berita negara republik indonesiaditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfippa : ijin...

215
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.64,2010 PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.08/Menhut-II/2010 TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KEMENTERIAN KEHUTANAN TAHUN 2010-2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) mengamanatkan setiap Kementerian/Lembaga Negara menyusun Rencana Strategis Kementerian/Lembaga Negara (Renstra-K/L) sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN); b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, perlu ditetapkan Peraturan Menteri Kehutanan tentang Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia www.djpp.depkumham.go.id

Upload: dodiep

Post on 02-May-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

No.64,2010

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

Nomor : P.08/Menhut-II/2010 TENTANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KEMENTERIAN KEHUTANAN TAHUN 2010-2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) mengamanatkan setiap Kementerian/Lembaga Negara menyusun Rencana Strategis Kementerian/Lembaga Negara (Renstra-K/L) sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN);

b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, perlu ditetapkan Peraturan Menteri Kehutanan tentang Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia

www.djpp.depkumham.go.id

Page 2: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 2

Tahun 1999 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419);

2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4412);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 146, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4452);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4696), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4814);

www.djpp.depkumham.go.id

Page 3: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 3

7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2010-2014;

8. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.13/Menhut-II/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 64/Menhut-II/2008;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KEMENTERIAN KEHUTANAN TAHUN 2010 – 2014.

Pasal 1 Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kehutanan Tahun 2010–2014 adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan ini.

Pasal 2 Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kehutanan ini menjadi acuan dalam penyusunan Renstra unit kerja eselon I dan eselon II lingkup Kementerian Kehutanan, serta Rencana Kerja (Renja) Tahunan dan Anggaran Kementerian Kehutanan sampai dengan tahun 2014.

Pasal 3 Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Kementerian Kehutanan menyusun Rencana Strategis (Renstra) 2010-2014 dengan mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) unit kerja eselon I lingkup Kementerian Kehutanan.

Pasal 4 Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kehutanan menjadi arahan dalam hal penentuan kebijakan dan strategi pembangunan sektor kehutanan daerah yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di bidang kehutanan.

Pasal 5 Peraturan Menteri Kehutanan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 4: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 4

Agar setiap orang mengetahuinya, Peraturan Menteri Kehutanan ini diundangkan dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 27 Januari 2010 MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, ZULKIFLI HASAN

Diundangkan di Jakarta pada tanggal 2 Februari 2010 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, PATRIALIS AKBAR

www.djpp.depkumham.go.id

Page 5: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 5

KATA PENGANTAR

Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi kepemerintahan yang lebih berdaya dan berhasil guna, serta untuk lebih memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam pencapaian sasaran dan tujuan pembangunan kehutanan, maka disusun Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014. Berdasarkan susunan perencanaan, Renstra Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014 adalah kerangka umum pembangunan sektor yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014, yang merupakan periode kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025.

Renstra ini merupakan kerangka kerja Kementerian Kehutanan dalam pelaksaanaan pembangunan sektor kehutanan sebagai bagian integral dari pelaksanaan pembangunan nasional. Selanjutnya, Renstra ini menjadi acuan untuk seluruh unit kerja pada jajaran Kementerian Kehutanan dalam menyusun Renstra serta Rencana Kerja (Renja) tahunannya, yang merupakan terjemahan lebih rinci dari pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Kehutanan secara keseluruhan. Implementasi lebih lanjut, Renstra Kementerian Kehutanan ini menjadi arahan dalam penetapan kebijakan dan strategi pembangunan kehutanan di daerah yang dilaksanakan oleh satuan-satuan kerja perangkat daerah di bidang kehutanan.

Guna tercipta satu kesatuan yang utuh dari pola dan mekanisme perencanaan, diinstruksikan kepada seluruh pimpinan unit kerja pada jajaran Kementerian Kehutanan, serta instansi kehutanan pada jararan pemerintah daerah agar didalam menyusun rencana kerja instansi, secara konsisten mengacu pada dokumen Renstra Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014. Semoga Tuhan YME senantiasa memberikan petunjuk dalam mewujudkan visi, misi serta pencapaian sasaran yang ditetapkan di dalam Renstra ini.

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

ZULKIFLI HASAN

Lampiran Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.08/Menhut-II/2010 Tanggal : 27 Januari 2010

www.djpp.depkumham.go.id

Page 6: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 6

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................................... iii

RINGKASAN EKSEKUTIF .................................................................................................. v

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Umum................................................................................................... 1

1. Landasan Pembangunan Kehutanan............................................... 1 2. Alur Pikir dan Asumsi ..................................................................... 2 3. Sistematika Renstra Tahun 2010-2014 ........................................... 3

B. Kondisi Saat ini ...................................................................................... 3

1. Kawasan, Ekosistem dan Pemanfaatan ........................................... 3 2. Pencapaian Renstra Tahun 2005-2009 ........................................... 6

C. Organisasi ............................................................................................. 20

D. Permasalahan ....................................................................................... 20

E. Kondisi Yang Diinginkan ........................................................................ 21

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN TAHUN 2010-2014..... ............................ 23

A. Visi, Misi dan Tujuan ............................................................................ 23

B. Nilai Dasar Rimbawan .......................................................................... 25

C. Analisis Strategis .................................................................................. 25

D. Sasaran Strategis.................................................................................. 29

BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI ................................................................. 31

A. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional ................................................... 31

B. Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Kehutanan... ....................... 35

1. Kebijakan Prioritas .......................................................................... 35 2. Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja ......................................... 35

C. Pembiayaan ......................................................................................... 56

BAB IV PENUTUP .................................................................................................... 58

LAMPIRAN .................................................................................................................. 60

www.djpp.depkumham.go.id

Page 7: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 7

DAFTAR SINGKATAN

AAC : Annual Allowable Cut BLU : Badan Layanan Umum BMN : Barang Milik Negara CITES : Convention on International Trade in Endangered Species COP : Conference of Party DAS : Daerah Aliran Sungai DR : Dana Reboisasi DBH-DR : Dana Bagi Hasil Dana Reboisasi DSS : Decision Support System FAHHBK : Faktur Angkutan Hasil Hutan Bukan Kayu FAKB : Faktur Angkutan Kayu Bulat FAKO : Faktur Angkutan Kayu Olahan Ganis/Wasganis : Tenaga Teknis / Pengawas Tenaga Teknis GERHAN/GNRHL : Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan HA : Hutan Alam HH : Hasil Hutan HHBK : Hasil Hutan Bukan Kayu HKm : Hutan Kemasyarakatan HR : Hutan Rakyat HT : Hutan Tanaman HTI : Hutan Tanaman Industri HTR : Hutan Tanaman Rakyat IPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International Timber Trade Council IUPHHK : Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu IUPHHBK : Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu IUPHHK-RE : Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Restorasi Ekosistem IUPHHK-HA : Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam IUPHHK-HT : Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Jasling : Jasa Lingkungan KHDTK : Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus KPH : Kesatuan Pengelolaan Hutan KPHP : Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi KPHK : Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi KPHL : Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung KSDA : Konservasi Sumber Daya Alam LHA : Laporan Hasil Audit LOA : Logged Over Area MPA : Masyarakat Peduli Api

www.djpp.depkumham.go.id

Page 8: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 8

MMP : Masyarakat Mitra Polhut PHPL : Pengelolaan Hutan Produksi Lestari PHL : Pengelolaan Hutan Lestari PHPL : Pengelolaan Hutan Produksi Lestari PNS : Pegawai Negeri Sipil PPNS : Penyidik Pegawai negeri Sipil Polhut : Polisi Kehutanan PSDH : Provisi Sumber Daya Hutan PUHH : Penata Usahaan Hasil Hutan RKAKL : Rencana Kerja Anggaran Kementerian Lembaga Renja : Rencana Kerja RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJPN : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional RTk : Rencana Teknik RHL : Rehabilitasi Hutan dan Lahan TPTI : Tebang Pilih Tanam Indonesia SAL : Surat Angkutan Lainnya Silin : Silvikultur Intensif SKAU : Surat Keterangan Angkutan Asal Usul Kayu SKSHH : Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan SKSKB : Surat Keterangan Sahnya Kayu Bulat SPAS : Stasiun Pengamatan Air Sungai SPORC : Satuan Polisi Hutan Reaksi Cepat SMART : Satuan Manggala Agni Reaksi Taktis SNI : Standar Nasional Indonesia SVLK : Sistem Verifikasi Legalitas Kayu SIMPUHH : Sistem Informasi Penata Usahaan Hasil Hutan TN : Taman Nasional

www.djpp.depkumham.go.id

Page 9: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 9

RINGKASAN EKSEKUTIF

Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kehutanan tahun 2010-2014 disusun berdasarkan kondisi saat ini dan permasalahan serta isu-isu strategis dalam pembangunan kehutanan ke depan. Dalam Renstra ini disusun formulasi visi dan misi Kementerian Kehutanan dalam lima tahun kedepan yang merupakan acuan dalam menetapkan tujuan, sasaran strategis, kebijakan prioritas, program dan kegiatan serta indikator kinerja.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014, telah menetapkan arah dan strategi pembangunan yang terkait dengan tugas dan fungsi Kementerian Kehutanan difokuskan pada prioritas pembangunan Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana. Selain itu, tugas Kementerian Kehutanan terkait dan menjadi pendukung dalam pelaksanaan prioritas pembangunan Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola, khususnya dalam substansi inti Sumberdaya Manusia yang gayut dengan penataan dan pembinaan pegawai Negeri Sipil (PNS) dan harmonisasi regulasi. Tugas Kementerian Kehutanan juga terkait dan menjadi pendukung dalam pelaksanaan prioritas pembangunan Ketahanan Pangan dan Infrastruktur, khususnya berhubungan dengan substansi inti pemanfaatan tanah untuk kepentingan umum dan pengelolaan tata ruang secara terpadu.

Dari perspektif pelaksanaan prioritas pembangunan bidang Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup, pembangunan kehutanan ditujukan guna memberikan dampak pada pemanfaatan sumberdaya hutan untuk pembangunan ekonomi, serta peningkatan kualitas dan kelestarian lingkungan hidup, yang secara bersamaan akan memberikan kontribusi pada upaya peningkatan kesejahteraan rakyat dan peningkatan kualitas lingkungan hidup. Prioritas pembangunan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup yang terkait dengan tugas dan fungsi Kementerian diarahkan pada 2 (dua) prioritas bidang, yaitu:

1. Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, dengan 2 (dua) fokus prioritas, terdiri dari:

a. Peningkatan produksi dan produktivitas untuk memenuhi ketersediaan pangan dan bahan baku industri dari dalam negeri.

b. Peningkatan nilai tambah, daya saing, dan pemasaran produk pertanian, perikanan dan kehutanan. c. Peningkatan Kapasitas Masyarakat Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.

2. Peningkatan Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Hutan, dengan 4 (empat) fokus prioritas, meliputi:

a. Pemantapan kawasan hutan. b. Konservasi keanekaragaman hayati dan perlindungan hutan. c. Peningkatan fungsi dan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS). d. Pengembangan penelitian dan iptek sektor kehutanan.

Berdasarkan arah kebijakan dan strategi pembangunan nasional di atas ditetapkan visi pembangunan kehutanan dalam Renstra Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014, yaitu “Hutan Lestari Untuk Kesejahteraan Masyarakat Yang Berkeadilan”. Guna mewujudkan visi tersebut ditetapkan beberapa misi Kementerian Kehutanan, dengan arah kebijakan prioritas pembangunan pada:

1. Pemantapan kawasan hutan. 2. Rehabilitasi hutan dan peningkatan daya dukung daerah aliran sungai (DAS). 3. Pengamanan hutan dan pengendalian kebakaran hutan. 4. Konservasi keanekaragaman hayati. 5. Revitalisasi pemanfaatan hutan dan industri kehutanan. 6. Pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan. 7. Mitigasi dan adaptasi perubahan iklim sektor kehutanan. 8. Penguatan kelembagaan kehutanan.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 10: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 10

Berdasarkan prioritas pembangunan di atas, maka ditetapkan sasaran strategis yang akan dicapai dalam pelaksanaan Renstra Tahun 2010-2014, yaitu:

1. Tata batas kawasan hutan sepanjang 25.000 kilometer yang meliputi batas luar dan batas fungsi kawasan hutan.

2. Wilayah kesatuan pengelolaan hutan (KPH) ditetapkan di setiap provinsi dan terbentuknya 20% kelembagaan KPH.

3. Data dan informasi sumberdaya hutan tersedia sebanyak 1 paket. 4. Areal tanaman pada hutan tanaman bertambah seluas 2,65 juta ha. 5. Ijin usaha pemanfaatan hutan alam dan restorasi ekosistem pada areal bekas tebangan (logged over

area/LOA) seluas 2,5 juta ha. 6. Produk industri hasil hutan yang bersertifikat legalitas kayu meningkat sebesar 50%. 7. Jumlah hotspot kebakaran hutan menurun 20% setiap tahun, dan penurunan konflik, perambahan

kawasan hutan, illegal logging dan wildlife trafikcing sampai dengan di batas daya dukung sumberdaya hutan.

8. Pengelolaan konservasi ekosistem, tumbuhan dan satwa liar sebagai potensi plasma nutfah pada 50 unit taman nasional dan 477 unit kawasan konservasi lainnya.

9. Rencana pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) terpadu sebanyak 108 unit DAS prioritas. 10. Tanaman rehabilitasi pada lahan kritis di dalam DAS prioritas seluas 1,6 juta hektar. 11. Fasilitasi pengelolaan dan penetapan areal kerja hutan kemasyarakatan (HKm) seluas 2 juta hektar. 12. Fasilitasi pengelolaan dan penetapan areal kerja hutan desa seluas 500.000 ha. 13. Penyediaan teknologi dasar dan terapan sulvikultur, pengolahan hasil hutan, konservasi alam dan

sosial ekonomi guna mendukung pengelolaan hutan lestari sebanyak 25 judul. 14. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknis dan administrasi kehutanan bagi 15.000 orang

peserta aparat Kementerian Kehutanan dan SDM kehutanan lainnya. 15. Rancangan undang-undang dan rancangan peraturan pemerintah bidang kehutanan sebanyak 22

judul. 16. Laporan keuangan Kementerian Kehutanan dengan opini “wajar tanpa pengecualian” mulai tahun

2012 sebanyak 1 judul per tahun. 17. Penyelenggaraan reformasi birokrasi dan tata kelola, 1 paket

Sejalan dengan proses restrukturisasi program dan kegiatan dalam kerangka reformasi perencanaan, dan berdasarkan sasaran yang ingin dicapai pada Renstra Tahun 2010-2014, Kementerian Kehutanan menyelenggarakan 7 (tujuh) program, yaitu:

1. Program Perencanaan Makro Bidang Kehutanan dan Pemantapan Kawasan Hutan. 2. Program Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi. 3. Program Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan. 4. Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) Berbasis Pemberdayaan

Masyarakat. 5. Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kehutanan. 6. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Negara Kementerian Kehutanan. 7. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kehutanan.

Untuk pelaksanaan berbagai program dan kegiatan, serta guna mencapai indikator-indikator kinerja utama dalam Renstra Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014, direncanakan pembiayaan sebesar Rp.30.533,90 milyar.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 11: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Umum

1. Landasan Pembangunan Kehutanan

Pembangunan kehutanan Indonesia diselenggarakan berlandaskan pada mandat Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 yaitu pengurusan sumberdaya alam hutan sebagai satu kesatuan ekosistem. Terdapat tiga dimensi utama dalam penyelenggaraan pengurusan sumberdaya hutan, yaitu, pertama adalah keberadaan lahan yang diperuntukkan sebagai kawasan hutan dalam luasan yang cukup dan sebaran spasial yang proporsional. Entitas yang mencirikan dimensi kawasan adalah mantapnya status hukum kawasan hutan serta tersedianya data dan informasi kondisi serta potensi sumberdaya hutan yang menjadi prasyarat dalam pengelolaan hutan lestari. Dimensi kedua berupa keberadaan wujud biofisik hutan berupa tumbuhan dan satwa serta wujud abiotik yang berada pada lahan yang diperuntukan sebagai kawasan hutan dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi. Entitas yang mencirikan dalam pengelolaan biofisik hutan adalah revitalisasi dan transformasi manfaat ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan hutan menjadi barang dan jasa guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada tingkat lokal, nasional dan global secara berkelanjutan. Revitalisasi dan transformasi aneka manfaat hutan tersebut meliputi peningkatan pemanfaatan potensi lahan maupun hasil-hasil produksi barang dan jasa, konservasi sumberdaya alam termasuk perlindungan dan pengamanan hutan, serta pemulihan fungsi hutan melalui upaya-upaya rehabilitasi dalam bentuk reboisasi/restorasi atau penghutanan kembali kawasan hutan yang terdegradasi, dan penghijauan atau penanaman pohon-pohon pada lahan kritis di luar kawasan hutan, serta reklamasi yaitu penanaman pohon pada kawasan hutan bekas penggunaan untuk kegiatan-kegiatan di luar kehutanan. Dimensi ketiga adalah tata kelola sumberdaya hutan baik menyangkut aspek kelola ekonomi, kelola ekologi/lingkungan maupun kelola sosial, yang menjadi ciri dan fungsi sumberdaya hutan sebagai sistem penyangga kehidupan secara utuh. Dimensi yang menjadi mandat penyelenggaraan pengurusan sumberdaya hutan di atas diimplementasikan dalam empat upaya pokok, yaitu 1) perencanaan hutan, 2) pengelolaan hutan, 3) penelitian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan, serta penyuluhan, dan 4) pengawasan dan pengendalian, yang secara keseluruhan ditujukan guna mewujudkan pengelolaan hutan lestari untuk sebesar-besar kesejahteraan masyarakat.

Posisi strategis sumberdaya hutan dalam konteks pembangunan nasional memiliki dua fungsi utama, yaitu yang pertama peran hutan dalam pembangunan ekonomi terutama dalam menyediakan barang dan jasa yang memberikan kontribusi terhadap pembangunan perekonomian nasional, daerah dan masyarakat. Yang kedua adalah peran hutan dalam pelestarian lingkungan hidup dengan menjaga keseimbangan sistem tata air, tanah dan udara sebagai unsur utama daya dukung lingkungan dalam sistem penyangga kehidupan.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014 sektor kehutanan dituntut untuk memiliki peran, baik dalam pembangunan ekonomi maupun pembangunan lingkungan. Dari sisi pembangunan ekonomi, sektor kehutanan diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam penyediaan lapangan kerja, kesempatan berusaha, pendapatan negara, dan perolehan devisa secara nyata. Dari sisi pembangunan lingkungan, sektor kehutanan baik langsung maupun tidak langsung, dituntut untuk dapat memberikan dukungan untuk terselenggaranya pembangunan sektor lain (pertanian dan pangan, pertambangan dan energi, perindustrian, perdagangan, tenaga kerja, keuangan/perbankan, infrastruktur pekerjaan umum, pariwisata, dll) secara berkelanjutan melalui penyediaan produk dan jasa ekologi termasuk di

www.djpp.depkumham.go.id

Page 12: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 12

dalamnya stabilitas tata lingkungan, perlindungan keanekaragaman hayati, pelestarian dan pemanfaatan plasma nutfah dan pengaturan tata air dan udara. Dalam konteks sisi pembangunan lingkungan ini, peran kehutanan sangat nyata dalam lingkup regional/lokal, nasional dan global terkait dengan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Berdasarkan prinsip keutuhan, keterpaduan dan berkelanjutan, maka penyelenggaraan pembangunan kehutanan yang dituangkan dalam Renstra Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014 pada prinsipnya tetap melanjutkan kebijakan prioritas pembangunan kehutanan sebelumnya yang secara spesifik dirumuskan: 1) Pemantapan kawasan hutan, 2) Rehabilitasi hutan dan peningkatan daya dukung daerah aliran sungai (DAS), 3) Pengamanan hutan dan pengendalian kebakaran hutan, 4) Konservasi keanekaragaman hayati, 5) Revitalisasi pemanfaatan hutan dan industri kehutanan, 6) Pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan, 7) Mitigasi dan adaptasi perubahan iklim sektor kehutanan, dan 8) Penguatan kelembagaan kehutanan.

Kesinambungan penetapan sasaran pembangunan kehutanan tahun 2005-2009 menjadi pertimbangan penting dalam penetapan sasaran pembangunan tahun 2010-2014, yang merupakan bagian dari pelaksanaan periode kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025. Perumusan lingkup pembangunan kehutanan yang dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 ini, dilakukan berdasarkan arahan prioritas pembangunan nasional di sektor kehutanan dalam RPJMN Tahun 2010-2014. Guna menjawab permasalahan, tantangan dan isu-isu strategis dalam pengelolaan sumberdaya hutan di Indonesia, Kementerian Kehutanan melakukan restrukturisasi program dan kegiatan, untuk lebih memperjelas ukuran-ukuran kinerja yang ingin dicapai pada periode lima tahun kedepan, serta mempertajam prioritas-prioritas sasaran sesuai dengan embanan tugas dan fungsi Kementerian Kehutanan.

2. Alur Pikir dan Asumsi

Dalam rangka menjaga kesinambungan penetapan pencapaian hasil-hasil pembangunan di bidang kehutanan, maka proses penetapan sasaran pembangunan kehutanan tahun 2010-2014 diformulasikan dalam skema sebagaimana gambar di bawah.

Gambar 1. Skema Proses Perumusan Renstra Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014

Asumsi dasar yang menjadi kerangka pikir di atas adalah:

a. Kebijakan Nasional dalam RPJMN Tahun 2010-2014 menjadi acuan dalam perumusan Renstra Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014.

b. Renstra Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014 menjadi acuan seluruh unit/satuan kerja lingkup Kementerian Kehutanan dan satuan-satuan kerja perangkat daerah di bidang kehutanan.

c. Berdasarkan struktur organisasi Kementerian Kehutanan.

Capaian Target Renstra Kemenhut Th. 2005-2009

Renstra Kemenhut Th. 2005 - 2009

Gap Target Renstra Kemenhut Tahun 2010-2014

Permasalahan dan isu-isu strategis kehutanan

Evaluasi

Arahan kerangka pembangunan nasional: RPJMN Tahun 2010 -2014

www.djpp.depkumham.go.id

Page 13: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 13

d. Tersedia input proses khususnya sumberdaya manusia (SDM) pelaksana dan dana/anggaran. e. Ketersediaan regulasi untuk mendukung struktur program dan kegiatan yang akan

dilaksanakan.

3. Sistematika Renstra Tahun 2010-2014

Ruang lingkup isi Renstra Kementerian Kehutanan adalah sebagai berikut:

KATA PENGANTAR, merupakan pengantar umum Menteri Kehutanan.

BAB I. PENDAHULUAN, merupakan penjelasan secara garis besar dari materi Renstra. Bab ini memuat Landasan Pembangunan Kehutanan, Posisi dan Ruang Lingkup Pembangunan Kehutanan, Alur Penyusunan dan Asumsi dasar, dan Sistematika Renstra Tahun 2010-2014. Selanjutnya disajikan kondisi saat ini untuk menetapkan kondisi yang diinginkan dalam lima tahun mendatang berdasarkan embanan tugas dan fungsi unit kerja Kementerian Kehutanan saat ini, pencapaian Renstra Tahun 2005-2009, serta permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan kehutanan. Guna penetapan visi, misi, sasaran serta kebijakan, maka dilakukan analisis strategis terhadap kondisi yang telah diuraikan di atas.

BAB II. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN TAHUN 2010-2014. Bab ini menyajikan perumusan Kementerian Kehutanan dalam melaksanakan embanan dalam lima tahun kedepan, yang dimulai dari penetapan pernyataan visi sebagai wujud keinginan yang hendak dicapai, dan pilihan cara mencapai visi berupa pernyataan misi, serta perumusan sasaran strategis yang merupakan indikator kinerja utama pencapaian Renstra Kementerian Kehutanan dalam lima tahun kedepan sampai dengan akhir tahun 2014.

BAB III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI. Bagian ini menguraikan arahan kebijakan nasional berupa prioritas pembangunan nasional dan pembangunan bidang, serta arahan kebijakan Kementerian Kehutanan yang diawali dengan perumusan kebijakan prioritas yang dilanjutkan dengan perumusan program dan kegiatan serta indikator kinerja utama sebagai sasaran masing-masing program dan kegiatan tersebut.

BAB IV. PENUTUP, merupakan gambaran umum kondisi pelaksanaan Renstra Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014, serta arah dari dokumen Renstra dalam tugas dan fungsi Kementerian Kehutanan.

LAMPIRAN, yang merupakan matriks/tabulasi rencana strategis Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014.

B Kondisi Saat Ini

1. Kawasan, Ekosistem dan Pemanfaatan Sumberdaya Hutan

Undang-undang Nomor 41 tahun 1999 menyebutkan bahwa hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan yang berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. Selanjutnya disebutkan pula bahwa kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. Undang-Undang mengamanatkan bahwa hutan merupakan karunia dan amanah Tuhan Yang Maha Esa yang dianugerahkan kepada bangsa Indonesia, merupakan kekayaan yang dikuasai Negara, memberikan manfaat serbaguna bagi umat manusia, karenanya wajib disyukuri, diurus, dan dimanfaatkan secara optimal, serta dijaga kelestariannya untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, bagi generasi sekarang maupun generasi mendatang. Mandat tersebut merupakan landasan

www.djpp.depkumham.go.id

Page 14: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 14

konstitusi dalam pengurusan dan pemanfaatan hutan di Indonesia yang tercantum di dalam undang-undang tentang kehutanan tersebut.

Saat ini kawasan hutan di Indonesia meliputi areal kurang lebih seluas 136,88 juta hektar, termasuk kawasan konservasi perairan. Sebagai negara yang terletak pada kawasan tropis dunia, hutan Indonesia yang berdasarkan penelitian terdiri dari 15 formasi hutan dimana sebagian besar didominasi oleh tipe hutan hujan tropis. Hutan tropis Indonesia dikenal sebagai tempat megadiversity sehingga menjadi pusat konsentrasi keragaman hayati, baik di daratan maupun perairan. Hutan di Indonesia adalah habitat bagi kurang lebih 38.000 jenis tumbuhan termasuk 27.500 spesies tumbuhan berbunga (10% dari tumbuhan berbunga di dunia, yang separuhnya merupakan jenis endemik Indonesia), 515 spesies mamalia (12% jenis mamalia dunia), 511 spesies reptilia (7,3% dari jenis reptilia dunia), 270 spesies amphibia, 1.531 jenis burung (17% spesies burung dunia), 2.827 jenis binatang tak bertulang, kupu-kupu sebanyak 121 spesies (44% jenis endemik), serta lebih dari 25% spesies ikan air laut dan air tawar di dunia. Disamping itu, Indonesia memiliki tumbuhan palma sebanyak 477 spesies (47% endemik) dan kurang lebih 3.000 jenis spesies tumbuhan penghasil bahan berkhasiat obat. Diantara berbagai jenis tumbuhan dan satwa di atas beberapa diantaranya merupakan jenis-jenis yang baru ditemukan, terutama di kawasan-kawasan hutan di daerah Papua.

Untuk melindungi spesies tumbuhan dan satwa liar dari ancaman kepunahan yang merupakan bagian dari konservasi sumberdaya alam, pemerintah telah menetapkan 58 jenis tumbuhan dan 236 jenis satwa yang terancam punah dan harus dilakukan perlindungan, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis dan Tumbuhan dan Satwa. Dalam upaya menangani perdagangan tumbuhan dan satwa yang mendekati kepunahan, Indonesia telah menandatangani konvensi CITES dan mendaftarkan sebanyak 1.053 jenis tumbuhan dan 1.384 jenis satwa dalam Appendix I dan II.

Dalam rangka mempertahankan ekosistem dan keanekaragaman-hayatinya, sampai dengan tahun 2005, pemerintah telah menetapkan kawasan konservasi daratan dan laut sebanyak 535 unit yang hingga tahun 2009 terdapat sebanyak 527 unit kawasan konservasi daratan dan laut, meliputi 50 unit Taman Nasional (TN), 118 unit Taman Wisata Alam (TWA), 22 unit Taman Hutan Raya (Tahura), 14 unit Taman Buru (TB), 248 unit Cagar Alam (CA), dan 75 unit Suaka Margasatwa (SM). Untuk kawasan konservasi laut telah ditetapkan sebanyak 7 unit Taman Nasional, 5 unit Cagar Alam, 2 unit Suaka Margasatwa, dan 14 unit Taman Wisata Alam. Pengurangan jumlah unit kawasan konservasi tersebut dikarenakan adanya penyerahan 8 unit kawasan konservasi laut kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan yang meliputi Taman Wisata Alam Laut (TWAL) Kepulauan Pieh, TWAL Gili Ayer Gili Meno Gili Trawangan (Gili Matra), TWAL Kapoposang, Cagar Alam Laut (CAL) Banda, CAL Aru Tenggara, SML Kepulauan Raja Ampat, SML Kepulauan Panjang, dan TWAL Padaido.

Tercatat sampai dengan tahun 2004, lahan yang kritis di seluruh wilayah Indonesia seluas 30,19 juta ha, meliputi kategori kritis seluas 23,31 juta ha dan sangat kritis seluas 6,89 juta ha. Sebagian lahan kritis di atas berada pada daerah aliran sungai (DAS) prioritas yang perlu segera dilakukan rehabilitasi, dimana dari 458 DAS prioritas diantaranya 282 DAS merupakan prioritas I dan II.

Uraian berkenaan dengan konteks lingkungan di atas, sangat erat kaitannya dengan tujuan pembangunan milenium (millennium development goals/MDGs) Indonesia, dimana sektor kehutanan termasuk dalam tujuan pembangunan milenium ketujuh, yaitu “memastikan kelestarian lingkungan”. Dalam tujuan tersebut ditetapkan target ke-9 yakni “memadukan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dengan kebijakan dan program nasional serta mengembalikan sumberdaya lingkungan yang hilang”. Pada target tersebut terdapat indikator yang terkait langsung dengan sektor kehutanan, meliputi: 1) rasio luas kawasan tertutup pepohonan terhadap luas daratan, dan 2) rasio luas kawasan tertutup pepohonan berdasarkan luas kawasan hutan,

www.djpp.depkumham.go.id

Page 15: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 15

kawasan lindung dan kawasan konservasi dan hutan rakyat terhadap luas daratan, yang merupakan bagian dari indikator hijau (green indicator). Pada tataran global, Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki hutan tropis terluas, terlibat secara aktif dalam pembahasan instrumen kehutanan global yang menetapkan kewajiban dan peluang negara anggota di berbagai konvensi internasional, baik yang secara hukum mengikat (legally binding) maupun yang tidak mengikat (non legally binding). Yang secara hukum mengikat meliputi Convention on Biological diversity (CBD), United Nation Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), dan United Nation Convention to Combat Desertification (UNCCD). Sedangkan yang secara hukum tidak mengikat antara lain Rio Declaration, Forest Principle (authoritative Statement of Principles for A Global Consensus on Management, Conservation, and Sustainable Development), Agenda 21 tentang rencana komprehensif program pembangunan berkelanjutan memasuki abad 21, dimana masalah kehutanan di elobarasi pada Bab XI mangatasi deforestasi (combating deforestation). Peran strategis instrumen kehutanan global tersebut adalah untuk mengamankan kepentingan nasional dalam penyusunan kesepakatan kebijakan dan standar internasional dalam rangka pengelolaan sumberdaya hutan serta sebagai referensi penyusunan kebijakan dan standar pengelolaan hutan nasional yang selaras dan sejalan dengan kehutanan global, yang pada giliriannya menjadi basis kesepakatan kerjasama internasional di bidang kehutanan.

Berkaitan dengan pemanfaatan sumberdaya hutan, memasuki era tahun 1970, yang merupakan periode awal pembangunan lima tahunan nasional, Indonesia menjadi salah satu negara penghasil kayu tropis komersial di dunia. Dalam pemanfaatan kayu tersebut tercatat kurang lebih 120 famili tumbuhan yang terdiri dari 267 spesies sebagai penghasil komoditas kayu. Disamping itu, Indonesia dikenal juga sebagai penghasil terbesar komoditas rotan di dunia. Dalam konteks pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (HHBK), terdapat beberapa jenis produk yang merupakan komoditas penting perdagangan seperti terpentin, gondorukem/getah damar, jelutung, tengkawang, kemiri, sutera alam, gaharu, sarang burung walet, berbagai jenis tanaman obat dan rempah, serta berbagai jenis lain komoditas perdagangan, baik di dalam negeri maupun ekspor.

Pemanfaatan kayu yang dimulai pada tahun 1967 yang didorong dengan diterbitkannya undang-undang tentang Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), telah menempatkan sektor kehutanan sebagai penggerak ekonomi nasional. Indonesia telah merebut pasar ekspor kayu tropis dunia yang diawali dengan ekspor kayu bulat/log. Sejalan dengan berkembangnya industri pengolahan kayu yang sangat pesat sejak ditetapkan kebijakan larangan ekspor kayu bulat tahun 1985, Indonesia menjadi negara pengekspor kayu gergajian, kayu lapis dan produk industri kayu lainnya. Selama tahun 1992-1997 tercatat perolehan devisa negara sebesar US$.16,0 milyar sebagai sektor penghasil devisa kedua setelah minyak dan gas bumi. Pada tahun 2003, ekspor hasil hutan tercatat sebesar US$.6,6 milyar atau sekitar 37% dari ekspor non migas.

Selanjutnya penerimaan negara dari sektor kehutanan yang berasal dari dana reboisasi (DR), provisi sumberdaya hutan (PSDH), iuran hak pengusahaan hutan (IHPH) termasuk hutan tanaman industri (HTI), ekspor satwa, denda pelanggaran, pungutan pariwisata alam, pada tahun 1999 mencapai Rp.3,3 trilyun. Kondisi penerimaan tersebut menurun menjadi Rp.2,72 trilyun pada tahun 2003 sejalan dengan pengurangan jatah tebangan dari hutan alam, termasuk penurunan luasan areal pemanfaatan hasil hutan kayu. Meskipun penerimaan negara dibidang kehutanan pada beberapa tahun terakhir relatif sama, namun tidak sebesar dibandingkan dengan penerimaan ketika tingkat produksi kayu sebelumnya yang sangat besar. Akan tetapi kegiatan perekonomian dari usaha-usaha dibidang kehutanan masih tetap memberikan kontribusi penting khususnya pada pembangunan di daerah penghasil kayu dan hasil hutan lainnya. Kondisi selanjutnya, meskipun produksi kayu bulat dari hutan alam cenderung tetap rendah pada beberapa tahun terakhir, namun produksi kayu dari hutan tanaman dan hutan rakyat serta hasil hutan bukan kayu menunjukan peningkatan yang cukup baik.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 16: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 16

Terkait dengan kondisi industri kehutanan, pada tahun 2003 terdapat 1.881 unit industri, terdiri dari 1.618 unit sawmill dengan kapasitas intake sebesar 11,05 juta m3, 107 unit playmill dengan kapasitas intake sebesar 9,43 juta m3, 6 unit pulpmill dengan kapasitas intake sebesar 3,98 juta m3, 78 industri blockboard dengan kapasitas sebesar 2,08 juta m3, dan 73 unit industri pengolahan kayu lainnya dengan kapasitas sebesar 3,15 juta m3. Terhadap angka kebutuhan bahan baku berdasarkan kapasitas terpasang industri kehutanan, kondisi saat ini menunjukan adanya ketimpangan antara kebutuhan tersebut dengan kemampuan penyediaan bahan baku dari produksi kayu bulat. Kondisi ini antara lain mendorong terjadinya pencurian kayu di hutan negara, serta menurunnya kinerja industri yang menyebabkan antara lain menurunnya dan bahkan penghentian produksi oleh beberapa industri pengolahan hasil hutan.

Dengan kondisi sumberdaya hutan yang secara kualitas semakin menurun, maka esensi pembangunan kehutanan dalam 20 tahun kedepan dimulai dari awal periode Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), adalah mengoptimalkan pemanfaatan potensi yang masih ada, melalui penerapan secara ketat kaidah-kaidah pengelolaan hutan lestari, termasuk mencegah laju kerusakan, serta melakukan percepatan rehabilitasi hutan dan lahan yang telah terdegradasi guna memulihkan fungsi dan/atau meningkatkan produktivitasnya.

Sejalan dengan upaya-upaya pembinaan masyarakat di dalam dan sekitar hutan, dari 220 juta penduduk Indonesia (tahun 2003), 48,8 juta orang diantaranya tinggal di pedesaan sekitar kawasan hutan, dan kurang lebih 10,2 juta secara struktural termasuk kategori miskin/tertinggal. Penduduk tersebut sebagian bermata pencaharian langsung dari hutan yang ada disekitarnya, sedangkan yang bekerja disektor swasta kurang lebih 3,4 juta orang. Secara tradisi, pada umumnya masyarakat yang bermata pencaharian langsung dari hutan melakukan pemanfaatan berbagai jenis produk-produk hasil hutan, baik kayu maupun non kayu seperti damar, gaharu, rotan dan lebah madu.

Upaya untuk meningkatkan kondisi sosial masyarakat di dalam dan sekitar hutan yang dilakukan pemerintah antara lain melalui Pembangunan Masyarakat Desa Hutan (PMDH) oleh para pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan (IUPHH)/Hak Pengusahaan Hutan (HPH) di luar Pulau Jawa dan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) di Pulau Jawa, serta bentuk pemberdayaan masyarakat lainnya seperti melalui kegiatan hutan kemasyarakatan, hutan rakyat dan hutan desa.

2. Pencapaian Renstra Tahun 2005-2009

Pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan-kegiatan yang ditetapkan dalam Renstra Kementerian Kehutanan Tahun 2005-2009 menjadi salah satu acuan dalam penetapan sasaran program dan kegiatan-kegiatan dalam Renstra Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014. Disamping itu, Renstra Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014 disusun dengan mengacu pada kerangka arah kebijakan dan strategi, utamanya terhadap prioritas pembangunan nasional yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014, serta berbagai persoalan permasalahan di bidang kehutanan, isu-isu dan lingkungan strategis kehutanan kedepan.

Realisasi pelaksanaan pembangunan kehutanan yang dituangkan dalam Renstra Kementerian Kehutanan Tahun 2005-2009 merupakan gambaran pencapaian pelaksanaan 5 (lima) kebijakan prioritas pembangunan kehutanan, yang telah dijabarkan lebih lanjut di dalam berbagai program dan kegiatan-kegiatan pembangunan Kementerian Kehutanan. Gambaran umum pencapaian kegiatan Kehutanan dalam pelaksanaan Renstra Tahun 2005-2009 adalah sebagai berikut:

Pemberantasan Pencurian Kayu di Hutan Negara dan Perdagangan Kayu Illegal

Implementasi kebijakan di atas ditempuh melalui 2 (dua) program, yaitu 1) Program Pemantapan Keamanan Dalam Negeri, dan 2) Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 17: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 17

Program Pemantapan Keamanan Dalam Negeri, yang merupakan salah satu fungsi ketertiban dan keamanan, dimaksudkan untuk meningkatkan keamanan kawasan hutan dan hasil hutan guna menjamin hak-hak negara dan masyarakat atas manfaat sumberdaya hutan. Kegiatan yang dilaksanakan pada program ini meliputi pengamanan hutan yang lebih ditekankan pada penguatan kelembagaan pengamanan hutan dan operasi-operasi pengamanan hutan.

Penguatan kelembagaan pengamanan hutan meliputi aspek pengembangan kemampuan personil pengamanan hutan baik personil pemerintah maupun pengembangan partisipasi masyarakat dalam pengamanan hutan. Sampai dengan pertengahan tahun 2009 tercatat jumlah polisi kehutanan (Polhut) sebanyak 7.519 orang, terdiri dari yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) pusat sebanyak 3.025 orang dan 4.494 orang adalah PNS pemerintah daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota). Sebanyak 1.000 orang dari personil Polhut tersebut telah dilakukan peningkatan kemampuan dan kapasitasnya untuk menjadi personil Satuan Polisi Kehutanan Reaksi Cepat (SPORC). Basis kerja satuan ini terdapat pada 11 brigade di 11 provinsi yang rawan kejahatan kehutanan, yaitu Brigade Kanguru di Provinsi Papua, Brigade Kasuari di Provinsi Papua Barat, Brigade Anoa di Provinsi Sulawesi Selatan, Brigade Enggang di Provinsi Kalimantan Timur, Brigade Kalaweit di Provinsi Kalimantan Tengah, Brigade Bekantan di Provinsi Kalimantan Barat, Brigade Elang di DKI Jakarta, Brigade Siamang di Provinsi Sumatera Selatan, Brigade Harimau di Provinsi Jambi, Brigade Beruang di Provinsi Riau, dan Brigade Macan Tutul di Provinsi Sumatera Utara. Dari jumlah personil SPORC di atas, telah dilakukan penegakan disiplin akibat melakukan tindakan pelanggaran kepada sebanyak 51 orang personil.

Meskipun Brigade SPORC tersebut berada pada 11 provinsi, namun fungsional tugasnya dapat dilakukan secara lintas provinsi sesuai dengan eskalasi kebutuhan pengamanan hutan dan hasil hutan. Disamping pembentukan satuan khusus, satuan pengamanan hutan Polhut ”reguler” senantiasa tetap ditingkatkan kemampuannya melalui pembinaan serta pendidikan dan pelatihan (diklat), baik diklat untuk aspek kepolisian maupun diklat teknis dan administrasi kehutanan yang relevan dengan tugas dan fungsinya.

Untuk terus memperkuat upaya-upaya perlindungan hutan, dalam periode tahun 2005-2009, telah dilakukan rekruitmen Polhut sebanyak 572 orang. Sedangkan untuk tugas-tugas penyidikan atas tindak pidana kejahatan di bidang kehutanan, sampai dengan akhir tahun 2009 terdapat 1.656 orang tenaga Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui pelatihan, penyegaran, magang di kantor Polisi, bimbingan teknis dan supervisi serta pembentukan Forum Komunikasi PPNS di 7 provinsi. PPNS tersebut secara aktif melakukan tugas-tugas penyidikan dan utamanya ditempatkan pada satuan-satuan kerja di lingkup Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA).

Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Polhut termasuk SPORC dan PPNS telah diadakan peningkatan sarana prasarana pengamanan, antara lain berupa kendaraan operasional patroli roda-4 sebanyak 193 unit, kendaraan operasional patroli roda-2 sebanyak 549 unit, speed boat sebanyak 29 unit, perahu karet sebanyak 19 unit, kapal patroli cepat (36 meter) sebanyak 1 unit, pesawat ultra ringan sebanyak 8 unit, senjata api sebanyak 3.700 pucuk terdiri dari senjata api laras pendek sebanyak 500 pucuk dan laras panjang sebanyak 3.000 pucuk serta molot sebanyak 200 pucuk.

Guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya perlindungan dan pengamanan hutan, sampai dengan tahun 2009 telah dibentuk 40 unit pengaman hutan swakarsa (Mansyarakat Mitra Polhut/MMP). Kepada para personil pada unit-unit MMP tersebut telah diberikan kegiatan pembinaan termasuk pendidikan dan pelatihan, yang tugas dan fungsinya lebih ditekankan pada aspek pengamanan preventif dan persuasif.

Ditingkat lapangan, pengamanan hutan dilakukan melalui berbagai operasi pengamanan baik yang bersifat preventif maupun represif. Operasi pengamanan preventif dilakukan utamanya melalui

www.djpp.depkumham.go.id

Page 18: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 18

kegiatan patroli pengamanan. Sedangkan kegiatan-kegiatan pengamanan represif telah dilakukan operasi reguler dan operasi gabungan terutama di provinsi-provinsi yang rawan pencurian kayu dengan melibatkan anggota Polhut termasuk SPORC, PPNS dan anggota Kepolisian. Untuk kegiatan pro yustisia, dalam kurun waktu tahun 2005-2008 telah dilakukan penyidikan dan pemberkasan lengkap sebanyak 3.423 kasus atas tindakan illegal logging, perambahan, perdagangan illegal tumbuhan dan satwa liar (TSL), kebakaran, dan penambangan illegal, diantaranya sebanyak 1.802 kasus telah dilimpahkan kepada pengadilan dengan status berkas lengkap (P.21). Sedangkan vonis pengadilan telah dijatuhkan untuk sebanyak 970 kasus. Khusus penanganan kasus illegal logging, dari tahun 2005–2009 terdapat sebanyak 3.083 kasus, diantaranya 1.491 kasus sudah berstatus berkas lengkap (P. 21) dan telah dilimpahkan ke pengadilan. Sedangkan yang telah mendapatkan penjatuhan vonis pengadilan adalah sebanyak 578 kasus.

Dalam rangka meningkatkan dukungan pengamanan hutan dan pemberantasan illegal logging, upaya-upaya pembinaan kelembagaan dilakukan antara lain melalui kerjasama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Badan Karantina Pertanian, Pusat Karantina Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementeraian Keuangan, dan Direktorat Jenderal Lembaga Pemasyarakat Kementerian Hukum dan HAM, serta aparat pengamanan fungsional yaitu Polri, TNI AL dan Kejaksaan baik di tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/kota. Kerjasama kelembagaan utamanya meliputi kegiatan-kegiatan tukar menukar informasi, operasi pengamanan, pembinaan kemampuan personil dan penanganan perkara. Dalam skala internasional, penanggulangan kejahatan yang bersifat transnasional, telah dilakukan diplomasi antar negara serta kerjasama antara pemerintah dengan non pemerintah, antara lain kerjasama bilateral tentang pemberantasan illegal logging, kerjasama regional, dan kerjasama internasional.

Program kedua untuk implementasi kebijakan prioritas Pemberantasan Pencurian Kayu di Hutan Negara dan Perdagangan Kayu Illegal adalah Pemantapan Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan. Pelaksanaan program ini dimaksudkan untuk meningkatkan upaya-upaya penertiban peredaran hasil hutan melalui pelaksanaan penatausahaan hasil hutan (PUHH) guna menjamin hak-hak negara atas hasil hutan. Kegiatan yang dilakukan pada program ini adalah Pengendalian Peredaran Hasil Hutan. Sedangkan upaya-upaya strategis yang dilakukan pada tahun 2005-2009 adalah:

a. Pembuatan dan pengendalian distribusi dokumen Surat Keterangan Sahnya Kayu Bulat (SKSKB) di seluruh provinsi (33 provinsi). Sebelum diberlakukannya Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.55/Menhut-II/2007, rata-rata setiap tahun diadakan pencetakan blanko dokumen SKSHH sebanyak 2 juta set. Dengan diberlakukannya peraturan tersebut, maka kebutuhan pencetakan blanko dokumen SKSHH berupa SKSKB menjadi berkurang, dan dialihkan tugas dan tanggung jawabnya kepada perusahaan pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu-Hutan Alam (IUPHHK-HA) dan Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu-Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) untuk mencetak sendiri dokumen Faktur Angkutan Kayu Bulat (FAKB), Faktur Angkutan Kayu Olahan (FAKO), Faktur Angkutan Hasil Hutan Bukan Kayu (FAHHBK) dan Surat Angkutan Lainnya (SAL), berdasarkan prinsip self assesment untuk melakukan pengangkutan kayu bulat, olahan dan hasil hutan bukan kayu (HHBK). Untuk pengangkutan kayu milik rakyat digunakan dokumen legalitas berupa blanko dokumen Surat Keterangan Angkutan Asal Usul Kayu (SKAU), dimana sejak tahun 2006 dokumen tersebut dicetak oleh Kementerian Kehutanan. Namun setelah diterbitkannya Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.51/Menhut-II/2007, sejak tahun 2008 dokumen SKAU dicetak dan didistribusikan oleh Dinas Kehutanan Provinsi.

b. Pembuatan dan operasionalisasi sistem informasi penatausahaan hasil hutan (PUHH) dan iuran kehutanan secara on-line antara perusahaan pemegang ijin, instansi kehutanan mulai dari kabupaten, provinsi sampai dengan nasional. Dalam jangka panjang sistem PUHH akan

www.djpp.depkumham.go.id

Page 19: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 19

disempurnakan dengan pengembangan sistem informasi PUHH/PSDH-DR on-line yang telah dibangun sejak tahun 2006. Pada tahun 2007 sistem ini dikembangkan dengan dilengkapi handheld, barcode printer dan pita barcode yang ditempatkan di sejumlah IUPHHK-HA. Sesuai Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 45/Menhut-II/2009, sejak tanggal 1 September 2009 sistem informasi (SI) PUHH on-line wajib dilakukan oleh semua IUPHHK-HA dengan jumlah annual allowable cut (ACC) sebanyak 60.000 m3 atau lebih.

c. Pembentukan dan penyegaran tenaga teknis penguji dan pengawas penguji hasil hutan baik kayu maupun non kayu melalui pendidikan dan pelatihan, serta pembinaan tenaga teknis pengujian, baik dari unsur masyarakat, perusahaan, dan pengawas penguji pada instansi kehutanan di tingkat kabupaten/kota, provinsi dan pusat. Sejak diterbitkannya Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 58/Menhut-II/2008 tanggal 24 September 2008 tentang Kompetensi dan Sertifikasi Tenaga Teknis Pengelolaan Hutan Produksi Lestari sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6 Tahun 2007 jo. PP Nomor 3 Tahun 2008, sampai dengan September 2009 telah dikeluarkan nomor register Tenaga Teknis (Ganis) sebanyak 1.216 orang dan Pengawas Tenaga Teknis (Wasganis) Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) sebanyak 1.932 orang.

d. Pengawasan pengukuran dan pengujian atas seluruh hasil hutan berupa kayu bulat, kayu olahan dan non kayu di seluruh provinsi (33 provinsi)

e. Penyempurnaan peraturan perundang-undangan di bidang penata-usahaan hasil hutan.

Revitalisasi Sektor Kehutanan Khususnya Industri Kehutanan

Kebijakan prioritas Revitalisasi Sektor Kehutanan Khususnya Industri Kehutanan Tahun 2005-2009 dilaksanakan melalui Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan. Sedangkan kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam program ini adalah Pengelolaan hutan produksi yang tidak dibeban hak/ijin pemanfaatan, Pengembangan pengelolaan pemanfaatan hutan alam, Pengembangan hutan tanaman dan hutan tanaman rakyat (HTR), dan Restrukturisasi industri primer kehutanan.

Terkait dengan pelaksanaan kegiatan pengelolaan hutan produksi yang tidak dibebani hak/ijin pemanfaatan, telah dilakukan upaya-upaya dalam rangka penyiapan areal hutan produksi yang tidak dibebani hak/ijin pemanfaatan tersebut untuk dapat dikelola dalam bentuk unit-unit pemanfaatan. Disamping itu, telah dilakukan penyusunan rancangan kawasan-kawasan hutan produksi untuk dikelola dalam kesatuan pengelolaan hutan produksi (KPHP).

Untuk pelaksanaan kegiatan pengembangan pengelolaan pemanfaatan hutan alam, sampai dengan Desember 2008 terdapat 308 unit ijin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan produksi alam (IUPHHK-HA) dengan areal kerja seluas 26.171.601 hektar (ha). Dibandingkan dengan kondisi bulan yang sama pada tahun 2007, jumlah unit IUPHHK-HA tersebut menurun sebanyak 16 unit (4,9%) dengan penurunan areal kerja seluas 2.099.442 ha (7,4%).

Dari jumlah unit dan luasan areal kerja IUPHHK-HA di atas, pada periode tahun 2004-2008 tingkat poduksi kayu bulat rata-rata sebesar 5,18 juta m3 per tahun. Sedangkan produksi kayu bulat dari tebangan lainnya (pemanfaatan kayu dan ijin sah lainnya) rata-rata sebanyak 2,90 juta m3 per tahun. Secara keseluruhan tingkat rata-rata produksi kayu bulat dari hutan produksi alam adalah sebesar 8,07 juta m3 per tahun. Guna meningkatkan produktivitas dari hutan alam produksi melalui sistem tebang pilih tanam Indonesia (TPTI), maka sampai dengan tahun 2008 telah dilakukan sistem silvikultur intensif (Silin) di 25 lokasi IUPHHK-HA dengan areal seluas 52,3 ribu ha. Selain dengan pengembangan sistem Silin, pembinaan hutan produksi alam bekas tebangan telah dilakukan penanaman pengayaan pada areal seluas 16,9 ribu ha. Terkait dengan rangkaian kegiatan pengembangan pemanfaatan hutan produksi alam oleh pemegang IUPHHK di atas, jumlah investasi kumulatif sampai dengan tahun 2008 adalah sebesar Rp.11,67 trilyun, yaitu berdasarkan 155 unit pemegang IUPHHK yang menyampaikan laporan investasi.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 20: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 20

Untuk kegiatan pembinaan pengembangan hutan tanaman industri (HTI), sampai dengan tahun 2008 terdapat 227 unit ijin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu hutan tanaman (IUPHHK-HT)/HTI dengan areal kerja seluas 10,04 juta ha, terdiri dari kategori Surat Keputusan (SK) unit HTI definitif sebanyak 165 unit dengan luas 7,15 juta ha, SK sementara sebanyak 32 unit dengan luas 633,68 ribu ha, dan SK pencadangan sebanyak 30 unit dengan luas 2,25 juta ha. Untuk tahun 2009 diharapkan terdapat 32 unit HTI SK sementara dengan luas 633,68 ribu ha yang ditetapkan sebagai SK definitif. Dengan luasan areal izin tersebut, tingkat produksi kayu bulat dari HTI pada tahun 2008 adalah sebesar 24,51 juta m3, sedangkan dalam 5 tahun terakhir rata-rata produksi adalah sebesar 15,77 juta m3. Nilai investasi pembangunan HTI sampai dengan tahun 2008 dari 32 unit perusahaan pemegang IUPHHK-HT/HTI yang melaporkan investasinya adalah sebesar Rp.12,05 trilyun.

Gambar 2. Produksi kayu bulat hutan alam dan hutan tanaman (juta m3)

Guna meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat serta pengembangan produksi hasil hutan kayu, telah dikembangkan pola hutan tanaman rakyat (HTR) yang dilaksanakan oleh masyarakat/ kelompok masyarakat termasuk koperasi di luar badan usaha milik swasta (BUMS) dan badan usaha milik negara (BUMN). Sampai dengan akhir tahun 2009, diharapkan terdapat pencadangan areal HTR seluas 149,28 ribu ha. Investasi berupa penyaluran dana kredit bergulir untuk pembangunan HTI (masyarakat) dan HTR akan dilakukan oleh Badan Layanan Umum (BLU) Kementerian Kehutanan.

Berkenaan dengan kegiatan industri pengolahan hasil hutan, sampai dengan tahun 2008 terdapat 227 unit industri pengolahan kayu dengan kapasitas terpasang lebih dari 6.000 m3/tahun. Total kapasitas izin produksi dari unit-unit industri tersebut adalah sebanyak 23,40 juta m3/tahun. Dari kegiatan industri pengolahan kayu tersebut terdapat penyerapan tenaga kerja langsung kurang lebih sebanyak 205,3 ribu orang, Sedangkan kumulatif nilai investasinya adalah kurang lebih sebesar Rp.16,56 trilyun.

Gambaran tingkat produksi kayu olahan dalam negeri rata-rata per tahun berdasarkan tingkat produksi tahun 2008 adalah:

a. Kayu lapis : 3.353.479 m3 b. Veeneer : 427.257 m3 c. Kayu gergajian : 530.688 m3 d. Pulp : 4.784.733 ton e. Chipswood : 278.320 m3

Tingkat produksi ini menunjukkan kecenderungan sejak tahun 2004, kecuali produksi pulp.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 21: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 21

Gambar 3. Rata-rata produksi 3 jenis kayu olahan utama dalam negeri (ribu m3)

Dari tingkat produksi industri pengolahan di atas, jumlah volume dan nilai ekspor masing-masing komoditas pada tahun 2008, adalah:

a. Kayu lapis sebanyak 1.250.947 ton, dengan nilai ekspor sebesar US$.2.055.526.139 b. Veeneer sebanyak 11.482 ton, dengan nilai ekspor sebesar US$.30.096.339 c. Kayu gergajian sebanyak 50.917 ton, dengan nilai ekspor sebesar US$.55.301.908 d. Particleboard sebanyak 4.244 ton, dengan nilai ekspor sebesar US$.1.140.930 e. Pulp sebanyak 2.436.869 ton, dengan nilai ekspor sebesar US$. 1.425.342.204 f. Chipwood sebanyak 95.024 ton, dengan nilai ekspor sebesar US$. 6.192.515

Rehabilitasi Hutan dan Konservasi Sumberdaya Alam

Sampai dengan tahun 2004, lahan kritis di seluruh wilayah Indonesia tercatat seluas 30,19 juta ha, meliputi kategori kritis seluas 23,31 juta ha dan sangat kritis seluas 6,89 juta ha. Sedangkan dalam 3 tahun terakhir laju degradasi hutan, yang meliputi deforestrasi dan degradasi fungsi tercatat rata-rata seluas 1,08 juta ha per tahun, menurun dari kurang lebih rata-rata 2,8 juta ha per tahun pada priode akhir tahun 1990-an dan memasuki era tahun 2000-an.

Berkaitan dengan kegiatan-kegiatan konservasi sumberdaya alam, sampai saat ini terdapat kawasan hutan konservasi seluas 27,2 juta ha, atau kurang lebih 20% dari luas kawasan hutan di Indonesia. Pemanfaatan kawasan konservasi lebih banyak diarahkan pada pemanfaatan “produk” jasa dari ekosistem hutan, yang secara garis besar berupa:

a. Jasa penyediaan untuk menghasilkan berbagai komoditas kebutuhan manusia termasuk obat-obatan, sumber genetik, air, dll,

b. Jasa pengaturan untuk menjaga kualitas iklim, udara, air, erosi dan mengontrol berbagai aspek biologis di muka bumi,

c. Jasa kultural dalam membentuk identitas budaya, hubungan sosial, peninggalan pusaka, wisata, dll, dan

d. Jasa pendukung dalam membentuk formasi tanah, produk oksigen, habitat, dan siklus mineral.

Pelaksanaan dari kebijakan prioritas Rehabilitasi dan Konservasi Sumberdaya Hutan dilakukan melalui dua program, yaitu Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumberdaya Alam, dan Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumberdaya Alam ditujukan untuk meningkatkan fungsi dan daya dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) melalui kegiatan pengelolaan DAS yang utamanya berupa pemantapan perencanaan, monitoring dan evaluasi, koordinasi dan sinkronisasi tata guna lahan DAS, serta peningkatan kelembagaan pengelolaan DAS. Sedangkan Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya

www.djpp.depkumham.go.id

Page 22: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 22

Alam diarahkan untuk meningkatkan upaya-upaya konservasi melalui kegiatan perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan sumberdaya alam.

Dalam kaitannya dengan pengelolaan DAS, pada tahun 2008 telah disusun rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan DAS. Implementasi pelaksanaan Peraturan Pemerintah tersebut, akan disusun Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan DAS Terpadu yang akan ditetapkan dengan Peraturan Menteri Kehutanan. Berdasarkan pedoman tersebut dalam tahun 2009 akan disusun Rencana Pengelolaan DAS terpadu untuk 36 unit DAS Prioritas. Secara keseluruhan, diharapkan sebanyak 108 unit DAS Prioritas di Indonesia dapat diselesaikan penyusunan rencana Pengelolaan DAS terpadunya sampai dengan akhir tahun 2014.

Dalam rangka pemulihan kondisi dan fungsi lahan-lahan kritis, khususnya pada DAS prioritas, sejak tahun 2003 telah dicanangkan Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Gerhan). Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sampai dengan tahun 2008 adalah penanaman pada kawasan hutan (reboisasi) seluas 906.969 ha. Sedangkan kegiatan rehabilitasi lahan di luar kawasan hutan melalui kegiatan penghijauan telah dilakukan pembuatan hutan rakyat seluas 1.102.912 ha dan penghijauan lingkungan pada lahan-lahan publik seperti sekolah, turus jalan, mesjid, taman kota, telah dilakukan penanaman sebanyak 504,2 juta bibit pohon. Dalam rangka kampanye menanam guna meningkatkan peran serta masyarakat dalam Gerhan, telah dilakukan penanaman dengan tema “Indonesia Menanam”, dan “Wanita Menanam dan Memelihara Pohon”, serta penanaman oleh instansi pemerintah, swasta dan kelompok-kelompok/lembaga-lembaga masyarakat, dengan realisasi penanaman sampai dengan tahun 2008 sebanyak 108,95 juta bibit pohon. Disamping itu, guna memulihkan kerusakan lahan pasca kegiatan penambangan telah dilakukan upaya reklamasi lahan bekas tambang seluas 21.380 ha. Dengan demikian, secara keseluruhan dalam upaya rehabilitasi hutan dan lahan melalui kegiatan reboisasi, penghijauan dan reklamasi, sejak tahun 2003 telah dilakukan penanam pada areal seluas 2.009.881 ha.

Berkenaan dengan kegiatan konservasi sumberdaya hutan telah dilaksanakan kegiatan-kegiatan dalam Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam, berupa pengendalian kebakaran hutan dan lahan, pengeloaan taman nasional termasuk taman nasional model dan kawasan konservasi lainnya, pengelolaan keanekaragaman hayati, dan pengembangan jasa lingkungan dan wisata alam. Dalam rangka penanggulangan kebakaran hutan, pemantauan di seluruh Indonesia pada tahun 2005 terdeteksi sebanyak 40.197 titik api (hotspot), tahun 2006 sebanyak 146.264 hotspot atau mengalami peningkatan yang tajam sebesar 263%, tahun 2007 terdeteksi sebanyak 37.909 hotspot atau menurun kembali secara tajam dibandingkan dengan tahun 2006. Sedangkan untuk tahun 2008 terdeteksi sebanyak 30.616 hotspot atau turun lagi dari tahun 2007. Namun demikian pada kondisi tahun 2009 terdeteksi sebanyak 39.463 hotspot, atau terdapat kenaikan dari tahun sebelumnya yang diakibatkan terjadi musim kemarau yang lebih panjang di Indonesia. Berdasarkan angka tahunan titik api dari tahun 2000-2009, rata-rata jumlah hotspot dalam 5 tahunan untuk tahun 2000-2004 adalah sebanyak 40.492 titik, sedangkan untuk tahun 2005-2009 adalah sebanyak 58.890 titik. Secara umum di seluruh Indonesia hotspot terdeteksi sebagian besar berada pada lahan-lahan di luar kawasan hutan atau sebanyak 77,39%, sedangkan yang berada dalam kawasan hutan sebanyak 22,61%, termasuk di kawasan konservasi terdeteksi sebanyak 2,28%.

Jumlah tahunan hotspot sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim tahunan, yaitu kondisi tahun kering atau tahun basah. Gambar 4 di bawah menunjukan jumlah titik api tahunan dalam 10 tahun terakhir, dimana jumlah titik api terbanyak terdapat pada tahun 2006 yang menunjukan tahun terkering dalam 10 tahun terakhir. Selain dipengaruhi oleh tingkat kekeringan, intensitas titik api dan kejadian kebakaran hutan dan lahan sangat dipengaruhi oleh upaya-upaya pengendalian pada tatanan pencegahan melalui langkah-langkah preventif seperti deteksi dini dan upaya persuasif kepada masyarakat.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 23: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 23

Gambar 4. Keadaan hotspot tahun dan rata-rata 5 dalam tahunan dalam 10 tahun terakhir

Upaya pengendalian kebakaran lahan dan hutan dilakukan melalui peningkatan kapasitas dan pemantapan kelembagaan brigade pengendalian kebakaran hutan Manggala Agni, pencegahan kebakaran hutan, dan pemadaman kebakaran hutan yang dilakukan pada daerah-daerah rawan kebakaran hutan. Kegiatan peningkatan kapasitas dan pemantapan kelembagaan antara lain dibentuknya Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan (Manggala Agni) di 10 provinsi rawan kebakaran, yaitu provinsi Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, dengan jumlah personil sebanyak 1.560 orang. Dengan adanya pembentukan daerah operasi (Daops) baru Manggala Agni di Kabupaten Pasir Provinsi Kalimantan Timur, saat ini terdapat kekuatan Manggala Agni mencapai 1.590 orang. Untuk operasionalisasi unit Manggala Agni tersebut telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang tersebar di 30 Daops pada 10 Provinsi daerah rawan kebakaran. Selain itu telah terbentuk Manggala Agni di Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) dan Balai Taman Nasional (BTN) yang kawasannya sering terjadi kebakaran di 21 unit pelaksana teknis (UPT) dengan jumlah regu sebanyak 42 unit, dan jumlah personil 630 orang, serta di Perum Perhutani sebanyak 60 orang. Disamping itu telah dibentuk 4 unit Regu Pasukan Gajah yang terlatih yang dapat dioperasionalkan untuk kegiatan-kegiatan pengendalian kebakaran.

Untuk meningkatkan efektivitas penekanan jumlah hotspot telah dilakukan kegiatan pencegahan kebakaran melalui peningkatan peran serta dan pemberdayaan masyarakat, yang sampai dengan tahun 2009 telah terbentuk Masyarakat Peduli Api (MPA) sebanyak 5.157 orang. Keberadaan MPA tersebut adalah sebagai pendukung Brigade Manggala Agni dalam pengendalian kebakaran lahan dan hutan di 8 lokasi Daops pada 30 unit BKSDA dan BTN yang kawasannya rawan kebakaran. Selanjutnya telah dilakukan pembuatan unit-unit percontohan Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB) dengan memanfaatkan material yang sering dibakar untuk diproses menjadi kompos dan briket arang yang telah dikembangkan di 8 lokasi, yaitu Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi, dan Jawa Tengah. Untuk penyebarluasan informasi dan peningkatan kesadaran pencegahan kebakaran hutan dan lahan telah dilakukan kampanye dan penyuluhan melalui media masa di radio dan televisi serta penyebaran leaflet, banner, spanduk, booklet dan lain-lain. Guna mengintensifkan kesiapan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan telah dilakukan koordinasi dengan para pihak, menjelang musim kemarau dan kegiatan bimbingan teknis pencegahan kebakaran lahan dan hutan

www.djpp.depkumham.go.id

Page 24: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 24

yang dilakukan di perusahaan pemegang ijin usaha dibidang kehutanan (IUPHHK hutan alam dan hutan tanaman/HTI), dengan sekaligus melakukan pendataan dan monitoring terhadap kepedulian dan kesiap-siagaan dari masing-masing perusahaan.

Dalam upaya pemadaman kebakaran, Brigade Manggala Agni telah menjadi tumpuan dan andalan dimana pada setiap kejadian kebakaran lahan dan hutan, brigade tersebut telah menunjukan peran aktif dalam upaya pemadaman. Hal tersebut merupakan kontribusi yang nyata dengan mengingat tugas pokok dan fungsi Manggala Agni adalah melakukan pengendalian kebakaran di kawasan konservasi. Dukungan pemadaman melalui udara dilakukan dengan pengeboman air dengan helikopter dan pembuatan hujan buatan. Upaya tersebut dilaksanakan melalui kerjasama antara lain dengan pihak Polri, BNPB, BPPT, Pemda dan Para Pihak dari unsur swasta. Berdasarkan hasil evaluasi, operasi pemadaman yang paling efektif adalah memberikan dukungan untuk penguatan pemadaman darat (ground force), sedangkan patroli udara dengan helikopter Polri cukup efektif untuk membuat unsur ”takut dan jera” kepada para pembakar lahan dan hutan.

Dalam rangka pengelolaan kawasan konservasi, sampai dengan pertengahan tahun 2009 telah dilakukan pengelolaan pada 50 unit taman nasional dengan luas 16,33 juta hektar (ha), cagar alam sebanyak 248 unit (4,5 juta ha), suaka margasatwa sebanyak 75 unit (5,1 juta ha), taman wisata alam sebanyak 118 unit (750 ribu ha), taman buru 14 unit (225 ribu ha), dan taman hutan raya 22 unit (344 ribu ha), yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara lain pemantapan kelembagaan berupa pembentuk 21 taman nasional model melalui Surat Keputusan Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Nomor SK.128/IV-Sek/HO/2006 tanggal 25 Juli 2006, yaitu untuk Taman Nasional (TN) Gunung Leuser, TN Gunung Kerinci Seblat, TN Way Kambas, TN Bukit Barisan Selatan, TN Ujung Kulon, TN Kepulauan Seribu, TN Gunung Gede Pangrango, TN Gunung Halimun Salak, TN Bromo Tengger Semeru, TN Meru Betiri, TN Alas Purwo, TN Bali Barat, TN Gunung Rinjani, TN Komodo, TN Kelimutu, TN Tanjung Putting, TN Betung Kerihun, TN Wakatobi, TN Lore Lindu, TN Bunaken, dan TN Wasur. Selanjutnya sedang diproses pembentukan unit kesatuan pengelolaan hutan konservasi (KPHK) sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007, yaitu 10 unit Taman Nasional (TN), yaitu TN Berbak, TN Ujung Kulon, TN Gunung Halimun Salak, TN Tanjung Puting, TN Kutai, TN Meru Betiri, TN Alas Purwo, TN Bali Barat, TN Gunung Rinjani, dan TN Bunaken.

Untuk percepatan pengelolaan kawasan konservasi yang lebih efektif telah dilaksanakan kegiatan restorasi ekosistem dikawasan konservasi yang berlokasi di TN Sembilang, TN Gede Pangrango, TN Gunung Halimun Salak, TN Bromo Tengger Semeru, TN Ciremai dan TN Manupeu Tanah Daru. Selain itu dilaksanakan program penghapusan utang melalui skema Debt for Nature Swap (DNS) yang saat ini telah memasuki tahun ke-III dengan Lokasi di TN Gunung Leuser, TN Kerinci Seblat dan TN Bukit Barisan Selatan. Nilai pinjaman yang akan dikonversi dengan program tersebut adalah sebesar 12,5 juta Euro, dengan ketentuan Pemerintah Indonesia menyediakan dana sebesar 50% dari nilai hutang tersebut atau sebesar 6,25 juta Euro untuk kegiatan selama 5 tahun (2007-2011). Realisasi DNS sampai dengan tahun 2008 (tahun ke dua) adalah sebesar Rp.26,5 millyar dari Rp.42 milyar pagu yang telah ditetapkan. Selanjutnya saat ini sedang dalam proses program penghapusan hutang pada sebesar USD.19,6 juta yang akan dilaksanakan dengan mekanisme Trust Fund dengan melibatkan lembaga sosial masyaralkat (LSM) sebagai fasilitator program tersebut. Untuk mempertahankan kawasan konservasi di “jantung” Kalimantan telah dilaksanakan inisiatif kerjasama 3 (tiga) negara yaitu Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darusalam melalui program Heard of Boneo (HoB) yang dokumennya telah ditandatangani pada tanggal 12 Februari 2007, dengan tujuan utama untuk mempertahankan keberlanjutan manfaat salah satu hutan tropis terbaik di dunia yang masih tersisa di Kalimantan untuk kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang. Terkait dengan pengelolaan lahan gambut yang berkelanjutan di Kalimantan Tengah, sedang disusun rencana aksi pengelolaan konservasi sebagai tindak lanjut dari penerbitan Peraturan

www.djpp.depkumham.go.id

Page 25: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 25

Menteri Kehutanan Nomor P.55/Menhut-II/2008 tentang Rencana Induk Rehabilitasi dan Konservasi Kawasan Pengembangan Lahan Gambut di Kalimantan Tengah.

Berkenaan dengan pengelolaan keanekaragaman hayati telah dilakukan kegiatan antara lain penerapan Sistem Manajemen Mutu dalam mendukung Program Good Governance melalui perolehan sertifikat ISO 9001:2000 pada bulan Pebruari 2008. Hasil tersebut adalah berdasarkan hasil audit eksternal pihak ketiga badan registrar yang mempunyai reputasi internasional. Dalam kaitannya dengan kegiatan pengembangan konservasi jenis dan genetik telah dilaksanakan pelepas-liaran satwa liar dilindungi/endemic ke habitat alamnya dari hasil penangkaran, sitaan, rampasan atau penyerahan langsung dari masyarakat, seperti jalak bali (Leucopsar rotchildii) yang merupakan hasil penangkaran di habitat alaminya di TN Bali Barat sebanyak 92 ekor, kura-kura leher ular (Chelodina miccordi) hasil penangkaran di habitat alaminya di Pulau Rote sebanyak 46 ekor, owajawa (Hylobathes moloch) ke habitat alaminya di TN Gunung Gede Pangrango, translokasi 5 ekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan 1 ekor dari Jambi, yang “terlibat” konflik dengan manusia, ke TN Bukit Barisan Selatan. Selain itu telah dilakukan pengembalian orangutan yang dibawa keluar negeri secara illegal sebanyak 53 ekor dari Thailand, 4 ekor dari Malaysia, dan 2 ekor dari Vietnam, pengembalian 1 ekor anak orangutan sumatera hasil breeding di Perth Zoo Australia, pengembalian 1 ekor anak badak Sumatera (Dicherorhinus sumatrensis) hasil breeding dari Cincinnati Zoo Amerika Serikat ke Sumatra Rhino Sanctuary di TN Way Kambas, pelepasliaran 1 ekor macan tutul yang “berkonflik” dalam kawasan hutan lindung di wilayah Kabupaten Pandeglang, dan pelepasliaran burung elang jawa hasil penyerahan dari masyarakat di kawasan TN Gunung Gede Pangrango.

Guna meningkatkan kapasitas pengelolaan konservasi jenis dan genetik, telah disusun Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) 2007-2017 yang telah ditetapkan dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.42/Menhut-II/2007), Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Gajah Sumatera dan Gajah Kalimantan 2007-2017 (Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.44/Menhut-II/2007), Strategy and Action Plan for The Conservation of Rhinos in Indonesia 2007-2017 (Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.43/Menhut-II/2007), Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Orangutan Indonesia 2007-2017 (Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.53/Menhut-IV/2007), Strategi Konservasi Curik/Jalak Bali (Keputusan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Nomor SK.150/IV/Set-3/2007). Sementara itu dengan adanya fakta di lapangan dimana sering terjadi konflik antara manusia dan satwa liar yang menimbulkan kerugian harta benda maupun keselamatan jiwa manusia dan atau satwa liar, telah disusun Pedoman Penanggulangan Konflik Antara Manusia dan Satwa Liar melalui Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.48/Menhut-II/2008.

Dalam kaitan dengan pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar (TSL), sampai dengan 2009 tercatat sejumlah 316 perusahaan penangkar TSL, terdiri atas 124 unit penangkaran ikan arwana, 31 unit penangkaran buaya, 30 unit penangkaran burung, 53 unit penangkaran/transplantasi karang hias, 3 unit penangkaran moluska, 17 unit penangkaran tumbuhan, 31 unit penangkaran reptil, 20 unit penangkaran mamalia, dan 9 unit penangkaran insekta. Guna penyelamatan satwa liar, telah dilakukan pelestarian eksitu satwa-satwa yang dilindungi di 36 unit lembaga konservasi (3 unit taman safari, 6 unit kebun binatang, 2 unit museum zoologi, 14 unit taman satwa dan 11 taman satwa khusus). Dari kegiatan pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar telah dilakukan ekspor dengan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang menunjukan peningkatan setiap tahunnya, yaitu tahun 2005 sebesar Rp.171.159.219,-, tahun 2006 sebesar Rp.2.382.735.790,-, tahun 2007 sebesar Rp.2.629.838.120,-, tahun 2008 sebesar Rp. 2.263.629.160,- dan tahun 2009 (hingga oktober 2009) sebesar Rp.3.769.632.000,-. Penarikan PNBP tersebut didasarkan pada harga patokan TSL yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan.

Dalam rangka pengembangan pariwisata alam, sampai dengan pertengahan tahun 2009 terdapat 25 unit Izin Pengusahaan Pariwisata Alam (IPPA) yang berada pada 9 (sembilan) unit kawasan

www.djpp.depkumham.go.id

Page 26: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 26

taman nasional, 15 unit berada di kawasan taman wisata alam, dan 1 unit berada di kawasan taman buru. Sedangkan yang masih dalam tahap pengajuan permohonan ijin berjumlah 12 pemohon, dan yang dalam tahap izin prinsip berjumlah 15 pemohon. Dari kegiatan pengembangan pariwisata alam dimaksud, dalam tahun 2008 telah diperoleh penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang berasal dari tiket masuk kunjungan wisatawan sebesar Rp.6,42 milyar. Jumlah tersebut meningkat sebesar 25% dibandingkan dengan penerimaan tahun 2007, dan akan terus ditingkatkan sejalan dengan peningkatan kapasitas pengembangan pariwisata alam. Dari kegiatan pariwisata alam, selain dapat memberikan manfaat kepada negara berupa PNBP, kegiatan tersebut telah memberikan manfaat ganda terhadap penerimaan daerah dan penerimaan masyarakat secara luas sebagai manfaat ganda jasa wisata alam yang memacu tumbuhnya jasa-jasa lainnya seperti jasa transportasi, hotel dan penginapan, makanan/minuman, industri khususnya kerajinan, dan lain-lain bentuk jasa, yang keseluruhannya merupakan nilai langsung dan tidak langsung kegiatan pariwisata alam. Guna meningkatkan kapasitas pengelolaan pariwasata alam tersebut akan terus dilakukan pengembangan potensi pariwisata termasuk sarana dan prasarana, serta kapasitas pengelolaan khususnya promosi wisata.

Terkait dengan pengelolaan hutan secara terpadu melalui peningkatan pemanfaatan jasa lingkungan hutan yang berpotensi mendukung pembangunan kehutanan berkelanjutan (sustainable forest management) baik secara ekonomi, sosial maupun lingkungan, perlu melibatkan berbagai stakeholders diantaranya kader konservasi, kelompok pecinta alam dan kelompok swadaya masyarakat/kelompok profesi. Gambaran mitra bina cinta alam saat ini adalah jumlah kader konservasi sebanyak 38.319 orang, kelompok pencinta alam sebanyak 1.317 unit, dan kelompok swadaya masyarakat/kelompok profesi 84 kelompok, dimana mereka berperan sebagai inisiator, motivator, fasilitator, dan dinamisator upaya konservasi sumberdaya alam hutan dan ekosistem setempat.

Perkembangan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam perspektif konservasi sumberdaya alam berupa pembinaan masyarakat desa di sekitar kawasan konservasi, saat ini terdapat sebanyak 2.931 desa dengan jumlah warga sebanyak kurang lebih 1,6 juta orang. Guna pengembangan pemberdayaan masyarakat tersebut telah dibangun 132 Model Desa Konservasi, terdiri dari 77 desa binaan Balai Taman Nasional (BTN) dan 55 desa di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat di Dalam dan Sekitar Kawasan Hutan

Jumlah desa yang berhubungan dengan kawasan hutan saat ini tercatat sebanyak 31.957 desa, yang terdistribusi di dalam kawasan hutan sebanyak 1.305 desa (4,08%), tepi kawasan hutan sebanyak 7.943 (24,86%) dan di sekitar kawasan hutan sebanyak 22.709 (71,06%). Provinsi terbanyak untuk desa di dalam kawasan hutan adalah Kalimantan Tengah (sebanyak 208 desa), dan Jawa Tengah (sebanyak 1.581 desa di tepi kawasan hutan dan 6.795 desa di sekitar kawasan hutan).

Kegiatan yang dilakukan untuk mendukung kebijakan prioritas Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Di Dalam dan Sekitar Kawasan Hutan, dilakukan melalui kegiatan pengembangan dan pemberdayaan perekonomian masyarakat melalui pengembangan hutan kemasyarakatan, hutan rakyat, hutan desa, dan pengembangan desa konservasi. Selanjutnya peningkatan usaha perekonomian masyarakat dilakukan melalui pengembangan komoditas kehutanan berupa kayu dan non kayu/hasil hutan bukan kayu (HHBK) seperti rotan, getah-getahan, buah-buahan, umbi-umbian, serta usaha jasa pariwisata alam.

