berpikir jernih di saat kritis menuju...

48
ISSN 0215-2916 EDISI 218 . DESEMBER 2017 KEHIDUPAN NELAYAN TRADISIONAL SETELAH TSUNAMI KETERAMPILAN BAHASA INGGRIS BUKAN SEGALANYA BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS www.humas.unsyiah.ac.id Menuju Pelayanan Berkualitas

Upload: others

Post on 14-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

ISSN

021

5-2

916

EDISI 218 . DESEMBER 2017

KEHIDUPANNELAYAN TRADISIONAL

SETELAH TSUNAMI

KETERAMPILANBAHASA INGGRIS

BUKAN SEGALANYABERPIKIR JERNIHDI SAAT KRITIS

w w w. h u m a s . u n s y i a h . a c . i d

Menuju Pelayanan Berkualitas

Page 2: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

EDISI 218 . DESEMBER 2017

Page 3: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

EDISI 218 . DESEMBER 2017

3

PENGELOLAAN manajemen merupakan salah satu faktor

penting dalam mengukur baik tidaknya sebuah lembaga atau

organisasi. Pengelolaan manajemen yang baik, secara kasat

mata dapat dilihat dari beberapa kondisi, seperti terbentuknya

sistem koordinasi yang baik, pola kerja yang terstruktur,

pengawasan internal dan evaluasi organisasi secara berkala

dan berkesinambungan, serta memiliki dokumentasi yang

tertata rapi dalam mendukung jalannya fungsi organisasi.

Disisi lain, suatu organisasi yang sudah menjalankan

pengelolaan manajemennya dengan baik, senantiasa diiringi

dengan pemberian layanan yang baik kepada stakeholder. Hal

ini memberikan makna bahwa suatu organisasi yang dianggap

sehat dalam pengelolaan internal, akan mampu memberikan

layanan yang sehat pula kepada pelanggannya.

Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) sebagai sebuah lembaga

pendidikan tinggi telah melaksanakan pengelolaan

manajemen yang sangat baik. Ini terbukti dengan

diperolehnya predikat akreditasi A dari Badan Akreditasi

Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) pada tahun 2015 lalu.

Upaya yang dilakukan untuk menjaga pencapaian tersebut

tidak berhenti di sini saja. Rektor Unsyiah menginstruksikan

kepada seluruh unit kerja agar dalam pengelolaan manajemen

dapat meraih sertifikasi internasional melalui International

Organization for Standardization (ISO 9001:2015) atau

sertifikasi internasional lainnya sesuai fungsi unit kerja masing-

masing.

Sertifikasi ISO 9001:2015 merupakan standar internasional

dalam bidang sistem manajemen mutu. Melalui sertifikasi

ini sebuah organisasi atau unit kerja diharapkan mampu

menetapkan persyaratan dan rekomendasi serta penilaian

mutu dari sebuah manajemen. Ini bertujuan untuk

memberikan jaminan pelayanan yang prima kepada para

stakeholder. Hasilnya dengan komitmen dan dukungan tinggi

dari jajaran pimpinan maupun pegawai, beberapa unit kerja

di Unsyiah telah tersertifikasi ISO 9001:2015. Keberhasilan

ini diawali dari UPT. Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015,

kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan dan

Hubungan masyarakat, serta Lembaga Pengembangan

Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LPPPM) pada bulan

November 2017 lalu.

Disertifikasinya pengelolaan manajemen beberapa unit kerja di

atas, membuktikan semakin baiknya pengelolaan organisasi di

Unsyiah. Tentu keberhasilan ini harus dijalankan secara nyata.

Sehingga pencapaian ini bukan sekadar untuk memperoleh

pengakuan semata, tetapi benar-benar dimplementasikan

dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sehari-hari. (Redaksi)

Menuju ManajemenBerstandar Internasional

HUSNI FRIADY, S.T., M.M.

IFTITAH

Page 4: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

EDISI 207 . JANUARI 2017

IZIN TERBITDITERBITKAN OLEHPERINTIS

PEMBINA

PENASIHAT BIDANG REDAKSI

PENASIHAT BIDANG ADMINISTRASI & PENGEMBANGANKETUA PENGARAHPEMIMPIN REDAKSIWAKIL PEMIMPIN REDAKSIREDAKTUR PELAKSANASEKRETARIS REDAKSIEDITORPEWARTA

FOTOGRAFERLAYOUTERADMINISTRASI & KEUANGANLOGISTIKSIRKULASIWEB MASTER

STT No. 1138/SK/DITJEN PPG/STT/1987 Humas Universitas Syiah Kuala, Banda AcehProf. Dr. Abdullah Ali, M.Sc. (alm.); Drs. T. A. Hasan Husin (alm.); T. Syarif Alamuddin, Sm. Hk. (alm.)Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng. (Rektor Universitas Syiah Kuala) Dr. Hizir (Wakil Rektor I); Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur BC. (Wakil Rektor III); Dr. Nazamuddin, S.E., M.A. (Wakil Rektor IV)

Prof. Dr. Husni Jalil, S.H., M.Hum. (Wakil Rektor II)Drs. Zulkarnaini M. YasinHusni Friady, S.T., M.M.Fajriana, S.E. | Hayatana, S.E.Ibnu Syahri Ramadhan, S.E. Muarrief Rahmat, S.Pd.Ferhat, S.ECut Dini Syahrani, S.Si | Uswatun Nisa, S.I.Kom.,M.A | Muksalmina, S.Sos.ISyahri Afrizal, S.I.Kom.Sayed JamaluddinRika Marlia, S.E., M.M.Munawar, S.H.SaidiMuhammad Iqbal, S.I.Kom

WARTA UNSYIAHEDISI 218 . DESEMBER 2017

ISSN 0215-2916TEBAL ISI 48 HALAMAN

DITERBITKAN OLEHHUMAS UNIVERSITASSYIAH KUALA

REDAKSI WARTA UNSYIAH

[email protected] TVWEBSITEwww.humas.unsyiah.ac.idFACEBOOK@univ.syiahkuala.idINSTAGRAM@[email protected]

Warta Unsyiah mengajak para pembaca untuk mengirim tulisan terbaiknya ke majalah resmi Unsyiah ini. Silakan kirim tulisan terbaik Anda disertai foto dan biodata diri ke email [email protected] (600-700 kata)

WARTAMenuju Pelayanan Berkualitas

POLEMISO Ka Bak Jaore, Pelayanan Prima Nyan Bek Tuwoe

SAG

OE

PO

LEM

4 REDAKSI

Page 5: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

EDISI 218 . DESEMBER 2017

5

[email protected] TVWEBSITEwww.humas.unsyiah.ac.idFACEBOOK@univ.syiahkuala.idINSTAGRAM@[email protected]

IFTITAH 3MENUJU MANAJEMEN BERSTANDAR INTERNASIONAL

EDUKASI 6-7MAHASISWA SADAR NARKOBA

MAHASISWA 8-9KETERAMPILAN BAHASA INGGRIS BUKAN SEGALANYA

FOKUS 10-15MENUJU PELAYANAN BERKUALITASMENGHADIRKAN MANAJEMEN YANG TERTIB

PROFIL 16-17BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS

PENGABDIAN 18-20KKN DI SARANG PENYAMUN

RELIGIA 26-27DALIL-DALIL SEDEKAH

PERSPEKTIF 28-29KEHIDUPAN NELAYAN TRADISIONAL SETELAH TSUNAMI

RISET 30-31PERANAN EKOLOGI TUMBUHAN DALAM HUTAN RAWA GAMBUT

KREATIF 32-33KERTAS KENANGAN

FAKULTAS 38-39BULAN KESEHATAN GIGI NASIONAL SADAR PERIKSA GIGI SEJAK DINI

ENGLISH 40-41REFLECTION FOR IDPD 2017

ASPIRASI 46-47BAGAIMANA LAYANAN PUBLIKASI MEDIA SOSIAL UNSYIAH SAAT INI

16

DAFTAR ISI

18 40

Page 6: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

6

MahasiswaSadar Narkoba

memburuknya psikososial, daya pikir

dan keproduktifan dalam berkarya.

Gangguan ini sangat berpengaruh pada

derajat kesehatan dan kesejahteraan

masyarakat suatu negara.

Hasil survei Badan Narkotika Nasional

(BNN) Republik Indonesia tahun

2014, menyebutkan angka prevalensi

penyalahgunaan narkoba secara umum

sebesar 2,18 persen. Berdasarkan hasil

survei tersebut telah dilakukan proyeksi

angka prevalensi untuk tahun 2016 yaitu

EDUKASI

Saat ini, hampir seluruh negara di

dunia mengalami sebuah masalah

besar yang berkaitan dengan

derajat kesehatan dan kesejahteraan

penduduknya. Masalah ini dipicu

oleh tajamnya peredaran narkoba di

lingkungan masyarakat. Terutama

remaja dan anak-anak. Zat ini di satu

sisi bermanfaat di bidang kesehatan dan

EDISI 218 . DESEMBER 2017

pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi

di sisi lain, zat ini dapat menimbulkan

ketergantungan yang sangat merugikan

apabila disalahgunakan atau digunakan

tanpa pengendalian dan pengawasan

yang ketat.

Penyalahgunaan narkoba dapat

memberikan dampak yang tidak baik

dan mengakibatkan ketergantungan

serta gangguan psikologis, seperti

gelisah, cemas, depresi dan halusinasi,

fungsional tubuh, gangguan mental,

NS. ELVA MUMTAZIYA, S.KEP

MAHASISWI MAGISTER KEPERAWATAN PEMINATAN KEPERAWATAN JIWA

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

Page 7: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

7

MahasiswaSadar Narkoba

sebesar 2,21 persen atau setara dengan

4.173.633 orang telah melakukan

penyalahgunaan narkoba. Angka

prevalensi penyalahgunaan narkoba

ini terdapat pada tiga kelompok yaitu

pelajar/mahasiswa, pekerja, dan rumah

tangga.

Pada tahun 2016, BNN melakukan survei

kembali terhadap pelajar/mahasiswa di

18 provinsi di Indonesia. Ditemukan hasil

bahwa 1,9 persen pelajar/mahasiswa

melakukan penyalahgunaan narkoba.

Walau persentasi hasil yang didapat

mengalami penurunan 0,3 persen dari

tahun 2015, tetapi angka persentasi ini

masih tergolong sangat tinggi dan sangat

mengkhawatirkan.

Tingginya angka penyalahgunaan

narkoba tidak terlepas dari berbagai

faktor. Faktor eksternal meliputi

mudahnya mengakses narkoba,

usaha sindikat narkoba yang gencar

mendistribusikan ke seluruh lapisan

masyarakat, masalah keluarga, dan

pergaulan antar teman diyakini sangat

berpengaruh terhadap terjadinya

penyalahgunaan. Demikian halnya faktor

internal meliputi kurangnya pengetahuan

individu, pengalaman pahit di masa lalu,

dan mekanisme koping yang kurang

efektif.

