berikut adalah 4 cara memilih kambing perah yang baik.docx

8/17/2019 Berikut adalah 4 cara memilih kambing perah yang baik.docx

1/45

Berikut adalah 4 cara memilih kambing perah yang baik , bagi rekan-rekan lain yang

mempunyai pengalaman lebih, silahkan di share di mari pengalaman nya supaya bermanfaat bagi

yang lain.

1. Perhatikan ukuran tubuh kambing tersebut, kambing yang besar akan memiliki

kemungkinan yang lebih besar dalam menghasilkan susu yang lebih banyak

dibandingkan kambing yang berukuran lebih kecil. Bagi kambing perah ( kambing saanen, toggenburg , Anglo Nubian ) pilih yang kira-kira beratnya 42kg dan tingginya

sekitar 6cm. !ntuk kambing Peranakan Ettawa (P.") betina pilihlah yang beratnya

minimal 2#kg.

2. $emudian lihat bagian bagian tubuh kambing tersebut, %angan sampai ada cacatnya.

&atanya haruslah bersinar, tidak sayu.

'. ni yang sangat %arang diperhatikan. Kambing memiliki kepribadian, atau ekspresi.

Pilihlah kambing yang %inak dan ramah, sehingga memudahkan untuk diperah. uga pilih

kambing yang gerakannya lincah dan aktif bergerak, menandakan bah*a kambingtersebut sehat

4. +ihatlah dengan cermat bagian mbing.

http://www.infoternak.com/4-cara-memilih-kambing-perah-yang-baikhttp://www.infoternak.com/4-cara-memilih-kambing-perah-yang-baikhttp://www.infoternak.com/kambing-saanen-2http://www.infoternak.com/kambing-saanen-2http://www.infoternak.com/kambing-saanen-2http://www.infoternak.com/kambing-anglo-nubianhttp://www.infoternak.com/kambing-etawahttp://www.infoternak.com/kambing-saanen-2http://www.infoternak.com/kambing-saanen-2http://www.infoternak.com/kambing-anglo-nubianhttp://www.infoternak.com/kambing-etawahttp://www.infoternak.com/4-cara-memilih-kambing-perah-yang-baik


2/45

• Ambing adalah rgan dimana dihasilkan susu. mbing tersebut sebetulnya adalah

kelan%ar penghasil susu. mbing atau dalam bahasa inggris disebut !dder tersebut

memiliki 2 bagian. aitu tempat penampung ( cistern ), dan tempat mengeluarkan susuatau lubang susu yang disebut putting ambing (teat).

• Ambing yang baik adalah / mbing yang kencang lulit luarnya, dan tidak %atuh ataulemas. mbing yang lemas akan menyulitkan ketika diperah dan biasanya mengganggu

kambing ketika ber%alan. mbing yang lemas tersebut akan mudah terluka. +uka tersebutdisebut mastitis, sering ter%adi %uga akibat disusu 0leh cempe dan akibat dari gerakan si

kambing sendiri. emakin bertambah umur si kambing maka ambingnya %uga akan

semakin turun ke ba*ah. alam dunia peternakan criteria ambing disebut dengan !dder

depth. 3al ini dapat dilihat dari %arak antar bagian ba*ah ambing dengan lutut kambing.

• Produksi susu %uga dipengaruhi 0leh 0lume ambing. 50lume ambing dapat dihitung

dengan c ara melihat perbandingan antara diameter h0ri0ntal dan ertikal, ambing yang

berbentuk mendekati bulat adalah yang terbaik.

• $edua bagian dari ambing seperti yang tersebut diatas, yaitu penampung dan puting

haruslah memiliki perbandingan besar yang sama.

• Pilihlah bagian puting yang besar dan pan%ang sehingga memudahkan anda dalam

memerah. &akin tua umur kambing makin besar pula puting nya

emikian 4 cara memilih kambing perah yang baik , dari kami. masih banyak kekurangannya,

m0h0n tambahan dari para seni0r..

B. Bentuk mbing

elain bentuk badan, hal utama lain yang harus deperhatikan dengan teliti adalah karakteristik

bentuk ambing, seperti tampak pada gambar berikut/

7ambar dan B merupakan c0nt0h bentuk ambing yang %elek pada kambing perah. 7ambar 8

adalah bentuk yang bagus, bentuknya bulat utuh , seimbang dan ambing simetris. ecara te0ri,

bentuk ambing yang baik dan ideal sangat mendukung kuantitas pr0duksi air susu kambing.

http://www.infoternak.com/sejarah-tentang-kambing-ternakhttp://www.infoternak.com/4-cara-memilih-kambing-perah-yang-baikhttp://www.infoternak.com/sejarah-tentang-kambing-ternakhttp://www.infoternak.com/4-cara-memilih-kambing-perah-yang-baik


3/45

emikian uraian singkat kami, mudah-mudahan bisa %adi tambahan *a*asan saya dan rekan2

sekalian. alam $andang Bambuϑ.

http://www.infoternak.com/4-cara-memilih-kambing-perah-yang-baik/

http://kandangbambu.wordpress.com/2009/06/20/memilih-kambing-pe-sebagai-kambing-perah-unggul/

http://www.infoternak.com/4-cara-memilih-kambing-perah-yang-baik/http://www.infoternak.com/4-cara-memilih-kambing-perah-yang-baik/


4/45

A!"#$ &A'"

2. Bentuk ambing

Bentuk ambing pada sapi perah dapat menentukan kuantitas dan kualitas susu yang akan

dihasilkan. mbing yang baik adalah ambing yang besar, pertautan antara 0t0t kuat danmeman%ang sedikit ke depan, serta putting n0rmal (tidak lebih dari 4)

http://dokterternak.com/20((/09/(9/persiapan-sebelum-beternak-sapi-perah/

6.2. Pembibitan

yarat-syarat yang harus dipenuhi 0leh bibit sapi perah betina de*asa adalah/

a. pr0duksi susu tinggi,

b. umur ',9-4,9 tahun dan sudah pernah beranak,

c. berasal dari induk dan pe%antan yang mempunyai keturunan pr0duksi susu tinggi,

d. bentuk tubuhnya seperti ba%i,

e. matanya bercahaya, punggung lurus, bentuk kepala baik, %arak kaki depan atau kaki

belakang cukup lebar serta kaki kuat,

f. ambing cukup besar, pertautan pada tubuh cukup baik, apabila diraba lunak, kulit halus,ena susu banyak, pan%ang dan berkel0k-kel0k, puting susu tidak lebih dari 4, terletak

dalam segi empat yang simetris dan tidak terlalu pendek,

g. tubuh sehat dan bukan sebagai pemba*a penyakit menular, dan


5/45

h. tiap tahun beranak.

ementara cal0n induk yang baik antara lain/

a. berasal dari induk yang menghasilkan air susu tinggi,

b. kepala dan leher sedikit pan%ang, pundak ta%am, badan cukup pan%ang, punggung dan pinggul rata, dada dalam dan pinggul lebar,

c. %arak antara kedua kaki belakang dan kedua kaki depan cukup lebar,

d. pertumbuhan ambing dan puting baik,

e. %umlah puting tidak lebih dari 4 dan letaknya simetris, serta

f. sehat dan tidak cacat.

)adang ambing/mastitis

*"&"+,+$" ,AA&" ')!A#$A# ,#1A) && A&""& 3"&+,+$"

&"+,+$" ,#1A) &&


6/45

Anatomi Dan Fisiologi Ambing

Ambing merupakan karakteristik utama pada semua ammalia. Ambing

berasal dari kelen5ar kulit dan dikelompokkan sebagi kelen5ar eksokrin. Ambing

berfungsi mengeluarkan susu untuk makanan anaknya setelah lahir. Ambing ini

tumbuh selama kebuntingan dan mulai mengeluarkan susu setelah beranak.

!erbagai hormon yang menentukan reproduksi 5uga mengatur ambing. arena itu

perkembangan ambing dan laktasi adalah bagian integral dari reproduksi.

A. Eksternal Ambing

Ambing/kelen5ar susu sapi terdiri dari empat 47 bagian terpisah. !agian kiri

dan kanan terpisah 5elas bagian ini dipisahkan oleh sulcus yang ber5alan

longitudinal yang disebut sulcus intermammaria. uartir depan dan belakang 5arang

memperlihatkan batas yang 5elas. 1ika dilihat dari samping dasar ambing sebaiknya

rata membesar ke depan dan melekat kuat ke dinding tubuh perut. 'ertautan pada

bagian belakang sebaiknya tinggi dan lebar dan tiap kuartir sebaiknya simetris.$ambaran eksternal ini memberi arti produkti8itas seumur hidup dan merupakan

kriteria penting yang digunakan untuk menilai sapi perah pada pameran ternak

dan penilaian klasikasi bangsa.

!erat ambing tergantung umur masa laktasi banyaknya susu di dalam

ambing dan faktor genetik. !eratnya berkisar antara ((; < 2=00 kg atau lebih

tidak termasuk susu. apasitas ambing adalah 0; kg. !erat dan kapasitasnya naik

sesuai dengan bertambahnya umur. &etelah sapi mencapai umur 6 tahun berat dan

kapasitas ambing tidak naik lagi. erbesar kapasitasnya pada laktasi yang kedua

dan ketiga. #ormalnya kuartir belakang lebih besar dari kuartir depan dan

menghasilkan susu sekitar 60 persen produksi susu sehari.

&usu dari tiap kelen5ar disalurkan ke luar melalui puting puting susu berbentuk

silindris atau kerucut yang beru5ung tumpul. 'uting susu belakang biasanya lebih

pendek dibandingkan puting susu depan. !ila menggunakan mesin perah putting


7/45

susu yang pendek lebih menguntungkan dibanding dengan yang pan5ang

karena milk-fow rate-nya lebih cepat dengan perkataan lain sapi dengan puting

pan5ang diperah lebih lama dari pada puting pendek. &ifat terpenting puting untuk

pemerahan esien adalah (7 ukuran sedang 27 penempatan baik dan 7 cukup

tegangan pada otot spinkter sekitar lubang puting agar memudahkan pemerahan

dan susu tidak menetes.

B. Internal Ambing

Ambing terdiri dari rangkaian sistem berbagai struktur penun5ang. &truktur

penun5ang ini adalah darah limfe dan pasokan syaraf sistem saluran untuk

menyimpan dan mengangkut susu serta unit epitel sekretori bakal al8eoli. iap

komponen ini berperan langsung atau tidak langsung terhadap sintesis susu

1. Jaringan Penunjang

Kulit. >alaupun perananan kecil sebagai 5aringan penun5ang dan stabilisator

ambing namun kulit ini sangat besar peranan sebagai 5aringan pelindung bagian

dalam ambing dari luka dan bakteri.

Ligamen suspensori lateral. ,igamen suspensori lateral merupakan salah

satu 5aringan penun5ang utama ambing. 1aringan ikat ini sangat berserabut tidak

lentur non-elastis7 dan berasal dari perluasan otot atas dan belakang ke ambing.

,igamen suspensori lateral membesar sepan5ang kedua sisi ambing dan bagian

u5ung 5aringan masuk ke dalam ambing untuk menopang bagian dalam ambing.

,igamen suspensori lateral membesar ke bagian tengah dasar ambing dimana

5aringan bergabung dengan ligamen suspensori median.