Dalam rangka pengembangan hutan kemasyarakatan (HKm) sampai dengan tahun 2008 telah dilakukan pengembangan pengelolaan HKm berupa penetapan dan pemberian ijin areal HKm

www.djpp.depkumham.go.id

Page 27: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 27

sebanyak 57 unit dengan areal seluas 8,8 ribu ha, fasilitasi kemitraan, fasilitasi masyarakat dalam pengelolaan HKm, serta fasilitasi pembentukan kelompok tani HKm. Usaha masyarakat di bidang kehutanan serta sejalan dengan upaya rehabilitasi lahan di luar kawasan hutan (penghijauan), telah dibuat hutan rakyat (HR) seluas 86,32 ribu ha yang dilakukan oleh 864 unit kelompok tani. Guna meningkatkan penguatan kapasitas kelembagaan kelompok tani dalam pengelolaan HR telah dilakukan peningkatan keterampilan petani dalam bentuk pelatihan dan penyuluhan masyarakat, pendampingan dan pembinaan kelompok tani HR sebanyak 360 unit, pembuatan rancangan model kemitraan sebanyak 40 unit, pembuatan HR seluas 22,86 ribu ha. Terkait dengan pengembangan hutan desa, telah dilakukan fasilitasi pengelolaan hutan desa untuk 1 unit lembaga, penetapan areal kerja hutan desa seluas 2,36 ribu ha, dan fasilitasi kemitraan hutan desa sebanyak 1 unit. Sedangkan dalam kaitannya dengan kegiatan pengembangan hasil hutan bukan kayu (HHBK) telah dibentuk sentra HHBK sebanyak 10 unit, penetapan HHBK unggulan sebanyak 6 jenis, fasilitasi produksi HHBK sebanyak 10 unit, penguatan kelembagaan petani HHBK, dan pengembangan kemitraan industri dan petani HHBK, serta mendorong pengembangan industri pengolahan HHBK.

Kegiatan pengembangan ekonomi masyarakat yang terkait dengan kegiatan usaha pemanfaatan hutan produksi telah dilakukan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) serta kegiatan bina desa hutan yang dilakukan melalui kemitraan dengan perusahaan pengelola dan pemegang ijin pemanfaatan hutan produksi. Terkait dengan kegiatan konservasi sumberdaya alam telah dilakukan pengembangan desa konservasi sebanyak 132 unit. Sedangkan guna memberikan akses masyarakat terhadap usaha ekonomi dibidang kehutanan termasuk aspek permodalannya pada Kementerian Kehutanan telah dibentuk Badan Layanan Umum (BLU) yang akan memberikan fasilitasi kelembagaan serta permodalan kepada masyarakat dalam pengembangan hutan tanaman industri (HTI) dan hutan tanaman rakyat (HTR). Untuk kegiatan tersebut, mulai tahun 2008 pada BLU telah menyediakan dana usaha sebesar Rp.1,4 trilyun dan untuk tahun 2009 akan ditingkatkan menjadi sebesar Rp.1,7 trilyun.

Pemantapan Kawasan Hutan

Implementasi kebijakan prioritas pembangunan yang kelima yaitu Pemantapan Kawasan Hutan yang dilaksanakan melalui Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan dan Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup. Kegiatan-kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan adalah pengukuhan dan penatagunaan kawasan hutan dan pembentukan wilayah pengelolaan dan perubahan kawasan hutan dengan kegiatan utama pembangunan kesatuan pengelolaan hutan (KPH). Sedangkan kegiatan-kegiatan yang merupakan pelaksanaan Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup, meliputi pengembangan rencana dan statistik kehutanan, inventarisasi hutan dan pengembangan informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup serta perencanan dan pembinaan prakondisi pengelolaan hutan.

Dalam rangka penetapan kawasan hutan, sampai dengan akhir tahun 2008 telah diselesaikan kajian terhadap perubahan kawasan hutan di 12 provinsi dan penyusunan draft peta penunjukkan kawasan hutan sebanyak 8 provinsi, yaitu Riau dan Kalimantan Tengah serta 6 provinsi pemekaran. Sedangkan provinsi-provinsi yang belum dilakukan penyelesaian paduserasi dan penunjukkan kawasan hutan diharapkan dapat diselesaikan dalam tahun 2009. Untuk kegiatan penataan batas kawasan hutan, realisasi pembuatan tata batas dari tahun 2004 sampai dengan 2008 adalah sepanjang 2.340 km. Secara kumulatif sampai dengan triwulan III tahun 2009, pelaksanaan tata batas kawasan hutan yang telah dilaksanakan seluruhnya adalah sepanjang + 219.606 km atau 77,91% dari target sepanjang 282.873 km. Pelaksanaan tata batas diprioritaskan pada kawasan hutan konservasi, hutan lindung dan wilayah-wilayah yang rawan konflik serta perambahan kawasan hutan.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 28: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 28

Berkenaan dengan penggunaan kawasan hutan untuk kegiatan di luar kehutanan, dalam tahun 2008 telah dilakukan penelaahan dan memberikan pertimbangan teknis sebanyak 30 unit lokasi. Jumlah tersebut meningkat 30,4% dibanding kegiatan yang sama pada tahun 2007. Sedangkan penyelesaian kompensasi penggunaan kawasan hutan dalam tahun 2008 telah dilakukan penyelesaian administrasi pada 109 lokasi atau 40% dari jumlah permohonan. Untuk tahun 2009 diharapkan dapat dilakukan penyelesaian kompensasi penggunaan lahan di 10 lokasi, identifikasi areal tambang untuk batubara, biji besi dan emas di 3 kabupaten, dan penelaahan penggunaan kawasan hutan di 10 lokasi.

Untuk pelepasan kawasan hutan, hingga tahun 2007 dilakukan pelepasan untuk pemukiman transmigrasi sebanyak 256 unit (956,7 ribu ha) dan tahap ijin prinsip pelepasan sebanyak 436 unit dengan areal seluas 605,20 ribu ha. Sedangkan untuk areal usaha budidaya perkebunan telah diterbitkan keputusan pelepasan kawasan hutan sebanyak 12 unit (228,2 ribu ha) dan tahap pencadangan sebanyak 11 unit seluas 93,3 ribu Ha.

Dalam rangka alih fungsi kawasan hutan, dalam tahun 2008 telah dilakukan pengkajian terpadu pada 8 lokasi, dan penyelesaian tukar menukar kawasan hutan untuk kegiatan pembangunan di luar kehutanan sebanyak 19 lokasi. Disamping itu, telah dilakukan penanganan permasalahan hukum bidang keplanologian kehutanan di 32 lokasi. Guna mengharmoniskan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan proses penggunaan kawasan hutan, dilakukan pemutakhiran dan rekonsiliasi data dengan pihak-pihak terkait melalui rapat koordinasi dan konsultasi.

Guna meningkatkan kapasitas dan pemantapan pengelolaan kawasan hutan dan sebagai implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan, telah dilakukan proses pembentukan kesatuan pengelolaan hutan (KPH) khususnya Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) dan Kesatuan Pengelolaan hutan Produksi (KPHP) di seluruh Indonesia kecuali DKI dan wilayah kerja Perum Perhutani di Pulau Jawa. Sedangkan untuk Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK), telah dimulai penyiapan rumusan kebijakan untuk transformasi unit-unit taman nasional menjadi KPHK. Progres pelaksanaan kegiatan sampai dengan tahun 2008 adalah pembuatan Rancang Bangun KPH sebanyak 23 provinsi, arahan pencadangan KPH (KPHP dan KPHL) oleh Badan Planologi Kehutanan sebanyak 15 provinsi, pengusulan penetapan wilayah KPH (KPHP dan KPHL) oleh Gubernur kepada Menteri Kehutanan sebanyak 4 provinsi, dan penetapan wilayah KPH oleh Menteri Kehutanan sebanyak 1 (satu) provinsi. Hingga tahun 2009, diharapkan dapat diselesaikan pembuatan rancang bangun KPH (sebanyak 27 provinsi), arahan pencadangan KPH (KPHP dan KPHL) sebanyak 27 provinsi, pengusulan penetapan wilayah KPH (KPHP dan KPHL) sebanyak 28 provinsi dan penetapan wilayah KPH oleh Menteri Kehutanan sebanyak 28 provinsi.

Implementasi pembangunan KPH di lapangan ditempuh melalui pendekatan pembangunan KPH model yang pada hakekatnya merupakan KPH persiapan menuju KPH yang operasional. Target pembangunan KPH model dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 adalah satu unit di tiap provinsi atau sebanyak 23 unit di 22 provinsi (khusus Provinsi Kalimantan Selatan terdapat 2 unit KPH) yang terdiri dari KPHK sebanyak 2 unit, KPHL 6 unit dan KPHP 15 unit. Dalam tahun 2009 akan diselesaikan pembangunan KPH model sebanyak 5 unit di 5 provinsi yang terdiri dari KPHL sebanyak 1 unit dan KPHP 4 unit.

Untuk mendukung keseluruhan kegiatan-kegiatan pengelolaan hutan telah dilakukan pengembangan informasi sumberdaya hutan tingkat nasional, tingkat wilayah dan tingkat unit pengelolaan, penyediaan data dasar antara lain berupa input dan updating data spasial, pembuatan peta tematik serta pengembangan database pengukuhan kawasan hutan, dan pembangunan jaringan sistem informasi kehutanan.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 29: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 29

Pendukung Kebijakan Prioritas

Dalam rangka meningkatkan kapasitas pelaksanaan 5 (lima) kebijakan prioritas pembangunan kehutanan di atas, telah dilakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka mendukung pelaksanaan kebijakan dimaksud berupa penyelenggaraan tata administrasi pemerintahan, pengembangan SDM, penelitian dan pengembangan, serta pengawasan dan pengendalian. Aspek-aspek penyelenggaraan dukungan pelaksanaan kebijakan prioritas tersebut dilaksanakan melalui Program Penerapan Kepemerintahan Yang Baik, Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara, Program Penelitian dan Pengembangan Iptek, dan Program Pendidikan Kedinasan.

Bagian dari pelaksanaan Program Penerapan Kepemerintahan Yang Baik adalah pelaksanaan tugas-tugas rutin administrasi tata kepemerintahan berupa pembinaan dan pengembangan pegawai serta operasionalisasi perkantoran pada seluruh unit kerja di lingkup Kementerian Kehutanan. Kegiatan-kegiatan lain yang merupakan fungsi pemerintahan umum antara lain pengelolaan barang milik negara, pengelolaan administrasi keuangan, penyelenggaraan perencanaan, monitoring dan evaluasi, penyempurnaan dan pengembangan peraturan perundangan-undangan serta organisasi, penyelenggaraan kerjasama internasional, pengembangan informasi kehutanan, pengendalian pembangunan kehutanan, serta pengembangan dan pembinaan standardisasi kehutanan dan lingkungan.

Untuk menciptakan penyelenggaraan tata kelola administrasi pemerintahan dan pembangunan di lingkup Kementerian Kehutanan, dalam tahun 2008 telah dilakukan audit kinerja dan audit khusus. Disamping itu, telah dilakukan review laporan keuangan dan tindak lanjut hasil audit.

Upaya-upaya dalam rangka penyediaan paket Iptek baik berupa informasi ilmiah dan teknologi terapan, untuk opsi masukan pembuatan kebijakan maupun perbaikan dalam berbagai aspek pengelolaan hutan, dilakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penelitian dan pengembangan (litbang) kehutanan. Pencapaian kegiatan litbang kehutanan tahun 2008 antara lain berupa penyediaan produk Iptek untuk peningkatan kualitas hutan produksi, rehabilitasi lahan kritis, reklamasi lahan bekas tambang, peningkatan kualitas dan produksi hutan tanaman melalui bioteknologi dan pemuliaan tanaman hutan, pengelolaan DAS, pengelolaan kawasan konservasi dan pelestarian keanekaragaman hayati, pengembangan hutan rakyat, budidaya dan pemanfaatan HHBK, teknologi pengolahan hasil hutan, pemanfaatan jasa hutan terutama air dan karbon, serta informasi ilmiah yang terkait dengan dinamika ekosistem hutan dan sifat dasar hasil hutan. Guna memasyarakatkan hasil-hasil litbang kehutanan serta meningkatkan kualitas hasil litbang, dalam tahun 2008 telah dilakukan gelar teknologi, pameran, publikasi ilmiah, kerjasama kelitbangan, serta sertifikasi manajemen mutu organisasi dan laboratorium.

Dalam rangka memperkuat kapasitas masyarakat dalam pengelolaan hutan telah dilakukan upaya-upaya peningkatan pengetahuan, keterampilan serta sikap melalui kegiatan penyuluhan kehutanan. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2007 tentang Penyuluhan Pertanaian, Perikanan dan Kehutanan (PPK), sampai dengan tahun 2008 di tingkat provinsi telah terbentuk 21 unit Badan Koordinasi Penyuluhan, sedangkan di tingkat kabupaten/kota telah terbentuk Badan Penyuluhan pada 223 kabupaten/kota. Selain itu, untuk meningkatkan kapasitas penyuluhan, kepada seluruh pejabat fungsional Penyuluh Kehutanan diberikan biaya/dana operasional bulanan serta peningkatan sarana dan prasarana penyuluhan berupa kendaraan operasional roda 2 (motor) serta perangkat media penyuluhan.

Selanjutnya untuk meningkatkan kualitas SDM dalam pengelolaan hutan antara lain dilakukan melalui proses pendidikan dan pelatihan (diklat). Kegiatan diklat yang diselenggarakan oleh Kementerian Kehutanan ditujukan bagi pegawai Kementerian Kehutanan, pegawai kehutanan pada satuan kerja perangkat daerah kehutanan (provinsi dan kabupaten/kota), pegawai pada instansi pemerintah terkait di luar Kementerian Kehutanan, serta masyarakat yang menjadi para pihak pada

www.djpp.depkumham.go.id

Page 30: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 30

sektor kehutanan. Guna menyiapkan tenaga teknis terampil tingkat menengah, mulai tahun 2008 telah dirintis penyelenggaraan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kehutanan sebanyak 5 unit yang berlokasi di Pekanbaru Provinsi Riau, Kadipaten Provinsi Jawa Barat, Samarinda Provinsi Kalimantan Timur, Makassar Provinsi Sulawesi Selatan, dan Manokwari Provinsi Papua Barat.

C. Organisasi

Secara struktur Kementerian Kehutanan saat ini terdiri dari 7 unit eselon I-A, meliputi 1 unit Sekretriat Jenderal, 1 unit Inspektorat Jenderal, 4 unit Direktorat Jenderal, dan 1 unit Badan. Selain itu terdapat unit eselon I-B, terdiri dari 5 bidang Staf Ahli Menteri (SAM) dan 3 bidang Staf Khusus Menteri (SKM). Tiap unit eselon I-A membawahi beberapa unit eselon II-A, serta unit pelaksana teknis (UPT) setingkat unit eselon II-B dan III-A. Struktur organisasi jabatan unit eselon I lingkup Kementerian Kehutanan tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah.

Gambar 5. Struktur Organisasi Jabatan lingkup Kementerian Kehutanan

D. Permasalahan

Beberapa permasalahan yang dihadapi saat ini dan menjadi landasan dalam perumusan dan penetapan program, kegiatan dan sasaran/target dalam menetapkan indikator kinerja, adalah sebagai berikut:

1. Belum semua kawasan hutan baik batas luar maupun batas fungsi dilakukan tata batas. 2. Belum semua kawasan hutan dikelola dalam unit-unit pengelolaan, khususnya pada kawasan hutan

produksi dan hutan lindung di luar Pulau Jawa. 3. Tingginya gangguan keamanan hutan baik terhadap kawasan maupun hasil-hasilnya, termasuk

ancaman kebakaran hutan dan lahan. 4. Sebagian masyarakat belum memahami pentingnya upaya-upaya konservasi sumberdaya alam,

khususnya dalam konteks pelestarian jenis-jenis flora dan fauna serta lingkungan abiotiknya. 5. Lahan kritis termasuk kategori sangat kritis masih luas yang berdampak pada menurunnya daya

dukung DAS, terutama dalam kaitannya dengan sistem tata air dalam hubungannya dengan masalah bencana banjir, kekeringan dan tanah longsor.

6. Belum optimalnya pemanfaatan jasa lingkungan dan pariwata alam guna memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap konsumsi jasa hutan.

Menteri Kehutanan

Sekretaris Jenderal Inspektur Jenderal

Direktur Jenderal Perlindungan

Hutan dan Konservasi Alam

Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan

Perhutanan Sosial

Kepala Badan Penelitian dan

Pengembangan Kehutanan

Direktur Jenderal Bina Produksi

Kehutanan

Direktur Jenderal Planologi

Kehutanan

Staf Ahli Menteri (SAM) Kehutanan: 1. Bidang Perekonomian 2. Bidang Kelembagaan 3. Bidang Penanganan Perkara 4. Bidang Lingkungan Hidup 5. Bidang Kemitraan

Staf Khusus Menteri (SKM) Kehutanan: 1. Bidang Sosial 2. Bidang Pengamanan Hutan 3. Bidang Percepatan Revitalisasi

Kehutanan

www.djpp.depkumham.go.id

Page 31: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 31

7. Kesenjangan antara suply dan demand bahan baku industri kehutanan, khususnya kayu, yang belum secara optimal disediakan dari hutan tanaman industri dan hutan rakyat, disamping masih rendahnya efisiensi produksi industri hasil hutan.

8. Hasil hutan bukan kayu (HHBK) serta produk dari hutan rakyat dan hutan kemasyakatan secara struktur belum secara nyata mendorong pengembangan/pemberdayaan perekonomian masyarakat.

9. Minat investasi di bidang kehutanan yang kurang kondusif karena sering terhambat oleh permasalahan tenurial, tumpang tindih peraturan (pusat dengan daerah), dan kurangnya insentif permodalan, perpajakan dan retribusi.

10. Kurangnya data informasi kehutanan yang terintegrasi sesuai dengan kebutuhan para pihak. 11. Pengembangan Iptek kehutanan belum secara optimal menunjang untuk kebutuhan informasi

dalam menetapkan kebijakan dan operasionalisasi teknis pengelolaan hutan di lapangan. 12. Kapasitas kelembagaan kehutanan yang masih terbatas termasuk kapasitas (kualitas dan kuantitas)

sumberdaya manusia SDM, baik pada tatanan pemerintah terutama pemerintah kabupatan/kota, serta masyarakat khususnya yang berada di dalam dan sekitar kawasan hutan.

E. Kondisi Yang Diinginkan

Pada prinsipnya secara garis besar kondisi sumberdaya hutan yang diinginkan dalam lima tahun mendatang adalah makin membaiknya kualitas sumberdaya hutan dan meningkatnya manfaat hutan. Indikator membaiknya kualitas sumberdaya hutan adalah menurunnya deforestasi dan degradasi hutan serta terselenggaranya upaya-upaya rehabilitasi. Sedangkan indikator meningkatnya manfaat hutan ditandai dengan meningkatnya kontribusi hutan terhadap perekonomian nasional berupa pendapatan domestik bruto (PDB), penyediaan lapangan kerja dan kesempatan berusaha masyarakat, serta meningkatnya kualitas lingkungan hidup termasuk dalam konteks mitigasi dan adaptasi perubahan iklim global.

Berdasarkan kluster fungsi hutan, kondisi sumberdaya hutan serta kelembagaan yang diinginkan adalah:

Ekologi

1. Berkurangnya deforestasi sumberdaya hutan. 2. Kawasan hutan yang mantap melalui koordinasi dan sinkronisasi tata ruang, pengukuhan dan

opimalisasi tata guna hutan, antara lain dalam mendukung pembangunan infrastruktur. 3. Keberadaan dan penutupan hutan terjamin sesuai dengan fungsinya (konservasi, lindung dan

produksi), termasuk dalam kaitannya dengan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. 4. Proses ekosistem esensial berjalan optimal serta keanekaragaman hayati dan sumberdaya hutan

terjaga, serta terpulihkannya ekosistem hutan rawa dan gambut. 5. Menurunnya gangguan keamanan hutan dan hasil hutan serta berkurangnya kejadian kebakaran

hutan dan lahan. 6. Daerah aliran sungai (DAS) berfungsi secara optimal sehingga dapat mengurangi resiko bencana

alam berupa banjir, longsor dan kekeringan. 7. Kawasan hutan tetap yang dikelola oleh institusi permanen pada tingkat tapak.

Ekonomi

1. Kontribusi kehutanan terhadap pendapatan produk domestik bruto (PDB) dari hasil hutan kayu, bukan kayu dan jasa lingkungan meningkat secara proporsional dan bertahap.

2. Penyerapan tenaga kerja pada bidang pemanfaatan hutan, industri pengolahan hasil hutan, konservasi dan jasa lingkungan meningkat.

3. Pendapatan riil masyarakat yang berusaha dalam pemanfaatan produk dan jasa hutan dan kehutanan, terutama yang berada di dalam dan sekitar hutan semakin baik.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 32: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 32

4. Aneka usaha kehutanan oleh usaha kecil, menengah, koperasi dan masyarakat semakin luas, serta terjalin hubungan usaha besar, menengah, kecil, koperasi dan masyarakat yang makin harmonis dan terintegrasi.

5. Tercukupinya kebutuhan bahan baku industri kehutanan secara berkelanjutan. 6. Ekspor komoditas hasil hutan dan industri pengolahan hasil hutan terus meningkat.

Sosial

1. Manfaat hutan bagi masyarakat meningkat dan terdistribusi secara berkeadilan. 2. Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya hutan meningkat secara proporsional. 3. Akses masyarakat khususnya masyarakat lokal dan masyarakat adat secara proporsional

terakomodir. 4. Kualitas kesejahteraan masyarakat (kesehatan, pendidikan, perumahan, lingkungan, dll) di dalam

dan sekitar hutan semakin baik, termasuk dalam kaitannya dengan upaya-upaya percepatan pembangunan daerah tertinggal terutama di kawasan perbatasan.

Kelembagaan

1. Terwujudnya reformasi birokrasi pada Kementerian Kehutanan dan instansi kehutanan pemerintah daerah (provinsi, kabupaten, dan kota), sehingga organisasi berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan tugas dan fungsi yang menjadi embanannya.

2. Kelembagaan pengelolaan hutan pada tingkat lapangan dalam kesatuan pengelolaan hutan makin mantap.

3. Regulasi dan kebijakan cukup memadai dan berjalan efektif. 4. Lembaga non pemerintah menjadi bagian penting dalam pembangunan kehutanan. 5. Jejaring kerja terbangun secara memadai. 6. Sumberdaya manusia kehutanan pada sektor pemerintah dan masyarakat kualitasnya terus

meningkat. 7. Pengawasan dan pengendalian berjalan efektif. 8. Tersedia produk Iptek yang handal dalam pengelolaan hutan. 9. Tersedia dukungan sarana dan prasarana serta dana yang cukup dan profesional.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 33: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 33

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN TAHUN 2010-2014

A. Visi, Misi dan Tujuan

Hutan di Indonesia yang sangat luas merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa dan warisan kekayaan alam yang tak ternilai harganya. Karunia dan warisan ini perlu dikelola secara bijak, terencana, optimal dan bertanggung jawab sesuai dengan daya dukungnya, serta memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup guna menjamin pemanfaatan hutan berkelanjutan, yang ditujukan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat yang berkeadilan di masa kini dan masa mendatang. Pernyataan ini mengandung nilai-nilai yang menjadi asas pembangunan kehutanan sekaligus tujuan pemanfaatan sumberdaya hutan. Pemanfaatan sumberdaya hutan ini harus dilaksanakan berdasarkan rasionalitas dan optimalitas yang dilaksanakan secara bertanggung jawab guna menjamin kelestarian dan keseimbangan ekosistem, serta pembangunan berkelanjutan secara berkeadilan.

Hutan bukan hanya sekedar sekumpulan pepohonan yang mampu menyediakan kayu, akan tetapi sebagai ekosistem penyangga kehidupan. Hutan di Indonesia bukan saja sebagai penyangga kehidupan bagi masyarakat setempat, melainkan penyangga kehidupan bagi masyarakat seluruh bangsa, dan bahkan komunitas global. Hal tersebut dikarenakan hutan di Indonesia memiliki karakteristik yang tidak dimiliki oleh sumberdaya alam lainnya, antara lain:

1. Keanekaragaman sumberdaya hayati. Didalam hutan tropika terdapat beraneka ragam kehidupan yang secara bersama-sama membentuk mata rantai kehidupan yang bermanfaat bagi manusia. Berbagai macam species flora dan fauna serta sistem abiotik yang membentuk hutan, memberikan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan di muka bumi. Guna mempertahankan kelimpahan keanekaragaman hayati tersebut memerlukan ruang dalam luasan tertentu yang bukan saja untuk mencapai ukuran ekonomi (economies of size), tetapi juga agar mata rantai kehidupan dapat berjalan normal.

2. Keragaman peluang pemanfaatan. Hutan tropika yang dikenal sebagai mega diversity menyimpan banyak peluang manfaat dan menciptakan peluang usaha yang tidak terkira jumlahnya. Saat ini kemampuan kita untuk memanfaatkan kekayaan alam hutan Indonesia masih terbatas, sehingga masih lebih banyak lagi peluang pemanfaatan yang belum tergali, dan bahkan belum diketahui. Pengalaman memperlihatkan, bahwa kekenyalan usaha kehutanan adalah karena adanya keanekaragaman hayati. Pada mulanya pemanfaatan hasil hutan hanya berupa kayu yang bersifat komersial. Sejalan dengan kemajuan Iptek, jenis kayu-kayuan yang pada saat dulu belum memiliki nilai ekonomi atau sebagai lesser known species, saat ini memiliki nilai ekonomi tinggi atau sangat tinggi, dan bahkan hasil hutan bukan kayu serta berbagai satwa liar seperti kupu-kupu sampai dengan gajah, dan jasa lingkungan memberikan nilai ekonomi yang sangat besar. Oleh karena itu, keberadaan keanekaragaman hayati perlu dijamin guna kelangsungan pemanfaatan sumberdaya hutan bagi sebesar-besar kesejahteraan manusia.

3. Kepentingan antar generasi. Hutan bukanlah warisan dari generasi terdahulu kepada generasi sekarang, melainkan generasi masa kini “meminjam” kepada generasi mendatang. Oleh karena itu, generasi mendatang berhak mendapatkan warisan dengan kondisi hutan yang yang sama, bahkan lebih baik, dari generasi sekarang. Dengan demikian pemanfaatan sumberdaya hutan oleh generasi sekarang harus selaras dengan keperluan dan kepentingan generasi mendatang.

4. Memerlukan waktu yang panjang. Hutan merupakan salah satu sumberdaya alam yang dapat diperbaharui apabila pemanfaatannya tidak melampai daya dukungnya. Akan tetapi, untuk memulihkan nilai hutan yang sudah mengalami kerusakan memerlukan waktu yang relatif panjang. Lamanya waktu proses pemulihan ini menyebabkan tingginya resiko dan ketidakpastian untuk

www.djpp.depkumham.go.id

Page 34: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 34

mendapatkan investasi. Terlebih lagi manakala faktor keterpencilan menjadi pertimbangan investasi karena pada umumnya hutan-hutan terletak di daerah yang dukungan sarana dan prasarannya masih sangat terbatas.

5. Kepentingan umum. Manfaat keberadaan hutan diperlukan oleh semua lapisan masyarakat di dalam satu negara bahkan masyarakat di negara lain sekalipun. Hutan bukan saja memberikan hasil berupa barang, tetapi juga memberikan jasa, seperti supply oksigen, tata air dan penyerapan serta penyimpanan karbon. Dengan demikian, sumberdaya hutan dapat digolongkan sebagai common property resources, yang keberadaannya menjadi tanggung jawab semua pihak.

6. Interaksi dengan masyarakat. Adalah realita sosial bahwa di sekitar hutan terdapat komunitas yang peri kehidupannya berinteraksi dengan keberadaan hutan. Didalam lingkungan komunitas tersebut terdapat nilai-nilai dan norma-norma budaya yang berpotensi untuk mendukung pengelolaan hutan secara lestari. Oleh karena itu, pengelolaan sumberdaya hutan tidak dapat meniadakan realita interaksi masyarakat dengan hutan.

Karakter-karakter sumberdaya hutan di Indonesia di atas menunjukan bahwa hutan mempunyai kedudukan, fungsi, dan peran yang sangat penting dan teramat vital bagi kehidupan sosial budaya, perekonomian, serta kelestarian dan kualitas lingkungan hidup. Dengan demikian, pengelolaan sumberdaya hutan harus dilakukan secara lestari guna memenuhi fungsi sosial, ekonomi dan ekologi secara bersama-sama dan optimal.

Berangkat dari kondisi sumberdaya hutan di Indonesia ini, maka dalam Rencana Strategi Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014 ditetapkan visi yang ingin diwujudkan dalam lima tahun kedepan. Visi tersebut merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang ingin dicapai oleh Kementerian Kehutanan pada akhir tahun 2014. Guna mewujudkan visi tersebut, ditetapkan upaya-upaya yang sistematis yang dituangkan sebagai misi Kementerian Kehutanan. Dalam rangka menyelaraskan penyelenggaraan pembangunan kehutanan yang menjadi bagian dari proses pembangunan nasional, maka perumusan visi dan misi Kementerian Kehutanan, mengacu pada kerangka umum pembangunan nasional yang dituangkan dalam RPJMN Tahun 2010-2014, serta tugas dan fungsi yang menjadi embanan Kementerian Kehutanan.

Berdasarkan arahan umum kerangka pembangunan nasional, tugas dan fungsi Kementerian Kehutanan, serta permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan kehutanan dalam lima tahun kedepan, maka visi Kementerian Kehutanan tahun 2010-2014 dalam penyelenggaraan pembangunan kehutanan adalah:

Hutan Lestari Untuk Kesejahteraan Masyarakat Yang Berkeadilan

Untuk mewujudkan visi di atas, maka misi dan tujuan masing-masing misi, ditetapkan sebagai berikut:

1. Memantapkan kepastian status kawasan hutan serta kualitas data dan informasi kehutanan. Misi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepastian kawasan hutan sebagai dasar penyiapan prakondisi pengelolaan sumberdaya hutan secara lestari.

2. Meningkatkan Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) untuk memperkuat kesejahteraan rakyat sekitar hutan dan keadilan berusaha. Misi tersebut bertujuan untuk meningkatkan optimalisasi pengelolaan hutan produksi.

3. Memantapkan penyelenggaraan perlindungan dan konservasi sumberdaya alam. Misi tersebut bertujuan menurunkan gangguan keamanan hutan dan hasil hutan dalam penyelenggaraan perlindungan dan konservasi sumberdaya alam.

4. Memelihara dan meningkatkan fungsi dan daya dukung daerah aliran sungai (DAS) sehingga dapat meningkatkan optimalisasi fungsi ekologi, ekonomi dan sosial DAS.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 35: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 35

5. Misi ini bertujuan meningkatkan kondisi, fungsi dan daya dukung daerah aliran sungai (DAS), sehingga dapat mengurangi resiko bencana alam, dan dikelola secara berkelanjutan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

6. Meningkatkan ketersediaan produk teknologi dasar dan terapan serta kompetensi SDM dalam mendukung penyelenggaraan pengurusan hutan secara optimal. Misi ini bertujuan untuk menyediakan informasi ilmiah dalam pengelolaan hutan lestari, baik dalam tatanan perumusan kebijakan maupun kegiatan teknis pengelolaan hutan di lapangan, serta tersedianya SDM kehutanan yang profesional melalui pendidikan dan pelatihan serta penyuluhan kehutanan.

7. Memantapkan kelembagaan penyelenggaraan tata kelola kehutanan Kementerian Kehutanan. Tujuan utama misi ini adalah penyediaan perangkat peraturan perundang-undangan dalam pengelolaan hutan lestari, peningkatan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) bidang kehutanan dan terlaksananya tertib administrasi pada Kementerian Kehutanan.

B. Nilai Dasar Rimbawan

Dalam rangka penyelenggaraan kehutanan sebagai bagian dari pembangunan nasional dan untuk perwujudan serta menjunjung tinggi moral dan etika sebagai insan yang mengemban tugas dalam pengelolaan hutan, sesuai dengan Surat Edaran Menteri Kehutanan Nomor SE.01/Menhut-II/2008 telah ditetapkan 9 (sembilan) Nilai Dasar Rimbawan, meliputi: 1) jujur, 2) tanggung jawab, 3) disiplin, 4) Ikhlas, 5) visioner, 6) adil, 7) Peduli, 8) Kerjasama, dan 9) Profesional. Nlai dasar tersebut merupakan spirit dan jiwa para rimbawan khususnya yang bertugas pada jajaran Kementerian Kehutanan, dalam menyelenggarakan masing-masing tugas dan tanggungjawabnya.

C. Analisis Strategis

Terhadap kondisi saat ini, ruang lingkup tugas dan fungsi Kementerian Kehutanan dan permasalahan dalam pembangunan kehutanan, maka dirumuskan analisis strategis sebagaimana pada tabel di bawah. Tabel 1 di bawah merupakan analisis terhadap lingkungan strategis berupa lingkungan internal meliputi kekuatan (stengthen) dan kelemahan (weakness), serta lingkungan eksternal meliputi peluang (opportunity) dan ancaman (threat).

www.djpp.depkumham.go.id

Page 36: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 36

Tabel 1. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Kekuatan: 1. Kementerian Kehutanan memiliki

kewenangan dalam pengurusan hutan

2. Kepastian pembiayaan dari APBN 3. Kawasan hutan yang luas dengan

keanekaragaman hayati tinggi 4. Tersedia sarana dan prasarana

pengelolaan kawasan hutan (gedung, kendaraan dan perlengkapan lainnya)

5. Peraturan perundangan dalam pengurusan hutan

Kelemahan: 1. Laju deforestasi dan degradasi yang cukup

tinggi, luasnya lahan kritis dan LOA, serta masih banyaknya Hotspot , penebangan liar dan peredaran TSL illegal

2. Resiko investasi yang tinggi karena jangka waktunya panjang

3. Produksi kayu dari hutan alam yang cenderung turun

4. Kapasitas SDM dalam pengelolaan hutan masih rendah

5. Ekosistem tropika yang unik dan rapuh, serta remote area

Peluang: 1. Tumbuhnya investasi hutan alam,

hutan tanaman dan industri 2. Lapangan kerja di Sektor

Kehutanan yang cenderung meningkat

3. Semakin tingginya komitmen terhadap pengurusan hutan dari kementerian / lembaga lain

4. Pendanaan APBN yang semakin berorientasi terhadap kinerja

5. Dana dan bantuan luar negeri untuk membantu pengurusan hutan

Strategi menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang: 1. Optimalisasi pemanfaatan SDH 2. Peningkatan kemandirian

masyarakat dalam pengelolaan hutan

3. Mendorong investasi dalam usaha di bidang kehutanan

4. Pengembangan keanekaragaman hayati dan meningkatkan pemanfaatan HHBK dan TSL

5. Peningkatan pendanaan pembangunan

Strategi menanggulangi kelemahan dengan memanfaatkan peluang: 1. Rehabilitasi hutan dan peningkatan daya

dukung DAS 2. Revitalisasi industri kehutanan 3. Reformasi birokrasi 4. Menyediakan insentif dan kemudahan

dalam usaha dibidang kehutanan 5. Mitigasi dan adaptasi perubahan iklim

sektor kehutanan

Ancaman: 1. Konflik lahan dan tekanan

terhadap kawasan konservasi semakin menganggu peran hutan sebagai penyangga kehidupan dan menimbul-kan fragmentasi habitat satwa.

2. Pemekaran wilayah yang membutuh kan penyediaan lahan

3. Tingginya jumlah penduduk yang tertinggal disekitar hutan

4. Ketidakseimbangan antara kebutuhan konsumsi dan penyediaan produk HH

5. Pengelolaan DAS dan kelembagaan pengelolaan DAS masih lemah

Strategi menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman: 1. Pemantapan kawasan hutan untuk

menjamin pengelolaan hutan lestari

2. Konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya

3. Penguatan kapasitas pemerintah daerah (provinsi, kabupaten/kota) dalam pengelolaan hutan

4. Pengamanan hutan dan penanggulangan kebakaran hutan

5. Desentralisasi kehutanan

Strategi memperkecil kelemahan untuk mengatasi ancaman: 1. Penguatan kelembagaan kehutanan 2. Pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan 3. Rasionalisasi luas kawasan hutan 4. Peningkatan kapasitas penegak hukum

dalam penanggulangan gangguan kawasan hutan

5. Peningkatan hasil hutan bukan kayu (HHBK)

Berdasarkan analisis lingkungan strategi, maka dilakukan penilaian hasil identifikasi dengan hasil sebagaimana pada Tabel 2 berikut.

Tabel 2. Penilaian Hasil Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman

Identifikasi penilaian

Keterkaitan

Jumlah Urutan Visi

Misi Nilai

1 2 3 4 5 6

Kekuatan – Peluang

Optimalisasi pemanfaatan sumber daya hutan 4 3 4 4 2 2 2 3 24 4

Peningkatan kemandirian masyarakat dalam pengelolaan hutan

2 2 2 2 2 1 2 2 15 13

www.djpp.depkumham.go.id

Page 37: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 37

Identifikasi penilaian

Keterkaitan

Jumlah Urutan Visi

Misi Nilai

1 2 3 4 5 6

Mendorong investasi dalam usaha di bidang kehutanan 2 1 3 1 2 1 1 2 13 15

Pengembangan keanekaragaman hayati dan meningkatkan pemanfaatan HHBK dan TSL

4 1 1 3 1 3 1 2 16 12

Peningkatan pendanaan pembangunan 2 1 1 1 1 2 2 2 12 16

Kelemahan – Peluang

Rehabilitasi hutan dan peningkatan daya dukung DAS 4 3 3 4 4 3 3 2 26 2

Revitalisasi industri bidang kehutanan 4 2 4 2 2 2 2 2 20 9

Reformasi birokrasi 3 1 1 1 1 2 3 2 14 14

Menyediakan insentif dan kemudahan dalam usaha dibidang kehutanan

4 2 4 1 1 2 2 2 18 10

Mitigasi dan adaptasi perubahan iklim sektor kehutanan 4 3 3 3 3 3 2 2 23 5

Kekuatan – Ancaman

Pemantapan kawasan hutan untuk menjamin pengelolaan hutan lestari

4 4 3 3 4 3 3 3 27 1

Konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya 4 4 3 4 3 2 2 3 25 3

Penguatan kapasitas pemerintah daerah (provinsi, kabupaten/kota) dalam pengelolaan hutan

2 1 1 1 1 1 2 2 11 17

Pengamanan hutan dan penanggulangan kebakaran hutan

4 3 3 4 2 2 2 2 22 6

Destralisasi kehutanan 1 1 1 1 1 1 2 2 10 18

Kelemahan - Ancaman

Penguatan kelembagaan kehutanan 2 2 2 2 2 3 4 3 20 8

Pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan 3 3 3 3 3 2 2 2 21 7

Rasionalisasi luas kawasan hutan 1 1 1 1 1 1 1 1 8 20

Peningkatan kapasitas penegak hukum dalam penanggulangan gangguan kawasan hutan

1 1 1 1 1 1 1 2 9 19

Peningkatan hasil hutan bukan kayu (HHBK) 3 2 2 2 2 2 2 2 17 11

Tabel 3. Langkah-Langkah Strategis

No. Kebijakan Program Kegiatan

1. Pemantapan kawasan hutan

Program Perencanaan Makro Bidang Kehutanan dan Pemantapan Kawasan Hutan

• Penyusunan Rencana Makro Kawasan • Pembangunan KPH • Pengukuhan kawasan hutan • Inventarisasi dan pemantauan sumberdaya hutan • Pengendalian penggunaan kawasan hutan untuk

pembangunan di luar kegiatan kehutanan

2. Rehabilitasi hutan dan peningkatan daya dukung DAS

Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

• Pengembangan Perbenihan Tanaman Hutan • Pembinaan Penyelenggaraan Pengelolaan DAS • Pengembangan Perhutanan Sosial • Penyelenggaraan Rehabilitasi Hutan dan Lahan dan

Reklamasi Hutan

www.djpp.depkumham.go.id

Page 38: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 38

No. Kebijakan Program Kegiatan

3. Pengamanan hutan dan pengendalian kebakaran hutan

Program Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan

• Penyidikan dan Perlindungan Hutan • Pengendalian Kebakaran Hutan

4. Konservasi keanekaragaman hayati

Program Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan

• Pengembangan Konservasi Kawasan dan Ekosistem esensial Lainnya

• Pengembangan Konservasi Spesies dan Genetik • Pengembangan pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata

alam

5.

Revitalisasi pemanfaatan hutan dan industri kehutanan

Program Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi

• Peningkatan Perencanaan Pengelolaan hutan Produksi • Peningkatan Pengelolaan Hutan Alam Produksi • Peningkatan Pengelolaan Hutan Tanaman • Peningkatan Tertib Peradaran Hasil Hutan dan Iuran

Kehutanan • Peningkatan usaha industri primer kehutanan

6. Pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan

Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

• Pengembangan Perhutanan Sosial

Program Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi

• Peningkatan Pengelolaan Hutan Alam Produksi • Peningkatan Pengelolaan Hutan Tanaman

Program Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan

• Pengembangan pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kehutanan

• Penyuluhan kehutanan • Pengelolaan Keuangan, Penyaluran dan Pengembalian Dana

Bergulir Pembiayaan Pembangunan Kehutanan

7. Mitigasi dan adaptasi perubahan iklim sektor kehutanan

Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kehutanan

• Penelitian Kebijakan Kehutanan dan Perubahan Iklim

Program Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan

• Pengendalian Kebakaran Hutan

Program Perencanaan Makro Bidang Kehutanan dan Pemantapan Kawasan Hutan

• Inventarisasi dan pemantauan sumberdaya hutan

Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

• Penyelenggaraan Rehabilitasi Hutan dan Lahan dan Reklamasi Hutan

Program Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi

• Peningkatan Pengelolaan Hutan Alam Produksi • Peningkatan Pengelolaan Hutan Tanaman

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kehutanan

• Pembinaan dan koordinasi kerjasama luar negeri

8. Penguatan kelembagaan kehutanan

Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kehutanan

• Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Alam

• Penelitian dan Pengembangan Hutan Produksi • Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan • Penelitian Kebijakan Kehutanan dan Perubahan Iklim

www.djpp.depkumham.go.id

Page 39: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 39

No. Kebijakan Program Kegiatan

• Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Badan Litbang Kehutanan

Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Kehutanan

• Pengawasan Terhadap Kinerja, Keuangan dan Administrasi pada Inspektorat I-IV

• Pengawasan Terhadap Kasus Pelanggaran Yang Berindikasikan KKN

• Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Itjen Kemenhut

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kehutanan

• Koordinasi Perencanaan dan Evaluasi Kementerian Kehutanan

• Penyelenggaraan Administrasi dan Penataan Kepegawaian • Pembinaan dan koordinasi kerjasama luar negeri • Pengelolaan keuangan, penyaluran dan pengembalian dana

bergulir untuk pembiayaan pembangunan hutan tanaman • Penyelenggaraan dan pembinan tata hukum dan organisasi

Kementerian Kehutanan • Penyelenggaraan ketatausahaan dan rumah tangga serta

administrasi BMN • Pendidikan dan pelatihan aparatur Kementerian Kehutanan

dan SDM kehutanan lainnya • Penyuluhan kehutanan • Pembinaan standardisasi dan evaluasi pengelolaan

lingkungan kehutanan • Penyiaran dan penyebarluasan informasi program

pembangunan kehutanan • Pengendalian Pembangunan Kehutanan Regional I-IV

Program Perencanaan Makro Bidang Kehutanan dan Pemantapan Kawasan Hutan

• Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Planologi Kehutanan

Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

• Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen RLPS

Program Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan

• Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen PHKA

Program Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi

• Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen BPK

D. Sasaran Strategis

Sasaran strategis merupakan ukuran kinerja pencapaian misi sesuai dengan tujuannya. Sasaran strategis Kementerian Kehutanan dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi sampai dengan akhir tahun 2014 adalah sebagai berikut:

1. Tata batas kawasan hutan sepanjang 25.000 kilometer yang meliputi batas luar dan batas fungsi kawasan hutan.

2. Wilayah kesatuan pengelolaan hutan (KPH) ditetapkan di setiap provinsi dan terbentuknya 20% kelembagaan KPH.

3. Data dan informasi sumberdaya hutan tersedia sebanyak 5 judul. 4. Areal tanaman pada hutan tanaman bertambah seluas 2,65 juta ha. 5. Penerbitan Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam dan atau Restorasi Ekosistem

(IUPHHK-HA/RE) pada areal bekas tebangan (logged over area/LOA) seluas 2,5 juta ha. 6. Produk industri hasil hutan yang bersertifikat legalitas kayu meningkat sebesar 50%. 7. Jumlah hotspot kebakaran hutan menurun 20% setiap tahun, dan penurunan konflik, perambahan

kawasan hutan, illegal logging dan wildlife trafikcing sampai dengan di batas daya dukung sumberdaya hutan.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 40: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 40

8. Biodiversitas dan ekosistem yang berada pada 50 unit taman nasional dan 477 unit kawasan konservasi lainnya dikelola dan dimanfaatkan secara wajar.

9. Rencana pengelolaan DAS terpadu sebanyak 108 DAS prioritas. 10. Tanaman rehabilitasi pada lahan kritis di dalam DAS prioritas seluas 1,6 juta hektar. 11. Fasilitasi pengelolaan dan penetapan areal kerja hutan kemasyarakatan (HKm) seluas 2 juta hektar. 12. Fasilitasi pengelolaan dan penetapan areal kerja hutan desa seluas 500.000 ha. 13. Penyediaan teknologi dasar dan terapan sulvikultur, pengolahan hasil hutan, konservasi alam dan

sosial ekonomi guna mendukung pengelolaan hutan lestari sebanyak 25 judul. 14. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknis dan administrasi kehutanan bagi 15.000 orang

peserta aparat Kementerian Kehutanan dan SDM kehutanan lainnya. 15. Rancangan undang-undang dan rancangan peraturan pemerintah bidang kehutanan sebanyak 22

judul. 16. Laporan keuangan Kementerian Kehutanan dengan opini “wajar tanpa pengecualian” mulai tahun

2012 sebanyak 1 judul per tahun. 17. Penyelenggaraan reformasi birokrasi dan tata kelola, 1 paket.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 41: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 41

BAB III

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

A. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional

Kerangka posisi dan peran pembangunan kehutanan dalam arah kebijakan dan strategi pembangunan nasional di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014, dititik beratkan pada prioritas pembangunan Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana. Fokus prioritas pembangunan tersebut diarahkan pada upaya-upaya yang berkaitan dengan konservasi sumberdaya hutan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yang berkelanjutan, disertai penguasaan dalam pengelolaan resiko bencana guna mengantisipasi perubahan iklim.

Substansi inti pelaksanaan prioritas pembangunan Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana dalam RPJMN yang terkait dengan tugas dan fungsi Kementerian Kehutanan meliputi:

1. Perubahan iklim. Indikator penting dalam substansi inti ini adalah:

a. Peningkatan keberdayaan pengelolaan lahan gambut. Indikator dimaksud diwujudkan secara langsung maupun tidak langsung melalui penyelenggaraan kegiatan-kegiatan berupa:

1) Penyusunan rencana makro kawasan hutan. 2) Pengendalian penggunaan kawasan hutan untuk pembangunan di luar kehutanan. 3) Peningkatan perencanaan pengelolaan hutan produksi. 4) Peningkatan pengelolaan hutan tanaman. 5) Penyidikan dan perlindungan hutan. 6) Pengendalian kebakaran hutan. 7) Pengembangan perhutanan sosial. 8) Pembinaan penyelenggaraan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS). 9) Penyelenggaraan rehabilitasi hutan dan lahan, dan reklamasi hutan di DAS prioritas. 10) Penelitian dan pengembangan konservasi dan rehabilitasi sumberdaya alam. 11) Pendidikan dan pelatihan kehutanan, dan penyuluhan kehutanan 12) Reformasi birokrasi dan tata kelola

b. Peningkatan hasil rehabilitasi seluas 500.000 hektar per tahun. Sasaran tersebut secara langsung atau tidak langsung akan dicapai melalui pelaksanaan kegiatan-kegiatan, antara lain:

1) Penyelenggaraan rehabilitasi hutan dan lahan, dan reklamasi hutan di DAS prioritas. 2) Pengembangan perhutanan sosial. 3) Pembinaan penyelenggaraan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS). 4) Pengembangan perbenihan tanaman hutan. 5) Peningkatan pengelolaan hutan alam produksi. 6) Peningkatan pengelolaan hutan tanaman. 7) Penelitian dan pengembangan konservasi dan rehabilitasi sumberdaya alam. 8) Penelitian dan pengembangan produktivitas hutan.

c. Penekanan laju deforestasi secara sungguh-sungguh diantaranya melalui kerjasama lintas kementerian terkait serta optimalisasi dan efisiensi sumber pendanaan seperti dana iuran hak pemanfaatan hutan (IHPH), provisi sumberdaya hutan (PSDH), dan dana reboisasi (DR). Kegiatan-kegiatan di lingkup Kementerian Kehutanan yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan indikator substansi inti tersebut adalah:

1) Penyelenggaraan rehabilitasi hutan dan lahan, dan reklamasi hutan di DAS prioritas.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 42: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 42

2) Pembinaan penyelenggaraan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS). 3) Peningkatan tertib peredaran dan iuran hasil hutan. 4) Perlindungan dan pengamanan hutan. 5) Pengendalian kebakaran hutan. 6) Pengembangan kawasan konservasi dan ekosistem esensial. 7) Konservasi spesies dan genetik. 8) Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Direktorat Jenderal

Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial. 9) Penyelenggaraan administrasi keuangan Kementerian Kehutanan 10) Koordinasi perencanaan dan evaluasi Kementerian Kehutanan.

2. Pengendalian kerusakan lingkungan dengan indikator pencapaian substansi inti dimaksud adalah:

a. Penurunan jumlah hotspot kebakaran hutan sebesar 20% per tahun. Kegiatan-kegiatan yang secara langsung ataupun tidak langsung terkait untuk pencapaian indikator tersebut meliputi:

1) Pengendalian kebakaran hutan. 2) Perlindungan dan pengamanan hutan. 3) Pengembangan kawasan konservasi dan ekosistem esensial. 4) Peningkatan pengelolaan hutan tanaman.

b. Penghentian kerusakan lingkungan di 11 Daerah Aliran Sungai yang rawan bencana mulai tahun 2010 dan seterusnya. Sebelas unit DAS dimaksud, merupakan prioritas lokasi, namun tidak terbatas, yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan-kegiatan untuk penghentian kerusakan lingkungan, antara lain:

1) Penyelenggaraan rehabilitasi hutan dan lahan, dan reklamasi hutan di DAS prioritas. 2) Pengembangan perhutanan sosial. 3) Pembinaan penyelenggaraan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS). 4) Pengembangan kawasan konservasi dan ekosistem esensial. 5) Peningkatan pengelolaan hutan alam produksi. 6) Penelitian dan pengembangan konservasi dan rehabilitasi sumberdaya alam. 7) Pendidikan dan pelatihan kehutanan, dan penyuluhan kehutanan

3. Penanggulangan bencana, dengan indikator berupa peningkatan kapasitas aparatur pemerintah dan masyarakat dalam usaha pengurangan bahaya kebakaran hutan di 33 provinsi. Kegiatan pada Kementerian Kehutanan yang secara langsung maupun tidak langsung untuk mencapai indikator substansi inti penanggulangan bencana tersebut adalah:

a. Pengendalian kebakaran hutan. b. Perlindungan dan pengamanan hutan. c. Pendidikan dan pelatihan aparatur Kementerian Kehutanan dan SDM kehutanan lainnya. d. Penyuluhan kehutanan. e. Penyiaran dan penyebarluasan informasi pembangunan kehutanan.

Selain kegiatan-kegiatan yang terkait langsung dalam pelaksanaan prioritas pembangunan Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana, tugas dan fungsi Kementerian Kehutanan tahun 2010-014 juga terkait dengan pelaksanaan 3 (tiga) prioritas pembangunan nasional lainnya, yaitu: 1) Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola, 2) Ketahanan Pangan, dan 3) Infrastruktur.

Substansi inti yang terkait dengan prioritas pembangunan Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola adalah:

1. Sumber Daya Manusia. Indikator substansi inti ini yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Kementerian Kehutanan adalah penyempurnaan pengelolaan pegawai negeri sipil (PNS) yang meliputi sistem rekruitmen, pendidikan, penempatan, promosi, dan mutasi PNS secara

www.djpp.depkumham.go.id

Page 43: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 43

terpusat selambat-lambatnya 2011. Kegiatan-kegiatan untuk mencapai indikator substansi inti tersebut adalah:

a. Penyelenggaraan administrasi dan penataan kepegawaian Kementerian Kehutanan. b. Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada masing-masing unit

eselon I lingkup Kementerian Kehutanan. c. Pendidikan dan pelatihan aparatur Kementerian Kehutanan dan SDM kehutanan lainnya.

2. Regulasi. Indikator yang terkait dalam substansi inti dimaksud adalah percepatan harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundangan di tingkat pusat maupun daerah hingga tercapai keselarasan arah implementasi pembangunan, diantaranya penyelesaian 12.000 peraturan daerah, selambat-lambatnya 2011. Sedangkan kegiatan-kegiatan pada Kementerian Kehutanan untuk mendukung pencapaian indikator substansi inti dimaksud meliputi:

a. Penyelenggaraan dan pembinaan tata hukum dan organisasi Kementerian Kehutanan. b. Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada masing-masing unit

eselon I lingkup Kementerian Kehutanan.

Terkait dengan pelaksanaan prioritas pembangunan Ketahanan Pangan, tugas pokok dan fungsi Kementerian Kehutanan yang berkaitan dengan substansi inti lahan adalah Pengembangan Kawasan dan Tata Ruang Pertanian. Indikator yang terkait substansi inti tersebut adalah penataan regulasi untuk menjamin kepastian hukum atas lahan pertanian, dengan kegiatan utama yang akan dilaksanakan berupa pengendalian penggunaan kawasan hutan untuk pembangunan di luar kehutanan.

Dalam rangka pelaksanaan prioritas pembangunan Infrastruktur, Kementerian kehutanan terkait dengan substansi inti berupa Tanah dan Tata Ruang. Indikator pada susbtansi inti ini adalah konsolidasi kebijakan penanganan dan pemanfaatan tanah untuk kepentingan umum secara menyeluruh di bawah satu atap dan pengelolaan tata ruang secara terpadu. Kegiatan-kegiatan guna mendukung pencapaian indikator tersebut antara lain:

1. Penyusunan rencana makro kawasan hutan. 2. Pengukuhan kawasan hutan. 3. Pengendalian penggunaan kawasan hutan untuk pembangunan di luar kehutanan. 4. Pengembangan kawasan konservasi dan ekosistem esensial. 5. Peningkatan perencanaan pengelolaan hutan produksi.

Berkenaan dengan prioritas bidang pembangunan dalam RPJMN Tahun 2010-2014, Kementerian Kehutanan berkaitan dengan pelaksanaan prioritas pembangunan Bidang Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup. Untuk pelaksanaan prioritas bidang pembangunan tersebut terdapat 2 (dua) arah utama, yaitu: 1) pemanfaatan sumberdaya alam dalam mendukung pembangunan ekonomi, dan 2) peningkatan kualitas dan kelestarian lingkungan hidup.

Dalam rangka pemanfaatan sumberdaya alam untuk pembangunan ekonomi, sektor kehutanan termasuk dalam prioritas bidang pembangunan Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Prioritas bidang tersebut, pembangunan kehutanan diarahkan pada 2 (dua) fokus prioritas, yaitu:

1. Peningkatan produksi dan produktivitas untuk memenuhi ketersediaan pangan dan bahan baku industri dari dalam negeri. Kegiatan untuk melaksanakan fokus prioritas pembangunan bidang tersebut adalah :

a. Peningkatan pengelolaan hutan tanaman b. Peningkatan pengelolaan hutan alam produksi c. Peningkatan perencanaan pengelolaan hutan produksi d. Peningkatan usaha industri primer kehutanan

www.djpp.depkumham.go.id

Page 44: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 44

e. Pengembangan perhutanan sosial

2. Peningkatan nilai tambah, daya saing dan pemasaran produk pertanian, perikanan dan kehutanan. Kegiatan-kegiatan untuk melaksanakan fokus prioritas pembangunan bidang tersebut adalah:

a. Peningkatan tertib peredaran hasil hutan dan iuran hasil hutan. b. Litbang hasil hutan. c. Litbang peningkatan produktivitas hutan.

3. Peningkatan kapasitas masyarakat pertanian, perikanan dan kehutanan, dengan kegiatan yang berkaitan dengan fokus prioritas tersebut adalah :

a. Penyuluhan kehutanan. b. Penyelenggaraan diklat aparatur Kemenhut dan SDM kehutanan lainnya.

Sedangkan dalam upaya peningkatan kualitas dan kelestarian lingkungan hidup, pembangunan kehutanan termasuk dalam prioritas pembangunan Peningkatan Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Hutan. Pembangunan kehutanan pada prioritas pembangunan bidang tersebut diarahkan pada 4 (empat) fokus prioritas, yaitu:

1. Pemantapan kawasan hutan. Pada fokus prioritas tersebut akan dilaksanakan 5 (lima) kegiatan, meliputi:

a. Penyusunan rencana makro kawasan hutan. b. Pembangunan kesatuan pengelolaan hutan (KPH). c. Pengukuhan kawasan hutan. d. Inventarisasi dan pemantauan sumberdaya hutan. e. Pengendalian penggunaan kawasan hutan untuk pembangunan di luar kegiatan

kehutanan.

2. Konservasi keanekaragaman hayati dan perlindungan hutan, dengan 5 (lima) kegiatan, yakni:

a. Pengembangan kawasan konservasi dan ekosistem esensial. b. Pengembangan konservasi spesies dan genetik. c. Penyidikan dan perlindungan hutan. d. Pengendalian kebakaran hutan. e. Pengembalian pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam.

3. Peningkatan fungsi dan daya dukung daerah aliran sungai (DAS). Pada fokus prioritas pembangunan tersebut akan dilaksanakan 4 (empat) kegiatan, yaitu:

a. Pengembangan perbenihan tanaman hutan. b. Pembinaan penyelenggaraan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS). c. Penyelenggaraan rehabilitasi hutan dan lahan, dan reklamasi hutan di DAS prioritas.

4. Pengembangan penelitian dan iptek sektor kehutanan, meliputi:

a. Penelitian dan pengembangan konservasi dan rehabilitasi sumberdaya alam. b. Penelitian dan pengembangan kebijakan kehutanan dan perubahan iklim.

Kegiatan-kegiatan di lingkup Kementerian Kehutanan, selain merupakan kegiatan prioritas pembangunan nasional serta pembangunan bidang juga merupakan bagian dari pembangunan lintas bidang yang berkaitan dengan mitigasi dan adaptasi perubahan ikim global. Kegiatan-kegiatan yang berkaitan langsung maupun tidak langsung, yang merupakan respon terhadap upaya-upaya penanggulangan dampak negatif perubahan iklim, antara lain :

a. Penyidikan dan perlindungan hutan. b. Pengendalian kebakaran hutan.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 45: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 45

c. Pengembangan kawasan konservasi dan ekosistem esensial. d. Peningkatan tertib peredaran hasil hutan dan iuran hasil hutan. e. Peningkatan pengelolaan hutan tanaman. f. Peningkatan pengelolaan hutan alam produksi. g. Peningkatan perencanaan pengelolaan hutan produksi. h. Penyusunan rencana makro kawasan hutan. i. Inventarisasi dan pemantauan sumberdaya hutan. j. Pembangunan kesatuan pengelolaan hutan (KPH). k. Pengendalian penggunaan kawasan hutan untuk pembangunan di luar kegiatan kehutanan. l. Pembinaan penyelenggaraan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS). m. Penyelenggaraan rehabilitasi hutan dan lahan, dan reklamasi hutan di daerah aliran sungai

(DAS) Prioritas. n. Pengembangan perhutanan sosial. o. Penelitian dan pengembangan kebijakan kehutanan dan perubahan iklim. p. Penelitian dan pengembangan konservasi dan rehabilitasi sumberdaya alam. q. Pendidikan dan pelatihan kehutanan, dan penyuluhan kehutanan

Indikator kegiatan-kegiatan sebagai implementasi dari substansi inti prioritas pembangunan nasional serta berdasarkan prioritas bidang pembangunan sumberdaya alam dan lingkungan hidup dalam RPJMN Tahun 2010-2014 yang terkait dengan tugas dan fungsi Kementerian Kehutanan, selanjutnya diuraikan pada bagian Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Kehutanan.

B. Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Kehutanan

1. Kebijakan Prioritas

Guna tetap menjaga serta meningkatkan keberlanjutan pembangunan kehutanan, dalam 5 (lima) tahun kedepan Kementerian Kehutanan menetapkan 8 (delapan) kebijakan prioritas pembangunan sektor kehutanan, meliputi:

a. Pemantapan Kawasan Hutan. b. Rehabilitasi Hutan dan Peningkatan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS). c. Pengamanan Hutan dan Pengendalian Kebakaran Hutan. d. Konservasi Keanekaragaman Hayati. e. Revitalisasi Pemanfaatan Hutan dan Industri Kehutanan. f. Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar Hutan. g. Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Sektor Kehutanan. h. Penguatan Kelembagaan Kehutanan.

2. Pogram, Kegiatan dan Indikator Kinerja

Untuk mengimplementasikan kebijakan prioritas pembangunan kehutanan di atas, maka dalam tahun 2010-2014 Kementerian Kehutanan akan melaksanakan 7 pogram, terdiri dari 4 jenis program teknis kehutanan dan 3 jenis program dukungan administratif. Program dan kegiatan-kegiatan serta indikator kinerja utama setiap program dan kegiatan tersebut adalah:

a. Program Perencanaan Makro Bidang Kehutanan dan Pemantapan Kawasan Hutan

Permasalahan

Beberapa permasalahan spesifik yang terkait dengan pelaksanaan program di atas antara lain:

1) Perencanaan kawasan hutan belum terintegrasi secara komprehensif. 2) Data dan informasi sumberdaya hutan belum mantap.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 46: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 46

3) Belum seluruh kawasan hutan terbagi dan terkelola dalam unit-unit kesatuan pengelolaan hutan (KPH).

4) Peta penunjukan kawasan hutan provinsi belum terjabarkan/ ditindaklanjuti dengan peta mikro penunjukan kawasan hutan kabupaten/kota, sehingga belum menjadi acuan yang mantap dalam penetapan tata ruang wilayah provinsi dan kabupaten / kota.

5) Kawasan hutan yang telah dilepaskan statusnya untuk sektor lain belum termanfaatkan secara optimal.

6) Hak-hak pihak lain dalam kawasan hutan belum teridentifikasi secara detail sehingga masuk dalam kawasan hutan.

7) Legitimasi batas kawasan hutan masih lemah baik secara hukum maupun fisik di lapangan.

8) Konflik penggunaan lahan di dalam kawasan hutan belum seluruhnya terselesaikan secara efektif.

Tujuan

Tersedianya data dan informasi sumberdaya hutan serta rencana makro kehutanan guna terwujudnya kemantapan kawasan hutan dalam unit-unit kesatuan pengelolaan hutan (KPH), sehingga terdapat pengakuan atas status hukum dan fungsi kawasan hutan, serta terkendalinya penggunaan dan pemanfaatan kawasan.

Outcome/hasil

Terjaminnya kepastian kawasan hutan sehingga pengelolaan sumberdaya hutan dapat dilaksanakan secara lebih optimal, efektif dan efisien. Kondisi ini antara lain sebagai prakondisi dalam mewujudkan pengelolaan hutan lestari, serta secara tidak langsung menjadi bagian dalam penanganan terhadap isu-isu perubahan iklim.

Indikator kinerja utama

1) Data dan informasi geospasial dasar tematik kehutanan terkini tingkat nasional sebanyak 5 judul.

2) Ijin pinjam pakai kawasan hutan dengan kompensasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP), paling tinggi 80% dari pemohon.

3) Rencana makro kehutanan tentang perlindungan dan konservasi sumberdaya alam, pemanfaatan, rehabilitasi hutan dan lahan dan penataan ruang sebanyak 4 judul.

4) Tata batas kawasan hutan sepanjang 25.000 km, terdiri dari batas luar dan batas fungsi kawasan hutan.

5) Penunjukan kawasan hutan provinsi terselesaikan 100%. 6) Penetapan wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) dan Kesatuan

Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) di 28 provinsi.

Potensi hambatan

1) Akurasi data dan infomasi sumberdaya hutan belum sampai pada tingkat detail untuk operasionalisasi pengelolaan hutan.

2) Konflik kepentingan penggunaan kawasan hutan termasuk resistensi para pihak dalam mengakomodir kepentingannya.

3) Pemahaman terhadap konsep, proses dan operasionalisasi KPH masih beragam. 4) Kurangnya koordinasi dan komunikasi antar para pihak untuk mencapai kesepakatan.

Kegiatan-kegiatan

1) Penyusunan Rencana Makro Kawasan Hutan

www.djpp.depkumham.go.id

Page 47: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 47

Output/keluaran dari pelaksanaan kegiatan dimaksud adalah tersedianya perencanaan kawasan hutan secara optimal yang meliputi rencana makro kawasan hutan, penataan ruang, statistik dan pengembangan jaringan komunikasi data kehutanan. Sedangkan indikator kinerja utama untuk pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:

a) Rencana makro kehutanan tentang perlindungan dan konservasi sumberdaya alam, pemanfaatan, rehabilitasi hutan dan lahan dan penataan ruang sebanyak 4 judul.

b) Persetujuan substansi teknis kehutanan dalam revisi rencana tata ruang wilayah provinsi (RTRW) di seluruh Indonesia (33 provinsi).

c) Bahan kebijakan perencanaan ruang, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang kawasan hutan sebanyak 3 judul, dan data strategis kehutanan sebanyak 5 judul.

2) Pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)

Pelaksanaan kegiatan tersebut akan memberikan output/ keluaran berupa terwujudnya pengelolaan kawasan hutan dalam unit-unit pengelolaan, baik kawasan hutan konservasi, hutan produksi maupun hutan lindung. Indikator kinerja utama untuk pelaksanaan kegiatan Pembangunan KPH meliputi:

a) Penetapan wilayah kesatuan pengelolaan hutan konservasi (KPHK) di seluruh Indonesia (33 provinsi).

b) Penetapan wilayah kesatuan pengelolaan hutan produksi (KPHP) di 28 provinsi. c) Penetapan wilayah kesatuan pengelolaan hutan lindung (KPHL) di 28 provinsi. d) Peraturan perundang-undangan penyelenggaraan kesatuan pengelolaan hutan (KPH)

sebanyak 4 judul. e) Peta areal kerja dan peta pencadangan ijin usaha kehutanan, meliputi ijin usaha

pemanfaatan hasil hutan kayu - hutan tanaman/hutan alam/restorasi ekosistem (IUPHHK-HT/HA/RE), hutan kemasyarakatan (HKm), hutan tanaman rakyat (HTR), hutan desa (HD), terselesaikan 90%.

3) Pengukuhan Kawasan Hutan

Kegiatan di atas akan menghasilkan keluaran (output) berupa terselesaikannya penataan batas kawasan serta terkendalinya perubahan fungsi dan peruntukan kawasan hutan. Indikator-indikator kinerja utama untuk pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:

a) Tata batas kawasan hutan sepanjang 25.000 km, terdiri dari batas luar dan batas fungsi kawasan hutan.

b) Penunjukan kawasan hutan provinsi terselesaikan seluruhnya (100%). c) Penetapan kelompok hutan yang telah selesai tata batas temu gelang sebanyak 75%. d) Rekomendasi tentang perubahan fungsi kawasan hutan terselesaikan sebanyak 75%. e) Penerbitan surat keputusan tentang pelepasan kawasan hutan terselesaikan

sebanyak 75%.

4) Inventarisasi dan Pemantauan Sumberdaya Hutan

Ouput/keluaran pelaksanaan kegiatan inventarisasi dan pemantauan sumberdaya hutan adalah tersedianya data dan informasi sumberdaya hutan yang meliputi hasil inventarisasi, pemantauan, pemetaan, dan pengelolaan jaringan data spasial, dengan indikator kinerja utama berupa:

a) Data dan informasi geospasial dasar tematik kehutanan terkini tingkat nasional sebanyak 5 judul.

b) Data dan informasi potensi kayu di kawasan hutan tingkat nasional sebanyak 5 judul.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 48: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 48

c) Data dan informasi pendugaan carbon kawasan hutan tingkat nasional sebanyak 5 judul.

d) Basis data spasial sumberdaya hutan yang terintegrasi sebanyak 5 kali update.

5) Pengendalian Penggunaan Kawasan Hutan Untuk Pembangunan Di Luar Kegiatan Kehutanan

Pelaksanaan kegiatan diatas adalah untuk menghasilkan output/ keluaran berupa terkendalinya penggunaan kawasan hutan sesuai dengan persyaratan teknis dan ketentuan yang berlaku. Indikator kinerja utama kegiatan tersebut adalah:

a) Ijin pinjam pakai kawasan hutan dengan kompensasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) paling tinggi 80% dari pemohon.

b) Data dan informasi penggunaan kawasan hutan tersedia di 33 provinsi. c) Wajib bayar tertib melakukan membayar PNBP penggunaan kawasan hutan minimal

sebanyak 80%. d) Peraturan perundangan tentang pengendalian dan penertiban penggunaan kawasan

hutan tanpa ijin sebanyak 1 judul.

6) Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan

Keluaran (output) pelaksanaan kegiatan di atas adalah penyelenggaraan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan berjalan secara efektif dan efisien, baik ditingkat pusat maupun daerah, yang menjadi bagian untuk mewujudkan reformasi birokrasi dan tata kelola. Indikator kinerja utama pelaksanaan kegiatan tersebut berupa:

a) Rencana strategis (Renstra) Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan sebanyak 1 judul, dan Rencana Kerja Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan sebanyak 5 judul (1 judul per tahun).

b) Dokumen Anggaran/Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Kementerian / Lembaga (RKA-K/L) lingkup Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan sebanyak 58 satuan kerja per tahun.

c) Data pengelolaan dan penyelenggaraan kepegawaian untuk 260 orang per tahun. d) Laporan barang milik negara sebanyak 40 judul. e) Paket kebijakan di bidang planologi kehutanan sebanyak 30 judul.

b. Program Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi

Permasalahan

Beberapa permasalahan esensial yang terkait dengan pelaksanaan Program Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi di atas antara lain:

1) Masih kurangnya jaminan kepastian dan keamanan investasi untuk berusaha dibidang kehutanan antara lain akibat belum memadainya instrumen peraturan perundang-undangan, dan masih belum mantapnya pembagian status kewenangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

2) Belum adanya pengelola kawasan hutan produksi di tingkat tapak dalam bentuk kesatuan pengelolaan hutan produksi (KPHP), sehingga mengakibatkan antara lain tidak ‘terurusnya’ kawasan hutan produksi yang tidak dibebani hak/ijin.

3) Masih kurangnya data dan informasi areal untuk usaha hutan tanaman rakyat (HTR). 4) Penyelenggaraan tertib peredaran hasil hutan dapat memungkinkan timbulnya ekonomi

biaya tinggi. 5) Kemampuan negara untuk menjamin hak-hak negara atas hasil hutan kayu belum

optimal.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 49: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 49

6) Koordinasi pengelolaan hutan produksi serta hasil-hasilnya antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah belum mantap.

7) Belum seimbangnya kapasitas terpasang industri pengolahan hasil hutan kayu dengan kemampuan penyediaan bahan baku dari hutan alam produksi, hutan tanaman dan hutan rakyat.

Tujuan

Optimalisasi pengelolaan hutan produksi secara lestari, sehingga meningkatkan produksi dan diversifikasi hasil hutan serta memperluas kesempatan berusaha dan lapangan pekerjaan. Kegiatan-kegiatan serta indikator utama dalam program ini baik langsung maupun tidak langsung respon terhadap isu perubahan iklim.

Outcome/hasil

1) Peningkatan investasi usaha pemanfaatan hutan produksi dan daya saing industri primer hasil hutan.

2) Peningkatan produksi dan diversifikasi hasil hutan.

Indikator kinerja utama

1) Areal hutan produksi tertata dalam unit-unit pengelolaan berupa KPHP dan usaha pemanfaatan (ijin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu-hutan alam/hutan tanaman/IUPHHK-HA/HT, IUPHH bukan kayu/IUPHH restorasi ekosistem/IUPHH jasa lingkungan).

2) Produksi dan diversifikasi usaha pemanfaatan pada hutan alam produksi meningkat sebesar 5%, terdiri dari hasil hutan kayu, bukan kayu, jasa lingkungan, dan restorasi ekosistem.

3) Penerbitan Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam dan atau Restorasi Ekosistem (IUPHHK-HA/RE) pada areal bekas tebangan (logged over area/LOA) seluas 2,5 juta ha.

4) Kinerja usaha pemanfaatan hutan tanaman dan intensitas pemanfaatan hutan produksi meningkat (penambahan tanaman pada hutan tanaman seluas 2.650.000 ha).

5) Penatausahaan hasil hutan dan iuran kehutanan berjalan secara tertib sesuai ketentuan yang berlaku dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) meningkat 10%.

6) Kinerja industri pengolahan hasil hutan meningkat (50% produk bersertifikat legalitas kayu).

Potensi hambatan

1) Resistensi pihak-pihak tertentu atas pemanfaatan hutan dan hasil hutan produksi yang mengedepankan kepentingan-kepentingan jangka pendek.

2) Perbaikan/penyempurnaan instrumen kelembagaan, khususnya peraturan peundang-undangan, dan pengembangan Iptek dan SDM Kehutanan, memerlukan waktu yang relatif lama.

3) Minat investasi dibidang pemanfaatan hutan produksi relatif kurang karena jangka kapital dan margin return yang relatif lama, dan interest biaya/bunga pinjaman yang relatif tinggi.

4) Bahan baku dalam negeri industri pengolahan hasil hutan kurang terjamin.

Kegiatan-kegiatan

1) Peningkatan Perencanaan Pengelolaan hutan Produksi

Output/keluaran dari pelaksanaan legiatan di atas adalah areal hutan produksi tertata baik dalam kesatuan pengelolaan hutan produksi (KPHP) maupun unit-unit usaha

www.djpp.depkumham.go.id

Page 50: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 50

pemanfaatan hutan produksi. Indikator kinerja utama terwujudnya output dimaksud adalah:

a) Terbentuknya KPHP pada kawasan-kawasan hutan produksi. b) Tersedianya areal calon/usulan pemanfaatan hutan produksi dalam bentuk unit-unit

usaha pemanfaatan pada 26 provinsi.

2) Peningkatan Pengelolaan Hutan Alam Produksi

Output/keluaran dari kegiatan peningkatan hutan alam produksi adalah peningkatan produksi dan diversifikasi hasil hutan alam. Indikator kinerja utama untuk pelaksanaan kegiatan tersebut terdiri dari:

a) Produksi hasil hutan kayu, hasil hutan bukan kayu (HHBK) dan jasa lingkungan meningkat sebesar 5%.

b) Unit Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) bersertifikat Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) meningkat sebesar 50%.

c) 50% produksi penebangan bersertifikat legalitas kayu. d) Penerbitan Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam dan atau Restorasi

Ekosistem (IUPHHK-HA/RE) pada areal bekas tebangan (logged over area/LOA) seluas 2,5 juta ha.

3) Peningkatan Pengelolaan Hutan Tanaman

Kegiatan di atas akan menghasilkan output/keluaran berupa peningkatan produksi hutan tanaman. Indikator kinerja utama untuk pelaksanaan kegiatan tersebut terdiri dari:

a) Penambahan areal ijin usaha pemanfaatan hutan tanaman (HTI/HTR) seluas 3 juta ha. b) Penambahan areal tanaman pada hutan tanaman (hutan tanaman industri/HTI dan

hutan tanaman rakyat/HTR) seluas 2,65 juta ha. c) Sertifikat Pengelolaan Hutan Lestari (PHL) sebanyak 50 unit manajemen hutan

tanaman.

4) Peningkatan Tertib Peradaran Hasil Hutan dan Iuran Kehutanan

Output/keluaran pelaksanaan kegiatan tersebut adalah penatausahaan hasil hutan dan iuran kehutanan berjalan tertib sesuai ketentuan yang berlaku, dengan indikator kinerja utama berupa:

a) Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari pemanfaatan hutan produksi meningkat 10%.

b) Implementasi sistem informasi manajemen penatausahaan hasil hutan (SIM PUHH) secara on line di seluruh unit manajemen IUPHHK dan IUIPHHK.

5) Peningkatan Usaha Industri Primer Kehutanan

Output/keluaran pelaksanaan kegiatan peningkatan usaha industri primer kehutanan adalah meningkatnya kinerja industri pengolahan hasil hutan, dengan indikator kinerja utama berupa:

a) Pemenuhan bahan baku dari hutan tanaman dan limbah meningkat menjadi 75%. b) Produk industri hasil hutan yang bersertifikat legalitas kayu meningkat sebesar 50%. c) Efisiensi penggunaan bahan baku industri meningkat sebesar 10% (rata-rata 2% per

tahun).

6) Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan

www.djpp.depkumham.go.id

Page 51: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 51

Output/keluaran pelaksanaan kegiatan dimaksud adalah penyelenggaraan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan (BPK) berjalan secara efektif dan efisien, baik di pusat maupun di daerah. Kegiatan tersebut adalah menjadi bagian dalam mewujudkan reformasi birokrasi dan tata kelola lingkup Kementerian Kehutanan. Indikator kinerja utama kegiatan ini adalah:

a) Tersusunnya program dan anggaran pada 57 unit kerja per tahun. b) Data pelaksanaan kegiatan Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan terpantau

secara periodik pada 57 unit kerja per tahun. c) Tersusunnya dan terpatuhinya ketentuan-ketentuan hukum bidang Bina Produksi

Kehutanan sebanyak 1 paket per tahun. d) Tersedianya sarana dan prasarana kerja untuk mendukung tugas-tugas pada pada 24

unit kerja per tahun

c. Program Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan

Permasalahan

Beberapa permasalahan utama yang terkait dengan pelaksanaan program Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan, antara lain:

1) Konflik kawasan konservasi masih marak yang tercermin dari perambahan dan penguasaan lahan secara illegal.

2) Peredaran dan penguasaan tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi secara illegal masih banyak.

3) Masih terjadinya pencurian kayu dan perdagangan kayu illegal. 4) Belum adanya teknologi yang tepat guna dalam pembukaan lahan tanpa bakar. 5) Modal sosial penanggulangan kebakaran lahan dan hutan masih lemah, sehingga

kepedulian untuk penanggulangannya oleh pihak-pihak di luar kehutanan masih kurang. 6) Potensi dan penilaian terhadap pemanfaatan jasa lingkungan kehutanan dan wisata alam

masih kecil, sehingga penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dan pendapatan masyarakat dari kegiatan tersebut masih relatif kecil dibandingkan dengan potensinya.

Tujuan

Meningkatkan ‘kemandirian’ pengelolaan kawasan konservasi, terwujudnya kelestarian keanekaragaman hayati, dan hak-hak negara atas kawasan dan hasil hutan, serta meningkatnya penerimaan negara dan masyarakat dari kegiatan konservasi sumberdaya alam. Beberapa kegiatan dalam program Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan sangat erat kaitannya dalam merespon terhadap isu-isu perubahan iklim, utamanya dalam hal menekan terjadinya deforestasi dan degradasi hutan.

Outcome/hasil

Biodiversity dan ekosistemnya berperan significant sebagai penyangga ketahanan ekologis dan penggerak ekonomi riil serta pengungkit martabat bangsa dalam pergaulan global.

