bidang 3 #2 · poor quality foods •poor micronutrient quality ... • cuci tangan pakai sabun
TRANSCRIPT
PENINGKATAN
PENJAMINAN KEAMANAN DAN
MUTU PANGAN i
UNTUK PENCEGAHAN STUNTING
DAN PENINGKATAN MUTU SDM BANGSA
DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Bidang 3 #2
CHILD
Pangan, Gizi dan STUNTING
http://www.who.int/nutrition/childhood_stunting_framework_leaflet_en.pdf
CHILD
Pangan, Gizi dan STUNTING KONSEKUENSINYA?
http://www.who.int/nutrition/childhood_stunting_framework_leaflet_en.pdf
CHILD
Pangan, Gizi dan STUNTING KONSEKUENSINYA?
http://www.who.int/nutrition/childhood_stunting_framework_leaflet_en.pdf
CHILD
Household
Pangan, Gizi dan STUNTING PENYEBABNYA?
http://www.who.int/nutrition/childhood_stunting_framework_leaflet_en.pdf
CHILD
Household
http://www.who.int/nutrition/childhood_stunting_framework_leaflet_en.pdf
Pangan, Gizi dan STUNTING PENYEBABNYA?
CHILD
Household
http://www.who.int/nutrition/childhood_stunting_framework_leaflet_en.pdf
Food and water safety • Contaminated food and
water • Poor hygiene practices • Unsafe storage and
preparation of foods
Pangan, Gizi dan STUNTING PENYEBABNYA?
CHILD
Household
http://www.who.int/nutrition/childhood_stunting_framework_leaflet_en.pdf
Poor quality foods • Poor micronutrient quality • Low dietary diversity and
intake of animal-source foods
• Anti-nutrient content • Low energy content of
complementary foods
Pangan, Gizi dan STUNTING PENYEBABNYA?
CHILD
Household
http://www.who.int/nutrition/childhood_stunting_framework_leaflet_en.pdf
Infection: • Enteric infection: Diarrhoeal
disease, environmental enteropathy, helminthes
• Respiratory infections • Malaria • Reduced appetite due to
infection • Inflammation
Pangan, Gizi dan STUNTING PENYEBABNYA?
CHILD
Household
http://www.who.int/nutrition/childhood_stunting_framework_leaflet_en.pdf
Pangan, Gizi dan STUNTING PENANGGULANGANNYA (Bappenas, 2018)
CHILD
Household
http://www.who.int/nutrition/childhood_stunting_framework_leaflet_en.pdf
• Pemberian pengetahuan tentang kesehatan & gizi • Inisiasi Menyusu Dini (IMD) • ASI eksklusif selama 6 bulan • Melanjutkan menyusui sampai usia2 tahun atau lebih & pemberian MP-ASI • Layanan kesehatan yang baik; seperti (Posyandu, imunisasi)
POLA ASUH
Pangan, Gizi dan STUNTING PENANGULANGANNYA (Bappenas, 2018)
CHILD
Household
Pangan, Gizi dan STUNTING PENANGGULANGANNYA (Bappenas, 2018)
http://www.who.int/nutrition/childhood_stunting_framework_leaflet_en.pdf
• Pemberian makanan
sesuai pola Isi Piringku
POLA MAKAN
CHILD
Household
Pangan, Gizi dan STUNTING PENANGGULANGANNYA (Bappenas, 2018)
http://www.who.int/nutrition/childhood_stunting_framework_leaflet_en.pdf
• Pemberian makanan
sesuai pola Isi Piringku
POLA MAKAN
CHILD
Household
Pangan, Gizi dan STUNTING PENANGGULANGANNYA (Bappenas, 2018)
http://www.who.int/nutrition/childhood_stunting_framework_leaflet_en.pdf
• Air Bersih • Jamban Keluarga • Cuci Tangan Pakai Sabun
AIR BERSIH & SANITASI
http://www.who.int/nutrition/childhood_stunting_framework_leaflet_en.pdf
Pangan, Gizi dan STUNTING PENANGGULANGANNYA
CHILD
Household
Pangan, Gizi dan STUNTING PENANGGULANGANNYA
PRODUSEN
(Petani, Nelayan, Pekebun, Pedagang UMKM)
Panen
GAP/GFP = Good Agriculture/Farming Practices GDP = Good
Distribution Practices
GHP = Good Handling Practices
GRP = Good Retailing Practices
GMP = Good Manufacturing Practices GCP = Good
Consumption Practices
Instalasi
Penanganan
Sarana
Pengolah
an
Transport
asi/
distribusi
Pasar/
Ritel
Penjaja (kaki lima,
resorant, dll)
Sistem Penjaminan Keamanan dan Mutu Pangan (Evaluasi Diri)
• Sistem keamanan pangan nasional Indonesia diatur berdasarkan pada PP 28/2004 yang melibatkan beberapa K/L baik pemerintah pusat dan daerah (multisektor).
