benahi jalan kajar kajar- bank mega - ftp.unpad.ac.id · kereta api jabodetabek oleh pt kereta api...

1
KERICUHAN mewarnai hari pertama penertiban penumpang kereta api Jabodetabek oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI). Target penertiban adalah pe- numpang yang tidak membeli karcis, berada di kabin masinis, dan naik di atap kereta. Di Stasiun Pasar Minggu, pe- numpang melempari petugas yang melakukan operasi pe- nertiban. Pengejaran pun tidak terelakkan. Seorang pria meng- alami luka di bagian kepala karena jatuh mengenai besi rel saat dikejar petugas. Sejumlah penumpang yang tertangkap saat operasi pener- tiban itu menyebutkan keterba- tasan jumlah gerbong kereta yang ada sebagai penyebab mereka berdesak-desakan atau naik ke atap kereta. “Di dalam membeludak, ti- dak ada tempat lagi. Jadi ya ter paksa naik ke atas,” ujar Dede, 28, warga Cibinong, yang tertangkap petugas meski sudah turun ke belakang kereta. Fian, 20, warga Depok, yang tertangkap karena berada di kabin masinis, harus merela- kan telepon seluler miliknya digadaikan di konter penjual sarung ponsel untuk membayar denda sebesar Rp21 ribu. “Saya tidak punya uang, ha- nya bawa Rp5.000 untuk ongkos. Saya terpaksa naik ke kabin masinis karena di dalam penuh, sudah tidak muat,” ujar pria yang hendak turun di Stasiun Tebet itu. Sebagian penumpang, yang ditindak kemarin, mengaku kapok. Namun, sebagian lagi mengatakan akan mengulangi perbuatannya selama armada kereta belum bisa memadai. “Keretanya perlu ditambah lagi, khususnya kereta ekonomi. Kita terpaksa naik di pintu kabin masinis karena di dalam penuh, sudah tidak muat,” jelas Budi Renda, 23. Dirjen Perkeretaapian Tun- jung Indrawan mengatakan pemerintah akan berusaha me- nambah ketersediaan kereta. Tundjung mengakui jumlah kereta yang beroperasi masih sangat minim dan belum me- madai. “Kami merasa kapasitas un- tuk mengangkut penumpang dengan jumlah kereta yang ada memang masih kurang. Dan tentu kami sadari keterba- tasan kekurangan ini harus di- manfaatkan dengan baik.” Pihak KAI bisa memahami adanya penumpang yang protes dengan upaya penertiban itu. Namun, KAI akan terus mela- kukan penertiban karena ini menyangkut keselamatan pe- numpang juga. (*/NY/J-2) otak sindikat itu selalu bisa lolos dari jerat hukum. “Jadi selama ini yang dapat dijerat dan ditangkap aparat penegak hukum umumnya adalah orang dalam bank dan orang yang menempatkan dana di bank sebagai bagian dari sin- dikat itu,” tegas Suwartini. Penjelasan Suwartini tersebut sesuai dengan keterangan yang pernah diungkapkan pihak Pol- da Metro Jaya. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Baha- ruddin Djafar, pada 25 April, mengatakan kasus pembobolan dana di Bank Mega diduga me- libatkan orang yang telah berpe- ngalaman membobol bank-bank lain dan telah masuk daftar pencarian orang sejak 1999. “Dia masuk DPO (daftar pencarian orang) sejak 1999 ka- rena membobol Bank Mandiri Jelambar, Jakarta Barat,” kata Baharuddin, saat menjelaskan profil dan latar belakang RL sebagai otak pembobolan de- posito PT Elnusa di Bank Mega Cabang Jababeka. Selain Bank Mandiri, ter- sangka RL tersebut selama ini merupakan buron terkait de- ngan beberapa aksi pembobolan Bank Lippo dan BRI dengan modus yang sama. Suwartini menjelaskan pihak- nya mengambil inisiatif untuk melaporkan dan membuka dua kasus pembobolan dana deposito di Bank Mega Cabang Jababeka itu kepada Polri. “Kami memiliki harapan be sar, bahwa kasus ini bisa dibongkar tuntas sehingga per- bankan di masa depan bisa terbebas dari sindikat-sindikat semacam ini,” tandasnya. Corporate Secretary Bank Mega Gatot Aris Munandar menjelaskan, setelah terungkap- nya kasus pembobolan dana deposito PT Elnusa, Bank Mega langsung melakukan pemerik- saan menyeluruh terhadap transaksi-transaksi dinilai men- curigakan. “Bank Mega sudah melapor- kan masalah ini ke Bank Indo- nesia dan Polri untuk segera ditindaklanjuti,” ungkapnya. Perkembangan Elnusa Sementara itu, pihak kepoli- sian berjanji akan merilis ke mana saja aliran dana milik PT Elnusa yang tersimpan di Bank Mega. Paling lambat akhir pekan ini Polisi akan mengung- kapnya. “Nanti lengkapnya berapa 20% yang mereka sudah dapat- kan. Kemudian 80% itu berapa yang ada dan sudah ke mana penelusurannya. Kalau tidak besok, lusa, paling lambat ming- gu ini,” ujar Baharudin Djafar. Menurut Baharudin, selain dari lima rekening yang sudah dibekukan, ada perkembangan terbaru terkait dengan Elnusa. “Saya dengar ada penyitaan lagi