ptk b.indo sd atis

154
BAB I PENDAHUL UAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional bidang pendidikan adalah upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, serta meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang adil, maju, makmur, berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945, serta memungkinkan warganya mengembangkan diri sebagai manusia Indonesia seutuhnya (Depdikbud, 1994/1995). Dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional bangsa Indonesia mulai berbenah diri untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam berbagai jenjang pendidikan termasuk Sekolah Dasar . Oleh karena itu, peningkatan mutu pendidikan di Sekolah Dasar perlu terus diupayakan. 1

Upload: jaka-kelana

Post on 22-Dec-2015

56 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

b

TRANSCRIPT

Page 1: PTK B.Indo SD ATIS

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan Nasional bidang pendidikan adalah upaya untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa, serta meningkatkan kualitas manusia

Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang adil, maju, makmur,

berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945, serta memungkinkan

warganya mengembangkan diri sebagai manusia Indonesia seutuhnya

(Depdikbud, 1994/1995). Dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional

bangsa Indonesia mulai berbenah diri untuk meningkatkan mutu pendidikan

dalam berbagai jenjang pendidikan termasuk Sekolah Dasar . Oleh karena itu,

peningkatan mutu pendidikan di Sekolah Dasar perlu terus diupayakan.

Salah satu program yang perlu terus ditingkatkan di Sekolah Dasar

adalah peningkatan pengajaran bahasa dan sastra Indonesia. Bangsa

Indonesia menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi sehingga

siswa - siswa di Sekola Dasar perlu dibekali dengan pendidikan bahasa dan

sastra Indonesia, hal ini ditegaskan dalam Depdiknas (2003:1 ) bahwa

Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar bersumber pada

hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi dan belajar

sastra adalah

1

Page 2: PTK B.Indo SD ATIS

Siswa diharapkan memiliki kemampuan komunikasi yang benar, baik

secara lisan maupun tulisan. Untuk itu, maka siswa harus ditunjang oleh

empat keterampilan bahasa yang meliputi menyimak dan berbicara sebagai

keterampilan berbahasa lisan kemudian membaca dan menulis sebagai

keterampilan berbahasa tulisan. Oleh karena itu, Kurikulum 2006{ Media

Makmur Maju Mandiri, (2006:82) telah menetapkan bahwa :

Ruang lingkup mata pembelajaran bahasa Indonesia mencakup

komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi

aspek - aspek sebagai berikut:

1.Mendengarkan

2.Berbicara

3.Membaca

4.Menulis

Menurut Kurikulum 2004 (Depdiknas,2003:2)dinyatakan pula bahwa

ruang lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar antara

lain adalah aspek berbicara adalah mengapresiasi dan berekspresi sastra

melalui kegiatan melisankan hasil sastra berupa cerita anak – anak atau

cerita rakyat atau cerita binatang. Oleh karena itu, keterampilan

berbicara siswa di Sekolah Dasar harus terus ditingkatkan agar siswa

dapat berkomunikasi dengan baik dan belajar dengan benar sesuai

dengan tujuan pembelajaran bahasa Indonesia.

Untuk meningkatkan empat aspek keterampilan berbahasa khususnya

dikembangkan adalah pembelajaran apresiasi sastra cerita ini, siswa akan

2

Page 3: PTK B.Indo SD ATIS

mengapresiasi cerita sebagai kegiatan dalam pembelajaran sastra,

kamudian siswa akan terlatih berbicara menceritakan kembali.

Pembelajaran apresiasi sastra akan membantu siswa untuk bisa

mengembangkan kepribadian, meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan berbahasa, menumbuhkan kepekaan pikiran kritis dan

kepekaan perasaan sehingga anak akan lebih bisa menghargai terhadap

pendapat dan karya orang. Hal ini di pertegas oleh S.Effendi dalam

Aminuddin (1991:35) bahwa apresiasi sastra termasuk berekspresi sastra

adalah kegiatan menggauli karya sastra secara sungguh-sungguh,

sehingga dapat menumbuhkan pengertian, penghargaan, kepekaan pikira

kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap karya sastra. Kegiatan

apresiasi dan berekspresi sastra dapat tumbuh dengan baik apabila

pembaca (apresiator) mampu menumbuhkan rasa akrab dengan teks

sastra yang diapresiasinya.

Pelaksanaan aspek pembelajaran berbahasa yang mencakup aspek

keterampilan berbahasa harus dilakukan secara terpadu dan berimbang.

Hal ini sesuai dengan tuntunan standar kompetensi mata pelajan bahasa

Indonesia bahwa keempat aspek ketrampilan dilaksanakan secara terpadu

(Depdiknas, 2003:4).

Hasil dari identifikasi masalah, kenyataan pembelajaran berbicara

melalui apresiasi sastra cerita di kelas V SD Negeri Sriamur 05 belum

berkembang sesuai dengan kurikulum. Hal ini disebabkan karena

keempat aspek keterampila berbahasa tidak dilaksanakan secara terpadu

3

Page 4: PTK B.Indo SD ATIS

dan lebih banyak menekankan kepada aspek menulis dan membaca

sehingga keterampilan membaca anak masih jauh dari tujuan

pembelajaran bahasa Indonesia. Selain itu guru pun masih kurang

berinisiatif untuk mengapresiasi sastra cerita sehingga anak kurang

termotivasi untuk mengapresiasi dan berekspresi sastra cerita. Padahal

pelaksanaan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia harus mendapat

porsi yang berimbang atau perbandingan bobot pembelajaran bahasa dan

sastra sebaiknya seimbang (Depdikbud, 1994/1995:10). Melihat

kenyataannya jelas bahwa ini merupakan masalah yang sangat

menghambat bagi keberhasilan siswa meningkatkan keterempilan

berbicara. Oleh karena itu, penulis merasa tertarik untuk mengadakan

penelitian tindakan kelas mengenai pembelajaran apresiasi sastra cerita

untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V Sekolah Dasar

Negeri Sriamur 05 Kabupaten Bekasi Dengan penelitian yang penulis

lakukan ini, diharapkan mampu menemukan solusi untuk pemecahan

masalah meningkatkan keterampilan berbicara.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Peningkatan mutu pendidikan di Sekolah Dasar pada pembelajaran

bahasa Indonesia perlu terus diupayakan untuk menunjang tujuan

pendidikan, begitu pula aspek keterampilan berbicara dan satra di kelas

V Sekolah Dasar Negeri Sriamur 05 Kabupaten Bekasi harus terus

diupayakan agar siswa mendapat hasil yang sesuai dengan tuntutan

4

Page 5: PTK B.Indo SD ATIS

standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia. Pembelajaran

keempat aspek keterampilan berbahasa harus dilaksanakan secara terpadu

dan berimbang. Pembelajaran sastra bisa dilaksanakan sekaligus untuk

meningkatkan keterampilan berbicara. Hal ini sesuai dalam kompetensi

dasar KTSP (2007:275) bahwa siswa menanggapi cerita tentang peristiwa

yang terjadi di sekitar yang disampaikan secara lisan.

Guru Sekolah Dasar 4 Medanglayag kurang memiliki pengetahuan

dan inisiatif untuk melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia sesuai

acuan yang terdapat pada kurikulum. Guru tidak mengajarkan keempat

aspek bahasa secara terpadu dan mengajarkan sastra sesuai dengan

porsinya. Selain itu guru tidak menjadi motivator bagi siswa untuk lebih

berani mengapresiasi dan mengekspresikan sastra sesuai dengan

kemapuan siswa sehingga kemampuan guru untuk mengajar keterampilan

berbicara kurang berhasil dengan demikian siswa kelas V Sekolah Dasar

Negeri Sriamur 05 kurang terampil berbicara , mereka merasa kurang

percaya diri dan kurang berani untuk bicara di depan kelas karena tidak

terbiasa, selain itu keterampilan menulis dan membaca lebih

mendominasi daripada keterampilan berbicara.

Pembelajaran apresiasi sastra cerita dapat dikembangkan di Sekolah

Dasar karena dengan mengapresiasi cerita, siswa akan memiliki pikiran

kritis , mengekspresikan pikiran dan perasaan, menghayati isi cerita dan

sekaligus melatih keterampilan berbicara. Pembelajaran apresiasi satra

5

Page 6: PTK B.Indo SD ATIS

cerita bisa menjadi solusi pemecahan masalah pembelajaran berbicara

bahasa Indonesia di kelas V Sekolah Dasar Negeri Sriamur 05

Berdasarkan hasil identifikasi masalah tersebut di atas, maka

permasalahan dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan secara umum

yaitu :

Bagaimana meningkatkan keterampilan berbicara siswa melalui

perbelajaran apresiasi sastra cerita di kelas V Sekolah Dsar Negeri

Sriamur 05 ?

Untuk memudahkan pelaksaan penelitian , masalahnya dibatasi dan

dirumuskan secara rinci seperti di bawah ini.

1. Bagaimanakah mengefektifkan perencanaan pelaksanaan peningkatan

keterampilan berbicara siswa melalui pembelajaran apresiasi sastra

cerita di kelas V Sekolah Dasar Negeri Sriamur 05 ?

2. Bagaimanakah mengefektifkan proses pelaksanaan peningkatan

keterampilan berbicara siswa melalui pembelajaran apresiasi sastra

cerita di kelas V Sekolah Dasar Negeri Sriamur 05?

3. Bagimanakah peningkatkan kemampuan keterampilan berbicara siswa

melalui pembelajaran apresiasi satra cerita siswa di kelas V Sekolah

Dasar Negeri Sriamur 05 ?

4. Apakah factor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan

pembelajaran apresiasi sastra cerita untuk meningkatkan keterampilan

berbicara siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Sriamur 05?

C. Cara Memecahkan Masalah

6

Page 7: PTK B.Indo SD ATIS

Memecahkan masalah penelitian dirumuskan seperti berikut ini :

1. Perencanaan pembelajaran apresiasi sastra untuk meningkatkan

keterampilan berbicara

2. Pelaksanaan pembelajaran apresiasi sastra untuk meningkatkan

keterampilan berbicara

3. Evaluasi pembelajaran apresiai satra untuk meningkatkan keterampilan

berbicara

4. Refleksi pembelajaran apresiasi sastra untuk meningkatkan

keterampilan berbicara.

5. Perencanaan dan pelaksanaan tindak lanjut hasil refleksi pembelajaran

apresiasi sastra cerita untuk meningkatkan keterampilan berbicara.

D. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian adalah ingin memperoleh data secara

akurat tentang mengepektipkn pelaksanaan pembelajaran apresiasi sastra

cerita untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V Sekolah

Dasar Negri Sriamur 05

Secara khusus tujuan penelitian dimksudkan untuk

memper oleh data yang akurat menyangkut hal-hal

sebagay berikut:

1 .Ingin memperoleh data tentang bentuk perencanaan

yang efektip dalam pembelajaran apresiasi sastra cerita

7

Page 8: PTK B.Indo SD ATIS

untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas

V Sekolah Dasar Negeri Sriamur Kabupaten Bekasi

2.. Ingin memperoleh data tentang cara mengefektipkan

proses pelaksanaan pembelajaran apresiasi sastra

cerita untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa

Kelas V Sekolah Dasar Negeri Sriamur 05 Kabupaten

Bekasi.

3. Ingin memperoleh data tentang peningkatan kemampuan

keterampilan berbicara melalui pembelajaran

apresiasi sastra cerita di Kelas V Sekolah Dasar

Negeri Sriamur 05 Kabupaten Bekasi.

4. Ingin memperoleh data tentang factor pendukung dan

penghambat dalam mengefektifkan pelaksanaan

pembelajaran apresiasi sastra cerita untuk

meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V

Sekolah Dasar Negeri Sriamur Kabupaten Bekasi.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat secara umum penelitian adalah untuk

mengembangkan Ilmu Pendidikan tentang pembelajaran

apresiasi sastra cerita dan peningkatan pelaksanaan

pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya meningkatkan

8

Page 9: PTK B.Indo SD ATIS

keterampilan berbicara siswa di Kelas V Sekolah Dasar

Negeri Sriamur Kabupaten Bekasi.

Secara khusus manfaat penelitian dapat dirinci dibawah ini :

1. Manfaat bagi Guru Sekolah Dasar

Manfaat penelitian bagi Guru Sekolah Dasar

terutama bagi guru kelas V Sekolah Dasar Negeri

Sriamur 05 Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi

adalah memperoleh pengetahuan tentang pembelajaran

apresiasi sastra cerita dan kemampuan untuk

mengembangkan dan mengecahkan masalah keterampilan

berbicara siswa serta memperoleh wawasam tentang

sastra.

2. Manfaat Bagi Siswa

Manfaat hasil penelitian bagi siswa khususnya siswa

Kelas V Sekolah Dasar Negeri Sriamur 05 Kecamatan

Tambun Utara Kabupaten Bekasi adalah siswa memproleh

pengalaman belajar sastra dan dapat meningkatkan

kemampuan keterampilan berbicara melalui apresiasi

sastra cerita.

3. Manfaat Bagi Kepala Sekolah

Manfaat hasil penelitian bagi Kepala Sekolah SD Negeri

Sriamur Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi

adalah memperoleh model pembelajaran yang dapat

9

Page 10: PTK B.Indo SD ATIS

dikembangkan dalam Standar Kompetensi bahasa

Indonesia di Sekolah Dasar Sriamur 05.

F. Asumsi dan Hipotesis Tindakan penelitian

1. Asumsi Penelitian

Pembelajaran berbicara merupakan salah satu aspek

keterampilan berbahasa Indonesia yang harus terus

ditingkatkan di Sekolah Dasar agar memperoleh hasil

sesuai dengan tuntutan standar kompetensi

pembelajaran. Apresiasi sastra cerita merupakan salah

satu pembelajaran yang dapat di kembangkan dan melatih

siswa agar terampil berbicara.

2. Hipotesis Tindakan Penelitian

Hipotesis penelitian dalam dalam bentuk hipotesis

tindakan yaitu :

“ Apabila guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia

dapat merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi

secara efektif pembelajaran apresiasi sastra cerita,

maka keterampilan berbicara siswa Kelas V Sekolah

Dasar Negeri Sriamur Kecamatan Tambun Utara

Kabupaten Bekasi dapat meningkat”.

10

Page 11: PTK B.Indo SD ATIS

BAB II

KAJIAN PUSTAKA PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA CERITA

UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA DI SEKOLAH DASAR

A. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

Bahasa dibentuk oleh kaidah serta pola yang

tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan

pada komunikasi yang terjadi, kaidah aturan dan pola –

pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk,

dan tata kalimat. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan

lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus

menguasi bahasanya. Bahasa adalah suatu sistem dari

11

Page 12: PTK B.Indo SD ATIS

lambing bunyi arbiter yang dihasilkan oleh alat ucap

manusia dan dipakai oleh masyarakat Komunikasi, kerja

sama dan identifikasi diri (Tn. 2008: 64). Bahasa

merupakan sarana untuk saling berkomunikasi, saling

berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, serta

meningkatakan kemampuan intelektual dan kesusasteraan

merupakan salah satu sarana untuk menuju pemahaman

tersebut ( Depdiknas, 2004 : 9).

Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar akan

memberi andil dalam upaya pencapaian tujuan

pendidikan. Kurikulum Pendidikan Dasar (Depdikbud, 1996

/ 1997 : 7) menetapkan bahwa tujuan umum

pembelajaran bahasa antara lain adalah “Siswa mampu

menikmati dan memanfaatkan karya sastra,

mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan

kehidupan serta meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan berbahasa”. Adapun fungsi bahasa adalah

alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia atau

untuk bekerja sama dan alat untuk mengidenfikasi diri

(Tn.2008 ; 64).

Menurut Kurikulum Berbasis Kompetensi ( Depdiknas,

2004 : 9 ) menyatakan bahwa fungsi Bahasa Indonesia

adalah sebagai :

12

Page 13: PTK B.Indo SD ATIS

1. Sarana pembinaan persatuan dan kesatuan bangasa

2. Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan

dalam rangka pelestarian dan

pengembangan budaya.

3. Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan

untuk meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni.

4. Sarana penyebarluasan pemakaian Bahasa Indonesia

yang baik untuk berbagai keperluan menyangkut

berbagai masalah.

5. Sarana pengembangan penalaran.

6. Sarana pemahaman beragam budaya Indonesia melalui

khazanah kesusasteraan Indonesia.

Menurut kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( BNSP,

2006 : 17 ) menyatakan bahawa tujuan Bahasa Indonesia

adalah agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut :

1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan

etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis.

2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa

Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa

Negara

3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya

dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.

13

Page 14: PTK B.Indo SD ATIS

4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan

kemampuan intelektual, serta kematangan emosional

dan sosial.

5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk

memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta

meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa

6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia

sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia

Indonesia.

Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia

mencakup komponen kemampuan berbahasa dan

kemampuan bersastra yang meliputi aspek – aspek

sebagai berikut :

a. Mendengarkan

b. Berbicara

c. Membaca

d. Menulis

Pada akhir pendidikan di SD/MI, peserta didik telah

membaca sekurang – kurangnya sembilan buku sastra dan

nonsastra. ( BNSP, 2006 : 18 )

Rambu - rambu pengajaran Bahasa Indonesia di

Sekolah Dasar mengarahkan bahwa pengajaran sastra

dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan siswa

14

Page 15: PTK B.Indo SD ATIS

mengapresiasi dan berekspresi sastra. Kegiatan

mengapresiasi dan berekspresi sastra ini, erat

hubungannya dengan latihan mempertajam perasaan,

penalaran, dan daya khayal serta kepekaan terhadap

masyarakat, budaya dan lingkungan hidup. Perbandingan

bobot pengajaran bahasa dan sastra sebaiknya seimbang

dan dapat disajikan secara terpadu, misalnya bahan

(wacana) sastra sekaligus dapat dipakai sebagai bahan

pembelajaran bahasa (Depdikbud, 1994/1995:10). Menurut

kurikulum 2004 (Depdiknas, 2004 : 10 ) dinyatakan bahwa

ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia antara

lain aspek berbicara adalah mengapresiasi dan

berekspresi sastra melalui kegiatan melisankan hasil

sastra berupa dongeng, cerita anak - anak, cerita rakyat

dan cerita binatang.

B. Pembelajaran Berbicara Bahasa Indonesia di

Sekolah Dasar

Berbicara merupakan proses lisan mengekspresikan

pikiran dan perasaan ( Zaenudin, Indihadi 2007 : 57 ).

Berbicara lebih ekspresif dimana mimik, intonasi, dan

gerak tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk

mendukung komunikasi yang dilakukan ( Tn. 2008 : 64 )

15

Page 16: PTK B.Indo SD ATIS

berdasarkan Depdikanas Direktorat Jenderal Pendidikan

Dasar ( 2003 : 1 ) bahwa tujuan pembelajaran Bahasa

Indonesia adalah agar para siwa memiliki kemampuan

menyimak, membaca, dan berbicara dengan baik, oleh

karena itu, kurikulum 2006 (Media Makmur Maju Mandiri ,

2006 : 82 ) telah menetapkan bahwa

Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia

mencakup komponen kemampuan berbahasa dan

kemampuan bersasra yang meliputi aspek – aspek sebagai

berikut :

1. Mendengarkan

2. Berbicara

3. Membaca

4. Menulis

Hal ini didukung pula oleh program KTSP ( 2007 :

257 ) bahwa siswa menanggapi cerita tentang peristiwa

yang terjadi disekitar yang disampaikan secara lisan.

Dengan begitu keterampilan berbicara merupakan salah

satu aspek pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah

Dasar.

C. Pembelajaran Apresiasi Sastra di Sekolah Dasar

Kata susastra berasal dari bahasa Sansekerta. Su

artinya baik, indah dan sastra berarti lukisan atau

16

Page 17: PTK B.Indo SD ATIS

karangan. Susastra berarti karangan yang indah.

Kesusastraan adalah segala bentuk tulisan atau karangan

yang mengandung nilai – nilai kebaikan yang ditulis

dengan bahasa yang indah ( Berdianti, 2008:1 ). Sastra

adalah hasil kegiatan kreatif manusia dalam

mengungkapkan penghayatannya dengan menggunakan

bahasa (Yus Rusyana, 1978: 6).

Menurut Yus Rusyana (1978 : 8 ) apresiasi sastra

adalah pengenalan yang semakin mendalam terhadap

pengalaman hidup yang terkandung dalam sastra serta

hasrat kita terhadapnya. Tujuan pengajaran sastra adalah

untuk peroleh pengalaman dan pengetahuan tentang

sastra, untuk Sekolah Dasar tujuan yang paling utama

adalah memperoleh pengalaman ( Rusyana, 1978:7) Tujuan

dari apresiasi meunrut kurikulum SPG dalam Yus Rusyana

(1978 :9) adalah :

1. Murid mampu membaca dalam hati dan membaca

bersuara

2. Murid gemar membaca untuk menikmati keindahan

3. Murid mampu memahami karya sastra

4. Murid mempunyai apresiasi sastra

Kurikulum Sekolah Dasar ( Depdikbud, 1996/1997:

Depdiknas, 2003 ) telah menetapkan bahwa bobot

17

Page 18: PTK B.Indo SD ATIS

pembelajaran sastra harus berimbang dengan

pembelajaran bahasanya dan pembelajaran apresiasi

sastra dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan

dan keterampilan berbahasa. Untuk itu, pembelajara

apresiasi sastra di Sekolah Dasar dapat meningkatkan

wawasan, mengekspresikan diri dan meningkatkan

keterampilan berbicara, oleh karena itu siswa harus

mengalami langsung mengapresiasi sastra cerita. Hal ini

sesuai dengan Yus Rusyana (197 : 9 ) mengemukakan

bahwa pengajaran sastra di Sekolah Dasar harus

menekankan kepada pengalaman langsung terhadap karya

sastra, dan tugas guru adalah membantu murid dengan

menyajikan lingkungan yang memadai berupa bahan –

bahan bacaan sastra. Dengan begitu guru pun harus

menjadi motivator dan berinisiatif untuk mengakrabkan

sastra dengan siswa.

Hal ini dipertegas dalam KBK ( 2003 : 12 ) bahwa

fungsi sastra adalah sebagai penghalus budi, peningkat

rasa kemanusiaan dan kepedulian social , penumbuhan

apresiasi budaya dan penyaluran gagasan, imajinasi dan

ekspresi secara kreatif dan konstruktif, baik secara lisan

maupun tulisan. Pengajaran sastra ditujukan untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam menikmati,

18

Page 19: PTK B.Indo SD ATIS

menghayati, dan memahami karya sastra. Sedangkan

menurut Tim Penulis Bahasa Indonesia ( 2006 : 100 )

secara umum fungsi sastra adalah sebagai berikut:

1. Fungsi rekreatif, yaitu dapat memberikan hiburan yang

menyenangkan bagi penikmat atau pembacanya.

2. Fungsi didaktif, yaitu mampu mengarahkan atau

mendidik pembacanya karena nilai-nilai kebenaran dan

kebaikan yang terkandung di dalamnya.

3. Fungsi estetis, yitu mampu memberikan keindahan

penikmat/pembacanya karena sifat keindahannya.

4. Fungsi moralitas, yaitu mampu memberikan pengetahuan

kapada pembaca sehingga tahu moral yang baik dan

buruk, karena sastra yang baik selalu mengandung

moral yang tinggi.

5. Fungsi religius, yaitu sastra menghadirkan karya- karya

yang mengandung ajaran agama yang dapat diteladani

para pembaca sastra.

D. Penerapan Pembelajaran Apresiasi Sastra Cerita

Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Apresiasi sastra cerita mengupayakan suatu pembelajaran

yang memungkinkan siswa untuk terampil berbicara,

apresiasi sastra cerita bisa berasal dari cerita rakyat,

cerita binatang, ataupun cerita cerita pendek yang terjadi

19

Page 20: PTK B.Indo SD ATIS

dari peristiwa yang dialami siswa. Adapun langkah –

langkah yang harus ditempuh untuk pembelajaran

apresiasi sastra cerita dalam rangka meningkatkan

keterampilan berbicara siswa kelas V Sekolah Dasar

Negeri Sriamur 05 adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan guru memilih dan menetapkan

bahan ajar berupa cerita yang bisa menarik minat

siswa, sesuai kebutuhan, kemampuan membaca serta

pengucapan siswa kelas V Sekolah Dasar bahan ajar

digandakan sesuai kebutuhan, selanjutnya memahami

standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia

dan menetapkan kompetensi dasar yang akan

dikembangkan untuk kemudian menyusun scenario

pembelajaran (persiapan pengajaran ) dalam rangka

menikkatkan keterampilan berbicara melalui apresiasi

sastra cerita.

2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran apresiasi sastra

dilakukan setelah semua bahan ajar berupa cerita

20

Page 21: PTK B.Indo SD ATIS

sudah tersedia dan persiapan mengajar selesai

disusun.

Prosedur pembelajaran dilakukan dalam tahap sebagai

berikut :

a. Guru membacakan cerita di hadapan murid dengan

suara nyaring disertai ekspresi muka dan gerak tubuh

serta tekanan, intonasi suara untuk membantu

pemahaman dan penghayatan isi cerita oleh siswa.

b. Guru membagikan bahan ajar kepada siswa berupa

cerita.

c. Guru menyuruh siswa untuk membaca cerita dalam

hati.

d. Guru melakukan Tanya jawab untuk mengetahui

pemahaman isi cerita siswa

e. Guru mengarahkan dan membimbing siswa untuk

mengapresiasi cerita berupa menceritakan kembali

secara lisan disertai mimic wajah , gerak tubuh

serta intonasi yang sesuai.

f. Guru mengatur giliran penampilan siswa menceritakan

kembali secara lisan.

g. Guru menilai dan membahas hasil penampilan siswa.

21

Page 22: PTK B.Indo SD ATIS

h. Guru memberi saran kepada seluruh siswa untuk

melakukan apresiasi cerita yang lebih baik pada

apresiasi cerita berikutnya.

3. Tahap Akhir Kegiatan

Tahap akhir kegiatan dilakukan refleksi pelaksanaan

apresiasi cerita yang meliputi (1) Pemilihan bahan dan

scenario pembelajaran (2) proses pelaksanaan

pembelajaran, (3) Keterampilan berbicara siswa (4) Faktor

pendukung dan penghambat.

Tolak ukur keberhasilan siswa memiliki keteranpilan

berbicara ditetapkan indicator – indicator sebagai

berikut :

a) Lafal

b) Intonasi

c) Ekspresi

d) Kelancaran

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

22

Page 23: PTK B.Indo SD ATIS

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah

penelitian tindakan kelas ( Classroom Action Research )

yaitu peneletian tindakan yang dilakukan oleh guru di

kelasnya sendiri melalui refleksi dengan tujuan untuk

memperbaiki kinerja sebagai guru , sehingga hasil belajar

menjadi meningkat. Model penelitian berorientasi pada John

Elliot, dalam desain model PTK ini satu fokus tindakan

(Action) merupakan satu siklus tindakan. Di dalamnya

terdapat lebih dari satu step (langkah) tindakan

pembelajaran. Pemilihan model didasarkan pada pemikiran

bahwa PTK ini dilakukan bertolak dari suatu rencana

umum untuk meningkatakan satu aspek keterampilan

siswa. Rencana umum ini diimplementasikan, direfleksi

dan direvisi dalam suatu rangkaian pembelajaran pada

suatu materi pokok yang diselesaikan dalam beberapa

kali tindakan (Depdiknas, 1999 : 21 ).

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri

Sriamur 05 Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi .

23

Page 24: PTK B.Indo SD ATIS

2. Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan dalam tiga siklus pada

semester dua tahun ajaran 2007/2008, dan

pelaksanaannya disesuaikan dengan jadwal pelajaran

Bahasa Indonesia di kelas V Sekolah Dasar Negeri

Sriamur 05

C. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian terdiri dari guru dan siswa. Guru

kelas V sekolah Dasar Negeri Sriamur 05 bernama Elis

Kusmiati S.Pd. Beliau lulus dari program Sarjana

Pendidikan pada tahun 2001, beliau memiliki pengalaman

mengajar selama 27 tahun dan menjadi wali kelas V

Sekolah Dasar Negeri Sriamur 05 selama 15 tahun.

Kebiasaan guru kelas V SDN Sriamur 05 dalam

mengajarakan keterampilan berbicara hanya terpaku saat

berpuisi dan berdialog, guru SDN Sriamur 05 belum

pernah mengajarkan keterampilan berbicara dengan

mengapresiasi sastra cerita karena keterbatasan informasi

dan kurangnya wawasan yang dimiliki Bu Elis.

Subjek penelitian adalah siswa kelas V Sekolah Dasar

Negeri Sriamur Kecamatan Tambun Utara Kabupaten

24

Page 25: PTK B.Indo SD ATIS

Bekasi yang melakukan kegiatan pembelajaran apresaiaasi

sastra cerita untuk meningkatkan keterampilan berbicara,

siswa kelas V berjumlah 14 orang yang terdiri dari 5

orang laki - laki dan 9 orang perempuan .Siswa kelas V

Sekolah Dasar Negeri Sriamur Kecamatan Tambun Utara

Kabupaten Bekasi pada umumnya menyenangi

pembelajaran sastra , hanya saja mereka belum pernah

mengapresiasi sastra cerita, mereka lebih sering

mengapresiasi puisi, siswa kurang berekpresi dan tidak

percaya diri untuk mengeluarkan kemampuan mereka dalam

mengapresiasi dan berekpresi sastra cerita. Pada umumnya

mereka hanya membaca puisi dengan suara yang datar

dan tanpa disertai mimik wajah ataupun gerak tubuh

yang menunjang .

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ditempuh dengan langkah – langkah

berikut :

1. Orientasi dan identifikasi masalah

Tahap orientasi dan identifikasi masalah dilakukan

untuk mengetahui masalah apa yang paling utama.

Pada tahap ini guru mencermati, merasakan dan

mengidentifikasi bahwa ada masalah dalam

25

Page 26: PTK B.Indo SD ATIS

pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya keterampilan

berbicara padahal keempat aspek keterampilan

berbicara harus diajarkan secara berimbang.

2. Perencanaan Tindakan Penelitian

Perencanaan tindakan penelitian dilakukan

berdasarkan hasil orientasi dan identifikasi masalah

yang meliputi : (a) penetapan jumlah siklus dan

tindakan pembelajaran ; (b) pemilihan bahan – bahan

ajar dan menyusun scenario pembelajaran ; ( c)

menyusun instrument pengumpulan data penelitian

yang meliputi lembar observasi pemilihan bahan

pembelajaran, lembar observasi proses pelaksanaan

pembelajaran, lembar observasi hasil pembelajaran,

lembar observasi factor pendukung dan penghambat

pembelajaran.

3. Pelaksanaan Tindakan Penelitian

Pelaksanaan tindakan penelitian berpedoman

kepada rencana tindakan penelitian yang telah

ditetapkan, yaitu penelitian dilakukan dalam tiga siklus.

Siklus 1 fokus pada perencanaan pembelajaran untuk

kegiatan apresiasi sastra cerita untuk meningkatkan

keterampilan berbicara . Siklus 2 fokus pada proses

pelaksanaan pembelajaran apresiasi sastra cerita untuk

26

Page 27: PTK B.Indo SD ATIS

meningkatkan keterampilan berbicara siswa . Siklus 3

fokus pada hasil pembelajaran apresiasi sastra cerita

untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Setiap

siklus melakukan (a) rencana pembelajaran, (b)

tindakan pembelajaran, (c) observasi pembelajaran, (d)

analisis dan refleksi pembelajaran. Pada setiap siklus

diperoleh pula data factor pendukung dan penghambat

pembelajaran.

Adapun indicator keberhasilan pada setiap siklus

adalah sebagai kerikut :

(a.) Siklus 1 , berupa penelitian bahan ajar yaitu cerita

yang menarik minat, sesuai kebutuhan siswa, serta

merencanakan scenario pembelajaran untuk

mengefektifkan mengajar dalam rangka meningkatkan

keterampilan berbicara siswa melalui apresiasi sastra

cerita.

(b.) Siklus 2, menperoleh gambaran proses pembelajaran

yang efektif dalam rangka meningkatkan

keterampilan berbicara melalui apresiasi sastra

cerita. Guru memberikan tuntunan dalam

mengekspresikan cerita.

(c.) Siklus 3, diperoleh data keberhasilan peningkatan

keterampilan berbicara siswa melalui apresiasi

27

Page 28: PTK B.Indo SD ATIS

sastra cerita. Gambaran Umum Prosedur Penelitian dilukiskan

dalam bentuk bagan seperti di bawah ini :

ORIENTASI DAN IDENTIFIKASI MASALAH Program pembelajaran Bahasa Indonesia kebiasaanguru mengajarkan Bahasa Indonesia Kemampuan siswa belajar Bahasa Indonesia Pembelajaran apresiasi sastracerita.

PELAKSANAAN TINDAKAN PENELITIAN SIKLUS 1 , SIKLUS 2, SIKLUS 3

Siklus 1; ……………………………………:Perencanaan Pembelajaran

FokusPerencanaan Pembelajaran

Tindakan PenelitianObservasi dan Pencatatan

Pembelajaran

Analisis dan Tindakan Refleksi Pembelajaran

Siklus 2Perencanaan Pembelajaran

FokusProses Pembelajaran

Tindakan Pembelajaran Observasi dan Pencatatan

Pembelajaran

Analisis dan Tindakan Refleksi Pembelajaran

Siklus 3Perencanaan Pembelajaran

FokusHasil Pembelajaran

Tindakan Pembelajaran

Observasi dan Pencatatan Pembelajaran

Analisis dan Tindakan Refleksi Pembelajaran

(Diadaptasi dari Classroom Action Research, Elliot,1993:71)

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data Penelitian

1. Teknik Observasi

Observasi yang digunakan adalah observasi terbuka

untuk mencatat kegiatan proses pembelajaran. Setiap

langakah yang dilakukan guru dan siswa dicatat dengan

28

PERENCANAAN TINDAKAN PENELITIANPenetapan siklus dan waktu penelitian pemilihan bahan- bahan pembelajaran penyusunan sekenario

pembelajaran Penyusunan instrument penelitian

Page 29: PTK B.Indo SD ATIS

sangat rinci sehingga setiap ada perubahan aktivitas

dapat direkam dengan cara mencatat setiap langkah dan

kegiatannya.

