lapoaran demam

18
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi merupakan reaksi tubuh setempat atau umum dan biasanya reaksi setempat ini disertai dengan reaksi umum tubuh yang hidup karena invasi dari kuman serta toksinnya dan berkembang biak (Sudiono et.al, 2003). Syarat timbulnya infeksi adalah bahwa organisme yang menular harus mampu melekat, menduduki atau memasuki hospes dan berkembang biak paling tidak sampai taraf tertentu. Tubuh kemudian mempunyai mekanisme pertahanan tertentu pada berbagai tempat yang berhubungan dengan lingkungan. Faktor mikroba yang berpengaruh terhadap infeksi antara lain adalah daya transmisi, daya invasi, dan kemampuan untuk menimbulkan penyakit (Wilson, 2006). Sedangkan reaksi tubuh terhadap masuknya kuman tergantung pada jenis kuman, hospes, keadaan tubuh, keadaan sosial ekonomi, sistem imunitas, dan ada atau tidaknya alergi (Sudiono et.al, 2003). Pada infeksi, sering menimbulkan gejala-gejala umum seperti menggigil dan badan terasa lemah. Hal ini disebabkan karena eksotoksin kuman, tetapi bagaimana kuman dengan endotoksin dapat menimbulkan gejala belum diketahui secara jelas. Diduga ada kuman yang mati, dan setelah mati endotoksinnya keluar sehingga menyerupai eksotoksin. Setiap negara mempunyai masalah kesehatan yang berbeda. Sebagai contoh, Indonesia yang termasuk dalam wilayah tropis 1

Upload: andorarini46

Post on 24-Nov-2015

11 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangInfeksi merupakan reaksi tubuh setempat atau umum dan biasanya reaksi setempat ini disertai dengan reaksi umum tubuh yang hidup karena invasi dari kuman serta toksinnya dan berkembang biak (Sudiono et.al, 2003). Syarat timbulnya infeksi adalah bahwa organisme yang menular harus mampu melekat, menduduki atau memasuki hospes dan berkembang biak paling tidak sampai taraf tertentu. Tubuh kemudian mempunyai mekanisme pertahanan tertentu pada berbagai tempat yang berhubungan dengan lingkungan. Faktor mikroba yang berpengaruh terhadap infeksi antara lain adalah daya transmisi, daya invasi, dan kemampuan untuk menimbulkan penyakit (Wilson, 2006). Sedangkan reaksi tubuh terhadap masuknya kuman tergantung pada jenis kuman, hospes, keadaan tubuh, keadaan sosial ekonomi, sistem imunitas, dan ada atau tidaknya alergi (Sudiono et.al, 2003).

Pada infeksi, sering menimbulkan gejala-gejala umum seperti menggigil dan badan terasa lemah. Hal ini disebabkan karena eksotoksin kuman, tetapi bagaimana kuman dengan endotoksin dapat menimbulkan gejala belum diketahui secara jelas. Diduga ada kuman yang mati, dan setelah mati endotoksinnya keluar sehingga menyerupai eksotoksin. Setiap negara mempunyai masalah kesehatan yang berbeda. Sebagai contoh, Indonesia yang termasuk dalam wilayah tropis mempunyai berbagai penyakit endemik yang tidak terdapat di negara-negara subtropis atau iklim sedang lainnya. Penyakit tropis dan infeksi merupakan permasalahan yang harus dikuasai oleh dokter yang bekerja di tengah-tengah masyarakat Indonesia. 1.2 Tujuan Pembelajarana. Tujuan Intruksional Umum ( TIU )

Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu menjelaskan entang penyakit-penyaki tropis dengan gejala utama demam yang disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri aerob dan anaerob, virus, aras, jamur) yang meliputi definisi (pengertian) demam, etiologi, patogenesis, dan patomekanisme, manifestasi klinik, cara, menegakkan diagnosis, komplikasi, penatalaksanaa, pencegahan, serta, epidemiologi penyaki-penyakit tropis tersebut.b. Tujuan Intruksional Khusus ( TIK )

1. Patomekanisme demam

a. Menyebutkan definisi demam dan pembagiannya.

b. Mengetahui kurve suhu demam remitten, demam intermitten, demam kontinyu, demam kuartana, septik, hektik, demam balik-balik.

