bentuk bentuk laporan keuangan · web viewtujuan instruksianal setelah membaca materi ini ,...

34
MODUL PERKULIAHAN Manajemen Keuangan Bentuk Bentuk Laporan Keuangan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi Manajemen 02 MK Liestyowati, Ir.ME Abstract Kompetensi Memberikan gambaran khusus mengenai Bentuk Laporan Keuangan Mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang Bentuk Laporan Keuangan

Upload: vukhanh

Post on 02-Jul-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bentuk Bentuk Laporan Keuangan · Web viewTUJUAN INSTRUKSIANAL Setelah membaca materi ini , mahasiswa diharapkan mampu: Memamahi dan menjelaskan Pengertian Lapoaran Keuangan . Memamahi

MODUL PERKULIAHAN

ManajemenKeuanganBentuk Bentuk Laporan Keuangan

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Ekonomi Manajemen 02 MK Liestyowati, Ir.ME

Abstract KompetensiMemberikan gambaran khusus mengenai Bentuk Laporan Keuangan

Mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang Bentuk Laporan Keuangan

Page 2: Bentuk Bentuk Laporan Keuangan · Web viewTUJUAN INSTRUKSIANAL Setelah membaca materi ini , mahasiswa diharapkan mampu: Memamahi dan menjelaskan Pengertian Lapoaran Keuangan . Memamahi

Bentuk Bentuk Laporan KeuanganTUJUAN INSTRUKSIANAL

Setelah membaca materi ini , mahasiswa diharapkan mampu:

1. Memamahi dan menjelaskan Pengertian Lapoaran Keuangan .

2. Memamahi dan menjelaskan Unsur Unsur Laporan Keuangan.

3. Memamahi dan menjelaskan Penilaian Kinerja Keuangan

POKOK BAHASAN

1. Pengertian Lapoaran Keuangan .

2. Unsur Unsur Laporan Keuangan.

3. Penilaian Kinerja Keuangan

BENTUK BENTUK & LAPORAN KEUANGAN

I. Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan dasar bagi upaya analisis atas suatu perusahaan, maka terlebih dahulu harus

diketahui sifat, cakupan, dan keterbatasannya sebelum menggunakan laporan keuangan sebagai alat

analisis. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK No. 1, Paragraf 07 (SAK:2007) yaitu sebagai berikut:

Laporan Keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap

biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam

berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta

materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk

skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan

segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.

Laporan keuangan juga dapat didefenisikan sebagai suatu alat dengan mana informasi dikumpulkan dan

diproses dalam akuntansi keuangan yang dikomunikasikan secara periodik kepada para pemakainya.

Pemakai laporan keuangan tersebut meliputi pihak eksternal dan pihak internal yang menggunakan laporan

keuangan untuk memenuhi berbagai kebutuhan informasi yang berbeda.

2012 2

Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning

Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id

Page 3: Bentuk Bentuk Laporan Keuangan · Web viewTUJUAN INSTRUKSIANAL Setelah membaca materi ini , mahasiswa diharapkan mampu: Memamahi dan menjelaskan Pengertian Lapoaran Keuangan . Memamahi

Laporan keuangan yang menjadi alat analisis dalam penelitian ini adalah neraca dan laporan laba-rugi

dikarenakan neraca dan laporan laba-rugi cukup memadai untuk menggambarkan posisi keuangan dan hasil

operasi yang telah dicapai perusahaan. Neraca menunjukkan posisi harta, kewajiban dan modal pada suatu

waktu tertentu sedangkan laporan laba-rugi menggambarkan pendapatan yang diperoleh dan biasanya yang

dikeluarkan untuk memperoleh keuntungan atau justru mengalami kerugian.

II. Unsur-unsur Laporan Keuangan

Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu

atau jangka waktu tertentu. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya

sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan. Dalam penelitian ini, penulis hanya

menjelaskan mengenai neraca dan laporan laba rugi saja.

1. Neraca (Balance Sheet)

“Neraca adalah suatu laporan yang sistematis tentang aktiva (assets), utang (liabilities), dan modal sendiri

(owners’ equity) dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu” (Djarwanto, 2004:20). Penggolongan perkiraan

neraca akan lebih memudahkan proses analisisnya.

1) Aktiva (Assets)

Aktiva mencakup biaya-biaya yang belum ditandingkan dengan pendapatan di masa lalu dan diharapkan

dapat memberi manfaat ekonomi

2012 3

Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning

Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id

Page 4: Bentuk Bentuk Laporan Keuangan · Web viewTUJUAN INSTRUKSIANAL Setelah membaca materi ini , mahasiswa diharapkan mampu: Memamahi dan menjelaskan Pengertian Lapoaran Keuangan . Memamahi

berupa pendapatan di masa depan. Djarwanto (2004:24) menggolongkan aktiva yang terdiri dari 6 bagian.

a. Aktiva Lancar

b. Investasi Jangka Panjang

c. Aktiva Tetap

d. Aktiva Tidak Berwujud

e. Bebab Biaya yang Ditangguhkan; dan

f. Aktiva Tidak Lancar Lainnya

(a) Aktiva Lancar (Current Assets);

yaitu pos-pos di neraca yang diharapkan dapat dikonversikan ke kas atau setara kas dalam periode

waktu yang relatif singkat yang meliputi : kas dan setara kas, investasi jangka pendek, wesel tagih,

piutang usaha, persediaan, serta biaya dan pos lain yang dibayar dimuka yang diharapkan akan

terealisasi dalam jangka waktu yang tidak lebih dari 12 bulan dari tanggal neraca. Aktiva lancar secara

normal dicatat pada neraca menurut urutan likuiditasnya kecuali persediaan dan surat berharga yang

dapat segera dijual dilaporkan menurut nilai estimasi yang dapat direalisasikan. Oleh karena itu, saldo

piutang harus dikurangi dengan penyisihan piutang tak tertagih.

