berat badan ideal (2)

27
LAPORAN PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI Disusun untuk memenuhi tugan mata kuliah Kebutuhan Aktualisasi Diri Dosen Pembimbing: Rita Hadi Widyastuti, S.Kp, M.Kep, Sp.Kom Asih Nurakhir, S.Pd Disusun Oleh: Rudy Kurniawan (22020113183018) PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Upload: rudy-kurniawan

Post on 19-Jul-2016

22 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Berat Badan Ideal (2)

LAPORAN PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI

Disusun untuk memenuhi tugan mata kuliah

Kebutuhan Aktualisasi Diri

Dosen Pembimbing:

Rita Hadi Widyastuti, S.Kp, M.Kep, Sp.Kom

Asih Nurakhir, S.Pd

Disusun Oleh:

Rudy Kurniawan (22020113183018)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

2014

Page 2: Berat Badan Ideal (2)

BERAT BADAN IDEAL

I. LATAR BELAKANG

Maslow menempatkan aktualisasi diri sebagai kebutuhan tertinggi manusia

diatas kebutuhan pada sisi fisiologi, kebutuhan akan rasa mana dan tentram,

kebutuhan untuk dicintai dan dibutuhkan orang lain serta kebutuhan akan

penghargaan dari orang lain dan dari diri kita sendiri.

Pemahaman diri yang objektif akan membuat seseorang mengerti akan

dirinya, termasuk kelemahan dan kelebihan yang dimiliki serta bisa bersikap positif

dalam menanggapi kelemahan dan kelebihan yang ada. Tujuan mengenal dan

memahami diri sendiri adalah diharapkan seseorang dapat menerima kenyataan yang

ada lalu berusaha dengan yang ada pada dirinya untuk mengembangkan pribadinya

agar sehat dan memiliki karakteristik yang positif.

Penampilan memang bukan segalanya, kata tersebut sering kita dengar bahkan

mungkin juga kita ucapkan, namun penampilan adalah tahap pertama seseorang

menilai orang lain. Banyak kata yang dapat melukiskan penampilan seseorang secara

kasat mata. Gemuk, kurus, ideal, atletis, rapi, acak-cakan, bersih, kotor dan masih

banyak lagi.

Walaupun penampilan bukanlah segalanya namun saat ini penampilan

dikaitkan dengan status kesehatan seseorang. Seseorang dengan penampilan tubuh

yang ideal atau bahkan atletis akan terlihat lebih sehat dibandingkan dengan performa

tubuh yang kurang ideal, dan bila sudah terkait dengan kesehatan maka tentunya

penampilan seseorang mencerminkan kesehatannya, dan kesehatan adalah segalanya.

Salah satu yang mempengaruhi penampilan adalah berat badan dan atau postur

tubuh. Semakin ideal berat badan maka semakin baik status kesehantannya, begitupun

dengan postur tubuh yang selalu berbanding lurus dengan berat badan ideal. Berat

badan adalah ukuran berat tubuh yang ditimbang dalam keadaan berpakaian minimal

tanpa perlengkapan apapun. Berat badan diukur dengan alat ukur berat badandengan

suatu satuan ukuran berat. (Surono dalam Mabella, 2000:10). Berat badan dapat

diartikan suatu ukuran yang lazim atau sering dipakai untuk melihat suatu keadaan

gizi seseorang.

Page 3: Berat Badan Ideal (2)

Dalam ilmu biologi dan medis, berat badan merujuk pada massa yang diukur

dalam satuan berat kilogram, walaupun dibeberapa negara seperti Amerika Serikat

menggunakan satuan pound.

Berat badan ideal diyakini sebagai berat badan maksimal untuk dapat

dikatakan sehat. Hal ini didasarkan terutama dengan tinggi badan, tetapi dapat

dimodifikasi oleh faktor-faktor lain seperti jenis kelamin, usia dan perkembangan

otot. Dalam dunia kedokteran, berat badan ideal ditentukan dengan menggunakan

Indeks Massa Tubuh (IMT). Atau dalam bahasa asing sering disebut Body Mass

Index (BMI).Sistem indeks ini didasarkan pada rasio berat badan dalam satuan

kilogram terhadap kuadrat tinggi badan dalam satuan meter.

Indeks massa tubuh merupakan sebuah ukuran yang menyatakan keidealan

tubuh seseorang berdasarkan kategori: Underweight (kekurangan berat badan),

Normal (normal), Overweight (kelebihan berat badan) dan Obesitas (kegemukan).

