturan. Kata wacana adalah salah satu kata yang banyak disebut seperti halnya demokrasi, hakasasi manusia, dan lingkungan hidup. Seperti halnya banyak kata yang digunakan, kadang-kadang pemakai bahasa tidak mengetahui secara jelas apa pengertian dari kata yang digunakan tersebut. Ada yang mengartikan wacana sebagai unit bahasa yang lebih besar dari kalimat. Ada juga yang mengartikan sebagai pembicaraan. Kata wacana juga banyak dipakai oleh banyak kalangan mulai dari studi bahasa, psikologi, sosiologi, politik, komunikasi, sastra dan sebagainya.Pembahasan wacana berkaitan erat dengan pembahasan keterampilan berbahasa terutama keterampilan berbahasa yang bersifat produktif , yaitu berbicara dan menulis. Baik wacana maupun keterampilan berbahasa, sama-sama menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Wacana berkaitan dengan unsur intralinguistik (internal bahasa) dan unsur ekstralinguistik yang berkaitan dengan proses komunikasi seperti interaksi sosial (konversasi dan pertukaran) dan pengembangan tema (monolog dan paragraf).Realitas wacana dalam hal ini adalah eksistensi wacana yang berupa verbal dan nonverbal. Rangkaian kebahasaan verbal ataulanguage exist(kehadiran kebahasaan) dengan kelengkapan struktur bahasa, mengacu pada struktur apa adanya; nonverbal ataulanguage likesmengacu pada wacana sebagai rangkaian nonbahasa (rangkaian isyarat atau tanda-tanda yang bermakna). Wujud wacana sebagai media komunikasi berupa rangkaian ujaran lisan dan tulis. Sebagai media komunikasi wacana lisan, wujudnya dapat berupa sebuah percakapan atau dialog lengkap dan penggalan percakapan. Wacana dengan media komunikasi tulis dapat berwujud sebuah teks, sebuah alinea, dan sebuah wacana.Berdasarkan uraian di atas ,betapa pentingnya apaitu wacana dan memahami nya supaya tidak terjadinya kesalah pahaman dalam pengertian wacana , maka dari itu kami menbahas topicwacana .

1.2Tujuan Penulisan1. Mengetahui definisi dan contoh Wacana atau Karangan Eksposisi2. Mengetahui definisi dan contoh Wacana atau Karangan Deskripsi3. Mengetahui definisi dan contoh Wacana atau Karangan Narasi4. Mengetahui definisi dan contoh Wacana atau Karangan Persuasif5. Mengetahui definisi dan contoh Wacana atau Karangan Argumentasi

1.3Manfaat Penulisan1. Mahasiswa dapat mengetahui definisi Wacana atau karangan Eksposisi, Deskripsi, Narasi, Persuasif, dan Argumentasi2. Mahasiswa dapat membuat contoh-contoh Wacana atau karangan Eksposisi, Deskripsi, Narasi, Persuasif, dan Argumentasi3. Mahasiswa dapat membedakan Wacana atau karangan Eksposisi, Deskripsi, Narasi, Persuasif, dan Argumentasi

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Wacana atau KaranganBeberapa pengertian paragraf menurut ahli, diantaranya:Paragraf adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat (Lamuddin Finoza, 2004:149).Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan (Sabati Akhadiah, Maidar G. Arsjad, Sakura H. Ridwan, 1988 :144).Paragraf tidak lain dari suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi atau luas dari kalimat merupakan himpunan dari kalimatyang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan (Gorys Keraf, 1979:62).