Teknik observasi dengan menggunakan lembar

observasi untuk perencanaan pembelajaran, proses

pelaksanaan pembelajaran, kemampuan berbicara siswa.

Lembar observasi digunakan penulis sebagai alat bantu

untuk menganalisis dan merefleksi setiap tahapan

pembelajaran yang dijadikan bahan perbaikan pada

tindakan berikutnya, sehingga menghasilkan proses dan

hasil belajar yang meningkat.

2. Teknik Tes

Tes yang digunakan untuk memperoleh data tentang

kemampuan siswa berbicara adalah tes lisan.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah

analisis dengan mengacu pada pola pengolahan data dari

Hopkin dengan kerangka analisis sebagai berikut :

1. Pengelompokan Awal Data

Tahap ini data - data diseleksi, difokuskan, jika perlu

ada yang direduksi. Kemudian data diorganisasikan sesuai

29

Page 30: PTK B.Indo SD ATIS

dengan hipotesis atau pertanyaan yang ingin dicari

jawabannya.

2. Validasi Pengelompokan Data

Data yang sudah terorganisasi ini dideskripsikan

sehingga bermakana, baik dalam bentuk grafik, narasi,

maupun tabel. Akhirnya, berdadasarkan deskripsi yang

telah dibuat ditarik kesimpulan dalam bentuk pernyataan

singkat.

3. Refleksi Data Setiap Fase Tindakan

Refleksi yaitu mencoba merenungkan mengapa

suatu kejadian terjadi dan mengapa seperti itu

kejadiannya. Melalui refleksi, akan dapat menetapkan

apa yang telah dicapai, serta apa yang belum dicapai,

serta apa yang perlu diperbaiki lagi dalam

pembelajaran berikutnya.

4. Tindakan Lanjut

Hasil yang didapat yang didapat pada analisis data

dan setelah melakukan refleksi digunakan untuk

membuat rencana tindak lanjut.

30

Page 31: PTK B.Indo SD ATIS

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Hasil penelitian dalam bab IV, mengikuti prosedur penelitian yang

meliputi kegiatan orientasi dan identifikasi masalah, perencanaan tindakan

peneltian, pelaksanaan tindakan penelitian.

1. Hasil Kegiatan Orientasi dan Identifikasi Masalah

Kegiatan orientasi dan identifikasi masalah berfokus pada pelaksanaan

pengajaran apresiasi sastra cerita untuk meningkatkan keterampilan

berbicara di kelas V Sekolah Dasar Negeri Sriamur 05. Peneliti bersama

guru kelas V membicarakan tentang rencana pelakasanaan penelitian

tindakan kelas dengan menggunakan apresiasi satra cerita untuk

meningkatkan keterampilan berbicara di kelas V.

Data hasil pembicaran peneliti dengan guru kelas V adalah seperti di

bawah ini.

a. Keadaan Sekolah, Guru, dan Siswa Kelas V

31

Page 32: PTK B.Indo SD ATIS

Menurut guru kelas V, gedung Sekolah Dasar Negeri Sriamur 05

sebagian bangunan selesai direnovasi, gedung yang digunakan oleh kelas

V belum direnovasi. Semua kelas masuk sekolah pagi , jumlah murid

kelas V adalah 14 orang, 5 orang laki- laki dan 9 orang perempuan.

Latar belakang ekonomi siswa kelas V kurang sehingga sebagian siswa

tidak memiliki buku sumber belajar. Selain itu sumber daya manusia

kelas V sangat kurang karena ada beberapa siswa yang kurang baik

tingkat intelegensinya. Kelas V dipegang oleh seorang guru kelas

bernama Ibu Elis Kusmiati lulusan program S1 PGSD dengan

pengalaman mengajar di Sekolah Dasar selama 27 tahun, lulus Program

Sarjana Pendidikan tahun 2001.

b. Pelaksanaan Program Pembelajaran Keterampilan Berbicara

Menurut guru kelas V pembelajaran berbicara di kelas V Sekolah

Dasar Negeri Medanglayang 4 dilaksanakan sesuai dengan program

KTSP. Pelaksanaan program pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V

Sekolah Dasar dilaksanakan 5 jam dalam satu minggu yaitu hari Senin

dua jam, Selasa tiga jam. Kriteria ketuntasan minimum untuk pelajaran

Bahasa Indonesia adalah 65.

Bahan – bahan bacaan yang digunakan dalam pembelajaran berbicara

di kelas V terbatas pada buku bacaan yang terdapat pada buku sumber

pelajaran Bahasa Indonesia. Bahan- bahan bacaan yang ada di

perpustakaan hanya dibaca siswa di luar jam pelajaran dan jarang sekali

ditugaskan untuk menceritakan kembali hasil bacaan.

32

Page 33: PTK B.Indo SD ATIS

Proses pelaksanaan pembelajaran berbicara yang telah dilaksanakan di

kelas V adalah siswa ditugaskan untuk membaca puisi di depan kelas

tapi hanya beberapa orang siswa saja, dan tidak memberitahu siswa

aspek – aspek apa saja yang dinilai saat berbicara. Setelah itu siswa

disuruh menjawab pertanyaan- pertanyaan yang terdapat pada bagian

setelah teks puisi dibacakan . Setelah itu guru menyimpulkan

pembelajaran. Dalam proses pembelajaran siswa kurang diberi

kesempatan untuk mengekpresikan diri saat berbicara, selain itu guru

kurang memberi motivasi dan pemberian contoh yang baik saat

berbicara dan mengepresikan puisi tersebut. Evaluasi pembelajaran

menggunakan tes lisan dan tes tulis.

c. Sarana Pembelajaran Keterampilan Berbicara

Bahan – bahan cerita yang digunakan terbatas pada bahan cerita yang

terdapat pada buku sumber pelajaran Bahasa Indonesia. Bahan cerita yang

ada di perpustakaan atau yang ada di majalah tidak dimanfaatkan dalam

pembelajaran keterampilan berbicara. Guru mengemukakan bahwa buku-

buku di perpustakan hanya dibaca siswa waktu istirahat saja jarang

digunakan sebagai sarana belajar.

d. Kemampuan dan Minat Pembelajaran Keterampilan Berbicara

Guru kelas V mengemukakan bahwa 70% siswa kelas V Sekolah

dasar kurang mampu untuk mengapresiasi satra cerita . Kemudian, siswa

yang memiliki minat mengapresiasi sastra yaitu 60%, dan 40% lagi

kurang berminat dalam mengapresiasi sastra.

33

Page 34: PTK B.Indo SD ATIS

e. Evaluasi Pembelajaran Keterampilan Berbicara

Guru kelas V mengemukakan bahwa evaluasi pembelajaran

keterampilan berbicara berupa membaca puisi dengan suara nyaring.

Kemudian tes lisan tapi tidak semua siswa hanya beberapa siswa saja

yang membaca puisi di depan kelas, kemudian tes tertulis menjawab

pertanyaan yang ada pada buku sumber.

f. Permasalahan Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan Berbicara

Guru kelas V menyadari kepentingan keterampilan berbicara untuk

siswanya. Kurang wawasan dan pengetahuan guru dalam mengajarkannya

serta keterbatasan fasilitas bahan bacaan cerita merupakan faktor yang

dirasakan menghambat . Guru kelas V kurang mengembangkan aspek

berbicara, beliau lebih sering mengajarkan keterampilan membaca,

menulis, dan mendengarkan. Guru hanya memberikan kesempatan pada

siswanya untuk melatih keterampilan berbicara pada saat puisi saja.

Meskipun guru mengerti pentingnya keterampilan berbicara ia belum

memahami model- model pembelajaran berbicara termasuk pembelajaran

apresiasi sastra cerita. Guru belum pernah mendapat bimbingan

pelaksanaan pembelajran apresiasi sastra cerita, sehingga beliau

mengajarkan apresasi sastra berdasarkan pengalaman mengajar.

Guru menyadari siswa belum mendapatkan pembelajaran keterampilan

berbicara secara utuh, untuk pelaksanaan pembelajaran keterampilan

berbicara guru menginginkan menggunakan bahan bacaan yang menarik

minat dan perhatian siswa, sesuai kemampuan siswa serta dapat

34

Page 35: PTK B.Indo SD ATIS

menggunakan buku-buku cerita di perpustakaan , majalah atau buku

cerita anak lainnya.

Pada akhirnya guru menerima rencana kegiatan penelitian tindakan

kelas dalam model apresiasi satra cerita untuk meningkatakan

keterampilan berbicara. Beliau menganggap penelitian ini merupakan

pengalaman berharga untuk mengatasi permasalahannya, setelah

diberitahukan tugas dan fungsi peneliti, maka penelitian dimulai satu

minggu kemudian.

Berdasarkan hasil kegiatan orientasi dan identifikasi masalah serta

tes awal kemampuan siswa dalam berbicara seperti tersebut di atas,

kemudian dilakukan refleksi terhadap data yang ditemukan seperti tertera

pada tabel 4.1 di bawah ini.

TABEL 4.1

REFLEKSI DATA KEGIATAN ORIENTASI DAN

IDENTIFIKASI MASALAH

MASALAH PEMBELAJARAN HIPOTESIS TINDAKAN SELANJUTNYA

1.Guru kurang wawasan dalam mengajarakan keterampilan berbicara sehingga guru mengajarkan keterampilan berbicara sesuai pengalaman selama mengajar.Guru tidak membimbing siswa untuk belajar sastra.

2. Guru tidak mengajarkan sastra sesuai porsinya, dan tidak mengajarkan aspek keterampilan berbicara secara seimbang.

3. Sarana belajar sangat terbatas pada buku Bahasa Indonesia saja, padahal buku-buku di perpustakan bisa digunakan sumber belajar. Selain itu sumber belajar bisa didapatkan dari majalah atau cerita anak lainnya.

a.Guru dituntut untuk memperluas wawasan agar keterampilan berbicara siswa meningkat.

b. Guru mengajarkan aspek berbahasa secara seimbang dan mengajarkan sastra sesuai porsinya.

c. Sarana belajar harus dari berbagai multi media.

d. Evaluasi yang dilakukan harus sesuai dengan pembelajaran dan dilakukan pada seluruh siswa.

e.Guru membuat RPP yang sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran yang efektif.

35

Page 36: PTK B.Indo SD ATIS

4. Evaluasi yang dilakukan guru pada saat berbicara tidak dilakukan pada seluruh murid hanya sebagian saja, dan tes tertulis lebih banyak dilakukan meskipun saat mengajarkan keterampilan berbicara.

5. Pelaksanaan program pembelajaran berbicara sesuai pada KTSP.

6. Kemampuan dan minat siswa terhadap keterampilan berbicara sangat sedikit padahal siswa diharuskan untuk terampil berkomunikasi.

f. Siswa diajarkan untuk terampil berbicara dengan pembelajaran apresiasi sastra cerita.

2. Perencanaan Tindakan Penelitian

Hasil orientasi dan identifikasi masalah disepakati oleh guru dan

peneliti bahwa penelitian tindakan kelas dilakukan dalam tiga siklus

tindakan pembelajaran. Siklus 1 fokus penelitian menyangkut pemilihan

bahan bacaan cerita, dilaksanakan berdasarkan hasil orientasi dan

identifikasi masalah. Siklus 2 fokus penelitian menyangkut proses

pelaksanaan pembelajaran apresiasi sastra cerita untuk meningkatkan

keterampilan berbicara, dilaksanakan berdasarkan hasil rekomendasi

tindakan penelitian siklus 1. Siklus 3 fokus kepada hasil evaluasi

pembelajaran apresiasi sastra cerita untuk meningkatkan keterampilan

berbicara, dilaksanakan berdasakan hasil rekomendasi tindakan penelitian

siklus 2.

Untuk pelaksanaan setiap tindakan pembelajaran, ditetapkan hal-hal

seperti di bawah ini.

a. Bahan bacaan cerita berupa doneng atau cerita yang disesuaikan

dengan minat, perhatian siswa, serta kebutuha dan kemampuan siswa.

36

Page 37: PTK B.Indo SD ATIS

b. Membuat skenario pembelajaran yang sesuai dengan kegiatan belajar

mengajar yang efektif.

c. Persiapan kegiatan guru dengan cara memahami pembelajaran

apresiasi sastra cerita dan mengkaji bahan ajar.

d. Penetapan waktu pelaksanaan tindakan penelitian yaitu satu minggu

satu kali, dimulai tanggal 11 Mei pada hari Senin, tanggal 18 Mei hari

Senin dan tanggal 25 Mei hari Senin dengan menggunakan jam

pelajaran Bahasa Indonesia yaitu 2 X 35 menit.

e. Penyediaan instrument penelitian berupa lembar observasi perencanaan

pembelajaran, lembar observasi proses pelaksanaan pembelajaran,

lembar observasi hasil evaluasi pembelajaran, lembar observasi factor

pendukung dan penghambat pembelajaran dapat dilihat pada lampiran.

3. Pelaksanaan Tindakan Penelitian Siklus 1

a. Perencanaan Pembelajaran Apresiasi Sastra Cerita Untuk

Meningkatkan Keterampilan Berbicara

1) Pemilihan Bahan Pelajaran

Cerita yang dipilih guru kelas V SDN Sriamur 05 sudah sesuai

dengan minat dan perhatian siswa . Bahkan siswa menyukai cerita

tersebut karena tokoh utamanya sangat pandai. Judulnya adalah “Abu

Nawas Tidak Pernah Kehujananan “. Cerita yang dipilih sudah sesuai

dengan kemampuan siswa, bahasa dalam cerita dipahami oleh siswa dan

tidak ada kosa kata yang sulit untuk diucapkan serta ceritanya tidak

terlalu panjang. Cerita yang dipilih sesuai dengan kebutuhan belajar

37

Page 38: PTK B.Indo SD ATIS

siswa, karena memberikan inspirasi dan motivasi siswa agar bisa cerdas.

Tetapi huruf yang digunakan sangat kecil dan gambarnya tidak

berwarna, alangkah baikanya jika gambarnya berwarna sehingga siswa

lebih tertarik.

2) Skenario Pembelajaran

Pelaksanaan penelitian siklus 1 dilaksanakan pada hari Senin, 11 Mei

2008 pada jam pertama dengan waktu 2 X 35 menit.

Standar Kompetensi yang dipilih guru yaitu memahami teks dalam

membaca sekilas, membaca memindai, membaca cerita anak. Standar

kompetensi yang dipilih guru kurang sesuai dengan tujuan dari

penelitian. Standar kompetensi yang lebih tepat adalah memahami cerita

tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang disampaikan secara

lisan. Kompetensi Dasar yang dipilih guru yaitu menyimpulkan isi cerita

anak dalam beberapa kalimat. Kompetensi dasar yang digunakan pun

kurang sesuai dengan tujuan penelitian, kompetensi yang lebih tepat

adalah menidentifikasi unsure cerita ( tokoh, tema, latar, amanat ).

Indikator yang digunakan guru yaitu menjelaskan isi cerita,

menyimpulkan isi cerita, mengidentifikasi isi cerita. Indikator yang

digunakan tidak sesuai, karena terlalu banyak, yang lebih tepat adalah

menentukan latar dan amanat cerita, menceritakan kembali isi cerita

dengan bahasa sendiri. Tujuan pembelajaran yang digunakan adalah siswa

38

Page 39: PTK B.Indo SD ATIS

dapat menjelaskan, menyimpulkan, mengidenfikasi cerita. Tujuan

pembelajaran yang digunakan tidak sesuai, yang lebih tepat adalah siswa

dapat memahami dan menceritakan kembali isi cerita pendek dengan

bahasa sendiri. Kegiatan pembelajaran terdiri dari :

a). Kegiatan Awal

(1) Siswa berdoa, apersepsi dengan mengabsen siswa

(2) Mengemukakan tujuan pembelajaran

(3) Tanya jawab tentang komunikasi

“Apakah kalian selalu berkomunikasi dengan orang lain?”

Tanya jawab pada kegiatan awal guru hanya menuliskan satu

pertanyaan, sebaiknya guru menuliskan tiga atau lima pertanyaan

agar siswa lebih termotivasi. Pertanyaan yang lebih tepat tertera

seperti di bawah ini.

“Kapan kalian menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat

komunikasi?”

“Pernahkah kalian berkomunikasi dengan menggunakan bahasa

Indonesia?”

“Apa gunanya bahasa?”

“Mengapa kita harus berkomunikasi dengan orang lain?”

b). Kegiatan inti

(1) Siswa mendengarkan pelajaran cara untuk membaca dalam hati

(2) Siswa membaca dalam hati

(3) Siswa menjawab pertanyaan isi cerita secara lisan.

39

Page 40: PTK B.Indo SD ATIS

“Apa judul cerita tersebut?”

“Sebutkan tokoh-_tokoh yang ada dalam cerita?”

“Bagaimana watak ibu nawas?”

(4) Siswa membaca cerita secara berulang-ulang

(5) Siswa menceritakan secara bergantian

Banyak kekurangan sekali pada kegiatan inti , kegiatan inti

yang tepat sebagai berikut :

(1) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang cara mudah

memahami isi cerita.