(b) Aktiva Tetap (Fixed Assets);

yaitu aktiva yang bersifat tetap dan permanen, tidak untuk diperdagangkan dan digunakan dalam

operasi perusahaan, misalnya: tanah, bangunan, mesin, peralatan, kendaraan dan alat-alat lain.

(c) Aktiva Tidak Berwujud (Intangible Assets);

yaitu aktiva yang tidak nyata secara fisik tetapi merupakan suatu hak yang mempunyai nilai dan

dimiliki perusahaan untuk mendukung aktivitasnya, misalnya : hak cipta, merek dagang, lisensi,

goodwill dan lainnya.

(d) Investasi Jangka Panjang (Longterm Investment);

yaitu bagian aktiva yang dapat direalisasikan menjadi kas dalam jangka waktu yang lebih dari satu

periode akuntansi (umumnya 12 bulan), terdiri dari saham dan obligasi perusahaan lain.

(e) Beban Biaya yang Ditangguhkan (Deffered charges)

adalah pengeluaran-pengeluaran atau biaya yang mempunyai manfaat jangka panjang , dimana

pembebanannya sebagai biaya usaha berlangsungnya untuk beberapa tahun atau periode.

(Djarwanto, 2004: 34)

(f) Aktiva Lain-lain (Other Assets);

yaitu aktiva perusahaan yang tidak termasuk dalam kategori sebelumnya, misalnya : gedung dalam

proses, tanah dalam penyelesaian, dan piutang jangka panjang.

2) Kewajiban/Utang (Liabilities)

2012 4

Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning

Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id

Page 5: Bentuk Bentuk Laporan Keuangan · Web viewTUJUAN INSTRUKSIANAL Setelah membaca materi ini , mahasiswa diharapkan mampu: Memamahi dan menjelaskan Pengertian Lapoaran Keuangan . Memamahi

Menurut Djarwanto (2004: 34):

Utang merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak lain untuk membayar sejumlah uang atau

menyerahkan barang atau jasa pada tanggal tertentu. Berdasarkan jangka waktu pengembaliannya atau

pelunasannya, utang dibedakan menjadi utang jangka pendek (current liabilities) dan utang jangka panjang

(noncurrent liabilities).

(a) Kewajiban jangka pendek (Current Liabilities),

merupakan kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya akan dilakukan dalam waktu

singkat (satu siklus operasi normal atau satu tahun), misalnya : utang dagang, utang wesel, utang

pajak, biaya yang masih harus dibayar, utang jangka panjang yang segera jatuh tempo dan

penghasilan yang diterima dimuka.

(b) Kewajiban jangka panjang (Noncurrent Liabilities),

merupakan kewajiban keuangan perusahaan yang jangka waktu pembayarannya (jatuh tempo)

dalam waktu lama (lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca), misalnya : utang wesel jangka

panjang, utang obligasi, utang hipotek dan pinjaman jangka panjang lainnya.

3) Modal (Owner’s Equity)

Modal merupakan dana yang bersumber dari pemilik perusahaan ataupun kepentingan pemilik perusahaan

maupun pemegang saham atas aktivitas perusahaan. Unsur-unsur modal suatu perusahaan terdiri dari :

modal saham, cadangan-cadangan dan laba yang ditahan.

2. Laporan Laba-Rugi (Income Statement)

Menurut Kasmir (2008: 45), “Laporan laba-rugi merupakan laporan yang menunjukkan jumlah pendapatan

atau penghasilan yang diperoleh dan biaya-biaya yang dikeluarkan dan laba rugi dalam suatu periode

tertentu.”

Djarwanto (2004:44) meyebutkan bahwa:

Unsur-unsur penting dari laporan laba-rugi adalah terdiri dari penghasilan utama (operating revenue atau

sales), harga pokok penjualan (cost of goods sold), biaya usaha (operating expenses), penghasilan dan biaya

di luar usaha pokok (other income and expenses atau nonoperating), dan pos-pos insidentil atau pos-pos luar

biasa (extraordinary items).

Bentuk penyajian laporan laba-rugi yang biasa digunakan menurut Kasmir (2008: 49) ada dua bentuk.

1) Bentuk tunggal (Singgle step); yaitu dengan menggabungkan semua penghasilan dalam satu kelompok

dan semua biaya dalam satu kelompok sehingga laba atau rugi bersih dihitung dengan satu langkah yakni

mengurangkan total pendapatan dengan total biaya.

2012 5

Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning

Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id

Page 6: Bentuk Bentuk Laporan Keuangan · Web viewTUJUAN INSTRUKSIANAL Setelah membaca materi ini , mahasiswa diharapkan mampu: Memamahi dan menjelaskan Pengertian Lapoaran Keuangan . Memamahi

2) Bentuk bertahap (Multiple Step); yang mengelompokkan laba-rugi secara lebih teliti sesuai dengan prinsip

yang digunakan secara umum.

Bentuk-bentuk Laporan Keuangan

1. Laporan Laba/Rugi ( Income Statement)

Laporan keuangan yang menggambarkan kinerja perusahaan untuk memperoleh laba dalam suatu periode

tertentu, yang meliputi Penghasilan (Income) dan Beban (Expenses)

Bentuk Laporan L/R:

a. Laporan L/R Bertahap ( Multiple Step )

yaitu suatu bentuk Laporan Laba/Rugi, dimana ada pemisahan antara pendapatan usaha atau

biaya usaha dengan pendapatan atau biaya diluar usaha

Contoh : Laporan Rugi / Laba Bertahap ( Multiple Step

CV. Mikita

Laporan Rugi Laba

Per 31 Desember 200X

Pendapatan usaha Rp. XXX

Biaya Usaha :

- Biaya Gaji : Rp. XXX

- Biaya Telpon : Rp. XXX

- Biaya Depresiasi : Rp. XXX +

Total Biaya Usaha : Rp. XXX _

Laba / Rugi Usaha : Rp. XXX

Pendapatan / Biaya Diluar usaha : .