Jadi dengan mengetahui IMT, maka seseorang dapat mengetahui tubuhnya ideal atau

tidak.

Bagi saya mencapai berat badan ideal adalah merupakan suatu prestasi, karena

untuk menurunkan berat badan dan memiliki postur tubuh yang ideal adalah bukan

hal mudah bagi setiap orang. Mungkin beberapa orang akan sangat mudah

menurunkan berat badan atau memiliki tubuh yang ideal tanpa usaha yang banyak,

sebagai contoh yaitu harus olahraga berat atau fitness, diet ketat bahkan memakai

produk obat-obatan untuk membantu menurunkan berat badan.

Saya mencoba menggali kekurangan dan kelebihan diri melalui sebuah

kuesioner yang berisikan tentang gambaran diri, juga terdapat kolom isian untuk

penilaian secara objektif. Kuesioner diberikan kepada rekan satu kelas dan keluarga

yang menurut saya mampu memberikan informasi yang akurat tentang penulis.

Berikutnya saya akan memberikan paparan tentang evaluasi diri berdasarkan

dari informasi yang didapatkan dari teman dekat maupu keluarga, dengan harapan

mampu memberikan penilaian yang objektif dan menjadi acuan dalam memperbaiki

diri.

Page 4: Berat Badan Ideal (2)

II. EVALUASI DIRI

Evaluasi diri yang dilakukan oleh saya yaitu menggunakan kuesioner yang dibagikan

kepada teman dan keluarga penulis.

1. Penilaian Dari Diri Sendiri

Kelebihan

a. Ramah

Sejak kecil keluarga selalu memberikan tuntunan agar selalu bersikap ramah

terhadap siapapun dan ini melekat pada saya. Orang tua selalu mengatakan

tidak ada suatu hal yang harus disombongkan kepada orang lain. Dan jangan

memandang rendah orang lain, siapapun itu. Maka dengan bersikap ramah kita

akan selalu mendapat saudara-saudara baru dimanapun berada. Walaupun

seiring perkembangan waktu, keramahan sebagai bagian dari adat ketimuran,

saat ini telah memudar pada generasi baru.

b. Supel

Berkomunikasi dengan berbagai macam latar belakang, sifat dan kedudukan

sesorang saya pelajari sejak duduk di bangku SMP. Ditambah saat kuliah D3

keperawatan yang mengharuskan setiap mahasiswa harus tinggal di asrama

yang sarat dengan aturan tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur tata

pergaulan dan kehidupan di lingkungan asrama. Hasilnya tidak

mengecewakan, karena dengan mampu bersosialisasi, saya selalu

mendapatkan kepercayaan dalam organisasi kemahasiswaan.

c. Suka membantu orang lain

Merupakan kepuasan jika dapat meringankan atau membantu kesulitan orang

lain, dan saya juga mendapatkan kesempatan untuk belajar. Karena siapa tahu

dikemudian hari saya mendapat permasalahan yang hampir sama, maka saya

akan lebih siap untuk menghadapinya. Tetapi terkadang hal ini dimanfaatkan

orang lain untuk melemparkan tanggung jawabnya, sehingga saya harus lebih

cerdas dalam membantu orang lain.

d. Selalu bersyukur

Walaupun dilahirkan sebagai anak terakhir, tetapi saya selalu diajarkan untuk

tidak banyak mengeluh dan bersyukur, karena terkadang tidak semua yang

kita inginkan akan tercapai. Dengan menerima, bersyukur dan apa adanya

maka hidup ini terasa lebih ringan.

Page 5: Berat Badan Ideal (2)

e. Setia

Sulit berpindah ke lain hati, mungkin itu yang dapat menggambarkan

kesetiaan saya. Jika saya sudah menentukan pilihan maka saya akan

mempertahankannya walaupun terdapat pilihan lain yang lebih menarik,karena

yang lebih menarik belum tentu baik buat saya.