Sorotan utama survei BNN adalah angka

penyalahgunaan narkoba lebih banyak

terjadi pada pelajar/mahasiswa. Mereka

adalah generasi muda yang sangat

diharapkan dapat melanjutkan cita-cita

pembangunan negara. Namun, jika hal

ini dinodai dengan penyalahgunaan

narkoba, bagaimana generasi

mendatang?

Institusi pendidikan sebagai wadah

melahirkan insan prestatif, berwawasan,

dan berkarakter diharapkan dapat

mengoptimalkan upaya protektif

dalam mencegah peningkatan angka

penyalahgunaan narkoba di kalangan

mahasiwa. Unsyiah salah satu institusi

pendidikan yang berpengaruh dan

telah mendapatkan kepercayaan

dari masyarakat, diharapkan menjadi

institusi pendidikan yang menyoroti hal

penyalahgunaan narkoba dalam upaya

pembinaan karakter mahasiswa. Walau

data penyalahgunaan narkoba tingkat

mahasiswa di Aceh belum dilaporkan

secara resmi. Tetapi, data secara nasional

dapat menjadi panduan untuk menyusun

strategi agar penyalahgunaan narkoba

tidak terjadi secara meluas di kalangan

mahasiswa. Tentu Unsyiah telah berbuat

banyak, salah satunya dengan diwajibkan

tes urin saat pendaftaran ulang

mahasiswa baru setiap tahunnya.

Memang tidak ada yang dapat menjamin

bahwa selama menjadi mahasiswa,

tingkat penyalahgunaan narkoba

tidak terjadi. Terlebih mahasiswa yang

menuntut ilmu di universitas ini berasal

dari berbagai daerah. Jauhnya jarak dari

orang tua, kurangnya kontrol orang

tua, pengaruh teman, dan mekanisme

koping masalah yang tidak teratasi bisa

saja menjadi pemicu penyalahgunaan

narkoba secara tersembunyi.

Universitas diharapkan dapat memikirkan

strategi pencegahan terkait lanjutan

dari hasil tes urin yang negatif. Salah

satunya adalah pembinaan tentang

pendidikan narkoba pada awal memasuki

perkuliahan. Mahasiswa baru dengan

semangat yang tinggi tentu akan peka

terhadap kegiatan positif ini.

Pembinaan ini dapat dilakukan

dalam bentuk kuliah umum dan

bekerjasama dengan BNN. Program

ini dapat dilakukan berkelanjutan

dalam masa waktu yang ditentukan

oleh universitas. Materi yang diajarkan

berupa dampak negatif dari narkoba,

keyakinan normatif, peningkatan percaya

diri, latihan keterampilan kognitif,

latihan keterampilan life-skill, berpikir

konsekuensial, pemecahan masalah,

keterampilan manajemen konflik,

pendidikan karakter, pembelajaran

partisipatif-interaktif, keterampilan

ketahanan sosial, pencegahan kekerasan

serta peran modeling.

Nantinya, mahasiswa yang telah mengikuti

pelatihan ini mendapatkan penghargaan

berupa sertifikat kelulusan yang menjadi

salah satu syarat pengajuan tugas akhir.

Setelah mengikuti program pembinaan

ini, mahasiswa diharapkan mampu

menjadi role model dan berpartisipasi

aktif dalam upaya pencegahan narkoba

dalam masyarakat. Sehingga bibit unggul

dalam masyarakat dapat tercipta sejak

dini dan menjadi generasi sehat yang siap

melanjutkan estafet perjuangan bangsa.

Selain itu, reputasi universitas pun semakin

meningkat dengan melahirkan generasi

yang terdidik optimal, cerdas, dan berbudi

luhur untuk memajukan bangsa dan

negara. (mr)

EDUKASI

EDISI 218 . DESEMBER 2017

Page 8: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

8

EDISI 218 . DESEMBER 2017

MAHASISWA

Keterampilan Bahasa Inggris Bukan Segalanya

Pernahkah kita merasa kaget saat

melihat permintaan nilai TOEFL

atau IELTS sebagai persyaratan

untuk kuliah ke luar negeri? Syarat

tersebut biasanya menjadi yang paling

awal kita lihat. Syarat bahasa Inggris

yang ditetapkan penyedia beasiswa

biasanya lebih tinggi daripada syarat

yang ditetapkan universitas-universitas

di luar negeri. Mari kita ingat kembali

persyaratan tersebut yang ditetapkan

oleh beberapa penyedia beasiswa untuk

calon mahasiswa Aceh.

Yakin ingin melanjutkan kuliah ke luar

negeri setelah melihat persyaratan bahasa

Inggris seperti di atas? Eits, kuliah ke luar

negeri bukan sekadar mempersiapkan

nilai TOEFL, IETLS, dan sejenisnya. Ada

beberapa hal yang sangat penting yang

harus kita persiapkan selain motivation

letter, proposal riset, surat rekomendasi

dari dosen, dan persyaratan lainnya.

Bahkan, beberapa kesiapan yang akan

kita bahas ini dapat mempertahankan

semangat juang untuk memburu

beasiswa dan membuat kita betah ketika

berhasil tinggal di negara tujuan.

Kesiapan Mental

Mulai sekarang bangunlah mental dan

jiwa petarung di dalam diri kita sendiri.

MUHAMMAD SYUKUR

ALUMNI FEB UNSYIAH LULUSAN 2015, KANDIDAT MBA DARI MAE FAH LUANG

UNIVERSITY, THAILAND DI BIDANG LOGISTICS AND SUPPLY CHAIN MANAGEMENT.

Page 9: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

EDISI 218 . DESEMBER 2017

pendekatan agama yang membuat kita

bangun. Jangan pernah meremehkan

kesiapan agama saat menempuh

pendidikan ke luar negeri.

Kesiapan Kognitif

Hal lain yang tidak kalah penting

adalah kesiapan kognitif yang meliputi

pengetahuan, pemahaman, dan

keterampilan menganalisa. Ini penting

sebab di lingkungan baru yang suasana

dan atmosfernya berbeda, terkadang

membuat kita tidak percaya diri dan

akhirnya down. Di luar negeri, orang-

orang lebih banyak membaca dan

kita harus mengikuti kebiasaan baik

itu. Cobalah mulai dari sekarang,

sebelum mendaftar beasiswa, latihlah

kemampuan membaca dan pemahaman

kita. Bacalah buku yang sesuai minat dan

latar belakang pendidikan.

Kesiapan Emosional

Selain tiga hal utama di atas, kesiapan

emosional juga sangat dibutuhkan.

Yakin kuat hidup berpisah dan jauh dari

keluarga? Banyak resiko yang dapat

terjadi pada diri kita dan keluarga yang

ditinggalkan. Pikirkan dan yakinkan

diri lagi. Penyesalan di akhir tidak ada

gunanya. Kuatkan diri dan emosi.

Dari poin-poin di atas, tentu sudah

kelihatan bahwa bahasa Inggris bukanlah

segalanya. Bukan kesiapan bahasa

Inggris saja yang harus dimiliki, tetapi

beberapa faktor lainnya. Faktor-faktor

yang dijabarkan di atas membantu

membangun motivasi kita untuk

mewujudkan mimpi kuliah ke negeri

idaman. Jadi pastikan semua siap!

Mental, agama, kognitif, dan emosional

harus siap! (Un)

9MAHASISWA

Kesiapan mental ini sangat penting jika

berada di luar negeri. Jangan pernah

takut salah dan kembangkan relasi.

Tekadkan diri jika sudah di luar negeri

nanti, kita memiliki teman dekat dari

negara lain dan menjadi mahasiswa

kesayangan profesor. Mental kerupuk

jangek tidak cocok di luar sana.

Kesiapan Agama

Mengapa kesiapan agama harus

diperkuat? Sebab agama merupakan

pedoman hidup. Sebelum menguatkan

niat untuk melanjutkan pendidikan ke

luar negeri, kuatkan dulu iman kita.

Ada banyak cobaan dan tantangan di

luar sana yang mungkin belum pernah

kita rasakan. Dari pengalaman dan

pengamatan saya, banyak orang yang

terpengaruh lingkungan sekitar dengan

alasan berbeda-beda. Paling mudah

terlihat adalah mahasiswi yang awalnya

berhijab kemudian membuka hijab.

Begitu juga dengan mahasiswa yang

awalnya salat lima waktu kemudian

jarang salat. Agama itu sangat penting.

Sebab jika kita terpuruk dan jatuh di

titik terendah dalam hidup, maka hanya

Penyedia Beasiswa Tujuan Negara

Syarat Bahasa Inggris

S2 (Master) S3 (PhD/Doctoral)

TOEFL IELTS TOEIC TOEFL IELTS TOEIC

LPSDM Aceh Kemana saja ITP 550 N/A N/A ITP 550 N/A N/A

LPDP* Kemana sajaiBT® 75

iBT® 80

6,5

6,5

750

800

iBT® 75

iBT® 94

6,5

7,0

800

850

Fulbright Amerika Serikat ITP 550 Equivalent N/A ITP 575 Equivalent N/A

Australia Awards AustraliaITP 525, atau

iBT® 695.5 N/A

ITP 550, atau iBT®

796.0 N/A

*LPDP mensyaratkan bahasa Inggris yang lebih tinggi untuk aplikasi yang belum memilik LoA Unconditional. (sumber: rangkuman penulis dari situs resmi penyedia beasiswa)

Syarat bahasa Inggris yang ditetapkan penyedia beasiswa biasanya lebih tinggi daripada syarat yang ditetapkan universitas-universitas di luar negeri.

Page 10: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

10

EDISI 218 . DESEMBER 2017

Menuju Pelayanan

Berkualitas

Page 11: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

EDISI 218 . DESEMBER 2017

11

Menuju Pelayanan

Berkualitas

Page 12: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

EDISI 218 . DESEMBER 2017

Setahun belakangan ini

merupakan hari-hari sibuk

bagi Biro Akademik, Biro

Perencanaan dan Hubungan

Masyarakat (BPHM) serta

Lembaga Pengembangan Pendidikan

dan Penjaminan Mutu (LP3M),

Universitas Syiah Kuala (Unsyiah).

Pasalnya, unit-unit kerja Unsyiah

tersebut harus menyiapkan serangkaian

dokumen untuk sertifikasi International

Organization for Standardization (ISO).

Para pegawainya pun rutin mengikuti

diskusi seputar ISO. Pemateri yang

berkompeten sengaja didatangkan

untuk memberikan arahan dan

pemahaman yang baik terkait sertifikasi

berstandar internasional ini.

