belibis_a17_deteksibumilristidiposyandu

8

Click here to load reader

Upload: yosirc

Post on 25-Jun-2015

51 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Belibis_A17_DeteksiBumilRistidiPosyandu

1

Kamisah Sualman

Fakultas Kedokteran Universitas Riau

LATAR BELAKANG

Posyandu (Pos pelayanan terpadu), adalah salah satu bentuk pelayanan kesehatan

yang diselenggarakan oleh masyarakat untuk masyarakat dengan dukungan teknis

dari petugas kesehatan. Posyandu mulai diperkenalkan sejak tahun 1984, dalam

perkembangannya posyandu tumbuh dengan pesat hingga sekitar tahun 1993,

setelah itu mengalami penurunan fungsi dan kegiatannya. Relatif rendahnya

pembiayaan penyelenggaraannya namun dapat menjangkau cakupan target yang

lebih luas, menyebabkan Posyandu merupakan alternatif pelayanan kesehatan

yang perlu dipertahankan.

Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri No.9 Tahun 1990 dapat diketahui

pentingnya keberadaan Posyandu ditengah-tengah masyarakat. Dasar

terbentuknya Posyandu bertitik tolak dari definisi Ilmu Kesehatan Masyarakat

menurut Winslow, yang mana disebutkan bahwa diharapkan masyarakat berusaha

untuk dapat menanggulangi kesehatannya sendiri. Selanjutnya disebutkan pula

bahwa terciptanya kesehatan yang optimal bagi masyarakat dapat dicapai dengan

adanya peran serta dari masyarakat secara teratur dan berkesinambungan.

Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih tinggi. Data dari Ditjen Bina

Pelayanan Medik menyatakan angka kematian ibu maternal di rumah sakit

periode 2004 – 2006 meningkat tajam dari sebelumnya 5,1 per 1.000 kelahiran

hidup menjadi 8,6 per 1.000 kelahiran hidup. Laporan World Health Organization

(WHO) tahun 2004 angka kematian bayi di Indonesia mencapai 39 per 1000

kelahiran hidup. Data world factbook tahun 2008, angka kematian bayi Indonesia

sebesar 31,04 menempati urutan ke 77 dari 222 negara di dunia.3 Posyandu

berperan penting membantu penurunannya. Dan kenyataannya, sejak krisis

ekonomi berkepanjangan, kinerja Posyandu terus menurun. Padahal dengan

Page 2: Belibis_A17_DeteksiBumilRistidiPosyandu

2

optimalnya kinerja Posyandu dapat membantu penurunan angka kematian ibu dan

angka kematian bayi.

Sebelum hamil, wanita bisa memiliki suatu keadaan yang menyebabkan

meningkatnya resiko selama kehamilan, selain itu 5-10% dari kehamilan termasuk

kehamilan dengan risiko tinggi, wanita dengan kehamilan risiko tinggi harus

mempersiapkan diri dengan lebih memperhatikan perawatan kesehatannya dalam

menghadapi kehamilan. Dengan perawatan yang baik, 90-95% ibu hamil yang

termasuk kehamilan dengan risiko tinggi dapat melahirkan dengan selamat dan

mendapatkan bayi yang sehat. Kehamilan risiko tinggi dapat dicegah dan diatasi

dengan baik bila gejalanya ditemukan sedini mungkin sehingga dapat dilakukan

tindakan perbaikinya, dan kenyataannya, banyak dari faktor risiko ini sudah dapat

diketahui sejak sebelum konsepsi terjadi.

Sesuai dengan isi tujuan Posyandu yang pertama, mempercepat penurunan angka

kematian bayi, tujuan kedua meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk

menurunkan angka kematian bayi, tujuan keempat meningkatkan kemampuan

masyarakat untuk mengembangkan kegiatan masyarakat dalam usaha peningkatan

kemampuan hidup sehat dan kelima adanya peningkatan dan pemerataan

pelayanaan kesehatan kepada masyarakat dalam usaha meningkatkan cakupan

penduduk dan geografi, maka pendeteksian faktor risiko tinggi pada ibu hamil di

Posyandu penting dilakukan untuk membantu mengurangi angka kematian ibu,

mengingat ibu hamil merupakan salah satu sasaran Posyandu.