Kekurangan

a. Sering lupa

Saat ini yang paling sering terjadi adalah sering lupa. Terutama saat

meletakkan suatu benda. Kejadian kehilangan kunci motor yang ternyata

sudah berada dalam saku celana merupakan hal yang paling sering terjadi,

apalagi dalam kondisi terburu-buru.

b. Badan gemuk

“Big is beautifull”, tapi tidak menurut saya. Memiliki badan gemuk

merupakan kekurangan yang ingin saya perbaiki. Salah satu keluhan memiliki

badan gemuk adalah mudah capek. Dengan berat badan 95 Kg dan lingkar

perut diatas 100 cm, menjadi sulit dalam membeli atau memilih celana. Dan

pasti dengan badan gemuk maka akan mudah terserang penyakit.

c. Pemalas

Saya sering menunda suatu pekerjaan dan baru akan semangat mengerjakan

jika telah dekat batas waktu, sehingga seringkali pekerjaan menumpuk dan

walaupun selesai tetapi tidak optimal.

d. Suka tidur

Saya paling mudah jika akan tidur. Di kursi, meja atau bahkan hanya

bersandar saja saya akan tertidur, apalagi diatas tempat tidur yang nyaman.

Hal ini sangat menganggu saat kuliah ataupun mengikuti suatu pelatihan.

e. Tidak mampu membagi waktu

Bekerja, menjadi kepala keluarga dan sekaligus seorang mahasiswa ternyata

sangat luar biasa. Saya merasa belum mampu membagi waktu, sehingga

terkesan semua jadwal tidak berjalan sesuai rencana.

Page 6: Berat Badan Ideal (2)

2. Penilaian Dari Orang Lain

Penilaian menggunakan kuesioner sebanyak 20 kuesioner yang disebarkan kepada

19 teman dan 1 keluarga penulis. Hasil rangkuman penilaian diri secara umum

adalah sebagai berikut:

Kelebihan

a. Baik hati (20%)

b. Supel, bagus dalam berkomunikasi (20%)

c. Bijaksana (10%)

d. Cerdas (10%)

e. Tenang (10%)

f. Sabar (20%)

g. Suka humor (20%)

h. Berjiwa pemimpin (15%)

i. Percaya diri (20%)

j. Memiliki semangat tinggi (10%)

k. Suka menolong (25%)

Kekurangan

a. Tidak bisa membagi waktu, menunda pekerjaan (30%)

b. Gemuk/tidak ideal (65%)

c. Penampilan kurang rapi (10%)

d. Serius (10%)

e. Teledor (5%)

f. Mudah stres (5%)

g. Menyepelekan tugas (5%)

h. Botak (5%)

Page 7: Berat Badan Ideal (2)

III. JENDELA JOUHARI

I

Penampilan kurang rapi

Tdk ideal/ Gemuk

Sering terlambat

Cerdas

Ceroboh/teledor

Percaya diri

II

Baik hati

Suka humor

Tenang

Sabar

Berjiwa pemimpin

Serius

Mudah stres

III

Tidak mau mengalah

Suka melamun

Mandiri

IV

IV. MASALAH

Dari kekurangan yang disebutkan secara umum diatas, terdapat 3 masalah yang

menjadi prioritas utama penulis yaitu:

1. Kegemukan/ berat badan tidak ideal

Berdasarkan kuesioner, terdapat 13 orang (65%), yang menyatakan bahwa penulis

memiliki tubuh gemuk dan kurang ideal. Hal ini juga berpengaruh kepada

kerapian seseorang emnurut beberapa keterangan dari kuesioner.

2. Tidak bisa membagi waktu dan sering terlambat

Berdasarka kuesioner, terdapat 6 orang (30%), orang yang menyatakan bahwa

penulis sering datang terlambat dan tidak bida membagi waktu. Hal ini memang

penulis sadari untuk membagi waktu antara pekerjaan kantor, perkuliahan dan

keluarga memang cukup sulit.

Page 8: Berat Badan Ideal (2)

V. PLAN OF ACTION

No Nama

Program

Tujuan Penjelasan Waktu Indikator

1 Semangat Mendapatkan

tubuh lebih

ideal

dibanding

sebelumnya

Untuk

mendapatkan

tubuh yang

lebih ideal,

maka saya

akan berusaha

membuat

aturan yang

berkaitan

dengan gaya

hidup, waktu

makan dan

olahraga

Empat

minggu

Tubuh lebih ideal

yang ditandai

dengan

berkurangnya

lingkar pinggang

dari 115cm

menjadi 80cm,

dan atau

bertambahnya

lubang pada ikat

pinggang

2 Prioritas Mampu

mengatur

jadwal

kegiatan dan

tidak terlambat

Untuk dapat

mengatur

jadwal dan

kegiatan dan

tidak terlambat

maka saya

akan membuat

beberapa

catatan kecil

terhadap tugas

yang harus

segera

diselesaikan

dan mengatur

waktu

Empat

minggu

Jadwal teratur,

tugas selesai tepat

waktu yaitu 75%

tugas diselesaikan

tepat waktu

(sebelum dateline

pengumpulan) dan

tidak datang

terlambat

terlambat

Page 9: Berat Badan Ideal (2)

VI. IMPLEMENTASI

1. Kegemukan/ berat badan tidak ideal

a. Mengurangi ngemil dan porsi nasi

Untuk menurunkan berat badan, maka saya mengurangi ngemil dan porsi nasi.