Indikator kinerja utama

1) Taman nasional dan kawasan konservasi lainnya yang potensi keanekaragaman hayatinya tinggi, terdapat spesies langka dan flagship, atau mempunyai fungsi pelindung hulu sungai, dan atau memiliki potensi wisata alam signifikan, sudah dapat mandiri membiayai seluruh atau sebagian program pengembangan konservasi dalam bentuk BLU sebanyak 12 unit, DNS, trust fund, dan kolaborasi sebanyak 4 unit.

2) Populasi spesies yang terancam punah meningkat sebesar 3% dari kondisi populasi tahun 2008 sesuai kondisi biologis dan kesediaan habitat.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 52: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 52

3) Penanganan kasus baru tindak pidana kehutanan (illegal logging, perambahan, perdagangan tumbuhan dan satwa liar/TSL illegal, penambangan illegal dan kebakaran hutan) pada tahun berjalan dapat diselesaikan minimal 75%.

4) Hotspot (titik api) di Pulau Kalimantan, Pulau Sumatera dan Pulau Sulawesi berkurang 20% setiap tahun.

5) Pangsa pasar wisata alam dalam pasar wisata nasional meningkat secara signifikan sebesar 40%

Potensi hambatan

1) Potensi jenis dan jumlah keanekaragaman hayati belum diketahui secara pasti. 2) Assessment nilai manfaat kawasan konservasi masih rendah. 3) Kondisi sosial ekonomi sebagian besar masyarakat di dalam dan sekitar kawasan

konservasi secara struktural masih tertinggal. 4) Kapasitas institusi penanggulangan kebakaran hutan di tingkat lapangan kasih kurang. 5) Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pelestarian spesies yang dilindungi, sehingga

masih maraknya perburuan liar dan penguasaan jenis tumbuhan dan satwa liar secara illegal.

6) Keperluan dukungan pembiayaan yang sangat besar.

Kegiatan-kegiatan

Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada Program Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan terdiri dari:

1) Pengembangan Konservasi Kawasan dan Ekosistem Esensial Lainnya

Kegiatan tersebut akan menghasilkan output berupa peningkatan pengelolaan dan pendayagunaan 50 unit tanam nasional/TN dan 477 unit kawasan konservasi/KK lainnya (cagar alam/CA, suaka margasatwa/SM, taman buru/TB dan hutan lindung/HL) dan ekosistem esensial lainnya. Indikator kinerja utama pencapaian output/keluaran tersebut adalah:

a) Konflik dan tekanan terhadap kawasan taman nasional dan kawasan konservasi lainnya (CA, SM dan TB) dan HL menurun sebanyak 5%.

b) Pengelolaan ekosistem esensial sebagai penyangga kehidupan meningkat sebesar 10%.

c) Penanganan perambahan kawasan hutan pada 12 provinsi prioritas (Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Lampung, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah).

d) Restorasi ekosistem kawasan konservasi, 4 lokasi. e) Peningkatan efektifitas pengelolaan kawasan konservasi melalui pengelolaan

berbasis resort di 51 TN prioritas. f) Peningkatan pengelolaan kawasan konservasi ekosistem gambut, 8 provinsi. g) Meningkatnya efektifitas pengelolaan kawasan konservasi di area HoB (TN Kayan

Mentarang, TN Bukit Baka Bukit Raya, TN Danau Sentarum, TN Betung Kerihun, CA Muller).

2) Pengembangan Konservasi Spesies dan Genetik

Output/keluaran pelaksanaan kegiatan di atas adalah meningkatnya kualitas konservasi keanekaragaman hayati dan produk tumbuhan dan satwa liar (TSL), dengan indikator kinerja utama berupa:

www.djpp.depkumham.go.id

Page 53: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 53

a) Populasi spesies terancam punah meningkat sebesar 3% dari kondisi tahun 2008 sesuai ketersediaan habitat.

b) Penangkaran dan pemanfaatan jenis keanekaragaman hayati secara lestari meningkat 5%.

c) Kerjasama internasional dan konvensi dibidang konservasi keanekaragaman hayati sebanyak 1 paket per tahun.

d) Penyelenggaran skema DNS 2 aktifitas. e) Penguatan kapasitas aparatur dalam upaya mitigasi dan evakuasi satwa akibat

bencana kebakaran hutan di 10 provinsi.

3) Penyidikan dan Perlindungan Hutan

Kegiatan Penyidikan dan Perlindungan Hutan akan menghasilkan ouput/keluaran berupa meningkatnya pengamanan kawasan hutan, hasil hutan dan jaminan terhadap hak negara atas hutan. Indikator kinerja utama untuk pelaksanaan kegiatan tersebut terdiri dari:

a) Kasus hukum perambahan kawasan konservasi terselesaikan sebanyak 20%. b) Penanganan kasus baru tindak pidana kehutanan (illegal logging, perambahan,

perdagangan TSL illegal, penambangan illegal dan kebakaran) pada tahun berjalan dapat diselesaikan minimal 75%.

c) Tunggakan perkara (illegal logging, perambahan, perdagangan TSL illegal, penambangan illegal dan kebakaran) terselesaikan sebanyak 25% per tahun.

d) Peningkatan kapasitas penanganan kasus kejahatan kebakaran hutan di 10 provinsi.

4) Pengendalian Kebakaran Hutan

Keluaran/output kegiatan di atas adalah meningkatnya sistem pencegahan, pemadaman, dan penanggulangan dampak kebakaran hutan dan lahan. Indikator kinerja utama pencapaian output tersebut adalah:

a) Hotspot di Pulau Kalimantan, Pulau Sumatera dan Pulau Sulawesi berkurang 20% setiap tahun dari rerata 2005-2009

b) Luas kawasan hutan yang terbakar ditekan hingga 50% dalam 5 tahun dibanding kondisi rerata 2005-2009

c) Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah dan masyarakat dalam usaha pengurangan resiko, mitigasi dan penanganan bahaya kebakaran hutan di 30 DAOPS (10 propinsi).

5) Pengembangan Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam

Output/keluaran pelaksanaan kegiatan di atas adalah meningkatnya pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam, dengan indikator kinerja utama antara lain:

a) Pengusahaan pariwisata alam meningkat 60% dibandingkan tahun 2008, dan ijin usaha pemanfaatan jasa lingkungan air baru sebanyak 25 unit.

b) Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) di bidang pengusahaan pariwisata alam meningkat 100% dibandingkan tahun 2008.

c) Peningkatan pendapatan masyarakat di sekitar kawasan konservasi tertentu meningkat menjadi minimal Rp.800.000,- per bulan per kepala keluarga (atau sebesar 30%) melalui upaya-upaya pemberdayaan masyarakat.

d) Pelaksanaan demonstration activity REDD di 2 kawasan konservasi (hutan gambut). e) Peningkatan pemberdayaan masyarakat dan wisata alam di sekitar kawasan

konservasi pada 27 provinsi.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 54: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 54

6) Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konsevasi Alam

Output/keluaran pelaksanaan kegiatan Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) adalah penyelenggaraan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal PHKA berjalan secara efektif dan efisien baik di pusat maupun di daerah, dan menjadi bagian dalam mewujudkan reformasi birokrasi dan tata kelola di lingkup Kementerian Kehutanan. Indikator kinerja utama kegiatan tersebut adalah:

a) Kapasitas kelembagaan pengelolaan kawasan konservasi meningkat dari 16 unit pelaksana teknis (UPT) menjadi 77 UPT.

b) Pembentukan 6 UPT baru Direktorat Jenderal PHKA di Provinsi Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Banten, Sulawesi Barat, Gorontalo dan Maluku Utara.

c) Kerjasama dan kemitraan bidang konservasi sumber daya alam hutan dan eksosistemnya dengan sumber dana bersifat hibah, non komersial, asistensi teknik dan program penghapusan hutang melalui DNS meningkat setiap tahunnya minimal 2 dokumen per tahun.

d) Tersedianya peraturan perundangan bidang konservasi sumber daya alam hutan dan ekosistemnya yang bersifat komprehensif dalam mendukung dinamika lapangan, 3 dokumen per tahun.

e) Tersedianya dokumen program dan anggaran serta laporan evaluasi dan keuangan pada 6 satker pusat dan 77 satker UPT serta 33 Dinas Provinsi, 580 dokumen.

f) Taman nasional dan kawasan konservasi lainnya yang potensi keanekaragaman hayatinya tinggi, terdapat spesies langka dan flagship, atau mempunyai fungsi pelindung hulu sungai, dan atau memiliki potensi wisata alam signifikan, sudah dapat mandiri membiayai seluruh atau sebagian program pengembangan konservasi dalam bentuk BLU sebanyak 12 unit, DNS, trust fund, dan kolaborasi sebanyak 4 unit.

d. Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

Permasalahan

Beberapa permasalahan spesifik yang terkait dengan pelaksanaan program di atas antara lain:

1) Lemahnya prakondisi pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) yang dicirikan antara lain masih beragamnya pemahaman dan persepsi pembangunan berbasis DAS, standar penggunaan fungsi lahan belum tegas, koordinasi dan keterpaduan pada tingkat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi antar sektor mulai tingkat nasional, provinsi sampai dengan kabupaten/kota belum efektif.

2) Kapasitas pelayanan birokrasi dalam pengembangan perhutanan sosial masih kurang, yang ditunjukan antara lain dengan adanya kerumitan ketentuan dan prosedur administrasi pemberdayaan masyarakat, termasuk mengakomodasi kelompok masyarakat adat.

3) Unit kerja dan prosedur pengurusan pengembangan dan pengelolaan hasil hutan bukan kayu (HHBK) belum efektif, sehingga menyebabkan ketidakpastian pemanfaatan HHBK khususnya oleh masyarakat.

4) Kelembagaan masyarakat di tingkat petani dalam pengembangan hutan rakyat masih lemah, serta kapasitas kelembagaan pemerintah (pusat, provinsi dan kabupaten/kota) untuk fasilitasi pengembangan hutan rakyat masih kurang.

5) Belum mantapnya kelembagaan pengelolaan benih tanaman hutan.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 55: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 55

6) Data dan informasi detail tingkat lapangan kondisi hutan dan lahan kritis belum lengkap dan akurat, sehingga dapat menyulitkan dalam membuat perencanaan rehabilitasi hutan dan lahan yang tepat.

Tujuan

Pengelolaan sumberdaya lahan oleh para pemangku kepentingan (pemerintah dan masyarakat) yang berbasis DAS dilakukan secara terintegrasi, sehingga daerah aliran sungai (DAS) berfungsi lebih efektif, serta perekonomian masyarakat berbasis usaha-usaha pengembangan komoditas kehutanan meningkat.

Outcome/hasil

Berkurangnya lahan kritis pada DAS Prioritas sehingga dapat mengurangi resiko bencana alam, dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat dalam usaha komoditas kehutanan. Beberapa indikator output kegiatan-kegiatan dalam program di atas baik langsung dan tidak langsung terkait dengan isu-isu pengelolaan perubahan iklim.

Indikator kinerja utama

1) Fasilitasi dan pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan kritis termasuk hutan mangrove, gambut dan rawa pada DAS Prioritas seluas 1,6 juta ha.

2) Fasilitasi pengelolaan dan penetapan areal kerja pengelolaan hutan kemasyarakatan (HKm) seluas 2 juta ha.

3) Fasilitasi pembangunan hutan rakyat seluas 250.000 ha. 4) Fasilitasi penetapan areal sumber benih di seluruh bioregion seluas 6.000 ha, dan

pengelolaan areal sumber benih yang telah ada seluas 4.500 ha. 5) Fasilitasi penetapan areal kerja hutan desa seluas 500.000 ha. 6) Rencana pengelolaan DAS terpadu sebanyak 108 unit DAS prioritas.

Potensi hambatan

1) Masih kurangnya kapasitas unit kerja di tingkat daerah (provinsi dan kabupaten/kota) yang melakukan koordinasi keterpaduan pengelolaan DAS, serta ketersedian peraturan perundang-undangan dalam pengelolaan DAS terpadu.

2) Ekslusivisme peran dan fungsi antar sektor “pengguna” lahan yang berbasis DAS. 3) Kapasitas kelembagaan dalam penyediaan benih dan bibit yang berkualitas dan memadai

masih kurang. 4) Kapasitas (kemampuan dan minat) investasi masyarakat, termasuk dukungan lembaga-

lembaga investasi, terhadap usaha komoditas kehutanan masih relatif rendah. 5) Penyuluhan (tenaga penyuluh yang handal dan program penyuluhan yang efektif) masih

sangat kurang. 6) Ketersediaan produk dan penerapan Iptek dalam pengembangan komoditas kehutanan

masih kurang.

Kegiatan-kegiatan

1) Pengembangan Perhutanan Sosial

Output/keluaran kegiatan Pengembangan Perhutanan Sosial adalah meningkatnya pengelolaan hutan dalam rangka pemberdayaan masyarakat. Indikator kinerja utama pencapaian output tersebut antara lain:

a) Fasilitasi pengelolaan dan penetapan areal kerja hutan kemasyarakatan (HKm) seluas 2 juta ha.

b) Fasilitasi 500 kelompok/unit ijin usaha pengelolaan HKm. c) Fasilitasi 50 unit kemitraan.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 56: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 56

d) Fasilitasi dukungan kelembagaan ketahanan pangan di 32 provinsi. e) Fasilitasi pembangunan hutan rakyat seluas 250.000 Ha. f) Fasilitasi pembentukan dan berfungsinya sentra hasil hutan bukan kayu (HHBK)

unggulan di 30 kabupaten. g) Fasilitasi penetapan areal kerja hutan desa (HD) seluas 500.000 ha.

2) Pengembangan Perbenihan Tanaman Hutan

Output/keluaran pelaksanaan kegiatan tersebut adalah ketersediaan materi genetik, sumber benih, dan benih berkualitas yang memadai, dengan indikator kinerja utama berupa:

a) Areal sumber benih seluas 4.500 ha terkelola secara baik. b) Fasilitasi pembangunan areal sumber benih seluas 6.000 ha. c) Pengembangan seed for people, 1 paket per tahun d) Pengembangan sentra bibit , 1 paket per tahun

3) Pembinaan Penyelenggaraan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS)

Output/keluaran kegiatan Pembinaan Penyelenggaraan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah terselenggaranya pengelolaan DAS secara terpadu pada DAS prioritas. Indikator kinerja utama pencapaian output tersebut adalah:

a) Rencana pengelolaan DAS terpadu sebanyak 108 unit DAS prioritas b) Terbangun baseline data pengelolaan DAS di 36 BPDAS. c) Tersedianya data dan peta lahan kritis di 36 Balai Pengelolaan DAS (BPDAS).

4) Penyelenggaraan Rehabilitasi Hutan dan Lahan dan Reklamasi Hutan

Output/keluaran pelaksanaan kegiatan di atas adalah berkurangnya lahan kritis melalui rehabilitasi dan reklamasi hutan, dengan indikator kinerja utama berupa:

a) Fasilitasi dan pelaksanaan rehabilitasi hutan pada DAS prioritas seluas 800.000 ha. b) Fasilitasi dan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis pada DAS prioritas seluas 500.000

ha. c) Fasilitasi pengembangan hutan kota seluas 5.000 ha. d) Fasilitasi dan pelaksanaan rehabilitasi hutan mangrove, gambut dan rawa seluas

295.000 ha.

5) Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial

Output/keluaran pelaksanaan kegiatan tersebut di atas adalah penyelenggaraan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial (RLPS) berjalan secara efektif dan efisien baik di unit pusat maupun di unit daerah, dan menjadi bagian dalam mewujudkan reformasi birokrasi dan tata kelola di lingkup Kementerian Kehutanan. Indikator kinerja utama kegiatan tersebut adalah:

a) Peraturan perundang-undangan bidang RLPS (UU 1 buah, PP/Perpres/Permenhut 12 buah, Pedoman/NSPK 70 buah.

b) Infrastruktur yang mendukung penyelenggaraan kegiatan RLPS yang efektif dan efisien di 50 Satker.

c) Terselenggaranya pembinaan penguatan kelembagaan bidang RLPS, 33 provinsi. d) Aparat Ditjen RLPS yang terlatih, pusat dan daerah di bidang RLPS, 50 satker. e) Tata kelola pemerintahan yang baik sesuai kerangka reformasi birokrasi untuk

menjamin kinerja yang optimal di 50 satker. f) SIM RLPS, 1 unit.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 57: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 57

g) Kerjasama lembaga nasional dan internasional di 4 bidang kegiatan RLPS per tahun.

e. Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kehutanan

Permasalahan

Beberapa permasalahan spesifik yang terkait dengan pelaksanaan program di atas antara lain:

1) Program-program penelitian dan pengembangan (litbang) kehutanan belum mecerminkan kebutuhan riil pengguna Iptek di bidang kehutanan.

2) Sebagian besar hasil riset masih dalam skala laboratorium. 3) Hasil-hasil riset masih sedikit yang menjadi informasi/produk Iptek yang tepat guna di

tingkat lapangan. 4) Kapasitas tenaga penelitian dan pengembangan, khususnya di tingkat lapangan,

belum optimal. 5) Sarana dan prasarana penelitian masih kurang.

Tujuan

Terwujudnya manajemen penelitian dan pengembangan yang efektif dan efisien, serta penyediaan produk Iptek kehutanan sebagai dasar penetapan kebijakan dan pelaksanaan teknis pengelolaan hutan.

Outcome/hasil

Minimal 60% hasil penelitian dan pengembangan kehutanan dapat dimanfaatkan dalam pengambilan kebijakan, pengelolaan teknis kehutanan dan pengayaan ilmu pengetahuan, termasuk pengembangan kebijakan dan teknis yang berkaitan dengan isu-isu perubahan iklim.

Indikator kinerja utama

1) Iptek dasar dan terapan yang dimanfaatkan oleh pengguna untuk bidang hutan alam, biodiversitas dan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) sebanyak 7 judul.

2) Iptek dasar dan terapan yang dimanfaatkan oleh pengguna bidang hutan tanaman dan hasil hutan bukan kayu (HHBK) sebanyak 6 judul.

3) Iptek dasar dan terapan yang dimanfaatkan oleh pengguna bidang pengolahan hasil hutan sebanyak 5 judul.

4) Iptek dasar dan terapan yang dimanfaatkan oleh pengguna pada bidang lansekap hutan, perubahan iklim dan kebijakan kehutanan sebanyak 7 judul.

Potensi hambatan

1) Kapasitas kelembagaan penelitian dan pengembangan kehutanan (institusi, program, dan SDM, dan saran dan prasarana) masih belum optimal.

2) Budaya penggunaan hasil penelitian dan pengembangan kehutanan masih kurang. 3) Transfer teknologi dari penghasil ke penggunan Iptek masih belum optimal. 4) Pembiayaan kegiatan dan pengembangan kehutanan relatif besar. 5) Kelembagaan pengelolaan intellectual property right terhadap hasil penelitian dan

pengembangan masih belum optimal.

Kegiatan-kegiatan

1) Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Alam

www.djpp.depkumham.go.id

Page 58: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 58

Output/keluaran pelaksanaan kegiatan di atas adalah tersedia dan termanfaatkannya Iptek dasar dan terapan konservasi dan rehabilitasi sumberdaya alam. Sedangkan indikator kinerja utama pencapaian output tersebut adalah:

a) Iptek dasar dan terapan bidang hutan alam, biodiversitas dan pengelolaan DAS sebanyak 7 judul.

b) Iptek dasar dan terapan yang dimanfaatkan oleh pengguna untuk bidang hutan alam, biodiversitas dan pengelolaan DAS sebanyak 7 judul.

2) Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan

Output/keluaran berupa ketersediaan dan permanfaatkannya Iptek dasar dan terapan hutan tanaman. Indikator kinerja utama pencapaian ouptut tersebut antara lain berupa:

a) Iptek dasar dan terapan bidang hutan tanaman dan hasil hutan bukan kayu (HHBK) sebanyak 6 judul.

b) Iptek dasar dan terapan yang dimanfaatkan oleh pengguna bidang hutan tanaman dan HHBK sebanyak 6 judul.

3) Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Ouptut/keluaran pelaksanaan kegiatan Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan adalah ketersediaan dan termanfaatkannya Iptek dasar dan terapan yang bidang pengolahan hasil hutan, dengan indikator kinerja utama berupa:

a) Iptek dasar dan terapan yang dihasilkan pada bidang pengolahan hasil hutan sebanyak 5 judul

b) Iptek dasar dan terapan yang dimanfaatkan oleh pengguna bidang pengolahan hasil hutan sebanyak 5 judul

4) Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kehutanan dan Perubahan Iklim

Output/keluaran kegiatan tersebut di atas adalah ketersediaan dan termanfaatkannya Iptek dasar dan terapan lansekap hutan, adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, dan kebijakan kehutanan. Indikator kinerja utama pencapaian output tersebut adalah:

a) Iptek dasar dan terapan yang dihasilkan pada bidang lansekap hutan, perubahan iklim dan kebijakan kehutanan sebanyak 7 judul

b) Iptek dasar dan terapan yang dimanfaatkanoleh pengguna pada bidang lansekap hutan, perubahan iklim dan kebijakan kehutanan sebanyak 7 judul.

5) Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas Teknis Lainnya Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan

Output/keluaran pelaksanaan kegiatan adalah terselenggaranya tugas dan fungsi Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan secara efektif dan efisien baik pada unit kerja di pusat maupun di daerah, dan menjadi bagian dalam mendukung perwujudan reformasi birokrasi dan tata kelola di lingkup Kementerian Kehutanan. Sedangkan indikator kinerja utama pencapaian output tersebut adalah:

a) Rencana program dan anggaran sebanyak 20 satuan kerja per tahun. b) Laporan dan evaluasi sebanyak 20 unit kerja per tahun. c) Sarana dan prasarana perkantoran pada 20 unit kerja per tahun. d) Pembinaan pegawai sebanyak 1.702 orang per tahun. e) Tata laksana keuangan, umum, kerjasama, dan desiminasi pada 20 unit kerja per

tahun.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 59: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 59

f. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Kehutanan

Permasalahan

Beberapa permasalahan spesifik yang terkait dengan pelaksanaan program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Kehutanan, antara lain:

1) Profesionalisme tenaga fungsional auditor yang berkaitan dengan kompetensi, kapabilitas dan integritasnya masih terbatas, sehingga pelayanan pengawasan belum maksimal.

2) Lemahnya implementasi Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP), sehingga hambatan, penyimpangan dan pelanggaran belum dapat dicegah secara dini.

3) Hasil audit Inspektorat Jenderal, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) belum sepenuhnya ditindaklanjuti.

Tujuan

Peningkatan efektivitas penyelenggaraan kepemerintahan yang bersih dan efisien.

Outcome/hasil

Terwujudnya pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur Kementerian Kehutanan, serta mendorong perwujudan reformasi birokrasi dan tata kelola Kementerian Kehutanan.

Indikator kinerja utama

1) Laporan hasil audit reguler sebanyak 1.200 laporan 2) Laporan hasil audit khusus sebanyak 125 laporan 3) Laporan hasil reviu laporan keuangan 195 laporan. 4) Laporan pemantauan tindak lanjut hasil audit sebanyak 300 laporan.

Potensi hambatan

1) Pelaksanaan pengawasan untuk tata pemerintahan yang baik terkait dengan reformasi birokrasi belum optimal.

2) Implementasi terhadap perubahan paradigma pengawasan dari yang bersifat watchdog menjadi agent of change (agen perubahan) dalam rangka perbaikan manajemen belum berjalan secara efektif.

3) Pelaksanaan pengawasan berbasis kinerja belum berjalan secara maksimal.

Kegiatan-kegiatan

1) Pengawasan Terhadap Kinerja, Keuangan dan Administrasi pada Wilayah Kerja Inspektorat I

Output/keluaran kegiatan di atas adalah terlaksananya audit kinerja, keuangan, dan administrasi pada satuan-satuan kerja Kementerian Kehutanan di wilayah kerja Inspektorat I. Indikator kinerja utama untuk pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:

a) Hasil audit reguler sebanyak 300 laporan. b) Review laporan keuangan sebanyak 65 laporan c) Rencana Kerja (Renja) Inspektorat I sebanyak 5 judul, usulan PKPT sebanyak 5

judul, dan laporan tahunan sebanyak 5 judul.

2) Pengawasan Terhadap Kinerja, Keuangan dan Administrasi pada Wilayah Kerja Inspektorat II

www.djpp.depkumham.go.id

Page 60: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 60

Output/keluatan kegiatan dimaksud di atas adalah terlaksananya audit kinerja, keuangan, dan administrasi pada satuan kerja Kementerian Kehutanan di wilayah kerja Inspektorat II. Indikator kinerja utama untuk pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:

a) Hasil audit reguler sebanyak 300 laporan. b) Hasil review laporan keuangan sebanyak 50 laporan. c) Recana Kerja (Renja) Inspektorat II sebanyak 5 judul, usulan PKPT sebanyak 5

judul, dan laporan tahunan sebanyak 5 judul.

3) Pengawasan Terhadap Kinerja, Keuangan dan Administrasi pada Wilayah Kerja Inspektorat III

Output/hasil kegiatan tersebut adalah terlaksananya audit kinerja, keuangan, dan administrasi pada satuan kerja Kementerian Kehutanan di wilayah kerja Inspektorat III. Indikator kinerja utama untuk pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:

a) Hasil audit reguler sebanyak 300 laporan. b) Hasil review laporan keuangan sebanyak 35 laporan. c) Rencana Kerja (Renja) Inspektorat III sebanyak 5 judul, usulan PKPT sebanyak 5

judul, dan laporan tahunan sebanyak 5 judul

4) Pengawasan Terhadap Kinerja, Keuangan dan Administrasi pada Wilayah Kerja Inspektorat IV

Output/keluaran kegiatan tdi atas adalah terlaksananya audit kinerja, keuangan, dan administrasi pada satuan kerja Kementerian Kehutanan di wilayah kerja Inspektorat IV. Indikator kinerja utama untuk pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:

a) Hasil audit reguler sebanyak 300 laporan. b) Hasil review laporan keuangan sebanyak 45 laporan. c) Rencana Kerja (Renja) Inspektorat IV sebanyak 5 judul, usulan PKPT sebanyak 5

judul, dan laporan tahunan sebanyak 5 judul.

5) Pengawasan Terhadap Kasus Pelanggaran Yang Berindikasi KKN

Output/keluaran pelaksanaan kegiatan tersebut adalah terlaksananya audit terhadap kasus yang diduga berindikasikan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), dengan indikator kinerja utama berupa:

a) Hasil audit khusus sebanyak 125 laporan. b) Hasil identifikasi khusus, serta pengumpulan bahan dan keterangan (pulbaket),

masing-masing sebanyak 125 laporan. c) Rencana Kerja (Renja) Inspektorat khusus sebanyak 5 judul, usulan PKPT

sebanyak 5 judul, dan laporan tahunan sebanyak 5 judul.

6) Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Inspektorat Jenderal Kementerian Kehutanan

Output/keluaran pelaksanaan kegiatan dimaksud di atas adalah terselenggaranya tata kelola administrasi Inspektorat Jenderal Kementerian Kehutanan secara efektif dan efisien, dan menjadi bagian dalam mewujudkan tata kelola birokrasi dan tata kelola, dengan indikator kinerja utama berupa:

a) Renstra Inpektorat Jenderal Kemenhut 1 judul, Renja Inpektorat Jenderal Kemenhut 5 judul, dokumen RKAKL/DIPA 5 judul, dokumen PKPT 5 judul, dan data informasi pengawasan 5 judul.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 61: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 61

b) Laporan lingkup Inspektorat Jenderal Kemenhut sebanyak 120 laporan (5 laporan keuangan, 5 LAKIP, 5 laporan APIP, 5 laporan tahunan, 10 laporan semesteran, 20 laporan triwulan, 60 laporan bulanan, 5 laporan kepegawaian, dan 5 laporan barang milik negara/BMN).

c) Laporan pencermatan kegiatan Kementerian Kehutanan sebanyak 200 laporan, laporan pemantauan tindak lanjut hasil audit sebanyak 300 laporan, dan laporan pemutakhiran data sebanyak 25 laporan.

d) Peraturan bidang pengawasan sebanyak 30 dokumen dan bulletin pengawasan sebanyak 20 edisi.

e) Pembinaan pegawai sebanyak 1.300 orang dan diklat pengembangan SDM sebanyak 700 orang .

g. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kehutanan

Permasalahan

Beberapa permasalahan yang terkait dengan pelaksanaan program di atas antara lain:

1) Penyelenggaraan pengelolaan keuangan negara belum efektif sehingga opini laporan keuangan Kementerian Kehutanan belum mencapai kategori wajar.

2) Piutang atas pinjaman Dana Reboisasi (DR) masih cukup besar. 3) Penyelenggaraan pengelolaan barang milik negara (BMN) belum akuntabel secara

optimal. 4) Jumlah pegawai Kementerian Kehutanan baik kualitas maupun kuantitas belum

memadai. 5) Peraturan perundang-undangan di bidang kehutanan belum sepenuhnya

mengakomodir perkembangan pembangunan kehutanan secara menyeluruh. 6) Kapasitas evaluasi terhadap hasil-hasil pelaksanaan program dan kegiatan

Kementerian Kehutanan masih kurang. 7) Kapasitas penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kehutanan untuk pegawai

pemerintah daerah yang menangani kehutanan serta masyarakat masih sangat kurang.

8) Jumlah tenaga penyuluh serta tata hubungan kerja penyuluhan kehutanan baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta masyarakat belum mencukupi.

9) Masih banyak produk hasil hutan belum memenuhi standard mutu sesuai dengan standard yang berlaku, serta pengelolaan lingkungan di bidang kehutanan kurang efektif.

10) Pengendalian pembangunan kehutanan pada tingkat regional belum sepenuhnya efektif.

11) Persepsi masyarakat terhadap terhadap kehutanan masih beragam. 12) Posisi Indonesia di bidang kehutanan pada forum internasional masih harus

ditingkatkan. 13) Instrumen penyelenggaraan penyaluran kredit pembangunan HTI dan HTR oleh

Badan Layanan Umum (BLU) Kementerian Kehutanan masih belum berjalan efektif.

Tujuan

Terwujudnya tata kelola administrasi penyelenggaraan kepemerintahan Kementerian Kehutanan secara efektif dan efisien.

Outcome/hasil

www.djpp.depkumham.go.id

Page 62: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 62

Meningkatnya tata kelola administrasi pemerintahan Kementerian Kehutanan secara efektif dan efisien, serta mewujudkan reformasi birokrasi dan tata kelola.

Indikator kinerja utama

1) Opini laporan keuangan Kementerian Kehutanan tahunan “wajar tanpa pengecualian” mulai laporan keuangan tahun 2011 sebanyak 1 judul per tahun.

2) Terselesaikannya pinjaman/piutang sebanyak 80%. 3) Dokumen rencana kerja dan anggaran sebanyak 269 satuan kerja. 4) Terselesaikan status hukum BMN Kementerian Kehutanan, termasuk asset eks Kantor

Wilayah Kementerian Kehutanan di 15 provinsi. 5) Rancangan Undang-undang dan Rancangan Peraturan Pemerintah bidang kehutanan

sebanyak 22 judul. 6) Pelayanan administrasi kepegawaian secara akurat dan tepat waktu sebanyak 50.000

dokumen kepegawaian. 7) Pertemuan multi pihak dan sosialisasi kebijakan pembangunan kehutanan sebanyak

75 kali. 8) Pendidikan dan pelatihan kehutanan teknis dan administrasi kehutanan minimal

sebanyak 15.000 orang peserta untuk aparat Kementerian Kehutanan dan SDM kehutanan lainnya.

9) Rancangan standard nasional Indonesai (SNI) produk dan proses bidang kehutanan sebanyak 30 judul.

10) Peningkatan penyelenggaraan kerjasama luar negeri bidang kehutanan. 11) Rencana pembangunan kehutanan regional, 4 regional dan evaluasi pembangunan

kehutanan regional, 4 regional. 12) Penyaluran kredit pembangunan hutan tanaman industri (HTI) dan hutan tanaman

Rakyat (HTR) seluas 324.625 ha.

Potensi hambatan

1) Koordinasi penyelenggaraan administrasi pemerintahan Kementerian Kehutanan belum optimal.

2) Kecenderungan pagu anggaran Kementerian Kehutanan berdasarkan jumlah anggaran tahun-tahun sebelumnya sehingga belum memenuhi kebutuhan riil sesuai recana.

3) Persepsi masyarakat terhadap hutan dan kehutanan sangat beragam tergantung dari kepentingan masing-masing, tidak dalam satu persepsi dimana hutan sebagai ekosistem penyangga kehidupan.

4) Kapasitas SDM aparat kehutanan pusat dan daerah serta masyarakat masih kurang.

Kegiatan-kegiatan

1) Koordinasi Perencanaan dan Evaluasi Kementerian Kehutanan, dengan output/keluaran berupa terselenggaranya koordinasi perencanaan dan evaluasi Kementerian Kehutanan secara baik dan mantap. Indikator kinerja utama untuk pelaksanaan kegiatan tersebut terdiri dari:

a) Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kehutanan dan Sekretariat Jenderal Kementerian Kehutanan masing-masing 1 judul, serta Rencana Kerja (Rencana Kerja) Kementerian Kehutanan dan Sekretariat Jenderal Kementerian Kehutanan masing-masing 5 judul (1 judul per tahun).

b) Rencana Kegiatan dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA K/L) dan dokumen anggaran Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) sebanyak 269 satuan kerja per tahun.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 63: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 63

c) Laporan Kinerja Kementerian Kehutanan dan Sekretariat Jenderal Kementerian Kehutanan Lima Tahun masing-masing 1 judul, dan Laporan Kinerja Tahunan Kementerian Kehutanan dan Sekretariat Jenderal Kementerian Kehutanan masing-masing 5 judul (1 judul per tahun).

d) Data dan informasi perencanaan Kementerian Kehutanan sebanyak 1 paket per tahun.

2) Penyelenggaraan Administrasi dan Penataan Kepegawaian, dengan ouput/keluaran berupa terselenggaranya tertib dan pelayanan administrasi kepegawaian Kementerian Kehutanan. Indikator kinerja utama untuk pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:

a) Pelayanan administrasi kepegawaian secara akurat dan tepat waktu kurang lebih sebanyak 50.000 dokumen.

b) Pengembangan kapasitas SDM/pegawai sebanyak 17.697 orang. c) Pengembagan instrumen pengelolaan kepegawaian sebanyak 10 jenis. d) Penguatan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) berbasis

internet, 1 paket per tahun.

3) Penyelenggaraan dan Pembinaan Tata Hukum dan Organisasi Kementerian Kehutanan. Output/keluaran kegiatan dimaksud adalah mantapnya tata hukum dan organisasi di lingkup Kementerian Kehutanan, dengan indikator kinerja utama berupa:

a) Rancangan Undang-Undang dan Rancangan Peraturan Pemerintah bidang kehutanan sebanyak 22 jenis.

b) Laporan evaluasi dan penelaahan hukum bidang pemanfaatan hutan, penggunaan kawasan hutan, konservasi sumberdaya alam, dan prakondisi pengelolaan hutan, sebanyak 4 paket per tahun.

c) Bantuan hukum bidang perdata, tata usaha negara dan pidana sebanyak 3 paket per tahun.

d) Pengembangan kelembagaan dan ketatalaksanaan organisasi pusat, unit pelaksana teknis, dan pembinaan desentralisasi, perbaikan pelayanan publik dan kebijakan publik serta pengawasan melekat, sebanyak 6 paket per tahun.

4) Penyelenggaraan Administrasi Keuangan Kementerian Kehutanan, dengan output/keluaran berupa tertibnya pelaksanaan administrasi keuangan Kementerian Kehutanan. Indikator kinerja utama untuk pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:

a) Terselesaikannya pinjaman/piutang sebesar 80%. b) Laporan keuangan Kementerian Kehutanan sebanyak 5 judul (1 judul setiap

tahun), dengan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dimulai dari laporan keuangan tahun 2011 dan seterusnya.

c) Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp.15 trilyun. d) Laporan keuangan dan perbendaharaan sebanyak 33 provinsi.

5) Penyelenggaraan Ketatausahaan, Kerumahtanggaan dan Pengelolaan Perlengkapan Kementerian Kehutanan. Output/keluaran pelaksanaan kegiatan tersebut adalah tertibnya pelaksanaan tata usaha, rumah tangga dan pengelolaan barang milik negara (BMN) Kementerian Kehutanan, dengan indikator kinerja utama berupa:

a) Laporan sistem akuntansi barang milik negara (SIMAK BMN) Kementerian Kehutanan secara akuntabel dan tepat waktu sebanyak 221 satuan kerja per tahun.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 64: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 64

b) Serifikasi ahli pengadaan barang dan jasa bagi para pejabat pembuat komitmen (PPK) dan panitia/pejabat pengadaan barang dan jasa di Kementerian Kehutanan sebanyak 1.000 orang.

c) Sertifikasi tanah milik Kementerian Kehutanan di 5 lokasi (Mangala Wanabakti, Kanci, Cimanggis, Kramatjati, dan Rumpin).

d) Status pencatatan barang milik negara (BMN) eks Kantor Wilayah Kementerian Kehutanan di 15 provinsi terselesaikan.

e) Administrasi persuratan Kementerian Kehutanan 2 kegiatan, yaitu Sistem Informasi Kearsipan (SIK), dan Pedoman Tata Naskah Dinas.

6) Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kementerian Kehutanan dan Sumberdaya Manusia Kehutanan Lainnya. Output/keluaran kegiatan tersebut adalah meningkatnya kualitas dan kapasitas aparatur Kementerian Kehutanan serta SDM Kehutanan lainnya, dengan indikator kinerja utama berupa:

a) Pendidikan dan pelatihan kepemimpinan, teknis dan administrasi kehutanan minimal sebanyak 15.000 orang peserta.

b) Pendidikan menengah kehutanan sebanyak 1.440 orang siswa. c) Pendidikan pasca sarjana jenjang S2 dan S3 sebanyak 325 orang lulusan. d) Sertifikat ISO 9001:2007 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kehutanan, 5 unit.

7) Penyuluhan Kehutanan. Output/keluaran kegiatan tersebut adalah peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kehutanan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat, dengan indikator kinerja utama berupa:

a) Pembentukan 500 kelompok masyarakat produktif mandiri. b) Peningkatan kapasitas 4.500 orang penyuluh kehutanan. c) Kampanye Indonesia Menanam (KMI) pada 33 provinsi. d) Kemitraan/jejaring kerja penyuluhan kehutanan sebanyak 5 paket.

8) Pembinaan Standardisasi dan Evaluasi Pengelolaan Lingkungan Kehutanan. Output/keluaran kegiatan tersebut adalah berkembangnya penerapan standard produk dan proses di bidang kehutanan dan meningkatnya pengelolaan lingkungan kehutanan. Indikator kinerja utama pencapaian output tersebut adalah:

a) Rancangan Standard Nasional Indonesia (SNI) bidang kehutanan untuk 30 jenis produk.

b) SNI yang siap diselaraskan dengan standar internasional sebanyak 20 judul. c) Satuan pengelola hutan milik swasta dan milik rakyat terdampingi untuk

melaksanakan pengelolaan hutan lestari dan mendapatkan sertifikat nasional maupun internasional sebanyak 40 unit.

d) Satuan kerja lingkup Kementerian kehutanan terdampingi untuk menerapkan sistem manajemen mutu sesuai standard internasional sabanyak 20 unit.

e) Rekomendasi kebijakan pengelolaan lingkungan kehutanan sebanyak 15 paket.

9) Pembinaan dan Koordinasi Kerjasama Luar Negeri. Output/keluaran kegiatan dimaksud adalah meningkatnya peran dan posisi Indonesia di bidang kehutanan, sedangkan kinerja utama pencapaian ouput tersebut berupa:

a) Partisipasi Indonesia dalam forum kerjasama internasional (bilateral, multilateral dan regional) di bidang kehutanan sebanyak 3 paket per tahun.

b) Komitmen kerjasama internasional di bidang kehutanan (bilateral, multilatareal, regional, dan multipihak) sebanyak 3 paket per tahun.

c) Kerjasama baru bilateral sebanyak 5 negara dan multipihak sebanyak 3 lembaga.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 65: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 65

d) Laporan monitoring dan evaluasi kerjasama internasional (bilateral, multilateral dan regional) sebanyak 3 paket per tahun.

10) Penyiaran dan Penyebarluasan Informasi Pembangunan Kehutanan. Output/keluaran kegiatan tersebut adalah memperkuat pemahaman dan komitmen masyarakat terhadap pembangunan kehutanan, dengan indikator kinerja utama berupa:

a) Liputan kegiatan Menteri Kehutanan dan Pejabat Kementerian Kehutanan, pemberitaan isu-isu strategis dan jumpa pers Menteri kehutanan dan Pejabat Kementerian Kehutanan dengan media masa sebanyak 100 kali.

b) Pameran pembangunan kehutanan sejumlah 65 kali. c) Pertemuan dan sosialisasi kebijakan pembangunan kehutanan sejumlah 75 kali. d) Menyiapkan bahan rapat Menteri Kehutanan pada acara rapat kerja dengan DPR

RI dan DPD RI sejumlah 50 kali. e) Pelayanan data dan informasi pembangunan kehutanan, 1 paket.

11) Pengelolaan Keuangan, Penyaluran dan Pengembalian Dana Bergulir Pembiayaan Pembangunan Kehutanan. Output/keluaran kegiatan tersebut adalah fasilitasi dan ketersediaan pembiayaan pembangunan kehutanan, dengan indikator kinerja utama berupa:

a) Penyaluran kredit pembangunan hutan tanaman (hutan tanaman industri/HTI dan hutan tanaman rakyat/HTR) seluas 324.625 ha.

b) Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Badan Layanan Umum (BLU) sebanyak 5 judul.

c) Penilaian kelayakan permohonan pinjaman sebanyak 570 proposal.

12) Pengendalian Pembangunan Kehutanan Regional I. Output/keluaran kegiatan dimaksud adalah memperkuat sinkronisasi pembangunan kehutanan pada regional I, dengan indikator kinerja utama berupa:

a) Rencana strategis (Renstra) Pembangunan Kehutanan Regional I sebanyak 1 judul.

b) Rencana Kerja (Renja) Pembangunan Kehutanan Regional I sebanyak 5 judul (1 judul per tahun).

c) Laporan monitoring dan evaluasi Renstra Pembangunan Kehutanan Regional I sebanyak 1 judul.

d) Laporan monitoring dan evaluasi Renja Pembangunan Kehutanan Regional I sebanyak 5 judul (1 judul per tahun).

13) Pengendalian Pembangunan Kehutanan Regional II. Output/keluaran kegiatan di atas adalah memperkuat sinkronisasi pembangunan kehutanan pada regional II, dengan indikator kinerja utama berupa:

a) Rencana strategis (Renstra) Pembangunan Kehutanan Regional II sebanyak 1 judul.

b) Rencana Kerja (Renja) Pembangunan Kehutanan Regional II sebanyak 5 judul (1 judul per tahun).

c) Laporan monitoring dan evaluasi Renstra Pembangunan Kehutanan Regional II sebanyak 1 judul.

d) Laporan monitoring dan evaluasi Renja Pembangunan Kehutanan Regional II sebanyak 5 judul (1 judul per tahun).

www.djpp.depkumham.go.id

Page 66: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 66

14) Pengendalian Pembangunan Kehutanan Regional III. Output/keluaran kegiatan tersebut adalah memperkuat sinkronisasi pembangunan kehutanan pada regional III, dengan indikator kinerja utama berupa:

a) Rencana strategis (Renstra) Pembangunan Kehutanan Regional III sebanyak 1 judul.

b) Rencana Kerja (Renja) Pembangunan Kehutanan Regional III sebanyak 5 judul (1 judul per tahun).

c) Laporan monitoring dan evaluasi Renstra Pembangunan Kehutanan Regional III sebanyak 1 judul.

d) Laporan monitoring dan evaluasi Renja Pembangunan Kehutanan Regional III sebanyak 5 judul (1 judul per tahun).

15) Pengendalian Pembangunan Kehutanan Regional IV. Output/keluaran kegiatan di atas adalah memperkuat sinkronisasi pembangunan kehutanan pada regional IV, dengan indikator kinerja utama berupa:

a) Rencana strategis (Renstra) Pembangunan Kehutanan Regional IV sebanyak 1 judul.

b) Rencana Kerja (Renja) Pembangunan Kehutanan Regional IV sebanyak 5 judul (1 judul per tahun).

c) Laporan evaluasi Renstra Pembangunan Kehutanan Regional IV sebanyak 1 judul. d) Laporan evaluasi Renja Pembangunan Kehutanan Regional IV sebanyak 5 judul (1

judul per tahun).

C. Pembiayaan

Pembiayaan untuk pelaksanaan 7 program dan 49 kegiatan diuraikan dalam Rencana Strategis Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014 di atas bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Indikasi alokasi pembiayaan untuk pelaksanaan program dan kegiatan tersebut adalah sebesar Rp.30.533,90 milyar, dengan perincian sebagaimana pada tabel di bawah.

Tabel 4. Indikasi Kebutuhan Pembiayaan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014 sumber dana APBN.

No. Program dan Kegiatan Pembiayaan (Rp. milyar)

1 Perencanaan Makro Bidang Kehutanan dan Pemantapan Kawasan Hutan 1.798,36 1.1 Penyusunan Rencana Makro Kawasan Hutan 298,46 1.2 Pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 189,02 1.3 Pengukuhan Kawasaan Hutan 393,36 1.4 Inventarisasi dan Pemantauan Sumberdaya Hutan

(Hibah LN) 283,89

94,15 1.5 Pengendalian Penggunaan Kawasan Hutan untuk Pembangunan di Luar Kegiatan Kehutanan 53,46 1.6 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Planologi Kehutanan 486,02 2 Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi 1.587,93

2.1 Peningkatan Pengelolaan Hutan Alam Produksi 275,66 2.2 Peningkatan Pengelolaan Hutan Tanaman 249,49 2.3 Peningkatan Tertib Peredaran Hasil Hutan dan Iuran Hasil Hutan 325,53 2.4 Peningkatan Usaha Industri Primer Kehutanan 121,69 2.5 Peningkatan Perencanaan Pengelolaan Hutan Produksi 100,47 2.6 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Bina Produksi Kehutanan 515,09 3 Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan 6.715,18

3.1 Pengembangan Kawasan Konservasi dan Ekosistem Esensial (Hibah LN)

1.309,25 77,23

3.2 Pengembangan Konservasi Spesies dan Genetik (DNS)

162,91 300,00

3.3 Penyidikan dan Perlindungan Hutan (Hibah LN)

776,61 59,95

3.4 Pengendalian Kebakaran Hutan 1.275,00 3.5 Pengembangan Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam 464,69

www.djpp.depkumham.go.id

Page 67: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 67

No. Program dan Kegiatan Pembiayaan (Rp. milyar)

3.6 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam

2.294,75

4 Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung Daerah Aliran Sungan (DAS) Berbasis Pemberdayaan Masyarakat 16.130,98 4.1 Pengembangan Perhutanan Sosial 6.239,18 4.2 Pengembangan Perbenihan Tanaman Hutan 109,44 4.3 Pembinaan Penyelenggaraan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) 721,87 4.4 Penyelenggaraan Rehabilitasi Hutan dan Lahan, dan Reklamasi Hutan di DAS Prioritas

(Hibah LN) 8.115,00

107,45 4.5 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan

Sosial 838,03

5 Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kehutanan 1.109,21 5.1 Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Alam 120,19 5.2 Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan 158,18 5.3 Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan 109,74 5.4 Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kehutanan dan Perubahan Iklim 113,40 5.5 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Badan Litbang Kehutanan 607,70 6 Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kemenhut 215,54

6.1 Pengawasan Terhadap Kinerja, Keuangan dan Administrasi pada Wilayah Kerja Inspektorat I 15,77 6.2 Pengawasan Terhadap Kinerja, Keuangan dan Administrasi pada Wilayah Kerja Inspektorat II 16,76 6.3 Pengawasan Terhadap Kinerja, Keuangan dan Administrasi pada Wilayah Kerja Inspektorat III 18,58 6.4 Pengawasan Terhadap Kinerja, Keuangan dan Administrasi pada Wilayah Kerja Inspektorat IV 18,11 6.5 Pengawasan Terhadap Kasus Pelanggaran Yang Berindikasi KKN 20,82 6.6 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Inspektorat Jenderal Kementerian Kehutanan 125,49 7 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Jenderal Kementerian

Kehutanan 2.976,69

7.1 Koordinasi Perencanaan dan Evaluasi Dep. Kehutanan (Hibah LN)

134,41 -

7.2 Penyelenggaraan Administrasi dan Penataan Kepegawaian Kementerian Kehutanan 93,49 7.3 Penyelenggaraan dan Pembinaan Tata Hukum dan Organisasi Kementerian Kehutanan 55,63 7.4 Penyelenggaraan Administrasi Keuangan Dep. Kehutanan 276,38 7.5 Penyelenggaraan Ketatusahaan, Kerumahtanggaan dan Pengelolaan Perlengkapan Kementerian Kehutanan 879,78 7.6 Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kementerian Kehutanan dan SDM Kehutanan Lainnya 761,16 7.7 Penyuluhah Kehutanan 407,20 7.8 Pembinaan Standardisasi dan Evaluasi Pengelolaan Lingkungan Kehutanan 39,01 7.9 Penyiaran dan Penyebarluasan Informasi Pembangunan Kehutanan 70,55

7.10 Pembinaan dan Koordinasi Kerjasama Luar Negeri 93,19 7.11 Pengendalian Pembangunan Kehutanan Regional I 22,82 7.12 Pengendalian Pembangunan Kehutanan Regional II 23,33 7.13 Pengendalian Pembangunan Kehutanan Regional III 22,45 7.14 Pengendalian Pembangunan Kehutanan Regional IV 43,25 7.15 Pengelolaan Keuangan, Penyaluran dan Pengembalian Dana Bergilir Pembiayaan Pembangunan Hutan

Tanaman 46,10

- Rupiah - DNS

- Hibah LN

29.900,33 300,00 333,57

J U M L A H 30.533,90

www.djpp.depkumham.go.id

Page 68: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 68

BAB IV

P E N U T U P

Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014 berlaku sejak tanggal 1 Januari 2010 sampai dengan 31 Desember 2014. Penyusunan format Renstra Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014 mengacu pada struktur perencanaan pembangunan yang ditetapkan dalam pedoman penyusunan Renstra, serta sejalan dengan proses restrukturisasi program dan kegiatan yang merupakan bagian dari reformasi perencanaan pembangunan nasional.

Sebagai dokumen perencanaan lima tahun, Renstra Kementerian Tahun 2010-2014, telah dirumuskan visi yang menggambarkan keadaan yang ingin dicapai sampai dengan akhir masa Renstra, serta misi yang merupakan upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi, dan tujuan masing-masing misi serta sasaran strategis pembangunan kehutanan tahun 2010-2014. Berdasarkan rumusan tersebut maka ditetapkan kebijakan prioritas agar sasaran strategis dari misi dapat tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan. Berdasarkan kebijakan prioritas tersebut selanjutnya dirumuskan program yang merupakan instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan, sesuai dengan tugas dan fungsi yang menjadi embanan unit-unit eselon I lingkup Kementerian Kehutanan. Sesuai dengan pedoman restrukturisasi program dan kegiatan, maka setiap unit eselon I-A melaksanakan dan bertanggung jawab terhadap 1 (satu) program dan setiap eselon II-A melaksanakan 1 (satu) jenis kegiatan. Penetapan program dan kegiatan tersebut disertai dengan indikator kinerja utama (IKU)/key performance indicator (KPI), yang merupakan ukuran terhadap pencapaian pelaksanaan setiap program dan kegiatan dalam 5 (lima) tahun kedepan.

Selanjutnya penetapan indikator-indikator kinerja baik program maupun kegiatan dalam Renstra Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014, telah memastikan ketercapaian setiap indikator dalam substansi inti masing-masing prioritas pembangunan nasional dalam Buku I Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014, yang terkait dengan tugas dan fungsi Kementerian Kehutanan. Selain itu, indikator kinerja dalam Renstra Kementerian Kehutanan juga telah memastikan pencapaian target pembangunan prioritas bidang dalam Buku II RPJMN Tahun 2010-2014 yakni Bidang Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup. Dalam konteks perumusan dan penetapan program dan kegiatan serta indikator-indikatornya telah mempertimbangkan sebagai respon terhadap pengarusutamaan pembangunan berkelanjutan guna mewujudkan kelestarian pemanfaatan sumberdaya hutan, serta respon terhadap pengarusutamaan perubahan iklim menuju penurunan emisi karbon sektor kehutanan sebesar kurang lebih 13% pada tahun 2020 melalui upaya-upaya sistematis dalam skema mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.

Pencapaian target-target di atas dilaksanakan sesuai dengan ketersediaan input proses khususnya berupa anggaran, serta penataan peraturan perundangan yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditetapkan dalam Renstra. Terkait dengan kerjasama luar negeri, bentuk-bentuk kerjasama baik kerjasama teknis maupun kerjasama finansial diarahkan guna mendukung pencapaian hasil-hasil pelaksanaan program dan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan dalam Renstra.

Keberhasilan pencapaian terhadap pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Renstra Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014 di atas, akan sangat ditentukan oleh kapasitas dan kualitas kinerja pimpinan serta jajaran pelaksana pada seluruh unit-unit kerja di lingkup Kementerian Kehutanan, baik di tingkat pusat maupun di daerah. Untuk mengukur tingkat keberhasilan pencapaian dalam pelaksanaan rencana kerja tersebut, maka secara berkala dilakukan monitoring dan evaluasi, serta pengawasan dan pengendalian yang dituangkan dalam dokumen pelaporan termasuk pelaporan hasil audit kinerja.

Dana yang diperlukan untuk membiayai 7 program dan 49 kegiatan yang tertuang dalam Renstra Kemenhut Tahun 2010-2014 sebesar Rp. 36,601 Trilyun (Pusat, Daerah dan UPT).

Pada akhirnya diharapkan bahwa keseluruhan penyelenggaraan kepemerintahan umum dan pembangunan pada sektor kehutanan yang dilaksanakan oleh Kementerian Kehutanan pada tahun 2010-2014, dapat

www.djpp.depkumham.go.id

Page 69: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 69

memberikan kontribusi yang nyata bagi penyelenggaraan kepemerintahan serta keberhasilan pelaksanaan pembangunan nasional di segala bidang. Dengan kerja keras, etos dan budaya kerja yang tinggi serta keseriusan seluruh penyelenggaraan kepemerintahan dan pembangunan pada jajaran Kementerian Kehutanan, maka harapan yang dikemukakan di atas akan dapat terwujud, dalam kerangka kelestarian hutan untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia yang berkeadilan akan tertunaikan.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 70: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 70

L A M P I R A N

www.djpp.depkumham.go.id

Page 71: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 71

Lampiran 1 Rencana Strategis 2010-2014

Indikator Kinerja Tahunan Kementerian Kehutanan

www.djpp.depkumham.go.id

Page 72: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 72

TARG

ET K

UMUL

ATIF

AL

OKAS

I ANG

GARA

N BA

SELI

NE K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

(Mili

ar R

upia

h)

No.

PROG

RAM

/K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

SASA

RAN

(Has

il Ou

tcom

es/

Outp

ut y

ang

diha

rapk

an)

INDI

KATO

R

2010

20

11

2012

20

13

2014

20

10

2011

20

12

2013

20

14

Kem

ente

rian

Kehu

tana

n 5.8

82,59

5.9

64,19

6.0

00,91

6.3

27,34

6.3

58,87

1. Pe

ning

kata

n Pe

man

faat

an

Huta

n Pr

oduk

si Pe

ningk

atan i

nves

tasi u

saha

pe

manf

aata

n huta

n pr

oduk

si da

n ind

ustry

prim

er ha

sil h

utan,

serta

pe

ningk

atan

prod

uksid

an

diver

sifika

si ha

sil h

utan.

§ Ar

eal h

utan

pro

duks

i ter

tata

da

lam u

nit-u

nit p

enge

lolaa

n be

rupa

KPH

P da

n us

aha

pem

anfa

atan

(IUP

HHK-

HA/H

T/HH

BK/R

E/Ja

sling

) §

Prod

uksi

dan

dive

rsifi

kasi

us

aha p

eman

faat

an p

ada

huta

n ala

m p

rodu

ksi

men

ingk

at (s

ebes

ar 5

%

terd

iri d

ari h

asil h

utan

ka

yu/H

HBK/

Jasli

ng)

§ Ki

nerja

usa

ha p

eman

faat

an

huta

n ta

nam

an d

an

inte

sita

s pem

anfa

atan

hu

tan

prod

uksi

men

ingk

at

(luas

tana

man

ber

tam

bah

2,65

juta

Ha)

§

Pen

atau

saha

an h

asil

huta

n da

n iu

ran

kehu

tana

n be

rjalan

terti

b se

suai

kete

ntua

n (P

NBP

men

ingk

at

10%

) §

Eksp

or h

asil h

utan

m

enin

gkat

(50%

pro

duk

bers

ertif

ikat l

egali

tas k

ayu)

29

8,83

309,

70

316,8

0 32

8,41

334,1

9

a. Pe

ningk

atan

Pen

gelol

aan

Hutan

Tan

aman

Pe

ningk

atan p

rodu

ksi h

utan

tana

man

§ Pe

namb

ahan

area

l ijin

usah

a pe

manf

aata

n huta

n tan

aman

(H

TI/H

TR) s

eluas

3 jut

a ha

§ Pe

namb

ahan

area

l tana

man

pa

da h

utan

tanam

an (H

TI/H

TR)

selua

s 2,65

juta

ha.

§ Se

rtifika

si Pe

ngelo

laan

Huta

n Pr

oduk

si Le

stari p

ada

50 un

it m

anaje

men

hutan

tana

man

450.0

00 h

a 45

0.000

ha

5 un

it

1000

.000 h

a 10

00.00

0 ha

17 u

nit

1.50

0.000

ha

1.50

0.000

ha

28 u

nit

2.250

.000 h

a 2.1

00.00

0 ha

37 un

it

3.000

.000 h

a 2.6

50.00

0 ha

50 un

it

44,72

47

,51

49,89

52

,38

55,00

www.djpp.depkumham.go.id

Page 73: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 73

TARG

ET K

UMUL

ATIF

AL

OKAS

I ANG

GARA

N BA

SELI

NE K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

(Mili

ar R

upia

h)

No.

PROG

RAM

/K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

SASA

RAN

(Has

il Ou

tcom

es/

Outp

ut ya

ng d

ihar

apka

n)

INDI

KATO

R

2010

20

11

2012

20

13

2014

20

10

2011

20

12

2013

20

14

b. Pe

ningk

atan

Pen

gelol

aan

Huta

n Al

am P

rodu

ksi

Penin

gkat

an p

rodu

ksi d

an

diver

sifika

si hu

tan

alam

§

Prod

uksi

hasil

hut

an

kayu

/buk

an ka

yu/ja

sa

lingk

unga

n se

besa

r 5 %

§

Unit I

UPHH

K be

rser

tifika

t PH

PL m

ening

kat 5

0 %

§

50%

pro

duks

i pen

eban

gan

bers

ertifi

kat L

egali

tas K

ayut

§

Pene

rbita

n IU

PHHK

-HA/

RE

pada

are

al be

kas t

eban

gan

(LOA

) selu

as 2,

5 jut

a ha

1%

10%

10

%

300.

000

ha

2%

20%

20

%

650.

000

ha

3%

30%

30

%

1.10

0.00

0 ha

4%

40%

40

%

1.75

0.00

0 ha

5%

50%

50

%

2.50

0.00

0 ha

48,69

52

,66

55,2

9 58

,06

60,9

6

c. Pe

ningk

atan

per

enca

naan

pe

ngelo

laan h

utan

pro

duks

i ar

eal h

utan

pro

duks

i terta

ta b

aik

dalam

kesa

tuan

pen

gelol

aan

huta

n pr

oduk

si (K

PHP)

mau

pun

unit-

unit

usah

a pe

man

faat

an h

utan

pro

duks

i

§ Te

rben

tukn

ya K

PHP

pada

se

luruh

kaw

asan

hut

an

prod

uksi

§ Te

rsed

ianya

are

al ca

lon/u

sulan

pe

man

faat

an h

utan

pro

duks

i da

lam b

entu

k unit

-unit

usa

ha

pada

26

prov

insi.

20%

20

%

40%

40

%

60%

60

%

80%

80

%

100%

10

0%

19,42

19

,81

20,0

1 20

,61

20,6

3

d.

Penin

gkat

an te

rtib

pere

dara

n ha

sil h

utan

dan

iur

an h

asil h

utan

Pena

taus

ahaa

n ha

sil h

utan

dan

iur

an ke

huta

nan

berja

lan te

rtib

sesu

ai ke

tent

uan

• PN

BP d

ari in

vesta

si pe

man

faata

n hu

tan

prod

uksi

men

ingka

t seb

esar

10%

Imple

men

tasi S

IM P

UHH

seca

ra o

nline

di s

eluru

h un

it m

anag

emen

t IUP

HHK

dan

IPHH

K

2%

20%

4%

40%

6%

60%

8%

80%

10%

10

0%

62,92

64

,18

64,8

2 66

,76

66,8

4

e. Pe

ningk

atan

usa

ha in

dustr

i pr

imer

kehu

tana

n Pe

ningk

atan

eks

por i

ndus

tri h

asil

huta

n §

Peme

nuha

n ba

han

baku

dar

i hu

tan

tana

man

dan

limba

h m

ening

kat 7

5%

§ Pr

oduk

indu

stri h

asil h

utan

ya

ng b

erse

rtifik

at le

galita

s kay

u m

ening

kat

50%

§

Efisi

ensi

peng

guna

an b

ahan

ba

ku in

dustr

i men

ingka

t se

besa

r 10

% (

rata

-rata

2%

per t

ahun

)

15%

10

%

2%

30%

20

%

4%

45%

30

%

6%

60%

40

%

8%

75%

50

%

10%

23,52

23

,99

24,2

3 24

,96

24,9

9

www.djpp.depkumham.go.id

Page 74: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 74

TARG

ET K

UMUL

ATIF

ALOK

ASI A

NGGA

RAN

BASE

LINE

KEG

IATA

N PR

IORI

TAS

(M

iliar

Rup

iah)

No.

PROG

RAM

/KEG

IATA

N PR

IORI

TAS

SASA

RAN

(Has

il Ou

tcom

es/

Outp

ut ya

ng d

ihar

apka

n)

INDI

KATO

R

2010

20

11

2012

20

13

2014

20

10

2011

20

12

2013

20

14

f. Du

kung

an M

anag

emen

dan

Pe

laksa

naan

Tug

as T

eknis

La

innya

Ditje

n Bi

na

Prod

uksi

Kehu

tana

n

§

Ters

usun

nya

prog

ram

dan

an

ggar

an p

ada 5

7 unit

kerja

pe

r tah

un

§ Da

ta pe

laksa

naan

kegia

tan

Dire

ktora

t Jen

dera

l Bina

Pr

oduk

si Ke

hutan

an te

rpan

tau

seca

ra p

eriod

ik pa

da 57

unit

kerja

per t

ahun

§

Ters

usun

nya

dan t

erpa

tuhiny

a ke

tentua

n-ke

tentu

an hu

kum

bid

ang

Bina

Pro

duks

i Ke

huta

nan s

eban

yak 1

pake

t pe

r tah

un

§ Te

rsed

ianya

sara

na ke

rja

untu

k men

duku

ng tu

gas-t

ugas

pa

da pa

da 24

unit

kerja

per

tahun

57 un

it ker

ja 57

unit k

erja

1 pa

ket

24 un

it ker

ja

57 u

nit ke

rja

57 u

nit ke

rja

1 pak

et

24 u

nit ke

rja

57 u

nit ke

rja

57 u

nit ke

rja

1 pa

ket

24 u

nit ke

rja

57 u

nit ke

rja

57 u

nit ke

rja

1 pak

et 24

unit

kerja

57 u

nit ke

rja

57 u

nit ke

rja

1 pak

et 24

unit

kerja

99,56

10

1,55

10

2,57

105,

64

105,

77

2. Pe

renc

anaa

n M

akro

Bi

dang

Keh

utan

an d

an

Pem

anta

pan

Kawa

san

Huta

n

Terja

min

nya k

epas

tian

kawa

san

huta

n se

hing

ga d

apat

ber

fung

si se

cara

opt

imal

§ Da

ta da

n in

form

asi

geos

pasia

l das

ar te

mati

k ke

huta

nan

terkin

i tin

gkat

na

siona

l seb

anya

k 5 ju

dul

§ Iji

n pi

njam

pak

ai ka

wasa

n hu

tan d

enga

n ko

mpe

nsas

i PN

BP p

aling

ting

gi 80

% d

ari

pem

ohon

§

Renc

ana m

akro

kehu

tanan

te

ntan

g pe

rlind

unga

n da

n ko

nser

vasi

sum

berd

aya

alam

, pem

anfa

at, r

ehab

ilita

si hu

tan d

an la

han

dan

pena

taan

ruan

g se

bany

ak 4

judu

l §

Tata

bat

as ka

wasa

n hu

tan

sepa

njan

g 25

.000 K

m, t

erdi

ri da

ri ba

tas l

uar d

an b

atas

fu

ngsi

kawa

san

huta

n §

Penu

njuk

an ka

wasa

n hu

tan

prov

insi

ters

elesa

ikan

100%

§

Kepu

tusa

n Me

nter

i Ke

huta

nan

tenta

ng

pene

tapa

n wi

layah

Kes

atua

n Pe

ngelo

laan

Huta

n Pr

oduk

si (K

PHP)

dan

Kes

atuan

Pe

ngelo

laan

HUtan

Lin

dung

(K

PHL)

di 2

8 pro

pins

i

33

1,25

345,5

5 35

8,84

378,0

8 38

4,65

www.djpp.depkumham.go.id

Page 75: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 75

a.

Peng

ukuh

an K

awas

an

Huta

n Ta

ta b

atas k

awas

an hu

tan s

erta

terke

ndali

nya p

erub

ahan

fung

si da

n pe

runt

ukan

kawa

san

huta

n

§ Ta

ta ba

tas k

awas

an h

utan

se

panja

ng 2

5.00

0 km

, ter

diri

dari

bata

s lua

r dan

bata

s fun

gsi k

awas

an h

utan

§

Kepu

tusa

n pe

nunju

kan

kawa

san

huta

n pr

opins

i se

lesai

(100

%)

§ Pe

neta

pan k

elom

pok h

utan

ya

ng te

lah se

lesai

tata

batas

tem

u ge

lang

seba

nyak

75%

§

Reko

men

dasi

tent

ang

peru

baha

n fun

gsi k

awas

an

huta

n ter

seles

aikan

nya

seba

nyak

75%

§

Pena

ngan

an b

erup

a pe

nerb

itan

Sura

t kep

utus

an

tenta

ng p

elepa

san

kawa

san

huta

n ter

seles

aikan

seba

nyak

75

%

3.40

0 km

20

%

15

%

15%

15

%

8000

km

40%

30

%

30%

30

%

12.0

00 km

60

%

45%

45

%

45%

18.0

00 km

80

%

60%

60

%

60%

25.0

00 km

100%

75%

75%

75%

70,64

76

,01

79,8

1 83

,40

83,5

0

b.

Pem

bang

unan

Kes

atua

n Pe

ngelo

laan

Huta

n (KP

H)

Terw

ujudn

ya p

enge

lolaa

n kaw

asan

hu

tan d

alam

unit

-unit

pen

gelol

aan,

ba

ik ka

wasa

n hu

tan

kons

erva

si,

hutan

pro

duks

i mau

pun h

utan

lin

dung

§ Pe

neta

pan

wilay

ah ke

satu

an

peng

elolaa

n hu

tan

prod

uksi

(KPH

P) d

i 28

prov

insi

§ Pe

neta

pan

wilay

ah ke

satu

an

peng

elolaa

n hu

tan

kons

erva

si (K

PHK)

di s

eluru

h Ind

ones

ia §

Pene

tapa

n wi

layah

kesa

tuan

pe

ngelo

laan

huta

n lin

dung

(K

PHL)

di 2

8 pr

ovins

i §

Pera

tura

n pe

rund

ang-

unda

ngan

peny

eleng

gara

an

kesa

tuan

pen

gelol

aan

huta

n (K

PH) s

ebna

yak 4

judu

l §

Peta

are

al ke

rja d

an p

eta

penc

adan

gan (

IUPH

HK-H

T da

n HA

, HKm

, HTR

) sele

sai 9

0%.

4 Pr

ov

4 Pr

ov

4 Pr

ov

2 Ju

dul

15%

10 P

rov

10 P

rov

10 P

rov

3 Jud

ul 30

%

16 P

rov

16 P

rov

16

Pro

v

4 Ju

dul

50

%

22 P

rov

22 P

rov

22 P

rov

4 Jud

ul

70%

28 P

rov

28

Pro

v

28 P

rov

4

Judu

l

90%

36,10

36

,82

37,5

6 39

,25

39,3

0

www.djpp.depkumham.go.id

Page 76: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 76

TARG

ET K

UMUL

ATIF

AL

OKAS

I ANG

GARA

N BA

SELI

NE K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

(Mili

ar R

upiah

) No

. PR

OGRA

M /K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

SASA

RAN

(Has

il Ou

tcom

es/

Outp

ut ya

ng d

ihar

apka

n)

INDI

KATO

R

2010

20

11

2012

20

13

2014

20

10

2011

20

12

2013

20

14

c. Pe

nyus

unan

renc

ana

makr

o ka

wasa

n hu

tan

Pere

ncan

aan k

awas

an h

utan

seca

ra

optim

al ya

ng m

elipu

ti ren

cana

mak

ro

kawa

san h

utan

, pen

ataan

ruan

g,

statis

tik d

an pe

ngem

hang

an ja

ringa

n ko

munik

asi d

ata ke

hutan

an

§ Re

ncan

a mak

ro ke

huta

nan

tent

ang

perlin

dung

an d

an

kons

erva

si SD

A, p

eman

faata

n,

reha

bilita

si hu

tan d

an la

han,

da

n pe

nata

an ru

ang

seba

nyak

4

judul

§ Pe

rsetu

juan

subs

tans

i tekn

is ke

huta

nan

dalam

revis

i RT

RWP

di se

luruh

Indo

nesia

§

Baha

n ke

bijak

an p

eren

cana

an

ruan

g,, p

eman

faata

n da

n pe

ngen

dalia

n pe

man

faat

an

ruan

g ka

wasa

n hu

tan

seba

nyak

3 jud

ul da

n da

ta

strat

egis

kehu

tanan

seba

nyak

5

judul.

1 jud

ul 50

%

2 jud

ul

2 jud

ul 70

%

4 jud

ul

3 jud

ul 80

%

6 jud

ul

4 jud

ul 90

%

7 jud

ul

4 jud

ul 10

0%

8

judul

57,00

58

,14

59,3

0 61

,97

62,0

5

d.

Inve

ntaris

asi d

an

pema

ntau

an su

mbe

rday

a hu

tan

Data

dan

infor

mas

i sum

ber d

aya

hutan

yang

meli

puti :

hasil

inv

entar

isasi,

pem

anta

uan,

pe

meta

an d

an pe

ngelo

laan

jaring

an

data

spas

ial

§ Da

ta d

an in

form

asi g

eosp

asial

da

sar t

emati

k keh

utan

an te

rkini

tingk

at na

siona

l seb

anya

k 5

judul

§ Da

ta d

an in

form

asi p

oten

si ka

yu d

i kaw

asan

hut

an tin

gkat

nasio

nal s

eban

yak 5

judu

l §

Data

dan

info

rmas

i pen

duga

an

carb

on ka

wasa

n hu

tan t

ingka

t na

siona

l seb

anya

k 5 ju

dul

§ Ba

sis d

ata

spas

ial su

mbe

rday

a hu

tan y

ang

terint

egra

si se

bany

ak 5

kali u

pdat

e

1 jud

ul 1

judul

1 jud

ul 1

kali

2 jud

ul 2 j

udul

2 jud

ul 2 k

ali

3 jud

ul 3

judul

3 jud

ul 3

kali

4 jud

ul 4 j

udul

4 jud

ul 4 k

ali

5 jud

ul 5

judul

5 jud

ul 5 k

ali

64,48

69

,49

74,9

8 81

,44

87,65

e.

Peng

enda

lian

peng

guna

an

kawa

san

huta

n unt

uk

pemb

angu

nan

di lua

r ke

giatan

kehu

tanan

terla

ksan

anya

pen

ggun

aan

kawa

san

hutan

sesu

ai de

ngan

per

syar

atan

tekn

is da

n ke

tent

uan

yang

berla

ku

§ Izi

n Pinj

am P

akai

Kawa

san

Huta

n de

ngan

kom

pens

asi

pene

rimaa

n bu

kan

pajak

(P

NBP)

pali

ng tin

ggi 8

0% d

ari

pem

ohon

§

Waji

b bay

ar te

rtib

mem

baya

r PN

BP P

engg

unaa

n Ka

wasa

n Hu

tan

minim

al 80

%

§ Da

ta d

an in

form

asi

peng

guna

an ka

wasa

n hu

tan

ters

edia

di 32

pro

vinsi

§ Pe

ratu

ran

peru

ndan

gan u

ntuk

pe

ngen

dalia

n da

n pe

nerti

ban

peng

guna

an ka

wasa

n hu

tan

tanp

a ijin

seba

nyak

1 jud

ul

15%

15

%

6 Pr

ov

1 Ju

dul

30%

30

%

12 P

rov

1 Jud

ul

45%

45

%

18 P

rov

1 Ju

dul

60%

60

%

26 P

rov

1 Jud

ul

80%

80%

32 P

rov

1 Jud

ul

10,21

10

,41

10,6

2 11

,10

11,1

1

www.djpp.depkumham.go.id

Page 77: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 77

f..

Duku

ngan

Man

agem

en d

an

Pelak

sana

an T

ugas

Tek

nis

Lainn

ya D

itjen

Plan

ologi

Kehu

tana

n

Renc

ana

strat

egis

(Ren

stra)

Di

rekto

rat J

ende

ral K

ehuta

nan

seba

nyak

1 ju

dul d

an R

enca

na

Kerja

Di

rekto

rat

Jend

eral

Plan

ologi

Kehu

tanan

seba

nyak

5

judul

(1 ju

dul p

er ta

hun)

. •

Doku

men

An

ggar

an/D

afta

r Isi

an P

elaks

anaa

n An

ggar

an

(DIP

A) d

an R

enca

na K

egiat

an

dan

Angg

aran

Ke

ment

erian

/Lem

baga

(R

KA-

K/L)

lin

gkup

Di

rekto

rat

Jend

eral

Plan

ologi

Kehu

tana

n se

bany

ak 2

90 sa

tuan

ker

ja (5

8 sa

tuan

kerja

per

tahu

n)

• Da

ta

peng

elolaa

n da

n pe

nyele

ngga

raan

ke

pega

waian

untu

k 26

0 o

rang

pe

r tah

un.

• La

pora

n ba

rang

milik

neg

ara

seba

nyak

40

judul

(8 ju

dul p

er

tahu

n)

• Ke

bijak

an d

i bida

ng pl

anolo

gi ke

huta

nan

seba

nyak

30 j

udul

1 Re

nstra

1

Renja

58

Sat

ker

260 O

rg

8 jud

ul 6

judul

1 Re

nja

58 S

atke

r 26

0 Or

g 8

judul

12 ju

dul

1 Re

nja

58 S

atke

r 26

0 Or

g 8

judul

18 ju

dul

1 Re

nja

58 S

atke

r 26

0 Or

g 8

judul

24 ju

dul

1 Ren

ja 58

Sat

ker

260

Org

8 jud

ul 30

judu

l

92,82

94

,68

96,5

7 10

0,92

10

1,04

www.djpp.depkumham.go.id

Page 78: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 78

TARG

ET K

UMUL

ATIF

ALOK

ASI A

NGGA

RAN

BASE

LINE

KEG

IATA

N PR

IORI

TAS

(M

iliar

Rup

iah)

No.

PROG

RAM

/KEG

IATA

N PR

IORI

TAS

SASA

RAN

(Has

il Ou

tcom

es/

Outp

ut ya

ng d

ihar

apka

n)

INDI

KATO

R

2010

20

11

2012

20

13

2014

20

10

2011

20

12

2013

20

14

3. Ko

nser

vasi

Kean

ekar

agam

an H

ayati

da

n Pe

rlind

unga

n H

utan

Biod

ivers

ity

dan

ekos

istem

nya

berp

eran

sig

nifik

an

seba

gai

peny

angg

a ke

taha

nan

ekol

ogis

dan

peng

gera

k ek

onom

i riil

serta

pe

ngun

gkit

mar

taba

t ba

ngsa

da

lam p

egau

lan g

loba

l

§ Ta

man

nas

iona

l dan

ka

wasa

n ko

nser

vasi

lainn

ya

yang

pot

ensi

kean

ekar

agam

an h

ayati

nya

tingg

i, ter

dapa

t spe

sies

langk

a dan

flag

ship

, ata

u m

empu

nyai

fung

si pe

lindu

ng

hulu

sung

ai, d

an at

au

mem

iliki

pote

nsi w

isata

alam

sig

nifik

an, s

udah

dap

at ma

ndiri

mem

biay

ai se

luru

h at

au se

bagi

an p

rogr

am

peng

emba

ngan

kon

serv

asi

dalam

ben

tuk B

LU se

bany

ak

12 u

nit,

DNS,

trus

t fun

d, d

an

kolab

oras

i seb

anya

k 4 u

nit

§ Po

pulas

i kea

neka

raga

man

ha

yati

dan

spes

ies ya

ng

teran

cam

pun

ah m

enin

gkat

3%

dar

i kon

disi

tahu

n 20

08

sesu

ai ko

ndisi

bio

logi

s dan

ke

sedi

aan

habi

tat

§ Ka

sus b

aru

tinda

k pi

dana

ke

hutan

an (i

llega

l logg

ing,

pe

ram

baha

n, p

erda

gang

an

tum

buha

n da

n sa

twa

liar(T

SL) il

egal,

pe

nam

bang

an ile

gal d

an

keba

kara

n hu

tan

) pe

nang

anan

nya t

erse

laika

n m

inim

al 75

%

§ Ho

tspo

t (tit

ik ap

i) di

pul

au

Kalim

anta

n, p

ulau

sum

atera

, da

n pu

lau su

lawes

i be

rkur

ang

20%

setia

p tah

un

§ Me

ning

katn

ya d

estin

asi

wisa

ta ala

m ya

ng d

apat

berp

eran

dala

m p

asar

wisa

ta

nasio

nal

1.3

54,21

1.3

51,04

1.3

45,98

1.3

36,34

1.3

27,60

www.djpp.depkumham.go.id

Page 79: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 79

TARG

ET K

UMUL

ATIF

AL

OKAS

I ANG

GARA

N BA

SELI

NE K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

(Mili

ar R

upiah

) No

. PR

OGRA

M /K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

SASA

RAN

(Has

il Ou

tcom

es/

Outp

ut ya

ng d

ihar

apka

n)

INDI

KATO

R

2010

20

11

2012

20

13

2014

20

10

2011

20

12

2013

20

14

a.

Peng

emba

ngan

Kaw

asan

Ko

nser

vasi

dan

Ekos

istem

Es

ensia

l

Men

ingka

tnya

pe

ngelo

laan

dan

pend

ayag

unaa

n 50

un

it ta

man

nasio

nal

dan

477

unit

kawa

san

kons

erva

si lai

nnya

(CA,

SM

, TB,

dan

HL

) dan

ekos

istem

ese

nsial

.

§ Ko

nflik

dan

teka

nan

terh

adap

ka

wasa

n ta

man

nas

ional

dan

kawa

san

kons

erva

si lai

nnya

(C

A, S

M, T

B) d

an H

L men

urun

se

bany

ak 5%

§

Peng

elolaa

n ek

osist

em

esen

sial

seba

gai

peny

angg

a ke

hidup

an m

ening

kat 1

0%.