“Sertifikasi ISO adalah tuntutan misi

Unsyiah untuk menjadi universitas

terkemuka di Asia Tenggara. Ini

merupakan program Rektor untuk

menaikkan peringkat Unsyiah baik di

tingkat nasional dan internasional,”

ujar Drs. Zulkarnaini M. Yasin, Kepala

BPHM Unsyiah.

Kerja keras ini akhirnya membuahkan

hasil. Dua Biro dan satu lembaga Unsyiah

tersebut berhasil meraih sertifikasi ISO

9001:2015 Quality Management System.

Ini adalah sertifikasi standar internasional

untuk manajemen mutu.

“Insya Allah bulan ini (Desember)

sertifikatnya akan diberikan. Namun,

nomornya sudah dikasih ke kita,”

ungkap Zulkarnaini.

Meski secara resmi sertikasi ISO

tersebut belum diterima, tetapi Rektor

12 FOKUS

Page 13: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

EDISI 218 . DESEMBER 2017

13FOKUS

Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal

M.Eng sudah mengumumkan prestasi

ini saat apel Senin pagi. Secara khusus,

Rektor memberikan apresiasi kepada

unit kerja Unsyiah tersebut atas

kesungguhannya dalam meningkatkan

mutu layanan. Di sisi lain, Rektor

menegaskan bahwa prestasi ini juga

harus dipandang sebagai komitmen

untuk meningkatkan kinerja.

“Saya ucapkan selamat, tapi saya

ingatkan prestasi ini harus bisa

meningkatkan kualitas mutu pelayanan

kita. Inilah komitmen kita bersama,”

ucap Rektor.

Sebelumnya pada tahun 2015,

Perpustakaan Unsyiah sudah terlebih

dahulu sukses meraih sertikasi ISO

9001:2008. Tidak mudah untuk

mendapatkan sertifikasi ini. Butuh

waktu sekitar 1,5 tahun bagi Unit

Pelaksana Teknis (UPT) Unsyiah ini

untuk meraihnya. Keberhasilan inilah

yang kemudian memotivasi dua biro

dan satu lembaga Unsyiah untuk

ikut serta meningkatkan kualitas

manajemen mutu.

Sertikasi ISO merupakan salah

upaya Unsyiah untuk meningkatkan

mutu layanannya. Zulkarnaini

mengungkapkan setelah berlakunya

sertifikasi ISO, maka pelayanan

di Unsyiah telah memiliki standar

tersendiri.

“Jadi pelayanan kita tidak boleh

melangkahi apa yang sudah

kita tetapkan. Kita sendiri yang

menetapkan standar dan harus dijalani

bersama-sama,” ujar Kepala Biro

Unsyiah tersebut.

Oleh sebab itu, tantangan selanjutnya

yang harus Unsyiah hadapi adalah

mempertahankan sertifikasi ISO ini.

Zulkarnaini pun mengakui jika ini

merupakan tantangan paling berat

baginya. Maka setiap enam bulan

sekali, khususnya di BPHM Unsyiah

akan dilakukan monitoring dan

evaluasi (monev) internal secara rutin.

Sebab menurut Zulkarnaini, standar

mutu yang telah diakui di tingkat

internasional harus diiringi dengan

komitmen kuat dan kinerja profesional.

“Kalau orang pertanian, satu hari

dapat menanam sekian batang, tetapi

merawatnya butuh waktu yang lama,

sama juga dengan ISO. Persiapan kita

sekitar satu tahun, tetapi butuh waktu

panjang untuk mempertahankannya,”

ujarnya.

Meski terasa berat, tetapi Unsyiah

tetap berkomitmen mempertahankan

standar mutu layanan. Sebab langkah

ini merupakan cara Unsyiah untuk

menuju world class university. Harus

diakui cita-cita besar memang tidak

mudah diraih. Namun, melihat

serangkaian prestasi yang sudah

Unsyiah raih selama ini, maka impian

menuju world class university bukanlah

hal yang mustahil. (ib)

Sertifikasi ISO adalah tuntutan misi Unsyiah untuk menjadi universitas terkemuka di Asia Tenggara.

Page 14: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

MenghadirkanManajemen yang Tertib

Mutu pelayanan yang

baik adalah kunci

keberhasilan sebuah

perguruan tinggi

dalam menjalankan

proses pendidikannya. Ini syarat mutlak

jika sebuah perguruan tinggi ingin

menjadi universitas yang terkemuka.

Indikator penting untuk menuju world

class university.

Hal inilah yang menjadi perhatian

Universitas Syiah Kuala, sehingga

mendorong setiap unit kerjanya untuk

memiliki standar mutu pelayanan yang

baik. Apalagi Unsyiah memiliki jumlah

mahasiswa sebanyak 30.000 orang.

Tentu jumlah yang besar ini harus

diiringi dengan sistem pelayanan yang

efektif.

Oleh sebab itu, saat Biro Akademik, Biro

Perencanaan dan Hubungan Masyarakat

(BPHM) serta Lembaga Pengembangan

Pendidikan dan Penjaminan Mutu

(LP3M) berhasil meraih sertifikasi ISO.

Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal

M.Eng, meminta prestasi yang sama

juga dapat diraih oleh unit kerja Unsyiah

lainnya.

“Saya ingin prestasi ini juga diikuti

oleh unit kerja Unsyiah lainnya. Karena

kita ingin di Unsyiah, mahasiswanya

mendapatkan pelayanan yang baik,”

ungkap Rektor.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat

(Humas) Unsyiah, Husni Friady, S.T.,

EDISI 218 . DESEMBER 2017

14 FOKUS

Page 15: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

15

“Sebenarnya kalau kita sudah

mendapatkan ISO, kita semestinya

kembali melanjutkan manajemen yang

disyaratkan dalam ISO itu,” ungkap

Husni.

Pesan inilah yang selalu ditegaskan

Rektor Unsyiah setiap kali melantik

pejabat baru di lingkungan Unsyiah.

Seperti saat melantik tujuh pejabat eselon

III dan IV di Lobi Gedung AAC Dayan

Dawood penghujung November lalu.

Rektor meminta kepada para pejabat

baru untuk dapat bekerja sungguh-

sungguh dan amanah agar setiap

pekerjaan bisa dituntaskan dengan

baik. Sebab Rektor tidak ingin proses

pendidikan di Unsyiah menjadi terhambat

karena Unsyiah tidak bekerja sesuai

prosedur. Belum lagi budaya KKN yang

merupakan musuh dalam tatanan

birokrasi.

“Maka saya ingin saudara bisa bekerja

secara profesional untuk membantu

kelancaran proses pendidikan yang ada di

Unsyiah,” ujar Rektor.

Rektor juga mengharapkan setiap

pegawai Unsyiah yang telah diberi

amanah harus dapat menuntaskan

pekerjaannya tepat waktu. Terlebih

Unsyiah akan menjadi Badan Layanan

Umum (BLU), maka sudah semestinya

Unsyiah meningkatkan kualitas

pelayanannya.

“Jangan suka menunda-nunda pekerjaan,

yang bisa anda selesaikan sekarang

segera tuntaskan. Apalagi setelah BLU

semua orang akan tahu berapa lama

sebuah surat itu selesai,” pesan Rektor.

Pengelolaan manajemen yang tertib

adalah indikator penting kesuksesan

sebuah universitas dalam merealisasikan

Tri Dharma perguruan tingginya. Maka

sertifikasi ISO yang berhasil diraih

sebagian unit kerja Unsyiah merupakan

upaya kampus ini memberikan layanan

bermutu. (ib)

FOKUS

EDISI 218 . DESEMBER 2017

M.M, mengungkapkan saat ini ada dua

unit kerja Unsyiah yang sedang berupaya

memperoleh sertifikasi ISO. Unit kerja

tersebut adalah Program Pasca Sarjana

dan Biro Kemahasiswaan dan Alumni.

Lantas apa yang berubah dari Unsyiah

setelah unit kerjanya mendapatkan

sertifikasi ISO?

Husni mengatakan bahwa secara teknis

tidak banyak yang berubah. Hanya

saja saat ini pengelolaan manajemen

di Unsyiah menjadi lebih tertib. Semua

unit kerja Unsyiah bekerja sesuai Standar

Operasi Prosedur (SOP) yang berlaku.

“Sebenarnya kalau dibilang berubah,

enggak berubah. Hanya saja pengelolaan

manajemen kita yang lebih tertib,” ujar

Husni.

Oleh sebab itu, menurut Husni hal

penting yang menjadi perhatian

selanjutnya adalah komitmen untuk

menjalankan standar mutu pelayanan

yang telah ditetapkan tersebut.

Page 16: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

EDISI 218 . DESEMBER 2017

Gaya kepemimpinan Prof.

Dr. Ir. Abdi A Wahab, M.Sc

diungkapkan secara ringan

dalam buku Pemimpin di Dua Era terbitan

Syiah Kuala University Press. Begitulah

penilaian dari Rektor Unsyiah, Prof. Dr.

Ir. Samsul Rizal M.Eng, terhadap gaya

kepemimpinan Abdi yang dituangkan

di Kata Pengantar dalam buku yang

diluncurkan pada pertengahan November

lalu.

Ya, mantan Rektor Unsyiah ini adalah

sosok yang paling berjasa saat Unsyiah

mengalami masa-masa kritis saat

gempa dan tsunami tahun 2004 silam.

Kepemimpinannya telah berhasil

membawa Unsyiah keluar dari masa sulit

itu.

Abdi, demikian panggilannya, masih ingat

bagaimana beratnya ketika musibah itu

datang. Banda Aceh telah porak poranda,

ratusan ribu nyawa hilang termasuk

mahasiswa, pegawai serta dosen Unsyiah.

Terlebih lagi bencana besar tersebut

terjadi tepat di hari pernikahan anaknya

yaitu Sri Dianova dan Hendra Gunawan.

Pelaminan indah untuk pengantin pun

telah berdiri di gedung AAC Dayan

Dawood. Namun, semua cerita bahagia

itu seketika menjadi duka.

Di saat genting itu, Abdi sadar, bahwa ia

harus segera mengambil tindakan. Ada

banyak persoalan yang membutuhkan

dirinya sebagai pemimpin Unsyiah. Abdi

kemudian mengungsikan keluarganya ke

Medan, sementara ia bersama istrinya,

Suharni, tetap di Darussalam, Banda Aceh.

Beberapa hari setelah tsunami, Abdi

segera menggelar rapat terbatas bersama

Pembantu Rektor IV ketika itu, drg.