Ligamen suspensori median. 1aringan ikat ini 5uga merupakan 5aringan

penun5ang utama ambing. 1aringan disusun dari 5aringan lentur elastik7 yang

timbul dari tengah dinding perut dan membesar di tengah ambing yang

menyatukan ligamen suspensori lateral di dasar ambing. elenturan ligamen

suspensori median berguna agar ambing dapat membesar bila berisi susu.

2. istem Pembulu! Dara!.

?arah yang mengandun +2 meninggalkan 5antung melalui aorta dan kemudian

melalui cabang-cabang arteri yang lebih kecil darah dibawa ke ambing melalui dua


8/45

buah arteri : arteri pudenda externa kanan dan kiri7. edua arteri ini menembus

dinding perut melalui canalis inguinalis masing-masing kanan dan kiri masuk ke

dalam ambing. 'ada saat masuk ke dalam ambing keduanya berubah

men5adi arteria mammaria yang segera bercabang men5adi arteria mammaria

cranialis dan caudalis. edua cabang ini bercabang-cabang lagi men5adi arteria

yang lebih kecil kemudian membentuk kapiler yang memberi darah ke sel-sel

ambing.

@enula yang berasal dari kapiler-kapiler dan saling beranastomosa membentuk

8ena yang menampung darah dari ambing. 'ada bagian atas/puncak ambing 8ena

membentuk lingkaran 8ena. 'ada tempat ini darah meninggalkan ambing melalui

tiga 5alan yaitu :

(. 1alan utama pertama tediri atas dua buah 8ena pudenda eterna yang se5a5ar

dengan arteria pudenda externa ber5alan melalui canalis inguinalis dan akhirnya

menggabungkan diri dengan vena cava yang membawa darah ke 5antung.

2. 1alan utama kedua terdiri atas dua buah 8ena yaitu : vena abdominalisatau vena

mammae kanan dan kiri yang terdapat pada tepi anterior dari ambing. edua 8ena

ini ber5alan di sepan5ang dinding 8entral perut berada langsung di bawah kulit. @ena

ini masuk ke dalam cavum thoracis pada sumber susu dan akhirnya

menggabungkan diri denganvena cava anterior ke dalam 5antung.

. 1alan ketiga yaitu vena perinealis walaupun kecil merupakan 5alan masuk ke dalam

tubuh dari ambing melalui 8el8is.

". istem Lim#atik

,imfe getah bening7 adalah cairan kelen5ar tanpa warna yang dialirkan dari

rongga 5aringan oleh pembuluh limfe berdinding tipis. ,imfe mempunyai komposisi

yang sama dengan darah kecuali limfe tidak mengandung sel darah merah. #odula

limfe ambing dan nodula limfe lainnya yang tersebar di seluruh tubuh penting untuk

pertahanan sapi terhadap penyakit. #odula limfe membentuk limfosit se5enis sel

darah putih yang berperan pada imunitas.


9/45

#odula 5uga menghilangkan bakteri dan benda asing lainnya. )espon terhadap

infeksi mastitis nodula meningkatkan hasil limfositnya ke dalam pembuluh limfe

yang akhirnya menyebarkan limfosit ke dalam vena cava anterior . ,imfosit

kemudian dibawa ke ambing untuk memerangi infeksi.

$. istem %ara#

,apisan dalam ambing terdiri atas dua tipe syaraf yaitu serabut

syaraf aferent sensoris7 dan serabut syaraf eferent para simphatis7. *ungsi

utama dari serabut syaraf simpatis pada ambing adalah untuk mengontrol

penyediaan darah pada ambing dan mendinner8asi otot-otot polos yang

mengelilingi saluran-saluran susu dan otot-otot spinkter dari puting susu.

)angsangan pada sapi menyebabkan sistem simpatetik menghentikan hormon

syaraf epineprin yang mengecilkan pembuluh darah dan mengurangi produksi

susu.

&. istem aluran Ambing

&istem saluran ambing terdiri atas serangkaian saluran alir yang berawal pada

al8eoli dan berakhir pada saluran keluar.

Puting. 'uting tertutup oleh kulit tak berambut yang tidak memiliki kelen5ar

keringat. 'ada dasar puting terdapat saluran pengeluaran tempat susu mengalir ke

luar. 'an5ang saluran pengeluaran biasanya B-(2 mm dan merupakan garis dengan

sel yang membentuk serangkaian lipatan serta akan menutup saluran pengeluaran

selama selang pemerahan.

isterne Kelenjar. &isterne puting terletak tepat setelah saluran pengeluaran

bersatu dengan sisterne kelen5ar pada dasar ambing. &isterne kelen5ar berfungsi

sebagai ruang penyimpanan terbatas karena menerima tetesan dari 5aringan

sekretori. mumnya sisterne kelen5ar berisi ( pint 4=(B cc7 susu yang

kemampuan nyatanya berbeda pada tiap-tiap sapi.

aluran Ambing. 'ercabangan sisterne ambing ada (2 sampai ;0 atau lebih

saluran yang kembali bercabang beberapa kali dan akhirnya membentuk duktul

terminal yang mengalir ke tiap al8eolus.


10/45

Al'eoli. Al8eoli dan duktul terminal terdiri dari lapisan tunggal sel epitel.

*ungsi sel-sel ini memindahkan makanan dari darah dan mengubah men5adi susu

serta mengeluarkan susu ini ke dalam tiap al8eolus. ?alam keadaan berkembang

penuh saat laktasi beberapa al8eoli berkelompok men5adi lobuli dan beberapa

lobuli bersatu men5adi lobus.

itologi Kelenjar usu

&el ambing adalah pabrik yang sangat teratur dan memiliki tingkat metabolisme

tinggi. Ambing menggunakan kira-kira B0 persen dari total glukosa asam asetat

dan asam amino darah

(. (ukleus )inti*

*ungsi nucleus sel ambing adalah untuk menyebarkan informasi genetik yang

terdapat dalam gen untuk sintesis protein susu dan enCim tertentu. eadaan ini

bertentangan dengan fungsi sperma dan nuklsi o8um yang menyebarkan informasi

genetik ke seluruh bagian ternak.

2. +etikulum Endoplasmik

+rganel ini terdiri atas sistem saluran yang terletak di dasar dua per tiga sitoplasma

sel ambing. m)#A bergerak dari nucleus ke retikulum endoplasmik dan

menger5akan gabungan asam amino men5adi proteinsusu dan enCim dalam sel

ambing. 'ermukaan beberapa saluran retikulum endoplasmic bertaburkan protein-

)#A yang disebut ribosom. )ibosom merupakan bagian sintestis protein.


11/45

. Aparatus ,olgi

Aparatus $olgi berfungsi sebagai tempat membungkus protein. &abagai contoh Da

dan ' ditambahkan ke molekul kasein dan partikel kasein misel7 dibentuk dalam

aparatus $olgi. &intesis laktosa 5uga ter5adi di dalam aparatus $olgi. @akuolasekretori yang mengandung protein susu laktosa dan air berasal dari apparatus

$olgi dan muncul ke puncak sel tempat membran 8akuola bertemu dengan

membran plasma. arena itu membran sekretori menggembung terisi membran

plasma yang berkurang dengan sekresi butiran lemak. andungan sekretori $olgi

dilepaskan ke dalam rongga al8eolus oleh salah cerna membalik.

4. -itok!ondria

itokhondria sangat banyak terdapat dalam 5aringan yang aktif secara metabolis.

arena itu sel ambing dari sapi laktasi mengandung banyak mitokhondria

walaupun 5uga ada di sel ambing sapi non laktasi. itokhondria sering disebut

Esumber tenaga selE karena mitokhondria menghasilkan energi yang diperlukan

untuk sintesis lemak susu laktosa dan protein.

;. Lisosom

'artikel ikat membran ini mengandung enCim pemecah yang 5ika dikeluarkan

menyebabkan pemecahan dan kematian sel. &alah satu mekanismenya adalah

karena hormon memelihara sel ambing selagi laktasi. 'emeliharaan ini

menstabilkan membran lisosom yang mencegah kebocoran enCim ke dalam

sitopalsma. !ila sel mati enCim ini dilepaskan dan membantu mencerrna dan

menghilangkan sel dari tubuh. ,isosom terutama aktif saat in8olusi 5aringan ambing

seperti yang ter5adi pada awal perriode kering atau selagi mastitis.

6. -embran eluler

embran membungkus seluruh organel. embran yang disebut membran plasma

membentuk batas luar seluruh sel ambing. embran menampakkan kekhasan

penting seperti perlakuan bahan kimia ke dalam berbagai bagian sel. &ebagai


12/45

contoh Cat giCi dari kapiler memasuki sel melalui membran plasma dengan mudah.

enyataannya Cat giCi dapat dikonsentrasikan berkali-kali.

Fat giCi lain yang ada dalam darah tak dapat masuk. &aat susu berisotonik

dengan darah susunan indi8idual dalam susu dan darah dalam keadaan tidak

berimbang. Dontoh susu mengandung lemak 9 kali lebih banyak gula 90 kali lebih

banyak kalium ; kali lebih banyak fosfor (0 kali lebih banyak kalsium ( kali lebih

banyak natrium (/= bagian dan protein (/2 bagian darah.

=. -ikrotubula

ikrotubula penting untuk pembelahan sel membentuk sel ambing dan membantu

gerakan 8akuola sekretori ke puncak sel.

B. itoplasma

&itoplasma adalah matriks cairan yang mengandung banyak sel ambing. &ebagian

besar material fraksi ini dapat larutG seperti enCim Cat giCi dan produk makro

molekuler. 'emecahan anaerobik glukosa sintesis asam lemak dan pengakti8an

asam amino untuk sintesis protein ter5adi dalam sitoplasma terlarut. 'emecahan

anaerobik glukosa penting ter5adi sebelum glukosa dapat dipecah di dalam

mitokhondria untuk menghasilkan energi.

I/0L0,I KELE(JA+

,landula -ammaria

elen5ar ini merupakan kumpulan kelen5ar tubulo-al8eolar yakni modikasi

kelen5ar keringat. elen5ar ambing ini terdiri atas : puting dan ambing.


13/45

Ambing disusun oleh : kapsula 5aringan ikat interstitial epithel pansekresi dan

sistem saluran pengeluaran. 'enyebaran 5aringan ikat dan parenkhim berfungsi

dalam akti8itas sekresi dari kelen5ar. elen5ar yang berlaktasi aktif mempunyai

sekresi dari kelen5ar. elen5ar yang berlaktasi aktif mempunyai lebih banyak

parenkhim dan sedikit 5aringan ikat dan keadaan akan berbalik apabila kelen5ar

tidak berlaktasi. ?engan demikian struktur kelen5ar ambing pada hewan dewasa

yang inaktif tidak menyusui7 berbeda dengan yang aktif dan yang sama sekali

belum beranak dara7.

Diri khas kelen5ar ambing masih aktif ditandai dengan adanya benda kasein

yang terdapat pada sisa al8eoli alat penyalur atau pada 5aringan ikat bekas al8eoli.

'engurangan u5ung kelen5ar secara progresif diimbali dengan terbentuknya 5aringan

ikat dan 5aringan lemak.