Biasanya saat makan di rumah, saya selalu mengambil nasi 1 centong penuh

dan apabila makan di warung saya selalu memesan nasi 1 porsi. Sekarang di

rumah saya memiliki centong sendiri yang khusus saya pakai untuk

mengambil nasi sehingga dapat terukur dan berkurang dari porsi biasanyan.

Sedangkan jika makan di warung saya memiliki komitmen untuk selalu

memesan nasi ½ porsi saja setiap kali makan, walaupun tiap warung terkadang

memiliki takaran porsi nasi yang berbeda, dan konsekuensinya jika warung

tersebut memiliki porsi nasi yang cukup, maka setelah saya pesan ½ porsi akan

terasa sedikit sekali.

b. Mengurangi minum yang manis-manis

Untuk menurunkan berat badan maka saya mencoba mengurangi minuman

yang menggunakan gula murni. Biasanya setiap kali makan besar atau mkan

makanan ringan selalu ditemani dengan minum teh manis baik itu hangat atau

dengan es. Hampi 6 gelas teh manis dengan menggunakan gula murni setiap

harinya. Sekarang saya mengurangi porsi minum manis dan menggunakan

gula rendah kalori. Dan bila saya makan di warung, maka teh manis yang saya

pesan menggunakan sedikit gula ( ½ atau maksimal 1 sendok teh).

c. Banyak minum air putih

Sebelumnya dalam mengkonsumsi air putih bisa dibilang cukup. Dalam sehari

saya biasa minum air putih sebanyak 1500 cc atau sekitar 8 gelas. Sekarang

saya memiliki botol mimun air putih sendiri dirumah dengan ukuran 1500 cc,

dan saya harus menambahkan sedikitnya sekitar 400 cc tiap harinya, tidak

minum manis pada malam hari dan saat sarapan pagi. Saya juga mencoba

membiasakan minum 1 gelas air putih setelah bangun tidur.

Page 10: Berat Badan Ideal (2)

d. Berolahraga

Berolahraga adalah salah satu bagian terberat. Disamping waktu pelaksanaan,

motivasi yang kurang menjadi faktor penghalangnya. Tapi saya memiliki

rencana dengam memulainya dengan olahraga ringan dan teratur setiap pagi

selama 15 menit. Yaitu dengan jalan kaki keliling kompleks perumahan dan

melakukan peregangan.

e. Memperbanyak makan buah dan sayur

Saya membiasakan untuk tiap hari mengonsumsi buah. Saya biasa membeli

pepaya, atau jeruk atau melon dan saya simpan di lemari pendingin agar lebih

awet. Dalam sehari saya berusaha untuk mengkonsumsi minimal 3 potong

buah.

f. Tidak makan berat setelah jam 20.00

Saya berusaha untuk tidak makan nasi, mie dan sejenisnyasetelah jam 8

malam. Jika saya lapar saya lebih memilih minum air putih atau makan

makanan ringan.

2. Tidak bisa membagi waktu dan sering terlambat

a. Segera menyelesaikan tugas

Biasanya saya baru melakukan atau melaksanakan tugas saat menjelang batas

waktu pengumpulan. Saat ini saya mencoba untun selalu mengerjakan setiap

pekerjaan walaupun tidak sekali selesai, minimal 75 % pada tiap tugas harus

sudah selesai dalam satu waktu.

b. Membuat jadwal pekerjaan prioritas

Sebelumnya saya tidak pernah membuat jadwal pekerjaan. Saat ini saya

mencoba untuk membuat daftar pekerjaan prioritas untuk memudahkan dan

membantu mengatur waktu. Sehingga pekerjaan atau tugas prioritas akan

selesai terlebih dahulu.

c. Memperhitungkan waktu berangkat

Sebelumnya saya selalu menghitung waktu tiba di tempat sesuai jadwal, tapi

ternyata hasilnya selalu terlambat. Sekarang saya mencoba untuk menghitung

kapan waktu berangkat, harapan saya dapat mengurangi frekuensi

keterlambatan.