Saifuddin Ishak, M. Kes., PKK, dan para

pegawai Unsyiah. Di masa tanggap

darurat itu, Abdi mengambil beberapa

kebijakan, yaitu membayar gaji dosen

dan pegawai Unsyiah, membebaskan

Berpikir Jernih di Saat Kritis

Prof. Dr. Ir. Abdi Abdul Wahab, M.ScRektor Unsyiah periode 2001–2006

PROFIL16 PROFIL

Page 17: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

17PROFIL

EDISI 218 . DESEMBER 2017

SPP mahasiswa selama satu semester,

meliburkan kegiatan perkuliahan, serta

membentuk empat task force pasca

bencana alam.

“Saya minta kepada bagian keuangan

untuk membayar gaji dosen dan

pegawai, saya gak mau tahu uangnya

dari mana,” kenang Abdi.

Naluri kepemimpinan Abdi benar-benar

teruji saat bencana besar di penghujung

tahun 2004. Di saat kritis itu, Abdi tidak

hanya memikirkan dirinya. Tetapi, juga

berpikir keras untuk masyarakat Aceh

dengan ide segarnya. Sifat kerja keras

ini pun diakui oleh mantan Rektor IAIN

Ar Raniry, Prof. Dr. Yusni Saby. Dalam

berbagai rapat kerja di Badan Rehabilitasi

dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias, Abdi

selalu hadir dengan ide-ide cemerlang

yang belum pernah dipikirkan orang lain.

“Beliau itu sangat disiplin, pekerja keras,

dan cerdas. Salah satu idenya adalah

mendirikan pusat studi tsunami (TDMRC)

yang berada di Ulee Lheue,” kenang

Yusni.

Abdi lahir di Desa Paya Tumpi,

Kecamatan Kebayakan, Kabupaten

Aceh Tengah pada 9 April 1944. Beliau

merupakan anak bungsu dari empat

bersaudara yang semuanya lelaki. Meski

lahir di desa terpencil, Abdi tumbuh

sebagai anak yang cerdas di sekolah.

Tinggal jauh di pedalaman tidak

menyurutkan semangatnya untuk belajar

seperti anak-anak lainnya yang tinggal di

kota besar.

Setiap harinya Abdi harus berjalan kaki

sejauh 1,2 Km ke sekolah. Memasuki

SMP, sekolah Abdi lebih jauh lagi.

Jaraknya sekitar 3,5 Km dari rumah.

Untungnya Abdi sudah punya sepeda

setelah merengek beberapa kali kepada

ibunya.

“Entah bagaimana komunikasi antara

ibu dan ayah yang waktu itu masih tugas

di Kuta Raja, rupanya waktu pulang

sekolah, sepeda baru sudah ada di

rumah,” kenang Abdi.

Kegigihan Abdi dalam menapaki

tangga kehidupannya sejak kecil telah

mengantarkan beliau menjadi sosok

yang berdedikasi tinggi dan dikenal

di Unsyiah. Siapa sangka anak desa

ini berhasil menginjakkan kakinya di

Amerika. Abdi adalah bukti nyata dari

keberhasilan menghadapi rintangan di

dalam kehidupan. Bermodal semangat

dan kesungguhan semua kemudahan

akan terbuka. Hal inilah yang ia tunjukkan

selama menjadi Rektor Unsyiah. Ada

banyak terobosan dan ide cemerlang yang

dikerjakan oleh doktor lulusan Univeristy

of Kentucky ini. Ia selalu berpikir jernih

meski dalam kondisi sulit. Maka tak salah

Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal

M.Eng, mengatakan, “Unsyiah bangga

memiliki sosok seperti Prof. Abdi”. (ib)

*Tulisan ini disadur dari Buku Profil

Abdi Abdul Wahab “Pemimpin di Dua

Era”

Page 18: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

EDISI 218 . DESEMBER 2017

KKN Di SarangPenyamun

Menjelajahi tempat baru yang

letaknya jauh dari tanah

kelahiran adalah hal yang

sangat menarik dilakukan. Karena

hal tersebut tidak hanya memberikan

pengalaman, tetapi juga memberikan

pembelajaran yang sangat berharga.

Alhamdulillah, baru-baru ini saya

berkesempatan menjelajahi Bangka

Belitung, negeri yang mendadak dikenal

banyak orang karena novel Laskar Pelangi

karya Andrea Hirata.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Bersama

2017, demikian nama kegiatannya.

Kegiatan yang saya ikuti tersebut

merupakan kegiatan pengabdian (KKN)

yang diselenggarakan oleh Badan

Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri

(BKS PTN) Wilayah Barat. Universitas

18 PENGABDIAN

SRI ANDINI

MAHASISWI AKUNTANSI, FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNSYIAH

Page 19: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

19PENGABDIAN

EDISI 218 . DESEMBER 2017

menjadi posko KKN kami. Di sanalah

kami melakukan berbagai aktivitas,

seperti rapat koordinasi, bakti sosial, dan

berbagai sosialisasi kepada masyarakat

desa. Dengan moto ‘Asak Kawah Pasti

Pacak’ (asal ada kemauan pasti ada jalan)

kami siap membangun potensi Desa

Penyamun.

Hari pertama di Desa Penyamun

kami menjalankan dua program,

yaitu program mahasiswa bersama

masyarakat dan program penyamun

mengaji. Program mahasiswa bersama

masyarakat berbentuk silaturahmi ke

rumah warga dan ke kantor aparatur

desa. Ini bertujuan mempererat ikatan

kekeluargaan dan mensosialisasikan

kepada warga mengenai keberadaan

kami di desa mereka. Sedangkan untuk

program penyamun mengaji, kami

melibatkan diri dengan mengikuti

pengajian (yasinan) yang diadakan secara

rutin setiap malam Jumat oleh ibu-ibu

PKK Desa Penyamun.

Hari-hari berikutnya kami mulai

disibukkan dengan menjalani berbagai

program, seperti program mahasiswa

goes to school, penyuluhan kesehatan,

Jumat ceria, cek kesehatan gratis,

gerakan 50 tong sampah, gerakan

penyamun bersedekah, perayaan hari

besar nasional, tabligh akbar, penyuluhan

pengendalian penyakit pada lada,

sosialisasi dan pelatihan desa bebas

ODF (Open Defecation Free), gerakan

penyamun membaca, dan beragam

kegiatan lainnya. Di antara 20 program

pengabdian yang telah kami susun,

terdapat dua program unggulan kami,

yaitu sosialisasi pengendalian penyakit

tanaman lada dan pelatihan desa bebas

ODF.

Program sosialisasi pengendalian penyakit

tanaman lada kami lakukan karena

mayoritas masyarakat Desa Penyamun

berprofesi sebagai petani lada. Program

ini bertujuan untuk memberikan

pemahaman kepada masyarakat

mengenai penyakit kuning pada lada

dan cara mencegah penyakit tersebut.

Program ini bekerja sama dengan Dinas

Pertanian, Kabupaten Bangka.

Program unggulan yang kami lakukan

lainnya adalah program sosialisasi dan

pelatihan desa bebas ODF. Program ini

dilakukan karena masih banyak warga

di Desa Penyamun yang membuang

hajat sembarangan. Budaya buang hajat

sembarangan sudah menjadi tradisi di

beberapa desa Pulau Bangka termasuk di

Desa Penyamun. Meski mayoritas warga

Desa Penyamun mempunyai rumah

Bangka Belitung ditunjuk sebagai tuan

rumah kegiatan KKN Bersama tahun

2017. Di tahun ini, kegiatan diikuti 150

mahasiswa/i yang berasal dari 23 PTN

Barat. Ada lima desa yang menjadi lokasi

kegiatan KKN, yaitu Desa Paya Benua,

Desa Cekong Abang, Desa Gunung

Muda, Desa Rukam, dan Desa Penyamun.

Desa Penyamun, begitu mereka

menyebutnya. Desa tersebut merupakan

salah satu desa yang berada di Kabupaten

Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung. Nama penyamun melekat

pada desa karena di masa Belanda desa

tersebut dijadikan tempat berkumpul para

perampok. Jadilah masyarakat sekitar

menyebut desa itu dengan sebutan sarang

penyamun hingga saat ini.

Di Desa Penyamun, saya dan 29 teman

lainnya menjalankan 20 program

pengabdian selama 35 hari. Balai Desa

Penyamun, Gedung BPD, Gedung

Posyandu, dan Gedung Perpustakaan

Page 20: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

20 PENGABDIAN

EDISI 218 . DESEMBER 2017

layak, tetapi kebanyakan mereka tidak

membangun water closet (WC). Mereka

umumnya membuang air di dalam hutan

atau di perkebunan.

Program Desa Bebas ODF yang

kami lakukan sebagai wujud untuk

mendukung program pemerintah

Kabupaten Bangka dalam mewujudkan

desa bebas buang air sembarangan

(ODF). Melalui program ini kami

membangun pemahaman masyarakat

mengenai dampak dan penyakit

yang ditimbulkan dari kebiasaan

membuang air sembarangan. Selain

itu, kami memberikan pelatihan

kepada masyarakat tentang tata cara

membangun jamban sederhana dengan

biaya murah.

Jika kata orang KKN itu identik dengan

penderitaan, maka saya dan teman-

teman lainnya nyaris tidak merasakan

penderitaan itu. Meski banyak kendala

yang kami hadapi ketika menjalankan

program, tetapi bantuan selalu datang

baik itu dari warga Desa Penyamun

maupun dari pihak universitas sendiri.

Saya pribadi merasa sangat beruntung

bisa ditempatkan di Desa Penyamun.

Masyarakat desa juga memperlakukan

kami layaknya keluarga. (un)

Page 21: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

21PENGABDIAN

EDISI 217 . NOVEMBER 2017

Page 22: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

EDISI 218 . DESEMBER 2017

Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) menggelar haflah dan khataman Alquran dalam rangka memperingati milad ke-56 tahun. Kegiatan ini dipusatkan di Masjid Jamik Darussalam dan diikuti ratusan mahasiswa Unsyiah.

22 GALERI

Page 23: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

EDISI 218 . DESEMBER 2017

Sebanyak 235 Pegawai Negeri Sipil (PNS) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) menerima penganugerahan Satya Lencana Karya Satya di gedung AAC Dayan Dawood Unsyiah.

Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), hadir di Universitas Syiah Kuala untuk memberikan kuliah umum, dengan tema Mempertegas Peran Mahasiswa dalam Pembangunan dan Kemajuan Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045 di gedung AAC Dayan Dawood.

23GALERI

Page 24: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

EDISI 218 . DESEMBER 2017

Universitas Syiah Kuala menggelar bedah buku Abdi Abdul Wahab: Pemimpin Di Dua Era, di Gedung AAC Dayan Dawood. Buku ini menceritakan kisah Prof. Dr. Ir. Abdi Abdul Wahab, M.Sc yang pernah menjabat sebagai Rektor Unsyiah di era konflik dan tsunami Aceh.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia, Ilham Saputra, S.IP. memberikan kuliah umum Membaca Bentuk Anomali Kepemiluan Aceh Terhadap Regulasi Nasional di Aula Program Studi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Unsyiah.