Pendapatan Sewa : Rp. XXX .

Biaya Bunga : XXX _ .

Total Pendapatan / Biiaya diluar usaha : Rp. XXX +/_

Laba / Rugi Bersih : Rp. XXX

b. Laporan Rugi / Laba Satu Tahap ( Single Step )

2012 6

Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning

Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id

Page 7: Bentuk Bentuk Laporan Keuangan · Web viewTUJUAN INSTRUKSIANAL Setelah membaca materi ini , mahasiswa diharapkan mampu: Memamahi dan menjelaskan Pengertian Lapoaran Keuangan . Memamahi

Yaitu suatu bentuk Laporan Laba Rugi, dimana tidak ada pemisahan antara Pendapatan usaha atau

biaya usaha dengan pendapatan atau biaya diluar usaha

Catatan :

Laporan Rugi / Laba perusahaan jasa bentuknya single step.

Contoh : Laporan Rugi / Laba Satu Tahap ( Single Step )

CV. Mikita

Laporan Rugi Laba

Per 31 Desember 200X

Pendapatan usaha Rp. XXX

Pendapatan sewa XXX +

Total Pendapatan Rp. XXX

Biaya Usaha :

- Biaya Gaji : Rp. XXX

- Biaya Telpon : XXX

- Biaya Bunga : XXX

- Biaya Depresiasi : XXX +

Total Biaya Usaha : Rp. XXX _

Laba / Rugi Bersih : Rp. XXX

2. Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)

Laporan keuangan yg menyajikan informasi mengenai perubahan modal perusahaan krn operasi perusahaan pada suatu periode akuntansi tertentu

Mikita CookiesLaporan Perubahan ModalPer 31 Desember 200XModal awal, 1 Jan 200X Rp. XXXLaba / Rugi bersih Rp. XXX +/_

Rp. XXX

2012 7

Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning

Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id

Page 8: Bentuk Bentuk Laporan Keuangan · Web viewTUJUAN INSTRUKSIANAL Setelah membaca materi ini , mahasiswa diharapkan mampu: Memamahi dan menjelaskan Pengertian Lapoaran Keuangan . Memamahi

Prive Rp. XXX _Modal akhir, 31 Des 200X Rp. XXX

3. Neraca (Balance Sheet)

Yaitu Laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan, yang meliputi

aktiva, kewajiban dan ekuitas suatu unit usaha pada saat tertentu

Bentuk Neraca :

a. Bentuk Skontro

b. Bentuk Staffel

a. Bentuk Skontro

Mikita Cookies

Neraca

31 Desember 200X

AktivaAktiva Lancar :Kas Rp. XXX

Piutang dagang XXX

Persediaan XXX +

Total Aktiva Lancar Rp. XXX

Aktiva Tetap :Tanah Rp. XXX

Peralatan (netto) XXX

Gedung (netto) XXX +

Total Aktiva Tetap Rp. XXX +

Total Aktiva Rp. XXX

Kewajiban dan ModalHutang LancarHutang dagang Rp. XXX

Hutang sewa XXX +

Total Hutang Lancar Rp. XXX

Hutang Jk. PanjangHtg Bank Rp. XXX

Htg Obligasi XXX +

Total Hutang Jk. Panjang Rp. XXX +

Total Hutang Rp. XXX

Modal Rp. XXX +

Total Pasiva Rp. XXX

2012 8

Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning

Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id

Page 9: Bentuk Bentuk Laporan Keuangan · Web viewTUJUAN INSTRUKSIANAL Setelah membaca materi ini , mahasiswa diharapkan mampu: Memamahi dan menjelaskan Pengertian Lapoaran Keuangan . Memamahi

AktivaAktiva Lancar :Kas Rp. XXX

Piutang dagang XXX

Persediaan XXX +

Total Aktiva Lancar Rp. XXX

Aktiva Tetap :Tanah Rp. XXX

Peralatan (netto) XXX

Gedung (netto) XXX +

Total Aktiva Tetap Rp. XXX +

Total Aktiva Rp. XXX

Kewajiban dan ModalHutang LancarHutang dagang Rp. XXX

Hutang sewa XXX +

Total Hutang Lancar Rp. XXX

Hutang Jk. PanjangHtg Bank Rp. XXX

Htg Obligasi XXX +

Total Hutang Jk. Panjang Rp. XXX +

Total Hutang Rp. XXX

Modal Rp. XXX +

Total Pasiva Rp. XXX

b. Bentuk Staffel

Pasiva

Hutang Lancar

Hutang dagang Rp. XXX

Hutang Sewa XXX +

Total Hutang Lancar Rp. XXX

Hutang Jk. Panjang

Hutang Bank Rp. XXX

Hutang Obligasi XXX +

Total Hutang Jk. Panjang Rp. XXX +

Total Hutang Rp. XXX

Modal Rp. XXX +

Total Pasiva Rp. XXX

2012 9

Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning

Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id

Page 10: Bentuk Bentuk Laporan Keuangan · Web viewTUJUAN INSTRUKSIANAL Setelah membaca materi ini , mahasiswa diharapkan mampu: Memamahi dan menjelaskan Pengertian Lapoaran Keuangan . Memamahi

III. Analisis Rasio Keuangan

Salah satu alat analisis laporan keuangan yang paling umum dan biasa digunakan dalam menilai kinerja

keuangan adalah analisis rasio keuangan.

a. Pengertian Analisis Rasio Keuangan

Salah satu cara untuk melakukan analisis keuangan adalah dengan cara mempelajari hubungan antara

berbagai perkiraan-perkiraan dalam laporan keuangan. Hubungan antara pos-pos tersebut dinyatakan

dengan angka yang disebut dengan rasio. Rasio-rasio ini penting bagi analisis intern maupun ekstern dan

menilai perusahaan dari laporan keuangan yang diumumkan perusahaan.