2. Menjelaskan penyakit-penyakit tropis yang menimbulkan gejala utama demam yang disebabkan oleh mikroorganisme dan etiologi penyakit tersebut.3. Memahami dan mampu menjelaskan patogenesis dan patomekanisme penyakit-penyakit tropis yang disebabkan oleh mikroorganisme tersebut.

4. Memahami dan mampu menjelaskan tentang manifesasi klinis (gejala dan tanda) yang ditemukan pada penyakit-penyakit tropis yang disebabkan oleh mikroorganisme.

5. Memahami dan mampu menjelaskan tenang cara-cara menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang yang diperlukan unuk menegakkan diagnosis, serta diagnosis differensial penyaki-penyakit tropis ersebu.

6. Memahami dan mampu menjelaskan penatalaksanaan (pengobatan, perawatan dll) termasuk menentukan rencana penatalaksanaan, indikasi, konraindikasi, efek samping obat yang digunakan, gizi yang diperlukan dll. Serta komplikasi yang dapat terjadi pada penyaki-penyakit tropis tersebut.7. Memahami dan mampu menjelaskan epidemiologi penyakit-penyakit tropis tersebut.

1.3 Kegiatan yang Dilakukan dan Keluarannya

Pada saat melakukan PBL, kelompok kami berdiskusi bersama untuk mempelajari kasus-kasus yang ada di scenario. Kami melakukan pembelajaran dengan mengikuti tujuh langkah (seven jumps) utuk dapat menyelesaikan masalah yang kami dapatkan.1.4 Laporan Seven Jumps

Kelompok kami telah melakukan diskusi pada hari Selasa, 11 Februari 2014 dan kami telah menyelesaikan 5 langkah dari 7 langkah yang ada. Berikut laporan dari hasil yang telah kami dapatkan :

LANGKAH 1 (Clarify Unfamiliar)

SKENARIO 2

Seorang perempuan, berusia 24 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan demam tinggi selama tiga hari, disertai sakit kepala, nyeri pada otot dan tulang, mual, kadang-kadang muntah dan batuk ringan. Hari ini keluar darah dari hidung (mimisan). Pada pemeriksaan fisis didapatkan temperatur 39 C, denyut nadi dan frekuensi napas normal. Di lengan atas tampak bintik-bintik merah seperti gigitan nyamuk, nyeri tekan di epigastrium dan terdapat pembesaran KGB di belakang telinga.

KATA SULITEpigastrium: Daerah perut bagian atas yang berada diantara hipokondrium kiri dan kanan.KATA KUNCI1. Perempuan 24 tahun

2. Demam tinggi selama 3 hari

3. Sakit Kepala

4. Nyeri pada otot dan tulang

5. Mual, muntah

6. Batuk ringan

7. Mimisan8. Temperaur 390C

9. Bintik-bintik merah

10. Nyeri tekan epigastrium

11. Pembesaran KGB dibelakang telinga LANGKAH 2 ( Define Problem )

PERTANYAAN

1. Jelaskan definisi dan klasifiksai demam.2. Jelaskan patomekanisme demam.

LANGKAH 3 ( Brainstorme Possible)

Pada saat diskusi kami telah melakukan brain storming dengan cara menjawab pertanyan-pertanyaan yang diajukan sebelumnya. Dalam langkah ke-3 ini beberapa pertanyaan yang telah didapat dari langkah ke-2 telah ditemukan inti jawabannya.

LANGKAH 4 ( Hypothesis)

LANGKAH 5 ( Sasaran pembelajaran / Learning Objectif)a. Tujuan Intruksional Umum ( TIU )

Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu menjelaskan entang penyakit-penyaki tropis dengan gejala utama demam yang disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri aerob dan anaerob, virus, aras, jamur) yang meliputi definisi (pengertian) demam, etiologi, patogenesis, dan patomekanisme, manifestasi klinik, cara, menegakkan diagnosis, komplikasi, penatalaksanaa, pencegahan, serta, epidemiologi penyaki-penyakit tropis tersebut.b. Tujuan Intruksional Khusus ( TIK )

1. Patomekanisme demam

a. Menyebutkan definisi demam dan pembagiannya.

b. Mengetahui kurve suhu demam remitten, demam intermitten, demam kontinyu, demam kuartana, septik, hektik, demam balik-balik.