2.2. Jenis-Jenis Wacana atau Karangan2.2.1 Wacana atau Karangan EksposisiMenurut Jos. Daniel Parera (1987: 05) dalam bukuMenulis Tertib dan Sistematik mengatakan bahwa tulisan eksposisi bertujuan untuk memberikan informasi. Pengarang dan penulis berusaha memaparkan kejadian atau masalah agar pembaca dan pendengar memahaminya dan pengarang mempunyai sejumlah data dan bukti sehingga, ia berusaha menjelaskan persoalan dan kejadian ini demi kepentingan anda sendiri.Menurut Aceng Hasani (2005: 30) dalam bukuIkhwal Menulisjuga mendefinisikan bahwa eksposisi merupakan bentuk tulisan yang sering digunakan dalam menyampaikan uraian ilmiah dan tidak berusaha mempengaruhi pendapat pembaca. Melalui eksposisi pembaca tidak dipaksa untuk menerima pendapat penulis, setiap pembaca boleh menolak dan menerima apa yang dikemukakan oleh penulis.Menurut A. Chaedar Alwasilah dan Semmy Suzanna Alwasilah (2005:111)Dalam Pokoknya Menuliseksposisi merupakan tulisan yang tujuan utamanya mengklarifikasi, menjelaskan, mendidik, atau mengevaluasi sebuah persoalan. Penulis berniat untuk memberi informasi atau memberi petunjuk kepada pembaca. Di sini eksposisi mengandalkan strategi pengembangan alinea seperti lewat pemberian contoh, proses, sebab akibat, klasifiksasi, definisi, analisis, komperasi dan kontras.

2.2.2 Wacana atau Karangan ArgumentasiMenurut Keraf (2007:3),menyatakan bahwa argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara. Melalui argumentasi penulis berusaha menguraikan fakta-fakta sedemikian rupa sehingga mampu menunjukkan apakah suatu pendapat atau suatu hal itu benar atau tidak.Menurut Semi (2007:74), mengatakan bahwa argumentasi adalah tulisan yang bertujuan meyakinkan atau membujuk pembaca tentang kebenaran pendapat penulis.Alwasilah (2005:116) mengemukakan bahwa argumentasiadalah karangan yang membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran dari sebuahpernyataan (statement). Menurutnya argumen tidak berarti pertengkaran. Dalamteks argumen penulis menggunakan berbagai strategi atau piranti retorika untuk meyakinkan pembaca ikhwal kebenaran atau ketidakbenaran itu.

2.2.3 Wacana atau Karangan PersuasiMenurut Targian (1994 : 113) karangan atau tulisan persuasi adalah karangan yang dapat menarik minat,dan dapat menyakinkan bahwa pengalaman memebaca merupakan sesutu hal yang sangat pentingMenurut Kaffer (2001 : 119) Menjelaskan bahwa persusasi bertujuan untuk menggubah pikiran orang lain agar dapat menerima dan melakukan sesuatu yang kita ingin kan.Menurut Kaffer (2011 : 118)Persuasi merupakan usaha untuk membujuk seseorang untuk mau mengikuti tujuan yang di kehendaki tanpa paksaan.

2.2.4 Wacana atau Karangan DeskripsiMenurut (Semi, 2003:41), Deskripsi adalahtulisan yang tujuannya memberikan perincian atau detail tentang objek sehingga dapat memberi pengaruh pada sentivitas dan imajinasi pembaca atau pendengar bagaikan mereka ikut melihat, mendengar, merasakan, atau mengalami langsung objek tersebut.Menurut Parera (1993:5) berpendapat bahwa deskripsi adalah suatu bentukkarangan yang hidup dan berpengaruh. Deskripsi memberikan satu gambaran tentang satu peristiwa atau kejadian dan masalah. Untuk menulis satu deskripsi yang baik seseorang pengarang harus dekat kepada objek dan masalahnya dengan semua panca inderanya.Menurut Wiyanto (2004:64) deskripsi yaitu menguraikan,memberikan, atau melukiskan. Paragraf deskripsi adalah paragraf yangbertujuan untuk memberikan kesan kepada pembaca terhadap objek, gagasan,tempat, peristiwa, dan semacamnya yang ingin disampaikan penulis.

2.2.5 Wacana atau Karangan Narasi Parera (dalam Alifah 2009:26), wacana narasi merupakan suatu bentuk karangan dan tulisan yang bersifat menyejajarkan sesuatu berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu. Narasi mementingkan urutan kronologis suatu peristiwa, kejadian, dan masalah. Pengarang bertindak sebagai sejarawan atau tukang cerita. Akan tetapi, pengarang memiliki maksud dan tujuan tertentu.Menurut Keraf (2001:136) bahwa pengertian narasi adalah bentuk wacana yang sasaran utamanya berupa tindak-tanduk yang dijalin dan dirangkai menjadi suatu peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan waktu.Menurut Novi R (2010:132) karangan narsi adalah karangan yang menyajikan serangkaian pristiwa.Narasi mementingkan urutan kronologis dari suatu peristiwa atau kejadian serta masalah.Pengarang bertindak sebagai seorang sejarahwan atau tukang cerita.