• Assessment FAO/WHO terhadap National Food Control System (NFCS): – Indonesia telah banyak menghasilkan inisiatif, aktivitas dan
produk peraturan/kebijakan yang baik/memadai, namun masih bersifat masing-masing sektor secara paralel, sehingga dampaknya menjadi terbatas dan validitas data kurang.
– Koordinasi masih menjadi hal yang sulit dilakukan, dan perlu diperkuat baik dari sisi peraturan maupun prakteknya.
– Komunikasi bersifat top to down (Pemerintah Pusat ke Pemeritah Daerah) telah banyak dilakukan, namun hanya sedikit timbal balik yang didapatkan.
Keamanan pangan: KLB (BPOM, 2015)
Keamanan pangan: KLB (BPOM, 2016)
Keamanan pangan: KLB (BPOM, 2016)
Keamanan pangan: KLB (BPOM, 2016)
Keamanan Pangan: PJAS (Pangan Jajanan Anak Sekolah)
(BPOM, 2015) Es & Minuman
Kondisi Stunting di Indonesia
Kondisi Sapras Keamanan dan Mutu Pangan (BPOM, 2016)
Penjaminan Keamanan dan Mutu Pangan dan Penanganan Stunting
• Rekomendasi program untuk peningkatan penjaminan keamanan dan mutu pangan di Indonesia, untuk pencegahan stunting dan peningkatan mutu SDM bangsa dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan
disusun berdasarkan pengalaman dan lessons learn dari berbagai program yang selama ini telah dilakukan dengan acuan dasar hukum (UU, PP).
Rekomendasi WNPG XI (Bidang 3)
Rekomendasi WNPG XI (Bidang 3)
1. Penguatan Sistem Nasional dan Kelembagaan Keamanan & Mutu Pangan (National Food Control System; NFCS),
2. Penguatan Program Penelitian dan Pengembangan (R&D) & pengembangan SDM bidang Keamanan & Mutu Pangan,
3. Penguatan Program pengembangan Regulasi (Standar, Pedoman, Praktek baik) Keamanan & Mutu Pangan
4. Penguatan Program Pembinaan dan Pengawasan Keamanan & Mutu Pangan,
5. Penguatan Program KIEA (Komunikasi, Informasi, Edukasi dan Advokasi) Keamanan & Mutu Pangan
Keterkaitan program penjaminan keamanan dan mutu pangan di Indonesia
Penguatan Sistem Nasional dan Kelembagaan Keamanan & Mutu Pangan (National Food Control System; NFCS)
– Segera dibentuk Badan Pangan Nasional sesuai amanat UU No 18 (2012) tentang Pangan, dimana di dalamnya terdapat bagian yang berperan sebagai “Koordinator Nasional Penjaminan Keamanan dan Mutu Pangan”, atau “Otoritas Nasional Keamanan Pangan”.
Penguatan Sistem Nasional dan Kelembagaan Keamanan & Mutu Pangan (National Food Control System; NFCS) – Penguatan koordinasi kelembagaan, mengikuti
kerangka National Food Control System (NFCS) terpadu, yaitu:
– Penguatan Jejaring Risk Manager (Competence Authorities)
– Penguatan koordinasi kelembagaan penegakan hukum
– Penguatan koordinasi kelembagaan impor-ekspor pangan, termasuk pembentukan ‘joint expert committee’ dan penguatan Komite Nasional Codex Indonesia.
– Penguatan koordinasi kelembagaan pemerintah pusat-pemerintah daerah dan peningkatan peran pemerintah daerah dalam penjaminan keamanan dan mutu pangan.
– Penguatan koordinasi kelembagaan R&D pemerintah, PT, LP dan Industri.