24 GALERI

Page 25: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

EDISI 218 . DESEMBER 2017

Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas menyelenggarakan program SKK Migas Goes to Campus di Universitas Syiah Kuala. Program ini diisi dengan kuliah umum oleh Syukri Usman dari SKK Migas tentang pertambangan minyak dan gas di Fakultas Teknik Unsyiah.

Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang, Jawa Barat mengunjungi Unsyiah untuk belajar akreditasi. Kunjungan ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Unsyiah dan UBP di Balai Senat Unsyiah.

25GALERI

Page 26: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

26 RELIGIA

EDISI 218 . DESEMBER 2017

Umumnya, sebuah pintu akan

dibuka apabila ada seseorang

yang mengetuknya. Sama

halnya dengan pintu rezeki, umumnya

akan terbuka bagi siapa saja yang

mengetuknya. Meski demikian,

seseorang akan lebih mudah membuka

pintu rezeki jika ia memiliki kunci pintu

tersebut.

Allah Swt melalui utusan-Nya, Nabi

Muhammad Saw, telah memberikan

banyak tips dan trik berupa amalan

yang akan memudahkan hamba-Nya

memperoleh rezeki. Salah satu amalan

hartanya di jalan Allah), maka Allah

akan melipatgandakan pembayaran

kepadanya dengan lipat ganda yang

banyak. Dan Allah menyempitkan dan

melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-

lah kamu dikembalikan.”

Sungguh banyak dalil yang

menyebutkan tentang keutamaan

bersedekah. Rasulullah Saw bersabda,

“Setiap awal pagi saat matahari terbit,

Allah menurunkan dua malaikat ke

bumi. Lalu salah satu berkata, ‘Ya

Allah, berilah karunia orang yang

menginfakkan hartanya. Ganti kepada

Dalil-Dalil Sedekah

yang perlu dilaksanakan umat Islam

untuk menambah pundi-pundi rezeki

adalah dengan bersedekah.

Bagi sebagian orang bersedekah

sudah menjadi rutinitas, namun tak

sedikit orang yang masih enggan

bersedekah karena takut berkurang

hartanya. Padahal banyak ayat

dan hadis yang menerangkan

kelebihan dari bersedekah. Allah

Swt dalam surat Albaqarah ayat

245 berfirman, “Siapakah yang mau

memberi pinjaman kepada Allah,

pinjaman yang baik (menafkahkan

Page 27: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

orang yang membelanjakan hartanya

karena Allah’. Malaikat yang satu

berkata, ‘Ya Allah, binasakanlah orang-

orang yang bakhil.” (Muttafaq ‘Alaih

dari Abu Hurairah).

Selain itu, Allah Swt juga akan

menghapuskan dosa-dosa bagi mereka

yang rajin bersedekah. Sebagaimana

hadis Rasulullah Saw yang artinya,

“Sedekah dapat menghapuskan

dosa sebagaimana air yang dapat

memadamkan api.” (HR. Tirmidzi)

Oleh karena itu, umat Islam seharusnya

semakin yakin dengan janji-janji Allah

Swt. Umat muslim harus yakin bahwa

sedekah tidak akan mengurangi

harta seseorang. Dalam hal ini, kita

tidak bisa memainkan logika berpikir

dengan menggunakan matematika

manusia. Matematika Allah Swt pasti

berbeda dengan matematika manusia.

Perhatikanlah arti dari surat Albaqarah

ayat 261 ini, “Perumpamaan orang-

orang yang menafkahkan hartanya

di jalan Allah adalah serupa dengan

sebutir benih yang menumbuhkan

tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus

biji. Allah melipat gandakan (ganjaran)

bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan

Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi

Maha Mengetahui.”

Namun, sedekah janganlah diartikan

secara sempit. Sedekah bukan hanya

dengan mengeluarkan sejumlah

harta benda atau uang. Sedekah

bisa berwujud dalam berbagai amal

kebaikan dalam kehidupan sehari-

hari. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata,

“Rasulullah Saw bersabda, setiap

persendian manusia wajib bersedekah

pada setiap hari di mana matahari

terbit di dalamnya, engkau berlaku

adil kepada dua orang (yang bertikai/

berselisih) adalah sedekah, engkau

membantu seseorang menaikannya ke

atasnya hewan tunggangannya atau

engkau menaikkan barang bawaannya

ke atas hewan tunggangannya adalah

sedekah, ucapan yang baik adalah

sedekah, setiap langkah yang engkau

jalankan menuju (ke masjid) untuk

shalat adalah sedekah, dan engkau

menyingkirkan gangguan dari jalan

adalah sedekah.” (HR. Bukhari dan

Muslim)

Maka, belum sempurna iman

seseorang apabila masih takut

kekurangan harta melalui sedekah.

Seorang hamba seolah-olah tidak

27RELIGIA

EDISI 218 . DESEMBER 2017

percaya dengan pahala sedekah

apabila ia masih ragu untuk

bersedekah. Allah Swt dalam surat

Albaqarah ayat 177 menegaskan,

“Menghadapkan wajahmu ke arah

timur atau barat itu bukanlah suatu

kesempurnaan, tapi sesungguhnya

yang sempurna adalah orang yang

beriman kepada Allah dan kepada

nabi-Nya, serta memberikan harta

yang dicintainya kepada kerabatnya,

anak yatim, orang miskin, ibnu sabil,

orang yang meminta-minta dan

membebaskan hamba sahaya, dan

mendirikan shalat serta menunaikan

zakat.”

Dalam surat Almunafiqun ayat 10 Allah

Swt kembali mengingatkan hamba-

Nya tentang pentingnya berinfak atau

bersedekah. Allah Swt berfirman yang

artinya, Dan infakkanlah sebagian dari

apa yang telah Kami berikan kepadamu

sebelum kematian datang kepada

salah seorang di antara kamu, lalu

dia berkata (menyesali), “Ya Tuhanku,

sekiranya Engkau berkenan menunda

(kematian) ku sedikit waktu lagi, maka

aku dapat bersedekah dan aku akan

termasuk orang-orang yang saleh.”

Dalil-dalil yang disebutkan di

atas sangat jelas bahwa sedekah

merupakan perintah Allah Swt yang

nantinya akan berguna bagi hamba

yang mengerjakannya. Dalil yang sudah

disebutkan masih segelintir dari dalil-

dalil yang menekankan pentingnya

bersedekah. (rz)

Sedekah dapat menghapuskan dosa sebagaimana air yang dapat memadamkan api.

Page 28: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

28 PERSPEKTIF

EDISI 218 . DESEMBER 2017

Wilayah Kecamatan Mesjid

Raya yang terletak di Aceh

Besar merupakan salah satu

daerah paling parah terkena dampak

Tsunami tahun 2004 silam. Kecamatan

ini terdiri dari dua mukim, yaitu

pemukiman Lamnga yang memiliki lima

desa, yaitu Desa Lamnga, Desa Neuheun,

Desa Gampong Baro, Desa Durung, dan

Desa Ladong. Sedangkan pemukiman

Krueng Raya terdiri dari delapan desa,

yaitu Desa Ruyung, Desa Paya Kameng,

Desa Beurandeh, Desa Meunasah Mon,

Desa Meunasah Kulam, Desa Meunasah

Keude, Desa Lamreh, dan Desa Ie Seuum.

Krueng Raya yang sudah menggunakan

kapal boat untuk menangkap ikan ke

tengah laut. Pendapatan nelayan modern

ini lebih besar dibandingkan nelayan

tradisional yang relatif rendah.

Bekerja sebagai nelayan tradisional−seperti

menarik pukat di pinggir pantai−biasanya

dilakukan setelah subuh hingga pukul

10.00 WIB pagi. Masyarakat kemukiman

Lamnga mengaku pendapatan sebagai

nelayan tradisional tidak dapat mencukupi

kebutuhan sehari-hari. Rata-rata mereka

memperoleh pendapatan bersih Rp.

50.000 per harinya.

Seluruh desa pada pemukiman Lamnga

terkena dampak tsunami. Sedangkan

desa di pemukiman Krueng Raya hanya

beberapa saja yang terkena dampak.

Mayoritas masyarakat Kecamatan

Mesjid Raya bekerja sebagai nelayan.

Ada yang menjadikannya sebagai

mata pencaharian tetap dan ada juga

sebagai pekerjaan sampingan. Nelayan

di pemukiman Lamnga tergolong

nelayan tradisional. Mereka menangkap

ikan masih menggunakan perahu,

memancing, dan menjaring di sungai.

Berbeda dengan nelayan pemukiman

Kehidupan Nelayan Tradisional

Setelah Tsunami

Page 29: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

lagi karena telah menjadi bibir pantai.

Untuk lebih jelas dapat dilihat dari kedua

peta di bawah ini.

Dilihat dari peta A, pada sisi kiri terdapat

sebuah desa yang bernama Gampong

Baro. Pasca tsunami, desa tersebut

menjadi rawa kosong. Saat ini, Desa

Gampong Baro sudah dipindahkan ke

perbukitan Desa Neuheun, pemukiman

Lamnga, sebab letak desa sudah tidak

dapat ditempati lagi.

Pemukiman Lamnga memiliki potensi

yang strategis untuk mata pencaharian

para nelayan. Pemerintah perlu membuat

program khusus seperti pemberian

modal atau pinjaman kepada masyarakat

agar mereka dapat berkembang.

Selain itu, perlu ada pengembangan

akses pemasaran terhadap hasil

tangkapan nelayan tradisional. Selama

ini, masyarakat pemukiman Lamnga

menjual ikan segar hasil tangkapannya

kepada agen yang sudah menunggu di

lokasi dengan harga yang relatif murah.

Hal ini tentu berpengaruh terhadap

perekonomian masyarakat nelayan

tradisional itu sendiri.

Selama ini, nelayan tradisional sering

diidentikkan dengan kemiskinan. Hal ini

tidak terlepas dari tingkat pendidikan dan

pengetahuan tentang teknologi serta

modal yang mereka miliki. Dalam hal ini,

perlu ada program untuk mendorong

nelayan tradisional membentuk kelompok

penguatan kelembagaan di kalangan

mereka. Ini bertujuan membangun aksi

solidaritas untuk membantu kebutuhan

mereka.

Selanjutnya peran pemerintah bisa

diposisikan dalam kegiatan-kegiatan

memberikan wawasan, pengetahuan,

dan keterampilan dalam bentuk

sosialisasi dan beasiswa pendidikan

bagi anak nelayan tradisional yang

kurang mampu. Program sosialisasi ini

diperlukan sebagai wujud perhatian

pemerintah menciptakan masyarakat

nelayan tradisional Aceh (khususnya di

pemukiman Lamnga, Kecamatan Mesjid

Raya Aceh Besar) agar hidup mandiri.