Analisis rasio dapat mengungkapkan hubungan penting dan menjadi dasar perbandingan dalam menemukan

kondisi dan tren yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari masing-masing komponen yang membentuk

rasio. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perlambangan antara suatu jumlah tertentu dengan

jumlah lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio yang akan menjelaskan atau

menggambarkan kepada penganalisa baik atau buruknya keadaan posisi keuangan suatu perusahaan.

Dari definisi tersebut diatas, maka dapat disimpulkan analisa rasio keuangan adalah teknik atau alat untuk

mengukur prestasi perusahaan dalam hal menentukan tingkat likuiditas, solvabilitas, keefektifan operasi serta

derajat keuntungan perusahaan dengan menghubungkan antar pos-pos dalam neraca atau laporan rugi-laba

atau kombinasi dari keduanya.

Untuk dapat menginterpretasikan hasil perhitungan rasio keuangan, maka diperlukan adanya pembanding.

Menurut Syamsuddin (2000:39):

Pada pokoknya ada dua cara yang dapat dilakukan di dalam membandingkan rasio financial perusahaan,

yaitu

1. ”Cross-sectional approach”

2. ”Time series analysis”.

1) Cross sectional approach

adalah suatu cara mengevaluasi dengan jalan membandingkan ratio-ratio antara perusahaan yang

satu dengan perusahaan yang lainnya yang sejenis pada saat bersamaan.

2) Time series analysis

Adalah dilakukan dengan jalan membandingkan ratio-ratio finansial perusahaan dari satu periode ke

periode lainnya. Pembandingan antara ratio yang dicapai saat ini dengan ratio-ratio pada masa lalu

akan memperlihatkan apakah perusahaan mengalami kemajuan atau kemunduran.

2012 10

Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning

Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id

Page 11: Bentuk Bentuk Laporan Keuangan · Web viewTUJUAN INSTRUKSIANAL Setelah membaca materi ini , mahasiswa diharapkan mampu: Memamahi dan menjelaskan Pengertian Lapoaran Keuangan . Memamahi

Rasio keuangan akan memberikan manfaat apabila rasio tersebut dianalisis. Menurut Kiomn et al

(2005:108). Rasio keuangan dapat digunakan untuk menjawab setidaknya 4 pertanyaan:

(1)Bagaimana tingkat likuiditas perusahaan?

(2) Apakah manajemen efektif dalam menghasilkan laba operasi atas aktiva yang dimiliki perusahaan?

(3) Bagaimana perusahaan didanai?

(4) Apakah para pemegang saham biasa mendapat tingkat pengembalian yang cukup?

Analisis dan interpretasi dari bermacam-macam rasio dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang

kondisi keuangan dan prestasi perusahaan bagi para analis dibandingkan analisis yang hanya didasarkan

atas data keuangan sendiri-sendiri yang tidak berbentuk rasio.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan rasio keuangan sebagai alat analisis.

Hal-hal tersebut akan membantu analisis dalam menginterpretasikan hasil perhitungan rasio keuangan

sehingga dihasilkan kesimpulan yang lebih tepat. Syamsuddin (2000:40) mengemukakan beberapa hal yang

harus diperhatikan dalam menggunakan rasio keuangan sebagai alat analisis.

1. Sebuah rasio saja tidak dapat digunakan untuk menilai keseluruhan operasi yang telah dilaksanakan.

Untuk menilai keadaan perusahaan secara keseluruhan sejumlah rasio haruslah dinilai secara

bersama-sama. Kalau sekiranya hanya satu aspek saja yang ingin dinilai, maka satu atau dua rasio

saja sudah cukup digunakan

2. Pembandingan yang dilakukan haruslah dari perusahaan yang sejenis dan pada saat yang sama.

Tidaklah tepat kita membandingkan rasio finansial perusahaan A pada tahun 19X0 dengan rasio

finansial perusahaan B pada tahun 19X1.

3. Sebaiknya perhitungan rasio finansial didasarkan pada data laporan keuangan yang telah diaudit

(diperiksa). Laporan keuangan yang belum diaudit masih diragukan kebenarannya, sehingga rasio-

rasio yang dihitung juga kurang akurat

4. Adalah sangat penting untuk diperhatikan bahwa pelaporan atau akuntansi yang digunakan haruslah

sama.

Analisis rasio keuangan memiliki beberapa keunggulan sebagai alat analisis sebagaimana yang

dikemukakan oleh Harahap (2006:298).

1. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan;

2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang

sangat rinci dan rumit;

3. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain;

2012 11

Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning

Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id

Page 12: Bentuk Bentuk Laporan Keuangan · Web viewTUJUAN INSTRUKSIANAL Setelah membaca materi ini , mahasiswa diharapkan mampu: Memamahi dan menjelaskan Pengertian Lapoaran Keuangan . Memamahi

4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model

prediksi (Z-score);

5. Menstandarisir size perusahaan;

6. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lainnya atau melihat

perkembangan perusahaan secara periodik atau ”time series”

7. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang.

Sebagai alat analisis keuangan, analisis rasio keuangan juga memiliki keterbatasan atau kelemahan

antara lain :

1. Banyak perusahaan besar yang mengoperasikan beberapa divisi yang berbeda pada industri yang

berbeda pula dan dalam keadaan1. seperti ini, sulit untuk mendapatkan rata-rata industri yang bisa

digunakan sebagai pembanding yang tepat. Hal ini cenderung membuat analisis rasio lebih berguna

bagi perusahaan kecil dengan biang usaha yang lebih sempit daripada perusahaan besar dengan

banyak divisi yang berbeda-beda.