'ada permulaan laktasi dimulai dengan perkembangan u5ung alat penyalur

yang nantinya menumbuhkan u5ung kelen5ar al8eoli7 yang diatur oleh pengaruh

hormon progesteron selama proses kebuntingan.

trukutur !istologi kelen5ar ambing sebagai berikut :

a7 &troma : mencakup kapsula septa dan 5aringan interstitial atau intera8eolar yang

semuanya terdiri atas 5aringan ikat sebagai kernagka / penun5ang.

b7 'arenkhim : encakup u5ung kelen5ar yang berbentuk tubulu al8eolar bercabang

ma5emuk dan alat penyalur. 'ada hewan muda yang belum beranak u5ung

kelen5arnya tidak / belum tampak yang nampak hanya alat penyalur dengan banyak

5aringan ikat interstitial bahkan tampak sel lemak. 'ada lumen terdapat susu.

Al8eoli

pithelnya berbentuk kubis rendah atau silindris rendah pada yang aktif 5adi

tergantung pada status siologinya. 'ada permukaan epithel tampak mikro8ili dan

pada sitoplasma tampak benda golgi butir lemak memiliki selaput ganda protein.

'ada susu sapi terdapat sekitar -4 H. Al8eoli dikitari sel mio-epithelium.


14/45

Alat 'enyalur

&atu atau dua al8eoli sekreta dialirkan melalui duktus intralobularis dengan epithel

kubis yang kitari sel mio-epithelium. pithel alat penyalur masih dapat bersekresi

meskipun intensitastnya agak kurang. 'ada saluran yang agak besar bentuk

epithelnya kubis dua lapis dengan ada tanda bersekresi.

&inus ,aktiferus

&inus ini merupakan penampung sekreta susu dari loburus atau lobus. pitel

silindris banyak baris dan dikitari oleh serbaut elastis dan otot polos. &inus ini

biasanya men5ulur sampai daerah puting susu 'apilla mamae7.

'uting &usu

erdiri atas empat bagian yakni :

(7 &aluran puting susu : pithelnya pipih banyak lapis dan bertandu selaput lendir

membentuk lipatan dengan 5aringan ikat sebagai tunika propriaa sub-mukosa. uda

memiliki dua samapai empat buah ruminansia satu babi dua sampai tiga buah

kucing empat-tu5uh an5ing delapan-20 buah dan manusia (-24 buah.

27 &inus puting &usu : pithel silindris atau kubis dua lapis selaput lendir membentuk

lipatan melingkar dan longitudinal dengan 5aringan limferetikular pada tunika

propria.

7 &tingter puting susu : otot polos yang tersusun melingkar antara propria sub-

mukosa dan hipodermis sering pula tampak otot yang tersusun meman5ang.


15/45

47 ulit puting susu : pithelnya pipih banyak lapis bertanduk korium terdiri atas

serabut kolagen pekat seperti kulit. 3ipodermis relatif tipis.

Fisiologi Laktasi usu Ke Dalam Lumen Al'eoler

'elepasan susu ke dalam lumen al8eolus ter5adi tanpa menampakkan bagian

dalam sel. omponen indi8idual susu disimpan terpisah di dalam sel ambing. arena

itu susu sebenarnya belum terbentuk sampai komponen susu masuk ke lumen

al8eoler tempat komponen-komponen ini bercampur. !utir lemak terbentuk di

sebagian kecil sel. emudian ukurannya membesar dan bergerak perlahan ke

lumen al8eoler. embran sel membungkus butir lemak saat butir lemak menekan

ke luar sel. emudian butir lemak di5epit oleh membran luar permukaan sel dan

men5adi bebas di dalam al8eolus. &ebaliknya protein susu dibungkus di dalam sel

ambing seperti butiran asing di dalam 8akuola. ,alu protein susu dilepaskan ke

dalam lumen al8eoli tanpa melepaskan penutup membran sel. ,aktosa terdapat

dalam 8akuola sekretori dan dilepaskan ke lumen al8eoler bersama dengan protein.

&e5umlah air dialirkan ke susu melalui 8akuola. ekanisme yang menyebabkan sisa

komponen kimia susu memasuki lumen al8eoli belum diketahui.

A. +eeks Pengeluaran3susu

&e5umlah kecil susu yang terdapat di dalam sisterne dan pembuluh besar

ambing dapat keluar setelah melewati daya tahan otot spinkter yang mengelilingi

saluran keluar puting. Akan tetapi sebagian besar susu yang terdapat dalam

ambing harus dipaksa keluar dari al8eoli dan pembuluh kecil susu dengan

pengakti8an reIeks neoro-hormonal yang disebut pelepasan/pengeluaran susu

milk ejection) atau penurunan susu milk let down).


16/45

)eIeks pengeluaran susu meliputi akti8asi syaraf di kulit puting yang sensitif

terhadap sentuhan atau temperatur. )angsangan syaraf melalui sumsum tulang

belakang sampai ke nuklei para8entrikuler dari hipotalamus dan kemudian ber5alan

ke pituitari posterior tempat dilepaskannya oksitosin ke dalam aliran darah.

+ksitosin menyebar di kapiler dan menyebabkan kontraksi sel myo-epitelial yang

mengelilingi al8eoli dan pembuluh-pembuluh lebih kecil. Aksi pemerahan ini

meningkatkan tekanan intramamari dan memaksa susu melalui pembuluh pergi ke

sisterne puting dan ambing.

ontraksi sel myo-epitelial ter5adi dalam 20-60 detik setelah perangsangan

puting. 'elepasan kedua oksitosin dapat ter5adi tetapi lebih sukar dari pelepasan

pertama dan biasanya respon tidak ter5adi secara penuh. &etelah pelepasan

oksitosin aliran susu berkurang sesuai dengan waktu tanpa memperhatikan 5umlah

susu dalam ambing. 3al ini mungkin karena kelelahan sel myo-epitelial atau

ketidakakti8an oksitosin. *akta menun5ukkan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk

setengah akti8itas oksitosin di dalam darah sapi menghilang hanya dalam (-2

menit dan le8el efektif berakhir dalam 6-B menit. arena itu merupakan hal yang

penting mengeluarkan susu dengan cepat saat oksitosin menyebabkan kontraksi sel

myo-epitelial.

Ada bukti bahwa sebelum oksitosin dilepaskan rangsangan syaraf ber5alan

langsung dari puting melalui sumsum tulang belakang ke otot halus di pembuluh

besar ambing. +tot-otot halus ini kemudian berkontraksi. eadaan ini menyebabkan

pembuluh ambing memendek dan membesar serta membantu mengalirkan susu

melalui sistem pembuluh ke arah sisterne. &el myo-epitel berkontraksi sebagai

respon terhadap rangsangan mekanis langsung. arena itu pemi5atan ambing

sebelum pemerahan menyebabkan tambahan se5umlah susu dari al8eoli.

)angsangan luar selain pencucian akan mengawali reIeks pengeluaran-susu.

)angsangan terkuat untuk melepaskan oksitosin adalah kehadiran pedet.

)angsangan lain yang berhubungan dengan pemerahan adalah suara ribut

pemberian pakan keberadaan pemerah dan koitus.

)eIeks pengeluaran-susu dapat dihambat 5uga. !ila hal ini ter5adi hanya

se5umlah kecil susu yang dapat dikeluarkan dari ambing. eadaan lingkungan yang

tidak menyenangkan saat pemerahan akan menyebabkan sistem syaraf simpatetik

membebaskan epineprin syaraf-hormon dari medula adrenal ke dalam darah.


17/45

pineprin adalah 8asokonstriktor kuat yang mampu mengurangi pasokan darah ke

ambing dan karena itu menghalangi oksitosin sampai ke sel myo-epitelial dalam

5umlah yang cukup untuk menghasilkan kontraksi. "n5eksi oksitosin pada saat ini

tidak efektif. !eberapa bukti 5uga menun5ukkan bahwa epineprin dapat langsung

menghambat sel myo-epitelial merespon oksitosin. 3ambatan reIeks 5uga ter5adi

bila ambing berisi penuh susu. 'ada kasus ini aliran darah kapiler berkurang sangat

banyak sehingga oksitosin tidak bertahan lama di myo-epitelium.

1ika peternak tenang maka peternak akan menguasai sebagian besar sapi.

!eberapa sapi tidak merespon kebaikan dan sapi seperti ini sebaiknya diapkir

karena dapat menyebabkan sapi lain terganggu.

$angguan emosional yang ter5adi sebelum pengakti8an reIeks pengeluaran-

susu dapat mencegah pelepasan oksitosin dari pituitari posterior. 'ada keadaan iniin5eksi oksitosin akan menyebabkan sel myo-epitelial berkontraksi sehingga

8asokonstriksi tidak ter5adi. "ni adalah contoh penghambatan reIeks pada taraf

sistem syaraf pusat. ipe penghambatan tersebut paling sering ditemui pada dara

yang beranak pertama kali dan kemudian masuk ke masa produksi. "n5eksi oksitosin

pada beberapa kali pemerahan dapat mengatasi hal ini. 3al penting yang harus

diingat adalah produksi seluruh laktasi berkurang karena pemerahan tak lengkap.

!. -engeluarkan usu dari Ambing

&aluran susu sapi harus terbuka agar mendapat susu dan tidak ada bukti

bahwa otot spinkter mengendur selama pemerahan. arena itu beberapa

mekanisme eksternal harus digunakan untuk mengalahkan daya tahan ketahanan7

otot ini.

(. Pen%usuan

&elama menyusui pedet menekan lidahnya ke sekitar puting dan ke arah langit-

langit dan menghasilkan tekanan negatif karena rahang terpisah atau penarikan

ulang/lagi lidah. ekanan positif ter5adi di sekitar puting saat pedet menelan. &iklus

menelan dan menghisap ter5adi sebanyak B0-(20 kali secara bergantian setiap

menit. !erdasarkan percobaan pedet menghasilkan perbedaan tekanan di depan

puting susu sebesar ;; mm 3g sedangkan pemerahan mesin dan tangan hampir


18/45

menghasilkan perbedaan tekanan sebesar (0 dan ;2 mm 3g. "sapan pedet 5uga

adalah metode tercepat untuk memindahkan susu dari ambing.

2. Pemera!an /angan

Dara ini masih banyak dilakukan di berbagai negara. 'emerahan tangan pun masih

dilaksanakan di Amerika pada waktu dan kasus khusus biasanya dihubungkan

dengan penyakit dan luka yang mungkin pemerahan dengan tangan lebih baik dari

mesin. 'emerahan dengan tangan secara hati-hati men5epit puting di antara 5ari

telun5uk dan ibu 5ari. emudian susu di dalam puting ditekan ke luar oleh tekanan

5ari-5ari lain pada puting. !erikutnya 5ari telun5uk dan ibu 5ari mengendor sehingga

puting terisi kembali dan siklus diulang. 'emerahan tangan yang baik dapat

mengeluarkan susu lebih banyak dari mesin perah.

". Pemera!an dengan -esin

ulai digunakan tahun (B9;. esin perah mutakhir menggunakan cara tekanan

negatif dan atmosr secara bergantian disini diperlukan mangkok puting kamar

ganda tempat puting berada. )uangan dimana puting ada terus menerus kosong

untuk membuka lubang puting dan menahan mangkok puting tetap pada puting.

Kontrol ormonal Laktasi

&ekresi ambing dihasilkan hanya setelah pembentukan sistem lobuli-al8eoler.

arena itu pada dara bunting sekresi tidak tampak sampai pertengahan

kebuntingan. !erbagai enCim yang diperlukan untuk sintesis susu terdapat dalam

sel ambing yang dibentuk sebelum beranak. &aat beranak hormon menyebabkan

peningkatan besar produksi susu. &ekresi yang dibentuk sebelum beranak adalah

kolostrum yang alami dan bukan susu murni.