(2) Siswa memperhatikan guru bercerita disertai intonasi dan ekspresi

yang tepat.

(3) Siswa mendapatkan cerita yang dibagikan oleh guru

(4) Siswa membaca dan memahami isi cerita

(5) Siswa menjawab pertanyaan secara lisan

“Apa judul cerita tersebut?”

“Sebutkan tokoh – tokoh di dalam cerita tersebut?”

“Dimanakah latar cerita tersebut?”

“Apa amanat dari cerita tersebut?”

(6) Siswa mendengarkan penjelasan tentang aspek – aspek yang akan

dinilai

(7) Siswa secara bergiliran maju ke depan kelas untuk menceritakan

kembali.

c). Kegiatan Akhir

40

Page 41: PTK B.Indo SD ATIS

(1) Siswa dan guru melakukan refleksi

(2) Siswa dan guru menyimpulkan materi palajaran

(3) Siswa mencatat PR

Kegiatan akhir pembelajaran sudah baik , karena guru

memberikan tindak lanjut beripa pekarjaan rumah untuk siswa.

Sarana dan sumber belajar yang digunakan dari Buku Bina

Bahasa Indonesia Kelas 5 PT Erlangga , dan KTSP. Sarana dan

sumber belajar kurang memadai, karena guru hanya menggunakan satu

buku sumber saja padahal banyak buku cerita di perpustakaan yang bisa

digunakan sebagai bahan belajar. Penilaian yang digunakan yaitu :

a) Prosedur evaluasi : Tes awal, tes akhir

b) Banyak evaluasi : Uraian, penugasan

c) Jenis evaluasi : Lisan, perbuatan

d) Alat evaluasi :Butir soal, lembar observasi

Penilaian yang digunakan sudah sesuai dengan proses pembelajaran.

b. Proses pembelajaran Apresiasi Sastra Cerita untuk Meningkatkan

Keterampilan Berbicara

Kegiatan pra-pembelajaran guru masuk kelas mengucapkan salam,

siswa menjawab salam guru. Siswa berdoa sebelum belajar tapi masih

ada yang berbicara. Pada kegiatan awal pembelajaran guru menjelaskan

tujuan pembelajaran, sebagian besar siswa menyimak penjelasan guru

tetapi ada siswa yang mengerjakan PR, ada yang duduknya tidak tegap.

Guru bertanya kepada siswa, “Apakah kalian selalu berkomunikasi?”,

41

Page 42: PTK B.Indo SD ATIS

“Apakah kalian selalu menggunakan bahasa Indonesia untuk

berkomunikasi?”, “Dimana kalian berkomunikasi menggunakan bahasa

Indonesia?”, Sebagian siswa menjawab pertanyaan dari guru, dan ada

beberapa siswa yang membaca buku. Guru menjelaskan tentang bahasa

baku dan tidak baku, padahal tidak ada dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran. Pada kegiatan awal, dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran hanya ditulis satu pertanyaan, tetapi dalam proses

pembelajaran ada tiga pertanyaan. Antara rencana pembelajaran dan

proses pembelajaran kurang sesuai.

Kegiatan inti pembelajaran guru menjelaskan cara agar mudah

menangkap isi cerita yaitu dibaca dengan sekilas, kemudian baca

berulang ulang, guru menjelaskan agar siswa mampu menceritakan

kembali dengan bahasa sendiri. Guru dapat menjelaskan tanpa mengalami

kesulitan dengan bahasa Indonesia. Guru membimbing siswa untuk

membaca dalam hati, kemudian bertanya sambil berkeliling kelas,

“Apakah kalian menangkap isi cerita?”, “Apa judul cerita tersebut?”,

“Siapa tokoh-tokoh dalam cerita tadi?”, “Apa yang diinginkan raja?”,

“Bagaimana watak Abu Nawas?” Guru menugaskan siswa untuk

membaca berulang-ulang, ketika siswa membaca dengan berulang-ulang,

guru keluar kelas selama satu menit. Guru mengevaluasi siswa secara

lisan untuk menceritakan kembali di depan kelas. Pada saat guru

menjelaskan aspek-aspek yang dinilai sebagian besar siswa menyimak,

tapi ada seorang anak yang membaca buku dan ada seorang yang

42

Page 43: PTK B.Indo SD ATIS

menggoyang-goyangkan kursi. Guru menunjuk siswa secara acak untuk

bercerita di depan kelas. Saat seorang siswa berada di depan kelas

untuk menceritakan kembali, seorang siswa membaca teks cerita dengan

nyaring bahkan ada yang bercakap-cakap. Saat sebagian siswa sudah di

tes di depan kelas ada seorang siswa pergi ke toilet. Kegiatan inti

pembelajaran kurang efektif karena siswa tidak disiplin, tidak

menghargai temennya. Proses pembelajaran kurang sesuai dengan rencana

pembelajaran.

Kegiatan akhir pembelajaran guru dan siswa menyimpulkan materi

pelajaran, melakukan refleksi tentang bagian yang sudah dipahami dan

belum dipahami. Siswa mencatat PR. Waktu yang digunakan melebihi

waktu yang sudah ditentukan sehingga anak terlambat untuk istirahat.

Kegiatan belajar mengajar kurang sesuai dengan RPP, kurang efektif.

c. Hasil Evaluasi Pembelajaran Apresiasi Sastra Cerita Untuk

Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Penilaian berbicara memiliki empat indicator yaitu felapalan, intonasi,

ekspresi dan kelancaran.

TABEL 4.3 HASIL TES BERBICARA SIKLUS 1

N

oNama Siswa Aspek Keterangan

1 2 3 4

1. Yuni 60 50 50 50 Tanpa ekspresi, tidak lancar

2 . Rahayu 60 50 50 60 Tanpa ekspresi,intonasi kurang.

3. Reni 50 50 50 50 Hanya menyebutkan judul saja

4. Aan 70 60 50 60 Tanpa ekspresi,kurang lancar

43

Page 44: PTK B.Indo SD ATIS

5. Citra dewi 80 70 50 60Tanpa ekspresi kurang

kelancaran

6. Nandang 60 50 50 50 Tidak lancar, tanpa ekspresi.

7. Perdi 70 70 50 60 Cukup lancar,kurang ekspresi.

8. Sifa 70 60 50 60 lancar tapi intonasi kurang.

9. Suryana 70 60 50 60Kurang lancar dan ekspresi

kurang.

10

.Wina 60 50 50 50 Tidak lancar,tanpa ekspresi.

11

.Yanto 60 50 50 50 tidak lancar,tanpa ekspresi.

12

.Yeni 70 60 50 60 kurang lancar,tanpa ekspresi.

13

.Ika 70 60 50 60 intonasi cukup.ekspresi kurang.

14

.Susi 70 60 50 60 Ekspresi kurang,kurang lancar

Jumlah 910 800 700 790

Rata-rata 65 57 50 56

Keterangan :

1= pelafalan, 2=Intonasi, 3=Ekspresi, 4=Kelancaran

Nilai 90 seluruhnya maksimal

Nilai 80 jika sebagian besar baik

Nilai 70 jika separuhnya baik

Nilai 60 jika sebagian kecil baik

Nilai 50 jika tidak mampu

Aspek Intonasi

44

Page 45: PTK B.Indo SD ATIS

4 orang nilai 6 = 4/14 x 100 = 29%

2 orang nilai 7 = 2/14 x 100 = 14%

8 orang nilai 8 = 8/14 x 100 = 57%

Aspek Ekspresi

14 orang nilai 6 = 14/14 x 100 = 100%

Aspek Kelancaran

3 orang nilai 6 = 3/14 x 100 = 22%

10 orang nilai 7 = 10/14 x 100 = 71%

1 orang nilai 8 = 1/14 x 100 = 7%

Interpretasi Data Hasil Tes Pembelajaran Siklus 1

Data hasil tes siklus 1 diinterpretasikan dengan menggunakan skala

presentase sebagai berikut.

0% 25% 50% 75% 100%

0% = tidak ada seorang siswa

1% - 25% = sebagaian kecil siswa

26% - 49% = hampir setengah siswa

50% = setengah siswa

51% - 74% = lebih dari setengah siswa

75% - 99% = sebagian besar siswa

100% = seluruh siswa.

45

Page 46: PTK B.Indo SD ATIS

Aspek pelafalan sebagian kecil siswa ( 22% ) kurang jelas dalam

melapalkan. Sebagian kecil siswa ( 14% ) cukup jelas dalam melapalkan

kosakata saat bercerita. Sebagian kecil siswa ( 22% ) sudah jelas dalam

melafalkan . Hampir setengah siswa ( 42% ) sangat jelas dalam melafalkan

kosakata.

Aspek intonasi , hampir setengah siswa ( 29% ) kurang dalam

intonasi. Sebagian kecil siswa ( 14% ) cukup bisa melakukan intonasi.

Lebih dari setengah ( 57% ) sangat baik melakukan intonasi saat bercerita.

Aspek ekspresi, suluruh siswa ( 100% ) belum mampu untuk

berekspresi saat bercerita di depan kelas.

Aspek kelancaran, sebagian besar siswa ( 71% ) sudah lancar saat

bercerita. Sebagian kecil siswa ( 7% ) sangat baik saat bercerita.

d. Faktor Pendukung dan Penghambat Pembelajaran Apresiasi Sastra

Cerita Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Hasil observasi tentang pelaksanaan pembelajaran siklus 1 diperoleh

data factor pendukung dan penghambat pembelajaran seperti tertera pada

tabel di bawah ini .

46

Page 47: PTK B.Indo SD ATIS

TABEL 4.4

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT

PEMBELAJARAN SIKLUS 1

Faktor Aspek Pendukung Aspek Penghambat

47

Page 48: PTK B.Indo SD ATIS

1. Guru

2.Siswa

3.Fasilitas

Guru merasa senang dan

bersemangat saat mengajar, guru

lancar saat memberi penjelasan

menggunakan bahasa Indonesia. Guru

memberi penjelasan cara mudah

memahami isi cerita yaitu dibaca

sekilas dalam hati kemudian baca

berulang-ulang.

Siswa nampak bersemangat mengikuti

pelajaran.Siswa menjawab

pertanyaan-pertanyaan dari guru.

Teks cerita memberi inspirasi kepada

siswa untuk tetap semangat.

Penggunaan jam pelajaran di pagi hari

sehingga siswa masih segar untuk

belajar.

Guru tidak memberi contoh cara bercerita

disertai gerak tubuh dan mimik muka.

Guru kurang memotivasi siswa untuk

mengekspresikan diri, guru juga tidak

disiplin dalam pembelajaran, serta kurang

membimbing siswa. Pembelajaran tidak

sesuai dengan rencana pembelajaran.

Siswa belum mampu bercerita

menggunakan bahasa sendiri, siswa tidak

terbiasa berbicara menggunakan bahasa

Indonesia. Siswa kurang disiplin saat

pembelajaran,siswa masih malu dan tidak

percaya diri untuk berekspresi.

Teks cerita dipilih dari buku sumber

bahasa Indonesia dan tidak semua siswa

memiliki buku bahasa Indonesia,

gambarnya tidak berwarna. Waktu yang

digunakan kurang karena menggunakan

tes lisan sehingga siswa telat istirahat

dan suasana kelas menjadi sedikit gaduh.

e. Refleksi Pembelajaran Siklus 1

Dari hasil penelitian diatas, maka refleksi data tindakan penelitian

pembelajaran siklus 1 dapat dirangkum dalam tabel di bawah ini.

TABEL 4.5 REFLEKSI PEMBELAJARAN SIKLUS 1

48

Page 49: PTK B.Indo SD ATIS

MASALAH PEMBELAJARAN

1). Pemilihan Bahan Ajar

Cerita yang dipilih sudah sesuai dengan

minat dan perhatian siswa.Cerita yang

dipilih sesuai dengan kemampuan dan

kebutuhan belajar siswa. Tetapi bahan

bacaan tidak dimiliki semua siswa, dan

huruf yang digunakan sangat kecil. Dalam

memilih standar kompetensi dan

kompetensi dasar tidak sesuai

dengantujuan penelitian. Pemilihan bahan

cerita tiak harus dari buku sumber.

2). Proses Pembelajaran

Prosedur pembelajaran banyak yang tidak

sesuai dengan rencana pembelajaran. Guru

menjelaskan meteri yang tidak ada dalam

rencana pembelajaran, tetapi guru mampu

menjelaskan dengan menggunakan bahasa

Indonesia dengan lancar. Guru tidak

memberikan contoh cara bercerita disertai

ekspresi dan intonasi yang tepat. Guru

kurang memotivasi siswa untuk

berekspresi saat bercerita.

Murid pun banyak yang tidak disiplin

saat proses pembelajaran , ada beberapa

murid yang mengerjakan pekerjaan

rumah, bercakap – cakap, menggoyang-

goyangkan kursi saat pembelajaran

berlangsung. Siswa mbelum bisa bercerita

menggunakan bahasa sendiri,sebagian bear

siswa masih terbata- bata saat bercerita.

Siswa tidak berekspresi saat bercerita.

3). Hasil Belajar Siswa

Hasil tes lisan berbicara masih belum

maksimal terutama dalam aspek ekspresi,

HIPOTESIS TINDAKAN

SELANJUTNYA

1).Pemilihan bahan harus sesuai dengan

minat dan perhatian siswa. Cerita yang

dipilih bisa cerita tentang dongeng, cerita

rakyat, cerita binatang.Bahan boleh dari

perpustakaan, Koran, atau majalah. Jumlah

bahan bacaan disesuaikan dengan jumlah

siswa agar memudahkan siswa memahami

isi cerita.

2). Guru sebaiknya menyesuaikan waktu

pelajaran, menetapakan waktu yang

digunakan siswa untuk bercerita di depan

kelas. Guru menyebutkan aspek – aspek

yang dinilai agar anak mengetahui.

3). Prosedur pembelajaran harus sesuai

dengan rencana pembelajaran. Guru harus

lebih meningkatkan disiplin untuk diri

pribadi dan siswanya.

4). Guru harus memberi contoh cara

bercerita disertai intonasi dan ekspresi

yang tepat, dan harus terus membimbing

siswa agar mampu berbicara dengan lancar

di depan kelas.

5). Memberlakukan seluruh siswa untuk

berbicara menggunakan bahasa Indonesia

saat pembelajaran berlangsng utuk

menunjang kelancaran berbicara.

6). Guru memperbanyak pertanyaan lisan

49

Page 50: PTK B.Indo SD ATIS

semua siswa mendapat nilai dibawah

KKM. Meskipun begitu aspek pelafalan

cukup baik, pada aspek intonasi dan

kelancaran masih kurang.

4). Faktor Pendukung dan Penghambat

a) Faktor Guru

Guru sangat lancar menjelaskan pelajaran

dan bersemangat, tapi guru kurang disiplin,

kurang membimbing siswa khususnya

dalam berekspresi.

b) factor Murid

Siswa begitu antusias mengikuti pelajaran,

namun masih kurang disiplin. Siswa masih

merasa malu untuk berekspresi.

c) Faktor Fasilitas

Teks cerita sesuai kebutuhan dan menarik

tapi teks cerita tersebut tidak dimiliki

seluruh siswa dan gambarnya tidak

berwarna. Meskipun waktu yang digunakan

2X35 menit tidak mencukupi karena tes

lisan memerlukan waktu yang banyak

maka istirahat jadi terlambat.

Hasil refleksi tindakan penelitian siklus 1, merupakan rekomendasi

untuk tindakan pembelajaran siklus 2.

4. Hasil Tindakan Penelitian Siklus 2

a. Perencanaan Pembelajaran Apresiasi Satra Cerita Untuk

Meningkatkan Keterampilan Berbicara

50

Page 51: PTK B.Indo SD ATIS

1) Pemilihan Bahan Pelajaran

Pelaksanaan penelitian pada hari Senin, 18 Mei 2008 pda jam

pertama dengan waktu 2 X 35 menit

Cerita yang dipilih berjudul “Asal – Usul Bakwan” siswa belum

pernah membaca cerita tersebut . Cerita yang dipilih sesuai dengan minat

dan perhatian siswa, karena isi dari cerita berkisah tentang seorang anak

yang berbakti kepada ibunya .Selain itu,cerita ini berasal dari negeri

Tiongkok jadi siswa mengetahui cerita dari negeri lain dan menambah

ilmu pengetahuan. Cerita yang dipilih sesuai dengan kemampuan

siswa, bahasa yang digunakan dalam cerita mudah untuk dipahami

siswa, alur ceritanya pun mudah untuk dipahami, kosakata yang

digunakan dalam cerita dapat dilafalkan siswa.Tapi ada dua kata yang

menggunakan dialek Minlang yaitu gong wan yang artimya baso bulat,

meskipun begitu siswa dapat melafalkan kata tersebut.Cerita yang dipilih

sesuai dengan kebutuihan siswa karena isi dari cerita tersebut

memberikan amanat yang patut ditiru siswa,yaitu sekecil apapun

pengabdian tarhadap orang tua , mereka pasti sangat bahagia jadi setiap

anakk harus berbakti kepada orang tuanya.Tetapi cerita yang dipilih

panjang dan huruf yang digunakan kecil, serta gambarnya tidak

berwarna.