Penguatan Sistem Nasional dan Kelembagaan Keamanan & Mutu Pangan (National Food Control System; NFCS)
– Pengembangan/penguatan sistem monitoring dan evaluasi program nasional penjaminan keamanan & mutu pangan.
– Penguatan koordinasi competence authorities bidang keamanan dan mutu pangan dengan Badan Penyelenggaran Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag (implementasi JPH; UU No 33, 2014)
Penguatan Sistem Nasional dan Kelembagaan Keamanan & Mutu Pangan (National Food Control System; NFCS)
– Pengembangan/penguatan sistem surveilance keamanan pangan dan sistem penanganan kedaruratan keamanan pangan
– Pengembangan sistem pengakuan 3rd Party Assurance Scheme dan sistem saling pengakuan/keberterimaan antar competence authorities (risk managers).
– Penguatan Lembaga Pengkaji Risiko independen (Pusat Kajian Risiko keamanan Pangan Nasional)
Program Penguatan Penelitian dan Pengembangan (R&D) & pengembangan SDM Keamanan & Mutu Pangan • Penyusunan road map R&D IPTEK bidang keamanan dan mutu pangan melalui
penelitian-penelitian:
– Pengembangan National Risk Profilling, National Risk Ranking.
– Penghitungan biaya/beban keamanan pangan & FBD
– Pengaruh perubahan iklim terhadap keamanan & mutu pangan di Indonesia
– Antisipasi Isu Keamanan pangan dan perdagangan global (di era digital)
– Pengkajian isu keamanan & mutu pangan dalam hubungannya dengan SDGs
– Pengembangan riset dan kajian untuk keperluan peningkatan daya saing produk pangan Indonesia dalam upaya penyusunan regulasi (standar, pedoman dan praktek baik) secara regional dan international (forum ASEAN, Codex, IPPC, OIE, WTO)
– Penelitian lebih medalam tentang stunting: • Stunting dan kaitannya dengan keamanan dan mutu pangan
• Mapping stunting di Indonesia f=(lokalitas, kontaminan, mutu pangan, dll)
• Pengembangan SDM: Pengembangan program pendidikan dan pelatihan SDM bagi pembina, pengawas, perumus, negotiator kebijakan, pelaku usaha, dibidang keamanan, kehalalan dan mutu pangan
Program Penguatan Pengembangan Regulasi (Standar, Pedoman, Praktek yang baik) Keamanan dan Mutu Pangan
• Penguatan dan implementasi program pengembangan regulasi (standar, pedoman dan praktek yang baik produksi pangan) di sepanjang rantai pasok pangan dengan menerapkan prinsip Good Regulatory Practices (science- and evidence-based standard development program) :
• Sesuai dengan spesialisasi/pembagian mandat lembaga pengawas
• Penguatan tahapan proses pengembangan standar
• Implementasi Kajian Dampak Regulasi (Regulatory Impact Assessment)
Program Penguatan Pengembangan Regulasi (Standar, Pedoman, Praktek yang baik) Keamanan dan Mutu Pangan
• Penguatan program penyusunan dan implementasi pedoman praktek baik produksi Pangan Olahan Tertentu (khususnya formula untuk bayi, makanan pendamping air susu ibu (ASI), pangan yang diperuntukkan bagi ibu hamil atau menyusui untuk menunjang 1000 HPK.
• Pengembangan pedoman pengawasan sesuai kerangka NFCS yang efektif dan efisien (tidak tumpang tindih)
• Pengembangan pedoman khusus untuk pengawasan produk pangan khusus dalam kaitannya dengan Stunting.
Penguatan Program Pembinaan dan Pengawasan Keamanan dan Mutu Pangan
– Penguatan sistem pembinaan dan pengawasan keamanan pangan terpadu dan implementasinya, melibatkan multi sektor (sesuai dengan UU 18, 2012 dan PP 28, 2004), baik untuk pangan segar, pangan olahan, maupun pangan khusus (MPASI dll.); dan industri pangan terutama di era digital.
– Pengembangan sistem pembinaan dan pengawasan keamanan pangan terpadu dalam mengantisipasi era digital; serta sistem dan skema khusus pembinaan dan pengawasan keamanan pangan produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM); di sepanjang rantai pasok pangan dari hulu ke hilir (petani, nelayan, petambak, pengolahan, dll).