2. Menjelaskan penyakit-penyakit tropis yang menimbulkan gejala utama demam yang disebabkan oleh mikroorganisme dan etiologi penyakit tersebut.

3. Memahami dan mampu menjelaskan patogenesis dan patomekanisme penyakit-penyakit tropis yang disebabkan oleh mikroorganisme tersebut.

4. Memahami dan mampu menjelaskan tentang manifesasi klinis (gejala dan tanda) yang ditemukan pada penyakit-penyakit tropis yang disebabkan oleh mikroorganisme.

5. Memahami dan mampu menjelaskan tenang cara-cara menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang yang diperlukan unuk menegakkan diagnosis, serta diagnosis differensial penyaki-penyakit tropis ersebu.

6. Memahami dan mampu menjelaskan penatalaksanaan (pengobatan, perawatan dll) termasuk menentukan rencana penatalaksanaan, indikasi, konraindikasi, efek samping obat yang digunakan, gizi yang diperlukan dll. Serta komplikasi yang dapat terjadi pada penyaki-penyakit tropis tersebut.

7. Memahami dan mampu menjelaskan epidemiologi penyakit-penyakit tropis tersebut.

LANGKAH 6 ( Belajar Mandiri )

Kelompok kami melakukan belajar mandiri terlebih dahulu untuk mencari dasar ilmiah, mengumpulkan data-data atau informasi yang dapat membantu meningkatkan pemahaman dan penerapan konsep dasar yang telah ada yang pada tahap selanjutnya akan dipersentasikan dan disajikan untuk dibahas bersama

LANGKAH 7 ( Pembahasan )Kelompok kami telah melakukan diskusi kembali pada hari Kamis, 13 Februari 2014 dan kami telah menyelesaikan langkah yang belum tercapai pada pertemuan sebelumnya. Semua anggota kelompok kami memaparkan semua hasil yang telah didapatkan pada saat belajar mandiri. Pemaparan dari langkah teakhir ini akan kami bahas pada bab II.BAB IIPEMBAHASAN

A.SKENARIO 2

Seorang perempuan, berusia 24 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan demam tinggi selama tiga hari, disertai sakit kepala, nyeri pada otot dan tulang, mual, kadang-kadang muntah dan batuk ringan. Hari ini keluar darah dari hidung (mimisan). Pada pemeriksaan fisis didapatkan temperatur 39 C, denyut nadi dan frekuensi napas normal. Di lengan atas tampak bintik-bintik merah seperti gigitan nyamuk, nyeri tekan di epigastrium dan terdapat pembesaran KGB di belakang telinga.

B. Klarifikasi Kata/Kalimat Sulit

Epigastrium: Daerah perut bagian atas yang berada diantara hipokondrium kiri dan kanan.C. Kata kunci

Perempuan 24 tahun

Demam tinggi selama 3 hari

Sakit Kepala

Nyeri pada otot dan tulang

Mual, muntah

Batuk ringan

Mimisan Temperatur 390C

Bintik-bintik merah

Nyeri tekan epigastrium

Pembesaran KGB dibelakang telinga D. PERTANYAAN

1. Jelaskan definisi,etiologi,klasifikasi serta patomekanisme terjadinya demam pada skenario !

2. Apakah ada hubungan demam dengan sakit kepala dan mual serta muntah?

3. Apakah ada hubungan demam dengan nyeri otot dan tulang pada pasien ?

4. Apa yang menyebabkan batuk pada pasien pada skenario ?5. Bagaimana patomekanisme terjadinya bintik-bintik merah dengan epistaksis ?