KEHAMILAN DENGAN FAKTOR RISIKO TINGGI

Kehamilan dengan faktor risiko tinggi adalah suatu kehamilan yang

memiliki keadaan tertentu sehingga menyebabkan meningkatnya risiko selama

kehamilan. Adapun faktor- faktor risiko tinggi pada ibu hamil antara lain, adalah:

1. Primigravida kurang dari 20 tahun

2. Kehamilan dengan umur lebih dari 35 tahun

3. Anak lebih dari empat

4. Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang kurang dari dua tahun

5. Tinggi badan kurang dari 145 cm

Page 3: Belibis_A17_DeteksiBumilRistidiPosyandu

3

6. Berat badan kurang dari 33 kg atau lingkar lengan atas kurang dari 23, 5

cm

7. Riwayat keluarga menderita penyakit kencing manis, hipertensi, dan

riwayat cacat kongenital

8. Kelainan bentuk tubuh, misalnya kelainan tulang belakang atau panggul

9. HB kurang dari 11 gram %

POSYANDU

a. Definisi Posyandu

Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan

masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya

manusia sejak dini. Posyandu juga merupakan tempat kegiatan terpadu antara

program keluarga berencana dengan kesehatan di tingkat desa. Selain itu dapat

pula diartikan bahwa Posyandu merupakan pusat kegiatan masyarakat dalam

upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana.

b. Prinsip Dasar Posyandu

Adapun beberapa prinsip dasar Posyandu adalah:

1) Pos pelayanan terpadu merupakan usaha masyarakat dimana terdapat

perpaduan pelayanan antara pelayanan profesional dan non profesional

(oleh masyarakat)

2) Adanya kerja sama lintas program yang baik (kesehatan ibu dan anak

(KIA), Keluarga Berencana (KB), gizi, imunisasi, penanggulangan diare)

maupun lintas sektoral.

3) Kelembagaan masyarakat .

4) Mempunyai sasaran pendudukan yang sama.

c. Dasar Pelaksanaan Posyandu

Surat Keputusan Bersama: Mendagri/Menkes/BKKBN. Masing-masing No.23

tahun 1985. 21/Men.Kes/Inst.B./IV 1985, 1I2/HK-011/ A/1985 tentang

penyelenggaraan Posyandu yaitu :

Page 4: Belibis_A17_DeteksiBumilRistidiPosyandu

4

1) Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan

Posyandu dalam lingkup Lembaga Kesehatan Masyarakat Desa (LKMD)

dan Pemberdayaan dan Kesehatan Keluarga (PKK).

2) Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi

Posyandu serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam program –

program pembangunan masyarakat desa

3) Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD, PKK dan mengutamakan

peranan kader pembangunan.

4) Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayah atau di daerah masing-

masing dari melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk

Departemen Kesehatan (Depkes) dan Badan Koordinasi Keluarga

Berencana Nasional (BKKBN).

5) Undang-undang no. 23 tahun 1992 pasal 66, dana sehat sebagai cara

penyelenggaraan dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara

paripurna.

d. Tujuan Penyelenggaraan Posyandu

Penyelenggaraan Posyandu mempunyai beberapa tujuan, antara lain:

1) Mempercepet penurunan angka kematian ibu dan anak.

2) Meningkatkan angka pelayanan kesehatan ibu.

3) Mempercepat penerimaan norma keluarga kecil bahagia sejahtera.

4) Meningkatkan kemapuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan

masyarakat dalam usaha peningkatan kemampuan hidup sehat.

5) Peningkatan dan pemerataan pelayanaan kesehatan kepada masyarakat

dalam usaha meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada

penduduk berdasarkan letak geografi.

6) Meningkatkan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih

teknologi dan swakelolausaha kesehatan masyarakat.

e. Sasaran Pelayanan Posyandu

Yang menjadi sasaran pelayanan kesehatan di Posyandu adalah :

1) Bayi yang kurang dari 1 tahun.

Page 5: Belibis_A17_DeteksiBumilRistidiPosyandu

5

2) Anak usia 1 sampai 5 tahun atau bawah lima tahun (Balita).

3) Ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu nifas.

4) Wanita usia subur.

f. Kegiatan Posyandu

Beberapa kegiatan di Posyandu diantaranya terdiri dari lima kegiatan Posyandu

(Panca Krida Posyandu), antara lain:

1) Kesehatan Ibu dan anak

2) Keluarga berencana

3) Imunisasi

4) Peningkatan gizi

5) Penanggulangan diare

Lima kegiatan Posyandu selanjutnya dikembangkan menjadi tujuh kegiatan

(Sapta krida Posyandu), yaitu:

1) Kesehatan Ibu dan anak

2) Keluarga berencana

3) Imunisasi

4) Peningkatan gizi

5) Penanggulangan diare

6) Sanitasi dasar

7) Penyediaan obat esensial

g. Pelayanan Kesehatan Yang dijalankan Posyandu

1) Pemeliharaan kesehatan bayi dan balita8

• Penimbangan bulanan

• Pemberian tambahan makanan bagi bayi yang berat badannya

kurang

• Imunisasi bayi 3-14 bulan

• Pemberian oralit untuk mengurangi diare

• Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama

Page 6: Belibis_A17_DeteksiBumilRistidiPosyandu

6

2. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur8

• Pemeliharaan kesehatan umum

• Pemeriksaan kehamilan dan nifas

• Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil

penambah darah

• Imunisasi TT untuk ibu hamil

• Penyuluhan kesehatan dan KB

• Pemberian alat kontrasepsi KB

• Pemberian oralit pada ibu yang terkena diare

• Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama

• Pertolongan pertama pada kecelakaan

h. Sistem Lima Meja Posyandu

Pelayanan masyarakat dilakukan dengan system 5 meja yaitu :2

Meja I :

• Pendaftaran

• Pencatatan bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui dan pasangan usia subur.