§ Pe

nang

anan

pe

ram

baha

n ka

wasa

n hu

tan

pada

12

pr

ovins

i prio

ritas

(Sum

ut, R

iau,

Jam

bi,

Sums

el,

Sum

bar,

Lam

pung

, Ka

ltim,

Kalte

ng,

Kalse

l, Ka

lbar,

Sultra

, da

n Su

lteng

) §

Resto

rasi

ekos

istem

kaw

asan

ko

nser

vasi,

4 lo

kasi

§ Pe

ningk

atan

efek

tifita

s pe

ngelo

laan

kawa

san

kons

erva

si m

elalui

pen

gelol

aan

berb

asis

reso

rt di

51 T

N pr

iorita

s §

Penin

gkat

an pe

ngelo

laan

kawa

san

kons

erva

si ek

osist

em

gam

but,

8 pro

vinsi

§ M

ening

katn

ya e

fektifi

tas

peng

elolaa

n ka

wasa

n ko

nser

vasi

di ar

ea H

oB (T

N Ka

yan

Men

tara

ng, T

N Bu

kit

Baka

Buk

it Ray

a, T

N Da

nau

Senta

rum,

TN

Betun

g Ke

rihun

, CA

Mull

er)

1%

2%

2 Pr

ov

0 lok

asi

10 T

N 0

prov

insi

3 Pr

ovins

i

2%

4%

4 Pr

ov

1 lok

asi

20 T

N 2

Prov

insi

3 Pr

ovins

i

3%

6%

6 Pr

ov

2 lok

asi

30 T

N 4

Prov

insi

3 Pr

ovins

i

4%

8%

9 Pr

ov

3 lok

asi

40 T

N 6

Prov

insi

3 Pr

ovins

i

5%

10%

12

Pro

v 4

lokas

i 51

TN

8 Pr

ovins

i 3

Prov

insi

267,5

2 27

2,87

27

8,32

28

1,11

28

1,45

www.djpp.depkumham.go.id

Page 80: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 80

TARG

ET K

UMUL

ATIF

AL

OKAS

I ANG

GARA

N BA

SELI

NE K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

(Mili

ar R

upiah

) No

. PR

OGRA

M /K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

SASA

RAN

(Has

il Ou

tcom

es/

Outp

ut ya

ng d

ihar

apka

n)

INDI

KATO

R

2010

20

11

2012

20

13

2014

20

10

2011

20

12

2013

20

14

b.

Peny

idika

n da

n Pe

rlindu

ngan

Hut

an

Men

ingka

tnya

pe

ngam

anan

ka

wasa

n hu

tan,

has

il hu

tan

dan

jamina

n ter

hada

p ha

k ne

gara

ata

s hu

tan

§ Ka

sus

baru

tin

dak

pidan

a ke

huta

nan

(illeg

al log

ging,

pera

mbah

an,

perd

agan

gan

TSL,

illega

l, pe

nam

bang

an

illega

l da

n ke

baka

ran)

pe

nang

anan

nya

terse

lesaik

an

mini

mal

seba

nyak

75%

§

Tung

gaka

n pe

rkara

(ill

egal

loggin

g,

pera

mbah

an,

perd

agan

gan

TSL

illega

l, pe

namb

anga

n ille

gal

dan

keba

kara

n)

terse

lesaik

an

seba

nyak

25%

per

tahu

n §

Kasu

s huk

um pe

ram

baha

n ka

wasa

n ko

nser

vasi

ters

elesa

ikann

ya se

bany

ak

20%

§

Penin

gkat

an ka

pasit

as

pena

ngan

an ka

sus k

ejaha

tan

keba

kara

n hu

tan d

i 10

prov

insi

15%

25

%

4%

10 P

rovin

si

30%

43

,7%

8%

10

Pro

vinsi

45%

57

,8%

12

%

10 P

rovin

si

60%

68

,4%

16

%

10 P

rovin

si

75%

76

,3%

20%

10

Pro

vinsi

162,0

2 16

5,26

16

8,57

17

0,25

17

0,45

c. Pe

ngem

bang

an ko

nser

vasi

spes

ies d

an g

enet

ik M

ening

katn

ya

kuali

tas

kons

erva

si ke

anek

arag

aman

hay

ati d

an p

rodu

k tu

mbuh

an d

an sa

twa

liar

§ Po

pulas

i spe

sies

tera

ncam

pu

nah m

ening

kat s

ebes

ar 3

%

dari

kond

isi ta

hun 2

008 s

esua

i ke

ters

ediaa

n ha

bitat

§

Pena

ngka

ran

dan

pema

nfaa

tan

jenis

kean

ekar

agam

an ha

yati

seca

ra le

stari

men

ingka

t 5%

§

Kerja

sam

a int

erna

siona

l da

n ko

nven

si di

bidan

g ko

nser

vasi

kena

kera

gam

an

haya

ti se

bany

ak 1

pake

t per

tahu

n §

Terse

lengg

aran

ya s

kem

a DN

S Ke

huta

nan,

2 ak

tifitas

§

Peng

uatan

kapa

sitas

apa

ratu

r da

lam up

aya

mitig

asi d

an

evak

uasi

satw

a akib

at be

ncan

a ke

baka

ran

hutan

di 1

0 pr

ovins

i

0%

1%

1 pa

ket

0 ak

tifitas

2

Prov

insi

1%

2%

1 pa

ket

2 ak

tifita

s 10

Pro

vinsi

1,5%

3%

1

pake

t 2

aktifi

tas

10Pr

ovins

i

2%

4%

1 pa

ket

2 ak

tifita

s 10

Pro

vinsi

3%

5%

1 pa

ket

2 ak

tifitas

10

Pro

vinsi

90,01

92

,56

93,2

1 93

,54

93,58

www.djpp.depkumham.go.id

Page 81: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 81

TARG

ET K

UMUL

ATIF

AL

OKAS

I ANG

GARA

N BA

SELI

NE K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

(Mili

ar R

upiah

) No

. PR

OGRA

M /K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

SASA

RAN

(Has

il Ou

tcom

es/

Outp

ut ya

ng d

ihar

apka

n)

INDI

KATO

R

2010

20

11

2012

20

13

2014

20

10

2011

20

12

2013

20

14

d.

Peng

enda

lian k

ebak

aran

hu

tan

Menin

gkat

kan

sistem

pe

nceg

ahan

pe

mada

man,

pena

nggu

langa

n, da

mpa

k keb

akar

an h

utan d

an la

han

§ Ho

tspot

di

Pulau

Kali

man

tan,

Pulau

Su

mater

a da

n Pu

lau

Sulaw

esi b

erku

rang

20%

setia

p tah

un d

ari re

rata

2005

-200

9 §

Luas

kawa

san h

utan

yang

ter

baka

r dite

kan h

ingga

50%

da

lam 5

tahun

diba

nding

ko

ndisi

rera

ta 20

05-2

009

§ Pe

ningk

atan k

apas

itas a

para

tur

peme

rinta

h dan

mas

yara

kat

dalam

pena

nggu

langa

n ba

haya

ke

baka

ran h

utan

di 3

0 DAO

PS

(10 P

rovin

si)

20%

10

%

6 DAO

PS

36%

20

%

12 D

AOPS

48,8%

30

%

18 D

AOPS

59,2%

40

%

24 D

AOPS

67,2%

50

%

30 D

AOPS

300,

00

275,

00

250,0

0 23

0,00

220,0

0

e. Pe

ngem

bang

an

pema

nfaata

n jas

a lin

gkun

gan d

an w

isata

alam

Menin

gkat

nya

pem

anfaa

tan

jasa

lingk

unga

n dan

wisa

ta ala

m §

Peng

usah

aan

pariw

isata

alam

me

ningk

at

sebe

sar

60%

dib

andin

gkan

tahu

n 20

08, d

an

ijin u

saha

pem

anfaa

tan

jasa

lingk

unga

n air

bar

u se

bany

ak

25 un

it. §

PNBP

dibi

dang

pen

gusa

haan

pa

riwisa

ta ala

m me

ningk

at 10

0%

diban

dingk

an

tahu

n 20

08.

§ Pe

ningk

atan

pend

apata

n ma

syar

akat

di se

kitar

kaw

asan

ko

nser

vasi

terten

tu me

ningk

at me

njadi

mini

mal R

p 800

.000

,00

per b

ulan

per k

epala

kelu

arga

(a

tau

sebe

sar

30%

) me

lalui

upay

a-up

aya

pemb

erda

yaan

ma

syar

akat.

§

Pelak

sana

an d

emon

strati

on

activ

ity R

EDD

di 2 k

awas

an

kons

erva

si (h

utan g

ambu

t) §

Penin

gkata

n pem

berd

ayaa

n ma

syar

akat

dan w

isata

alam

di se

kitar

kawa

san k

onse

rvasi

pada

29 pr

ovins

i

5 Unit

20

%

6%

0 KK

29 P

rovin

si

10 U

nit

40%

12

%

0 KK

29 P

rovin

si

15 U

nit

60%

18

%

1 KK

29 P

rovin

si

20 U

nit

80%

24

%

1 KK

29 P

rovin

si

25 U

nit

100%

30

%

2 KK

29 P

rovin

si

90

,00

91,80

93

,64

94,57

94

,69

www.djpp.depkumham.go.id

Page 82: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 82

TARG

ET K

UMUL

ATIF

AL

OKAS

I ANG

GARA

N BA

SELI

NE K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

(Mili

ar R

upia

h)

No.

PROG

RAM

/K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

SASA

RAN

(Has

il Ou

tcom

es/

Outp

ut y

ang

diha

rapk

an)

INDI

KATO

R

2010

20

11

2012

20

13

2014

20

10

2011

20

12

2013

20

14

f. Du

kung

an M

anag

emen

dan

Pe

laksa

naan

Tug

as T

eknis

La

inny

a Di

tjen

Perlin

dung

an

Huta

n da

n Ko

nser

vasi

Alam

Kapa

sitas

ke

lemba

gaan

pe

ngelo

laan

kawa

san

kons

erva

si m

ening

kat

dari

16

UPT

men

jadi 7

7 UP

T

• Pe

mbe

ntuk

an 6

UPT

bar

u Di

tjen

PHKA

di

Prop

insi

Kepu

lauan

Ri

au,

Bang

ka

Belitu

ng,

Bant

en,

Sulaw

esi

Bara

t, Go

ront

alo d

an M

aluku

Uta

ra

• Ke

rjasa

ma

dan

kem

itraa

n bid

ang

kons

erva

si su

mbe

r day

a ala

m h

utan

dan

ek

osist

emny

a de

ngan

su

mbe

r da

na

bers

ifat

hibah

, no

n ko

mer

sial,

dan

tech

nical

assis

tenc

e da

n pr

ogra

m

peng

hapu

san

huta

ng

mela

lui

DNS

men

ingka

t se

tiap

tahu

nnya

, m

inim

al 2

doku

men

per

tahu

n

• Te

rsed

ianya

pe

ratu

ran

peru

ndan

gan

bidan

g ko

nser

vasi

sum

ber

daya

alam

hu

tan

dan

ekos

istem

nya

yang

ber

sifat

ko

mpr

ehen

sif

dalam

m

endu

kung

din

amika

lapa

ngan

, 3 d

okum

en p

er ta

hun

• Te

rsed

ianya

do

kum

en

prog

ram

da

n an

ggar

an

serta

lap

oran

ev

aluas

i da

n ke

uang

an p

ada

6 s

atke

r pu

sat d

an 7

7 sa

tker

UPT

ser

ta 3

3 Di

nas

Prov

insi,

580

doku

men

Tam

an n

asion

al da

n ka

wasa

n ko

nser

vasi

lainn

ya y

ang

pote

nsi

kean

ekar

agam

an

haya

tinya

ting

gi, te

rdap

at s

pesie

s lan

gka

dan

flags

hip,

atau

m

empu

nyai

fung

si pe

lindu

ng h

ulu s

unga

i, da

n at

au m

emilik

i po

tens

i wi

sata

alam

sign

ifikan

, su

dah

dapa

t m

andir

i m

embia

yai

selur

uh a

tau

seba

gian

pr

ogra

m

peng

emba

ngan

ko

nser

vasi

dalam

ben

tuk

BLU

seba

nyak

12

unit

, DNS

, tru

st fun

d, d

an k

olabo

rasi

seba

nyak

4 u

nit

25 U

PT

6 UP

T 2

doku

men

3

doku

men

11

6 do

kum

en

2 un

it

35 U

PT

6 UP

T 4

doku

men

6

doku

men

23

2 dok

umen

5

unit

45 U

PT

6 UP

T 6

doku

men

9

doku

men

34

8 do

kum

en

8 un

it

55 U

PT

6 UP

T 8

doku

men

12

dok

umen

46

4 do

kum

en

10 u

nit

61 U

PT

6 UP

T 10

dok

umen

15

dok

umen

58

0 do

kum

en

12 u

nit

444,

66

453,

55

462,

24

466,

87

467,

43

www.djpp.depkumham.go.id

Page 83: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 83

TARG

ET K

UMUL

ATIF

AL

OKAS

I ANG

GARA

N BA

SELI

NE K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

(Mili

ar R

upia

h)

No.

PROG

RAM

/K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

SASA

RAN

(Has

il Ou

tcom

es/

Outp

ut ya

ng d

ihar

apka

n)

INDI

KATO

R

2010

20

11

2012

20

13

2014

20

10

2011

20

12

2013

20

14

4. Pe

ning

kata

n Fu

ngsi

dan

Da

ya D

ukun

g DA

S Be

rbas

is P

embe

rday

aan

Mas

yara

kat

Berk

uran

gnya

lah

an k

ritis

pad

a DA

S Pr

iorit

as

sehi

ngga

da

pat

men

gura

ngi r

esik

o be

ncan

a al

am,

dan

men

ingk

atka

n ke

seja

hter

aan

mas

yara

kat

dala

m

usah

a ko

mod

itas

kehu

tana

n

§ Fa

silita

si da

n pe

laksa

naan

re

habil

itasi

huta

n da

n lah

an

kritis

te

rmas

uk

huta

n m

angr

ove,

gam

but

dan

rawa

pa

da D

AS P

riorit

as s

eluas

2,5

jut

a ha

. §

Fasil

itasi

pene

tapa

n ar

eal k

erja

peng

elolaa

n hu

tan

kem

asya

raka

tan

(HKm

) se

luas

1 jut

a ha

. §

Fasil

itasi

pem

bang

unan

hut

an

raky

at

untu

k ba

han

baku

ind

ustri

pe

rtuka

ngan

se

luas

250.

000

ha.

§ Fa

silita

si pe

neta

pan

area

l su

mbe

r be

nih

di se

luruh

bio

regio

n se

luas

6.00

0 ha

, dan

pe

ngelo

laan

area

l su

mbe

r be

nih y

ang

telah

ada

selu

as

4.50

0 ha

. §

Renc

ana

peng

elolaa

n DA

S te

rpad

u pa

da 1

08 u

nit D

AS

prior

itas.

§ Fa

silita

si pe

neta

pan

area

l ker

ja hu

tan

desa

selua

s 500

.000

ha.

3.

098,0

7 3.

106,

43

3.11

5,92

3.3

92,4

8 3.

418,

07

a. Pe

nyele

ngga

raan

Re

habi

litasi

Huta

n da

n La

han,

dan

Rek

lamas

i Hu

tan

di DA

S Pr

iorita

s

berk

uran

gnya

lah

an

kritis

m

elalui

re

habil

itasi

dan

rekla

mas

i huta

n §

Fasil

itasi

dan

pelak

sana

an

reha

bilita

si hu

tan

pada

DAS

pr

iorita

s selu

as 8

00.0

00 h

a.

§ Fa

silita

si re

habil

itasi

lahan

kr

itis

pada

DA

S pr

iorita

s se

luas

500.

000

ha.

§ Fa

silita

si pe

ngem

bang

an

huta

n ko

ta se

luas 5

000

ha.

§ Fa

silita

si re

habil

itasi

huta

n m

angr

ove,

gam

but d

an ra

wa

selua

s 295

.000

ha

160.

000

Ha

100.

000

Ha

1.00

0 Ha

60

.000

Ha

320.

000

Ha

200.

000

Ha

2.00

0 Ha

12

0.00

0 Ha

480.

000

Ha

300.

000

Ha

3.00

0 Ha

18

0.00

0 Ha

640.

000

Ha

400.

000

Ha

4.00

0 Ha

24

0.00

0 Ha

800.

000

Ha

500.

000

Ha

5.00

0 H

a 29

5.00

0 Ha

1.54

1,49

1.54

1,49

1.

541,

49

1.79

6,49

1.

801,

49

www.djpp.depkumham.go.id

Page 84: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 84

TARG

ET K

UMUL

ATIF

AL

OKAS

I ANG

GARA

N BA

SELI

NE K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

(Mili

ar R

upiah

) No

. PR

OGRA

M /K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

SASA

RAN

(Has

il Ou

tcom

es/

Outp

ut ya

ng d

ihara

pkan

) IN

DIKA

TOR

2010

20

11

2012

20

13

2014

20

10

2011

20

12

2013

20

14

b. Pe

ngem

bang

an P

erhu

tanan

So

sial

menin

gkatn

ya

peng

elolaa

n hu

tan

melal

ui pe

mber

daya

an m

asya

raka

t §

Fasil

itasi

pene

tapan

ar

eal

kerja

pe

ngelo

laan

huta

n ke

masy

arak

atan

(HKm

) se

luas 2

juta

ha

§ Fa

silita

si 50

0 ke

lompo

k/unit

ijin

usah

a pen

gelol

aan H

Km

§ Fa

silita

si 50

unit

kem

itraan

us

aha H

Km

§ Fa

silita

si du

kung

an

kelem

baga

an

keta

hana

n pa

ngan

di 3

2 prov

insi

§ Fa

silita

si pe

mban

guna

n hu

tan ra

kyat

Kemi

traan

untu

k ba

han

baku

ka

yu

indus

tri pe

rtuka

ngan

selu

as 2

50.00

0 Ha

§

Fasil

itasi

pemb

entuk

an d

an

berfu

ngsin

ya

sentr

a HH

BK

Ungg

ulan d

i 30 k

abup

aten

§ Ar

eal k

erja

huta

n de

sa se

luas

500.0

00 h

a

400.0

00 H

a 10

0 Klpk

10

Unit

4 P

rov

50.00

0 Ha

6 Kab

10

0.000

Ha

800.0

00 H

a 20

0 Klpk

20

Unit

8 P

rov

100.0

00 H

a 12

Kab

20

0.000

Ha

1.200

.000 H

a 30

0 Klpk

30

Unit

16

Pro

v 15

0.000

Ha

18 K

ab

300.0

00 H

a

1.600

.000 H

a 40

0 Klpk

40

Unit

22

Pro

v 20

0.000

Ha

24 K

ab

400.0

00 H

a

2.000

.000 H

a 50

0 Klpk

50

Unit

32

Pro

v 25

0.000

Ha

30 K

ab

500.0

00 H

a

1.238

,40

1.240

,40

1.243

,40

1.248

,40

1.268

,58

c. Pe

ngem

bang

an pe

rben

ihan

tanam

an hu

tan

keter

sedia

an m

ateri

gene

tik, s

umbe

r be

nih,

dan

benih

ber

kuali

tas y

ang

mema

dai

§ Ar

eal

sumb

er b

enih

selua

s 4.5

00

ha

terke

lola

seca

ra

baik

§ Fa

silita

si pe

mba

ngun

an a

real

sumb

er b

enih

selua

s 6.0

00

ha

§ Pe

ngem

bang

an

Seed

for

Pe

ople

1 pak

et pe

r tah

un

§ Pe

ngem

bang

an s

entra

bibi

t 1

pake

t/tah

un

4.500

Ha

1.200

Ha

1 pak

et 1 p

aket

4.500

Ha

2.100

Ha

1 pak

et 1 p

aket

4.500

Ha

3.300

Ha

1 pak

et 1 p

aket

4.500

Ha

4.500

Ha

1 pak

et 1 p

aket

4.500

Ha

6.000

Ha

1 pak

et 1 p

aket

20,86

21

,28

21,70

22

,79

22,82

d. Pe

mbina

an

peny

eleng

gara

an

peng

elolaa

n DAS

Terse

lengg

arany

a pe

ngelo

laan

DAS

seca

ra te

rpad

u pad

a DAS

prior

utas

§ Re

ncan

a pen

gelol

aan D

AS

terpa

du di

108 D

AS pr

iorita

s §

Terba

ngun

nya

base

line d

ata

peng

elolaa

n D

AS d

i 10

8 BP

DAS

§ Te

rsedia

nya

data

dan

peta

lahan

kritis

di 3

6 BPD

AS

22 D

AS

7 BPD

AS

7 BPD

AS

43 D

AS

43 B

PDAS

14

BPD

AS

68 D

AS

68 B

PDAS

21

BPD

AS

93 D

AS

93 B

PDAS

28

BPD

AS

108 D

AS

108 B

PDAS

36

BPD

AS

137,5

9 14

0,34

143,1

5 15

0,31

150,4

9

www.djpp.depkumham.go.id

Page 85: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 85

TARG

ET K

UMUL

ATIF

ALOK

ASI A

NGGA

RAN

BASE

LINE

KEG

IATA

N PR

IORI

TAS

(M

iliar

Rup

iah)

No.

PROG

RAM

/KEG

IATA

N PR

IORI

TAS

SASA

RAN

(Has

il Ou

tcom

es/

Outp

ut ya

ng d

ihar

apka

n)

INDI

KATO

R

2010

20

11

2012

20

13

2014

20

10

2011

20

12

2013

20

14

e. Du

kung

an M

anag

emen

dan

Pe

laksa

naan

Tug

as T

eknis

La

innya

Ditje

n Re

habil

itasi

Laha

n dan

Per

huta

nan

Sosia

l

§

Pera

tura

n per

unda

ng-

unda

ngan

bida

ng R

LPS

(UU

1 bua

h,PP/

Perp

res/P

erme

n-hu

t 12 b

uah,

pe

doma

n/NSP

K 70

buah

) §

Infra

struk

tur y

ang

mend

ukun

g pe

nyele

ngga

raan

kegia

tan

RLPS

yang

efek

tif da

n efi

sien

di 50

satke

r §

Terse

lengg

aran

ya

pem

binaa

n pen

guat

an

kelem

baga

an bi

dang

RLP

S,

33 P

rovin

si §

Apar

at D

itjen R

LPS

yang

ter

latih,

pus

at d

an d

aera

h di

bidan

g RL

PS, 5

0 Sa

tker

§ Ta

ta ke

lola p

emer

intah

an

yang

baik

sesu

ai ke

rang

ka

refo

rmas

i biro

kras

i untu

k me

njami

n kine

rja ya

ng

optim

al di

50 sa

tker

§ SI

M R

LPS,

1 un

it §

Kerja

sama

lem

baga

nas

ional

dan

inter

nasio

nal d

i 4 bi

dang

ke

giatan

RLP

S pe

r ta

hun

2 Pe

rmen

hut

50 sa

tker

33 P

rovin

si

50 S

atker

50

Satk

er

1 Un

it 4

Bida

ng

4 Per

menh

ut

50 sa

tker

33 P

rovin

si 50

Satk

er

50 S

atker

1 U

nit

4 Bida

ng

7 Pe

rmen

hut

50 sa

tker

33 P

rovin

si

50 S

atke

r 50

Sat

ker

1 Un

it 4

Bida

ng

9 Per

menh

ut

50 sa

tker

33 P

rovin

si 50

Sat

ker

50 S

atke

r 1 U

nit

4 Bida

ng

12 P

erm

enhu

t 50

satke

r 33

Pro

vinsi

50

Sat

ker

50 S

atke

r 1 U

nit

4 Bida

ng

159,7

3 16

2,92

16

6,18

174,

49

174,

70

www.djpp.depkumham.go.id

Page 86: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 86

TARG

ET K

UMUL

ATIF

AL

OKAS

I ANG

GARA

N BA

SELI

NE K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

(Mili

ar R

upiah

) No

. PR

OGRA

M /K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

SASA

RAN

(Has

il Ou

tcom

es/

Outp

ut ya

ng d

ihar

apka

n)

INDI

KATO

R

2010

20

11

2012

20

13

2014

20

10

2011

20

12

2013

20

14

5. Pe

nelit

ian

dan

Peng

emba

ngan

Ke

men

teria

n Ke

huta

nan

Mini

mal

60%

has

il pen

elitia

n da

n pe

ngem

bang

an ke

huta

nan

dapa

t di

man

faat

kan

dalam

pen

gam

bilan

ke

bija

kan,

pen

gelo

laan

tekn

is ke

huta

nan

dan

peng

ayaa

n ilm

u pe

nget

ahua

n, te

rmas

uk

peng

emba

ngan

kebi

jakan

dan

te

knis

yang

ber

kaita

n de

ngan

isu-

isu p

erub

ahan

iklim

§ Ip

tek d

asar

dan

tera

pan

yang

di

man

faat

kan

oleh

pen

ggun

a un

tuk b

idan

g hu

tan

alam

, bi

odive

rsita

s dan

pe

ngelo

laan

DAS

seba

nyak

7 ju

dul

§ Ip

tek d

asar

dan

tera

pan

yang

di

man

faat

kan

oleh

pen

ggun

a bi

dang

hut

an ta

nam

an d

an

HHBK

seba

nyak

6 ju

dul

§ Ip

tek d

asar

dan

tera

pan

yang

di

man

faat

kan

oleh

pen

ggun

a bi

dang

pen

golah

an h

asil

huta

n se

bany

ak 5

judu

l §

Ipte

k das

ar d

an te

rapa

n ya

ng

dim

anfa

atka

n ol

eh p

eggu

na

bida

ng la

nsek

ap h

utan

, pe

ruba

han

iklim

dan

ke

bijak

an k

ehut

anan

se

bany

ak 7

judu

l

21

2,26

21

6,51

22

0,84

229,6

7 22

9,94

a. Pe

neliti

an d

an

Peng

emba

ngan

Keb

ijaka

n Ke

hutan

an d

an P

erub

ahan

Ikl

im.

Keter

sedia

an

dan

terma

nfaa

tkan

iptek

da

sar

dan

terap

an

bidan

g lan

seka

p hu

tan,

adap

tasi

dan

mitig

as

peru

baha

n ikl

im,

dan

kebij

akan

kehu

tana

n

§ Ipt

ek d

asar

dan

tera

pan

yang

dih

asilk

an

pada

bid

ang

lanse

kap

huta

n, pe

ruba

han

iklim

dan

keb

ijaka

n ke

hutan

an

seba

nyak

7 jud

ul §

Iptek

das

ar d

an te

rapa

n ya

ng

diman

faatk

an o

leh p

engg

una

pada

bida

ng la

nsek

ap h

utan,

peru

baha

n ikl

im d

an ke

bijak

an

kehu

tana

n seb

anya

k 7 ju

dul.

20%

20

%

40%

40

%

60%

60

%

80%

80

%

100%

10

0%

21,70

22

,13

22,58

23

,48

23,5

1

b. Pe

neliti

an d

an

Peng

emba

ngan

Ko

nser

vasi

dan R

ehab

ilitas

i Su

mber

daya

Alam

.

terse

dia d

an te

rman

faatka

nnya

Ipte

k da

sar d

an te

rapa

n kon

serv

asi d

an

reha

bilita

si su

mbe

rday

a alam

• Ipt

ek d

asar

dan

tera

pan y

ang

dihas

ilkan

bida

ng hu

tan a

lam,

biodiv

ersit

as d

an pe

ngelo

laan

DAS,

7 jud

ul.

• Ipt

ek d

asar

dan

tera

pan y

ang

diman

faatka

n oleh

pen

ggun

a bid

ang

hutan

alam

, bio

diver

sitas

dan

peng

elolaa

n DA

S se

bany

ak 7

judul.

20%

20

%

40%

40

%

60%

60

%

80%

80

%

100%

10

0%

23,00

23

,46

23,93

24

,89

24,9

2

www.djpp.depkumham.go.id

Page 87: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 87

TARG

ET K

UMUL

ATIF

AL

OKAS

I ANG

GARA

N BA

SELI

NE K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

(Mili

ar R

upiah

) No

. PR

OGRA

M /K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

SASA

RAN

(Has

il Ou

tcom

es/

Outp

ut ya

ng d

ihar

apka

n)

INDI

KATO

R

2010

20

11

2012

20

13

2014

20

10

2011

20

12

2013

20

14

c. Pe

neliti

an d

an

Peng

emba

ngan

Has

il Hu

tan

keter

sedia

an d

an te

rman

faatka

nnya

IP

TEK

dasa

r da

n ter

apan

bida

ng

peng

olaha

n has

il huta

n

§ Ipt

ek d

asar

dan

tera

pan

yang

dih

asilk

an p

ada b

idang

pe

ngola

han h

asil h

utan

seba

nyak

5 jud

ul §

Iptek

das

ar d

an te

rapa

n ya

ng

diman

faatk

an o

leh p

engg

una

bidan

g pe

ngola

han h

asil h

utan

seba

nyak

5 jud

ul

20%

20

%

40%

40

%

60%

60

%

80%

80

%

100%

10

0%

21,00

21

,42

21,85

22

,72

22,7

5

d.

Pene

litian

dan

Pe

ngem

bang

an

Penin

gkat

an P

rodu

ktivit

as

Huta

n

keter

sedia

an d

an pe

manfa

atan

IPTE

K da

sar d

an te

rapa

n huta

n tan

aman

§ Ipt

ek d

asar

dan

tera

pan

bidan

g hu

tan ta

nama

n dan

ha

sil hu

tan b

ukan

kayu

(H

HBK)

seba

nyak

6 ju

dul

§ Ipt

ek d

asar

dan

tera

pan y

ang

diman

faatka

n oleh

pen

ggun

a bid

ang

hutan

tana

man d

an

HHBK

seba

nyak

6 jud

ul

20%

20

%

40%

40

%

60%

60

%

80%

80

%

100%

10

0%

30,27

30

,88

31,49

32

,75

32,7

9

e. Du

kung

an M

anag

emen

dan

Pe

laksa

naan

Tug

as T

eknis

La

innya

Bad

an P

eneli

tian

dan

Peng

emba

ngan

Ke

huta

nan

Renc

ana p

rogr

am d

an

angg

aran

seba

nyak

20 sa

tuan

kerja

per t

ahun

. •

Lapo

ran d

an E

valua

si se

bany

ak 2

0 unit

kerja

per

tah

un.

• Sa

rana

dan

pras

aran

a pe

rkant

oran

pada

20 un

it ker

ja pe

r tah

un

• Pe

mbina

an pe

gawa

i seb

anya

k 1.7

02 o

rang

per t

ahun

Tata

laksa

na ke

uang

an,

umum

, ker

jasam

a, da

n de

simina

si pa

da 20

unit

kerja

pe

r tah

un.

20 S

atker

20

unit k

erja

20 un

it ker

ja 1.7

02 O

rg

20 un

it ker

ja

20 S

atker

20

unit k

erja

20 un

it ker

ja 1.7

02 O

rg

20 un

it ker

ja

20 S

atker

20

unit k

erja

20 un

it ker

ja 1.7

02 O

rg

20 un

it ker

ja

20 S

atker

20

unit k

erja

20 un

it ker

ja 1.7

02 O

rg

20 un

it ker

ja

20 S

atker

20

unit k

erja

20 un

it ker

ja 1.7

02 O

rg

20 un

it ker

ja

116,

29

118,

62

120,9

9 12

5,83

125,9

8

6. Du

kung

an M

anag

emen

da

n Pe

laks

anaa

n Tu

gas

Tekn

is La

inny

a Se

kret

ariat

Jend

eral

Kem

ente

rian

Kehu

tana

n

54

6,56

592,7

2 59

9,44

617,

99

619,9

9

www.djpp.depkumham.go.id

Page 88: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 88

TARG

ET K

UMUL

ATIF

AL

OKAS

I ANG

GARA

N BA

SELI

NE K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

(Mili

ar R

upiah

) No

. PR

OGRA

M /K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

SASA

RAN

(Has

il Ou

tcom

es/

Outp

ut ya

ng d

ihar

apka

n)

INDI

KATO

R

2010

20

11

2012

20

13

2014

20

10

2011

20

12

2013

20

14

a. Ko

ordin

asi P

eren

cana

an

dan E

valua

si Ke

mente

rian

Kehu

tanan

§

Renc

ana S

trateg

is Ke

ment

erian

Keh

utana

n dan

Se

kreta

riat J

ende

ral

Keme

nter

ian K

ehuta

nan

masin

g-ma

sing

1 jud

ul, se

rta

Renc

ana K

erja

Keme

nteria

n Ke

huta

nan d

an S

ekre

tariat

Je

nder

al Ke

mente

rian

Kehu

tana

n mas

ing-m

asing

5 jud

ul (1

judu

l per

tahu

n)

§ Re

ncan

a Ker

ja Ke

giatan

dan

An

ggar

an

Keme

nter

ian/Le

mbag

a (RK

A K/

L) d

an do

kume

n ang

gara

n Da

ftar I

sian P

elaks

anaa

n An

ggar

an se

bany

ak 26

9 sa

tuan k

erja

per t

ahun

§

Lapo

ran K

inerja

Kem

ente

rian

Kehu

tana

n dan

Sek

retar

iat

Jend

eral

Keme

nteria

n Ke

huta

nan L

ima T

ahun

ma

sing-

masin

g 1 j

udul,

dan

La

pora

n Kine

rja T

ahun

an

Keme

nter

ian K

ehuta

nan d

an

Sekre

taria

t Jen

dera

l Ke

ment

erian

Keh

utana

n ma

sing-

masin

g 5 j

udul

§ Da

ta da

n info

rmas

i pe

renc

anaa

n Kem

enter

ian

Kehu

tana

n seb

anya

k 1 pa

ket

per t

ahun

.

2 Ren

stra

2 Ren

ja 26

9 DIP

A 4 l

apor

an

1 pak

et

2 Ren

ja

269 D

IPA

2 lap

oran

1 p

aket

2 Ren

ja 26

9 DIP

A 2 l

apor

an

1 pak

et

2 Ren

ja 26

9 DIP

A 2 l

apor

an

1 pak

et

2 Ren

ja 26

9 DIP

A 2 l

apor

an

1 pak

et

24,23

26

,76

27,03

28

,18

28,21

www.djpp.depkumham.go.id

Page 89: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 89

TARG

ET K

UMUL

ATIF

AL

OKAS

I ANG

GARA

N BA

SELI

NE K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

(Mili

ar R

upiah

) No

. PR

OGRA

M /K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

SASA

RAN

(Has

il Ou

tcom

es/

Outp

ut ya

ng d

ihara

pkan

) IN

DIKA

TOR

2010

20

11

2012

20

13

2014

20

10

2011

20

12

2013

20

14

b. Pe

nyele

ngga

raan

Ad

minis

trasi

dan P

enata

an

Kepe

gawa

ian

§

Pelay

anan

admi

nistra

si ke

pega

waian

seca

ra ak

urat

dan t

epat

waktu

seba

nyak

50

.000 d

okum

en

§ Pe

ngem

bang

an ka

pasit

as

SDM/

pega

wai s

eban

yak

17.69

7 ora

ng

§ Pe

ngem

baga

n ins

trume

n pe

ngelo

laan k

epeg

awaia

n se

bany

ak 1

0 jen

is §

Peng

uatan

Sist

em In

forma

si Ma

najem

en K

epeg

awaia

n (S

IMPE

G) be

rbas

is int

erne

t, 1

pake

t per

tahu

n

10.00

0 dok

17

.697 p

eg

2 jen

is 1 p

aket

20.00

0 dok

17

.697 p

eg

4 jen

is 1 p

aket

30.00

0 dok

17

.697 p

eg

6 jen

is 1 p

aket

40.00

0 dok

17

.697 p

eg

8 jen

is 1 p

aket

50.00

0 dok

17

.697 p

eg

10 je

nis

1 pak

et

16,15

18

,90

19,09

19

,66

19,69

c. Pe

nyele

ngga

raan

dan

Pemb

inaan

Tata

Huk

um

dan O

rgan

isasi

Keme

nteria

n Keh

utana

n

§

Ranc

anga

n Und

ang-

Unda

ng

dan R

anca

ngan

Per

atura

n Pe

merin

tah b

idang

kehu

tanan

se

bany

ak 2

2 dok

umen

s. §

Lapo

ran e

valua

si da

n pe

nelaa

han h

ukum

bida

ng

pema

nfaata

n huta

n, pe

nggu

naan

kawa

san h

utan,

kons

erva

si su

mber

daya

alam

, pe

nggu

naan

kawa

san h

utan,

seba

nyak

4 pa

ket p

er ta

hun

§ Ba

ntuan

huku

m bid

ang

perd

ata, t

ata us

aha n

egar

a dan

pid

ana s

eban

yak 3

pake

t per

tah

un

§ Pe

ngem

bang

an ke

lemba

gaan

da

n keta

talak

sana

an or

ganis

asi

pusa

t, un

it pela

ksan

a tek

nis,

dan p

embin

aan d

esen

tralis

asi,

perb

aikan

pelay

anan

publi

k da

n keb

ijaka

n pub

lik se

rta

peng

awas

an m

eleka

t, se

bany

ak 6

pake

t per

tahu

n

4 jen

is 4 p

aket

3 pak

et 6 p

aket

8 jen

is 4 p

aket

3 pak

et 6 p

aket

12 je

nis

4 pak

et 3 p

aket

6 pak

et

18 je

nis

4 pak

et 3 p

aket

6 pak

et

22 je

nis

4 pak

et 3 p

aket

6 pak

et

9,80

11,20

11

,31

11,65

11

,67

www.djpp.depkumham.go.id

Page 90: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 90

TARG

ET K

UMUL

ATIF

AL

OKAS

I ANG

GARA

N BA

SELI

NE K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

(Mili

ar R

upiah

) No

. PR

OGRA

M /K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

SASA

RAN

(Has

il Ou

tcom

es/

Outp

ut ya

ng d

ihar

apka

n)

INDI

KATO

R

2010

20

11

2012

20

13

2014

20

10

2011

20

12

2013

20

14

d.

Peny

eleng

gara

an

Adm

inistr

asi K

euan

gan

Keme

nteria

n Keh

utana

n

§

Peng

emba

lian

pinjam

an/pi

utang

seba

nyak

71

unit p

erus

ahaa

n ter

seles

aikan

se

besa

r 80%

§

Lapo

ran k

euan

gan

Keme

nter

ian K

ehuta

nan

deng

an op

ini w

ajar t

anpa

pe

ngec

ualia

n mula

i lapo

ran

tahun

2011

, seb

anya

k 5 ju

dul

(1 ju

dul s

etiap

tahu

n)

§ La

pora

n keu

anga

n dan

pe

rben

daha

raan

seba

nyak

33

prop

insi

15%

1 j

udul

33 P

rov

30%

1 j

udul

33 P

rov

45%

1 j

udul

33 P

rov

60%

1 j

udul

33 P

rov

80%

1 j

udul

33 P

rov

51,94

54

,85

55,40

57

,06

57,13

e. Pe

nyele

ngga

raan

Ke

tatau

saha

an,

Keru

mahta

ngga

an d

an

Peng

elolaa

n Per

lengk

apan

Ke

mente

rian K

ehuta

nan.

§

Lapo

ran S

IMAK

BMN

Ke

ment

erian

Keh

utana

n sec

ara

akun

tabel

dan t

epat

waktu

se

bany

ak 2

21 sa

tuan

kerja

per

tah

un

§ Se

rifika

si ah

li pen

gada

an

bara

ng d

an ja

sa ba

gi pe

jabat

pemb

uat k

omitm

en (P

PK) d

an

panit

ia/pe

jabat

peng

adaa

n di

Keme

nter

ian K

ehuta

nan

seba

nyak

1.00

0 ora

ng

§ Se

rtifika

si tan

ah m

ilik

Keme

nter

ian K

ehuta

nan d

i 5

lokas

i (Ma

ngala

Wan

abak

ti, Ka

nci, C

iman

ggis,

Kra

matja

ti, da

n Ru

mpin)

§

Statu

s pen

catan

an B

MN ek

s Ka

ntor W

ilaya

h Kem

enter

ian

Kehu

tana

n di 1

5 pro

vinsi

terse

lesaik

an.

§ Ad

minis

trasi

persu

ratan

Ke

ment

erian

Keh

utana

n 2

kegia

tan, y

aitu S

istem

Inf

orma

si Ke

arsip

an (S

IK),

dan

Pedo

man T

ata N

aska

h Dina

s.

221 S

atker

20

0 Org

5 l

okas

i 5 P

rov

1 Keg

221 S

atker

40

0 Org

5 l

okas

i 10

Prov

2 K

eg

221 S

atke

r 60

0 Org

5 l

okas

i 15

Pro

v 2 K

eg

221 S

atker

80

0 Org

5 l

okas

i 15

Pro

v 2 K

eg

221 S

atker

1.0

00 O

rg

5 lok

asi

15 P

rov

2 Keg

157,

98

176,

40

178,1

6 18

3,51

183,7

3

www.djpp.depkumham.go.id

Page 91: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 91

TARG

ET K

UMUL

ATIF

AL

OKAS

I ANG

GARA

N BA

SELI

NE K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

(Mili

ar R

upia

h)

No.

PROG

RAM

/K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

SASA

RAN

(Has

il Ou

tcom

es/

Outp

ut ya

ng d

ihar

apka

n)

INDI

KATO

R

2010

20

11

2012

20

13

2014

20

10

2011

20

12

2013

20

14

f. Pe

nyele

ngga

raan

Pe

ndidi

kan

dan

Pelat

ihan

Apar

atur

Kem

ente

rian

Kehu

tana

n da

n SD

M

Kehu

tana

n La

innya

Men

ingka

tnya

kuali

tas d

an ka

pasit

as

SDM

Dep

rate

men

Keh

utan

an se

rta

SDM

kehu

tana

n lai

nnya

(Pem

da d

an

Mas

yara

kat)

§ Pe

nyele

ngga

raan

SMK

ke

huta

nan

1.44

0 sis

wa

§ Di

klat t

eknis

dan

adm

inistr

asi

15.0

00 o

rang

pes

erta

§

Kary

asisw

a lul

us st

udi S

2/S3

se

bany

ak 3

25 o

rang

sisw

a §

Serti

fikas

i ISO

9001

: 20

07

Seko

lah M

enen

gah

Kejur

uan

(SM

K) K

ehut

anan

seba

nyak

5

unit

285

siswa

30

00 o

rang

65

sisw

a 0

unit

570

siswa

60

00 o

rang

13

0 sis

wa

1 un

it

855

siswa

90

00 o

rang

19

5 sis

wa

3 un

it

1140

sisw

a 12

000

oran

g 26

0 sis

wa

4 un

it

1440

sisw

a 15

000

oran

g 32

5 sis

wa

5 un

it

143,7

0 15

0,90

152,

41

156,

98

157,

17

g..

Peny

uluha

n ke

huta

nan

Penin

gkat

an ke

sada

ran d

an

parti

sipas

i mas

yara

kat d

alam

pem

bang

unan

kehu

tana

n se

rta

penin

gkat

an ke

sejah

tera

an

mas

yara

kat

§ Pe

mbe

ntuk

an 5

00 ke

lompo

k m

asya

raka

t pro

dukt

if man

diri

§ Pe

ningk

atan

kapa

sitas

4.5

00

oran

g pe

nyulu

h ke

huta

nan

§ Ka

mpa

nye

Indon

esia

Men

anam

(KM

I) pa

da 3

3 pr

ovins

i §

Kem

itraa

n/jej

aring

kerja

pe

nyulu

han

kehu

tana

n se

bany

ak 5

pak

et

100

Klpk

90

0 Or

g 33

Pro

v 1

Pake

t

200

Klpk

1.

800

Org

33 P

rov

2 Pa

ket

300

Klpk

2.

700

Org

33 P

rov

3 Pa

ket

400

Klpk

3.

600

Org

33 P

rov

4 Pa

ket

500

Klpk

4.

500

Org

33 P

rov

5 Pa

ket

76,74

80

,76

81,5

7 84

,01

84,1

2

h. Pe

mbin

aan

Stan

daris

asi

dan

Evalu

asi P

enge

lolaa

n Lin

gkun

gan

Kehu

tana

n

§

Ranc

anga

n St

anda

rd N

asion

al Ind

ones

ia (S

NI) b

idang

ke

huta

nan

seba

nyak

30

prod

uk

§ SN

I yan

g sia

p dis

elara

skan

de

ngan

stan

dar i

nter

nasio

nal

seba

nyak

20

judul

§ Sa

tuan

pen

gelol

a hu

tan

milik

sw

asta

dan

milik

raky

at

terd

ampin

gi un

tuk

mela

ksan

akan

pen

gelol

aan

huta

n les

tari

dan

men

dapa

tkan

serti

fikat

nas

ional

mau

pun

inter

nasio

nal s

eban

yak 4

0 un

it

§ Sa

tuan

kerja

lingk

up

Kem

ente

rian

kehu

tana

n te

rdam

pingi

untuk

men

erap

kan

siste

m m

anaje

men

mut

u se

suai

stand

ard

inter

nasio

nal

saba

nyak

20

unit

§ Re

kom

enda

si ke

bijak

an

peng

elolaa

n lin

gkun

gan

kehu

tana

n se

bany

ak 1

5 pa

ket

6 pr

oduk

4

judul

8 un

it 4

unit

3 pa

ket

12 p

rodu

k 8

judul

16 u

nit

8 un

it 6

pake

t

18 p

rodu

k 12

judu

l 24

unit

12

unit

9

pake

t

24 p

rodu

k 16

judu

l 32

unit

16

unit

12

pak

et

30 p

rodu

k 20

judu

l 40

unit

20

unit

15

pak

et

7,54

7,69

7,

77

8,00

8,

01

www.djpp.depkumham.go.id

Page 92: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 92

TARG

ET K

UMUL

ATIF

AL

OKAS

I ANG

GARA

N BA

SELI

NE K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

(Mili

ar R

upiah

) No

. PR

OGRA

M /K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

SASA

RAN

(Has

il Ou

tcom

es/

Outp

ut ya

ng d

ihar

apka

n)

INDI

KATO

R

2010

20

11

2012

20

13

2014

20

10

2011

20

12

2013

20

14

i. Pe

mbina

an d

an K

oord

inasi

Kerja

sama

Lua

r Neg

eri

§

Partis

ipasi

Indon

esia

dalam

for

um ke

rjasa

ma in

terna

siona

l (b

ilater

al, m

ultila

tera

l dan

re

giona

l) di b

idang

kehu

tanan

se

bany

ak 3

pake

t per

tahu

n §

Komi

tmen

kerja

sam

a int

erna

siona

l di b

idang

ke

hutan

an (b

ilater

al,

multil

atar

eal, r

egion

al, d

an

multip

ihak)

seba

nyak

5 pa

ket

§ Ke

rjasa

ma b

aru b

ilater

al se

bany

ak 5

nega

ra d

an

multip

ihak s

eban

yak 3

lemb

aga

§ La

pora

n mon

itorin

g da

n ev

aluas

i ker

jasam

a int

erna

siona

l (bila

teral,

mu

ltilat

eral

dan r

egion

al)

seba

nyak

3 pa

ket p

er ta

hun

3 pak

et 1 p

aket

1 neg

ara

1 lem

baga

3 p

aket

3 pak

et 2 p

aket

2 neg

ara

2 lem

baga

3 p

aket

3 pak

et 3 p

aket

3 neg

ara

3 lem

baga

3 p

aket

3 pak

et 4 p

aket

4 neg

ara

3 lem

baga

3 p

aket

3 pak

et

5 pak

et

5 neg

ara

3 lem

baga

3 p

aket

16,43

18

,76

18,95

19

,52

19,5

4

j. Pe

nyiar

an d

an

Peny

ebar

luasa

n Info

rmas

i Pe

mban

guna

n Keh

utan

an

§

Liputa

n keg

iatan

Men

teri

Kehu

tana

n dan

Peja

bat

Keme

nhut,

pemb

erita

an is

sue-

issue

stra

tegis

dan

jumpa

per

s Me

nteri k

ehuta

nan d

an P

ejaba

t Ke

menh

ut de

ngan

med

ia ma

sa

sejum

lah 10

0 kali

§

Pame

ran

pemb

angu

nan

kehu

tanan

sejum

lah 65

kali

§ Pe

rtemu

an d

an so

sialis

asi

kebij

akan

pem

bang

unan

ke

hutan

an se

jumlah

75 ka

li §

Meny

iapka

n bah

an ra

pat

Mente

ri Keh

utana

n pad

a aca

ra

rapa

t ker

ja de

ngan

DPR

RI d

an

DPD

RI se

jumlah

50 k

ali

§ Pe

layan

an d

ata d

an in

forma

si pe

mban

guna

n keh

utana

n, 1

pake

t

20 ka

li 13

kali

15 ka

li 10

kali

1 Pak

et

40 ka

li 26

kali

30 ka

li 20

kali

1 Pak

et

60 ka

li 39

kali

45 ka

li 30

kali

1 Pak

et

80 ka

li 52

kali

60 ka

li 40

kali

1 Pak

et

100 k

ali

65 ka

li 75

kali

50 ka

li 1 P

aket

12,04

14,30

14

,44

14,88

14

,89

www.djpp.depkumham.go.id

Page 93: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 93

TARG

ET K

UMUL

ATIF

AL

OKAS

I ANG

GARA

N BA

SELI

NE K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

(Mili

ar R

upiah

) No

. PR

OGRA

M /K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

SASA

RAN

(Has

il Ou

tcom

es/

Outp

ut ya

ng d

ihar

apka

n)

INDI

KATO

R

2010

20

11

2012

20

13

2014

20

10

2011

20

12

2013

20

14

k. Pe

ngelo

laan K

euan

gan,

Peny

alura

n da

n Pe

ngem

balia

n Dan

a Be

rguli

r Pem

biaya

an

Pemb

angu

nan K

ehut

anan

§

Peny

alura

n kre

dit

pemb

angu

nan h

utan t

anam

an

(huta

n tan

aman

indu

stri d

an

hutan

tana

man r

akya

t) se

luas

324.6

25 h

a §

Renc

ana B

isnis

dan a

ngga

ran

(RBA

) Bad

an La

yana

n Umu

m (B

LU) s

eban

yak 5

judu

l §

Penil

aian k

elaya

kan

perm

ohon

an p

injam

an

seba

nyak

570

prop

osal

64.92

5 ha

1 j

udul

114 p

ropo

sal

129.8

50 h

a 2 j

udul

228 p

ropo

sal

194.7

75 h

a 3 j

udul

342 p

ropo

sal

259.7

00 h

a 4 j

udul

456 p

ropo

sal

324.6

25 h

a 5 j

udul

570 p

ropo

sal

9,85

10,80

10

,91

11,24

11

,25

l. Pe

ngen

dalia

n Pe

mban

guna

n Keh

utan

an

Regio

nal I

§

Renc

ana s

trateg

is (R

enstr

a)

Pemb

angu

nan K

ehuta

nan

Regio

nal I

seba

nyak

1 jud

ul §

Renc

ana K

erja

(Ren

ja)

Pemb

angu

nan K

ehuta

nan

Regio

nal I

seba

nyak

5 jud

ul §

Lapo

ran m

onito

ring

dan

evalu

asi R

enstr

a Pe

mban

guna

n Keh

utana

n Re

giona

l I se

bany

ak 1

judul

§ La

pora

n mon

itorin

g da

n ev

aluas

i Ren

ja Pe

mban

guna

n Ke

huta

nan R

egioa

nl I

seba

nyak

5 jud

ul.

1 jud

ul 1 j

udul

1 jud

ul 1 j

udul

1 jud

ul 2 j

udul

1 jud

ul 1 j

udul

1 jud

ul 3 j

udul

1 jud

ul 3 j

udul

1 jud

ul 4 j

udul

1 jud

ul 4 j

udul

1 jud

ul 5 j

udul

1 jud

ul 5 j

udul

4,41

4,50

4,5

4 4,6

8 4,6

9

m.

Peng

enda

lian

Pemb

angu

nan K

ehut

anan

Re

giona

l II

§

Renc

ana s

trateg

is (R

enstr

a)

Pemb

angu

nan K

ehuta

nan

Regio

nal II

seba

nyak

1 ju

dul

§ Re

ncan

a Ker

ja (R

enja)

Pe

mban

guna

n Keh

utana

n Re

giona

l II se

bany

ak 5

judu

l §

Lapo

ran m

onito

ring

dan

evalu

asi R

enstr

a Pe

mban

guna

n Keh

utana

n Re

giona

l II se

bany

ak 1

judu

l §

Lapo

ran m

onito

ring

dan

evalu

asi R

enja

Pemb

angu

nan

Kehu

tana

n Reg

ioanl

II se

bany

ak 5

judul.

1 jud

ul 1 j

udul

1 jud

ul 1 j

udul

1 jud

ul 2 j

udul

1 jud

ul 2 j

udul

1 jud

ul 3 j

udul

1 jud

ul 3 j

udul

1 jud

ul 4 j

udul

1 jud

ul 4 j

udul

1 jud

ul 5 j

udul

1 jud

ul 5 j

udul

4,51

4,60

4,65

4,79

4,79

www.djpp.depkumham.go.id

Page 94: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 94

TARG

ET K

UMUL

ATIF

AL

OKAS

I ANG

GARA

N BA

SELI

NE K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

(Mili

ar R

upiah

) No

. PR

OGRA

M /K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

SASA

RAN

(Has

il Ou

tcom

es/

Outp

ut ya

ng d

ihar

apka

n)

INDI

KATO

R

2010

20

11

2012

20

13

2014

20

10

2011

20

12

2013

20

14

n. Pe

ngen

dalia

n Pe

mban

guna

n Keh

utan

an

Regio

nal II

I

§

Renc

ana s

trateg

is (R

enstr

a)

Pemb

angu

nan K

ehuta

nan

Regio

nal II

I seb

anya

k 1 ju

dul

§ Re

ncan

a Ker

ja (R

enja)

Pe

mban

guna

n Keh

utana

n Re

giona

l III s

eban

yak 5

judu

l §

Lapo

ran m

onito

ring

dan

evalu

asi R

enstr

a Pe

mban

guna

n Keh

utana

n Re

giona

l III s

eban

yak 1

judu

l §

Lapo

ran m

onito

ring

dan

evalu

asi R

enja

Pemb

angu

nan

Kehu

tana

n Reg

ioanl

III se

bany

ak 5

judul.

1 jud

ul 1 j

udul

1 jud

ul 1 j

udul

1 jud

ul 2 j

udul

1 jud

ul 2 j

udul

1 jud

ul 3 j

udul

1 jud

ul 3 j

udul

1 jud

ul 4 j

udul

1 jud

ul 4 j

udul

1 jud

ul 5 j

udul

1 jud

ul 5 j

udul

4,34

4,43

4,47

4,61

4,61

o. Pe

ngen

dalia

n Pe

mban

guna

n Keh

utan

an

Regio

nal IV

§

Renc

ana s

trateg

is (R

enstr

a)

Pemb

angu

nan K

ehuta

nan

Regio

nal IV

seba

nyak

1 jud

ul §

Renc

ana K

erja

(Ren

ja)

Pemb

angu

nan K

ehuta

nan

Regio

nal IV

seba

nyak

5 jud

ul §

Lapo

ran m

onito

ring

dan

evalu

asi R

enstr

a Pe

mban

guna

n Keh

utana

n Re

giona

l IV se

bany

ak 1

judul

§ La

pora

n mon

itorin

g da

n ev

aluas

i Ren

ja Pe

mban

guna

n Ke

huta

nan R

egioa

nl IV

se

bany

ak 5

judul.

1 jud

ul 1 j

udul

1 jud

ul 1 j

udul

1 jud

ul 2 j

udul

1 jud

ul 2 j

udul

1 jud

ul 3 j

udul

1 jud

ul 3 j

udul

1 jud

ul 4 j

udul

1 jud

ul 4 j

udul

1 jud

ul 5 j

udul

1 jud

ul 5 j

udul

6,90

7,87

8,7

5 9,2

3 10

,50

7. Pe

ngaw

asan

dan

Pe

ningk

atan

Aku

ntabil

itas

Apar

atur K

emen

terian

Ke

hutan

an

§

Terw

ujudn

ya pe

ngaw

asan

dan

pe

ningk

atan a

kunta

bilita

s ap

aratu

r Kem

enter

ian

Kehu

tana

n, se

rta m

endo

rong

pe

rwuju

dan r

efor

masi

birok

rasi

dan

tata k

elola

Keme

nteria

n Ke

huta

nan

41

,41

42

,24

43

,08

44

,38

44

,43

a. Pe

ngaw

asan

Ter

hada

p Ki

nerja

, Keu

anga

n da

n Ad

mini

stras

i pad

a Wila

yah

Kerja

Insp

ektor

at I

Lapo

ran h

asil a

udit r

egule

r se

bany

ak 3

00 la

pora

n •

Lapo

ran h

asil r

evieu

lapo

ran

keua

ngan

seba

nyak

65

lapor

an

• Re

nja In

spek

torat

I seb

anya

k 5

judul,

usula

n PKP

T se

bany

ak

5 jud

ul, la

pora

n tah

unan

se

bany

ak 5

judul

60 la

pora

n 13

lapo

ran

1 Ren

ja 1 P

KPT

1 lap

.tahu

na

120

lapor

an

26 la

pora

n 2 R

enja

2 PKP

T 2 l

ap.ta

huna

n

180

lapor

an

39 la

pora

n 3 R

enja

3 PKP

T 3 l

ap.ta

huna

n

240

lapor

an

52 la

pora

n 4 R

enja

4 PKP

T 4 l

ap.ta

huna

n

300

lapor

an

65 la

pora

n 5 R

enja

5 PKP

T 5 l

ap.ta

huna

n

3,03

3,09

3,15

3,25

3,25

www.djpp.depkumham.go.id

Page 95: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 95

b Pe

ngaw

asan

Ter

hada

p Ki

nerja

, Keu

anga

n da

n Ad

mini

stras

i pad

a W

ilaya

h Ke

rja In

spek

tora

t II

Lapo

ran

hasil

aud

it reg

uler

seba

nyak

300

lapo

ran

Lapo

ran

hasil

revie

u lap

oran

ke

uang

an se

bany

ak 5

0 lap

oran

Renja

Insp

ekto

rat I

I seb

anya

k 5

judul,

usu

lan P

KPT

seba

nyak

5 ju

dul, l

apor

an

tahu

nan

seba

nyak

5 ju

dul

60 la

pora

n

10 la

pora

n

1 Re

nja

1 PK

PT

1 lap

.tahu

nan

120

lapor

an

20 la

pora

n

1 Re

nja

1 PK

PT

1 lap

.tahu

nan

180

lapor

an

30 la

pora

n

1 Re

nja

1 PK

PT

1 lap

.tahu

nan

240

lapor

an

40 la

pora

n

1 Re

nja

1 PK

PT

1 lap

.tahu

nan

300

lapor

an

50 la

pora

n

1 Re

nja

1 PK

PT

1 lap

.tahu

nan

3,22

3,

28

3,35

3,

45

3,45

c Pe

ngaw

asan

Ter

hada

p Ki

nerja

, Keu

anga

n da

n Ad

mini

stras

i pad

a W

ilaya

h Ke

rja In

spek

tora

t III

Lapo

ran

hasil

aud

it reg

uler

seba

nyak

300

lapo

ran

Lapo

ran

hasil

revie

u lap

oran

ke

uang

an se

bany

ak 3

5 lap

oran

§

Renja

Insp

ekto

rat I

II se

bany

ak

5 jud

ul, u

sulan

PKP

T se

bany

ak

5 jud

ul, la

pora

n ta

huna

n se

bany

ak 5

judu

l

60 la

pora

n

7 lap

oran

1 Re

nja

1 PK

PT

1 lap

.tahu

nan

120

lapor

an

14 la

pora

n

1 Re

nja

1 PK

PT

1 lap

.tahu

nan

180

lapor

an

21 la

pora

n

1 Re

nja

1 PK

PT

1 lap

.tahu

nan

240

lapor

an

28 la

pora

n

1 Re

nja

1 PK

PT

1 lap

.tahu

nan

300

lapor

an

35 la

pora

n

1 Re

nja

1 PK

PT

1 lap

.tahu

nan

3,57

3,

64

3,71

3,

83

3,83

d Pe

ngaw

asan

Ter

hada

p Ki

nerja

, Keu

anga

n da

n Ad

mini

stras

i pad

a W

ilaya

h Ke

rja In

spek

tora

t IV

Lapo

ran

hasil

aud

it reg

uler

seba

nyak

300

lapo

ran

Lapo

ran

hasil

revie

u lap

oran

ke

uang

an se

bany

ak 4

5 lap

oran

Renja

Insp

ekto

rat I

V se

bany

ak

5 jud

ul, u

sulan

PKP

T se

bany

ak 5

judu

l, lap

oran

ta

huna

n se

bany

ak 5

judu

l

60 la

pora

n

9 lap

oran

1 Re

nja

1 PK

PT

1 lap

.tahu

nan

120

lapor

an

18 la

pora

n

1 Re

nja

1 PK

PT

1 lap

.tahu

nan

180

lapor

an

27 la

pora

n

1 Re

nja

1 PK

PT

1 lap

.tahu

nan

240

lapor

an

36 la

pora

n

1 Re

nja

1 PK

PT

1 lap

.tahu

nan

300

lapor

an

45 la

pora

n

1 Re

nja

1 PK

PT

1 lap

.tahu

nan

3,48

3,

55

3,62

3,

73

3,73

e Pe

ngaw

asan

Ter

hada

p Ka

sus P

elang

gara

n ya

ng

Berin

dikas

i KKN

Lapo

ran

hasil

aud

it khu

sus

seba

nyak

125

lapo

ran

• La

pora

n ha

sil id

entifi

kasi

khus

us se

rta p

engu

mpu

lan

baha

n da

n ke

tera

ngan

(p

ulbak

et) m

asing

-mas

ing

seba

nyak

125

lapo

ran

Renja

Insp

ekto

rat k

husu

s se

bany

ak 5

judu

l, usu

lan

PKPT

seba

nyak

5 ju

dul,

lapor

an ta

huna

n se

bany

ak 5

jud

ul

25 la

pora

n

25 la

pora

n

1 Re

nja

1 PK

PT

1 lap

.tahu

nan

50 la

pora

n

50 la

pora

n

1 Re

nja

1 PK

PT

1 lap

.tahu

nan

75 la

pora

n

75 la

pora

n

1 Re

nja

1 PK

PT

1 lap

.tahu

nan

100

lapor

an

100

lapor

an

1 Re

nja

1 PK

PT

1 lap

.tahu

nan

125

lapor

an

125

lapor

an

1 Re

nja

1 PK

PT

1 lap

.tahu

nan

4,00

4,

08

4,16

4,

29

4,29

www.djpp.depkumham.go.id

Page 96: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 96

TARG

ET K

UMUL

ATIF

AL

OKAS

I ANG

GARA

N BA

SELI

NE K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

(Mili

ar R

upiah

) No

. PR

OGRA

M /K

EGIA

TAN

PRIO

RITA

S

SASA

RAN

(Has

il Ou

tcom

es/

Outp

ut ya

ng d

ihar

apka

n)

INDI

KATO

R

2010

20

11

2012

20

13

2014

20

10

2011

20

12

2013

20

14

f Du

kung

an M

anag

emen

dan

Pe

laksa

naan

Tug

as T

eknis

La

innya

Insp

ektor

at

Jend

eral

Kem

ente

rian

Kehu

tana

n

Rens

tra In

pekto

rat J

ende

ral

Kem

enhu

t 1 ju

dul, R

enja

Inpek

torat

Jend

eral

Kem

enhu

t 5

judul,

dok

umen

RKA

KL/D

IPA

5 jud

ul, d

okum

en P

KPT

5 jud

ul da

n dat

a info

rmas

i pe

ngaw

asan

5 jud

ul •

Lapo

ran

lingk

up It

jen

Kem

enhu

t 120

lapo

ran

(Lak

ip,

APIP

, Tah

unan

, Bula

nan,

Tr

iwula

n, se

mes

teran

, Ke

pega

waian

dan

lapo

ran

BMN)

Lapo

ran

penc

erma

tan

kegia

tan K

emen

hut 2

00

lapor

an, la

pora

n pe

man

taua

n tin

dak l

anjut

has

il aud

it 300

lap

oran

dan

lapo

ran

pem

utakh

iran

data

25 la

pora

n •

Pera

tura

n bid

ang

peng

awas

an

30 d

okum

end

an bu

lletin

pe

ngaw

asan

20 e

disi

• Pe

mbin

aan

pega

wai s

eban

yak

1.30

0 ora

ng d

an d

iklat

pe

ngem

bang

an S

DM

seba

nyak

700

oran

g

1 Re

nstra

1 Re

nja

1 PK

PT

24 La

pora

n

105

lapor

an

6 pe

ratu

ran

4 bu

lletin

Dikla

t 140

or

ang

2 Re

nja

2 PK

PT

48 L

apor

an

210

lapor

an

12 p

er a

tura

n

8 bu

lletin

Dikla

t 280

or

ang

3 Re

nja

3 PK

PT

72 L

apor

an

315

lapor

an

18 p

er a

tura

n

12 b

ulleti

n

Dikla

t 420

or

ang

4 R

enja

4 PK

PT

96 L

apor

an

420

lapor

an

24 p

er a

tura

n

16 b

ullet

in

Dikla

t 560

or

ang

5 Ren

ja

5 PKP

T 12

0 La

pora

n

525

lapor

an

30 p

er a

tura

n

20 b

ullet

in

Dikla

t 700

or

ang

24,1

1 24

,59

25,0

8 25

,84

25,87

www.djpp.depkumham.go.id

Page 97: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 97

Lampiran 2 PRIORITAS NASIONAL 2010-2014 (RPJM BUKU I)

Prioritas 1 : Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Prioritas 5 : Ketahanan Pangan Prioritas 6 : Infrastruktur Peioritas 9 : Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana

Kementerian Kehutanan

www.djpp.depkumham.go.id

Page 98: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 98

MATR

IKS

RPJM

BUK

U I K

EMEN

TERI

AN K

EHUT

ANAN

Pr

iorit

as 1:

Ref

orm

asi B

irokr

asi d

an T

ata K

elola

TARG

ET K

UMUL

ATIF

PE

MBIA

YAAN

TAH

UNAN

(Rp.

Mily

ar)

No.

SUBS

TANS

I INTI

/ PR

OGRA

M (x.

x) / K

EGIA

TAN

(x.x.x

) IN

DIKA

TOR

KINE

RJA

(OUT

PUT)

20

10

2011

20

12

2013

20

14

2010

20

11

2012

20

13

2014

To

tal

A SU

MBER

DAYA

MAN

USIA

1

Peny

empu

rnaa

n pe

ngelo

laan

PNS

yang

m

elipu

ti sis

tem re

krui

tmen

, pe

ndidi

dkan

, pen

empa

tan,

prom

osi,

dan

mut

asi s

ecar

a ter

pusa

t sela

mba

t-lam

batn

ya 20

11

1.1

Duku

ngan

man

ajeme

n dan

pelak

sana

an

tugas

tekn

is lai

nnya

Kem

enhu

t

1.1.1

Peny

eleng

graa

n adm

inistr

asi d

an

pena

taan k

epeg

awaia

n Kem

enhu

t •

Pelay

anan

ad

minis

trasi

kepe

gawa

ian

seca

ra a

kura

t dan

tepa

t wak

tu se

bany

ak

50.00

0 dok

umen

Peng

emba

ngan

kap

asita

s SD

M/pe

gawa

i se

bany

ak 17

.697 o

rang

• Pe

ngem

baga

n ins

trume

n pe

ngelo

laan

kepe

gawa

ian se

bany

ak 10

jenis

Peng

uatan

Sist

em In

forma

si Ma

najem

en

Kepe

gawa

ian (S

IMPE

G) be

rbas

is int

erne

t, 1 p

aket

per t

ahun

10.00

0 do

k 17

.697

peg

2 jen

is 1 p

aket

20.00

0 do

k 17.69

7 pe

g 4 j

enis

1 pak

et

30.00

0 do

k 17

.697

peg

6 jen

is 1 p

aket

40.00

0 do

k 17.69

7 pe

g 8 j

enis

1 pak

et

50.00

0 do

k 17

.697

peg

10 je

nis

1 pak

et

16,15

18

,90

19,09

19

,66

19,69

93

,49

1.1.2

Peny

eleng

gara

an D

iklat

apara

tur da

n SDM

ke

hutan

an la

innya

Peny

eleng

gara

an S

MK K

ehuta

nan 1

.440

oran

g sisw

a •

Dikla

t tekn

is da

n ad

minis

trasi,

15.00

0 oran

g pes

erta

• Ka

rya si

swa l

ulus s

tudi S

2/S3 s

eban

yak

325 o

rang

sisw

a •

Sertif

ikat IS

O 90

01 : 2

007 S

ekola

h Me

neng

ah K

ejuru

an (S

MK) K

ehuta

nan

seba

nyak

5 un

it

285

siswa

3.0

00 O

rg 65

sisw

a 0 U

nit

570 s

iswa

6.000

Org

130 s

iswa

1 unit

855 s

iswa

9.000

Org

195 s

iswa

3 unit

1.140

sis

wa

12.00

0 Or

g 26

0 sisw

a 4 u

nit

1.440

sis

wa

15.00

0 Or

g 32

5 sisw

a 5 u

nit

143,7

0 15

0,90

152,4

1 15

6,98

157,1

7 76

1,16

www.djpp.depkumham.go.id

Page 99: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 99

1.2

Peren

cana

an m

akro

bidan

g keh

utana

n dan

pe

manta

pan

1.2.1

Duku

ngan

man

ajeme

n dan

pelak

sana

an

tugas

tekn

is lai

nnya

Ditje

n Plan

ologi

Kehu

tanan

• Re

ncan

a str

ategis

(R

enstr

a) Di

rekto

rat

Jend

eral K

ehuta

nan

seba

nyak

1 ju

dul d

an

Renc

ana

Kerja

Di

rekto

rat

Jend

eral

Plan

ologi

Kehu

tanan

seb

anya

k 5

judul

(1

judul

per t

ahun

). •

Doku

men

Angg

aran

/Daft

ar Isi

an

Pelak

sana

an

Angg

aran

(D

IPA)

da

n Re

ncan

a Ke

giatan

da

n An

ggara

n Ke

mente

rian/L

emba

ga (

RKA-

K/L)

ling

kup

Dire

ktora

t Je

nder

al Pl

anolo

gi Ke

hutan

an

seba

nyak

290

satu

an k

erja

(58

satua

n ke

rja pe

r tah

un)

• Da

ta pe

ngelo

laan

dan

peny

eleng

garaa

n ke

pega

waian

untuk

260 o

rang p

er ta

hun.

• La

pora

n bara

ng m

ilik ne

gara

seba

nyak

40

judul

(8 ju

dul p

er ta

hun)

Kebij

akan

di bi

dang

plan

ologi

kehu

tanan

se

bany

ak 30

judu

l

1 Ren

stra

1 Ren

ja 58

Satk

er

260 O

rg 8 j

udul

6 jud

ul

1 Ren

ja 58

Satk

er

260 O

rg 8 j

udul

12 ju

dul

1 Ren

ja 58

Satk

er

260 O

rg 8 j

udul

18 ju

dul

1 Ren

ja 58

Satk

er

260 O

rg 8 j

udul

24 ju

dul

1 Ren

ja 58

Satk

er

260 O

rg 8 j

udul

30 ju

dul

92,82

94

,68

96,57

10

0,92

101,0

4 48

6,02

1.3

Penin

gkata

n pem

anfaa

tan hu

tan pr

oduk

si

1.3.1

Duku

ngan

man

ajeme

n dan

pelak

sana

an

tugas

tekn

is lai

nnya

Ditje

n BPK

Tersu

sunn

ya p

rogra

m da

n an

ggar

an p

ada

57 un

it ker

ja pe

r tah

un

• Da

ta pe

laksa

naan

ke

giatan

Di

rekto

rat

Jend

eral

Bina

Pr

oduk

si Ke

hutan

an

terpa

ntau

seca

ra p

eriod

ik pa

da 5

7 un

it ke

rja pe

r tah

un

• Te

rsusu

nnya

dan

terp

atuhin

ya k

etentu

an-

keten

tuan

huku

m bid

ang

Bina

Pro

duks

i Ke

hutan

an se

bany

ak 1

pake

t per

tahu

n •

Terse

diany

a sar

ana k

erja

untuk

me

nduk

ung t

ugas

-tuga

s pad

a pad

a 24 u

nit

kerja

per t

ahun

57 un

it ke

rja

57 un

it ke

rja

1 pak

et 24

unit

kerja

57 un

it ke

rja

57 un

it ke

rja

1 pak

et 24

unit

kerja

57 un

it ke

rja

57 un

it ke

rja

1 pak

et 24

unit

kerja

57 un

it ke

rja

57 un

it ke

rja

1 pak

et 24

unit

kerja

57 un

it ke

rja

57 un

it ke

rja

1 pak

et 24

unit

kerja

99,56

10

1,55

102,5

7 10

5,64

105,7

7 51

5,09

www.djpp.depkumham.go.id

Page 100: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 100

1.4

Kons

erva

si ke

anek

arag

aman

haya

ti dan

pe

rlindu

ngan

hutan

1.4.1

Duku

ngan

man

ajeme

n dan

pelak

sana

an

tugas

tekn

is lai

nnya

Ditje

n PHK

A •

Kapa

sitas

ke

lemba

gaan

pe

ngelo

laan

kawa

san

kons

ervas

i me

ningk

at da

ri 16

UP

T me

njadi

77 U

PT

• Pe

mben

tukan

6 U

PT b

aru

Ditje

n PH

KA d

i Pr

opins

i Ke

pulau

an

Riau

, Ba

ngka

Be

litung

, Ba

nten,

Sulaw

esi

Bara

t, Go

ronta

lo da

n Malu

ku U

tara

• Ke

rjasa

ma

dan

kemi

traan

bid

ang

kons

erva

si su

mber

day

a ala

m hu

tan d

an

ekos

istem

nya

deng

an

sumb

er

dana

be

rsifat

hib

ah,

non

kome

rsial,

da

n tec

hnica

l as

sisten

ce

dan

prog

ram

pe

ngha

pusa

n hu

tang

melal

ui DN

S me

ningk

at se

tiap

tahun

nya,

minim

al 2

doku

men p

er ta

hun

• Te

rsedia

nya

pera

turan

pe

rund

anga

n bid

ang

kons

erva

si su

mber

da

ya a

lam

hutan

dan

eko

sistem

nya

yang

ber

sifat

komp

rehe

nsif d

alam

mend

ukun

g din

amika

lap

anga

n, 3 d

okum

en pe

r tah

un

• Te

rsedia

nya

doku

men

prog

ram

dan

angg

aran

se

rta

lapor

an

evalu

asi

dan

keua

ngan

pad

a 6

satk

er p

usat

dan

77

satke

r UP

T se

rta 3

3 Di

nas

Prov

insi,

580

doku

men

• Ta

man

nasio

nal d

an k

awas

an k

onse

rvasi

lainn

ya

yang

po

tensi

kean

ekar

agam

an

haya

tinya

ting

gi, te

rdap

at sp

esies

lang

ka

dan

flags

hip,

atau

memp

unya

i fun

gsi

pelin

dung

hulu

sun

gai,

dan

atau

memi

liki

poten

si wi

sata

alam

signif

ikan,

suda

h da

pat

mand

iri me

mbiay

ai se

luruh

atau

se

bagia

n pr

ogra

m pe

ngem

bang

an

kons

erva

si da

lam b

entuk

BLU

seb

anya

k 12

unit

, DNS

, tru

st fu

nd, d

an k

olabo

rasi

seba

nyak

4 un

it

25 U

PT

6 UPT

2 do

kume

n 3 do

kume

n 11

6 do

kume

n 2 u

nit

35 U

PT

6 UPT

4 do

kume

n 6 do

kume

n 23

2 do

kume

n 5 u

nit

45 U

PT

6 UPT

6 do

kume

n 9 do

kume

n 34

8 do

kume

n 8 u

nit

55 U

PT

6 UPT

8 do

kume

n 12

do

kume

n 46

4 do

kume

n 10

unit

61 U

PT

6 UPT

10

do

kume

n 15

do

kume

n 58

0 do

kume

n 12

unit

444,

66

453,

55

462,

24

466,

87

467,4

3 2.

294,

75

www.djpp.depkumham.go.id

Page 101: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 101

1.5

Penin

gkata

n fun

gsi d

an da

ya du

kung

DAS

be

rbas

is pe

mber

daya

an m

asya

raka

t

1.5.1

Duku

ngan

man

ajeme

n dan

pelak

sana

an

tugas

tekn

is lai

nnya

Ditje

n RLP

S •

Pera

turan

pe

rund

ang-u

ndan

gan

bidan

g RL

PS (U

U 1

buah

,PP/

Perp

res/P

erme

nhut

12 bu

ah, p

edom

an/N

SPK

70 bu

ah)

• Inf

rastru

ktur

yang

me

nduk

ung

peny

eleng

gara

an

kegia

tan

RLPS

ya

ng

efekti

f dan

efisi

en di

50 sa

tker

• Te

rselen

ggar

anya

pem

binaa

n pe

ngua

tan

kelem

baga

an bi

dang

RLP

S, 33

Prov

insi

§

Apara

t Ditje

n RLP

S ya

ng te

rlatih

, pus

at da

n dae

rah d

i bida

ng R

LPS,

50 S

atker

§

Tata

kelol

a pem

erint

ahan

yang

baik

sesu

ai ke

rang

ka re

forma

si bir

okra

si un

tuk

menja

min k

inerja

yang

optim

al di

50

satke

r §

SIM

RLPS

, 1 un

it §

Kerja

sama

lemb

aga n

asion

al da

n int

erna

siona

l di 4

bida

ng ke

giatan

RLP

S pe

r tah

un

2 Perm

enhu

t 50

satke

r 33

Pro

v. 50

Satk

er

50 S

atker

1 U

nit

4 Bida

ng

4 Perm

enhu

t 50

satke

r 33

Pro

v.

50 S

atker

50 S

atker

1 Unit

4 B

idang

7 Perm

enhu

t 50

satke

r 33

Pro

v. 50

Satk

er 50

Satk

er 1 U

nit

4 Bida

ng

9 Perm

enhu

t 50

satke

r 33

Pro

v. 50

Satk

er

50 S

atker

1 U

nit

4 Bida

ng

12

Perm

enhu

t 50

satke

r 33

Pro

v. 50

Satk

er

50 S

atker

1 U

nit

4 Bida

ng

159,7

3 16

2,92

166,1

8 17

4,49

174,7

0 83

8,03

1.6

Pene

ltian d

an pe

ngem

bang

an ke

hutan

an

1.6.1

Duku

ngan

man

ajeme

n dan

pelak

sana

an

tugas

tekn

is lai

nnya

Bad

an Li

tbang

Ke

hutan

an

• Re

ncan

a pr

ogra

m da

n an

ggar

an s

eban

yak

20 sa

tuan k

erja

per ta

hun.

• La

pora

n da

n Ev

aluas

i seb

anya

k 20

unit

ke

rja pe

r tah

un.

• Sa

rana

dan

pras

aran

a pe

rkanto

ran

pada

20

unit k

erja

per t

ahun

Pemb

inaan

pega

wai s

eban

yak 1

.702 o

rang

per t

ahun

Tata

laksa

na ke

uang

an, u

mum,

kerja

sama

, da

n des

imina

si pa

da 20

unit k

erja

per

tahun

.