6. Mengapa terjadi nyeri tekan pada daerah epigastrium ?

7. Bagaimana patomekanisme terjadinya pembesaran KGB ?

8. Mengapa terjadi pembesaran KGB dibelakang telinga ?

9. Penyakit apa saja yang sering menyebabkan pembesaran KGB dibelakang telinga ?

10. Apa hubungan pembesaran KGB dengan petekie ?

11. Mengapa nadi dan pernafasan normal sementara suhu tubuh pasien (390C ) ?

12. Apakah penyakit pada skenario menular? Jika menular bagaimana cara penularannya?13. Apa DD dari skenario ?E. PEMBAHASAN1. Jelaskan definisi, klasifikasi serta patomekanisme terjadinya demam pada skenario !Definisi demam

Demam adalah peninggian suhu tubuh dari variasi suhu normal sehari-hari yang berhubungan dengan peningkatan titik patokan suhu di hipotalamus (Dinarello & Gelfand, 2005). Suhu tubuh normal berkisar antara 36,5-37,2C. Derajat suhu yang dapat dikatakan demam adalah rectal temperature 38,0C atau oral temperature 37,5C atau axillary temperature 37,2C (Kaneshiro & Zieve, 2010).

Istilah lain yang berhubungan dengan demam adalah hiperpireksia. Hiperpireksia adalah suatu keadaan demam dengan suhu >41,5C yang dapat terjadi pada pasien dengan infeksi yang parah tetapi paling sering terjadi pada pasien dengan perdarahan sistem saraf pusat (Dinarello & Gelfand, 2005).Etiologi demam

Demam dapat disebabkan oleh faktor infeksi ataupun faktor non infeksi. Demam akibat infeksi bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, ataupun parasit. Infeksi bakteri yang pada umumnya menimbulkan demam pada anak-anak antara lain pneumonia, bronkitis, osteomyelitis, appendisitis, tuberculosis, bakteremia, sepsis, bakterial gastroenteritis, meningitis, ensefalitis, selulitis, otitis media, infeksi saluran kemih, dan lain-lain (Graneto, 2010). Infeksi virus yang pada umumnya menimbulkan demam antara lain viral pneumonia, influenza, demam berdarah dengue, demam chikungunya, dan virus-virus umum seperti H1N1 (Davis, 2011). Infeksi jamur yang pada umumnya menimbulkan demam antara lain coccidioides imitis, criptococcosis, dan lain-lain (Davis, 2011). Infeksi parasit yang pada umumnya menimbulkan demam antara lain malaria, toksoplasmosis, dan helmintiasis (Jenson & Baltimore, 2007).

Demam akibat faktor non infeksi dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain faktor lingkungan (suhu lingkungan yang eksternal yang terlalu tinggi, keadaan tumbuh gigi, dll), penyakit autoimun (arthritis, systemic lupus erythematosus, vaskulitis, dll), keganasan (Penyakit Hodgkin, Limfoma non-hodgkin, leukemia, dll), dan pemakaian obat-obatan (antibiotik, difenilhidantoin, dan antihistamin) (Kaneshiro & Zieve, 2010). Selain itu anak-anak juga dapat mengalami demam sebagai akibat efek samping dari pemberian imunisasi selama 1-10 hari (Graneto, 2010). Hal lain yang juga berperan sebagai faktor non infeksi penyebab demam adalah gangguan sistem saraf pusat seperti perdarahan otak, status epileptikus, koma, cedera hipotalamus, atau gangguan lainnya (Nelwan, 2009).Jenis demam

Demam septik

Pada demam ini, suhu badan berangsur naik ke tingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ke tingkat di atas normal pada pagi hari.

Demam hektik

Pada demam ini, suhu badan berangsur naik ke tingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ke tingkat yang normal pada pagi hari

Demam remiten

Pada demam ini, suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu normal

Demam intermiten

Pada demam ini, suhu badan turun ke tingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari.

Demam Kontinyu

Pada demam ini, terdapat variasi suhu sepanjang hari yang tidak berbeda lebih dari satu derajat.

Demam Siklik

Pada demam ini, kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula.