Meja II : Penimbangan bayi, balita dan ibu hamil

Meja III : Pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS)

Meja IV :

• Diketahui berat badan anak naik atau tidak, ibu hamil dengan risiko tinggi

dan faktor risiko tinggi, Pasangan Usia Subur (PUS) yang belum

mengikuti KB

• Penyuluhan kesehatan

• Pelayanan pemberian makanan tambahan, oralit, vitamin A, tablet besi, pil

ulangan dan kondom

Meja V :

• Pemberian imunisasi

• Pemeriksaan kehamilan

• Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan

• Pelayanan kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD) dan suntikan

Page 7: Belibis_A17_DeteksiBumilRistidiPosyandu

7

KERANGKA TEORI

Kegiatan proyek peningkatan mutu ini dimulai dengan melakukan

observasi kegiatan pelayanan di Posyandu dan wawancara dengan penanggung

jawab Posyandu dengan pendekatan panca krida Posyandu melalui kegiatan

pelayanan di lima meja. Hasil observasi dan wawancara didiskusikan dengan

penanggung jawab Posyandu dan penanggung jawab pelaksana Posyandu untuk

menetapkan permasalahan yang akan dilakukan perbaikan.

Metode yang digunakan pada proyek peningkatan mutu ini melalui metode Plan,

Do, Check, and Action (PDCA cycle) yang didasari atas masalah yang dihadapi

(problem faced) kearah penyelesaian masalah (problem solving).

Ada beberapa tahap yang dilakukan pada PDCA:

1. Plan

a. Mengidentifikasi output pelayanan, siapa pelanggannya dan harapan

pelanggan tersebut melalui analisis suatu proses tertentu.

b. Mendeskripsikan proses yang dianalisis saat ini

• Pelajari proses dari awal hingga akhir, identifikasi siapa saja yang

terlibat dalam proses tersebut

• Teknik yang digunakan : brainstorming.

c. Mengukur dan menganalisis situasi tersebut

• Menemukan data apa yang dikumpulkan dalam proses tersebut

• Bagaimana mengolah data tersebut agar membantu memahami kinerja

dan dinamika proses

• Teknik yang digunakan : observasi dan wawancara

d. Fokus pada peluang peningkatan mutu

• Pilih salah satu permasalahan yang akan diselesaikan.

• Kriteria masalah : menyatakan efek atas ketidakpuasan, adanya gap

antara kenyataan dengan yang diinginkan, spesifik, dapat diukur.

e. Mengidentifikasi akar penyebab masalah

• Menyimpulkan penyebab.

• Teknik yang digunakan : brainstorming.

• Alat yang digunakan : fishbone analysis Ishikawa.

f. Menemukan dan memilih penyelesaian

Page 8: Belibis_A17_DeteksiBumilRistidiPosyandu

8

• Mencari berbagai alternatif pemecahan masalah.

• Teknik yang digunakan : brainstorming.

2. Do

a. Merencanakan suatu proyek uji coba

• Merencanakan sumber daya manusia, sumber dana, dan sebagainya.

• Merencanakan rencana kegiatan (plan of action).

b. Melaksanakan Pilot Project. Pilot project dilaksanakan dalam skala kecil

dengan waktu relatif singkat.

3. Check

a. Evaluasi hasil proyek

• Bertujuan untuk efektifitas proyek tersebut

• Membandingkan target dengan hasil pencapaian proyek (data yang

dikumpulkan dan teknik pengumpulan harus sama)

b. Target yang ingin dicapai 80%

c. Membuat kesimpulan proyek

• Hasil menjanjikan namun perlu perubahan

• Jika proyek gagal, cari penyelesaian lain

• Jika proyek berhasil, selanjutnya dibuat rutinitas

4. Action

a. Standarisasi perubahan

• Pertimbangkan area mana saja yang mungkin diterapkan

• Revisi proses yang sudah diperbaiki

• Modifikasi standar, prosedur, dan kebijakan yang ada

• Komunikasikan kepada seluruh staf, pelanggan, supplier, atas

perubahan yang dilakukan

• Mengembangkan rencana yang jelas

• Dokumentasikan proyek

b. Memonitor perubahan

• Melakukan pengukuran dan pengendalian proses secara teratur

© Belibis A-17.((http://www.Belibis17.tk