– Penguatan lembaga penilai kesesuaian (LPK) meliputi pengadaan/penguatan laboratorium uji/kalibrasi, penguatan jejaring, lembaga sertifikasi, lembaga penjamin halal, dan lembaga inspeksi.
Program Penguatan Komunikasi, Informasi, Edukasi dan Advokasi (KIEA) Keamanan dan Mutu Pangan
• Penguatan program risk communication oleh competence authorities di bidang keamanan dan mutu pangan.
• Memasukkan pentingnya keamanan dan mutu pangan (di sepanjang rantai pasok pangan) pada materi KIEA pencegahan stunting.
• Penguatan peran serta masyarakat dalam KIEA keamanan dan mutu pangan terutama di era digital.
• Pemberdayaan masyarakat (semua yang terlibat di sepanjang rantai pasok pangan) dalam peningkatan budaya keamanan dan mutu pangan dengan sumber daya lokal.
KOMITMEN KEPEMIMPINAN, SDM, DANA, DLL
USULAN PROGRAM (Pokja III, WNPG XI, 2018) – Pendekatan HITS (Holistik, Integratif, Terpadu dan Spasial))
Peningkatan Penjaminan Keamanan dan Mutu Pangan untuk Penurunan Stunting dan Peningkatan Mutu SDM dalam rangka mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
INPUT
Kerangka Berfikir Logis Program Pejaminan Keamanan dan Mutu Pangan di Indonesia
KOMITMEN KEPEMIMPINAN, SDM, DANA, DLL
USULAN PROGRAM (Pokja III, WNPG XI, 2018) – Pendekatan HITS (Holistik, Integratif, Terpadu dan Spasial))
Peningkatan Penjaminan Keamanan dan Mutu Pangan untuk Penurunan Stunting dan Peningkatan Mutu SDM dalam rangka mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
INPUT
Program
Penguatan
Sistem
Nasional dan
Kelembagaan
Keamanan &
Mutu Pangan
(National Food
Control
System;
NFCS)
Penguatan
Program
Penelitian dan
Pengembang-
an (R&D) &
pengembang-
an SDM
Penguatan
Program
pengembangan
Regulasi
(standar,
pedoman,
praktek yang
baik untuk
keamanan dan
mutu pangan
Penguatan
Program
Pembinaan
dan
Pengawasan
Keamanan
dan Mutu
Pangan
Penguatan
Program KIEA
(Komunikasi,
Informasi,
Edukasi dan
Advokasi)
Keamanan
dan Mutu Pangan
KOMITMEN KEPEMIMPINAN, SDM, DANA, DLL
USULAN PROGRAM (Pokja III, WNPG XI, 2018) – Pendekatan HITS (Holistik, Integratif, Terpadu dan Spasial))
Peningkatan Penjaminan Keamanan dan Mutu Pangan untuk Penurunan Stunting dan Peningkatan Mutu SDM dalam rangka mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
INPUT
Program
Penguatan
Sistem
Nasional dan
Kelembagaan
Keamanan &
Mutu Pangan
(National Food
Control
System;
NFCS)
Penguatan
Program
Penelitian dan
Pengembang-
an (R&D) &
pengembang-
an SDM
Penguatan
Program
pengembangan
Regulasi
(standar,
pedoman,
praktek yang
baik untuk
keamanan dan
mutu pangan
Penguatan
Program
Pembinaan
dan
Pengawasan
Keamanan
dan Mutu
Pangan
Penguatan
Program KIEA
(Komunikasi,
Informasi,
Edukasi dan
Advokasi)
Keamanan
dan Mutu Pangan
OUTPUT NFCS, system Road map, expert,
risk profile/rank,
hasil riset/data-data
Regulasi, Standar
dan Pedoman
Program, sistem,
fasilitas Program KIEA, Good practices
KOMITMEN KEPEMIMPINAN, SDM, DANA, DLL
USULAN PROGRAM (Pokja III, WNPG XI, 2018) – Pendekatan HITS (Holistik, Integratif, Terpadu dan Spasial))
Peningkatan Penjaminan Keamanan dan Mutu Pangan untuk Penurunan Stunting dan Peningkatan Mutu SDM dalam rangka mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
INPUT
Program
Penguatan
Sistem
Nasional dan