Permulaan Laktasi. &elama kebuntingan progesteron menghalangi

sekresi J-laktalbumin salah satu protein susu7. 3alangan ini cukup untuk mencegah

sintesis susu selama sebagian besar periode kebuntingan dara. 1uga titer tinggi

progesteron menghalangi mulainya laktasi pada induk sapi saat periode kering.

'rogesteron tidak efektif menghalangi ker5asama kebuntingan dan laktasi namun

sebaliknya laktasi segera dihalangi bila sapi laktasi men5adi bunting. &egera

sebelum beranak titer progesterone menurun sedangkan estrogen AD3 dan le8el


19/45

prolaktin meningkat. 'emberian adrenal kortikoid atau estrogen mengawali laktasi

sapi perah.

Pemeli!araan Laktasi. &esudah sapi beranak produksi susu meningkat

cepat dan mencapai maksimum pada 2 sampai 6 minggu. emudian hasil sususecara beraturan menurun.

!atasan berikut akan digunakan untuk meguraikan laktasi. Milk secretion/sekresi

susu melibatkan sintesis intraseluler susu dan la5u alir susu dari sitoplasma ke

dalam lumen al8eoli. Milk removal/pengeluaran susu melibatkan pengeluaran pasif

susu dari puting sisterne kelen5ar dan saluran utama serta pengeluaran aktif susu

yang disebabkan oleh kontraksi sel mio-epitel sekitar al8eolus sebagai respon

terhadap oksitosin. ,aktasi terdiri dari sekresi susu dan pengeluaran susu.

Perkembangan dan Pertumbu!an Ambing (ormal

1umlah sel pembentuk susu adalah faktor utama yang membatasi tingkat

produksi susu. stimasi korelasi antara hasil susu dan 5umlah sel ambing terentang

antara 0;0 sampai 0B;.

A. Perkembangan Fetal dan Embrionik.

)udimen ambing tampak 5elas dari penebalan sel ektodermal pada permukaan

8entral perut7 embrio di antara kaki belakang. 'erkembangan ini ter5adi waktu

pan5ang pedet antara (4 sampai (= cm kira-kira 0 hari setelah konsepsi7.

B. La!ir sampai Pubertas.

&ampai pedet umur tiga bulan sistem saluran ambing belum terlihat dewasa.

&istem saluran tumbuh mengelilingi lapisan lemak ambing secara proporsional


20/45

sesuai dengan pertambahan berat badan. &etelah tiga bulan pertumbuhan ambing

kira-kira ; kali lebih cepat dari pada pertumbuhan tubuh. ecepatan pertumbuhan

ini berlan5ut hingga umur sembilan bulan. &el-sel saluran ambing berakumulasi

selama sampai ; siklus estrus pertama setelah pubertas. 1umlah sel terlihat 5elas

menurun saat fase kebuntingan. Antara umur 9 bulan dan konsepsi pertumbuhan

dan regresi kelen5ar susu selama estrus mencapai suatu keseimbangan.

'eningkatan murni 5umlah sel ambing sesuai dengan peningkatan bobot badan.

1umlah tebesar pertumbuhan saluran ambing sebelum konsepsi ter5adi pada umur

sembilan bulan. arena itu sebaiknya peternak memperhatikan dara tumbuh baik

dan segera siap kawin.

4. elama Kebuntingan.

Al8eoli tidak terbentuk hingga ter5adi kebuntingan pada sapi dara. emudian

al8eoli mulai menggantikan 5aringan lemak seluruh ambing.

D. elama Laktasi.

1umlah sel ambing terus meningkat selama laktasi awal. 'erkembangan ini

mungkin berlan5ut sampai puncak laktasi. &ebagai hasilnya al8eoli hampir

seluruhnya terbungkus pada laktasi awal. &etelah itu tingkat penurunan sel ambing

melebihi tingkat pembelah sel. 3asilnya menun5ukkan secara nyata ambing

mengandung lebih sedikit selpada akhir laktasi daripada awal laktasi.

astitis 5uga menyebabkan kehilangan sel ambing. &ecara alami kehilangan

sel sekretori apakah dari siologis atau sebab patologis menurunkan 5umlah

produksi susu. +leh karena itu pemeliharaan 5umlah maksimal sel ambing sangat

dian5urkan terutama bagi sapi dengan produksi tinggi karena 5ika sel ambing tidak

ada susu tidak terbentuk.

E. elama Laktasi dan Kebuntingan.

ebanyakan sapi dikawinkan antara 40 sampai 90 hari setelah beranak.

ingkat awal kebuntingan relatif sedikit berpengaruh terhadap produksi susu atau


21/45

5umlah sel ambing. 'erkembangan kebuntingan ter5adi setelah lima bulan.

'erkembang-an ini menyebabkan hasil susu dan 5umlah sel ambing menurun pada

sapi laktasi bunting dibandingkan yang tidak bunting.

F. elama -asa Kering.

'emerahan setiap hari biasanya dihentikan setelah sapi perah berlaktasi (0

sampai (2 bulan dengan rentangan 6 hingga (B bulan7. 1ika sapi bunting periode

nonlaktasi ini periode kering7 diawali biasanya sekitar 60 hari sebelum tanggal

beranak. engikuti penghentian pemerahan tiap hari ambing induk tidak bunting

men5adi dipenuhi dengan susu selama beberapa hari. >alaupun begitu akti8itasmetabolik menurun cepat. emudian tampak 5elas degenerasi dan kehilangan sel

epitelial al8eoler. &el mio-epitelial dan 5aringan pengikat masih ada biarpun al8eoli

menghilang. &ecara histologis 5aringan pengikat dan sel lemak men5adi lebih

menon5ol selama periode ini. &etelah in8olusi lengkap ambing makan hanya

terdapat sistem saluran. &istem saluran induk sapi akan tetapi lebih banyak dari

pada sapi dara. >alaupun penelitian pada sapi perah belum dilaporkan in8olusi

lengkap al8eoli membutuhkan =; hari pada kambing tidak bunting.

&api yang bunting normal selama periode kering dan karena kebuntinganmerangsang pertumbuhan ambing in8olusi lengkap tidak ter5adi pada sapi bunting.

mur kebuntingan paling sedikit = bulan se5ak awal periode kering menyebabkan

5umlah sel ambing tidak berubah terutama selama periode kering. "nduk yang tidak

mendapat periode kering normal menghasilkan susu berikutnya berkurang daripada

sapi yang mendapat istirahat 60 hari di antara laktasi-laktasi. arena itu periode

kering di antara laktasi-laktasi penting untuk produksi susu maksimal.

etidakhadiran periode kering bergabung dengan peningkatan 5umlah sel yang

ter5adi selama tingkat awal laktasi berikutnya. 3al ini terutama men5elaskan

kebutuhan periode kering pada sapi.

Kontrol ormonal Perkembangan Ambing


22/45

'erkembangan ambing nyata tidak ter5adi karena ketidakhadiran hormon

tertentu. &ecara umum hormon yang merangsang pertumbuhan ambing adalah

hormon yang 5uga sama mengatur reproduksi. arena itu sebagian besar

pertumbuhan ambing ter5adi pada peristiwa reproduksi tertentu sa5a misalnya saat

pubertas kebuntingan dan sesaat setelah beranak.

0'ari. 3ormon o8ari merangsang perkembangan ambing selama pubertas dan

kebuntingan. 3ormon o8ari spesik yang berperan dalam respon pertumbuhan

ambing adalah estrogen dan progesterone. strogen merangsang pertumbuhan

saluran ambing sedangkan kombinasi estrogen dan progesterone diperlukan untuk

mencapai perkembangan lobuli-al8eoler.

Pituitari Anterior. 3ormon dari pituitari anterior diperlukan untuk

pertumbuhan ambing. !eker5asama dengan hormon o8ari estrogen dan

progesteron7 untuk menghasilkan per-kembangan ambing.

Laktogen Plasental api. 'lasenta adalah sumber estrogen dan laktogen

plasental sapi. &truktur plasental sapi serupa tetapi lebih besar dari prolaktin dan

hormon pertumbuhan. ,aktogen plasental sapi mungkin beker5a sama dengan

pituitari anterior dan hormon o8ari untuk perkembangan ambing selama

kebuntingan.

Adrenal dan /iroid. 'emberian adrenal glukokortikoid dan tiroksin memulai

perkembangan ambing. etapi pengaruh-pengaruh ini mungkin berhubungan

dengan fungsi metabolik umum-nya dan tidak dari kepentingan primer dalam

menyokong pertumbuhan ambing.

Interaksi ormon dan Keadaan (utrisi. ?ara yang diberi pakan berlebih

atau kurang secara 5elas menghasilkan susu lebih sedikit daripada dara yang

tumbuh dengan Cat giCi sesuai an5uran.


23/45

-astitis Pada api

&!)

5urnal:http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/(24;6=B9/99=B/!B

6mwi.pdfKseLuenceM( dan artikel: http://imbang.staN.umm.ac.id

)adang ambing mastitis7 pada sapi perah merupakan radang yang bisa

bersifat akut subakut maupun kronis yang ditandai oleh kenaikan sel di dalam air

susu perubahan sik maupun susunan air susu dan disertai atau tanpa disertai

patologis pada kelen5ar mammae.

Staphylococcus aureus (S. aureus) dan Streptococcus agalactiae (Str.

galactiae) merupakan bakteri penyebab utama mastitis pada sapi perah yang

menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar akibat penurunan produkai susu.

!erdasarkan u5i sensititas terhadap berbagai antibiotik diketahui bahwa sebagian

besar S. aureus telah resisten terhadap oksasilin B=;H7 dan eritromisin =(9=H7

dan ada beberapa isolate yang 5uga resisten terhadap tetrasiklin =46H7

ampisillin 2;H7 dan gentamisin 2(B=H7 &alasia dkk 200;7.

'roses mastitis hampir selalu dimulai dengan masuknya mikroorganisme ke

dalam kelen5ar melalui lubang puting sphincter puting7. &phincter puting berfungsi

untuk menahan infeksi kuman. 'ada dasarnya kelen5ar mammae sudah dilengkapi

perangkat pertahanan sehingga air susu tetap steril. 'erangkat pertahanan yang

dimiliki oleh kelen5ar mammae antara lain : perangkat pertahanan mekanis seluler

dan perangkat pertahanan yang tidak tersifat non spesik7.

ingkat pertahanan kelen5ar mammae mencapai titik terendah saat sesudah

pemerahan karena sphincter masih terbuka beberapa saat sel darah

putih antibodi serta enCim 5uga habis ikut terperah.

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/39978/B86mwi.pdf?sequence=1http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/39978/B86mwi.pdf?sequence=1http://imbang.staff.umm.ac.id/http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/39978/B86mwi.pdf?sequence=1http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/39978/B86mwi.pdf?sequence=1http://imbang.staff.umm.ac.id/


24/45

'encegahan terhadap mastitis ditempuh melalui dipping puting sehabis

pemerahan dengan antiseptika antara lain: alkohol =0 H Dhlorheidine 0;H

kaporit 4H dan "odophor 0; < (H &ubronto dan 5ahad5ati 200(7.