(Sumber: Nelwan, Demam: Tipe dan Pendekatan, 2009)Mekanisme Demam

2. Apakah ada hubungan demam dengan sakit kepala dan mual serta muntah?

3. Apakah ada hubungan demam dengan nyeri otot dan tulang pada pasien ?Agen infeksius masuk ke dalam tubuh kemudian terjadi ikatan antara agen infeksius tersebut dengan antibodi dari tubuh kita, terbentuklah kompleks imun, agen infeksius itu mengalahkan imunitas dalam tubuh , makrofag teraktivasi, kemudian bereplikasi di makrofag yang merupakan sel target, makrofag terkontaminasi agen infeksius tersebut karena agen infeksius tersebut menempel di makrofag , makrofag tersebut kemudian mencerna hasil pemecahan agen infeksius tersebut dan melepaskan zat IL-1. IL-1 saat mencapai hipotalamus segera mengaktifkan proses yang menimbulkan demam dengan cara menginduksi pembentukan salah satu prostagalndin E2 . Tubuh kemudian melakukan kompensasi untuk menurunkan panas tersebut yaitu dengan cara vasodilatasi pembuluh darah kulit , evaporasi panas meningkat , tubuh berkeringat , keringat mengandung H2O, urea, natrium , klorida , asam laktat , kalium , apabila terjadi pengeluaran keringat terus menerus, H2O, urea, natrium, klorida, asam laktat pun akan terbuang , terjadilah dehidrasi , H2O banyak yang terbuang , dalam metabolisme karena kurang H20 maka pembentukan 02 (ATP) sedikit atau tidak sempurna sehingga metabolisme tubuh mengalami perubahan dari glikolisis aerob ke glikolisis anaerob, glikolisis anaerob hasil akhirnya asam laktat dan hanya sedikit ATP , terjadilah penumpukan asam laktat dan terjadilah nyeri .4. Apa yang menyebabkan batuk pada pasien pada skenario ?

5. Bagaimana patomekanisme terjadinya bintik-bintik merah dengan epistaksis ?

6. Mengapa terjadi nyeri tekan pada daerah epigastrium ?

7. Bagaimana patomekanisme terjadinya pembesaran KGB ?

8. Mengapa terjadi pembesaran KGB dibelakang telinga ?

9. Penyakit apa saja yang sering menyebabkan pembesaran KGB dibelakang telinga ?

10. Apa hubungan pembesaran KGB dengan petekie ?

11. Mengapa nadi dan pernafasan normal sementara suhu tubuh pasien (390C ) ?

12. Apakah penyakit pada skenario menular? Jika menular bagaimana cara penularannya?13. Apa DD dari skenario ?BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan gejala dan tanda pada skenario , yaitu :

nyeri yang melewati dinding dada yang berat dan menyebar ke lengan

perokok berat 10 batang/hari.

Terlihat pucat, dengan kulit dingin dan berkeringat. Nadinya lemah, dengan sekali-kali ekstrasistol ( denyut ventrikuler ektopik ). Tekanan darah arterial 90/75 mmHg. Bunyi jantung normal. Pada EKG diperoleh gelombang Q besar dan elevasi segmen ST. Analisa plasma memperlihatkan peningkatan enzim jantung ( Laktat Dehidrogenase, Kreatinin Fosfokinase , Aspartat aminotranferase ).

kelompok kami menyimpulkan diagnosis sementara untuk kasus di skenario adalah Infark Miokard akut. Infark Miokard adalah perkembangan cepat dari nekrosis otot jantung yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen. EMBED PowerPoint.Slide.12

13

MIKROORGANISME

Pirogen Eksogen

Mengaktifkan LeukositMakrofagLimfosit

Masuk ke tubuh

Pirogen Endogen

IL-1

Fagositosis

Sel Endotel mengaktifkanHipotalamus

Fosfolipase A2

Asam Arakhidonat

Siklooksigenase (COX)

Prostaglandin (PGE2)

Termostat hipotalamus

Suhu tubuh dibawah normal

Menggigil

DEMAM

MEKANISME DEMAM

24 thn

Sakit kepala

Nyeri otot & tulang

mimisan

Mual & muntah

Batuk ringan

Demam 3 hari

1. Nyeri tekan epigastrium2. Bintik2 merah3. Pembesaran KGB di belakang telinga4. Suhu & pernafasan normalSuhu 39 C

Data Objektif

Adanya inhalasi sejumlah udara

Jumlah udara

Glotis secara refleks terbuka

Inspirasi dalam dan cepat

Glotis menutup selama 0,2s

Tekanan diparu-paru

Glotis akan terbuka

Udara akan keluar

Menggertarkan jaringan saluran napas dan serta udara

Suara batuk

1