Kelembagaan
Keamanan &
Mutu Pangan
(National Food
Control
System;
NFCS)
Penguatan
Program
Penelitian dan
Pengembang-
an (R&D) &
pengembang-
an SDM
Penguatan
Program
pengembangan
Regulasi
(standar,
pedoman,
praktek yang
baik untuk
keamanan dan
mutu pangan
Penguatan
Program
Pembinaan
dan
Pengawasan
Keamanan
dan Mutu
Pangan
Penguatan
Program KIEA
(Komunikasi,
Informasi,
Edukasi dan
Advokasi)
Keamanan
dan Mutu Pangan
OUTPUT NFCS, system Road map, expert,
risk profile/rank,
hasil riset/data-data
Regulasi, Standar
dan Pedoman
Program, sistem,
fasilitas Program KIEA, Good practices
OUTCOME PP Publikasi ilmiah Regulasi, standar,
pedoman yang relevan
Pelaksanaan good
practices dan penurunan
kasus keamanan pangan
Pelaksanaan good
practices, dan penurunan
kasus keamanan pangan
KOMITMEN KEPEMIMPINAN, SDM, DANA, DLL
USULAN PROGRAM (Pokja III, WNPG XI, 2018) – Pendekatan HITS (Holistik, Integratif, Terpadu dan Spasial))
Peningkatan Penjaminan Keamanan dan Mutu Pangan untuk Penurunan Stunting dan Peningkatan Mutu SDM dalam rangka mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
INPUT
Program
Penguatan
Sistem
Nasional dan
Kelembagaan
Keamanan &
Mutu Pangan
(National Food
Control
System;
NFCS)
Penguatan
Program
Penelitian dan
Pengembang-
an (R&D) &
pengembang-
an SDM
IMPACT
Penguatan
Program
pengembangan
Regulasi
(standar,
pedoman,
praktek yang
baik untuk
keamanan dan
mutu pangan
Penguatan
Program
Pembinaan
dan
Pengawasan
Keamanan
dan Mutu
Pangan
Penguatan
Program KIEA
(Komunikasi,
Informasi,
Edukasi dan
Advokasi)
Keamanan
dan Mutu Pangan
Sistim NFCS yang efektif & efisien
Program R&D yang efektif & efisien
• Standar, dan regulasi yang efektif
& efisien.
• Negosiasi internasional yang
efektif
Pembinaan, Pengawasan & Penindakan efektif & efisien
KIEA yang efektif & efisien
OUTPUT NFCS, system Road map, expert,
risk profile/rank,
hasil riset/data-data
Regulasi, Standar
dan Pedoman
Program, sistem,
fasilitas Program KIEA, Good practices
OUTCOME PP Publikasi ilmiah Regulasi, standar,
pedoman yang relevan
Pelaksanaan good
practices dan penurunan
kasus keamanan pangan
Pelaksanaan good
practices, dan penurunan
kasus keamanan pangan
KOMITMEN KEPEMIMPINAN, SDM, DANA, DLL
USULAN PROGRAM (Pokja III, WNPG XI, 2018) – Pendekatan HITS (Holistik, Integratif, Terpadu dan Spasial))
Peningkatan Penjaminan Keamanan dan Mutu Pangan untuk Penurunan Stunting dan Peningkatan Mutu SDM dalam rangka mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
INPUT
Program
Penguatan
Sistem
Nasional dan
Kelembagaan
Keamanan &
Mutu Pangan
(National Food
Control
System;
NFCS)
Penguatan
Program
Penelitian dan
Pengembang-
an (R&D) &
pengembang-
an SDM
Jaminan keamanan dan mutu pangan yang tinggi
Pencegahan stunting dan peningkatan mutu SDM bangsa dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan
IMPACT
GOAL
Penguatan
Program
pengembangan
Regulasi
(standar,
pedoman,
praktek yang
baik untuk
keamanan dan
mutu pangan
Penguatan
Program
Pembinaan
dan
Pengawasan
Keamanan
dan Mutu
Pangan
Penguatan
Program KIEA
(Komunikasi,
Informasi,
Edukasi dan
Advokasi)
Keamanan
dan Mutu Pangan
Sistim NFCS yang efektif & efisien
Program R&D yang efektif & efisien
• Standar, dan regulasi yang efektif
& efisien.