2. Hampir semua perusahaan ingin berprestasi di atas rata-rata walaupun pada kenyataannya lima puluh

persen dari perusahaan-perusahaan tersebut akan berada pada posisi di bawah rata-rata dan

selebihnya berada si atas rata-rata, sehingga pencapaian prestasi rata-rata semata belumah dapat

dinyatakan baik. Bagi yang menargetkan prestasi yang tinggi, acuan yang terbaik adalah perusahaan

dengan rasio keuangan yang sangat baik.

3. Inflasi menyebabkan distorsi besar pada neraca. Nilai yang tercatat di neraca sering dan sangat

berbeda dengan nilai sebenarnya. Lebih jauh lagi

2012 12

Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning

Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id

Page 13: Bentuk Bentuk Laporan Keuangan · Web viewTUJUAN INSTRUKSIANAL Setelah membaca materi ini , mahasiswa diharapkan mampu: Memamahi dan menjelaskan Pengertian Lapoaran Keuangan . Memamahi

4. karena inflasi mempengaruhi baik beban penyusutan maupun biaya persediaan, maka laba juga tentu

terpengaruh. Oleh karena itu, analisis rasio bagi perusahaan dari tahun ke tahun atau analisis

komparatif atas perusahaan-perusahaan pada usia yang berbeda harus diinterpretasikan secara

cermat dan penuh pertimbangan.

2012 13

Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning

Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id

Page 14: Bentuk Bentuk Laporan Keuangan · Web viewTUJUAN INSTRUKSIANAL Setelah membaca materi ini , mahasiswa diharapkan mampu: Memamahi dan menjelaskan Pengertian Lapoaran Keuangan . Memamahi

5. 5. Perbedaan antara praktik dengan operasi dapat menyebabkan distorsi dalam perbandingan.

Seperti metode penilaian persediaan dan penyusutan dapat mempengaruhi laporan keuangan dan

karena itu mendistorsikan perbandingan di antara perusahaan. Jika sebagian besar aktiva

perusahaan adalah aktiva lease, mungkin tidak akan disajikan di dalam daftar hutang, karena itu

leasing, bisa saja memperbagus rasio perputaran dan rasio hutang.

2012 14

Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning

Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id

Page 15: Bentuk Bentuk Laporan Keuangan · Web viewTUJUAN INSTRUKSIANAL Setelah membaca materi ini , mahasiswa diharapkan mampu: Memamahi dan menjelaskan Pengertian Lapoaran Keuangan . Memamahi

6. Sulit untuk menetapkan secara pasti apakah suatu rasio baik atau buruk. Misalnya rasio lancar yang

tinggi mungkin menunjukkan posisi likuiditas yang kuat, tetapi bisa juga menandakan adanya kas

berlebih yang tentunya tidak baik bagi perusahaan karena tidak efektif dalam penggunaan kas.

b. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Ada banyak jenis-jenis rasio keuangan yang biasa digunakan dalam melakukan analisis keuangan.

Sebagaimana yang dikemukanan oleh Wachowicz (2005:204) :

Rasio-rasio keuangan yang umumnya digunakan pada dasarnya terdiri atas dua jenis. Jenis pertama

meringkas beberapa aspek dari “kondisi keuangan” perusahaan untuk suatu periode-periode dengan neraca

yang telah dibuat.

2012 15

Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning

Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id

Page 16: Bentuk Bentuk Laporan Keuangan · Web viewTUJUAN INSTRUKSIANAL Setelah membaca materi ini , mahasiswa diharapkan mampu: Memamahi dan menjelaskan Pengertian Lapoaran Keuangan . Memamahi

Rasio-rasio ini disebut rasio neraca (balance sheet ratio), karena baik pembilang maupun penyebut dalam

setiap rasio berasal langsung dari neraca. Jenis kedua dari rasio meringkas beberapa aspek kinerja

perusahaan selama periode waktu tertentu, biasanya dalam setahun. Rasio-rasio ini disebut sebagai rasio laporan laba rugi (income statement ratio) atau rasio laba rugi/neraca (income statement/balance sheet

ratio).

Pada umumnya ada 4 aspek penilaian rasio keuangan menurut Abdullah (2005:44) yaitu rasio likuiditas,

aktivitas, solvabilitas dan profitabilitas.

(a) Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas biasa digunakan dalam melakukan analisis kredit karena likuiditas berkaitan dengan

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Pihak-pihak yang berkepentingan

dalam menilai tingkat likuiditas perusahaan adalah kreditor-kreditor jangka pendek seperti pemasok dan

bankir.

Menurut Syamsuddin (2000:41) “Likuiditas tidak hanya berkenaan dengan keadaan keseluruhan keuangan

perusahaan, tetapi juga berkenaan dengan kemampuannya untuk mengubah aktiva lancar tertentu menjadi

uang kas”. Perusahaan harus mengubah aktiva lancar tertentu menjadi kas untuk membayar kewajiban

lancarnya, misalnya perusahaan perlu menagih piutang atau menjual persediaannya sehingga perusahaan

memperoleh kas.

Rasio likuiditas dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis. Masing-masing rasio likuiditas mencerminkan

perspektif yang berbeda dalam mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka

pendeknya. Menurut Syahyunan (2004:83) “Rasio yang biasa digunakan untuk mengukur

Universitas Sumatera Utara

2012 16

Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning

Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id

Page 17: Bentuk Bentuk Laporan Keuangan · Web viewTUJUAN INSTRUKSIANAL Setelah membaca materi ini , mahasiswa diharapkan mampu: Memamahi dan menjelaskan Pengertian Lapoaran Keuangan . Memamahi

likuiditas, yaitu Current Ratio, Quick Ratio, Cash Ratio, dan Net Working Capital.”