&ebagaimana antibiotik antiseptika 5uga bisa menyebabkan resistensibakteri sehingga perlu dipikirkan alternatif pemecahan guna mengatasi mastitis

dengan antibiotik alami yang diekstrak dari tanaman seperti loe barbadensis

Miller yang aman tanpa menimbulkan resistensi bakteri dan residu antibiotik

dalam susu baik sebagai olesan pada puting maupun bentuk infusi

intramammae.

astitis adalah istilah yang digunakan untuk radang yang ter5adi pada

ambing baik bersifat akut subakut ataupun kronis dengan kenaikan sel di dalam

air susu dan perubahan sik maupun susunan air susu disertai atau tanpa adanyaperubahan patologis pada kelen5ar &ubronto 2007. Akoso (9967 menyatakan

bahwa pada sapi mastitis sering ter5adi pada sapi perah dan disebabkan oleh

berbagai 5enis kuman.

&ori et al 200;7 menyatakan bahwa kerugian kasus mastitis antara lain :

kehilangan produksi susu kualitas dan kuantitas susu berkurang banyak sapi yang

diculling. 'enurunan produksi susu per kuartir bisa mencapai 0H atau (;H per

sapi per laktasi sehingga men5adi permasalahan besar dalam industri sapi perah.

'!A3A&A#

#$#A" A&""& 'A?A &A'" ')A3

-A/I/I


25/45

astitis adalah radang kelen5ar ambing yang disertai adanya perubahan sik

kimiawi kandungan kuman dan peningkatan 5umlah sel somatik &eddon (96;7.

e5adian mastitis pada sapi perah meskipun hanya secara sporadis tetapi kerugian

yang ditimbulkannya cukup merisaukan peternak. erugian akibat mastitis dapat

berupa penurunan produksi dan kualitas susu pengeluaran biaya pengobatan dan

perawatan sapi selama menderita mastitis bahkan kemungkinanter5adi kematian

kuartir karena terbentuknya tenunan ikat pada kuartir yang menderita mastitis

ing (9B(7.

'enyebab utama mastitis ialah infeksi mikroorganisme pada kelen5ar ambing.

ikroorganisme tersebut adalah bakteri fungi mycoplasma dan 8irus meskipun

mycoplasma dan 8irus sebagai penyebab mastitis 5arang di temukan.1enis-5enisbakteri yang berperan sebagai penyebab mastitis adalah &treptococcus sp

&taphylococcus sp Dorynebacterium pyogenes 'seudomonas aeruginosa. Doliform

,eptospira sp lebsiella pneumonia !acillus cereus &eddon (96; dan ranter

(9B27.

'eneliti-peneliti pemula tentang mastitis menyatakan bahwa penyebab utama

mastitis adalah bakteri &treptococcus. emudian diketahui selain &treptococcus

5uga bakteri &taphylococcus mempunyai peranan sebagai penyebab mastitis.

!ahkan menurut !lood dan 3enderson (9607 baik &taphylococcus maupun

&treptococcus mempunyai peranan yang sarna pentingnya sebagai penyebab

mastitis.

astitis yang disebabkan oleh genus &taphylococcus disebut

staphylococcalmastitis. 'ada umumnya ada dua spesies penyebab mastitis ialah

&taphylococcus aureus dan &taphylococcus epidermidis 3oare dan $arton

(9=27. S. aureus bersifat lebih patogen

daripada5 &. epidermidis dan &.epidermidis cenderung sebagai penyebab mastitis

subklinis !rown dan &herer (9=B7.


26/45

A. i#at3si#at Bakteriologik Bakteri Pen%ebab tap!%lo6o66almastitis

abitat. &taphylococcus merupakan kuman lingkungan yang relatif tahan

lama di alam. !anyak terdapat dalam air susu tanah udara debu kandang dan air

kotor. 1uga terdapat pada permukaan tubuh beberapa hewan mamalia dan burung

>ilson dan niles (9=;7 terutama &. pidermidis banyak ditemukan pada puting

susu dan kulit ambing ?e8riese (9=97.

-orp!ologi. &taphylococcus adalah bakteri yang berbentuk bulat bersusun

bergerombol seperti buah anggur dan bersifat gram positif. !esar.sel berbeda-beda

diameternya rata-rata antara 0B - (0 mikrometer. 'erbedaan besar sel tergantungdari 5enis strain bakteri umur biakan dan media yang digunakan. &emua

&taphylococcus tidak motil tidak berIagella tidak berspora dan tidak membentuk

kapsul >ilson dan 3iles (9=;7.

i#at biakan. 'ertumbuhan staphylococcus pada media biakan dalam

suasana aerob dan fakultatif aerob. !akteri mudah tumbuh pada agar darah dan

agar nutrien atau pada media umum lainnya tanpa memerlukan bahnn penyubur.

'ada agar darah koloni besar dan sering terlihat di sekeliling pertumbuhan

terbentuk Cona hemolisa. 'ada agar nutrien koloninya bulat halus permukaan

cembung topi rata mengkilat. ?iameternya ( - 2 mm setelah biakan

staphylococcus diinkubasi pada suhu =o D selama lebih kurang 24 5am. 'ada kaldu

daging pertumbuhan ditandai dengan sedimen seperti serbuk di bagian bawah

tabung. !iakan bakteri ini di agar miring dapat tahan hidup pada suhu kamar

selarna berbulan-bulan sedang pada suhu yang agak tinggi tahan selama 6 - ""

minggu Dowan dan &teel (9=7.

+eaksi biokemis. Aktitas biokemis staphylococcus ditentukan oleh 5onis

enCim yang dihasilkannya. 1enis-5enis enCim tersebut adoloh hyaluronidase

staphylokinase proteinase lipase koagulase katalase dan ponicilinase ,askin dan

,eche8a(ier (9="7.


27/45

onurut !ergey (9=;7 dan Dottral (9=B7 kunci untuk identikasi

&taphylococcus sp adalah berdasarkan reaksi terhadap mannitol dan sifat koagulase

terhadap plasma darah. &. aureus bersifat memfermentasi mannitol dan u5ikoagulase positif sedangkan &. epidermidis bereaksi negatif terhadap kedua u5i

tersebut.

B. -ekanisme In#eksi

ntuk mengetahui mekanisme infeksi staphylococcalmastitis harus diketahui

terlebih dahulu anatomi siologi dari ambing. 'ada sapi ambing terdiri dari empat

kuartir yang terletak di dacrah inguinal caudal dari umbilikus dan meluas ke

belakang antara dua paha. &etiap kuartir dibatasi oleh selubung sekat pemisah7

sehingga antar kuartir tidak ada hubungan langsung. ,ubang puting berhubungan

langsung dengan pucuk saluran kanal puting7 yang ker5anya diatur oleh otot

sphincter. ?i dorsal kanel puting terdapat di siterna puting sinus papilaris7 dan di

siterna kelen5ar sinus laktiferus7 terletak di atas sinus papilaris. ?i dalam sinus

laktiferus ter5ulur B < "2 saluran susu atau galaktophor. anal puting berdinding

epitel sLuamos yang serupa dengan struktur epidermis kulit di bawah epitelterdapat serabut-serabut otot. &inus laktiferus dibatasi oleh epitel berlapis dua

oe(ihere (9B( dan )essang (9B47.

$e5ala klinis mastitis akan nampak pada tahap inIamasi dan pada

pemeriksaan mikroskopis terlihat 5umlah sel somatik meningkat !lood

dan3enderson (967. 3amid5o5o (9Bl7 menyatakan bahwa peradangan yang

ter5adi adalah sebagai respon tubuh terhadap metabolit dan toksin yang

dihasilkan oleh metabolisme bakteri yang merangsang 5aringan kelen5ar ambing.

$e5ala-ge5ala yang terlihat merupakan ekspresi pertahanan tubuh homeostase7

yang bertu5uan untuk memperbaiki kerusakan 5aringan tubuh dan menghilangkan

bakteri penyebab serta mengembalikan keadaan tubuh seperti semula.


28/45

!lobel dan &chliesser (9B07 mengemukakan bahwa higiene kandang yang

kurang cara pemerahan yang tidak legeartis dan adanya luka/lecet pada ambing

merupakan faktor-faktor yang mempermudah ter5adinya in8asi &taphylococcus.

ereka mengemukakan tiga cara in8asi &taphylococcus ke kelen5ar ambing yaitu

melalui kanal puting luka pada puting dan "uka pada kulit ambing.

&phincter puting adalah otot yang mengatur membuka dan menutup kanal

puting sehingga mikroorganisme tidak leluasa masuk kekelen5ar ambing. *orbes

(9697 dan Anderson (9B27 menyatakan bahwa kemungkinan mikroorganisme

dapat melalui sphincter puting karena adanya mekanisme sis puting. c ?onald

(9=;7 5uga menambahkan peranan mesin perah dapat mempermudah in8ast

mikroorganisme ke kelen5ar ambing. &etelah mesin perah berhenti beker5a bagian

distal dan pertengahan saluran susu berdilatasi kemudian bagian proksimal dan

kemungkinan pada saat inilah mikroorganisme dengan mudah masuk melalui

saluran puting.

)essang (9B27 men5elaskan in8asi bakteri melalui luka puting atau luka

pada kulit ambing dapat ter5adi sewaktu pemerahan. !akteri dapat berasal dari lap

ambing yang digunakan tangan sipemerah dan air pencuci ambing. &elain itubakteri yang terdapat di lantai kandang 5uga dapat mengin8asi ambing melalui luka

puting atau ambing pada saat hewan berbaring.

&taphylococcus yang masuk ke kelen5ar ambing berkembang biak dengan

cepat pada tempat perlokatannya. &el epitel kanal puting sinus laktiferus dan

duktus lal tiferus merupakan 5aringan tempat perlekatan &taphylococcus.

)esistensi kelen5ar ambing 8irulensi &taphylococcus status laktasi pada saat

infeksi merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi tanda-tanda klinis penyakit

dan dera5at peradangan. anda-tanda klinis staphylococcalmastitis dapat dilihat dari

bentuk sekresi susu konsistensi dan temperatur ambing reaksi peradangan dan

sistemik yang ter5adi !lobel dan &cheliesser (9B0G Anderson (9B27.


29/45

&elan5utnya !lood dan 3enderson (967 mengklasikasikan

staphylococcalmastitis dalam dua bentuk yaitu staphylococcalmastitis perakut dan

kronis sedangkann lobel dan &cheliesser (9B07 membagi staphylococcalmastitis

men5adi dua bentuk yaitu staphylococcalmastitis akut dan kronis.

&taphylococcus adalah kuman pembentuk nanah. 'ada pemeriksaan

patologis anatomis terlihat adanya penimbunan nanah di dalam sinus dan duktus

laktiferus. +leh karena itu ge5ala khas yang nampak terbentuknya gangraena yang

meluas. $angraena ter5adi secara cepat dimana dalam waktu lebih kurang 24 5am

dapat men5adi hitam dan mengeluarkan serum. 1uga disertai emphisema

subcutaneus dan pembentukan lepuh. 'enyebaran gangraena mulai ter5adi setelah

6 - = hari !lood dan 3enderson (967.

&ecara histopatologis ambing yang menderita staphylococcalmastitis perakut

menun5ukkan adanya kerusakan 5aringan yang nekrotik terutama pada lumen

al8eolar dan dapat terlihat adanya &taphylococcus dalam 5umlah banyak. &elain itu

di sekitar 5aringan yang mengalami nekrotik banyak ditemukan sel-sel neutrophyl

Anderson (9B27.