20 S

atker

20

unit

kerja

20

unit

kerja

1.7

02 O

rg 20

unit

kerja

20 S

atker

20 un

it ke

rja

20 un

it ke

rja

1.702

Org

20 un

it ke

rja

20 S

atker

20 un

it ke

rja

20 un

it ke

rja

1.702

Org

20 un

it ke

rja

20 S

atker

20

unit

kerja

20

unit

kerja

1.7

02 O

rg 20

unit

kerja

20 S

atker

20

unit

kerja

20

unit

kerja

1.7

02 O

rg 20

unit

kerja

116,2

9 11

8,62

120,9

9 12

5,83

125,9

8 60

7,70

www.djpp.depkumham.go.id

Page 102: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 102

1.7

Peng

awas

an da

n pen

ingka

tan

akun

tabilit

as ap

aratu

r Kem

enhu

t

1.7.1

Du

kung

an m

anaje

men d

an p

elaks

anaa

n tug

as te

knis

lainn

ya Itj

en K

emen

hut

• Re

nstra

Inp

ektor

at J

ende

ral K

emen

hut

1 jud

ul, R

enja

Inpe

ktora

t Jen

dera

l Kem

enhu

t 5

judul,

dok

umen

RKA

KL/D

IPA

5 jud

ul,

doku

men

PKPT

5 ju

dul d

an d

ata in

forma

si pe

ngaw

asan

5 jud

ul •

Lapo

ran

lingk

up

Itjen

Kem

enhu

t 12

0 lap

oran

(La

kip,

APIP

, Ta

huna

n, Bu

lanan

, Tr

iwula

n, s

emes

teran

, Ke

pega

waian

dan

lap

oran

BMN

) •

Lapo

ran

penc

erma

tan k

egiat

an K

emen

hut

200

lapor

an,

lapor

an p

eman

tauan

tind

ak

lanjut

has

il au

dit 3

00 la

pora

n da

n lap

oran

pe

mutak

hiran

data

25 la

pora

n •

Pera

tura

n bid

ang

peng

awas

an

30

doku

mend

an bu

lletin

pen

gawa

san 2

0 edis

i •

Pemb

inaan

pega

wai s

eban

yak 1

.300

oran

g da

n dikl

at pe

ngem

bang

an S

DM se

bany

ak

700 o

rang

1 Ren

stra

1 Ren

ja 1 P

KPT

24

Lapo

ran

105

lapor

an

6 pera

turan

4 b

ulleti

n Di

klat 1

40

oran

g

2 Ren

ja 2 P

KPT

48

Lapo

ran

210

lapor

an

12 pe

r atu

ran

8 bull

etin

Dikla

t 280

or

ang

3 Ren

ja 3 P

KPT

72

Lapo

ran

315

lapor

an

18 pe

r atu

ran

12 bu

lletin

Di

klat 4

20

oran

g

4 Re

nja

4 PKP

T 96

La

pora

n 42

0 lap

oran

24

per

atura

n 16

bulle

tin

Dikla

t 560

or

ang

5 Ren

ja 5 P

KPT

120

Lapo

ran

525

lapor

an

30 pe

r atu

ran

20 bu

lletin

Di

klat 7

00

oran

g

24,1

1 24

,49

25,08

25

,84

25,87

12

5,49

B RE

GULA

SI

1 Pe

rcep

atan h

arm

onisa

si da

n sikr

onisa

si pe

ratu

ran p

erun

dang

an di

tingk

at pu

sat

mau

pun d

aera

h hing

ga te

rcap

ai ke

selar

asan

arah

imple

men

tasi

pem

bang

unan

, dian

taran

ya

peny

elesa

ian 12

.000 p

eratu

ran d

aera

h,

selam

bat-l

amba

tnya

tahu

n 20

11

www.djpp.depkumham.go.id

Page 103: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 1031.

1 Du

kung

an m

anaje

men d

an p

elaks

anaa

n tug

as te

knis

lainn

ya K

emen

hut

1.1.1

Pe

nyele

nggr

aan d

an pe

mbina

an ta

ta hu

kum

dan o

rganis

asi K

emen

hut

• Ra

ncan

gan

Unda

ng-U

ndan

g da

n Ra

ncan

gan

Pera

tura

n Pe

mer

intah

bida

ng

kehu

tanan

seba

nyak

22 do

kume

ns.

• La

pora

n ev

aluas

i dan

pen

elaah

an h

ukum

bid

ang

pema

nfaa

tan h

utan,

peng

guna

an

kawa

san

hutan

, ko

nserv

asi

sumb

erda

ya

alam,

pe

nggu

naan

ka

wasa

n hu

tan,

seba

nyak

4 pa

ket p

er ta

hun

• Ba

ntuan

huku

m bid

ang p

erda

ta, ta

ta us

aha

nega

ra d

an p

idana

seb

anya

k 3

pake

t per

tah

un

• Pe

ngem

bang

an ke

lemba

gaan

dan

ketat

alaks

anaa

n orga

nisas

i pus

at, un

it pe

laksa

na te

knis,

dan

pemb

inaan

de

sentr

alisa

si, p

erba

ikan p

elaya

nan

publi

k da

n keb

ijaka

n pub

lik se

rta p

enga

wasa

n me

lekat,

seba

nyak

6 pa

ket p

er ta

hun

4 jen

is 4 p

aket

3 pak

et 6 p

aket

8 jen

is 4 p

aket

3 pak

et 6 p

aket

12 je

nis

4 pak

et 3 p

aket

6 pak

et

18 je

nis

4 pak

et 3 p

aket

6 pak

et

22 je

nis

4 pak

et 3 p

aket

6 pak

et

9,80

11,20

11

,31

11,65

11

,67

55,63

1.2

Pere

ncan

aan m

akro

bida

ng ke

huta

nan d

an

pema

ntapa

n

1.2.1

Du

kung

an m

anaje

men d

an p

elaks

anaa

n tug

as te

knis

lainn

ya D

itjen P

lanolo

gi Ke

hutan

an

• Re

ncan

a str

ateg

is (R

enstr

a)

Dire

ktora

t Je

nder

al Ke

hutan

an s

eban

yak

1 jud

ul da

n Re

ncan

a Ke

rja

Dire

ktora

t Je

nder

al Pl

anolo

gi Ke

hutan

an s

eban

yak

5 jud

ul (1

jud

ul pe

r tah

un).

• Do

kum

en

Angg

aran

/Daft

ar

Isian

Pe

laksa

naan

An

ggar

an

(DIP

A)

dan

Renc

ana

Kegia

tan

dan

Angg

aran

Ke

mente

rian/L

emba

ga (

RKA-

K/L)

ling

kup

Dire

ktora

t Je

nder

al Pl

anolo

gi Ke

huta

nan

seba

nyak

290

sat

uan

kerja

(58

sat

uan

kerja

per t

ahun

) •

Data

peng

elolaa

n da

n pe

nyele

ngga

raan

ke

pega

waian

untuk

260

oran

g per

tahu

n. •

Lapo

ran b

aran

g milik

nega

ra se

bany

ak 40

jud

ul (8

judu

l per

tahu

n)

Kebij

akan

di b

idang

plan

ologi

kehu

tana

n

1 Ren

stra

1 Ren

ja 58

Satk

er

260 O

rg 8 j

udul

6 jud

ul

1 Ren

ja 58

Satk

er

260 O

rg 8 j

udul

12 ju

dul

1 Ren

ja 58

Satk

er

260 O

rg 8 j

udul

18 ju

dul

1 Ren

ja 58

Satk

er

260 O

rg 8 j

udul

24 ju

dul

1 Ren

ja 58

Satk

er

260 O

rg 8 j

udul

30 ju

dul

92,8

2 94

,68

96,57

10

0,92

101,0

4 48

6,02

www.djpp.depkumham.go.id

Page 104: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 104

1.3

Penin

gkata

n pe

manfa

atan

hutan

pr

oduk

si

1.3.1

Du

kung

an

mana

jemen

dan

pe

laksa

naan

tuga

s tek

nis la

innya

Ditje

n BP

K

• Te

rsusu

nnya

pro

gram

dan

ang

gara

n pa

da 5

7 un

it ke

rja p

er

tahun

Data

pela

ksan

aan

kegia

tan D

irekto

rat J

ende

ral B

ina P

rodu

ksi

Kehu

tanan

terp

antau

sec

ara

perio

dik p

ada

57 u

nit k

erja

per

tahun

Tersu

sunn

ya

dan

terpa

tuhiny

a ke

tentua

n-kete

ntua

n hu

kum

bidan

g Bina

Pro

duks

i Keh

utana

n seb

anya

k 1 pa

ket p

er ta

hun

• Te

rsedia

nya s

aran

a ke

rja un

tuk m

endu

kung

tuga

s-tug

as p

ada

pada

24 un

it ker

ja pe

r tah

un

57 un

it ke

rja

57 un

it ke

rja

1 pak

et 24

unit

kerja

57 un

it ke

rja

57 un

it ke

rja

1 pak

et 24

unit

kerja

57 un

it ke

rja

57 un

it ke

rja

1 pak

et 24

unit

kerja

57 un

it ke

rja

57 un

it ke

rja

1 pak

et 24

unit

kerja

57 un

it ke

rja

57 un

it ke

rja

1 pak

et 24

unit

kerja

99,5

6 10

1,55

10

2,57

10

5,64

105,7

7 51

5,09

1.4

Kons

erva

si ke

anek

arag

aman

ha

yati d

an

perlin

dung

an hu

tan

1.4.1

Du

kung

an

mana

jemen

dan

pe

laksa

naan

tuga

s tek

nis la

innya

Ditje

n PH

KA

• Ka

pasit

as

kelem

baga

an

peng

elolaa

n ka

wasa

n ko

nser

vasi

menin

gkat

dari 1

6 UPT

men

jadi 7

7 UPT

Pem

bentu

kan

6 UP

T ba

ru D

itjen

PHKA

di P

ropin

si Ke

pulau

an

Riau

, Ban

gka

Belitu

ng, B

anten

, Sula

wesi

Bara

t, Go

ronta

lo da

n Ma

luku U

tara

• Ke

rjasa

ma d

an ke

mitra

an bi

dang

kons

erva

si su

mber

daya

alam

hu

tan d

an e

kosis

temny

a de

ngan

sum

ber d

ana

bersi

fat h

ibah,

non

kome

rsial,

da

n tec

hnica

l as

siste

nce

dan

prog

ram

peng

hapu

san

huta

ng m

elalui

DNS

men

ingka

t seti

ap ta

hunn

ya,

minim

al 2 d

okum

en p

er ta

hun

• Te

rsedia

nya

pera

turan

per

unda

ngan

bida

ng ko

nser

vasi

sumb

er da

ya a

lam h

utan

dan

ekos

istem

nya y

ang b

ersif

at ko

mpre

hens

if da

lam m

endu

kung

dina

mika

lapa

ngan

, 3 do

kume

n per

tahu

n •

Terse

diany

a do

kume

n pr

ogra

m d

an a

ngga

ran

serta

lapo

ran

evalu

asi d

an k

euan

gan

pada

6

satke

r pus

at da

n 77

satk

er

UPT

serta

33 D

inas P

rovin

si, 58

0 dok

umen

Tama

n na

siona

l dan

kaw

asan

kon

serv

asi la

innya

yang

pot

ensi

kean

ekar

agam

an h

ayati

nya

tingg

i, ter

dapa

t spe

sies l

angk

a da

n fla

gship

, ata

u me

mpun

yai f

ungs

i peli

ndun

g hu

lu su

ngai,

dan

ata

u me

milik

i po

tensi

wisa

ta ala

m sig

nifika

n, su

dah

dapa

t ma

ndiri

memb

iayai

selur

uh

atau

seba

gian

prog

ram

peng

emba

ngan

kon

serva

si da

lam b

entu

k BL

U se

bany

ak 1

2 un

it, DN

S, tr

ust f

und,

dan k

olabo

rasi

seba

nyak

4 un

it

25 U

PT

6 UPT

2 do

kume

n 3 do

kume

n 11

6 do

kume

n 2 u

nit

35 U

PT

6 UPT

4 do

kume

n 6 do

kume

n 23

2 do

kume

n 5 u

nit

45 U

PT

6 UPT

6 do

kum

en

9 doku

men

34

8 do

kum

en

8 unit

55 U

PT

6 UPT

8 do

kume

n 12

do

kume

n 46

4 do

kume

n 10

unit

61 U

PT

6 UPT

10

do

kum

en

15

doku

men

58

0 do

kum

en

12 un

it

444,6

6 45

3,55

46

2,24

466,8

7 46

7,43

2.294

,75

www.djpp.depkumham.go.id

Page 105: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 1051.

5 Pe

ningk

atan

fungs

i dan

day

a duk

ung D

AS

berb

asis

pemb

erda

yaan

mas

yara

kat

1.5.1

Du

kung

an m

anaje

men d

an p

elaks

anaa

n tug

as te

knis

lainn

ya D

itjen R

LPS

• Pe

ratu

ran

peru

ndan

g-un

dang

an

bidan

g RL

PS (U

U 1

buah

,PP/

Perp

res/P

erme

nhut

12 bu

ah, p

edom

an/N

SPK

70 b

uah)

Infra

struk

tur

yang

m

endu

kung

pe

nyele

ngga

raan

ke

giatan

RL

PS

yang

efe

ktif d

an ef

isien

di 50

satke

r •

Ters

eleng

gara

nya

pemb

inaan

pen

guata

n ke

lemba

gaan

bida

ng R

LPS,

33 P

rovins

i §

Apar

at Di

tjen R

LPS

yang

terla

tih, p

usat

dan d

aera

h di b

idang

RLP

S, 50

Satk

er

§ Ta

ta ke

lola p

emer

intah

an ya

ng ba

ik se

suai

kera

ngka

refor

masi

birok

rasi

untuk

m

enjam

in kin

erja

yang

opti

mal d

i 50

satke

r §

SIM

RLPS

, 1 un

it §

Kerja

sam

a lem

baga

nasio

nal d

an

inter

nasio

nal d

i 4 bi

dang

kegia

tan R

LPS

per

tahun

2 Perm

enhu

t 50

satke

r 33

Pro

v. 50

Satk

er

50 S

atker

1 U

nit

4 Bida

ng

4 Perm

enhu

t 50

satke

r 33

Pro

v.

50 S

atker

50

Satk

er

1 Unit

4 B

idang

7 Perm

enhu

t 50

satke

r 33

Pro

v. 50

Satk

er

50 S

atker

1 U

nit

4 Bida

ng

9 Perm

enhu

t 50

satke

r 33

Pro

v. 50

Satk

er

50 S

atker

1 U

nit

4 Bida

ng

12

Perm

enhu

t 50

satke

r 33

Pro

v. 50

Satk

er

50 S

atker

1 U

nit

4 Bida

ng

159,7

3 16

2,92

16

6,18

17

4,49

174,7

0 83

8,03

1.6

Pene

ltian

dan p

enge

mban

gan k

ehut

anan

1.

6.1

Duku

ngan

man

ajeme

n dan

pelak

sana

an

tugas

tekn

is lai

nnya

Bad

an Li

tbang

Ke

hutan

an

• Re

ncan

a pr

ogra

m da

n an

ggar

an s

eban

yak

20 sa

tuan k

erja

per t

ahun

. •

Lapo

ran

dan

Evalu

asi s

eban

yak

20 u

nit

kerja

per t

ahun

. •

Sara

na d

an p

rasa

rana

per

kant

oran

pad

a 20

unit k

erja

per t

ahun

Pemb

inaan

pega

wai s

eban

yak 1

.702

oran

g pe

r tah

un

• Ta

ta la

ksan

a keu

anga

n, um

um, k

erjas

ama,

dan d

esim

inasi

pada

20 un

it ker

ja pe

r tah

un.

20 S

atker

20

unit

kerja

20

unit

kerja

1.7

02 O

rg 20

unit

kerja

20 S

atker

20

unit

kerja

20

unit

kerja

1.7

02 O

rg 20

unit

kerja

20 S

atker

20

unit

kerja

20

unit

kerja

1.7

02 O

rg 20

unit

kerja

20 S

atker

20

unit

kerja

20

unit

kerja

1.7

02 O

rg 20

unit

kerja

20 S

atker

20

unit

kerja

20

unit

kerja

1.7

02 O

rg 20

unit

kerja

116,2

9 11

8,62

12

0,99

12

5,83

125,9

8 60

7,70

www.djpp.depkumham.go.id

Page 106: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 106

1.7

Peng

awas

an da

n pen

ingka

tan

akun

tabilit

as ap

aratu

r Kem

enhu

t

1.7.1

Duku

ngan

man

ajeme

n dan

pelak

sana

an

tugas

tekn

is lai

nnya

Itjen

Kem

enhu

t •

Rens

tra I

npek

torat

Jend

eral

Keme

nhut

1 jud

ul, R

enja

Inpek

torat

Jend

eral

Keme

nhut

5 jud

ul, d

okum

en R

KAKL

/DIP

A 5

judul,

do

kume

n PK

PT 5

judu

l dan

data

infor

masi

peng

awas

an 5

judul

• La

pora

n lin

gkup

Itje

n Ke

menh

ut 12

0 lap

oran

(Lakip

, API

P, T

ahun

an, B

ulana

n, Tr

iwula

n, se

meste

ran,

Kepe

gawa

ian d

an

lapora

n BMN

) •

Lapo

ran

penc

erma

tan k

egiat

an K

emen

hut

200

lapor

an,

lapora

n pe

manta

uan

tinda

k lan

jut h

asil a

udit

300

lapora

n da

n lap

oran

pemu

takhir

an da

ta 25

lapo

ran

• Pe

ratur

an

bidan

g pe

ngaw

asan

30

do

kume

nd an

bulle

tin pe

ngaw

asan

20 ed

isi

• Pe

mbina

an pe

gawa

i seb

anya

k 1.30

0 oran

g da

n dikl

at pe

ngem

bang

an S

DM se

bany

ak

700 o

rang

1 Ren

stra

1 Ren

ja 1 P

KPT

24

Lapo

ran

105

lapor

an

6 pera

turan

4 b

ulleti

n Di

klat 1

40

oran

g

2 Ren

ja 2 P

KPT

48

Lapo

ran

210

lapor

an

12 pe

r atu

ran

8 bull

etin

Dikla

t 280

or

ang

3 Ren

ja 3 P

KPT

72

Lapo

ran

315

lapor

an

18 pe

r atu

ran

12 bu

lletin

Di

klat 4

20

oran

g

4 Re

nja

4 PKP

T 96

La

pora

n 42

0 lap

oran

24

per

atura

n 16

bulle

tin

Dikla

t 560

or

ang

5 Ren

ja 5 P

KPT

120

Lapo

ran

525

lapor

an

30 pe

r atu

ran

20 bu

lletin

Di

klat 7

00

oran

g

24,11

24

,49

25,08

25

,84

25,87

12

5,49

www.djpp.depkumham.go.id

Page 107: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 107

Prio

ritas

5: K

etah

anan

Pan

gan

TARG

ET K

UMUL

ATIF

PE

MBIA

YAAN

TAH

UNAN

(Rp.

Mily

ar)

No.

SUBS

TANS

I INTI

/ PR

OGRA

M (x.

x) / K

EGIA

TAN

(x.x.x

) IN

DIKA

TOR

KINE

RJA

(OUT

PUT)

20

10

2011

20

12

2013

20

14

2010

20

11

2012

20

13

2014

To

tal

A LA

HAN,

PEN

GEMB

ANGA

N KA

WAS

AN,

DAN

TATA

RUA

NG P

ERTA

NIAN

1 Pe

nataa

n reg

ulasi

untu

k men

jamin

ke

past

ian h

ukum

atas

laha

n per

tania

n

1.1

Peren

cana

an m

akro

bidan

g keh

utana

n dan

pe

manta

pan k

awas

an hu

tan

1.1.1

Peng

enda

lian p

engg

unaa

n kaw

asan

hutan

un

tuk pe

mban

guna

n di lu

ar ke

giatan

ke

hutan

an

• Izi

n Pinj

am P

akai

Kawa

san H

utan

deng

an

komp

ensa

si pe

nerim

aan n

egar

a buk

an

pajak

(PNB

P) pa

ling t

inggi

80%

dari

pemo

hon

• W

ajib b

ayar

tertib

mem

baya

r PNB

P Pe

nggu

naan

Kaw

asan

Huta

n mini

mal

80%

; •

Data

dan

infor

masi

peng

guna

an k

awas

an

hutan

terse

dia di

32 pr

ovins

i •

Perat

uran p

erun

dang

an un

tuk

peng

enda

lian d

an pe

nertib

an pe

nggu

naan

ka

wasa

n huta

n tan

pa iji

n seb

anya

k 1 ju

dul

16%

15

%

6 prov

1 j

udul

32%

30

%

12 pr

ov

1 jud

ul

48%

45

%

18 pr

ov

1 jud

ul

64%

60

%

26 pr

ov

1 jud

ul

80&

80%

32

prov

1 j

udul

10,21

10

,41

10,62

11

,10

11,11

53

,46

www.djpp.depkumham.go.id

Page 108: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 108

Prio

ritas

6: In

frastr

uktu

r

TARG

ET K

UMUL

ATIF

PE

MBIA

YAAN

TAH

UNAN

(Rp.

Mily

ar)

No.

SUBS

TANS

I INTI

/ PR

OGRA

M (x.

x) / K

EGIA

TAN

(x.x.x

) IN

DIKA

TOR

KINE

RJA

(OUT

PUT)

20

10

2011

20

12

2013

20

14

2010

20

11

2012

20

13

2014

To

tal

A TA

NAH

DAN

TATA

RUA

NG

1 Ko

nsoli

dasi

kebij

akan

pena

ngan

an da

n pe

manfa

atan t

anah

untuk

kepe

nting

an

umum

seca

ra me

nyelu

ruh d

ibawa

h satu

ata

p dan

peng

elolaa

n tata

ruan

g sec

ara

terpa

du

1.1

Peren

cana

an m

akro

bidan

g keh

utana

n da

n pem

antap

an ka

wasa

n huta

n

1.1.1

Peny

usun

an re

ncan

a mak

ro ka

wasa

n hu

tan

• Re

ncan

a mak

ro ke

hutan

an te

ntang

pe

rlindu

ngan

dan

kons

ervas

i sum

ber d

aya

alam,

pema

nfaata

n, re

habil

itasi

hutan

dan

lahan

, dan

pena

taan r

uang

seba

nyak

4 jud

ul

• Pe

rsetuj

uan s

ubsta

nsi te

knis

kehu

tanan

da

lam re

visi R

TRW

P di

selur

uh In

done

sia

(33 P

rop.)

Baha

n keb

ijaka

n per

enca

naan

ruan

g, pe

manfa

atan d

an pe

ngen

dalia

n pe

manfa

atan r

uang

kawa

san h

utan

seba

nyak

3 jud

ul da

n data

strat

egis

kehu

tanan

seba

nyak

5 jud

ul.

1 jud

ul 50

%

2 jud

ul

2 jud

ul 70

%

4 jud

ul

3 jud

ul 80

%

6 jud

ul

4 jud

ul 90

%

7 jud

ul

4 jud

ul 10

0%

8 jud

ul

57,00

58

,14

59,30

61

,97

62,05

29

8,46

1.1.2

Peng

ukuh

an ka

wasa

n huta

n •

Tata

batas

kawa

san h

utan s

epan

jang

25.00

0 km,

terdi

ri dar

i bata

s lua

r dan

batas

fun

gsi k

awas

an hu

tan

• Ke

putus

an

penu

njuka

n ka

wasa

n hu

tan

provin

si se

lesai

(100

%).

• Pe

netap

an

kelom

pok

hutan

ya

ng

telah

se

lesai

tata

batas

tem

u ge

lang

seba

nyak

75

%.

• Re

kome

ndas

i ten

tang

peru

baha

n fun

gsi

kawa

san

hutan

ter

seles

aikan

se

bany

ak

75%

. •

Sura

t kep

utusa

n ten

tang p

elepa

san

kawa

san h

utan t

erse

lesaik

an se

bany

ak 75

%

3.400

km

20%

15

%

15%

15

%

8.000

km

40%

30

%

30%

30

%

12.00

0 km

60

%

45%

45

%

45%

18.00

0 km

80

%

60%

60

%

60%

25.00

0 km

10

0%

75%

75

%

75%

70,64

76

,01

79,81

83

,40

83,50

39

3,36

www.djpp.depkumham.go.id

Page 109: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 109

1.1.3

Peng

enda

lian

peng

guna

an ka

wasa

n hu

tan un

tuk

pemb

angu

nan d

i luar

ke

giatan

kehu

tanan

• Izi

n Pinj

am P

akai

Kawa

san H

utan

deng

an ko

mpen

sasi

pene

rimaa

n neg

ara b

ukan

pajak

(PNB

P) pa

ling t

inggi

80%

da

ri pem

ohon

Waji

b bay

ar te

rtib m

emba

yar P

NBP

Peng

guna

an K

awas

an

Hutan

mini

mal 8

0%;

• Da

ta da

n inf

orma

si pe

nggu

naan

kaw

asan

huta

n ter

sedia

di

32 pr

ovins

i •

Pera

turan

peru

ndan

gan u

ntuk p

enge

ndali

an da

n pen

ertib

an

peng

guna

an ka

wasa

n huta

n tan

pa iji

n seb

anya

k 1 ju

dul

16%

15

%

6 pro

v 1 j

udul

32%

30

%

12 pr

ov

1 jud

ul

48%

45

%

18 pr

ov

1 jud

ul

64%

60

%

26 pr

ov

1 jud

ul

80&

80%

32

prov

1 j

udul

10,21

10

,41

10,62

11

,10

11,11

53

,46

1.2

Penin

gkata

n pem

anfaa

tan

hutan

prod

uksi

1.2.1

Penin

gkata

n per

enca

naan

pe

ngelo

laan h

utan

prod

uksi

• Te

rben

tukny

a KPH

P pa

da se

luruh

kawa

san h

utan p

rodu

ksi

• Te

rsedia

nya a

real c

alon/

usula

n pem

anfaa

tan hu

tan

prod

uksi

dalam

bentu

k unit

-unit

usa

ha pa

da 2

6 pro

pinsi

20%

t 20

%

40%

40

%

60%

60

%

80%

t 80

%

100%

10

0%

19,42

19

,81

20,01

20

,61

20,63

10

0,47

1.3

Kons

erva

si ke

anek

arag

aman

haya

ti da

n per

lindu

ngan

hutan

1.3.1

Peng

emba

ngan

kawa

san

kons

erva

si da

n eko

sistem

es

ensia

l lainn

ya

§ Ko

nflik

dan t

ekan

an t

erha

dap k

awas

an ta

man

nasio

nal d

an

kawa

san k

onse

rvasi

lainn

ya (C

A, S

M, T

B) da

n HL

men

urun

seba

nyak

5%

§ Pe

ngelo

laan

ekos

istem

es

ensia

l se

baga

i pe

nyan

gga

kehid

upan

men

ingka

t 10%

. §

Pena

ngan

an p

eram

baha

n ka

wasa

n hu

tan p

ada

12 p

rovin

si pr

iorita

s (S

umut,

Riau

, Jam

bi, S

umse

l, Su

mbar

, Lam

pung

, Ka

ltim, K

alten

g, Ka

lsel, K

albar

, Sult

ra, d

an S

ulten

g) §

Resto

rasi

ekos

istem

kawa

san k

onse

rvasi,

4 lok

asi

§ Pe

ningk

atan e

fektifi

tas pe

ngelo

laan k

awas

an ko

nser

vasi

melal

ui pe

ngelo

laan b

erbas

is res

ort di

51 T

N pr

iorita

s §

Penin

gkata

n pen

gelol

aan k

awas

an ko

nser

vasi

ekos

istem

ga

mbut,

8 pr

ovins

i §

Menin

gkatn

ya ef

ektifi

tas pe

ngelo

laan k

awas

an ko

nser

vasi

di ar

ea H

oB (T

N Ka

yan M

entar

ang,

TN B

ukit B

aka B

ukit R

aya,

TN D

anau

Sen

tarum

, TN

Betun

g Ker

ihun,

CA M

uller)

1%

2%

2 Pro

v 0 l

okas

i 10

TN

0 pro

vinsi

3 Pro

vinsi

2%

4%

4 Prov

1 l

okas

i 20

TN

2 Prov

insi

3 Prov

insi

3%

6%

6 Prov

2 l

okas

i 30

TN

4 Prov

insi

3 Prov

insi

4%

8%

9 Pro

v 3 l

okas

i 40

TN

6 Pro

vinsi

3 Pro

vinsi

5%

10%

12

Pro

v 4 l

okas

i 51

TN

8 Pro

vinsi

3 Pro

vinsi

253,

57

13,9

5

258,

64

14,2

3

263,

81

14,5

1

266,

45

14,6

6

266,7

7

14,68

1.30

9,25

72,0

3

www.djpp.depkumham.go.id

Page 110: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 110

Prio

ritas

9: L

ingk

unga

n Hi

dup

dan

Peng

elolaa

n Be

ncan

a

TARG

ET K

UMUL

ATIF

PE

MBIA

YAAN

TAH

UNAN

(Rp.

Mily

ar)

No.

SU

BSTA

NSI IN

TI /

PROG

RAM

(x.x)

/ KEG

IATA

N (x.

x.x)

INDI

KATO

R KI

NERJ

A (O

UTPU

T)

2010

20

11

2012

20

13

2014

20

10

2011

20

12

2013

20

14

Tota

l

A

PERU

BAHA

N IK

LIM

1 Pe

ning

katan

kebe

rday

aan

peng

elolaa

n lah

an g

ambu

t

1.1

Penin

gkat

an p

eman

faatan

huta

n pr

oduk

si

1.1.1

Penin

gkat

an p

enge

lolaa

n hu

tan al

am

prod

uksi

• Pe

ningk

atan

peng

enda

lian

prod

uksi

kayu

pa

da a

real

kerja

IUPH

HK-H

A/HT

di h

utan

gamb

ut, 1

pak

et

1 pa

ket

1 pa

ket

1 pa

ket

1 pak

et 1 p

aket

* *

* *

* *

1.2

Kons

erva

si ke

anek

arag

aman

hay

ati d

an

perlin

dung

an hu

tan

* *

* *

* *

1.2.1

Peng

emba

ngan

Kaw

asan

Kon

serva

si da

n Ek

osist

em E

sens

ial

• Pe

ningk

atan

pen

gelol

aan

ekos

istem

esen

sial

hutan

gam

but s

ebag

ai pe

nyan

gga k

ehidu

pan,

1 pa

ket

• Pe

ningk

atan

pen

gelol

aan

kawa

san

kons

erva

si ek

osist

em ga

mbu

t, 8 p

rovin

si

1 pa

ket

0 Pr

ov.

1 pa

ket

2 Pr

ov.

1 pa

ket

4 Pr

ov.

1 pak

et 6 P

rov.

1 pak

et 8 P

rov.

* *

* *

* *

1.2.2

Peny

idika

n da

n pe

rlindu

ngan

huta

n •

Penin

gkat

an p

enga

man

an hu

tan ko

nser

vasi

di hu

tan ga

mbu

t dar

i illeg

al log

ging,

perb

urua

n da

n lain

-lain,

1 pa

ket

1 pa

ket

1 pa

ket

1 pa

ket

1 pak

et

1 pak

et *

* *

* *

*

1.2.3

Peng

enda

lian

keba

kara

n hu

tan

• Pe

nuru

nan

hot s

pot d

i huta

n ga

mbu

t, 1 p

aket

• Pe

ningk

atan

kapa

sitas

apa

ratu

r pem

erint

ah

dan m

asya

raka

t dala

m us

aha p

engu

rang

an

resik

o, mi

tigas

i dan

pen

anga

nan b

ahay

a ke

baka

ran

huta

n di D

AOPS

yan

g ter

dapa

t hu

tan ga

mbu

t, 1 p

aket

1 pa

ket

1 pa

ket

1 pa

ket

1 pa

ket

1 pa

ket

1 pa

ket

1 pak

et

1 pak

et 1 p

aket

1 p

aket

* *

* *

* *

1.2.4

Peng

emba

ngan

pem

anfaa

tan ja

sa

lingk

unga

n dan

wisa

ta al

am

§ Pe

laksa

naan

dem

onstr

ation

activ

ity R

EDD

di 2

kawa

san k

onse

rvasi

(huta

n gam

but)

0 KK

0

KK

1 KK

1 K

K 2 K

K *

* *

* *

*

1.3

Penin

gkat

an fu

ngsi

dan

daya

duk

ung

DAS

berb

asis

pem

berd

ayaa

n m

asya

raka

t

* *

* *

* *

1.3.1

Peny

eleng

gara

an R

HL da

n re

klama

si hu

tan

di DA

S pr

iorita

s •

Fasil

itasi

reha

bilita

si hu

tan ga

mbut

selua

s 12

0.000

ha

24.00

0 ha

48.00

0 ha

72

.000

ha

96.0

00 h

a 12

0.00

0 ha

75

75

75

75

75

37

5

1.4

Pene

litian

dan p

enge

mban

gan

Keme

nhut

www.djpp.depkumham.go.id

Page 111: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 111

1.4.1

Litba

ng ke

bijak

an ke

hutan

an da

n pe

ruba

han i

klim

• Pe

nyed

iaan i

ptek d

asar

dan t

erap

an

peng

elolaa

n lah

an ga

mbut,

1 pa

ket

1 pak

et

1 pak

et

1 pak

et

1 pak

et

1 pak

et

Ba

gian d

ari in

dikato

r mas

ing-m

asing

kegia

tan

*) ba

gian d

ari al

okas

i ang

gara

n seti

ap ke

giatan

2

Peni

ngka

tan

hasil

reha

bilit

asi s

eluas

50

0.000

ha p

er ta

hun

2.1

Penin

gkata

n pem

anfaa

tan hu

tan

prod

uksi

2.1.1

Penin

gkata

n pen

gelol

aan h

utan a

lam

prod

uksi

• Pr

oduk

si ha

sil hu

tan ka

yu/bu

kan k

ayu/j

asa

lingk

unga

n men

ingka

t seb

esar

5%

Unit I

UPHH

K be

rsertif

kat P

HPL m

ening

kat

50%

50%

prod

uksi

pene

bang

an be

rsertif

ikat

Lega

litas K

ayu

• Pe

nerb

itan I

UPHH

K-HA

/-RE

pada

area

l bek

as

teban

gan (

LOA)

selua

s 2,5

juta

Ha

1%

10%

10

%

300.0

00

Ha

2%

20%

20

%

650.0

00

Ha

3%

30%

30

%

1.100

.000

Ha

4%

40%

40

%

1.750

.000

Ha

5%

50%

50

%

2.500

.000

Ha

48,69

52

,66

55,29

58

,06

60,96

27

5,66

2.1.2

Penin

gkata

n pen

gelol

aan h

utan

tanam

an

• Pe

namb

ahan

area

l ijin

usah

a pem

anfaa

tan

hutan

tana

man (

HTI/H

TR) s

eluas

3,0

juta

ha

• Pe

namb

ahan

area

l tana

man p

ada h

utan

tanam

an (H

TI/H

TR) s

eluas

2,65

juta

ha

• Se

rtifika

si P

enge

lolaa

n Huta

n Pro

duks

i Le

stari p

ada 5

0 unit

man

ajeme

n huta

n tan

aman

450.0

00

ha

450.0

00

Ha

5 unit

1.000

.000

ha

1.000

.000

Ha

17 un

it

1.500

.000

ha

1.500

.000

Ha

28 un

it

2.250

.000

ha

2.100

.000

Ha

37 un

it

3.000

.000

ha

2.650

.000

Ha

50 un

it

44,72

47,51

49,89

52,38

55,00

249,4

9

2.1.3

Penin

gkata

n per

enca

naan

peng

elolaa

n hu

tan pr

oduk

si •

Terb

entuk

nya K

PHP

pada

selur

uh ka

wasa

n hu

tan pr

oduk

si •

Terse

diany

a are

al ca

lon/ u

sulan

pema

nfaata

n hu

tan pr

oduk

si da

lam be

ntuk u

nit-u

nit u

saha

pa

da 2

6 pro

pinsi

20%

t 20

%

40%

40

%

60%

60

%

80%

t 80

%

100%

10

0%

19,42

19

,81

20,01

20

,61

20,63

10

0,47

www.djpp.depkumham.go.id

Page 112: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 112

2.2

Penin

gkat

an fu

ngsi

dan

daya

duk

ung

DAS

berb

asis

pem

berd

ayaa

n m

asya

raka

t

2.2.1

Peng

emba

ngan

per

hutan

an so

sial

• Fa

silita

si pe

ngelo

laan

dan

pene

tapa

n ar

eal

kerja

huta

n ke

mas

yara

kata

n (HK

m) s

eluas

2,0

juta H

a •

Fasil

itasi

500 k

elomp

ok/un

it iji u

saha

pe

ngelo

laan

HKm

Fasil

itasi

50 u

nit ke

mitra

an

• Fa

silita

si du

kung

an ke

lemba

gaan

keta

hana

n pa

ngan

di 3

2 pro

pinsi

Fasil

itasi

pem

bang

unan

huta

n ra

kyat

selua

s 25

0.000

Ha

• Fa

silita

si pe

mbe

ntuk

an d

an b

erfun

gsiny

a se

ntra H

HBK

Ungg

ulan

di 30

kabu

pate

n •

Fasil

itasi

pene

tapan

area

l ker

ja hu

tan d

esa

selua

s 500

.000

ha

400.0

00

Ha

100 K

lpk

10 U

nit

4 Pr

ov.

50.00

0 Ha

6 Ka

b. 10

0.000

ha

800.0

00

Ha

200 K

lpk

20 U

nit

8 Pr

ov.

100.0

00

Ha

12 K

ab

200.0

00

ha

1.20

0.000

Ha

30

0 Kl

pk

30 U

nit

16 P

rov.

150.

000

Ha

18 K

ab

300.

000

ha

1.600

.000

Ha

40

0 Kl

pk

40 U

nit

22 P

rov.

20

0.00

0 Ha

24

Kab

40

0.00

0 ha

2.000

.000

Ha

500

Klpk

50

Unit

32

Pro

v. 25

0.00

0 Ha

30

Kab

50

0.00

0 ha

1.23

8,40

1.2

40,40

1.

243,

40

1.248

,40

1.268

,58

6.23

9

2.2.2

Pemb

inaan

pen

yelen

ggar

aan

peng

elolaa

n DA

S •

Renc

ana

peng

elolaa

n DAS

terp

adu

di 10

8 DA

S pr

iorita

s •

Pem

bang

unan

bas

e line

data

peng

elolaa

n DA

S di

108 u

nit B

PDAS

Data

dan p

eta l

ahan

kritis

di 3

6 unit

BPD

AS

22 D

AS

7 un

it 7

unit

43 D

AS

43 un

it 14

unit

68 D

AS

68 u

nit

21 un

it

93 D

AS

93 u

nit

28 u

nit

108

DAS

108 u

nit

36 u

nit

137,

59

140,3

4 14

3,15

15

0,31

150,

49

721,8

7

2.2.3

Peng

emba

ngan

per

benih

an ta

nam

an

huta

n •

Area

l sum

ber b

enih

selua

s 4.

500

ha te

rkelo

la se

cara

baik.

Fasil

itasi

pem

bang

unan

are

al su

mber

ben

ih se

luas 6

.000

ha.

• Pe

ngem

bang

an se

ed fo

r peo

ple,

1 pak

et pe

r ta

hun

• Pe

ngem

bang

an se

ntra

bibit ,

1 pa

ket p

er

tahu

n

4.50

0 ha

1.

200

ha

1 pa

ket

1 pa

ket

4.50

0 ha

2.

100

ha

1 pa

ket

1 pa

ket

4.50

0 ha

3.30

0 ha

1 pa

ket

1 pa

ket

4.500

ha

4.500

ha

1 pak

et 1 p

aket

4.500

ha

6.000

ha

1 pak

et 1 p

aket

20,8

6 21

,28

21,70

22

,79

22,8

2 10

9,44

A.2.2

.4 Pe

nyele

ngga

raan

RHL

dan

rekla

masi

huta

n di

DAS

prior

itas

• Fa

silita

si da

n pe

laksa

naan

reha

bilita

si hu

tan

pada

DAS

prio

ritas

selua

s 800

.000

ha

• Fa

silita

si re

habil

itasi

lahan

kritis

pada

DAS

pr

iorita

s selu

as 5

00.0

00 h

a •

Fasil

itasi

peng

emba

ngan

hut

an ko

ta se

luas

5.00

0 Ha

Fasil

itasi

reha

bilita

si hu

tan m

angr

ove,

gam

but

dan r

awa s

eluas

295

.000

ha

160.0

00

Ha

100.0

00

Ha

1.00

0 Ha

60

.000 H

a

320.0

00

Ha

200.0

00

Ha

2.00

0 Ha

12

0.000

Ha

480.

000

Ha

300.

000

Ha

3.00

0 Ha

180.0

00

Ha

640.

000

Ha

400.

000

Ha

4.000

Ha

240.0

00

Ha

800.

000

Ha

500.

000

Ha

5.000

Ha

295.

000

Ha

1.52

0,00

21

,49

1.520

,00

21,49

1.52

0,00

21

,49

1.775

,00

21,49

1.780

,00

21,49

8.115

,00

107,4

5

www.djpp.depkumham.go.id

Page 113: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 113A.

2.3

Pene

litian

dan p

enge

mban

gan

Keme

nhut

A.2.3

.1 Lit

bang

kons

erva

si da

n re

habil

itasi

SDA

• Ipt

ek d

asar

dan

ter

apan

yan

g dih

asilk

an

bidan

g hu

tan

alam,

bio

diver

sitas

da

n pe

ngelo

laan D

AS se

bany

ak 7

judul

Iptek

dasa

r dan

tera

pan y

ang d

iman

faatka

n ole

h pen

ggun

a bida

ng hu

tan al

am,

biodiv

ersit

as da

n pen

gelol

aan D

AS se

bany

ak

7 jud

ul

20%

20

%

40%

40

%

60%

60

%

80%

80

%

100%

10

0%

23,0

0 23

,46

23,93

24

,89

24,92

12

0,19

A.2.3

.2 Lit

bang

Pen

ingka

tan P

rodu

ktivit

as

Hutan

Iptek

da

sar

dan

terap

an

bidan

g hu

tan

tanam

an d

an h

asil h

utan

buka

n ka

yu (H

HBK)

se

bany

ak 6

judul.

Iptek

dasa

r dan

tera

pan y

ang d

iman

faatka

n ole

h pen

ggun

a bida

ng hu

tan ta

nama

n da

n HH

BK se

bany

ak 6

judul

20%

20

%

40%

40

%

60%

60

%

80%

80

%

100%

10

0%

30,2

7 30

,88

31,49

32

,75

32,79

15

8,18

A.3

Pene

kana

n laj

u de

fore

stas

i sec

ara

sung

guh-

sung

guh

dian

tara

nya

mela

lui k

erja

sam

a lin

tas k

emen

teria

n te

rkai

t ser

ta o

ptm

ialis

asi d

an

efisi

ensi

pen

dana

an s

eper

ti IHP

H,

PSDH

dan

DR

A.3.1

Pe

ningk

atan

pema

nfaat

an hu

tan

prod

uksi

A.3.1

.1 Pe

ningk

atan

tertib

pere

dara

n has

il hu

tan da

n iur

an ke

hutan

an

• P

NBP

dari p

eman

faatan

huta

n pro

duks

i me

ningk

at se

besa

r 10%

Imple

ment

asi S

IM P

UHH

seca

ra on

line d

i se

luruh

unit m

anag

emen

IUPH

HK da

n IPH

HK

2%

20%

4%

40%

6%

60%

8%

80%

10%

10

0%

62,9

2 64

,18

64,82

66

,76

66,84

32

5,53

A.3.2

Pe

ningk

atan

fungs

i dan

day

a duk

ung

DAS

berb

asis

pem

berd

ayaa

n ma

syar

akat

A.3.2

.1 Pe

mbina

an pe

nyele

ngga

raan

pe

ngelo

laan D

AS

• Re

ncan

a pe

ngelo

laan D

AS te

rpad

u di

108

DAS

prior

itas

• Pe

mban

guna

n ba

se lin

e data

peng

elolaa

n DA

S di

108 B

PDAS

Data

dan p

eta la

han k

ritis d

i 36 u

nit B

PDAS

22 D

AS

7 unit

7 u

nit

43 D

AS

43 un

it

14 un

it

68 D

AS

68 un

it 21

unit

93 D

AS

93 un

it 28

unit

108 D

AS

108 u

nit

36 un

it

137,5

9 14

0,34

14

3,15

15

0,31

150,4

9 72

1,87

www.djpp.depkumham.go.id

Page 114: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 114A.

3.3.2

Peng

enda

lian k

ebak

aran

hutan

§

Hotsp

ot di

Pula

u Kali

manta

n, Pu

lau S

umate

ra da

n Pu

lau S

ulawe

si be

rkura

ng 2

0% s

etiap

tahu

n da

ri re

rata

2005

-200

9 §

Luas

kawa

san h

utan y

ang t

erba

kar d

iteka

n hing

ga

50%

dalam

5 tah

un di

band

ing ko

ndisi

rera

ta 20

05-

2009

Penin

gkata

n kap

asita

s apa

ratur

peme

rintah

dan

masy

arak

at da

lam us

aha p

engu

rang

an re

siko,

mitig

asi d

an pe

nang

anan

baha

ya ke

baka

ran h

utan

di 30

DAO

PS (

10 pr

opins

i)

20%

10

%

6

DAOP

S

36,0%

20

%

12

DAOP

S

48,8%

30

%

18

DAOP

S

59,2%

40

%

24

DAOP

S

67,2%

50

%

30

DAOP

S

300,

00

275,

00

250,

00

230,

00

220,

00

1.27

5,00

A.3.3

.3 Pe

ngem

bang

an ka

wasa

n ko

nser

vasi

dan e

kosis

tem es

ensia

l §

Konfl

ik da

n tek

anan

ter

hada

p ka

wasa

n tam

an

nasio

nal d

an ka

wasa

n kon

serva

si lai

nnya

(CA,

SM,

TB

) dan

HL m

enur

un se

bany

ak 5%

§

Peng

elolaa

n ek

osist

em

esen

sial

seba

gai

peny

angg

a keh

idupa

n men

ingka

t 10%

. §

Pena

ngan

an p

eram

baha

n ka

wasa

n hu

tan p

ada

12

prov

insi

prior

itas

(Sum

ut, R

iau,

Jamb

i, Su

msel,

Su

mbar,

Lam

pung

, Kalt

im, K

alten

g, Ka

lsel, K

albar

, Su

ltra, d

an S

ulten

g) §

Resto

rasi e

kosis

tem ka

wasa

n kon

serva

si, 4

lokas

i §

Penin

gkata

n efek

tifitas

peng

elolaa

n kaw

asan

ko

nser

vasi

melal

ui pe

ngelo

laan b

erba

sis re

sort

di 51

TN

prior

itas

§ Pe

ningk

atan p

enge

lolaa

n kaw

asan

kons

erva

si ek

osist

em ga

mbut,

8 pr

ovins

i §

Menin

gkatn

ya ef

ektifi

tas pe

ngelo

laan k

awas

an

kons

erva

si di

area

HoB

(TN

Kaya

n Men

taran

g, TN

Bu

kit B

aka B

ukit R

aya,

TN D

anau

Sen

tarum

, TN

Betun

g Ker

ihun,

CA M

uller

)

1%

2%

2 Pro

v 0 l

okas

i 10

TN

0 pro

vinsi

3 Pro

vinsi

2%

4%

4 Prov

1 l

okas

i 20

TN

2 Prov

insi

3 Prov

insi

3%

6%

6 Pro

v 2 l

okas

i 30

TN

4 Pro

vinsi

3 Pro

vinsi

4%

8%

9 Pro

v 3 l

okas

i 40

TN

6 Pro

vinsi

3 Pro

vinsi

5%

10%

12

Prov

4 l

okas

i 51

TN

8 Pro

vinsi

3 Pro

vinsi

253,

57

13,9

5

258,

64

14,2

3

263,

81

14,5

1

266,

45

14,6

6

266,

77

14,6

8

1.30

9,25

72,0

3

A.3.3

.4 Ko

nserv

asi s

pesie

s dan

gene

tik

§ Po

pulas

i spe

sies

teran

cam

puna

h men

ingka

t se

besa

r 3%

dari k

ondis

i tahu

n 200

8 ses

uai

keter

sedia

an ha

bitat

§ Pe

nang

kara

n dan

pema

nfaata

n jen

is ke

anek

araga

man h

ayati

seca

ra le

stari m

ening

kat

5%

§ Ke

rjasa

ma in

terna

siona

l dan

kon

vens

i di b

idang

ko

nser

vasi

kena

kera

gama

n ha

yati

seba

nyak

1

pake

t per

tahu

n §

Terse

lengg

aran

ya

skem

a DN

S Ke

hutan

an,

2 ak

tifitas

§

Peng

uatan

kapa

sitas

apar

atur d

alam

upay

a mi

tigas

i dan

evak

uasi

satw

a akib

at be

ncan

a ke

baka

ran hu

tan di

10 pr

ovins

i

0%

1%

1 pak

et 0 a

ktifita

s 2 P

rovin

si

1%

2%

1 pak

et 2 a

ktifita

s 10

Pr

ovins

i

1,5%

3%

1 p

aket

2 akti

fitas

10

Prov

insi

2%

4%

1 pak

et 2 a

ktifita

s 10

Pr

ovins

i

3%

5%

1 pak

et 2 a

ktifita

s 10

Pr

ovins

i

30,01

60

,00

32,56

60

,00

33,21

60

,00

33,54

60

,00

33,58

60

,00

162,9

1 30

0,00

www.djpp.depkumham.go.id

Page 115: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 115

A.3.4

Du

kung

an da

n man

ajeme

n dan

pe

laksa

naan

tuga

s tek

nis la

innya

Ke

menh

ut

A.3.4

.1 Pe

nyele

ngga

raan a

dmini

stras

i ke

uang

an K

emen

hut

• Pe

ngem

balia

n pin

jaman

/piuta

ng s

eban

yak

71 u

nit

peru

saha

an te

rseles

aikan

sebe

sar 8

0%

• La

pora

n ke

uang

an

Keme

nteria

n Ke

hutan

an

deng

an o

pini

wajar

tan

pa p

enge

cuali

an m

ulai

laora

n tah

un 2

011,

seba

nyak

5 j

udul

(1 jud

ul se

tiap t

ahun

) •

Lapo

ran k

euan

gan d

an pe

rben

daha

raan

seba

nyak

33

prop

insi

15%

1 j

udul

33 P

rov

30%

1 j

udul

33 P

rov

45%

1 j

udul

33 P

rov

60%

1 j

udul

33 P

rov

80%

1 j

udul

33 P

rov

51,94

54

,85

55,40

57

,06

57,13

27

6,38

A.3.4

.2 Ko

ordina

si pe

renc

anaa

n dan

ev

aluas

i Kem

enhu

t •

Renc

ana

Stra

tegis

Keme

nteria

n Ke

hutan

an d

an

Sekre

tariat

Je

ndera

l Ke

mente

rian

Kehu

tanan

ma

sing-m

asing

1 j

udul,

sert

a Re

ncan

a Ke

rja

Keme

nteria

n Ke

hutan

an d

an S

ekret

ariat

Jend

eral

Keme

nteria

n Ke

hutan

an m

asing

-mas

ing 5

judu

l (1

judul

per t

ahun

) •

Renc

ana

Kerja

Ke

giatan

da

n An

ggara

n Ke

mente

rian/L

emba

ga (

RKA

K/L)

dan

dok

umen

an

ggar

an D

aftar

Isian

Pela

ksan

aan

Angg

aran

seba

nyak

269 s

atuan

kerja

per t

ahun

Lapo

ran

Kine

rja

Keme

nteria

n Ke

hutan

an

dan

Sekre

tariat

Jend

eral K

emen

terian

Keh

utana

n Lim

a Ta

hun

masin

g-mas

ing

1 jud

ul,

dan

Lapo

ran

Kine

rja T

ahun

an K

emen

terian

Keh

utana

n da

n Se

kretar

iat

Jend

eral

Keme

nteria

n Ke

hutan

an

masin

g-mas

ing 5

judul

• Da

ta da

n info

rmas

i per

enca

naan

Kem

enter

ian

Kehu

tanan

seba

nyak

1 pa

ket p

er tah

un.

2 Ren

stra

2 Ren

ja 26

9 DIP

A 4 l

apor

an

1 pak

et

2 Ren

ja

269 D

IPA

2 lap

oran

1 p

aket

2 Ren

ja 26

9 DIP

A 2 l

apor

an

1 pak

et

2 Ren

ja 26

9 DIP

A 2 l

apor

an

1 pak

et

2 Ren

ja 26

9 DIP

A 2 l

apor

an

1 pak

et

24,23

40

,00

26,76

50

,00

27,03

60

,00

28,18

40

,00

28,21

30

,00

134,4

1 22

0,00

www.djpp.depkumham.go.id

Page 116: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 116

B PE

NGEN

DALIA

N KE

RUSA

KAN

LINGK

UNGA

N

1 Pe

nuru

nan

jum

lah h

otsp

ot

keba

kara

n hut

an se

besa

r 20%

pe

r tah

un

1.1

Kons

erva

si ke

anek

arag

aman

haya

ti da

n per

lindu

ngan

hutan

1.1.1

Peny

idika

n dan

perlin

dung

an hu

tan §

Kasu

s ba

ru

tinda

k pid

ana

kehu

tanan

(ill

egal

loggin

g, pe

ramba

han,

perda

gang

an T

SL,ill

egal,

pe

namb

anga

n ille

gal

dan

keba

karan

) pe

nang

anan

nya

terse

lesaik

an m

inima

l seb

anya

k 75

%

§ Tu

ngga

kan

perka

ra (i

llega

l log

ging,

pera

mbah

an,

perd

agan

gan

TSL

illega

l, pen

amba

ngan

illeg

al da

n ke

baka

ran)

terse

lesaik

an se

bany

ak 25

% pe

r tah

un

§ Ka

sus h

ukum

pera

mbah

an ka

wasa

n kon

serva

si ter

seles

aikan

nya s

eban

yak 2

0%

§ Pe

ningk

atan k

apas

itas p

enan

gana

n kas

us

kejah

atan k

ebak

aran h

utan d

i 10 p

rovin

si

15%

25

%

4%

10

Prov

insi

30%

43

,7%

8%

10

Prov

insi

45%

57

,8%

12%

10

Pr

ovins

i

60%

68

,4%

16%

10

Pr

ovins

i

75%

76

,3%

20%

10

Pr

ovins

i

150,4

1 11

,61

153,4

2 11

,84

156,4

9 12

,08

158,0

5 12

,20

158,2

4 12

,21

776,6

1 59

,95

1.1.2

Peng

enda

lian k

ebak

aran

hutan

§

Hotsp

ot di

Pula

u Kali

manta

n, Pu

lau S

umate

ra da

n Pu

lau S

ulawe

si be

rkuran

g 20

% s

etiap

tahu

n da

ri rer

ata 20

05-2

009

§ Lu

as ka

wasa

n huta

n yan

g ter

baka

r dite

kan h

ingga

50

% da

lam 5

tahun

diba

nding

kond

isi re

rata 2

005-

2009

Penin

gkata

n kap

asita

s apa

ratur

peme

rintah

dan

masy

arak

at da

lam us

aha p

engu

rang

an re

siko,

mitig

asi d

an pe

nang

anan

baha

ya ke

baka

ran h

utan

di 30

DAO

PS (

33 pr

opins

i)

20%

10

%

6

DAOP

S

36,0%

20

%

12

DAOP

S

48,8%

30

%

18

DAOP

S

59,2%

40

%

24

DAOP

S

67,2%

50

%

30

DAOP

S

300,

00

275,

00

250,

00

230,

00

220,0

0 1.

275,

00

www.djpp.depkumham.go.id

Page 117: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 117

1.1.3

Pe

ngem

bang

an ka

wasa

n ko

nser

vasi

dan e

kosis

tem es

ensia

l §

Konfl

ik da

n tek

anan

ter

hada

p ka

wasa

n tam

an

nasio

nal d

an ka

wasa

n kon

serva

si lai

nnya

(CA,

SM,

TB

) dan

HL m

enur

un se

bany

ak 5%

§

Peng

elolaa

n ek

osist

em

esen

sial

seba

gai

peny

angg

a keh

idupa

n men

ingka

t 10%

. §

Pena

ngan

an p

eram

baha

n ka

wasa

n hu

tan

pada

12

prov

insi

prior

itas

(Sum

ut, R

iau,

Jamb

i, Su

msel,

Su

mbar

, Lam

pung

, Kalt

im, K

alten

g, Ka

lsel, K

albar

, Su

ltra, d

an S

ulten

g) §

Resto

rasi

ekos

istem

kawa

san k

onse

rvas

i, 4 lo

kasi

§ Pe

ningk

atan e

fektifi

tas p

enge

lolaa

n kaw

asan

ko

nser

vasi

melal

ui pe

ngelo

laan b

erba

sis re

sort

di 51

TN

prior

itas

§ Pe

ningk

atan p

enge

lolaa

n kaw

asan

kons

erva

si ek

osist

em ga

mbut,

8 pr

ovins

i §

Menin

gkat

nya e

fektifi

tas p

enge

lolaa

n kaw

asan

ko

nser

vasi

di ar

ea H

oB (T

N Ka

yan

Menta

rang

, TN

Bukit

Bak

a Buk

it Ray

a, TN

Dan

au S

enta

rum,

TN

Betun

g Ker

ihun,

CA M

uller

)

1%

2%

2 Pro

v 0 l

okas

i 10

TN

0 pro

vinsi

3 Pro

vinsi

2%

4%

4 Pro

v 1 l

okas

i 20

TN

2 Pro

vinsi

3 Pro

vinsi

3%

6%

6 Pro

v 2 l

okas

i 30

TN

4 Pro

vinsi

3 Pro

vinsi

4%

8%

9 Pro

v 3 l

okas

i 40

TN

6 Pro

vinsi

3 Pro

vinsi

5%

10%

12

Pro

v 4 l

okas

i 51

TN

8 Pro

vinsi

3 Pro

vinsi

253,5

7 13

,95

258,6

4 14

,23

263,8

1 14

,51

266,4

5 14

,66

266,7

7 14

,68

1.309

,25

72,03

1.2

Penin

gkata

n pe

manfa

atan

hutan

pr

oduk

si

1.2.1

Pe

ningk

atan

peng

elolaa

n hu

tan

tanam

an

§ Pe

namb

ahan

area

l ijin

usah

a pem

anfaa

tan hu

tan

tanam

an (H

TI/H

TR) s

eluas

3 jut

a ha

§

Pena

mbah

an ar

eal ta

nama

n pad

a hu

tan ta

nama

n (H

TI/H

TR) s

eluas

2,65

juta

ha.

§ Se

rtifika

si Pe

ngelo

laan H

utan

Prod

uksi

Lesta

ri pa

da 5

0 unit

man

ajeme

n huta

n tan

aman

450.0

00

ha

450.0

00

ha

5 unit

1000

.000

ha

1000

.000

ha

17 un

it

1.500

.000

ha

1.500

.000

ha

28 un

it

2.250

.000

ha

2.100

.000

ha

37 un

it

3.000

.000

ha

2.650

.000

ha

50 u

nit

44,7

2 47

,51

49,89

52

,38

55,00

24

9,49

2 Pe

ngeh

entia

n ker

usak

an

lingk

unga

n ter

mas

uk d

i 11 D

AS

yang

rawa

n be

ncan

a

2.1

Penin

gkata

n fun

gsi d

an d

aya

duku

ng D

AS be

rbas

is pe

mber

daya

an m

asya

raka

t

2.1.1

Pe

mbina

an pe

nyele

ngga

raan

pe

ngelo

laan D

AS

• Re

ncan

a pen

gelol

aan D

AS te

rpad

u di 1

08 D

AS

prior

itas

• Pe

mban

guna

n ba

se lin

e da

ta pe

ngelo

laan

DAS

di 10

8 BPD

AS

• Da

ta da

n pe

ta lah

an kr

itis di

36 B

PDAS

22 D

AS

7 unit

7 u

nit

43 D

AS

43 un

it 14

unit

68 D

AS

68 un

it 21

unit

93 D

AS

93 un

it 28

unit

108 D

AS

108 u

nit

36 un

it

137,5

9 14

0,34

14

3,15

15

0,31

150,4

9 72

1,87

2.1.2

Pe

nyele

ngga

raan

RHL

dan

rekla

masi

huta

n di D

AS p

riorita

s •

RHL d

i 13 D

AS (K

alsel,

Jamb

i, Sum

bar,

Jatim

, Ja

bar,

DKI,

Bante

n, Ri

au, S

umse

l, DIY

, Jate

ng,

Sulte

ng, L

ampu

ng da

n Ben

gkulu

)

118.3

00

ha

218.6

75

ha

318.9

50

ha

435.7

75

ha

552.6

00

ha

* *

* *

* *

www.djpp.depkumham.go.id

Page 118: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 1182.1

.3 Pe

ngem

bang

an pe

rhuta

nan s

osial

Fasil

itasi

peng

elolaa

n da

n pe

netap

an a

real k

erja

hutan

kema

syar

akata

n (H

Km)

di 13

DAS

(Kals

el,

Jamb

i, Su

mbar

, Jati

m, J

abar,

DKI

, Ban

ten, R

iau,

Sums

el, D

IY,

Jaten

g, Su

lteng

, La

mpun

g da

n Be

ngku

lu)

• Fa

silita

si pe

mban

guna

n huta

n rak

yat 1

3 DAS

(K

alsel,

Jamb

i, Sum

bar,

Jatim

, Jab

ar, D

KI,

Bante

n, Ri

au, S

umse

l, DIY

, Jate

ng, S

ulten

g, La

mpun

g dan

Ben

gkulu

) •

Fasil

itasi

pene

tapan

area

l ker

ja hu

tan de

sa 13

DA

S (K

alsel,

Jamb

i, Sum

bar, J

atim,

Jaba

r, DK

I, Ba

nten,

Riau

, Sum

sel, D

IY, J

ateng

, Sult

eng,

Lamp

ung d

an B

engk

ulu)

• Fa

silita

si hu

tan ra

kyat

di 13

DAS

(Kals

el, Ja

mbi,

Sumb

ar, J

atim,

Jaba

r, DKI

, Ban

ten, R

iau, S

umse

l, DI

Y, Ja

teng,

Sulte

ng, L

ampu

ng da

n Ben

gkulu

)

400.0

00

Ha

52.10

0 ha

69.20

0 ha

36.50

0 ha

800.0

00

Ha

135.5

00

ha

122.6

00

ha

73.00

0 ha

1.200

.000

Ha

236.3

00

ha

160.3

00

ha

109.5

00

ha

1.600

.000

Ha

359.0

00

ha

18

8.000

ha

14

6.000

ha

2.000

.000

Ha

485.5

00

ha

211.7

00

ha

182.5

00

ha

* *

* *

* *

2.2

Kons

erva

si ke

anek

arag

aman

haya

ti da

n per

lindu

ngan

hutan

2.2.1

Peng

emba

ngan

kawa

san

kons

erva

si da

n eko

sistem

esen

sial §

Konfl

ik da

n tek

anan

ter

hada

p ka

wasa

n tam

an

nasio

nal d

an ka

wasa

n kon

serva

si lai

nnya

(CA,

SM,

TB

) dan

HL m

enur

un se

bany

ak 5%

§

Peng

elolaa

n ek

osist

em

esen

sial

seba

gai

peny

angg

a keh

idupa

n men

ingka

t 10%

. §

Pena

ngan

an pe

ramb

ahan

kawa

san

hutan

pad

a 12

pro

vinsi

prior

itas

(Sum

ut, R

iau,

Jamb

i, Su

msel,

Su

mbar

, Lam

pung

, Kalt

im, K

alten

g, Ka

lsel, K

albar

, Su

ltra, d

an S

ulten

g) §

Resto

rasi

ekos

istem

kawa

san k

onse

rvasi,

4 lok

asi

§ Pe

ningk

atan e

fektifi

tas pe

ngelo

laan k

awas

an

kons

erva

si me

lalui

peng

elolaa

n ber

basis

reso

rt di

51 T

N pr

iorita

s §

Penin

gkata

n pen

gelol

aan k

awas

an ko

nser

vasi

ekos

istem

gamb

ut, 8

prov

insi

§ Me

ningk

atnya

efek

tifitas

peng

elolaa

n kaw

asan

ko

nser

vasi

di ar

ea H

oB (T

N Ka

yan M

entar

ang,

TN

Bukit

Bak

a Buk

it Ray

a, TN

Dan

au S

entar

um, T

N Be

tung K

erihu

n, CA

Mull

er)

1%

2%

2 Pro

v 0 l

okas

i 10

TN

0 pro

vinsi

3 Pro

vinsi

2%

4%

4 Prov

1 l

okas

i 20

TN

2 Prov

insi

3 Prov

insi

3%

6%

6 Prov

2 l

okas

i 30

TN

4 Prov

insi

3 Prov

insi

4%

8%

9 Pro

v 3 l

okas

i 40

TN

6 Pro

vinsi

3 Pro

vinsi

5%

10%

12

Pro

v 4 l

okas

i 51

TN

8 Pro

vinsi

3 Pro

vinsi

253,5

7 13

,95

258,6

4 14

,23

263,8

1 14

,51

266,4

5 14

,66

266,7

7 14

,68

1.309

,25

72,03

www.djpp.depkumham.go.id

Page 119: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 119

2.3

Penin

gkata

n pe

manfa

atan

hutan

pr

oduk

si

2.3.1

Pe

ningk

atan

peng

elolaa

n hu

tan

alam

prod

uksi

• Pr

oduk

si ha

sil h

utan k

ayu/b

ukan

kayu

/jasa

lin

gkun

gan m

ening

kat s

ebes

ar 5

%

• Un

it IUP

HHK

berse

rtifka

t PHP

L me

ningk

at 50

%

• 50

% pr

oduk

si pe

neba

ngan

ber

sertif

ikat L

egali

tas

Kayu

Pene

rbita

n IUP

HHK-

HA/R

E pa

da ar

eal b

ekas

teb

anga

n (LO

A) se

luas 2

,5 jut

a ha

1%

10%

10

%

300.0

00

Ha

2%

20%

20

%

650.0

00

Ha

3%

30%

30

%

1.100

.000

Ha

4%

40%

40

%

1.750

.000

Ha

5%

50%

50

%

2.500

.000

Ha

48,6

9 52

,66

55,29

58

,06

60,96

27

5,66

2.4

Pene

litian

dan p

enge

mban

gan

Keme

nhut

2.4.1

Lit

bang

kons

erva

si da

n re

habil

itasi

SDA

• Ipt

ek d

asar

dan

tera

pan

yang

diha

silka

n bid

ang

hutan

alam

, biod

iversi

tas d

an p

enge

lolaa

n DA

S se

bany

ak 7

judul

Iptek

das

ar da

n ter

apan

yang

dim

anfaa

tkan o

leh

peng

guna

bida

ng hu

tan al

am, b

iodive

rsitas

dan

peng

elolaa

n DA

S se

bany

ak 7

judu

l

20%

20

%

40%

40

%

60%

60

%

80%

80

%

100%

10

0%

23,0

0 23

,46

23,93

24

,89

24,92

12

0,19

2.5

Duku

ngan

man

ajeme

n dan

pe

laksa

naan

tuga

s tek

nis la

innya

Ke

menh

ut

2.5.1

Pe

nyele

ngga

raan

Dikl

at ap

arat

ur

Keme

nhut

dan S

DM ke

hutan

an

lainn

ya

• Pe

nyele

ngga

raan

SMK

Keh

utan

an 1.

440 o

rang

sis

wa

• Di

klat te

knis

dan

admi

nistra

si, 15

.000 o

rang

pese

rta

• Ka

rya si

swa l

ulus s

tudi

S2/S

3 seb

anya

k 32

5 or

ang s

iswa

• Se

rtifika

t ISO

9001

: 200

7 Sek

olah M

enen

gah

Kejur

uan (

SMK)

Keh

utan

an se

bany

ak 5

unit

285

siswa

3.0

00 O

rg 65

sisw

a 0 U

nit

570 s

iswa

6.000

Org

130 s

iswa

1 unit

855 s

iswa

9.000

Org

195 s

iswa

3 unit

1.140

sis

wa

12.00

0 Or

g 26

0 sisw

a 4 u

nit

1.440

sis

wa

15.00

0 Or

g 32

5 sisw

a 5 u

nit

143,7

0 15

0,90

15

2,41

15

5,98

157,1

7 76

1,16

2.5.2

Pe

nyulu

han k

ehuta

nan

• Pe

mben

tuka

n 500

kelom

pok M

asya

raka

t Pro

dukti

f Ma

ndiri

Penin

gkata

n kap

asita

s 4.50

0 ora

ng p

enyu

luh

Kehu

tanan

Kamp

anye

Indo

nesia

Men

anam

(KI

M) d

i 33

prov

insi ti

ap ta

hun

• Ke

mitra

an/je

jaring

kerja

peny

uluha

n keh

utana

n se

bany

ak 5

pake

t

100 K

lpk

900 O

rg 33

Pro

v. 1 P

aket

200 K

lpk

1.800

Org

33 P

rov.

2 Pak

et

300 K

lpk

2.700

Org

33 P

rov.

3 Pak

et

400 K

lpk

3.600

Org

33 P

rov.

4 Pak

et

500 K

lpk

4.500

Org

33 P

rov.

5 Pak

et

76,7

4 80

,76

81,57

84

,01

84,12

40

7,20

www.djpp.depkumham.go.id

Page 120: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 120

C PE

NANG

GULA

NGAN

BEN

CANA

1

Peni

ngka

tan k

apas

itas a

para

tur

pem

erin

tah d

an m

asya

raka

t da

lam u

saha

pen

gura

ngan

re

siko,

miti

gasi

dan p

enan

gana

n ba

haya

keb

akar

an h

utan

1.1

Kons

erva

si ke

anek

arag

aman

haya

ti da

n per

lindu

ngan

hutan

1.1.1

Peng

enda

lian k

ebak

aran

hutan

Penin

gkata

n kem

ampu

an ap

arat

dan m

asya

raka

t da

lam pe

nang

gulan

gan k

ebak

aran h

utan,

1 pak

et pe

r tah

un

1 Pak

et

1 Pak

et

1 Pak

et

1 Pak

et

1 Pak

et

* *

* *

* *

1.1.2

Peny

idika

n dan

perlin

dung

an hu

tan

• Pe

ningk

atan p

enan

gana

n kas

us ke

jahata

n ke

baka

ran h

utan,

1 pak

et pe

r tah

un

1 Pak

et 1 P

aket

1 Pak

et 1 P

aket

1 Pak

et *

* *

* *

*

1.2

Duku

ngan

man

ajeme

n dan

pe

laksa

naan

tuga

s tek

nis la

innya

Ke

menh

ut

1.2.1

Peny

eleng

garaa

n Dikl

at ap

aratu

r Ke

menh

ut da

n SDM

kehu

tanan

lai

nnya

• Di

klat a

para

tur da

n mas

yarak

at da

lam

pena

nggu

langa

n keb

akar

an hu

tan, 1

pake

t per

tah

un

1 Pak

et 1 P

aket

1 Pak

et 1 P

aket

1 Pak

et *

* *

* *

*

1.2.2

Peny

uluha

n keh

utana

n •

Peny

uluha

n pen

angg

ulang

an ke

baka

ran h

utan

1 Pak

et 1 P

aket

1 Pak

et 1 P

aket

1 Pak

et *

* *

* *

* 1.2

.3 Pe

nyiar

an da

n pen

yeba

rluas

an

infor

masi

pemb

angu

nan k

ehuta

nan

• Ka

mpan

ye pe

nang

gulan

gan k

ebak

aran

hutan

, 1

pake

t per

tahun

1 P

aket

1 Pak

et 1 P

aket

1 Pak

et 1 P

aket

* *

* *

* *

Ba

gian d

ari in

dikato

r mas

ing-m

asing

kegia

tan

*) ba

gian d

ari al

okas

i ang

gara

n seti

ap ke

giatan

www.djpp.depkumham.go.id

Page 121: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 121

Lampiran 3a Rencana Strategis 2010-2014

Indikator Kinerja Per Program Per Propinsi Regional – Kementerian Kehutanan Program Perencanaan Makro Bidang Kehutanan dan Pemantapan Kawasan Hutan

www.djpp.depkumham.go.id

Page 122: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 122

INDI

KATO

R KI

NERJ

A RE

NCAN

A ST

RATE

GIS

KEME

NTER

IAN

KEHU

TANA

N TA

HUN

2010

-201

4 PE

R PR

OGRA

M P

ER P

ROPI

NSI R

EGIO

NAL I

SUM

ATER

A

Nasio

nal

Re

gion

al I

ESEL

ON I

/ PRO

GRAM

/ KE

GIAT

AN

Indi

kato

r Kin

erja

Uta

ma

Satu

an

Regi

onal

I NA

D Su

m

ut

Sum

ba

r Ri

au

Jam

bi

Sum

sel

Beng

ku

lu

Lam

pu

ng

Babe

l Ke

pri

DIRE

KTOR

AT JE

NDER

AL

PLAN

OLOG

I KEH

UTAN

AN

Prog

ram

: Pe

renc

anaa

n Mak

ro B

idang

Ke

hutan

an da

n Pe

man

tapa

n Ka

wasa

n Hut

an

Kegi

atan

:

• Ta

ta ba

tas k

awas

an h

utan

sepa

njang

25.0

00 km

, ter

diri d

ari

batas

luar

dan

bat

as fu

ngsi

kawa

san

huta

n Km

8.0

00

750

1.00

0 1.

000

1.00

0 1.0

00

1.00

0 75

0 1.

000

300

200

• Ke

putu

san p

enun

jukan

kawa

san

hutan

prov

insi s

elesa

i (10

0%).

%

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

• Pe

neta

pan k

elom

pok h

utan

yang

telah

seles

ai ta

ta ba

tas te

mu

gelan

g seb

anya

k 75%

. %

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

• Re

kome

ndas

i tenta

ng pe

ruba

han f

ungs

i kaw

asan

hutan

ter

seles

aikan

seba

nyak

75%

. %

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

1. P

engu

kuha

n Ka

wasa

n Hut

an

• Su

rat k

eputu

san t

enta

ng p

elepa

san k

awas

an h

utan

terse

lesaik

an se

bany

ak 75

%

%

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

• Pe

neta

pan w

ilaya

h KPH

P di

28 p

rovin

si

Prop

insi

8 1

1 0

1 1

1 1

1 0

1 •

Pene

tapa

n wila

yah k

esat

uan p

enge

lolaa

n hu

tan

kons

erva

si (K

PHK)

di s

eluru

h Ind

ones

ia.

*) W

ilaya

h KP

HK tid

ak d

ipisa

hkan

ber

dasa

rkan a

dmini

stras

i pe

mer

intah

an p

rovin

si

Prop

insi

18

*) *)

*) *)

*) *)

*) *)

*) *)

• Pe

neta

pan w

ilaya

h kes

atua

n pen

gelol

aan

huta

n lin

dung

(KPH

L)

di 28

prip

insi.

Prop

insi

8 1

1 -

1 1

1 1

1 -

1

• Pe

ratu

ran

peru

ndan

g-un

dang

an pe

nyele

ng-g

araa

n kes

atuan

pe

ngelo

laan h

utan

(KPH

) seb

anya

k 4 ju

dul.

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

2. Pe

mba

ngun

an K

esat

uan

Peng

elolaa

n Hu

tan

(KPH

)

• Pe

ta ar

eal k

erja

dan

peta

penc

adan

gan

(IUPH

HK-H

T da

n HA

, RE

, HKm

, HTR

, Hut

an D

esa)

seles

ai 90

%.

%

90

90

90

90

90

90

90

90

90

90

90

www.djpp.depkumham.go.id

Page 123: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 123

• Re

ncan

a ma

kro

kehu

tana

n ten

tang

per

lindu

ngan

dan

ko

nser

vasi

sumb

er d

aya a

lam, p

eman

faata

n, re

habil

itasi

hutan

da

n lah

an, d

an p

enata

an ru

ang

seba

nyak

4 jud

ul

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

• Pe

rsetu

juan

subs

tans

i tekn

is ke

huta

nan d

alam

revis

i RTR

WP

di se

luruh

Indo

nesia

(33

prop

insi)

Prop

insi

10

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

3 P

enyu

suna

n Re

ncan

a Ma

kro

Kawa

san

Hutan

• Ba

han

kebij

akan

pere

ncan

aan r

uang

, pem

anfa

atan

dan

peng

ndali

an pe

manf

aata

n rua

ng ka

wasa

n hu

tan s

eban

yak 3

jud

ul da

n da

ta str

ateg

is ke

hutan

an se

bany

ak 5

judu

l.

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

• Da

ta d

an in

form

asi g

eosp

asial

das

ar te

mati

k keh

utan

an te

rkini

tin

gkat

nasio

nal s

eban

yak 5

judu

l Ju

dul

- -

- -

- -

- -

- -

-

• Da

ta d

an in

form

asi p

oten

si ka

yu d

i kaw

asan

hut

an tin

gkat

na

siona

l seb

anya

k 5 ju

dul

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

• Da

ta da

n im

form

asi p

endu

gaan

carb

on ka

wasa

n hu

tan

tingk

at

nasio

nal s

eban

yak 5

judu

l. Ju

dul

- -

- -

- -

- -

- -

-

4. Inv

entar

isasi

dan

Pem

antau

an

Sum

berd

aya H

utan

• Ba

sis d

ata s

pasia

l sum

berd

aya h

utan

yang

terin

tegra

si se

bany

ak 5

kali u

pdat

e Ka

li -

- -

- -

- -

- -

- -

• Izi

n Pi

njam

Pak

ai Ka

wasa

n Hut

an d

enga

n kom

pens

asi

pene

rimaa

n ne

gara

buka

n paja

k (PN

BP) p

aling

tingg

i 80%

dar

i pe

rmoh

onan

%

80

80

80

80

80

80

80

80

80

80

80

• W

ajib

baya

r ter

tib m

emba

yar P

NBP

Peng

guna

an K

awas

an

Hutan

mini

mal 8

0%;

%

80

80

80

80

80

80

80

80

80

80

80

• Da

ta da

n inf

orm

asi p

engg

unaa

n ka

wasa

n hu

tan

terse

dia di

32

prov

insi

Prop

insi

10

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

5. P

enge

ndali

an P

engg

unaa

n Ka

wasa

n Hu

tan U

ntuk

Pem

bang

unan

di L

uar K

egiat

an

Kehu

tana

n

• Pe

ratu

ran

peru

ndan

gan

untu

k pen

gend

alian

dan p

ener

tiban

pe

nggu

naan

kawa

san h

utan

tanp

a ijin

seba

nyak

1 jud

ul Ju

dul

- -

- -

- -

- -

- -

-

www.djpp.depkumham.go.id

Page 124: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 124

• Re

ncan

a str

ategis

(Ren

stra)

Dire

ktora

t Jen

dera

l Keh

utana

n se

bany

ak 1

judul

dan

Renc

ana

Kerja

Dire

ktora

t Jen

dera

l Plan

ologi

Kehu

tana

n se

bany

ak 5

judul

(1 ju

dul p

er ta

hun)

.