(mks)

29PERSPEKTIF

EDISI 218 . DESEMBER 2017

Sebelum tsunami 2004, masyarakat di

pemukiman Lamnga ada yang bekerja

sebagai petani kebun, peternak, dan

mengelola tambak. Perkebunan yang

mereka garap menghasilkan kacang,

jagung, cabai, dan tomat. Di bidang

peternakan ada yang memelihara ayam,

kambing, dan juga sapi. Sedangkan

yang mengelola tambak rata-rata

membudidayakan udang, ikan nila serta

kepiting.

Sekarang ini lahan perkebunan dan

tambak pun sudah tidak bisa digunakan

M. RIZA PAHLEVI

ALUMNI MAHASISWA MAGISTER ILMU KEBENCANAAN/ STAF PADA PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU

KEBENCANAAN, UNSYIAH

Sebelum Bencana Tsunami Sebelum Bencana Tsunami

Page 30: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

air. Tanah gambut mampu menyerap air

dalam jumlah yang besar. Kemampuan

ini dapat mencegah terjadinya banjir.

Sebaliknya pada musim kemarau, air

yang tersimpan pada tanah gambut akan

mengalir ke sungai-sungai yang relatif

rendah, sehingga aliran sungai dapat

dipertahankan.

Seiring waktu, pemanfaatan lahan

gambut terus mengalami peningkatan.

Pembukaan tambak udang di pesisir

Lampung, pemanfaatan lahan gambut

untuk perkebunan sawit di Provinsi Riau,

Jambi, dan Aceh. Semua itu merupakan

indikator adanya dorongan yang kuat

pemanfaatan lahan-lahan marjinal untuk

aktivitas ekonomi.

30 RISET

PROF. DR. DJUFRI, M.SI

GURU BESAR BIDANG EKOLOGI TUMBUHAN FAKULTAS KEGURUAN

DAN ILMU PENDIDIKAN, UNIVERSITAS SYIAH KUALA.

EDISI 218 . DESEMBER 2017

Rangkuman Orasi ilmiah Prof. Dr. Djufri,

M.Si, saat Sidang Terbuka Pengukuhan

Guru Besar di Universitas Syiah Kuala,

Kamis (30/11/2017).

Beberapa pertanyaan mengenai

vegetasi dapat dijawab melalui

penyelidikan para ahli ekologi

tumbuhan, seperti bagaimana tumbuhan

memberikan indikasi habitat mereka

kepada kita dengan memperhatikan

kehadirannya, dikaitkan proses masa

lalu, sekarang dan yang akan datang.

Melalui penelitian, para ekologiawan juga

dapat menjawab bagaimana dampak

terhadap lingkungan, siklus hidrologi, dan

kehidupan masyarakat apabila hutan rawa

gambut diubah menjadi perkebunan. Hal

Peranan Ekologi TumbuhanDalam Hutan Rawa Gambut

ini penting dilakukan karena Indonesia

memiliki lahan gambut terluas keempat

di dunia setelah Kanada (170 juta ha), Uni

Soviet-Rusia (150 juta ha), dan Amerika

Serikat (40 juta ha). Luas lahan gambut di

Indonesia antara 17-20 juta ha.

Hutan rawa gambut merupakan

sumber daya lahan yang penting bagi

masyarakat. Dari lahan tersebut dapat

dihasilkan bahan papan (ramin, meranti,

bambu), bahan sandang (daun, kayu,

kulit kayu), bahan pangan (padi, jagung,

sagu), bahkan bahan obat-obatan

(kapayang, katalayu, lukut, rengas).

Selain itu, hutan rawa gambut berfungsi

sebagai pengatur aliran dan penyimpan

Page 31: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

Di Aceh, secara ekologi, hutan rawa

gambut Tripa yang sebagian besar sudah

dikonversi menjadi kebun kelapa sawit

turut mengalami perubahan. Sebagai

contoh meningkatnya peristiwa banjir

dan kebakaran hutan selama beberapa

dekade belakangan ini. Selain itu, terjadi

perubahan komposisi spesies akibat

konversi lahan. Beberapa spesies di

antaranya tidak lazim hadir di kawasan

hutan rawa gambut yang kondisinya

masih alami, akibatnya tentu ada

perubahan fungsi ekologis.

Pembukaan lahan gambut membutuhkan

perencanaan yang sangat hati-hati,

menggunakan teknologi canggih dan

pemeliharaan yang terus menerus.

Kegiatan manusia seperti eksploitasi

kayu, perladangan berpindah, konversi

lahan untuk pemukiman, dan perburuan

merusak ekosistem hutan rawa

gambut. Perburuan dan eksploitasi

hasil hutan atau biota tertentu sering

31RISET

mengakibatkan hilangnya salah satu

komponen ekosistem, sehingga terjadi

ketidakseimbangan ekosistem tersebut.

Oleh karenanya, dalam rangka antisipasi

terhadap kerusakan hutan rawa gambut

yang semakin meluas dan masif, sudah

saatnya dosen, guru, mahasiswa, dan

siswa sebagai calon pemimpin masa

depan dibekali dengan pengetahuan

tentang biokonversi. Biokonversi adalah

ilmu multidisiplin yang dikembangkan

sebagai tanggapan untuk menghadapi

krisis keanekaragaman hayati saat ini.

Biologi konservasi mengisi

kekosongan ini dengan menyediakan

pendekatan teoritis terhadap

perlindungan keanekaragaman

hayati. Oleh karenanya, riset ekologi

tumbuhan sangat diperlukan untuk

mendokumentasikan keanekaragaman

hayati termasuk di kawasan konservasi,

seperti hutan rawa gambut. (cds)

EDISI 218 . DESEMBER 2017

Pembangunan dengan memanfaatkan

hutan rawa gambut bila tidak dilakukan

dengan perhitungan yang cermat,

akan membawa dampak besar bagi

lingkungan. Pembukaan lahan gambut

berbeda dengan kawasan tanah mineral.

Pembukaan kawasan tanah mineral

hanya berpengaruh on site, sedangkan

hutan gambut selain berpengaruh on

site (seperti vegetasi dan hidrologi) juga

berpengaruh off site, seperti kualitas

air di bagian hilir yang secara regional

mempengaruhi keseimbangan unsur

karbon di udara.

Pengalaman berharga tentang

pemanfaatan lahan hutan rawa gambut

yang dilakukan tanpa perencanaan yang

matang terjadi pada pembukaan lahan

gambut sejuta hektar di Kalimantan

Tengah pada tahun 1996. Pengembangan

lahan tersebut dapat melepaskan emisi

Gas Rumah Kaca (GRK) setara dengan

0,425 juta ton CH4 per tahun.

Page 32: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

Kertas Kenangan32

EDISI 218 . DESEMBER 2017

KREATIF

Aku berdiri di depan bangunan yang sudah bertahun-tahun tak pernahku kunjungi. Bangunan

itu masih sama seperti yang ada di dalam ingatanku. Hanya saja banyak perubahan di sana-sini. Cat yang sudah berganti, bunga yang dulu tidak ada, dan pohon yang dulu hanya sebahu kini menjulang tinggi menaungi sepeda motor yang ada di bawahnya.

Aku melirik tulisan besar yang ada di sana. Sekolah Dasar Negeri Kampung Senja. Satu-satunya sekolah dasar yang ada di desaku. Aku berjalan pelan sambil mengedarkan pandangan memandangi bangunan tempatku dulu belajar dan bermain. Langkahku terhenti saat

bertatapan dengan seorang wanita paruh baya yang tampak bersahaja. Wajahnya tampak tak asing. Wanita paruh baya itu pun tampaknya mengenaliku.

“Bu Sari?”

“Bahtiar?”

Aku mendekat dan menyalami guru yang dulu sangat sabar menghadapi kenakalanku. Ingatanku melayang. Dulu, Bu Sari masih sangat muda, bersemangat, dan ramah. Kini ada keriput halus di wajahnya, menandakan umurnya yang tak lagi muda. Namun, mata itu masih sama. Mata yang memancarkan kecerdasan dan

DHEA AMELIANAMAHASISWI PROGRAM STUDI

STATISTIKA, FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNSYIAH.

Page 33: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

33KREATIF

EDISI 218 . DESEMBER 2017

keramahan.

“Sudah hampir 15 tahun kita tidak berjumpa, Bu. Saya senang Ibu masih mengingat saya.” Aku tersenyum lebar, tak menyangka akan bertemu Bu Sari.

“Tidak mungkin Ibu melupakan anak paling bandel di sekolah,” jawabnya bergurau yang kemudian mendatangkan tawa.

Kami hanyut dalam percakapan hangat. Mengulang hari-hari yang sudah terlewat dan membicarakan masa depan.

“Apa kamu sudah mengunjungi Tiara?”

Saat nama itu tersebut, aku menegang. Punggungku terasa dingin. Senyum lenyap dari wajahku.

“Apa Ibu menyinggungmu? Maaf.”

Aku tersadar dari lamunan sesaat, lalu menggeleng. “Tidak, Bu. Hanya saja, saya terkejut mendengar namanya.” Aku memaksakan sebuah senyum. Bu Sari meraih tanganku, memberikan genggaman hangat seorang Ibu.

“Ingat, Tiar. Kejadian itu bukan salahmu. Jadi jangan lari lagi. Bukankah kamu datang ke sini tandanya kamu sudah memaafkan dirimu sendiri?”

Aku menelan ludah, bingung hendak menjawab apa. Bel sekolah berbunyi. “Ibu tinggal dulu ya? Ada beberapa hal yang harus Ibu urus.” Aku ikut berdiri saat Bu Sari berdiri. Raut wajahnya tampak bersalah karena telah menyinggung sesuatu yang telah lama aku simpan rapat-rapat.

“Iya, Bu, enggak apa-apa.”

“Silahkan berkeliling, Tiar.” Aku mengangguk kecil. Setelah Bu Sari tak tampak lagi, aku berjalan di sekitar bangunan tempatku dulu belajar.

“Tiar suka sama Tiara! Ciee!”

“Namanya aja mirip! Cocok!”

Suara teriakan nyaring itu tergiang di telingaku. Aku tersenyum. Tanpa sadar dadaku sesak, rindu akan semua kenangan yang terputar. Aku berjalan memutari bangunan dan tiba di bawah pohon besar belakang bangunan tua itu. Ada sesuatu yang kutanam di bawah sana. Kini aku kembali untuk mengambilnya.

Aku mengira-ngira letak harta karun itu dan mulai menggali dengan potongan besi yang kutemukan. Aku sangat yakin itu ada di sini. Tertimbun sebagai tanda persahabatan antara aku dan dia, Tiara.