• Negosiasi internasional yang
efektif
Pembinaan, Pengawasan & Penindakan efektif & efisien
KIEA yang efektif & efisien
OUTPUT NFCS, system Road map, expert,
risk profile/rank,
hasil riset/data-data
Regulasi, Standar
dan Pedoman
Program, sistem,
fasilitas Program KIEA, Good practices
OUTCOME PP Publikasi ilmiah Regulasi, standar,
pedoman yang relevan
Pelaksanaan good
practices dan penurunan
kasus keamanan pangan
Pelaksanaan good
practices, dan penurunan
kasus keamanan pangan
KOMITMEN KEPEMIMPINAN, SDM, DANA, DLL
USULAN PROGRAM (Pokja III, WNPG XI, 2018) – Pendekatan HITS (Holistik, Integratif, Terpadu dan Spasial))
Peningkatan Penjaminan Keamanan dan Mutu Pangan untuk Penurunan Stunting dan Peningkatan Mutu SDM dalam rangka mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
INPUT
Program
Penguatan Sistim Nasional dan
Kelembagaan Keamanan &
Mutu Pangan (National Food
Control System; NFCS)
Penguatan Program Penelitian
dan Pengembangan (R&D) &
pengembangan SDM
Jaminan keamanan dan mutu pangan yang tinggi
Pencegahan stunting dan peningkatan mutu SDM bangsa dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan
IMPACT
GOAL
Penguatan Program pengembangan
Regulasi (standar, pedoman,
praktek yang baik untuk keamanan
dan mutu pangan
Penguatan Program Pembinaan
dan Pengawasan Keamanan
dan Mutu Pangan
Penguatan Program KIEA
(Komunikasi, Informasi, Edukasi
dan Advokasi) Keamanan dan
Mutu Pangan
Sistim NFCS yang efektif & efisien
Program R&D yang efektif & efisien
• Standar, dan regulasi yang efektif &
efisien.
• Negosiasi internasional yang efektif
Pembinaan, Pengawasan & Penindakan efektif & efisien KIEA yang efektif & efisien
• Pembentukan Badan Pangan
Nasional (Koordinator Nasional
Penjaminan Keamanan dan Mutu
Pangan)
• Penguatan koordinasi kelembagaan,
mengikuti kerangka National Food
Control System (NFCS) terpadu
• Jejaring Risk Manager (FSA)
• Kelembagaan penegak hukum
• Kelembagaan impor-ekspor
pangan
• Kelembagaan Pemerintah pusat-
daerah
• Kelembagaan R&D
• Pengembangan/ penguatan sistem
monitoring dan evaluasi program
nasioanal “keamanan & mutu”
pangan
• Pengembangan koordinasi
competence authorities keamanan
dan mutu pangan dengan Kebijakan
implementasi JPH (UU No 33, 2014)
~ pangan
• Pengembangan/ penguatan sistem
surveilance KP
• Pengembangan/penguatan
sistem penanganan kedaruratan
pangan
• Pengembangan pengakuan 3rd Party
Assurance Scheme
• Pengembangan sistem saling
pengakuan/keberterimaan antar
competence authorities (risk
managers)
• Penguatan Lembaga Pengkaji Risiko
independen (Pusat Kajian Risiko
keamanan Pangan Nasional)
• Penyusunan road map R&D
IPTEK bidang keamanan dan
mutu pangan
• Penelitian:
• Pengembangan National
Risk Profilling, National
Risk Ranking,
• Biaya/beban keamanan
pangan & FBD
• Keamanan & mutu pangan
dan tantangan perubahan
iklim
• Antisipasi Isu Keamanan
pangan dan perdagangan
global (di era digital)
• Keamanan & mutu pangan
dan berkelanjutan
• Riset/penyediaan data dan
analisis untuk keperluan
penyusunan posisi
Indonesia pada forum
International (Codex, IPPC,
OIE, WTO).
• Penelitian Stunting: studi
dan mapping stunting di
Indonesia f=(kontaminan)
• Pendidikan dan Pelatihan SDM
bagi pembina, pengawas,
perumus kebijakan bidang
keamanan , kehalalan dan
mutu pangan
• Penguatan progam pengembangan
regulasi berdasarkan ilmu
pengetahuan dan bukti-bukti ilmiah
(science- and evidence-based
standard development program).