2). Skenario Pembelajaran

Pelaksanaan penelitian pada hari Senin, 18 Mei 2008 pda jam

pertama dengan waktu 2 X 35 menit . Standar kompetensi yang

51

Page 52: PTK B.Indo SD ATIS

digunakan adalah memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita

pendek anak yang disampaikan secara lisan. Standar kompetensi yang

digunakan sudah sesuai dengan hasil pembelajaran siklus 1. Kompetensi

dasar yang dipilih guru yaitu mengidentifikasi unsur cerita ( tokoh,

tema, latar, amanat ). Kompetensi dasar yang dipilih sudah tepat

karena sesuai dengan hasil pembelajaran pada siklus 1. Indikator yang

digunakan adalah menentukan latar dan amanat cerita, menceritakan

kembali isi cerita dengan bahasa sendiri. Indikator yang dipilih sudah

tepat karena dapat memenuhi aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

Materi pokok yang digunakan yaitu menceritakan kembali cerita

pendek. Materi pokok sudah mendukung kompetensi dasar. Metode

yang digunakan yaitu ceramah, tanya jawab, demonstrasi, penugasan.

Metode pembelajaran sesuai dengan kegiatan pembelajaran. Tujuan

pembelajaran siswa dapat menentukan latar dan menceritakan kembali isi

cerita pendek dengan bahasa sendiri. Tujuan pembelajaran sudah tepat sesuai

dengan indicator pembelajaran. Kegiatan pembelajaran terdiri dari :

a). Kegiatan Awal

(1) Siswa berdoa, mengabsen siswa

(2) Mengemukakan tujuan pembelajaran

(3) Tanya jawab tentang komunikasi

“Apa gunanya bahasa?”

“Mengapa kita harus berkomunikasi dengan orang lain?”

52

Page 53: PTK B.Indo SD ATIS

“Pernahkah kalian berkomunikasi dengan menggunakan bahasa

Indonesia?”

“Kapan kalian berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia?”

Tanya jawab yang dirancang guru pada kegiatan awal masih

kurang, sebaiknya guru memberikan pertanyaan mengenai media

komunikasi yang berhubungan dengan teknologi seperti yang tertera di

bawah ini.

“Pernahkah kalian berkomunikasi dengan sodara kalian yang jauh?”

“Bagaimana kalian berkomunikasi jika sodara kalian jauh?”

“Bagaimana cara menggunakan telpon, telpon genggam ?”

b). Kegiatan Inti

(1) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang cara mudah

memahami isi cerita .

(2) Siswa memperhatikan guru bercerita disertai intonasi dan ekspresi yang

tepat.

(3) Siswa mendapatkan cerita yang dibagikan oleh guru.

(4) Siswa membaca dan memahami isi cerita.

(5) Siswa menjawab pertanyaan isi cerita secara lisan

“Apa judul cerita tersebut?”

“Sebutkan tokoh – tokoh yang ada dalam cerita !”

“Apa amanat dari cerita tersebut?”

(6) Siswa mendengarkan penjelasan tentang aspek – aspek yang akan dinilai.

53

Page 54: PTK B.Indo SD ATIS

(7) Siswa secara bergiliran maju ke depan kelas menceritakan kembali. Ada

sedikit kekurangan pada kegiatan inti pembelajaran, sebaiknya guru

memberi penjelasan agar siswa dapat menceritakan kembali dengan

menggunakan bahasa sendiri dan guru memberi tahu cara agar siswa

dapat lancar bercerita di depan kelas. Selain itu tanya jawab yang dilakukan

guru sebaiknya ditambah yaitu :

“Bagaimana alur dari cerita tadi ?”

“Bagaimana watak pemuda, iibu pemuda, dan istrinya?”

“Mengapa pemuda tersebut membuat gong wan?”

Apakah perilaku pemuda tadi patut kita tiru ?”

“Mengapa kita harus meniru perilaku pemuda tadi?”

c). Kegiatan Akhir

(1) Siswa dan guru menyimpulkan materi pelajaran

(2) Siswa dan guru merefleksi pelajaran

(3) Siswa mencatat PR

Kegiatan akhir pembelajaran sudah baik karena guru memberikan

tindak lanjut berupa pekerjaan rumah kepada siswa.

Sarana dan Sumber Belajar yang digunakan adalah KTSP 2006 dan

Kumpulan Cerita Negeri Impian PT. Sindur Press. Penilaian yang digunakan

yaitu :

(a) Prosedur Evaluasi : Tes awal, tes akhir.

(b) Bentuk evaluasi : Uraian, penugasan

(c) Jenis evaluasi : Lisan, perbuatan

54

Page 55: PTK B.Indo SD ATIS

(d) Alat penilain : Butir soal, lembar observasi

Penilaian yang digunakan sudah sesuai dengan proses pembelajaran.

b. Proses Pembelajaran Apresiasi Sastra Cerita Untuk Meningkatkan

Keterampilan Berbicara

Kegiatan pra – pembelajaran guru masuk kelas mengucapkan salam,

siswa menjawab salam guru. Siswa berdoa sebelum belajar , tapi ada

seorang siswa yang menggoyang – goyangkan kursi. Guru bertanya “Apakah

ada PR?”, guru memeriksa pekerjaan rumah siswa dan memberi nilai. Pada

awal pembelajaran guru menjelaskan tujuan pembelajaran , sebagian siswa

mendengarkan tapi ada tiga orang siswa yang menggambar, dan bercakap –

cakap. Sampai akhirnya guru menegur siswa yang bercakap – cakap, dengan

cara meminta siswa untuk menjelaskan apa yang sudah dijelaskan guru.

Setelah guru mengkondisikan siswa untuk kembali belajar guru melakukan

tanya jawab seputar komunikasi “ Apa gunanya bahasa ?”, ”Mengapa kita

harus berkomunikasi dengan orang lain ?”, “Pernahkah kalian berkomunikasi

dengan orang lain , “Kapan kalian berkomunikasi menggunakan bahasa

Indonesia ?”, hampir seluruh siswa menjawab pertanyaan guru tapi ada

seorang siswa yang asyik menghafal pelajaran yang lain. Kegiatan awal

pembelajaran sudah sesuai dengan rencana pembelajaran tapi guru masih

belum bisa mengkondisikan seluruh siswa untuk dapat efektif belajar.

Guru menjelaskan cara agar mudah memahami isi cerita yaitu dibaca

sekilas kemudian dibaca berulang - ulang. Guru memberi contoh cara

bercerita disertai intonasi dan ekspresi yang tepat, sementara itu ada dua

55

Page 56: PTK B.Indo SD ATIS

orang siswa yang berbisik – bisik sambil tertawa. Setelah guru memberi

contoh semua siswa mendapatkan teks cerita kemudian siswa membaca

cerita dengan suara nyaring sementara itu guru berkeliling kelas . Dalam

rencana pembelajaran tidak dicantumkan siswa membaca dengan suara

nyaring tapi pada pembelajaran siswa membaca dengan suara nyaring, dan

tidak dicantumkan pula pada rencana pembelajaran guru menjelaskan

membaca sekilas kemudian dibaca secara berulang – ulang tapi dalam proses

pembelajaran ternyata ada. Guru berdiri di depan kelas sambil memberikan

pertanyaan kepada siswa “Apakah kalian sudah memahami isi cerita?”,

kebanyakan siswa menjawab sudah dan yang lainnya masih membaca teks

cerita. Guru menyuruh siswa untuk membaca berulang – ulang, guru kembali

mengelilingi kelas dan berkata “Jika ada kata – kata yang tidak kalian

pahami silahkan tanyakan !”, dan ada seorang siswa yang bertanya “Bu

negeri Tiongkok berada dimana ?” Guru menjelaskan bahwa Tiongkok itu

adalah Cina.

Semua siswa sudah selesai membaca dan guru memberikan

pertanyaan “Apa judul cerita tersebut?”, “Sebutkan tokoh – tokoh yang ada

dalam cerita!”, “Apa amanat dari cerita tersebut?”, “Dimanakah latar cerita

tadi?”, “menurut kalian apakah semua anak harus berbakti kepada

orangtua?”, “Mengapa kita harus berbakti kapada orangtua?”. Hampir seluruh

anak menjawab pertanyaan guru namun ada seorang anak yang mengantuk

kemudian guru bertanya kepada anak itu “Mengapa kamu ngantuk di

kelas?” , anak itu menjelaskan bahwa dia tidur larut malam, akhirnya guru

56

Page 57: PTK B.Indo SD ATIS

memberi kesempatan kepada anak itu untuk cuci muka. Guru dalam

memberikan pertanyaan sudah baik karena sesuai dengan hasil pembelajaran

yang disarankan pada siklus 1 yaitu memperbanyak pertanyaan lisan tapi

dalam rencana pembelajaran hanya ditulis empat pertanyaan jadi masih ada

ketidaksesuaian antara rencana pembelajaran dengan proses pembelajaran.

Guru menjelaskan aspek – aspek yang akan dinilai saat siswa

bercerita,siswa secara bergiliran maju bercerita berdasarkan nomor urut

absent. Sebagian siswa memperhatikan temannya yang bercerita sementara

yang lainnya ada yang masih membaca buku , ada yang bercakap- cakap.

Kegiatan akhir pembelajaran guru dan siswa menyimpulkan materi

pelajaran pelajaran kemudian melakukan refleksi pelajaran apa yang sudah

dimengerti dan apa yang belum dimengerti, setelah siswa memahami

pelajaran siswa menulis pekerjaan rumah. Akhir pembelajaran sudah sesuai

dengan rencana pembelajaran.

c. Hasil Evaluasi Pembelajaran Apresiasi Sastra Cerita Untuk

Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Hasil evaluai diperoleh melalui tes lisan dapat dilihat pada tabel

berikut

di bawah ini :

TABEL 4.6

HASIL TES BERBICARA SIKLUS 2

57

Page 58: PTK B.Indo SD ATIS

N

o

Nama

SiswaAspek Keterangan

1 2 3 4

1. Yuni7 7 7 7

kurang lancar karena giliran

pertama

2 . Rahayu 9 8 7 7 ekspresi ada peningkatan.

3. Reni 7 7 6 6 pelafalan dan intonasi meningkat.

4. Aan 8 8 7 8 ekspresi ada peningkatan.

5. Citra dewi 9 9 8 8 ekspresi dan kelancaran cukup.

6. Nandang 7 7 7 7 ekspresi dan kelancaran cukup.

7. Perdi 9 9 7 9 kurang ekspresi.

8. Sifa9 8 7 9

lancar tapi intonasi tidak ada

peningkatan.

9. Suryana 9 9 7 8 sudah lancar dan ekspresi kurang.

10

.

Wina8 7 6 7

cukup lancar,tanpa ekspresi.

11

.

Yanto8 7 6 6

tidak lancar,tanpa ekspresi.

12

.

Yeni9 8 7 9

sangat lancar,kurang ekspresi.

13

.

Ika9 8 7 9

pelafalan,intonasi cukup.ekspresi

kurang.

14

.

Susi8 8 7 8

ekspresi kurang.

Jumlah 11611

096

11

1

Rata-rata 8,2 8 6,8 7,9

Keterangan

1= pelafalan

Nilai 9 seluruhnya maksimal

58

Page 59: PTK B.Indo SD ATIS

Nilai 8 jika sebagian besar baik

Nilai 7 jika separuhnya baik

Nilai 6 jika sebagian kecil baik

2 = Intonasi

Nilai 9 seluruhnya maksimal

Nilai 8 jika sebagian besar baik

Nilai 7 jika separuhnya baik

Nilai 6 jika sebagian kecil baik

3 = Ekspresi

Nilai 9 jika seluruhnya maksimal

Nilai 8 jika sebagian besar baik

Nilai 7 lika separuhnya baik

Nilai 6 jika sebagian kecil baik

4 = Kelancaran

Nilai 9 jika seluruhnya maksimal

Nilai 8 jika sebagian besar baik

Nilai 7 jika separunya baik

Nilai 6 jika sebagian kecil baik

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui hasil evaluasi keterampilan

berbicara adalah:

Aspek pelafalan

2 orang nilai 7 = 2/ 14 x 100 = 14%

6 orang nilai 8 = 6 /14 x 100 = 43%

59

Page 60: PTK B.Indo SD ATIS

6 orang nilai 9 = 6 /14 x 100 = 43 %

Aspek Intonasi

5 orang nilai 7 = 5/14 x 100 = 36%

6 orang nilai 8 = 6/14 x 100 = 43%

3 orang nilai 9 = 3/14 x 100 = 21%

Aspek Ekspresi

3 orang nilai 6 = 3/14 x 100 = 21%

10 orang nilai 7 = 7/14 x 100 = 72%

1 orang nilai 8 = 1/14 x 100 = 7%

Aspek kelancaran

2 orang nilai 6 = 2/14 x 100 = 14 %

4 orang nilai 7 = 4/14 x 100 = 28%

4 orang nilai 8 = 4/14 x 100 ==28%

4 orang nilai 9 = 4/14 x 100 = 28%

Interpretasi Data Hasil Tes Pembelajaran Siklus 2

Data hasil pembelajaran siklus 2 dinterpretasikan dengan menggunakan

skala presentase jawaban responden seperti yang tertera di bawah ini :

0% 25% 50% 75% 100%

0% = tidak ada seorang siswa

60

Page 61: PTK B.Indo SD ATIS

1% - 25% = sebagaian kecil siswa

26% - 49% = hampir setengah siswa

50% = setengah siswa

51% - 74% = lebih dari setengah siswa

75% - 99% = sebagian besar siswa

100% = seluruh siswa

Hasil evaluasi pada aspek pelafalan sebagian kecil siswa (14%) cukup

jelas dalam melafalkan kosakata dakam bercerita. Hampir setengah siswa

(43%) sudah jelas dalam melafalkan kosata saat bercerita. Dan hampir

setengah siswa (43% ) sangat jelas melapalkan kosakata saat bercerita. Data

tersebut menunjukan ada peningkatan hasil evaluasi siswa dibandingkan

siklus 1.

Hasil evaluasi pada aspek intonasi yaitu hamper setengah siswa

( 36% ) cukup bisa melakukan intonasi saat bercerita di depan kelas.

Hampir setengah siswa ( 43% ) sudah baik melakukan intonasi saat

menceritakan kembali di depan kelas. Dan sebagian kecil siswa ( 21% )

sangat baaik saat bercerita di depan kelas. Data tersebut menunjukan tidak

ada seorang siswa pun yang kurang bisa dalam berintonasi, jadi aspek

intonasi ada peningkatan dibandingkan siklus 1.

Hasil evaluasi pada aspek ekspresi yaitu sebagian kecil siswa ( 21%

) kurang berekspresi saat bercerita di depan kelas. Lebih dari setengah siswa

(72% ) cukup berekspresi saat bercerita di depan kelas. Dan sebagian kecil

siswa (7% ) sudah baik mengekspresikan diri saat bercerita di depan kelas.

61

Page 62: PTK B.Indo SD ATIS

Data tersebut menunjukan belum ada seorang siswa pun yang bisa

berekspresi dengan sangat baik.

Hasil evaluasi pada aspek kelancaran yaitu sebagian kecil siswa

( 14% ) kurang lancar saat bercerita di depan kelas. Hampir setengah siswa

( 28% ) cukup lancar saat bercerita, hamper setengah siswa ( 28% ) sudah

lancar saat bercerita , dan hamper setengah siswa ( 28% ) sangat lancar

saat bercerita di depan kelas. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa

hanya (14%) yang kurang lancar bercerita dibandingkan pada siklus 1 ada.

d. Faktor Pendukung dan Penghambat Pembelajaran Apresiasi Sastra

Cerita Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Hasil observasi tentabg pelaksanaan pembelajaran siklus 2 diperoleh

data factor pendukung dan penghambat pelaksanaan pembelajaran

apresiasi sastra cerita untuk meningkatkan keterampilan berbicara seperti

tertera pada tabel 4.5 di bawah ini.

TABEL 4.7

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT

PEMBELAJARAN SIKLUS 2

FaktorAspek Pendu Aspek Pendukung Aspek Penghambat

1.Guru Guru dapat menjelaskan dengan lancar

dan bersemangat serta disiplin.

Guru masih tidak melaksamakan

proses pembelajaran sesuai

RPP,Guru tidak memberikan cara-

cara agar siswa mampu lancar

bercerita dan bercerita menggunakan

bahasa sendiri.

62

Page 63: PTK B.Indo SD ATIS

2.Siswa

3.Fasilitas

Siswa sangat menyukai cerita yang dipilih

karena belum mengenal cerita

tersebut.Siswa dapat menjawab pertanyan

guru dengan kompak dan semangat.

Teks bacaan dapat dimiliki semua

siswa.bahan cerita yang dipilih sesuai

kebutuhan dan minat siswa.

Siswa masih ada yang belum disiplin

sehingga mengganggu siswa yang

lain.

Teks bacaan tidak berwarna. Teks

bacaan terlalu panjang.

e. Refleksi Pembelajaran Siklus 2

Berdasarkan hasil penelitian maka refleksi data tindakan penelitian

pembelajaran siklus 2 dapat dirangkum pada tabel seperti di bawah ini.