dana yang cukup besar. Tapi itu saya sempurnakan dulu. Nanti akan disampaikan,” tandasnya. (Ant/*/J-3) [email protected] 7 M EGAPOLITAN RABU, 11 MEI 2011 RAJA SUHUD P ELAKU pembobolan dana simpanan pada Bank Mega merupakan sindikat yang sama de- ngan pembobol bank-bank lain. “Sindikat tersebut selalu bekerja sama dengan orang dalam bank yang memiliki kewenangan,” kata Managing Director Risk Management and Compliance Bank Mega Suwartini, di Jakar- ta, kemarin. Suwartini mengatakan mere- ka melibatkan orang dalam bank yang memiliki kewenang- an untuk memindahbukukan atau menarik dana simpanan, baik dari pihak nasabah mau- pun orang dalam bank. Suwartini mengatakan hal tersebut saat menjelaskan kasus pembobolan deposito milik PT Elnusa dan milik Pemkab Batu- bara, Sumatra Utara. Sindikat tersebut, menurut Suwartini, memang sangat lihai. Mereka mampu membangun jaringan dan melakukan meka- nisme kerja sedemikian rupa sehingga orang yang menjadi Sindikat di Balik Bobolnya Bank Mega Penertiban Penumpang Kereta Diwarnai Kericuhan JALAN RUSAK: Beberapa mobil menghindari lubang di Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta, kemarin. Truk-truk besar yang sering melintas di daerah itu jadi penyebab jalan rusak parah. Cara kerja sindikat ini amat lihai sehingga yang tertangkap selama ini adalah orang dalam bank dan orang yang menempatkan dana. WARGA Depok, kemarin, me- nanam pohon pisang dan kajar- kajar di ruas Jalan Cinere Raya, yang merupakan penghubung utama Depok dengan Pondok Labu, Jakarta Selatan. Jalan se- panjang 1.500 meter itu hampir seluruhnya berlubang dengan kedalaman rata-rata 40-60 cm. Aksi menanam pohon itu dilakukan karena warga sudah muak atas janji-janji manis wali kota terpilih Nur Mahmudi Is- mail dan wakilnya, Idris Abdul Shomad. “Kami lihat di poster kampa- nye politik calon nomor 3, jika terpilih sebagai wali kota dan wakil wali kota, keduanya akan membetonisasi jalan lingkung- an. Sekarang kami tagih janji itu, “ kata Bachtiar Butar-Butar, warga Depok, kemarin. Ia mengatakan, ruas Jalan Ci ne re Raya sudah pernah diperbaiki dua tahun lalu, tetapi kembali rusak karena dikerjakan asal-asalan. Menurutnya tidak hanya warga Depok yang terganggu, wisatawan religi yang menuju masjid Kubah Emas dari ber- bagai daerah terganggu jalan rusak. (KG/J-4) Kisruh Yayasan, Usakti Lapor ke Polisi UNIVERSITAS Trisaksti (Usak- ti) akan melaporkan Yayasan Trisakti ke Kapolri sebagai buntut gugatan hukum pihak Yayasan Trisakti yang meme- nangi kasus sengketa di PN Jakarta Barat. Sesuai putusan pada 19 Mei, PN Jakbar akan mengeksekusi kampus refor- masi tersebut. “Ya, kami akan melaporkan ke Kapolri dalam waktu dekat kasus yang menimpa Usakti ini meminta keadilan,” kata Ketua Senat Usakti Prayitno seusai konferensi pers memper- ingati tragedi 12 Mei kampus reformasi di Usakti, Jakarta, kemarin. Acara tersebut dihadiri Wakil Rektor Usakti Yuswar Nasir Abas, Dekan Fakultas Hukum Usakti Endar Pulungan, Staf Ahli Rektor Usakti Suyanto Sidik, dan juru bicara Forum Komunikasi Karyawan (FKK) Usakti Advendi Simangun- song. Gugatan itu dilakukan sete- lah pihaknya beraudiensi de- ngan sejumlah lembaga negara seperti Komisi Yudisial (KY), Komnas HAM, dan Ketua MPR Tauk Kiemas, dan jajaran Uni- versitas Trisakti. (Bay/J-4) Polri Limpahkan Berkas Malinda ke Kejaksaan PENYIDIK Polri melimpahkan berkas perkara penggelapan dan pencucian uang tiga na- sabah Citibank cabang Land- mark dengan tersangka Inong Malinda alias Melinda Dee, ke kejaksaan. Pelimpahan yang dilakukan, Senin (9/5) , itu juga diikuti pe- nyerahan berkas tiga tersangka lainnya dalam kasus tersebut. “Berkas tersangka IMD (Inong Melinda) dan tiga ter- sangka lainnya sudah dikirim ke jaksa penuntut umum,” tulis Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Boy Rai Amar, mela- lui pesan singkatnya, di Jakarta, kemarin. Menurutnya, selain berkas Malinda, penyidik juga menye- rahkan berkas tiga tersang- ka lainnya, yakni Diah Hera- wati, Betharia Panjaitan, dan Novianti. Mereka merupakan teller bank yang diduga membantu Malinda untuk melancarkan aksinya. (Bob/J-4) LINTAS BERITA Warga Tagih Janji Nur Mahmudi Benahi Jalan Boy Rafli Amar Kabag Penum Divisi Humas Polri MI/PANCA S Di dalam membeludak, tidak ada tempat lagi. Jadi ya terpaksa naik ke atas.” Dede Warga Cibinong MI/NUROHMAN MI/ADAM DWI PENERTIBAN PENUMPANG: Petugas menertibkan penumpang kereta yang naik di atap gerbong saat operasi penertiban di Stasiun Pasar Minggu, Jakarta, kemarin.

