beranda its edisi 2

5
Edisi 02 / September 2012 Badan Koordinasi Pengendalian dan Komunikasi Program Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) telah membentuk Dewan Pengawas untuk Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Ada tiga unsur yang mewakili sebagai anggota Dewan Pengawas ITS, yaitu perwakilan dari usulan ITS, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dengan masa jabatan selama lima tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan berikutnya. Dewan Pengawas ini dibentuk karena ITS berstatus sebagai Badan Layanan Umum (BLU). Hal ini sesuai dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.156/P/2012 tentang Dewan Pengawas pada Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU). Keberadaan Dewan Pengawas ini seperti halnya Majelis Wali Amanat (MWA) pada perguruan tinggi yang berstatus Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Dewan Pengawas ini berfungsi untuk memonitor kinerja ITS, yakni memberikan pengawasan mulai dari pengelolaan keuangan, pengelolaan aset, manajemen kepegawaian, dan sebagainya di lingkungan ITS. Hasil monitoring akan dilaporkan setiap tahun dalam bentuk laporan yang diserahkan kepada Dikti. Selain itu, Dewan Pengawas juga bisa memberikan pendapat dan saran kepada Mendikbud dan Menteri Keuangan mengenai rencana strategis bisnis dan rencana bisnis serta anggaran yang diusulkan pejabat pengelola PK-BLU. Bahkan Dewan Pengawas juga bisa memberikan masukan, saran, dan tanggapan atas laporan keuangan dan laporan kinerja PK-BLU kepada pejabat pengelola. Pembentukan dewan pengawas ini tergolong baru. Syarat untuk menjadi anggota Dewan Pengawas harus orang dari luar ITS. Sedangkan pemilihannya berdasarkan rekomendasi dari tiga lembaga pemerintah yang diberi wewenang oleh Dikti. Setiap lembaga hanya diperkenankan mengusulkan satu perwakilan untuk menjadi Dewan Pengawas ITS. Ketiga Dewan Pengawas ITS yang baru terbentuk ini antara lain, Dirjen Dikti Prof Dr Djoko Santoso mewakili Kemdikbud yang ditunjuk sebagai ketua, Kepala Keuangan Kantor Wilayah (Kanwil) Jawa Timur Drs Sugianto dari Kementerian Keuangan sebagai sekretaris, dan Direktur Utama PT Semen Gresik Dr Ir Dwi Soetjipto MM yang merupakan usulan dari ITS sebagai anggota. (*) Dikti Bentuk Dewan Pengawas untuk ITS Rektor dan Dewan Pengawas ITS

Upload: twitter-its-itssurabaya

Post on 06-Mar-2016

215 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Media Diseminasi Kebijakan dan Prestasi ITS

TRANSCRIPT

Page 1: Beranda ITS Edisi 2

Edisi 02 / September 2012Badan Koordinasi Pengendalian dan Komunikasi Program

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) telah membentuk Dewan Pengawas untuk Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Ada tiga unsur yang mewakili sebagai anggota Dewan Pengawas ITS, yaitu perwakilan dari usulan ITS, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dengan masa jabatan selama lima tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan berikutnya.

Dewan Pengawas ini dibentuk karena ITS berstatus sebagai Badan Layanan Umum (BLU). Hal ini sesuai dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.156/P/2012 tentang Dewan Pengawas pada Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU).

Keberadaan Dewan Pengawas ini seperti halnya Majelis Wali Amanat (MWA) pada perguruan tinggi yang berstatus Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Dewan Pengawas ini berfungsi untuk memonitor kinerja ITS, yakni memberikan pengawasan mulai dari pengelolaan keuangan, pengelolaan aset, manajemen kepegawaian, dan sebagainya di lingkungan ITS. Hasil monitoring akan dilaporkan setiap tahun dalam bentuk laporan yang diserahkan kepada Dikti.

Selain itu, Dewan Pengawas juga bisa memberikan pendapat dan saran kepada Mendikbud dan Menteri Keuangan mengenai rencana strategis bisnis dan rencana bisnis serta anggaran yang diusulkan pejabat pengelola PK-BLU. Bahkan Dewan Pengawas juga bisa memberikan masukan, saran, dan tanggapan atas laporan keuangan dan laporan kinerja PK-BLU kepada pejabat pengelola. Pembentukan dewan pengawas ini tergolong baru. Syarat untuk menjadi anggota Dewan Pengawas harus orang dari luar ITS. Sedangkan pemilihannya berdasarkan rekomendasi dari tiga lembaga pemerintah yang diberi wewenang oleh Dikti. Setiap lembaga hanya diperkenankan mengusulkan satu perwakilan untuk menjadi Dewan Pengawas ITS.