Aku menemukannya! Botol obat milik kakakku yang tertutupi tanah. Aku bergegas membukanya. Mengeluarkan gulungan secarik kertas seukuran telapak tangan yang sudah menguning. Tulisan yang ada di kertas itu sudah mengabur, tapi aku tetap bisa membacanya.

Tiar dan Tiara best friend! Tiar cantik dan Tiara ganteng akan selalu saling melindungi!

Aku tertawa, sekaligus menangis membaca tulisan acak-acakan yang memberitahukan bahwa si penulis sangat bahagia.

“Aku cantik?” gumamku sambil menyeka sudut mata yang berair. Aku ini laki-laki, Tiara.

Aku menarik napas, memantapkan hati. Aku akan pergi mengunjunginya.

***

“Hai, Tiara. Maaf aku baru datang. Maaf karena aku membiarkanmu sendirian di sini. Maafkan aku.” Aku mengusap pipi yang basah, sekuat tenaga menahan air mata yang mendesak keluar. Aku tak mau terlihat lemah di depan Tiara, di tempat ia tertidur berselimutkan waktu.

“Aku sangat-sangat berterima kasih padamu, Tiara. Karena kamu mendorongku waktu itu, aku selamat. Aku sangat berterima kasih. Tapi, kenapa kamu membiarkan dirimu sendiri terlempar oleh mobil itu? Kenapa kamu harus mengorbankan dirimu untukku? Aku yang lemah ini seorang penakut. Aku takut kau mendendam kepadaku. Karena itulah aku melarikan diri dan tak pernah kembali ke tanah ini. Bertahun-tahun aku hidup dengan rasa bersalah yang membebani bahuku. Aku membawa beban itu kemana-mana. Bayang-bayang keadaanmu waktu itu menghantuiku, nyaris mengunci bibirku untuk bisa tersenyum.”

“Kamu sudah membuktikan bahwa kamu melindungiku, tapi aku malah tidak melakukan apa-apa untukmu. Aku sangat menyesal, Tiara. Andai saja waktu itu aku tak berlari mengejar layang, mungkin sekarang kita sudah saling menggenggam cita-cita. Maafkan aku, Tiara. Dan terima kasih. Aku menyayangimu, sahabatku.”

Kamu benar. Tiar dan Tiara best friend tanpa terikat apapun.(cds)

Page 34: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

34

EDISI 218 . DESEMBER 2017

GALERI

Pada tahun 2017, Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) memberikan Beasiswa Pendidikan untuk Mahasiswa Miskin (Bidikmisi) kepada 1.210 mahasiswa, pada saat Sosialisasi Hak dan Kewajiban Penerima Beasiswa Bidikmisi di Gedung AAC Dayan Dawood.

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kewirausahaan Universitas Syiah Kula melakukan seminar produk hasil kreativitas mahasiswa di Ruang Flamboyan, gedung AAC Dayan Dawood Unsyiah.

Page 35: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

EDISI 218 . DESEMBER 2017

35GALERI

Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Sumbagut, Umardin Lubis, memberikan kuliah umum terkait manfaat program BPJS ketenagakerjaan bagi para mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah. Kegiatan ini berlangsung di ruang flamboyan AAC Dayan Dawood.

Universitas Syiah Kuala kembali mengukuhkan dua Guru Besar melalui Rapat Senat Terbuka yang dipimpin oleh Rektor Unsyiah Prof.Dr.Ir. Samsul Rizal, M.Eng di Gedung AAC Dayan Dawood. Kedua Guru Besar itu adalah Prof. Dr. Djufri, M.Si dan Prof. Dr. Ir. Marwan.

Page 36: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

36

EDISI 218 . DESEMBER 2017

GALERI

Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Hubungan Masyarakat Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Dr. Nazamuddin, SE., MA, menerima 15 delegasi dari Timor Leste di ruang Balai Senat Unsyiah.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Alfiansyah Yulianur, BC membuka acara Pekan Ilmiah MIPA (PILMIPA) yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah).

Page 37: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

EDISI 218 . DESEMBER 2017

37GALERI

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unsyiah, Dr. Ir. Alfiansyah Yuliannur BC, menutup Unsyiah Fair XII di Gedung AAC Dayan Dawood.

Civitas Akademika Unsyiah berdoa dalam upacara HUT Ke-46 Korpri di Lapangan Tugu Unsyiah.

Page 38: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

Di depan pintu gerbang Rumah

Sakit Gigi dan Mulut (RSGM)

Unsyiah, Warta Unsyiah

menemukan papan pengumuman yang

bertuliskan, “Alhamdulillah, jumlah

pasien untuk BKGN telah mencapai

target. Sampai jumpa di BKGN tahun

depan.” Pesan tersebut menyiratkan

semangat dan keberhasilan RSGM

Unsyiah dalam memeriahkan Bulan

Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) yang

jatuh di penghujung November lalu.

Warta Unsyiah hadir di rumah sakit

yang berada di kawasan Blang Padang,

Banda Aceh, tersebut pada hari

terakhir BKGN. Kunjungan ini disambut

ramah oleh drg. Herwanda, M.Kes,

Direktur RSGM Unsyiah, dan drg.

Rafinus Arifin, Sp.Ort, Wakil Direktur

RSGM Unsyiah Bidang Pelayanan.

“RSGM Unsyiah sudah lima kali

mengadakan BKGN yang bekerjasama

dengan PT Unilever. Rutin digelar

setahun sekali,” ujar Herwanda

mengawali pembicaraan.

Kegiatan ini, menurut Herwanda,

sengaja dilakukan untuk

menumbuhkan perilaku hidup sehat

di dalam keluarga. Sebab menurutnya

peran orang tua sangat dibutuhkan

dalam mendidik anak-anak terutama

mengenai kesehatan gigi. Orang tua

harus mengingatkan anak-anaknya

agar rutin menyikat gigi saat pagi dan

malam hari.

Selama ini, RSGM yang berada di

bawah naungan Fakultas Kedokteran

Gigi (FKG), Unsyiah, berusaha menjadi

fasilitator dengan melakukan kegiatan

preventif (pencegahan) dan kuratif

(penyembuhan). Ini terbukti dengan

EDISI 218 . DESEMBER 2017

38 FAKULTAS

BULAN KESEHATAN GIGI NASIONAL Sadar Periksa Gigi Sejak Dini

Page 39: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

EDISI 218 . DESEMBER 2017

digelarnya BKGN pada tanggal 27-29

November 2017. Tercatat sebanyak

1.900 pasien lintas umur mendaftar

untuk pemeriksaan gigi. Jumlah ini

meningkat dari target awal yang hanya

1.500 orang. Umumnya masyarakat

datang untuk memeriksa karang gigi.

“Setiap tahunnya kesadaran

masyarakat untuk memeriksa gigi

di RSGM semakin meningkat. Ini

menunjukkan jika masyarakat puas,

tetapi kita akan terus memperbaiki

pelayanan,” ujar Herwanda.

Sementara itu, menurut Wakil Direktur

RSGM Unsyiah Bidang Pelayanan,

drg. Rafinus Arifin, Sp.ort., perilaku

masyarakat Aceh dalam menjaga

kesehatan gigi dan mulut perlu diubah.

Pengetahuan dan kesadaran untuk

39FAKULTAS

menjaga gigi juga masih minim dimiliki

oleh masyarakat.

“Rata-rata masyarakat hanya

menggosok gigi sehari sekali,

seharusnya dua kali. Ditambah

konsumsi makanan yang tidak dijaga,”

katanya.

Rafinus juga menambahkan konsumsi

masyarakat yang cenderung tinggi gula

juga mempermudah gigi berlubang.

Sementara yang gemar menghisap

rokok berisiko mengalami kerusakan

gusi.

Kegiatan BKGN tahun ini melibatkan

115 dokter gigi, 30 perawat, dan 30

dokter muda. Hingga saat ini, RSGM

Unsyiah telah memiliki 52 dental unit.

Diharapkan ke depan ada penambahan

dental unit sehingga dapat melayani

lebih banyak lagi masyarakat. Selain

peningkatan fasilitas, RSGM juga rutin

melakukan dental health educational.

Kegiatan ini berupa sosialisasi teknik

pemeliharaan gigi. Para dokter muda

mengunjungi puskesmas dan sekolah-

sekolah untuk memberikan penyuluhan

kesehatan gigi.

Herwanda berharap Pemerintah Aceh

dapat mendukung RSGM Unsyiah agar

dapat berkembang lebih baik lagi.

Terlebih rumah sakit ini merupakan

RSGM satu-satunya di Provinsi Aceh.

“Kita berharap RSGM Unsyiah

menjadi rujukan masyarakat Aceh.

Kita butuh dukungan dan perhatian

dari Pemerintah Aceh,” pungkas

Herwanda. (mr)

Page 40: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

EDISI 218 . DESEMBER 2017

40 ENGLISH

PERSONAL INFORMATION

Name : NURHASANAH

Date of Birth : November 27, 1991

Interest : Education, literacy, broadcasting, and art

EDUCATIONAL BACKGROUND

English Department, Teacher Training and Education

Faculty, University of Syiah Kuala

ORGANIZATION EXPERIENCE

• Member of FLP Aceh

ACHIEVEMENTS

• 2012 Runner-up II for English Debate Competition

of Unsyiah Fair VII held by University of Syiah

Kuala Banda Aceh

• 2014 The Winnner of Youth Competition for

Disaster Education in JENESYS.2.0 Program (Japan

East Network Exchange Student and Youths)

held by Japan Ministry and The Japan Foundation

Jakarta

• 2014 Selected Participant for BADYF program

(Banda Aceh Development Youth Forum) held by

IKAMBA (Ikatan Mahasiswa Kota Banda Aceh)

• 2014 Selected writer for anthology project of

Tsunami story in memoriam for one decade of

great earthquake and Tsunami disaster in Aceh,

held by Public Relation Division of Syiah Kuala

and TDMRC (Tsunami Disaster and Mitigation of

Research Centre) Banda Aceh

• 2015 Top Ten for IMYEP (Indonesia-Malaysia

Youth Exchange Program) held by Department of

Youth and Sport and PCMI (Purna Caraka Muda

Indonesia) Aceh

• 2015 Selected contributor for helloacehku.com

website held by Ezy Tavel jakarta

REFLECTION FORIDPD 2017

Page 41: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

EDISI 218 . DESEMBER 2017

41ENGLISH

International Day of Persons with Disabilities (IDPD) has been proclamed by the United Nations General Assembly on 3

December 1992. It aims to campaign and persuade the members of government, society, and community around of the world, in order to be able to concern about disability issue. In this year, the theme for IDPD 2017 is “transformation towards sustainable and resilient society for all.” This theme comes due to the new Constitution of the Republic of Indonesia Number 8 in 2016. Based on the theme, we can see that people with disabilities are expected to be more independent, well-survived, and active to take a part in the society. The people with disabilities are also the agents of the change and they can not be underestimated. Hence, how is the currently condition of people with disabilities in Aceh?