• Penguatan dan implementasi
program pengembangan regulasi
(standar, pedoman dan praktek
yang baik produksi pangan) di
sepanjang rantai pasok pangan
dengan menerapkan prinsip Good
Regulatory Practices:
• Sesuai dengan
spesialisasi/pembagian mandat
lembaga pengawas
• Penguatan tahapan proses
pengembangan standar
• Implementasi Kajian Dampak
Regulasi (Regulatory5 Impact
Assessment)
• Penguatan program penyusunan
dan implementasi pedoman praktek
baik produksi Pangan Olahan
Tertentu (khususnya formula untuk
bayi, makanan pendamping air susu
ibu (ASI), pangan yang
diperuntukkan bagi ibu hamil atau
menyusui untuk menunjang 1000
HPK.
• Pengembangan pedoman
pengawasan sesuai kerangka NFCS
yang efektif dan efisien (tidak
tumpang tindih)
• Pengembangan pedoman khusus
untuk pengawasan produk pangan
khusus dalam kaitannya dengan
Stunting.
• Penguatan sistem pembinaan dan
pengawasan keamanan Pangan
Terpadu dan implementasinya,
melibatkan multi sektor
• Pengembangan sistem pembinaan
dan pengawasan keamanan
Pangan terpadu dalam
mengantisipasi era digital
• Pengembangan sistem dan skema
khusus pembinaan dan
pengawasan keamanan Pangan
produk UKM; di sepanjang rantai
pasok pangan
• Pengawasan melibatkan
informal leaders berbasis local
wisdom
• Peningkatan & penyediaan
fasilitas untuk pelaksanaan
praktek yang baik, di sepanjang
rantai pangan; khususnya
industri mikro kecil
• air bersih, fasilitas rantai
dingin, pengeringan,
transportasi, sarana
distribusi
• Pengembangan program
pembinaan UKM
• Penguatan LPK
(pengadaan/penguatan
laboratorium uji/kalibrasi,
penguatan jejaring, lembaga
sertifikasi, lembaga penjamin halal,
dan lembaga inspeksi).
• Penguatan industri pangan di era
digital
• Penguatan program risk
communication oleh
competence authorities di
bidang keamanan dan
mutu pangan.
• Memasukkan pentingnya
keamanan pangan (di
sepanjang rantai pangan)
pada materi KIEA
pencegahan stunting
• Mengangkat budaya dan
sumber daya lokal;
• Penguatan peran serta
msyarakat dalam KIEA
keamanan pangan;
terutama di era digital
• Pemberdayaan masyarakat
dalam peningkatan budaya
keamanan pangan.
• Pemberdayaan
pelaku (aktor) di
sepanjang rantai
pangan, khususnya
industri mikro kecil
• Fokus pada
konsumen RT
• Fokus pada ibu RT
OUTPUT NFCS, system Road map, expert, risk profile/rank,
hasil riset/data-data Regulasi, Standar dan Pedoman Program, sistem, fasilitas Program KIEA, Good practices
OUTCOME PP Publikasi ilmiah Regulasi, standar, pedoman yang relevan • Pelaksanaan good practices,
• penurunan kasus keamanan pangan
• Pelaksanaan good practices,
• penurunan kasus keamanan pangan
Bidang 3 WNPG XI
Bidang 3 WNPG XI Tim Pakar
1. Dr. Wahyu Purbowasito (Badan Standardisasi Nasional)
2. Ir. Tetty Helfery Sihombing, M.P. (Badan Pengawas Obat dan Makanan)
3. Dra. Mauizzati Purba, Apt., M.Kes. (Badan Pengawas Obat dan Makanan)
4. Yusra Egayanti, S.Si., Apt., M.P.(Badan Pengawas Obat dan Makanan)
5. Roch Ratri Wandansari (Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman seluruh Indonesia)
6. Ir. Chandrini Mestika Dewi, M.Si. (Kementerian Perdagangan)
7. Innes Rahmania, A.Pi., S.Sos., M.M. (Kementerian Kelautan dan Perikanan)
8. Dr. Nelis Imanningsih, M.Sc. (Kementerian Kesehatan)
9. Apriyanto Dwi Nugroho, S.T.P., M.Sc. (Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian)
10. Dr. Purwowibowo, M.T. (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)
11. Dr. Linar Zalinar Udin (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)
12. Dr. Mego Pinandito (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)
Perumus
• Prof. Purwiyatno Hariyadi (Institut Pertanian Bogor, Komite Nasional Codex Indonesia)
• Prof. Nuri Andarwulan (Institut Pertanian Bogor, Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology Center)
Sekretaris: Anastasia Fitria Devi, PhD (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)