1. Current Ratio

Current ratio menunjukkan hubungan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar suatu perusahaan. Aktiva

lancar umumnya meliputi kas, sekuritas, piutang usaha, dan persediaan. Sedangkan kewajiban lancar terdiri

atas utang usaha, wesel tagih jangka pendek, utang jatuh tempo yang kurang dari satu tahun, akrual pajak,

dan beban-beban akrual lainnya (terutama gaji). Semakin besarnya perbandingan antara aktiva lancar dan

hutang lancar maka semakin tinggi pula kemampuan perusahaan dalam menutupi kewajiban jangka

pendeknya. Artinya aktiva lancar harus lebih besar dibandingkan dengan jumlah hutang lancar.

2. Quick Ratio atau Acid Test Ratio

Rasio ini merupakan rasio uji cepat yang menunjukkan kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka

pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan persediaan. Hal ini disebabkan persediaan

memerlukan waktu yang relatif lebih lama diuangkan bila dibandingkan dengan aset aktiva lancar lainnya.

3. Cash Ratio

Cash ratio merupakan rasio untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayarkan

hutang. Hal ini ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau setara kas seperti rekening giro. Semakin besar

perbandingan kas atau setara kas dengan hutang lancar akan semakin baik.

4. Net Working Capital

Rasio ini untuk menghitung berapa kelebihan aktiva lancar di atas hutang lancarnya.

(b) Rasio Leverage (Rasio Solvabilitas)

Rasio leverage (rasio utang) menurut Wachowicz (2005:209) adalah “rasio yang menunjukkan sejauh mana

perusahaan dibiayai oleh utang”. Rasio leverage disebut juga rasio solvabilitas. Rasio leverage atau rasio

solvabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jika

perusahaan tersebut dilikuidasi.

Adapun rasio leverage yang umumnya dipakai menurut Syahyunan (2004: 83) antara lain adalah “Debt Ratio,

Debt to Equity Ratio, Time Interest Earned Ratio, Fixed Charge Coverage Ratio, dan Debt Service Coverage.”

2012 17

Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning

Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id

Page 18: Bentuk Bentuk Laporan Keuangan · Web viewTUJUAN INSTRUKSIANAL Setelah membaca materi ini , mahasiswa diharapkan mampu: Memamahi dan menjelaskan Pengertian Lapoaran Keuangan . Memamahi

1. Debt Ratio

Debt to ratio atau debt to asset ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara

total hutang dengan total aktiva. Artinya seberapa besar aktiva perusahaan yang dibiayai oleh hutang atau

seberapa besar hutang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.

2. Debt to Equity Ratio

Debt to equity ratio adalah rasio yang membandingkan utang perusahaan dengan total ekuitas. DER

merupakan financial leverage yang dipertimbangkan sebagai variabel keuangan karena secara teoritis

menunjukkan resiko suatu perusahaan sehingga berdampak pada ketidakpastian harga saham. DER yang

tinggi mempunyai dampak yang buruk terhadap kinerja perusahaan karena tingkat utang yang semakin tinggi

berarti beban bunga akan semakin besar yang berarti mengurangi keuntungan. Sebaliknya, tingkat DER yang

rendah menunjukkan kinerja yang semakin baik, karena menyebabkan tingkat pengembalian yang semakin

tinggi. Sehingga investor cenderung memilih saham dengan DER yang rendah.

3. Time Interest Earned

Universitas Sumatera Utara

2012 18

Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning

Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id

Page 19: Bentuk Bentuk Laporan Keuangan · Web viewTUJUAN INSTRUKSIANAL Setelah membaca materi ini , mahasiswa diharapkan mampu: Memamahi dan menjelaskan Pengertian Lapoaran Keuangan . Memamahi

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi beban tetapnya berupa bunga.

2012 19

Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning

Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id

Page 20: Bentuk Bentuk Laporan Keuangan · Web viewTUJUAN INSTRUKSIANAL Setelah membaca materi ini , mahasiswa diharapkan mampu: Memamahi dan menjelaskan Pengertian Lapoaran Keuangan . Memamahi

4. Fixed Charge Coverage Ratio

Rasio ini mengukur berapa besar kemampuan perusahaan untuk menutup beban tetapnya termasuk

pembayaran dividen saham preferen, bunga, angsuran pinjaman dan sewa.

5. Debt Service Coverage

Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi beban tetapnya termasuk angsuran pokok

pinjaman.

(c) Rasio Aktivitas

Activity ratio merupakan rasio yang sering juga disebut sebagai rasio efisiensi atau rasio pemanfaatan aktiva.

Rasio aktivitas (activity ratio) menurut Van Horne et al (2005 : 212) adalah “rasio yang mengukur seberapa

efektif perusahaan menggunakan berbagai aktivanya”. Rasio aktivitas yang umumnya digunakan menurut

Syahyunan (2004:83) yaitu “Average Collection Period, Inventory Turn-over, Fixed Asset Turn-over, dan Total

Asset Turn-over.”

1. Average Collection Period

Rasio ini untuk menghitung berapa kali dana yang tertanam dalam piutang perusahaan berputar dalam

setahun (Syahyunan, 2004).

2. Inventory Turnover Ratio

Perputaran persediaan adalah rasio antara harga pokok penjualan terhadap persediaan rata-rata

menunjukkan seberapa cepat persediaan tersebut dapat dijual.

3. Fixed Assets Turnover Ratio

Rasio perputaran aktiva tetap (fixed assets turnover) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode. Dengan kata lain, rasio ini

digunakan untuk mengukur apakah perusahaan sudah menggunakan kapasitas aktiva tetap dengan

sepenuhnya atau belum.