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1Contoh Jenis-Jenis Wacana atau Karangan1. Wacana atau Karangan EksposisiRapat DPR tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 27 Desember 2014 di kantor DPR. Rapat ini dilakukan untuk membahas kasus-kasus korupsi yang kini sering terjadi di kalangan anggota DPR. Rapat tersebut selain dihadiri anggota DPR juga di hadari oleh beberapa menteri. Di dalam rapat tersebut banyaknya perdebatan antara Anggota DPR dan para Menteri yang menghadiri rapat pada saat itu. (Okta Permata Putri 702014059)2. Wacana atau Karangan ArgumentasiMerokok dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru. Selain itu, merokok juga bisa menyebabkan kemandulan, hipertensi, kerusakan janin, dan lain-lain. Seorang perokok aktif tentu saja lebih beresiko daripada perokok pasif. Karena, mereka menyerap racun-racun dari rokok lebih banyak. (Rati Permata Sari 702014058)3. Wacana atau Karangan PersuasifKini, pepohonan sudah sangat jarang ditemui di kota-kota besar, hal ini menyebabkan kota besar mempunyai tingkat polusi yang lebih besar, ditambah lagi dengan asap-asap kendaraan, pabrik, rokok, dan lain-lain. Oleh karena itu, marilah kita sebagai generasi muda untuk membangun lagi kota yang hijau agar generasi penerus kita nanti masih bisa merasakan segarnya udara yang bersih berkat adanya pohon-pohon yang asri.(Vivi Rizki 702014052)

4. Wacana atau Karangan DeksripsiDi bawah pohon itu, seorang wanita duduk anggun sambil bersenandung kecil. Wajahnya berseri-seri, dibibirnya selalu tersimpul senyuman, sesekali dikibasnya rambut hitam miliknya. Tangan mungilnya nampak kecil sekali, sesekali kulihat dia mengambil bunga disekitar pohon lalu ditiupnya bunga itu. Matanya besar bak bola pimpong, namun indah sekali. Kulit putihnya mengalahkan warna susu. (Tharisa Kurnia 702014032)

5. Wacana atau Karangan NarasiLiburan sekolah kemarin, kami sekeluarga pergi mengunjungi dufan. Walaupun liburan dikota sendiri, tetapi tetap mengasyikan, soalnya saya liburan bersama keluarga. Ketika di dufan, banyak permainan air yang saya coba contohnya saja naik ban dan meluncur dari ketinggian 10 meter. Liburan kali ini adalah liburan yang paling seru bagi saya, semoga liburan sekolah tahun depan bisa jalan-jalan lagi ketempat yang lain. Inilah cerita saya, mana cerita kalian ? (Shinta Anggia Prawesti 702014077)

BAB IVPENUTUP4.1KesimpulanIstilah wacana berasal dari kata sansekerta yang bermakna ucapan atau tuturan. Kata wacana adalah salah satu kata yang banyak disebut seperti halnya demokrasi, hak asasi manusia, dan lingkungan hidup. . Seperti halnya banyak kata yang digunakan, kadang-kadang pemakai bahasa tidak mengetahui secara jelas apa pengertian dari kata yang digunakan tersebut. Ada yang mengartikan wacana sebagai unit bahasa yang lebih besar dari kalimat. Ada juga yang mengartikan sebagai pembicaraan. Kata wacana juga banyak dipakai oleh banyak kalangan mulai dari studi bahasa, psikologi, sosiologi, politik, komunikasi, sastra dan sebagainya.Wacana merupakan satuan bahasa di atas tataran kalimat yang digunakan untuk berkomunikasi dalam konteks sosial.Satuan bahasa itu dapat berupa rangkaian kalimat atau ujaran.Wacana dapat berbentuk lisan atau tulis .4.2SaranMahasiswa di tuntut untuk lebih dalam mempelajari pelajaran Bahasa Indonesia. Karena dengan itu dapat menambah wawasan kita.Misalnya dalam pembuatan suatu wacana, kita tidakkeliru lagi. Lebih memahami unsur-unsur yang menyangkut tentang wacana.

[Wacana atau Karangan]Page 7