&taphylococcalmastitis akut. &lanctC dan !artley (9;7 yang disitasi oleh

Anderson (9B27 mempela5ari penyebab staphylococcalmastitis akut dengan cara

menginokulasi alpha toksin dari &. aureus ke kelen5ar ambing sapi. idak terlihat

adanya gangraena ter5adinya hal ini diduga karena 5umlah alpha toksin yang

diinokulasi terlalu sedikit. "nokulasi alpha toksin didalam 5umlah yang sama pada

kelen5ar ambing tikus ternyata dapat monyebabkan nekrosa 5aringan ambing.

e5adian nekrosa 5aringan ambing sapi sering ter5adi pada akhir laktasi atau

permulaan masa kering kandang. $e5ala klinis tidak 5elas dan sering diabaikan oleh

peternak sehingga dapat berlan5ut men5adi staphylococcalmastitis kronis.

'enurunan produksi susu yang ter5adi sering diduga karena proses asiologis kelen5ar


30/45

ambing pada akhir laktasi. &. aureus lebih sering ditemukansebagai penyebab

staphylococcalmastitis perakut dan akut c ?onald dan Anderson (9B7.

&taphylococcalmastitis kronis. e5adiannya merupakan lan5utan dari

staphylococcalmastitis akut. elen5ar ambing yang terserang tidak memperlihatkan

adanya perubahan secara klinis. &alah satu ge5ala yang nampak adalah penurunan

produksi susu. &edangknn pada pemoriksaan laboratorium memperlihatkan adanya

infeksi kelen5ar ambing yang disertai dengan ter5adinya perubahan kimiawi dan sik

air susu "nternational ?airy *ederation (9=(7. !lood dan 3enderson (967

menambahkan bahwa kuartir yang menderita staphylococcalmastitis kronis 5ika

dipalpasi akan terasa kenyal akibat pembentukan tenunan ikat.

)eseang (9B27 menyatakan bahwa &. epidermidis merupakan bakteri

penyebab utama mastitis kronis. 'enetrasi &taphylococcus yang masuk secara

laktogen maupun hematogen adalah pada epitel kisterna dan duktus laktiferus.

emudian *rost dkk (9==7 yang disitasi oleh Anderson (9B27 menambahkan

bahwa &taphylococcus yang terdapat pada epitel kisterna dan duktus laktiferus

akan segera berpindah ke al8eoli kelen5ar ambing dan membentuk pusat

peradangan.

#ickerson dan 3eald (9B27 menyatakan bahwa sebagai usaha pertahanan

tubuh terhadap adanya infeksi &taphylococcus pada daerah peradangan banyak

terdapat leukosit terutama neutrol dan makrophag. ,eukosit tersebut bersifat

memfagosit kuman penyebab peradangan. emudian Anderson (9B27

mengemukakan akibat adanya leukosit terhadap produksi susu sebagai berikut

leukosit yang terdapat pada al8eoli kelen5ar ambing dapat menyebabkan

pembesaran ruang al8eolar dan mempersempit saluran gelembungair susu

sehingga dapat menghambat pengaliran air susu. &elain daripada itu adanya

interaksi antara &taphylococcus dan leukosit pada kelen5ar ambing dapat

mengakibatkan ter5adinya perubahan komposisi air susu secara kimiawi dan sis.

1ika leukosit berhasil melemahkan kuman penyebab peradangan maka dalam

beberapa hari peradangan dapat terhenti.


31/45

erhentinya peradangan kadang-kadang diikuti dengan pembentukan

tenunan ikat di sekitar saluran air susu. 3al ini dapat menghambat pengeluaran air

susu sehingga ter5adi penurunan produksi bahkan dapat menyebabkan berhentinyaproduksi susu dari kuartir yang menderita.

4. ,ejala Klinis

&ubronto 2007 menyatakan bahwa secara klinis radang ambing dapat

berlangsung secara akut subakut dan kronik. )adang dikatakan bersifat subklinis

apabila ge5ala-ge5ala klinis radang tidak ditemukan saat pemeriksaan ambing.

$ambar (. menampilkan ge5ala klinis pada sapi perah laktasi.

$ambar (. astitis perakut disebabkan Staphylococcus aureus

pada sapi perah laktasi umur lima tahun.

'ada proses radang yang bersifat akut tanda-tanda radang 5elas ditemukan

seperti: kebengkakan ambing panas saat diraba rasa sakit warna kemerahan dan

terganggunya fungsi. Air susu berubah sifat seperti : pecah bercampur endapan

atau 5on5ot brin reruntuhan sel maupun gumpalan protein.

'roses yang berlangsung secara subakut ditandai dengan ge5ala sebagaimana

di atas namun dera5atnya lebih ringan ternak masih mau makan dan suhu tubuh

masih dalam batas normal. 'roses berlangsung kronis apabila infeksi dalam suatu


32/45

ambing berlangsung lama dari suatu periode laktasi ke periode berikutnya. 'roses

kronis biasanya berakhir dengan atropi kelen5ar mammae.

D. 4ara penularan

'enularan mastitis dari seekor sapi ke sapi lain dan dari kuarter terinfeksi

ke kuarter normal bisa melalui tangan pemerah kain pembersih mesin pemerah

dan lalat 1ones (99B7.

(. ?iagnosis

'engamatan secara klinis adanya peradangan ambing dan puting susu

perubahan warna air susu yang dihasilkan. 5i lapang dapat dilakukan dengan

menggunakan !ali"ornia Mastitis #est D7 yaitu dengan suatu reagen khusus

Akoso (9967. &ubronto 2007 menambahkan diagnosis mastitis bisa dilakukan

dengan $hiteside #est .

2. ontrol

1ones (99B7 mengemukakan bahwa guna mencegah infeksi baru oleh

bakteri penyebab mastitis maka perlu beberapa upaya antara lain :

• eminimalisasi kondisi-kondisi yang mendukung penyebaran infeksi dari satu

sapi ke sapi lain dan kondisi-kondisi yang memudahkan kontaminasi bakteri dan

penetrasi bakteri ke saluran puting.

• Air susu pancaran pertama saat pemerahan ditampung di strip cupdan

diamati terhadap ada tidaknya mastitis. 'encelupan atau diping puting dalam biosid

000 " mililiter/liter air7. 'enggunaan lap yang berbeda untuk setiap ekor sapi

dan pastikan lap tersebut telah dicuci dan didesinfektan sebelum digunakan

&utarno 20007.

• 'emberian nutrisi yang berkualitas sehingga meningkatkan resistensi ternak

terhadap infeksi bakteri penyebab mastitis. &uplementasi 8itamin A dan O-

karoten serta imbangan antara Do Dobalt7 dan Fn &eng7 perlu diupayakan untuk

menekan ke5adian mastitis.


33/45

E. Pengendalian

e5adian staphylococcalmastitis erat hubungannya dengan keadaan sanitasi

kandang yang kurang baik dan cara pemerahan yang tidak legeartis. aka dalam

tindakan pengendalian dilakukan dengan memperbaiki tata laksana peternakan

dan meningkatkan kebersihan kandang serta memperhatikan tata cara pemerahan

yang benar. &elain daripada itu dilakukan 5uga tindakan pengobatan

untuk menghilangkan infeksi pada tiap kuartir yang terserang mastitis.

1. Pen6ega!an.

Dara pencegahan staphylococcalmastitis ataupun streptococcalmastitis yang

dian5urkan oleh E#ational "nstitut for )esearch in ?airyingE di &hineld disitasi oleh

>esen dan &chulhC (9=07 adalah sebagai berikut:

&ebelum pemerahan ambing dan puting susu harus dicuci bersih dengan air yang

mengalir kemudian dilap dengan kain lap yang kering dan bersih. indakan ini

bertu5uan untuk mengurangi populasi mikroorganisme yang berada di sekitar kulit

ambing dan puting susu.

&esudah pemerahan puting didisinfeksi untuk menekan 5umlah mikroorganismeyang berasal dari sisa air susu pada u5ung puting. Ada dua cara yang umum

digunakan yaitu mencelupkan puting ke dalam larutan disinfektan teat dipping7

dan menyemprot puting dengan larutan disinfektan teat spraying7. indakan

disinfeksi puting sebaiknya dilakukan secara rutin dan dipakai disinfektan yang

efektif.


34/45

!ila pemerahan dilakukan dengan mesin perah maka sebelum dipakai mangkok

pemerah diusahakan dalam keadaan steril.

#atke illck (9=27 mengan5urkan disamping meningkatkan sanitasi kandang

dan alat-alat pemerah dalam lindakan pencegahan staphylococcalmastitis perlu

dilakukan pengawasan terhadap kesehatan tenaga pemerah. &heldrake dan 3oare

(9B7 menekankan perlunya peningkatan tata laksana peternakan dalam usaha

mencegah ke5adian mastitis serta tindakan pengobatan yang terinfeksi.

2. Pengobatan.

,ay dan 3astowo 20007 menyatakan bahwa sebelum men5alankan

pengobatan sebaiknya dilakukan u5i sensititas. )esistensi Staphylococcus

aureus terhadap penicillin disebabkan oleh adanya O- laktamase yang akan

menguraikan cincin O- laktam yang ditemukan pada kelompok penicillin.

'engobatan mastitis sebaiknya menggunakan : ,incomycin rytromycin dan

Dhloramphenicol.

?isinfeksi puting dengan alkohol dan infusi antibiotik intra mamaria bisa

mengatasi mastitis. "n5eksi kombinasi penicillin dihydrostreptomycin

deamethasone dan antihistamin dian5urkan 5uga. Antibiotik akan menekan

pertumbuhan bakteri penyebab mastitis sedangkan deamethasone dan

antihistamin akan menurunkan peradangan &wartC 20067

astitis yang disebabkan oleh Streptococcus sp masih bisa diatasi dengan

penicillin karena streptococcus sp masih peka terhadap penicillin &ori et al. 200;7

'engobatan staphylococcalmastitis pada umumnya lebih sulit dibandingkan

dengan pengobatan streptococcalmostitis dan mastitis oleh scbab infeksi bakteri

lainnya. 3al ini disebabkan &taphylococcus sebagai agen penyebab

staphylococcalmastitis melekat pada pusat peradangan di dalam 5aringan ambing

Anderson (9B27. egagalan pengobatan staphylococcalmastitis dengan


35/45

menggunakan penicilin sering dialami. 3al ini disebabkan sifat reistensi daripada

&taphylococcus terhadap antibiotik tersebut.

'enelitian yang dilakukan oleh 3e ?onald dan Anderson (9B(7 di "ndia

mengenai resistensi &taphylococcus terhadap penicilin. egagalan pengobatan

staphylococalmastitis dengan menggunakan penicilin meneapai (( H dari se5umlah

kasus staphylococcalmastitis yang diamati. &edangkan di Danada kegagalan

pengobatan staphylococcalmastitis dengan menggunakan penicilin mencapai (; H

&eddon (96;7.

!lood dan 3enderosn (967 dan &eddon (96;7 mencatatkegagalanpengobatan staphylococcalmastitis dengan menggunakan penicilin

disebabkan beberapa strain &. aureus sebagai penyebab staphylococcalmastitis

mampu memproduksi enCim penicilinase yang dapat menginaktifkan penicilin.

ntuk mengatasi hal ini 3wakipesile 3olmes dan 3oore (9B7 telah menggunakan

claacillin yaitu preparat penicilin semi sintetik untuk pengobatan

staphylococcalmastitis kronis.