Upload: others

Post on 26-Sep-2019

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KERICUHAN mewarnai hari per tama penertiban penumpang kereta api Jabodetabek oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI). Target penertiban adalah pe-numpang yang tidak membeli karcis, berada di kabin ma si nis, dan naik di atap kereta.

Di Stasiun Pasar Minggu, pe-numpang melempari petugas yang melakukan operasi pe-ner tiban. Pengejaran pun tidak terelakkan. Seorang pria meng-alami luka di bagian kepala ka rena jatuh mengenai besi rel saat dikejar petugas.

Sejumlah penumpang yang tertangkap saat operasi pener-tiban itu menyebutkan keterba-tasan jumlah gerbong kereta yang ada sebagai penyebab me reka berdesak-desakan atau naik ke atap kereta.

“Di dalam membeludak, ti-dak ada tempat lagi. Jadi ya ter paksa naik ke atas,” ujar Dede, 28, warga Cibinong, yang tertangkap petugas meski sudah turun ke belakang kereta.

Fian, 20, warga Depok, yang tertangkap karena berada di kabin masinis, harus merela-kan telepon seluler miliknya di gadaikan di konter penjual sarung ponsel untuk membayar denda sebesar Rp21 ribu.

“Saya tidak punya uang, ha-nya bawa Rp5.000 untuk ongkos. Saya terpaksa naik ke kabin masinis karena di dalam penuh, sudah tidak muat,” ujar pria yang hendak turun di Stasiun Tebet itu.

Sebagian penumpang, yang ditindak kemarin, mengaku kapok. Namun, sebagian lagi mengatakan akan mengulangi perbuatannya selama armada

kereta belum bisa memadai. “Keretanya perlu ditambah

lagi, khususnya kereta ekonomi. Kita terpaksa naik di pintu kabin masinis karena di dalam penuh, sudah tidak muat,” jelas Budi Renda, 23.

Dirjen Perkeretaapian Tun-jung Indrawan mengatakan pe merintah akan berusaha me-nambah ketersediaan kereta. Tundjung mengakui jumlah ke reta yang beroperasi masih sangat minim dan belum me-madai.

“Kami merasa kapasitas un-tuk mengangkut penumpang dengan jumlah kereta yang ada memang masih kurang. Dan tentu kami sadari keterba-tasan kekurangan ini harus di-manfaatkan dengan baik.”