Judu

l

Judu

l

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

• Do

kume

n Ang

gara

n/Da

ftar I

sian

Pelak

sana

an A

ngga

ran

(DIP

A)

dan

Renc

ana

Kegia

tan

dan

Angg

aran

Kem

enter

ian/Le

mba

ga

(RKA

-K/L

) ling

kup D

irekto

rat J

ende

ral P

lanolo

gi Ke

huta

nan

seba

nyak

290

satu

an ke

rja (5

8 sa

tuan

kerja

per

tahu

n)

Satke

r /

tahu

n

15

1 3

1 1

1 2

1 1

2 2

• Da

ta pe

ngelo

laan d

an pe

nyele

ngga

raan

kepe

gawa

ian un

tuk

1.300

oran

g Or

ang

199

- 80

-

- -

79

- -

14

26

• La

pora

n bar

ang

milik

neg

ara s

eban

yak 4

0 jud

ul (8

judu

l per

tah

un)

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

6. Du

kung

an M

anag

emen

dan

Pelak

sana

an T

ugas

Tek

nis

Lainn

ya D

itjen P

lanolo

gi Ke

huta

nan

• Ke

bijak

an di

bida

ng p

lanolo

gi ke

huta

nan

seba

nyak

30 j

udul

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 125: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 125

INDI

KATO

R KI

NERJ

A RE

NCAN

A ST

RATE

GIS

KEME

NTER

IAN

KEHU

TANA

N TA

HUN

2010

-201

4 PE

R PR

OGRA

M PU

SAT

DAN

PER

PROP

INSI

REG

IONA

L II J

AWA-

BALI-

NTB-

NTT

Na

siona

l Pu

sat d

an R

egio

nal II

ES

ELON

I / P

ROGR

AM /

KEGI

ATAN

In

dika

tor K

iner

ja Ut

ama

Satu

an

Pusa

t Re

gion

al II

DKI

Ban

ten

Jaba

r Ja

te

ng

Jatim

DI

Y Ba

li NT

B NT

T DI

REKT

ORAT

JE

NDER

AL P

LANO

LOGI

KE

HUTA

NAN

Prog

ram

: Pe

renc

anaa

n Mak

ro

Bida

ng K

ehuta

nan d

an

Pema

ntapa

n Kaw

asan

Hu

tan

Kegi

atan

:

• Ta

ta ba

tas ka

wasa

n huta

n sep

anjan

g 25.0

00

km, te

rdiri

dari b

atas l

uar d

an ba

tas fu

ngsi

kawa

san h

utan

Km

- 2.0

00

- -

- -

- -

500

1.250

1.2

50

• Ke

putus

an pe

nunju

kan k

awas

an hu

tan

prov

insi s

elesa

i (100

%).

%

- 10

0 10

0 10

0 10

0 10

0 10

0 10

0 10

0 10

0 10

0

• Pe

netap

an ke

lompo

k huta

n yan

g tela

h se

lesai

tata b

atas t

emu g

elang

seba

nyak

75

%.

%

- 75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

• Re

kome

ndas

i tenta

ng pe

ruba

han f

ungs

i ka

wasa

n huta

n ter

seles

aikan

seba

nyak

75%

. %

-

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

1. P

engu

kuha

n Kaw

asan

Hu

tan

• Su

rat ke

putus

an te

ntang

pelep

asan

kawa

san

hutan

terse

lesaik

an se

bany

ak 75

%

%

- 75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

www.djpp.depkumham.go.id

Page 126: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 126•

Pene

tapan

wila

yah K

PHP

di 28

prov

insi

Prop

insi

18

2 -

- -

- -

- -

- 1

• Pe

netap

an w

ilaya

h kes

atuan

peng

elolaa

n hu

tan ko

nser

vasi

(KPH

K) di

selur

uh

Indon

esia.

*)

KPH

K tid

ak di

pisah

kan b

erdas

arkan

wi

layah

admi

nistra

si pe

merin

tahan

Prop

insi

67

20

*) *)

*) *)

*) *)

*) *)

*)

• Pe

netap

an w

ilaya

h kes

atuan

peng

elolaa

n hu

tan lin

dung

(KPH

L) di

28 pr

ipins

i. Pr

opins

i 18

2

- -

- -

- -

- -

1

• Pe

ratur

an pe

runda

ng-u

ndan

gan p

enye

leng-

garaa

n kes

atuan

peng

elolaa

n huta

n (KP

H)

seba

nyak

4 jud

ul.

Judu

l 4

- -

- -

- -

- -

- -

2. Pe

mban

guna

n Ke

satua

n Pen

gelol

aan

Hutan

(KPH

)

• Pe

ta ar

eal k

erja d

an pe

ta pe

ncad

anga

n (IU

PHHK

-HT

dan H

A, R

E, H

Km, H

TR, H

utan

Desa

) sele

sai 9

0%.

%

- 90

90

90

90

90

90

90

90

90

90

• Re

ncan

a mak

ro ke

hutan

an te

ntang

pe

rlindu

ngan

dan

kons

ervas

i sum

ber d

aya

alam,

pema

nfaata

n, re

habil

itasi

hutan

dan

lahan

, dan

pena

taan r

uang

seba

nyak

4 jud

ul

Judu

l 4

- -

- -

- -

- -

- -

• Pe

rsetuj

uan s

ubsta

nsi te

knis

kehu

tanan

da

lam re

visi R

TRW

P di

selur

uh In

done

sia

(33 pr

opins

i)

Prop

insi

- 9

1 1

1 1

1 1

1 1

1

3 P

enyu

suna

n Ren

cana

Ma

kro K

awas

an H

utan

• Ba

han k

ebija

kan p

erenc

anaa

n rua

ng,

pema

nfaata

n dan

peng

ndali

an pe

manfa

atan

ruang

kawa

san h

utan s

eban

yak 3

judu

l dan

da

ta str

ategis

kehu

tanan

seba

nyak

5 jud

ul.

Judu

l 5

- -

- -

- -

- -

- -

• Da

ta da

n info

rmas

i geo

spas

ial da

sar t

emati

k ke

hutan

an te

rkini

tingk

at na

siona

l seb

anya

k 5 j

udul

Judu

l 5

- -

- -

- -

- -

- -

• Da

ta da

n info

rmas

i pote

nsi k

ayu d

i kaw

asan

hu

tan tin

gkat

nasio

nal s

eban

yak 5

judu

l Ju

dul

5 -

- -

- -

- -

- -

-

• Da

ta da

n imf

ormas

i pen

duga

an ca

rbon

ka

wasa

n huta

n ting

kat n

asion

al se

bany

ak 5

judul.

Judu

l 5

- -

- -

- -

- -

- -

4. Inv

entar

isasi

dan

Pema

ntaua

n Su

mber

daya

Huta

n

• Ba

sis da

ta sp

asial

sumb

erda

ya hu

tan ya

ng

terint

egra

si se

bany

ak 5

kali u

pdate

Kali

5 -

- -

- -

- -

- -

-

www.djpp.depkumham.go.id

Page 127: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 127

• Izi

n Pinj

am P

akai

Kawa

san H

utan

den

gan

komp

ensa

si pe

nerim

aan n

egar

a bu

kan p

ajak

(PNB

P) pa

ling t

inggi

80%

dari p

ermo

hona

n

%

- 80

80

80

80

80

80

80

80

80

80

• W

ajib b

ayar

terti

b mem

baya

r PNB

P Pe

nggu

naan

Kaw

asan

Huta

n mini

mal

80%

; %

-

80

- -

- -

- -

- -

-

• Da

ta da

n info

rmas

i pen

ggun

aan

kawa

san

hutan

terse

dia d

i 32 p

rovin

si

Prop

insi

- 8

- 1

1 1

1 1

1 1

1

5. P

enge

ndali

an

Peng

guna

an K

awas

an

Hutan

Untu

k Pe

mban

guna

n di L

uar

Kegia

tan K

ehuta

nan

• Pe

ratur

an p

erun

dang

an u

ntuk p

enge

ndali

an

dan p

ener

tiban

peng

guna

an ka

wasa

n huta

n tan

pa iji

n seb

anya

k 1 ju

dul

Judu

l 1

- -

- -

- -

- -

- -

• Re

ncan

a stra

tegis

(Ren

stra)

Dire

ktora

t Je

nder

al Ke

huta

nan s

eban

yak 1

judu

l dan

Renc

ana K

erja

Dire

ktora

t Jen

dera

l Plan

ologi

Kehu

tana

n se

bany

ak 5

judul

(1 ju

dul p

er

tahun

).

Judu

l

Judu

l

1 5

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

• Do

kum

en A

ngga

ran/D

aftar

Isian

Pe

laksa

naan

Ang

gara

n (DI

PA) d

an R

enca

na

Kegia

tan da

n An

ggar

an

Kem

ente

rian/L

emba

ga (R

KA-K

/L) lin

gkup

Di

rekto

rat J

ende

ral P

lanolo

gi Ke

hutan

an

seba

nyak

290

satua

n ker

ja (5

8 sa

tuan k

erja

per t

ahun

)

Satke

r /

tahun

6

12

1 1

1 1

1 2

2 1

2

• Da

ta pe

ngelo

laan d

an pe

nyele

ngga

raan

ke

pega

waian

untu

k 1.3

00 or

ang

Oran

g 43

9 14

3 -

- -

- -

62

64

- 17

• La

pora

n bar

ang m

ilik ne

gara

seba

nyak

40

judul

(8 ju

dul p

er ta

hun)

Ju

dul

40

- -

- -

- -

- -

- -

6. Du

kung

an M

anag

emen

da

n Pela

ksan

aan T

ugas

Te

knis

Lainn

ya D

itjen

Plan

ologi

Kehu

tana

n

• Ke

bijak

an di

bida

ng pl

anolo

gi ke

hutan

an

seba

nyak

30 j

udul

Judu

l 30

-

- -

- -

- -

- -

-

www.djpp.depkumham.go.id

Page 128: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 128

INDI

KATO

R KI

NERJ

A RE

NCAN

A ST

RATE

GIS

KEM

ENTE

RIAN

KEH

UTAN

AN T

AHUN

2010

-201

4 PE

R PR

OGRA

M PE

R PR

OPIN

SI R

EGIO

NAL I

II KAL

IMAN

TAN

Na

sion

al Re

gion

al III

ES

ELON

I / P

ROGR

AM /

KEGI

ATAN

In

dika

tor K

iner

ja Ut

ama

Satu

an

Reg

iona

l III

Kalti

m

Kals

el Ka

lteng

Ka

lbar

DI

REKT

ORAT

JEND

ERAL

PL

ANOL

OGI K

EHUT

ANAN

Pr

ogra

m :

Pere

ncan

aan M

akro

Bida

ng

Kehu

tanan

dan P

eman

tapan

Ka

wasa

n Huta

n Ke

giat

an :

• Ta

ta ba

tas ka

wasa

n huta

n sep

anjan

g 25.0

00 km

, ter

diri d

ari b

atas l

uar

dan b

atas f

ungs

i kaw

asan

hutan

Km

8.0

00

2.000

2.0

00

2.000

2.0

00

• Ke

putu

san p

enun

jukan

kawa

san h

utan p

rovin

si se

lesai

(100

%).

%

100

100

100

100

100

• Pe

neta

pan k

elom

pok h

utan y

ang t

elah s

elesa

i tata

batas

temu

gela

ng

seba

nyak

75%

. %

75

75

75

75

75

• Re

kom

enda

si ten

tang p

erub

ahan

fung

si ka

wasa

n huta

n ter

seles

aikan

se

bany

ak 75

%.

%

75

75

75

75

75

1. P

engu

kuha

n Ka

wasa

n Huta

n

• Su

rat k

eputu

san t

entan

g pele

pasa

n kaw

asan

huta

n ter

seles

aikan

se

bany

ak 75

%

%

75

75

75

75

75

• Pe

neta

pan w

ilaya

h KPH

P di

28 pr

ovins

i Pr

opins

i 4

1 1

1 1

• Pe

neta

pan w

ilaya

h kes

atua

n pen

gelol

aan h

utan k

onse

rvasi

(KPH

K) di

se

luruh

Indo

nesia

. *)

KPHK

tidak

dipis

ahka

n ber

dasa

rkan a

dmini

stras

i pem

erint

ahan

Prop

insi

10

*) *)

*) *)

• Pe

neta

pan w

ilaya

h kes

atua

n pen

gelol

aan h

utan l

indun

g (KP

HL) d

i 28

pripi

nsi.

Prop

insi

4 1

1 1

1

• Pe

ratur

an pe

rund

ang-

unda

ngan

pen

yelen

g-ga

raan

kesa

tuan

peng

elolaa

n huta

n (KP

H) se

bany

ak 4

judul.

Ju

dul

- -

- -

-

2. Pe

mban

guna

n Ke

satua

n Pe

ngelo

laan H

utan

(KPH

)

• Pe

ta ar

eal k

erja

dan p

eta p

enca

dang

an (I

UPHH

K-HT

dan H

A, R

E, H

Km,

HTR,

Huta

n Des

a) se

lesai

90%

. %

90

90

90

90

90

3 P

enyu

suna

n Ren

cana

Mak

ro

Kawa

san H

utan

• Re

ncan

a mak

ro ke

hutan

an te

ntang

perlin

dung

an da

n ko

nser

vasi

sumb

er da

ya al

am, p

eman

faatan

, reh

abilit

asi h

utan d

an la

han,

dan

pena

taan r

uang

seba

nyak

4 jud

ul

Judu

l -

- -

- -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 129: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 129

• Pe

rsetuj

uan s

ubsta

nsi te

knis

kehu

tanan

dalam

revis

i RTR

WP

di se

luruh

Ind

ones

ia (3

3 prop

insi)

Prop

insi

4 1

1 1

1

• Ba

han k

ebija

kan p

erenc

anaa

n rua

ng, p

eman

faatan

dan p

engn

dalia

n pe

manfa

atan r

uang

kawa

san h

utan s

eban

yak 3

judu

l dan

data

strate

gis

kehu

tanan

seba

nyak

5 jud

ul.

Judu

l -

- -

- -

• Da

ta da

n info

rmas

i geo

spas

ial da

sar t

emati

k keh

utana

n terk

ini ti

ngka

t na

siona

l seb

anya

k 5 ju

dul

Judu

l -

- -

- -

• Da

ta da

n info

rmas

i pote

nsi k

ayu d

i kaw

asan

hutan

tingk

at na

siona

l se

bany

ak 5

judul

Ju

dul

- -

- -

-

• Da

ta da

n imf

orma

si pe

ndug

aan c

arbo

n kaw

asan

hutan

tingk

at na

siona

l se

bany

ak 5

judul.

Ju

dul

- -

- -

-

4. Inv

entar

isasi

dan

Pema

ntaua

n Sum

berd

aya

Hutan

• Ba

sis da

ta sp

asial

sumb

erday

a huta

n yan

g teri

ntegr

asi s

eban

yak 5

kali

upda

te Ka

li -

- -

- -

• Izi

n Pinj

am P

akai

Kawa

san H

utan

deng

an ko

mpen

sasi

pene

rimaa

n ne

gara

buka

n paja

k (PN

BP) p

aling

tingg

i 80%

dari p

ermoh

onan

%

t 80

80

80

80

80

• W

ajib b

ayar

tertib

mem

baya

r PNB

P Pe

nggu

naan

Kaw

asan

Huta

n mi

nimal

80%

; %

80

80

80

80

80

• Da

ta da

n info

rmas

i pen

ggun

aan k

awas

an hu

tan te

rsedia

di 32

prov

insi

Prop

insi

4 1

1 1

1

5. P

enge

ndali

an P

engg

unaa

n Ka

wasa

n Huta

n Untu

k Pe

mban

guna

n di L

uar

Kegia

tan K

ehuta

nan

• Pe

ratura

n per

unda

ngan

untuk

peng

enda

lian d

an pe

nertib

an pe

nggu

naan

ka

wasa

n huta

n tan

pa iji

n seb

anya

k 1 ju

dul

Judu

l -

- -

- -

• Re

ncan

a stra

tegis

(Ren

stra)

Dire

ktorat

Jend

eral

Kehu

tanan

seba

nyak

1 jud

ul da

n •

Renc

ana K

erja

Direk

torat

Jend

eral

Plan

ologi

Kehu

tanan

seba

nyak

5 jud

ul (1

judu

l per

tahun

).

Judu

l

Judu

l

- -

- -

- -

- -

- -

• Do

kume

n Ang

gara

n/Daft

ar Isi

an P

elaks

anaa

n Ang

garan

(DIP

A) da

n Re

ncan

a Keg

iatan

dan A

ngga

ran K

emen

terian

/Lemb

aga (

RKA-

K/L)

lingk

up D

irekto

rat J

ende

ral P

lanolo

gi Ke

hutan

an se

bany

ak 29

0 satu

an

kerja

(58 s

atuan

kerja

per ta

hun)

Satke

r / tah

un

9 4

2 1

2

• Da

ta pe

ngelo

laan d

an pe

nyele

ngga

raan

kepe

gawa

ian un

tuk 1.

300 o

rang

Oran

g 20

2 62

84

0

56

• La

pora

n bar

ang m

ilik ne

gara

seba

nyak

40 ju

dul (8

judu

l per

tahu

n)

Judu

l -

- -

- -

6. Du

kung

an M

anag

emen

dan

Pelak

sana

an T

ugas

Tek

nis

Lainn

ya D

itjen P

lanolo

gi Ke

hutan

an

• Ke

bijak

an di

bida

ng pl

anolo

gi ke

hutan

an se

bany

ak 30

judu

l Ju

dul

- -

- -

-

www.djpp.depkumham.go.id

Page 130: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 130

INDI

KATO

R KI

NERJ

A RE

NCAN

A ST

RATE

GIS

KEME

NTER

IAN

KEHU

TANA

N TA

HUN

2010

-201

4 PE

R PR

OGRA

M PE

R PR

OPIN

SI R

EGIO

NAL I

V SU

LAW

ESI-M

ALUK

U-PA

PUA

Na

siona

l Re

gion

al IV

ES

ELON

I / P

ROGR

AM /

KEGI

ATAN

In

dika

tor K

iner

ja Ut

ama

Satu

an

Regi

onal

IV

Sulu

t Su

l ten

g Su

ltra

Sulse

l Su

l bar

Go

ront

alo

Malu

ku

Mlk

Utar

a Pa

pua

Papu

a Ba

rat

DIRE

KTOR

AT JE

NDER

AL

PLAN

OLOG

I KEH

UTAN

AN

Prog

ram

: Pe

renc

anaa

n Mak

ro B

idang

Ke

hutan

an d

an P

eman

tapan

Ka

wasa

n Hu

tan

Kegi

atan

:

• Ta

ta ba

tas ka

wasa

n huta

n sep

anjan

g 25.0

00 km

, ter

diri d

ari b

atas l

uar d

an ba

tas fu

ngsi

kawa

san h

utan

KM

7.

000

500

750

500

1.00

0 75

0 50

0 50

0 75

0 75

0 1.0

00

• Ke

putus

an pe

nunju

kan k

awas

an hu

tan p

rovin

si se

lesai

(100

%).

% 10

0 10

0 10

0 10

0 10

0 10

0 10

0 10

0 10

0 10

0 10

0

• Pe

netap

an ke

lompo

k huta

n ya

ng te

lah se

lesai

tata

batas

temu

gelan

g seb

anya

k 75%

. %

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

• Re

kome

ndas

i tenta

ng p

erub

ahan

fung

si ka

wasa

n hu

tan te

rsele

saika

n seb

anya

k 75%

. %

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

1. P

engu

kuha

n Kaw

asan

Huta

n

• Su

rat k

eputu

san t

entan

g pe

lepas

an ka

wasa

n huta

n ter

seles

aikan

seba

nyak

75%

%

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

• Pe

netap

an w

ilaya

h KPH

P di

28 pr

ovins

i Pr

opins

i 5

- 1

- 1

- 1

1 1

- -

• Pe

netap

an w

ilaya

h kes

atuan

peng

elolaa

n huta

n ko

nser

vasi

(KPH

K) di

selur

uh In

done

sia.

*)

KPHK

tidak

dipis

ahka

n ber

dasa

rkan a

dmini

stras

i pe

mer

intah

an

Prop

insi

19

*) *)

*) *)

*) *)

*) *)

*) *)

• Pe

netap

an w

ilaya

h kes

atuan

peng

elolaa

n huta

n lin

dung

(KPH

L) di

28 pr

ipins

i. Pr

opins

i 5

- 1

- 1

- 1

1 1

- -

• Pe

ratu

ran p

erun

dang

-und

anga

n pen

yelen

g-ga

raan

ke

satu

an pe

ngelo

laan h

utan (

KPH)

seba

nyak

4 ju

dul.

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

2. Pe

mba

ngun

an K

esatu

an

Peng

elolaa

n Huta

n (KP

H)

• Pe

ta ar

eal k

erja

dan p

eta p

enca

dang

an (I

UPHH

K-HT

da

n HA,

RE,

HKm

, HTR

, Huta

n Des

a) se

lesai

90%.

%

90

90

90

90

90

90

90

90

90

90

90

www.djpp.depkumham.go.id

Page 131: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 131

• Re

ncan

a mak

ro ke

hutan

an te

ntan

g pe

rlindu

ngan

dan

ko

nser

vasi

sumb

er d

aya a

lam, p

eman

faata

n, re

habil

itasi

hutan

dan l

ahan

, dan

pen

ataan

ruan

g se

bany

ak 4

judu

l

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

• Pe

rsetu

juan s

ubsta

nsi te

knis

kehu

tana

n da

lam re

visi

RTRW

P di

selur

uh In

done

sia (

33 p

ropin

si)

Prop

insi

10

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

3 P

enyu

suna

n Ren

cana

Mak

ro

Kawa

san

Huta

n

• Ba

han

kebij

akan

per

enca

naan

ruan

g, pe

manfa

atan

dan p

engn

dalia

n pem

anfa

atan r

uang

kawa

san h

utan

seba

nyak

3 ju

dul d

an d

ata st

rateg

is ke

huta

nan

seba

nyak

5 ju

dul.

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

• Da

ta da

n inf

orma

si ge

ospa

sial d

asar

tem

atik

kehu

tanan

terki

ni tin

gkat

nasio

nal s

eban

yak 5

judu

l Ju

dul

- -

- -

- -

- -

- -

-

• Da

ta da

n inf

orm

asi p

otens

i kay

u di

kawa

san h

utan

tingk

at na

siona

l seb

anya

k 5 ju

dul

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

• Da

ta da

n im

form

asi p

endu

gaan

carb

on ka

wasa

n hu

tan

tingk

at na

siona

l seb

anya

k 5 ju

dul.

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

4. In

vent

arisa

si da

n Pe

man

tauan

Sum

berd

aya

Huta

n

• Ba

sis da

ta sp

asial

sum

berd

aya h

utan

yang

terin

tegr

asi

seba

nyak

5 ka

li upd

ate

Kali

- -

- -

- -

- -

- -

-

• Izi

n Pinj

am P

akai

Kawa

san H

utan

den

gan

komp

ensa

si pe

nerim

aan n

egar

a buk

an p

ajak (

PNBP

) pa

ling t

inggi

80%

dari p

ermo

hona

n

%

80

80

80

80

80

80

80

80

80

80

80

• W

ajib

baya

r ter

tib m

emba

yar P

NBP

Peng

guna

an

Kawa

san

Huta

n mini

mal 8

0%;

%

80

80

80

80

80

80

80

80

80

80

80

• Da

ta da

n inf

orm

asi p

engg

unaa

n kaw

asan

huta

n ter

sedia

di 3

2 pro

vinsi

Pr

opins

i 10

1

1 1

1 1

1 1

1 1

1

5. P

enge

ndali

an P

engg

unaa

n Ka

wasa

n Hu

tan U

ntuk

Pe

mba

ngun

an di

Luar

Ke

giata

n Keh

utan

an

• Pe

ratur

an p

erun

dang

an un

tuk pe

ngen

dalia

n dan

pe

nerti

ban p

engg

unaa

n ka

wasa

n huta

n tan

pa iji

n se

bany

ak 1

judu

l

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 132: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 132

• Re

ncan

a stra

tegis

(Ren

stra)

Dire

ktora

t Jen

dera

l Ke

huta

nan

seba

nyak

1 ju

dul d

an

• Re

ncan

a Ker

ja Di

rekto

rat J

ende

ral P

lanolo

gi Ke

huta

nan

seba

nyak

5 ju

dul (

1 jud

ul pe

r tah

un).

Judu

l

Judu

l

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

• Do

kum

en A

ngga

ran/

Dafta

r Isia

n Pe

laksa

naan

An

ggar

an (D

IPA)

dan

Renc

ana K

egiat

an da

n An

ggar

an K

emen

teria

n/Le

mbag

a (R

KA-K

/L) lin

gkup

Di

rekto

rat J

ende

ral P

lanolo

gi Ke

hutan

an se

bany

ak

290 s

atuan

kerja

(58 s

atuan

kerja

per

tahu

n)

Satke

r /

tahun

17

2

2 1

2 1

2 2

1 2

2

• Da

ta pe

ngelo

laan d

an p

enye

lengg

araa

n ke

pega

waian

un

tuk 1.

300

oran

g Or

ang

317

64

12

- 89

-

14

57

- 56

25

• La

pora

n bar

ang m

ilik n

egar

a se

bany

ak 4

0 jud

ul (8

jud

ul pe

r tah

un)

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

6. D

ukun

gan

Mana

gem

en d

an

Pelak

sana

an T

ugas

Tek

nis

Lainn

ya D

itjen P

lanolo

gi Ke

huta

nan

• Ke

bijak

an d

i bida

ng p

lanolo

gi ke

huta

nan s

eban

yak 3

0 jud

ul Ju

dul

- -

- -

- -

- -

- -

-

www.djpp.depkumham.go.id

Page 133: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 133

Lampiran 3b

Rencana Strategis 2010-2014

Indikator Kinerja Per Program Per Propinsi Regional – Kementerian Kehutanan

Program Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi

www.djpp.depkumham.go.id

Page 134: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 134

Nasio

nal

Re

gion

al I

ESEL

ON I /

PRO

GRAM

/ KE

GIAT

AN

Indi

kato

r Kin

erja

Utam

a Sa

tuan

Re

gion

al I

NAD

Sum

ut

Su

m

bar

Riau

Ja

mbi

Su

mse

l Be

ng

kulu

La

m

pung

Ba

bel

Kepr

i

DIRE

KTOR

AT JE

NDER

AL

BINA

PRO

DUKS

I KE

HUTA

NAN

Prog

ram

: Pe

ningk

atan P

eman

faatan

Hu

tan P

rodu

ksi

Kegi

atan

:

• Pe

namb

ahan

area

l ijin

usah

a pe

manfa

atan h

utan t

anam

an

(HTI

/HTR

) selu

as 3.

000.0

00 ha

Ha

1.064

.825

24.90

0 15

5.000

13

5.000

12

5.000

20

0.000

14

9.925

75

.000

90.00

0 11

0.000

-

• Pe

namb

ahan

area

l tana

man

pada

hutan

tana

man (

HTI/H

TR)

selua

s 2.65

0.000

ha

Ha

1.066

.000

- 21

.550

6.500

24

0.000

22

9.000

41

2.450

-

156.5

00

- -

1. Pe

ningk

atan

Peng

elolaa

n Huta

n Ta

nama

n

• Se

rtifika

si P

enge

lolaa

n Huta

n Pr

oduk

si Le

stari p

ada 5

0 unit

ma

najem

en hu

tan ta

nama

n

Unit

33

- 2

1 15

4

8 1

2 -

-

• Pr

oduk

si ha

sil hu

tan ka

yu/bu

kan

kayu

/jasa

lingk

unga

n men

ingka

t se

besa

r 5%

%

5 5

5 5

5 5

5 5

5 5

5

• Un

it IUP

HHK

berse

rtifka

t PHP

L me

ningk

at 50

%

%

50

- 50

50

50

50

50

50

-

- -

2. Pe

ningk

atan

Peng

elolaa

n Huta

n Alam

Pr

oduk

si

• 50

% pr

oduk

si pe

neba

ngan

be

rsertif

ikat L

egali

tas K

ayu

%

50

- 50

50

50

50

50

50

-

- -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 135: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 135

• Te

rsusu

nnya

dan t

erpa

tuhin

ya

keten

tuan-

kete

ntua

n huk

um bi

dang

Bi

na P

rodu

ksi K

ehuta

nan s

eban

yak 1

pa

ket p

er ta

hun

Pake

t -

- -

- -

- -

- -

- -

• Te

rsedia

nya s

aran

a ke

rja u

ntuk

mend

ukun

g tug

as-tu

gas p

ada p

ada 2

4 un

it ker

ja pe

r tah

un

Unit k

erja

6 1

1 -

1 1

1 -

1 -

-

• Pe

nerb

itan I

UPHH

K-HA

/RE

pada

are

al be

kas t

eban

gan

(LOA

), se

luas 2

,5 jut

a Ha

Ribu

Ha

24

3 -

- 80

-

163

- -

- -

-

• Te

rben

tukn

ya K

PHP

pada

selur

uh

kawa

san

huta

n pro

duks

i Un

it 20

-

- 4

- -

- -

5 11

-

• Te

rsedia

nya

area

l calo

n/usu

lan

pem

anfaa

tan h

utan

prod

uksi

dalam

be

ntuk

unit-u

nit u

saha

pad

a 26 p

ropin

si

Prop

insi

10

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

• P

NBP

dari i

nves

tasi

pem

anfaa

tan

huta

n pro

duks

i men

ingka

t seb

esar

10%

%

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

• Im

pleme

ntasi

SIM

PUHH

seca

ra on

line

di se

luruh

unit

man

agem

en IU

PHHK

da

n IP

HHK

Unit

2 -

- 1

1 -

- -

- -

-

• Pe

menu

han

baha

n bak

u da

ri huta

n tan

aman

dan

limba

h men

ingka

t men

jadi

75%

%

75

- 75

-

75

75

75

75

75

- 75

• Pr

oduk

si ind

ustri

hasil

huta

n yan

g be

rsertif

ikat le

galita

s kay

u men

ingka

t 50

%

%

50

- 50

-

50

50

50

50

50

- 50

• Ef

isien

si pe

nggu

naan

bah

an ba

ku

indus

tri m

ening

kat s

ebes

ar 1

0% (r

ata-

rata

2% pe

r tah

un)

%

10

- 10

-

10

10

10

10

10

- 10

• Te

rsusu

nnya

prog

ram

dan a

ngga

ran

pada

57 u

nit ke

rja pe

r tah

un

Unit k

erja

16

2 2

1 2

2 2

1 2

1 1

• Da

ta pe

laksa

naan

kegia

tan D

irekto

rat

Jend

eral

Bina

Pro

duks

i Keh

utana

n ter

panta

u se

cara

per

iodik

pada

57 u

nit

kerja

per

tahu

n

Unit k

erja

16

2 2

1 2

2 2

1 2

1 1

www.djpp.depkumham.go.id

Page 136: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 136

INDI

KATO

R KI

NERJ

A RE

NCAN

A ST

RATE

GIS

KEME

NTER

IAN

KEHU

TANA

N TA

HUN

2010

-201

4 PE

R PR

OGRA

M P

USAT

DAN

PER

PRO

PINS

I REG

IONA

L II J

AWA-

BALI-

NTB-

NTT

Na

siona

l Pu

sat d

an R

egio

nal II

ES

ELON

I / P

ROGR

AM /

KEGI

ATAN

In

dika

tor K

iner

ja Ut

ama

Satu

an

Pusa

t Re

gion

al II

DKI

Ban

ten

Jaba

r Ja

ten

g Ja

tim

DIY

Bali

NTB

NTT

DIRE

KTOR

AT

JEND

ERAL

BIN

A PR

ODUK

SI K

EHUT

ANAN

Pr

ogra

m :

Penin

gkata

n Pem

anfa

atan

Huta

n Pro

duks

i Ke

giat

an :

• (P

enam

baha

n ar

eal i

jin u

saha

pe

manf

aata

n hu

tan t

anam

an H

TI/H

TR)

selua

s 3.0

00.00

0 ha

Ha

- 13

0.52

5 -

- -

- -

525

- 60

.000

70

.000

• Pe

namb

ahan

are

al ta

nam

an pa

da hu

tan

tana

man

(HTI

/HTR

) selu

as 2.

650.

000 h

a

Ha

- 20

8.60

0 -

- -

- -

550

- 68

.050

14

0.00

0

1. P

ening

kata

n Pe

ngelo

laan H

utan

Tana

man

• Se

rtifik

asi P

enge

lolaa

n Hut

an P

rodu

ksi

Lesta

ri pa

da 5

0 unit

man

ajeme

n hu

tan

tana

man

Unit

- -

- -

- -

- -

- -

-

www.djpp.depkumham.go.id

Page 137: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 137

• Pr

oduk

si ha

sil h

utan

kayu

/buk

an ka

yu/ja

sa

lingk

unga

n men

ingka

t seb

esar

5%

%

-

- -

- -

- -

- -

- -

• Un

it IUP

HHK

berse

rtifka

t PHP

L men

ingka

t 50

%

%

- -

- -

- -

- -

- -

-

• 5

0% p

rodu

ksi p

eneb

anga

n be

rserti

fikat

Le

galita

s Kay

u %

-

- -

- -

- -

- -

- -

2. P

ening

kata

n Pe

ngelo

laan H

utan

Alam

Pr

oduk

si

• Pe

nerb

itan I

UPHH

K-HA

/RE

pada

are

al be

kas t

eban

gan

(LOA

), se

luas 2

,5 jut

a Ha

Unit

- -

- -

- -

- -

- -

-

• Te

rben

tukn

ya K

PHP

pada

selur

uh

kawa

san

huta

n pro

duks

i Un

it -

13

- -

- -

- 1

- 12

-

3. P

ening

kata

n Pe

renc

anaa

n Pe

ngelo

laan H

utan

Pr

oduk

si

• Te

rsedia

nya

area

l calo

n/usu

lan

pem

anfa

atan

huta

n pr

oduk

si da

lam

bent

uk u

nit-u

nit u

saha

pad

a 26

prop

insi

Prop

insi

- 2

- -

- -

- -

- 1

1

• P

NBP

dari i

nves

tasi

pema

nfaa

tan h

utan

prod

uksi

men

ingka

t seb

esar

10%

%

- 10

-

10

10

10

10

10

- -

- 4.

Pen

ingka

tan T

ertib

Pe

reda

ran

Hasil

Hut

an

dan

Iura

n Ha

sil H

utan

Imple

men

tasi S

IM P

UHH

seca

ra on

line d

i se

luruh

unit m

anag

emen

IUPH

HK d

an

IPHH

K

Unit

- -

- -

- -

- -

- -

-

www.djpp.depkumham.go.id

Page 138: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 138

• Pe

men

uhan

bah

an b

aku

dari h

utan

ta

nam

an d

an lim

bah m

ening

kat m

enjad

i 75

%

%

- 75

75

75

75

75

75

-

- -

-

• Pr

oduk

si ind

ustri

hasil

huta

n ya

ng

berse

rtifik

at leg

alitas

kayu

men

ingka

t 50%

%

-

50

50

50

50

50

50

- -

- -

2. P

ening

kata

n Usa

ha

Indu

stri P

rimer

Ke

hutan

an

• Ef

isien

si pe

nggu

naan

baha

n bak

u ind

ustri

m

ening

kat s

ebes

ar 1

0% (r

ata-

rata

2% p

er

tahu

n)

%

- 10

10

10

10

10

10

-

- -

-

• Te

rsusu

nnya

prog

ram

dan

angg

aran

pada

57

unit k

erja

per t

ahun

Un

it ker

ja 6

12

2 1

1 1

2 1

2 1

1

• Da

ta pe

laksa

naan

kegia

tan D

irekto

rat

Jend

eral

Bina

Pro

duks

i Keh

utana

n te

rpan

tau se

cara

perio

dik pa

da 57

unit

ke

rja p

er ta

hun

Unit k

erja

6 12

2

1 1

1 2

1 2

1 1

• Te

rsusu

nnya

dan

terpa

tuhiny

a ke

tentu

an-

keten

tuan

huk

um bi

dang

Bina

Pro

duks

i Ke

hutan

an se

bany

ak 1

pake

t per

tahu

n

Pake

t 1

- -

- -

- -

- -

- -

3. D

ukun

gan

Mana

gem

en

dan P

elaks

anaa

n Tu

gas T

eknis

Lain

nya

Ditje

n Bi

na P

rodu

ksi

Kehu

tanan

• Te

rsedia

nya

sara

na ke

rja un

tuk

men

duku

ng tu

gas-t

ugas

pad

a pa

da 2

4 un

it ker

ja pe

r tah

un

Unit k

erja

6 3

1 -

- -

1 -

1 -

-

www.djpp.depkumham.go.id

Page 139: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 139

INDI

KATO

R KI

NERJ

A RE

NCAN

A ST

RATE

GIS

KEM

ENTE

RIAN

KEH

UTAN

AN T

AHUN

201

0-20

14

PER

PROG

RAM

PER

PROP

INSI

REG

IONA

L III K

ALIM

ANTA

N

Nasio

nal

Regi

onal

III

ESEL

ON I /

PRO

GRAM

/ KE

GIAT

AN

Indi

kato

r Kin

erja

Utam

a Sa

tuan

R

egio

nal II

I Ka

ltim

Kalse

l Ka

lteng

Ka

lbar

DI

REKT

ORAT

JEND

ERAL

BI

NA P

RODU

KSI

KEHU

TANA

N Pr

ogra

m :

Penin

gkat

an P

eman

faata

n Hu

tan P

rodu

ksi

Kegi

atan

:

• (P

enam

baha

n ar

eal i

jin us

aha p

eman

faatan

huta

n tan

aman

HTI

/HTR

) se

luas 3

.000

.000 h

a Ha

77

0.000

26

5.000

23

0.00

0 15

5.000

12

0.000

• Pe

nam

baha

n are

al ta

nam

an p

ada h

utan

tana

man

(HTI

/HTR

) selu

as

2.650

.000 h

a

Ha

952.9

00

240.0

00

166.

050

10.9

50

535.0

00

1. P

ening

kata

n Pen

gelol

aan

Hutan

Tan

aman

• Se

rtifika

si P

enge

lolaa

n Huta

n Pro

duks

i Les

tari p

ada

50 u

nit

mana

jemen

huta

n tan

aman

Un

it 15

9

2 2

2

• Pr

oduk

si ha

sil h

utan k

ayu/

buka

n kay

u/jas

a ling

kung

an m

ening

kat

sebe

sar

5%

%

5 5

5 5

5

• Un

it IUP

HHK

berse

rtifka

t PHP

L men

ingka

t 50%

%

50

50

50

50

50

50%

pro

duks

i pen

eban

gan b

erse

rtifika

t Leg

alitas

Kay

u %

50

50

50

50

50

2. Pe

ningk

atan P

enge

lolaa

n Hu

tan A

lam P

rodu

ksi

• Pe

nerb

itan I

UPHH

K-HA

/RE

pada

are

al be

kas t

eban

gan (

LOA)

, selu

as

2,5 ju

ta Ha

Ri

bu H

a

1.276

30

6 19

5 67

5 10

0

• Te

rben

tukn

ya K

PHP

pada

selur

uh ka

wasa

n hut

an p

rodu

ksi

Unit

- -

- -

- 3.

Pen

ingka

tan P

eren

cana

an

Peng

elolaa

n Hut

an P

rodu

ksi

• Te

rsedia

nya a

real

calon

/usu

lan p

eman

faata

n huta

n pro

duks

i dala

m be

ntuk

unit-u

nit us

aha p

ada 2

6 pro

pinsi

Prop

insi

4 1

1 1

1

• P

NBP

dari i

nves

tasi p

eman

faata

n huta

n pr

oduk

si m

ening

kat s

ebes

ar

10%

%

10

10

10

10

10

4.

Penin

gkat

an T

ertib

Pe

reda

ran

Hasil

Hut

an da

n Iu

ran H

asil H

utan

Imple

menta

si SI

M P

UHH

seca

ra on

line d

i selu

ruh

unit m

anag

emen

IU

PHHK

dan

IPHH

K Un

it 54

30

1

19

4

5. Pe

ningk

atan

Usa

ha In

dustr

i Pr

imer

Keh

utana

n

• Pe

menu

han b

ahan

bak

u da

ri huta

n tan

aman

dan l

imba

h men

ingka

t me

njadi

75%

%

75

75

75

75

75

www.djpp.depkumham.go.id

Page 140: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 140

• Pr

oduk

si ind

ustri

hasil

huta

n yan

g ber

serti

fikat

legali

tas ka

yu m

ening

kat

50%

%

50

50

50

50

50

2.

• Ef

isien

si pe

nggu

naan

baha

n ba

ku in

dustr

i men

ingka

t seb

esar

10%

(ra

ta-ra

ta 2%

per t

ahun

) %

10

10

10

10

10

• Te

rsusu

nnya

pro

gram

dan

angg

aran

pad

a 57

unit

kerja

per t

ahun

Un

it ker

ja 8

2 2

2 2

• Da

ta pe

laksa

naan

kegia

tan D

irekto

rat J

ende

ral B

ina P

rodu

ksi

Kehu

tana

n ter

panta

u sec

ara

perio

dik pa

da 5

7 unit

kerja

per t

ahun

Un

it ker

ja 8

2 2

2 2

• Te

rsusu

nnya

dan

terp

atuhin

ya ke

tentu

an-ke

tentua

n huk

um bi

dang

Bina

Pr

oduk

si Ke

huta

nan s

eban

yak 1

pake

t per

tahu

n Pa

ket

- -

- -

-

3. D

ukun

gan M

anag

emen

dan

Pe

laksa

naan

Tug

as T

eknis

La

innya

Ditje

n Bi

na P

rodu

ksi

Kehu

tana

n

• Te

rsedia

nya s

aran

a ker

ja un

tuk m

endu

kung

tuga

s-tug

as p

ada

pada

24

unit k

erja

per t

ahun

Un

it ker

ja 4

1 1

1 1

www.djpp.depkumham.go.id

Page 141: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 141

INDI

KATO

R KI

NERJ

A RE

NCAN

A ST

RATE

GIS

KEME

NTER

IAN

KEHU

TANA

N TA

HUN

2010

-201

4 PE

R PR

OGRA

M PE

R PR

OPIN

SI R

EGIO

NAL I

V SU

LAW

ESI-M

ALUK

U-PA

PUA

Na

siona

l Re

gion

al IV

ES

ELON

I / P

ROGR

AM /

KEGI

ATAN

In

dika

tor K

iner

ja Ut

ama

Satu

an

Regi

onal

IV

Su

lut

Sul

teng

Sultr

a Su

lsel

Sul b

ar

Goro

ntalo

Ma

lu ku

Ml

k Ut

ara

Papu

a Pa

pua

bara

t DI

REKT

ORAT

JE

NDER

AL B

INA

PROD

UKSI

KE

HUTA

NAN

Prog

ram

: Pe

ningk

atan

Pema

nfaa

tan H

utan

Prod

uksi

Kegi

atan

:

• (P

enam

baha

n are

al iji

n usa

ha

pema

nfaata

n hu

tan ta

nam

an

HTI/H

TR) s

eluas

3.00

0.00

0 ha

Ha

1.03

4.650

11

5.000

13

9.65

0 45

.000

65

.000

55

.000

200.0

00

95.0

00

65.00

0 17

5.000

80

.000

• Pe

nam

baha

n are

al tan

aman

pa

da hu

tan ta

nama

n (HT

I/HTR

) se

luas 2

.650

.000 h

a

Ha

422.5

00

12.0

00

- 54

.500

30

.500

-

- 65

.000

10

.500

250.0

00

-

1. Pe

ningk

atan

Pe

ngelo

laan H

utan

Tana

man

• Se

rtifika

si P

enge

lolaa

n Huta

n Pr

oduk

si L

esta

ri pad

a 50 u

nit

man

ajeme

n huta

n tan

aman

Unit

2 -

- -

1 -

- -

1 -

-

• Pr

oduk

si ha

sil h

utan k

ayu/

buka

n ka

yu/ja

sa lin

gkun

gan m

ening

kat

sebe

sar

5%

%

5 5

5 5

5 5

5 5

5 5

5

• Un

it IUP

HHK

berse

rtifka

t PHP

L m

ening

kat 5

0%

%

50

50

50

50

- 50

50

50

50

50

50

• 5

0% pr

oduk

si pe

neba

ngan

be

rsertif

ikat L

egali

tas K

ayu

%

50

50

50

50

- 50

50

50

50

50

50

2. Pe

ningk

atan

Pe

ngelo

laan H

utan

Alam

Pro

duks

i

Pene

rbita

n IUP

HHK-

HA/R

E pa

da

area

l bek

as te

bang

an (L

OA),

selua

s 2,5

juta H

a

Ribu

Ha

981

50

48

120

- 67

80

-

- 61

6 -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 142: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 142

• Te

rben

tukny

a KP

HP pa

da

selur

uh ka

wasa

n hu

tan pr

oduk

si Un

it 70

5

- 15

-

3 -

- -

31

16

3. Pe

ningk

atan

Pe

renc

anaa

n Pe

ngelo

laan H

utan

Prod

uksi

Terse

diany

a are

al ca

lon/u

sulan

pe

manfa

atan h

utan p

rodu

ksi

dalam

bentu

k unit

-unit

usah

a pa

da 26

prop

.

Prop

insi

10

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

• P

NBP

dari i

nves

tasi

pema

nfaata

n hu

tan pr

oduk

si m

ening

kat s

ebes

ar 10

%

%

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

4. Pe

ningk

atan

Ter

tib

Pere

dara

n Ha

sil H

utan

dan

Iuran

Has

il Huta

n

• Im

pleme

ntasi

SIM

PUH

H se

cara

on

line d

i selu

ruh u

nit

man

agem

en IU

PHHK

dan

IPHH

K

Unit

33

- 3

- -

- -

3 4

11

12

• Pe

menu

han

baha

n bak

u dar

i hu

tan ta

nama

n dan

limba

h m

ening

kat m

enjad

i 75%

%

75

- 75

-

75

- -

75

75

75

75

• Pr

oduk

si ind

ustri

hasil

huta

n ya

ng be

rsertif

ikat le

galita

s kay

u m

ening

kat 5

0%

%

50

- 50

-

50

- -

50

50

50

50

5. Pe

ningk

atan

Usa

ha

Indus

tri P

rimer

Ke

hutan

an

• Ef

isien

si pe

nggu

naan

baha

n ba

ku in

dustr

i men

ingka

t seb

esar

10

% (r

ata-ra

ta 2%

per t

ahun

)

%

10

- 10

-

10

- -

10

10

10

10

www.djpp.depkumham.go.id

Page 143: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 143

• Te

rsusu

nnya

prog

ram da

n an

ggar

an pa

da 57

unit k

erja p

er tah

un

Unit k

erja

15

1 2

1 2

1 1

2 1

2 2

• Da

ta pe

laksa

naan

kegia

tan

Dire

ktorat

Jend

eral

Bina

Pr

oduk

si Ke

hutan

an te

rpanta

u se

cara

perio

dik pa

da 57

unit

kerja

per t

ahun

Unit k

erja

15

1 2

1 2

1 1

2 1

2 2

• Te

rsusu

nnya

dan t

erpa

tuhiny

a ke

tentua

n-ke

tentua

n huk

um

bidan

g Bina

Pro

duks

i Keh

utana

n se

bany

ak 1

pake

t per

tahu

n

Pake

t -

- -

- -

- -

- -

- -

5. Du

kung

an

Mana

geme

n dan

Pe

laksa

naan

Tug

as

Tekn

is La

innya

Ditje

n Bi

na P

rodu

ksi

Kehu

tanan

• Te

rsedia

nya s

aran

a ker

ja un

tuk

mend

ukun

g tug

as-tu

gas p

ada

pada

24 un

it ker

ja pe

r tah

un

Unit k

erja

5 -

1 -

1 -

- 1

- 1

1

www.djpp.depkumham.go.id

Page 144: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 144

Lampiran 3c Rencana Strategis 2010-2014

Indikator Kinerja Per Program Per Propinsi Regional - Kementerian Kehutanan

Program Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan

www.djpp.depkumham.go.id

Page 145: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 145

INDI

KATO

R KI

NERJ

A RE

NCAN

A ST

RATE

GIS

KEME

NTER

IAN

KEHU

TANA

N TA

HUN

2010

-201

4 PE

R PR

OGRA

M PE

R PR

OPIN

SI R

EGIO

NAL I

SUM

ATER

A

Nasio

nal

Re

gion

al I

ESEL

ON I /

PRO

GRAM

/ KE

GIAT

AN

Indi

kato

r Kin

erja

Utam

a Sa

tuan

Re

gion

al I

NAD

Sum

ut

Su

m

bar

Riau

Ja

mbi

Su

m

sel

Beng

ku

lu

Lam

pu

ng

Babe

l Ke

pri

DIRE

KTOR

AT JE

NDER

AL

PERL

INDU

NGAN

HUT

AN

DAN

KONS

ERVA

SI A

LAM

Prog

ram

: Ko

nser

vasi

Kean

ekar

agam

an H

ayati

da

n Pe

rlindu

ngan

Huta

n Ke

giata

n :

• Ko

nflik

dan t

ekan

an te

rhad

ap ka

wasa

n tam

an

nasio

nal d

an ka

wasa

n kon

serva

si lai

nnya

(ca

gar a

lam/C

A, su

aka m

arga

satw

a/SM,

tama

n bu

ru/T

B) d

an hu

tan lin

dung

/HL m

enur

un

seba

nyak

5%

%

5 5

5 5

5 5

5 5

5 5

5

• Pe

ngelo

laan e

kosis

tem e

sens

ial se

baga

i pe

nyan

gga k

ehidu

pan m

ening

kat 1

0%

%

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

• Pe

nang

anan

pera

mbah

an ka

wasa

n hu

tan pa

da

12 pr

ovins

i prio

ritas (

Sumu

t, Riau

, Jam

bi,

Sums

el, S

umba

r, La

mpun

g, Ka

ltim, K

alten

g, Ka

lsel, K

albar

, Sult

ra da

n Sult

eng)

Prop

insi

6 -

1 1

1 1

1 -

1 -

-

• Re

stora

si ek

osist

em ka

wasa

n kon

serva

si, 1

pake

t per

tahu

n (4 l

okas

i)

lokas

i 1

- -

- -

- 1

- -

- -

1. Pe

ngem

bang

an K

awas

an

Kons

erva

si da

n Ek

osist

em E

sens

ial

• Pe

ningk

atan

efek

tifita

s pen

gelol

aan

kawa

san

kons

erva

si me

lalui

peng

elolaa

n ber

basis

reso

rt di

51 T

aman

Nas

ional

Prior

itas

TN

12

1 1

1 3

3 1

- 2

- -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 146: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 146

• Pe

ningk

atan p

enge

lolaa

n kaw

asan

kons

erva

si ek

osist

em

gamb

ut, 8

prov

insi

Prov

insi

3 -

- -

1 1

1 -

- -

-

• Me

ningk

atnya

efek

tifitas

peng

elolaa

n kaw

asan

ko

nser

vasi

di ar

ea H

oB (T

N Ka

yan M

entar

ang,

TN B

ukit

Baka

Buk

it Ray

a, TN

Dan

au S

entar

um, T

N Be

tung

Kerih

un, C

A Mu

ller)

prov

insi

- -

- -

- -

- -

- -

-

• Ka

sus b

aru t

indak

pida

na ke

hutan

an (I

llega

l Log

ging,

Pera

mbah

an, P

erda

gang

an T

umbu

han d

an S

atwa

Liar/T

SL Ill

egal,

Pen

amba

ngan

Illeg

al da

n Keb

akar

an)

pena

ngan

anny

a ter

seles

aikan

mini

mal s

eban

yak 7

5%

%

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

• Tu

ngga

kan p

erka

ra (Ill

egal

Logg

ing, P

eram

baha

n, Pe

rdag

anga

n TSL

Illeg

al, P

enam

bang

an Ill

egal

dan

Keba

kara

n) te

rseles

aikan

seba

nyak

25%

per t

ahun

%

25

25

25

25

25

25

25

25

25

25

25

• Ka

sus h

ukum

pera

mbah

an ka

wasa

n kon

serva

si ter

seles

aikan

seba

nyak

20%

%

20

20

20

20

20

20

20

20

20

20

20

• Pe

ningk

atan k

apas

itas p

enan

gana

n kas

us ke

jahata

n ke

baka

ran h

utan d

i 10 p

rovin

si

Prov

insi

5 -

1 -

1 1

1 -

- -

1

• Po

pulas

i kea

neka

raga

man h

ayati

dan s

pesie

s te

ranca

m pu

nah m

ening

kat s

ebes

ar 3%

dari k

ondis

i tahu

n 200

8 se

suai

kond

isi bi

ologis

dan k

esed

iaan h

abita

t

%

3 3

3 3

3 3

3 3

3 3

3

• Pe

nang

kara

n dan

pema

nfaata

n jen

is ke

anek

arag

aman

ha

yati s

ecar

a les

tari m

ening

kat 5

%

%

5 5

5 5

5 5

5 5

5 5

5

• Ke

rjasa

ma in

terna

siona

l dan

konv

ensi

di bid

ang

kons

erva

si ke

anek

arag

aman

haya

ti seb

anya

k 1 pa

ket p

er tah

un

Pake

t -

- -

- -

- -

- -

- -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 147: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 147

• Te

rselen

ggar

anya

skem

a DNS

kehu

tanan

, 2 ak

tifitas

Ak

tifitas

6

- 1

1 2

1 1

- 2

- -

• Pe

ngua

tan ka

pasit

as ap

aratu

r dala

m up

aya m

itigas

i dan

ev

akua

si sa

twa a

kibat

benc

ana k

ebak

aran

hutan

di 10

pr

ovins

i

Prov

insi

5 -

1 -

1 1

1 -

- -

1

• Ho

tspot

di P

ulau K

alima

ntan,

Pulau

Sum

atera

dan P

ulau

Sulaw

esi b

erku

rang

20%

setia

p tah

un

%

20

15

20

15

25

25

25

15

15

15

10

• Lu

as ka

wasa

n huta

n yan

g ter

baka

r dite

kan h

ingga

50%

dib

andin

gkan

kond

isi ta

hun 2

008

%

10

5 10

10

15

15

15

5

5 5

5

• Pe

ningk

atan k

apas

itas a

para

tur pe

merin

tah da

n ma

syar

akat

dalam

usah

a pen

gura

ngan

resik

o, mi

tigas

i da

n pen

anga

nan b

ahay

a keb

akar

an hu

tan di

30 D

AOPS

(3

3 pro

pinsi)

Prop

insi

10

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

• Pe

ngus

ahaa

n par

iwisa

ta ala

m me

ningk

at 60

%

diban

dingk

an ta

hun 2

008,

dan i

jin us

aha p

eman

faatan

jas

a ling

kung

an ai

r bar

u seb

anya

k 25 u

nit

%

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

• PN

BP di

bidan

g pen

gusa

haan

pariw

isata

alam

menin

gkat

100%

diba

nding

kan t

ahun

2008

%

10

0 10

0 10

0 10

0 10

0 10

0 10

0 10

0 10

0 10

0 10

0

• Pe

ningk

atan p

enda

patan

mas

yarak

at di

sekit

ar ka

wasa

n ko

nser

vasi

terten

tu me

ningk

at me

njadi

minim

al Rp

.800.0

00,-

per b

ulan p

er ke

pala

kelua

rga (

atau

sebe

sar 3

0%) m

elalui

upay

a-upa

ya pe

mber

daya

an

masy

arak

at

%

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

• Pe

laksa

naan

dem

onstr

ation

activ

ity R

EDD

di 2 k

awas

an

kons

erva

si (h

utan g

ambu

t) Pr

ovins

i -

- -

- -

- -

- -

- -

• Pe

ningk

atan p

embe

rdaya

an m

asya

raka

t dan

wisa

ta ala

m di

sekit

ar ka

wasa

n kon

serva

si pa

da 29

prov

insi

Prov

insi

8 1

1 1

1 1

1 1

1 0

0

www.djpp.depkumham.go.id

Page 148: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 148•

Kapa

sitas

kelem

baga

an p

enge

lolaa

n kaw

asan

ko

nser

vasi

menin

gkat

dari 1

6 UP

T m

enjad

i 77

UPT

Unit

14

2 1

2 1

3 2

1 2

- -

• Pe

mben

tuka

n 6 U

PT b

aru D

itjen P

HKA

di Pr

opins

i Kep

ulaua

n Riau

, Ban

gka B

elitun

g, Ba

nten,

Sulaw

esi B

arat

, Gor

ontal

o da

n Malu

ku

Utar

a

Unit

2 -

- -

- -

- -

- 1

1

• Ke

rjasa

ma d

an ke

mitra

an bi

dang

kons

erva

si su

mnb

erda

ya a

lam h

utan d

an e

kosis

temny

a de

ngan

sum

ber d

ana b

ersif

at hib

ah, n

on

kom

ersia

l dan

tech

nical

assis

tanc

e, da

n pr

ogra

m pe

ngha

pusa

n hu

tan m

elalui

DNS

m

eingk

at se

tiap t

ahun

nya,

minim

al 2 d

okum

en

per t

ahun

Doku

men

-

- -

- -

- -

- -

- -

• Te

rsedia

nya

pera

tura

n pe

rund

ang-

unda

ngan

bid

ang

kons

erva

si su

mbe

rday

a ala

m hu

tan

dan

ekos

istem

nya y

ang

bersi

fat ko

mpre

hens

if da

lam m

endu

kung

dina

mika

lapa

ngan

, 3

doku

men

per t

ahun

Doku

men

-

- -

- -

- -

- -

- -

• Te

rsedia

nya d

okum

en p

rogr

am d

an a

ngga

ran

serta

lapo

ran

evalu

asi d

an ke

uang

an p

ada 6

sa

tker p

usat

dan 7

7 sa

tker U

PT se

rta 33

dina

s pr

ovins

i, 580

dok

umen

Doku

men

14

5 15

15

15

20

25

15

10

20

5

5

6. D

ukun

gan M

anag

emen

da

n Pe

laksa

naan

Tug

as

Tekn

is La

innya

Ditje

n Pe

rlindu

ngan

Huta

n dan

Ko

nser

vasi

Alam

• Ta

man

Nas

ional

dan

kawa

san

kons

erva

si lai

nnya

yang

pot

ensi

kean

ekar

agam

an

haya

tinya

tingg

i, ter

dapa

t spe

sies l

angk

a da

n fla

gship

, ata

u mem

puny

ai fun

gsi p

elind

ung h

ulu

sung

ai, d

an a

tau m

emilik

i pote

nsi w

isata

alam

sig

nifika

n, su

dah

dapa

t man

diri m

embia

yai

selur

uh a

tau s

ebag

ian pr

ogra

m pe

ngem

bang

an

kons

erva

si da

lam be

ntuk

BLU

seba

nyak

12

unit,

DNS,

trus

t fund

dan

kolab

oras

i seb

anya

k 4

unit

Unit

1 -

- -

- -

- -

1 -

-

www.djpp.depkumham.go.id

Page 149: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 149

INDI

KATO

R KI

NERJ

A RE

NCAN

A ST

RATE

GIS

KEME

NTER

IAN

KEHU

TANA

N TA

HUN

2010

-201

4 PE

R PR

OGRA

M PU

SAT

DAN

PER

PROP

INSI

REG

IONA

L II J

AWA-

BALI-

NTB-

NTT

Na

siona

l Pu

sat d

an R

egio

nal II

ES

ELON

I / P

ROGR

AM /

KEGI

ATAN

In

dika

tor K

iner

ja Ut

ama

Satu

an

Pusa

t Re

gion

al II

DKI

Ban

ten

Jaba

r Ja

te

ng

Jatim

DI

Y Ba

li NT

B NT

T DI

REKT

ORAT

JE

NDER

AL

PERL

INDU

NGAN

HUT

AN

DAN

KONS

ERVA

SI

ALAM

Pr

ogra

m :

Kons

erva

si Ke

anek

arag

aman

Hay

ati

dan P

erlin

dung

an H

utan

Kegi

atan

:

• Ko

nflik

dan t

ekan

an te

rhada

p kaw

asan

tam

an na

siona

l dan

kawa

san k

onse

rvasi

lainn

ya (c

agar

alam

/CA,

suak

a ma

rgas

atwa/S

M, ta

man b

uru/T

B) da

n huta

n lin

dung

/HL m

enur

un se

bany

ak 5%

%

- 5

5 5

5 5

5 5

5 5

5

• Pe

ngelo

laan e

kosis

tem es

ensia

l seb

agai

pe

nyan

gga k

ehidu

pan m

ening

kat 1

0%

%

- 10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

• Pe

nang

anan

pera

mbah

an ka

wasa

n huta

n pa

da 12

prov

insi p

riorita

s (Su

mut, R

iau,

Jamb

i, Sum

sel, S

umba

r, La

mpun

g, Ka

ltim,

Kalte

ng, K

alsel,

Kalb

ar, S

ultra

dan S

ulten

g)

Prop

insi

- -

- -

- -

- -

- -

-

1. Pe

ngem

bang

an

Kawa

san K

onse

rvasi

dan E

kosis

tem

Esen

sial

a. Re

storas

i eko

sistem

kawa

san k

onse

rvasi,

1 pa

ket p

er ta

hun p

er pr

opoin

si (4

loka

si)

lokas

i -

3 -

- 1

- 1

- -

- 1

www.djpp.depkumham.go.id

Page 150: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 150

• Pe

ningk

atan e

fekti

fitas p

enge

lolaa

n kaw

asan

ko

nser

vasi

mela

lui pe

ngelo

laan b

erba

sis

reso

rt di

51 T

aman

Nas

ional

Prior

itas

TN

- 18

1

1 3

3 4

0 1

1 4

• Pe

ningk

atan p

enge

lolaa

n kaw

asan

ko

nser

vasi

ekos

istem

gam

but,

8 pro

vinsi

Prov

insi

- -

- -

- -

- -

- -

-

1.

• Me

ningk

atny

a efe

ktifita

s pen

gelol

aan

kawa

san k

onse

rvasi

di ar

ea H

oB (T

N Ka

yan

Menta

rang

, TN

Bukit

Bak

a Buk

it Ray

a, TN

Da

nau S

entar

um, T

N Be

tung

Ker

ihun,

CA

Mulle

r)

Prov

insi

- -

- -

- -

- -

- -

-

• Ka

sus b

aru

tinda

k pida

na ke

hutan

an (I

llega

l Lo

gging

, Per

amba

han,

Perd

agan

gan

Tum

buha

n dan

Satw

a Liar

/TSL

Illeg

al,

Pena

mban

gan I

llega

l dan

Keb

akar

an)

pena

ngan

anny

a ter

seles

aikan

mini

mal

seba

nyak

75%

%

- 75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

• Tu

ngga

kan

perka

ra (I

llega

l Log

ging,

Pera

mbah

an, P

erda

gang

an T

SL Ill

egal,

Pe

namb

anga

n Ille

gal d

an K

ebak

aran

) ter

seles

aikan

seba

nyak

25%

per t

ahun

%

- 25

25

25

25

25

25

25

25

25

25

• Ka

sus h

ukum

per

amba

han k

awas

an

kons

erva

si te

rseles

aikan

seba

nyak

20%

%

-

20

20

20

20

20

20

20

20

20

20

2. Pe

nyidi

kan d

an

Perlin

dung

an H

utan

• Pe

ningk

atan k

apas

itas p

enan

gana

n kas

us

kejah

atan

keba

kara

n hu

tan d

i 10 p

rovin

si

Prov

insi

- -

- -

- -

- -

- -

-

• Po

pulas

i kea

neka

raga

man h

ayati

dan

sp

esies

tera

ncam

puna

h men

ingka

t seb

esar

3%

dari k

ondis

i tahu

n 200

8 ses

uai k

ondis

i bio

logis

dan

kese

diaan

habit

at

%

- 3

3 3

3 3

3 3

3 3

3 3.

Pen

gemb

anga

n Ko

nser

vasi

Spes

ies da

n Ge

netik

• Pe

nang

kara

n dan

pem

anfa

atan j

enis

kean

ekar

agam

an h

ayat

i sec

ara l

esta

ri me

ningk

at 5%

%

- 5

5 5

5 5

5 5

5 5

5

www.djpp.depkumham.go.id

Page 151: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 151

• Ke

rjasa

ma in

terna

siona

l dan

konv

ensi

di bid

ang k

onse

rvasi

kean

ekar

agam

an ha

yati

seba

nyak

1 pa

ket p

er tah

un

Pake

t 1

- -

- -

- -

- -

- -

Terse

lengg

aran

ya sk

ema D

NS ke

hutan

an, 2

ak

tifitas

Ak

tifitas

1

- -

1 -

- -

- -

- -

Peng

uatan

kapa

sitas

apar

atur d

alam

upay

a mi

tigas

i dan

evak

uasi

satw

a akib

at be

ncan

a ke

baka

ran h

utan d

i 10 p

rovin

si

Prov

insi

- -

- -

- -

- -

- -

-

4. P

enge

ndali

an

Keba

kara

n Huta

n •

Hotsp

ot di

Pula

u Kali

manta

n, Pu

lau

Suma

tera d

an P

ulau S

ulawe

si be

rkura

ng

20%

setia

p tah

un

%

- 20

15

25

25

25

25

10

10

20

25

Luas

kawa

san h

utan y

ang t

erba

kar d

iteka

n hin

gga 5

0% di

band

ingka

n kon

disi ta

hun

2008

%

10

10

5 15

10

15

10

5

5 10

15

Penin

gkata

n kap

asita

s apa

ratur

peme

rintah

da

n mas

yara

kat d

alam

usah

a pen

gura

ngan

re

siko,

mitig

asi d

an pe

nang

anan

baha

ya

keba

kara

n huta

n di 3

0 DAO

PS (

33 pr

opins

i)

Prop

insi

- 9

1 1

1 1

1 1

1 1

1

5. P

enge

mban

gan

Pema

nfaata

n Jas

a Lin

gkun

gan d

an W

isata

Alam

• Pe

ngus

ahaa

n par

iwisa

ta ala

m me

ningk

at 60

% di

band

ingka

n tah

un 20

08, d

an iji

n us

aha p

eman

faatan

jasa

lingk

unga

n air b

aru

seba

nyak

25 un

it

%

- 60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

PNBP

dibid

ang p

engu

saha

an pa

riwisa

ta ala

m me

ningk

at 10

0% d

iband

ingka

n tah

un

2008

%

- 10

0 10

0 10

0 10

0 10

0 10

0 10

0 10

0 10

0 10

0

Penin

gkata

n pen

dapa

tan m

asya

raka

t di

sekit

ar ka

wasa

n kon

serva

si ter

tentu

menin

gkat

menja

di mi

nimal

Rp.80

0.000

,- pe

r bu

lan pe

r kep

ala ke

luarg

a (ata

u seb

esar

30

%) m

elalui

upay

a-up

aya p

embe

rday

aan

masy

arak

at

%

- 30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

Pelak

sana

an de

mons

tratio

n acti

vity R

EDD

di 2 k

awas

an ko

nser

vasi

(huta

n gam

but)

Kawa

san

- -

- -

- -

- -

- -

-

www.djpp.depkumham.go.id

Page 152: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 152

• Ka

pasit

as ke

lemba

gaan

peng

elolaa

n kaw

asan

ko

nser

vasi

menin

gkat

dari 1

6 UPT

men

jadi 7

7 UP

T

Unit

- 19

2

1 1

4 2

1 2

2 4

• Pe

mben

tukan

6 U

PT ba

ru Di

tjen P

HKA

di Pr

opins

i Kep

ulaua

n Riau

, Ban

gka B

elitun

g, Ba

nten,

Sulaw

esi B

arat,

Gor

ontal

o dan

Malu

ku

Utar

a

Unit

- 1

- 1

- -

- -

- 1

1

• Ke

rjasa

ma da

n kem

itraan

bida

ng ko

nser

vasi

sumn

berd

aya a

lam hu

tan da

n eko

sistem

nya

deng

an su

mber

dana

bersi

fat hi

bah,

non

kome

rsial

dan t

echn

ical a

ssist

ance

, dan

pr

ogra

m pe

ngha

pusa

n huta

n mela

lui D

NS

meing

kat s

etiap

tahu

nnya

, mini

mal 2

doku

men

per t

ahun

Doku

men

10

- -

- -

- -

- -

- -

• Te

rsedia

nya p

eratur

an pe

rund

ang-

unda

ngan

bid

ang k

onse

rvasi

sumb

erda

ya al

am hu

tan da

n ek

osist

emny

a yan

g ber

sifat

komp

rehe

nsif

dalam

men

duku

ng di

nami

ka la

pang

an, 3

do

kume

n per

tahu

n

Douk

unen

15

-

15

- -

- -

- -

- -

• Te

rsedia

nya d

okum

en pr

ogra

m da

n ang

gara

n se

rta la

pora

n eva

luasi

dan k

euan

gan p

ada 6

sa

tker p

usat

dan 7

7 satk

er U

PT se

rta 33

dina

s pr

ovins

i, 580

doku

men

Doku

men

30

205

15

10

25

25

30

10

15

15

30

6. Du

kung

an

Mana

geme

n dan

Pe

laksa

naan

Tug

as

Tekn

is La

innya

Ditje

n Pe

rlindu

ngan

Huta

n da

n Kon

serva

si Al

am

• Ta

man N

asion

al da

n kaw

asan

kons

erva

si lai

nnya

yang

poten

si ke

anek

arag

aman

ha

yatin

ya tin

ggi, t

erda

pat s

pesie

s lan

gka d

an

flags

hip, a

tau m

empu

nyai

fungs

i peli

ndun

g hulu

su

ngai,

dan a

tau m

emilik

i pote

nsi w

isata

alam

signif

ikan,

suda

h dap

at ma

ndiri

memb

iayai

selur

uh at

au se

bagia

n pro

gram

peng

emba

ngan

ko

nser

vasi

dalam

bentu

k BLU

seba

nyak

12

unit,

DNS,

trus

t fun

d dan

kolab

oras

i seb

anya

k 4

unit

Unit

- 3

- -

1 -

1 -

- -

1

www.djpp.depkumham.go.id

Page 153: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 153

INDI

KATO

R KI

NERJ

A RE

NCAN

A ST

RATE

GIS

KEM

ENTE

RIAN

KEH

UTAN

AN T

AHUN

2010

-201

4 PE

R PR

OGRA

M PE

R PR

OPIN

SI R

EGIO

NAL I

II KAL

IMAN

TAN

Na

sion

al Re

gion

al III

ES

ELON

I / P

ROGR

AM /

KEGI

ATAN

In

dika

tor K

iner

ja Ut

ama

Satu

an

Reg

iona

l III

Kalti

m

Kals

el Ka

lteng

Ka

lbar

DI

REKT

ORAT

JEND

ERAL

PE

RLIN

DUNG

AN H

UTAN

DAN

KO

NSER

VASI

ALA

M Pr

ogra

m :

Kons

erva

si Ke

anek

arag

aman

Ha

yati d

an P

erlin

dung

an H

utan

Ke

giat

an :

• Ko

nflik

dan t

ekan

an te

rhad

ap ka

wasa

n tam

an na

siona

l dan

kawa

san

kons

erva

si lai

nnya

(cag

ar al

am/C

A, su

aka m

arga

satw

a/SM,

tama

n bu

ru/T

B) d

an hu

tan l

indun

g /HL

men

urun

seba

nyak

5%

%

5 5

5 5

5

• Pe

ngelo

laan e

kosis

tem es

ensia

l seb

agai

peny

angg

a keh

idupa

n me

ningk

at 10

%

%

10

10

10

10

10

• Pe

nang

anan

pera

mbah

an ka

wasa

n huta

n pad

a 12 p

rovin

si pr

iorita

s (S

umut,

Riau

, Jam

bi, S

umse

l, Sum

bar,

Lamp

ung,

Kaltim

, Kalt

eng,

Kalse

l, Kalb

ar, S

ultra

dan

Sult

eng)

Prop

insi

4 1

1 1

1

a. Re

stora

si ek

osist

em ka

wasa

n kon

serva

si, 1

pake

t per

tahu

n per

prop

insi

(4 Lo

kasi)

pa

ket

- -

- -

-

• Pe

ningk

atan e

fektifi

tas p

enge

lolaa

n kaw

asan

kons

erva

si me

lalui

peng

elolaa

n ber

basis

reso

rt di

51 T

aman

Nas

ional

Prior

itas

TN

8 2

- 2

4

• Pe

ningk

atan p

enge

lolaa

n kaw

asan

kons

erva

si ek

osist

em ga

mbu

t, 8

prov

insi

Prov

insi

4 1

1 1

1

1. Pe

ngem

bang

an K

awas

an

Kons

erva

si da

n Eko

sistem

Es

ensia

l

• Me

ningk

atnya

efek

tifita

s pen

gelol

aan k

awas

an ko

nser

vasi

di ar

ea H

oB

(TN

Kaya

n Men

taran

g, TN

Buk

it Bak

a Buk

it Ray

a, TN

Dan

au S

entar

um,

TN B

etung

Ker

ihun,

CA M

uller

)

Prov

insi

3 1

- 1

1

www.djpp.depkumham.go.id

Page 154: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 154

• Ka

sus b

aru

tinda

k pida

na ke

hutan

an (I

llega

l Log

ging,

Peram

baha

n, Pe

rdag

anga

n Tu

mbuh

an da

n Satw

a Liar

/TSL

Illeg

al, P

enam

bang

an

Illega

l dan

Keb

akar

an) p

enan

gana

nnya

terse

lesaik

an m

inima

l seb

anya

k 75

%

%

75

75

75

75

75

• Tu

ngga

kan p

erka

ra (I

llega

l Log

ging,

Pera

mbah

an, P

erda

gang

an T

SL

Illega

l, Pen

amba

ngan

Illeg

al da

n Keb

akar

an) t

erse

lesaik

an se

bany

ak

25%

per t

ahun

%

25

25

25

25

25

• Ka

sus h

ukum

pera

mbah

an ka

wasa

n kon

serva

si ter

seles

aikan

seba

nyak

20

%

%

20

20

20

20

20

1. Pe

nyidi

kan

dan P

erlin

dung

an

Huta

n

• Pe

ningk

atan k

apas

itas p

enan

gana

n kas

us ke

jahata

n keb

akar

an hu

tan di

10

prov

insi

Prov

insi

4 1

1 1

1

• Po

pulas

i kea

neka

raga

man h

ayati

dan s

pesie

s te

ranc

am pu

nah

menin

gkat

sebe

sar 3

% da

ri kon

disi ta

hun 2

008 s

esua

i kon

disi b

iolog

is da

n kes

ediaa

n hab

itat

%

3 3

3 3

3

• Pe

nang

kara

n da

n pem

anfaa

tan je

nis ke

anek

arag

aman

haya

ti sec

ara

lestar

i men

ingka

t 5%

%

5

5 5

5 5

• Ke

rjasa

ma in

terna

siona

l dan

konv

ensi

di bid

ang k

onse

rvasi

kean

ekar

agam

an ha

yati s

eban

yak 1

pak

et pe

r tah

un

Pake

t -

- -

- -

• Te

rselen

ggar

anya

skem

a DNS

kehu

tanan

, 2 a

ktifita

s Ak

tifita

s -

- -

- -

3. P

enge

mban

gan K

onse

rvasi

Spes

ies da

n Gen

etik

• Pe

ngua

tan ka

pasit

as a

parat

ur d

alam

upay

a mitig

asi d

an ev

akua

si sa

twa

akiba

t ben

cana

keba

kara

n hu

tan di

10 p

rovin

si

Prov

insi

4 1

1 1

1

• Ho

tspot

di P

ulau K

alima

ntan,

Pulau

Sum

atera

dan

Pula

u Sula

wesi

berku

rang

20%

setia

p tah

un

%

20

15

15

25

25

• Lu

as ka

wasa

n huta

n yan

g ter

baka

r dite

kan

hingg

a 50%

diba

nding

kan

kond

isi ta

hun 2

008

%

10

5 5

15

15

4. P

enge

ndali

an K

ebak

aran

Hu

tan

• Pe

ningk

atan k

apas

itas a

para

tur pe

mer

intah

dan m

asya

raka

t dala

m us

aha p

engu

rang

an re

siko,

mitig

asi d

an pe

nang

anan

baha

ya ke

baka

ran

hutan

di 3

0 DAO

PS (

33 pr

opins

i)

Prop

insi

4 1

1 1

1

• Pe

ngus

ahaa

n par

iwisa

ta ala

m me

ningk

at 60

% di

band

ingka

n tah

un 20

08,

dan i

jin us

aha p

eman

faata

n jas

a ling

kung

an ai

r bar

u seb

anya

k 25 u

nit

%

60

60

60

60

60

5. P

enge

mban

gan

Pema

nfaata

n Jas

a Lin

gkun

gan

dan W

isata

Alam

PNBP

dibid

ang p

engu

saha

an pa

riwisa

ta ala

m m

ening

kat 1

00%

dib

andin

gkan

tahu

n 200

8 %

10

0 10

0 10

0 10

0 10

0

www.djpp.depkumham.go.id

Page 155: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 155

• Pe

ningk

atan

pen

dapa

tan m

asya

raka

t di s

ekita

r kaw

asan

kons

erva

si te

rtentu

men

ingka

t men

jadi m

inima

l Rp.