Ketiga Dewan Pengawas ITS yang baru terbentuk ini antara lain, Dirjen Dikti Prof Dr Djoko Santoso mewakili Kemdikbud yang ditunjuk sebagai ketua, Kepala Keuangan Kantor Wilayah (Kanwil) Jawa Timur Drs Sugianto dari Kementerian Keuangan sebagai sekretaris, dan Direktur Utama PT Semen Gresik Dr Ir Dwi Soetjipto MM yang merupakan usulan dari ITS sebagai anggota. (*)

Dikti Bentuk Dewan Pengawas untuk ITS

Rektor dan Dewan Pengawas ITS

Page 2: Beranda ITS Edisi 2

Rendahnya Angka Partisipasi Kasar (APK) di Indonesia, membuat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) mengeluarkan beberapa kebijakan baru untuk mengatasinya. Salah satu strategi yang dilakukan adalah pendirian Institut Teknologi Kalimantan dan Institut Teknologi Sumatera.

Berdasarkan SK Mendikbud RI Nomor 059/P/2012, ITS diberi tugas sebagai pelaksana pendirian Institut Teknologi Kalimantan (ITK) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan, Kalimantan Timur.

Tugas yang harus dilaksanakan oleh ITS antara lain menyusun rencana kegiatan akademik, menyusun rencana pembangunan fisik dan akademik pendirian institut negeri berdasarkan rencana kegiatan akademik, membuat petunjuk pelaksanaan kegiatan, mempersiapkan data-data pendukung, melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana, melaksanakan pendampingan kegiatan akademik, dan melaporkan pelaksanaan kegiatan.

Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, ITS dapat membentuk sebuah tim sesuai dengan kebutuhan. Dalam menjalankan tugasnya ini, ITS bertanggungjawab kepada Mendikbud melalui Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti). Sedangkan biaya yang timbul nantinya sebagai akibat pelaksanaan SK menteri ini dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) ITS tahun 2012.

Surat keputusan menteri ini secara resmi mulai diberlakukan sejak ditetapkannya pada tanggal 21 Maret 2012. (*)

ITS Bantu Pendirian ITK

Hijaunya Kampusku

Page 3: Beranda ITS Edisi 2

100 Mahasiswa Baru ITK Kuliah di ITS

Sebanyak 100 mahasiswa angkatan pertama Institut Teknologi Kalimantan (ITK) telah melakukan pendaftaran ulang untuk mengikuti perkuliahan terlebih dulu di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Hal ini sesuai dengan SK Mendikbud RI Nomor 145/P/2012 yang memberi tugas pada ITS untuk melaksanakan penerimaan mahasiswa baru ITK.

Pemprov Kalimantan Timur melalui Asisten III Bidang Kesejahteraan Rakyat Pemprov Kaltim H Sutarnyoto SKM MSi telah menyerahkan mereka kepada ITS. Setelah mendaftar ulang, para mahasiswa itu akan menempuh masa akademik sekurang-kurangnya dua semester atau setahun di ITS hingga kampus ITK yang saat ini masih dalam tahap pembangunan sudah benar-benar siap untuk digunakan.

Layaknya calon mahasiswa baru ITS, mereka juga mengikuti berbagai kegiatan pra-akademik seperti ESQ Training dan rangkaian IPITS (Informasi dan Pengenalan ITS).

Selain menyiapkan pendirian gedungnya, ITS saat ini juga mempersiapakan sumber daya pengajar yang berkualitas untuk ITK. ITS juga telah mengirimkan sejumlah mahasiswa unggul untuk menempuh program Fast Track di Prancis, mereka dipersiapkan untuk menjadi dosen di ITK.