2012 20

Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning

Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id

Page 21: Bentuk Bentuk Laporan Keuangan · Web viewTUJUAN INSTRUKSIANAL Setelah membaca materi ini , mahasiswa diharapkan mampu: Memamahi dan menjelaskan Pengertian Lapoaran Keuangan . Memamahi

4. Total Assets Turnover (TATO)

Total assets turnover menurut Syamsuddin (2000:73) “mengukur berapa kali total aktiva perusahaan

menghasilkan volume penjualan”. TATO juga dapat didefenisikan sebagai kemampuan perusahaan dalam

menggunakan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan digambarkan dalam rasio ini.

Rumus tersebut menunjukkan hubungan antara penjualan bersih dengan total aktiva. Sama seperti rasio

perputaran aktiva tetap, untuk mengetahui apakah perusahaan cukup efektif dalam menggunakan aktivanya,

hasil perhitungan harus dibandingkan dengan rata-rata industri atau hasil perhitungan tahun-tahun

sebelumnya.

(d) Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas bertujuan mengukur efektifitas manajemen yang tercermin pada imbalan dan hasil dari

investasi melalui kegiatan penjualan (Djarwanto, 2004:148). Rasio-rasio lain dapat memberikan petunjuk-

petunjuk yang digunakan untuk menilai keefektifan dari operasi sebuah perusahaan, tetapi rasio profitabilitas

akan menunjukkan kombinasi dari efek likuiditas, manajemen aktiva, dan utang pada hasil-hasil operasi.

Rasio ini akan memberikan jawaban akhir tentang efektivitas manajemen perusahaan.

Rasio profitabilitas atau kinerja operasi digunakan untuk mengevaluasi margin laba dari aktivitas operasi yang

dilakukan perusahaan. Menurut Sayhyunan (2004: 85), rasio profitabilitas ini terbagi atas “Gross Profit

Margin, Operating Profit Margin, Net Profit Margin, Return on Investment dan Return on Equity”

1. Gross Profit Margin Ratio

Rasio ini mengukur efisiensi pengendalian harga pokok. Persamaan untuk rasio ini adalah :

2. Return on Investment (ROI)

ROI dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan menghitung jumlah aktiva yang digunakan dalam

operasi perusahaan untuk menghasilakan laba. Rasio ini menunjukkan produktivitas dari seluruh dana

perusahaan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

3. Return on Equity (ROE)

ROE (return on equity) merupakan rasio yang membandingkan laba bersih dengan total ekuitas. ROE

digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan

memanfaatkan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio ini juga menunjukkan sejauh mana kemampuan

perusahaan menghasilkan laba yang dapat diperoleh oleh pemegang saham. Semakin tinggi ROE

2012 21

Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning

Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id

Page 22: Bentuk Bentuk Laporan Keuangan · Web viewTUJUAN INSTRUKSIANAL Setelah membaca materi ini , mahasiswa diharapkan mampu: Memamahi dan menjelaskan Pengertian Lapoaran Keuangan . Memamahi

menunjukkan semakin efisien perusahaan menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba bagi

pemegang saham.

4. Operating Profit Margin

Rasio ini mengukur tingkat laba operasi dibandingkan dengan volume penjulan

5. Net Profit Margin

Net profit margin merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dibandingkan

dengan volume penjulan.

5. Penilaian Kinerja Keuangan

a. Pengertian Penilaian dan Kinerja

Universitas Sumatera Utara

2012 22

Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning

Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id

Page 23: Bentuk Bentuk Laporan Keuangan · Web viewTUJUAN INSTRUKSIANAL Setelah membaca materi ini , mahasiswa diharapkan mampu: Memamahi dan menjelaskan Pengertian Lapoaran Keuangan . Memamahi

Menurut Umar (2002:26) penilaian atau evaluasi didefenisikan sebagai berikut. Suatu proses untuk

menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai, bagaimana perbedaan

pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih diantara keduanya, serta

bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu bila dibandingkan dengan harapan-harapan yang ingin

diperoleh.

2012 23

Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning

Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id

Page 24: Bentuk Bentuk Laporan Keuangan · Web viewTUJUAN INSTRUKSIANAL Setelah membaca materi ini , mahasiswa diharapkan mampu: Memamahi dan menjelaskan Pengertian Lapoaran Keuangan . Memamahi

Sedangkan menurut Hansen et al (2000:6) defenisi kinerja yaitu “Kinerja adalah tingkat konsistensi dan

kebaikan fungsi-fungsi produk”. Kinerja juga dapat didefenisikan sebagai suatu istilah umum yang digunakan

untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada satu periode, seiring dengan

referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang diproyeksikan, suatu standar

efisiensi, pertanggungjawaban atau akuntabilitas manajemen dan semacamnya.

Menurut Bastian (2001:274) “Kinerja adalah gambaran pencapaian pelaksanaan suatu

kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Daftar apa

yang ingin dicapai tertuang dalam perumusan skema strategis (strategic planning) suatu organisasi.”

Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi kinerja adalah tindakan pengukuran yang dilakukan

terhadap berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada pada perusahaan.

b. Penilaian dan Prosedur Penilaian

2012 24

Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning

Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id

Page 25: Bentuk Bentuk Laporan Keuangan · Web viewTUJUAN INSTRUKSIANAL Setelah membaca materi ini , mahasiswa diharapkan mampu: Memamahi dan menjelaskan Pengertian Lapoaran Keuangan . Memamahi

Hasil dari penilaian kinerja perusahaan akan dijadikan umpan balik (feedback) bagi formulasi atau

pengimplentasian strategi. Proses suatu evaluasi pada umumnya memiliki tahapan-tahapannya sendiri.