800.0

00,-

per b

ulan p

er ke

pala

kelua

rga

(ata

u seb

esar

30%

) mela

lui up

aya-

upay

a pem

berd

ayaa

n m

asya

raka

t

%

30

30

30

30

30

Pelak

sana

an de

mons

tratio

n acti

vity R

EDD

di 2

kawa

san k

onse

rvasi

(huta

n gam

but)

Kawa

san

1 -

- 1

-

Penin

gkat

an p

embe

rday

aan m

asya

raka

t dan

wisa

ta ala

m di

sekit

ar ka

wasa

n kon

serva

si pa

da 2

9 pro

vinsi

Prov

insi

4 1

1 1

1

6. D

ukun

gan M

anag

emen

dan

Pelak

sana

an T

ugas

Tek

nis

Lainn

ya D

itjen P

erlin

dung

an

Hutan

dan K

onse

rvasi

Alam

• Ka

pasit

as ke

lemba

gaan

peng

elolaa

n kaw

asan

kons

erva

si me

ningk

at

dari

16 U

PT m

enjad

i 77 U

PT

Unit

11

3 1

3 4

Pemb

entuk

an 6

UPT

baru

Ditje

n PHK

A di

Prop

insi K

epula

uan R

iau,

Bang

ka B

elitu

ng, B

anten

, Sula

wesi

Bara

t, Gor

ontal

o dan

Malu

ku U

tara

Unit

- -

- -

-

Kerja

sam

a da

n kem

itraan

bida

ng ko

nser

vasi

sumn

berd

aya a

lam h

utan

dan

ekos

istem

nya d

enga

n sum

ber d

ana b

ersif

at hib

ah, n

on ko

mersi

al da

n tec

hnica

l ass

istan

ce, d

an p

rogr

am p

engh

apus

an hu

tan m

elalui

DNS

m

eingk

at se

tiap t

ahun

nya,

minim

al 2 d

okum

en p

er ta

hun

Doku

men

-

- -

- -

Terse

diany

a pe

ratur

an p

erun

dang

-und

anga

n bida

ng ko

nser

vasi

sum

berd

aya

alam

huta

n dan

ekos

istem

nya

yang

ber

sifat

kom

preh

ensif

da

lam m

endu

kung

dina

mika

lapa

ngan

, 3 d

okum

en pe

r tah

un

Doku

men

-

- -

- -

Terse

diany

a do

kum

en pr

ogra

m da

n an

ggar

an se

rta la

pora

n eva

luasi

dan

keua

ngan

pada

6 sa

tker p

usat

dan 7

7 satk

er U

PT se

rta 3

3 dina

s pr

ovins

i, 580

doku

men

Doku

men

80

20

10

20

30

Tama

n Nas

ional

dan

kawa

san

kons

erva

si lai

nnya

yang

pote

nsi

kean

ekar

agam

an h

ayati

nya t

inggi,

terd

apat

spes

ies la

ngka

dan

flags

hip,

atau

mem

puny

ai fu

ngsi

pelin

dung

hulu

sung

ai, d

an at

au m

emilik

i pot

ensi

wisa

ta ala

m si

gnifik

an, s

udah

dapa

t man

diri m

embia

yai s

eluru

h ata

u se

bagia

n pr

ogra

m p

enge

mba

ngan

kons

erva

si da

lam b

entuk

BLU

se

bany

ak 12

unit,

DNS,

trus

t fun

d dan

kolab

oras

i seb

anya

k 4 u

nit

Unit

- -

- -

-

www.djpp.depkumham.go.id

Page 156: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 156

INDI

KATO

R KI

NERJ

A RE

NCAN

A ST

RATE

GIS

KEM

ENTE

RIAN

KEH

UTAN

AN T

AHUN

2010

-201

4 PE

R PR

OGRA

M P

ER P

ROPI

NSI R

EGIO

NAL I

V SU

LAW

ESI-M

ALUK

U-PA

PUA

Na

sion

al Re

gion

al IV

ES

ELON

I /

PROG

RAM

/ KE

GIAT

AN

Indi

kato

r Kin

erja

Utam

a Sa

tuan

Re

gion

al

IV

Sulu

t Su

l te

ng

Sultr

a Su

lsel

Sul

bar

Goro

ntalo

Ma

lu

ku

Mlk

Utar

a Pa

pua

Papu

a ba

rat

DIRE

KTOR

AT

JEND

ERAL

PE

RLIN

DUNG

AN

HUTA

N DA

N KO

NSER

VASI

AL

AM

Prog

ram

: Ko

nser

vasi

Kean

ekar

agam

an

Haya

ti dan

Pe

rlindu

ngan

Huta

n Ke

giat

an :

• Ko

nflik

dan t

ekan

an te

rhad

ap ka

wasa

n tam

an

nasio

nal d

an ka

wasa

n kon

serva

si lai

nnya

(cag

ar

alam

/CA,

suak

a mar

gasa

twa/S

M, ta

man

buru

/TB)

dan h

utan l

indun

g /HL

men

urun

se

bany

ak 5%

%

5 5

5 5

5 5

5 5

5 5

5

• Pe

ngelo

laan e

kosis

tem es

ensia

l seb

agai

pe

nyan

gga

kehid

upan

men

ingka

t 10%

%

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

• Pe

nang

anan

pera

mbah

an ka

wasa

n huta

n pad

a 12

prov

insi p

riorita

s (Su

mut,

Riau

, Jam

bi,

Sums

el, S

umba

r, La

mpun

g, Ka

ltim, K

alten

g, Ka

lsel, K

albar

, Sult

ra da

n Sult

eng)

Prop

insi

2 -

1 1

- -

- -

- -

-

1. Pe

ngem

bang

an

Kawa

san

Kons

erva

si da

n Ek

osist

em

Esen

sial

a. Re

stora

si ek

osist

em ka

wasa

n kon

serva

si, 1

pake

t per

tahu

n per

prop

oinsi

(4 lo

kasi)

lokas

i -

- -

- -

- -

- -

- -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 157: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 157

• Pe

ningk

atan

efek

tifita

s pen

gelol

aan k

awas

an

kons

erva

si m

elalui

pen

gelol

aan b

erba

sis re

sort

di 51

Tam

an N

asion

al pr

iorita

s

TN

13

2 2

2 2

0 0

1 1

2 1

Penin

gkat

an p

enge

lolaa

n kaw

asan

kons

erva

si ek

osist

em ga

mbut,

8 pr

ovins

i Pr

ovins

i 1

- -

- -

- -

- -

1 -

Men

ingka

tnya

efek

tifitas

pen

gelol

aan

kawa

san

kons

erva

si di

area

HoB

(TN

Kaya

n Men

tara

ng,

TN B

ukit B

aka

Bukit

Ray

a, TN

Dan

au S

entar

um,

TN B

etung

Ker

ihun,

CA M

uller

)

Prov

insi

- -

- -

- -

- -

- -

-

2. P

enyid

ikan d

an

Perlin

dung

an

Huta

n

• Ka

sus b

aru t

indak

pida

na ke

hutan

an (I

llega

l Lo

gging

, Per

amba

han,

Perd

agan

gan

Tum

buha

n da

n Satw

a Lia

r/TSL

Illeg

al, P

enam

bang

an Ill

egal

dan K

ebak

aran

) pen

anga

nann

ya te

rseles

aikan

m

inima

l seb

anya

k 75%

%

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

Tung

gaka

n per

kara

(Ille

gal L

oggin

g, Pe

ram

baha

n, Pe

rdag

anga

n TS

L Ille

gal,

Pena

mban

gan I

llega

l dan

Keb

akar

an)

terse

lesaik

an se

bany

ak 2

5% p

er ta

hun

%

25

25

25

25

25

25

25

25

25

25

25

Kasu

s huk

um p

eram

baha

n ka

wasa

n kon

serva

si te

rseles

aikan

seba

nyak

20%

%

20

20

20

20

20

20

20

20

20

20

20

Penin

gkat

an ka

pasit

as p

enan

gana

n ka

sus

kejah

atan

keba

kara

n hu

tan

di 10

prov

insi

Prov

insi

1 -

- -

1 -

- -

- -

-

3. P

enge

mban

gan

Kons

erva

si Sp

esies

dan

Gene

tik

• Po

pulas

i kea

neka

raga

man h

ayati

dan s

pesie

s te

ranc

am p

unah

men

ingka

t seb

esar

3% da

ri ko

ndisi

tahu

n 20

08 se

suai

kond

isi b

iolog

is da

n ke

sedia

an h

abita

t

%

3 3

3 3

3 3

3 3

3 3

3

Pena

ngka

ran

dan

pem

anfa

atan j

enis

kean

ekar

agam

an ha

yati s

ecar

a les

tari m

ening

kat

5%

%

5 5

5 5

5 5

5 5

5 5

5

Kerja

sam

a int

erna

siona

l dan

konv

ensi

di bid

ang

kons

erva

si ke

anek

arag

aman

haya

ti seb

anya

k 1

pake

t per

tahu

n

Pake

t -

- -

- -

- -

- -

- -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 158: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 158

• Te

rselen

ggar

anya

skem

a DNS

kehu

tanan

, 2

aktifi

tas

Aktifi

tas

- -

- -

- -

- -

- -

-

• Pe

ngua

tan ka

pasit

as ap

aratu

r dala

m up

aya

mitig

asi d

an e

vaku

asi s

atwa a

kibat

benc

ana

keba

kara

n hu

tan d

i 10 p

rovin

si

Prov

insi

1 -

- -

1 -

- -

- -

-

• Ho

tspot

di P

ulau K

alim

antan

, Pula

u Sum

atera

da

n Pula

u Sula

wesi

berku

rang

20%

setia

p tah

un

%

20

10

20

15

25

25

20

20

20

15

10

• Lu

as ka

wasa

n huta

n yan

g ter

baka

r dite

kan

hingg

a 50%

diba

nding

kan k

ondis

i tahu

n 200

8 %

10

10

10

10

15

15

10

5

5 5

5

4. P

enge

ndali

an

Keba

kara

n Hut

an

• Pe

ningk

atan k

apas

itas a

para

tur pe

merin

tah d

an

masy

arak

at da

lam us

aha p

engu

rang

an re

siko,

mitig

asi d

an p

enan

gana

n bah

aya

keba

kara

n hu

tan di

30 D

AOPS

(33

prop

insi)

Prop

insi

10

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

• Pe

ngus

ahaa

n pa

riwisa

ta ala

m me

ningk

at 60

%

diban

dingk

an ta

hun 2

008,

dan i

jin us

aha

pema

nfaata

n jas

a ling

kung

an ai

r bar

u seb

anya

k 25

unit

%

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

• PN

BP di

bidan

g pen

gusa

haan

pariw

isata

alam

menin

gkat

100%

diba

nding

kan t

ahun

2008

%

10

0 10

0 10

0 10

0 10

0 10

0 10

0 10

0 10

0 10

0 10

0

• Pe

ningk

atan p

enda

patan

mas

yara

kat d

i sek

itar

kawa

san k

onse

rvasi

terte

ntu m

ening

kat m

enjad

i mi

nimal

Rp.8

00.00

0,- pe

r bula

n per

kepa

la ke

luarg

a (at

au se

besa

r 30%

) mela

lui u

paya

-up

aya p

embe

rday

aan m

asya

raka

t

%

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

• Pe

laksa

naan

dem

onstr

ation

activ

ity R

EDD

di 2

kawa

san k

onse

rvasi

(hut

an ga

mbut)

Ka

wasa

n -

- -

- -

- -

- -

- -

5. P

enge

mban

gan

Pema

nfaata

n Ja

sa Li

ngku

ngan

da

n Wisa

ta Al

am

• Pe

ningk

atan p

embe

rday

aan m

asya

raka

t dan

wi

sata

alam

di se

kitar

kawa

san k

onse

rvasi

pada

29

prov

insi

Prov

insi

8 1

1 1

1 -

- 1

1 1

1

www.djpp.depkumham.go.id

Page 159: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 159

• Ka

pasit

as ke

lemba

gaan

peng

elolaa

n kaw

asan

ko

nser

vasi

men

ingka

t dar

i 16 U

PT m

enjad

i 77

UPT

Unit

17

3 2

3 2

- -

2 1

2 2

• Pe

mben

tukan

6 UP

T ba

ru Di

tjen P

HKA

di Pr

opins

i Kep

ulaua

n Riau

, Ban

gka B

elitu

ng,

Bante

n, Su

lawes

i Bar

at, G

oron

talo

dan M

aluku

Ut

ara

Unit

3 -

- -

- -

1 -

1 -

1

• Ke

rjasa

ma da

n kem

itraa

n bida

ng ko

nser

vasi

sumn

berd

aya a

lam hu

tan da

n eko

sistem

nya

deng

an su

mbe

r dan

a ber

sifat

hibah

, non

ko

mersi

al da

n tec

hnica

l ass

istan

ce, d

an pr

ogra

m pe

ngha

pusa

n huta

n mela

lui D

NS m

eingk

at se

tiap t

ahun

nya,

minim

al 2

doku

men p

er ta

hun

Doku

men

-

- -

- -

- -

- -

- -

• Te

rsedia

nya

pera

turan

peru

ndan

g-un

dang

an

bidan

g kon

serva

si su

mber

daya

alam

hutan

dan

ekos

istem

nya y

ang

bersi

fat ko

mpr

ehen

sif da

lam

mend

ukun

g din

amika

lapa

ngan

, 3 d

okum

en pe

r tah

un

Doku

men

-

- -

- -

- -

- -

- -

• Te

rsedia

nya

doku

men p

rogr

am da

n an

ggar

an

serta

lapo

ran e

valua

si da

n keu

anga

n pad

a 6

satke

r pus

at da

n 77 s

atker

UPT

serta

33 d

inas

prov

insi, 5

80 do

kume

n

Doku

men

15

0 20

20

20

20

5

5 15

10

20

15

6. Du

kung

an

Mana

geme

n dan

Pe

laksa

naan

Tu

gas T

eknis

La

innya

Ditje

n Pe

rlindu

ngan

Hu

tan d

an

Kons

erva

si Al

am

• Ta

man N

asion

al da

n kaw

asan

kons

erva

si lai

nnya

yang

poten

si ke

anek

arag

aman

hay

atiny

a tin

ggi, t

erda

pat s

pesie

s lan

gka d

an fla

gship

, atau

me

mpun

yai fu

ngsi

pelin

dung

hulu

sung

ai, da

n ata

u mem

iliki p

otens

i wisa

ta ala

m sig

nifika

n, su

dah d

apat

man

diri m

embia

yai s

eluru

h atau

se

bagia

n pro

gram

peng

emba

ngan

kons

erva

si da

lam be

ntuk B

LU se

bany

ak 12

unit,

DNS,

trus

t fu

nd da

n kola

bora

si se

bany

ak 4

unit

Unit

1 -

- -

1 -

- -

- -

-

www.djpp.depkumham.go.id

Page 160: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 160

Lampiran 3d Rencana Strategis 2010-2014

Indikator Kinerja Per Program Per Propinsi Regional - Kementerian Kehutanan

Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung DAS Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

www.djpp.depkumham.go.id

Page 161: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 161

INDI

KATO

R KI

NERJ

A RE

NCAN

A ST

RATE

GIS

KEM

ENTE

RIAN

KEH

UTAN

AN T

AHUN

201

0-20

14

PER

PROG

RAM

PER

PROP

INSI

REG

IONA

L I S

UMAT

ERA

Na

siona

l

Regi

onal

I ES

ELON

I / P

ROGR

AM

/ KEG

IATA

N In

dika

tor K

iner

ja Ut

ama

Satu

an

Regi

onal

I NA

D Su

m

ut

Sum

bar

Ri

au

Jam

bi

Sum

sel

Beng

ku

lu

Lam

pu

ng

Babe

l Ke

pri

DIRE

KTOR

AT

JEND

ERAL

RE

HABI

LITA

SI L

AHAN

DA

N PE

RHUT

ANAN

SO

SIAL

Pr

ogra

m :

Penin

gkat

an F

ungs

i dan

Da

ya D

ukun

g DAS

Be

rbas

is Pe

mber

daya

an

Masy

arak

at Ke

giat

an :

Fasil

itasi

dan p

elaks

anaa

n reh

abilit

asi

hutan

pada

DAS

prior

itas s

eluas

800.0

00

ha

Ha

311.

088

21.6

50

79.86

3 46

.950

24.10

0 31

.050

52.20

0 20

.800

27.20

0 6.4

50

825

• Fa

silita

si re

habil

itasi

lahan

kritis

pada

DA

S pr

iorita

s selu

as 5

00.00

0 ha

Ha

19

4.46

1 13

.53

1 49

.914

29.34

4 15

.063

19.40

6 32

.625

13.03

1 17

.000

4.031

51

6

• Fa

silita

si pe

ngem

bang

an h

utan

kota

selua

s 5.00

0 Ha

Ha

1.179

,6

26,4

00

163,3

00

66,90

0 92

,000

45,50

0 57

,500

27,30

0 68

,900

31,80 0

600

1. Pe

nyele

ngga

raan

Re

habil

itasi

Hutan

da

n Lah

an, d

an

Rekla

masi

Hutan

di

DAS

Prior

itas

• Fa

silita

si re

habil

itasi

hutan

man

grov

e, ga

mbut

dan

rawa

selua

s 295

.000 h

a Ha

11

4.73

1 7.

983

29.44

9 17

.313

8.887

11

.450

19.24

9 7.6

88

10.03

0 2.3

78

304

2 P

enge

mba

ngan

Pe

rhuta

nan

Sosia

l

• Fa

silita

si pe

netap

an ar

eal k

erja

dan

peng

elolaa

n huta

n kem

asya

raka

tan

(HKm

) selu

as 2.

000.0

00 ha

Ha

580.

200

26.4

00

163.3

00

66.90

0 92

.000

45.50

0 57

.500

27.30

0 68

.900

31.80 0

600

www.djpp.depkumham.go.id

Page 162: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 162

• Fa

silita

si 50

0 kelo

mpok

/unit i

jin us

aha

peng

elolaa

n HKm

Ke

lompo

k 43

5 30

60

45

30

60

30

15

75

30

30

• Fa

silita

si 50

unit k

emitra

an

Un

it 13

-

1 1

2 2

- 2

5 -

- •

Fasil

itasi

duku

ngan

kelem

baga

an

ketah

anan

pang

an di

32 p

ropin

si

Prop

insi

10

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

• Fa

silita

si pe

mban

guna

n hut

an ra

kyat

selua

s 250

.000 H

a H

a 35

.000

- -

- 15

.000

- 20

.000

- -

- -

• Fa

silita

si pe

mben

tukan

dan b

erfun

gsiny

a se

ntra H

HBK

Ungg

ulan

di 30

kabu

paten

Ka

bupa

ten

4

- 1

- -

1 -

- 1

1 -

• Fa

silita

si pe

netap

an ar

eal k

erja

hutan

de

sa se

luas 5

00.00

0 ha

Ha

236.

500

9.30

0 30

.900

36.20

0 45

.200

39.00

0 72

.900

- -

2.700

30

0

• Ar

eal s

umbe

r ben

ih se

luas 4

.500

ha

terke

lola s

ecar

a ba

ik.

Ha

1.000

10

0 10

0 10

0 10

0 10

0 10

0 10

0 10

0 10

0 10

0

• Fa

silita

si pe

mban

guna

n are

al su

mber

be

nih se

luas 6

.000 h

a. Ha

2.0

00

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

• Pe

ngem

bang

an se

ed fo

r peo

ple, 1

pa

ket p

er ta

hun (

100 L

okas

i) Lo

kasi

8

- -

- -

- 8

- -

- -

3. Pe

ngem

bang

an

Perb

eniha

n Tan

aman

Hu

tan

• Pe

ngem

bang

an se

ntra b

ibit ,

1 pak

et pe

r tah

un (7

Unit

) Un

it 1

- -

- -

- 1

- -

- -

• Re

ncan

a pen

gelol

aan

DAS

terpa

du di

10

8 DAS

prior

itas

Unit

33

4 9

5 4

1 1

3 2

2 2

• Te

rban

gunn

ya b

ase l

ine da

ta pe

ngelo

laan D

AS di

36 un

it BPD

AS

Unit

29

4 6

5 4

1 1

3 2

2 1

4. Pe

mbina

an

Peny

eleng

gara

an

Peng

elolaa

n DAS

• Te

rsedia

nya d

ata da

n peta

laha

n kriti

s di

36 un

it BPD

AS

Unit

10

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

www.djpp.depkumham.go.id

Page 163: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 163

• Pe

ratur

an pe

rund

ang-

unda

ngan

bida

ng

RLPS

(UU

1 bua

h, PP

/Per

pres

/Per

men

hut 1

2 Bua

h, Pe

doma

n/NSP

K 70

buah

)

Pera

turan

-

- -

- -

- -

- -

- -

• Inf

rastr

uktu

r yan

g men

duku

ng

peny

eleng

gara

an ke

giatan

RLP

S ya

ng

efekti

f dan

efisi

en di

50 s

atke

r

Satke

r 12

1

2 1

1 1

2 1

1 1

1

• Te

rselen

ggar

anya

pemb

inaan

pen

guata

n ke

lemba

gaan

bida

ng R

LPS,

33 pr

opins

i Pr

opins

i 10

1

1 1

1 1

1 1

1 1

1

• Ap

arat

Ditje

n RL

PS ya

ng te

rlatih

, pus

at da

n da

erah

di b

idang

RLP

S, 5

0 Sat

ker

Satke

r 12

1

2 1

1 1

2 1

1 1

1

• Ta

ta ke

lola p

emer

intah

an ya

ng b

aik

sesu

ai ke

rang

ka re

form

asi b

irokra

si un

tuk m

enjam

in kin

erja

yang

opti

mal d

i 50

satke

r

Satke

r 12

1

2 1

1 1

2 1

1 1

1

• SI

M RL

PS, 1

unit

Unit

- -

- -

- -

- -

- -

-

5. Du

kung

an

Man

agem

en d

an

Pelak

sana

an T

ugas

Te

knis

Lainn

ya D

itjen

Reha

bilita

si La

han

dan

Perh

utan

an

Sosia

l

• Ke

rjasa

ma le

mbag

a nas

ional

dan

inter

nasio

nal d

i 4 bi

dang

kegia

tan R

LPS

Bi

dang

-

- -

- -

- -

- -

- -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 164: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 164

INDI

KATO

R KI

NERJ

A RE

NCAN

A ST

RATE

GIS

KEME

NTER

IAN

KEHU

TANA

N TA

HUN

2010

-201

4 PE

R PR

OGRA

M PU

SAT

DAN

PER

PROP

INSI

REG

IONA

L II J

AWA-

BALI-

NTB-

NTT

Na

siona

l Pu

sat d

an R

egio

nal II

ES

ELON

I / P

ROGR

AM /

KEGI

ATAN

In

dika

tor K

iner

ja Ut

ama

Satu

an

Pusa

t Re

gion

al II

DKI

Ban

ten

Jaba

r Ja

teng

Ja

tim

DIY

Bali

NTB

NTT

DIRE

KTOR

AT

JEND

ERAL

RE

HABI

LITAS

I LAH

AN

DAN

PERH

UTAN

AN

SOSI

AL

Prog

ram

: Pe

ningk

atan F

ungs

i dan

Da

ya D

ukun

g DAS

Be

rbas

is Pe

mbe

rday

aan

Mas

yara

kat

Kegi

atan

:

• Fa

silita

si da

n pe

laksa

naan

reha

bilita

si hu

tan

pada

DAS

prior

itas s

eluas

80

0.00

0 ha

Ha

- 95

.250

- 4.

450

8.77

5 6.

325

13.6

00

450

2.75

0 10

.150

48

.750

• Fa

silita

si re

habil

itasi

lahan

kritis

pad

a DA

S pr

iorita

s selu

as 5

00.0

00 h

a Ha

-

59.53

1 -

2.78

1 5.

484

3.95

3 8.5

00

281

1.71

9 6.

344

30.4

69

• Fa

silita

si pe

ngem

bang

an h

utan

kota

se

luas 5

.000

Ha

Ha

- 58

9 9

28

55

40

85

3 1

63

305

1.

Peny

eleng

gara

an

Reha

bilita

si Hu

tan

dan

Laha

n, d

an R

eklam

asi

Huta

n di D

AS P

riorit

as

• Fa

silita

si re

habil

itasi

huta

n man

grov

e, ga

mbu

t dan

rawa

selua

s 295

.000

ha

Ha

- 35

.124

166

1.64

1 3.

236

2.33

2 5.0

15

0 1.

014

3.74

3 17

.977

• Fa

silita

si pe

neta

pan a

real

kerja

dan

pe

ngelo

laan

hutan

kem

asya

raka

tan

(HKm

) selu

as 2.

000.0

00 ha

Ha

- 19

6.300

-

- -

- -

1.700

3.

200

24.8

00

166.

600

• Fa

silita

si 50

0 ke

lompo

k/unit

ijin u

saha

pe

ngelo

laan H

Km

Kelom

pok

- 18

0 -

- -

- -

45

15

75

45

• Fa

silita

si 50

unit

kem

itraan

Un

it -

10

- -

- -

- 1

2 3

4

2 P

enge

mba

ngan

Pe

rhuta

nan

Sosia

l

• Fa

silita

si du

kung

an ke

lemba

gaan

ke

taha

nan

pang

an di

32 p

ropin

si

Prop

insi

- 7

- -

1 1

1 1

1 1

1

www.djpp.depkumham.go.id

Page 165: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 165•

Fasil

itasi

pem

bang

unan

huta

n rak

yat

selua

s 250

.000

Ha

Ha

- 10

0.000

-

- 50

.000

25

.000

25

.000

-

- -

-

• Fa

silita

si pe

mbe

ntuka

n da

n be

rfung

sinya

sentr

a HHB

K Un

ggula

n di

30 ka

bupa

ten

Kabu

pa

ten

- 22

-

- 6

6 1

4 3

2 -

• Fa

silita

si pe

neta

pan a

real

kerja

hut

an

desa

selua

s 500

.000

ha

Ha

- 61

.600

- -

- -

- -

3.30

0 5.

100

53.2

00

• Ar

eal s

umbe

r ben

ih se

luas 4

.500

ha

terke

lola

seca

ra ba

ik.

Ha

- 1.

500

- 25

0 25

0 25

0 25

0 25

0 10

0 10

0 50

• Fa

silita

si pe

mba

ngun

an a

real

sum

ber

benih

selua

s 6.0

00 ha

. Ha

-

600

- 75

75

75

75

75

75

75

75

• Pe

ngem

bang

an se

ed fo

r peo

ple, 1

pa

ket p

er ta

hun

(100

Lok

asi)

Loka

si

- 43

-

- 25

-

- -

18

- -

3.Pe

ngem

bang

an

Perb

eniha

n Ta

nama

n Hu

tan

• Pe

ngem

bang

an se

ntra

bibit ,

1 p

aket

per t

ahun

(7 U

nit)

Unit

- 3

- -

2 -

- -

1 -

-

• Re

ncan

a pe

ngelo

laan D

AS te

rpad

u di

108

DAS

prior

itas

Unit

- 37

-

- 6

18

1 5

2 3

2

• Te

rban

gunn

ya b

ase l

ine da

ta

peng

elolaa

n DAS

di 3

6 un

it BPD

AS

Unit

- 36

-

- 6

14

4 5

2 2

3

4. P

embin

aan

Peny

eleng

gara

an

Peng

elolaa

n DAS

• Te

rsedia

nya d

ata d

an p

eta la

han k

ritis d

i 36

unit

BPD

AS

Unit

- 7

- -

1 1

1 1

1 1

1

www.djpp.depkumham.go.id

Page 166: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 166

• Pe

ratur

an p

erun

dang

-und

anga

n bid

ang

RLPS

(UU

1 bua

h, PP

/Per

pres

/Per

men

hut 1

2 Bua

h, Pe

doma

n/NSP

K 70

bua

h)

Pera

turan

70

-

- -

- -

- -

- -

-

• In

frastr

uktur

yang

men

duku

ng

peny

eleng

gara

an ke

giatan

RLP

S ya

ng

efek

tif da

n efis

ien di

50 s

atke

r

Satke

r 5

15

1 -

3 3

2 1

3 1

1

• Te

rselen

ggar

anya

pemb

inaan

pe

ngua

tan k

elemb

agaa

n bida

ng R

LPS,

33

prop

insi

Prop

insi

1 7

- -

1 1

1 1

1 1

1

• Ap

arat

Ditje

n RLP

S ya

ng te

rlatih

, pus

at da

n dae

rah d

i bida

ng R

LPS,

50 S

atke

r Sa

tker

5 14

-

1 -

3 3

2 1

3 1

• Ta

ta ke

lola

pem

erint

ahan

yang

baik

sesu

ai ke

rang

ka re

form

asi b

irokra

si un

tuk m

enjam

in kin

erja

yang

opti

mal

di 50

satke

r

Satke

r 5

14

- 1

- 3

3 2

1 3

1

• SI

M RL

PS, 1

unit

Un

it 1

- -

- -

- -

- -

- -

5. D

ukun

gan M

anag

emen

da

n Pe

laksa

naan

Tug

as

Tekn

is La

innya

Ditje

n Re

habil

itasi

Laha

n dan

Pe

rhut

anan

Sos

ial

• Ke

rjasa

ma l

emba

ga n

asion

al da

n int

erna

siona

l di 4

bida

ng ke

giatan

RLP

S

Bida

ng

4 -

- -

- -

- -

- -

-

www.djpp.depkumham.go.id

Page 167: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 167

INDI

KATO

R KI

NERJ

A RE

NCAN

A ST

RATE

GIS

KEME

NTER

IAN

KEHU

TANA

N TA

HUN

2010

-201

4 PE

R PR

OGRA

M PE

R PR

OPIN

SI R

EGIO

NAL I

II KAL

IMAN

TAN

Na

siona

l Re

gion

al III

ES

ELON

I / P

ROGR

AM /

KEGI

ATAN

In

dika

tor K

iner

ja Ut

ama

Satu

an

Reg

iona

l III

Kaltim

Ka

lsel

Kalte

ng

Kalb

ar

DIRE

KTOR

AT JE

NDER

AL

REHA

BILI

TASI

LAHA

N DA

N PE

RHUT

ANAN

SOS

IAL

Prog

ram

: Pe

ningk

atan

Fun

gsi d

an D

aya

Duku

ng D

AS B

erba

sis

Pem

berd

ayaa

n M

asya

raka

t Ke

giat

an :

Fasil

itasi

dan p

elaks

anaa

n re

habil

itasi

huta

n pa

da D

AS pr

iorita

s selu

as

800.

000

ha

Ha

206.

200

82.7

00

24.25

0 16

.150

83

.100

• Fa

silita

si re

habil

itasi

lahan

kritis

pad

a DAS

prio

ritas

selua

s 50

0.000

ha

Ha

85.6

88

8.50

0 15

.156

10.0

94

51.9

38

• Fa

silita

si pe

ngem

bang

an h

utan

kota

selua

s 5.0

00 H

a Ha

1.

289

517

152

101

519

1.

Peny

eleng

gara

an

Reha

bilita

si Hu

tan

dan

Laha

n, d

an R

eklam

asi

Huta

n di

DAS

Prior

itas

• Fa

silita

si re

habil

itasi

huta

n man

grov

e, ga

mbu

t dan

rawa

selua

s 295

.000

ha

Ha

18

6.11

2 5.

015

8.942

5.

955

166.

200

• Fa

silita

si pe

neta

pan a

real

kerja

dan

pen

gelol

aan

huta

n kem

asya

raka

tan

(HKm

) selu

as 2

.000

.000

ha

Ha

1.07

5.10

0 25

0.80

0 92

.700

243.

500

488.

100

• Fa

silita

si 50

0 kelo

mpo

k/unit

ijin u

saha

pen

gelol

aan H

Km

Kelom

pok

195

30

60

45

60

• Fa

silita

si 50

unit k

emitra

an

Unit

4 1

- 2

1 •

Fasil

itasi

duku

ngan

kelem

baga

an ke

taha

nan

pang

an d

i 32

prop

insi

Prop

insi

4 1

1 1

1 •

Fasil

itasi

pemb

angu

nan h

utan

raky

at se

luas 2

50.0

00 H

a Ha

88

.000

22

.000

22

.000

22.0

00

22.0

00

• Fa

silita

si pe

mben

tuka

n da

n ber

fung

sinya

sentr

a HH

BK U

nggu

lan d

i 30

kabu

pate

n

Kabu

pa

ten

2 -

1 1

-

2 P

enge

mban

gan P

erhu

tana

n So

sial

• Fa

silita

si pe

neta

pan a

real

kerja

hut

an d

esa

selua

s 500

.000

ha

Ha

12

1.30

0 42

.800

-

- 78

.500

Area

l sum

ber b

enih

selua

s 4.5

00 h

a ter

kelol

a sec

ara

baik.

Ha

75

0 18

0 18

0 18

0 21

0 •

Fasil

itasi

pemb

angu

nan a

real

sum

ber b

enih

selua

s 6.0

00 h

a. Ha

1.

000

250

250

250

250

• Pe

ngem

bang

an se

ed fo

r peo

ple, 1

pake

t per

tahu

n (10

0 Lok

asi)

Loka

si 16

-

16

- -

3.Pe

ngem

bang

an P

erbe

nihan

Ta

nam

an H

utan

Peng

emba

ngan

sentr

a bib

it , 1

pak

et pe

r tah

un (7

Unit

) Un

it 1

- 1

- -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 168: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 168

• Re

ncan

a pen

gelol

aan

DAS

terp

adu d

i 108

DAS

prior

itas

Unit

8 1

2 3

2 •

Terb

angu

nnya

bas

e line

data

peng

elolaa

n DAS

di 3

6 unit

BPD

AS

Unit

8 1

2 3

2 4.

Pem

binaa

n Pe

nyele

ngga

raan

Pe

ngelo

laan D

AS

• Te

rsedia

nya d

ata d

an p

eta la

han k

ritis d

i 36 u

nit B

PDAS

Un

it 4

1 1

1 1

• Pe

ratu

ran

peru

ndan

g-un

dang

an bi

dang

RLP

S (U

U 1 b

uah,

PP/P

erpr

es/P

erm

enhu

t 12 B

uah,

Pedo

man/N

SPK

70 bu

ah)

Pera

turan

-

- -

- -

• Inf

rastr

uktur

yang

men

duku

ng p

enye

lengg

araa

n keg

iatan

RLP

S ya

ng

efekti

f dan

efisi

en di

50 sa

tker

Satke

r 5

1 2

1 1

• Te

rselen

ggar

anya

pem

binaa

n pen

guata

n kele

mba

gaan

bida

ng R

LPS,

33

pro

pinsi

Prop

insi

4 1

1 1

1

• Ap

arat

Ditje

n RL

PS ya

ng te

rlatih

, pus

at da

n dae

rah

di bid

ang R

LPS,

50

Satke

r Sa

tker

5 1

2 1

1

• Ta

ta ke

lola

pem

erint

ahan

yang

baik

sesu

ai ke

rang

ka re

form

asi b

irokra

si un

tuk m

enjam

in kin

erja

yang

optim

al di

50 sa

tker

Satke

r 5

1 2

1 1

• SI

M RL

PS, 1

unit

Un

it -

- -

- -

5. D

ukun

gan M

anag

emen

dan

Pelak

sana

an T

ugas

Tek

nis

Lainn

ya D

itjen

Reha

bilita

si La

han d

an P

erhu

tanan

Sos

ial

• Ke

rjasa

ma le

mbag

a nas

ional

dan i

ntern

asion

al di

4 bida

ng ke

giatan

RL

PS

Bida

ng

- -

- -

-

www.djpp.depkumham.go.id

Page 169: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 169

INDI

KATO

R KI

NERJ

A RE

NCAN

A ST

RATE

GIS

KEME

NTER

IAN

KEHU

TANA

N TA

HUN

2010

-201

4 PE

R PR

OGRA

M PE

R PR

OPIN

SI R

EGIO

NAL I

V SU

LAW

ESI-M

ALUK

U-PA

PUA

Na

siona

l Re

gion

al IV

ES

ELON

I / P

ROGR

AM

/ KEG

IATA

N In

dika

tor K

iner

ja Ut

ama

Satu

an

Regi

onal

IV

Su

lut

Sul

teng

Sultr

a Su

lsel

Sul b

ar

Goro

nta

lo

Malu

ku

Ml

k Ut

ara

Papu

a Pa

pua

bara

t DI

REKT

ORAT

JE

NDER

AL

REHA

BILIT

ASI L

AHAN

DA

N PE

RHUT

ANAN

SO

SIAL

Pr

ogra

m :

Penin

gkata

n Fun

gsi d

an

Daya

Duk

ung D

AS

Berb

asis

Pem

berd

ayaa

n M

asya

raka

t Ke

giat

an :

• Fa

silita

si da

n pe

laksa

naan

reha

bilita

si hu

tan p

ada D

AS p

riorit

as se

luas

800.

000

ha

Ha

187.

413

6.90

0 2.6

50

55.45

0 16

.100

5.

763

7.90

0 15

.900

6.42

5 58

.900

11

.425

• Fa

silita

si re

habil

itasi

lahan

kritis

pad

a DA

S pr

iorita

s selu

as 5

00.0

00 h

a Ha

11

7.13

6 4.

313

1.656

34

.656

10.0

63

3.60

2 4.

938

9.93

8 4.

016

36.8

13

7.14

1

• Fa

silita

si pe

ngem

bang

an h

utan

kota

se

luas 5

.000 H

a Ha

1.

171

43

17

347

101

36

49

99

40

368

71

1. Pe

nyele

ngga

raan

Re

habil

itasi

Hutan

da

n La

han,

dan

Rekla

mas

i Huta

n di

DAS

Prior

itas

• Fa

silita

si re

habil

itasi

huta

n man

grov

e, ga

mbu

t dan

rawa

selua

s 295

.000

ha

Ha

69.10

7 2.

544

977

20.44

7 5.9

37

2.12

5 2.

913

5.86

3 2.

369

21.7

19

4.21

3

• Fa

silita

si pe

neta

pan a

real

kerja

dan

pe

ngelo

laan

huta

n kem

asya

raka

tan

(HKm

) selu

as 2

.000

.000

ha

Ha

135.

300

21.30

0 -

- 57

.900

-

22.00

0 -

34.10

0 -

-

• Fa

silita

si 50

0 ke

lompo

k/unit

ijin u

saha

pe

ngelo

laan H

Km

Kelom

pok

195

- 45

30

30

-

30

30

-. -

30

2 P

enge

mban

gan

Perh

utana

n Sos

ial

• Fa

silita

si 50

unit

kemi

traan

Unit

12

1 4

3 1

- -

- 1

2 -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 170: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 170

• Fa

silita

si du

kung

an ke

lemba

gaan

ke

taha

nan

pang

an di

32 p

ropin

si

Prop

insi

10

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

• Fa

silita

si pe

mba

ngun

an h

utan

raky

at

kem

itraa

n per

tuka

ngan

selua

s 250

.000

Ha

Ha

-

-

- -

- -

- -

- -

-

• Fa

silita

si pe

mbe

ntuka

n dan

be

rfung

sinya

sent

ra H

HBK

Ungg

ulan

di 30

kabu

pate

n

Kabu

pa

ten

1 -

- -

1 -

- -

- -

-

• Fa

silita

si pe

neta

pan a

real

kerja

huta

n de

sa se

luas 5

00.0

00 ha

Ha

79

.100

12.30

0 -

24.50

0 18

.400

-

10.90

0 1.

100

2.00

0 9.9

00

-

• Ar

eal s

umbe

r ben

ih se

luas 4

.500

ha

terke

lola s

ecar

a baik

. Ha

1.

250

150

150

200

150

150

200

70

60

60

60

• Fa

silita

si pe

mba

ngun

an a

real

sum

ber

benih

selua

s 6.00

0 ha.

Ha

750

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

• Pe

ngem

bang

an se

ed fo

r peo

ple, 1

pa

ket p

er ta

hun

(100

Loka

si)

Pake

t 33

-

- -

24

- -

9 -

- -

3. Pe

ngem

bang

an

Perb

eniha

n Tan

aman

Hu

tan

• Pe

ngem

bang

an se

ntra

bibit ,

1 p

aket

per t

ahun

(7 U

nit)

Pake

t 1

- -

- 1

- -

- -

- -

• Re

ncan

a pen

gelol

aan D

AS te

rpad

u di

108

DAS

prior

itas

Unit

24

3 2

3 2

1 -

3 3

4 3

• Te

rban

gunn

ya b

ase l

ine d

ata

peng

elolaa

n DAS

di 3

6 unit

BPD

AS

Unit

32

3 4

3 5

3 2

3 3

3 3

4. P

embin

aan

Peny

eleng

gara

an

Peng

elolaa

n DAS

• Te

rsedia

nya d

ata d

an pe

ta la

han k

ritis d

i 36

unit

BPD

AS

Unit

10

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

www.djpp.depkumham.go.id

Page 171: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 171

• Pe

ratu

ran p

erun

dang

-und

anga

n bid

ang

RLPS

(UU

1 bua

h, PP

/Per

pres

/Per

menh

ut 12

Bua

h, Pe

doma

n/NSP

K 70

buah

)

Pera

turan

-

- -

- -

- -

- -

- -

• Inf

rastr

uktur

yang

men

duku

ng

peny

eleng

gara

an ke

giatan

RLP

S ya

ng

efekti

f dan

efisi

en di

50 sa

tker

Satke

r 13

1

1 1

3 1

1 2

1 1

1

• Te

rselen

ggar

anya

pem

binaa

n pe

ngua

tan k

elemb

agaa

n bid

ang R

LPS,

33

pro

pinsi

Prop

insi

10

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

• Ap

arat

Ditje

n RL

PS ya

ng te

rlatih

, pus

at da

n da

erah

di b

idang

RLP

S, 50

Satk

er

Satke

r 13

1

1 1

3 1

1 2

1 1

1

• Ta

ta ke

lola p

emer

intah

an ya

ng ba

ik se

suai

kera

ngka

refor

masi

birok

rasi

untu

k men

jamin

kiner

ja ya

ng o

ptima

l di

50 sa

tker

Satke

r 13

1

1 1

3 1

1 2

1 1

1

• SI

M RL

PS, 1

unit

Un

it -

- -

- -

- -

- -

- -

5. D

ukun

gan

Mana

geme

n dan

Pe

laksa

naan

Tug

as

Tekn

is La

innya

Ditje

n Re

habil

itasi

Laha

n da

n Per

hutan

an

Sosia

l

• Ke

rjasa

ma le

mba

ga na

siona

l dan

int

erna

siona

l di 4

bida

ng ke

giatan

RLP

S

Bida

ng

- -

- -

- -

- -

- -

-

www.djpp.depkumham.go.id

Page 172: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 172

Lampiran 3e Rencana Strategis 2010-2014

Indikator Kinerja Per Program Per Propinsi Regional - Kementerian Kehutanan

www.djpp.depkumham.go.id

Page 173: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 173

INDI

KATO

R KI

NERJ

A RE

NCAN

A ST

RATE

GIS

KEME

NTER

IAN

KEHU

TANA

N TA

HUN

2010

-201

4 PE

R PR

OGRA

M PE

R PR

OPIN

SI R

EGIO

NAL I

SUM

ATER

A

Nasio

nal

Re

gion

al I

ESEL

ON I /

PRO

GRAM

/ KE

GIAT

AN

Indi

kato

r Kin

erja

Utam

a Sa

tuan

Re

gion

al I

NAD

Sum

ut

Su

m

bar

Riau

Ja

mbi

Su

m

sel

Beng

ku

lu

Lam

pu

ng

Babe

l Ke

pri

BADA

N PE

NELIT

IAN

DAN

PENG

EMBA

NGAN

KE

HUTA

NAN

Prog

ram

: Pe

neliti

an da

n Pe

ngem

bang

an

Keme

nteria

n Keh

utana

n Ke

giat

an :

• Ipt

ek da

sar d

an te

rapa

n yan

g diha

silka

n pad

a bid

ang

lanse

kap h

utan,

peru

baha

n ikli

m da

n ke

bijak

an ke

hutan

an se

bany

ak 7

judul

Judu

l -

- 2

- 3

- 4

- -

- -

1. Pe

neliti

an da

n Pe

ngem

bang

an

Kebij

akan

Keh

utana

n dan

Pe

ruba

han I

klim

• Ipt

ek da

sar d

an te

rapa

n yan

g dim

anfaa

tkano

leh

peng

guna

pada

bida

ng la

nsek

ap hu

tan,

peru

baha

n ikli

m da

n keb

ijaka

n keh

utana

n se

bany

ak 7

judul

Judu

l -

- 2

- 3

- 4

- -

- -

• Ipt

ek da

sar d

an te

rapa

n yan

g diha

silka

n bida

ng

hutan

alam

, biod

iversi

tas da

n pen

gelol

aan D

AS

seba

nyak

7 jud

ul

Judu

l -

- 5

- -

- -

- -

- -

2. Pe

neliti

an da

n Pe

ngem

bang

an

Kons

erva

si da

n Re

habil

itasi

Sumb

erda

ya

Alam

Iptek

dasa

r dan

tera

pan y

ang d

iman

faatka

n ole

h pen

ggun

a bida

ng hu

tan al

am, b

iodive

rsitas

da

n pen

gelol

aan D

AS se

bany

ak 7

judul

Judu

l -

- 5

- -

- -

- -

- -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 174: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 174

• Ipt

ek da

sar d

an te

rapa

n yan

g diha

silka

n pad

a bid

ang

peng

olaha

n has

il huta

n seb

anya

k 5

judul

Judu

l -

- 1

- -

- -

- -

- -

3. Pe

neliti

an da

n Pe

ngem

bang

an H

asil

Hutan

Iptek

dasa

r dan

tera

pan y

ang d

iman

faatka

n ole

h pen

ggun

a bida

ng pe

ngola

han h

asil h

utan

seba

nyak

5 jud

ul

Judu

l -

- 1

- -

- -

- -

- -

• Ipt

ek da

sar d

an te

rapa

n bida

ng hu

tan ta

nama

n da

n has

il huta

n buk

an ka

yu (H

HBK)

seba

nyak

6 jud

ul.

Judu

l -

- -

- 2

- 3

- -

- -

4. Pe

neliti

an da

n Pe

ngem

bang

an

Penin

gkata

n Pr

oduk

tivita

s Huta

n

• Ipt

ek da

sar d

an te

rapa

n yan

g dim

anfaa

tkan

oleh p

engg

una b

idang

hutan

tana

man d

an

HHBK

seba

nyak

6 jud

ul

Judu

l -

- -

- 2

- 3

- -

- -

• Re

ncan

a pro

gram

dan

angg

aran

seba

nyak

20

satua

n ke

rja pe

r tah

un.

Satke

r -

- 1

- 1

- 1

- -

- -

• La

poran

dan E

valua

si se

bany

ak 20

unit k

erja

per t

ahun

. Sa

tker

- -

1 -

1 -

1 -

- -

-

• Sa

rana

dan p

rasa

rana

perka

ntora

n pad

a 20 u

nit

kerja

per t

ahun

Sa

tker

- -

1 -

1 -

1 -

- -

-

• Pe

mbina

an pe

gawa

i seb

anya

k 1.70

2 ora

ng pe

r tah

un

Oran

g -

- 92

-

52

- 92

-

- -

-

5. Du

kung

an M

anag

emen

da

n Pela

ksan

aan T

ugas

Te

knis

Lainn

ya B

adan

Pe

neliti

an da

n Pe

ngem

bang

an

Kehu

tanan

• Ta

ta la

ksan

a keu

anga

n, um

um, k

erjas

ama,

dan

desim

inasi

pada

20 un

it ker

ja pe

r tah

un.

Unit

- -

1 -

1 -

1 -

- -

-

www.djpp.depkumham.go.id

Page 175: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 175

INDI

KATO

R KI

NERJ

A RE

NCAN

A ST

RATE

GIS

KEME

NTER

IAN

KEHU

TANA

N TA

HUN

2010

-201

4 PE

R PR

OGRA

M PU

SAT

DAN

PER

PROP

INSI

REG

IONA

L II J

AWA-

BALI-

NTB-

NTT

Na

siona

l Pu

sat d

an R

egio

nal II

ES

ELON

I / P

ROGR

AM /

KEGI

ATAN

In

dika

tor K

iner

ja Ut

ama

Satu

an

Pusa

t Re

gion

al

II DK

I Ba

n ten

Ja

bar

Ja

teng

Jatim

DI

Y Ba

li NT

B NT

T

BADA

N PE

NELIT

IAN

DAN

PENG

EMBA

NGAN

KE

HUTA

NAN

Prog

ram

: Pe

neliti

an da

n Pe

ngem

bang

an

Kem

ente

rian K

ehuta

nan

Kegi

atan

:

• Ipt

ek da

sar d

an te

rapa

n yan

g dih

asilk

an pa

da

bidan

g lan

seka

p hut

an, p

erub

ahan

iklim

dan

ke

bijak

an ke

huta

nan

seba

nyak

7 jud

ul

Judu

l 7

- -

- 4

3 -

1 -

2 2

1.

Pene

litian

dan

Peng

emba

ngan

Ke

bijak

an K

ehuta

nan

dan

Peru

baha

n Ikl

im

Iptek

dasa

r dan

tera

pan y

ang

diman

faatka

noleh

pe

nggu

na p

ada

bidan

g lan

seka

p huta

n, pe

ruba

han

iklim

dan

kebij

akan

kehu

tanan

seba

nyak

7 jud

ul

Judu

l 7

- -

- 4

3 -

1 -

2 2

• Ipt

ek da

sar d

an te

rapa

n yan

g dih

asilk

an bi

dang

hu

tan a

lam, b

iodive

rsitas

dan

pen

gelol

aan D

AS

seba

nyak

7 ju

dul

Judu

l 7

- -

- -

4 -

- -

- 4

2. P

eneli

tian

dan

Peng

emba

ngan

Ko

nser

vasi

dan

Reha

bilita

si Su

mbe

rday

a Al

am

• Ipt

ek da

sar d

an te

rapa

n yan

g dim

anfaa

tkan o

leh

peng

guna

bida

ng hu

tan a

lam, b

iodive

rsitas

dan

pe

ngelo

laan D

AS se

bany

ak 7

judul

Judu

l 7

- -

- -

4 -

- -

- 4

• Ipt

ek da

sar d

an te

rapa

n yan

g dih

asilk

an pa

da

bidan

g pen

golah

an ha

sil h

utan s

eban

yak 5

judu

l Ju

dul

5 -

- -

- -

- -

- -

- 3.

Pen

elitia

n da

n Pe

ngem

bang

an H

asil

Hutan

Iptek

dasa

r dan

tera

pan y

ang

diman

faatka

n oleh

pe

nggu

na b

idang

peng

olaha

n has

il hut

an se

bany

ak

5 jud

ul

Judu

l 5

- -

- -

- -

- -

- -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 176: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 176

• Ipt

ek da

sar d

an te

rapa

n bida

ng hu

tan t

anam

an d

an

hasil

huta

n buk

an ka

yu (H

HBK)

seba

nyak

6 jud

ul.

Judu

l 6

- -

- 4

- -

2 -

2 2

4. P

eneli

tian

dan

Peng

emba

ngan

Pe

ningk

atan

Pr

oduk

tivita

s Huta

n

• Ipt

ek da

sar d

an te

rapa

n yan

g dim

anfaa

tkan o

leh

peng

guna

bida

ng hu

tan t

anam

an d

an H

HBK

seba

nyak

6 ju

dul

Judu

l 6

- -

- 4

- -

2 -

2 2

• Re

ncan

a pr

ogra

m da

n ang

gara

n seb

anya

k 20

satu

an ke

rja p

er ta

hun.

Satke

r 5

- -

- 2

1 -

1 -

1 1

• La

pora

n dan

Eva

luasi

seba

nyak

20 u

nit ke

rja pe

r tah

un.

Satke

r 5

- -

- 2

1 -

1 -

1 1

• Sa

rana

dan

pra

sara

na pe

rkant

oran

pada

20 u

nit

kerja

per t

ahun

Sa

tker

5 -

- -

2 1

- 1

- 1

1

• Pe

mbina

an pe

gawa

i seb

anya

k 1.7

02 o

rang

per

tahun

Or

ang

547

- -

- 14

0 80

-

131

- 45

77

5. D

ukun

gan M

anag

emen

da

n Pe

laksa

naan

Tug

as

Tekn

is La

innya

Bad

an

Pene

litian

dan

Peng

emba

ngan

Ke

huta

nan

Tata

laksa

na ke

uang

an, u

mum

, ker

jasam

a, da

n de

simina

si pa

da 20

unit

kerja

per

tahu

n.

Unit

5 -

- -

2 1

- 1

- 1

1

www.djpp.depkumham.go.id

Page 177: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 177

INDI

KATO

R KI

NERJ

A RE

NCAN

A ST

RATE

GIS

KEM

ENTE

RIAN

KEH

UTAN

AN T

AHUN

201

0-20

14

PER

PROG

RAM

PER

PRO

PINS

I REG

IONA

L III K

ALIM

ANTA

N

Nasio

nal

Regi

onal

III

ESEL

ON I /

PRO

GRAM

/ KE

GIAT

AN

Indi

kato

r Kin

erja

Utam

a Sa

tuan

R

egio

nal II

I Ka

ltim

Ka

lsel

Kalte

ng

Kalb

ar

BADA

N PE

NELI

TIAN

DAN

PE

NGEM

BANG

AN

KEHU

TANA

N Pr

ogra

m :

Pene

litian

dan

Pen

gemb

anga

n Ke

mente

rian K

ehuta

nan

Kegi

atan

:

• Ipt

ek da

sar d

an te

rapa

n yan

g diha

silka

n pad

a bida

ng la

nsek

ap hu

tan, p

erub

ahan

ikl

im da

n keb

ijaka

n keh

utana

n seb

anya

k 7 ju

dul

Judu

l -

3 2

- -

1. Pe

neliti

an da

n Pe

ngem

bang

an K

ebija

kan

Kehu

tanan

dan P

erub

ahan

Ikl

im

• Ipt

ek da

sar d

an te

rapa

n yan

g dim

anfaa

tkano

leh pe

nggu

na pa

da bi

dang

lans

ekap

hu

tan, p

eruba

han i

klim

dan k

ebija

kan k

ehuta

nan s

eban

yak 7

judu

l Ju

dul

- 3

2 -

-

• Ipt

ek da

sar d

an te

rapa

n yan

g diha

silka

n bida

ng hu

tan al

am, b

iodive

rsitas

dan

peng

elolaa

n DAS

seba

nyak

7 ju

dul

Judu

l -

3 -

- -

2. Pe

neliti

an da

n Pe

ngem

bang

an K

onse

rvasi

dan R

ehab

ilitas

i Sum

berd

aya

Alam

Iptek

dasa

r dan

tera

pan y

ang d

iman

faatka

n oleh

peng

guna

bida

ng hu

tan al

am,

biodiv

ersit

as da

n pen

gelol

aan D

AS se

bany

ak 7

judul

Judu

l -

3 -

- -

• Ipt

ek da

sar d

an te

rapa

n yan

g diha

silka

n pad

a bida

ng pe

ngola

han h

asil h

utan

seba

nyak

5 jud

ul Ju

dul

- 1

- -

- 3.

Pene

litian

dan

Peng

emba

ngan

Has

il Huta

n •

Iptek

dasa

r dan

tera

pan y

ang d

iman

faatka

n oleh

peng

guna

bida

ng pe

ngola

han h

asil

hutan

seba

nyak

5 jud

ul Ju

dul

- 1

- -

-

• Ipt

ek da

sar d

an te

rapa

n bida

ng hu

tan ta

nama

n dan

hasil

hutan

buka

n kay

u (HH

BK)

seba

nyak

6 jud

ul.

Judu

l -

2 2

- -

4. Pe

neliti

an da

n Pe

ngem

bang

an P

ening

katan

Pr

oduk

tivita

s Huta

n

• Ipt

ek da

sar d

an te

rapa

n yan

g dim

anfaa

tkan o

leh pe

nggu

na bi

dang

hutan

tana

man

dan H

HBK

seba

nyak

6 jud

ul Ju

dul

- 2

2 -

-

• Re

ncan

a pro

gram

dan a

ngga

ran s

eban

yak 2

0 satu

an ke

rja pe

r tah

un.

Satke

r -

2 1

- -

• La

pora

n dan

Eva

luasi

seba

nyak

20 u

nit ke

rja pe

r tah

un.

Satke

r -

2 1

- -

• Sa

rana d

an pr

asar

ana p

erka

ntora

n pad

a 20 u

nit ke

rja pe

r tah

un

Satke

r -

2 1

- -

• Pe

mbina

an pe

gawa

i seb

anya

k 1.70

2 ora

ng pe

r tah

un

Oran

g -

152

83

- -

5. Du

kung

an M

anag

emen

dan

Pelak

sana

an T

ugas

Tek

nis

Lainn

ya B

adan

Pen

elitia

n dan

Pe

ngem

bang

an K

ehuta

nan

Tata

laksa

na ke

uang

an, u

mum,

kerja

sama

, & de

simina

si pa

da 2

0 unit

kerja

per t

h th

Unit

- 2

1 -

-

www.djpp.depkumham.go.id

Page 178: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 178

INDI

KATO

R KI

NERJ

A RE

NCAN

A ST

RATE

GIS

KEME

NTER

IAN

KEHU

TANA

N TA

HUN

2010

-201

4 PE

R PR

OGRA

M PE

R PR

OPIN

SI R

EGIO

NAL I

V SU

LAW

ESI-M

ALUK

U-PA

PUA

Na

siona

l Re

gion

al IV

ES

ELON

I / P

ROGR

AM /

KEGI

ATAN

In

dika

tor K

iner

ja Ut

ama

Satu

an

Regi

onal

IV

Su

lut

Sulte

ng

Sultr

a Su

lsel

Sul

bar

Goro

ntalo

Ma

lu

ku

Mlk

Utar

a Pa

pua

Papu

a ba

rat

BADA

N PE

NELIT

IAN

DAN

PENG

EMBA

NGAN

KE

HUTA

NAN

Prog

ram

: Pe

neliti

an da

n Pe

ngem

bang

an

Keme

nteria

n Keh

utana

n Ke

giata

n :

• Ipt

ek da

sar d

an te

rapan

yang

diha

silka

n pad

a bid

ang l

anse

kap h

utan,

perub

ahan

iklim

dan

kebij

akan

kehu

tanan

seba

nyak

7 jud

ul

Judu

l -

- -

- 3

- -

- -

- 5

1. Pe

neliti

an da

n Pe

ngem

bang

an

Kebij

akan

Keh

utana

n da

n Peru

baha

n Ikli

m

Iptek

dasa

r dan

terap

an ya

ng di

manfa

atkan

oleh

peng

guna

pada

bida

ng la

nsek

ap hu

tan,

perub

ahan

iklim

dan k

ebija

kan k

ehuta

nan

seba

nyak

7 jud

ul

Judu

l -

- -

- 3

- -

- -

- 5

• Ipt

ek da

sar d

an te

rapan

yang

diha

silka

n bida

ng

hutan

alam

, biod

iversi

tas da

n pen

gelol

aan D

AS

seba

nyak

7 jud

ul

Judu

l -

5 -

- 6

- -

- -

- 6

2. Pe

neliti

an da

n Pe

ngem

bang

an

Kons

ervas

i dan

Re

habil

itasi

Sumb

erda

ya A

lam

• Ipt

ek da

sar d

an te

rapan

yang

dima

nfaatk

an ol

eh

peng

guna

bida

ng hu

tan al

am, b

iodive

rsitas

dan

peng

elolaa

n DAS

seba

nyak

7 jud

ul

Judu

l -

5 -

- 6

- -

- -

- 6

• Ipt

ek da

sar d

an te

rapan

yang

diha

silka

n pad

a bid

ang p

engo

lahan

hasil

hutan

seba

nyak

5 jud

ul Ju

dul

- -

- -

1 -

- -

- -

-3.

Pene

litian

dan

Peng

emba

ngan

Has

il Hu

tan

• Ipt

ek da

sar d

an te

rapan

yang

dima

nfaatk

an ol

eh

peng

guna

bida

ng pe

ngola

han h

asil h

utan

seba

nyak

5 jud

ul

Judu

l -

- -

- 1

- -

- -

- -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 179: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 179

• Ip

tek da

sar d

an te

rapa

n bida

ng hu

tan ta

nama

n da

n has

il huta

n buk

an ka

yu (H

HBK)

seba

nyak

6 jud

ul.

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

4. Pe

neliti

an da

n Pe

ngem

bang

an

Penin

gkata

n Pr

oduk

tivita

s Huta

n

• Ip

tek da

sar d

an te

rapa

n yan

g dim

anfa

atkan

oleh

pe

nggu

na bi

dang

huta

n tan

aman

dan

HHB

K se

bany

ak 6

judul

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

• Re

ncan

a pr

ogra

m da

n ang

gara

n seb

anya

k 20

satua

n ker

ja pe

r tah

un.

Satke

r -

1 -

- 1

- -

- -

- 1

• La

pora

n da

n Ev

aluas

i seb

anya

k 20 u

nit ke

rja p

er

tahu

n.

Satke

r -

1 -

- 1

- -

- -

- 1

• Sa

rana

dan

pras

aran

a per

kant

oran

pad

a 20

unit

kerja

per t

ahun

Sa

tker

- 1

- -

1 -

- -

- -

1

• Pe

mbina

an p

egaw

ai se

bany

ak 1.

702 o

rang

per

tahu

n Or

ang

- 39

-

- 10

1 -

- -

- -

71

5. Du

kung

an

Man

agem

en da

n Pe

laksa

naan

Tug

as

Tekn

is La

innya

Bad

an

Pene

litian

dan

Peng

emba

ngan

Ke

hutan

an

Tata

laks

ana k

euan

gan,

umum

, ker

jasam

a, da

n de

simina

si pa

da 20

unit k

erja

per t

ahun

. Un

it -

1 -

- 1

- -

- -

- 1

www.djpp.depkumham.go.id

Page 180: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 180

Lampiran 3f Rencana Strategis 2010-2014

Indikator Kinerja Per Program Per Propinsi Regional - Kementerian Kehutanan

Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Kehutanan

www.djpp.depkumham.go.id

Page 181: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 181

INDI

KATO

R KI

NERJ

A RE

NCAN

A ST

RATE

GIS

KEME

NTER

IAN

KEHU

TANA

N TA

HUN

2010

-201

4 PE

R PR

OGRA

M PE

R PR

OPIN

SI R

EGIO

NAL I

SUM

ATER

A

Nasio

nal

Re

gion

al I

ESEL

ON I /

PRO

GRAM

/ KE

GIAT

AN

Indi

kato

r Kin

erja

Utam

a Sa

tuan

Re

gion

al I

NAD

Sum

ut

Su

m

bar

Riau

Ja

mbi

Su

m

sel

Beng

ku

lu

Lam

pu

ng

Babe

l Ke

pri

INSP

EKTO

RAT

JEND

ERAL

KE

MENT

ERIA

N KE

HUTA

NAN

Prog

ram

: Pe

ngaw

asan

dan

Penin

gkat

an A

kunt

abilit

as

Apar

atur K

emen

teria

n Ke

huta

nan

Kegi

atan

:

• La

pora

n ha

sil a

udit r

egule

r seb

anya

k 300

lap

oran

La

pora

n

- -

- -

- -

- -

- -

-

• La

pora

n ha

sil re

vieu l

apor

an ke

uang

an

seba

nyak

65 la

pora

n La

pora

n

- -

- -

- -

- -

- -

-

1. Pe

ngaw

asan

Ter

hada

p Ki

nerja

, Keu

anga

n dan

Ad

minis

trasi

pada

W

ilaya

h Ke

rja In

spek

torat

I •

Renja

Insp

ekto

rat I

seba

nyak

5 ju

dul,

• us

ulan P

KPT

seba

nyak

5 jud

ul,

• lap

oran

tahu

nan s

eban

yak 5

judu

l

Judu

l Ju

dul

Judu

l

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

• La

pora

n ha

sil a

udit r

egule

r seb

anya

k 300

lap

oran

La

pora

n

- -

- -

- -

- -

- -

-

• La

pora

n ha

sil re

vieu l

apor

an ke

uang

an

seba

nyak

50 la

pora

n La

pora

n

- -

- -

- -

- -

- -

-

2. Pe

ngaw

asan

Ter

hada

p Ki

nerja

, Keu

anga

n dan

Ad

minis

trasi

pada

W

ilaya

h Ke

rja In

spek

torat

II •

Renja

Insp

ekto

rat II

seba

nyak

5 jud

ul,

• us

ulan P

KPT

seba

nyak

5 jud

ul,

• lap

oran

tahu

nan s

eban

yak 5

judu

l

Judu

l Ju

dul

Judu

l

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 182: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 182

• La

pora

n ha

sil a

udit r

egule

r seb

anya

k 300

lap

oran

La

pora

n

- -

- -

- -

- -

- -

-

• La

pora

n ha

sil re

vieu l

apor

an ke

uang

an

seba

nyak

35 la

pora

n La

pora

n

- -

- -

- -

- -

- -

-

3. Pe

ngaw

asan

Ter

hada

p Ki

nerja

, Keu

anga

n dan

Ad

minis

trasi

pada

W

ilaya

h Ke

rja In

spek

torat

III

Renja

Insp

ekto

rat II

I seb

anya

k 5 ju

dul,

• us

ulan P

KPT

seba

nyak

5 jud

ul,

• lap

oran

tahu

nan s

eban

yak 5

judu

l

Judu

l Ju

dul

Judu

l

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - - •

Lapo

ran

hasil

aud

it reg

uler s

eban

yak 3

00

lapor

an

Lapo

ran

-

- -

- -

- -

- -

- -

• La

pora

n ha

sil re

vieu l

apor

an ke

uang

an

seba

nyak

45 la

pora

n La

pora

n

- -

- -

- -

- -

- -

-

4. Pe

ngaw

asan

Ter

hada

p Ki

nerja

, Keu

anga

n dan

Ad

minis

trasi

pada

W

ilaya

h Ke

rja In

spek

torat

IV

• Re

nja In

spek

torat

IV se

bany

ak 5

judul,

usula

n PKP

T se

bany

ak 5

judul,

lapor

an ta

huna

n seb

anya

k 5 ju

dul

Judu

l Ju

dul

Judu

l

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - - •

Lapo

ran

hasil

aud

it khu

sus s

eban

yak 1

25

lapor

an

Lapo

ran

- -

- -

- -

- -

- -

-

• La

pora

n ha

sil id

entifi

kasi

khus

us se

rta

peng

umpu

lan ba

han d

an ke

teran

gan (

pulba

ket)

seba

nyak

125 l

apor

an

Lapo

ran

-

- -

- -

- -

- -

- -

5. Pe

ngaw

asan

Ter

hada

p Ka

sus P

elang

gara

n yan

g Be

rindik

asi K

KN

• Re

nja In

spek

torat

khus

us se

bany

ak 5

judul,

usula

n PKP

T se

bany

ak 5

judul,

lapo

ran

tahu

nan s

eban

yak 5

judu

l

Lapo

ran

- -

- - - -

- - - -

- - - -

- - - -

- - - -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 183: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 183

• Re

nstra

Inpe

ktora

t Jen

dera

l Dep

hut 1

judu

l, •

Renja

Inpe

ktora

t Jen

dera

l Dep

hut 5

judu

l, •

Doku

men

RKA

KL/D

IPA

5 jud

ul,

• Do

kum

enj P

KPT

5 jud

ul da

n

• Da

ta in

form

asi p

enga

wasa

n 5 j

udul

Judu

l Ju

dul

Judu

l Ju

dul

Judu

l

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - - •

Lapo

ran

lingk

up Itj

en D

ephu

t 120

lapo

ran

(Lak

ip, A

PIP,

Tah

unan

, Bula

nan,

Triw

ulan,

sem

este

ran,

Kepe

gawa

ian d

an la

pora

n BM

N)

Lapo

ran

-

- -

- -

- -

- -

- -

• La

pora

n pe

ncer

mata

n ke

giata

n Dep

hut 2

00

lapor

an,

• lap

oran

pem

anta

uan t

indak

lanju

t has

il aud

it 30

0 lap

oran

dan

lapor

an p

emuta

khira

n da

ta 25

lapo

ran

Lapo

ran

Lapo

ran

La

pora

n

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

• Pe

ratu

ran

bidan

g pen

gawa

san

30 d

okum

en

• da

n bull

etin p

enga

wasa

n 20

edisi

Do

kume

n ed

isi

- - - -

- - - -

- - - -

- - - -

- - - -

- -

6. Du

kung

an M

anag

emen

da

n Pela

ksan

aan T

ugas

Te

knis

Lainn

ya

Insp

ekto

rat J

ende

ral

Kem

ente

rian K

ehuta

nan

• Pe

mbin

aan p

egaw

ai se

bany

ak 1.

300

oran

g da

n •

diklat

pen

gem

bang

an S

DM se

bany

ak 70

0 or

ang

Oran

g Or

ang

- -

- - - -

- - - -

- - - -

- - - -

- - - -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 184: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 184

INDI

KATO

R KI

NERJ

A RE

NCAN

A ST

RATE

GIS

KEME

NTER

IAN

KEHU

TANA

N TA

HUN

2010

-201

4 PE

R PR

OGRA

M PU

SAT

DAN

PER

PROP

INSI

REG

IONA

L II J

AWA-

BALI-

NTB-

NTT

Na

siona

l Pu

sat d

an R

egio

nal II

ES

ELON

I / P

ROGR

AM /

KEGI

ATAN

In

dika

tor K

iner

ja Ut

ama

Satu

an

Pu sat

Regi

onal

II DK

I Ba

n te

n Ja

bar

Ja

teng

Ja

tim

DIY

Bali

NTB

NTT

INSP

EKTO

RAT

JEND

ERAL

KE

MEN

TERI

AN

KEHU

TANA

N Pr

ogra

m :

Peng

awas

an da

n Pe

ningk

atan A

kunta

bilita

s Ap

aratu

r Kem

enter

ian

Kehu

tanan

Ke

giat

an :

• La

pora

n has

il aud

it reg

uler s

eban

yak 3

00 la

pora

n

Lapo

ran

300

- -

- -

- -

- -

- -

• La

pora

n has

il rev

ieu la

pora

n keu

anga

n seb

anya

k 65

lapo

ran

Lapo

ran

65

- -

- -

- -

- -

- -

1. Pe

ngaw

asan

Ter

hada

p Ki

nerja

, Keu

anga

n dan

Ad

minis

trasi

pada

W

ilaya

h Ker

ja Ins

pekto

rat I

• Re

nja In

spek

torat

I seb

anya

k 5 ju

dul,

• us

ulan P

KPT

seba

nyak

5 jud

ul,

• lap

oran

tahu

nan s

eban

yak 5

judu

l

Judu

l Ju

dul

Judu

l

5 5 5

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - - •

Lapo

ran h

asil a

udit r

egule

r seb

anya

k 300

lapo

ran

La

pora

n 30

0 -

- -

- -

- -

- -

- •

Lapo

ran h

asil r

evieu

lapo

ran k

euan

gan s

eban

yak

50 la

pora

n La

pora

n 50

-

- -

- -

- -

- -

- 2.

Peng

awas

an T

erha

dap

Kine

rja, K

euan

gan d

an

Admi

nistra

si pa

da

Wila

yah K

erja

Inspe

ktora

t II

• Re

nja In

spek

torat

II seb

anya

k 5 ju

dul,

• us

ulan P

KPT

seba

nyak

5 jud

ul,

• lap

oran

tahu

nan s

eban

yak 5

judu

l

Judu

l Ju

dul

Judu

l

5 5 5

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 185: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 185•

Lapo

ran

hasil

aud

it reg

uler s

eban

yak 3

00 la

pora

n

Lapo

ran

30

0 -

- -

- -

- -

- -

- •

Lapo

ran

hasil

revie

u lap

oran

keua

ngan

seba

nyak

35

lapo

ran

Lapo

ran

35

-

- -

- -

- -

- -

- 3.

Peng

awas

an T

erha

dap

Kine

rja, K

euan

gan

dan

Adm

inistr

asi p

ada

Wila

yah

Kerja

In

spek

tora

t III

• Re

nja In

spek

tora

t III s

eban

yak 5

judu

l, •

usula

n PK

PT se

bany

ak 5

judul,

lapor

an ta

huna

n seb

anya

k 5 ju

dul

Judu

l Ju

dul

Judu

l

5 5 5

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - - •

Lapo

ran

hasil

aud

it reg

uler s

eban

yak 3

00 la

pora

n

Lapo

ran

30

0 -

- -

- -

- -

- -

- •

Lapo

ran

hasil

revie

u lap

oran

keua

ngan

seba

nyak

45

lapo

ran

Lapo

ran

45

-

- -

- -

- -

- -

- 4.

Peng

awas

an T

erha

dap

Kine

rja, K

euan

gan

dan

Adm

inistr

asi p

ada

Wila

yah

Kerja

In

spek

tora

t IV

• Re

nja In

spek

tora

t IV

seba

nyak

5 jud

ul,

• us

ulan

PKPT

seba

nyak

5 jud

ul,

• lap

oran

tahu

nan s

eban

yak 5

judu

l

Judu

l Ju

dul

Judu

l

5 5 5

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - - •

Lapo

ran

hasil

aud

it khu

sus s

eban

yak 1

25

lapor

an

12

5 -

- -

- -

- -

- -

-

• La

pora

n ha

sil id

entifi

kasi

khus

us se

rta

peng

umpu

lan b

ahan

dan

kete

rang

an (p

ulbak

et)

seba

nyak

125

lapo

ran

Lapo

ran

12

5 -

- -

- -

- -

- -

-

5. Pe

ngaw

asan

Ter

hada

p Ka

sus P

elang

gara

n ya

ng B

erind

ikasi

KKN

• Re

nja In

spek

tora

t khu

sus s

eban

yak 5

judu

l, •

usula

n PK

PT se

bany

ak 5

judul,

lapo

ran t

ahun

an

seba

nyak

5 ju

dul

Lapo

ran

5 5

- - - -

- - - -

- - - -

- - - -

- - - -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 186: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 186

• Re

nstra

Inpe

ktora

t Jen

dera

l Dep

hut 1

judu

l, •

Renja

Inpe

ktora

t Jen

dera

l Dep

hut 5

judu

l, •

Doku

men

RKA

KL/D

IPA

5 jud

ul,

• Do

kum

enj P

KPT

5 jud

ul da

n

• Da

ta in

form

asi p

enga

wasa

n 5 ju

dul

Judu

l Ju

dul

Judu

l Ju

dul

Judu

l

1 5 5 5 5

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - - •

Lapo

ran

lingk

up Itj

en D

ephu

t 120

lapo

ran

(Lak

ip,

APIP

, Tah

unan

, Bula

nan,

Triw

ulan,

sem

este

ran,

Ke

pega

waian

dan

lapo

ran B

MN)

Lapo

ran

12

0 -

- -

- -

- -

- -

-

• La

pora

n pe

ncer

mat

an ke

giata

n Dep

hut 2

00

lapor

an,

• lap

oran

pem

anta

uan t

indak

lanju

t has

il aud

it 300

lap

oran

dan

lapor

an pe

muta

khira

n da

ta 2

5 lap

oran

Lapo

ran

Lapo

ran

La

pora

n

200 300 25

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - - •

Pera

tura

n bida

ng p

enga

wasa

n 30

dok

umen

dan

bulle

tin p

enga

wasa

n 20

edisi

Do

kume

n ed

isi

30

20

- - - -

- - - -

- - - -

- - - -

- - - -

6. Du

kung

an M

anag

emen

da

n Pela

ksan

aan T

ugas

Te

knis

Lainn

ya

Insp

ekto

rat J

ende

ral

Kem

ente

rian K

ehuta

nan

• Pe

mbina

an p

egaw

ai se

bany

ak 1.

300

oran

g dan

diklat

pen

gem

bang

an S

DM se

bany

ak 7

00 o

rang

Or

ang

Oran

g

1.3 00

700

- - - -

- - - -

- - - -

- - - -

- - - -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 187: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 187

INDI

KATO

R KI

NERJ

A RE

NCAN

A ST

RATE

GIS

KEME

NTER

IAN

KEHU

TANA

N TA

HUN

2010

-201

4 PE

R PR

OGRA

M P

ER P

ROPI

NSI R

EGIO

NAL I

II KAL

IMAN

TAN

Na

siona

l Re

gion

al III

ES

ELON

I / P

ROGR

AM /

KEGI

ATAN

In

dika

tor K

iner

ja Ut

ama

Satu

an

Reg

ional

III Ka

ltim

Kalse

l Ka

lteng

Ka

lbar

IN

SPEK

TORA

T JEN

DERA

L KE

MENT

ERIA

N KE

HUTA

NAN

Prog

ram

: Pe

ngaw

asan

dan P

ening

katan

Ak

untab

ilitas

Apa

ratur

Ke

ment

erian

Keh

utana

n Ke

giat

an :

• La

pora

n has

il aud

it reg

uler s

eban

yak 3

00 la

pora

n La

pora

n

- -

- -

- •

Lapo

ran h

asil r

evieu

lapo

ran

keua

ngan

seba

nyak

65 la

pora

n La

pora

n

- -

- -

- 1.

Peng

awas

an T

erha

dap

Kine

rja, K

euan

gan

dan

Adm

inistr

asi p

ada W

ilaya

h Ke

rja In

spek

tora

t I

• Re

nja In

spek

torat

I seb

anya

k 5 ju

dul,

• us

ulan

PKPT

seba

nyak

5 jud

ul,

• lap

oran

tahu

nan s

eban

yak 5

judu

l

Judu

l Ju

dul

Judu

l

- - -

- - -

- - -

- - -

- - - •

Lapo

ran h

asil a

udit r

egule

r seb

anya

k 300

lapo

ran

Lapo

ran

-

- -

- -

• La

pora

n has

il rev

ieu la

pora

n ke

uang

an se

bany

ak 50

lapo

ran

Lapo

ran

-

- -

- -

2. Pe

ngaw

asan

Ter

hada

p Ki

nerja

, Keu

anga

n dan

Ad

minis

trasi

pada

Wila

yah

Kerja

Insp

ekto

rat I

I

• Re

nja In

spek

torat

II seb

anya

k 5 ju

dul,

• us

ulan

PKPT

seba

nyak

5 jud

ul,

• lap

oran

tahu

nan s

eban

yak 5

judu

l

Judu

l Ju

dul

Judu

l

- - -

- - -

- - -

- - -

- - - •

Lapo

ran h

asil a

udit r

egule

r seb

anya

k 300

lapo

ran

Lapo

ran

-

- -

- -

• La

pora

n has

il rev

ieu la

pora

n ke

uang

an se

bany

ak 35

lapo

ran

Lapo

ran

-

- -

- -

3. Pe

ngaw

asan

Ter

hada

p Ki

nerja

, Keu

anga

n dan

Ad

minis

trasi

pada

Wila

yah

Kerja

Insp

ekto

rat I

II

• Re

nja In

spek

torat

III se

bany

ak 5

judul,

usula

n PK

PT se

bany

ak 5

judul,

lapor

an ta

huna

n seb

anya

k 5 ju

dul

Judu

l Ju

dul

Judu

l

- - -

- - -

- - -

- - -

- - - •

Lapo

ran h

asil a

udit r

egule

r seb

anya

k 300

lapo

ran

Lapo

ran

-

- -

- -

• La

pora

n has

il rev

ieu la

pora

n ke

uang

an se

bany

ak 45

lapo

ran

Lapo

ran

-

- -

- -

4. Pe

ngaw

asan

Ter

hada

p Ki

nerja

, Keu

anga

n dan

Ad

minis

trasi

pada

Wila

yah

Kerja

Insp

ekto

rat I

V

• Re

nja In

spek

torat

IV se

bany

ak 5

judul,

usula

n PK

PT se

bany

ak 5

judul,

lapor

an ta

huna

n seb

anya

k 5 ju

dul

Judu

l Ju

dul

Judu

l

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 188: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 188

• La

pora

n has

il aud

it khu

sus s

eban

yak 1

25 la

pora

n La

pora

n -

- -

- -

• La

pora

n has

il ide

ntifik

asi k

husu

s ser

ta pe

ngum

pulan

baha

n da

n ke

teran

gan (

pulba

ket)

seba

nyak

125 l

apor

an

Lapo

ran

-

- -

- -

5. Pe

ngaw

asan

Ter

hada

p Ka

sus P

elang

gara

n ya

ng

Berin

dikas

i KKN

• Re

nja In

spek

torat

khus

us se

bany

ak 5

judul,

usula

n PK

PT se

bany

ak 5

judul,

lapo

ran t

ahun

an se

bany

ak 5

judul

Lapo

ran

-

- -

- -

• Re

nstra

Inpe

ktora

t Jen

dera

l Dep

hut 1

judu

l, •

Renja

Inpe

ktora

t Jen

dera

l Dep

hut 5

judu

l, •

Doku

men R

KAKL

/DIP

A 5 j

udul,

Doku

menj

PKPT

5 jud

ul da

n •

Data

infor

mas

i pen

gawa

san 5

judu

l

Judu

l Ju

dul

Judu

l Ju

dul

Judu

l

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - - •

Lapo

ran l

ingku

p Itje

n Dep

hut 1

20 la

pora

n (L

akip,

API

P, T

ahun

an,

Bulan

an, T

riwula

n, se

mes

teran

, Kep

egaw

aian d

an la

pora

n BMN

) La

pora

n

- -

- -

-

• La

pora

n pen

cerm

atan k

egiat

an D

ephu

t 200

lapo

ran,

lapor

an p

eman

taua

n tind

ak la

njut h

asil a

udit 3

00 la

pora

n da

n

• lap

oran

pem

utakh

iran

data

25 la

pora

n

Lapo

ran

La

pora

n La

pora

n

- - -

- - -

- - -

- - -

- - - •

Pera

tura

n bida

ng pe

ngaw

asan

30 d

okum

en

• da

n bu

lletin

pen

gawa

san 2

0 ed

isi

Doku

men

ed

isi

- - - -

- - - -

- -

6. Du

kung

an M

anag

emen

dan

Pelak

sana

an T

ugas

Tek

nis

Lainn

ya In

spek

torat

Jend

eral

Keme

nter

ian K

ehuta

nan

• Pe

mbina

an pe

gawa

i seb

anya

k 1.30

0 ora

ng da

n •

diklat

peng

emba

ngan

SDM

seba

nyak

700 o

rang

Or

ang

Oran

g - -

- - - -

- - - -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 189: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 189

INDI

KATO

R KI

NERJ

A RE

NCAN

A ST

RATE

GIS

KEME

NTER

IAN

KEHU

TANA

N TA

HUN

2010

-201

4 PE

R PR

OGRA

M PE

R PR

OPIN

SI R

EGIO

NAL I

V SU

LAW

ESI-M

ALUK

U-PA

PUA

Na

siona

l Re

gion

al IV

ES

ELON

I / P

ROGR

AM /

KEGI

ATAN

In

dika

tor K

iner

ja Ut

ama

Satu

an

Regi

onal

IV

Su

lut

Sul

teng

Su

ltra

Sulse

l Su

l ba

r Go

ront

alo

Malu ku

Mlk

Utar

a Pa

pua

Papu

a ba

rat

INSP

EKTO

RAT

JEND

ERAL

KE

MEN

TERI

AN

KEHU

TANA

N Pr

ogra

m :

Peng

awas

an d

an

Penin

gkata

n Aku

ntab

ilitas

Ap

arat

ur K

emen

teria

n Ke

hutan

an

Kegi

atan

:

• La

pora

n has

il aud

it reg

uler s

eban

yak 3

00

lapor

an

Lapo

ran

- -

- -

- -

- -

- -

-

• La

pora

n has

il rev

ieu la

pora

n ke

uang

an

seba

nyak

65 la

pora

n La

pora

n -

- -

- -

- -

- -

- -

1.