Page 11: Berat Badan Ideal (2)

d. Menyediakan waktu 10 menit lebih awal dari jadwal

Sebelumnya saya tidak pernah mempunyai waktu khusus untuk persiapan.

Sekarang saya membuat aturan yaitu dengan menyediakan waktu 10 menit

lebih awal untuk persiapan.

e. Mengerjakan pekerjaan sendiri sebelum membantu orang lain

Sebelumnya saya sering dimintai tolong untuk membantu dalam hal pekerjaan

kantor, dan ini sangat menyita waktu untuk menyelesaikan pekerjaan sendiri.

Sekarang saya mencoba untuk menolak secara halus terhadap permintaan

tolong yang saya anggap tidak memiliki urgensi, sehingga saya mempunyai

lebih banyak waktu untuk menyelesaikan tugas.

VII. DISKUSI

1. Kegemukan/ berat badan tidak ideal

a. Mengurangi ngemil dan porsi nasi

Mengurangi ngemil dan porsi nasi saat makan di rumah maupun di warung

memang sangat membantu. Porsi makan menjadi lebih terkontrol dan sekarang

jika porsi makan melebihi takaran, perut rasanya sudah penuh dan kenyang.

Hambatan dalam pelaksanaan pengurangan ngemil dan porsi nasi adalah pada

saat pertemuan seringkali terdapat makanan ringan maupun berat, dan untuk

tidak memakannya sangat kesulitan karena disediakan oleh atasan. Sementara

untuk makan di warung sudah sesuai dengan rencana yaitu selalu memesan

separo dari porsi nasi. Sebagai gantinya asupan protein lebih diperbanyak,

sehingga tetap kenyang dan memiliki energi untuk beraktifitas.

b. Mengurangi minum yang manis-manis

Sebelunya hampir setiap makan selalu dengan minuman manis. Saat pagi

setelah sarapan, saat di kantor, setelah makan siang, saat di rumah, setelah

makan malam dan terkadan sengaja membuat minuman manis diluar kegiatan

tersebut. Hampir 6 gelas teh manis dengan menggunakan gula murni selalu

saya minum setiap harinya. Sekarang saya lebih teratur saat minum manis

yaitu hanya saat berada di kantor. Tidak terdapat hambatan yang bermakna

dalam melaksanakan rencan ini, sehingga asupan gula murni dapat terkontrol

dengan baik.

Page 12: Berat Badan Ideal (2)

c. Banyak minum air putih

Minum air putih lebih banyak ternyata menjadikan tubuh menjadi lebih bugar

dari sebelumnya. Pelaksanaan penggunaan takaran botol minum air putih di

rumah dan minum air putih setelah bangun tidur dapat mengontrol nafsu

makan. Tidak ada hambatan dalam pelaksanaan rencana ini, bahkan anggota

keluarga yang lain juga mengikuti rencana ini sehingga saya lebih termotivasi

untuk lebih banyak minum air putih.

d. Berolahraga

Dalam menerapkan rencana berolah raga terdapat hambatan yaitu walaupun

sudah bangun tidur lebih awal ternyata masih banyak pekerjaan rumah yang

harus diselesaikan karena kami tidak mempunyai pembantu dan semua harus

dikerjakan sendiri. Untuk meringankan pekerjaan, waktu untuk berolah raga

mejadi terpotong dan tidak dikerjakan dengan rutin.

e. Memperbanyak makan buah dan sayur

Setiap hari saya selalu menyediakan buah di lemari es. Dan sekarang saya

sudah terbiasa untuk makan buah minimal 3 potong sehari, baik itu pepaya,

jeruk ataupun melon.

f. Tidak makan berat setelah jam 20.00

Pada pelaksanaan tidak makan berat setelah jam 8 malam ternyata banyak

menemui hambatan. Salah satunya adalah seringnya ditraktir makan oleh

teman saat pulang kuliah.

2. Tidak bisa membagi waktu dan sering terlambat

a. Segera menyelesaikan tugas

Ternyata memang tidak semudah yang direncanakan, banyak pekerjaan yang

tidak bisa selesai minimal 75 %, sehingga masih menyita banyak waktu untuk

menyelesekainya. Saat ini setiap tugas hanya mampu diselesaikan sekitar 50%

dan saya terus berusaha untuk selalu dapat menyelesaikannya lebih dari 50%.

b. Membuat jadwal pekerjaan prioritas

Daftar pekerjaan prioritas sangat membantu dalam menyelesaikan tugas.