?ari hasil penelian 3amid5o5o (9B47 dinyatakan bahwa kombinasi claacillin

dan ampicillin dapat menghilangkan infeksi pada kuartir yang menderita

staphylococcalmastitis subklinis tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap

penurunan 5umlah se( somatik per ml susu yang diperiksa. 'enggunaan no8obiosin

atau orbensin pada awal ke5adian staphylococcalmastitis dapat mencapai dera5at

penyembuhan 60 - B0 H .


36/45

DAF/A+ P/AKA DA+I J0+(AL 7A(, DI BAA

1)#A,

:http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/(24;6=B9/99=B/!B6mwi.

pdfKseLuenceM(

Anonimus. (9B2. %edoman pengendalian penyakit hewan menular. &irektorat

'esehatan ewan. ?irektorat 1enderal 'eternakan ?eparternen 'ertanian. 1akarta.

Anderson 1. D. (9B2. %rogressive pathology o" staphylococcalmastitis with a

note on control immunisation and therapy . he @et. )ecrd (=: =2 - =6.

!lood ?.D and 1.A. 3enderson. (96. ne. th ed. !ailliere indall. ,ondon.

!uchanan 3.: and #.:. $ibbon. (9=P;. &eterminative bacteriology . Bth

and >ilkins Dompany. 3al timore. @eterinary medici,ondon. !ergeyPs manual of ed.

P(Phe P>illiams

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/39978/B86mwi.pdf?sequence=1http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/39978/B86mwi.pdf?sequence=1http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/39978/B86mwi.pdf?sequence=1http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/39978/B86mwi.pdf?sequence=1


37/45

!rown. ).> and ).. &herer. (9=B. !lassi*cation dermidis and Micrococcus

strain isolated "rom milk. Am. 1. @et. 3es. 9 D:Q P(6= - P(=(.

of f. pibo8ine !lobel 3and . &cheliesser. (9B0. riellen "nfektionen beiPrieren. lag.

&tuttgart. #ew Rork.

!rown ).>. (9B. !iotypes of .B. epidermidis and micrococcus organisms

isolated "rom intramammary in"ection reclassi*ed into spesies o" the +enus

Staphylococcus. Dornell @et. P(: (09 - ((6.

Dowan &. and .1. &tael. (9=. cation of medical bacteria. 'ress ,ondon.

anual of the identiDambridge ni8ersity Dottral $. . (9=B. anual o"

standardi,ed methods "or eterinary microbiology . Domstock publishing associated

a di8isi of Dornell ni8ersity 'ress ,ondon.

?e@ries ,.A. (9=9. identi*cation o" clumping "aktor negative Staphylococci

isolated "rom cows udder . )es. in @et. &ci. 2=: ( - 20.

*orbes ?. (969. #he pathogenesis o" bovine mastitis. P(Phe 8et. !ull. 9 B7 :

;29 - ;9.

c ?onald 1.& and A.1. Anderson. (9B(. ntibiotic sensitivity o" S. aureus and

coagulase negative Staphylococcus isolated "rom in"ected bovine mammary gland.

Dornell @et. =(: 9( - 96.

c Dlure .1.G .,. 3ughesG A.. ?owellG &.. lP(urphy and . 1oyce.

(966. Mastitis in dairy cattle in the moss vale district o" /ew South $ales. ust.

et. 1. 42: (94 - (9B.


38/45

c ?onald 1.&. (9=;.study of the teat periodes. Am. 1. +adiographic method

"or anatomic canal0 changes between milking of @et. )es. 6B7: (24( - (242.

wakipesile &.G D.> 3olmes and R.*. oore. (9B. ntibiotic therapy "or

subclinical mastitis in early lactations1 23ects on in"ection somatic cell count and

milk production. #ew Fealand. @et. 1. (: (92- (9;.

>ikantadi !. (9=B. 4iologi 5aktasi. !agian ernak 'erah *akultas 'eternakan

ni8ersitas $ad5ah ada. Rogyakarta

.


39/45

http://niayulianty.blogspot.com/20(/04/siologi-laktasi-perkembangan-

kelen5ar.html

http://niayulianty.blogspot.com/2013/04/fisiologi-laktasi-perkembangan-kelenjar.htmlhttp://niayulianty.blogspot.com/2013/04/fisiologi-laktasi-perkembangan-kelenjar.htmlhttp://niayulianty.blogspot.com/2013/04/fisiologi-laktasi-perkembangan-kelenjar.htmlhttp://niayulianty.blogspot.com/2013/04/fisiologi-laktasi-perkembangan-kelenjar.html


40/45


41/45

Mujizat susu sapi yang keluar diantara kotoran dan darah BAB I PENDAHULUAN A. Latar

Belakang Masalah Tahukah Anda, apa makanan terbaik bagi seserang, bagi anak!anak, muda maupun

tua" #a$abann%a, susu. Itu se#ak dahulu sudah di tegaskan &asulullah sa$, dan diakui leh para ilmu$an

mdern. Penelitian dan studi mdern menegaskan bah$a susu merupakan #enis makanan terbaik karena

mengandung nutrisi penting untuk pertumbuhan, umur pan#ang dan pen'egahan pen%akit. Ban%ak %ang

disimpulkan dari hasil studi mdern terhadap susu. Disebutkan bah$a anak!anak %ang mendapat 'ukup

susu dan semua makanan %ang diprduksi dari susu mengalami usia hidup %ang lebih lama dan prprsi

pen%akit (atal )seperti strke* %ang sangat rendah. Mengnsumsi seperempat liter susu dalam satu hari,

bisa mengurangi risik kematian akibat strke hingga +-. Bahkan ada pula studi %ang menegaskan

bah$a mengnsumsi susu setiap hari melindungi tubuh terhadap tekanan darah tinggi dan ban%ak

pen%akit lainn%a. &asulullah sa$ menegaskan dalam sebuah haditsn%a, Hendakn%a kalian meminum

susu sapi, karena itu hasil dari apa %ang disarikan leh pephnan./ )H&. Ahmad*. Hadits ini kemudian

terbukti dalam penelitian mdern, bah$a susu berguna untuk perlindungan tubuh. Para ilmu$an

memastikan susu sapi merupakan #enis susu %ang mderat kegunaann%a, khususn%a untuk anak!anak,


42/45

setelah air susu ibu. Dalam ma#alah British Medi'al 0urnal, disebutkan man(aat susu untuk minum susu

setiap hari %ang mengurangi risik pen%akit, alergi dan pen%akit perna(asan pada anak. Dalam penelitian

kedua susu ditemukan dapat digunakan untuk mengbati gangguan lambung dan radang usus besar.

Hasil lainn%a, ditemukan meminum susu se'ara teratur melindungi atersklersis )pengapuran dinding

pembuluh darah arteri*, men'egah kanker, dan meningkatkan kekebalan tubuh terhadap pen%akit,

terutama pen%akit #antung. 1ubhanallah, 2ang telah ber(irman dalam Al!3ur4an, Dan sesungguhn%a

pada binatang ternak itu benar!benar terdapat pela#aran bagi kamu. 5ami memberimu minum dari pada

apa %ang berada dalam perutn%a )berupa* susu %ang bersih antara tahi dan darah, %ang mudah ditelan

bagi rang!rang %ang meminumn%a. )31. An!Nahl6 ++* B. &umusan Masalah Berdasarkan latar

belakang masalah di atas, kami dapat menarik beberapa rumusan masalah %ang akan kami bahas pada

makalah kami, %aitu6 7. bagaimana prses terbentukn%a susu pada he$an sebagaimana dalam 3.1. an

Nahl6++" 8. apa man(aat mengknsumsi susu sapi" BAB II PEMBAHA1AN A. Prses Terbentukn%a 1usu

1ebagai gambaran, bah$a ktran adalah makanan kasar %ang memiliki serabut terikat. Makanan

binatang %ang ada dalam perutn%a mengandung prtein biasa dan prtein lain %ang bisa diserap )#uga

mengandung nitrgen %ang bisa digunakan untuk menumbuhkan prtein biasa %ang dinamakan prtein

bakteri*. Di samping itu, makanan binatang mengandung 9at gula %ang mudah diserap dan makanan

%ang bergumpal seperti serat %ang mirip silikn, dan kan#i. Makanan binatang #uga mengandung lemak

#enis (s(r, gula, dan tksid %ang ber'ampur dengan liur %ang berasal dari mulut, #uga perasan 9at alkali%ang keluar dari perut dan ber'ampur dengan #utaan bakteri dan prt9a. 7. Bakteri dan prt9a ini

ber(ungsi membantu prses (ermentasi serta prses pen'ernaan dan pen%erapan. Berikut ini pen#elasan

rin'i mengenai apa %ang ada di ktran6 :ula;gluksa, %ang bisa meningkatkan kadar asam lemak. 8. -, 9at asam prpini'

sekitar 8-, dan 9at asam but%ri' sekitar7>-. ?. :as seperti kemih dan amniak )ber(ungsi membentuk

prtein bakteri* dan karbndiksida. @. Laktat terpe'ah di hati men#adi gluksa. >. Berbagai prtein

)a$aln%a makanan dan terakhir bakteri*, asam amin %ang berasal dari pen'ernaan perut untuk

menghasilkan prtein. +. Lemak )bakteri pengurai, asam lemak #enuh, dan lemak tidak #enuh. Lemak

#enuh dan lemak tidak #enuh berasal dari lemak makanan*.7 Prses pen%erapan asam lemak bebas,

khususn%a asam aseti', dan prpinate, telah selesai dengan melalui dinding perut ketika ia masuk pada

aliran darah. Asam but%ri' berubah pada dinding perut menu#u a'etne )susunan #enuh %ang memasukidarah*. Ia ber(ungsi untuk membentuk lemak pada darah )gl%'erl* dan susu. Prses pen%erapan lemak

)gl%'erite tksid*, prtein )asam amin*, dan sisa gluksa %ang tumbuh dari lendir makanan di sepan#ang

dinding usus ber(ungsi untuk men%erap.


43/45

%ang terpisah pada darah. 1emua itu ter#adi akibat reaksi kimia %ang sangat bagus dan menak#ubkan.

1emua itu bertu#uan untuk menghasilkan 'ita rasa %ang tinggi bagi rang %ang meminumn%a tanpa

ber'ampur dengan darah atau ktran.8 B. Man(aat 1usu 1api Allah s$t telah men#elaskan tentang

kemuk#i9atan susu sapi dalam alur4an, tentulah ia memiliki ber#uta man(aat bagi manusia. &asulullah

sa$ menegaskan dalam sebuah haditsn%a, Hendakn%a kalian meminum susu sapi, karena itu hasil dari

apa %ang disarikan leh pephnan./ )H&. Ahmad*. Hadits ini kemudian terbukti dalam penelitian

mdern, bah$a susu berguna untuk perlindungan tubuh. Para ilmu$an memastikan susu sapi

merupakan #enis susu %ang mderat kegunaann%a, khususn%a untuk anak!anak, setelah air susu ibu.