Peng

awas

an

Terh

adap

Kine

rja,

Keua

ngan

dan

Ad

mini

stras

i pad

a W

ilaya

h Ke

rja

Insp

ekto

rat I

• Re

nja In

spek

tora

t I se

bany

ak 5

judu

l, •

usula

n PK

PT se

bany

ak 5

judul,

lapor

an ta

huna

n seb

anya

k 5 ju

dul

Judu

l Ju

dul

Judu

l

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - - •

Lapo

ran h

asil a

udit r

egule

r seb

anya

k 300

lap

oran

La

pora

n -

- -

- -

- -

- -

- -

• La

pora

n has

il rev

ieu la

pora

n ke

uang

an

seba

nyak

50 la

pora

n La

pora

n -

- -

- -

- -

- -

- -

2. P

enga

wasa

n Te

rhad

ap K

inerja

, Ke

uang

an d

an

Adm

inistr

asi p

ada

Wila

yah

Kerja

In

spek

tora

t II

• Re

nja In

spek

tora

t II se

bany

ak 5

judul,

usula

n PK

PT se

bany

ak 5

judul,

lapor

an ta

huna

n seb

anya

k 5 ju

dul

Judu

l Ju

dul

Judu

l

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 190: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 190

• La

pora

n has

il aud

it reg

uler s

eban

yak 3

00

lapor

an

Lapo

ran

- -

- -

- -

- -

- -

-

• La

pora

n has

il rev

ieu la

pora

n ke

uang

an

seba

nyak

35 la

pora

n La

pora

n -

- -

- -

- -

- -

- -

3. Pe

ngaw

asan

Te

rhad

ap K

inerja

, Ke

uang

an d

an

Adm

inistr

asi p

ada

Wila

yah

Kerja

In

spek

tora

t III

• Re

nja In

spek

tora

t III s

eban

yak 5

judu

l, •

usula

n PK

PT se

bany

ak 5

judul,

lapor

an ta

huna

n seb

anya

k 5 ju

dul

Judu

l Ju

dul

Judu

l

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - - •

Lapo

ran h

asil a

udit r

egule

r seb

anya

k 300

lap

oran

La

pora

n -

- -

- -

- -

- -

- -

• La

pora

n has

il rev

ieu la

pora

n ke

uang

an

seba

nyak

45 la

pora

n La

pora

n -

- -

- -

- -

- -

- -

4. Pe

ngaw

asan

Te

rhad

ap K

inerja

, Ke

uang

an d

an

Adm

inistr

asi p

ada

Wila

yah

Kerja

In

spek

tora

t IV

• Re

nja In

spek

tora

t IV

seba

nyak

5 jud

ul,

• us

ulan

PKPT

seba

nyak

5 jud

ul,

• lap

oran

tahu

nan s

eban

yak 5

judu

l

Judu

l Ju

dul

Judu

l

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - - •

Lapo

ran h

asil a

udit k

husu

s seb

anya

k 125

lap

oran

La

pora

n -

- -

- -

- -

- -

- -

• La

pora

n has

il ide

ntifik

asi k

husu

s ser

ta

peng

umpu

lan b

ahan

dan

kete

rang

an

(pulb

aket)

seba

nyak

125 l

apor

an

Lapo

ran

- -

- -

- -

- -

- -

-

5. Pe

ngaw

asan

Te

rhad

ap K

asus

Pe

langg

aran

yang

Be

rindik

asi K

KN

Renja

Insp

ekto

rat k

husu

s seb

anya

k 5 ju

dul,

• us

ulan

PKPT

seba

nyak

5 jud

ul, la

pora

n tah

unan

seba

nyak

5 jud

ul

Lapo

ran

Judu

l - -

- - - -

- - - -

- - - -

- - - -

- - - -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 191: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 191

• Re

nstra

Inpe

ktora

t Jen

dera

l Dep

hut 1

judu

l, •

Renja

Inpe

ktora

t Jen

dera

l Dep

hut 5

judu

l, •

Doku

men

RKA

KL/D

IPA

5 jud

ul,

• Do

kum

enj P

KPT

5 jud

ul da

n

• Da

ta in

form

asi p

enga

wasa

n 5 j

udul

Judu

l Ju

dul

Judu

l Ju

dul

Judu

l

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - - •

Lapo

ran l

ingku

p Itje

n Dep

hut 1

20 la

pora

n (L

akip,

API

P, T

ahun

an, B

ulana

n, Tr

iwula

n, se

mes

teran

, Kep

egaw

aian d

an la

pora

n BM

N)

Lapo

ran

- -

- -

- -

- -

- -

-

• La

pora

n pen

cerm

atan

kegia

tan D

ephu

t 200

lap

oran

, •

lapor

an p

eman

taua

n tind

ak la

njut h

asil

audit

300

lapo

ran d

an

• lap

oran

pem

utakh

iran

data

25 l

apor

an

Lapo

ran

La

pora

n

Lapo

ran

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - -

- - - •

Pera

tura

n bid

ang

peng

awas

an 3

0 dok

umen

dan

bulle

tin p

enga

wasa

n 20

edisi

Do

kum

en

edisi

- -

- - - -

- - - -

- - - -

- - - -

- - - -

6. Du

kung

an

Man

agem

en d

an

Pelak

sana

an T

ugas

Te

knis

Lainn

ya

Insp

ekto

rat J

ende

ral

Kem

ente

rian

Kehu

tana

n

• Pe

mbin

aan p

egaw

ai se

bany

ak 1.

300 o

rang

diklat

pen

gemb

anga

n SDM

seba

nyak

700

or

ang

Oran

g Or

ang

- -

- - - -

- - - -

- - - -

- - - -

- - - -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 192: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 192

Lampiran 3g Rencana Strategis 2010-2014

Indikator Kinerja Per Program Per Propinsi Regional - Kementerian Kehutanan Program Dukungan Managemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kehutanan

www.djpp.depkumham.go.id

Page 193: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 193

INDI

KATO

R KI

NERJ

A RE

NCAN

A ST

RATE

GIS

KEME

NTER

IAN

KEHU

TANA

N TA

HUN

2010

-201

4 PE

R PR

OGRA

M PE

R PR

OPIN

SI R

EGIO

NAL I

SUM

ATER

A

Nasio

nal

Re

gion

al I

ESEL

ON I /

PRO

GRAM

/ KE

GIAT

AN

Indi

kato

r Kin

erja

Utam

a Sa

tuan

Re

gion

al I

NAD

Sum

ut

Su

m

bar

Riau

Ja

mbi

Su

mse

l Be

ng

kulu

La

m

pung

Ba

bel

Kepr

i

SEKR

ETAR

IAT

JEND

ERAL

KE

MEN

TERI

AN

KEHU

TANA

N Pr

ogra

m :

Duku

ngan

Man

agem

en

dan

Pelak

sana

an T

ugas

Te

knis

Lainn

ya

Kem

ente

rian K

ehuta

nan

Kegi

atan

:

• Re

ncan

a St

rateg

is Ke

mente

rian K

ehuta

nan

dan

Sekre

tariat

Jend

eral

Kem

ente

rian K

ehuta

nan m

asing

-ma

sing

1 jud

ul, se

rta

• Re

ncan

a Ke

rja K

emen

teria

n Keh

utan

an da

n Sek

reta

riat

Jend

eral

Keme

nteria

n Keh

utana

n mas

ing-m

asing

5 jud

ul (1

judu

l per

tahu

n)

Judu

l

Judu

l

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

• Re

ncan

a Ke

rja K

egiat

an d

an A

ngga

ran

Kem

ente

rian/L

emba

ga (R

KA K

/L) da

n do

kum

en a

ngga

ran

Dafta

r Isia

n Pela

ksan

aan A

ngga

ran

seba

nyak

269 s

atuan

ke

rja p

er ta

hun

Satke

r 57

5

10

4 8

7 8

3 6

3 3

• La

pora

n Kine

rja K

emen

terian

Keh

utana

n da

n Sek

retar

iat

Jend

eral

Keme

nteria

n Keh

utana

n Lim

a Tah

un m

asing

-ma

sing

1 jud

ul, da

n

• La

pora

n Kine

rja T

ahun

an K

emen

teria

n Keh

utana

n dan

Se

kretar

iat Je

nder

al Ke

men

teria

n Keh

utana

n mas

ing-

masin

g 5 j

udul

Judu

l

Judu

l

- -

- -

-

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

1. K

oord

inasi

Pere

ncan

aan d

an

Evalu

asi K

emen

terian

Ke

huta

nan

• Da

ta da

n info

rmas

i per

enca

naan

Kem

ente

rian K

ehut

anan

se

bany

ak 1

pake

t per

tahu

n. Pa

ket

- -

- -

- -

- -

- -

-

www.djpp.depkumham.go.id

Page 194: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 194

Lapo

ran K

inerja

Kem

enter

ian K

ehuta

nan

dan S

ekre

tariat

Jend

eral

Keme

nteria

n Ke

hutan

an Li

ma T

ahun

mas

ing-m

asing

1 jud

ul, da

n •

Lapo

ran K

inerja

Tah

unan

Kem

enter

ian

Kehu

tanan

dan S

ekre

tariat

Jend

eral

Keme

nteria

n Keh

utana

n mas

ing-m

asing

5 j

udul

Judu

l

Judu

l

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

Data

dan i

nform

asi p

eren

cana

an

Keme

nteria

n Keh

utana

n seb

anya

k 1

pake

t per

tahu

n.

Pake

t -

- -

- -

- -

- -

- -

2. Pe

nyele

ngga

raan

Ad

minis

trasi

dan

Pena

taan K

epeg

awaia

n

• Pe

layan

an ad

minis

trasi

kepe

gawa

ian

seca

ra ak

urat

dan t

epat

waktu

seba

nyak

50

.000 d

okum

en

Doku

men

11.40

5 1.1

97

2.135

74

3 1.4

95

1.451

1.7

64

545

1.887

80

10

8

Peng

emba

ngan

kapa

sitas

SDM

/pega

wai

seba

nyak

17.69

7 ora

ng

Oran

g 3.9

06

405

712

261

551

507

609

190

593

35

44

Peng

emba

gan i

nstru

men p

enge

lolaa

n ke

pega

waian

seba

nyak

10 je

nis

Jenis

-

- -

- -

- -

- -

- -

Peng

uatan

Sist

em In

forma

si Ma

najem

en

Kepe

gawa

ian (S

IMPE

G) be

rbas

is int

erne

t, 1 pa

ket p

er ta

hun

Pake

t -

- -

- -

- -

- -

- -

3. Pe

nyele

ngga

raan

dan

Pemb

inaan

Tata

Huk

um

dan O

rgan

isasi

Keme

nteria

n Keh

utana

n

• Ra

ncan

gan U

ndan

g-Un

dang

dan

Ranc

anga

n Per

atura

n Pem

erint

ah

bidan

g keh

utana

n seb

anya

k 22

doku

mens

.

Doku

men

- -

- -

- -

- -

- -

-

Lapo

ran e

valua

si da

n pen

elaah

an

huku

m bid

ang p

eman

faatan

hutan

, pe

nggu

naan

kawa

san h

utan,

kons

erva

si su

mber

daya

alam

, pen

ggun

aan k

awas

an

hutan

, seb

anya

k 4 pa

ket p

er ta

hun

Pake

t -

- -

- -

- -

- -

- -

Bantu

an hu

kum

bidan

g per

data,

tata

usah

a neg

ara d

an pi

dana

seba

nyak

3 pa

ket p

er ta

hun

Pake

t -

- -

- -

- -

- -

- -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 195: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 195

Peng

emba

ngan

kelem

baga

an da

n ke

tatala

ksan

aan o

rgan

isasi

pusa

t, unit

pe

laksa

na te

knis,

dan p

embin

aan

dese

ntrali

sasi,

perb

aikan

pelay

anan

pu

blik d

an ke

bijak

an pu

blik s

erta

peng

awas

an m

eleka

t, seb

anya

k 6 pa

ket

per t

ahun

Pake

t -

- -

- -

- -

- -

- -

4. Pe

nyele

ngga

raan

Ad

minis

trasi

Keua

ngan

Ke

mente

rian K

ehuta

nan

• Pe

ngem

balia

n pinj

aman

/piuta

ng

seba

nyak

71 un

it per

usah

aan

terse

lesaik

an se

besa

r 80%

%

- -

- -

- -

- -

- -

-

Lapo

ran k

euan

gan K

emen

terian

Ke

hutan

an, d

enga

n opin

i waja

r tan

pa

peng

ecua

lian m

ulai la

pora

n tah

un 20

11,

seba

nyak

5 jud

ul (1

judu

l seti

ap ta

hun)

Judu

l / tah

un

- -

- -

- -

- -

- -

-

Lapo

ran k

euan

gan d

an pe

rben

daha

raan

se

bany

ak 33

prop

insi

Prop

insi

10

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

5. Pe

nyele

ngga

raan

Ke

tatau

saha

an,

Keru

mahta

ngga

an da

n Pe

ngelo

laan

Perle

ngka

pan

Keme

nteria

n Ke

hutan

an.

• La

pora

n SIM

AK B

MN K

emen

terian

Ke

hutan

an se

cara

akun

tabel

dan t

epat

waktu

seba

nyak

221 s

atuan

kerja

per

tahun

Satke

r 47

4

9 3

7 6

7 2

5 1

3

Serifi

kasi

ahli p

enga

daan

bara

ng da

n jas

a bag

i peja

bat p

embu

at ko

mitm

en

(PPK

) dan

panit

ia/pe

jabat

peng

adaa

n di

Keme

nteria

n Keh

utana

n seb

anya

k 1.00

0 or

ang

Oran

g 20

0 16

38

12

28

24

28

8

20

4 12

Sertif

ikasi

tanah

milik

Kem

enter

ian

Kehu

tanan

di 5

lokas

i (Man

ggala

W

anab

akti,

Kanc

i, Cim

angg

is,

Kram

atjati

, dan

Rum

pin)

Loka

si

- -

- -

- -

- -

- -

-

www.djpp.depkumham.go.id

Page 196: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 196

Statu

s pen

catan

an B

MN ek

s Kan

tor

Wila

yah K

emen

terian

Keh

utana

n di 1

5 pr

ovins

i terse

lesaik

an.

Prop

insi

5 -

- -

- 1

1 1

1 -

-

Admi

nistra

si pe

rsura

tan K

emen

terian

Ke

hutan

an 2

kegia

tan, y

aitu S

istem

Inf

orma

si Ke

arsip

an (S

IK),

dan P

edom

an

Tata

Nask

ah D

inas.

Pake

t -

- -

- -

- -

- -

- -

6. Pe

nyele

ngga

raan

Pe

ndidi

kan d

an

Pelat

ihan A

para

tur

Keme

nteria

n Keh

utana

n da

n SDM

Keh

utana

n La

innya

• Pe

nyele

ngga

raan

SMK

Keh

utana

n 1.44

0 or

ang s

iswa

Oran

g 30

0 -

- -

300

- -

- -

- -

• Di

klat te

knis

dan a

dmini

stras

i, 15.0

00

oran

g pes

erta

Oran

g 3.3

90

- -

1.620

1.7

70

- -

- -

- -

• Ka

rya si

swa l

ulus s

tudi S

2/S3 s

eban

yak

325 o

rang

sisw

a Or

ang

- -

- -

- -

- -

- -

-

• Se

rtifika

t ISO

9001

:2007

, 5 un

it SMK

Ke

hutan

an

Unit

1 -

- -

1 -

- -

- -

-

7. Pe

nyulu

han K

ehuta

nan

• Pe

mben

tukan

500 k

elomp

ok M

asya

raka

t Pr

oduk

tif Ma

ndiri

Ke

lompo

k 13

0 10

20

10

15

15

15

20

15

5

5

• Pe

ningk

atan k

apas

itas 4

.500 o

rang

pe

nyulu

h Keh

utana

n Or

ang

1.200

75

20

0 15

0 20

0 10

0 20

0 10

0 10

0 50

25

• Ka

mpan

ye In

done

sia M

enan

am (

KIM)

di

33 pr

ovins

i tiap

tahu

n Pr

opins

i 10

1

1 1

1 1

1 1

1 1

1

• Ke

mitra

an/je

jaring

kerja

peny

uluha

n ke

hutan

an se

bany

ak 5

pake

t Pa

ket

- -

- -

- -

- -

- -

-

8. Pe

mbina

an

Stan

dard

isasi

dan

Evalu

asi P

enge

lolaa

n Lin

gkun

gan K

ehuta

nan

• Ra

ncan

gan S

tanda

rd N

asion

al Ind

ones

ia (S

NI) b

idang

kehu

tanan

seba

nyak

30

prod

uk

Prod

uk

- -

- -

- -

- -

- -

-

• SN

I yan

g siap

dise

laras

kan d

enga

n sta

ndar

inter

nasio

nal s

eban

yak 2

0 jud

ul Ju

dul

- -

- -

- -

- -

- -

-

• Sa

tuan p

enge

lola h

utan m

ilik sw

asta

dan

milik

raky

at ter

damp

ingi u

ntuk

melak

sana

kan p

enge

lolaa

n huta

n les

tari

dan m

enda

patka

n ser

tifika

t nas

ional

maup

un in

terna

siona

l seb

anya

k 40 u

nit

Unit

- -

- -

- -

- -

- -

-

www.djpp.depkumham.go.id

Page 197: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 197

Satua

n ker

ja lin

gkup

Kem

enter

ian

kehu

tanan

terd

ampin

gi un

tuk

mene

rapk

an si

stem

mana

jemen

mutu

se

suai

stand

ard i

ntern

asion

al sa

bany

ak

20 un

it

Unit

- -

- -

- -

- -

- -

-

Reko

mend

asi k

ebija

kan p

enge

lolaa

n lin

gkun

gan k

ehut

anan

seba

nyak

15

pake

t

Pake

t -

- -

- -

- -

- -

- -

9. Pe

mbina

an da

n Ko

ordin

asi K

erjas

ama

Luar

Neg

eri

• Pa

rtisipa

si Ind

ones

ia da

lam fo

rum

kerja

sama

inter

nasio

nal (b

ilater

al,

multil

atera

l dan

regio

nal) d

i bida

ng

kehu

tanan

seba

nyak

3 pa

ket p

er ta

hun

Pake

t -

- -

- -

- -

- -

- -

Komi

tmen

kerja

sama

inter

nasio

nal d

i bid

ang k

ehuta

nan (

bilate

ral, m

ultila

tarea

l, re

giona

l, dan

mult

ipiha

k) se

bany

ak 5

pake

t

Pake

t -

- -

- -

- -

- -

- -

Kerja

sama

baru

bilat

eral

seba

nyak

5 ne

gara

dan m

ultipi

hak s

eban

yak 3

lem

baga

Lemb

aga

- -

- -

- -

- -

- -

-

Lapo

ran m

onito

ring d

an ev

aluas

i ke

rjasa

ma in

terna

siona

l (bila

teral,

mu

ltilate

ral d

an re

giona

l) seb

anya

k 3

pake

t per

tahu

n

Pake

t -

- -

- -

- -

- -

- -

10.

Peny

iaran

dan

Peny

ebar

luasa

n Inf

orma

si Pe

mban

guna

n Ke

hutan

an

• Lip

utan k

egiat

an M

enter

i Keh

utana

n dan

Pe

jabat

Deph

ut, pe

mber

itaan

issu

e-iss

ue

strate

gis da

n jum

pa pe

rs Me

nteri

kehu

tanan

dan P

ejaba

t Dep

hut d

enga

n me

dia m

asa s

ejuml

ah 10

0 kali

Kali

24

2 3

2 3

3 2

2 2

2 3

Pame

ran p

emba

ngun

an ke

hutan

an

sejum

lah 65

kali

Kali

11

1 2

1 1

1 1

1 1

1 1

Perte

muan

dan s

osial

isasi

kebij

akan

pe

mban

guna

n keh

utana

n seju

mlah

75

kali

Kali

15

1 2

2 2

2 2

2 0

0 2

www.djpp.depkumham.go.id

Page 198: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 198

Meny

iapka

n bah

an ra

pat M

enter

i Ke

hutan

an pa

da ac

ara r

apat

kerja

de

ngan

DPR

RI d

an D

PD R

I seju

mlah

50

kali

Kali

- -

- -

- -

- -

- -

-

Pelay

anan

data

dan i

nform

asi

pemb

angu

nan k

ehuta

nan,

1 pak

et/tah

un

Pake

t -

- -

- -

- -

- -

- -

11.

Peng

elolaa

n Keu

anga

n, Pe

nyalu

ran d

an

Peng

emba

lian D

ana

Berg

ulir P

embia

yaan

Pe

mban

guna

n Ke

hutan

an

• Pe

nyalu

ran k

redit

pemb

angu

nan h

utan

tanam

an (h

utan t

anam

an in

dustr

i dan

hu

tan ta

nama

n rak

yat)

selua

s 324

.625

ha

Ha

117.0

23

2.766

18

.494

3.064

17

.840

29.98

4 26

.855

11.26

9 6.7

51

- -

Renc

ana B

isnis

dan a

ngga

ran (

RBA)

Ba

dan L

ayan

an U

mum

(BLU

) seb

anya

k 5 j

udul

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

Penil

aian k

elaya

kan p

ermo

hona

n pin

jaman

seba

nyak

570 p

ropo

sal

Prop

osal

- -

- -

- -

- -

- -

-

12.

Peng

enda

lian

Pemb

angu

nan

Kehu

tanan

Reg

ional

I

• Re

ncan

a stra

tegis

(Ren

stra)

Pe

mban

guna

n Keh

utana

n Reg

ional

I se

bany

ak 1

judul

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

Renc

ana K

erja

(Ren

ja) P

emba

ngun

an

Kehu

tanan

Reg

ional

I seb

anya

k 5 ju

dul

Judu

l

- -

- -

- -

- -

- -

-

Lapo

ran m

onito

ring d

an ev

aluas

i Ren

stra

Pemb

angu

nan K

ehuta

nan R

egion

al I

seba

nyak

1 jud

ul

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

Lapo

ran m

onito

ring d

an ev

aluas

i Ren

ja Pe

mban

guna

n Keh

utana

n Reg

ioanl

I se

bany

ak 5

judul.

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

13.

Peng

enda

lian

Pemb

angu

nan

Kehu

tanan

Reg

ional

II

• Re

ncan

a stra

tegis

(Ren

stra)

Pe

mban

guna

n Keh

utana

n Reg

ional

II se

bany

ak 1

judul

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

Renc

ana K

erja

(Ren

ja) P

emba

ngun

an

Kehu

tanan

Reg

ional

II seb

anya

k 5 ju

dul

Judu

dl -

- -

- -

- -

- -

- -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 199: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 199

Lapo

ran m

onito

ring d

an ev

aluas

i Ren

stra

Pemb

angu

nan K

ehuta

nan R

egion

al II

seba

nyak

1 jud

ul

Judu

l

- -

- -

- -

- -

- -

-

Lapo

ran m

onito

ring d

an ev

aluas

i Ren

ja Pe

mban

guna

n Keh

utana

n Reg

ioanl

II se

bany

ak 5

judul.

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

14.

Peng

enda

lian

Pemb

angu

nan

Kehu

tanan

Reg

ional

III

• Re

ncan

a stra

tegis

(Ren

stra)

Pe

mban

guna

n Keh

utana

n Reg

ional

III se

bany

ak 1

judul

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

Renc

ana K

erja

(Ren

ja) P

emba

ngun

an

Kehu

tanan

Reg

ional

III se

bany

ak 5

judul

Judu

l

- -

- -

- -

- -

- -

-

Lapo

ran m

onito

ring d

an ev

aluas

i Ren

stra

Pemb

angu

nan K

ehuta

nan R

egion

al III

seba

nyak

1 jud

ul

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

Lapo

ran m

onito

ring d

an ev

aluas

i Ren

ja Pe

mban

guna

n Keh

utana

n Reg

ioanl

III se

bany

ak 5

judul.

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

15.

Peng

enda

lian

Pemb

angu

nan

Kehu

tanan

Reg

ional

IV

• Re

ncan

a stra

tegis

(Ren

stra)

Pe

mban

guna

n Keh

utana

n Reg

ional

IV

seba

nyak

1 jud

ul

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

Renc

ana K

erja

(Ren

ja) P

emba

ngun

an

Kehu

tanan

Reg

ional

IV se

bany

ak 5

judul

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

Lapo

ran m

onito

ring d

an ev

aluas

i Ren

stra

Pemb

angu

nan K

ehuta

nan R

egion

al IV

se

bany

ak 1

judul

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

Lapo

ran m

onito

ring d

an ev

aluas

i Ren

ja Pe

mban

guna

n Keh

utana

n Reg

ioanl

IV

seba

nyak

5 jud

ul.

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 200: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 200

INDI

KATO

R KI

NERJ

A RE

NCAN

A ST

RATE

GIS

KEME

NTER

IAN

KEHU

TANA

N TA

HUN

2010

-201

4 PE

R PR

OGRA

M PU

SAT

DAN

PER

PROP

INSI

REG

IONA

L II J

AWA-

BALI-

NTB-

NTT

ESEL

ON I /

PRO

GRAM

/ KE

GIAT

AN

Nasio

nal

Satu

an

Pusa

t dan

Reg

iona

l II

Indi

kato

r Kin

erja

Utam

a Pu

sat

Regi

onal

II DK

I Ba

n te

n Ja

bar

Ja

teng

Ja

tim

DIY

Bali

NTB

NTT

SEKR

ETAR

IAT

JEND

ERAL

KE

MENT

ERIA

N KE

HUTA

NAN

Prog

ram

: Du

kung

an M

anag

emen

da

n Pela

ksan

aan T

ugas

Te

knis

Lainn

ya

Keme

nteria

n Keh

utana

n Ke

giat

an :

1. Koo

rdina

si Pe

renc

anaa

n da

n Eva

luasi

Keme

nteria

n Keh

utana

n

• Re

ncan

a Stra

tegis

Keme

nteria

n Keh

utana

n da

n Sek

retar

iat Je

nder

al Ke

mente

rian

Kehu

tanan

mas

ing-m

asing

1 jud

ul, se

rta

• Re

ncan

a Ker

ja Ke

mente

rian K

ehuta

nan d

an

Sekre

tariat

Jend

eral

Keme

nteria

n Keh

utana

n ma

sing-

masin

g 5 ju

dul (1

judu

l per

tahu

n)

Judu

l

Judu

l

1 5

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

• Re

ncan

a Ker

ja Ke

giatan

dan A

ngga

ran

Keme

nteria

n/Lem

baga

(RKA

K/L)

dan

doku

men a

ngga

ran D

aftar

Isian

Pela

ksan

aan

Angg

aran

seba

nyak

269 s

atuan

kerja

per

tahun

Satke

r 49

63

4

2 12

7

9 6

8 5

10

• La

pora

n Kine

rja K

emen

terian

Keh

utana

n dan

Se

kretar

iat Je

nder

al Ke

mente

rian K

ehuta

nan

Lima T

ahun

mas

ing-m

asing

1 jud

ul, da

n •

Lapo

ran K

inerja

Tah

unan

Kem

enter

ian

Kehu

tanan

dan S

ekre

tariat

Jend

eral

Keme

nteria

n Keh

utana

n mas

ing-m

asing

5 jud

ul

Judu

l

Judu

l

1 5

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 201: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 201

Data

dan i

nform

asi p

eren

cana

an

Keme

nteria

n Keh

utana

n seb

anya

k 1 pa

ket

per t

ahun

.

Pake

t 1

- -

- -

- -

- -

- -

2. Pe

nyele

ngga

raan

Ad

minis

trasi

dan

Pena

taan

Kepe

gawa

ian

• Pe

layan

an ad

minis

trasi

kepe

gawa

ian se

cara

ak

urat

dan t

epat

waktu

seba

nyak

50.00

0 do

kume

n

Doku

men

8.088

14

.781

8.088

38

4 5.1

02

1.460

98

4 2.6

77

1.213

96

2 1.9

99

Peng

emba

ngan

kapa

sitas

SDM

/pega

wai

seba

nyak

17.69

7 ora

ng

Oran

g 4.0

81

8.565

4.0

81

137

1.208

50

5 39

9 82

7 45

2 32

3 63

2

• Pe

ngem

baga

n ins

trume

n pen

gelol

aan

kepe

gawa

ian se

bany

ak 10

jenis

Je

nis

10

- -

- -

- -

- -

- -

• Pe

ngua

tan S

istem

Infor

masi

Mana

jemen

Ke

pega

waian

(SIM

PEG)

berb

asis

inter

net, 1

pa

ket p

er ta

hun

Pake

t 1

- -

- -

- -

- -

- -

3. Pe

nyele

ngga

raan

dan

Pemb

inaan

Tata

Hu

kum

dan O

rgan

isasi

Keme

nteria

n Ke

hutan

an

• Ra

ncan

gan U

ndan

g-Un

dang

dan R

anca

ngan

Pe

ratur

an P

emer

intah

bida

ng ke

hutan

an

seba

nyak

22 do

kume

ns.

Doku

men

22

- -

- -

- -

- -

- -

Lapo

ran e

valua

si da

n pen

elaah

an hu

kum

bidan

g pem

anfaa

tan hu

tan, p

engg

unaa

n ka

wasa

n huta

n, ko

nser

vasi

sumb

erda

ya

alam,

peng

guna

an ka

wasa

n huta

n, se

bany

ak

4 pak

et pe

r tah

un

Pake

t 4

- -

- -

- -

- -

- -

• Ba

ntuan

huku

m bid

ang p

erda

ta, ta

ta us

aha

nega

ra da

n pida

na se

bany

ak 3

pake

t per

tah

un

Pake

t 3

- -

- -

- -

- -

- -

• Pe

ngem

bang

an ke

lemba

gaan

dan

ketat

alaks

anaa

n org

anisa

si pu

sat, u

nit

pelak

sana

tekn

is, da

n pem

binaa

n de

sentr

alisa

si, pe

rbaik

an pe

layan

an pu

blik

dan k

ebija

kan p

ublik

serta

peng

awas

an

melek

at, se

bany

ak 6

pake

t per

tahu

n

Pake

t 6

- -

- -

- -

- -

- -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 202: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 202

4. Pe

nyele

ngga

raan

Ad

minis

trasi

Keua

ngan

Ke

mente

rian

Kehu

tanan

• Pe

ngem

balia

n pinj

aman

/piuta

ng se

bany

ak

71 un

it per

usah

aan t

erse

lesaik

an se

besa

r 80

%

%

80

- -

- -

- -

- -

- -

Lapo

ran k

euan

gan K

emen

terian

Keh

utana

n, de

ngan

opini

waja

r tan

pa pe

ngec

ualia

n mula

i lap

oran

tahu

n 201

1, se

bany

ak 5

judul

(1

judul

setia

p tah

un)

Judu

l / tah

un

1 -

- -

- -

- -

- -

-

• La

pora

n keu

anga

n dan

perb

enda

hara

an

seba

nyak

33 pr

opins

i

Prop

insi

- 9

1 1

1 1

1 1

1 1

1

5. Pe

nyele

ngga

raan

Ke

tatau

saha

an,

Keru

mahta

ngga

an da

n Pe

ngelo

laan

Perle

ngka

pan

Keme

nteria

n Ke

hutan

an.

• La

pora

n SIM

AK B

MN K

emen

terian

Ke

hutan

an se

cara

akun

tabel

dan t

epat

waktu

se

bany

ak 22

1 satu

an ke

rja pe

r tah

un

Satke

r 42

54

3

1 11

6

8 5

7 4

9

• Se

rifika

si ah

li pen

gada

an ba

rang

dan j

asa

bagi

pejab

at pe

mbua

t kom

itmen

(PPK

) dan

pa

nitia/

pejab

at pe

ngad

aan d

i Kem

enter

ian

Kehu

tanan

seba

nyak

1.00

0 ora

ng

Oran

g 20

0 25

0 17

11

45

30

35

25

30

20

37

• Se

rtifika

si tan

ah m

ilik K

emen

terian

Ke

hutan

an di

5 lok

asi (M

angg

ala W

anab

akti,

Kanc

i, Cim

angg

is, K

rama

tjati,

dan R

umpin

)

Loka

si

5 -

- -

- -

- -

- -

-

• St

atus p

enca

tanan

BMN

eks K

antor

Wila

yah

Keme

nteria

n Keh

utana

n di 1

5 pro

vinsi

terse

lesaik

an.

Prop

insi

- 3

- -

- -

- -

1 1

1

• Ad

minis

trasi

persu

ratan

Kem

enter

ian

Kehu

tanan

2 ke

giatan

, yait

u Sist

em In

forma

si Ke

arsip

an (S

IK),

dan P

edom

an T

ata N

aska

h Di

nas.

Pake

t 2

- -

- -

- -

- -

- -

6. Pe

nyele

ngga

raan

Pe

ndidi

kan d

an

Pelat

ihan A

para

tur

Keme

nteria

n Keh

utana

n da

n SDM

Keh

utana

n La

innya

• Pe

nyele

ngga

raan

SMK

Keh

utana

n 1.44

0 or

ang s

iswa

Oran

g -

320

- -

320

- -

- -

- -

• Dikl

at tek

nis da

n ad

minis

trasi,

15.00

0 ora

ng

pese

rta

Oran

g 1.5

00

4.650

-

- 3.3

50

- -

- -

- 1.3

00

• Ka

rya si

swa l

ulus s

tudi S

2/S3 s

eban

yak

325

oran

g sisw

a Or

ang

325

- -

- -

- -

- -

- -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 203: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 203

Sertif

ikat IS

O 90

01:20

07, 5

unit S

MK

Kehu

tanan

Un

it -

1 -

- 1

- -

- -

- -

7. Pe

nyulu

han

Kehu

tanan

• Pe

mben

tukan

500 k

elomp

ok M

asya

raka

t Pr

oduk

tif Ma

ndiri

Ke

lompo

k -

150

20

10

15

15

15

20

15

5 5

Penin

gkata

n kap

asita

s 4.50

0 ora

ng

peny

uluh K

ehuta

nan

Oran

g -

1.000

-

150

400

100

200

100

100

50

25

• Ka

mpan

ye In

done

sia M

enan

am (

KIM)

di 33

pr

ovins

i tiap

tahu

n Pr

opins

i -

9 1

1 1

1 1

1 1

1 1

• Ke

mitra

an/je

jaring

kerja

peny

uluha

n ke

hutan

an se

bany

ak 5

pake

t Pa

ket

5 -

- -

- -

- -

- -

-

8. Pe

mbina

an

Stan

dard

isasi

dan

Evalu

asi P

enge

lolaa

n Lin

gkun

gan K

ehuta

nan

• Ra

ncan

gan S

tanda

rd N

asion

al Ind

ones

ia (S

NI) b

idang

kehu

tanan

seba

nyak

30 pr

oduk

Pr

oduk

30

-

- -

- -

- -

- -

-

SNI y

ang s

iap di

selar

aska

n den

gan s

tanda

r int

erna

siona

l seb

anya

k 20 j

udul

Judu

l 20

-

- -

- -

- -

- -

-

• Sa

tuan p

enge

lola h

utan m

ilik sw

asta

dan

milik

raky

at ter

damp

ingi u

ntuk m

elaks

anak

an

peng

elolaa

n huta

n les

tari d

an m

enda

patka

n se

rtifika

t nas

ional

maup

un in

terna

siona

l se

bany

ak 40

unit

Unit

40

- -

- -

- -

- -

- -

• Sa

tuan k

erja

lingk

up K

emen

terian

kehu

tanan

ter

damp

ingi u

ntuk m

ener

apka

n sist

em

mana

jemen

mutu

sesu

ai sta

ndar

d int

erna

siona

l sab

anya

k 20 u

nit

Unit

20

- -

- -

- -

- -

- -

• Re

kome

ndas

i keb

ijaka

n pen

gelol

aan

lingk

unga

n keh

utana

n seb

anya

k 15 p

aket

Pake

t 15

-

- -

- -

- -

- -

-

9. Pe

mbina

an da

n Ko

ordin

asi K

erjas

ama

Luar

Neg

eri

• Pa

rtisipa

si Ind

ones

ia da

lam fo

rum

kerja

sama

int

erna

siona

l (bila

teral,

mult

ilater

al da

n re

giona

l) di b

idang

kehu

tanan

seba

nyak

3 pa

ket p

er ta

hun

Pake

t 3

- -

- -

- -

- -

- -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 204: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 204

Komi

tmen

kerja

sama

inter

nasio

nal d

i bida

ng

kehu

tanan

(bila

teral,

mult

ilatar

eal, r

egion

al,

dan m

ultipi

hak)

seba

nyak

5 pa

ket

Pake

t 5

- -

- -

- -

- -

- -

• Ke

rjasa

ma ba

ru bi

later

al se

bany

ak 5

nega

ra

dan m

ultipi

hak s

eban

yak 3

lemb

aga

Lemb

aga

3 -

- -

- -

- -

- -

-

• La

pora

n mon

itorin

g dan

evalu

asi k

erjas

ama

inter

nasio

nal (b

ilater

al, m

ultila

teral

dan

regio

nal) s

eban

yak 3

pake

t per

tahu

n

Pake

t 3

- -

- -

- -

- -

- -

10. P

enyia

ran d

an

Peny

ebar

luasa

n Inf

orma

si Pe

mban

guna

n Ke

hutan

an

• Lip

utan k

egiat

an M

enter

i Keh

utana

n dan

Pe

jabat

Deph

ut, pe

mber

itaan

issu

e-iss

ue

strate

gis da

n jum

pa pe

rs Me

nteri k

ehuta

nan

dan P

ejaba

t Dep

hut d

enga

n med

ia ma

sa

sejum

lah 10

0 kali

Kali

25

12

- 2

2 2

2 2

2 2

2

• Pa

mera

n pem

bang

unan

kehu

tanan

sejum

lah

65 ka

li Ka

li 5

21

- 2

2 3

3 4

4 2

1

• Pe

rtemu

an da

n sos

ialisa

si ke

bijak

an

pemb

angu

nan k

ehuta

nan s

ejuml

ah 75

kali

Kali

10

19

- 1

2 3

3 2

3 3

2

• Me

nyiap

kan b

ahan

rapa

t Men

teri K

ehuta

nan

pada

acar

a rap

at ke

rja de

ngan

DPR

RI d

an

DPD

RI se

jumlah

50 ka

li

Kali

50

- -

- -

- -

- -

- -

• Pe

layan

an da

ta da

n info

rmas

i pem

bang

unan

ke

hutan

an, 1

pake

t/tahu

n Pa

ket

1 -

- -

- -

- -

- -

-

11. P

enge

lolaa

n Ke

uang

an, P

enya

luran

da

n Pen

gemb

alian

Da

na B

ergu

lir Pe

mbiay

aan

Pemb

angu

nan

Kehu

tanan

• Pe

nyalu

ran k

redit

pemb

angu

nan h

utan

tanam

an (h

utan t

anam

an in

dustr

i dan

hutan

tan

aman

raky

at) se

luas 3

24.62

5 ha

Ha

- 11

.483

- -

- -

- 18

7 21

5 4.7

80

6.301

• Re

ncan

a Bisn

is da

n ang

gara

n (RB

A) B

adan

La

yana

n Umu

m (B

LU) s

eban

yak 5

judu

l Ju

dul

5 -

- -

- -

- -

- -

-

• Pe

nilaia

n kela

yaka

n per

moho

nan p

injam

an

seba

nyak

570 p

ropo

sal

Prop

osal

570

- -

- -

- -

- -

- -

12. P

enge

ndali

an

Pemb

angu

nan

Kehu

tanan

Reg

ional

I

• Re

ncan

a stra

tegis

(Ren

stra)

Pem

bang

unan

Ke

hutan

an R

egion

al I s

eban

yak 1

judu

l Ju

dul

1 -

- -

- -

- -

- -

-

• Re

ncan

a Ker

ja (R

enja)

Pem

bang

unan

Ke

hutan

an R

egion

al I s

eban

yak 5

judu

l Ju

dul

5

- -

- -

- -

- -

- -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 205: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 205

• Re

ncan

a stra

tegis

(Ren

stra)

Pem

bang

unan

Ke

hutan

an R

egion

al II s

eban

yak 1

judu

l Ju

dul

1 -

- -

- -

- -

- -

-

• Re

ncan

a Ker

ja (R

enja)

Pem

bang

unan

Ke

hutan

an R

egion

al II s

eban

yak 5

judu

l Ju

dudl

5 -

- -

- -

- -

- -

-

• La

pora

n mon

itorin

g dan

evalu

asi R

enstr

a Pe

mban

guna

n Keh

utana

n Reg

ional

II se

bany

ak 1

judul

Judu

l

1 -

- -

- -

- -

- -

-

13.

Peng

enda

lian

Pemb

angu

nan

Kehu

tanan

Reg

ional

II

• La

pora

n mon

itorin

g dan

evalu

asi R

enja

Pemb

angu

nan K

ehuta

nan R

egioa

nl II

seba

nyak

5 jud

ul.

Judu

l 5

- -

- -

- -

- -

- -

• Re

ncan

a stra

tegis

(Ren

stra)

Pem

bang

unan

Ke

hutan

an R

egion

al III

seba

nyak

1 jud

ul Ju

dul

1 -

- -

- -

- -

- -

-

• Re

ncan

a Ker

ja (R

enja)

Pem

bang

unan

Ke

hutan

an R

egion

al III

seba

nyak

5 jud

ul Ju

dul

5

- -

- -

- -

- -

- -

• La

pora

n mon

itorin

g dan

evalu

asi R

enstr

a Pe

mban

guna

n Keh

utana

n Reg

ional

III se

bany

ak 1

judul

Judu

l 1

- -

- -

- -

- -

- -

14.

Peng

enda

lian

Pemb

angu

nan

Kehu

tanan

Reg

ional

III

• La

pora

n mon

itorin

g dan

evalu

asi R

enja

Pemb

angu

nan K

ehuta

nan R

egioa

nl III

seba

nyak

5 jud

ul.

Judu

l 5

- -

- -

- -

- -

- -

• Re

ncan

a stra

tegis

(Ren

stra)

Pem

bang

unan

Ke

hutan

an R

egion

al IV

seba

nyak

1 jud

ul Ju

dul

1 -

- -

- -

- -

- -

-

• Re

ncan

a Ker

ja (R

enja)

Pem

bang

unan

Ke

hutan

an R

egion

al IV

seba

nyak

5 jud

ul Ju

dul

5 -

- -

- -

- -

- -

-

• La

pora

n mon

itorin

g dan

evalu

asi R

enstr

a Pe

mban

guna

n Keh

utana

n Reg

ional

IV

seba

nyak

1 jud

ul

Judu

l 1

- -

- -

- -

- -

- -

15.

Peng

enda

lian

Pemb

angu

nan

Kehu

tanan

Reg

ional

IV

• La

pora

n mon

itorin

g dan

evalu

asi R

enja

Pemb

angu

nan K

ehuta

nan R

egioa

nl IV

se

bany

ak 5

judul.

Judu

l 5

- -

- -

- -

- -

- -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 206: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 206

INDI

KATO

R KI

NERJ

A RE

NCAN

A ST

RATE

GIS

KEM

ENTE

RIAN

KEH

UTAN

AN T

AHUN

201

0-20

14

PER

PROG

RAM

PER

PROP

INSI

REG

IONA

L III

KALI

MAN

TAN

Na

siona

l Re

gion

al III

ES

ELON

I / P

ROGR

AM /

KEGI

ATAN

In

dika

tor K

iner

ja Ut

ama

Satu

an

Reg

iona

l III

Kalti

m

Kalse

l Ka

lteng

Ka

lbar

SE

KRET

ARIA

T JE

NDER

AL

KEME

NTER

IAN

KEHU

TANA

N Pr

ogra

m :

Duku

ngan

Man

agem

en da

n Pe

laksa

naan

Tug

as T

eknis

La

innya

Kem

enter

ian

Kehu

tanan

Ke

giat

an :

• Re

ncan

a Stra

tegis

Keme

nteria

n Keh

utana

n dan

Sek

retar

iat Je

nder

al Ke

mente

rian K

ehuta

nan m

asing

-mas

ing 1

judul,

serta

Renc

ana K

erja

Keme

nteria

n Keh

utana

n dan

Sek

retar

iat Je

nder

al Ke

mente

rian K

ehuta

nan m

asing

-mas

ing 5

judul

(1 ju

dul p

er ta

hun)

Judu

l

Judu

l

- -

- -

- -

- -

- -

• Re

ncan

a Ker

ja Ke

giatan

dan A

ngga

ran K

emen

terian

/Lemb

aga (

RKA

K/L)

dan d

okum

en an

ggar

an D

aftar

Isian

Pela

ksan

aan A

ngga

ran

seba

nyak

269 s

atuan

kerja

per t

ahun

Satke

r 32

10

7

6 9

• La

pora

n Kine

rja K

emen

terian

Keh

utana

n dan

Sek

retar

iat Je

nder

al Ke

mente

rian K

ehuta

nan L

ima T

ahun

mas

ing-m

asing

1 jud

ul, da

n •

Lapo

ran K

inerja

Tah

unan

Kem

enter

ian K

ehuta

nan d

an S

ekre

tariat

Je

nder

al Ke

mente

rian K

ehuta

nan m

asing

-mas

ing 5

judul

Judu

l

Judu

l

- -

- -

- -

- -

- -

1. Ko

ordin

asi P

eren

cana

an

dan E

valua

si Ke

mente

rian

Kehu

tanan

• Da

ta da

n info

rmas

i per

enca

naan

Kem

enter

ian K

ehuta

nan s

eban

yak 1

pa

ket p

er ta

hun.

Pake

t -

- -

- -

• Pe

layan

an ad

minis

trasi

kepe

gawa

ian se

cara

akur

at da

n tep

at wa

ktu

seba

nyak

50.00

0 dok

umen

Do

kume

n 5.6

07

1.841

1.3

09

919

1.538

• Pe

ngem

bang

an ka

pasit

as S

DM/pe

gawa

i seb

anya

k 17.6

97 or

ang

Oran

g 1.9

70

676

435

313

546

• Pe

ngem

baga

n ins

trume

n pen

gelol

aan k

epeg

awaia

n seb

anya

k 10 j

enis

Jenis

-

- -

- -

2. Pe

nyele

ngga

raan

Ad

minis

trasi

dan P

enata

an

Kepe

gawa

ian

• Pe

ngua

tan S

istem

Infor

masi

Mana

jemen

Kep

egaw

aian (

SIMP

EG)

berb

asis

inter

net, 1

pake

t per

tahu

n

Pake

t -

- -

- -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 207: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 207

• Ra

ncan

gan U

ndan

g-Un

dang

dan R

anca

ngan

Per

atura

n Pem

erint

ah

bidan

g keh

utana

n seb

anya

k 22 d

okum

ens.

Doku

men

- -

- -

-

• La

pora

n eva

luasi

dan p

enela

ahan

huku

m bid

ang p

eman

faatan

hutan

, pe

nggu

naan

kawa

san h

utan,

kons

erva

si su

mber

daya

alam

, pen

ggun

aan

kawa

san h

utan,

seba

nyak

4 pa

ket p

er ta

hun

Pake

t -

- -

- -

• Ba

ntuan

huku

m bid

ang p

erda

ta, ta

ta us

aha n

egar

a dan

pida

na se

bany

ak

3 pak

et pe

r tah

un

Pake

t -

- -

- -

3. Pe

nyele

ngga

raan

dan

Pemb

inaan

Tata

Huk

um

dan O

rgan

isasi

Keme

nteria

n Ke

hutan

an

• Pe

ngem

bang

an ke

lemba

gaan

dan k

etatal

aksa

naan

orga

nisas

i pus

at,

unit p

elaks

ana t

eknis

, dan

pemb

inaan

dese

ntrali

sasi,

perb

aikan

pe

layan

an pu

blik d

an ke

bijak

an pu

blik s

erta

peng

awas

an m

eleka

t, se

bany

ak 6

pake

t per

tahu

n

Pake

t -

- -

- -

• Pe

ngem

balia

n pinj

aman

/piuta

ng se

bany

ak 71

unit p

erus

ahaa

n ter

seles

aikan

sebe

sar 8

0%

%

- -

- -

-

• La

pora

n keu

anga

n Kem

enter

ian K

ehuta

nan,

deng

an op

ini w

ajar t

anpa

pe

ngec

ualia

n mula

i lapo

ran t

ahun

2011

, seb

anya

k 5 ju

dul (1

judu

l seti

ap

tahun

)

Judu

l / tah

un

- -

- -

-

4. Pe

nyele

ngga

raan

Ad

minis

trasi

Keua

ngan

Ke

mente

rian K

ehuta

nan

• La

pora

n keu

anga

n dan

perb

enda

hara

an se

bany

ak 33

prop

insi

Prop

insi

4 1

1 1

1 •

Lapo

ran S

IMAK

BMN

Kem

enter

ian K

ehuta

nan s

ecar

a aku

ntabe

l dan

tep

at wa

ktu se

bany

ak 22

1 satu

an ke

rja pe

r tah

un

Satke

r 26

8

6 6

8

• Se

rifika

si ah

li pen

gada

an ba

rang

dan j

asa b

agi p

ejaba

t pem

buat

komi

tmen

(PPK

) dan

panit

ia/pe

jabat

peng

adaa

n di K

emen

terian

Ke

hutan

an se

bany

ak 1.

000 o

rang

Oran

g 10

0 30

-

20

30

• Se

rtifika

si tan

ah m

ilik K

emen

terian

Keh

utana

n di 5

loka

si (M

angg

ala

Wan

abak

ti, Ka

nci, C

iman

ggis,

Kra

matja

ti, da

n Rum

pin)

Loka

si

- -

- -

-

• St

atus p

enca

tanan

BMN

eks K

antor

Wila

yah K

emen

terian

Keh

utana

n di

15 pr

ovins

i terse

lesaik

an.

Prop

insi

3 1

- 1

1

5. Pe

nyele

ngga

raan

Ke

tatau

saha

an,

Keru

mahta

ngga

an da

n Pe

ngelo

laan P

erlen

gkap

an

Keme

nteria

n Keh

utana

n.

• Ad

minis

trasi

persu

ratan

Kem

enter

ian K

ehuta

nan 2

kegia

tan, y

aitu

Siste

m Inf

orma

si Ke

arsip

an (S

IK),

dan P

edom

an T

ata N

aska

h Dina

s. Pa

ket

- -

- -

-

• Pe

nyele

ngga

raan

SMK

Keh

utana

n 1.44

0 ora

ng si

swa

Oran

g 30

0 30

0 -

- -

• Di

klat te

knis

dan a

dmini

stras

i, 15.0

00 or

ang p

eser

ta Or

ang

1.800

1.8

00

- -

- •

Karya

sisw

a lulu

s stud

i S2/S

3 seb

anya

k 32

5 ora

ng si

swa

Oran

g -

- -

- -

6. Pe

nyele

ngga

raan

Pe

ndidi

kan d

an P

elatih

an

Apar

atur K

emen

terian

Ke

hutan

an da

n SDM

Ke

hutan

an La

innya

Sertif

ikat IS

O 90

01:20

07, 5

unit S

MK K

ehuta

nan

Unit

1 1

- -

-

www.djpp.depkumham.go.id

Page 208: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 208

• Pe

mben

tukan

500 k

elomp

ok M

asya

raka

t Pro

dukti

f Man

diri

Kelom

pok

100

25

25

25

25

• Pe

ningk

atan k

apas

itas 4

.500 o

rang

pen

yuluh

Keh

utana

n Or

ang

1.300

30

0 40

0 30

0 30

0 •

Kamp

anye

Indo

nesia

Men

anam

(KI

M) di

33 pr

ovins

i tiap

tahu

n Pr

opins

i 4

1 1

1 1

7. Pe

nyulu

han K

ehuta

nan

• Ke

mitra

an/je

jaring

kerja

peny

uluha

n keh

utana

n seb

anya

k 5 pa

ket

Pake

t -

- -

- -

• Ra

ncan

gan S

tanda

rd N

asion

al Ind

ones

ia (S

NI) b

idang

kehu

tanan

se

bany

ak 30

prod

uk

Prod

uk

- -

- -

-

• SN

I yan

g siap

dise

laras

kan d

enga

n stan

dar in

terna

siona

l seb

anya

k 20

judul

Judu

l -

- -

- -

• Sa

tuan p

enge

lola h

utan m

ilik sw

asta

dan m

ilik ra

kyat

terda

mping

i untu

k me

laksa

naka

n pen

gelol

aan h

utan l

estar

i dan

men

dapa

tkan s

ertifi

kat

nasio

nal m

aupu

n inte

rnas

ional

seba

nyak

40 un

it

Unit

- -

- -

-

• Sa

tuan k

erja

lingk

up K

emen

terian

kehu

tanan

terd

ampin

gi un

tuk

mene

rapk

an si

stem

mana

jemen

mutu

sesu

ai sta

ndar

d inte

rnas

ional

saba

nyak

20 un

it

Unit

- -

- -

-

8. Pe

mbina

an S

tanda

rdisa

si da

n Eva

luasi

Peng

elolaa

n Lin

gkun

gan K

ehuta

nan

• Re

kome

ndas

i keb

ijaka

n pen

gelol

aan l

ingku

ngan

kehu

tanan

seba

nyak

15

pake

t Pa

ket

- -

- -

-

• Pa

rtisipa

si Ind

ones

ia da

lam fo

rum

kerja

sama

inter

nasio

nal (b

ilater

al,

multil

atera

l dan

regio

nal) d

i bida

ng ke

hutan

an se

bany

ak 3

pake

t per

tah

un

Pake

t -

- -

- -

• Ko

mitm

en ke

rjasa

ma in

terna

siona

l di b

idang

kehu

tanan

(bila

teral,

mu

ltilata

real,

regio

nal, d

an m

ultipi

hak)

seba

nyak

5 pa

ket

Pake

t -

- -

- -

• Ke

rjasa

ma ba

ru bi

later

al se

bany

ak 5

nega

ra da

n mult

ipiha

k seb

anya

k 3

lemba

ga

Lemb

aga

- -

- -

-

9. Pe

mbina

an da

n Koo

rdina

si Ke

rjasa

ma Lu

ar N

eger

i

• La

pora

n mon

itorin

g dan

evalu

asi k

erjas

ama i

ntern

asion

al (b

ilater

al,

multil

atera

l dan

regio

nal) s

eban

yak 3

pake

t per

tahu

n Pa

ket

- -

- -

-

• Lip

utan k

egiat

an M

enter

i Keh

utana

n dan

Peja

bat D

ephu

t, pem

berita

an

issue

-issu

e stra

tegis

dan j

umpa

pers

Mente

ri keh

utana

n dan

Peja

bat

Deph

ut de

ngan

med

ia ma

sa se

jumlah

100 k

ali

Kali

11

3 3

3 2

• Pa

mera

n pem

bang

unan

kehu

tanan

sejum

lah 65

kali

Kali

8 2

2 2

2 •

Perte

muan

dan s

osial

isasi

kebij

akan

pemb

angu

nan k

ehuta

nan s

ejuml

ah

75 ka

li Ka

li 11

3

3 3

2

• Me

nyiap

kan b

ahan

rapa

t Men

teri K

ehuta

nan p

ada a

cara

rapa

t ker

ja de

ngan

DPR

RI d

an D

PD R

I seju

mlah

50 ka

li Ka

li -

- -

- -

10.

Peny

iaran

dan

Peny

ebar

luasa

n Info

rmas

i Pe

mban

guna

n Keh

utana

n

• Pe

layan

an da

ta da

n info

rmas

i pem

bang

unan

kehu

tanan

, 1 pa

ket/ta

hun

Pake

t -

- -

- -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 209: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 209

• Pe

nyalu

ran k

redit

pemb

angu

nan h

utan t

anam

an (h

utan t

anam

an in

dustr

i da

n huta

n tan

aman

raky

at) se

luas 3

24.62

5 ha

Ha

57.58

7 10

.801

16.61

8 6.8

45

23.32

3

• Re

ncan

a Bisn

is da

n ang

gara

n (RB

A) B

adan

Laya

nan U

mum

(BLU

) se

bany

ak 5

judul

Judu

l -

- -

- -

11.

Peng

elolaa

n Keu

anga

n, Pe

nyalu

ran d

an

Peng

emba

lian D

ana

Berg

ulir P

embia

yaan

Pe

mban

guna

n Keh

utana

n •

Penil

aian k

elaya

kan p

ermo

hona

n pinj

aman

seba

nyak

570 p

ropo

sal

Prop

osal

- -

- -

- •

Renc

ana s

trateg

is (R

enstr

a) P

emba

ngun

an K

ehuta

nan R

egion

al I

seba

nyak

1 jud

ul Ju

dul

- -

- -

-

• Re

ncan

a Ker

ja (R

enja)

Pem

bang

unan

Keh

utana

n Reg

ional

I seb

anya

k 5

judul

Judu

l

- -

- -

-

• La

pora

n mon

itorin

g dan

evalu

asi R

enstr

a Pem

bang

unan

Keh

utana

n Re

giona

l I se

bany

ak 1

judul

Judu

l -

- -

- -

12.

Peng

enda

lian

Pemb

angu

nan K

ehuta

nan

Regio

nal I

• La

pora

n mon

itorin

g dan

evalu

asi R

enja

Pemb

angu

nan K

ehuta

nan

Regio

anl I

seba

nyak

5 jud

ul.

Judu

l -

- -

- -

• Re

ncan

a stra

tegis

(Ren

stra)

Pem

bang

unan

Keh

utana

n Reg

ional

II se

bany

ak 1

judul

Judu

l -

- -

- -

• Re

ncan

a Ker

ja (R

enja)

Pem

bang

unan

Keh

utana

n Reg

ional

II seb

anya

k 5 j

udul

Judu

dl -

- -

- -

• La

pora

n mon

itorin

g dan

evalu

asi R

enstr

a Pem

bang

unan

Keh

utana

n Re

giona

l II se

bany

ak 1

judul

Ju

dul

-

- -

- -

13.

Peng

enda

lian

Pemb

angu

nan K

ehuta

nan

Regio

nal II

• La

pora

n mon

itorin

g dan

evalu

asi R

enja

Pemb

angu

nan K

ehuta

nan

Regio

anl II

seba

nyak

5 jud

ul.

Judu

l -

- -

- -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 210: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 210

• Re

ncan

a stra

tegis

(Ren

stra)

Pem

bang

unan

Keh

utana

n Reg

ional

III se

bany

ak 1

judul

Judu

l -

- -

- -

• Re

ncan

a Ker

ja (R

enja)

Pem

bang

unan

Keh

utana

n Reg

ional

III se

bany

ak

5 jud

ul Ju

dul

-

- -

- -

• La

pora

n mon

itorin

g dan

evalu

asi R

enstr

a Pem

bang

unan

Keh

utana

n Re

giona

l III s

eban

yak 1

judu

l Ju

dul

- -

- -

-

14.

Peng

enda

lian

Pemb

angu

nan K

ehuta

nan

Regio

nal II

I

• La

pora

n mon

itorin

g dan

evalu

asi R

enja

Pemb

angu

nan K

ehuta

nan

Regio

anl II

I seb

anya

k 5 ju

dul.

Judu

l -

- -

- -

• Re

ncan

a stra

tegis

(Ren

stra)

Pem

bang

unan

Keh

utana

n Reg

ional

IV

seba

nyak

1 jud

ul Ju

dul

- -

- -

-

• Re

ncan

a Ker

ja (R

enja)

Pem

bang

unan

Keh

utana

n Reg

ional

IV se

bany

ak

5 jud

ul Ju

dul

- -

- -

-

• La

pora

n mon

itorin

g dan

evalu

asi R

enstr

a Pem

bang

unan

Keh

utana

n Re

giona

l IV se

bany

ak 1

judul

Judu

l -

- -

- -

15.

Peng

enda

lian

Pemb

angu

nan K

ehuta

nan

Regio

nal IV

• La

pora

n mon

itorin

g dan

evalu

asi R

enja

Pemb

angu

nan K

ehuta

nan

Regio

anl IV

seba

nyak

5 jud

ul.

Judu

l -

- -

- -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 211: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 211

INDI

KATO

R KI

NERJ

A RE

NCAN

A ST

RATE

GIS

KEME

NTER

IAN

KEHU

TANA

N TA

HUN

2010

-201

4 PE

R PR

OGRA

M PE

R PR

OPIN

SI R

EGIO

NAL I

V SU

LAW

ESI-M

ALUK

U-PA

PUA

Na

siona

l Re

gion

al IV

ES

ELON

I / P

ROGR

AM /

KEGI

ATAN

In

dika

tor K

iner

ja Ut

ama

Satu

an

Regi

onal

IV

Sulu

t Su

l ten

g Su

ltra

Sulse

l Su

l bar

Go

ront

alo

Malu

ku

Mlk

Utar

a Pa

pua

Papu

a ba

rat

SEKR

ETAR

IAT

JEND

ERAL

KE

MENT

ERIA

N KE

HUTA

NAN

Prog

ram

: Du

kung

an M

anag

emen

dan

Pelak

sana

an T

ugas

Tek

nis

Lainn

ya K

emen

terian

Ke

hutan

an

Kegi

atan

:

• Re

ncan

a Stra

tegis

Keme

nteria

n Keh

utana

n dan

Se

kretar

iat Je

nder

al Ke

mente

rian K

ehuta

nan m

asing

-ma

sing 1

judu

l, ser

ta

• Re

ncan

a Ker

ja Ke

mente

rian K

ehuta

nan d

an

Sekre

tariat

Jend

eral

Keme

nteria

n Keh

utana

n mas

ing-

masin

g 5 ju

dul (1

judu

l per

tahu

n)

Judu

l

Judu

l

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

• Re

ncan

a Ker

ja Ke

giatan

dan A

ngga

ran

Keme

nteria

n/Lem

baga

(RKA

K/L)

dan d

okum

en

angg

aran

Daft

ar Is

ian P

elaks

anaa

n Ang

gara

n se

bany

ak 26

9 satu

an ke

rja pe

r tah

un

Satke

r 62

7

7 5

12

2 3

7 3

7 9

• La

pora

n Kine

rja K

emen

terian

Keh

utana

n dan

Se

kretar

iat Je

nder

al Ke

mente

rian K

ehuta

nan L

ima

Tahu

n mas

ing-m

asing

1 jud

ul, da

n •

Lapo

ran K

inerja

Tah

unan

Kem

enter

ian K

ehuta

nan d

an

Sekre

tariat

Jend

eral

Keme

nteria

n Keh

utana

n mas

ing-

masin

g 5 ju

dul

Judu

l

Judu

l

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

1. Ko

ordin

asi P

eren

cana

an

dan E

valua

si Ke

mente

rian

Kehu

tanan

• Da

ta da

n info

rmas

i per

enca

naan

Kem

enter

ian

Kehu

tanan

seba

nyak

1 pa

ket p

er ta

hun.

Pake

t -

- -

- -

- -

- -

- -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 212: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 212

• Pe

layan

an ad

minis

trasi

kepe

gawa

ian se

cara

akur

at da

n tep

at wa

ktu se

bany

ak 50

.000 d

okum

en

Doku

men

10.11

8 1.3

65

1.006

96

5 2.7

85

77

220

1.151

14

5 1.4

60

944

• Pe

ngem

bang

an ka

pasit

as S

DM/pe

gawa

i seb

anya

k 17

.697 o

rang

Or

ang

3.525

45

1 35

4 32

6 99

9 27

68

38

6 53

50

2 35

8

• Pe

ngem

baga

n ins

trume

n pen

gelol

aan k

epeg

awaia

n se

bany

ak 10

jenis

Je

nis

- -

- -

- -

- -

- -

-

2. Pe

nyele

ngga

raan

Ad

minis

trasi

dan P

enata

an

Kepe

gawa

ian

• Pe

ngua

tan S

istem

Infor

masi

Mana

jemen

Kep

egaw

aian

(SIM

PEG)

berb

asis

inter

net, 1

pake

t per

tahu

n Pa

ket

- -

- -

- -

- -

- -

-

• Ra

ncan

gan U

ndan

g-Un

dang

dan R

anca

ngan

Pe

ratur

an P

emer

intah

bida

ng ke

hutan

an se

bany

ak 22

do

kume

ns.

Doku

men

- -

- -

- -

- -

- -

-

• La

pora

n eva

luasi

dan p

enela

ahan

huku

m bid

ang

pema

nfaata

n huta

n, pe

nggu

naan

kawa

san h

utan,

kons

erva

si su

mber

daya

alam

, pen

ggun

aan k

awas

an

hutan

, seb

anya

k 4 pa

ket p

er ta

hun

Pake

t -

- -

- -

- -

- -

- -

• Ba

ntuan

huku

m bid

ang p

erda

ta, ta

ta us

aha n

egar

a da

n pida

na se

bany

ak 3

pake

t per

tahu

n Pa

ket

- -

- -

- -

- -

- -

-

3. Pe

nyele

ngga

raan

dan

Pemb

inaan

Tata

Huk

um

dan O

rgan

isasi

Keme

nteria

n Keh

utana

n

• Pe

ngem

bang

an ke

lemba

gaan

dan k

etatal

aksa

naan

or

ganis

asi p

usat,

unit p

elaks

ana t

eknis

, dan

pe

mbina

an de

sentr

alisa

si, pe

rbaik

an pe

layan

an pu

blik

dan k

ebija

kan p

ublik

serta

peng

awas

an m

eleka

t, se

bany

ak 6

pake

t per

tahu

n

Pake

t -

- -

- -

- -

- -

- -

• Pe

ngem

balia

n pinj

aman

/piuta

ng se

bany

ak 71

unit

peru

saha

an te

rseles

aikan

sebe

sar 8

0%

%

- -

- -

- -

- -

- -

-

• La

pora

n keu

anga

n Kem

enter

ian K

ehuta

nan,

deng

an

opini

waja

r tan

pa pe

ngec

ualia

n mula

i lapo

ran t

ahun

20

11, s

eban

yak 5

judu

l (1 ju

dul s

etiap

tahu

n)

Judu

l / tah

un

- -

- -

- -

- -

- -

-

4. Pe

nyele

ngga

raan

Ad

minis

trasi

Keua

ngan

Ke

mente

rian K

ehuta

nan

• La

pora

n keu

anga

n dan

perb

enda

hara

an se

bany

ak 33

pr

opins

i

Prop

insi

10

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

www.djpp.depkumham.go.id

Page 213: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 213

• La

pora

n SIM

AK B

MN K

emen

terian

Keh

utana

n sec

ara

akun

tabel

dan t

epat

waktu

seba

nyak

221 s

atuan

kerja

pe

r tah

un

Satke

r 49

6

6 4

11

1 2

5 2

6 8

• Se

rifika

si ah

li pen

gada

an ba

rang

dan j

asa b

agi p

ejaba

t pe

mbua

t kom

itmen

(PPK

) dan

panit

ia/pe

jabat

peng

adaa

n di K

emen

terian

Keh

utana

n seb

anya

k 1.0

00 or

ang

Oran

g 25

0 26

26

22

56

5

10

25

10

30

40

• Se

rtifika

si tan

ah m

ilik K

emen

terian

Keh

utana

n di 5

lok

asi (M

angg

ala W

anab

akti,

Kanc

i, Cim

angg

is,

Kram

atjati

, dan

Rum

pin)

Loka

si

- -

- -

- -

- -

- -

-

• St

atus p

enca

tanan

BMN

eks K

antor

Wila

yah

Keme

nteria

n Keh

utana

n di 1

5 pro

vinsi

terse

lesaik

an.

Prop

insi

4 1

1 1

1 -

- -

- -

-

5. Pe

nyele

ngga

raan

Ke

tatau

saha

an,

Keru

mahta

ngga

an da

n Pe

ngelo

laan P

erlen

gkap

an

Keme

nteria

n Keh

utana

n.

• Ad

minis

trasi

persu

ratan

Kem

enter

ian K

ehuta

nan 2

ke

giatan

, yait

u Sist

em In

forma

si Ke

arsip

an (S

IK),

dan

Pedo

man T

ata N

aska

h Dina

s.

Pake

t -

- -

- -

- -

- -

- -

• Pe

nyele

ngga

raan

SMK

Keh

utana

n 1.44

0 ora

ng si

swa

Oran

g 52

0 -

- -

320

- -

- -

- 20

0 a.

Dikla

t tekn

is da

n adm

inistr

asi, 1

5.000

oran

g pes

erta

Oran

g 3.6

60

- -

- 1.8

90

- -

- -

- 1.7

70

• Ka

rya si

swa l

ulus s

tudi S

2/S3 s

eban

yak

325 o

rang

sis

wa

Oran

g -

- -

- -

- -

- -

- -

6. Pe

nyele

ngga

raan

Pe

ndidi

kan d

an P

elatih

an

Apar

atur K

emen

terian

Ke

hutan

an da

n SDM

Ke

hutan

an La

innya

Sertif

ikat IS

O 90

01:20

07, 5

unit S

MK K

ehuta

nan

Unit

2 -

- -

1 -

- -

- -

1 •

Pemb

entuk

an 50

0 kelo

mpok

Mas

yara

kat P

rodu

ktif

Mand

iri

Kelom

pok

120

10

10

10

30

10

10

10

10

10

10

• Pe

ningk

atan k

apas

itas 4

.500 o

rang

pen

yuluh

Ke

hutan

an

Oran

g 1.0

00

75

100

100

150

100

75

100

100

100

100

• Ka

mpan

ye In

done

sia M

enan

am (

KIM)

di 33

prov

insi

tiap t

ahun

Pr

opins

i 10

1

1 1

1 1

1 1

1 1

1

7. Pe

nyulu

han K

ehuta

nan

• Ke

mitra

an/je

jaring

kerja

peny

uluha

n keh

utana

n se

bany

ak 5

pake

t Pa

ket

- -

- -

- -

- -

- -

-

• Ra

ncan

gan S

tanda

rd N

asion

al Ind

ones

ia (S

NI) b

idang

ke

hutan

an se

bany

ak 30

prod

uk

Prod

uk

- -

- -

- -

- -

- -

- 8.

Pemb

inaan

Stan

dard

isasi

dan E

valua

si Pe

ngelo

laan

Lingk

unga

n Keh

utana

n •

SNI y

ang s

iap di

selar

aska

n den

gan s

tanda

r int

erna

siona

l seb

anya

k 20 j

udul

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 214: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 214

• Sa

tuan p

enge

lola h

utan m

ilik sw

asta

dan

milik

raky

at ter

damp

ingi u

ntuk m

elaks

anak

an pe

ngelo

laan h

utan

lestar

i dan

men

dapa

tkan s

ertifi

kat n

asion

al ma

upun

int

erna

siona

l seb

anya

k 40 u

nit

Unit

- -

- -

- -

- -

- -

-

• Sa

tuan k

erja

lingk

up K

emen

terian

kehu

tanan

ter

damp

ingi u

ntuk m

ener

apka

n sist

em m

anaje

men

mutu

sesu

ai sta

ndar

d inte

rnas

ional

saba

nyak

20 un

it

Unit

- -

- -

- -

- -

- -

-

• Re

kome

ndas

i keb

ijaka

n pen

gelol

aan l

ingku

ngan

ke

hutan

an se

bany

ak 15

pake

t Pa

ket

- -

- -

- -

- -

- -

-

9. Pe

mbina

an da

n Koo

rdina

si Ke

rjasa

ma Lu

ar N

eger

i •

Partis

ipasi

Indon

esia

dalam

foru

m ke

rjasa

ma

inter

nasio

nal (b

ilate

ral, m

ultila

teral

dan r

egion

al) di

bid

ang k

ehuta

nan s

eban

yak 3

pake

t per

tahu

n

Pake

t -

- -

- -

- -

- -

- -

• Ko

mitm

en ke

rjasa

ma in

terna

siona

l di b

idang

ke

hutan

an (b

ilater

al, m

ultila

tarea

l, reg

ional,

dan

multip

ihak)

seba

nyak

5 pa

ket

Pake

t -

- -

- -

- -

- -

- -

• Ke

rjasa

ma ba

ru bi

later

al se

bany

ak 5

nega

ra da

n mu

ltipiha

k seb

anya

k 3 le

mbag

a Le

mbag

a -

- -

- -

- -

- -

- -

• La

pora

n mon

itorin

g dan

evalu

asi k

erjas

ama

inter

nasio

nal (b

ilate

ral, m

ultila

teral

dan r

egion

al)

seba

nyak

3 pa

ket p

er ta

hun

Pake

t -

- -

- -

- -

- -

- -

10.

Peny

iaran

dan

Peny

ebar

luasa

n Info

rmas

i Pe

mban

guna

n Keh

utana

n

• Lip

utan k

egiat

an M

enter

i Keh

utana

n dan

Peja

bat

Deph

ut, pe

mber

itaan

issu

e-iss

ue st

rateg

is da

n jum

pa

pers

Mente

ri keh

utana

n dan

Peja

bat D

ephu

t den

gan

media

mas

a seju

mlah

100 k

ali

Kali

24

3 2

2 4

2 2

2 2

3 2

• Pa

mera

n pem

bang

unan

kehu

tanan

sejum

lah 65

kali

Kali

21

4 3

4 5

- 2

2 -

1 -

• Pe

rtemu

an da

n sos

ialisa

si ke

bijak

an pe

mban

guna

n ke

hutan

an se

jumlah

75 ka

li Ka

li 20

3

2 3

4 -

2 2

1 2

1

• Me

nyiap

kan b

ahan

rapa

t Men

teri K

ehuta

nan p

ada

acar

a rap

at ke

rja de

ngan

DPR

RI d

an D

PD R

I se

jumlah

50 ka

li

Kali

- -

- -

- -

- -

- -

-

• Pe

layan

an da

ta da

n info

rmas

i pem

bang

unan

ke

hutan

an, 1

pake

t/tahu

n

Pake

t -

- -

- -

- -

- -

- -

www.djpp.depkumham.go.id

Page 215: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn64-2010.pdfIPPA : Ijin Pemanfaatan Pariwisata Alam IPHHK : Industri Primer Hasil Hutan Kayu ITTC : International

2010, No.64 215

• Re

ncan

a stra

tegis

(Ren

stra)

Pem

bang

unan

Keh

utana

n Re

giona

l IV se

bany

ak 1

judul

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

• Re

ncan

a Ker

ja (R

enja)

Pem

bang

unan

Keh

utana

n Re

giona

l IV se

bany

ak 5

judul

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

• La

pora

n mon

itorin

g dan

evalu

asi R

enstr

a Pe

mban

guna

n Keh

utana

n Reg

ional

IV se

bany

ak 1

judul

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

15.

Peng

enda

lian

Pemb

angu

nan K

ehuta

nan

Regio

nal IV

• La

pora

n mon

itorin

g dan

evalu

asi R

enja

Pemb

angu

nan

Kehu

tanan

Reg

ioanl

IV se

bany

ak 5

judul.

Ju

dul

- -

- -

- -

- -

- -

-

• Pe

nyalu

ran k

redit

pemb

angu

nan h

utan t

anam

an

(huta

n tan

aman

indu

stri d

an hu

tan ta

nama

n rak

yat)

selua

s 324

.625 h

a

Ha

138.5

31

26.57

6 9.1

88

29.58

2 19

.795

13.23

5 -

2.925

9.1

56

28.07

4 0

• Re

ncan

a Bisn

is da

n ang

gara

n (RB

A) B

adan

Laya

nan

Umum

(BLU

) seb

anya

k 5 ju

dul

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

11.

Peng

elolaa

n Keu

anga

n, Pe

nyalu

ran d

an

Peng

emba

lian D

ana

Berg

ulir P

embia

yaan

Pe

mban

guna

n Keh

utana

n •

Penil

aian k

elaya

kan p

ermo

hona

n pinj

aman

seba

nyak

57

0 pro

posa

l Pr

opos

al -

- -

- -

- -

- -

- -

• Re

ncan

a stra

tegis

(Ren

stra)

Pem

bang

unan

Keh

utana

n Re

giona

l I se

bany

ak 1

judul

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

• Re

ncan

a Ker

ja (R

enja)

Pem

bang

unan

Keh

utana

n Re

giona

l I se

bany

ak 5

judul

Judu

l

- -

- -

- -

- -

- -

-

• La

pora

n mon

itorin

g dan

evalu

asi R

enstr

a Pe

mban

guna

n Keh

utana

n Reg

ional

I seb

anya

k 1 ju

dul

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

12.

Peng

enda

lian

Pemb

angu

nan K

ehuta

nan

Regio

nal I

• La

pora

n mon

itorin

g dan

evalu

asi R

enja

Pemb

angu

nan

Kehu

tanan

Reg

ioanl

I seb

anya

k 5 ju

dul.

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

• Re

ncan

a stra

tegis

(Ren

stra)

Pem

bang

unan

Keh

utana

n Re

giona

l II se

bany

ak 1

judul

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

• Re

ncan

a Ker

ja (R

enja)

Pem

bang

unan

Keh

utana

n Re

giona

l II se

bany

ak 5

judul

Judu

dl -

- -

- -

- -

- -

- -

• La

pora

n mon

itorin

g dan

evalu

asi R

enstr

a Pe

mban

guna

n Keh

utana

n Reg

ional

II seb

anya

k 1

judul

Judu

l

- -

- -

- -

- -

- -

-

13.

Peng

enda

lian

Pemb

angu

nan K

ehuta

nan

Regio

nal II

• La

pora

n mon

itorin

g dan

evalu

asi R

enja

Pemb

angu

nan

Kehu

tanan

Reg

ioanl

II seb

anya

k 5 ju

dul.

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

• Re

ncan

a stra

tegis

(Ren

stra)

Pem

bang

unan

Keh

utana

n Re

giona

l III s

eban

yak 1

judu

l Ju

dul

- -

- -

- -

- -

- -

-

• Re

ncan

a Ker

ja (R

enja)

Pem

bang

unan

Keh

utana

n Re

giona

l III s

eban

yak 5

judu

l Ju

dul

-

- -

- -

- -

- -

- -

• La

pora

n mon

itorin

g dan

evalu

asi R

enstr

a Pe

mban

guna

n Keh

utana

n Reg

ional

III se

bany

ak 1

judul

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

14.

Peng

enda

lian

Pemb

angu

nan K

ehuta

nan

Regio

nal II

I

• La

pora

n mon

itorin

g dan

evalu

asi R

enja

Pemb

angu

nan

Kehu

tanan

Reg

ioanl

III se

bany

ak 5

judul.

Judu

l -

- -

- -

- -

- -

- -

www.djpp.depkumham.go.id