Walaupun dalam pelaksanaannya tidak setiap waktu dapat menuliskannya di

dalam kertas. Alternatif lainnya yaitu mengingatnya dan tetap harus mematuhi

jadwal prioritas pekerjaan.

Page 13: Berat Badan Ideal (2)

c. Memperhitungkan waktu berangkat

Sebelumnya jika suatu kegiatan terjadwal jam 15.30 maka saya akan

memperhitungkan waktu tiba sesuai jadwal (on time), namun kenyataannya

saya selalu terlambat sekitar 5 sampai 10 menit. Dengan memperhitungkan

waktu berangkat maka frekuensi keterlambatan menjadi berkurang.

d. Menyediakan waktu 10 menit lebih awal dari jadwal

Menyediakan waktu lebih awal untuk persiapan memang sangat membatu

dalam mengurangi frekuensi keterlambatan. Persiapanpun menjadi lebih baik.

Hambatan pada pelaksanaan rencana ini adalah tidak setiap waktu dapat

disediakan waktu yang cukup untuk persiapan selanjutnya. Dan beberapa

kondisi pekerjaan yang memang tidak mungkin untuk bisa selesai tepat waktu.

e. Mengerjakan pekerjaan sendiri sebelum membantu orang lain

Pada awal pelaksanaan memang terdapat banyak kendala yaitu terkesan

sombong dan tidak mau membantu orang lain. Tetapi lambat laun lingkungan

menjadi terbiasa dan saya lebih bisa fokus terhadap suatu pekerjaan.

Page 14: Berat Badan Ideal (2)

VIII. EVALUASI

1. Evaluasi dari program “semangat” mendapatkan hasil yang tidak memuaskan.

Saya masih gagal dalam menjalankan program ini. Lingkar pinggang yang

merupakan indikator kemajuan program tidak terpenuhi, walaupun beberapa

renana kegiatan telah mampu terlaksana. Hambatan yang paling berat adalah pada

rencana olahraga dan makan malam sebelum jam 20.00.

Alasan mengapa program ini dikatakan gagal adalah ukuran lingkar pinggang

yang belum mencapai target indikator keberhasilan.

2. Evaluasi dari program “priorotas” mendapatkan hasil yang lebih baik. Terdapat

kemajuan dalam pengaturan jadwal dan waktu keterlambatan. Hambatan yang

terjadi dalam program ini adalah setiap tugas ternyata tidak bisa selesai dalam satu

waktu, sehingga menjadi beban untuk waktu berikutnya.

Program prioritas dinyatakan mendapatkan hasil yang lebih baik karena 50% dati

target indikator telah terpenuhi yaitu tidak terlambat datang. Sedangkan pada

target pengumpulan tugas belum sesuai indikator keberhasilan yaitu dibawah

75%.

IX. KESIMPULAN

Untuk mengenali diri lebih dalam memang bukan merupakan hal yang mudah.

Kita harus berpikir kritis dan terbuka atas segala masukan dari orang lain. Tentunya

kita tidak ingin terjebak pada kesendirian yang tergambar pada teori jendela jouhari.

Kita membutuhkan saran dan semangat dari orang lain untuk selalu maju

memperbaiki diri kita, karena kita tidak akan pernah tahu seperti apa diri kita

sebenarnya. Apakah sudah baik ataukah lebih buruk dan hal-hal lain yang mungkin

tidak kita sadari.

Kesempatan untuk memperbaiki kekurangan selalu ada, tetapi waktu saat

memperbaiki yang tidak akan terulang kembali, maka dengan tekad, semangat dan

rencana yang baik akan dapat membantu kita menjadi lebih baik.

Mendapatkan berat badan yang ideal merupakan keinginan setiap orang,

sedangkan bagi orang yang gemuk memang membutuhkan usaha dan proses yang

berkelanjutan sehingga penurunan berat badan itu sendiri tidak menimbulkan efek

samping negatif.

Page 15: Berat Badan Ideal (2)

Melalui rencana-rencana yang terukur dengan baik disertai dengan evaluasi

hambatan yang dapat mengganggu tujuan akan sangat bermanfaat bagi siapapun.

Begitupun hal nya dengan manajemen waktu yang setiap orang pasti akan

menemuinya. Skala prioritas, target dan rencana yang baik untuk mengatur jadwal,

menjadikan hidup lebih teratur dan terkontrol.

Page 16: Berat Badan Ideal (2)

X. LAMPIRAN