TABEL 4.8 REFLEKSI PEMBELAJARAN SIKLUS 2

REFLEKSI PEMBELAJARANHIPOTESIS TINDAKAN

SELANJUTNYA

1) Pemilihan Bahan Ajar

Cerita yang dipilh sudah sesuai dengan

minat dan perhatian siswa . Siswa

menyukai cerita asal usul Bakwan karena

cerita ini baru dikenal siswa dan

memberikan wawasan tentang cerita yang

berasal dari negeri Cina. Bahasa yang

digunakan dapat dipahami siswa dan siswa

dapat melapalkan semua kata meskipun ada

kata yang berasal dari negeri Cina yaitu

kata Gong wan . Cerita yang dipilih sesuai

dengan kebutuhan belajar siswa karena

memberin amanat yang harus ditiru oleh

siswa yaitu berbakti kepada orang tua .

1). Cerita yang dilih harus dicoba tentang

cerita binatang agar anak bisa lebih

berekspresi. . Sumber belajar yang

digunakan harus lebih berfariatip.

2). Prosedur pembelajaran harus sesuai

dengan rencana pembelajaran. Rencana

pembelajaran harus disusun sesuai dengan

prinsip – prinsip belajar mengajar. Guru

harus mencantumkan waktu saat siswa

bercerita .

3). Guru harus memberikan cara agar siswa

dapat dengan mudah berbicara didepan

63

Page 64: PTK B.Indo SD ATIS

tetapi huruf yang digunakan dalam cerita

tersebut berukuran kecil dan gambarnya

tidak berwarna . Buku sumber yang

digunakan berasal dari perpustakaan sesuai

dengan prinsip – prinsip kegiatan belajar,

bahwa sumber kegiatan belajar harus dari

berbagai multi media . Guru tidak

menentukan waktu saat anak bercerita

didepan kelas.

2) Proses Pembelajaran

Prosedur pembelajaran masih ada yang

tidak sesuai dengan rencana pembelajaran.

Guru memberikan banyak pertanyaan

kepada siswa padahal pertanyaan yang

dicantumkan pada rencana pembelajaran

hanya empat pertanyaan. Pada rencana

pembelajaran tidak dicantumkan anak

membaca dengan suara nyaring, tapi pada

proses pembelajaran siswa membaca

dengan suara nyaring.Guru tidak

mencantumkan cara, agar anak mudah

berbicara . Murid masih ada yang tidak

disiplin saat proses pembelajaran,ada yang

bercakap-cakap,mengambar, ngantuk saat

guru menjelaskan.Guru kurang memotivasi

siswa untuk mengekpresikan diri saat

bercerita.

3). Hasil Evaluasi

Sebahagian besar siswa belum bisa

berekpresi secara maksimal , Siswa belum

dapat bercerita menggunakan dengan

bahasa sendiri tapi dalam aspek pelafalan

dan kelancaran hamper seluruh siswa dapat

melafalkan kata – kata sangat baik dan

sangat lancar.

d. Faktor Pendukung dan Penghambat

(a) Faktor Guru

kelas dan bisa bercerita menggunakan

bahasa sendiri. Selain itu guru harus lebih

banyak membimbing dan memotivasi

siswa.

4) Guru harus tegas terhadap siswa yang

melanggar peraturan agar kegiatan belajar

efektip.

5). Siswa harus terus dibimbing untuk bisa

berekspresi secara maksimal.

64

Page 65: PTK B.Indo SD ATIS

Guru dapat menjelaskan dengan

lancar,semangat dan disiplin.tapi guru

masih belum bisa melaksanakan proses

belajar sesuai RPP

(b) Faktor Siswa

Siswa sangat bersemangat membaca cerita

dan tampak antusias menceritakan kembali

tapi masih ada siswa yang tidak disiplin.

(c) Faktor Fasilitas

Teks bacaan dapat dimiliki semua siswa

dan sesuai dengan minat dan kemampuan

siswa.

Hasil refleksi tindakan pembelajaran siklus 2, merupakan rekomendasi

untuk tindakan pembelajaran siklus 3.

4. Hasil Tindakan Penelitian Siklus 3

a. Perencanan Pembelajaran Apresiasi Sastra Cerita Untuk

Meningkatkan Keterampilan Berbicara

1) Pemilihan Bahan Pelajaran

Cerita yang dipilih guru pada siklus 3 berjudul “Kelinci dan

Singa”,siswa menyukai cerita ini karena seekor kelinci yang cerdik

dapat mengalahkan raja hutan. Cerita yang dipilih sesuai dengan minat

dan perhatian siswa, karena cerita binatang ini belum pernah dikenal

siswa. Bahasa yang digunakan dalam cerita sesuai dengan kemampuan

siswa , bahasa yang digunakan dapat dipahami siswa dan dapat

dilafalkan oleh seluruh siswa. Ceritanya tidak terlalu panjang sehingga

siswa tidak sulit untuk bercerita di depan kelas. Huruf yang digunakan

pada cerita tersebut cukup besar hal ini sesuai dengan hasil

pembelajaran siklus 1 dan 2, dan teks cerita diperbanyak sesuai jumlah

murid. Tapi pada Cerita ini tidak ada gambar.

2). Skenario Pembelajaran

65

Page 66: PTK B.Indo SD ATIS

Pelaksanaan penelitian pada hari Senin, 18 Mei 2008 pda jam

pertama dengan waktu 2 X 35 menit . Standar kompetensi yang

digunakan adalah memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita

pendek anak yang disampaikan secara lisan. Standar kompetensi yang

digunakan sudah sesuai dangan hasil pembelajaran siklus 2. Kompetensi

dasar yang digunakan adalah mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema,

latar, amanat). Kompetensi dasar yang digunakan sesuai dengan hasil

pembelajaran siklus 2. Indikator yang digunakan adalah menentukan latar,

tokoh, tema, amanat. Menceritakan kembali isi cerita dengan bahasa

sendiri. Indikator yang digunakan sudah sesuai karena memenuhi aspek

kognitif, afektif dan psikomotor.

Materi Pokok yang dipilih guru adalah siswa dapat memahami dan

menceritakan kembali cerita pendek secara lisan. Materi pokok sudah

mendukung standar kompetensi. Metode yang dipilih guru adalah

ceramah, tanya jawab, penugasan, demonstrasi. Metode pelajaran dapat

mendukung kegiatan pembelajaran.

Tujuan pembelajaran adalah siswa dapat memahami dan menceritakan

kembali isi cerita pendek denagan bahasa sendiri. Tujuan pembelajaran

sesuai denagan indicator. Kegiatan pembelajaran terdiri dari :

a). Kegiatan Awal

(1) Siswa berdoa

(2) Apersepsi dengan mengulang pelajaran yang sudah diberikan

(3) Mengemukakan tujuan pelajaran

66

Page 67: PTK B.Indo SD ATIS

(4) Tanya jawab tentang komunikasi

“Bagaimana caranya kita bisa berkomunikasi denagan orang yang

jaraknya jauh?”

“Bagaimana cara menggunakan telpon genggam, telepon rumah dan

telpon koin?”

“Bagaimana cara orang tunarungu berkomunikasi?”

“Apakah kalian mengerti bahasa hewan?”

Kegiatan awal sudah sesuai dengan hasil pembelajaran sikus 2

b). Kegiatan inti

(1) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang cara mudah memahami

isi cerita yaitu dibaca sekilas kemudian dibaca berulang – ulang.

(2) Siswa mendengarakan penjelasan guru tentang cara mudah berbicara

dengan bahasa sendiri yaitu pahami cerita, tentukan pokok pikiran

paragraph, kembangkan pokok pikiran paragraph dengan bahasa

sendiri.

(3) Siswa memperhatikan guru bercerita disertai intonasi dan ekspresi yang

tepat

(4) Siswa mendapat cerita yang dibagikan oleh guru

(5) Siswa membaca dan memahami isi ceita.

(6) Siswa menjawab pertanyaan dari guru

“Siapa saja tokoh-tokoh dalam cerita tersebut?”

“Dimanakah cerita tersebut terjadi?”

“Apa amanat dari cerita tadi?”

67

Page 68: PTK B.Indo SD ATIS

“Bagaimana watak kelinci dan singa?”

“Apa tema cerita tadi?”

“Apa pokok pikiran paragraph ke satu, ke dua, ke tiga dan ke

empat?”

(7) Siswa secara bergiliran maju ke depan kelas menceritakan kembali

dengan waktu maksimal 8 menit.

Kegiatan inti pembelajaran sudah sesuai dengan hasil pembelajaran siklus 2.

c). Kegiatan Akhir

(1) Siswa dan guru menyimpulkan materi pelajaran

(2) Siswa dan guru melakukan refleksi pelajaran dengan mengulang apa

yang sudah dipahami dan apa yang belum dipahami.

(3) Siswa mencatat PR

Kegiatan akhir pembelajaran sudah sesuai karena guru memberikan

tindak lanjut berupa pekerjan rumah.

Sarana dan Sumber belajar yang digunakan adalah KTSP 2006 dan

Stories For You , Darussalam Press Gontor. Sarana dan sumber belajar

sudah sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa. Penilaian yang

digunakan yaitu :

(a) Prosedur evaluasi : tes awal, tes akhir

(b) Bentuk evaluasi : penugasan, uraian

(c) Jenis evaluasi : lisan, Perbuatan

(d) Alat evaluasi : Butir soal, lembar observasi

Evaluasi pembelajaran sesuai dengan proses pembelajaran.

68

Page 69: PTK B.Indo SD ATIS

b. Proses Pembelajaran Apresiasi Sastra Cerita Untuk Meningkatkan

Keterampilan Berbicara

Kegiatan pra- pembelajaran guru masuk kelas mengucapkan salam,

siswa menjawab salam guru, guru mengabsen siswa . Siswa berdoa

sebelum belajar , tapi ada siswa yang duduk tidak tegap. Guru menilai

PR yang dikerjakan oleh siswa. Guru tnya jawab tentang pelajaran yang

sudah dipelajari, kemudian mengemukakan tujau pelajaran. Guru tanya

jawab seputar komunikasi “Bagaimana cara kita berkomunikasi dengan

orang yang jaraknya jauh?”, “Bagaimana cara menggunakan telpon

genggam, telpon koin, dan telpon rumah?”, “Baimana orang tunarungu

berkomunikasi?”, “Apakah kalian mengerti bahasa yang digunakan hewan

saat mereka berkomunikasi?”. Seluruh siswa menjawab pertanyaan guru,

tapi siswa yang sama saat berdoa masih tidak tagap duduknya.

Guru menjelaskan cara agar mudah memahami isi cerita yaitu dibaca

sekilas kemudian dibaca berulang – ulang, guru melanjutkan memberi

penjelasan tentang cara agar siwa bisa berbicara dengan bahasa sendiri

dan lancar, yitu pahami isi cerita, tentukan pokok pikiran tiap paragraph

dan kembangkan pokok pikiran tiap paragraph dengan bahasa sendiri.

Semua siswa mendengarkan penjelasan dari guru bahkan beberapa siswa

mencatat penjelasan dari guru. Siswa memperhatikan guru bercerita

disertai ekspresi dan intonasi yang tepat, guru bercerita tentang kelinci

yang cerdik mampu mengalahkan sang raja hutan. Siswa tampak antusias

mendengar cerita dari guru. Guru membagikan teks baacaan kepada

69

Page 70: PTK B.Indo SD ATIS

siswa, siswa mulai membaca dalam hati. Guru berjalan mengelilingi

kelas dan menyuruh siswa untuk membaca berulang – ulang sampai

siswa memahami isi cerita.

Guru memberikan pertanyaan seacara lisan kepada siswa tentang

unsur - unsur cerita, “Siapa tokoh – tokoh dalam cerita tadi?”,

“Bagaimana watak kelinci dan singa?”, “Dimanakah cerita tersebut

terjidi?”, “Apa amanat dari cerita tadi?”, “Apa tema dari cerita

tersebut?”, “Apa pokok pikiran paragraph kesatu, ke dua, ke tiga, dan ke

empat?”. Siswa menjawab semua pertanyaan guru, untuk meyakinkan

bahwa semua siswa sudah memahami cerita kemudian guru mbertanya

kembali kapada beberapa siswa yang memiliki nilai terendah saat

pembelajaran siklus 2. Dari beberapa siswa tersebut ada yang bisa

menjawab dan tiga orang yang belum bisa menjawab khususnya tentang

pokok pikiran paragraph.

Siswa secara bergantian mulai dari nomor absent paling akhir maju

ke depan kelas untuk bercerita dengan batas waktu maksimal 5 menit.

Setelah semua siswa selesai bercerita di depan kelas guru dan siswa

melakukan refleksi tentang apa yang sudah dipahani dan bagian mana

yang belum dipahami, guru dan siswa menyimoulkan pelajaran, siswa

menulis pekerjaan rumah dari guru.

Kegiatan proses pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran, guru bisa menjelaskan dengan lancar walaupun ada

70

Page 71: PTK B.Indo SD ATIS

beberapa siswa yang masih kurang disiplin saat pembelajaran

berlangsung.

c. Hasil Evaluasi Pembelajaran Apresiasi Sastra Cerita Untuk

Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Hasil evaluasi diperoleh melalui tes lisan dapat dilihat pada tabel berikut

TABEL 4.9

HASIL TES BERBICARA SIKLUS 3

N

o

Nama

SiswaAspek Keterangan

1 2 3 4

1. Yuni 8 7 7 7 Tanpa ekspresi, tidak lancar

2 . Rahayu 9 8 7 8 Tanpa ekspresi,intonasi kurang.

3. Reni 7 7 6 7 Hanya menyebutkan judul saja

4. Aan 9 8 7 9 Tanpa ekspresi,kurang lancar

5. Citra dewi 9 9 8 9Tanpa ekspresi kurang

kelancaran

6. Nandang 8 7 7 7 Tidak lancar, tanpa ekspresi.

7. Perdi 9 9 8 9 Cukup lancar,kurang ekspresi.

8. Sifa 9 8 8 9 lancar tapi intonasi kurang.

9. Suryana 9 9 7 9Kurang lancar dan ekspresi

kurang.

10

.Wina 9 7 6 6 Tidak lancar,tanpa ekspresi.

11

.Yanto 8 7 6 6 tidak lancar,tanpa ekspresi.

12

.Yeni 9 8 7 8 kurang lancar,tanpa ekspresi.

13

.Ika 9 8 7 8 intonasi cukup.ekspresi kurang.

71

Page 72: PTK B.Indo SD ATIS

14

.Susi 8 8 7 7 Ekspresi kurang,kurang lancar

Jumlah 120 110 98 109

Rata-rata 8,5 8 7 7,78

Keterangan

1= pelafalan

Nilai 9 seluruhnya maksimal

Nilai 8 jika sebagian besar baik

Nilai 7 jika separuhnya baik

Nilai 6 jika sebagian kecil baik

2 = Intonasi

Nilai 9 seluruhnya maksimal

Nilai 8 jika sebagian besar baik

Nilai 7 jika separuhnya baik

Nilai 6 jika sebagian kecil baik

3 = Ekspresi

Nilai 9 jika seluruhnya maksimal

Nilai 8 jika sebagian besar baik

Nilai 7 lika separuhnya baik

Nilai 6 jika sebagian kecil baik

4 = Kelancaran

Nilai 9 jika seluruhnya maksimal

Nilai 8 jika sebagian besar baik

Nilai 7 jika separunya baik

72

Page 73: PTK B.Indo SD ATIS

Nilai 6 jika sebagian kecil baik

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil evaluasi keterampilan

berbicara adalah:

Aspek pelafalan

1 orang nilai 7 = 1/14 x 100 = 7%

3 orang nilai 8 = 3/14 x 100 = 21%

9 orang nilai 9 = 9/14 x 100 = 64%

Aspek Intonasi

4 orang nilai 7 = 4/14 x 100 =28%

6 orang nilai 8 = 6/14 x 100 = 43%

3 orang nilai 9 = 3/14 x 100 = 21%

Aspek Ekspresi

2 orang nilai 6 = 2/14 x 100 = 14%

8 orang nilai 7 = 8/14 x 100 = 57%

3 orang nili 8 = 3/14 x 100 = 21%

Aspek kelancaran

1 orang nilai 6 = 1/14 x 100 = 7%

4 oarang nilai 7 = 4/14 x 100 = 28%

3 orang nilai 8 = 3/14 x 100 = 21%

5 orang nilai 9 = 5/14 x 100 = 36%

Interpretasi Data Hasil Tes Pembelajaran Siklus 2

Data hasil pembelajaran siklus 2 dinterpretasikan dengan menggunakan

skala presentase jawaban responden seperti yang tertera di bawah ini :

73

Page 74: PTK B.Indo SD ATIS

0% 25% 50% 75% 100%

0% = tidak ada seorang siswa

1% - 25% = sebagaian kecil siswa

26% - 49% = hampir setengah siswa

50% = setengah siswa

51% - 74% = lebih dari setengah siswa

75% - 99% = sebagian besar siswa

100% = seluruh siswa

Hasil evaluasi aspek pelafalan sebagian kecil siswa ( 7% ) cukup

jelas dalam melapalkan kosakata saat bercerita. Sebagian kecil siswa ( 21%

) sudah jelas dalam melafalkan kosakata . Dan Lebih dari setengah siswa (

64% ) sangat jelas melafalkan kosakata saat bercerita. Data tersebut

menunjukan ada peningkatan hasil evaluasi siswa dibandingkan pada siklus

2 .