In 2017, there were approximately 54.000 people with disabilities in Aceh based on the data adapted from Department of Social. According to Government Regulation Number 7 in 1991, at least there are six types of persons with disabilities. Those types are “difabel netra” (someone who disable to see), “difabel rungu” (someone who disable to hear), “difabel wicara” (someone who disable to talk), “difabel daksa” (someone who

has physical disabilities), “difabel grahita” (someone who has intellectual disabilities or lately mental development), and “difabel laras” (someone who has mental illness or feeling difficult to adjust). A lot of them are still not independent enough. Pertaining to this issue, the government, the members of the society and community, must work together to develop their skills so that they will be more independent in the future. In Constitution of the Republic of Indonesia Number 8 in 2016 Article 46 Clause 1 noted that the government and the regional government are responsible in providing the opportunities to persons with disabilities to participate in vocational training courses at government, local government or private job training institutions.

In order to adjust in the society, we totally must build up the their knowledge, physical, mental, and social abilities, by giving some training to improve their skills. The training implemented should about daily living skills, including disaster prevention, sport or physical education, writing, story telling, art and craft, painting, broadcasting, cooking or baking cake, technology, life motivation, health, safety, business, and other topics that are valuable to them. Last time, I have done art and craft projects to “tuna rungu” in SLB AB

Bukesra Ulee Kareng, Banda Aceh. They showed their enthusiasm and did the projects very well. Thus, I also have met people with disabilities can be a writer in another province. In addition, based on the information written in Serambi (30/11/2017), Muhammad Bejita, an Indonesian difabled athlete, succeed to achieve the gold medal in ASEAN Para Games. The point is we must believe that they can do the activities that normally people do, even though they do in another ways.

If the education for people with disabilities has impelemented well, the government will success to build the equitable prevailing education. Ir.Hartono Sangkanparan said that the educational institution who can take the big role in the future is the one that aware to give the basic knowdlege to educational participants (Mencetak Superman Masa Depan, page. 46). Based on the quote above, we can take the conclusion that all of educational partipants including the people with disabilities, must have a good basic knowedge. Thus, the government also have to persuade the all institutions in order to provide job vacancies to them, so that they will more independent and active to involve in the societies and communities. Let us give more contributions to them and show up their talent! (un)

Page 42: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

KETIKA tahun baru dimulai, ramai-ramai orang menuliskan resolusi. Bukan saja ditulis, tapi dipublikasi, diumbar di media sosial, sehingga seluruh dunia menjadi saksi akan resolusinya di tahun ini. Sisi positifnya adalah, bahwa setiap individu yang melakukan itu, akan memiliki semangat ekstra untuk mewujudkan target-targetnya. Karena bagaimanapun, akan sangat tidak nyaman jika seluruh dunia kemudian menyadari bahwa resolusi yang tertulis di awal tahun tetap hanya sekedar ilusi.

Berbekal semangat dan keinginan yang sama, Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) juga telah meramu jauh-jauh hari resolusinya, secara detil dan terpublikasi ke media. Bukan saja resolusi tahun per tahun, tapi juga dalam jangka yang jauh lebih panjang. Tujuan utamanya tentu saja mencapai visi Unsyiah, yaitu menjadi universitas yang inovatif, mandiri, dan terkemuka.

Di tahun 2018, Unsyiah merencanakan untuk lebih fokus pada penguatan daya saing regional, paling tidak lingkup ASEAN. Bagaimanapun, sejak diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAn (MEA) akhir tahun 2015, maka institusi pendidikan tinggi sebesar Unsyiah yang notabene merupakan penghasil utama tenaga kerja intelektual, mau tidak mau harus berorientasi pada skema itu. Apalagi, hal ini juga selaras dengan rencana yang terdokumentasi dalam Master Plan Unsyiah Periode ke-3 (2017-2021), bahwa Unsyiah memang dalam periode tersebut akan lebih fokus pada penguatan daya saing regional.

Beberapa capaian yang ditargetkan dalam periode ini berorientasi pada peningkatan kiprah Unsyiah di level regional atau internasional, seperti akreditasi internasional, program studi internasional, serta kerja sama riset internasional. Hal ini disampaikan oleh Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M Eng, di ruang kerjanya, Selasa (2/1), ketika ditanya tentang proyeksi Unsyiah di masa depan. Menurut Samsul, daya saing tenaga kerja Indonesia di kancah internasional masih sangat rendah, bahkan di ASEAN. Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia umumnya masih kalah bersaing dibandingkan dari Singapura, Malaysia, Thailand, bahkan Filipina. Oleh karena itu, Unsyiah menetapkan target-target khusus yang berorientasi internasional.

Salah satu target besar yang dicanangkan Unsyiah di tahun 2018 adalah akreditasi

institusi tingkat ASEAN. Sebenarnya tak bisa dipungkiri hingga tahun 2017, banyak target yang telah dicapai oleh institusi jantung hati rakyat Aceh ini. Salah satu pencapaian yang sangat fenomenal adalah lompatan akreditasi institusi dari nilai C ke nilai A pada tahun 2015. Lompatan nilai Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) yang baru pertama terjadi di Indonesia ini sekarang dijadikan referensi oleh banyak perguruan tinggi di Indonesia. Hingga tahun 2017, tak kurang dari 18 perguruan tinggi telah datang ke Unsyiah untuk mempelajari metode dan skema kerja efektif yang membuat Unsyiah berhasil mencapai lompatan nilai tersebut.

Diakui atau tidak, nilai akreditasi Unsyiah merupakan cerminan dari sistem manajemen dan tata kelola yang berlangsung di Unsyiah. Pembuktian sehatnya sistem manajemen dan tata kelola di Unsyiah tidak hanya dibuktikan dengan nilai akreditasi dari BAN-PT, akan tetapi juga dibuktikan dengan perolehan sertifikat ISO 9001:2008 kepada UPT Perpustakaan Unsyiah, serta ISO 9001:2015 kepada Biro Akademik, Biro Perencanaan dan Humas, serta Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu Unsyiah. Semua sistem tata kelola yang berlangsung di Unsyiah tersebut dibuka untuk publik. Keterbukaan publik tersebut juga dibuktikan dengan keberhasilan Unsyiah merebut peringkat pertama untuk keterbukaan informasi publik kategori perguruan tinggi.

Bagaimanpun, sebagai salah satu institusi berbasis riset, maka salah satu sisi yang juga harus tersertifikasi adalah prosedur laboratoriumnya. Dominasi program studi berbasis sains dan teknologi di Unsyiah tentu harus didukung penuh oleh prosedur pengujian laboratorium yang memadai. Hal ini juga menjadi nyawa utama tumbuhkembangnya riset dan publikasi di perguruan tinggi. Oleh karena itu, target Unsyiah berikutnya yang mulai diperjuangkan saat ini adalah sertifikasi proses pengujian di laboratorium.

Salah satu indikator utama kemajuan perguruan tinggi adalah jumlah riset dan publikasi. Sejak tahun 2012, jumlah publikasi Unsyiah meningkat tajam, yaitu dari hanya 69 judul publikasi di jurnal berindeks Scopus menjadi 1.025 judul di akhir tahun 2017. Untuk masalah ini, Unsyiah bahkan dinobatkan sebagai perguruan tinggi terbaik ke-4 di Indonesia oleh The Schimago Institutions Rangkings.

Dalam periode ini, target awal Unsyiah adalah menelurkan 50 judul publikasi berindeks Scopus setiap tahun. Namun begitu, dalam beberapa tahun terakhir jumlah judul terindeks Scopus dari Unsyiah bahkan melebihi 100 judul per tahun. Prestasi ini juga membawa Unsyiah menempati peringkat pertama di Sumatera dalam SINTA (Science and Technology Index), yang dikeluarkan Direktorat Pendidikan Tinggi.

Seluruh pencapaian Unsyiah di atas karena didukung oleh sumber daya manusia yang juga membaik secara signifikan jika dibandingkan tahun 2012. Pada saat itu jumlah dosen bertitel profesor dan doktor masing-masing hanya 40 orang dan 301 orang yang berkiprah di 92 program studi. Hingga akhir 2017, jumlah profesor dan doktor di Unsyiah masing-masing menjadi 49 orang dan 498 orang. Sementara jumlah program studi juga meningkat tajam menjadi 132, yang terdiri dari level diploma hingga S3.

Mengingat tingginya harapan masyarakat kepada Unsyiah, maka berbagai upaya dilakukan oleh institusi ini untuk terus memperbaiki kinerjanya. Salah satunya adalah melalui peningkatan fasilitas fisik. Saat ini sedang berlangsung pembangunan besar-besaran tiga fakultas sekaligus di Unsyiah, yaitu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Kedokteran Hewan (FKH), serta Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP). Pembanguan yang didanai oleh Saudi Fund for Development ini juga membiayai pembelian peralatan laboratorium serta kebutuhan kelas. Proyek ini direncanakan akan rampung di akhir tahun 2018. Jika selesai nanti, dipastikan bahwa ketiga bangunan tersebut merupakan yang paling monumental di Unsyiah.

Samsul mengatakan bahwa semua capaian yang telah berhasil diraih tersebut bukan merupakan kinerja seorang rektor saja, tapi merupakan hasil nyata dari kesamaan visi, kerja keras, kebersamaan, kekompakan, serta doa kita semuanya. Samsul mengajak semua pihak untuk tetap kompak, bergandeng tangan, demi membawa Unsyiah menjadi salah satu institusi yang inovatif, mandiri, dan terkemuka di masa depan.

“Jika kita semua satu visi, dengan tetap menjaga semangat kejujuran, keikhlasan, dan kebersamaan, saya yakin, tak ada yang tidak mungkin untuk kita capai,” pungkas Samsul. (i’m)

Resolusi Unsyiah Tahun 2018Kuatkan Daya Saing Regional

Page 43: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan
Page 44: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

44 GALERI

EDISI 216 . OKTOBER 2017EDISI 218 . DESEMBER 2017

Page 45: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

45GALERI

EDISI 216 . OKTOBER 2017EDISI 218 . DESEMBER 2017

Page 46: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

EDISI 218 . DESEMBER 2017

46 ASPIRASI

Page 47: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan

EDISI 218 . DESEMBER 2017

47ASPIRASI

Page 48: BERPIKIR JERNIH DI SAAT KRITIS Menuju Pelayananhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/... · Perpustakaan Unsyiah pada Juli 2015, kemudian disusul Biro Akademik, Biro Perencanaan