Sebuah gedung di kampus ITK sudah dapat dipastikan akan selesai pembangunannya pada akhir tahun ini. Selanjutnya, ITK akan kembali merampungkan tiga bangunan gedung pada tahun 2013. Lahan kampus seluas 300 hektar di Balikpapan itu memang dipersiapkan secara matang untuk pengembangan 26 program studi di ITK.(*)

Page 4: Beranda ITS Edisi 2

Mahasiswa Baru ITS Wajib Ikuti OK2BK

Dari hasil rapat yang dilakukan antara Pembantu Rektor I dengan semua organisasi kemahasiswaan (ormawa) di lingkungan ITS pada 10 Agustus dan 12 September 2012, akhirnya disepakati adanya beberapa ketentuan tentang pelaksanaan Orientasi Keprofesian dan Kompetensi Berbasis Kurikulum (OK2BK) bagi para mahasiswa baru (maba) tahun akademik 2012/2013.

Ketentuan tersebut antara lain bahwa kegiatan OK2BK dilaksanakan oleh Hima Jurusan yang harus disetujui oleh Ketua Jurusan dan Dekan Fakultas, dan materi kegiatan harus berbasis akademik dan keprofesian serta berkorelasi dengan bidang keilmuan yang dipelajari. Kegiatan dilaksanakan sejak tanggal 3 September 2012 hingga minggu ke-14 perkuliahan (sesuai kalender akademik). Sedang pada minggu ke-8 yang bertepatan dengan pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS) semester ganjil, kegiatan harus diliburkan dan hanya dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu mulai pukul 07.00 sampai 17.00 WIB.

Pelaksanaan kegiatan OK2BK ini harus berada di dalam lingkungan ITS, termasuk untuk penugasannya. Panitia kegiatan juga wajib memberikan kesempatan beribadah sesuai waktu peribadatan masing-masing dan wajib memberi ijin kepada maba yang sakit atau berhalangan akibat kepentingan lain yang tidak dapat ditinggalkan selama kegiatan.

Peserta kegiatan juga tidak boleh diberi penugasan di luar jadwal dan jam yang telah ditentukan. Jadwal kegiatan pun harus dipampang atau diumumkan di jurusan masing-masing. Sehingga bisa diketahui oleh semua pihak yang bersangkutan dengan mudah.

Sementara itu, kegiatan yang dilaksanakan di luar ITS atau melibatkan pihak di luar ITS seperti sponsor, pembicara tamu, Ikoma, dan mitra kerjasama harus dibuatkan proposal tersendiri yang disetujui oleh ketua jurusan dan dekan serta diketahui oleh pembantu rektor I. Pemberi training atau trainer harus melibatkan dosen dan alumni, sedangkan mahasiswa yang bertindak sebagai trainer minimal sudah lulus LKMM TD dan pernah mengikuti kerja praktik.

Ketentuan lain yang ditetapkan adalah setiap komponen panitia diwajibkan menggunakan tanda pengenal, setiap bulan Hima Jurusan harus memberi laporan tertulis kepada ketua jurusan atau program studi dengan tembusan kepada dekan dan kepala Badan Pembinaan Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni.

Kegiatan ini adalah kegiatan murni berbasis akademik yang harus bebas dari intimidasi maupun bentuk penekanan dan kekerasan apapun dan tidak boleh melakukan kekerasan yang menyebabkan luka luar atau dalam serta tidak boleh menggunakan kata-kata kotor, umpatan, hinaan atau menyinggung SARA yang dapat merendahkan harkat kemanusiaan. Jika terjadi pelanggaran maka kegiatan akan diberikan peringatan bahkan dihentikan, dan pelaku akan diberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Dalam hal ini, panitia wajib mengetahui waktu-waktu penting yang dilarang melaksanakan OK2BK, yaitu tanggal 7-9 September (GERIGI), 3 November (Gugur Gunung), 4 November (Fun Bike Dies Natalis), 10 November (Dies Natalis), 16 November (Jalan Sehat Dies Natalis), pertengahan November (LKMM pra-TD), dan pelaksanaan pelatihan PKTI pada awal atau pertengahan Desember. Semua kegiatan OK2BK sudah harus berakhir sebelum Ujian Akhir Semester (UAS) semester ganjil. (*)

Pembukaan GERIGI

Page 5: Beranda ITS Edisi 2

Puskominfo BKPKP ITSHUMASIndah Tri SukmawatiHp : 081231157772PIN : 2A3E4F2CTelp : (031) 5927012e-mail : [email protected]

[email protected]

Tim Sarana Prasarana berusaha menjaga lahan ITS tetap Hijau

Bird Feeder

Wisuda ITS Ke 105

Diantara Kemeriahan “Pesta” Pembukaan DIES NATALIES Ke - 52