Hasil evaluasi aspek intonasi yaitu hamper setengah siswa ( 28% )

cukup bisa melakukan intonasi saat bercerita di depan kelas. Dan hampir

setengah siswa ( 43% ) sudah bisa melakukan intonasi saat bercerita di

depan kelas. Sebagian kecil siswa ( 21% ) sangat baik saat bercerita di

depan kelas, dari data tersebut nampak tidak ada peningkatan dari siklus 2.

Hasil evaluasi aspek ekspresi yaitu sebagian kecil siswa (14% )

kurang berekspresi saat bercerita di depan kelas. Lebih dari setengah siswa

74

Page 75: PTK B.Indo SD ATIS

( 57% ) cukup berekspresi saat bercerita di depan kelas. Dan sebagian

kecil siswa (21% ) sudah berekspresi dengan baik saat bercerita di

depan kelas, terjadi peningkatan jumlah siswa yang sudah baik saat

berekspresi dibandingkan dengan siklus 2 yaitu sebesar 7%.

Hasil evaluasi aspek kelancaran yaitu sebagian kecil siswa ( 6% )

kurang lancar saat bercerita, terjadi peningkatan dibandingkan siklus 2

dengan jumlah 14% yang kurang lancar bercerita. Hampir setengah siswa

( 28% ) cukup lancar saat bercerita di depan kelas. Sebagian kecil siswa

( 21% ) sudah lancar bercerita di depan kelas kelas. Hampir setangah siswa

( 36% ) sangat lancar bercerita di depan kelas. Dapat dilhat bahwa terjadi

peningkatan jumlah siswa yang sngat lancar bercerita dibandingkan dengan

siklus 2 berjumlah 28%.

d. Faktor Pendukung dan Penghambat Pembelajaran Apresiasi Sastra

Cerita Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Hasil observasi tentang pelaksanaan pembelajaran siklus 3 diperoleh

data faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pembelajaran

aspresiasi sastra cerita untuk meningkatkan keterampilan berbicara tertera

pada tabel 4.8 di bawah ini.

TABEL 4.10

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT

PEMBELAJARAN SIKLUS 3

Faktor Aspek Pendukung Aspek Penghambat

1).Guru Guru penuh semangat memberi

penjelasan,guru melaksanakan proses

Guru kurang membimbing siswa

75

Page 76: PTK B.Indo SD ATIS

2).Siswa

3).Fasilitas

pembelajaran sesuai RPP.

Siswa nampak antusias mengikuti

pelajaran,siswa sangat senang

menceritakan kembali teks bacaan. Siswa

memahami penjelasan dari guru tentang

cara-cara agar bisa bercerita dengan

lancar dan dapat bercerita menggunakan

bahasa sendiri.

Rencana pembelajaran yang digunakan

sesuai dengan kurikulum tingkat satuan

pendidikan. Bahan cerita yang dipilih

sesuai minat dan kemampuan serta

kebutuhan siswa.

untuk berekspresi.

Siswa kurang berlatih

mengekspresikan diri,masih ada

siswa yang tidak disiplin.

Dalam pembelajaran tidak diberi

kesempatan agar siswa berlatih

berekspresi.

e. Refleksi Pembelajaran Siklus 3

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka refleksi data

tindakan penelitian pembelajaran siklus 3 dapat dirangkum dalam

tabel 4.9 seperti di bawah ini.

TABEL 4.11 REFLEKSI PEMBELAJARAN SIKLUS 3

REFLEKSI PEMBELAJARAN HIPOTESIS TINDAKAN

SELANJUTNYA

1). Pemilihan Bahan Ajar

Cerita yang dipilih sesuai dengan

minat dan perhatian siswa karena siswa

belum pernah bercerita tentang

binatang. Cerita yang dipilih sesuai

dengan kemampuan belajar siswa ,

1) Guru harus memilih bahan cerita yang

lebih menarik perhatian siswa.

2) Membuat perencanaan pembelajaran

khususnya kegiatan inti harus sesuai

dengan prinsip – prinsip belajar agar

76

Page 77: PTK B.Indo SD ATIS

cerita tidak terlalu panjang dan kata –

kata yang digunakan dapat dipahami

siswa. Huruf yang digunakan tidak

terlalu kecil dan bahan cerita

didapatkan dari buku lain tidak dari

perpustakaan ataupun buku bahasa

Indonesia. Tapi tidak terdapat gambar

kurang menarik. Rencana pelaksanaan

yang dibuat guru sesuai dengan KTSP

tapi dalam kegiatan inti sebaiknya

siswa berlatih untuk berekspresi.

2). Proses Belajar

Prosedur pembelajaran sesuai dengan

rencana pembelajaran , guru dapat

menjelaskan dengan lancar. Tapi guru

kurang memberikan kesempatan kepada

siswa untuk melakukan latihan cara

berekspresi dengan baik. Proses

pembelajaran cukup efektif , siswa

merasa antusias untuk belajar meskipun

ada berapa siswa yang masih kurang

disiplin dan malas saat mengikuti

pelajaran. Sebaiknya guru lebih banyak

membimbing siswa untuk berekspresi.

3). Hasil Evaluasi Siswa

Hasil evaluasi siswa cukup memuaskan

dibandingkan dengan siklus pertama

dan kedua. Seluruh siswa tidak ada

yang dapat berekspresi dengan sangat

baik.

4). Faktor Pendukung dan Penghambat

a). Faktor Guru

Guru sangat bersemangat dan

mengajar sesuai rencana pelaksanaan

pembelajaran tapi guru kurang

membimbing siswa untuk

berekspresi.

tercipta belajar yang efektif

3) Guru harus mengajarkan sastra agar

siswa bisa lebih mengekspresikan diri.

4) Guru harus memberi kesempatan kepada

siswa Untuk berlatih berekspresi

77

Page 78: PTK B.Indo SD ATIS

b). Faktor Siswa

Siswa antusias mengikuti

pelajaran,siswa memahami pelajaran

yang diberikan guru. Tapi masih ada

siswa yang tidak disiplin dan kurang

berlatih berekspresi.

3. Faktor Fasilitas

Rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai

dengan KTSP,bahan cerita yang dipilih

sesuai minat dan kebutuhan siswa. Tapi

dalam kegiatan pembelajaran siswa tidak

diberi kesempatan untuk berlatih

berekspresi

Hasil refleksi tindakan pembelajaran siklus 3, merupakan

rekomendasi untuk hasil penelitian.

Peneliti menyimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan di Sekolah

Dasar Negeri 4 Medanglayang berhasil, hal tersebut bisa dilihat pada

hasil evaluasi bahwa rata-rata nilai kelas melebihi kriteria ketuntasan

minimum.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Bentuk Perencanaan Pembelajaran Apresiasi Sastra Cerita untuk

Meningkatakan Keterampilan Berbicara

Bentuk perencanaan pembelajaran apresiasi sastra cerita untuk

meningkatkan keterampilan berbicara di kelas V Sekolah Dasar Negeri

4 Medanglayang pada siklus 1 masih banyak kekurangan, hampir

semua komponen dalam RPP yang dipilih kurang sesuai dengan

78

Page 79: PTK B.Indo SD ATIS

tujuan penelitian. Setelah dilakukan refleksi pada siklus 1 maka dalam

perencanaan siklus 2 diadakan perbaikan dalam kegiatan belajar

khususnya kegiatan inti. Tapi masih ada berapa hal yang kurang

dalam kegitan mengajar yaitu menjelaskan cara-cara agar siswa mudah

berbicara dan bercerita menggunakan bahasa sendiri, pada siklus 3

perencanaan pembelajaran apresiasi sastra untuk meningkatkan

keterampilan berbicara dilakukan perbaikan sesuai refleksi pada siklus

2 yaitu guru memberikan cara agar siswa mudah berbicara

menggunakan bahasa sendiri dan akhirnya rencana pembelajaran siklus

3 sudah sangat baik dan sesuai dengan tujuan penelitian tapi masih

ada kekurangan yaitu siswa tidak diberi kesempatan berlatih untuk

belajar berekspresi.

2. Proses Pelaksanaan Pembelajaran Apresiasi Sastra untuk

Meningkatakan Keterampilan Berbicara

Proses pembelajaran apresiasi sastra untuk meningkatkan

keterampilan berbicara pada siklus 1 masih tidak sesuai dengan

rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah ditetapkan, bahkan

proses pembelajaran masih jauh dari pembelajaran efektif . Guru

meninggalkan kelas selama satu menit dan sisa masih banyak yang

tidak disiplin saat pembelajaran berlangsung. Pada siklus 2 proses

pembelajaran sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran,

namun pembelajaran masih kurang efektif karena ada beberapa siswa

yang tidak focus terhadap pembelajaran tapi guru sudah mengajar

79

Page 80: PTK B.Indo SD ATIS

dengan sangat baik penuh semangat. Pada siklus 3 proses

pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang

ditetapkan, guru dapat menjelaskan dengan lancar tapi guru kurang

memberikan bimbingan kepada siswa untuk berekspresi, siswa

mengikuti pembelajaran dengan antusias dan nampak senang serta

memahami penjelasan dari guru namun masih ada beberapa siswa

yang tidak disiplin sehingga mengganggu konsentrasi siswa yang

lainnya. Pembelajaran pada siklus 3 cukup efektif dibandingakan

siklus 1 dan 2.

3. Hasil Evaluasi Pembelajaran Apresiasi Sastra Cerita untuk

Meningkatakan Keterampilan Berbicara

Kemampuan berbicara siswa kelas V SDN Sriamur 05 pada siklus 1

tidak memuaskan, pada umunya mereka bercerita tanpa ekspresi,

intonasi masih tidak sesuai, beberapa siswa kurang mampu melafalkan

kata-kata dan kurang lancar. Setelah dilakukan refleksi pada siklus 1

perencanaan pembelajaran pun diperbaiki pada siklus 2 dan hasil

kemampuan berbicara siswa ada peningkatan dalam aspek intonasi,

pelafalan dan kelancaran tapi masih kurang ekspresi. Pada siklus 3

kemampuan berbicara siswa meningkat dibanding siklus 2, namun

pada aspek ekspresi tidak seorang siswapun yang mendapat nilai 9.

Di bawah dapat dilihat hasil pembelajaran secara keseluruhan dari

mulai siklus 1, 2, dan 3.

TABEL 4.12.

80

Page 81: PTK B.Indo SD ATIS

HASIL PEMBELAJARAN SIKLUS 1, 2, DAN 3

No Indikator Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

1. Pelafalan 8 8,2 8,5

2. Intonasi 7,2 8 8

3. Ekpresi 6 6,8 7

4. Kelancaran 7 7,9 7,78

Jumlah 28,2 30,9 31,28

Rata - rata 7,0 7,7 7,8

Prosentase 70% 77% 78%

Tabel di atas dapat diketahui bahwa indikator pelafalan pada setiap

siklus meningkat, indicator intonasi pada siklus 2 meningkat dibandingkan

siklus pertama tapi pada siklus ketiga masih stagnan. Indikator ekspresi

pada setiap siklus mengalami peningkatan meskipun tidak terlalu

signifikan, dan pada indikator kelancaran setiap siklus mengalami

peningkatan. Hasil pembelajaran siklus 1, 2, dan 3 dapat dibuat grafik

yang tertera dibawah ini

SIKlus 1 Siklus 2 Siklus 368

70

72

74

76

78

80

Grafik 4.1 Hasil Pembelajaran Keterampilan Berbicara

Siklus 1,2, dan 3

81

Page 82: PTK B.Indo SD ATIS

Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan

Kelas untuk meningkatakan keterampilan berbicara berhasil karena

hasil nilai melebihi kriteria ketuntasan minimum.

4. Faktor Pendukung dan Penghambat Pembelajaran Apresiasi Sastra

Cerita untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Faktor pendukung dan penghambat pada siklus 1, guru

mengajarkan sangat bersemangat dan lancar tapi belum sesuai dengan

rencana pelaksanaan pembelajaran. Siswa masih banyak yang tidak

disiplin dalam pembelajaran, mereka tidak terbiasa bercerita

menggunakan bahasa Indonesia. Perencanaan pembelajaran tidak sesuai

dengan KTSP tapi bahan bacaan sesuai dengan minat dan perhatian

siswa hanya hurufnya kecil dan tidak dimiliki semua siswa. Pada

siklus 2, guru mengajar dengan lancar dan semangat tapi masih belum

sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Siswa masih belum

bisa disiplin, belum bisa berekspresi. Tapi siswa sangat antusias

mengikuti pembelajaran, mereka sangat menyukai cerita yang dipilih.

Teks cerita yang dipilih sesuai dengan minat dan perhatian siswa

serta semua siswa memiliki teks cerita. Namun teks cerita terlalu

panjang sehingga siswa kurang lancar untuk bercerita. Pada siklus 3,

guru mengajar sesuai dengan perencanaan pembelajaran dan sangat

lancar serta bersemanagat. Tapi guru kurang membimbing siswa untuk

82

Page 83: PTK B.Indo SD ATIS

berekspresi. Siswa belajar dengan senang dan semangat tapi masih ada

siswa yang tidak disiplin, siswa kurang berlatih untuk berekspresi.

Bahan cerita yang dipilih sesuai dengan minat dan perhatian siswa

serta sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa. Perencanaan

pembelajaran sesuai dengan KTSP tapi masih belum berpegang pada

prinsip-prinsip kegiatan pembelajaran efektif.

83

Page 84: PTK B.Indo SD ATIS

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian

sebagaimana dijelaskan pada bab IV, maka sebagai simpulannya penulis

susun sebagai berikut :

Pelaksaan tindakan penelitian dilakukan dalam tiga siklus dan pada

setiap siklus melakukan tahapan sebagai berikut (a) perencanaan

pembelajaran, (b) tindakan pembelajaran, (c) observasi pembelajaran, (d)

analisis dan refleksi pembelajaran.

Bentuk perencanaan pembelajara apresiasi sastra untuk meningkatkan

keterampilan berbicara siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 4

Medanglayang dilakukan dalam 2 tahap. Tahap pertama yaitu pemilihan

bahan ajar yang sesuai dengan minat dan perhatian serta kemampuan

siswa, dan yang kedua menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran

yang terdiri dari : ( 1) Standar kompetensi, (2) Kompetensi dasar, (3)

Indikator, (4) Materi pokok, (5) Metode, (6) Tujuan pembelajaran, (7)

Kegiatan pembelajaran, (8) Sarana dan sumber belajar, (9) Penilaian.

84

Page 85: PTK B.Indo SD ATIS

Proses pelaksanaan pembelajaran apresiasi sastra cerita untuk

meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri

Sriamur 05 dilaksanakan sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang

sudah ditetapkan. Kegiatan pembelajaran apresiasi sastra cerita dilakukan

dalam tiga tahap yaitu : (a) kegiatan awal , (b) kegiatan inti, termasuk

di dalamnya evaluasi belajar, (c) kegiatan akhir. Proses pembelajaran

apresiasi sastra cerita sudah efektif, sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang ditetapkan. Berdasarkan data hasil observasi yang

dilaksanakan tiga siklus dapat disimpulkan bahwa guru mampu

melaksanakan pembelajaran apresiasi sastra cerita untuk meningkatkan

keterampilan berbicara siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Sriamur 05

sehingga dapat membantu meningkatkan keterampilan berbicara siswa.

Siswa menyukai dan sangat senang dengan cerita yang dipilih, mereka

mulai berani untuk berekspresi meskipun belum sepenuhnya tapi ada

peningkatan dibandingkan sebelum penelitian dilaksanakan.

Hasil kemampuan berbicara siswa diperoleh dari data hasil observasi

evaluasi pembelajaran apresiasi sastra dengan tes lisan, sapek-aspek yang

dinilai adalah pelafalan, intonasi, ekspresi dan kelancaran. Berdasarkan

data yang diperoleh setelah dilaksanakan tiga siklus, penulis

menyimpulkan keteramplan berbicara siswa kelas V Sekolah Dasar

Negeri Sriamur 05 meningkat setelah dilaksanakan melalui pembelajaran

apresiasi sastra cerita. Prosentase tingkat kemampuan berbicara siswa

pada aspek pelafalan mencapai (64 % ) sangat baik melafalkan kata-kata

85

Page 86: PTK B.Indo SD ATIS

saat bercerita , pada aspek intonasi mencapai ( 21 % ) siswa sangat baik

melakukan intonasi, pada aspek Ekspresi mencapai ( 21% ) siswa sudah

baik dalam berekspresi, dan aspek kelancaran mencapai ( 36 %) siswa

sangat lancar bercerita. Pada siklus 1 hasil pembelajaran berbicara

mencapai 70%, pada siklus 2 mencapai 77% dan pada siklus 3

mencapai 78%. Dari hasil kemampuan berbicara siswa dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran apresiasi sastra cerita di kelas V

sekolah Dasar Negeri Sriamur 05 berhasil karena rata-rata kelas sudah

memenuhi KKM.

Faktor pendukung pada guru yaitu guru mengajar dengan penuh

semangat dan lancar , dan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah

dibuat. Siswa pun sangat antusias mengikuti pembelajaran dan

memahami penjelasan dari guru. Perencanan sesuai dengan KTSP dan

bahan bacaan sesuai dengan minat dan perhatian siswa serta sesuai

dengan kebutuhan dan kemampuan siswa.