Dalam ma#alah British Medi'al 0urnal, disebutkan man(aat susu untuk minum susu setiap hari %ang

mengurangi risik pen%akit, alergi dan pen%akit perna(asan pada anak. Dalam penelitian kedua susu

ditemukan dapat digunakan untuk mengbati gangguan lambung dan radang usus besar. Hasil lainn%a,

ditemukan meminum susu se'ara teratur melindungi atersklersis )pengapuran dinding pembuluh darah

arteri*, men'egah kanker, dan meningkatkan kekebalan tubuh terhadap pen%akit, terutama pen%akit

#antung. Dalam blg Health is 5esehatan #uga diungkapkan man(aat meminum susu sapi, %aitu6 Di dalam

susu terkandung =itamin B8 dan =itamin A, selain prtein #uga terdapat ma'am!ma'am asam amin %ang

penting untuk pertumbuhan tubuh. 1ekarang, susu sapi di#uluki sebagai bahan makanan dengan

kandungan =itamin lengkap, #uga sebagai darah putih/ %ang membantu kesehatan tubuh manusia.

Dengan mengknsumsi minimal segelas setiap hari, maka Anda akan mendapatkan ban%ak man(aatsusu bagi tubuh, 1eperti 6 C 5andungan ptassiumn%a dapat menggerakan dinding pembuluh darah

sehingga mampu men#agan%a agar tetap stabil. 1ehingga Anda #auh dari pen%akit darah tinggi serta

pen%akit #antung. C 5andungan %dium, seng dan leti'in!n%a dapat meningkatkan se'ara drastis

kee(isiensian ker#a tak besar. C


44/45

Malaka mengungkapkan bah$a kandungan susu sapi dengan A1I, berikut ini adalah perbedaann%a6

Berturut!turut untuk susu sapi dan A1I adalah kalri ++ dan G8 )kkal*J prtein ?,8 dan 7,7 )g*J lemak ?,G

dan @,8 )g*J laktsa @,+ dan G, )g*, 9at besi ,7 dan ,> )mg*J kalsium 78 dan 8> )mg*J =itamin A 7

dan 8> )IU*. )http6;;metrne$s.(a#ar.'.id;read;G@+;7;indeK.php, diakses pada &abu, 8 Maret 878

+6>6?@ AM*. BAB III PENUTUP A. 5esimpulan 1usu adalah satu nikmat %ang sangat besar nilain%a

dalam kehidupan manusia. 5ebutuhan gi9i manusia !khususn%a anak ke'il! sangat bergantung pada

kandungan nutrisi dan gi9i %ang ada dalam susu. 1usu merupakan muk#i9at %ang Allah tanamkan dalam

tubuh binatang ternak. 5eterangan mengenai hal ini telah diulas leh Al 3ur4an, #auh sebelum ilmu

pengetahuan mdern mampu menganalisisn%a. Ulasan dalam Al 3ur4an itu berisi tentang prses

pembentukan susu, sebagai berikut6Pertama!tama setelah binatang ternak mengun%ah makanann%a,

makanan tersebut akan sampai ke lambung dan dilah nutrisin%a. 1esudahn%a makanan %ang tersisa

dan tak bernutrisi akan disalurkan ke saluran pembuangan, sementara nutrisi akan disalurkan ke dalam

aliran darah. Terakhir, darah %ang mengandung nutrisi ini akan mele$ati kantung prses kedua. Dengan

demikian, maka dipahami bah$a pada prses pertama air susu terprduksi dari prses %ang ada antara

darah dan saluran pembuangan. Hal inilah %ang ditekankan dan disebutkan dalam Al 3ur4an surat An

Nahl a%at ++ sebelum ilmu pengetahuan mampu membuat kesimpulan ini. 5ini ban%ak sekali man(aat

%ang ditemukan dari susu. Antara lain untuk memperkuat pen'egahan pen%akit kanker tulang, men'egah

gangguan memri. Al 3ur4an men%ebutkan, Dan diantara kalian ada %ang di$a(atkan dan )adapula*diantara kalian %ang dipan#angkan umurn%a sampai pikun, supa%a dia tidak mengetahui lagi sesuatupun

%ang dahulun%a telah diketahuin%a..../ )31. Al!Ha##6 >*. 1edangkan &asulullah sa$ mengatakan,

Tidaklah Allah s$t menurunkan pen%akit ke'uali diturunkan pula bat untuk pen%akit itu./ Dan Allah

men#adikan susu sebagai bat untuk memperkuat memri tak, khususn%a bagi kalangan rang tua.

1ekarang kita perhatikan (irman Allah s$t, 1esungguhn%a pada binatang ternak itu benar!benar terdapat

pela#aran bagi kamu. 5ami memberimu minum dari apa %ang berada dalam perutn%a )berupa* susu %ang

bersih antara tahi dan darah, %ang mudah ditelan bagi rang!rang %ang meminumn%a./ )31. An!Nahl6

++*. Minuman susu memberi ibrah pada kita untuk dika#i keutamaann%a. Dan bahkan prses

pembuatann%a. 1api, kambing, unta dan dmba, semuan%a di'iptakan Allah dengan memiliki rgan tubuh

%ang sangat kmpleks untuk pembuatan susu. Dan itu menun#ukkan kebesaran Allah s$t 2ang

Men'iptakann%a. 5ita mengatakan, sebagaimana (irman Allah s$t, Dan katakanlah6 1egala pu#i bagi

Allah, Dia akan memperlihatkan kepadamu tanda!tanda kekuasaan!N%a, maka kamu akanmengetahuin%a. Dan Tuhanmu tiada lalai dari apa %ang kamu ker#akan.4/ )31. An!Naml6 ?*. Dan ada

ber#uta man(aat dari susu sapi %ang lainn%a, sebagian telah kami #elaskan pada bab sebelumn%a. B.

1aran Demikianlah makalah ini kami susun. 1emga dapat berman(aat dan men#adi sarana untuk

memperka%a kha9anah ilmu pengetahuan kita khususn%a tentang pemahaman kita mengenai a%at!a%at

al ur an terutama mengenai mu#i9at susu sapi %ang tern%ata sangat besar man(aatn%a. DATA&

PU1TA5A Al Maragh%, Ahmad Musta(a, Ta(sir al Maragh%, #ilid >, Dar al ikr, Mesir6 7G@ Al Mahall%,

0alaluddinJ 0alaluddin as 1u%uti, Ta(sir 0alalain, al Hida%ah, 1uraba%a6 tanpa tahun terbit Departemen

Agama &I, Ta(sir al Hida%ah, 5alim, Tangerang6 87 Health is 5esehatan, 5andungan Dan Man(aat

susu 1api/, )http6;;healthiskesehatan.blgspt.'m;877;7;kandungan!dan!man(aat!susu!sapi. html

Diakses pada rabu, 8 maret 878 pukul G. 7>* &atma$ati Malaka 1usu 1api 1egar, Minuman 1ehat

Untuk 1egala Umur/, a#ar.m, )http6;;metrne$s.(a#ar.'.id;read;G@+;7;indeK.php*, diakses pada&abu, 8 Maret 878 +6>6?@ AM Tim Bilgi A IAIN 1%ekh Nur#ati irebn, 1usu Pada Binatang

Ternak/ Bilgi A IAIN 1%ekh Nur#ati irebn, http6;;$$$.bia!iainsn#.'m;bia;berita!7?!susu!pada!

binatang!ternak.html, diakses pada rabu, 8> Mei 878 pukul 86?86>+ 7 Tim Bilgi A IAIN 1%ekh Nur#ati

irebn, 1usu Pada Binatang Ternak/ Bilgi A IAIN 1%ekh Nur#ati irebn, http6;;$$$.bia!

iainsn#.'m;bia;berita!7?!susu!pada!binatang!ternak.html, diakses pada rabu, 8> Mei 878 pukul

86?86>+ 8 ibid ?Health is 5esehatan, 5andungan Dan Man(aat susu 1api/,

)http6;;healthiskesehatan.blgspt.'m;877;7;kandungan!dan!man(aat!susu!sapi. html Diakses pada

rabu, 8 maret 878 pukul G. 7>* @ &atma$ati Malaka 1usu 1api 1egar, Minuman 1ehat Untuk


45/45

1egala Umur/, a#ar.m, )http6;;metrne$s.(a#ar.'.id;read;G@+;7;indeK.php*, diakses pada &abu, 8

Maret 878 +6>6?@ AM

http://proses-susu-sapi.blogspot.com/

pemeliharaan unggas.

Panjang gelombang ATAU WARNA CAHAYA

Penelitian telah menunjukkan bahwa warna cahaa !apat memiliki e"ek ang berbe!a banak pa!a

perilaku# pertumbuhan !an repro!uksi pa!a unggas. $urung merasakan cahaa melalui mata mereka

%"otoreseptor retina& !an melalui sel'sel "otosensiti" !i !alam otak %"otoreseptor ekstra'retina&. (arena

panjang gelombang cahaa %terha!ap akhir merah spektrum& menembus kulit !an tengkorak lebihe"isien !ari panjang gelombang pen!ek# telah !iamati bahwa pertumbuhan !an perilaku ang terkait

!engan photoreception retina %!an panjang gelombang lebih pen!ek& se!angkan repro!uksi telah

!ikaitkan !engan ekstra '"otoreseptor retina. )ari pengamatan ini telah !ilaporkan bahwa cahaa biru

memiliki e"ek menenangkan pa!a burung# bagaimanapun# merah telah !igunakan untuk mengurangi

kanibalisme !an memilih bulu. *ni juga telah menunjukkan bahwa cahaa biru'hijau merangsang

pertumbuhan aam sementara orane'merah merangsang repro!uksi. $urung memiliki berpigmen

tetesan minak pa!a sel'sel kerucut mereka ang sesuai !engan puncak sensiti"itas +,- nm# ungu# +/

nm# biru# -,/ nm# hijau# !an -/ nm# kuning untuk burung mu!a !engan puncak pa!a -0/ nm# jeruk

untuk orang !ewasa. $aru'baru ini# telah !itunjukkan bahwa lensa burung a!alah transparan kepa!a

cahaa !alam rentang U1A %23/'+// nm&. Namun# mereka mungkin melihat kecerahan warna ang

berbe!a !ari manusia. 4akta'"akta ang penting untuk !iingat ketika memilih sumber cahaa untuk

menerangi unggas.

*n!ustri pencahaaan menggunakan empat meto!e untuk menggambarkan warna cahaa tetapi hana

satu ang benar'benar berlaku untuk memilih pencahaaan untuk unggas# (romatisitas. (romatisitas

a!alah ukuran !ari kehangatan sumber cahaa5s %cahaa hangat& atau !ingin %cahaa !ingin& !inatakan

!alam !erajat (el6in. 7kala berlangsung !ari tahun 3/// sampai 8///(. (romatisitas nilai +///( !an

lebih tinggi !ianggap keren %kebanakan biru mu!a orang !i sekitar 2-//( atau 2//( !isebut

9seimbang9 atau 9netral9 !an orang'orang sekitar 2///( atau lebih ren!ah !ianggap hangat %lebih lampu

merah&. 7eorang sebutan suhu warna benar'benar akurat hana untuk sebuah lampu pijar karena

menghasilkan suatu spektrum kontinu. 4luorescent !an H*) %intensitas tinggi !ebit: HP Natrium !an

;etal Hali!e lampu& lampu ang !ikatakan memiliki 9berkorelasi9 %jelas& temperatur warna !an !engan

!emikian selalu !ijelaskan !engan menggunakan istilah korelasi suhu warna %CCT& %(nisle# ,

berikut adalah 4 cara memilih kambing perah yang baik.docx

Documents