Walaupun tidak selalu sama, tetapi yang terpenting adalah bahwa prosesnya sejalan dengan fungsi evaluasi

itu sendiri. Tahapan evaluasi yang sifatnya umum antara lain :

a. Menentukan apa yang akan dievaluasi

Dalam bisnis yang dapat dievaluasi mengacu pada program kerja perusahaan. Pada program kerja

perusahaan inilah akan terdapat aspek-aspek yang memerlukan evaluasi.

b. Merancang (mendesain) kegiatan evaluasi

Sebelum evaluasi dilakukan, tentukan dahulu desain evaluasinya agar data apa yang dibutuhkan, tahapan-

tahapan kerja apa yang dilakukan, siapa saja yang akan dilibatkan dan apa saja yang akan dihasilkan

menjadi lebih jelas.

c. Pengumpulan Data

Setelah desain dilakukan maka pengumpulan data dapat dilakukan secara efektif yaitu sesuai dengan

kebutuhan dan kemampuan serta ilmiah.

d. Pengolahan dan analisis data

Setelah data terkumpul, data tersebut diolah untuk dikelompokkan agar mudah dianalisis sehingga

menghasilkan fakta yang dapat dipercaya. Selanjutnya dibandingkan antara fakta dan rencana untuk

menghasilkan perbedaan. Besarnya perbedaan (gap) tersebut akan disesuaikan dengan tolak ukur tertentu

sebagai hasil evaluasi.

e. Pelaporan hasil evaluasi

2012 25

Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning

Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id

Page 26: Bentuk Bentuk Laporan Keuangan · Web viewTUJUAN INSTRUKSIANAL Setelah membaca materi ini , mahasiswa diharapkan mampu: Memamahi dan menjelaskan Pengertian Lapoaran Keuangan . Memamahi

Hasil evaluasi hendaknya didokumentasikan secara tertulis dan dikonfirmasikan secara lisan maupun tulisan

agar hasil evaluasi tersebut dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang membutuhkannya.

f. Tindak lanjut hasil evaluasi

Hasil evaluasi hendaknya dimanfaatkan oleh manajemen untuk mengambil keputusan dalam rangka

mengatasi masalah manajemen. Baik di tingkat strategi maupun di tingkat implementasi strategi.

c. Penilaian Kinerja Keuangan

Hasil dari penilaian kemudian digunakan sebagai umpan balik yang akan memberikan informasi tentang

prestasi pelaksanaan suatu rencana dan titik dimana perusahaan memerlukan penyesuaian-penyesuaian

atas aktivitas perencanaan dan pengendalian.

Adapun manfaat penilaian kinerja bagi manajemen menurut Bastian (2001:275) antara lain untuk:

1. Memastikan pemahaman para pelaksana dan ukuran yang digunakan untuk pencapaian kinerja,

2. Memastikan tercapainya skema kinerja yang disepakati,

3. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kinerja dan membandingkannya dengan skema kerja serta

melakukan tindakan untuk memperbaiki kinerja,

4. Memberikan penghargaan dan hukuman yang objektif atas kinerja yang dicapai setelah dibandingkan

dengan skema indikator kinerja yang telah disepakati,

5. Menjadikan alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam upaya memperbaiki kinerja

organisasi,

6. Mengidentifikasi apakah kepuasan pelanggan sudah terpenuhi,

7. Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah,

8. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara objektif,

9. Menunjukkan peningkatan yang perlu dilakukan,

10. Mengungkapkan permasalahan yang terjadi.

Dalam melakukan evaluasi dibutuhkan tolak ukur tertentu sebagai acuan seperti yang terdapat dalam suatu

program kerja. Program kerja ini pada gilirannya akan dilaksanakan dan dievaluasi. Evaluasi kinerja dapat

dilakukan perusahaan digolongkan kepada dua aspek yaitu evaluasi kinerja terhadap aspek keuangan dan

evaluasi kinerja terhadap aspek non-keuangan.

Evaluasi kinerja terhadap aspek keuangan ini didasarkan pada laporan keuangan, sedangkan evaluasi

terhadap aspek non-keuangan tergantung pada bidang apa yang akan dianalisis misalkan aspek strategis

perusahaan, aspek pemasaran, aspek operasional dan aspek sumber daya manusia. Dalam penelitian ini

peneliti hanya membahas evaluasi kinerja dari aspek keuangannya saja.

2012 26

Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning

Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id

Page 27: Bentuk Bentuk Laporan Keuangan · Web viewTUJUAN INSTRUKSIANAL Setelah membaca materi ini , mahasiswa diharapkan mampu: Memamahi dan menjelaskan Pengertian Lapoaran Keuangan . Memamahi

Evaluasi kinerja dari aspek keuangan dapat dilakukan dengan berbagai cara, namun dalam penelitian ini

peneliti hanya membahas penilaian kinerja dari aspek keuangan dengan menggunakan analisis rasio

keuangan.

2012 27

Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning

Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id

Page 28: Bentuk Bentuk Laporan Keuangan · Web viewTUJUAN INSTRUKSIANAL Setelah membaca materi ini , mahasiswa diharapkan mampu: Memamahi dan menjelaskan Pengertian Lapoaran Keuangan . Memamahi

perbandingan). Dengan membandingkan rasio keuangan pada beberapa tahun penialaian dapat dilihat

bagaimana kemajuan ataupun kemundurun kinerja keuangan sesuai dengan kegunaan masing-masing rasio

tersebut.

Penilaian kinerja keuangan dengan menganalisis rasio keuangan dapat ditunjukkan dalam contoh

perhitungan pada ilustrasi perusahaan berikut ini (Syamsuddin, 2000:41).

2012 28

Manajemen OperasionalPusat Bahan Ajar dan eLearning

Liestyowati, Ir.ME http://www.mercubuana.ac.id