Pihak KAI bisa memahami adanya penumpang yang protes dengan upaya penertib an itu. Namun, KAI akan terus mela-kukan penertiban karena ini me nyangkut keselamatan pe-numpang juga. (*/NY/J-2)

otak sindikat itu selalu bisa lolos dari jerat hukum.

“Jadi selama ini yang dapat dijerat dan ditangkap aparat penegak hukum umumnya adalah orang dalam bank dan orang yang menempatkan dana di bank sebagai bagian dari sin-dikat itu,” tegas Suwartini.

Penjelasan Suwartini tersebut sesuai dengan keterangan yang pernah diungkapkan pihak Pol-da Metro Jaya. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Baha-ruddin Djafar, pada 25 April, mengatakan kasus pembobolan dana di Bank Mega di duga me-libatkan orang yang telah berpe-ngalaman membobol bank-bank lain dan telah masuk daftar pencarian orang sejak 1999.

“Dia masuk DPO (daftar pen carian orang) sejak 1999 ka-rena membobol Bank Mandiri Jelambar, Jakarta Barat,” kata Ba haruddin, saat menjelaskan profil dan latar belakang RL sebagai otak pembobolan de-posito PT Elnusa di Bank Mega Cabang Jababeka.

Selain Bank Mandiri, ter-sangka RL tersebut selama ini merupakan buron terkait de-ngan beberapa aksi pembobolan Bank Lippo dan BRI dengan modus yang sama.

Suwartini menjelaskan pi hak-nya mengambil inisiatif untuk melaporkan dan membuka dua kasus pembobolan dana de posito di Bank Mega Cabang Jababeka itu kepada Polri.

“Kami memiliki harapan be sar, bahwa kasus ini bisa

dibongkar tuntas sehingga per-bankan di masa depan bisa terbebas dari sindikat-sindikat semacam ini,” tandasnya.

Corporate Secretary Bank Mega Gatot Aris Munandar menjelaskan, setelah terungkap-nya kasus pembobolan dana deposito PT Elnusa, Bank Mega langsung melakukan pemerik-saan menyeluruh terhadap tran saksi-transaksi dinilai men-curigakan.

“Bank Mega sudah melapor-kan masalah ini ke Bank Indo-nesia dan Polri untuk segera ditindaklanjuti,” ungkapnya.

Perkembangan ElnusaSementara itu, pihak kepoli-

sian berjanji akan merilis ke ma na saja aliran dana milik PT Elnusa yang tersimpan di Bank Mega. Paling lambat akhir pekan ini Polisi akan mengung-kapnya.

“Nanti lengkapnya berapa 20% yang mereka sudah dapat-kan. Kemudian 80% itu berapa yang ada dan sudah ke mana pe nelusurannya. Kalau tidak besok, lusa, paling lambat ming-gu ini,” ujar Baharudin Djafar.

Menurut Baharudin, selain dari lima rekening yang sudah dibekukan, ada perkembangan terbaru terkait dengan Elnusa.

“Saya dengar ada penyitaan lagi dana yang cukup besar. Tapi itu saya sempurnakan dulu. Nanti akan disampaikan,” tandasnya. (Ant/*/J-3)

[email protected]

7MEGAPOLITANRABU, 11 MEI 2011

RAJA SUHUD

PELAKU pembobolan da na simpanan pada Bank Mega merupakan sindikat yang sama de-

ngan pembobol bank-bank lain. “Sindikat tersebut selalu bekerja sama dengan orang dalam bank yang memiliki kewenangan,” kata Managing Director Risk Ma nagement and Compliance Bank Mega Suwartini, di Jakar-ta, kemarin.

Suwartini mengatakan mere-ka melibatkan orang dalam bank yang memiliki kewenang-an untuk memindahbukukan atau menarik dana simpanan, baik dari pihak nasabah mau-pun orang dalam bank.

Suwartini mengatakan hal ter sebut saat menjelaskan kasus pembobolan deposito milik PT Elnusa dan milik Pemkab Batu-bara, Sumatra Utara.

Sindikat tersebut, menurut Su wartini, memang sangat lihai. Mereka mampu membangun jaringan dan melakukan meka-nisme kerja sedemikian rupa se hingga orang yang menjadi

Sindikatdi Balik Bobolnya

Bank Mega

Penertiban Penumpang Kereta Diwarnai Kericuhan

JALAN RUSAK: Beberapa mobil menghindari lubang di Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta, kemarin. Truk-truk besar yang sering melintas di daerah itu jadi penyebab jalan rusak parah.