Faktor penghambat dari guru adalah saat membuat rencana

pembelajaran kurang memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran yang

efektif dan guru kurang membimbing siswa untuk berekspresi. Siswa

sangat susah berekspresi karena mereka kurang berlatih, masih ada siswa

yang tidak disiplin saat pembelajaran berlangsung. Perencanaan

pembelajaran belum sesuai dengan prinsip-prinsip kegiatan pembelajaran

efektif, bahan bacaan masih terbatas dari buku bahasa Indonesia, buku-

buku di perpustakaan.

86

Page 87: PTK B.Indo SD ATIS

B. Saran

Pembelajaran apresiasi sastra cerita merupakan pembelajaran dimana

siswa mengenal lebih dalam pengalaman hidup yang ada dalam cerita

sehingga mengembangkan imajinasi, ekspresi tersendiri bagi siswa.

Pelaksanaan pembelajaran apresiasi sastra cerita untuk meningkatkan

keterampilan berbicara siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 4

Medanglayang telah memberikan pengalaman langsung kepada siswa

dalam meningkatkan keterampilan berbicara melalui apresasi sastra cerita.

Agar kemampuan siswa mengapresiasi sastra cerita meningkat ,

penulis menyarankan hal sebagai berikut :

1. Guru meningkatkan kemampuan mengajar apresiasi sastra cerita

untuk meningkatkan keterampilan berbicara meliputi kemampuan; (a)

menyusun rencana pembelajaran, (b) Melaksanakan proses pembelajaran,

(c) melaksanakan prosedur penilaian dengan benar, sehingga hasil belajar

siswa dalam keterampilan berbicara dapat meningkat, selain itu guru

harus memberikan bimbingan dan motivasi kepada siswa untuk

berekspres secara maksimal.

2. Siswa harus banyak berlatih apresiasi sastra khususnya berekspresi.

87

Page 88: PTK B.Indo SD ATIS

3. Kepala Sekolah sebagai atasan guru sebaiknya memberi pembinaan,

khususnya dalam upaya meningkatkan kemampuan guru melaksanakan

pembelajaran apresiasi sastra cerita sehingga kemampuan siswa dalam

keterampilan berbicara meningkat. Dan menyediakan sumber belajar

dari berbagai multi media.

Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis susun dalam

kegiatan penelitian pembelajaran apresiasi sastra cerita untuk

meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V Sekolah Dasar

Negeri 4 Medanglayang Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis.

88

Page 89: PTK B.Indo SD ATIS

TABEL

REFLEKSI PEMBELAJARAN SIKLUS 1

MASALAH PEMBELAJARAN HIPOTESIS TINDAKAN

SELANJUTNYA

A. Pemilihan bahan

Cerita yang dipilih dapat

dibaca, sesuai minat dan

perhatian siswa .Bahasa yang

digunakan sesuai dengan

kemampuan siswa .Tetapi

bahan bacaan tidak dimiliki

semua siswa .Huruf yang

digunakan kecil dan

gambarnya tidak

berwarna .Standar kompetensi

Pemilihan bhan agar harus sesuai minat dan perhatian siswa,sesuai kebutuhan dan

1. Bahan cerita bias

diperoleh dari berbagai

sumber,harus diperbanyak

dan sesuai alokasi waktu .

2. Rencana pelaksanaan

pembelajaran harus sesuai

dengan tujauan yang ingin

dicapai,memenuhi prinsip –

prinsip KBM yang efektif

89

Page 90: PTK B.Indo SD ATIS

dan kompetnsi dasar yang

dipilih guru kurang sesuai

dengan tujuan pembelajaran.

Pemilihan bahan cerita tidak

harus dri buku sumber .

B. Proses Pembelajaran

Prosedur pembelajaran tidak

sesuai dengan rencana

pembelajaran.Guru mampu

menjelaskan materi dengan

suara yang lantang dan lancer

memeggunakan bahasa

Indonesia.Tapai guru tidak

memberi contoh cara bercerita

disertai ekspresi dan intonasi

yang tepat. Bahkan guru

meninggalkan ruang kelas

selama 1 menit. Guru kyrang

memotivasi siswa

mengekapresikan diri,

muridpun masih ada yang

kurang disiplin , 5 orang siswa

asyik mengerjakan pekerjaan

dan sesuai dengan alokasi

waktu .

3. Guru menggunakan

rencana pembelajaran

sebagai acuan

mengajar,prosedur

pembelajaran harus sesua

dengan rencana

pambelajaran .

4. Guru harus memberi

contoh cara bercerita

disertai ekspresi dan

intonasi yang tepat serta

memotivasi siswa untuk

lebih berekspresi .

5. Guru dan siswa harus

bisa mendisiplinkan diri

agr kegiatan belajar

mengajar efektif.

6. Guru lebih banyak

membimbing siswa

menggunakan trik – trik

agar mudah bercerita di

90

Page 91: PTK B.Indo SD ATIS

masing – masing, seperti

mengerjakan pekearjaan rumah

,bercakap –cakap,

menggoyangkan kursi,

membaca buku cerita.

C. Hasil Evaluasi

Hasil pembelajaran siswa

masih banyak kekurangan

dalam keempat aaspek

keterampilan berbicara yang

meliputi intonasi, pelafalan,

kelancaran, dan

ekspresi.Bahkan pada aspek

ekspresi seluruh siswa (100%)

tidak berekspresi. Siswa

bercerita seperti menghafal

dari buku, siswa masih belum

bias bercerita dengan

menggunakan bhasa sendiri.

depan kelas, dan

memperhitungkan waktu

bagi siswa yang bercerita

di depan kelas.

7. Siswa harus lebih

memperhatikan penjelasan

guru dan belajar belajar

berbicara menggunakan

bahasa Indonesia saat

pembelajaran.

8. memperbanyak pertanyaan

lisan untuk dijawab siswa.

91

Page 92: PTK B.Indo SD ATIS

ABSTRAK

Pembelajaran PAI dalam Kurikukulum 2004 dinamakan sebagai cara mencari tahu tentang prilaku terfuji melalui proses penemuan. Makna pembelajaran agama tersebut pada kenyataannya di lapangan masih jauh dari yang seharusnya. Di SMPN 1 lemahsugih Kecamatan Lemahsugih misalnya, pembelajaran agama masih dominan verbalistis dari pada dalam bentuk kegiatan empiris bagi siswa. Salah satu contohnya adalah hasil akhlak yang dilakukan penulis terhadap pembelajaran agama di SMPN 1 lemahsugih pada konsep prilaku terpuji yang sesuai dengan tuntutan kurikulum 2004. Karena lebih banyak menggunakan metode caramah hasil belajar penguasaan konsep siswa dalam topik tersebut selama ini masih rendah. Untuk mengatasi hal tersebut penulis terdorong melakukan upaya perbaikan melalui Penelitian Tindakan Kelas.

Secara umum masalah penelitian dirumuskan: Apakah pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap pembelajaran agama pada konsep prilaku terpuji di kelas VII SMPN 1 Lemahsugih Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan kemampuan pemahaan siswa terhadap prilaku terpuji, bagi siswa di kelas VII SMPN 1 Lemahsugih Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka.

Hipotesis dalam penelitian ini yaitu apabila guru dalam pembelajaran Akhlak pada konsep prilaku terpuji dapat merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi secara efektif dengan menggunakan metode demonstrasi maka pemahaman siswa kelas VII SMPN 1 Lemahsugih Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka.terhadap konsep prilaku terpuji dapat meningkat.

Metode yang digunakan dalam penelitian, yaitu penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu bentuk penelitian tindakan yang langsung dilaksanakan di kelas. Adapun model PTK yang dipilih adalah model Kemmis dan Taggart.

Penelitian dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas, mengambil subjek penelitian ialah 20 siswa kelas VII SMPN 1 Lemahsugih Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka.Tindakan penelitian dilakukan dalam dua

92

Page 93: PTK B.Indo SD ATIS

siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan tes. Untuk pengolahan data menggunakan analisisa deskripsi kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman konsep prilaku terpuji di kelas VII SMPN 1 Lemahsugih, terjadi peningkatan dari tiap-tiap siklus. Pembelajaran siklus pertama nilai rata-rata mencapai 6,95 (69,50%), dan pembelajaran siklus kedua nilai rata-rata mencapai 7,90 (79,00%). Hasil penelitian ini telah membuktikan hipotesis bahwa apabila guru dalam pembelajaran Agama pada prilaku terfuji dapat merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi secara efektif dengan menggunakan metode demonstrasi maka pemahaman siswa kelas VII SMPN 1 Lemahsugih Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka..terhadap konsep prilaku terpuji dapat meningkat.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa taala karena

atas berkat rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

PTK ini membahas upaya penulis dalam meningkatkan kemampuan siswa

dalam memahami pembelajaran agama pada konsep prilaku terpuji dengan

menggunakan metode demonstrasi, yang penulis lakukan di kelas VII SPMN 1

Negeri Lemahsugih kec.Lemahsugih kab.Majalengka.

Penulis menyadari PTK ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dan

dorongan berupa saran, pendapat, dan bimbingan dari pihak-pihak tertentu. Oleh

karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan

bantuan dan dorongan kepada penulis sampai dengan selesainya penyusunan PTK

ini.

Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya, penulis sampaikan

kepada:

93

Page 94: PTK B.Indo SD ATIS

1. Kepala SPMN 1 Negeri Lemahsugih kec.Lemahsugih kab.Majalengka..beserta

stafnya, yang telah membantu kelancaran penelitian dan memberikan data

secara lengkap serta akurat.

2. Istri dan anak penulis, yang secara tulus dan ikhlas saling berbagi rasa dalam

suka maupun duka dengan penulis dalam menyelesaikan PTK ini.

3. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat penulis tuliskan

satu per satu.

Penulis hanya berdoa dan berharap semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala

memberikan rahmat dan membalas amal baik yang telah Bapak/Ibu/Saudara

berikan.

Akhirnya, mudah-mudahan PTK ini bermanfaat dan menjadi ibadah

penulis kepada-Nya. Amin!

Lemahsugih,maret,20010

Peneliti

94

Page 95: PTK B.Indo SD ATIS

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PESAWAT SEDERHANAUNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk pengembangan propesi Guru

dalam kenaikan pangkat dari gol IV/a Ke Gol IV/b

Oleh

JUHANA,S.PdNIP.195912061983051002

95

Page 96: PTK B.Indo SD ATIS

PEMERINTAH KABUPATEN BEKASIDINAS PENDIDIKAN

SEKOLAH DASAR NEGERI SRIAMUR 02Alamat.Kp.Tambun Bulak Desa Sriamur Kec.Tambun Utara Kab.Bekasi

Jawa Barat

2009

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAJALENGKADINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 1 MAJAJl,Raya Maja Selatan No,06 Maja-Majalengka

SURAT IZIN PENELITIANNomer :800/23/SMA.01/Disdik

Yang bertada tangan di bawah ini :Nama : DRS.H.IING SOLIHINNIP : 195707071981011001Pang.Gol/ruang : Pembina Tk.1 /IV/bJabatan : Kepala Sekolah SMAN 1 Maja

Dengan ini memberi izin kepadaNama : BADRUJAMAN,S.PdNIP : 196405111990021002Pang.Gol/Ruang : Pembina / IV/aJabatan : Guru Bidang StudyTugas : Penelitian di SMAN 1 MajaTempat : SMA Negeri 1 Maja Kec.Maja Kab.Majalengka

Demikian surat izin ini agar dapat dilaksanakan sebagai manamestinya

Maja,02 Juli 2009Kepala SMAN 1 Maja

DRS.H.IING SOLIHIN

96

Page 97: PTK B.Indo SD ATIS

NIP.1195707071981011001

Nomer :800/047/SMP.01/Disdik 2012

Kepada

Yth. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Melalui Seketaris Tim Penilai Pusat

Di

Jakarta

SURAT PENGANTAR

No URAIAN BANYAKNYA KETERANGAN

1. Usulan Kenaikan Tingkat Periode Oktober 2012 Dari Gol IV/a ke Gol.IV/b A/n, IMADUDIN.S.Pd.I

1 (Satu ) Disampaikan dengan hormat agar menjadi maklum dan untuk mendapat penyelesaian sebagaimana mestinya.

97

PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKADINAS PENDIDIKAN

SMP NEGERI 1 LEMAHSUGIHJl. Raya Lemahsugih No.702 Lemahsugih Kab.Majalengka 45464

Page 98: PTK B.Indo SD ATIS

Lemahsugih,08 Juni 2012Kepala SMPN 1 Lemahsugih

Drs. H OO SUTISNA NIP. 196409041991111001

PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKAKECAMATAN LEMAHSUGIH

KANTOR KUWU MARGAJAYA NO.267Alamat : Jl.Margajaya-lemahsugih No.01 Kode Pos.45465

SURAT KETERANGANNomer : 300/.........-Des/2006

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Desa margajaya Kecamatan

lemahsugih

Kabupaten Majalengka,menerangkan bahwa :

Nama : IMADUDIN ,S.Pd

Tempat tgl/Lahir : Majalengka,12 Mei 1960

Jenis Kelamin : Laki – laki

Status perkawinan : Kawin

Bangsa/Agama : Indonesia / Islam

Pekerjaan : PNSD (Guru SMPN 1 Lemahsugih )

Alamat : Rt/Rw 002/003 Dusun Pasirhanja Desa Margajaya

Kec.Lemahsugih Kab.Majalengka.

Orang tersebut di atas adalah benar benar aktip di dalam organisasi KARANG

TARUNA yaitu :

98

Page 99: PTK B.Indo SD ATIS

Sebagai Seksi Kerohanian sejak tahun 2009 sampai sekarang.

Demikian surat keterangan ini di buat dengan mengingat sumpah jabatan

Margajaya,10 Mei 2012 Kuwu Margajaya

B A B A N

LEMBAR PERPUSTAKAAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG AKTIPITAS PERMAINAN KASTI MELALUI MEDIA GAMBAR DI KELAS IV

SDN RAJAGALUH 1 KEC,RAJAGALUH KAB,MAJALENGKA

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELASDiajukan sebagai salah satu syarat pengembangan propresi guru dan

dipergunakan untuk kenaikan pangkat dari IV/a Ke IV/b

OlehDADANG SUDARMA,S.Pd

NIP.196203071984101005

Pada tanggal : Juli 2011Menyetujui / mengesahkan

99

Page 100: PTK B.Indo SD ATIS

Mengetahui Rajagaluh,Juli 2011Kepala SDN Rajagaluh I Peneliti

LEMBAR PENGESAHAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG AKTIPITAS PERMAINAN KASTI MELALUI MEDIA GAMBAR DI KELAS IV

SDN RAJAGALUH 1 KEC,RAJAGALUH KAB,MAJALENGKA

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELASDiajukan sebagai salah satu syarat pengembangan propresi guru dan

dipergunakan untuk kenaikan pangkat dari IV/a Ke IV/b

OlehDADANG SUDARMA,S.Pd

NIP.196203071984101005

Pada tanggal : Juli 2011Menyetujui / mengesahkan

100

Page 101: PTK B.Indo SD ATIS

Mengetahui Rajagaluh,Juli 2011Kepala SDN Rajagaluh I Peneliti

DAFTAR HADIR PELAKSANAAN PENELITIAN

Hari :...........................................................Tanggal :.............................................................Topik :...............................................................

No Hari/Tanggal Indikatar KBM Kelas Keterangan

101

Page 102: PTK B.Indo SD ATIS

Rajagaluh,02 juli 2011Peeneliti

DADANG SUDARMA,S.Pd NIP. 196203071984101005

CATATAN HARIAN DALAM PELAKSANAAN PENELITIAN

Hari :...........................................................Tanggal :.............................................................Topik :...............................................................

No Hari/Tanggal Indikatar KBM Kelas Keterangan

102

Page 103: PTK B.Indo SD ATIS

Rajagaluh,02 juli 2011Peeneliti

DADANG SUDARMA,S.Pd NIP. 196203071984101005

LAPORAN OBSERPASI

CATATAN LAPANGANPEMBELAJARAN

Hari /Tanggal : Senin,03 Juli 20011Topik : Aktivitas Permainan Kasti

Waktu Kegiatan guru Kegiatan siswa08.15 – 08.25

08.25 – 08.30

08.30 – 09.25

09.25 – 09.35

09.35 - 09.45

09.45 – 10.30

Melaksanakan kegiatan pre tes sebanyak 4 soalMenjelaskan tujuan materi pembelajaran (SK,KD,Indikator)Diberikan ketentuan aktipitas permainan kasti

Diskussi tentang materi dengan siswa yang melalui pengamatanMenyampaikan hasil presentasi bersama

Post tes

Mengerjakan tes yang telah di berikanMengdengarkan arahan yang diberikan oleh guru

Menyimak materi yang di ajarkan,kemudian melakukan pengamatan mengidentipikasikan dan mengisi LKSMendiskusiskan hasil pengamatan

menyimpulkan hasil pengamatan dari hasil diskuisiMengerjakan soal

103

Page 104: PTK B.Indo SD ATIS

Observer

ZAENAL ASIKIN,S.PdNIP.196211031984121003

104