Cara kerja sindikat ini amat lihai sehingga yang tertangkap selama ini adalah orang dalam bank dan orang yang menempatkan dana.

WARGA Depok, kemarin, me-nanam pohon pisang dan kajar-kajar di ruas Jalan Cinere Raya, yang merupakan penghubung utama Depok dengan Pondok Labu, Jakarta Selatan. Jalan se-panjang 1.500 meter itu hampir seluruhnya berlubang dengan kedalaman rata-rata 40-60 cm.

Aksi menanam pohon itu di lakukan karena warga sudah muak atas janji-janji manis wali kota terpilih Nur Mahmudi Is-mail dan wakilnya, Idris Abdul Shomad.

“Kami lihat di poster kampa-nye politik calon nomor 3, jika terpilih sebagai wali kota dan wakil wali kota, keduanya akan membetonisasi jalan lingkung-an. Sekarang kami tagih janji itu, “ kata Bachtiar Butar-Butar, warga Depok, kemarin.

Ia mengatakan, ruas Jalan Ci ne re Raya sudah pernah diperbaiki dua tahun lalu, te tapi kem bali rusak karena dikerjakan asal-asalan.

Menurutnya tidak hanya war ga Depok yang terganggu, wisatawan religi yang menuju masjid Kubah Emas dari ber-bagai daerah terganggu jalan rusak. (KG/J-4)

Kisruh Yayasan, Usakti Lapor ke Polisi

UNIVERSITAS Trisaksti (Usak-ti) akan melaporkan Yayasan Trisakti ke Kapolri sebagai buntut gugatan hukum pihak Yayasan Trisakti yang meme-nangi kasus sengketa di PN Jakarta Barat. Sesuai putusan pada 19 Mei, PN Jakbar akan mengeksekusi kampus refor-masi tersebut.

“Ya, kami akan melaporkan ke Kapolri dalam waktu dekat kasus yang menimpa Usakti ini meminta keadilan,” kata Ketua Senat Usakti Prayitno seusai konferensi pers memper-ingati tragedi 12 Mei kampus reformasi di Usakti, Jakarta, kemarin.

Acara tersebut dihadiri Wakil Rektor Usakti Yuswar Nasir Abas, Dekan Fakultas Hukum Usakti Endar Pulungan, Staf Ahli Rektor Usakti Suyanto Sidik, dan juru bicara Forum Komunikasi Karyawan (FKK) Usakti Advendi Simangun-song.

Gugatan itu dilakukan sete-lah pihaknya beraudiensi de-ngan sejumlah lembaga negara seperti Komisi Yudisial (KY), Komnas HAM, dan Ketua MPR Taufi k Kiemas, dan jajaran Uni-versitas Trisakti. (Bay/J-4)

Polri Limpahkan Berkas Malinda ke Kejaksaan

PENYIDIK Polri melimpahkan berkas perkara penggelapan dan pencucian uang tiga na-sabah Citibank cabang Land-mark dengan tersangka Inong Malinda alias Melinda Dee, ke kejaksaan.

Pelimpahan yang dilakukan, Senin (9/5) , itu juga diikuti pe-nyerahan berkas tiga tersangka lainnya dalam kasus tersebut.

“Berkas tersangka IMD (I nong Melinda) dan tiga ter-sangka lainnya sudah dikirim ke jaksa penuntut umum,” tulis Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Boy Rafl i Amar, mela-lui pesan singkatnya, di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, selain berkas Malinda, penyidik juga menye-rahkan berkas tiga tersang-ka lainnya, yakni Diah Hera-wati, Betharia Panjaitan, dan Novianti.

Mereka merupakan teller bank yang diduga membantu Malinda untuk melancarkan aksinya. (Bob/J-4)

LINTAS BERITA

Warga Tagih Janji Nur Mahmudi Benahi Jalan

Boy Rafli AmarKabag Penum Divisi Humas Polri

MI/PANCA S

Di dalam membeludak,

ti dak ada tempat lagi. Jadi ya ter paksa naik ke atas.” DedeWarga Cibinong

MI/NUROHMAN

MI/ADAM DWI

PENERTIBAN PENUMPANG: Petugas menertibkan penumpang kereta yang naik di atap gerbong saat operasi penertiban di Stasiun Pasar Minggu, Jakarta, kemarin.